MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.2 No.2 Mei 2015
|
|
- Benny Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALYSIS OF FACTORS EFFECTING THE PERFORMANCE OF DRUG SWALLOWING CONTROL (PMO) IN ASSISTING PATIENTS WITH PULMONARY TUBERCULOSIS IN THE WORK AREA OF KAMONJI COMMUNITY HEALTH CENTER PALU YEARS Faramita Nurani*, Andriana Daud Laratu** *Medical Student, Faculty of Medicine and Health Science, Tadulako University **Academic Lecturer, Faculty of Medicine and Health Science, Tadulako University ABSTRACT Background: Pulmonary Tuberculosis (Lungs TB) is chronically infected disease caused by Mycobacterium tuberculosis. Since the year 1994 Lungs TB curing programs in Indonesia have already reffered to the Directly Observed Treatment Short Course Strategy (DOTS) program based on WHO recommendations. Out of DOTS s five main key strategies, political commitment, medicine distribution, case detection, recording and reporting have been conducted. It is only the surveillance by PMO which is still hard to control due to varies PMO performances. This study aims to analyze factors related to the performances of PMO in assisting Lungs TB patients in the work area of Kamonji Community Health Center years Method: This study uses a cross-sectional design with the amount of subjects studied as much as 30 patients and the sampling method used was purposive sampling. Data sources originated from medical records and data gained from interviews. Then tested by chisquare test with the alternative of fisher test. Results: Results of study show two variables having significant relationships namely variable experience of PMO informed of the Lungs TB with p=0,01 and PMO behavior with p=0,02 and variables which do not have any relationships which are, home environment, income, age, attitude and level of education with p>0,05. Conclusion: There are two variables which have significant relationships which are variable experience of PMO informed of the Lungs TB with PMO behavior and 5 variables which do not have any relationships which are home environment, income, age, attitude and level of education. Keywords: PMO, Lungs TB, and Performance 58 Faramita Nurani & Andriana Daud, Analysis Of Factors Effecting The Performance...
2 ABSTRAK LatarBelakang : Tuberkulosis paru (TB paru) adalah suatu penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Semenjak tahun 1994 program pengobatan TB di Indonesia sudah mengacu pada program Directly Observed Treatment Short Course Strategy (DOTS) yang didasarkan pada rekomendasi WHO. Dari 5 kunci pokok strategi DOTS, komitmen politik, distribusi obat, deteksi kasus, pencatatan dan pelaporan sudah dilaksanakan. Hanya saja pengawasan oleh PMO yang masih susah dikendalikan akibat kinerja PMO yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja PMO dalam mendampingi penderita TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kamonji tahun Metode : Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan jumlah subjek yang diteliti sebanyak 30 penderita dan metode pengambilan sampel yang digunakan ialah purposive sampling. Sumber data berasal dari rekam medis dan data yang diperoleh dari wawancara. Kemudian diuji dengan uji chi-square dengan alternatifnya yaitu uji fisher. Hasil : Hasil penelitian menunjukan 2 variabel mempunyai hubungan bermakna yaitu variable pengalaman PMO mendapat informasi mengenai TB dengan p=0,01 dan perilaku PMO dengan p=0,02 serta 5 variabel tidak mempunyai hubungan yaitu tempat tinggal, pendapatan, umur, sikap dan tingkat pendidikan PMO dengan nilai p>0,05. Kesimpulan : Terdapat 2 variabel yang mempunyai hubungan yang bermakna yaitu pengalaman PMO mendapat informasi dan perilaku PMO serta 5 variabel tidak mempunyai hubungan yaitu tempat tinggal, pendapatan, umur, sikap dan tingkat pendidikan PMO. Kata kunci : PMO, TB paru dan Kinerja. PENDAHULUAN Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah kesehatan yang harus dihadapi masyarakat dunia. Setiap tahunnya, TB menyebabkan hampir 2 juta kematian, dan diperkirakan saat ini sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman TB, yang mungkin akan berkembang menjadi penyakit TB di masa datang. (WHO, 2006). Di Indonesia, TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah pasien TB di Indonesia merupakan ke-3 terbanyak di dunia setelah India dan Cina dengan jumlah pasien sekitar 10% dari total jumlah pasien TB di dunia [1]. Data profil Kesehatan Indonesia (2011). 59 Faramita Nurani & Andriana Daud, Analysis Of Factors Effecting The Performance...
3 menunjukkan bahwa case detection rate mempengaruhi kinerja PMO dalam (CDR) TB paru di Indonesia mencapai 82,2%, angka ini telah mencapai target nasional yaitu 70%. Namun, untuk mendampingi pasien TB paru di Wilayah kerja Puskesmas Kamonji Kota Palu tahun Sulawesi Tengah masih mencapai METODE 50,53% untuk capaian program pada Pelaksanaan penelitian ini yaitu tahun 2011 sedangkan CDR untuk kota menganalisis kinerja PMO dengan Palu sendiri menurut data dari Profil melihat rekam medis dari penderita TB Kesehatan Sulawesi Tengah (2009 dan paru untuk mencari alamat PMO dan 2010) sebesar >70% [2]. status pengobatan penderita kemudian Semenjak tahun 1994 program melakukan wawancara kepada PMO pengobatan TB di Indonesia sudah terkait kinerjanya. Pengambilan sampel mengacu pada program Directly dengan menggunakan metode purposive Observed Treatment Short Course sampling, besarnya sampel yang telah Strategy (DOTS) yang didasarkan pada memenuhi kriteria inklusi dan kriteria rekomendasi WHO. [1]. Dari 5 kunci eklusi yaitu sebesar 30 sampel. Terdapat pokok strategi DOTS, komitmen politik, 7 variabel penelitian yaitu tempat tinggal, distribusi obat, deteksi kasus, pencatatan umur, pendapatan, tingkat pendidikan, dan pelaporan sudah dilaksanakan. Hanya pengalaman PMO mendapatkan saja pengawasan oleh PMO yang masih informasi tentang TB paru, sikap dan susah dikendalikan akibat kinerja PMO perilaku PMO sebagai variabel bebas yang berbeda-beda. Selain itu belum serta kinerja PMO sebagai variabel adanya perkumpulan PMO yang sudah terikat. Olahan data ini dilakukan dengan terlatih. Pemilihan Puskesmas Kamonji cara editing, coding, entry dan tabulating, Kota Palu sebagai tempat penelitian dengan penggunaan software SPSS versi didasari karena tingginya angka kejadian 17. Uji hipotesis atau analisis TB Paru. Keadaan tersebut di atas menarik untuk dikaji dengan menganalisis faktor-faktor yang 60 Faramita Nurani & Andriana Daud, Analysis Of Factors Effecting The Performance...
4 bivariat menggunakan uji chi square namun karena tidak memenuhi syarat maka alternatifnya yaitu uji fisher. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari-Maret 2014 untuk melakukan uji validitas kuesioner di Puskesmas Siranindi. Setelah kuesioner selesai diujikan, kemudian dilanjutkan dengan melakukan penelitian pada bulan April- Juni 2014 di Puskesmas Kamonji. (66,7%). Sementara itu, PMO yang rentang umurnya berada dikisaran tahun dan pengobatannya berhasil berjumlah 1 orang (4,8%) dan yang tidak berhasil sebanyak 3 orang (33,3%). Dari hasil uji fisher menunjukkan tidak adanya hubungan antara umur PMO dengan status pengobatan penderita TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kamonji dengan nilai p 0,06. HASIL Pada tabel di atas menunjukkan bahwa PMO yang rentang umurnya berada dikisaran tahun dan pengobatannya berhasil berjumlah 1 orang (4,8%) dan tidak ada PMO yang pada rentang umur tersebut dengan status pengobatan penderitas TB paru yang tidak berhasil. PMO yang rentang umurnya berada dikisaran tahun dan pengobatannya berhasil berjumlah 19 orang (90,5%) dan yang tidak berhasil sebanyak 6 orang Pada tabel di atas menunjukkan bahwa PMO yang pendidkan terakhirnya adalah Sekolah Dasar dan pengobatannya berhasil berjumlah 2 orang (9,5%) dan yang tidak berhasil sebanyak 4 orang (44,4%). PMO yang pendidkan terakhirnya adalah Sekolah Menegah Pertama dan pengobatannya berhasil berjumlah 8 orang (38,1%) dan yang tidak berhasil sebanyak 2 orang (22,2%). PMO yang pendidkan terakhirnya adalah Sekolah Menengah Atas dan 61 Faramita Nurani & Andriana Daud, Analysis Of Factors Effecting The Performance...
5 pengobatannya berhasil berjumlah 4orang (19%) dan yang tidak berhasil sebanyak 1 orang (11,1%). Sementara itu, PMO yang pendidkan terakhirnya adalah Perguruan Tinggi dan pengobatannya berhasil berjumlah 7 orang (33,3%) dan yang tidak berhasil sebanyak 2 orang (22,2%). Dari hasil uji fisher menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat pendidikan PMO dengan status pengobatan penderita TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kamonji dengan nilai p 0,22. Pada tabel di atas menunjukkan bahwa PMO yang pernah mengikuti pelatihan dan pengobatannya berhasil berjumlah 15 orang (71,4%) dan pengobatannya tidak berhasil berjumlah 2 orang (22,2%). Sementara itu, PMO yang tidak pernah mengikuti pelatihan dan pengobatannya berhasil berjumlah 6 orang (28,6%) dan pengobatannya tidak berhasil berjumlah 7 orang (77,8%). Dari hasil uji fisher menunjukkan adanya hubungan antara pengalaman PMO dalam mengikuti pelatihan dengan status pengobatan penderita TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kamonji dengan nilai p 0,01. Pada tabel di atas menunjukkan bahwa PMO berpendapatan rendah dan pengobatannya berhasil berjumlah 14 orang (66,7%) dan pengobatannya tidak berhasil berjumlah 7 orang (77,8%). Sementara itu, PMO yang berpendapatan tinggi dan pengobatannya berhasil berjumlah 7 orang (33,3%) dan pengobatannya tidak berhasil berjumlah 2 orang (22,2%). Dari hasil uji fisher menunjukkan tidak adanya hubungan antara pendapatan PMO dengan status pengobatan penderita TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kamonji dengan nilai p 0, Faramita Nurani & Andriana Daud, Analysis Of Factors Effecting The Performance...
6 Dari tabel diatas semua PMO menunjukkan sikap yang positif. Karena tidak adanya PMO yang bersikap negatif sehingga tidak ada pembanding untuk menunjukkan hubungan antara variabel terikat yaitu kinerja PMO (status pengobatan) dan variabel bebasnya. Pada tabel di atas menunjukkan bahwa perilaku PMO baik selama mendampingi penderita TB paru dan pengobatannya berhasil berjumlah 18 orang (85,7%) dan pengobatannya tidak berhasil berjumlah 2 orang (22,2%). Perilaku PMO cukup selama mendampingi penderita TB paru dan pengobatannya berhasil berjumlah 2 orang (9,5%) dan pengobatannya tidak berhasil berjumlah 5 orang (55,6%). Sementara itu, perilaku PMO kurang selama mendampingi penderita TB paru dan pengobatannya berhasil berjumlah 1orang (4,8%) dan pengobatannya tidak berhasil berjumlah 2 orang (22,2%). Dari hasil uji fisher menunjukkan adanya hubungan antara perilaku PMO selama mendampingi pendertia TB paru dengan status pengobatan penderita TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kamonji dengan nilai p 0,02. PEMBAHASAN Untuk variabel yang pertama diteliti yaitu tempat tinggal PMO dengan penderita didapatkan untuk hasil uji statistik dengan menggunakan uji fisher, yaitu nilai p=0,67 (nilai p >0,05) artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara tempat tinggal PMO dan kinerja PMO dalam mendampingi penderita TB paru. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Nomi Andita Puri[3] yang menyatakan bahwa : 63 Faramita Nurani & Andriana Daud, Analysis Of Factors Effecting The Performance...
7 Kinerja PMO dipengaruhi hubungan Pada variabel kedua yaitu hubungan keluarga dan tempat tinggalnya serumah umur PMO dengan kinernya dengan penderita. Orang yang mendapatkan hasil uji statistik dengan ditunjuk/ditugaskan menjadi PMO adalah orang yang mempunyai pengetahuan yang baik tentang penyakit TB paru dan masih mempunyai hubungan keluarga dengan penderita TB paru serta serumah nilai p=0,06 (nilai p>0,05) artinya tidak ada hubungan antara umur PMO dengan kinerja sebagai seorang PMO dalam mendampingi penderita TB paru. Secara teori menurut Notoatmodjo[4], tidak ada sehingga PMO dapat dengan mudah batasan umur untuk menjadi PMO mengawasi penderita saat minum obat. penderita TB paru, yang terpenting PMO Menurut pedoman nasional dapat melakukan pengawasan terhadap penanggulangan TB paru yang penderita TB paru pada saat menelan diterbitkan oleh Departemen Kesehatan obatnya. Umur merupakan salah satu tahun 2007[1], menguraikan beberapa faktor yang dapat menggambarkan persyaratan untuk menjadi seorang PMO, kematangan seseorang,baik kematangan yaitu sebagai berikut : fisik, psikis dan sosial,yaitu umur a. Seseorang yang dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh petugas kesehatan mempengaruhi baik tidaknya seseorang pada proses belajar mengajar. maupun pasien, selain itu harus Hasil uji fisher untuk variabel pendidikan disegani dan dihormati oleh pasien. b. Seseorang yang tinggal dekat dengan pasien. c. Bersedia membantu pasien dengan PMO dengan kinerjanya menunjukkan nilai p=0,22 (nilai p>0,05) artinya tidak ada hubungan antara kedua variabel. Tidak seperti teori yang dikemukakan sukarela. oleh Bagoes Widjanarto[5] tentang d. Bersedia dilatih dan atau mendapat pendidikan PMO, bahwa hal ini dapat penyuluhan bersama-sama dengan mempengaruhi tingkat pengetahuan pasien. tentang materi pelayanan dan pengawasan penderita TB paru. Semakin tinggi pendidikan PMO maka semakin 64 Faramita Nurani & Andriana Daud, Analysis Of Factors Effecting The Performance...
8 tinggi pula tingkat pengetahuannya, sehingga secara tidak langsung juga akan mempengaruhi terjadinya praktik PMO terhadap penderita TB paru. Untuk variabel keempat yaitu pengalaman PMO dalam mencari atau mendapatkan informasi tentang TB paru dengan kinerjanya didapatkan hasil uji statistik dengan nilai p=0,01(nilai p<0,05) yang artinya bahwa pengalaman mengikuti pelatihan ini mempengaruhi kinerja PMO dalam mendampingi pasien TB paru sampai akhir pengobatan. Pelatihan yang dilaksanakan merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus seseorang atau kelompok orang agar kinerjanya meningkat. Pelatihan juga merupakan cara untuk membekali seseorang yang mempunyai pendidikan formal sesuai dengan tugasnya, sehingga dapat meningkatkan kualitas pekerjaannya dengan harapan agar seseorang lebih mudah melaksanakan tugasnya dalam hal ini mendampingi penderita TB paru sampai pengobatan berhasil. Hasil uji statistik untuk variabel kelima yaitu tingkat pendapatan PMO dengan kinerja didapatkan nilai p=0,44 (nilai p>0,05) artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendapatan PMO dengan kinerja selama mendampingi penderita TB paru. Menurut Bagoes widjanarto[5], pendapatan PMO tidak secara langsung mempengaruhi kinerjanya karena program TB paru yang dicanangkan Indonesia adalah program gratis yang bertujuan agar penderira TB paru dapat dengan mudah berobat sehingga penyakit TB paru baru dapat disembuhkan dan dikendalikan jumlah penderitanya. Namun pendapatan sangat mempengaruhi kualitas hidup penderita karena pemenuhan-pemenuhan dalam hal makanan yang bergizi, pemeriksaan rutin, pengendalian penyakit lain yang diderita sebagai bentuk faktor resiko dari TB paru dan lain-lain. 65 Faramita Nurani & Andriana Daud, Analysis Of Factors Effecting The Performance...
9 Untuk variabel keenam yaitu hubungan sikap PMO dengan kinerjanya tidak mendapatkan hasil untuk uji statistiknya dan motivasi. Menurut Trisnawati [6], variabel ini banyak dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial, pengalaman karena semua bersikap postif sehingga kerja sebelumnya dan variabel tidak bisa dibukti apakah terdapat demografis. Variabel psikologi seperti hubungan antara keduanya. Namun jika sesuai teori yang dikemukan Bagoes persepsi, sikap, perilaku, dan belajar merupakan hal yang komplek dan sulit widjanarto[5], sikap PMO memiliki diukur, juga menyatakan sulit mencapai hubungan yang erat terhadap kinerja kesepakatan tentang pengertian dari PMO. Sikap merupakan reaksi atau respon emosional seseorang terhadap variabel tersebut, karena seorang individu masuk dan bergabung dalam organisasi stimuli atau obyek diluarnya yang kerja pada usia, etnis, latar belakang bersifat penilaian, dan penilaian ini dapat dilanjutkan dengan kecenderungan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu terhadap stimuli atau obyek. Dengan budaya dan keterampilan berbeda satu dengan yang lainnya. Untuk variabel terakhir yaitu hubungan perilaku PMO dengan kinerjanya didapatkan hasil uji mengacu pada definisi sikap diatas maka statistik dengan nilai p=0,02 (nilai sebenarnya hasil penelitian ini dapat bermakna. Disamping itu sikap PMO ini juga dipengaruhi oleh pandangan bahwa penderita yang didampingi adalah bagian p<0,05) artinya perilaku PMO memiliki hubungan yang bermakna dengan kinerja PMO dalam mendampingi pasien TB baru hingga akhir pengobatan. Seperti dari keluarganya. Dari hal itu seorang yang dikemukan oleh Rochani PMO yang mengetahui saudaranya sakit akan berusaha / bersikap menanggapi segala hal yang mendukung tentang kesembuhan pasien/saudaranya. Adapun variabel ini termasuk dalam Variabel psikologi yang terdiri dari sub variabel yaitu persepsi, sikap, perilaku, belajar Istiawan[7] dalam penelitiannya, perilaku individu dipengaruhi oleh pengetahuan, keyakinan, sikap dan mental, tingkat kebutuhan, tingkat keterikatan dalam kelompok serta tingkat kemampuan yang dimiliki individu. Pengawas minum obat merupakan faktor eksternal yang ada di 66 Faramita Nurani & Andriana Daud, Analysis Of Factors Effecting The Performance...
10 lingkungan individu yang akan rokok, alkohol, hindari stress), kepatuhan berpengaruh terhadap perilakunya. Dari untuk minum obat dan pemeriksaan rutin hasil uraian pembahasan di atas, hanya 2 untuk memantau perkembangan hipotesis yang diterima dari 7 hipotesis yaitu terdapat kaitan yang erat antara pengobatan serta efek samping. dengan keberadaan kuman, dan proses timbul pengalaman PMO mendapatkan serta penularannya. Faktor perilaku dan informasi tentang TB paru serta perilaku motivasi, penderita TB paru untuk PMO dalam mendampingi penderita TB sembuh sangat berpengaruh, yang paru dengan kinerja PMO yang dilihat dari status pengobatan penderita TB paru. Dari beberapa variabel yang diteliti, ada dimulai dari perilaku hidup sehat (makan makanan yang bergizi dan seimbang, istirahat cukup, olahraga teratur, hindari beberapa variabel yang seharusnya rokok, alkohol, hindari stress), kepatuhan berhubungan namun pada penelitian kali untuk minum obat dan pemeriksaan rutin ini didapatkan hasil yang berbeda. untuk memantau perkembangan Menurut Hedrawati [8] perlu diingat pengobatan serta efek samping. bahwa tidak selamanya pengobatan berhasil berdasarkan kinerja PMO yang KESIMPULAN DAN SARAN baik. Kasus penyakit TB paru sangat Berdasarkan tujuan penelitian yaitu terkait dengan faktor perilaku penderita, mengetahui hubungan antara tempat motivasi penderita untuk sembuh dan lingkungan. Faktor lingkungan, sanitasi dan higiene terutama sangat terkait bagi dengan keberadaan kuman, dan proses tinggal PMO dengan penderita, umur PMO, pendidikan PMO, pengalaman PMO mendapatkan informasi tentang TB paru, tingkat pendapatan PMO, sikap timbul serta penularannya. Faktor PMO, serta perilaku PMO dengan kinerja perilaku dan motivasi, penderita TB paru untuk sembuh sangat berpengaruh, yang dimulai dari perilaku hidup sehat (makan makanan yang bergizi dan seimbang, PMO dengan melihat status pengobatan penderita TB paru apakah pengobatannya berhasil atau tidak. Penelitian dilakukan di Wilayah kerja Puskesmas Kamonji istirahat cukup, olahraga teratur, hindari 67 Faramita Nurani & Andriana Daud, Analysis Of Factors Effecting The Performance...
11 pada bulan April-Juni 2014, dengan sampel sebanyak 30. Hasil yang didapatkan adalah dari 7 variabel yang diteliti hanya 2 variabel yang terbukti berhubungan dengan kinerja PMO yaitu pengalaman PMO mendapat informasi tentang TB paru dan juga perilaku PMO. Serta yang tidak terbukti memiliki hubungan adalah variabel tempat tinggal, umur, pendapatan dan pendidikan. Sedangkan yang tidak bisa diketahui hubungannya adalah variabel sikap (karena semua PMO bersikap positif). Saran untuk pengembangan penelitian ini yaitu penelitian selanjutnya bisa menggunakan metode penelitian lain seperti cohort maupun case control. Kemudian bisa juga menambahkan atau meneliti faktor lain seperti motivasi seorang PMO dan juga motivasi penderita untuk sembuh. Dan bagi instansi terkait seperti Puskesmas Kamonji, diharapkan untuk membuat sebuah perkumpulan kader PMO beserta pelatihan yang diadakan secara rutin, agar menunjang kemampuan kadernya dalam mendampingi penderita TB paru selama berobat. 68 Faramita Nurani & Andriana Daud, Analysis Of Factors Effecting The Performance...
12 DAFTAR PUSTAKA 1. Departemen Kesehatan, Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis 2nd ed. Depkes RI : Jakarta. 2. Dinas Kesehatan SulTeng, Profil Kesehatan Sulawesi Tengah. DinKes : Palu 3. Puri, AN Hubungan Kinerja PMO dengan Kesembuhan Pasien TB Paru Kasus Baru Strategi DOTS. Diakses dari pada tanggal 5 Juli Notoadmodjo Ciri-ciri Pengawas Minum Obat yang Diharapkan oleh Penderita Tuberkulosis Paru di Daerah Urban dan Rural di Yogyakarta. Diakses dari Pada tanggal 4 Desember Widjanarko et al Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Pengawas Menelan Obat (PMO) Dalam Pengawasan Penderita Tuberkulosis Paru Di Kota Semarang Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 1 / No. 1 / Januari Diakses dari pki/search/titles pada tanggal 4 desember Trisnawati, S The Moderating Effects of Hierarchy and Control sytems on the Relationship between Budgetary Participation and Performance. The International Journal of Accounting, Vol. 43, h Istiawan, R Hubungan Peran PMO oleh Keluarga dan Petugas Kesehatan Terhadap Pengetahuan, Perilaku Pencegahan TB Paru. Diakses dari Pada tanggal 5 Juli Hendrawati P. A Hubungan antara Partisipasi Pengawas Menelan Obat Keluarga dengan Sikap Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Banyuanyar Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan UMS. Surakarta 69 Faramita Nurani & Andriana Daud, Analysis Of Factors Effecting The Performance...
BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis (Kumar dan Clark, 2012). Tuberkulosis (TB) merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis paru (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan adanya peradangan pada parenkim paru oleh mycobacterium tuberculosis, yaitu kuman jenis aerob
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis adalah penyakit radang parenkim paru karena infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis (Djojodibroto, 2009). Indonesia merupakan negara dengan kasus TB
Lebih terperinciPRATIWI ARI HENDRAWATI J
HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) KELUARGA DENGAN SIKAP PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi persyaratan meraih derajat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seluruh dunia. Jumlah kasus TB pada tahun 2014 sebagian besar terjadi di Asia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia. 1,5 juta orang meninggal akibat tuberkulosis pada tahun 2014. Insiden TB diperkirakan ada 9,6 juta (kisaran 9,1-10
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis yang bersifat menular. Mycobacterium Tuberculosis telah menginfeksi sepertiga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. bahwa penyakit tuberkulosis merupakan suatu kedaruratan dunia (global
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG World Organization Health (WHO) sejak tahun 1993 mencanangkan bahwa penyakit tuberkulosis merupakan suatu kedaruratan dunia (global emergency). Hal ini dikarenakan tuberkulosis
Lebih terperinciArtikel Penelitian. thedots strategysince 1995.Based on the annual report of Padang City Health Department in 2011, the treatment. Abstrak.
207 Artikel Penelitian Hubungan Pelaksanaan Strategi Directly Observed Treatment Short Course dengan Hasil Pengobatan Tuberkulosis Paru Puskesmas Padang Pasir Kota Padang 2011-2013 Nurmadya 1, Irvan Medison
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan terutama di Negara berkembang seperti di Indonesia. Penyebaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih menjadi masalah utama kesehatan terutama di Negara berkembang seperti di Indonesia. Penyebaran penyakit Tuberkulosis yang begitu
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANGKA KESEMBUHAN DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS DI KOTA SEMARANG TAHUN 2014
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANGKA KESEMBUHAN DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS DI KOTA SEMARANG TAHUN 2014 Siti Kholifah *), Suharyo **), Massudi Suwandi **) *) Alumni S1 Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paru yang disebabkan oleh basil TBC. Penyakit paru paru ini sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang menyerang paru paru yang disebabkan oleh basil TBC. Penyakit paru paru ini sangat menular melalui udara atau sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di negara berkembang. Badan kesehatan dunia, World Health Organitation
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia termasuk Indonesia. Sebagian besar kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditakuti karena menular. Menurut Robins (Misnadiarly, 2006), tuberkulosis adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan suatu penyakit yang sudah cukup lama dan tersebar di seluruh dunia. Penyakit tuberkulosis dikenal oleh masyarakat luas dan ditakuti karena
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang dihadapi oleh masyarakat dunia. Saat ini hampir sepertiga penduduk dunia terinfeksi kuman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Pelayanan Kesehatan Peran PMO : - Pengetahuan - Sikap - Perilaku Kesembuhan Penderita TB Paru Gambar 3.1 Kerangka Konsep B. Hipotesis 1. Terdapat hubungan pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai
Lebih terperinciJ. Teguh Widjaja 1, Hartini Tiono 2, Nadia Dara Ayundha 3 1 Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN BEROBAT PASIEN TB PARU DEWASA DI RS IMMANUEL BANDUNG DENGAN DOTS DAN RS MITRA IDAMAN BANJAR TANPA DOTS THE FACTORS RELATED TO TB ADULT PATIENT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bakterituberkulosis tersebut (Kemenkes RI,2012). Jumlah prevalensi TB di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui droplet atau percikan dahak yang menyebar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut terdapat di negara-negara berkembang dan 75% penderita TB Paru adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tuberkulosis paru selanjutnya disebut TB paru merupakan penyakit menular yang mempunyai angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Menurut World Health Organization
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia. Penyakit ini termasuk salah satu prioritas nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prevalensinya paling tinggi di dunia. Berdasarkan laporan World Health
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberculosis paru (TB paru) merupakan salah satu penyakit infeksi yang prevalensinya paling tinggi di dunia. Berdasarkan laporan World Health Organitation (WHO, 2012)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara global masih menjadi isu kesehatan global di semua Negara (Dave et al, 2009).
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis Paru sampai saat ini masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat dan secara global masih menjadi isu kesehatan global di semua Negara (Dave et al, 2009).
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU PENCARIAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN KETERLAMBATAN PASIEN DALAM DIAGNOSIS TB PARU DI BBKPM SURAKARTA SKRIPSI
HUBUNGAN PERILAKU PENCARIAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN KETERLAMBATAN PASIEN DALAM DIAGNOSIS TB PARU DI BBKPM SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Sarjana Kedokteran Faris Budiyanto G0012074
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) Tahun 2011, kesehatan adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu aspek penting yang dicari oleh semua orang. Menurut World Health Organization (WHO) Tahun 2011, kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang
Lebih terperinciSri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
KES MAS ISSN : 1978-0575 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, STATUS EKONOMI DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA ORANG DEWASA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUAN-TUAN KABUPATEN KETAPANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi Directly
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis Paru (TB Paru) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi Directly Observed Treatment Short-course
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru.
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT PARU ROTINSULU BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2007
ABSTRAK PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT PARU ROTINSULU BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2007 Yanuarita Dwi Puspasari, 2009. Pembimbing I : July Ivone, dr., MS Pembimbing II : Caroline Tan Sardjono,
Lebih terperinciArtikel Penelitian. Abstrak. Abstract PENDAHULUAN. Nitari Rahmi 1, Irvan Medison 2, Ifdelia Suryadi 3
345 Artikel Penelitian Hubungan Tingkat Kepatuhan Penderita Tuberkulosis Paru dengan Perilaku Kesehatan, Efek Samping OAT dan Peran PMO pada Pengobatan Fase Intensif di Puskesmas Seberang Padang September
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. kesehatan masyarakat yang penting di dunia ini. Pada tahun 1992 World Health
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diagnosis yang tepat, pemilihan obat serta pemberian obat yang benar dari tenaga kesehatan ternyata belum cukup untuk menjamin keberhasilan suatu pengobatan jika tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan penduduk Indonesia. Mycrobacterium Tuberculosis (Mansyur, 1999). Penyakit tuberkulosis (TB) paru masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya Pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat setiap penduduk agar
Lebih terperinciPERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) TERHADAP KEBERHASILAN PENGOBATAN TB PARU DI KECAMATAN MEDAN MAIMUN. Oleh: FILZA RIFQI AUFA ASLAM
PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) TERHADAP KEBERHASILAN PENGOBATAN TB PARU DI KECAMATAN MEDAN MAIMUN Oleh: FILZA RIFQI AUFA ASLAM 120100459 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 PERAN
Lebih terperinciHUBUNGAN KINERJA PENGAWAS MENELAN OBAT DENGAN KESEMBUHAN TUBERKULOSIS DI UPT PUSKESMAS ARCAMANIK KOTA BANDUNG
HUBUNGAN KINERJA PENGAWAS MENELAN OBAT DENGAN KESEMBUHAN TUBERKULOSIS DI UPT PUSKESMAS ARCAMANIK KOTA BANDUNG Dewi Hayati 1, Elly Musa 2 1 Universitas BSI Bandung, dewihayati1992@gmail.com 2 Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh (Mycobacterium tuberculosis). Penyakit ini juga dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru, yang disebabkan oleh (Mycobacterium tuberculosis). Penyakit ini juga dapat menyebar kebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) sampai saat ini merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Walaupun strategi DOTS telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang dapat berakibat fatal bagi penderitanya, yaitu bisa menyebabkan kematian. Penyakit yang disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis dan dapat disembuhkan. Tuberkulosis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis dan dapat disembuhkan. Tuberkulosis dapat menyebar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat setiap penduduk
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KETIDAKPATUHAN DALAM PENGOBATAN MENURUT SISTEM DOTS DI RSU
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KETIDAKPATUHAN DALAM PENGOBATAN MENURUT SISTEM DOTS DI RSU dr. SLAMET GARUT PERIODE 1 JANUARI 2011 31 DESEMBER 2011 Novina Gestani
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan sinar matahari, tetapi dapat hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit TBC Paru merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat. Kuman ini memiliki sifat khusus tahan asam, cepat mati dengan sinar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis paru (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru tetapi dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Penyakit ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan bakteri berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium tuberculosis (Hiswani, 2004). Penularan
Lebih terperinciBAB I. Treatment, Short-course chemotherapy)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (TB), penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis, sejak ditemukan di abad 20 telah menjadi masalah kegawatdaruratan
Lebih terperinciFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
1 GAMBARAN HASIL AKHIR PENGOBATAN PASIEN TB PARU BTA POSITIF YANG MENGGUNAKAN STRATEGI DOTS TIDAK MENGALAMI KONVERSI SPUTUM SETELAH 2 BULAN PENGOBATAN DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN 2004-2012 Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jiwa dan diantaranya adalah anak-anak. WHO (2014) mengestimasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah utama yang terjadi dalam kesehatan global. TB menjadi peringkat kedua penyebab kematian didunia setelah HIV. Angka
Lebih terperinciAbstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)
Hubungan antara pendampingan..( Abd. Halim, Fajar, Nur) HUBUNGAN ANTARA PENDAMPING PERSALINAN, UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG PERSALINAN DI KLINIK KESEHATAN IBU
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penanggulangan Tuberkulosis (TB) di Indonesia sudah berlangsung sejak zaman penjajahan Belanda namun terbatas pada kelompok tertentu. Setelah perang kemerdekaan, TB
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Setiap tahunnya, TB Paru menyebabkan hampir dua juta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang TB Paru adalah salah satu masalah kesehatan yang harus dihadapi masyarakat dunia. Setiap tahunnya, TB Paru menyebabkan hampir dua juta kematian, dan diperkirakan saat
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS TUMINTING MANADO
KARAKTERISTIK PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS TUMINTING MANADO Dian Wahyu Laily*, Dina V. Rombot +, Benedictus S. Lampus + Abstrak Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit infeksi yang terjadi di
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI PETUGAS TBC DENGAN ANGKA PENEMUAN KASUS TBC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN BOYOLALI
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI PETUGAS TBC DENGAN ANGKA PENEMUAN KASUS TBC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN BOYOLALI Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis, dengan gejala klinis seperti batuk 2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia masih menjadi salah satu negara dengan kasus Tuberkulosis (TB) yang tinggi dan masuk dalam ranking 5 negara dengan beban TB tertinggi di dunia 1. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit menular merupakan masalah kesehatan yang belum dapat diselesaikan sampai saat ini, salah satu penyakit menular tersebut adalah Tuberkulosis. Tuberkulosis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Melalui pembangunan kesehatan diharapkan akan tercapai
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan Nasional, karena kesehatan menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia. Melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari golongan penyakit infeksi. Pemutusan rantai penularan dilakukan. masa pengobatan dalam rangka mengurangi bahkan kalau dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penyakit tuberkulosis (TB Paru) sampai saat ini masih masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, dimana hasil Survai Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukan
Lebih terperinciNurhayati Jumaelah 1, Ns. Yunie Armiyati, M.Kep, Sp.KMB 2, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 3
1 HUBUNGAN ANTARA KINERJA PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) TERHADAP KEBERHASILAN PENGOBATAN PENDERITA TB PARU DENGAN STRATEGI DOTS DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG Nurhayati Jumaelah 1, Ns. Yunie Armiyati, M.Kep,
Lebih terperinciABSTRAK TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN HOSPITAL DOTS LINKAGE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL KOTA BANDUNG TAHUN 2012 DALAM UPAYA PENANGANAN TUBERKULOSIS PARU
ABSTRAK TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN HOSPITAL DOTS LINKAGE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL KOTA BANDUNG TAHUN 2012 DALAM UPAYA PENANGANAN TUBERKULOSIS PARU Mutiara Dewi, 2013, Pembimbing I : dr. Sri Nadya J. Saanin,
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. mengganti aktor pusat menjadi daerah dalam hal pengambilan kebijakan. dengan masyarakat. Dengan begitu, informasi tentang proses
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah mengatur pendelegasian fungsi atau kewenangan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Pendelegasian tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang Penyakit Tuberkulosis paru (TBC paru) sampai saat ini masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat yang penting, karena masalah yang ditimbulkan bukan hanya masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyerang paru dan dapat juga menyerang organ tubuh lain (Laban, 2008).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronis dan menular yang erat kaitannya dengan keadaan lingkungan dan perilaku masyarakat. TB disebabkan oleh mycobacterium
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KONDISI RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KISMANTORO KABUPATEN WONOGIRI PUBLIKASI ILMIAH
HUBUNGAN ANTARA KONDISI RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KISMANTORO KABUPATEN WONOGIRI PUBLIKASI ILMIAH Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular langsung yang. disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium Tuberculosis yang pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium Tuberculosis yang pada umumnya menyerang jaringan paru,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB paru) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat menimbulkan komplikasi kesakitan (morbiditas) dan kematian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tuberkulosis paru masih merupakan masalah utama kesehatan yang dapat menimbulkan komplikasi kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas) (FK-UI, 2002).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Tuberculosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Penyakit Tuberculosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit yang telah lama dikenal dan sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan di berbagai negara di
Lebih terperinci2016 GAMBARAN MOTIVASI KLIEN TB PARU DALAM MINUM OBAT ANTI TUBERCULOSIS DI POLIKLINIK PARU RUMAH SAKIT DUSTIRA KOTA CIMAHI
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Depertemen Kesehatan RI (2008) Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Sampai saat
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KETIDAKPATUHAN DALAM PENGOBATAN MENURUT SISTEM DOTS DI RSU
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KETIDAKPATUHAN DALAM PENGOBATAN MENURUT SISTEM DOTS DI RSU dr. SLAMET GARUT PERIODE 1 JANUARI 2011 31 DESEMBER 2011 Novina
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Supervisory Swallowing Drugs, Role of Family, Compliance Drinking Drugs, Tuberculosis Patients ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DAN PERAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SARIO KOTA MANADO Andri Saputra Yoisangadji 1), Franckie R.R
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. nasional dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan serta ditujukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyakit TBC (Tuberkulosa) merupakan penyakit kronis (menahun) telah lama dikenal masyarakat luas dan ditakuti, karena menular. Namun demikan TBC dapat disembuhkan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. infeksi di seluruh dunia setelah HIV. Pada tahun 2014, WHO melaporkan bahwa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan utama dunia terutama pada negara - negara berkembang.
Lebih terperinciUnnes Journal of Public Health
UJPH 4 (1) (2015) Unnes Journal of Public Health http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN PENEMUAN KASUS TB PARU DI EKS KARESIDENAN PATI TAHUN 2013 Eva Emaliana
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS (TB) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS (TB) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS DI WILAYAH PUSKESMAS NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS DI WILAYAH PUSKESMAS NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. TB sudah dilakukan dengan menggunakan strategi DOTS (Directly Observed
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dimana kegagalan penderita TB dalam pengobatan TB yang masih tinggi walau penanggulan TB sudah dilakukan
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Tingkat Pendidikan, Kontak Serumah, Kejadian Tuberkulosis Paru
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN KONTAK SERUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO Tiara Purba*, Sekplin A. S. Sekeon*, Nova H. Kapantow*
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia. Laporan World Health Organitation (WHO) tahun 2010 menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkolusis paru merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komplikasi berbahaya hingga kematian (Depkes, 2015). milyar orang di dunia telah terinfeksi bakteri M. tuberculosis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular langsung yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ, terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam,
Lebih terperinciHUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN KESEMBUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU BTA POSITIF DI PUSKESMAS DELANGGU KABUPATEN KLATEN
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN KESEMBUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU BTA POSITIF DI PUSKESMAS DELANGGU KABUPATEN KLATEN Aris Widiyanto Akper Mamba'ul 'Ulum Surakarta Abstract: Compliance Take Medicine
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) masuk dalam kategori penyakit infeksi yang bersifat kronik. TB menular langsung melalui udara yang tercemar basil Mycobakterium tuberculosis, sehingga
Lebih terperinciMarieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract
551 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 1, NOMOR 1 JUNI 1 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PENDERITA TB PARU DENGAN PERILAKU PEMBUANGAN DAHAK DI PUSKESMAS REWARANGGA KECAMATAN ENDE TIMUR KABUPATEN ENDE
Lebih terperinciAbstrak. Dicky Sanjaya, 2009.Pembimbing I: Evi Yuniawati, dr., MKM Pembimbing II: Dani, dr., MKes
Abstrak PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TB DENGAN PENGOBATAN LENGKAP DAN PUTUS BEROBAT DI PUSKESMAS LANJAK DAN BADAU PROPINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2008 Dicky Sanjaya, 2009.Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDHULUAN. dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan yaitu dengan mengawasi dan
BAB I PENDHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dukungan keluarga dan masyarakat mempunyai peran yang besar dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan yaitu dengan mengawasi dan member dukungan pada penderita.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Analisis faktor-faktor..., Kartika, FKM UI, 2009
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang TB merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi permasalahan di dunia kesehatan hingga saat ini. Hal ini dibuktikan dengan masih banyak ditemukannya penderita
Lebih terperinciAri Kurniati 1, dr. H. Kusbaryanto, M. Kes 2 ABSTRAK
Hambatan-Hambatan Pada Pelaksanaan Terapi Tuberkulosis dan Cara Mengatasinya di Balai Pengobatan penyakit Paru-Paru (BP4) Unit Minggiran Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah. Program Studi Ilmu Keperawatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium tuberculosis, yang sebagian besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyebab kematian utama yang diakibatkan oleh infeksi. Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan
Lebih terperinciIka Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN KUSTA PADA KONTAK SERUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG TAHUN 2013 Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian terbesar kedua di dunia setelah Human Immunodeviciency Virus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit infeksi menular penyebab kematian terbesar kedua di dunia setelah Human Immunodeviciency Virus (HIV). Menurut survei
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SERTA PERAN KELUARGA TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN SUBAN KECAMATAN BATANG ASAM TAHUN 2015 Herdianti STIKES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (TB) Paru sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Menurut World health Organization
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Bakteri Tahan Asam (BTA) Mycobacterium tuberculosa. Sebagian besar bakteri ini menyerang paru-paru
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. TB Paru merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang TB Paru merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi permasalahan di dunia hingga saat ini, tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di negara maju.
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TB PARU DENGAN KEPATUHAN MENJALANI PROGRAM PENGOBATAN PADA PENDERITA TB PARU DI BBKPM SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TB PARU DENGAN KEPATUHAN MENJALANI PROGRAM PENGOBATAN PADA PENDERITA TB PARU DI BBKPM SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya penanggulangan tuberkulosis dimulai pada awal tahun 1990-an Word Health Organization (WHO) dan International Union Against TB and Lung Diseases (IUALTD) telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (laki-laki, perempuan, tua, muda, miskin, kaya, dan sebagainya) (Misnadiarly,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan bersifat kronis serta bisa menyerang siapa saja (laki-laki,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS TALAWAAN KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA THE RELATIONSHIP BETWEEN WORK MOTIVATION WITH THE PERFORMANCE OF HEALTH WORKERS IN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai kualitas hidup seluruh penduduk yang lebih baik. Oleh banyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan secara umum sering diartikan sebagai upaya multidimensi untuk mencapai kualitas hidup seluruh penduduk yang lebih baik. Oleh banyak negara, pembangunan
Lebih terperinci