SKRIPSI PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA"

Transkripsi

1 1 SKRIPSI PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA OLEH ARI BOWO NURCAHYO FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2008

2 2 PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai derajat Sarjana Strata-1 jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi UII Oleh Nama : Ari Bowo Nurcahyo Nomor Mahasiswa : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2008

3 3 PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi iini tidak terdapat kaarya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Dan apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerima hukuman atau sanksi sesuai peraturan yang berlaku. Yogyakarata, September 2008 Penulis, ( Ari Bowo Nurcahyo )

4 4 PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI Disusun oleh Nama : Ari Bowo Nurcahyo Nomor Mahasiswa : Jurusan : Akuntansi Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Pada tanggal Dosen Pembimbing, (Abriyani Puspaningsih,Dra.,Msi.,Ak)

5 5 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan petunjuk- Nya, sehingga dapat diselesaikannya skripsi ini dengan judul Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Islam Indonesia. Dengan selesainya penulisan skripsi ini diucapkan terima kasih kepada : 1. Abriyani Puspaningsih,Dra.,Msi.,Ak selaku dosen pembimbing yang dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat selesai. 2. Drs. Asmai Ishak, M.Bus,P.hd selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Yogyakarta, Juni 2008 Penulis

6 6 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi viii ix x BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 6 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Kinerja Keuangan Jenis-jenis Pasar Modal Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasar Modal Peran Lembaga-lembaga Pendukung Pasar Modal Insturmen Pasar Modal Tinjauan Tentang Harga Saham a. Pengertian b. Teknik Penilaian Harga Saham Kinerja Keuangan Yang Mempengaruhi Perubahan Harga Saham Penelitian Terdahulu Kerangka Pikir Formulasi Hipotesis BAB III. METODE ANALISA 3.1. Populasi dan Sampel Teknik Pengambilan Sampel Metode Pengumpulan data Definisi Operasional... 21

7 Metode Analisa Data Analisis Regresi Berganda Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas b. Uji Autokorelasi c. Uji Heterokedatistas d. Uji Multikolinearitas Uji Hipotesis Pengujian Model Regresi BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Analisis Diskriptif Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Autokorelasi Uji Heterokedatistas Uji Multikolinearitas Hasil Uji Regresi Serentak Hasil Uji Regresi Parsial BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 80

8 8 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran Gambar 4.1 : Uji Normalitas Gambar 4.2 : Uji Heterokedastitas... 64

9 9 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu Tabel 3.1 : Return on Investment ( X 1) Tabel 3.2 : Return on Equity ( X 2 ) Tabel 3.3 : Current Ratio ( X 3 ) Tabel 3.4 : Debt to Equity Ratio ( X 4 ) Tabel 3.5 : Earnings per Share ( X 5 ) Tabel 4.1 : Hasil Perhitungan Perubahan Harga Saham (Y) Tabel 4.2 : Hasil Uji Multikolinearitas Tabel 4.3 : Hasil Pengukuran Uji Autokorelasi Tabel 4.4 : Hasil Regresi Serentak (Anova) Tabel 4.5 : Nilai Koefisien Determinasi, Korelasi, dan standar Error Dari Analisa Regresi Tabel 4.6 : Hasil Uji Parsial... 67

10 10 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Daftar Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Lampiran 2 : Tanggal Dipublikasikannya Laporan Keuangan Tahun Lampiran 3 : Perubahan Harga Saham dan Contoh Perhitungannya Tahun Lampiran 4 : Return on Investment (ROI) Lampiran 5 : Return on Equity (ROE) Lampiran 6 : Current Ratio (CR) Lampiran 7 : Debt to Equity Ratio (DER) Lampiran 8 : Earnings per Share (EPS) Lampiran 9 : Hasil Olah Data Dengan Menggunakan SPSS for Windows... 90

11 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk menarik dana dari masyarakat, baik masyarakat dari dalam negeri dan dari luar negeri, yang disalurkan ke sektor-sektor yang produktif. Pasar modal mempunyai peranan yang sangat penting sebagai salah satu sumber pembiayaan dunia usaha dalam skala besar, menengah dan kecil untuk pembangunan usahanya. Sedangkan di sisi lain pasar modal juga merupakan wahana investasi bagi masyarakat, termasuk pemodal menengah dan kecil. Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal ( investor) di satu pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di lain pihak ( Bambang Riyanto, 1995 : 219 ). Dalam pasar modal dibedakan antara pasar perdana (primer), dan pasar sekunder. Pasar primer adalah pasar bagi efek yang pertama kali diterbitkan dan ditawarkan dalam pasar modal, sedangkan pasar sekunder adalah pasar bagi efek yang sudah ada dan sudah diperdagangkan dalam bursa efek. Saham adalah surat berharga yang paling banyak diperdagangkan dalam Bursa Efek Jakarta. Harga dari suatu saham mencerminkan penilaian dari investor terhadap prospek laba perusahaan di masa yang akan datang serta kualitas dari manajemennya. Jika calon investor meragukan kualitas dari manajemen, keraguan ini dapat tercermin

12 12 dari harga sahamnya. Tinggi rendahnya harga suatu saham tercermin dari kinerja keuangan perusahaan, semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan maka akan semakin banyak calon investor yang tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut, akibatnya harga dari saham tersebut cenderung naik, demikian juga sebaliknya apabila kinerja keuangan suatu perusahaan buruk maka akan berdampak kepada harga sahamnya yang akan turun harganya di pasar modal. Prospek dan perkembangan ekonomi, kondisi ekonomi makro, stabilitas politik, dan mekanisme pasar yaitu kekuatan permintaan dan penawaran juga mempengaruhi harga dari suatu saham. Investasi di pasar modal sekurang-kurangnya perlu memperhatikan dua hal yaitu : keuntungan yang diharapkan dan resiko yang mungkin terjadi. teori keuntungan yang membahas analisis investasi baik itu saham maupun bukan saham selalu menunjukkan bahwa setiap investasi yang memiliki resiko tinggi bagi para pemodal, mengisyaratkan return yang tinggi pula ( Suad Husnan, 1993 : 237 ). Dalam mengukur nilai saham diperlukan analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental dapat digunakan untuk menganalisa kondisi keuangan suatu perusahaan dan ekonomi perusahaan. Secara teoritis pengelolaan manajemen keuangan perusahaan meliputi tiga hal, yaitu : keputusan investasi, keputusan pembelanjaan, dan keputusan dividen (Agus Sartono, 1996 : 2-3 ). Keputusan investasi yang tepat dapat dilihat dari tingkat rentabilitas perusahaan, misalnya Return on Investment (ROI), return on equity (ROE). ROI menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang

13 13 dipergunakan. Semakin tinggi ROI maka semakin besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, berarti kinerja keuangan perusahaan cukup efektif, sehingga akan menimbulkan kepercayaan investor pada perusahaan semakin tinggi dan akibatnya akan mempengaruhi harga saham. ROE menunjukkan besarnya pengembalian terhadap investasi para pemegang saham. ROE yang dihasilkan menunjukkan seberapa baik manajemen memanfaatkan investasi para pemilik perusahaan. Semakin tinggi ROE menunjukkan semakin baik manajemen perusahaan dalam menghasilkan laba, hal ini akan dilihat oleh investor dalam keputusan pembelian saham dan akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Berdasarkan uraian di atas maka kedua variabel ini akan dijadikan variabel dalam penelitian ini. Dalam keputusan pembelanjaan yang tercermin pada kondisi perolehan dana dan pemanfaatan dana tercermin dalam Rasio Likuiditas dan Leverage Ratio, hal ini dapat dilihat dalam Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER). Current Ratio digunakan dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, maka tingkat likuiditas perusahaan semakin tinggi, dan kepercayaan investor juga semakin tinggi, akibatnya akan mempengaruhi permintaan saham di pasar modal. Debt to Equity Ratio menggambarkan perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas perusahaan yang digunakan sebagai sumber pendanaan perusahaan. Semakin besar DER menandakan struktur usaha lebih banyak memanfaatkan hutang-hutang relatif terhadap ekuitas. Semakin besar DER

14 14 mencerminkan resiko perusahaan yang semakin tinggi, menyebabkan investor memilih menginvestasikan dananya pada investasi bebas resiko, hal ini menyebabkan permintaan saham menurun dan akan menyebabkan turunnya harga saham perusahaan. Dari uraian tersebut kedua variabel ini akan dijadikan variabel dalam penelitian ini. Dalam kebijaksanaan deviden yang merupakan salah satu kriteria bagi calon investor untuk membeli saham suatu perusahaan, tercermin dalam Earning Per Share (EPS). Earning Per Share menunjukkan jumlah laba yang menjadi hak untuk setiap pemegang satu lembar saham biasa, semakin tinggi laba yang diperoleh investor maka akan mempengaruhi harga saham perusahaan di pasar modal. Dan akhirnya akan menarik investor untuk menginvestasikan dananya dengan membeli saham perusahaan tersebut. Dari uraian tersebut maka variabel ini juga akan dijadikan variabel dalam penelitian ini. Pemilihan faktor-faktor di atas sebagai variabel bebas akan mempengaruhi investor dalam membeli saham yang kemudian akan menyebabkan kenaikan harga saham perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas maka rumusan permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah:

15 15 a. Bagaimana pengaruh kinerja keuangan perusahaan dalam hal ini adalah Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Earning Per Share (EPS) secara bersamasama (simultan) terhadap perubahan harga saham perusahaan manufaktur di Bursa efek Jakarta (BEJ)? b. Bagaimana pengaruh kinerja keuangan perusahaan dalam hal ini adalah Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Earning Per Share (EPS) secara individual (parsial) terhadap perubahan harga saham perusahaan manufaktur di Bursa efek Jakarta (BEJ)? 1.3. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang terdaftar pada tahun b. Data yang digunakan merupakan laporan keuangan perusahaan manufaktur yang ada di Bursa Efek Jakarta pada tahun Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan perusahaan dalam hal ini adalah Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Earnings per Share (EPS) secara

16 16 bersama-sama berpengaruh terhadap perubahan harga saham perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta (BEJ). b. Untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan perusahaan dalam hal ini adalah Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Earnings per Share (EPS) secara individual (parsial) berpengaruh terhadap perubahan harga saham perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Manfaat Penelitian Manfaat penelitan yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain: a. Bagi Penulis Adanya penelitian ini dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama ini, sehingga penulis dapat mengembangkan teori yang dipelajari selama kuliah dan menerapkannya dalam kehidupan sebenarnya. b. Bagi Investor Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam menilai kinerja keuangan suatu perusahaan yang akhirnya akan berdampak pada tinggi-rendahnya harga saham, sehingga investor dapat memilih untuk berinvestasi pada suatu perusahaan.

17 17 c. Bagi Manajemen Perusahaan Penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi dalam memperbaiki kinerja keuangan perusahaan, sehingga akan menarik minat investor untuk menanamkam modalnya melalui penilaian terhadap harga saham perusahaan.

18 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Kinerja Keuangan Kinerja Keuangan perusahaan dapat diartikan sebagai prestasi yang telah diwujudkan melalui kerja yang telah dilakukan secara maksimal yang dituangkan dalam suatu laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan modal yang dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kinerja keuangan pada periode tertentu. Pada perusahaan manufaktur kinerja keuangan bisa dilihat dan dipelajari melalui analisis laporan keuangannya. Laporan keuangan adalah ikhtisar mengenai keadaan finansiil suatu perusahaan, dimana neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang, dan modal sendiri pada suatu saat tertentu dan laporan laba-rugi (income statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanya meliputi periode satu tahun (Bambang Riyanto, 1995 : 327 ). Tingkat likuiditas, tingkat solvabilitas, dan tingkat profitabilitas dapat diketahui dengan cara membandingkan setiap akun yang terdapat dalam laporan keuangan yang akan dihasilkan rasio-rasio keuangan. Hasil analisis rasio keuangan tersebut berupa informasi yang sangat penting untuk digunakan oleh pemakai laporan keungan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil

19 19 operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa yang akan datang (Dwi Prastowo, 1995 :30). Hal ini menunjukkan bahwa analisis rasio keuangan, meskipun di dasarkan pada data dan kondisi masa lalu tetapi dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang di masa yang akan datang. Pemahaman yang benar mengenai setiap rasio dapat membantu investor maupun calon investor untuk mengetahui dengan jelas bagaimana kondisi perusahaan serta potensi yang dimiliki perusahaan pada masa yang akan datang, yaitu sejauh mana perusahaan mencapai tingkat yang aman ataupun jauh dari tingkat kebangkrutan yang dapat dilihat dari rasio yang digunakan. Dalam fungsi manajemen keuangan, keputusan mengenai investasi merupakan hal yang cukup penting dan harus direncanakan serta dievaluasi terus-menerus. laporan keuangan didefinisikan sebagai suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antar data keuangan atau hasil aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas tersebut. (Ridwan S. Sudjaja dan Inge Barlian, 2002 : 68) Definisi Pasar Modal Pasar modal merupakan sumber utama bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan dana dalam jumlah yang besar dan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang. Bagi perusahaan dana yang diperoleh dari penerbitan atau emisi saham merupakan sumber dana yang akan tertanam dalam jangka waktu yang

20 20 tidak tertentu waktunya sehingga merupakan sumber dana permanen. sedangkan bagi pemodal, investasi dalam saham tersebut dapat merupakan investasi sementara karena saham tersebut dapat dijual sewaktu-waktu pada saat membutuhkan dana. Pasar modal pada dasarnya merupakan pasar yang memperdagangkan berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri (Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, 2001:1). Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal ( investor) di satu pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di lain pihak (Bambang Riyanto, 1995 : 219). Pasar modal memiliki dua fungsi ( Suad Husnan, 1996 : 3-4 ), yaitu : a. Fungsi Ekonomi Pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke borrower. Dengan menginvestasikan kelebihan dananya, lenders mengharapkan akan memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut. Dari sisi borrowers tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan mereka melakukan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari hasil operasi perusahaan. Dalam proses ini diharapkan akan terjadi peningkatan produksi, sehingga akhirnya secara keseluruhan akan terjadi peningkatan kemakmuran.

21 21 b. Fungsi Keuangan Pasar modal sebagai tempat untuk menyediakan dana yang diperlukan oleh para borrowers dari para lenders tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut Jenis-jenis Pasar Modal (Jogiyanto, 2003 : 15-16) Pasar modal dapat dibedakan menjadi empat jenis pasar, yaitu : a. Pasar Perdana Pasar perdana adalah pasar yang digunakan oleh perusahaan yang akan menjual surat berharganya untuk pertama kalinya di pasar modal. b. Pasar Sekunder Pasar sekunder adalah pasar yang merupakan tempat perdagangan surat berharga yang sudah beredar. Bagi investor dalam pasar sekunder investor dapat membeli surat berharga dan dapat menjual kembali surat berharga tersebut untuk memperoleh dana atau mengalihkannya kepada investor lain. c. Pasar Ketiga Pasar ketiga merupakan pasar perdagangan surat berharga pada saat pasar kedua tutup. Pasar ketiga dijalankan oleh Broker yang mempertemukan penjual dan pembeli pada saat pasar kedua tutup. d. Pasar Keempat Pasar keempat merupakan pasar modal yang dilakukan diantara institusi berkapasitas besar untuk menghindari misis untuk broker. Pasar keempat

22 22 umumnya menggunakan jaringan komunikasi untuk memperdagangkan saham dalam jumlah blok yang besar Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasar Modal Faktor-faktor yang mempengaruhi pasar modal ( Suad Husnan, 1993:5-6 ), antara lain : a. Supply Sekuritas Faktor ini berarti harus banyak perusahaan-perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal. Di samping itu perusahaan harus memenuhi persyaratan full disclosure, artinya perusahaan bersedia mengungkapkan kondisi perusahaan yang dituntut oleh pasar modal. b. Demand Sekuritas Faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk dipergunakan membeli sekuritassekuritas yang ditawarkan. Sehubungan dengan faktor ini, maka income per capita suatu negara dan distribusi pendapatan mempengaruhi besar kecilnya demand akan sekuritas. c. Kondisi Politik dan Ekonomi Faktor ini akhirnya akan mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas. Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas.

23 23 d. Masalah Hukum dan Peraturan Pembelian sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada informasi yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Oleh karena itu peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan mutlak diperlukan Peran Lembaga-Lembaga Pendukung Pasar Modal a. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Merupakan lembaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk mengawasi pasar modal Indonesia. Perusahaan-perusahaan yang akan menerbitkan sekuritas, baik saham maupun obligasi harus mendapat ijin dari BAPEPAM. b. Bursa Efek Merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan perdagangan sekuritas. c. Akuntan Publik Akuntan publik bertugas memeriksa laporan keuangan dan memberikan pendapat terhadap laporan keuangan. d. Penjamin Emisi Sekuritas (Underwriter) Perusahaan yang menerbitkan sekuritas di bursa (emiten) tentu ingin agar sekuritas yang dijual laku semua di pasar, sehingga dana yang diperlukan bisa di peroleh. Untuk menjamin agar penerbitan (emisi) sekuritas yang pertama kali (di pasar perdana) tersebut terjual semua, maka emiten akan meminta underwriter untuk menjamin penjualan tersebut.

24 24 e. Wali Amanat (Trustee) Jasa wali amanat diperlukan untuk penerbitan obligasi wali amanat mewakili kepentingan pembeli obligasi, pemikirannya adalah karena pembeli obligasi pada dasarnya adalah kreditur, dan kredit yang diberikan tidak dijamin dengan agunan apapun. Untuk meminimumkan agar kredit tersebut tidak macet, maka ada pihak yang mewakili para pembeli obligasi dalam melakukan semacam penilaian terhadap keamanan obligasi yang dibeli oleh pemodal. f. Notaris Jasa notaris diperlukan untuk membuat berita acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan menyusun pernyataan keputsan-keputusan RUPS. g. Konsultan Hukum Konsultan hokum diperlukan jasanya agar jangan sampai perusahaan yang menerbitkan sekuritas di pasar modal ternyata terlibat persengketaan hokum dengan pihak lain. Keabsahan dukumen perusahaan perlu diperiksa oleh konsultan hokum. h. Lembaga clearing Perdagangan sekuritas tudak mungkin dilakukan dengan melakukan perpindahan phisik sekuritas-sekuritas yang diperdagangkan. Sekuritassekuritas akan di simpan oleh suatu lembaga dan bertugas untuk mengatur arus sekuritas tersebut. Kegiatan lembaga ini mirip dengan kegiatan Bank Indonesia yang menyelenggarakan clearing uang giral.

25 Instrumen Pasar Modal Menurut (Sunariyah 1997 : 28-60), berbagai efek yang diperdagangkan dalam pasar modal antara lain : a. Saham Saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu Perseroan Terbatas (PT) atau emiten. Pemilik saham merupakan pemilik sebagian dari perusahaan tersebut, tanggung jawab pemilik hanya terbatas pada modal yang disetorkan. saham dibagi menjadi dua macam : 1. Saham Biasa ( Common Stock ) Saham biasa adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT). ada dua jenis saham biasa, yaitu : a. Saham Atas Nama Yaitu saham yang nama pemilik sahamnya tertera di atas saham tersebut. b. Saham Atas Tunjuk Yaitu saham yang nama pemilik saham tidak tertera di atas saham, tetapi pemilik saham adalah yang memegang saham tersebut, jadi pemilik saham adalah yang menyimpan saham tersebut dan mendapat seluruh hak-hak pemegang saham.

26 26 2 Saham Preferensi ( Preferred Stock ) Saham preferensi adalah jenis saham yang mempunyai hak keistimewaan di atas pemegang saham biasa. Keistimewaan tersebut adalah hasil kesepakatan antara investor dengan emiten, dan pemegang saham preferensi menerima deviden terlebih dahulu dibandingkan dengan pemegang saham biasa. Saham preferen adalah saham yang disertai dengan preferensi tertentu di atas saham biasa dalam hal pembagian deviden dan pembagian kekayaan pada saat pembubaran perusahaan. 3. Obligasi Obligasi merupakan surat pengakuan utang atas pinjaman yang diterima perusahaan penerbit obligasi dari masyarakat. Jangka waktu obligasi telah ditetapkan dan disertai dengan pemberian imbalan bunga yang jumlah dan saat pembayarannya telah ditetapkan dalam perjanjian. 4. Derivatif dari Efek a. Right/Klaim. Right menunjukkan bukti hak memesan saham terlebih dahulu yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan oleh perusahaan, sebelum saham-saham tersebut diterbitkan kepada pihak lain. Jika pemegang saham tidak bermaksud untuk menggunakan haknya, maka bukti right yang dimiliki dapat diperjualbelikan dibursa.

27 27 b. Waran. Waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan, yang memberi hak kepada pemegang saham untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu untuk enam bulan atau lebih. c. Obligasi Konvertibel Merupakan obligasi yang setelah jangka waktu tertentu dan selama masa tertentu, dengan perbandingan atau harga tertentu, dapat ditukarkan menjadi saham dari perusahaan emiten. d. Saham Deviden Keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan secara tunai kepada pemegang saham, perusahaan dapat memberikan saham baru kepada pemegang saham. Alasannya agar laba yang bersangkutan dapat ditahan didalam perusahaan yang bisa digunakan untuk modal kerja. Bagi pemegang saham hal ini merupakan kerugian riil bagi pemegang saham tersebut. e. Saham Bonus Perusahaan membagikan saham bonus kepada pemegang saham lama untuk memperkecil harga saham yang bersangkutan, yang akan menyebabkan dilusi (penurunan harga) karena pertambahan harga saham baru tanpa memasukkan uang baru dalam perusahaan. Dengan harga saham diperkecil, maka pasar lebih luas karena investor mampu menjangkau harga yang relatif murah.

28 28 f. Sertifikat ADR/CDR American Depository Receipts (ADR) atau Continental Depository Receipts (CDR) adalah suatu resi (tanda terima) yang memberikan bukti bahwa saham perusahaan asing, disimpan sebagai titipan atau berada di bawah penguasaan suatu bank Amerika. g. Sertifikat Reksa Dana Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal. Kemudian diinvestasikan dalam portofolio oleh manajer investasi. Sertifikat Reksa Dana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemodal menitipkan uang kepada manajer investasi sebagai pengelola dana untuk diinvestasikan baik di pasar uang ataupun pasar modal Tinjauan Tentang harga saham a. Pengertian Menurut Ridwan S. Sudjaja dan Inge Barlian ( 2002 :48), yang dimaksud harga saham adalah harga yang mencerminkan nilai sekarang dari surat berharga tersebut ( saham) per lembar yang berlaku di pasar modal. Setiap pemegang saham pada suatu perusahaan berarti mempunyai hak dan kewajiban terbatas pada setiap lembar saham yang dimiliki.

29 29 b. Teknik Penilaian Harga Saham Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam menilai harga suatu saham ( Sunariyah, 1997 : 86-99), yaitu : 1. Pendekatan Tradisional. Untuk menganalisis saham digunakan dua analisis, yaitu : a. Analisis Teknikal Analisis teknikal merupakan suatu analisis yang menggunakan data atau catatan mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham tertentu maupun pasar secara keseluruhan. Pendekatan analisis ini menggunakan data pasar yang dipublikasikan, seperti harga saham, volume perdagangan, indeks harga saham gabungan dan individu, serta faktor-faktor lain yang bersifat teknis. Asumsi yang mendasari analisis teknikal : (a) Terdapat ketergantungan sistematik di dalam keuntungan yang dapat dieksploitasi ke return abnormal. (b) Pada pasar tidak efisien, tidak semua informasi harga masa lalu diamati ketika memprediksi distribusi return sekuritas. (c) Nilai suatu saham merupakan fungsi permintaan dan penawaran. Beberapa kesimpulan menyangkut pendekatan analisis teknikal antara lain : (a) Analisis teknikal didasarkan pada data pasar yang dipublikasikan.

30 30 (b) Fokus analisis teknikal adalah ketepatan waktu, penekanannya hanya pada perubahan harga. (c) Analisis teknikal berfokus pada faktor- faktor internal melalui analisis pergerakan di dalam pasar atau suatu saham. (d) Para analisis teknikal cenderung lebih berkonsentrasi pada jangka pendek, karena teknik-teknik analisis teknikal dirancang untuk mendeteksi pergerakan harga dalam jangka waktu yang relatif pendek. Sasaran yang ingin dicapai pada pendekatan ini adalah ketepatan waktu dalam memprediksi pergerakan harga jangka pendek suatu saham. b. Analisis Fundamental Pendekatan ini didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap saham memiliki nilai instrinsik. Nilai instrinsik merupakan suatu fungsi dari variabel-variabel perusahaan yang dikombinasikan untuk menghasilkan suatu return yang diharapkan dan suatu resiko yang melekat pada saham tersebut. Dua pendekatan fundamental yang digunakan dalam penilaian harga saham : (a) Penilaian Saham Dengan Pendekatan Laba (Price-Earning Ratio Aproach).

31 31 Pendekatan ini digunakan oleh investor dan analis sekuritas didasarkan pada hasil yang diharapkan pada perkiraan laba per lembar saham di masa yang akan datang, sehingga dapat diketahui berapa lama investasi saham akan kembali. (b) Pendekatan Nilai Sekarang (Present Value) Nilai suatu sham diestimasikan dengan cara mengkapitalisasi pendapatan. Nilai sekarang suatu saham adalah sama dengan nilai sekarang dari arus kas di masa yng akan datang yang investor harapkan diterima dari investasi pada saham tersebut. (c) Pendekatan Portofolio Modern pendekatan ini menekankan pada aspek psikologi bursa dengan asumsi hipotesis mengenai bursa, yaitu hipotesis pasar efisien. Pasar efisien diartikan bahwa harga-harga saham yang terefleksikan secara menyeluruh pada seluruh informasi yang ada di bursa Kinerja Keuangan yang Mempengaruhi Perubahan Harga Saham a. Return on Investment (ROI) Return on invesment digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah digunakan oleh perusahaan, baik dengan menggunakan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tersebut maupun dengan dana yang berasal dari pemilik (modal). ROI yang tinggi dipastikan perusahaan mempunyai tingkat keefektifan dan

32 32 keefisienan yang baik dalam penggunaan asset-aset yang dimilikinya. ROI merupakan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto Return On Invesment (ROI) berpengaruh positif terhadap perubahan harga saham, apabila ROI meningkat diharapkan harga saham meningkat, dan perubahan harga saham akan positif. (Bambang Riyanto, 1995 : 336). Return on Investment = Laba Bersih Jumlah Aktiva b. Return on Equity (ROE) Mengukur besarnya pengembalian terhadap investasi para pemegang saham. ROE yang dihasilkan menunjukkan seberapa baik manajemen memanfaatkan investasi para pemilik perusahaan. Rasio yang tinggi berarti manajemen telah melakukan tugas dengan baik, jadi ROE yang semakin tinggi menunjukkan manajemen perusahaan semakin baik. Laba bersih Return on equity = Modal Sendiri

33 33 Return on Equity (ROE) berpengaruh positif terhadap perubahan harga saham, apabila ROE meningkat harga saham juga akan meningkat, dan perubahan harga saham akan positif (Agnes Sawir, 2005:20) c. Current Ratio (CR) Current ratio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Aktiva lancar menggambarkan alat bayar dan diasumsikan semua aktiva lancar benar-benar bisa digunakan untuk membayar, dan hutang lancar menggambarkan yang harus dibayar dan diasumsikan semua hutang lancar benar-benar harus dibayar. Current ratio merupakan ukuran paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek, karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditur jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan uang jatuh tempo. Current ratio berpengaruh positif terhadap perubahan harga saham apabila, Current ratio meningkat diharapkan harga saham meningkat, dan perubahan harga saham akan positif (Dwi Prastowo, 1995:57).

34 34 Current Ratio = Aktiva lancar Hutang lancar d. Debt to Equity Ratio (DER) (Bambang Riyanto, 1995 : 336) Return on Equity (ROE) menunjukkan kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi para pemegang saham ROE yang dihasilkan menunjukkan seberapa baik manajemen perusahaan memanfaatkan investasi para pemilik modal sendiri atau pemegang saham. Return on Equity (ROE) berpengaruh positif terhadap perubahan harga saham, apabila ROE meningkat diharapkan harga saham juga akan meningkat, dan perubahan harga saham akan positif. Debt to Equity Ratio = Hutang Lancar + Hutang Jangka Panjang Jumlah Modal Sendiri e. Earning Per Share (EPS) (Agnes Sawir,2005 : 34) Earnings per Share menunjukkan berapa besar laba bersih yang menjadi hak untuk setiap pemegang satu lembar saham Semakin tinggi laba yang diperoleh, akan

35 35 menarik investor untuk membeli saham perusahaan, maka akan menyebabkan naiknya harga saham perusahaan. Earnings per Share berpengaruh positif terhadap perubahan harga saham. Apabila Earnings per Share meningkat diharapkan harga saham akan naik, dan perubahab harga saham akan positif. Earning per Share = Laba bersih Jumlah lembar saham biasa 2.2. Penelitian Terdahulu tabel 2.1 : Adapun penelitian terdahulu yang pernah dilakukan dapat dilihat pada

36 36 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu. Nama Tahun Topik Hasil Penelitian Abid Djazuli 2005 Pengaruh EPS, ROI, dan ROE Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Manufakturing Di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Belliwaty Kosim 2005 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Rosyadi 2005 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufakturing Di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara EPS, ROI, ROE terhadap perubahan harga saham secara bersama-sama. Secara parsial EPS, dan ROE berpengaruh positf dan signifikan, ROI berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perubahan harga saham. Adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara ROI, TDR, DER, DPR terhadap perubahan harga saham secara bersama-sama. Secara parsial TDR berpengaruh positif dan signifikan, ROI berpengaruh positif dan tidak signifikan, DER dan DPR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perubahan harga saham. Adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara ROI, Pembayaran Dividend dan Likuiditas Usaha terhadap perubahan harga saham secara bersama-sama. Secara parsial ROI berpengaruh positif dan signifikan, pembayaran deviden berpengaruh negatif dan tidak signifikan, likuiditas usaha berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perubahan harga saham. Umi Murtini dan Shinta Mareta 2006 Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara PER, NPM, ROA, dan DER terhadap perubahan harga saham secara bersama-sama. Secara parsial PER dan NPM berpengaruh positif dan signifikan, ROA berpengaruh negatif dan signifikan, DER berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap perubahan harga saham. 2.3.Kerangka Pikir Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 :

37 37 Variabel Independen (Bebas) Return on Investment (ROI) Return on Equity (ROE) Variabel Dependen (Terikat) Current Ratio (CR) Perubahan Harga Saham Debt to Equity Ratio (DER) Earning per Share (EPS) Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran.

38 Formulasi Hipotesis Kriteria untuk menerima dan menolak hipotesis dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan probabilitas dimana signifikansi sebesar 5%. Apabila P < 0,05 berarti menolak H0 dan menerima HA, artinya ada pengaruh antara kinerja keuangan dengan perubahan harga saham. Apabila P > 0,05 berarti menerima H0 dan menolak HA, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara kinerja keuangan dengan perubahan harga saham. Hipotesis yang disampaikan dalam penelitian ini adalah : Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan Rosyadi tahun 2005 mengemukakan bahwa ada pengaruh positif antara ROI terhadap perubahan harga saham. Dalam penelitian kali ini apabila nilai probabilitas ROI < 0,05 berarti menerima Ha1, maka hipotesis dalam penelitian ini: Ha1 : Adanya pengaruh yang signifikan antara ROI dengan perubahan harga saham. Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan Abid Djazuli tahun 2005 mengemukakan bahwa ada pengaruh positif antara ROE terhadap perubahan harga saham. Dalam penelitian kali ini apabila nilai probabilitas ROE < 0,05 berarti menerima Ha2, maka hipotesis dalam penelitian ini: Ha2 : Adanya pengaruh yang signifikan antara ROE dengan perubahan harga saham. Dalam penelitian kali ini apabila nilai probabilitas CR < 0,05 berarti menerima Ha3, maka hipotesis dalam penelitian ini:

39 39 Ha3 : Adanya pengaruh yang signifikan antara CR dengan perubahan harga saham. Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan Belliwaty Kosim tahun 2005 mengemukakan bahwa ada pengaruh positif antara DER terhadap perubahan harga saham. Dalam penelitian kali ini apabila nilai probabilitas DER < 0,05 berarti menerima Ha4, maka hipotesis dalam penelitian ini: Ha4 : Adanya pengaruh yang signifikan antara DER dengan perubahan harga saham. Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan Abid Djazuli tahun 2005 mengemukakan bahwa ada pengaruh positif antara EPS terhadap perubahan harga saham. Dalam penelitian kali ini apabila nilai probabilitas EPS < 0,05 berarti menerima Ha5, maka hipotesis dalam penelitian ini: Ha5 : Adanya pengaruh yang signifikan antara EPS dengan perubahan harga saham. Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan Abid Djazuli tahun 2005 mengemukakan bahwa ada pengaruh positif antara EPS, ROI, ROE terhadap perubahan harga saham secara bersama-sama. Dalam penelitian kali ini apabila nilai P< 0,05 berarti menerima Ha6, maka hipotesis dalam penelitian ini: Ha6 : Adanya pengaruh yang signifikan antara kinerja keuangan dalam hal ini adalah Return on Investment (ROI), return on equity (ROE),

40 40 Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS) secara bersama-sama (simultan).

41 41 BAB III METODE ANALISA 3.1. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1999 : 72). Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan dapat mewakili populasi tersebut (Sugiyono, 1999 : 73). Sampel yang bisa mewakili populasi akan sangat membantu peneliti karena adanya keterbatasan dana, tenaga, dan waktu Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan metode Random Sampling. Kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah : a. Sampel yang diambil merupakan perusahaan manufaktur yang sahamnya masih aktif diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta untuk periode

42 42 b. Data laporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta periode Metode Pengumpulan Data 1. Jenis Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung. Data sekunder yang dibutuhkan terdiri dari a. Return on Investment (ROI) (lihat lampiran 4) b. Return on Equity (ROE) (lihat lampiran 5) c. Debt to Equity Ratio (DER) (lihat lampiran 6) d. Current Ratio (CR) (lihat lampiran 7) e. Earnings per Share (EPS) (lihat lampiran 8) 2. Sumber Data Indonesian Capital Market Directory 2007, Pojok BEJ Universitas Islam Indonesia. 3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dari dokumen-dokumen atau laporan tertulis terdahulu yang berkaitan dengan bidang penelitian Definisi Operasional

43 43 Variabel yang diuji dalam penelitian ini adalah variabel tergantung (dependent variabel) dan variabel bebas (independent variabel). 1. Variabel Dependen (Y) Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 1999 :33). Dalam penelitian ini perubahan harga saham. Untuk mengukur perubahan harga saham ini diambil perubahan pada setiap bulannya yang telah dipublikasikan, dimana mulai pada bulan berikutnya setelah penerbitan laporan keuangan sampai dengan bulan berikutnya. Perubahan yang terjadi kemudiaan dambil rata-rata per tahunnya agar mampu mewakili perubahan harga saham selama satu tahun. 2. Variabel Independen (X) Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 1999 :33). Dalampenelitian ini variabel independent yang digunakan meliputi : a. Return on Investment ( X 1) Digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah digunakan oleh perusahaan, baik dengan menggunakan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tersebut maupun dengan dana yang berasal dari pemilik (modal). ROI merupakan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto (Bambang Riyanto, 1995 : 336).

44 44 Return on Investment = Laba Bersih Jumlah Aktiva Berikut data ROI yang digunakan dalam penelitian, dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Return on Investment ( X 1). No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan ROI 2004 ROI 2005 ROI ASGR PT. Astra Graphia Tbk. 6,54 % 6,95 % 9,5 % 2. ASII PT. Astra International Tbk. 13,81 % 8,92 % 6,41 % 3. RMBA PT. Bentoel International Investama Tbk. 4,14 % 5,87 % 6,20 % 4. BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk. 0,16 % 0,23 % 2,22 % 5. EKAD PT. Ekadharma International Tbk. 6,52 % 6,96 % 7.72 % 6. FASW PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. 0,18 % 0,20 % 2,97 % 7. GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk. 7,54 % 4,64 % 1,63 % 8. GGRM PT. Gudang Garam International Tbk. 8,69 % 8,54 % 4,64 % 9. HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. 17,03 % 19,97 % % 10. HEXA PT. Hexindo Adiperkasa Tbk. 14,37 % 9,14 % 3,27 % 11. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 2,47 % 0,84 % 4,10 % 12. IKAI PT. Inti Keramik Alamsri Industri Tbk. 0,23 % 0,97 % 0,40 % 13. JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk. 25,46 % 16,63 % 14,15 % 14. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk. 10,65 % 13,51 % 14,63 % 15. KAEF PT. kimia farma Tbk. 6,63 % 4,49 % 3,49 % 16. LTLS PT. Lautan Luas Tbk. 3,64 % 3,26 % 1,62 % 17. TCID PT. Mandom Indonesia Tbk. 17,46 % 17,02 % 14,89 % 18. MYOR PT. Mayora indah Tbk. 6,65 % 3,13 % 6,02 % 19. MERK PT. Merck Tbk. 28,55 % 26,46 % 30,61 % 20. MTDL PT. Metroda Elektronics Tbk. 2,01 % 2,45 % 2,80 % 21. PYFA PT. Pyridam Farma Tbk. 2,03 % 1,74 % 2,08 % 22. SMGR PT. Semen Gresik Tbk. 7,63 % 13,37 % 17,28 % 23. SIMA PT. Siwani Makmur Tbk. 3,69 % 3,39 % 1,59 % 24. IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk. 1,65 % 4,33 % 7,52 % 25. TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk. 15,09 % 12,65 % 10,99 % 26. TRST PT. Trias Sentosa Tbk. 1,52 % 0,78 % 1,28 % 27. TBLA PT.Tunas Baru lampung Tbk. 1,22 % 0,43 % 2,58 % 28. TURI PT. Tunas Ridean Tbk. 7,63 % 4,74 % 0,78 % 29. ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Tbk. 0,34 % 0,36 % 1,18 % 30. UNIC PT. Unggul Indah Cahaya Tbk. 5,66 % 1,81 % 0,41 % 31. UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk. 40,15 % 37,49 % 37,22 % Sumber : lampiran 4 halaman 85

45 45 Dari tabel 3.1. menunjukkan besarnya Return on Investment masingmasing perusahaan manufaktur yang nilainya ditentukan dari besarnya earnings after tax terhadap total assets. Hasil dari perhitungan return on investment ( X 1) dapat dijabarkan sebagai berikut : a) Tahun 2004 Pada tahun 2004 PT. Unilever Indonesia Tbk. mempunyai return on investment tertinggi, yaitu sebesar 40,15%, sedangkan PT. Budi Acid Jaya Tbk. Mempunyai return on investment terendah, yaitu sebesar 0,16%. b) Tahun 2005 Pada tahun 2005 PT. Unilever Indonesia Tbk. mempunyai return on investment tertinggi, yaitu sebesar 37,49%, sedangkan PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Mempunyai return on investment terendah, yaitu sebesar 0,20%. c) Tahun 2006 Pada tahun 2006 PT. Unilever Indonesia Tbk. mempunyai return on investment tertinggi, yaitu sebesar 37,22%, sedangkan PT. Inti Keramik Alamsri Industri Tbk. Mempunyai return on investment terendah, yaitu sebesar 0,40%. b. Return on Equity ( X 2 )

46 46 Mengukur besarnya pengembalian terhadap investasi para pemegang saham. ROE yang dihasilkan menunjukkan seberapa baik manajemen memanfaatkan investasi para pemilik perusahaan. Laba bersih Return on equity = Modal Sendiri Berikut data ROE yang digunakan dalam penelitian, dapat dilihat pada tabel 3.2. No. Kode Perusahaan Tabel 3.2. Return on Equity ( X 2 ). Nama Perusahaan ROE 2004 ROE 2005 ROE ASGR PT. Astra Graphia Tbk. 11,28 % 12,66 % 18,77 % 2. ASII PT. Astra International Tbk. 35,48 % 26,72 % 16,59 % 3. RMBA PT. Bentoel International Investama Tbk. 7,69 % 9,71 % 12,22 % 4. BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk. 0,77 % 1,15 % 9,04 % 5. EKAD PT. Ekadharma International Tbk. 7,96 % 9,49 % 9,96 % 6. FASW PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. 0,44 % 0,54 % 8,66 % 7. GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk. 28,38 % 17,09 % 5,55 % 8. GGRM PT. Gudang Garam International Tbk. 14,69 % 14,41 % 7,66 % 9. HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. 40,99 % 52,08 % 62 % 10. HEXA PT. Hexindo Adiperkasa Tbk. 32,29 % 28,36 % 11,41 % 11. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 9,23 % 2,88 % 13,41 % 12. IKAI PT. Inti Keramik Alamsri Industri Tbk. 1,78 % 6,64 % 1,33 % 13. JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk. 48 % 20,75 % 14,97 % 14. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk. 28,19 % 26,84 % 22,59 % 15. KAEF PT. kimia farma Tbk. 9,55 % 6,26 % 5,05 % 16. LTLS PT. Lautan Luas Tbk. 11,53 % 10,56 % 5,86 % 17. TCID PT. Mandom Indonesia Tbk. 20,74 % 20,21 % 16,48 % 18. MYOR PT. Mayora indah Tbk. 9,79 % 5,11 % 9,65 % 19. MERK PT. Merck Tbk. 37,16 % 31,99 % 36,74 % 20. MTDL PT. Metroda Elektronics Tbk. 5,23 % 6,53 % 7,92 % 21. PYFA PT. Pyridam Farma Tbk. 2,30 % 2,09 % 2,65 % 22. SMGR PT. Semen Gresik Tbk. 13,97 % 22,43 % 23,56 % 23. SIMA PT. Siwani Makmur Tbk. 5,20 % 5,18 % 2,50 % 24. IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk. 2,32 % 7,02 % 11,89 % 25. TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk. 19,16 % 16,55 % 14,03 % 26. TRST PT. Trias Sentosa Tbk. 3,03 % 1,72 % 2,66 % 27. TBLA PT.Tunas Baru lampung Tbk. 3,22 1,21 % 6,12 % 28. TURI PT. Tunas Ridean Tbk. 25,74 % 21,05 % 3,30 % 29. ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Tbk. 0,54 % 0,56 % 1,81 % 30. UNIC PT. Unggul Indah Cahaya Tbk. 14,94 % 4,09 % 1,02 %

47 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk. 64,83 % 66,27 % 72,69 % Sumber : lampiran 5 halaman 86 Dari tabel 3.2. menunjukkan besarnya Return on Equity masing-masing perusahaan manufaktur yang nilainya ditentukan dari besarnya earnings after tax terhadap total equity. Hasil dari perhitungan Return on Equity ( X 2 ) dapat dijabarkan sebagai berikut : a) Tahun 2004 Pada tahun 2004 PT. Unilever Indonesia Tbk. mempunyai return on equity tertinggi, yaitu sebesar 64,83%, sedangkan PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Mempunyai return on equity terendah, yaitu sebesar 0,44%. b) Tahun 2005 Pada tahun 2005 PT. Unilever Indonesia Tbk. mempunyai return on equity tertinggi, yaitu sebesar 66,27 %, sedangkan PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Mempunyai return on equity terendah, yaitu sebesar 0,54%. c) Tahun 2006 Pada tahun 2006 PT. Unilever Indonesia Tbk. mempunyai return on equity tertinggi, yaitu sebesar 72,69 %, sedangkan PT. Unggul Indah

48 48 Cahaya Tbk. Mempunyai return on equity terendah, yaitu sebesar 1,02%. c. Current Ratio ( X 3 ) Mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya (aktiva yang akan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun/satu siklis bisnis). Current Ratio = Aktiva Lancar Hutang lancer Berikut data Current Ratio yang digunakan dalam penelitian, dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.3. Current Ratio ( X 3 ). No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan CR 2004 CR 2005 CR ASGR PT. Astra Graphia Tbk. 4,76 3,33 2,43 2. ASII PT. Astra International Tbk. 1,06 0,74 0,78 3. RMBA PT. Bentoel International Investama Tbk. 2,01 2,21 1,61 4. BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk. 1,14 1,11 1,25 5. EKAD PT. Ekadharma International Tbk. 5,42 3,20 3,92 6. FASW PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. 1,56 1,83 1,85 7. GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk. 1,42 2,33 1,94 8. GGRM PT. Gudang Garam International Tbk. 1,68 1,73 1,89 9. HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. 2,28 1,71 1, HEXA PT. Hexindo Adiperkasa Tbk. 1,78 1,32 1, INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 1,48 1,47 1, IKAI PT. Inti Keramik Alamsri Industri Tbk. 0,98 0,89 0, JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk. 2,02 5,26 0, KLBF PT. Kalbe Farma Tbk. 2,89 3,94 5, KAEF PT. kimia farma Tbk. 2,03 2, LTLS PT. Lautan Luas Tbk. 1,38 1,22 1, TCID PT. Mandom Indonesia Tbk. 4,29 4,42 8, MYOR PT. Mayora indah Tbk. 5,11 3,54 3, MERK PT. Merck Tbk. 3,09 4,72 5, MTDL PT. Metroda Elektronics Tbk. 1,66 1,70 1, PYFA PT. Pyridam Farma Tbk. 1,61 1,41 1, SMGR PT. Semen Gresik Tbk. 1,60 1,73 2,84

49 SIMA PT. Siwani Makmur Tbk. 2,51 2,14 2, IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk. 2,01 1,77 2, TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk. 4,64 3,80 4, TRST PT. Trias Sentosa Tbk. 1,27 1,20 1, TBLA PT.Tunas Baru lampung Tbk. 1,42 1,05 1, TURI PT. Tunas Ridean Tbk. 1,21 1,20 1, ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Tbk. 4,82 1,58 1, UNIC PT. Unggul Indah Cahaya Tbk. 1,95 1,90 1, UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk. 1,61 1,35 1,27 Sumber : lampiran 6 halaman 87 Dari tabel 3.3. menunjukkan besarnya Current Ratio masing-masing perusahaan manufaktur yang nilainya ditentukan dari besarnya current assets terhadap current liabilities. Hasil dari perhitungan Current Ratio ( X 3 ) dapat dijabarkan sebagai berikut: a) Tahun 2004 Pada tahun 2004 PT. Ekadharma International Tbk. mempunyai current ratio tertinggi, yaitu sebesar Rp. 5,42 sedangkan PT. Inti Keramik Alamsri Industri Tbk. Mempunyai current ratio terendah, yaitu sebesar Rp. 0,98. b) Tahun 2005 Pada tahun 2005 PT. Jaya Pari Steel Tbk. mempunyai current ratio tertinggi, yaitu sebesar Rp. 5,26, sedangkan PT. Astra International Tbk. Mempunyai current ratio terendah, yaitu sebesar Rp. 0,74. c) Tahun 2006

BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha

BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investor menginvestasikan dana bertujuan memaksimumkan kekayaannya yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha memaksimumkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupangkan pasar untuk berbagai. lainya dan sarana bagi kegiatan berinvestasi (Darmadji, 2001:1).

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupangkan pasar untuk berbagai. lainya dan sarana bagi kegiatan berinvestasi (Darmadji, 2001:1). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal (capital market) merupangkan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas (saham),instrument

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Ada bermacam-macam pengertian pasar modal, namun pada dasarnya pengertian pasar modal adalah sama. Dibawah ini ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber dana jangka pendek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012) 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang sebelumnya telah dilakukan berkaitan dengan topik yang serupa antara lain: 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori 2.1.1 Current Ratio (CR) Kasmir (2016:134) menerangkan bahwa: Rasio lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

Artik Estuari D2D307004

Artik Estuari D2D307004 PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), RETURN ON INVESTMENT (ROI), EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA Artik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli surat berharga di pasar modal.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari investor yang ingin berinvestasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta semakin kompleksnya kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan di pasar modal adalah saham. (Ardhitiani 2011:1)

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan di pasar modal adalah saham. (Ardhitiani 2011:1) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal adalah tempat transaksi bagi pihak yang membutuhkan dana yaitu perusahaan dengan pihak yang kelebihan dana yang disalurkan untuk investasi atau

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Elin Septiana NPM : 20208431 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Prof. Dr.

Lebih terperinci

Populasi dan sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

Populasi dan sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang 28 BAB HI 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian METODE PENELITIAN Populasi dan sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Jakarta. 3.2. Pemilihan dan Tekhnik Penarikan Sampel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat mencari sumber-sumber dana yang efektif dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat mencari sumber-sumber dana yang efektif dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan bertujuan untuk menghasilkan laba, tumbuh dan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam persaingan yang semakin ketat, perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER))

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER)) BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER)) 2.1.1.1 Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER)) Ketika suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara, hal ini dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Menurut Tandelilin (2010:26) pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham Menurut Anoraga, Pakarti (2006:54) pengertian saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas dan memiliki manfaat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini setiap negara harus mampu mengacu pada pembangunan dan perekonomian. Pasar modal memiliki peran yang penting dalam kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Maraknya perkembangan dunia usaha yang bebas seperti sekarang ini, sehingga tidak asing lagi bagi masyarakat untuk melakukan investasi ke perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2011. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan kelompok manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan manufaktur yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return yang optimal yaitu melalui dividen dan capital gain. Selain memberikan return, risiko yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin sengitnya persaingan antar perusahaan, kini perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang besar untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian di Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM), Gedung Bursa Efek Indonesia Lantai 1,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari pinjaman maupun modal sendiri yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian ini tidak mengabaikan adanya penelitian terdahulu yang sangat bermanfaat sebagai acuan penulis, dalam penelitian ini menggunakan dua peneliti

Lebih terperinci

ESTIMASI PENENTUAN KEBIJAKAN DIVIDEN DENGAN PENDEKATAN ANFIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BEI PERIODE

ESTIMASI PENENTUAN KEBIJAKAN DIVIDEN DENGAN PENDEKATAN ANFIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BEI PERIODE JUDUL SKRIPSI : ESTIMASI PENENTUAN KEBIJAKAN DIVIDEN DENGAN PENDEKATAN ANFIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BEI PERIODE 2007-2012 Disusun oleh: Nama : Dyta Prabandani NPM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan perkembangan industri manufaktur terutama pada sektor barang konsumsi, saat ini menyebabkan semakin pesatnya laju perekonomian dan meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan. Untuk melihat sehat tidaknya suatu perusahaan tidak hanya dapat dinilai dari

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO

PENGARUH CURRENT RATIO PENGARUH CURRENT RATIO, EARNINGS PER SHARE DAN RASIO PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 2014 AHSAN ARYA GUNA NPM: 141090292 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal pada negara tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Indonesia saat ini cukup pesat, maka dibutuhkan ketepatan dalam mengambil keputusan investasi. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan memerlukan dana yang cukup besar untuk melakukan ekspansi usaha. Dana tersebut dapat diperoleh

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas II. LANDASAN TEORI 2.1 Saham Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus lebih memperhatikan keputusan-keputusan yang di ambil seperti keputusan

BAB I PENDAHULUAN. harus lebih memperhatikan keputusan-keputusan yang di ambil seperti keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan selalu mengharapkan pertumbuhan usaha yang baik bagi kelangsungan hidup usahanya dan sekaligus dapat membayarkan dividen kepada para pemegang saham.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Harga Saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya. Saham

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang dapat memberikan kontribusi pada harga saham yang dapat berpengaruh pada Bursa Efek Indonesia.

Lebih terperinci

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 1 ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2003-2007 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Syarat-syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa di perjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Industri manufaktur yang dijadikan sampel penelitian merupakan industri yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena begitu banyaknya industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini menyebabkan perusahaan-perusahaan giat mencari sumber pembiayaan yang dapat menyediakan dana dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan suatu jenis pasar dimana para investor melakukan kegiatan menjual atau membeli sekuritas atau surat-surat berharga. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era globalisasi yang semakin kompetitif, banyak perusahaan melakukan strategi dengan melakukan investasi tambahan melalui penjualan saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia telah mengakui bahwa pasar modal merupakan sarana yang handal untuk mobilisasi dana. Apabila dikelola secara profesional, suatu negara yang hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia bisnis di Indonesia akan berdampak semakin meningkatnya perkembangan dunia usaha di Indonesia yang ditandai dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memperoleh sejumlah keuntungan di massa yang akan datang.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memperoleh sejumlah keuntungan di massa yang akan datang. BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Investasi 1. Pengertian Investasi Menurut Tandelilin (2001:3) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk 14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana. Pasar modal merupakan mediator antara pihak yang kelebihan dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu mempertahankan kelangsungan usahanya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan suatu sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan suatu sarana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu instrumen ekonomi, pasar modal memiliki peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan suatu sarana alternatif

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkepanjangan membuat lesunya kegiatan perekonomian. Kondisi seperti ini

BAB I PENDAHULUAN. berkepanjangan membuat lesunya kegiatan perekonomian. Kondisi seperti ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian yang terpuruk akibat krisis moneter yang berkepanjangan membuat lesunya kegiatan perekonomian. Kondisi seperti ini menuntut setiap perusahaan agar

Lebih terperinci

2.1.2 Net Profit Margin (NPM) Lukman Syamsuddin (2007:62) mendefinisikan NPM sebagai berikut:

2.1.2 Net Profit Margin (NPM) Lukman Syamsuddin (2007:62) mendefinisikan NPM sebagai berikut: 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori 2.1.1 Total Assets Turnover (TATO) Menurut Syamsuddin (2009:19) mengatakan bahwa Total assets turnover merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. pendapatan atau tingkat pengembalian investasi, baik berupa dividen maupun

I PENDAHULUAN. pendapatan atau tingkat pengembalian investasi, baik berupa dividen maupun I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kemakmuran dengan memperoleh pendapatan atau tingkat pengembalian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan sarana pinjaman jangka panjang yang menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital gain. Capital gain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital gain. Capital gain BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Dividen a. Pengertian Dividen Investasi dalam bentuk saham akan memberikan dua jenis keuntungan kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995 menyatakan bahwa Pasar

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995 menyatakan bahwa Pasar BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995 menyatakan bahwa Pasar Modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA 2.1.1.1 Pengertian PBV (Price Book Value) Rasio PBV (Price Book Value) ini di definisikan sebagai rasio harga saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan perusahaan-perusahaan saling bersaing untuk dapat menyesuaikan

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan perusahaan-perusahaan saling bersaing untuk dapat menyesuaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan era globalisasi di Indonesia mengakibatkan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan era globalisasia ini menjadikan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat akumulasi bagi pembiayaan pembangunan melalui mekanisme pengumpulan dana dari masyarakat dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pasar Modal 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Sunariyah (2011:4) mengemukakan bahwa pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh profitabilitas, likuiditas dan leverage terhadap dividend payout ratio pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat melanda pada akhir tahun 2000, dimana banyak perusahaan dari berbagai industri mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih beberapa alternatif untuk menginvestasikan modalnya. Dana yang tersedia dapat disimpan dalam bentuk berbagai jenis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lembar saham biasa (Kieso dkk, 2007:379). berbagai aspek, salah satunya adalah Earnings Per Share (Nachrowi

BAB II LANDASAN TEORI. lembar saham biasa (Kieso dkk, 2007:379). berbagai aspek, salah satunya adalah Earnings Per Share (Nachrowi 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Earning Per Share (EPS) 1. Pengertian Earning Per Share (EPS) Earnings Per Share menunjukkan laba yang dihasilkan oleh setiap lembar saham biasa (Kieso dkk, 2007:379). Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Jadwal Penelitian Jadwal penelitian dilakukan pada pada bulan Mei 2012 sampai dengan bulan Juli 2013. 2. Perolehan Data Penelitian Dalam

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000-2002.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk membiayai kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber dana lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa

Lebih terperinci

PENGARUH EPS ( EARNING PER SHARE

PENGARUH EPS ( EARNING PER SHARE PENGARUH EPS (EARNING PER SHARE), ROE (RETURN ON EQUITY) DAN TINGKAT BUNGA DEPOSITO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI Diajukan Oleh : JOHANSYAH

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE

PENGARUH EARNING PER SHARE PENGARUH EARNING PER SHARE, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON INVESTMENT DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu sumber dana eksternal yang sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah yang besar untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan didirikan adalah mendapatkan laba yang maksimal khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan memanfaatkan seluruh sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Jika tingkat ekonomi suatu negara tersebut baik maka tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan suatu bisnis setiap perusahaan perbankan memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana merupakan elemen utama yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan maka investor atau

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. Diajukan Oleh :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. Diajukan Oleh : ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY, EARNING PER SHARE, NET PROFIT MARGIN TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahwa disamping perbankan, pasar modal sudah menjadi alternatif sebuah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahwa disamping perbankan, pasar modal sudah menjadi alternatif sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan pasar modal di Indonesia menunjukkan sebuah indikasi bahwa disamping perbankan, pasar modal sudah menjadi alternatif sebuah investasi bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk mendorong kinerja operasional perusahaan. Salah satu cara bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah negara juga dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran pasar modal mempunyai pengaruh yang penting dalam menunjang perekonomian suatu negara. Pasar modal merupakan suatu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal sebagai sumber alternatif lain karena mempunyai peran sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti saham, reksadana, dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Didalam perekonomian negara yang maju dan berkembang banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Didalam perekonomian negara yang maju dan berkembang banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam perekonomian negara yang maju dan berkembang banyak terdapat perusahaan-perusahaan yang menjadi tiang penyangga perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi ekonomi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan dalam meningkatkan laba. Jenis Investasi sangat beragam, dengan banyaknya

Lebih terperinci

sejarah perusahaan. untuk melanjutkan operasi Teknik-Teknik Analisis Laporan Keuangan teknik yang lazim dipakai yaitu:

sejarah perusahaan. untuk melanjutkan operasi Teknik-Teknik Analisis Laporan Keuangan teknik yang lazim dipakai yaitu: merupakan jumlah laba ditahan tahunan untuk setiap tahun dari sejarah perusahaan. d. Laporan Arus Kas Arus Kas Aktual, yang berlawanan dengan laba bersih akuntansi, yang dihasilkan oleh perusahaan selama

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu atau kelompok yang akan memulai usaha pasti membutuhkan modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan sebuah usaha. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan usahanya. Dividen adalah pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan usahanya. Dividen adalah pembagian keuntungan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembagian Dividen memang sangat penting bagi suatu perusahaan untuk dapat menarik investor. Adanya pembagian dividen dapat membantu perusahaan dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan pasar yang dibutuhkan oleh para investor yang inginmenginvestasikan dananya, baik dalam bentuk investasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode ) ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode 2007-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci