PELATIHAN AHLI SUPERVISI TEROWONGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELATIHAN AHLI SUPERVISI TEROWONGAN"

Transkripsi

1 TSE 07 = PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI PELATIHAN AHLI SUPERVISI TEROWONGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

2 ii

3 KATA PENGANTAR Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini bahwa mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih rendah dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah ketersediaan tenaga ahli/ terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan teknologi. Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk sesuai kualitas standar tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan kualitas SDM, standar mutu, metode kerja dan lain-lain. Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menggeluti standar baku mutu baik untuk bidang pekerjaan jalan dan jembatan, pekerjaan sumber daya air maupun untuk pekerjaan dibidang bangunan gedung. Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja dibidang sumber daya air, telah menghasilkan sekitar 130 (seratus Tiga Puluh) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Supervisi Terowongan (Tunnel Supervision Engineer) merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam pengendalian mutu konstruksi bidang sumber daya air. Materi pelatihan pada Jabatan Kerja Ahli Supervisi Terowongan (Tunnel Supervision Engineer)ini terdiri dari 12 (dua belas) modul yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Supervisi Terowongan (Tunnel Supervision Engineer). Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih banyak kekurangan khususnya untuk modul pekerjaan konstruksi Sumber Daya Air. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukkan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini. Jakarta, Desember 2005 Tim Penyusun i

4 LEMBAR TUJUAN JUDUL PELATIHAN : AHLI SUPERVISI TEROWONGAN TUJUAN PELATIHAN A. Tujuan Umum Pelatihan Mampu melaksanakan supervisi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan metode kerja, gambar teknik dan spesifikasi teknik yang tertuang dalam dokumen kontrak kontraktor maupun konsultan supervisi dan ketentuan administrasi proyek. B. Tujuan Khusus Pelatihan Setelah mengikuti pelatihan mampu: 1. Menguasai dokumen kontrak kontraktor dan konsultan supervisi 2. Melakukan pertemuan awal konstruksi 3. Melakukan pemeriksaan kesesuaian antara gambar desain dengan kondisi lapangan 4. Melaksanakan pemeriksaan kesiapan kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan 5. Mensupervisi pelaksanaan pekerjaan sesuai dokumen kontrak dan metode pelaksanaan 6. Mengikuti rapat koordinasi bulanan 7. Melakukan pengendalian mutu, dimensi dan waktu 8. Melakukan pengukuran bersama untuk pembayaran 9. Memverifikasi dokumen pembayaran 10. Melakukan evaluasi kinerja kontraktor, pelaporan dan penyerahan pekerjaan ii

5 NOMOR MODUL : TSE 07 PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) Setelah selesai mengikuti modul ini, peserta mampu melakukan Perhitungan Biaya Konstruksi dalam Pekerjaan Terowongan. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Setelah modul ini diajarkan peserta mampu : 1. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi harga satuan pekerjaan 2. Menjelaskan cara menentukan harga satuan bahan dan upah. 3. Menjelaskan cara menghitung biaya konstruksi 4. Menganalisis harga satuan pekerjaan terowongan. iii

6 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i LEMBAR TUJUAN... ii NOMOR MODUL... iii DAFTAR ISI... iv DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL... vi DAFTAR MODUL... vii PANDUAN PEMBELAJARAN... viii MATERI SERAHAN... xi BAB I PENDAHULUAN Umum Tugas dan Wewenang Pengawas BAB II FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA Umum Komponen Biaya Harga Satuan Pekerjaan Upah Bahan Koefisien Faktor-faktor yang mempengaruhi BAB III HARGA STANDAR / HARGA SATUAN UPAH, BAHAN DAN PERALATAN Jenis Harga Satuan Harga Satuan Dasar (HSD) Harga Satuan Pekerjaan (HSP) Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Metode Penyusunan dan Pengumpulan Harga Satuan Penggunaan Dalam Menghitung Biaya Contoh Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Contoh Perhitungan Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Harga Standar Upah Berdasarkan Upah minimum Regional (UMR) iv

7 Upah Lokal Upah Yang Didatangkan Bahan Peralatan Sewa Peralatan Depresiasi Alat Berat Perhitungan Jumlah Truk BAB IV HARGA SATUAN PEKERJAAN Upah Biaya Langsung Menghitung Harga Komponen Tenaga / Pekerja Menghitung Harga Komponen Bahan Menghitung Harga Komponen Peralatan Biaya Tidak Langsung Overhead (Biaya Umum) Biaya Resiko Pekerjaan Keuntungan atau Profit BAB V PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI / BIAYA PEKERJAAN Umum Biaya Overhead Harga Satuan Pekerjaan PPN Biaya Lumpsum Biaya Konstruksi / Biaya Pekerjaan BAB VI BIAYA ESKALASI ATAU PENYESUAIAN KENAIKAN HARGA RANGKUMAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN CONTOH-CONTOH ANALISA DAN HARGA SATUAN v

8 DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN AHLI SUPERVISI TEROWONGAN PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR 1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Ahli Supervisi Terowongan Pekerjaan Sumber Daya Air dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang didalamnya telah ditetapkan unit -unit kompetensi, elemen kompetensi, dan kriteria unjuk kerja, sehingga dalam Pelatihan Ahli Supervisi Terowongan Pekerjaan Sumber Daya Air, unit-unit kompetensi tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan. 2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing -masing Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang menghasilkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dari setiap Elemen Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun seperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) dibawah ini yang harus menjadi bahan pengajaran dalam pelatihan Ahli Supervisi Terowongan Pekerjaan Sumber Daya Air. vi

9 DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL MODUL 1. TSE 01 UUJK, Etika Profesi, Etos Kerja dan UUSDA 2. TSE 02 Sistem Manajemen K3 dan Pengendalian Lingkungan 3. TSE 03 Dokumen Kontrak 4. TSE 04 Survai dan Investigasi 5. TSE 05 Kriteria dan Perhitungan Desain 6. TSE 06 Pengetahuan Gambar Konstruksi 7. TSE TSE 08 Tahapan dan Metode Pelaksanaan 9. TSE 09 Manajemen Mutu 10. TSE 10 Manajemen Konstruksi 11. TSE 11 Administrasi Teknik 12. TSE 12 Pemeliharaan Terowongan vii

10 Pelatihan : Ahli Supervisi Terowongan Judul : Deskripsi : Materi ini membahas tentang komponen yang membentuk biaya konstruksi yaitu bahan, upah dan peralatan. Upah yang dimaksud disini adalah upah tenaga kerja yang bekerja pada proyek, bagaimana menentukan Harga Bahan dan Upah dalam pembuatan Analisa Harga Satuan Pekerjaan. Perkalian dari volume dan harga satuan dari masing-masing jenis/ item pekerjaan adalah merupakan biaya tiap-tiap item pekerjaan. Penjumlahan dari biaya masing-masing item adalah merupakan biaya konstruksi / pekerjaan. Perhitungan biaya seperti itu disebut Daftar Kuantitas dan Harga atau Bill of Quantity (BoQ). Tempat kegiatan : Dalam ruang kelas Waktu Kegiatan : 2 jam pelajaran (1 jam pelajaran = 45 menit) No. Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung 1. Ceramah : Pembukaan - Menjelaskan Tujuan Instruksional (TIU & TIK) - Merangsang motivasi peserta dengan pertanyaan atau pengalamannya dalam membuat Perhitungan Biaya Konstruksi dilapangan - Waktu : 10 menit 2. Ceramah : Pendahuluan - Menjelaskan secara umum perhitungan biaya konstruksi dan definisi serta maksud dan tujuan - Waktu : 10 menit - Bahan : Materi serahan (Bab I : Pendahuluan) 3. Ceramah : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Biaya - Mengikuti penjelasan TIU & TIK dengan tekun dan aktif - Mengajukan pertanyaan apabila kurang jelas - Mendengarkan penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya Bila Perlu O H T No.1-8 O H T No.9-11 viii

11 - Menjelaskan komponen yang membentuk biaya yaitu bahan, upah dan peralatan. - Harga satuan pekerjaan merupakan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan satu-satuan pekerjaan, yang komponennya terdiri dari bahan, upah dan peralatan yang dikalikan dengan koefisien masing-masing. - Waktu : 10 menit - Bahan : Materi serahan (Bab II : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Biaya) 4. Ceramah : Harga Standar / Harga Satuan, Upah, Bahan Dan Peralatan. - Menjelaskan jenis-jenis harga satuan, metode penyusunan dan pengumpulan harga satuan, contoh harga satuan kegiatan pekerjaan, contoh perhitungan sewa peralatan dan perhitungan jumlah truk. - Waktu : 20 menit - Bahan : Materi serahan (Bab III : Harga standar / harga satuan, upah, bahan dan peralatan) - Mendengarkan penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya Bila Perlu - Mendengarkan penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya Bila Perlu O H T No O H T No Ceramah : Harga Satuan Pekerjaan. - Menjelaskan tentang biaya langsung dan biaya tidak langsung, cara menghitung harga komponen tenaga kerja / bahan dan peralatan, resiko pekerjaan dan contoh-contoh Analisa Harga Satuan Pekerjaan. - Waktu : 25 menit - Bahan : Materi serahan (Bab IV : Harga Satuan Pekerjaan) 6. Ceramah : / Biaya Pekerjaan. - Menjelaskan cara penyusunan Daftar Kuantitas Harga dan Bahan (BOQ), - Mendengarkan penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya Bila Perlu - Mendengarkan penjelasan instruktur dengan tekun O H T No O H T No ix

12 yaitu volume pekerjaan dikalikan dengan Harga Satuan Pekerjaan dan memasukkan pajak yaitu PPN. - Waktu : 10 menit - Bahan : Materi serahan (Bab V : / Biaya Pekerjaan) 7. Ceramah : Biaya eskalasi atau penyesuaian kenaikan biaya - Menjelaskan terjadinya kenaikan harga pada pelaksanaan pekerjaan Waktu : 5 menit Bahan : Materi Serahan (Bab VI Biaya Eskalasi dan Penyesuaian Kenaikan Biaya) dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya Bila Perlu - Mendengarkan penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif - Mencatat hal-hal yang perlu - Bertanya Bila Perlu OHT No. 45 x

13 MATERI SERAHAN xi

14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Usaha kebijakan maupun rencana pekerjaan dapat diselenggarakan dengan efisien dan memenuhi kualitas, kuantitas serta ketepatan dalam penyelesaian pekerjaan guna menunjang kepentingan pengguna jasa, maka dilakukan suatu tindakan untuk mengawasi, memeriksa, membimbing dan mengarahkan kontraktor dalam menyelesaikan pekerjaan. Dalam tingkat manajerial, pimpinan menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan proyek disamping menentukan kebijaksanaan dalam bidang pengawasan, perencanaan, pembiayaan dan administrasi salah satu adalah perhitungan biaya konstruksi. 1.2 Tugas dan Wewenang Pengawas Memberikan bimbingan teknis pekerjaan kepada pelaksana / kontraktor dengan pekerjaan berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang direncanakan antaranya dengan membantu menyusun bagan waktu penyelesaian pekerjaan terperinci yang meliputi : - Rencana penyediaan bahan-bahan - Rencana penyediaan peralatan - Rencana pengerahan buruh/ tenaga kerja - Rencana pelaksanaan pekerjaan Secara umum pola pikir dalam menentukan harga satuan pekerjaan meliputi 3 (tiga) hal penting, yaitu berupa : 1. Masukan (input) 2. Proses (process) 3. Keluaran (output) Gambaran ringkas Pola pikir Pembuatan Analisa Harga Satuan Pekerjaan dapat dilihat pada gambar terlampir sesudah halaman ini. Harga satuan setiap pekerjaan yang merupakan keluaran ( output) diperoleh dari proses perhitungan dari masukan-masukan, antara lain berupa harga satuan dasar untuk komponen-komponen bahan, tenaga kerja dan peralatan, setelah terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi dan faktor-faktor serta prosedur kerjanya. I - 1

15 Jumlah dari seluruh perkalian koefisien komponen-komponen tersebut dengan harga satuan dasarnya ditambah dengan biaya umum dan laba akan menghasilkan harga satuan setiap pekerjaan. Data harga satuan dasar yang digunakan dalam perhitungan analisa harga satuan pekerjaan ini adalah sebagai berikut : a. Harga pasar setempat pada waktu yang bersangkutan. b. Harga kontrak untuk barang/ pekerjaan sejenis tempat yang pernah dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor-faktor kenaikan harga yang terjadi. c. Informasi harga satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Biro Pusat Statistik (BPS) dan media cetak lainnya. d. Daftar harga/ tarif barang/ jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen tunggal. e. Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik pusat maupun daerah. f. Data lain yang dapat digunakan. I - 2

16 I - 3

17 BAB II FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA 2.1. Umum Biaya suatu pekerjaan tergantung dari jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. Untuk terowongan jenis pekerjaan terdiri dari pekerjaan galian yang tergantung dari jenis tanah/ batuan yang akan digali dan pekerjaan beton Komponen Biaya Komponen yang membentuk biaya adalah volume dikalikan harga satuan pekerjaan ditambah dengan overhead (keuntungan). Sumber data harga satuan dasar upah atau bahan yang digunakan dalam perhitungan analisa harga satuan pekerjaan adalah sebagai berikut : 1. Harga dasar setempat pada waktu yang tertentu. 2. Harga kontrak untuk barang / pekerjaan sejenis setempat yang pernah dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor-faktor kenaikan harga yang terjadi. 3. Informasi harga satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh biro pusat statistic (BPS) dan media cetak lainnya 4. Daftar harga / tariff barang / jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen tunggal 5. Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik pusat maupun daerah 6. Data lain yang dapat digunakan 2.3. Harga Satuan Pekerjaan Harga satuan pekerjaan terdiri dari sekelompok harga upah, bahan dan peralatan yang dikalikan dengan suatu koefisien masing-masing untuk memperoleh harga satuan pekerjaan (misalnya Rp/m 1, Rp/m 2, Rp/m 3, Rp/ton dan lain-lain) yang diperoleh melalui suatu analisa yang disebut dengan analisa harga satuan Upah Harga upah tenaga kerja adalah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja dan harga ini yang menjadi komponen dalam analisa harga satuan pekerjaan. Harga dasar upah tenaga kerja diperoleh dari sumber data seperti disebut dalam butir 2.2 diatas. Harga dasar tersebut adalah menjadi harga upah tenaga kerja, apabila tenaga 2-1

18 kerja tersebut berada disekitar lokasi pekerjaan / proyek. Namun apabila tenaga kerja berasal dari daerah lain yang memerlukan biaya angkutan dan biaya tempat tinggal, maka selain harga dasar upah tersebut perlu ditambah biaya transport dan tempat tinggal, yang disebut biaya mobilisasi dan demobilisasi Bahan Bahan terdiri dari 2 macam yaitu : bahan dasar dan bahan olahan. Bahan dasar adalah seperti batu kali / gunung, pasir sungai / gunung dan lainlainnya, yang masih asli diambil dari alam. Bahan olahan untuk keperluan tertentu adalah bahan dasar yang diolah misalnya menjadi batu pecah, baik oleh tangan manusia maupun mesin pemecah batu. Harga bahan dasar adalah harga bahan yang terdapat di pasaran. Yaitu bahan yang dimiliki oleh masyarakat, toko atau pemasok, yang diambil dari sungai atau dari gunung Harga bahan dasar di quarry adalah harga bahan yang dikumpulkan dengan menggunakan alat-alat berat atau alat-alat khusus (seperti dinamit untuk memperoleh batu gunung) dengan membayar kewajiban ke pemerintah daerah seperti iuran galian C, atau iuran daerah dan lain-lain. Faktor yang mempengaruhi harga ialah tenaga manusia dan peralatan. Harga bahan dilokasi pekerjaan atau base camp adalah harga dasar bahan ditambah biaya angkutan. Biaya angkutan sendiri terdiri dari biaya memuat dan membongkar baik oleh tenaga manusia maupun peralatan dan biaya angkut oleh kendaraan. Harga dasar bahan hasil pabrikan seperti semen, besi beton, baja, cat dan lainlainnya, diperoleh dari pabrik atau agen tunggal. 2.6 Pekerjaan Dewatering Dewatering ada beberapa sistem : a. Dewatering sistim pompa biasa kapasitas sesuai kebutuhan b. Dewatering sistim submersible pump, kapasitas menyesuaikan c. Dewatering sistim bertingkat d. Dewatering sistim penggalian / aliran / sodetan Metoda pelaksanaan adalah sebagai berikut : a. Dewatering sistim pompa biasa - Lubang galian yang tergenang air siap dikeringkan - Buat sumuran dipinggir galian yang posisinya lebih dalam dari elevasi galian yang ada dan terletak diluar rencana bangunannya 2-2

19 - Penempatan pompa dibuat yang strategis agar tidak mengganggu operasi pekerjan yang lain. - Apabila lubang galian cukup dengan panjang slang air maka pompa cukup diletakkan di permukaan tanah - Sistem pemompaan dimulai/ diperhitungkan sebelum jam kerja sampai kering, sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak kehilangan waktu. b. Dewatering Sistim submersible pump - Biasanya pengeringan dengan submersible pump digunakan dalam pemompaan yang volume airnya cukup besar - Lubang galian yang tergenang air, siap untuk dikeringkan - Buat sumuran seperti sistim pompa biasa, ukurannya lebih besar - Pompa dibuatkan tempat / rakit dari drum atau sejenis untuk menggantungkan pompa submersible tersebut. - Kedudukan pompa setelah digantung dalam rakit dimasukkan ke lubang galian - Apabila sudah kering, sistim pompa submersible ini dimatikan dieselnya dipanil listriknya bila diperlukan dihidupkan lagi. c. Dewatering sistim bertingkat - Sistem ini dilaksanakan apabila galian cukup dalam dilereng tebing sehingga pompa penghisap pembuang tidak bisa mencapai daerah pembuangan - Sistim ini seperti pompa biasa - Pada daerah pembuangan awal (tahap 1) dibuat bak penampung - Dari bak penampung dipompa lagi hingga pembuangan kedua dan seterusnya seperti ke pembuangan. d. Dewatering sistim aliran / sodetan - Hal ini berlaku apabila elevasi galian disekitar / lebih rendah dan sulit untuk mengeringkan - Atau dengan membuat saluran dengan panjang dan dalam seperlunya cukup untuk mengalirkan dan biaya lebih murah dari pada sistim biasa. Peralatan : Pompa air.. unit Pompa submersible.. unit Slang air.. unit 2-3

20 Gb. 2.1 DEWATERING SISTIM POMPA BIASA START PERSIAPAN TENAGA PERSIAPAN BAHAN PERSIAPAN ALAT DAN SARANA DIDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA LUBANG GALIAN YANG TERGENANG SIAP UNTUK DIKERINGKAN BUAT SUMURAN DIPINGGIR GALIAN YANG POSISINYA LEBIH DALAM DARI ELEVASI GALIAN YANG TERGENANG PEMOMPAAN SELESAI Gb. 2.2 DEWATERING SISTIM SUBMERSIBLE PUMP START PERSIAPAN PERSIAPAN BAHAN PERSIAPAN ALAT LUBANG GALIAN YANG TERGENANG SIAP UNTUK DIKERINGKAN BUAT SUMURAN DIPINGGIR GALIAN YANG POSISINYA LEBIH DALAM DARI ELEVASI GALIAN YANG TERGENANG BUAT RAKIT DARI DRUM/ SEJENIS UNTUK MENGGANTUNGKAN POMPA DIIDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA KEDUDUKAN POMPA SETELAH DIGANTUNGDALAM RAKIT DIMASUKAN KESUMURAN PEMOMPAAN SELESAI 2-4

21 Gb. 2.3 DEWATERING SISTIM BERTINGKAT START PERSIAPAN TENAGA PERSIAPAN BAHAN PERSIAPAN ALAT DAN SARANA LUBANG GALIAN YANG TERGENANG SIAP UNTUK DIKERINGKAN DIIDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA BUAT SUMURAN DIPINGGIR GALIAN YANG POSISINYA LEBIH DALAM DARI ELEVASI GALIAN YANG TERGENANG SIAPKAN BAK PENAMPUNG PERTAMA LEBIH TINGGI DARI ELEVASI SUMURAN PEMOMPAAN DARI SUMURAN DIBUANG KE BAK PENAMPUNG PERTAMA SIAPKAN BAK PENAMPUNG KEDUA DST LEBIH TINGGI DARI BAK PERTAMA DST PEMOMPAAN DARI BAK PENAMPUNG PERTAMA DI BUANG KE PENAMPUNG KEDUA DST SELESAI Gb. 2.4 DEWATERING SISTIM ALIRAN START PERSIAPAN TENAGA PERSIAPAN BAHAN PERSIAPAN ALAT DAN SARANA DIIDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA LUBANG GALIAN YANG TERGENANG SIAP UNTUK DIKERINGKAN CARI ELEVASI DISEKITAR GALIAN YANG ELEVASINYA LEBIH RENDAH BUAT SALURAN DENGAN POMPA DAN KEDALAMAN SEPERLUNYA ALIRKAN AIR MELALUI SALURAN KELOKASI YANG LEBIH RENDAH DARI GALIAN SELESAI 2-5

22 2.7 Koefisien Nilai koefisien untuk bahan dan upah yang dilakukan secara manual diperoleh berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kemampuan seseorang dalam mengerjakan satu-satuan pekerjaan dan jumlah bahan yang diperlukan. Daftar koefisien ini telah tersusun dalam buku analisa harga satuan yang terkenal dengan buku BOW ( Burgerliy ke Openbare Werken). Dewasa ini mungkin tidak sesuai lagi, karena ini produk zaman Belanda yang sudah sangat lama berlalu. Selain itu BOW tidak menggunakan alat-alat berat. Dewasa ini besaran koefisien sudah ada dimasing-masing Direktorat Jenderal seperti Direktorat Jenderal Bina Marga (Prasarana Wilayah). Juga telah terbit buku analisa harga satuan berdasarkan Standar Hari / Orang (Standar Man / Day), atau Standar Jam / Orang (Standar Man / Hours). Sedang apabila dengan menggunakan peralatan khususnya alat-alat berat, dibuat dalam analisa tersendiri menurut jenis alatnya. 2.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi Besar kecilnya harga suatu pekerjaan selain ditentukan oleh harga bahan, upah, peralatan dan volume, juga dipengaruhi oleh : - Faktor lingkungan (sosial budaya) - Lokasi pekerjaan terpencil atau tidak - Kemudahan akan transportasi - Cuaca - Kecakapan, keterampilan serta pengalaman para mandor dan tukang. 2-6

23 BAB III HARGA STANDAR/ HARGA SATUAN UPAH, BAHAN DAN PERALATAN Harga satuan upah, bahan dan peralatan merupakan komponen yang sangat penting untuk menentukan nilai biaya pekerjaan yang dibuktikan untuk per satuan panjang, meter persegi, arus meter kubik, sehingga secara keseluruhan biaya penyelesaian pekerjaan dapat diketahui besarnya Jenis Harga Satuan Harga satuan adalah suatu harga yang dapat dipakai untuk menganalisa biaya suatu kegiatan pembangunan dibidang pengairan mencakup kegiatan : Bangunan Besar (Dam), Terowongan, Sungai, Irigasi, Rawa Pantai dan Air Tanah. Penyusunan harga satuan yang dilakukan oleh tim HSP TA / 2000 terdiri dari : Harga Satuan Dasar (HSD) Harga satuan dasar ini adalah harga dari masing-masing upah, bahan dan alat yang dipakai sebagai dasar perhitungan analisa harga satuan yang dipakai sebagai dasar perhitungan RAB Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSP) Harga Satuan Pekerjaan (HSP) Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah suatu harga dari masing-masing jenis pekerjaan (Pay Item) yang diperoleh dari analisa harga satuan yang dipakai sebagai dasar perhitungan RAB Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) adalah suatu harga dari jenis kegiatan untuk menyeleasaikan dan berfungsinya suatu bangunan. Di dalam penyajian ini dibatasi untuk bangunan-bangunan di bidang pengairan. Harga satuan pokok kegiatan (HSPK) ini dikelompokkan menjadi : a. Kelompok yang bersifat umum Disini dimaksudkan dengan kelompok umum adalah kelompok bangunan yang dapat dipakai oleh semua jenis pekerjaan dibidang bangunan besar, sungai, irigasi, rawa / pantai dan air tanah 3-1

24 b. Kelompok untuk pekerjaan khusus Yang dimaksud dengan kelompok pekerjaan khusus adalah kelompok bangunan yang hanya dapat digunakan untuk masing-masing bidang yang terdapat dalam pekerjaan, (bangunan besar, sungai, irigasi, rawa/ pantai dan tanah air) Metode Penyusunan dan Pengumpulan Harga Satuan a. Harga satuan dasar ini dihimpun berdasarkan sumber : - Laporan rutin dari Kanwil PU/ Dinas PU beberapa propinsi yang diperhitungkan dapat mewakili kelompok indek yang ada. - Kontrak-kontrak pekerjaan yang sedang berjalan - Harga pasar atau toko eceran - Terbitan harga satuan instansi yang berwenang - Diperhitungkanan adanya kenaikan atas inflasi normal pertahun b. HSP : Disusun berdasarkan analisa harga satuan dari setiap jenis pekerjaan yang umumnya masih mengacu ke BOW dan juga berdasarkan analisa dari proyek yang dinilai dapat dipertanggung jawabkan (khusus untuk pekerjaan yang tidak tercantum di BOW) dengan menggunakan HSD sesuai hasil dari butir 3.2.a. c. HSPK - Ditentukan jenis dan satuan kegiatan - Ditentukan ukuran dan spesifikasi teknis utama dari kegiatan tersebut - Dihitung volume (des ain) tiap pekerjaan dari tiap satuan jenis kegiatan tersebut diatas. - HPSK = Vol (p) x HSP 3.3. Penggunaan Dalam Menghitung Biaya a. Ancar-ancar harga satuan ini (HSP dan HSPK) digunakan untuk menghitung perkiraaan nilai suatu kegiatan (Bangunan Pengairan), secara cepat sesuai kedekatan spesifikasi teknis yang telah ditentukan dalam buku ini. b. Untuk mendapat nilai HSPK yang akurat, sangat tergantung dari variasi spesifikasi teknis, metode pelaksanaan yang ditentukan untuk HSPK yang dihitung, serta mengacu pada HSD setempat pada saat menghitung HSPK / HSP. Untuk itu, HSP/ HSPK ini akan berubah (dihitung kembali) jika variasi spesifikasi, metode dan lokasi jauh berbeda dengan buku ini. 3-2

25 c. Untuk item HSPK, HSP maupun HSD yang tidak ada dalam buku ini supaya dihitung sesuai dengan kondisi masing-masing proyek dan harga pasar setempat. d. Harga-harga satuan dasar (HSD) yang digunakan dalam menyusun analsia HSP yang selanjutnya memberikan hasil HSPK didalam buku ancar-ancar ini diperoleh dari harga yang berlaku bulan Oktober 1998 dari daerah jawa Timur yang relatif berbeda tidak terlalu signifikan. Tentunya untuk dapat digunakan secara nasional di propinsi-propinsi lain, maka dapat disesuaikan dengan menggunakan koefisien lokasi yang diberikan dalam tabel berikut : Koefisien = 1,0 untuk propinsi DKI Jakarta, Jawa barat, Jawa tengah, DI. Yogyakarta, Jawa timur. Koefisien = 1,1 untuk propinsi Lampung, Sum-sel, Bengkulu, Jambi, Sum-bar, Sum-ut, Aceh. Koefisien = 1,15 untuk propinsi Riau Koefisien = 1,18 untuk propinsi Kal-sel, Kal-teng, Kal-bar, Kal-tim dan Bali Koefisien = 1,19 untuk propinsi Sul-sel, Sul-tra, Sul-sel, Sul-ut Koefisien = 1,20 untuk propinsi NTT, NTB, Tim-tim Koefisien = 1,25 untuk propinsi Maluku, Ir-ja e. Spesifikasi teknik masing-masing kegiatan dari HSPK tercantum pada lampiran perhitungan Harga Satuan Pokok Kegiatan f. HSPK ini telah disepakati bersama dengan Bappenas dan DJA, kecuali HSPK bertanda *). Penggunaan HSPK bertanda *), harus didukung dengan analisa biaya dalam rangka mendapatkan persetujuan DUP dari Bappenas / DJA Contoh Perhitungan Harga Satuan Galian Tanah Berbatu per m 3 1 m 3 galian tanah berbatu pada terowongan dengan menggunakan mesin bor pada kedalaman lebih dari 1 meter dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut (Ls) termasuk perataan dan perapihan. 3-3

26 No. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SAT KOEF HRG.SAT JUMLAH (Rp.) (Rp.) I. PEKERJAAN GALIAN TANAH BERBATU / M3 UPAH : Pekerja OH , , Mandor OH , , PERALATAN : - Mesin Bor CDR 1 jam , , Wheel Loader Shovel S.09 1 jam , , Wheel Loader 1 jam , , Dump Truck 1 jam , , Pekerjaan Blasting - ls , , jumlah 655, II. PEKERJAAN BETON BERTULANG 1:2:3 / M3 - - UPAH : Pekerja OH , , Mandor OH , , Tukang Batu OH , , Kepala Tukang OH , , jumlah 450, Upah memotong dan memasang besi / 100 kg : - Tukang Besi OH , , Kepala Tukang OH , , Pekerja OH , , ,305, , Kubus Beton 5 bh 250, ,250, Bekisting ( Flat Form ) 1 Unit 2,500, ,500, Membongkar dan Menyiram Beton ls , , BAHAN : Semen zak 50, , Pasir m3 100, , Split m3 200, , Besi kg 15, ,062, Kawat Beton kg 10, , jumlah 2,730, Sub Total 8,804, Over Head 10% , ,685, PPn 10% , Total 10,653, Terbilang : Sepuluh Juta Enam Ratus Lima Puluh Dibulatkan 10,653, Tiga Ribu Rupiah Contoh Perhitungan Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Spesifikasi : - Lebar Saluran 1 2 m - Tinggi Saluran 0,50 1,50 m - Lining Beton Tak Bertulang K Panjang Saluran m - Saluran dengan galian dan lining 3-4

27 No Uraian Pekerjaan Kode Anl. Harga Jumlah Harga Atau Upah / Sat. Volume. Satuan (Rp) Material (Rp) Pekerjaan Persiapan - Ls 1 5,000, ,000, Pembersihan - M2 12,000 2, ,000, Galian tanah biasa I. 10 M3 3,400 6, ,780, Timbunan tanah I. 14 M3 18,200 12, ,140, dipadatkan, tanah dari luar 5. Timbunan pasir urug I. 15 M , ,640, Pekerjaan lining beton K- II. B.4 M , ,909, Pipa filter - M , ,500, Construction Joint - M , ,000, JUMLAH (A) PPN % 10 Rp. Rp. 450,969, ,096, JUMLAH (B) Panjang Saluran (C) Mtr Rp. 496,066, ,000 Harga Satuan Pokok Kegiatan Pekerjaan Saluran Per-meter (B/C) Rp. 496, Dibulatkan Rp. 496, Harga Standar Upah Berdasarkan Upah minimum Regional (UMR). Sumber data didapat dari ketetapan yang dikeluarkan Menteri Tenaga Kerja mengenai besarnya Upah minimum Regional yang diadakan peninjauan kembali setiap tahun (Lihat lampiran keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep- 02/Men/1996) mengenai UMR pada 25 wilayah di Indonesia. Pengertian Upah Minimum Regional (UMR) adalah upah pokok terendah termasuk tunjangan tetap yang diterima oleh pekerja di wilayah tertentu dalam satu propinsi dan ini adalah tingkat pengupahan minimal tenaga kerja untuk setiap kualifikasi tenaga kerja Dalam Suatu perusahaan, Upah Minimum Regional (UMR) ini akan menjadi pola sebagai harga dasar upah dan pengaturan UMR ditentukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. Komponen upah dasar tenaga kerja adalah Upah berdasar UMR disamping itu ada tunjangan, seperti : 1. Makan 2. Transport 3-5

28 3. Pengobatan 4. Rumah atau tempat tinggal sementara atau tempat penampungan sementara pekerja selama proyek berjalan Untuk suatu perusahaan baik yang bergerak dalam bidang pembangunan atau lainnya maka dasar upah, selain berdasar UMR dipertimbangkan pula adanya upah lokal dan upah mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah (lokasi pekerjaan) Upah Lokal. Upah lokal adalah harga upah setempat pada waktu yang bersangkutan berada dan yang terjadi pada waktu itu. Sumber data upah lokal adalah dari instansi yang berwenang dari daerah, umpamanya Sub Dinas Cipta Karya Propinsi. Sumber lain bisa didapatkan dari biro statistik dan atau survai pasar. Instansi yang berwenang tersebut mengeluarkan secara rutin daftar upah lokal sesuai harga pasaran setempat dilokasi pekerjaan yang besarnya > dari UMR. Sebagai gambaran untuk menetapkan harga satuan upah pekerja yang dipakai sebagai patokan untuk perusahaan tersebut dalam menentukan penawaran harga dapat dihitung sebagai berikut : - Berdasarkan UMR harga satuan upah pekerja umpamanya Rp. 750/ jam - Dasar dari instansi yang berwenang (dikeluarkan secara rutin di propinsi), sesuai harga pasaran di lokasi pekerjaan (hasil survai) tenaga kerja lokal. Rp. 850 / jam - Bila tenaga didatangkan dari luar daerah (luar lokasi), dimana telah diperhitungkan biaya transport dan biaya tempat menginap sementara selama proyek berjalan. Rp / jam Dengan membandingkan ketiga harga pasar satuan dasar upah rata-rata untuk perusahaan tersebut adalah : (Rp Rp Rp ) / 3 = Rp. 900 / jam Demikian pula halnya dengan menghitung harga dasar upah berdasarkan kualifikasi untuk pekerjaan lainnya, seperti : Tukang, Mandor, Operator dan sebagainya, adalah sama caranya seperti menghitung harga dasar untuk pekerja diatas. 3-6

29 Tabel Contoh Daftar Harga Satuan Dasar Upah No. Uraian Kode Satuan Harga Satuan (Rp) 1. Pekerja L 101 Jam 900,00 2. Tukang L 079 Jam 1.200,00 3. Mandor L 061 Jam Operator L 081 Jam 2, Pembantu L 083 Jam 1, Operator 6. Supir L 091 Jam 1, Pembantu supir L 099 Jam 1, Mekanik L 071 Jam 1, Pembantu L 072 Jam 1, Mekanik keterangan Upah Yang Didatangkan. Sedangkan upah bagi pekerjanya yang didatangkan dari luar daerah tempat pekerjaan, maka harus diperhitungkan pula biaya transport untuk mendatangkan tenaga kerjanya, maupun fasilitas sementara tempat tinggal di daerah lokasi pekerjaan selama pekerjaan proyek belum selesai. Jadi ada biaya mobilisasi dan demobilisasi pekerja Bahan. Bahan yang diperhitungkan ada dua macam, yaitu : a. Berupa bahan dasar (batu kali / gunung, pasir sungai / gunung dan lain-lain). b. Berupa bahan olahan (misalnya agregrat kasar dan halus hasil produksi mesin pemecah batu dan lain sebagainya). 1. Harga Satuan Bahan Dasar Untuk bahan dasar biasanya diadakan survai terlebih dahulu, yaitu untuk mengetahui lokasi sumber bahan tersebut dan pemenuhan terhadap spesifikasinya, kemudian diberi keterangan sumber bahan tersebut, misalnya bahan diambil di quarry (seperti batu kali, pasir, dll) atau bahan diambil di pabrik atau gudang grosir (seperti semen, besi dan sebagainya) ya ng telah dilengkapi dengan sertifikasi uraian sebagai syarat untuk pemenuhan spesifikasi. 3-7

30 Data harga satuan bahan dasar harus sesuai dengan kriteria mengenai sumber-sumber data harga satuan dasar yang digunakan sepertit yang telah dikemukakan pada pendahuluan modul ini. Harga bahan di quarry lain dengan harga bahan dasar bila dikirim ke base camp atau ke tempat pekerjaan, karena untuk terakhir ini ada biaya tambahannya yaitu biaya pengangkutan material dari quarry ke base camp atau tempat pekerjaan dan biaya-biaya lainnya seperti retribusi dan biaya operasional alat-alat berat di quarry. Sebagai contoh quarry disajikan perhitungan analisa harga satuan dasar bahan pasir dengan lokasi di quarry dan tujuan di base camp. Tabel Analisa Harga Satuan Dasar Bahan Jenis Lokasi Tujuan : M01 Pasir : Quarry : Base Camp No Uraian Kode Koef. Satuan Harga Satuan (Rp) I. ASUMSI 1. Menggunakan alat berat 2. Kondisi jalan : sedang/baik 3. Jarak quarry ke lokasi base camp L 5.00 Km 4. Harga satuan pasir di quarry Rp M M ,00 5. Harga satuan dasar excavator Rp E Jam ,50 6. Harga satuan dasar dump truk Rp E Jam ,54 II. URUTAN KERJA 1. Pasir digali dengan excavator 2. Excavator sekaligus memuat pasir hasil galian ke dalam dump truk 3. Dump truk mengangkut pasir ke lokasi base camp III. PERHITUNGAN EXCAVATOR (E10) Kapasitas bucket V 0.50 M3 Faktor bucket Fb Faktor efisiensi alat Fa Waktu siklus Ts1 - Menggali / memuat T Menit - Lain-lain T Menit Ts Menit Kap. Prod / jam = {(VxFax60)/Ts1)} Q M3/jam 3-8

31 IV Biaya Excavator/ M3 = (1:Q) x Rp. E10 Rp ,84 Rupiah Dump Truk (E 08) Kapasitas bak V 4.00 M3 Faktor efisiensi alat Fa Kecepatan rata-rata V Km/jam Kecepatan rata-rata kosong V Km/jam Waktu siklus - Waktu tempuh isi = (L / v1)x60 T Menit - Waktu tempuh kosong ((L / v2)x60 T Menit - Muat = (V / Q1) x 60 T Menit - Lain-lain T Menit Ts Menit Kap. Prod / jam = {(VxFax60)/Ts2)} Q M3/jam Biaya Dump Truk / M3 = (1:Q2) x Rp. E08 Rp ,22 Rupiah HARGA SATUAN DASAR BAHAN DI LOKASI BASE CAMP Harga Satuan Dasar Pasir : (Rp M01 + M ,06 Rupiah Rp 1 + Rp 2) Dibulatkan : M ,00 Rupiah 2. Harga Satuan Bahan Olahan Bahan olahan biasanya diberi keterangan tempat bahan tersebut diolah seperti (di-base camp, di lokasi mesin pemecah batu / stone crusher) untuk memperoleh agregrat kasar / halus dan sebagainya. 1. Masukan (Input) Misalkan yang dipergunakan untuk perhitungan bahan olahan adalah sebagai berikut : a. Jarak quarry (bila bahan dasar batu bulat) diambil dari q uarry, yaitu jarak yang diperhitungkan sebagai jarak angkut dari tempat pengambilan suatu bahan (batu bulat) quarry ke lokasi di mana alat pemecah batu berada. b. Harga Satuan Dasar Bahan Harga ini adalah harga satuan dasar batu kali berupa data autentik yang tersedia (sesuai kriteria berupa sumber data harga satuan dasar) c. Harga satuan Dasar Alat Harga ini merupakan biaya yang terdiri dari biaya pasti, biaya operasi dan biaya pemeliharaan. d. Harga Satuan Dasar Tenaga Kerja 3-9

32 Harga ini adalah harga satuan dasar tenaga kerja berupa data autentik yang tersedia (sesuai kriteria sumber-sumber data harga satuan dasar) e. Kapasitas Alat Merupakan kapasitas alat pemecah batu ( stone crusher) dan wheel loader. f. Faktor efisiensi Alat Faktor ini adalah efisiensi kerja dari alat yang digunakan g. Faktor kehilangan Material Ini merupakan faktor untuk memperhitungkan material yang tercecer pada saat diolah. 2. Proses Perhitungan bahan olahan, meliputi : a. Biaya harga alat dalam memproduksi bahan olahan yang bersangkutan berdasarkan waktu yang dibutuhkan alat tersebut dan biaya sewa alatnya. b. Biaya kebutuhan bahan dasar (batu kali dan pasir) yang diperlukan c. Perhitungan tenaga kerja yang diperlukan d. Biaya kerja alat dalam proses pencampuran (blending) 3. Keluaran (output) Proses perhitungan di atas akan menghasilkan harga satuan dasar bahan untuk agregrat kasar dan halus. Harga satuan dasar bahan ini merupakan masukan (input) dalam proses perhitungan analisa harga satuan. Sebagai contoh dengan ini disajikan perhitungan analisis harga satuan dasar bahan olahan (lihat halaman berikutnya) Tabel Uraian Analisa Harga Satuan Bahan Olahan Item Pembayaran : Agregrat Kasar dan Halus Jenis Pekerjaan : Pengadaan Agregrat Kasar dan Halus Satuan Pembayaran : M3 3-10

33 No Uraian Kode Koef. Satuan Ket I. ASUMSI 1. Bahan dasar (batu dan pasir) diterima di lokasi alat pemecah batu (base Camp) 2. Kegiatan dilakukan di dalam lokasi base camp 3. Hasil produksi alat pemecah batu : - Agregrat halus H % - Agregrat Kasar K % 4. Berat jenis bahan dasar : - Batu / gravel D Ton/m3 - Pasir D Ton/m3 - Batu pecah D Ton/m3 5. Harga satuan bahan dasar - Batu / gravel Rp Rp/jam - Pasir Rp Rp/jam 6. Biaya operasi alat : - Pemecah batu (stone crusher) Rp Rp/jam - Wheel loader Rp Rp/jam 7. Kapasitas alat : - Pemecah batu (stone crusher) Cp Ton/jam - Wheel loader Cp M3 Kap. Bucket 8. Faktor efisiensi alat : - Pemecah batu (stone crusher) Fa 1 0, Wheel loader FA2 0, Faktor kehilangan material Fh Harga satuan agregrat kasar diambil sama dengan harga satuan agregrat produksi stone crusher 11. Agregrat halus masih perlu dicampur dengan pasir II. METODE PELAKSANAAN 1. Wheel loader mengangkut batu/gravel dari tumpukan dan menuangkannya ke alat pemecah batu 2. Batu / gravel dipecah dengan alat pemecah batu (stone crusher) sehingga menghasilkan agregrat batu pecah III. PERHITUNGAN 3-11

34 III. 1 HARGA SATUAN AGREGRAT PRODUKSI STONE CRUSHER 1.a. Kerja Stone Crusher memecah gravel : - Waktu Kerja Stone Crusher Tst Jam - Produksi Stone Crusher 1 jam = (Fa 1 x Cp 1) : D3 Qb M3/jam Batu pecah - Kebutuhan batu / gravel 1 jam = (Fa 1 x Cp 1) : D1 Qg M3/jam 1.b. Kerja Wheel Loader melayani Stone Crusher : - Kap. Angkut / rit = (Fa2 x Cp2) - Waktu Siklus (Muat, Tuang, Tunggu ) - Waktu kerja W. Loader memasok gravel = {(Qg : Ka) x Ts} : 60 menit Ka Ts Tw M3 Menit Jam 1.c. Biaya Produksi Batu Pecah / M3 = {(Tst x Rp3) + (Tw x Rp4)} : Qb Bp 7, Rp / M3 1.d. Harga Satuan Batu Pecah Produksi St. Crusher / M3 = {(Qg : Qb) x Fh x Rp1} + Bp HSb 21, Rp / M3 III. 2 HARGA SATUAN AGREGRAT KASAR 2.a. Harga satuan agregrat kasar diambil sama dengan batu pecah produksi stone crusher 2.b. Harga satuan agregrat kasar / M3 HSAk Rupiah Diluar PPn PPN Rupiah PPn=10% HSAk ,800 Rupiah Termasuk PPn III. 3 HARGA SATUAN AGREGRAT HALUS Dianggap agregrat produksi stone crusher sarigan # 4 (4.75 mm) belum memenuhi spesifikasi sehingga perlu dicampur lagi dengan pasir 10% 3.a. Agregrat hasil stone crusher : 90% x Hs Rupiah Hsb Pasir : 10% x Rp 2 Hs Rupiah Waktu pencampuran (blending) dengan Wheel Loader Tc 0,033 Jam/M3 Biaya pencampuran : Tc x Rp 4 Hs Rupiah Harga satuan agregrat halus / M3 : 3-12

35 Hs 1 + Hs 2 + Hs 3 HSAh Rupiah Diluar PPn PPN Rupiah PPn=10% HSAh Rupiah Termasuk PPn Untuk harga satuan dasar bahan yang lainnya seperti batu kali, batu belah dan sebagainya dengan melalui perhitungan analisa harga satuan dasar bahan seperti tersebut di atas dapat diperoleh harga satuan dasar bahan tersebut. Dibawah ini contoh harga dasar satuan bahan dasar, bahan olahan dan bahan baku atau bahan jadi. Tabel Daftar Harga Satuan Dasar Bahan No uraian Kode Satuan Harga Satuan (Rp) Keterangan 1. Pasir M01 M ,00 Base Camp 2. Batu Kali M02 M ,00 Lokasi Pekerjaan 3. Agregrat Kasar M03 M ,46 Base Camp 4. Agregrat Halus M04 M 3 22,128,02 Base Camp 5. Filler M05 Kg 136,35 Proses / Base Camp 6. Batu belah M06 M ,00 Lokasi Pekerjaan 7. Gravel M07 M ,00 Base Camp 8. Material tanah timbunan M08 M ,00 Borrow pit 9. Material pilihan M09 M ,00 Quarry 10. Aspal semen M010 Kg 600,00 Base Camp 11. Minyak tanah M011 Liter 275,00 Base Camp 12. Semen M012 Zak 7.000,00 Base Camp 13. Besi beton M013 Kg 1.200,00 Lokasi Pekerjaan 14. Kawat Beton M014 Kg 2.500,00 Lokasi Pekerjaan 15. Kawat bronjong M015 Kg 1.350,00 Lokasi Pekerjaan 16. Sirtu M016 M ,00 Lokasi Pekerjaan 17. Paku M017 Kg 200,00 Lokasi Pekerjaan 18. Kayu perancah M018 M ,00 Lokasi Pekerjaan 19. Bensin M019 Liter 700,00 Pertamina 20. Solar M020 Liter 380,00 Pertamina 21. Minyak Pelumas M021 Liter 4.500,00 Pertamina 22. Filter plastik M022 M ,00 Lokasi Pekerjaan 23. Pipa galvanis dia. 3 M023 Btg ,00 Lokasi Pekerjaan 24 Pipa porus M024 M 4.500,00 Lokasi Pekerjaan 25. Agregrat base kelas A M025 M ,98 Base Camp 26. Agregrat base kelas B M026 M ,62 Base Camp 3-13

36 3.8. Peralatan. Biaya pemakaian suatu alat dapat dirinci ke dalam dua komponen biaya utama : - Biaya pemilikan (biaya pasti = initial cost atau capital cost) - Biaya operasi dan biaya pemeliharaan (direct operational and maintenance) a. Biaya pemilikan (biaya pasti = initial cost atau capital cost) Biaya pemilikan alat adalah biaya untuk pemilikan kembali yang diterapkan sebagai biaya penyusutan dan biaya pembayaran bunga atas nilai modal peralatan. Pengembalian modal dan bunga, setiap tahun dihitung. Cara penghitungan yang umum dipakai adalah metode garis sebagai berikut : G = {(B-C) x D + F } / W Dimana : G = biaya pemilikan (biaya pasti) per jam B = Harga alat setempat C = Nilai sisa (salvage value), yaitu nilai / harga dari peralatan yang bersangkutan setelah umur ekonomisnya berakhir. D = Faktor pengembalian modal atau faktor angsuran, biasa disebut C.R.F, dan dapat dihitung dengan rumus : D (C.R.F) = A ix(1 i) A (1 i) 1 dimana i = Bunga tiap tahun A = Umur pemakaian dalam tahun atau umur ekonomis peralatan (Economic Life Years) dalam tahun yang lamanya tergantung dari tingkat penggunaan dan standar dari pabrik pembuatannya. Tabel ini memberikan nilai CRF (D) berdasar bunga pinajaman yang besarnya beragam dari 10% - 15%. Tabel Nilai CRF (D) Nilai n (Umur pemakaian) Faktor Biaya Pengembalian Modal 10% 12,5% 15% Umur 12 tahun 0, , ,18448 Umur 11 tahun 0, , ,19107 Umur 10 tahun 0, , ,19925 Umur 9 tahun 0, , ,

37 Umur 8 tahun 0, , ,22285 Umur 7 tahun 0, , ,24036 Umur 6 tahun 0, , ,26424 Umur 5 tahun 0, , ,29832 Umur 4 tahun 0, , ,03503 Umur 3 tahun 0, , ,43479 Umur 2 tahun 0, , ,61512 Umur 1 tahun 0, , ,15000 F = Biaya asuransi, pajak dan lain-lain pertahun Besar nilai ini diambil sebesar 2 per mil dari initial cost atau 2 per mil dari nilai sisa alat. = 0,002 x B = 0,02 x C W = Jumlah jam kerja dalam satu tahun - Bagi peralatan yang bertugas berat (memungkinkan bekerja secara terus-menerus sepanjang tahun) dianggap bekerja 8 jam / hari dan 250 hari / tahun, maka : W = 8 x 250 x 1 = jam/tahun - Bagi peralatan yang bertugas sedang, dianggap bekerja 8 jam/hari dan 200 hari/tahun, maka : W = 8 x 200 x jam/tahun - Bagi perlatan yang bertugas ringan, dianggap bekerja 8 jam/hari dan 150 hari/tahun, maka : W = 8 x 150 x 1 = jam/tahun - Biaya pemilikan atau biaya pengembalian modal perjam dapat pula digunakan formula sebagai berikut : (Harga alat / Waktu pengoperasian jam per tahun) X 0,9 X C.R.F Catatan : - Harga alat adalah harga penyerahan peralatan termasuk semua biaya yang diperlukan untuk penyerahan alat. - 0,9 (90%) disediakan kepada nilai sisa 10% pada umur pakai sisa alat - Tidak disediakan dalam perhitungan-perhitungan di atas biayabiaya tambahan (kepada penyewa) untuk asuransi dan pajak 3-15

38 Cara lain untuk menghitung biaya pemilikan, dijelaskan dalam uraian penjelasan cara menghitung depresiasi, butir b. Biaya Operasi Peralatan adalah biaya yang diperhitungkan untuk : - Bahan bakar, oli, pelumas dan filter - Perawatan dan perbaikan - Operator dan pembantu operator 1. Biaya bahan bakar dan pelumas Biaya-biaya untuk bahan bakar dan pelumas dihitung atas dasar banyaknya bahan bakar dan oli yang digunakan per jam oleh mesin berdasarkan HP-nya. Untuk konsumsi bahan bakar dan oli, digunakan taksiran per jam berikut : - H (dalam liter) = 12,50% x HP/jam, untuk alat yang bertugas ringan - H (dalam liter) = 17,50% x HP/jam, untuk alat yang bertugas berat - H (dalam liter) = 1% x HP/jam, untuk peralatan sederhana, termasuk pelumas dan grease - H (dalam liter) = 2% x HP/jam, untuk peralatan cukup kompleks, termasuk pelumas dan grease Taksiran tersebut bersifat pendekatan untuk memudahkan penghitungan berbagai macam alat dalam proyek. Taksiran yang bersifat individual, pada tiap-tiap manual terdapat rumus tertentu untuk alat baru Ketepatan taksiran tersebut akan dipengaruhi juga oleh umur alat, yang cenderung lebih boros untuk alat lama. 2. Biaya perawatan dan pemeliharaan (workshop) Biaya perawatan dan perbaikan peralatan (termasuk penggantian ban) yang harus disediakan, dihitung sebesar 60% dari biaya pengembalian modal. Hal ini ditunjukkan sebagai berikut : Biaya perawatan dan perbaikan per jam = (Biaya pengembalian modal x 0,6) / Waktu Operasi (Jam dalam tahun). 3. Operator dan Pembantu Operator Biaya Operator dan Pembantu Operator dihitung perjam dari harga standard upah tenaga kerja berdasarkan harga upah setempat yang berlaku. 3-16

39 3.9. Sewa Peralatan. Jumlah biaya pemilikan dan biaya operasi (atas dasar per jam) yang dihitung untuk setiap alat dan setiap unit instalasi (Plant), digunakan sebagai harga sewa per jam alat tersebut. Harga sewa yang ditetapkan dalam cara ini untuk unit instalasi produksi dan peralatan dimasukkan dalam daftar yang disertakan pada Table berdasarkan kapasitas standar umum pembuatan rata-rata dan harga dasar 1990 (contoh). Untuk unit instalasi produksi, harga-harga ini digunakan untuk analisa biaya dan penetapan harga satuan dalam lembaran kerja analisa biaya. Contoh analisa biaya sewa peralatan per jam kerja, lihat table dan table 3.9.3, dan Harga alat dalam contoh analisis tersebut mengacu kepada buku panduan analisa harga satuan ditjen binamarga, dep pu. No. 028/T/BM/1995. Namun adalah perlu didiskusikan kenyataan yang ada di lapangan, mengingat bahwa kemungkinan tidak semua alat yang dipakai merupakan alat baru, dan mengingat juga bahwa ada biaya yang harus dikeluarkan untuk mendatangkan alat dari gudang pemilik ke tempat pekerjaan. Tabel Uraian analisis alat Dump Truk No. Uraian Kode Koef. Satuan Ket. A. URAIAN PERALATAN 1. Jenis Peralatan EXCAVATOR HP E09 2. Tenaga Pw 125,0 HP 3. Kapasaitas Cp 8,0 Ton 4. Alat baru : a. Umur ekonomis A 5,0 Tahun b. Jam kerja dalam 1 tahun W 2.000,00 Jam c. Harga alat B Rupiah 0 5. Alat yang dipakai : a. Umur ekonomis A Tahun Alat Baru b. Jam kerja dalam 1 tahun W ,0 Jam Alat Baru c. Harga alat B Rupiah Alat Baru B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA 1. Nilai sisa alat = 10% x B C Rupiah 2. Faktor angsuran modal 3-17

40 =(( i x (1+i) A 1 )/ ((1+i) A 1-1) D 0, Biaya pasti per jam : a. Biaya pengembalian modal = (B 1 C) x D / W 1 E ,85 Rupiah b. asuransi, dll = (0,0002 x B 1 ) / W 1 F 91,00 Rupiah Biaya pasti per jam = (E + F) G ,85 Rupiah C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA 1. Bahan Bakar = (0,125 0,175) ltr / HP/ jam) x Pw xms H 5.937,50 Rupiah 2. Pelumas = (0,01-0,02 ltr/hp/jam) x Pw x Mp I 5.625,00 Rupiah 3. Perawatan dan perbaikan = (12,5% - 17,5%) x B 1 / W 1 K 5.687,50 Rupiah 4. Operator = (1 orang/jam) x U1 L 2.000,00 Rupiah 5. Pembantu Operator (1 orang/jam)xu2 M 1.000,00 Rupiah Biaya operasi per jam = (H+I+K+L+M) P ,00 Rupiah D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT/JAM = (G+P) S ,85 Rupiah E. LAIN - LAIN 1. Tingkatan suku bunga I %Tahun 2. Upah operator/sopir/mekanik U ,00 Rp/Jam 3. Upah pembantu U ,00 Rp/Jam operator/pmb.sopir/pmb.mekanik 4. Bahan bakar bensin Mb 700,00 Liter 5. Bahan bakar solar Ms 380,00 Liter 6. Minyak pelumas Mp 4.500,00 Liter 7. PPn diperhitungkan pada lembar rekapitulasi biaya pekerjaan Tabel Uraian analisis alat Excavator No. Uraian Kode Koef. Satuan Ket. A. URAIAN PERALATAN 1. Jenis Peralatan EXCAVATOR HP E10 2. Tenaga Pw 80,0 HP 3. Kapasaitas Cp 0,5 M3 4. Alat baru : a. Umur ekonomis A 5,0 Tahun b. Jam kerja dalam 1 tahun W 2.000,00 Jam c. Harga alat B Rupiah 5. Alat yang dipakai : a. Umur ekonomis A Tahun Alat Baru 3-18

41 b. Jam kerja dalam 1 tahun W ,0 Jam Alat Baru c. Harga alat B Rupiah Alat Baru B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA 1. Nilai sisa alat = 10% x B C Rupiah 2. Faktor angsuran modal =(( i x (1+i) A 1 )/ ((1+i) A 1-1) D 0, Biaya pasti per jam : a. Biaya pengembalian modal = (B 1 C) x D / W 1 E ,50 Rupiah b. asuransi, dll = (0,0002 x B 1 ) / W 1 F 120,00 Rupiah Biaya pasti per jam = (E + F) G ,50 Rupiah C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA 1. Bahan Bakar = (0,125 0,175) ltr / HP/ jam) x Pw xms H 3.800,00 Rupiah 2. Pelumas = (0,01-0,02 ltr/hp/jam) x Pw x Mp I 3.600,00 Rupiah 3. Perawatan dan perbaikan = (12,5% - 17,5%) x B 1 / W 1 K 7.500,00 Rupiah 4. Operator = (1 orang/jam) x U1 L 2.000,00 Rupiah 5. Pembantu Operator (1 orang/jam)xu2 M 1.000,00 Rupiah Biaya operasi per jam = (H+I+K+L+M) P ,00 Rupiah D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT/JAM = (G+P) S ,85 Rupiah E. LAIN - LAIN 1. Tingkatan suku bunga I %Tahun 2. Upah operator/sopir/mekanik U ,00 Rp/Jam 3. Upah pembantu U ,00 Rp/Jam operator/pmb.sopir/pmb.mekanik 4. Bahan bakar bensin Mb 700,00 Liter 5. Bahan bakar solar Ms 380,00 Liter 6. Minyak pelumas Mp 4.500,00 Liter 7. PPn diperhitungkan pada lembar rekapitulasi biaya pekerjaan Dari hasil perhitungan melalui uraian analisa alat, maka didapat harga satuan berbagai jenis peralatan, yaitu tabel biaya sewa alat per-jam kerja, seperti contoh terlampir dibawah ini. 3-19

42 Tabel Analisis Biaya dan Sewa Peralatan Per-Jam Kerja Tabel Uraian analisis alat Whell Loader 7 JENIS ALAT : Whell Loader Harga Alat : Rp ,00 Biaya Ban : Nilai Sisa : 10% *harga alat Rp ,00 Rp ,00 URAIAN Umur Deperesiasi : 5 Tahun 8000 jam Suku Bunga : 20 % pertahun Faktor Angsuran Modal : 0,3344 Biaya Peralatan per jam : HARGA (Rp) ( Depresiasi +Suku Bunga ) Per jam ,00 * 0, , jam/tahun Bahan Bakar Pemakaian Harga Lt/jam (Rp) Solar 12, , ,00 Premium Pelumas -Crankcase 0, , ,00 -Transmision 0, , ,00 -Final Drives 0, , ,00 -Crease 0, , ,00 -Hidraulic control 0, , ,00 -Filter 0, , ,00 Spare Part : 0.4 *Biaya peralatan ,00 Service Setempat : 0.2*Biaya Spare Part ,80 Penggantian Ban : Biaya umur dalam jam Perbaikan Baru : Upah Operator : 1*harga satuan 4.921, ,875 Upah Pemb. Operator : 1*harga satuan 2.460, ,9375 Jumlah ,61 Dibulatkan ,

43 Tabel Uraian analisis alat Excavator 150 HP (0,9 m) 7 JENIS ALAT : Excavator 150 Hp ( 0.9 m) Harga Alat : Rp ,00 Biaya Ban : Nilai Sisa : 10% *harga alat Rp ,00 Rp ,00 URAIAN Umur Deperesiasi : 5 Tahun 8000 jam Suku Bunga : 20 % pertahun Faktor Angsuran Modal : 0,3344 Biaya Peralatan per jam : HARGA (Rp) ( Depresiasi +Suku Bunga ) Per jam ,00 * 0, , jam/tahun Bahan Bakar Pemakaian Harga Lt/jam (Rp) Solar 12, , ,00 Premium Pelumas -Crankcase 0, , ,00 -Transmision 0, , ,00 -Final Drives 0, , ,00 -Crease 0, , ,00 -Hidraulic control 0, , ,00 -Filter 0, , ,00 Spare Part : 0.4 *Biaya peralatan ,00 Service Setempat : 0.2*Biaya Spare Part ,40 Penggantian Ban : Biaya umur dalam jam Perbaikan Baru : Upah Operator : 1*harga satuan 4.921, ,875 Upah Pemb. Operator : 1*harga satuan 2.460, ,9375 Jumlah ,21 Dibulatkan , Depreasiasi Alat Berat. Depresiasi terdiri dari tiga macam : - Straight Line Method / garis lurus - Declining Balance Method / Sum of the year method - Double declining Balance Method a. Straight Line Method / garis lurus Harga alat berat Rp. 330 juta Nilai sisa 10% Rp. 30 juta Umur alat berat = 5 tahun = jam kerja Depresiasi = (Rp. 300 juta Rp. 30 juta) / (5 tahun) = Rp. 54 juta tahun (Rp. 300 juta Rp. 30 juta) / (10.000) = Rp / jam b. Declining Balance Method / Sum of the year method Harga alat berat Rp. 300 juta Umur alat berat 5 tahun : = 15 Depresiasi tahun ke-1 = 5/15 x (Nilai alat Nilai sisa) Depresiasi tahun ke-2 = 4/15 x (Nilai alat Nilai sisa) Depresiasi tahun ke-3 = 3/15 x (Nilai alat Nilai sisa) Depresiasi tahun ke-4 = 2/15 x (Nilai alat Nilai sisa) 3-21

44 Depresiasi tahun ke-5 = 1/15 x (Nilai alat Nilai sisa) Dari hitungan tahun tersebut diperoleh : Tabel Faktor Depresiasi Nilai Alat Akhir tahun ke Faktor depresiasi Depresiasi akhir tahun ke Rp...juta Nilai buku Rp....juta / / / / / c. Double Declining Balance Method Harga alat berat Rp. 300 juta Umur alat berat 5 tahun : Depresiasi rata-rata tiap tahun = 20% Factor depresiasi = 2 x 20% = 40% Depresiasi tahun ke-1 = 40% x Rp. 300 juta Rp. 120 juta Nilai sisa/nilai buku = Rp. 300 juta - Rp. 120 juta Rp. 180 juta Depresiasi tahun ke-2 = 40% x Rp. 180 juta Rp. 72 juta Nilai sisa/nilai buku = Rp. 180 juta - Rp. 72 juta Rp. 108 juta Depresiasi tahun ke-3 = 40% x Rp. 108 juta Rp. 43,2 juta Nilai sisa/nilai buku = Rp. 108 juta - Rp. 43,2 juta Rp. 64,8 juta Depresiasi tahun ke-4 = 40% x Rp. 64,8 juta Rp. 25,9 juta Nilai sisa/nilai buku = Rp. 64,8 juta - Rp. 25,9 juta Rp. 38,9 juta Depresiasi tahun ke-5 = 40% x Rp. 38,9 juta Rp. 15,6 juta Dari hitungan tersebut diperoleh tabel Tabel Prosentase Depresiasi Nilai Alat Akhir tahun ke Persen depresiasi Depresiasi akhir tahun ke Rp...juta Nilai buku Rp....juta

45 ,2 64, ,9 38, ,6 23,3 Ketiga metode tersebut, masing-masing harus dikalikan dengan faktor pengembalian modal atau faktor angsuran D seperti yang diuraikan dalam halaman 12. Dalam hal alat yang digunakan tidak baru lagi, maka harga alat, umur ekonomis, dan nilai sisa harus ditaksir berdasarkan data alat yang bersangkutan dan harga pasar yang berlaku. Tabel Perbandingan 3 Macam Depresiasi Akhir tahun ke Stright line Rp...juta Declining balance Rp...juta/tahun Double Declining balance Rp....juta , , ,6 Double Declining Balance pada kolom 4, ternyata mendepresiasi lebih cepat pada tahun ke 1 dan ke 2 dibandingkan dengan cara depresiasi yang lain, pada kolom 2 maupun kolom 3 sehingga pada tahun berikutnya cara tersebut lebih kecil nilai depresiasinya Perhitungan Jumlah Truk Depresiasi terdiri dari tiga macam : a. Kapasitas Stone Cruster (SC) = 60 ton/jam Jarak antara Stone Cruster ke lokasi proyek 30 km b. Kapasitas truk = 10 ton Kapasitas truk = 50 km/jam Travel time = 30 km / 50 km/jam = 36 menit Loading time = 10 menit 3-23

46 Dumping & Manoeuvre Cycle time = 8 menit = 10+(2x36)+8 = 90 menit (1,5 jam) c. Jumlah truk = (60 ton/jam / 10 ton) x 1,5 jam = 9 Jumlah Truk = KapasitasSC KapasitasTruk x Cycle Time Setelah didapat harga standard untuk upah, bahan dan perlatan tadi, maka dapat dihitung harga satuan pekerjaan melalui analisa harga satuan pekerjaan dengan menggunakan formulir standard untuk perekaman analisa masingmasing harga satuan seperti berikut ini : Tabel 3.11 Contoh Form Standar Untuk Perekaman Analisis Masing- Masing Harga Satuan No Komponen satuan A. TENAGA Perkiraan Kuantitas Harga Satuan (Rp.) Jumlah Harga (Rp.) 1. Pekerja L01 Jam 6, , ,59 2. Tukang L02 Jam 6, , ,55 3. Mandor L03 Jam 0, ,00 853,41 B. BAHAN JUMLAH HARGA TENAGA 8.636,55 1. Batu kali M02 Jam 1, ,00 17, Semen Pc M12 Jam 176, , ,00 3. Pasir M01 Jam 0, , ,75 C. PERALATAN JUMLAH HARGA BAHAN ,75 1. Conc. Mixer E06 Jam 0, , ,20 2. Water Tanker E23 Jam 0, , ,97 3. Alat Bantu Ls 1, ,00 250,00 JUMLAH HARGA PERALATAN ,17 D. Jumlah Harga Tenaga, Bahan Dan Peralatan (A+B+C) ,47 E. Overhead & Profit 10% x D ,55 F. Harga Satuan Pekerjaan (D+E) ,02 Note : 1. Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan, volume dan atau ukuran berat untuk bahan-bahan 2. Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran 3. Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis dipakai dan operator. 3-24

47 4. Biaya satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan (tetapi tidak termasuk PPn yang dibayar dari kontrak) dan biayabiaya lainnya. 3-25

48 BAB IV HARGA SATUAN PEKERJAAN 4.1 Upah Yang dimaksud dengan harga satuan pekerjaan dalam modul ini ialah harga satuan dari suatu jenis pekerjaan pada pekerjaan saluran dan bangunan terowongan. Harga satuan pekerjaan merupakan biaya yang diperlukan untuk rnemproduksi setiap satuan jenis pekerjaan. Biaya tersebut terdiri dari biaya langsung, biaya tidak langsung dan keuntungan. Kedua jenis terakhir, yakni biaya tak langsung dan keuntungan, umumnya pada perhitungan harga satuan pekerjaan dihitung dalam satu hitungan sebesar <10% dari biaya langsung, dan disebut sebagai overhead dan keuntungan. Dengan demikian, harga satuan pekerjaan akan merupakan jumlah biaya langsung (tenaga kerja, bahan dan peralatan) ditambah biaya tidak langsung (overhead dan keuntungan). 4.2 Biaya Langsung Biaya langsung adalah total biaya sumber daya yang secara langsung merupakan masukan untuk memproduksi satu satuan jenis pekerjaan. Sumber daya yang secara langsung merupakan masukan untuk rnemproduksi suatu satuan jenis pekerjaan meliputi sumber daya tenaga kerja, bahan dan peralatan. Dengan demikian, biaya langsung akan terdiri dari total biaya upah tenaga kerja, biaya bahan dan biaya peralatan untuk memproduksi satu satuan jenis pekerjaan. Bila L adalah simbol tenaga kerja, M sebagai simboi dari bahan, dan E sebagai simbal peralatan, dan biaya langsung sebagai D, maka biaya langsung adalah : D = L + M + E Menghitung Harga Komponen Tenaga Kerja Yang dimaksud dengan tenaga disini ialah setiap tenaga yang siap di tempat pekerjaan untuk memproduksi suatu satuan jenis pekerjaan tertentu. 1. Uraian Kualifikasi tenaga dan kodenya a) Mandor (L02) b) Tukang c) Pekerja (L01) 4-1

49 d) Operator e) Mekanik f) Pengemudi g) Pembantu tukang h) Pembantu Operator i) Pembantu mekanik j) Pembantu mekanik k) Bas l) Dan lain-lain, sesuai spesifikasi tenaga untuk pekerjaan saluran dan bangunan irigasi 2. Tentukan satuan waktu untuk masing-masing kulaifikasi tenaga untuk memproduksi satu satuan jenis pekerjaan umpamanya jam, hari, bulan. 3. Tentukan Kuantitas atau Koefisien Tiap Kualifikasi Tenaga untuk menghasilkan satu satuan jenis pekerjaan dalam satu satuan waktu, dalam angka desimal, umpamanya 1.000; 0,15; 0,002; dll 4. Tentukan Harga Satuan tiap Kualifikasi Tenaga dengan Rupiah 5. Hitunglah Harga tiap kualifikasi tenaga dengan mengalikan kuantitas atau koefisien dikalikan harga satuan, maka didapatkan harga untuk kualifikasi tenaga tersebut: 6. Untuk mendapatkan harga komponen tenaga, jumlahkan harga-harga dari masing-masing kualifikasi tenaga tersebut Menghitung Harga Komponen Bahan Yang dimaksud dengan bahan disini ialah bahan yang sudah siap di tempat pekerjaan untuk secara langsung dipergunakan sebagai masukan untuk menghasilkan jenis pekerjaan tertentu. 1. Uraian jenis-jenis bahan yang dipergunakan dan kodenya. Umpamanya tanah, pasir, semen, kapur, aspal, sirtu: batu pecah, chipping (M04), dll sesuai spesifikasi 2. Tentukan satuan bahan yang dipergunakan, umpamanya KG, M, M 2, M 3, dll satuan bahan sesuai spesifikasi bahan konstruksi. 3. Tentukan kuantitas bahan dalam angka desimal, umpamanya ; 0,500 dan seterusnya 4. Tentukan harga satuan bahan di tempat pekerjaan, dalam Rp (rupiah) 5. Hitung harga masing-masing jenis bahan dengan mengalikan kuantitas dikalikan harga satuan 6. Hitunglah jumlah harga komponen bahan 4-2

50 Menghitung Harga Komponen Peralatan Yang dimaksud dengan peralatan di sini ialah setiap unit peralatan yang dipakai untuk memproduksi satu satuan jenis pekerjaan di tempat pekerjaan 1. Uraian jenis-jenis peralatan yang dipakai dan kodenya, umpamanya Wheel Loader (E15), Dump Truck (F08), Excavator (E10), alat bantu, dll peralatan sesuai spesifikasi peralatan. 2. Tentukan satuan waktu bekerja alat, umpamanya jam, lumpsum 3. Tentukan kuantitas atau koefisien alat dalam desimal, umpamanya 0,0005; dll. 4. Hitung harga satuan masing-masing jenis alat memproduksi satu satuan jenis pekerjaan 5. Hitung harga masing-masing jenis alat sesuai kuantitas atau koefisien pemakaian dikalikan harga satuan 6. Jumlahkan harga komponen alat-alat Maka biaya langsung akan merupakan total biaya komponen-komponen tenaga (L), bahan (M), dan alat (E), sehingga D = L + M + E Dengan penjelasan langkah-iangkah ini disimpulkan bahwa biaya langsung merupakan total biaya semua sumber daya yang merupakan masukan langsung memroses satu satuan jenis pekerjaan. Masukan tersebut terdiri dari komponen-komponen tenaga, bahan, alat. Perlu diketahui, bahwa untuk memasukkan tenaga, bahan dan / atau alat sebagai komponen langsung memroses satu satuan jenis pekerjaan, biaya-biaya untuk komponen tersebut sudah mencakup seluruh biaya yang harus dikeluarkan (actual cost), sedemikian rupa, sehingga komponenkomponen tersebut ada dan siap bekerja di tempat jenis pekerjaan yang akan diproduksi, yang merupakan harga satuan komponen. Harga satuan komponen berbeda dengan harga satuan pekerjaan, karena harga satuan pekerjaan merupakan total biaya langsung ditambah biaya tak langsung dan keuntungan Biaya Tidak Langsung Biaya tidak langsung yang ikut membentuk harga satuan pekerjaan adalah semua biaya yang harus dikeluarkan dalam memproses produk satu satuan jenis pekerjaan. Biaya-biaya tersebut di luar harga satuan komponen-komponen masukan tenaga, 4-3

51 bahan dan alat. Biaya-biaya tersebut antara lain biaya overhead, resiko, asuransi, pajak dan lainlain biaya yang harus dikeluarkan dalam menghasilkan satu satuan jenis pekerjaan Overhead (Biaya umum) Biaya umum adalah biaya yang dikeluarkan untuk terwujudnya satu satuan pekerjaan tertentu Biaya ini antara lain, tetapi tidak terbatas pada dan tidak selamanya harus meliputi : 1). Biaya gaji pegawai di kantor pusat 2). Gaji pegawai di lapangan 3). Biaya bank (bunga bank, jaminan bank, dll) 4). Biaya tender 5). Biaya pengobatan pegawai kantor lapangan 6). Biaya travel, entertainmen 7). Biaya kantor, listrik, telepon, air, dll 8). Penyusutan, peralatan penunjang Biaya resiko pekerjaan Biaya ini dimaksudkan untuk membiayai berbagai kemungkinan yang diduga akan menimbulkan suatu kerugian pada pelaksanaan pekerjaan, namun sulit untuk menghitung secara pasti tentang besar dan nilainya. Dugaan-dugaan tersebut meliputi unsur-unsur cuaca. keadaan lapangan, dan gangguan serta hambatan yang diperkirakan ada namun sulit menghitungnya a. Asuransi Yang dimaksud dengan asuransi pada jenis pekerjaan yang dibicarakan pada modul ini ialah biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung terwujudnya satu satuan jenis pekerjaan jalan tersebut, sesuai ketentuan peraturan dan pertimbangan, kebutuhan, jaminan atas pelaksanaan pekerjaan. b. Pajak Yang dimaksud pajak di sini adalah semua jenis pungutan Yang harus dikeluarkan untuk mendukung terwujudnya satu satuan jenis pekerjaan. Pajak tersebut bukan merupakan PPN yang terdapat dalam nilai kontrak pekerjaan jalan. Termasuk dalam kategori pajak per satuan jenis pekerjaan ini antara 4-4

52 lain jenis-jenis sumbangan, pungutan dll yang diperkirakan terjadi dalam proses pelaksanaan pekerjaan, namun sulit menghitung besarnya, tetapi harus dikeluarkan untuk mendukung terwujudnya pekerjaan yang bersangkutan Biaya-biaya tersebut di muka berupa biaya umum, resiko pekerjaan, asuransi, pajak, dll. Dalam menghitung harga satuan pekerjaan, pada umumnya dikelompokkan menjadi biaya umum (overhead) Keuntungan atau Profit Untuk memproduksi setiap tahun jenis pekerjaan, diperlukan jasa untuk mengelolanya. Untuk jasa tersebut, diberikan suatu imbalan dalam bentuk keuntungan atau profit. Dari uraian tersebut maka untuk memproduksi satu satuan jenis pekerjaan dibutuhkan biaya tidak langsung dan keuntungan yang harus ditambahkan sebesar presentase tertentu dari biaya langsung ke biaya tidak langsung. Besarnya presentase tersebut + 10% Dengan demikian sebagai kesimpulan harga satuan pekerjaan (D) = jumlah harga tenaga (L), bahan (M), dan Peralatan (E) ditambah overhead dan profit sebesar + 10% D, atau HSP = D + 10% D, dimana D = L + M + E Contoh-contoh Analisa Harga Satuan dapat dilihat pada lampiran. 4-5

53 BAB V PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI / BIAYA PEKERJAAN 5.1 Umum Perhitungan biaya konstruksi atau biaya suatu pekerjaan atau suatu proyek adalah untuk mengetahui berapa besar biaya suatu pekerjaan atau proyek, sehingga sipemilik pekerjaan / proyek dapat menyediakan biaya untuk pekerjaan tersebut. Bagi kontraktor tujuannya adalah menghitung biaya pekerjaan untuk memenangkan suatu tender. Oleh karena itu didalam menghitung biaya perlu diteliti dengan cermat mengenai jenis dan volume pekerjaan, harga-harga bahan dan upah, harga atau sewa peralatan. Harga bahan berasal dari harga dasar bahan ditambah biaya mengolah dan biaya angkutan. Harga upah berasal dari harga upah setempat atau harga upah setempat ditambah biaya mendatangkan tenaga kerja (mobilisasi atau demoblisasi). Untuk pekerjaan yang besar faktor peralatan sangat dominan oleh karena itu harga satuan pekerjaan ditentukan oleh harga bahan, upah dan peralatan. Pada pekerjaan-pekerjaan yang kecil, seperti pada pembuatan saluran tertier tidak diperlukan pemakaian alat-alat berat maka harga satuan pekerjaan ditentukan oleh harga bahan dan upah kerja secara manual saja. 5.2 Biaya Overhead (Biaya umum, resiko dan keuntungan) Ketiga jenis biaya tersebut terlalu rumit dan sulit untuk dirinci secara pasti karena hal itu tergantung dari besarnya pekerjaan / proyek yang dikerjakan, dugaan akan adanya gangguan dan hambatan dilapangan, kemudian seberapa besar keuntungan yang akan diambil maka untuk biaya ini biasanya diambil presentasi dari biaya konstruksi yang berkisar antara %. 5.3 Harga Satuan Pekerjaan Harga satuan pekerjaan terdiri dari 2 jenis yaitu harga satuan pekerjaan yang belum mengandung biaya overhead dan harga satuan pekerjaan yang sudah ada didalamnya biaya overhead. 5-1

54 Jenis mana yang akan dipakai dalam perhitungan biaya tergantung dari persyaratan yang ditentukan dalam dokumen tender. Ada dokumen yang menentukan bahwa dalam harga satuan pekerjaan sudah termasuk biaya overhead. Sehingga dalam rekapitulasi biaya, yang ditambahkan adalah PPn saja. Namun ada juga yang menentukan dalam harga satuan pekerjaan tidak boleh overhead dimasukkan. Overhead pekerjaan dimasukkan dalam rekapitulasi biaya, kemudian ditambahkan biaya PPn. 5.4 PPn PPn adalah pajak pertambahan nilai yang besarnya ditentukan oleh pemerintah. Selama ini besarnya adalah 10% dari biaya konstruksi. Besarnya biaya suatu penawaran pekerjaan adalah biaya konstruksi ditambah biaya PPn. Ketentuan ini mulai berlaku di awal tahun 80-an, sebelumnya yang lazim adalah biaya fisik pekerjaan / konstruksi ditambah dengan biaya overhead (biaya tidak terduga) yang besarnya antara % dari biaya fisik (Real Cost). 5.5 Biaya Lumpsum Biaya lumpsum adalah biaya suatu jenis pekerjaan yang tidak dapat dirinci dengan jelas atau jenisnya banyak, tetapi kecil-kecil. Biasanya dari kumpulan pekerjaanpekerjaan kecil tersebut dijadikan satu dan satuan pengukurannya lumpsum yang besarnya tidak berdasar harga satuan pekerjaan. 5.6 Biaya Konstruksi / Biaya Pekerjaan Biaya adalah merupakan penjumlahan dari volume masing-masing jenis pekerjaan dikalikan dengan harga satuan ditambah biaya lumpsum dan PPn 10%. Bila V adalah volume, H adalah harga satuan dari masing-masing jenis kegiatan ( Pay Item), L adalah jumlah biaya lumpsum dan B adalah biaya, maka : B = V x H + L + PPn [=10% ( V x H + L)] = 1,10 [ V x H + L] Perhitungan biaya konstruksi disusun dalam suatu format yang disebut daftar kuantitas dan harga (B OQ = Bill Of Quantity), sering juga disebut Rencana Anggaran Biaya (RAB). Biasanya didahului dengan rekapitulasi, disusul dengan perincian perhitungannya. Contoh Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebagai berikut : Contoh Daftar Kuantitas dan Harga (RAB) 5-2

55 5-3

56 5-4

57 5-5

58 5-6

59 Keterangan : 1. Work Item = Uraian Pekerjaan 2. Unit = Satuan 3. Unit Price = Harga Satuan Pekerjaan 4. Cost = Biaya / Harga 5-7

60 BAB VI BIAYA ESKALASI ATAU PENYESUAIAN KENAIKAN HARGA Apabila terjadi kenaikan harga yang cukup besar, yang ditandai dengan inflasi yang tinggi, Kontraktor akan mengalami kerugian jika tidak dilakukan penyesuaian harga atas kontrak yang sedang berjalan. Terjadinya inflasi yang tinggi biasanya akibat kebijakan pemerintah atau terjadi sesuatu yang luar biasa yang berada diluar kemampuan Kontraktor ataupun Pemerintah, sehingga terjadi lonjakan harga bahan dan upah. Dalam hal ini Kontraktor berhak mengajukan penyesuaian harga atas kenaikan hargaharga tersebut dan dikoordinasikan kepada pengawas lapangan. Penyesuaian harga biasanya dilakukan atas kontrak yang masa pelaksanaan konstruksinya setahun atau lebih ( Multi Years). Kontrak-kontrak dengan masa kurang satu tahun tidak ada pembayaran atas eskalasi harga. Batasan mengenai seberapa besarnya kenaikan harga atau inflasi yang terjadi agar bisa diajukan penyesuaian harga, hal tersebut sepenuhnya didasarkan atas peraturan yang berlaku dan pertimbangan pemerintah. Umumnya kenaikan harga atau inflasi diatas 15% sudah dapat mengajukan eskalasi harga. Formula eskalasi dan faktor-faktor penyesuaian dicantumkan dalam kontrak dan penggunaannya terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari pemerintah. Umumnya rumus yang digunakan untuk menghitung eskalasi harga adalah sebagai berikut : E = Q x Upo X (K 1) K = O + l x (Ln / Lo) + m x (Mn / Mo) + f x (Fn / Fo) + e x (En / Eo) + t x (Tn / To) Dimana : E = Nilai eskalasi harga atau de-eskalasi harga (Price Adjustment) Q = Kuantitas pekerjaan pada item pekerjaan yang mendapatkan eskalasi Upo = Harga Satuan Kontrak Asal (Original Unit Price Contract) K = Faktor Eskalasi Harga 6-1

61 O = koefisien atau faktor yang tidak disesuaikan (merupakan Fixed Factor untuk biaya kantor ; contoh-contoh dokumen kontrak yang lalu : O = 10%, 15% atau 20% tergantung pertimbangan yang diambil pada waktu menyusun dokumen lelang) L, M, F, E, dan T adalah komponen Cost Factor masing-masing untuk labour (L), material (M), fuel (F), equipment (E) dan transportasi (T), nilainya ditetapkan oleh Employer untuk masing-masing item pekerjaan, dicantumkan di dalam syarat-syarat kontrak. Sebagai Cross Check perlu diketahui bahwa O + L + M + F + E + T = 1,00 (jika tidak ada komponen Cost Factor selain L, M, F, E dan T) Catatan : contoh yang pernah ada, O = 15%, T = tidak diperhitungkan, sehingga O + L + M + F + E = 100% - 15% = 85%. - Lo, Mo, Fo, Eo, To adalah angka index dasar (zero index) untuk Labour, Material, Fuel, Equitment dan Transportasi yang berlaku pada 30 hari sebelum pembukaan penawaran (bid opening), diambil dari data resmi yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik (bisa Pusat bisa Daerah, tergantung data mana yang dapat diperoleh) - Ln, Mn, Fn, En, Tn adalah angka index harga untuk Labour, Material, Fuel, Equitment dan Transport yang berlaku pada suatu bulan selama Construction Period), juga diambil dari data resmi yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik (bisa Pusat bisa Daerah, tergantung data mana yang dapat diperoleh) pada bulan yang bersangkutan. Jika data yang tersedia di buku Biro Pusat Statistik tidak lengkap biasanya dibuat interpolasi dengan memperhitungkan trend perkembangan angka-angka index yang bersangkutan. 6-2

62 DAFTAR PUSTAKA 1. Ancar-Ancar Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSP K) Pembangunan Pengairan Tahun Anggaran 1999/2000, Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum, Edisi September Pedoman Penyusunan Analisa Harga Satuan Pekerjaan Untuk Jaringan Irigasi Tersier Secara Manual, Draft 1, Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah 3. Buku Analisa Harga Satuan BOW. 4. Pelatihan Estimate Biaya Jalan (Cost Estimate Of Roads), Serie / Judul : CES 06 / Perhitungan Biaya-Biaya Pekerjaan Jalan, Proyek Pengembangan Dan Pembinaan Konstruksi, Pusat Pelatihan Jasa Konstruksi (Puslatjakons), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah. 5. Pelatihan Estimator Biaya Jalan (Cost Estimate Of Roads), Serie / Judul : CES 04 / Analisa Harga Satuan, Proyek Pengembangan Dan Pembinaan Konstruksi, Pusat Pelatihan Jasa Konstruksi (Puslatjakons), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah. 6. Final Report For Kedung Samah Irrigation Project, November Project Type Sector Loan In Water Resources Development, OECF Loan IP 476, Directorate General Of Water Resources Development, Ministry Of Public Works. 7. Materi Pembelajaran Jarak Jauh, Hitungan Harga Ongkos Kerja. Construction Industry Training For Small Contractors And Mandor Certification. Pusat Pelatihan Keterampilan Jasa Konstruksi, Departemen Pekerjaan Umum. 8. BPS (Biro Pusat Statistik) 6-3

63 RANGKUMAN Bab I : Usaha kebijakan maupun rencana pekerjaan dapat diselenggarakan dengan efisien dan memenuhi kualitas, kuantitas serta ketepatan dalam penyelesaian pekerjaan guna menunjang kepentingan pengguna jasa, maka dilakukan suatu tindakan untuk mengawasi, memeriksa, membimbing dan mengarahkan kontraktor dalam menyelesaikan pekerjaan. Memberikan bimbingan teknis kepada pelaksana/ kontraktor adalah tugas dan wewenang pengawas agar pekerjaan berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Secara umum pola pikir dalam menentukan harga satuan pekerjaan meliputi 3 (tiga) hal yaitu : 1. Masukan 2. Proses 3. Keluaran Harga satuan diperoleh dari proses perhitungan dari masukan-masukan antara lain berupa harga satuan dasar untuk bahan, tenaga kerja dan peralatan. Data harga satuan dasar yang digunakan dalam perhitungan analisa harga satuan pekerjaan sebagai berikut : a. Harga pasar setempat b. Harga kontrak untuk barang/ pekerjaan sejenis tempat yang pernah dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor-faktor kenaikan harga yang terjadi. c. Informasi harga satuan dari Biro Pusat Statistik (BPS). d. Daftar harga dari pabrik atau agen tunggal e. Daftar harga standar dari pusat atau daerah setempat f. Data lain yang dapat digunakan. Bab II : Biaya suatu pekerjaan tergantung dan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. Sumber data harga satuan dasar upah atau bahan yang digunakan dalam perhitungan analisa harga satuan adalah seperti diatas (bab I). Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya harga satuan pekerjaan selain ditentukan oleh harga bahan, upah dan peralatan serta volume adalah : - Faktor lingkungan - Lokasi pekerjaan terpencil atau tidak

64 - Kemudahan akan transportasi - Cuaca - Kecakapan serta pengalaman para mandor dan tukang Bab III : Harga satuan upah, bahan dan peralatan merupakan componen yang Sangay penting untuk menentukan nilai biaya pekerjaan yang dibutuhkan untuk per satuan, meter panjang, meter persegi dan meter kubik, sehingga secara keseluruhan biaya penyelesaian pekerjaan dapat diketahui besarnya/ nilainya. Penyusunan harga satuan yang dilakukan oleh tim HSP TA 1999/2000 terdiri dari : 1. Harga Satuan Dasar (HSD) 2. Harga Satuan Pekerjaan (HSP) 3. Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Harga satuan pokok kegiatan (HSPK) dikelompokan menjadi : a. Kelompok yang bersifat umum b. Kelompok untuk pekerjaan khusus Dimaksudkan adalah kelompok bangunan yang hanya dapat digunakan untuk masingmasing bidang yang terdapat dalam pekerjaan. Dalam metode penyusunan dan pengumpulan harga satuan terdiri dari : a. Harga satuan berdasarkan sumber dari laporan rutin dari Kanwil PU/ Dinas PU, kontrak-kontrak yang sedang berjalan, harga pasar atau toko, terbitan harga satuan instansi dan diperhitungkan adanya kenaikan. b. HSP yang disusun berdasarkan/ mengacu BOW c. HSPK yang ditentukan oleh jenis dan satuan kegiatan, ukuran dan spesifikasi teknis serta volume. Harga satuan upah berdasarkan upah minimum regional (UMR). Sumber data didapat dari Ketetapan Menaker RI No.02/Men/1996, mengenai UMR pada 25 wilayah di Indonesia dan pengaturannya UMR ditentukan oleh Pemerintahan Daerah (Pemda) setempat. Bab IV : Harga satuan yang dimaksud adalah harga satuan dari satuan jenis pekerjaan pada pekerjaan terowongan. Harga satuan pekerjaan merupakan biaya yang diperlukan untuk memproduksi setiap satuan jenis pekerjaan. Biaya tersebut terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung :

65 a. Biaya langsung adalah total biaya sumber daya yang secara langsung merupakan masukan untuk memproduksi satu satuan jenis pekerjaan. b. Biaya tidak langsung adalah semua biaya yang harus dikeluarkan dalam memproses produk satu satuan jenis pekerjaan meliputi : - Overhead adalah biaya umum yang dikeluarkan untuk terwujudnya satu satuan pekerjaan tertentu. - Biaya resiko pekerjaan dimaksudkan untuk membiayai berbagai kemungkinan yang diduga akan menimbulkan kerugian pada pelaksanaan pekerjaan yang sulit untuk dihitung secara pasti tentang besar dan nilainya seperti : asuransi dan pajak c. Keuntungan atau profit Untuk memproduksi setiap tahun jenis pekerjaan diperlukan jasa untuk mengelolanya berapa suatu imbalan dalam bentuk keuntungan yang besarnya presentase + 10%. Bab V : Dalam perhitungan biaya konstruksi adalah untuk mengetahui berapa besar biaya suatu pekerjaan atau proyek sehingga tipe milik pekerjaan dapat menyediakan biaya untuk pekerjaan tersebut. Oleh karena itu didalam menghitung biaya perlu diteliti dengan cermat mengenai jenis dan volume pekerjaan, harga bahan dan upah serta harga sewa alat. Biaya over head (biaya umum, resiko dan keuntungan). Ketiga jenis biaya tersebut sulit untuk dirinci secara pasti karena tergantung dari besarnya pekerjaan yang dikerjakan, kemudian besarnya keuntungan yang akan diambil biasanya diambil presentasi berkisar 10-15%. PPn adalah pajak pertambahan nilai yang besarnya ditentukan oleh pemerintah sebesar 10% dari biaya konstruksi. Biaya lumpsum adalah biaya suatu jenis pekerjaan yang tidak dapat dirinci jelas dan tidak berdasarkan harga satuan pekerjaan. Biaya konstruksi/ biaya pekerjaan. Merupakan penjumlahan dari volume dikalikan dengan harga satuan ditambah biaya lumpsum dan PPn 10%. Bab VI : Biaya ini timbul akibat adanya kemudian yang cukup besar yang ditandai dengan inflasi yang tinggi dan akan mengakibatkan kepada kontraktor untuk meminta/ mengajukan penyesuaian harga atas kontrak yang sedang berjalan. Batasan mengenai seberapa besarnya kenaikan harga atau inflasi yang terjadi agar bisa diajukan penyesuaian harga didasarkan atas peraturan dan pertimbangan pemerintah.

66 Lampiran Contoh Harga Satuan Pekerjaan dan Analisa Harga Satuan I. PEKERJAAN TANAH ANALISA HARGA SATUAN LOKASI : NOMOR JENIS PEKERJAAN : I - 1 JENIS PEKERJAAN : TEBAS TEBANG DAN PEMBERSIHAN H. RINGAN (1 M2) No Uraian Sat Kuantitas Harga Satuan (RP) Jumlah (RP) I BAHAN 1. Minyak Bakar (E3) Ltr II TENAGA 1. Pekerja (UA1) or/hr , Tukang Tebas (UA8) or/hr , Mandor (UA10) or/hr , III ALAT 1. Chainsaw (AB25) jam , Sub Total Rp IV Biaya Tidak Langsung (overhead) % Rp V Jumlah Harga Rp VI Harga Satuan Pekerjaan per-m2 Rp Lampiran - 1

67 ANALISA HARGA SATUAN LOKASI : NOMOR JENIS PEKERJAAN : I - 2 JENIS PEKERJAAN : TEBAS TEBANG DAN PEMBERSIHAN H. SEDANG (1 M2) No Uraian Sat Kuantitas Harga Satuan (RP) Jumlah (RP) I BAHAN 1. Minyak Bakar (E3) Ltr II TENAGA 1. Pekerja (UA1) or/hr , Tukang Tebas (UA8) or/hr , Mandor (UA10) or/hr , III ALAT 1. Chainsaw (AB25) jam , Sub Total Rp IV Biaya Tidak Langsung (overhead) % Rp V Jumlah Harga Rp VI Harga Satuan Pekerjaan per-m2 Rp Lampiran - 2

68 ANALISA HARGA SATUAN LOKASI : NOMOR JENIS PEKERJAAN : I - 9 JENIS PEKERJAAN : GEBALAN RUMPUT (1 M2) No Uraian Sat Kuantitas Harga Satuan (RP) Jumlah (RP) I BAHAN 1. Lempengan Rumput (A2) M II TENAGA 1. Pekerja (UA1) or/hr ,500 1, Mandor (UA10) or/hr , III ALAT 1. Tusuk Bambu (AB23) bh , Gerobak/ kereta dorong (AB2) bh , Sub Total Rp. 1, IV Biaya Tidak Langsung (overhead) % Rp V Jumlah Harga Rp. 1, VI Harga Satuan Pekerjaan per-m2 Rp. 1, Lampiran - 3

69 Lampiran - 4

70 Lampiran - 5

71 Lampiran - 6

72 Lampiran - 7

73 Lampiran - 8

74 Lampiran - 9

75 Lampiran - 10

76 Lampiran - 11

77 Lampiran - 12

PELATIHAN PENGENDALI BIAYA PEKERJAAN (COST CONTROLLER) PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR

PELATIHAN PENGENDALI BIAYA PEKERJAAN (COST CONTROLLER) PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR CCE 05 = ANALISA HARGA SATUAN PELATIHAN PENGENDALI BIAYA PEKERJAAN (COST CONTROLLER) PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : SDP.BOR.239.LPSE/ULP_POKJA I/LMD/IV/2017 Tanggal : 17 April 2017

D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : SDP.BOR.239.LPSE/ULP_POKJA I/LMD/IV/2017 Tanggal : 17 April 2017 Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi - Metode e-lelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi - Metode e-lelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi - Metode e-lelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

KOEFISIEN SATUAN UPAH (A) BAHAN (B) (A + B) SATUAN. (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) 3. Jumlah

KOEFISIEN SATUAN UPAH (A) BAHAN (B) (A + B) SATUAN. (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) 3. Jumlah BIDANG PENGAIRAN DINAS PEKERJAAN UMUM KEGIATAN : DAFTAR ANALISA SATUAN JENIS PEKERJAAN Pembangunan Turap/ Talud/Bronjong KABUPATEN TOBA SAMOSIR PEKERJAAN : 0 NOMOR : SUB SEKTOR : PROGRAM : LOKASI : 0 KODE

Lebih terperinci

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA SKPA : Nama Pekerjaan : Lokasi : Kegiatan : Tahun Anggaran : No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Analisa Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN 1 Pembersihan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I Lantai III Kantor Bupati Jl. Geser Masohi 97511 Tlp./Fax. (0914) 21685 E-mail : ulp.malukutengah@gmail.com BERITA ACARA ADENDUM DOKUMEN

Lebih terperinci

D O K U M E N P E N G A D A A N

D O K U M E N P E N G A D A A N Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi - Metode e-lelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI PERKIRAAN PEKERJAAN SKPD NAMA PAKET LOKASI : DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KAB. KOLAKA TIMUR : PEMBANGUNAN EMBUNG MOWEWE : KECAMATAN MOWEWE No. Divisi U r a i a n Jumlah Harga

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN Pekerjaan : Pembangunan Jalan Usaha Tani Ghonsume Lokasi : Desa Ghonsume Tahun Anggaran : 2013 Total Panjang Fisik : 1,650 Km NO. DIVISI Uraian Jumlah

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN Program : Pembangunan Jalan Dan Jembatan Kegiatan : Pengerasan Jalan Bengkinang Kelurahan Loa Tebu Lokasi : Kec. Tenggarong Sumber Dana : APBD Kab.

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI : SEMENISASI JALAN DESA KAHALA ILIR KEC. KENOHAN KABUPATEN U R A I A N. ( 10 % x A ) - ( C )

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI : SEMENISASI JALAN DESA KAHALA ILIR KEC. KENOHAN KABUPATEN U R A I A N. ( 10 % x A ) - ( C ) KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI HARGA PERKIRAAN SENDIRI : PENINGKATAN JALAN DAN JEMBATAN : SEMENISASI JALAN DESA KAHALA ILIR KEC. KENOHAN KABUPATEN : KUTAI KARTANEGARA SUMBER DANA : APBD II KAB. KUTAI KARTANEGARA

Lebih terperinci

PELATIHAN AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI

PELATIHAN AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI ICSE 11 : PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI PELATIHAN AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN

Lebih terperinci

D O K U M E N P E N G A D A A N

D O K U M E N P E N G A D A A N Republik Indonesia Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Pengadaan Pekerjaan Konstruksi - Metode e-lelang Pemilihan Langsung Ulang dengan Pascakualifikasi - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Lebih terperinci

REKAPITULASI BIAYA. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Tahun Anggaran No. PEKERJAAN PENDAHULUAN PEKERJAAN SALURAN. Jumlah PPN 10% Total Dibulatkan TERBILANG :

REKAPITULASI BIAYA. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Tahun Anggaran No. PEKERJAAN PENDAHULUAN PEKERJAAN SALURAN. Jumlah PPN 10% Total Dibulatkan TERBILANG : REKAPITULASI BIAYA Kegiatan Pekerjaan Lokasi Tahun Anggaran No. : Pembangunan Turap/Talud/Bronjong I : Pembuatan Turap Sub Das Belakang Kolam Renang : Kec. Tanjung Redeb, Kab. Berau : 2015 Uraian Pekerjaan

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) BILL OF QUANTITTY Kegiatan : REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN Pekerjaan : PEMELIHARAAN JALAN Nama Paket : REHAB/PEMELIHARAAN JALAN NGATABARU - TOMPU Kabupaten : SIGI Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran :

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PROGRAM : PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN JARINGAN IRIGASI, RAWA DAN PENGAIRAN LAINNYA KEGIATAN : PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI PEKERJAAN : PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI MENU

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN

DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN KODE PAKET : 15.2028 LOKASI KABUPATEN : BOGOR PROPINSI No. URAIAN TANDA PERIKSA 1 Rekaman Surat Perjanjian Kemitraan KSO (Bila diperlukan) 2 Surat Kuasa (Bila diperlukan) 3 Jaminan

Lebih terperinci

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA DAFTAR UPAH TENAGA KERJA No Uraian Kode Keterangan 1. Kepala Tukang (L10) /Jam 14,000 2. M a n d o r (L03) /Jam 13,500 3. Pekerja (L01) /Jam 11,000 4. Tukang (L02) /Jam 13,000 DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN

Lebih terperinci

Lembar HARGA JUMLAH No. U R A I A N SATUAN VOL. SATUAN HARGA. A. Sewa Tanah M2 - B. PERALATAN Periksa lembar

Lembar HARGA JUMLAH No. U R A I A N SATUAN VOL. SATUAN HARGA. A. Sewa Tanah M2 - B. PERALATAN Periksa lembar ITEM PEMBAYARAN NO. : 1.2 JENIS PEKERJAAN : MOBILISASI Lembar 1.2-1 HARGA JUMLAH No. U R A I A N SATUAN VOL. SATUAN HARGA A. Sewa Tanah M2 - B. PERALATAN Periksa lembar 1.2-2 - C. FASILITAS KONTRAKTOR

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : DAU + DAK Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ)

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ) REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ) Kegiatan Nama Paket Prop / Kec / Kota : Pembangunan / Peningkatan Infrastruktur : Semenisasi JL. Bumi Putra Uk. 381 x 3 M dan JL.Family Uk.305 x 3 M Kelurahan Bangsal

Lebih terperinci

FORMULIR STANDAR UNTUK PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA

FORMULIR STANDAR UNTUK PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA Analisa EI-21 FORMULIR STANDAR UNTUK PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN NAMA KEGIATAN : DAK Transportasi Perdesaan No. PAKET KONTRAK : NAMA PAKET PROP / KAB / KODYA : Sulawesi Selatan /Sidrap

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA KEGIATAN : PEKERJAAN : DESA : KECAMATAN : KABUPATEN : TA. : NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA 1 I PEKERJAAN PERSIAPAN Rp. II PEKERJAAN SALURAN III PEKERJAAN LAIN-LAIN

Lebih terperinci

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN Dinas : Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Donggala Kegiatan : Pengembangan Pertanian ( DAK ) Pekerjaan : Pembangunan Jalan Usaha Tani Lokasi : Desa Lembah Mukti

Lebih terperinci

Bimtek Masyarakat Jasa Konstruksi- Kab. Bantul 1

Bimtek Masyarakat Jasa Konstruksi- Kab. Bantul 1 Konstruksi- Kab. Bantul 1 1. PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Untuk menyamakan konsep dasar dalam pembuatan perkiraan biaya proyek / rencanan anggran dan biaya (RAB) Menyiapkan perkiraan biaya proyek yang

Lebih terperinci

Addendum dokumen pengadaan dapat diambil dalam aplikasi SPSE melalui website (Addendum dokumen BoQ kosong).

Addendum dokumen pengadaan dapat diambil dalam aplikasi SPSE melalui website  (Addendum dokumen BoQ kosong). PEMERINTAH KOTA BAUBAU SEKRETARIAT DAERAH UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG JASA Gd. Maedani Lt. 1, Jln. Sijawangkati No. - Website: setda.baubaukota.go.id Email:ulp@baubaukota.go.id; ulp.baubaukota@gmail.com

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 8. Pekerjaan Pintu Air ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR S

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I. // Dengan Huruf.// Diperiksa Oleh, Tenggarong, 2012 Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK ) PT / CV.

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I. // Dengan Huruf.// Diperiksa Oleh, Tenggarong, 2012 Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK ) PT / CV. KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I PROGRAM : Pembangunan Jalan dan Jembatan PEKERJAAN : Peningkatan Jalan Desa Jonggon Kampung LOKASI : Kec.Loa Kulu T. ANGGARAN : 2012 NO. U R A I A N HARGA PEKERJAAN

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN Tabel 8.1 Perhitungan volume pekerjaan No Uraian Volume Satuan I Pekerjaan Persiapan 1 Direksi Keet 4.00 6.00 Luas = 6 x 4 = 24 m 2 24.00

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA Dalam melaksanakan suatu proyek, diperlukan perencanaan yang matang agar waktu pelaksanaan proyek dapat selesai tepat waktu dengan biaya yang efisien. Besarnya biaya pelaksanaan

Lebih terperinci

No. U R A I A N KODE KOEF.

No. U R A I A N KODE KOEF. ITEM PEMBAYARAN NO. : Skh 16.7.(1) JENIS PEKERJAAN : Bubur Aspal Emulsi (Slurry) Dimodifikasi dengan Latex SATUAN PEMBAYARAN : M2 No. U R A I A N KODE KOEF. I. ASUMSI 1 Menggunakan alat berat (cara mekanik)

Lebih terperinci

REKAPITULASI : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG

REKAPITULASI : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG REKAPITULASI KEGIATAN : REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG PANJANG 3,3 KM PEKERJAAN : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG PANJANG 3,3 KM LOKASI : UPT TANJUNG AGUNG KABUPATEN

Lebih terperinci

Pertanyaan Peserta. harga. siantar, rantau prapat mohon pencerahannya? Penjelasan Panitia/Pokja ULP. Dokumen Bab Uraian

Pertanyaan Peserta. harga. siantar, rantau prapat mohon pencerahannya? Penjelasan Panitia/Pokja ULP. Dokumen Bab Uraian Pertanyaan Peserta Dokumen Bab Uraian Pengirim Uraian divisi divisi 3 pekerjaan tanah apakah memang tidak 20805059 analisa 3 diperlukan analis? 10 Jul 2015 08:25 harga satuan Mobilisasi pada mobilisasi

Lebih terperinci

R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA

R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA PROGRAM : REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN KEGIATAN : REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN NAMA PAKET PEKERJAAN : PENINGKATAN RUAS JALAN DALAM KOTA

Lebih terperinci

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA 32+375 STA 35+400 Oleh : 1. PRAHARINTA CHOIRONY ZULVAN W 3111030030 2. AGUS RENANTO ROSIDY 3111030006 Dosen Pembimbing : Ir. SULCHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.

KATA PENGANTAR. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini. KATA PENGANTAR Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA PROYEK PAKET : PEMBUATAN JALAN LINTAS DESA ANTARA DESA SEBULU ULU - SEBULU MODERN LOKASI : PROP/KAB/KODYA : KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA SUMBER DANA

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN Kegiatan : Pembangunan Jalan Usaha Tani Muara Jawa Ilir Lokasi : Kec. Muara Jawa Sumber Dana : APBD Kutai Kartanegara Tahun Anggaran :

KOP PERUSAHAAN Kegiatan : Pembangunan Jalan Usaha Tani Muara Jawa Ilir Lokasi : Kec. Muara Jawa Sumber Dana : APBD Kutai Kartanegara Tahun Anggaran : PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR Alamat : Jalan Jend. A. Yani No. 20 Kode Pos 75512 T E N G G A R O N G ADENDUM DOKUMEN LELANG Nomor : 016/PAN-BM-SDA/UMUM/IX/2012

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Umum BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis dan pembahasan mengenai proses analisis perbedaan waktu dan biaya akibat perubahan dari desain sheet pile baja menjadi

Lebih terperinci

DINAS PEKERJAAN UMUM

DINAS PEKERJAAN UMUM PEMERINTAH KABUPATEN SAMOSIR DINAS PEKERJAAN UMUM Jalan Simanindo Ds. Sianting - anting Pangururan Bill of Quantity (BoQ) NAMA PEKERJAAN LOKASI : REHAB IRIGASI DI. SILUBUNG : KECAMATAN PALIPI - KABUPATEN

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA PROYEK : PENINGKATAN JALAN DAN JEMBATAN PAKET : PENINGKATAN JALAN SANGKULIRANG I RT. 14 KEL. LOA IPUH KECAMATAN TENGGAROG LOKASI : KECAMATAN TENGGARONG

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Konsep Pd.T. XX-200X.X RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 7. Pekerjaan Dewatering ICS 93.010

Lebih terperinci

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN REKAPITULASI HARGA LOKASI : KOTA BATAM TAHUN ANGGARAN : 2016 URAIAN JUMLAH HARGA 1. Pekerjaan Persiapan 2. Pekerjaan Semenisasi Jalan A. Jumlah Harga Pekerjaan (termasuk biaya umum dan keuntungan) B. Pajak

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase - 3 Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN WALIKOTA MADIUN NOMOR : / 279 /2017 TANGGAL : 18 Desember 2017

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN WALIKOTA MADIUN NOMOR : / 279 /2017 TANGGAL : 18 Desember 2017 LAMPIRAN II : KEPUTUSAN WALIKOTA MADIUN NOMOR : 050.401.012 / 279 /2017 TANGGAL : 18 Desember 2017 ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2018 KODE BARANG URAIAN

Lebih terperinci

R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA

R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA PROGRAM : REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN KEGIATAN : REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN NAMA PAKET PEKERJAAN : PENINGKATAN RUAS JALAN DALAM KOMPLEKS

Lebih terperinci

DCE - 09 Pengukuran dan Perhitungan Hasil Kerja

DCE - 09 Pengukuran dan Perhitungan Hasil Kerja DAFTAR MODUL NO KODE JUDUL 1. DCE - 01 UUJK Profesi dan etos Kerja 2. DCE - 02a Manajemen Keselamatan Kerja dan Kesehatan DCE - 02b Manajemen Lingkungan 3. DCE - 03 Dokumen Kontrak 4. DCE - 04 Spesifikasi

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 - 1 - LAMPIRAN II : KEPUTUSAN ALIKOTA MADIUN NOMOR : 050-401.012/ /2015 TANGGAL : ANALISA KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE BARANG URAIAN KEGIATAN KOEF 2.01 HSPK FISIK

Lebih terperinci

PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 03 PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI JALAN

PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 03 PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI JALAN PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN (SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION) MODUL MODUL SE 03 PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI JALAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY ( BOQ)

BILL OF QUANTITY ( BOQ) PEMERINTAH KOTA PEKANBARU DINAS PERUMAHAN PEMUKIMAN DAN CIPTA KARYA Jalan Datuk Setia Maharaja No. 2 Pekanbaru Telp (0761) 571524 571530 BILL OF QUANTITY ( BOQ) BELAKANG PERUM BUKIT BARISAN BLOK A MENUJU

Lebih terperinci

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR VI.I. Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan

Lebih terperinci

No. PEKERJAAN JUMLAH HARGA (Rp.) KET. 2 I. PEKERJAAN PENDAHULUAN II. PEKERJAAN PERSIAPAN III. PEKERJAAN SALURAN

No. PEKERJAAN JUMLAH HARGA (Rp.) KET. 2 I. PEKERJAAN PENDAHULUAN II. PEKERJAAN PERSIAPAN III. PEKERJAAN SALURAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS Lokasi : Kecamatan Sei Balai Kabupaten : Batu Bara Provinsi : Sumatera Utara No. PEKERJAAN JUMLAH HARGA (Rp.) KET. 1 2 I. PEKERJAAN PENDAHULUAN II. PEKERJAAN PERSIAPAN III.

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA

BAB IV PENYAJIAN DATA BAB IV PENYAJIAN DATA Pada bab IV ini ditampilkan data-data yang diperlukan untuk pengerjaaan pengolahan data dan analisis. Data-data yang didapatkan merupakan data sekunder yang diantaranya bersumber

Lebih terperinci

DAFTAR BIAYA SEWA PERALATAN PER JAM KERJA

DAFTAR BIAYA SEWA PERALATAN PER JAM KERJA DAFTAR BIAYA SEWA PERALATAN PER JAM KERJA BIAYA No. URAIAN KODE HP KAPASITAS HARGA SEWA KET. ALAT ALAT/JAM (di luar PPN) 1. ASPHALT MIXING PLANT E01 125.0 50.0 T/Jam 1,710,625,000 1,217,541.46 Alat Baru

Lebih terperinci

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN REKAPITULASI HARGA PEKERJAAN PEKERJAAN : PENINGKATAN JALAN LINGKUNGAN TIBAN INDAH RT. 06 RW. 02 PERUM CIPTA LAND TIBAN SEKUPANG LOKASI : KOTA TAHUN ANGGARAN : 2016 URAIAN PEKERJAAN 1. Pekerjaan Persiapan

Lebih terperinci

R E K A P I T U L A S I DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

R E K A P I T U L A S I DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA R E K A P I T U L A S I DAFTAR KUANTITAS DAN PROGRAM : REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN KEGIATAN : REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN NAMA PAKET PEKERJAAN : PENINGKATAN RUAS JALAN DALAM KOTA KAPAN

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase - 3 Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA

R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA PROGRAM : REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN KEGIATAN : REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN PEKERJAAN : PENINGKATAN RUAS JALAN DESA FOTILO PROP/KAB/KODYA

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 5. Pekerjaan Pasangan ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR S

Lebih terperinci

Rencana Anggaran Biaya. Pekerjaan Pembuatan Talud Batu Kali Belawan International Container Terminal

Rencana Anggaran Biaya. Pekerjaan Pembuatan Talud Batu Kali Belawan International Container Terminal No Uraian pekerjaan Sat Vol Harga Sat Jumlah harga I Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Pembuatan Talud Batu Kali Belawan International Container Terminal PEKERJAAN PERSIPAN & PENGUJIAN 1 Mobilisasi dan

Lebih terperinci

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Republik Indonesia Pengadaan - - Ver 1.1 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah A D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor: 157/POKJAIV-ULPSIKKA/VI/2017 Tanggal: 21 Juli 2017 untuk

Lebih terperinci

MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS

MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS PELATIHAN SITE INSPECTOR OF BRIDGE (INSPEKTUR PEKERJAAN LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1 BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Daftar Kuantitas dan Harga - 1 DAFTAR RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) KEGIATAN : Pengelolaan Jaringan Irigasi Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane PEKERJAAN LOKASI : DI.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PASCA KUALIFIKASI KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK KONTRAK

Lebih terperinci

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN KOP BADAN USAHA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN Program : Program Peningkatan Jalan & Jembatan Kegiatan : Peningkatan Jalan CH. Sumbi (TMMD-Rikut Jawo/Ruas 072) Sub Kegiatan : Peningkatan Jalan

Lebih terperinci

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ)

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ) R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ) PEKERJAAN KECAMATAN BALAESANG TAHUN ANGGARAN : 2012 NO. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA ( Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN 750,000.00 II. III. IV. PEKERJAAN JEMBATAN

Lebih terperinci

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA PROYEK ESTIMASI BIAYA PROYEK RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

ESTIMASI BIAYA PROYEK ESTIMASI BIAYA PROYEK RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) ESTIMASI BIAYA PROYEK RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) 1. Estimasi Biaya Proyek : Macam-macam estimasi biaya Jenis-jenis biaya proyek konstruksi 2. RAB Susunan RAB Tahap-tahap penyusunan RAB Contoh RAB ESTIMASI

Lebih terperinci

REKAPITULASI. : Pembangunan Tembok Penahan Tebing Kabupaten Kuningan. P e k e r j a a n : Tebing : 71,50 m' Sungai Cisrigading

REKAPITULASI. : Pembangunan Tembok Penahan Tebing Kabupaten Kuningan. P e k e r j a a n : Tebing : 71,50 m' Sungai Cisrigading REKAPITULASI Biaya No. Jenis Pekerjaan Rp. 1 2 3 I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. III. PEKERJAAN POKOK 2.1. Pekerjaan Tebing PEKERJAAN PEMBANTU JUMLAH PPN 10 % JUMLAH + PPN DIBULATKAN Terbilang : ## ## RENCANA

Lebih terperinci

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA DAFTAR UPAH TENAGA KERJA No Uraian Kode Satuan Harga Keterangan 1. M a n d o r (L03) /Jam 13,500 2. Pekerja (L01) /Jam 11,000 3. Tukang (L02) /Jam 13,000 DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN No Uraian Kode Satuan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB V 5.1 Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan upah dan bahan di ambil dari Daftar

Lebih terperinci

DOSEN PEMBIMBING: IR. DJOKO SULISTIONO, MT

DOSEN PEMBIMBING: IR. DJOKO SULISTIONO, MT ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PROYEK PEMBANGUNAN FLY OVER RUAS PORONG-GEMPOL PAKET 3A 41 + 571.5 s.d STA 41+968.5 KABUPATEN PASURUAN, JAWA TIMUR DOSEN PEMBIMBING: IR. DJOKO SULISTIONO, MT Disusun oleh: Prahasta

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N POKJA JASA KONSTRUKSI BERITA ACARA Addendum Dokumen Pengadaan Nomor: 02.D/ADD.DOC/POKJA-GEDUNG SEKOLAH/DISDIK/VI/2013

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

PANDUAN NO. 008/BM/2008 PANDUAN ANALISIS HARGA SATUAN. Pendukung Spesifikasi Umum edisi Desember 2006 NOPEMBER 2008

PANDUAN NO. 008/BM/2008 PANDUAN ANALISIS HARGA SATUAN. Pendukung Spesifikasi Umum edisi Desember 2006 NOPEMBER 2008 PANDUAN NO. 008/BM/2008 PANDUAN ANALISIS HARGA SATUAN Pendukung Spesifikasi Umum edisi Desember 2006 NOPEMBER 2008 D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Proyek 4.1.1 Data Umum Data umum proyek pembangunan Kawasan Kota Ayodhya adalah sebagai berikut : 1. Nama proyek : Kota Ayodhya 2. Pekerjaan : Proyek Pembangunan

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN PEKERJAAN NO. DIVISI URAIAN JUMLAH 1 2 3 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. UMUM DRAINASE PEKERJAAN TANAH PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN PERKERASAN BERBUTIR PERKERASAN ASPAL

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY ( BQ )

BILL OF QUANTITY ( BQ ) BILL OF QUANTITY ( BQ ) REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN PERDESAAN NAMA PAKET : PENINGKATAN JALAN TANAH KE ASPAL MENUJU MESJID LIANG AWAIYA, P = 425 M L = 3 M TAHUN ANGGARAN : 2015

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Nama Kegiatan Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber dana : APBD Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan 1 Umum - 2 Drainase - 3 Pekerjaan Tanah - 4 Perbaikan Tepi Perkerasan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN LPB PADA PENINGKATAN JALAN CILIK RIWUT DI KECAMATAN MURUNG KALIMANTAN TENGAH

PERHITUNGAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN LPB PADA PENINGKATAN JALAN CILIK RIWUT DI KECAMATAN MURUNG KALIMANTAN TENGAH Perhitungan Alat berat untuk Pekerjaan LPB pada Peningkatan Jalan (Rezky Anisari ) PERHITUNGAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN LPB PADA PENINGKATAN JALAN CILIK RIWUT DI KECAMATAN MURUNG KALIMANTAN TENGAH Rezky

Lebih terperinci

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) Kegiatan : PENINGKATAN JALAN Pekerjaan Nama Paket Kabupaten Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2012 Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) 1 Umum - 2 Drainase

Lebih terperinci

BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA. a) Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan Tabel 8.1 Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan

BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA. a) Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan Tabel 8.1 Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan VIII-1 BAB VII 8.1 Pendahuluan Guna mengetahui dana yang dibutuhkan untuk pembangunan bendung karet Wonokerto Demak perlu dibuat rencana anggaran biaya sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan. Rencana

Lebih terperinci

REKAPITULASI BOQ. JENIS PEKERJAAN ( Rp. ) Jumlah Konstruksi PPN 10 % Jumlah Semua Dibulatkan

REKAPITULASI BOQ. JENIS PEKERJAAN ( Rp. ) Jumlah Konstruksi PPN 10 % Jumlah Semua Dibulatkan REKAPITULASI BOQ KEGIATAN : PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE / GORONG-GORONG PEKERJAAN : PENINGKATAN SALURAN DRAINASE Jl. KUSUMA BANGSA LOKASI : KEL. PANJANG WETAN KEC. PEKALONGAN UTARA KOTA PEKALONGAN TH.

Lebih terperinci

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Konsep Pd.T. xx-200x.a RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 4: Beton dan Bekisting ICS 93.010 BIDANG

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov. PROYEK AKHIR PU Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA 0+000 - STA 1+500 Kab. Luwu Utara Prov. Sulawesi Selatan Pembimbing : Ir. Sulchan Arifin, M.Eng. Dipresentasikan Oleh

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PEMAGARAN TAMAN DI DIBAWAH FLY OVER KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN ANGGARAN 2013 NO URAIAN TOTAL (RP.) I. PERSIAPAN - II. PAGAR Terbilang : - JUMLAH TOTAL - PPN (10%)

Lebih terperinci

PEKERJAAN JUMLAH HARGA

PEKERJAAN JUMLAH HARGA REKAPITULASI KEGIATAN PEKERJAAN TAHUN ANGGARAN LOKASI : BANTUAN SOSIAL DEPUTI 5 KEMENTRIAN PDT : PEMBANGUNAN DERMAGA JETI : 2012 : DESA MOASI KECAMATAN TOWEA KABUPATEN MUNA No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH

RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH Dedy Fachrurrazi 1, Chairil Anwar 2, Afdhal Hasan 3 1) Mahasiswa, Diploma 4 Perancangan Jalan dan

Lebih terperinci

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 ( ) ISSN:

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 ( ) ISSN: ANALISIS BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH (Studi Kasus Perencanaan Bandar Udara Lokasi Desa Pusungi Kec. Ampana Tete Kab. Tojo Una-una, Sulawesi Tengah) Stefi Priescha Tauro Jermias Tjakra,

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI ANGGARAN DAN BIAYA

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI ANGGARAN DAN BIAYA KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI ANGGARAN DAN BIAYA Program : Peningkatan Jalan dan Jembatan Kegiatan : Peningkatan Jalan Habibah Kelurahan Jawa Kecamatan Sanga-sanga Kecamatan : Tenggarong Sumber Dana : APBD

Lebih terperinci

ARDYCHA PRAYUDHA NRP

ARDYCHA PRAYUDHA NRP TUGAS AKHIR ESTIMASI BIAYA DAN WAKTU PEKERJAAN PERKERASAAN RIGID PAVEMENT TOL SURABAYA- MOJOKERTO STA 37+000 42+000 JAWATIMUR ARDYCHA PRAYUDHA NRP. 3111040612 PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 TEKNIK SIPIL Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS KAPASITAS PRODUKSI EXCAVATOR PADA PROYEK PERUMAHAN PERTAMINA CIBUBUR

ANALISIS KAPASITAS PRODUKSI EXCAVATOR PADA PROYEK PERUMAHAN PERTAMINA CIBUBUR 57 ANALISIS KAPASITAS PRODUKSI EXCAVATOR PADA PROYEK PERUMAHAN PERTAMINA CIBUBUR Z.A Fikri 1), Budi Rahmawati 2), Ninik Paryati 3) 1,2,3) Teknik Sipil Universitas Islam 45 Bekasi Jl. Cut Meutia No. 83

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) K/L/D/I Barat SKPD Nama PA : Pemerintah Kabupaten Kotawaringin : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kotawaringin Barat : Ir. Agus Yuwono, M.Si Nama KPA/PPK Kegiatan : Juni Gultom,

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG BIAYA TOTAL PEKERJAAN NO. KODE : BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

A N A L I S A H A R G A S A T U A N P E K E R J A A N UNTUK JALAN DAN JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEMESTER I TAHUN 2015

A N A L I S A H A R G A S A T U A N P E K E R J A A N UNTUK JALAN DAN JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEMESTER I TAHUN 2015 LAMPIRAN IX PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR : 44 TENTANG STANDARISASI HARGA SATUAN BANGUNAN, UPAH DAN ANALISA PEKERJAAN UNTUK KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2015 A N A L

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY ( BQ )

BILL OF QUANTITY ( BQ ) BILL OF QUANTITY ( BQ ) REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN PERDESAAN NAMA PAKET : PEMBANGUNAN JALAN BARU SENTRA PRODUKSI PARIWISATA NEG. ULATH, P = 361 M L = 3 M TAHUN ANGGARAN : 2015

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY ( BQ )

BILL OF QUANTITY ( BQ ) BILL OF QUANTITY ( BQ ) REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN PERDESAAN NAMA PAKET : PEMBANGUNAN JALAN MASUK DAN PARKIR RSU SAPARUA, P = 177 M L = 3 M TAHUN ANGGARAN : 2015 LOKASI : RSU

Lebih terperinci

PANDUAN PANDUAN ANALISA HARGA SATUAN. Pendukung Spesifikasi Umum edisi November 2010 DESEMBER 2010 D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M

PANDUAN PANDUAN ANALISA HARGA SATUAN. Pendukung Spesifikasi Umum edisi November 2010 DESEMBER 2010 D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M PANDUAN NO. 008-1/BM/2010 PANDUAN ANALISA HARGA SATUAN Pendukung Spesifikasi Umum edisi November 2010 DESEMBER 2010 D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I

Lebih terperinci