DINAMIKA PENGELOLAAN MUSEUM SANGIRAN

Transkripsi

1 DINAMIKA PENGELOLAAN MUSEUM SANGIRAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Disusun oleh : ANIK SUSILOWATI C ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 i

2 ii

3 iii

4 iv

5 v

6 MOTTO (sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan) (Q.S. Al-Insyirah:6) semua mimpi kita dapat menjadi kenyataan, Jika kita punya keberanian untuk mewujudkannya (Walt Disney) vi

7 PERSEMBAHAN Karya ini dipersembahkan untuk: Ayah dan Ibu tercinta Adiku tersayang vii

8 KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik dorongan, bimbingan, maupun pengarahan yang diberikan. Untuk itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa beserta jajarannya yang telah memperlancar dan mempermudah studi peulis sampai selesainya skripsi ini. 2. Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa dan sebagai Pembimbing Akademis yang telah mencurahkan segenap pengetahuan yang dimilikinya kepada penulis. 3. Drs. Suharyana, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing, mendukung dengan kritik sarannya sehingga sampai selesai. 4. Segenap Dosen pengajar di Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Satra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis. 5. Keluargaku yang selalu memberikan dukungan dan doa tiada henti. Bapak dan ibu terima kasih telah merawat dan memberi segalanya bagiku, buat adiku Tatik terima kasih dukungan dan doanya selama ini. 6. Mas Sikma yang selalu memberi semangat dan dorongan sebagai embun penyejuk sukma. viii

9 7. Anjarwati Sri Sayekti, S.S. M. Sc, Penanggungjawab Objek Daya Tarik Wisata Sangiran, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sragen selalu ada waktu untuk memberikan informasi. 8. Semua narasumber di Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran yang telah bersedia untuk berbagi pengalamannya untuk kelengkapan data skripsi. 9. Teman-teman Jurusan Sejarah Angkatan 2009 yang telah memberikan banyak dukungan dan semangat bagi penulis, khususnya: Awik, Wana, Ari, Arin, Nita, Vita, Yusni dan Arni. 10. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu. Surakarta, April 2014 Penulis, Anik Susilowati ix

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PENYATAAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAN GRAFIK... DAFTAR ISTILAH... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR BAGAN... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iii iv v vi vii ix xiii xiv xv xvi xvii xviii xix BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 7 D. Manfaat Penelitian... 8 E. Tinjauan Pustaka... 8 F. Metode Penelitian Lokasi Penelitian Teknik Pengumpulan Data a. Heuristik Studi Dokumen x

11 2. Studi Pustaka Wawancara b. Kritik Sumber c. Interpretasi d. Historiografi G. Sistematika Penulisan BAB II. SITUS SANGIRAN SEBAGAI WORLD HERITAGE A. Profil Museum Sangiran dan Situs Mitos Masyarakat Sangiran Sejarah Penelitian di Situs Sangiran Kondisi Masyarakat Sekitar Museum Sangiran a. Penduduk Kawasan Sangiran b. Kesenian Tradisional Masyarakat Sangiran c. Kerajinan Masyarakat Sangiran B. Kasus Jual-Beli Fosil di Kawasan Situs Sangiran C. Situs Sangiran sebagai World Heritage BAB III. PERUBAHAN PENGELOLAAN MUSEUM SANGIRAN TAHUN A. Museum Sangiran di bawah Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah Jawa Tengah Struktur Kelembagaan Museum Sangiran Sumber Daya Manusia di Museum Sangiran Peranan Permerintah Daerah terhadap Pengembangan Museum Sangiran Kegiatan Pembangunan tahun B. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMPS) tahun Profil Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran xi

12 2. Struktur Birokrasi BPSMP Sangiran a. Sub Bagian Tata Usaha b. Seksi Pelestarian c. Seksi Eksplorasi d. Seksi Pemanfaatan e. Kelompok Jabatan Fungsional C. Balai Pelestarian Situs Manusia Purba di bawah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun Struktur Birokrasi BPSMP Sangiran a. Subbagian Tata Usaha b. Seksi Pelindungan c. Seksi Pengembangan d. Seksi Pemanfaatan e. Kelompok Jabatan Fungsional Pengelolaan terpadu anatra Stakeholders D. Peningkatan Imbalan Bagi Penemu Fosil Proses Kontrol Pemberian Imbalan BAB IV. DAMPAK PERUBAHAN PENGELOLAAN MUSEUM A. Meningkatnya Sarana dan Prasana di Museum Pengembangan 4 Klaster a. Klaster Krikilan b. Klaster Ngebung c. Klaster Bukuran d. Klaster Dayu Fasilitas Penudukung B. Meningkatnya Daya Tarik Museum C. Meningkatnya Pendapatan Masyarakata Instansi xii

13 D. Meningkatnya Kesadaran Masyarakat terhadap Kesadaran terhadap Temuan Fosil Menurunnya Penggalian Ilegal BAB V. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA DAFTAR NARASUMBER LAMPIRAN xiii

14 DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel 2. Luas Kecamatan Kalijambe Menurut Penggunaan Lahan tahun Kondisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Kecamatan Kalijambe tahun Tabel 3. Matapencaharian Penduduk Umur 10 tahun keatas Tabel 4. Pegawai Musuem Sangiran dari SPSP dan Pemda Tabel 5. Tanah Miliki Pemerintah Daerah di Museum Sangiran Tabel 6. Bangunan yang sudah dihibahkan di Museum Tabel 7. Kegiatan Pembangunan Museum Sangiran Tabel 8. Kegiatan Seksi Pelestarian Tabel 9. Kegiatan Seksi Eksplorasi Tabel 10. Kegiatan Seksi Pemanfaatan Tabel 11. Peran dan Tugas Stakeholders \ Tabel 12. Jumlah dan Jenis Pengunjung Museum Sangiran Tabel 13. Program Pemberdayaan Masyarakat Tabel 14. Retribusi Masuk Sangiran tahun DAFTAR GRAFIK Grafik 1. Kondisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Grafik 2. Matapencaharian Penduduk Umur 10 tahun keatas Grafik 3. Jumlah dan Jenis Pengunjung xiv

15 DAFTAR ISTILAH Sangir Situs Cagar Budaya Pemberdayaan nama lokal untuk menyebut batu asah atau wungkal tempat yang dianggap sebagai Cagar Budaya lokasi yang berada di darat dan/atau di air yang mengandung benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, dan/atau struktur cagar budaya sebagai hasil kegiatan manusia atau bukti kejadian pada masa lalu konsep yang lahir sebagai bagian dari perkembangan alam pikiran masyarakat dan kebudayaan barat, khususnya Eropa Revitalisasi kegiatan pengembangan yang ditujukan untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai penting Cagar Budaya Tengkulak Ekskavasi Fosil Eksplorasi otak dari keseluruhan sistem transaksi fosil proses pengerukan tanah dalam jumlah besar sisa tulang belulang binatang atau hewan dari zaman purba yang membatu yang tertanam di bawah lapisan tanah penentuan lokasi atau survai lokasi xv

16 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Bangunan Museum Plestosen tahun Gambar 2. Bangunan Museum Sangiran tahun Gambar 3. Lotilogi, Stratigrafi dan lingkungan Gambar 4. Nucleated Agricultural Village Gambar 5. Line Village Community Gambar 6. Kegiatan Pengrajin Batok di Kawasan Sangiran Gambar 7. Kegiatan Membatik di Kawasan Sangiran Gambar 8. Gerbang Masuk Museum Sangiran Gambar 9. Peresmian BPSMP Sangiran Gambar Klaster Pengembang Gambar 11. Kios Souvenir di Museum Sangiran Gambar 12. Kunjungan Presiden Republik Indonesia xvi

17 DAFTAR BAGAN Bagan 1. Pola Hubungan Komunikasi Transaksi Fosil Bagan 2. Bagan 3. Struktur Kelembangaan Pengelolaan Museum Sangiran tahun Struktur Kelembangaan Pengelolaan Museum Sangiran tahun Bagan 4. Struktur Jabatan BPSMP Sangiran Bagan 5. Rincina Tugas Subbag TU Bagan 6. Rincian Tugas Seksi Pelestarian Bagan 7. Rincian Tugas Seksi Eksplorasi Bagan 8. Rincian Tugas Seksi Pemanfaatan Bagan 9. Struktur Kelembagaan BPSMP Sangiran di bawah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun Bagan 10. Struktur Jabatan BPSMP Sangiran Bagan 11. Proses Kontrol Temuan Fosil xvii

18 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian di Kabupaten Sragen Lampiran 2. Peta Geologi Museum Sangiran Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Struktur Kelembagaan Museum Sangiran di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Struktur Kelembagaan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran Surat Keputusan No. 070/0/1977 tentang Penetapan Daerah Sangiran Sebagai Cagar Budaya Lampiran 6. Batas Wilayah Daerah Kawasan Sangiran tahun Lampiran 7. Surat Keputusan No: PM.17/HK.001/MKP Lampiran 8. Surat Keputusan Nomor 54 Tahun Lampiran 9. Surat Keputusan Nomor 30 tahun Lampiran 10. Foto Kegiatan Monitoring di Museum Sangiran Lampiran 11. Pemberian Imbalan Jasa Temuan Fosil Di Situs Sangiran Lampiran 12. Peraturan Daerah Kabupaten Sragen No. 2 Tahun xviii

19 ABSTRAK Anik Susilowati. C Dinamika Pengelolaan Museum Sangiran Skripsi: Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini berjudul Dinamika Pengelolaan Museum Sangiran Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Museum Sangiran masuk sebagai World Heritage, (2) Perubahan Pengelolaan Museum Sangiran tahun , (3) Dampak perubahan pengelolaan Museum Sangiran dan kerjasama dengan Pemerintah Daerah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan teknik pengumpulan data dengan metode studi dokumen atau arsip dan studi pustaka. Data yang diperoleh dikritik baik secara intern maupun ekstern sehingga menghasilkan fakta-fakta sejarah. Fakta sejarah tersebut kemudian diinterpretasikan dan disusun dalam sebuah historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadinya perubahan kelembagaan di Museum Sangiran. Pada tahun Museum Sangiran masih di bawah Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala, kemudian pada tahun 2007 Museum Sangiran sudah menjadi Unit Pelaksana Teknis Balai Pelestarian Situs Manusia Purba sesuai SK No. PM.17/HK.001/MKP Museum Sangiran mulai beroperasi tahun 2009 setelah DIPA turun. Kesimpulan yang dapat ditarik dari peneitian ini ialah akibatnya dari perubahan pengelolaan Museum Sangiran terjadinya perubahan kedudukan yang dulunya Museum Sangiran di bawah Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah sekarang memiliki kedudukan yang sama dengan BP3 Jawa Tengah, adanya peningkatan sarana dan prasana di Musuem Sangiran, meningkatnya daya tarik Museum Sangiran atau apresiasi masyarakat, meningkatnya pendapatan baik instansi maupun masyarakat dan meningkatnya kesadaran masyarakat Kawasan Sangiran terhadap nilai pentingnya Cagar Budaya. xix

20 ABSTRACT Anik Susilowati. C Management Dynamics Sangiran Museum from 1983 to Thesis: Department of History of the Faculty of Literature and Fine Arts, Sebelas Maraet University, Surakarta. This study entitled Dynamics Management Sangiran Museum The aims of this study id determining: (1) Sangiran Museum as a World Heritage, (2) The change of Sangiran Museum Management , (3) The change effects of Sangiran Museum Management and Sangiran Museum cooperation with Sragen goverment. This study used historical research by data collecting data techniques to study methods or archive documents and literature. Data obtained criticized both internally and externally to produce historical facts. Historical facts were then interpreted and arranged in a historiography. The results showed that there were institutional changes in Sangiran Museum. In Sangiran Museum was still under Archaeological Heritage Preservation Hall, and in 2007 Sangiran Museum had become a Technical Implementation Unit Preservation Hall Ancient Man Site in accordance Decree No.. PM.17/HK.001/MKP Sangiran Museum began operating in 2009 after DIPA down. The conclusion from this fieldwork are the result management changes in the position of Sangiran Museum, the Sangiran Museum which was formerly under the Archaeological Heritage Preservation Hall Central Java then had the same status as BP3 of Central Java, the development of facilities and infrastructures in the Musuem Sangiran, a rising power Sangiran museum or attraction of people s appreciation, the increasing of people s and institution s incoming, increasing of public awareness of the importance of Sangiran area heritage. xx