TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Domba Garut

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Domba Garut"

Transkripsi

1 TINJAUAN PUSTAKA Domba Garut Domba garut merupakan bangsa domba tersendiri yang dikenal baik dan banyak digemari oleh masyarakat. Domba ini dikenal oleh juga dengan sebutan domba priangan. Populasinya di propinsi Jawa Barat pada tahun 2010 sebanyak ekor (Pemkab Garut, 2011). Mansjoer et al. (2007) menambahkan bahwa domba garut memiliki tingkat kesuburan yang tinggi (prolifik) sehingga mempunyai potensi yang baik bila dikembangkan sebagai sumber daging. Gambar 1. Domba Garut Domba garut yang dipelihara oleh masyarakat secara umum dibedakan menjadi dua jenis, yaitu domba tipe tangkas dan domba tipe pedaging. Mansjoer et al. (2007) menyatakan bahwa domba tipe pedaging memiliki tubuh kompak, wol halus dengan warna dasar dominan putih, serta paha belakang yang cukup besar. Selanjutnya Riwantoro (2005) menambahkan bahwa domba garut pedaging jantan maupun betina memiliki ciri-ciri garis muka lurus, bentuk mata normal, garis punggung lurus, bentuk telinga hiris dan rubak. Domba garut memiliki berbagai keunggulan seperti cepat mencapai dewasa kelamin, performa baik, memiliki pertambahan bobot badan harian yang tinggi, lebih mudah beradaptasi, dan tahan terhadap berbagai parasit dan penyakit. 2

2 Otot Longissimus thoracis et lumborum Otot Longissimus thoracis et lumborum menempati sudut yang terbentuk oleh thoracis, lumbar vertebrae, rusuk, dan processus transverses, seperti yang terlihat pada Gambar 2. Otot ini berperan sebagai ekstensor utama pada dorsum dan fleksor lateral di sisi otot kontraksi. Karena menyisip pada cervical vertebrae, otot ini juga berfungsi untuk mengangkat leher (Getty, 1975). Longissimus thoracis et lumborum banyak digunakan untuk menganalisis kualitas daging dan menaksir komposisi karkas (Silva et al., 2007). longissimus captis semispinalis capitis longissimus captis semispinalis cervicis longissimus cervicis longissimus thoracis iliocostalis cervicis semispinalis thoracis iliocostalis thoracis longissimus lumborum iliocostalis lumborum Gambar 2. Skema Otot Dorsal pada Domba Sumber: Getty (1975) 3

3 Daging Domba Daging domba adalah bagian otot skeletal dari karkas domba yang disembelih secara halal, aman, layak, dan lazim dikonsumsi oleh manusia (BSN, 2008). Lawrie (2003) menyatakan bahwa daging domba memiliki bobot jaringan muskuler atau urat daging, berkisar 46% - 65% bobot karkas. Daging domba banyak dikonsumsi dengan berbagai alasan diantaranya adalah tradisi, nilai gizi, mudah didapat, menyehatkan, dan sebagai variasi makanan (Forrest et al., 2001). Kandungan gizi daging domba dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan Gizi yang Terkandung pada Daging Domba (per 100 g) Zat gizi Kandungan Muda Dewasa Air (g) 72,9 73,2 Protein (g) 21,9 21,5 Lemak (g) 4,7 4,0 Karbohidrat (g) - - Mineral : Ca (mg) 7,2 6,6 P (mg) Vitamin : A (µg) 8,6 7,8 Thiamin (mg) 0,12 0,16 Ribovlafin (mg) 0,23 0,25 Niacin (mg) 5,2 8,0 C (mg) - - Sumber: William (2007) Daging domba juga disukai karena memiliki flavor yang khas. Flavor khas daging domba disebabkan adanya komponen yang mengandung sulfur, fenol, dan produk oksidasi lemak (Duckett dan Kuber, 2001). Young et al. (1997) menambahkan bahwa komponen volatil golongan asam lemak rantai menengah mempunyai keterikatan yang kuat dengan flavor daging domba. Kelebihan daging domba muda antara lain lebih empuk, juiciness tinggi, serta rendah lemak. Daging domba yang dipotong pada usia dewasa memiliki flavor domba yang lebih kuat. Hal 4

4 tersebut erat kaitannya dengan komposisi dan komponen asam lemak yang dihasilkan pada umur potong domba (Rousset-Akrim et al., 1997). Limbah Tauge Limbah tauge adalah limbah dari kecambah kacang hijau berupa kulit atau tudung yang lebih dikenal dengan angkup tauge. Ketersediaannya cukup banyak karena tidak dimanfaatkan oleh manusia. Hasil survei potensi ketersediaan limbah tauge di Kotamadya Bogor yang telah dilakukan oleh Rahayu et al. (2010) menunjukkan bahwa ketersediaan limbah tauge di Kota Bogor sebesar 1,5 ton/hari. Gambar 3. Limbah Tauge Setiap kilogram kacang hijau dapat menghasilkan 5 kg tauge, 20% 40% merupakan kulit kecambahnya. Kulit kecambah kacang hijau menjadi bahan pakan ternak yang potensial digunakan sebagai salah satu bahan pakan penyusun konsentrat. Kandungan nutrien yang terdapat dalam kulit kecambah kacang hijau adalah protein kasar 13% - 14%, serat kasar 49,44%, lemak dan TDN 64,65% (Rahayu et al., 2010). Penggunaan limbah tauge hingga 50% dalam ransum domba menghasilkan pertambuhan bobot badan harian sebesar 145 g/ekor/hari. Pertambahan bobot badan ini lebih besar bila dibandingkan dengan hanya diberi konsentrat yaitu sebesar 96 g/ekor/hari (Rahayu et al., 2011). Air Air merupakan komponen kimia utama pada makhluk hidup. Air berfungsi melarutkan berbagai molekul organik dan anorganik pada tubuh (Murray et al., 5

5 2009). Semua komponen kimia pada daging meningkat seiring bertambahnya umur kecuali air. Tubuh ternak muda mengandung lebih banyak air daripada ternak yang lebih tua (Lawrie, 2003). Kadar air menentukan daya terima konsumen, kesegaran, dan daya tahan daging. Menurut Forrest et al. (2001) daging mengandung 75% air dengan kisaran 60% - 80%. Kadar air berbanding terbalik dengan kadar lemak, semakin tinggi kadar lemak maka kadar airnya semakin rendah. Sebaliknya, semakin rendah kadar lemak, maka kadar air semakin tinggi (Gaman et al., 1998). Protein Bagian yang penting dalam jaringan urat daging adalah serat yang terdiri atas bentukan elemen-elemen protein. Protein merupakan zat makanan yang sangat penting sebagai pembangun dan pengatur tubuh. Menurut Lawrie (2003) secara umum protein yang ada dalam urat daging dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu (1) protein larut air atau larutan garam encer (sarkoplasma); (2) protein yang larut dalam larutan garam pekat (protein-protein myofibril); dan (3) protein yang tidak larut dalam larutan garam pekat pada suhu rendah (tenunan pengikat dan struktur-struktur bentuk lain). Daging domba merupakan sumber protein yang tinggi. Menurut Linder (2006) konsumsi protein diperlukan sebagai sumber nitrogen tubuh untuk pembentukan zat-zat yang mengandung N (nitrogenous) dan sebagai sumber asam amino esensial yang tidak dapat disintesis oleh tubuh. Protein juga dapat berperan sebagai sumber energi dalam jumlah kecil. Kadar protein pada daging berkisar 16% - 22%. Kandungan protein meningkat seiring pertambahan umur ternak (Lawrie, 2003). Karbohidrat Karbohidrat adalah senyawa polihidroksi aldehida atau keton atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa (Lehninger, 1982). Secara umum karbohidrat mempunyai rumus empiris (CH 2 O) n (Davis et al., 2002). Berdasarkan jumlah unit gulanya, terdapat tiga golongan karbohidrat yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. 6

6 Ternak dapat menyintesis karbohidrat dari asam amino, tetapi sebagian besar karbohidrat ternak berasal dari pakan. Senyawa ini menjadi sumber energi utama pada tubuh (Murray et al., 2009). Karbohidrat dalam tubuh ternak disimpan dalam bentuk glikogen pada otot dan hati. Kadar karbohidrat normal pada otot adalah sebesar 0,5% - 1% (Sorensen et al., 1983). Kadar karbohidrat pada daging dipengaruhi umur, semakin bertambah umur maka terjadi peningkatan kandungan karbohidrat daging (Lawrie, 2003). Abu Kadar abu menggambarkan jumlah mineral anorganik yang ada pada suatu bahan pangan. Kadar abu dalam daging pada umumnya terdiri atas kalsium, fosfor, potasium, sulfur, sodium, klorin, magnesium dan besi (Lawrie, 2003). Forrest et al. (2001) menyatakan bahwa kadar abu umumnya sedikit bervariasi. Kadar abu ternak meningkat dengan laju paling rendah dibandingkan dengan komposisi kimia lainnya (Berg et al., 1983). Menurut Gaman et al. (1998) kadar abu yang baik dalam daging domba sebesar 0,7%. Lipida Lipida adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut di dalam air, yang dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform atau eter (Lehninger, 1982). Beberapa lipida berfungsi sebagai komponen pembentuk membran, yang lain sebagai bentuk penyimpanan bahan bakar. Lipida yang berperan sebagai pembentuk membran terdiri atas kolesterol dan ester kolesterol, gliserofosfolipida, dan spingolipida, sedangkan lipida yang paling banyak didepositkan adalah trigliserida (Sorensen et al., 1983). Trigliserida merupakan senyawa lipida utama yang terkandung dalam bahan makanan. Trigliserida yang juga sering dinamakan triasilgliserol adalah ester dari alkohol gliserol dengan tiga molekul asam lemak. Trigliserida adalah molekul hidrofobik nonpolar, karena molekul ini tidak mengandung muatan listrik atau gugus fungsional dengan polaritas tinggi (Lehninger, 1982). Proses metabolisme lipida sebagai komponen bahan makanan yang masuk dalam tubuh hewan dimulai dengan proses pencernaannya dalam usus halus. Enzim yang paling berperan dalam pemecahan lipida adalah lipase. Enzim lipase yang dikeluarkan oleh kantung empedu, pankreas, dan sel usus halus mengkatalisis proses hidrolisis ikatan ester 7

7 pada trigliserida menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol (Wirahadikusumah, 1985). Asam Lemak Asam lemak merupakan suatu senyawa yang terdiri atas rantai panjang hidrokarbon yang berikatan dengan gugus karboksilat pada ujungnya. Asam lemak memiliki peranan fisiologis yang penting bagi tubuh. Pertama, asam lemak berperan sebagai satuan pembentuk fosfolipid dan glikolipid yang merupakan molekul amfipatik komponen membran biologi. Kedua, asam lemak berperan sebagai molekul sumber energi (Wirahadikusumah, 1985). Asam lemak tidak terdapat secara bebas atau berbentuk tunggal di dalam sel atau jaringan, tertapi terdapat dalam bentuk yang terikat secara kovalen pada berbagai kelas lipida yang berbeda. Asam lemak terdiri atas dua jenis, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang hanya mengandung ikatan tunggal. Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang memiliki satu atau lebih ikatan ganda. Asam Lemak Jenuh Asam Lemak Tak Jenuh Gambar 4. Struktur Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tak Jenuh Sumber: Purves et al. (1995) 8

8 Demirel et al. (2006) dalam hasil penelitiannya menyebutkan bahwa asam lemak yang ada pada daging domba dipengaruhi oleh perlakuan pakan dan perbedaan bangsa. Daging domba umumnya kaya akan asam lemak jenuh dan miskin asam lemak tak jenuh rantai panjang sehingga cenderung meningkatkan kadar kolesterol (Manso et al., 2005). Komposisi asam lemak juga mempengaruhi flavor daging domba (Duckett dan Kuber, 2001). Lawrie (2003) menyatakan bahwa asam lemak yang terdapat pada daging domba antara lain palmitat, stearat, oleat, linoleat, arakhidonat. Komposisi asam lemak domba dapat dilihat dalam Tabel 2. Tabel 2. Komposisi Asam Lemak Domba Asam Lemak Presentase dalam lemak(%) Palmitat (C 16:0) 25 Stearat (C 18:0) 25 Oleat (C 18:1) 39 Linoleat (C 18:2) 4 Linolenat (C 18:3) 0,5 Arakhidonat (C20:4) 1,5 Sumber : Lawrie (2003) Biosintesis Asam Lemak Biosintesis asam lemak merupakan suatu proses metabolisme yang penting bagi ternak. Mengingat jaringan hewan mempunyai keterbatasan kemampuan untuk menyimpan energi dalam bentuk karbohidrat. Asam lemak disintesis oleh sistem di luar mikondria yang bertanggungjawab untuk menyintesis palmitat dari asetil-koa di sitosol. Keberadaan asetil-koa dikatalisis oleh ATP-sitrat liase, namun pada hewan pemamah biak, jumlah ATP-sitrat liase atau enzim malat sangat sedikit sehingga asetat diaktifkan menjadi asetil-koa di luar mitokondria. Substrat utama dalam lipogenesis pada hewan pemamah biak adalah asetat (Murray et al., 2009). Lehninger (1982) menjelaskan bahwa ada tiga hal utama dalam biosintesis asam lemak. Pertama, molekul tunggal asetil-koa di dalam sintesis asam lemak bertindak sebagai unit pemulai. Kedua, senyawa antara asil di dalam proses ini adalah senyawa tioester, bukan KoA seperti yang terjadi pada oksidasi asam lemak, tetapi merupakan protein dengan berat molekul rendah yang disebut protein pembawa asil (ACP) yang mempunyai gugus SH-esensial. Ketiga, biosintesis asam 9

9 lemak terjadi di dalam sitosol sel eukariotik, sedangkan oksidasi asam lemak terjadi terutama di dalam mitokondria. Wirahadikusumah (1985) menjelaskan bahwa ada tiga tahapan biosistesis asam lemak. Biosintesis asam lemak dimulai dengan penggiatan asetil-koa menjadi malonil-koa. Tahapan kemudian dilanjutkan dengan proses pemanjangan rantai secara kontinyu (de novo). Proses terakhir adalah pemanjangan rantai sam lemak secara bertahap. Biosintesis asam lemak secara ringkas dipaparkan pada Gambar 5. I. Penggiatan asetil-koa, pembentukan malonil-koa Asetil-KoA CO ATP ADP+Pi Biotin Asetil-KoA karboksilase HOOC-CH 2 -CO-SCoA Malonil-KoA II. Pemanjangan rantai secara kontinyu (de novo) ACP-SH KoA-SH 7 Malonil-KoA 7 Malonil-S-ACP Asetil-KoA ACP-SH KoA-SH KoA-SH ACP-SH Asetil-S-ACP Komplek enzim sintase asam lemak Palmitoil-S-ACP Palmitoil-S-KoA III. Pemanjangan rantai secara bertahap Asetil-S-KoA Asetil-S-KoA Palmitoil-S-KoA Stearoil-S-KoA dan seterusnya Gambar 5. Biosintesis Asam Lemak Sumber: Wirahadikusumah (1985) 10

10 Asam lemak jenuh menempati komposisi paling besar dalam daging domba. Proses pembentukan asam lemak dengan bantuan enzim sintase asam lemak hanya berhenti sampai palmitoil-s-koa yang akan menjadi asam palmitat. Proses pembentukan asam lemak lainnya terjadi karena adanya pemanjangan rantai asam palmitat, namun proses pemanjangan ini hanya berhenti pada asam oleat saja. Asam linoleat dan linolenat bersifat esensial bagi ternak, dan harus didapatkan pada pakan (Lehninger, 1982). Kolesterol Kolesterol adalah lipida amfipatik dan merupakan komponen struktural esensial pada membran dan lapisan luar lipoprotein plasma. Kolesterol merupakan prekursor semua steroid lain seperti kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D. Kolesterol dalam tubuh berikatan dengan protein membentuk lipoprotein yang terdiri atas dua jenis yaitu low density lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein (HDL). LDL plasma merupakan kendaraan untuk membawa kolesterol dan ester kolesterol ke banyak jaringan. HDL plasma bertugas mengeluarkan kolesterol bebas dan membawanya ke hati untuk dieleminasi baik sebelum maupun sesudah diubah menjadi asam empedu (Murray et al., 2009). Gambar 6. Struktur molekul kolesterol Sumber: Murray et al. (2009) Linder (2006) dan Murray et al. (2009) menyatakan bahwa kolesterol mempunyai beberapa peranan penting bagi tubuh untuk pembentukan beberapa zat esensial yaitu: (1) asam empedu yang dibuat oleh hati, (2) hormon-hormon steroid, 11

11 (3) vitamin D3 dan (4) pembentukan semua jaringan sel tubuh hewan dan manusia. Sebagai produk tipikal metabolisme hewan, kolesterol terdapat dalam makanan yang berasal dari hewan misalnya kuning telur, daging, hati, dan otak. Menurut Chizzolini et al. (1999) kadar kolesterol daging domba lebih rendah dibandingkan sapi maupun babi. Kadar kolesterol daging dari beberapa jenis ternak disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Kadar Kolesterol Daging Beberapa Jenis Ternak Jenis Ternak Kadar Kolesterol (mg/100 g) Ayam 81,00 Kalkun 74,00 Domba 75,00 Sapi 99,00 Babi 93,00 Sumber: Chizzolini et al. (1999) Kolesterol umumnya terdapat di dalam semua macam jaringan hewan dan manusia. Sebagian besar sintesa kolesterol terjadi di hati kemudian disebarkan ke jaringan serta plasma darah (Murray et al., 2009). Masukan energi yang berlebihan baik energi yang berasal dari karbohidrat, lemak, maupun protein dapat meningkatkan trigliserida dan kolesterol dalam darah (Linder, 2006). Astuti (2006) menyatakan bahwa perbedaan umur mempengaruhi kadar kolesterol domba. Kadar kolesterol dalam daging meningkat seiring dengan meningkatnya umur domba. Biosintesis Kolesterol Sekitar separuh kolesterol tubuh berasal dari proses sintesis (sekitar 700 mg/hari). Hampir semua jaringan yang mengandung sel berinti mampu membentuk kolesterol, yang berlangsung di retikulum endoplasma dan sitosol (Murray et al., 2009). Jaringan dan organ yang aktif mensintesis kolesterol antara lain hati, kortek adrenal, kulit, usus, testis, dan aorta. Bioesintesis kolesterol di dalam tubuh berasal dari asetil-koa yang diubah menjadi asam mevalonat dengan bantuan enzim hidroksimetilglutaril-koa reduktase (HMG-KoA reduktase), kemudian diubah menjadi squalen baru terakhir menghasilkan kolesterol (Wirahadikusumah, 1985). Skema biosintesis kolesterol dapat dilihat pada Gambar 7. 12

12 Asetil-KoA KoA tiolase Asetoasetil-KoA H 2 O + Asetil-KoA H + + KoA-SH 3-Hidroksi-3-metil-glutaril-KoA Hidroksimetilglutaril-KoA sintase (HMG-KoA sintase) 2 H NADPH Hidroksimetilglutaril-KoA reduktase (HMG-KoA redukatse) 2 NADP + + KoA-SH Mevalonat Squalen Kolesterol Gambar 7. Biosintesis Kolesterol Sumber: Murray et al. (2009) Ada sebuah mekanisme umpan balik untuk menghambat pembentukan kolesterol di hati, yaitu dengan cara menghambat kerja enzim HMG-KoA reduktase sehingga menghambat pembentukan 3-hidroksi-3-metil-glutaril-KoA. Apabila ada masukan makanan dengan kolesterol tinggi, maka hati akan menurunkan sintesis kolesterol demikian pula sebaliknya. Mekanisme ini bertujuan untuk mempertahankan kadar kolesterol normal dalam tubuh. Insulin atau hormon tiroid 13

13 meningkatkan aktivitas HMG-KoA reduktase sementara glukagon atau glukokortikoid menurunkannya (Ness dan Chambers, 2000). Keseimbangan kolesterol dalam jaringan diatur oleh faktor yang menyebabkan bertambahnya kolesterol (sintesis, penyerapan melalui reseptor scavenger atau LDL) dan faktor yang menyebabkan berkurangnya kolesterol (sintesis steroid, pembentukan ester kolesteril, ekskresi). Aktivitas reseptor LDL dimodulasi oleh kadar kolesterol di dalam sel agar mencapai keseimbangan. Proses transpor kolesterol terbalik, HDL menyerap kolesterol dari jaringan dan LCAT mengesterifikasikannya serta mengendapkannya di bagian tengah partikel. Ester kolesteril pada HDL diserap oleh hati, baik secara langsung maupun setelah berpindah ke VLDL, IDL, atau LDL melalui proses transfer ester kolesteril. Kelebihan kolesterol diekskresikan dalam bentuk empedu. Sebagian asam empedu direabsorpsi, sisanya didegradasi usus besar dan dibuang melalui feces (Murray et al., 2009). 14

Sumber asam lemak Lemak dalam makanan (eksogen) Sintesis de novo dari asetil KoA berasal dari KH / asam amino (endogen)

Sumber asam lemak Lemak dalam makanan (eksogen) Sintesis de novo dari asetil KoA berasal dari KH / asam amino (endogen) METABOLISME LIPID Metabolisme lipid secara garis besar ASAM LEMAK KOLESTEROL Sumber asam lemak Lemak dalam makanan (eksogen) Sintesis de novo dari asetil KoA berasal dari KH / asam amino (endogen) METABOLISME

Lebih terperinci

PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS)

PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS) PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS) Lipogenesis adalah pembentukan asam lemak yang terjadi di dalam hati. Glukosa atau protein yang tidak segera digunakan tubuh sebagian besar tersimpan sebagai trigliserida.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid 2.1.1 Pengertian lipid Lipid adalah golongan senyawa organik yang sangat heterogen yang menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa organik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang yang lebih banyak sehingga ciri-ciri kambing ini lebih menyerupai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang yang lebih banyak sehingga ciri-ciri kambing ini lebih menyerupai 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Jawarandu Kambing Jawarandu merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Peranakan Etawa dengan kambing Kacang. Kambing ini memiliki komposisi darah kambing

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian pengaruh pemberian berbagai level tepung limbah jeruk manis (Citrus sinensis) terhadap kadar kolesterol dan trigliserida darah pada domba Padjadjaran jantan telah dilaksanakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan peternakan dimasa mendatang bertujuan untuk mewujudkan peternakan yang modern, efisien, mandiri mampu bersaing dan berkelanjutan sekaligus dapat memberdayakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Jawa Barat dikenal sebagai sentra populasi domba mengingat hampir

PENDAHULUAN. Jawa Barat dikenal sebagai sentra populasi domba mengingat hampir 11 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jawa Barat dikenal sebagai sentra populasi domba mengingat hampir 59,52% populasi domba nasional berada di Jawa Barat (Departemen Pertanian, 2013), sementara konsumsi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. energi dan pembentukan jaringan adipose. Lemak merupakan sumber energi

I. PENDAHULUAN. energi dan pembentukan jaringan adipose. Lemak merupakan sumber energi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Lemak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Lemak memiliki beberapa fungsi dalam tubuh, yaitu sebagai sumber energi dan

Lebih terperinci

Anabolisme Lipid. Biokimia Semester Gasal 2012/2013 Esti Widowati,S.Si.,M.P

Anabolisme Lipid. Biokimia Semester Gasal 2012/2013 Esti Widowati,S.Si.,M.P Anabolisme Lipid Biokimia Semester Gasal 2012/2013 Esti Widowati,S.Si.,M.P Lemak Hewani dan Nabati Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol Lemak nabati mengandung fitosterol dan lebih

Lebih terperinci

Pencernaan, penyerapan dan transpot lemak -oksidasi asam lemak

Pencernaan, penyerapan dan transpot lemak -oksidasi asam lemak Metabolisme Lipid Metabolisme LIPID Metabolisme LIPID Degradasi Lipid Oksidasi asam lemak Pencernaan, penyerapan dan transpot lemak -oksidasi asam lemak Biosintesis Lipid Biosintesis asam lemak Biosintesis

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 39 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kadar Lemak Daging Ayam Broiler yang Diberi Probiotik Berbasis Susu Sapi dan Susu Kedelai Fermentasi. Hasil pengamatan kadar lemak daging ayam broiler pada peneitian dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lipid 1. Definisi Lipid Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik (Widman, 1989) Lemak disebut juga lipid,

Lebih terperinci

Pendahuluan kebutuhan energi basal bertahan hidup Lemak sumber energi tertinggi asam lemak esensial Makanan mengandung lemak Pencernaan

Pendahuluan kebutuhan energi basal bertahan hidup Lemak sumber energi tertinggi asam lemak esensial Makanan mengandung lemak Pencernaan Metabolisme lemak Dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Lektor mata kuliah ilmu biomedik Departemen Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas Kedokteran Unila Pendahuluan Manusia memiliki kebutuhan energi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada

PENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Domba merupakan ternak ruminansia yang banyak dipelihara masyarakat dan dimanfaatkan produksinya sebagai ternak penghasil daging dan sebagai tabungan. Domba memiliki

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Zat Makanan Berdasarkan analisis statistik, konsumsi bahan kering nyata dipengaruhi oleh jenis ransum, tetapi tidak dipengaruhi oleh jenis domba dan interaksi antara kedua

Lebih terperinci

Triasilgliserol. = trigliserida 9 kkal/g vs 4 kkal/g (glikogen) Terdiri dari: Asam lemak: 3 asam lemak (gugus asil)

Triasilgliserol. = trigliserida 9 kkal/g vs 4 kkal/g (glikogen) Terdiri dari: Asam lemak: 3 asam lemak (gugus asil) MetabolismeLemak Triasilgliserol = trigliserida 9 kkal/g vs 4 kkal/g (glikogen) Terdiri dari: 3 asam lemak (gugus asil) dan gliserol. Asam lemak: jenuh (cth: as palmitat) tak jenuh (cth: as oleat) Gliserol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskular akibat aterosklerosis dan trombosis merupakan penyebab utama kematian di dunia. Aterosklerosis dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Penyebab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan penyedia protein hewani yang cukup tinggi sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan penyedia protein hewani yang cukup tinggi sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging ayam merupakan penyedia protein hewani yang cukup tinggi sehingga banyak orang menjadikan sebagai usaha komersial yang terus dikembangkan untuk mencukupi kebutuhan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar. Kecernaan adalah bagian zat makanan dari pakan/ransum yang tidak

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar. Kecernaan adalah bagian zat makanan dari pakan/ransum yang tidak 34 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar Kecernaan adalah bagian zat makanan dari pakan/ransum yang tidak diekskresikan dalam feses (Tillman, dkk., 1998). Zat

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Nutrien Hasil analisa proksimat digunakan sebagai acuan dalam menentukan kualitas nutrien bahan pakan dan dalam menghitung komponen nutrien karena kualitas nutrien bahan

Lebih terperinci

PENGANTAR. Latar Belakang. Konsumsi daging telah dikenal dan menjadi pola hidup masyarakat sejak

PENGANTAR. Latar Belakang. Konsumsi daging telah dikenal dan menjadi pola hidup masyarakat sejak PENGANTAR Latar Belakang Konsumsi daging telah dikenal dan menjadi pola hidup masyarakat sejak lama. Daging merupakan salah satu produk hasil ternak yang memiliki nilai gizi tinggi dan berguna bagi kesehatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan berperan dalam pembentukan hormon-hormon anak ginjal, testis, dan ovarium. Kolesterol merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 2.1 Fast food BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Definisi fast food Fast food atau dalam bahasa Indonesia disebut makanan cepat saji merupakan makanan yang pertama sekali diciptakan di Amerika. 12 Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kolesterol 1. Definisi kolesterol Kolesterol ditinjau dari sudut kimiawi dapat diklasifikasikan dalam golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah sebuah gangguan metabolisme lipoprotein yang ditunjunkkan dengan adanya peningkatan kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL) kolesterol,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup masyarakat saat ini cenderung memiliki kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang aktivitas fisik, kurang olah raga, kebiasaan merokok dan pola

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mineral Mikro Organik Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makluk hidup. Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu sebagai senyawa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Madura Sapi Madura termasuk dalam sapi lokal Indonesia, yang berasal dari hasil persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura memiliki

Lebih terperinci

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN 1 KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN M.K. Pengantar Ilmu Nutrisi Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB Zat makanan adalah unsur atau senyawa kimia dalam pangan / pakan yang dapat

Lebih terperinci

A. Judul Praktikum : Uji Keasaman Minyak (Uji Lipid) B. Tujuan Praktikum : untuk mengetahui sifat Asam dan Basa Minyak. C. Latar Belakang : Lipid

A. Judul Praktikum : Uji Keasaman Minyak (Uji Lipid) B. Tujuan Praktikum : untuk mengetahui sifat Asam dan Basa Minyak. C. Latar Belakang : Lipid A. Judul Praktikum : Uji Keasaman Minyak (Uji Lipid) B. Tujuan Praktikum : untuk mengetahui sifat Asam dan Basa Minyak. C. Latar Belakang : Lipid adalah senyawa biomolekul yang tidak larut dalam air, sehingga

Lebih terperinci

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol Metabolisme lipid Transport lipid dalam plasma dan penyimpanan lemak Biosintesis lipid Lemak sebagai sumber energi untuk proses hidup Metabolisme jaringan lemak dan pengaturan mobilisasi lemak dan jaringan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan terhadap makanan

PENDAHULUAN. Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan terhadap makanan GIZI & PANGAN PENDAHULUAN Gizi seseorang tergantung pada kondisi pangan yang dikonsumsinya Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Isa Brown, Hysex Brown dan Hyline Lohmann (Rahayu dkk., 2011). Ayam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Isa Brown, Hysex Brown dan Hyline Lohmann (Rahayu dkk., 2011). Ayam 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Petelur Ayam petelur merupakan ternak unggas petelur yang banyak dikembangkan di Indonesia. Strain ayam petelur ras yang dikembangkan di Indonesia antara lain Isa Brown,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asupan lemak yang dianjurkan adalah sebanyak 30% dari total kalori yang dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua aspek yaitu

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daging puyuh merupakan produk yang sedang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Meskipun populasinya belum terlalu besar, akan tetapi banyak peternakan

Lebih terperinci

Sintesis, pengangkutan ekskresi kolesterol

Sintesis, pengangkutan ekskresi kolesterol Sintesis, pengangkutan ekskresi kolesterol Kolesterol merupakan produk met.hewan, oleh karena itu terdapat pada semua makanan yg berasal dari jaringan hewan seperti: kuning telur, daging, hati dan otak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Gaya hidup modern turut mengubah pola makan masyarakat yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Gaya hidup modern turut mengubah pola makan masyarakat yang PENDAHULUAN Latar Belakang Gaya hidup modern turut mengubah pola makan masyarakat yang cenderung mengkonsumsi makanan-makanan cepat saji dengan kadar lemak yang tinggi. Keadaan ini menyebabkan munculnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Broiler merupakan ternak yang dapat menghasilkan daging dalam waktu singkat serta dapat mengkonversi ransum yang dikonsumsi untuk memproduksi satu kilogram bobot

Lebih terperinci

A. RUMUS STRUKTUR DAN NAMA LEMAK B. SIFAT-SIFAT LEMAK DAN MINYAK C. FUNGSI DAN PERAN LEMAK DAN MINYAK

A. RUMUS STRUKTUR DAN NAMA LEMAK B. SIFAT-SIFAT LEMAK DAN MINYAK C. FUNGSI DAN PERAN LEMAK DAN MINYAK 8 LEMAK DAN MINYAK A. RUMUS STRUKTUR DAN NAMA LEMAK B. SIFAT-SIFAT LEMAK DAN MINYAK C. FUNGSI DAN PERAN LEMAK DAN MINYAK Lipid berasal dari kata Lipos (bahasa Yunani) yang berarti lemak. Lipid didefinisikan

Lebih terperinci

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati) BIOKIMIA NUTRISI Minggu I : PENDAHULUAN (Haryati) - Informasi kontrak dan rencana pembelajaran - Pengertian ilmu biokimia dan biokimia nutrisi -Tujuan mempelajari ilmu biokimia - Keterkaitan tentang mata

Lebih terperinci

Lipid. Dr. Ir. Astuti,, M.P

Lipid. Dr. Ir. Astuti,, M.P Lipid Dr. Ir. Astuti,, M.P Berbeda dengan karbohidrat dan protein, lipid bukan merupakan suatu polimer Suatu molekul dikategorikan dalam lipid karena : mempunyai kelarutan yg rendah di dlm air larut dalam

Lebih terperinci

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol Metabolisme lipid Transport lipid dalam plasma dan penyimpanan lemak Biosintesis lipid Lemak sebagai sumber energi untuk proses hidup Metabolisme jaringan lemak dan pengaturan mobilisasi lemak dan jaringan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dipertahankan. Ayam memiliki kemampuan termoregulasi lebih baik dibanding

PENDAHULUAN. dipertahankan. Ayam memiliki kemampuan termoregulasi lebih baik dibanding I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Itik merupakan hewan homoioterm yang suhu tubuhnya harus tetap dipertahankan. Ayam memiliki kemampuan termoregulasi lebih baik dibanding itik. Zona suhu kenyamanan (Comfort

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obesitas Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Setiap orang sebenarnya memerlukan sejumlah lemak bagi tubuhnya untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan semusim (annual) yang memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan semusim (annual) yang memiliki BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ubi Jalar Ungu Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan semusim (annual) yang memiliki susunan tubuh utama terdiri dari batang, ubi, daun, bunga, buah, dan biji. Batang tanaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Potong Sapi potong pada umumnya digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu sapi lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi potong merupakan

Lebih terperinci

Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %

Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 % BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian yang telah dilakukan yaitu pembuatan alat pemeras madu (Gambar 1 & 2) dan penyaring madu (Gambar 3). Pelaksanaan pembuatan ruang khusus pengolahan madu (Gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lemak plasma. Beberapa kelainan fraksi lemak yang utama adalah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Nutrien Ransum Berdasarkan hasil analisa proksimat, kandungan zat makanan ransum perlakuan disajikan pada Tabel 10. Terdapat adanya keragaman kandungan nutrien protein, abu

Lebih terperinci

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012 Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012 Sel disusun oleh berbagai senyawa kimia, seperti karbohidrat, protein,lemak, asam nukleat dan berbagai senyawa atau unsur anorganik.

Lebih terperinci

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN 31 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Pemberian Minyak Buah Makasar terhadap Protein Hati Itik Cihateup Rata-rata kadar protein hati pada itik Cihateup yang diberi minyak buah makasar (MBM) pada kondisi

Lebih terperinci

BIOSINTESIS METABOLIT PRIMER DAN METABOLIT SEKUNDER

BIOSINTESIS METABOLIT PRIMER DAN METABOLIT SEKUNDER BIOSINTESIS METABOLIT PRIMER DAN METABOLIT SEKUNDER Biosintesis merupakan proses pembentukan suatu metabolit (produk metabolisme) dari molekul yang sederhana sehingga menjadi molekul yang lebih kompleks

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. jualnya stabil dan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler, tidak

PENDAHULUAN. jualnya stabil dan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler, tidak I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ayam lokal merupakan jenis ayam yang banyak dipelihara orang di Indonesia, terutama di daerah pedesaan. Ayam lokal telah mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Hal

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Nugget Ayam Bahan pangan sumber protein hewani berupa daging ayam mudah diolah, dicerna dan mempunyai citarasa yang enak sehingga disukai banyak orang. Daging ayam juga merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh kemudian dibungkus dengan kertas rokok berukuran panjang 70 120 mm dengan diameter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh kandungan nutrisi yang terdapat dalam pakan. Pakan merupakan campuran berbagai macam bahan organik

Lebih terperinci

LIPIDA (BAG. DUA) Ir. Niken Astuti, MP. Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, UMB YOGYA

LIPIDA (BAG. DUA) Ir. Niken Astuti, MP. Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, UMB YOGYA LIPIDA (BAG. DUA) Ir. Niken Astuti, MP. Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, UMB YOGYA TRIASILGLISEROL ADALAH ESTER ASAM LEMAK DARI GLISEROL LIPIDA YANG PALING SEDERHANA DAN PALING BANYAK MENGANDUNG ASAM

Lebih terperinci

LIPIDA. Universitas Gadjah Mada

LIPIDA. Universitas Gadjah Mada LIPIDA 1 - Lemak Lemak merupakan penyusun makanan yang bersifat tidak larut dalam air. Berdasarkan atas zat penyusunnya lemak dikelompokkan menjadi tiga yaitu lemak sederhana, lemak kompleks, dan turunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Energi dibutuhkan oleh manusia dalam melakukan aktiftasnya. Energi didapatkan dari makanan sehari-hari yang dikonsumsi. Sebagai sumber energi, lemak memberikan

Lebih terperinci

LIPID. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

LIPID. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd LIPID Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id LIPID Komposisi : C, H dan (umum), kadang : N, P Tidak memiliki gugus fungsional khusus Merupakan ester dari asam karboksilat rantai panjang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Protein hewani merupakan zat makanan yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin meningkat seiring dengan meningkatnya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah

PENDAHULUAN. Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah daging dan menduduki peringkat teratas sebagai salah satu sumber protein hewani yang paling banyak

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Kadar protein tertinggi terdapat pada pakan perlakuan D (udang rebon 45%) yaitu dengan persentase sebesar 39,11%. Kemudian diikuti pakan perlakuan C (udang rebon 30%)

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Itik (Anas platyrhynchos)

TINJAUAN PUSTAKA. Itik (Anas platyrhynchos) TINJAUAN PUSTAKA Itik (Anas platyrhynchos) Menurut Achmanu (1997), itik termasuk ke dalam unggas air (waterfowl) yang mempunyai klasifikasi sebagai berikut : kelas Aves, ordo Anseriformes, family Anatidae,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau

I. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu yang baru keluar dari kelenjar mamae melalui proses pemerahan merupakan suatu sumber bahan pangan yang murni, segar, higienis, bergizi, serta mengandung sejumlah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan,

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging ayam broiler adalah bahan pangan sumber protein hewani yang berkualitas tinggi karena mengandung asam amino esensial yang lengkap, lemak, vitamin, dan mineral serta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki ciri-ciri fisik antara lain warna hitam berbelang putih, ekor dan kaki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki ciri-ciri fisik antara lain warna hitam berbelang putih, ekor dan kaki 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Perah Sapi perah yang dipelihara di Indonesia pada umumnya adalah Friesian Holstein (FH) dan Peranakan Friesian Holstein (PFH) (Siregar, 1993). Sapi FH memiliki ciri-ciri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel yang terdiri atas LDL

BAB I PENDAHULUAN. Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel yang terdiri atas LDL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel yang terdiri atas LDL (low density lipoprotein), HDL (high density lipoprotein), total kolesterol dan trigliserida.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tomat atau dalam bahasa latin disebut Lycopersicum esculentum

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tomat atau dalam bahasa latin disebut Lycopersicum esculentum I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tomat atau dalam bahasa latin disebut Lycopersicum esculentum merupakan tanaman holtikultura yang banyak dimanfaatkan sebagai campuran dalam masakan, minuman, saus, dan

Lebih terperinci

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan GIZI Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan Lanjutan Gizi : Arab gizzah : zat makanan sehat Makanan : segala sesuatu yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh

PENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ayam kampung merupakan salah satu jenis unggas lokal yang berpotensi sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh masyarakat terutama yang bertempat

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 6. Kondisi Kandang Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 6. Kondisi Kandang Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Laboratorium Lapang Ternak Daging dan Kerja Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor merupakan laboratorium lapang yang terdiri dari empat buah bangunan

Lebih terperinci

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Ilustrasi 1. Itik Cihateup. Itik merupakan salah satu unggas air, ternak ini memiliki kulit yang tebal

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Ilustrasi 1. Itik Cihateup. Itik merupakan salah satu unggas air, ternak ini memiliki kulit yang tebal II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Itik Cihateup Ilustrasi 1. Itik Cihateup Itik merupakan salah satu unggas air, ternak ini memiliki kulit yang tebal yang disebabkan oleh adanya lapisan lemak tebal yang terdapat

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Secara umum penelitian ini sudah berjalan dengan cukup baik. Terdapat sedikit hambatan saat akan memulai penelitian untuk mencari ternak percobaan dengan umur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cara peningkatan pemberian kualitas pakan ternak. Kebutuhan pokok bertujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cara peningkatan pemberian kualitas pakan ternak. Kebutuhan pokok bertujuan 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakan Kebutuhan pokok dan produksi pada sapi perah dapat dilakukan dengan cara peningkatan pemberian kualitas pakan ternak. Kebutuhan pokok bertujuan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan manusia pada protein hewani semakin. meningkat, yang dapat dilihat dari semakin banyaknya permintaan akan

PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan manusia pada protein hewani semakin. meningkat, yang dapat dilihat dari semakin banyaknya permintaan akan I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini kebutuhan manusia pada protein hewani semakin meningkat, yang dapat dilihat dari semakin banyaknya permintaan akan komoditas ternak, khususnya daging. Fenomena

Lebih terperinci

BAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL. A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel.

BAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL. A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel. BAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel. B. KOMPETENSI DASAR 1. Mahasiswa dapat membedakan komposisi kimia anorganik dan organik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kopi yaitu kopi arabika dan kopi robusta (Bahara M, 2009). a. Kopi arabika, kopi arabika merupakan kopi yang terbaik mutu dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kopi yaitu kopi arabika dan kopi robusta (Bahara M, 2009). a. Kopi arabika, kopi arabika merupakan kopi yang terbaik mutu dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kopi Kopi merupakan minumam stimulan yang berasal dari biji yang dipanggang. Kopi mempunyai 500 macam genus dan 6000 speies. Ada dua jenis kopi yaitu kopi arabika dan kopi robusta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebutuhan daging di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebutuhan daging di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontribusi sub sektor peternakan dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat merupakan fungsi integral dalam pembangunan sektor pertanian secara keseluruhan.

Lebih terperinci

SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA

SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA SAINS II (KIMIA) LEMAK OLEH : KADEK DEDI SANTA PUTRA 1629061030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA PROGRAM PASCASARAJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2017 SOAL: Soal Pilihan Ganda 1. Angka yang menunjukkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. jantan maupun betina muda berumur 6-8 minggu yang dipelihara secara intensif,

TINJAUAN PUSTAKA. jantan maupun betina muda berumur 6-8 minggu yang dipelihara secara intensif, II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Ayam Pedaging Amrullah (2003) menyatakan bahwa ayam pedaging adalah jenis ayam jantan maupun betina muda berumur 6-8 minggu yang dipelihara secara intensif, guna

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Pakan Penambahan daun Som Jawa pada ransum menurunkan kandungan serat kasar dan bahan kering ransum, namun meningkatkan protein kasar ransum. Peningkatan protein disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hiperlipidemia merupakan penyakit yang banyak terjadi saat ini. Ada hubungan erat antara hiperlipidemia dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner. Berdasarkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Domba Lokal Domba Garut

TINJAUAN PUSTAKA Domba Lokal Domba Garut TINJAUAN PUSTAKA Domba Lokal Domba merupakan ternak yang cukup selektif dalam memilih makanan seperti dalam memilih jenis rumput yang baik, dan jenis legum yang cocok. Menurut Blakely dan Bade (1991) domba

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kulit Pisang Ambon dan Kulit Pisang Kepok. Tenggara, termasuk Indonesia. (Warintek, 2011)

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kulit Pisang Ambon dan Kulit Pisang Kepok. Tenggara, termasuk Indonesia. (Warintek, 2011) 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kulit Pisang Ambon dan Kulit Pisang Kepok Pisang adalah salah satu tanaman buah yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. (Warintek, 2011) Taksonomi tanaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut adalah melalui usaha peternakan ayam pedaging. Ayam

I. PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut adalah melalui usaha peternakan ayam pedaging. Ayam I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya bahan makanan bernilai gizi tinggi, berakibat meningkat pula tuntutan masyarakat dalam pemenuhan gizi yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kolesterol dan lemak dibutuhkan tubuh sebagai penyusun struktur membran sel dan bahan dasar pembuatan hormon steroid seperti progesteron, estrogen dan tetosteron. Kolesterol

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan protein hewani yang tinggi dan kesadaran masyarakat dalam pemenuhan gizi tenyata telah meninggkatkan permintaan akan daging. Beberapa alternative

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Performa Produksi Bobot Badan Akhir dan Pertambahan Bobot Badan Harian Bobot badan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui performa produksi suatu ternak. Performa produksi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Kolesterol Daging, Hati dan Telur Puyuh

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Kolesterol Daging, Hati dan Telur Puyuh HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Kolesterol Daging, Hati dan Telur Puyuh Analisis terhadap kandungan kolesterol daging, hati dan telur dilakukan saat puyuh berumur 14 minggu, diperlihatkan pada Tabel 5 dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. protein hewani yang sangat penting bagi masyarakat. Salah satu sumber gizi asal

I. PENDAHULUAN. protein hewani yang sangat penting bagi masyarakat. Salah satu sumber gizi asal I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sub-sektor peternakan merupakan salah satu pemasok bahan pangan protein hewani yang sangat penting bagi masyarakat. Salah satu sumber gizi asal ternak yang sangat potensial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pasca Menopause Wanita mempunyai masa kehidupan seksual dimana banyak folikel primodial tumbuh menjadi folikel vesicular setiap siklus seksual, dan akhirnya hampir semua ovum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Limbah Bandeng Terhadap Kualitas Karkas Ayam Pedaging

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Limbah Bandeng Terhadap Kualitas Karkas Ayam Pedaging BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Pemberian Limbah Bandeng Terhadap Kualitas Karkas Ayam Pedaging Berdasarkan hasil analisis statistik dengan ANOVA tentang pengaruh pemberian limbah bandeng terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Kacang merupakan kambing lokal Indonesia yang memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Kacang merupakan kambing lokal Indonesia yang memiliki 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Kacang Kambing Kacang merupakan kambing lokal Indonesia yang memiliki keunggulan antara lain pemeliharaan yang mudah serta memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Nutrien

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Nutrien HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Nutrien Konsumsi pakan merupakan faktor penting untuk menentukan kebutuhan hidup pokok dan produksi karena dengan mengetahui tingkat konsumsi pakan maka dapat ditentukan kadar

Lebih terperinci

Sumber lemak : Makanan Biosintesis de novo Simpanan tubuh adiposit Masalah utama sifatnya tidak larut dalam air. Lemak diemulsi oleh garam empedu

Sumber lemak : Makanan Biosintesis de novo Simpanan tubuh adiposit Masalah utama sifatnya tidak larut dalam air. Lemak diemulsi oleh garam empedu METABOLISME LEMAK Pendahuluan Lipid yg tdpt dlm makanan sebagian besar berupa lemak, shg metabolisme yg akan dibicarakan ini adalah metabolisme lemak Lemak adalah bentuk simpanan energi utama dlm tubuh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan tersebut diiringi pula dengan semakin meningkatnya

I. PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan tersebut diiringi pula dengan semakin meningkatnya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Peternakan di Indonesia saat ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan tersebut diiringi pula dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar 37 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar Kecernaan diartikan sebagai nutrien yang tidak diekskresikan dalam feses dimana nutrien lainnya diasumsikan diserap oleh

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian Kandungan Nutrisi Pakan HASIL DAN PEMBAHASAN Pakan Penelitian Kandungan nutrisi pakan tergantung pada bahan pakan yang digunakan dalam pakan tersebut. Kandungan nutrisi pakan penelitian dari analisis proksimat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sapi bali dikenal sebagai sapi lokal yang banyak dipelihara di Pulau Bali karena sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sapi bali dikenal sebagai sapi lokal yang banyak dipelihara di Pulau Bali karena sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sapi bali dikenal sebagai sapi lokal yang banyak dipelihara di Pulau Bali karena sangat menguntungkan peternak di samping cara pemeliharaannya yang mudah dan sifatnya

Lebih terperinci