Naskah Publikasi KABUL ALI SUMARAH A54F100029

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Naskah Publikasi KABUL ALI SUMARAH A54F100029"

Transkripsi

1 Naskah Publikasi UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 6 SINDUREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KABUL ALI SUMARAH A54F FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Tahun 2013

2

3 ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 6 SINDUREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Kabul Ali Sumarah A54F Kata Kunci: Metode Bermain Peran, Motivasi Belajar Matematika. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan motivasi belajar matematika melalui metode bermain peran pada siswa kelas 2 SD Negeri 6 Sindurejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Jawa Tengah pada Tahun 2012 /2013. Pada saat kegiatan pembelajaran pra siklus, siswa tidak memperhatikan penjelasan guru, kurang antusias, kurang aktif, dan perhatian siswa terpecah pada hal lain. Metode penelitian yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut ialah dengan menggunakan metode bermain peran yang melibatkan unsur sosial dalam pembelajaran sehingga melibatkan aktivitas seluruh siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan secara teoritik dan empirik melalui metode bermain peran dapat meningkatkan motivasi belajar matematika. Hal ini dibuktikan pada pra siklus dari 18 siswa yang motivasinya meningkat hanya 28 %, naik menjadi 33 % pada siklus I dan 94% pada siklus II. Data itu menunjukkan tindakan perbaikan telah mencapai keberhasilan karena sudah melampaui indikator pencapaian peningkatan motivasi yang ditetapkan yaitu sebesar 80%.

4 1 PENDAHULUAN Meningkatnya mutu pendidikan berawal dari meningkatnya motivasi belajar siswa. maka salah satu cara untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan meningkatkan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan jika guru mempunyai kemampuan dalam mengatur jalannya proses kegiatan pembelajaran di kelas dan didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Sehingga proses kegiatan pembelajaran di kelas berjalan secara efektif dan efisien. Proses pembelajaran dikelas bisa dikatakan berhasil apabila prestasi belajar siswa meningkat, dimulai dari motivasi belajarnya yang juga meningkat. Motivasi belajar siswa kelas II SD Negeri 6 Sindurejo pada mata pelajaran matematika tematik rendah. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru ketika guru menerangkan materi pelajaran. Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung hampir semua siswa kelas II SD Negeri 6 Sindurejo ramai, mengobrol dengan teman, bermain, sering minta ijin keluar kelas dengan alasan buang air kecil dan lain sebagainya. Tetapi ketika guru memberikan pertanyaan mengenai materi yang telah diterangkan kepada siswa, mereka diam dan tidak ada satu pun yang bisa menjawab. Kemungkinan rendahnya motivasi belajar siswa kelas II SD Negeri 6 Sindurejo disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan hanya terbatas pada metode ceramah. Sehingga prestasi belajar siswa menjadi rendah, dibuktikan dengan sebanyak 70 % dari jumlah siswa mendapat nilai ulangan rendah. Oleh sebab itu, guru harus bisa menyelesaikan masalah- masalah yang telah diuraikan di atas. Cara atau upaya yang harus dilakukan adalah dengan menerapkan metode pembelajaran bermain peran yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Karena menurut asumsi peneliti cara itulah yang cocok untuk dilakukan pada siswa kelas 2 SDN 6 Sindurejo yang berjumlah 18 orang yang terdiri dari 13 laki-laki dan 5 perempuan. Dari latar belakang masalah di atas dapat diambil sebuah rumusan masalah yaitu : Apakah motivasi belajar matematika dapat ditingkatkan melalui metode

5 2 bermain peran pada siswa kelas II SD Negeri 6 sindurejo tahun pelajaran 2012 / 2013? Adapun tujuan penelitian ini adalah: a. Tujuan Umum 1). Untuk meningkatkan motivasi belajar matematika pada siswa usia kelas dua SD. 2). Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan model-model dan metode pembelajaran. b. Tujuan Khusus Untuk meningkatkan motivasi belajar matematika melalui model pembelajaran kontekstual menggunakan metode bermain peran pada siswa kelas II SD Negeri 6 Sindurejo tahun pelajaran 2012 / Ilmu Pengetahuan pada pokok materi operasi hitung bilangan campuran yang lebih mudah dan lebih cepat dimengerti khususnya penjumlahann bilangan campuran pada SDN 3 Gundih, Kabupaten Grobogan. Untuk memperbaiki proses pembelajaran sehingga meningkatkan pemahaman siswa pada Mata Pelajaran Matematika di SDN 3 Gundih, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan. c. Manfaat bagi siswa Meningkatkan motivasi belajar matematika siswa kelas 2 SDN 6 Sindurejo pada mata pelajaran tematik (bahasa Indonesia, matematika dan ilmu pengetahuan social) dengan tema berbelanja. d. Manfaat bagi Guru 1) Meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar. 2) Menambah wawasan baru bagi guru, bahwa penerapan model pembelajaran kontekstual dengan menggunakan metode pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan motivasi belajar matematika tematik siswa kelas II sekolah dasar. e. Manfaat bagi sekolah Hasil penelitian ini nantinya diharapkan bisa digunakan untuk bahan acuan dalam merancang program pembelajaran khususnya pada pembelajaran tematik

6 3 (bahasa Indonesia, matematika, dan ilmu pengetahuan sosial) di kelas II sekolah dasar. METODE PENELITIAN a. Setting Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. 2. Waktu Penelitian Waktu berlangsungnya penelitian ini pada bulan Maret semester genap tahun pelajaran 2012 / Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang menggambarkan segala kondisi yang terjadi dalam pembelajaran apa adanya. b. Subyek Penelitian 1. Subjek Penelitian adalah siswa kelas II SD Negeri 6 Sindurejo yang berjumlah 18 anak, yaitu siswa laki-laki sebanyak 13 anak dan siswi perempuan sebanyak 5 anak. 2. Guru kelas II SD Negeri 6 Sindurejo Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. c. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang akan digunakan di dalam penelitian ini melalui model siklus. Model siklus yang digunakan sesuai dengan model yang telah dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (2010: 137), yang dalam satu siklusnya terdiri dari beberapa tahap. Tahapan- tahapan itu meliputi: tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi atau pengamatan, dan tahap refleksi. Pada siklus satu jika indikator keberhasilan yang diharapkan belum tercapai, maka akan dilakukan siklus yang kedua. Hasil dari siklus 1 akan digunakan sebagai bahan untuk pelaksanaan siklus 2. Tahapan kegiatan pada siklus yang kedua pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan tahapan pada siklus pertama, yang meliputi : tahap perencanaan ulang, tahap tindakan, tahap observasi atau pengamatan, dan

7 4 tahap refleksi. Namun yang membedakannya adalah pada siklus yang kedua telah dilakukan beberapa perbaikan / penyempurnaan dalam setiap tahapnya. Misalnya dengan pemberian hadiah untuk meningkatkan semangat siswa agar lebih fokus terhadap pembelajaran. d. Jenis Data 1. Sumber data Dalam penelitian ini, peneliti melaksanakan jenis data kualitatif yang terdiri atas : 2. Hasil pengamatan yang menunjukkan motivasi siswa dalam pelajaran matematika tematik (matematika, bahasa Indonesia, dan ilmu pengetahuan sosial) rendah. 3. Guru di dalam proses kegiatan pembelajaran belum menggunakan model pembelajaran kontekstual dan metode bermain peran, masih menggunakan metode ceramah. e. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan teknik non tes. Teknik tes dilakukan setelah selesai siklus 1 dan setelah selesai siklus 2. Tes berisi soal-soal mengenai materi pelajaran matematika tematik (matematika, bahasa Indonesia dan ilmu pengetahuan sosial) dengan tema berbelanja. Sedangkan teknik non tes berupa angket, lembar observasi, dokumentasi. Teknik non tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Agar lebih jelas akan diuraikan sebagai berikut: 1) Observasi Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan denganh kondisi atau interaksi belajar mengajar, tingkah laku, dan interaksi kelompok. 2) Tes

8 5 Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian. Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang di berikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Adapun jenis tes dalam penelitian adalah tes prestasi belajar, dan tes kecerdasan. Dalam penelitian ini, tes dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai. Jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan tes lisan. 3) Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data bersifat tertulis maupun data yang bersifat digital (audio visual). Data yang bersifat tertulis misalnya hasil ulangan harian siswa. Sedangkan data yang bersifat digital, misalnya berupa rekaman, video, foto. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Refleksi disini meliputi kegiatan: analisis, sistesis, penafsiran (penginterprestasian), menjelaskan dan menyimpulkan. Hasil dari refleksi adalah diadakannya revisi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada pertemuan selanjutnya. Refleksi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi dan/atau belum terjadi, apa yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil dituntaskan dengan tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Hasil refleksi itu digunakan untuk menetapkan langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan penelitian tindakan kelas. Dengan kata lain, refleksi merupakan kajian terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan sementara, dan untuk menentukan tindak lanjut dalam rangka pencapaian berbagai tujuan sementara lainnya. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas tidak dapat dilaksanakan dalam sekali pertemuan karena hasil refleksi membutuhkan waktu untuk melakukannya. Sebagai planning untuk siklus selanjutnya.untuk memperjelas

9 6 fase-fase dalam penelitian tindakan siklus spiralnya dan bagaimana pelaksanaannya, seperti pada Gambar diatas Selanjutnya dapat dilakukan analisis data dalam rangka refleksi setelah implementasi suatu paket tindakan perbaikan, mencakup proses dan dampak seperangkat tindakan perbaikan dalam suatu siklus penelitian tindakan kelas secara keseluruhan. Dalam hubungan ini, analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengorganisasikan, dan mengabstraksikan data secara sistematis danrasional untuk menampilkan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menyusun jawaban terhadap tujuan PTK. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data dan penyimpulan. Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif, representasi grafis dan sebagainya. Sedangkan menyimpulkan adalah proses pengambilan inti sari dari sajian data yang telah terorganisasikan tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat dan /atau formula yang singkat dan padat tapi mengandung pengertian luas. Jika dari hasil analisis dan refleksi, hasil yang didapat menunjukkan keberhasilan dan menurut peneliti (sebaiknya setelah berdiskusi dengan sejawat) permasalahan sudah dapat diatasi, maka PTK diselesaikan pada siklus 1. Jika dari hasil analisis dan refleksi, indikator keberhasilan belum tercapai, maka dirancang kembali rencana perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus 2 dengan tahapan kegiatan yang sama dengan siklus 1. Penelitian dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya (siklus 2), jika hasil siklus 2 juga belum memuaskan, dilanjutkan lagi dengan siklus berikutnya. Mungkin anda bertanya-tanya berapa siklus PTK dilaksanakan? Pada dasarnya tidak ada ketentuan berapa siklus harus dilakukan. Banyaknya siklus tergantung pada ketercapaian indikator kinerja (keberhasilan) yang sudah direncanakan. Tetapi sebaiknya PTK dilaksanakan tidak kurang dari 2 siklus Secara ringkas tahapan kegiatan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Planning (rencana)

10 7 Rencana merupakan tahapan awal yang harus dilakukan guru sebelum melakukan sesuatu. Diharapkan rencana tersebut berpandangan ke depan, serta fleksibel untuk menerima efek-efek yang tak terduga dan dengan rencana tersebut secara dini kita dapat mengatasi hambatan. 2. Action (Tindakan) Tindakan ini merupakan penerapan dari perencanaan yang telah dibuat yang dapat berupa suatu penerapan model pembelajaran tertentu yang bertujuan untuk memperbaiki atau menyempurnakan model yang sedang dijalankan. Tindakan tersebut dapat dilakukan oleh mereka yang terlibat langsung dalam pelaksanaan suatu model pembelajaran yang hasilnya juga akan dipergunakan untuk penyempurnaan pelaksanaan tugas. 3. Observation (Pengamatan) Pengamatan ini berfungsi untuk melihat dan mendokumentasikan pengaruhpengaruh yang diakibatkan oleh tindakan dalam kelas. Hasil pengamatan ini merupakan dasar dilakukannya refleksi sehingga pengamatan yang dilakukan harus dapat menceritakan keadaan yang sesungguhnya. 4. Reflection (Refleksi) Refleksi di sini meliputi kegiatan : analisis, sintesis, penafsiran (penginterpretasian), menjelaskan dan menyimpulkan. Hasil dari refleksi adalah diadakannya revisi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada pertemuan selanjutnya. Dengan demikian, penelitian tindakan tidak dapat dilaksanakan dalam sekali pertemuan karena hasil refleksi membutuhkan waktu untuk untuk melakukannya sebagai planning untuk siklus selanjutnya. B. Analisis Pencarian Fakta Setelah diperoleh gambaran awal hipotesis tindakan, maka selanjutnya perlu dilakukan pengkajian terhadap kelaikan dari masing-masing hipotesis tindakan itu dari segi jarak antara situasi riil dengan situasi ideal yang dijadikan rujukan.

11 8 Oleh karena itu, kondisi dan situasi yang dipersyaratkan untuk penyelenggaraan suatu tindakan perbaikan dalam rangka PTK, harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga masih dalam batas-batas kemampuan guru, fasilitas tersedia di sekolah, dan terjangkau oleh kemampuan berpikir siswa. Dengan kata lain, sebagai aktor penelitian tindakan kelas, guru harus realistis dalam menghadapi kenyataan keseharian dunia sekolah di mana ia berada dan melaksanakan tugasnya. Setelah memperoleh permasalahan-permasalahan melalui proses identifikasi tersebut, maka selanjutnya melakukan analisis terhadap masalahmasalah tersebut untuk menentukan penyelesaiannya. Akan ditemukan permasalahan yang sangat mendesak untuk diatasi, misalnya penguasaan materi pelajaran pada topik pewarisan sifat, sikap siswa dalam berdiskusi atau sikap siswa dalam melakukan percobaan. Permasalahan tersebut jika tidak segera diselesaikan akan menimbulkan dampak negatif yang besar (Tidak tercapainya peningkatan motivasi, kurang kerjasama dalam diskusi dan eksperimen). Walaupun demikian, tidak semua permasalahan dalam pembelajaran yang dapat diatasi dengan PTK. Beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan bagi guru dalam menganalisis permasalahan yang dirasa penting oleh guru sendiri dan siswanya, atau topik yang melibatkan guru dalam serangkaian aktivitas yang memang diprogramkan oleh sekolah; Jangan memilih masalah yang berada di luar kemampuan dan/atau kekuasaan guru untuk mengatasinya; Pilih dan tetapkan permasalahan yang skalanya cukup kecil dan terbatas; Usahakan untuk bekerja sama dalam pengembangan fokus penelitian; dan Kaitkan PTK yang akan dilaksanakan dengan prioritas-prioritas yang ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah. Amatan Kolaborator Tabel 1. Lembar Pengamatan No Perilaku guru yang Kemunculan Komentar diamati Ada Tidak ada 1. Guru menjelaskan Buku yang

12 9 dengan buku. dipakai sudah cukup. 2. Menjelaskan dibantu alat Alat peraga Peraga sudah cukup. 3. Penguasaan Kelas Masih banyak 4. Guru membentuk yang ramai kelompok siswa. Sudah 5. dilaksanakan Metode yang digunakan Metode sudah tepat D. Deskripsi Penelitian Siklus 1. Pra Siklus Pada pembelajaran pra siklus, guru hanya menggunakan metode ceramah pada saat menjelaskan materi pembelajaran pembagian sebagai pengulangan berulang sampai habis. Sedangkan siswa hanya sebatas memperhatikan penjelasan guru. Hal yang terlihat ternyata sebagian besar siswa kelas 2 SD Negeri 6 Sindurejo merasa jenuh, ramai, mengantuk, dan bermain dengan teman. Tetapi setelah selesai menjelaskan materi guru memberikan sebuah pertanyaan mengenai materi yang telah diterangkan dan ternyata tidak ada satu pun siswa yang bisa menjawab dengan benar. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran pada pra siklus dapat dikatakan gagal atau belum berhasil dibuktikan dengan siswa yang termotivasi untuk belajar hanya sebesar 28%, sedangkan indikator pencapaian penelitian ini adalah sebesar 80%. 2. Siklus I a. Perencanaan Peneliti menyusun sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tematik yang mencakup tiga mata pelajaran yaitu matematika, bahasa Indonesia, dan ilmu

13 10 Pengetahuan Sosial (IPS) dengan tema Berbelanja. Selain itu peneliti juga mempersiapkan segala alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode bermain peran. b. Pelaksanaan Tindakan Tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai denga RPP yang telah dipersiapkan. Pelaksanaan pembelajaran Siklus 1 ini dilaksanakan dikelas 2 SD Negeri 6 Sindurejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan pada tanggal 8 April c. Observasi Dalam tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap jalannya kegiatan pembelajaran yang meliputi seluruh aktivitas guru maupun siswa selama pembelajaran berlangsung. Dalam melakukan observasi guru dibantu oleh seorang teman sejawat. d. Refleksi Dalam tahap ini, guru bersama teman sejawat melakukan analisis dari lembar pengamatan atau observasi aktivitas guru maupun siswa untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil dari refleksi ini, diperoleh data peningkatan motivasi siklus 1 sebesar 33%. Tabel 2. Peningkatan Motivasi Pra siklus No Hasil Jumlah Siswa Jumlah 18 Sumber SD N 6 Sindurejo Tabel 3. Keterangan =

14 = Sedang = Tabel 4. Daftar Peningkatan Motivasi Pra siklus No Nama Siswa Peningkatan Motivasi Purwanto Tri Arif M Ahmad P Muh Rizqi A Adi Firnando Afrizal Rahma Anggi A Atsal Sandi R Davit Wahyu Diah Ayu L Dwi Ermawaty Endah P Muhammad Lutfi Purba M Rendi Dwi R Retno Putri Tsania Hasbiy Fikri Tegar Sedang Sedang Sedang Sedang Tabel 5. Peningkatan motivasi siklus I No Rentang Peningkatan Motivasi Banyak siswa Jumlah 18

15 12 Jika dibuat garfik maka peningkatan motivasi Siklus 1 sebagai berikut: Gambar 3. Grafik Peningkatan Motivasi siklus 1 b a n y a k a n a k peningkatan motivasi Dari hasil refleksi tersebut diketahui adanya kelebihan dari penerapan metode bermain peran dalam pembelajaran siklus 1, antara lain pembelajaran menjadi lebih aktif dengan melibatkan seluruh siswa, siswa merasa lebih senang. Sedangkan kelemahan dalam proses pembelajaran siklus I antara lain persiapan yang dilakukan guru belum matang, guru kurang menguasahi penggunaan metode bermain peran dengan baik. Sedangkan dari segi siswa, siswa belum terbiasa atau masih asing dengan pembelajaran yang menggunakan metode bermain peran sehingga pembelajaran kurang terarah pada tujuan. Dari kelemahan-kelemahan tersebut akan dijadikan pertimbangan guru dalam menyusun Rencana pembelajaran pada siklus II. 3. Siklus II a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan, guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang pada dasarnya sama dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang

16 13 digunakan pada siklus 1. Namun yang membedakannya adalah RPP siklus 2 ini ditambah dengan alat peraga berupa hadiah dan piala bagi kelompok bermain peran yang bagus dalam penampilannya. Tujuan guru memberikan hadiah dan piala tersebut supaya para siswa lebih termotivasi, semangat dan sungguh-sungguh sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Selain itu guru juga berusaha lebih menguasai metode bermain peran dengan sering melakukan latihan bersama para siswa sehingga siswa pun menjadi terbiasa dan senang dengan pembelajaran yang menggunakan metode bermain peran. b. Pelaksanaan Tindakan Dalam tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dipersiapkan. Pelaksanaan pembelajaran Siklus 2 ini dilaksanakan dikelas 2 SD Negeri 6 Sindurejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan pada tanggal 24 April c. Refleksi Dalam tahap ini, guru bersama teman sejawat melakukan analisis dari lembar pengamatan atau observasi aktivitas guru maupun siswa untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil dari refleksi ini, diperoleh peningkatan motivasi siklus 2 sebesar 94%. Hal ini membuktikan bahwa penerapan metode bermain peran pada kegiatan pembelajaran siklus 2 telah berhasil sesuai dengan indikator pencapaian yang telah ditetapkan yaitu sebesar 80%. Maka peneliti memutuskan untuk tidak meneruskan penelitian ini ke siklus berikutnya. Tabel 5. Peningkatan Motivasi Siklus 2 No Hasil Jumlah Siswa Jumlah 18 Sumber SD Negeri 6 Sindurejo

17 14 Tabel 6. Keterangan : = = Sedang = Tabel 7. Daftar Nilai Siswa No Nama Siswa Hasil Purwanto Tri Arif M Ahmad P Muh Rizqi A Adi Firnando Afrizal Rahma Anggi A Atsal Sandi R Davit Wahyu Diah Ayu L Dwi Ermawaty Endah P Muhammad Lutfi Purba M Rendi Dwi R Retno Putri Tsania Hasbiy Fikri Tegar Sedang Sedang Jika dibuat garfik maka Peningkatan Motivasi Siklus 2 adalah sebagai berikut:

18 15 B a n y a k A n a k Rentang Nilai Gamba 4. Grafik Peningkatan Motivasi Siklus 2 E. Pembahasan Pada pembelajaran pra siklus guru hanya menerapakan metode ceramah dan tidak menggunakan alat peraga yang dibutuhkan. Hasil yang terlihat menunjukkan siswa tidak termotivasi ditandai dengan hampir seluruh siswa kelas 2 SD Negeri 6 Sindurejo jenuh dan bosan sehingga materi yang disampaikan guru tidak terserap dengan baik. Untuk mengatasi masalah itu, guru berkonsultasi dengan rekan sejawat untuk menentukkan metode yang tepat digunakan. Berdasarkan saran dari teman sejawat, guru kemudian menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode bermain peran dengan pertimbangan bahwa metode bermain peran cocok digunakan karena dapat mengaktifkan seluruh siswa. Selain itu menurut asumsi guru sebagai peneliti, metode bermain peran juga sesuai dengan karakter siswa kelas 2 SD Negeri 6 Sindurejo tahun pelajaran 2012/2013 yang suka bermain dan bercerita baik antar siswa maupun dengan guru. Pada siklus 1 guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat dengan menggunakan metode bermain peran. Hasilnya siswa terlihat antusias dan senang ketika pembelajaran namun kurang terarah sehingga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai belum

19 16 berhasil. Hal ini disebabkan karena guru tidak atau belum menguasai metode bermain peran. Sedangkan siswa belum terbiasa atau masih asing dengan pembelajaran yang menggunakan metode bermain peran. Setelah mengetahui hasil pembelajaran siklus 1 berdasarkan observasi yang dibantu rekan sejawat, kemudian guru bersama rekan sejawat melakukan kegiatan refleksi. Dari refleksi diketahui kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran siklus 1. Kelebihan maupun kekurangan tersebut kemudian dijadikan bahan pertimbangan untuk menyusun strategi baru yang dituangkan dalam rencana pembelajaran siklus 2. Pada pembelajaran siklus 2,guru mempersiapkannya dengan sering melakukan latihan bermain peran bersama para siswa. Sehingga diharapkan guru lebih menguasai metode bermain peran dan siswa pun akan terbiasa dengan metode tersebut. Selain itu RPP yang dibuat ditambah dengan alat peraga hadiah dan piala agar siswa lebih termotivasi dan sungguh-sungguh dalam pembelajaran. Ternyata setelah pembelajaran siklus 2 hasilnya sangat memuaskan yaitu sebesar 94% siswa kelas 2 SD Negeri 6 Sindurejo meningkat motivasi belajarnya. Dari pembelajaran siklus 2 membuktikan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran bermain peran dibantu dengan alat peraga hadiah dan piala dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas 2 SD Negeri 6 Sindurejo tahun pelajaran 2012/ Selain itu persiapan dan latihan yang lebih matang juga sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

20 17 Simpulan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas di kelas 2 SD Negeri 6 Sindurejo Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2012/2013 untuk meningkatkan motivasi belajar matematika melalui metode bermain peran dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Motivasi belajar matematika dapat ditingkatkan melalui metode bermain peran pada siswa kelas 2 SD Negeri 6 sindurejo tahun pelajaran 2012/2013. b. Tindakan yang dilakukan oleh peneliti/guru dalam mengatasi masalah masalah baik dari guru maupun siswa adalah dengan cara menerapkan metode bermain peran dalam pembelajaran di kelas 2 SD Negeri 6 Sindurejo. c. Dalam menerapkan metode bermain peran guru harus benar-benar menguasai metode tersebut dengan cara melakukan persiapan yang matang. Persiapan yang harus dilakukan adalah dengan sering melakukan latihan bersama siswa. Selain itu dengan sering melakukan latihan bersama, siswa pun akan terbiasa dengan metode bermain peran sehingga ketika pelaksanaan pembelajaran di siklus 2 hasilnya memuaskan. Hal ini dibuktikan dengan hasil evaluasi pada siklus 2 dari 18 siswa yang mendapat nilai 75 keatas (tuntas) sejumlah 16 siswa atau 90%. d. Hasil pengamatan observer atau teman sejawat, guru dalam menjelaskan materi pelajaran menggunakan metode bermain peran dan pemakaiannya sudah berjalan secara optimal. e. Kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II sudah berjalan baik sesuai harapan dapat disimpulkan bahwa peningkatan matematika dengan metode bermain peran di SDN 6 Sindurejo dapat diterima.

21 18 DAFTAR PUSTAKA Adawiah, Robi'atul Penggunaan metode pembelajaran bermain peran ( Role playing ) UPT perpustakaan Universitas Negeri Malang. Federick, Mc. Donald Educational Psychology.Tokyo : Wadsworth Publishing Company,inc., San Fransisco-Overseas Publication. Hamanik Penerapan model role-playing untuk meningkatkan kedisiplinan UPT perpustakaan Universitas Negeri Malang. didownload tanggal 26 Maret 2013 jam WIB. tindakankelas.blogspot.com/2013/01/strategi-bermain-peranrole playing.html tanggal 24 Maret 2013 pukul WIB. Ikhwandaru, Tri Tutus Penerapan model bermain peran untuk meningkatkan hasil belajar PKn UPT Universitas Negeri Malang. Jill Hadfield (1986). Classroom Dynamic. Oxford University Press. Joyce, B. R., & Weil, M. (2000). Role Playing; Studying Social Behavior and Values. In Models of Teaching. Allyn and Bacon. Maisaroh, Siti Penerapan model pembelajaran PKn untuk meningkatkan hasil belajar. UPT Universitas Negeri Malang. Nafida, Nurul Penerapan model pembelajaran bermain peran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS. Skripsi. UNNES. Prayitno, Elida Motivasi dalam Belajar. Jakarta : IKIP Padang Sardiman. A. M Model Model Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. 2. Waktu Penelitian Waktu berlangsungnya penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di kelas III a MIN Punggung Lading Pariaman Selatan. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN 22 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sesuai dengan program yang telah dilaksanakan di SDN Cisalak 2 Cimanggis Depok dengan jumlah dan jam pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sondakan No. 11 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang beralamatkan di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa dengan menerapkan metode role playing. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan adalah Penelitian Guru Individual. Maksudnya dalam penelitian ini guru sekaligus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut;

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut; III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Prosedur Penelitian. Dalam penelitian ini akan digunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart yang terdiri

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Penelitian pada hakekatnya adalah mencari jawaban atas permasalahan yang menuntut jawaban yang benar, setidak-tidaknya mendekati kebenaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang pada bulan Agustus-September. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27 39 BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PATIHAN SIDOHARJO SRAGEN PADA MATA PELAJARAN IPS TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD NEGERI 01 PUTATSARI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas tersebut. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini berjenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action research). Model penelitian yang dipilih adalah model siklus yang dilakukan secara berulang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Kutoharjo 01 Pati yang dilaksanakan pada semester 1 tahun 2013/2014. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian Tindakan Kelas merupakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Penelitian 3.3.1 Setting Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Banaran, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang. Dipilihnya kelas tersebut sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin

Lebih terperinci

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Maria Ulpa Djuanda, Fatmah Dhafir, dan Minarni Rama Jura Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada kajian ini, akan diuraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mencakup uraian mengenai metode penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V SD N 1 JEPANG KUDUS TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V SD N 1 JEPANG KUDUS TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V SD N 1 JEPANG KUDUS TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan dan menggunakan desain penilitian tindakan kelas (classroom action research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian ini dilaksanakan pada di SDN 1 Tanggung, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). PTK merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). PTK merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang berbasis 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang dipergunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang berbasis pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif, untuk kemantapan rasional dalam pelaksanaan tugas, serta memperbaiki kondisi tempat praktik pembelajaran

Lebih terperinci

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Wonotunggal 03 tahun pelajaran 2013-2014

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research

Lebih terperinci

PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) (CLASSROOM ACTION RESEARCH) Oleh: Sungkono

PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) (CLASSROOM ACTION RESEARCH) Oleh: Sungkono PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) (CLASSROOM ACTION RESEARCH) Oleh: Sungkono Dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas, langkah-langkah/prosedur umum yang dapat dilakukan meliputi:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani, dkk.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif (statistic). Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Tindakan Kelas (Clasroom Action Research), yaitu penelitian yang mengkombinasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini diartikan dengan Classroom Action Research yang merupakan

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini diartikan dengan Classroom Action Research yang merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikenalkan oleh Kurt Lewin, ahli psikologi sosial asal Amerika pada tahun 1946.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilaksanakan dengan mempergunakan tindakan kelas (PTK) dalam mengambangkan green behavior melalui kegiatan farming and gardening di Sekolah Dasar pada

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Sarnita Y. Bau, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu kualitatif deskriptif. Akbar (2009:13)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Manggis Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus, yaitu siklus 1 dan siklus 2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek dan Sample 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dalam pelaksanaannya berlokasi di salah satu sekolah lokasi PLP yaitu di SD N 3 Cieunteung yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang mengacu pada tindakan guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, maka rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, maka rancangan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, maka rancangan penelitian yang dipergunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 di kelas 4 SDN Gulangpongge 01 Gunungwungkal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kritig yang berlokasi di desa Kritig, Kecamatan Petanahan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 12 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 1 semester yaitu pada semester I tahun 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, hal ini berdasarkan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan dipakai dalam penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Classroom Action Research (CAR). Pendekatan PTK dipilih karena

BAB III METODE PENELITIAN. atau Classroom Action Research (CAR). Pendekatan PTK dipilih karena BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Pendekatan PTK dipilih karena pendekatan ini

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Ebbutt (1985, dalam Hopkins,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN CAWANG 07 PAGI JAKARTA TIMUR

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN CAWANG 07 PAGI JAKARTA TIMUR UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN CAWANG 07 PAGI JAKARTA TIMUR LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( CLASSROOM ACTION RESEARCH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kunandar (2011) PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatiif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI STRATEGI DISCOVERY INQUIRY

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI STRATEGI DISCOVERY INQUIRY PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI STRATEGI DISCOVERY INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KARANGHARJO PULOKULON GROBOGAN TAHUN 2012/ 2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mempunyai sifat kolaboratif antara guru bidang studi matematika di MTs Negeri Surakarta

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BENTUK GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA (THE USE FIGURE DRAWING TO INCREASE LEARNING STUDENT S ACHIEVEMENT) Dita Ade Vian Perdana (ditaadevianperdana@yahoo.com)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 4 Tamanwinangun Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. SDN $ Tamanwinangun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar dari adanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dimana dalam pelaksanaanya, dilaksanakan dalam 3 siklus

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA BERMAIN BOLA BASKET DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA BERMAIN BOLA BASKET DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA BERMAIN BOLA BASKET DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK RASKEN KARO-KARO Guru SMPN 1 Patumbak Email : toha_alba@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat atau lokasi penelitian di kelas III SD Negeri 2 Bandungsari Kabupaten Grobogan.

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini sebagai kajian dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa sekolah dasar pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 1 Pandanharum Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Tahun

Lebih terperinci

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PERMAINAN BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI ISLAMI PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH NGUPASAN I KOTA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi

Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi Asri Kepala SMP Negeri 3 Labuan Kab. Donggala Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bubulak kota Bogor. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut juga Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan metode PTK dikarenakan guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode BAB III METODE PENELITIAN Jenis-jenis metode penelitian tergantung pada bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi dan waktu. Dalam pembahasan ini, penelitian yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan.

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 7 Surakarta, yang terdiri dari 30 kelas, yakni kelas X MIPA berjumlah 5 dan X IPS berjumlah 5 kelas, kelas XI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas II semester 2 SD Negeri 2 Tanjung Senang

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas II semester 2 SD Negeri 2 Tanjung Senang BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas II semester 2 SD Negeri 2 Tanjung Senang Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2010/2011. Jumlah siswa kelas II adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian. Adapun yang akan dibahas pada bab ini diantaranya adalah metode penelitian, desain penelitian, lokasi penelitian,

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN METODE JIG SAW PADA KELAS V SEMESTER I TENTANG PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN DI SDN 01 DOPLANG, KARANGPANDAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN METODE JIG SAW PADA KELAS V SEMESTER I TENTANG PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN DI SDN 01 DOPLANG, KARANGPANDAN UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN METODE JIG SAW PADA KELAS V SEMESTER I TENTANG PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN DI SDN 01 DOPLANG, KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

Kanti Wilujeng 14. Kata kunci: bermain peran, hasil belajar. Guru Kelas III SDN Semboro 01 Jember

Kanti Wilujeng 14. Kata kunci: bermain peran, hasil belajar. Guru Kelas III SDN Semboro 01 Jember PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IIIB SDN SEMBORO 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kanti Wilujeng 14 Abstrak. Salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di SDN Margamukti, Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Alasan pertama peneliti memilih sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau sering disebut dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Hildayanti Anwar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pedekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan prsedur penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Model Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci