INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 31 JULI 2011 M PENENTU AWAL BULAN RAMADHAN 1432 H

Transkripsi

1 INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 31 JULI 2011 M PENENTU AWAL BULAN RAMADHAN 1432 H Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi juga Bumi dan Bulan dalam mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satunya adalah penentuan awal bulan qmariah, yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Penentuan awal bulan qmariah ini sangat penting bagi umat Islam, misalnya dalam penentuan awal tahun baru Hijriah, awal dan akhir shaum Ramadhan, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Badan Meterlgi, Klimatlgi dan Gefisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang salah satu tupksinya adalah pelayanan data tanda waktu tentu sangat berkepentingan dalam penentuan awal bulan qmariah ini. Untuk itu, BMKG menyampaikan Infrmasi Hilal saat Matahari Terbenam Tanggal 31 Juli 2011 M: Penentu Awal Bulan Ramadhan 1432 H sebagai berikut. 1. Waktu Knjungsi (Ijtima ) dan Terbenam Matahari Knjungsi gesentrik atau knjungsi atau ijtima adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Kejadian ini akan kembali terjadi pada Sabtu, 30 Juli 2011 M, pukul 18 : 40 UT atau Ahad, 31 Juli 2011 pukul 01 : 40 WIB atau 02 : 40 WITA atau 03 : 40 WIT, yaitu ketika nilai bujur Ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 127,266. Pada saat knjungsi tersebut, jarak sudut Matahari dan Bulan (elngasi) adalah 3,609. Elngasi ini lebih besar daripada jumlah semi diameter Bulan dan Matahari pada saat tersebut, yaitu 0,531. Peride sindis Bulan sendiri terhitung sejak knjungsi sebelumnya hingga knjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 9 jam 46 menit. Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di hrizn teramati. Keadaan ini bergantung pada berbagai hal, yang di antaranya adalah semi diameter Matahari, efek refraksi atmsfer Bumi dan elevasi lkasi pengamat di atas permukaan laut (dpl). Dalam perhitungan standar 1), semi diameter Matahari dianggap 16, efek refraksi dianggap 34 dan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl. Berdasarkan hal ini Matahari terbenam di wilayah Indnesia pada tanggal 31 Juli 2011 paling awal terjadi pada pukul 17 : 37 WIT di Merauke dan paling akhir pada pukul 18 : 56 WIB di Sabang. Dengan memperhatikan waktu knjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan bahwa knjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 31 Juli 2011 di wilayah Indnesia. Dengan demikian, secara astrnmis waktu pelaksanaan rukyat Hilal di wilayah Indnesia bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuan awal bulan qmariah adalah setelah Matahari terbenam tanggal 31 Juli Sementara itu bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan qmariah, perlu diperhitungkan kriteriakriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 31 Juli 2011 tersebut. 1

2 2. Data Hilal dan Matahari untuk Beberapa Kta di Indnesia Pada Tabel tentang Data Hilal dan Matahari saat Matahari Terbenam: Penentu Awal Bulan Ramadhan 1432 H, Ahad, 31 Juli 2011 M ditampilkan infrmasi astrnmis Hilal dan Matahari untuk beberapa kta di Indnesia saat Matahari terbenam tanggal 31 Juli Infrmasi ini adalah infrmasi dasar penentu awal bulan Ramadhan 1432 H. Pada tabel tersebut, tinggi Bulan dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari hrizn dengan ketinggian pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmsfer Bumi belum diikutsertakan dalam perhitungan. Dalam kenyataannya, efek refraksi atmsfer Bumi, tinggi lkasi pengamat di atas permukaan laut dan semi diameter Bulan akan berpengaruh terhadap tinggi Hilal. Nantinya, tinggi Hilal dinyatakan sebagai ketinggian titik di piringan Bulan yang jarak sudutnya paling dekat dengan pusat Matahari dari hrizn teramati. Untuk menghitung tinggi Hilal dari hrizn teramati, dapat digunakan persamaan (1) berikut, yaitu a a 0 s R d, (1) dengan a adalah tinggi Hilal dari hrizn teramati dan a adalah tinggi Hilal dari hrizn. Untuk keperluan praktis, nilai s dapat dinyatakan leh DAz s SDcs arctan, (2) Da dengan SD adalah semi diameter Bulan dalam satuan derajat, DAz adalah nilai mutlak selisih Azimuth Bulan dengan Matahari dan Da adalah selisih tinggi antara Bulan dan Matahari. Sebagai catatan, s ini akan bernilai negatif, jika Da bernilai negatif. Rata-rata, tinggi Matahari dan semi diameter Bulan saat Matahari terbenam di wilayah Indnesia pada tanggal 31 Juli 2011 masing adalah 50 11,15 dan 16 12,13. Pada persamaan (1) di atas, R adalah efek refraksi atmsfer dalam satuan derajat. Untuk kepentingan praktis, nilai R ini dapat dinyatakan leh 1) P 0,0047 R, (3) T 273 8,6 tan a 0 s a0 s 4,4 dengan P adalah tekanan barmetrik dalam satuan milibars dan T adalah temperatur lkasi pengamatan dalam satuan C. Sedangkan d pada persamaan (1) di atas adalah kerendahan hrizn (dip) yang, dalam satuan menit busur, dinyatakan leh 1,2) d 1, 75 h, (4) dengan h adalah tinggi lkasi pengamat di atas permukaan laut dalam satuan meter. Sebagai cnth untuk perhitungan di atas adalah ketinggian Hilal pada 31 Juli 2011 untuk pengamat di Pelabuhan Ratu dengan elevasi 52,685 meter dpl dan kndisi refraksi atmsfer standar 1,2) (temperatur 10 C dan tekanan barmetrik 1010 milibars). Berdasarkan persamaan (2) di atas, nilai s adalah 0,2177. Berdasarkan persamaan (3) di atas, nilai R adalah 0,1343. Berdasarkan persamaan (4) di atas, nilai d adalah 0,2117. Setelah hasil-hasil ini diterapkan pada persamaan (1) di atas, diperleh 2

3 a 6,4993 6,6276 0,2177 0,1343 0,2117. (5) Dengan demikian, tinggi Hilal di Pelabuhan Ratu dari hrizn teramati saat Matahari terbenam tanggal 31 Juli 2011 adalah 6 37,66. Prsedur yang sama dapat dilakukan untuk lkasi lainnya. 3. Peta Ketinggian Hilal Pada Gambar 1 dan 2 ditampilkan peta ketinggian Hilal untuk pengamat di antara 60 LU sampai dengan 60 LS di dunia saat Matahari terbenam di masing-masing lkasi pengamat di permukaan Bumi pada tanggal 30 Juli 2011 dan 31 Juli Pada Gambar 1 dan 2 tersebut ditampilkan pula ketinggian Hilal untuk pengamat yang berada di Indnesia. Peta ketinggian Hilal saat Matahari terbenam di wilayah Indnesia tanggal 31 Juli 2011 lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3. Pada ketiga gambar tersebut, ketinggian Hilal dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari Hrizn dengan ketinggian pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmsfer Bumi belum diikutsertakan dalam perhitungan. Gambar 1. Peta ketinggian Hilal tanggal 30 Juli 2011 untuk pengamat antara 60 LU s.d. 60 LS. Sebagaimana terlihat pada Gambar 1, ketinggian Hilal 0 melewati Samudra Atlantik bagian Selatan, Amerika Selatan dan Samudra Pasifik. Secara sederhana, garis ketinggian Hilal 0 dapat dianggap sebagai garis batas tanggal qmariah. Daerah yang berada di sebelah Barat Daya garis ketinggian Hilal 0 dimungkinkan untuk memulai awal Ramadhan 1432 H pada tanggal 31 Juli 2011 mengingat Hilal masih berada di atas hrizn saat Matahari terbenam tanggal 30 Juli Adapun daerah di sebelah Timur Laut garis ketinggian Hilal 0 belum akan memulai awal Ramadhan 1432 H pada tanggal 31 Juli Ini karena saat Matahari terbenam tanggal 30 Juli 2011, Hilal sudah di bawah hrizn. Namun demikian, dalam praktiknya penentuan awal Ramadhan 1432 H bergantung kepada kebijakan masing-masing negara. 3

4 Gambar 2. Peta ketinggian Hilal tanggal 31 Juli 2011 untuk pengamat antara 60 LU s.d. 60 LS. Gambar 3. Peta ketinggian Hilal tanggal 31 Juli 2011 untuk pengamat di Indnesia Pada Gambar 3 terlihat ketinggian Hilal di Indnesia saat Matahari terbenam pada 31 Juli 2011 berkisar antara 4,55 sampai dengan 6,55. Setelah efek refraksi standar 1,2) dan semi diameter Bulan diikutsertakan dalam perhitungan, akan diperleh peta ketinggian Hilal sebagaimana ditampilkan Gambar 4. Pada Gambar 4 tersebut, ketinggian Hilal dinyatakan sebagai ketinggian titik di piringan Bulan yang jarak sudutnya paling dekat dengan pusat Matahari dari hrizn teramati dengan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl. Sebagaimana terlihat pada Gambar 4, ketinggian Hilal dari hrizn teramati di Indnesia saat Matahari terbenam pada 31 Juli 2011 antara 4,55 sampai dengan 6,50. 4

5 Gambar 4. Peta ketinggian Hilal dari hrizn teramati tanggal 31 Juli 2011 di Indnesia 4. Peta Elngasi Elngasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari untuk pengamat di permukaan Bumi. Pada Gambar 5 ditampilkan peta elngasi untuk pengamat di Indnesia saat matahari terbenam tanggal 31 Juli Elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmsfer tidak diikutsertakan dalam perhitungan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 5, elngasi saat Matahari terbenam tanggal 31 Juli 2011 di Indnesia berkisar antara 7,90 sampai dengan 9,80. Gambar 5. Peta Elngasi tanggal 31 Juli 2011 untuk pengamat di Indnesia 5. Peta Umur Bulan Umur Bulan didefinisikan sebagai selisih waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya knjungsi dan ketinggian pengamat dianggap 0 meter dpl. Pada Gambar 6 ditampilkan peta umur 5

6 Bulan saat Matahari terbenam tanggal 31 Juli Sebagaimana terlihat pada Gambar 6, umur Bulan di Indnesia pada tanggal 31 Juli 2011 berkisar antara 13,90 jam sampai dengan 17,30 jam. Gambar 6. Peta Umur Bulan tanggal 31 Juli 2011 untuk pengamat di Indnesia 6. Peta Lag Lag adalah selisih waktu terbenam Bulan dengan Matahari. Waktu terbenam Bulan dinyatakan saat bagian atas piringan Bulan tepat di hrizn teramati. Dalam perhitungan standar 1), efek refraksi dianggap 34 dan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl. Pada Gambar 7 ditampilkan peta Lag untuk pengamat di Indnesia pada tanggal 31 Juli Sebagaimana terlihat pada gambar tersebut, selisih waktu terbenam Bulan dengan Matahari di Indnesia pada tanggal 31 Juli 2011 berkisar antara 23 menit sampai dengan 32 menit. Gambar 7. Peta Lag tanggal 31 Juli 2011 untuk pengamat di Indnesia 6

7 7. Peta Fraksi Illuminasi Bulan Fraksi Illuminasi Bulan adalah persentase perbandingan antara luas piringan Bulan yang tercahayai leh Matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan Bumi dengan luas seluruh piringan Bulan. Pada Gambar 8 ditampilkan peta Fraksi Illuminasi Bulan untuk pengamat di Indnesia pada tanggal 31 Juli Sebagaimana terlihat pada Gambar 8, Fraksi Illuminasi Bulan pada tanggal 31 Juli 2011 berkisar antara 0,48% sampai dengan 0,73%. Gambar 8. Peta Fraksi Illuminasi Bulan tanggal 31 Juli 2011 untuk pengamat di Indnesia 8. Objek Astrnmis Lainnya yang Berptensi Mengacaukan Rukyat Hilal Dalam perencanaan rukyat Hilal, perlu diperhitungkan juga bjek-bjek astrnmis selain Hilal dan Matahari yang psisinya berdekatan dengan Bulan dan kecerlangannya tidak berbeda jauh dengan Hilal atau lebih lebih cerlang daripada Hilal. Objek astrnmis ini bisa berupa planet, misalnya Venus atau Merkurius, atau berupa bintang yang cerlang, seperti Sirius. Adanya bjek astrnmis lainnya ini berptensi menjadikan pengamat untuk menganggapnya sebagai Hilal. Pada tanggal 31 Juli 2011, sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam tidak ada bjek astrnmis lainnya yang jarak sudutnya kurang dari 5 dari Bulan. Referensi 1) 2) Seidelmann P.K. (Ed.) (1992), Explanatry Supplement t the Astrnmical Almanac, University Science Bks, Mill Valley, CA. Badan Hisab & Rukyat Departemen Agama (1981), Almanak Hisab Rukyat, Pryek Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam, Jakarta. Infrmasi Lanjut Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG Gedung Operasinal Baru Lantai 2 7

8 Jl. Angkasa I N. 2 Kemayran, Jakarta Telepn : (021) ext Situs : grav.waktu@bmg.g.id 8

9 DATA HILAL DAN MATAHARI PADA SAAT MATAHARI TERBENAM PENENTU AWAL BULAN RAMADHAN 1432 H AHAD, 31 JULI 2011 M BMKG KONJUNGSI GEOSENTRIK:SABTU, 30 JULI 2011 M, PUKUL 18 : 40 UT NO NAMA LOKASI POSISI LOKASI WAKTU TERBENAM AZIMUTH TINGGI POSISI BULAN RELATIF FI BUJUR LINTANG MATAHARI BULAN MATAHARI BULAN BULAN TERHADAP MATAHARI (ELONGASI) BULAN ' ' j m j m ' ' ' ' % 1 SABANG BT LU 18 : 56 WIB 19 : 23 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari BANDA ACEH BT LU 18 : 54 WIB 19 : 21 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari MEULABOH BT LU 18 : 51 WIB 19 : 19 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari GUNUNG SITOLI BT LU 18 : 41 WIB 19 : 10 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari MEDAN BT LU 18 : 40 WIB 19 : 8 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari SIBOLGA BT LU 18 : 36 WIB 19 : 5 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari PADANG BT LS 18 : 27 WIB 18 : 57 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari PEKANBARU BT LU 18 : 25 WIB 18 : 53 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari JAMBI BT LS 18 : 13 WIB 18 : 43 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari BENGKULU BT LS 18 : 15 WIB 18 : 46 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari PALEMBANG BT LS 18 : 7 WIB 18 : 37 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari BANDAR LAMPUNG BT LS 18 : 2 WIB 18 : 33 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari BATAM BT LU 18 : 15 WIB 18 : 43 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari TANJUNG PINANG BT LU 18 : 13 WIB 18 : 41 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari RANAI BT LU 18 : 1 WIB 18 : 27 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari PANGKAL PINANG BT LS 18 : 3 WIB 18 : 32 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari TANJUNG PANDAN BT LS 17 : 55 WIB 18 : 25 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari MERAK BT LS 17 : 58 WIB 18 : 29 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari PANDEGLANG BT LS 17 : 57 WIB 18 : 28 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari SERANG BT LS 17 : 57 WIB 18 : 28 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari RANGKAS BITUNG BT LS 17 : 57 WIB 18 : 28 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari JAKARTA BT LS 17 : 54 WIB 18 : 25 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari PELABUHAN RATU BT LS 17 : 54 WIB 18 : 26 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari BANDUNG BT LS 17 : 50 WIB 18 : 22 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari LEMBANG BT LS 17 : 50 WIB 18 : 22 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari SEMARANG BT LS 17 : 39 WIB 18 : 10 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari YOGYAKARTA BT LS 17 : 38 WIB 18 : 9 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari PANGGUNG REJO BT LS 17 : 30 WIB 18 : 1 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari TANJUNG KODOK BT LS 17 : 31 WIB 18 : 2 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari NGLIYEP BT LS 17 : 29 WIB 18 : 0 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari PRAPAT,BAWEAN BT LS 17 : 32 WIB 18 : 2 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari SURABAYA BT LS 17 : 29 WIB 17 : 60 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari PASIBAN BT LS 17 : 26 WIB 17 : 57 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari AMBAT,PAMEKASAN BT LS 17 : 27 WIB 17 : 57 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari TERANGULASI BT LS 17 : 21 WIB 17 : 52 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari PONTIANAK BT LS 17 : 52 WIB 18 : 20 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari SINTANG BT LS 17 : 44 WIB 18 : 11 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.63

10 39 PANGKALAN BUN BT LS 17 : 40 WIB 18 : 8 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari PALANGKA RAYA BT LS 17 : 31 WIB 17 : 59 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari MUARATEWE BT LS 17 : 30 WIB 17 : 58 WIB Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari BANJARMASIN BT LS 18 : 26 WITA 18 : 55 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari TENGGARONG BT LS 18 : 21 WITA 18 : 48 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari SAMARINDA BT LS 18 : 21 WITA 18 : 48 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari TANJUNG REDEP BT LU 18 : 23 WITA 18 : 48 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari TARAKAN BT LU 18 : 24 WITA 18 : 49 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari JEMBRANA BT LS 18 : 20 WITA 18 : 51 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari TABANAN BT LS 18 : 19 WITA 18 : 49 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari BULELENG BT LS 18 : 19 WITA 18 : 49 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari DENPASAR BT LS 18 : 18 WITA 18 : 49 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari BADUNG BT LS 18 : 18 WITA 18 : 48 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari GIANYAR BT LS 18 : 17 WITA 18 : 48 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari BANGLI BT LS 18 : 17 WITA 18 : 48 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari KLUNGKUNG BT LS 18 : 17 WITA 18 : 48 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari KARANGASEM BT LS 18 : 17 WITA 18 : 47 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari MATARAM BT LS 18 : 14 WITA 18 : 45 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari SUMBAWA BESAR BT LS 18 : 9 WITA 18 : 39 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari BIMA BT LS 18 : 4 WITA 18 : 34 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari WAINGAPU BT LS 17 : 56 WITA 18 : 26 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari KUPANG BT LS 17 : 42 WITA 18 : 12 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari KOTAMOBAGU BT LU 17 : 53 WITA 18 : 19 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari MANADO BT LU 17 : 52 WITA 18 : 17 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari TONDANO BT LU 17 : 52 WITA 18 : 17 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari BITUNG BT LU 17 : 51 WITA 18 : 16 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari TAHUNA BT LU 17 : 52 WITA 18 : 16 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari MIANGAS BT LU 17 : 55 WITA 18 : 18 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari KENDARI BT LS 17 : 55 WITA 18 : 23 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari LUWUK BT LS 17 : 57 WITA 18 : 24 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari PALU BT LS 18 : 9 WITA 18 : 36 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari TOLI-TOLI BT LU 18 : 8 WITA 18 : 34 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari MAJENE BT LS 18 : 11 WITA 18 : 38 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari MAKASSAR BT LS 18 : 5 WITA 18 : 34 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari GORONTALO BT LU 17 : 59 WITA 18 : 25 WITA Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari TERNATE BT LU 18 : 42 WIT 19 : 6 WIT Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari AMBON BT LS 18 : 33 WIT 18 : 59 WIT Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari SAUMLAKI BT LS 18 : 14 WIT 18 : 42 WIT Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari TUAL BT LS 18 : 11 WIT 18 : 38 WIT Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari SORONG BT LS 18 : 24 WIT 18 : 49 WIT Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari FAK FAK BT LS 18 : 17 WIT 18 : 43 WIT Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari MANOKWARI BT LS 18 : 13 WIT 18 : 37 WIT Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari BIAK BT LS 18 : 4 WIT 18 : 28 WIT Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari TIMIKA BT LS 17 : 56 WIT 18 : 22 WIT Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari MERAUKE BT LS 17 : 37 WIT 18 : 4 WIT Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari JAYAPURA BT LS 17 : 44 WIT 18 : 9 WIT Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.50