BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK). Penelitian tindakan kelas penelitian yang dilakukan oleh pendidik di

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas penelitian yang dilakukan oleh pendidik di dalam kelasnya melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai pendidik, sehingga dapat meningkatakan kualitas pembelajaran. Menurut Arikunto Penelitian Tindakan Kelas adalah Suatu perencanaan terhadap kegiatan belajar berupa suatu tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh pendidik atau dengan arahan dari pendidik yang dilakukan oleh peserta didik. 1 Sedangkan menurut Kunandar mengemukakan PTK merupakan suatu penelitian tindakan yang dilakukan pendidik yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas), pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan yang dilakukan (treatment) dalam bentuk siklus. 2 1 SuharsimiArikunto,, dkk,penelitiantindakankelas,(jakarta,rinekacipta, 2010), h.3 2 Kunandar, Guru Profesiona, Implementasi Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. (Jakarta, Rajawali Pers, 2008), h.45 39

2 40 Menurut Arikunto Penelitian Tidakan Kelas adalah sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisisa setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas. PTK juga bertujuan untuk meningkatkan kegiatan nyata pendidik dalam pengembangan profesionlnya. 3 B. Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas III SDN 12 Batang Anai Kabupaten Padang Pariman. 2. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN 12 Batang Anai Kecamatan Padang Pariaman, pada semester II tahun ajaran 2015/2016 C. Subjek Penelitian Subjek Penelitian adalah peserta didik kelas III SDN 12 Batang Anai Kecamatan Padang Pariman yang berjumalah 21 orang yang terdiri dari 9 laki-laki dan 12 perempuan. D. Instrumen Penelitian Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara sebagai berikut: (1) Data hasil peserta didik didapatkan melalui lemberan tes dan LKPD 3 Ibid., h. 60

3 41 Alat yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi Dengan berpedoman pada lembar observasi maka dapat diamati apa yang terjadi selama proses pembelajaran. Unsur-unsur yang menjadi butir sasaran pengamatan adalah aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran IPS diantaranya (1) Memperhatikan penjelasan pendidik (2) Menjawab pertanyaan pendidik (3) Bekerja sama dalam kelompok (4) Memperhatikan kelompok yang tampil. 2. Lembar Tes Tes digunakan untuk memperkuat data obsevasi yang terjadi di dalam kelas terutama pada butir penguasaan materi pembelajaran dari unsur peserta didik. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat atas kemampuan peserta didik memahami pembelajaran tentang kerja sama dengan menggunakan media pembelajaran filpchart. E. Teknik Analisis Data 1. Aktivitas Peserta Didik Data pengisian lembar obsevasi aktivitas belajar peserta didik dianalis dengan cara kuantitas dalam bentuk persen. Menurut sudijono untuk memperoleh frekuensi relatif (angka persenan), digunakan rumus F P= x 100 N

4 42 Keterangan: F= Frekuensi N=Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu) P= Angka persentase Menurut Sudijono kriteria taraf keberhasilan tindakan ditentukan sebagai berikut: 4 80%keatas = Sangat Baik 66% 79% = Baik 56% 65% = Cukup 46% 55% = Kurang 45%kebawah = Gagal Presentasi ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ST NT = x 100% N Keterangan NT = Ketuntasan secara klasikal ST = Jumlah peserta didik yang tuntas belajar N = Jumlah peserta didik dalam satu kelas Kriteria keberhasilan: 75% -100% = Berhasil (Tuntas) < 70% = Tidak Berhasil (Tidak Tuntas) Menurut sudijono untuk memperoleh rata-rata, digunakan rumus: 5 x Mx = x 100% N Keterangan: Mx = Mean (rata-rata) x = Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada N = Number of Cases (banyaknya skor-skor itu sendiri) 4 AnasSudijono,PengantarEvaluasiPendidikan,(Jakarta, PT GrafindoPersada, 2011), h ibid, h.. 81

5 43 2. Hasil Belajar Peserta Didik Data hasil belajar dikumpulkan dengan mengambil nilai rata-rata kelas, untuk hasil belajar secara klasikal dengan menggunakan rumus: fx x = x 100% N Keterangan: x = Mean atau rata-rata fx = Jumlah dari skor-skor N = Banyak subjek Apabila kriteria seorang peserta didik (individu) dikatakan tuntas jika telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai 80. Diharapkan untuk indikator keberhasilan belajar dalam penelitin ini apabila > 75% peserta didik memperoleh nilai di atas 80, maka hasil belajar sudah sesuai seperti yang diharapkan sudijono. F. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus menurut Arikanto, ada empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas yaitu, (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. 6 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan. Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama tersebut pendidik menentukan rancangan untuk siklus kedua. 6 SuharsimiArikunto,, dkk,penelitiantindakankelas,(jakarta,rinekacipta, 2010), h.16

6 44 Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan kegiatan sebelumnya, tetapi siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan terdahulu yang tentu saja ditujukan untuk perbaikan hambatan atau kesulitan yang ditemukan pada siklus pertama, begitu seterusnya sampai memuaskan dan tercapai hasil yang diharapkan. 1. Perencanaan Pada tahap ini dibuat skenario yang merupakan penjabaran dari tindakan, sehingga peneliti mudah melaksankan tindakan atau pembelajaran dengan harapan penggunaan media flipchart dapat meningkatkan kemampuan pada peserta didik, terutama dalam pembelajaran IPS adapun tahap perencanan tindakan sebagai berikut : a. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui SK dan KD yang akan di sampaikan kepada peserta didik. b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sesaui dengan langkahlangkah media flipchart menyusun lembar obsevasi untuk mencatat situasi belajar mengajar selama pembelajaran berlangsung. c. Membuat instrumen penelitian. d. Menyusun alat evaluasi. 2. Pelaksanaan Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sesuai dengan rencana yang telah dituangkan dalam RPP. Adapun rencana implementasi tindakan adalah sebagai berikut: a. Pendidik menciptakan kondisi belajar yang lebih baik.

7 45 b. Pendidik menyampaikan dan menyajikan media yang akan digunakan. c. Pendidik menyiapkan alat dan bahan yang akan diperlukan. 3. Pengamatan Selama pelaksanaan tindakan diadakan observasi, yang diamati adalah aktivitas peserta didik yang tampak selama proses belajar mengajar, dan semuanya di catat dalam lembar observasi yang telah disiapkan. Evaluasi hasil belajar dilakukan pada tiap akhir siklus. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: a. Melihat kekurangan aktivitas peserta didik dalam belajar dengan menggunakan lembar observasi b. Mengadakan perbaikan untuk melaksanakan siklus berikutnya. 4. Refleksi Analisis dan refleksi penelitian dilakukan pada akhir siklus. Pada tahap ini, peneliti mengkaji pelakasanaan dan hasil yang diperoleh dalam pemberian tindakan kelas pada suatu siklus, dan hasil dari refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki serta menyempurnaan rencana dan tindakan pada siklus berikutnya.

8 46 Studi Pendahuluan Perencanaan Berhasil Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Laporan Tidak Berhasil Pengamatan Perencanaan Berhasil Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan laporan Tidak berhasil Pengamatan Siklus Selanjutnya Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Pada Siklus I dan II Mengacu Kepada Arikunto, dkk. 7 7 SuharsimiArikunto, dkk,penelitiantindakankelas,(jakarta:rinekacipta, 2010), h. 16