Makalah Kelompok Sistem Pembangunan Kesehatan Nasional dan Daerah. Sustainable Development Goals (SDGs)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Makalah Kelompok Sistem Pembangunan Kesehatan Nasional dan Daerah. Sustainable Development Goals (SDGs)"

Transkripsi

1 Makalah Kelompok Sistem Pembangunan Kesehatan Nasional dan Daerah Sustainable Development Goals (SDGs) Disusun Oleh: Andini Novianti Dea Yasmine Armando Fahria Fatharani Azmi Nadhira Rezi Nizma Revinisya Talitha Hadi Thiffa Allia Pangestu

2 DAFTAR ISI Daftar Isi 2 A. Pengertian SDGs 3 B. Alasan Terbentuknya SDGs 4 C. Tujuan SDGs 6 D. Perbandingan SDGs dengan MDGs 16 E. Tiga Tujuan Prioritas SDGs 19 Daftar Pustaka 21 A. Pengertian SDGs 2

3 Sustainable Development Goals atau SDGs adalah seperangkat program dan target yang ditujukan untuk pembangunan global di masa mendatang. SDGs menggantikan program MDGs (Millennium Development Goals), sebuah program yang memiliki maksud dan tujuan yang sama yang akan kadaluarsa pada akhir tahun 2015 ini. SDGs dibahas secara formal pada United Nations Conference on Sustainable Development yang dilangsungkan di Rio De Janiero, Juni (Anonim, 2015) Konsep SDGs ini diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDGs. Terutama berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000 mengenai isu deflation sumber daya alam, kerusakan lingkungan, perubahan iklim semakin krusial, perlindungan sosial, food and energy security, dan pembangunan yang lebih berpihak pada kaum miskin. (Bps, 2014) 3

4 B. Alasan Terbentuknya SDGs Menurut T Brundtland Commission of the United Nations pada tahun 1987, yang dikatakan sebagai Sustainable Development atau pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang dapat mencakup kebutuhan orang banyak di masa depan tanpa menyepelekan kemampuan generasi mendatang untuk menggapai segala kebutuhannya. SDGs, Sustainable Development Goals atau yang dikenal sebagai Global Goals, dibuat berdasarkan 8 tujuan MDGs yang dilaksanakan pada tahun MDGs mencakup isu memberantas kemiskinan, kelaparan, penyakit, ketidaksetaraan gender, dan akses terhadap sanitasi. Dibalik kesuksesan MDGs, ternyata secara global kemiskinan belum terhapuskan secara menyeluruh. Global Goals hadir untuk melangkah lebih maju dibandingkan dengan MDGs, mengacu kepada akar dari masalah kemiskinan dan kebutuhan yang universal untuk berkembang yang berguna dan dibutuhkan oleh seluruh warga dunia. Global Goals bertujuan untuk menyelesaikan MDGs yang tertinggal, dan menjamin bahwa tidak ada hal lain yang tertinggal dibelakang. 4

5 SDGs atau Global Goals menjadi suatu program yang lebih menyeluruh dan mendetail karena merupakan gabungan dari Global Sustainability Objects / GSO dan MDGs SDGs diadakan untuk mencakup kebutuhan seluruh warga dunia yang lebih mendetail dan menyeluruh, dibandingkan dengan MDGs. SDGs juga tidak memandang kondisi suatu negara, pada lingkungan maupun ekonominya, untuk dibantu dengan program Development Goals secara menyeluruh. Di dalam SDGs juga terdapat beberapa tujuan yang dikembangkan dari indikator tujuan MDGs, contohnya antara lain: Tujuan pertama MDGs (Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Ekstrim) mencakup kedua fokus yang berbeda yaitu kemiskinan dan kelaparan, sedangkan pada SDGs kedua fokus itu dijadikan dua tujuan yang berbeda yaitu pada tujuan pertama SDGs (No Poverty) dan tujuan kedua SDGs (Zero Hunger) Tujuan keempat, kelima, dan keenam MDGs terkait kesehatan (Menurunkan Angka kematian Anak, Meningkatkan Kesehatan Ibu, dan Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Lain) tidak terdapat di SDGs dan digantikan dengan Good Health and Well Being yang mencakup kesehatan secara keseluruhan (mencakup kesehatan ibu, penyakit-penyakit, kematian anak, dll) pada tujuan ketiga SDGs Tujuan ketujuh MDGs (Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup) memiliki beberapa indikator yang penting seperti proporsi rumah tangga yang mendapat air minum layak kini menjadi tujuan keenam SDGs, indikator terkait rumah tangga kumuh perkotaan kini menjadi tujuan kesebelas SDGs. Dan lain lain. C. Tujuan SDGs Pada Konferensi PPB tanggal 25 September 2015, para pemimpin dunia mengadopsi Agenda 2030, yaitu Sustainable Development Goals (SDG). 5

6 Pembangunan berkelanjutan ini mempunyai 17 tujuan guna mengakhiri kemiskinan, melawan ketidaksetaraan dan ketidakadilan, dan mengatasi perubahan iklim pada tahun. 17 tujuan tersebut, yaitu: 1. Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya dimana pun Memberantas kemiskinan dalam segala bentuknya tetap menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia. Sementara jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem telah turun lebih dari setengah - dari 1,9 miliar pada tahun 1990, untuk pada tahun terlalu banyak yang masih berjuang untuk kebutuhan paling dasar manusia. Secara global, lebih dari 800 juta orang masih hidup dengan kurang dari $ 1,25 per hari; banyak kekurangan akses ke makanan yang cukup, air bersih, dan sanitasi. SDG menekankan komitmen berani untuk menyelesaikan apa yang kita mulai dan mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dan dimensi pada Hal ini termasuk dalam menargetkan mereka yang tinggal dalam situasi rentan, meningkatkan akses ke sumber daya dasar dan layanan, mendukung masyarakat yang terkena dampak konflik dan terkait iklim bencana. 2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, dan peningkatan gizi dan mempromosikan pertanian berkelanjutan Pertumbuhan ekonomi yang cepat dan peningkatan produktivitas pertanian selama dua dekade terakhir telah memperlihatkan proporsi orang yang kekurangan gizi mencapai hampir setengah. Kelaparan dan kekurangan gizi tetap menjadi penghalang besar untuk pembangunan di banyak negara orang diperkirakan akan kronis kekurangan gizi pada 2014, sering sebagai akibat langsung dari degradasi lingkungan, kekeringan dan hilangnya keanekaragaman hayati. SDG bertujuan untuk mengakhiri semua bentuk kelaparan dan kekurangan gizi pada tahun 2030, memastikan semua orang terutama anak-anak memiliki akses ke makanan yang cukup dan bergizi sepanjang tahun. 3. Memastikan hidup sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua 6

7 Sejak penciptaan MDG, telah ada prestasi bersejarah dalam mengurangi angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu dan menanggulangi HIV / AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit lainnya.dalam 15 tahun, jumlah orang yang baru terinfeksi HIV setiap tahun telah menurun dan lebih 6,2 juta jiwa diselamatkan dari malaria. Sejak tahun 1990, angka kematian ibu turun 45 persen, dan di seluruh dunia telah terjadi penurunan lebih dari 50 persen kematian anak di dicegah secara global. Meskipun kemajuan yang luar biasa ini, AIDS adalah penyebab utama kematian di kalangan remaja di sub-sahara Afrika. Infeksi baru HIV terus meningkat di beberapa lokasi dan dalam populasi yang biasanya dikecualikan atau terpinggirkan. Penyakit kronis dan penyakit akibat bencana tetap menjadi salah satu faktor utama yang mendorong rumah tangga dari kemiskinan menjadi kekurangan.penyakit tidak menular membesarkan beban pada kesehatan manusia di seluruh dunia. Saat ini, 63% dari semua kematian di seluruh dunia berasal dari penyakit tidak menular, terutama penyakit kardiovaskuler diikuti kanker, penyakit pernapasan kronis, dan diabetes. SDG 3 bercita-cita untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan untuk semua, termasuk komitmen yang berani untuk mengakhiri penyebaran AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit menular lainnya pada tahun Hal ini juga bertujuan untuk mencapai cakupan kesehatan universal, dan menyediakan akses ke aman dan efektif obat-obatan dan vaksin untuk semua. Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin adalah bagian penting dari proses ini serta memperluas akses terhadap obat-obatan yang terjangkau. 4. Menjamin kualitas pendidikan inklusif dan adil dan mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup bagi semua Sejak tahun 2000, telah ada kemajuan besar dalam mencapai target pendidikan dasar universal. Total angka partisipasi di negara berkembang mencapai 91 persen pada tahun 2015, dan jumlah seluruh dunia anak-anak keluar dari sekolah telah menurun hampir setengah. 7

8 Ada pula terjadi peningkatan dramatis dalam tingkat membaca, dan lebih banyak anak perempuan di sekolah daripada sebelumnya.ini semua adalah keberhasilan yang luar biasa. Kemajuan juga menghadapi tantangan berat di daerah berkembang karena tingkat kemiskinan yang tinggi, konflik bersenjata dan keadaan darurat lainnya. Mencapai pendidikan inklusif dan berkualitas untuk semua menegaskan kembali keyakinan bahwa pendidikan merupakan salah satu kendaraan yang paling kuat dan terbukti untuk pembangunan berkelanjutan. Tujuan ini memastikan bahwa semua anak perempuan dan anak laki-laki menyelesaikan sekolah dasar dan menengah pada tahun Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan Pemberdayaan perempuan dan mempromosikan kesetaraan gender sangat penting untuk mempercepat pembangunan berkelanjutan. Mengakhiri semua bentuk diskriminasi terhadap perempuan dan anak perempuan tidak hanya hak dasar manusia, tetapi juga memiliki efek multiplier di semua bidang pembangunan lainnya. SDG bertujuan untuk membangun prestasi tersebut untuk memastikan bahwa tidak ada diskriminasi terhadap perempuan dan anak perempuan di mana-mana. Masih ada kesenjangan yang signifikan antara pria dan wanita di pasar tenaga kerja. Memastikan akses universal terhadap kesehatan seksual dan reproduksi, dan mampu meberikan perempuan hak yang sama terhadap sumber daya ekonomi adalah target penting untuk mewujudkan tujuan ini. 6. Menjamin akses ke air dan sanitasi untuk semua Kelangkaan air mempengaruhi lebih dari 40 persen orang di seluruh dunia, sebuah angka yang mengkhawatirkan yang diproyeksikan meningkat dengan kenaikan suhu global sebagai konsekuensi dari perubahan iklim. Meskipun 2,1 miliar orang 8

9 telah memperoleh akses ke sanitasi air sejak tahun 1990, berkurangnya pasokan air minum yang aman adalah masalah utama yang mempengaruhi setiap benua. Memastikan akses universal terhadap air minum yang aman dan terjangkau pada tahun 2030 membutuhkaninvestasi dalam infrastruktur yang memadai, menyediakan fasilitas sanitasi dan mendorong kebersihan di setiap tingkat. Melindungi dan memulihkan ekosistem yang berhubungan dengan air seperti hutan, pegunungan, lahan basah dan sungai sangat penting jika kita ingin mengurangi kelangkaan air.kerjasama yang lebih internasional juga diperlukan untuk mendorong efisiensi air dan mendukung teknologi pengobatan di negara berkembang. 7. Menjamin akses ke energi yang terjangkau, handal, berkelanjutan, dan modern untuk semua Antara tahun 1990 dan 2010, jumlah orang dengan akses listrik telah meningkat sebesar 1,7 miliar, dan sebagai populasi global terus meningkat sehingga akan permintaan energi murah. Sebuah ekonomi global bergantung pada bahan bakar fosil dan peningkatan emisi gas rumah kaca yang menimbulkan perubahan drastis pada sistem iklim kita. Namun, telah ada drive baru untuk mendorong sumber energi alternatif, dan pada tahun 2011 energi terbarukan menyumbang lebih dari 20 persen dari kekuatan global yang dihasilkan. Masih satu dari lima orang tidak memiliki akses ke listrik, dan karena permintaan yang terus meningkat perlu ada peningkatan substansial dalam produksi energi terbarukan di seluruh dunia. Memperluas infrastruktur dan peningkatan teknologi untuk memberikan sumber energi bersih di semua negara-negara berkembang adalah tujuan penting yang baik dapat mendorong pertumbuhan dan membantu lingkungan. 8. Mempromosikan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan ekonomi, ketenagakerjaan dan pekerjaan yang layak untuk semua Selama 25 tahun terakhir jumlah pekerja yang hidup dalam kemiskinan ekstrem telah menurun secara dramatis. 9

10 Namun, karena ekonomi global terus pulih, kita telah melihat pertumbuhan lebih lambat, pelebaran ketidaksetaraan dan persaingan ketat dalam tenaga kerja yang menyebabkan tingkat pengangguran meningkat. SDG bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan mencapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi melalui inovasi teknologi. Mempromosikan kebijakan yang mendorong kewirausahaan dan penciptaan lapangan kerja merupakan kunci untuk ini, seperti langkah-langkah efektif untuk membasmi kerja paksa, perbudakan dan perdagangan manusia. Dengan target tersebut dalam pikiran, tujuannya adalah untuk mencapai pekerjaan penuh dan kerja produktif, dan layak, untuk semua perempuan dan laki-laki pada tahun Membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan industrialisasi yang berkelanjutan dan inovasi asuh Investasi berkelanjutan dalam infrastruktur dan inovasi pentingbagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Dengan lebih dari setengah populasi dunia yang sekarang tinggal di kota, transportasi massa dan energi terbarukan menjadi semakin penting, seperti pertumbuhan industri baru dan teknologi informasi dan komunikasi. Kemajuan teknologi juga merupakan kunci untuk menemukan solusi yang bertahan untuk kedua tantangan ekonomi dan lingkungan, seperti menyediakan lapangan kerja baru dan mempromosikan efisiensi energi. Mempromosikan industri berkelanjutan, dan investasi dalam penelitian ilmiah dan inovasi, adalah cara-cara penting untuk memfasilitasi pembangunan berkelanjutan. Lebih dari empat miliar orang masih tidak memiliki akses ke Internet, dan 90 persen berasal dari negara berkembang. Menjembatani kesenjangan digital ini sangat penting untuk memastikan akses yang sama terhadap informasi dan pengetahuan. 10. Mengurangi ketimpangan dalam dan di antara negara-negara 10

11 Hal ini juga mencatat bahwa ketimpangan pendapatan terus meningkat. Di negara berkembang, ketimpangan telah meningkat sebesar 11 persen jika kita memperhitungkan pertumbuhan penduduk. Ketimpangan pendapatan adalah masalah global yang memerlukan solusi global. Meningkatkan regulasi dan pengawasan pasar keuangan dan lembaga, mendorong bantuan pembangunan dan investasi asing langsung ke daerah-daerah di mana kebutuhan paling besar merupakan tindakan yang dibutuhkan saat ini. Memfasilitasi migrasi yang aman dan mobilitas orang jugamerupakan kunci untuk menjembatani kesenjangan pelebaran. 11. Membuat kota inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan Lebih dari setengah dari populasi dunia sekarang tinggal di daerah perkotaan. Pada tahun 2050, angka itu akan meningkat menjadi 6,5 miliar orang - dua pertiga dari kemanusiaan. Pembangunan berkelanjutan tidak dapat dicapai tanpa mengubah cara kita membangun dan mengelola ruang kota. Pesatnya pertumbuhan kota-kota di negara berkembang, ditambah dengan meningkatnya pedesaan untuk migrasi perkotaan, telah menyebabkan ledakan di mega-kota. Pada tahun 1990, ada sepuluh mega-kota dengan 10 juta penduduk atau lebih. Pada tahun 2014, ada 28 mega-kota, rumah dengan total orang. Membuat kota menjadi sarana yang aman dan berkelanjutan memastikan akses ke perumahan yang aman dan terjangkau, dan perbaikan permukiman kumuh. Hal ini juga melibatkan investasi di transportasi umum, menciptakan ruang publik yang hijau, dan meningkatkan perencanaan dan manajemen perkotaan dengan cara yang baik partisipatif dan inklusif. 12. Pastikan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan Mencapai pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan mensyaratkan bahwa kita sangat mengurangi jejak ekologi kita dengan mengubah cara kita memproduksi dan mengkonsumsi barang dan sumber daya. Pertanian adalah 11

12 pengguna terbesar air di seluruh dunia, dan irigasi kini mengklaim hampir 70 persen dari semua air tawar disesuaikan untuk digunakan manusia. Pengelolaan sumber daya yang efisien merupakan target penting untuk mencapai tujuan ini. Mendorong industri, bisnis dan konsumen untuk mendaur ulang dan mengurangi limbah ini sama pentingnya, seperti yang mendukung negara-negara berkembang untuk bergerak ke arah pola yang lebih berkelanjutan konsumsi pada tahun Sebagian besar dari populasi dunia bahkan masih mengkonsumsi terlalu sedikit untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Mengurangi separuh kapita limbah pangan global penting untuk menciptakan rantai produksi dan pasokan yang lebih efisien. Hal ini dapat membantu dengan keamanan pangan dan menggeser kita menuju sumber daya yang efisien perekonomian yang lebih. 13. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya Tidak ada negara di dunia yang tidak melihat efek drastis perubahan iklim.emisi gas rumah kaca terus meningkat, dan sekarang lebih dari 50 persen lebih tinggi dari tahun Selanjutnya, pemanasan global yang menimbulkan perubahan jangka panjang untuk iklim dapat mengancam konsekuensi ireversibel jika tidak mengambil tindakan sekarang. Kerugian rata-rata tahunan dari hanya gempa bumi, tsunami, badai tropis dan jumlah banjir di ratusan miliar dolar, yang membutuhkan investasi US $ 6 miliar per tahun dalam manajemen risiko bencana saja. Tujuannya bertujuan untuk memobilisasi $ per tahun pada tahun 2020 untuk mengatasi kebutuhan negaranegara berkembang dan membantu mengurangi bencana terkait iklim. Memperkuat ketahanan dan kapasitas adaptasi dari daerah yang lebih rentan, seperti negara-negara tanah terkunci dan negara-negara kepulauan, harus berjalan seiring dengan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan mengintegrasikan langkahlangkah ke dalam kebijakan dan strategi nasional. Hal ini masih mungkin dengan kemauan politik dan beragam tindakan teknologi untuk membatasi peningkatan suhu 12

13 rata-rata global sampai dua derajat Celsius di atas tingkat pra-industri.hal ini memerlukan tindakan kolektif yang mendesak. 14. Melestarikan samudera, laut dan sumber daya laut Lautan di dunia - suhu mereka, kimia, arus dan kehidupan - mendorong sistem global yang membuat bumi dihuni bagi umat manusia.bagaimana kita mengelola sumber daya vital ini sangat penting untuk umat manusia secara keseluruhan, dan untuk melawan dan menyeimbangkan dampak perubahan iklim. Lebih dari tiga miliar orang bergantung pada keanekaragaman hayati laut dan pesisir untuk mata pencaharian mereka. Namun, saat ini kita melihat 30 persen dari stok ikan dunia dieksploitasi secara berlebihan, jauh di bawah tingkat di mana mereka dapat menghasilkan hasil yang berkelanjutan. Lautan juga menyerap sekitar 30 persen dari karbon dioksida yang dihasilkan oleh manusia, dan kita melihat kenaikan 26 persen pada pengasaman laut sejak awal revolusi industri. Pencemaran laut, mayoritas dari yang berasal dari sumber daratan, mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, dengan rata-rata buah sampah plastik dapat ditemukan pada setiap kilometer persegi lautan. SDG menciptakan kerangka untuk mengelola secara berkelanjutan dan melindungi ekosistem laut dan pesisir dari polusi darat, serta alamat dampak pengasaman laut. Meningkatkan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya berbasis laut melalui hukum internasional juga akan membantu mengurangi beberapa tantangan yang dihadapi lautan kita. 15. Melestarikan dan mengelola hutan, memerangi penggurunan, berhenti dan membalikkan degradasi lahan, menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati Kehidupan manusia tergantung pada bumi. Tanaman hidup memberikan 80 persen untuk pangan manusia, dan SDG mengandalkan pertanian sebagai sumber ekonomi yang penting dan berarti untuk pembangunan. 13

14 SDG bertujuan untuk melestarikan dan mengembalikan penggunaan ekosistem darat seperti hutan, lahan basah, lahan kering dan pegunungan pada tahun Mempromosikan pengelolaan hutan berkelanjutandan menghentikan penebangan pohon di hutan-hutan penting dilakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim. 16. Mempromosikan masyarakat adil, damai, dan inklusif Perdamaian, stabilitas, hak asasi manusia dan pemerintahan yang efektif berdasarkan aturan hukum adalah saluran penting bagi pembangunan berkelanjutan. Kita hidup di dunia yang semakin dibagi. Beberapa daerah menikmati tingkat yang berkelanjutan perdamaian, keamanan dan kemakmuran sementara yang lain jatuh ke siklus yang tampaknya berujung konflik dan kekerasan. Ini tidak berarti tak terelakkan dan harus diatasi. Tingginya tingkat kekerasan bersenjata dan ketidakamanan memiliki dampak yang merusak pada pembangunan suatu negara, yaitu dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. SDG bertujuan untuk secara signifikan mengurangi segala bentuk kekerasan, dan bekerja dengan pemerintah dan masyarakat untuk menemukan solusi yang utuh untuk konflik dan ketidakamanan. Memperkuat supremasi hukum dan mempromosikan hak asasi manusia adalah kunci untuk proses ini, seperti mengurangi aliran senjata ilegal dan memperkuat partisipasi negara berkembang di lembagalembaga pemerintahan global. 17. Merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan SDG hanya dapat diwujudkan dengan komitmen yang kuat melalui kemitraan global dan kerja sama. Sementara bantuan pembangunan resmi dari negara-negara maju meningkat 66 persen antara tahun 2000 dan 2014, krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh konflik atau bencana alam terus menuntut sumber daya keuangan dan bantuan. Banyak negara juga membutuhkan Bantuan Pembangunan Resmi untuk mendorong pertumbuhan dan perdagangan. 14

15 Dunia saat ini lebih saling berhubungan dari sebelumnya.meningkatkan akses ke teknologi dan pengetahuan adalah cara penting untuk berbagi ide dan inovasi asuh. Koordinasi kebijakan untuk membantu negara-negara berkembang mengelola utang mereka, serta mempromosikan investasi setidaknya dikembangkan, sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dengan mendukung rencana nasional untuk mencapai semua target. Mempromosikan perdagangan internasional, dan membantu negara-negara berkembang meningkatkan ekspor mereka, semua adalah bagian dari pencapaian sistem perdagangan yang universal berbasis aturan dan adil yang adil dan terbuka, dan bermanfaat bagi semua. D. Perbandingan SDGs dengan MDGs Sustainable Development Goals (SDGs) didefinisikan sebagai kerangka kerja untuk 15 tahun ke depan hingga tahun Berbeda dengan MDGs yang lebih bersifat birokratis dan teknokratis, penyusunan butir-butir SDGs lebih inklusif melibatkan banyak pihak termasuk organisasi masyarakat sipil atau Civil Society Organization (CSO). Penyusunan SDGs sendiri memiliki beberapa tantangan karena masih terdapat beberapa butir-butir target MDGs yang belum bisa dicapai dan harus diteruskan di dalam SDGs. 15

16 Seluruh tujuan, target dan indikator dalam dokumen SDGsjuga perlu mempertimbangkan perubahan situasi global saat ini. Contohnya, isu-isu seperti ketimpangan, tata kelola efektif dan inklusif serta harmoni masyarakat menjadi kunci faktor yang harus dipertimbangkan dalam SDGs. Solusi dari isu-isu ini harus melibatkan pemangku kepentingan dari berbagai sektor lain, terutama mengingat perlunya keseimbangan pembangunan antara sektor ekonomi, sosial, dan lingkungan. 1. SDGs Akan Lebih Transformatif untuk Planet Serupa dengan MDGs, memberantas kemiskinan ekstrem terletak pada jantung SDGs. Sementara masing-masing dari 17 goal yang diusulkan memiliki agenda tersendiri, mereka secara kolektif mengatasi banyak aspek kemiskinan global yang rumit--perbedaan menjadi semakin penting ketika lanskap politik dan lingkungan terus berubah. 2. Tujuan SDGs Akan Lebih Komprehensif Pada intinya, SDGs dan MDGs mempunyai target yang sama, namun SDGs berusaha untuk menggabungkan platform yang lebih luas dari tahun Terutama, tujuan tersebut menggunakan konsep keberlanjutan untuk merangkai agenda komprehensif yang jauh melampaui sektor sosial.17 goal SDGs memasukkan isu kualitas lingkungan (perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan 16

17 deforestasi) dan ketahanan ekonomi yang berkelanjutan (meningkatkan akses ke sumber-sumber energi berkelanjutan, membangun kota yang berkelanjutan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan). 3. SDGs Akan Mencari Pendekatan yang Lebih Integratif untuk Pembangunan Banyak dari tujuan MDGs yang dibuat diisolasi satu sama lain (kesehatan ibu, kelaparan, kesetaraan gender). The SDGs berusaha untuk membuka komunikasi dan usaha usaha antar 17 goal tersebut untuk menyajikan agenda yang bersatu dan terpadu. 4. SDGs Akan Beroperasi pada Skala Universal MDGs difokuskan terutama pada bagaimana negara maju dapat meningkatkan secara finansial bantuan untuk negara berkembang.sdgs, bagaimanapun, berbicara tentang kemiskinan di semua negara (maju dan berkembang).jika pemberantasan kemiskinan benar-benar jantung SDGs, maka harus ada dorongan yang universal dan komprehensif untuk menemukan sebuah agenda yang berbicara tentang semua negara dan semua tingkat pembangunan ekonomi, untuk memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal. Secara umum, SDG memiliki penekanan lebih besar pada kelestarian lingkungan, ekonomi, dan sosial daripada MDGs. Kelebihan MDGs Menjadi referensi penting pembangunan di negara-negara berkembang seperti Indonesia, untuk perencaan pelaksanaan pengembangan serta pembangunan masyarakat yang sejahtera. Mempersatukan misi dengan memperkuat komitmen dan kerjasama seluruh Negara antara negara maju dan negara berkembang dengan satu tujuan yaitu mensejahterahkan kehidupan masyarakat. Dalam isi MDGs dari setiap 8 tujuan terkandung target-target yang spesifik dan 17

18 terukur. Sehingga akan memudahkan dalam monitoring dn evaluasi nantinya tinggal melihat indikator keberhasilan yang di sepakati dalam isi MDGs itu. Kekurangan MDGs Untuk negara berkembang, kebijakan yang dicetuskan dengan beberapa indikator akan menjadi beban ganda yang menjadi tantangan yang berat dengan berbagai masalah yang melanda negara-negara berkembang seperti Indonesia, Upaya Pemerintah Indonesia merealisasikan Tujuan Pembangunan Milenium pada tahun 2015 akan sulit karena pada saat yang sama pemerintah juga harus menanggung beban pembayaran utang yang sangat besar. Dengan target pencapaian MDGs yaitu tahun 2015, dari segi menejamen waktunya mungkin terlalu cepat dan tidak efisien. Dengan jangka waktu seperti itu, dan dihubungkan dengan masalah internal bagi negara berkembang tidak menutup kemungkinan bahwa target pencapaian MDGs sulit tercapai. Sebagian dari tujuan MDGs dalam penentuan evaluasi hanya berdasar pada data kuantitatif apakah data yan didapatkan mencapai target atau tidak. Tidak mengkaji aspek kualitas yang dihasilkan. E. Tiga Tujuan Prioritas SDGs 1. Mengakhiri kemiskinan yang ekstrem Meskipun angka kemiskinan telah berkurang lebih dari setengahnya pada tahun 1990, namun faktanya satu dari lima orang di negara berkembang masih hidup kurang dari $1.25 per hari. Kemiskinan bukan hanya soal kekurangan pendapatan, namun juga termasuk kelaparan dan malnutrisi, akses pendidikan dan pelayanan dasar lainnya yang terbatas, serta diskriminasi sosial. Jika persoalan kemiskinan ini dapat diakhiri, maka persoalan kelaparan dan malnutrisi, akses pendidikan dan pelayanan dasar lainnya yang terbatas, serta diskriminasi sosial dapat teratasi. Apabila semuanya sudah dapat teratasi maka kesejahteraan pun dapat dicapai baik di negara tersebut, maupun di dunia. 18

19 2. Melawan ketidaksetaraan & ketidakadilan. Dalam rangka memenuhi tujuan pertama untuk mengakhiri kemiskinan, maka diperlukan suatu kesetaraan dan keadilan. Sampai saat ini ketidaksetaraan masih berlanjut, dan kesenjangan yang besar masih ada dalam akses kesehatan, pelayanan pendidikan, dan pelayanan lainnya. Selain itu, pertumbuhan ekonomi pun masih belum cukup untuk mengurangi kemiskinan jika tidak inklusif dan tidak melibatkan tiga dimensi pembangunan berkelanjutan yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kemudian, fakta pun menunjukan bahwa di negara berkembang, lebih dari 75% dari populasi pendapatannya tidak didistribusi secara merata dibanding tahun Berdasarkan ketiga paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kesetaraan dan keadilan itu penting, karena dengan adanya kesetaraan dan keadilan maka kemiskinan akan berakhir akibat pembangunan ekonomi yang inklusif dan pendistribusian pendapatan yang merata, sehingga tidak ada lagi kesenjangan dalam mengakses kesehatan, pendidikan, dan pelayanan lainnya. 3. Menanggulangi perubahan iklim Perubahan iklim memengaruhi setiap negara di setiap benua. Hal ini mengganggu perekonomian nasional dan memengaruhi kehidupan perorangan, komunitas, dan juga negara. Saat ini semua orang merasakan dampak yang signifikan dari perubahan iklim seperti perubahan pola cuaca, naiknya permukaan air laut, dan peristiwa cuaca ekstrem. Faktanya, untuk setiap 1 derajat kenaikan suhu, hasil gabah menurun sekitar 5 persen. Jagung, gandum, dan hasil gabah lainnya mengalami penurunan yang signifikan pada tingkat global yaitu 40 megaton per tahun pada tahun 1981 dan Jika perubahan iklim ini tidak ditanggulangi maka akan timbul banyak penyakit dan bahkan KLB akibat dari perubahan pola cuaca yang tidak sewajarnya, kemudian akibat dari kenaikan suhu maka perekonomian pun akan terganggu seperti contoh di atas. Dalam jangka panjang bila tidak ditanggulangi maka diperkirakan akan memengaruhi keberlangsungan peradaban selanjutnya. Namun, agar tercapainya penanggulangan terhadap perubahan iklim ini diperlukan solusi yang perlu dikoordinasikan di tingkan internasional dan diperlukan kerjasama internasional karena emisi dimana saja dapat memengaruhi daerah dimana saja pula. 19

20 DAFTAR PUSTAKA Cisdi.org, (n.d.). Article Detail - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives. [online] Available at: [Accessed 2 Oct. 2015]. FeelGood, (2015). From MDGs to SDGs: What s Different? By Kern Beare. - FeelGood. [online] Available at: [Accessed 2 Oct. 2015]. Galatsidas, A. (2015). Sustainable development goals: changing the world in 17 steps interactive. [online] the Guardian. Available at: development/ng-interactive/2015/jan/19/sustainable-development-goals-changing-world- 17-steps-interactive [Accessed 2 Oct. 2015]. Griggs,, D. [2015]. From MDGs to SDGs: Key Challenges and Opportunities. [online] Available at: [Accessed 1 Oct 2015] Katulistiwa7-febub.com, (2015). WHAT IS UNITED NATIONS SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS? ~ Katulistiwa 7. [online] Available at: 20

21 [Accessed 3 Oct. 2015]. Population Education, (2015). Sustainable Development Goals vs. Millennium Development Goals: What You Need To Know. [online] Available at: [Accessed 2 Oct. 2015]. Sirusa.bps.go.id, (2015). [online] Available at: [Accessed 3 Oct. 2015]. The Global Goals, (2015). The Global Goals. [online] Available at: [Accessed 3 Oct. 2015]. UNDP, (2015). Sustainable Development Goals (SDGs). [online] Available at: [Accessed 1 Oct. 2015]. United Nations Sustainable Development, (2015). Climate Change - United Nations Sustainable Development. [online] Available at: [Accessed 3 Oct. 2015]. United Nations Sustainable Development, (2015). Poverty - United Nations Sustainable Development. [online] Available at: [Accessed 3 Oct. 2015]. United Nations Sustainable Development, (2015). Reduce inequality within and among countries - United Nations Sustainable Development. [online] Available at: [Accessed 3 Oct. 2015]. 21

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Dr. Wartanto (Sekretaris Ditjen PAUD dan Dikmas) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TUJUAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN MDGs dirumuskan pada tahun 2000, Instruksi Presiden 10 tahun kemudian (Inpres No.3 tahun 2010 tentang Pencapaian Tujuan MDGs) Lesson Learnt:

Lebih terperinci

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan Dr. Hefrizal Handra Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang 2014 Deklarasi MDGs merupakan tantangan bagi negara miskin dan negara berkembang untuk mempraktekkan good governance dan komitmen penghapusan

Lebih terperinci

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017 LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017 A. Dasar Pemikiran Tanggal 10 Juli 2017, Pemerintah Indonesia telah mengundangkan Peraturan Presiden

Lebih terperinci

MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER

MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER Dian Kartikasari, Seminar Nasional, Perempuan dan SDG, Koalisi Perempuan Indonesia, Jakarta, 20 Januari 2016 SDG SDG (Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan

Lebih terperinci

3/1/2018. Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals. Pembangunan harus BERKELANJUTAN

3/1/2018. Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals. Pembangunan harus BERKELANJUTAN Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals PEMBANGUNAN adalah usaha yang terus menerus dilakukan untuk menuju perubahan yang lebih baik menuju terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi Oleh: Nugrahana Fitria Ruhyana, SP., ME. (Perencana Muda - Bappeda Kab. Sumedang) I. Latar Belakang Pada akhir tahun 2015 seiring berakhirnya

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNDP INDONESIA STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNDP INDONESIA Agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan Indikator

Lebih terperinci

Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women

Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women Stand Alone Goal Prinsip Stand Alone Goal: 1. Kesetaraan Gender 2. Hak-hak perempuan sebagai hak asasi manusia. 3. Pemberdayaan

Lebih terperinci

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) Deputi Kemaritiman dan SDA Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Rapat Pedoman Teknis Perumusan RAN TPB Jakarta, 23 Juni 2016 OUTLINE 1.

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional

MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional MAKALAH KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional Dosen Pembimbing : H. Toto Subiakto, S.Kp, M.Kep Disusun Oleh: 1. Yolanda

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan salah satu masalah dalam proses pembangunan ekonomi. Permasalahan kemiskinan dialami oleh setiap negara, baik negara maju maupun negara berkembang.

Lebih terperinci

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs Outline Presentasi PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II Bengkulu, 14 Oktober 2014 Kristanto Sinandang UNDP Indonesia Proses Penyusunan SDGs Tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KONGRES INTERNASIONAL KE-6 ISPAH (KONGRES KESEHATAN MASYARAKAT DAN AKTIVITAS FISIK Bangkok, Thailand 16-19

Lebih terperinci

Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016

Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016 Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016 Indonesia menuntut peranan negara-negara G-20 untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan Sejumlah isu dibahas dalam 'working

Lebih terperinci

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS) KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS) LATAR BELAKANG KONDISI KABUPATEN MAROS PASCA MDGs (RPJMD PERIODE 2010 2015) DATA CAPAIAN INDIKATOR MDGs TAHUN 2010 2015 MENUNJUKAN

Lebih terperinci

& KELEBIHAN KOPERASI dalam Melindungi Petani & Usahawan Kecil Pedesaan

& KELEBIHAN KOPERASI dalam Melindungi Petani & Usahawan Kecil Pedesaan PENGENTASAN KEMISKINAN & KELEBIHAN KOPERASI dalam Melindungi Petani & Usahawan Kecil Pedesaan Pengantar oleh: Rajiv I.D. Mehta Director Pengembangan ICA Asia Pacific 1 Latar Belakang Perekonomian dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia seharusnya dapat di akses oleh semua lapisan masyarakat yang memenuhi syarat kuantitas dan kualitasnya. Tapi

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Ringkasan Eksekutif. Akhiri KEMISKINAN pada Generasi Saat Ini

Ringkasan Eksekutif. Ringkasan Eksekutif. Akhiri KEMISKINAN pada Generasi Saat Ini Ringkasan Eksekutif Akhiri KEMISKINAN pada Generasi Saat Ini Visi Save the Children untuk Kerangka Kerja Pasca 2015 Mengatasi kemiskinan bukanlah tugas sosial, melainkan tindakan keadilan. Sebagaimana

Lebih terperinci

Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan

Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan Urbanisasi dan Pentingnya Kota Tingginya laju urbanisasi menyebabkan semakin padatnya perkotaan di Indonesia dan dunia. 2010 2050 >50% penduduk dunia tinggal

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (PPRG) DALAM PERUBAHAN IKLIM

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (PPRG) DALAM PERUBAHAN IKLIM KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (PPRG) DALAM PERUBAHAN IKLIM Disampaikan Oleh: Drg. Ida Suselo Wulan, MM Deputi Bidang PUG Bidang Politik, Sosial dan Hukum Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Lebih terperinci

PENGENTASAN KEMISKINAN DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN PERUBAHAN POLA PRODUKSI YANG RAMAH LINGKUNGAN

PENGENTASAN KEMISKINAN DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN PERUBAHAN POLA PRODUKSI YANG RAMAH LINGKUNGAN PENGENTASAN KEMISKINAN DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN PERUBAHAN POLA PRODUKSI YANG RAMAH LINGKUNGAN Oleh: Ismid Hadad, M.P.A PENGENTASAN KEMISKINAN DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN PERUBAHAN POLA

Lebih terperinci

Latar Belakang. Tujuan setiap warga negara terhadap kehidupannya adalah

Latar Belakang. Tujuan setiap warga negara terhadap kehidupannya adalah STRATEGI DAN INOVASI PENCAPAIAN MDGs 2015 DI INDONESIA Oleh Dr. Afrina Sari. M.Si Dosen Universitas Islam 45 Bekasi Email: afrina.sari@yahoo.co.id ABSTRACT Indonesia telah berhasil mengurangi kemiskinan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK The New Climate Economy Report RINGKASAN EKSEKUTIF Komisi Global untuk Ekonomi dan Iklim didirikan untuk menguji kemungkinan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 A. KONDISI KEMISKINAN 1. Asia telah mencapai kemajuan pesat dalam pengurangan kemiskinan dan kelaparan pada dua dekade yang lalu, namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh program pembangunan nasional ( Propenas ) yakni di

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh program pembangunan nasional ( Propenas ) yakni di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu proses prioritas pembangunan nasional sebagaimana dimanfaatkan oleh program pembangunan nasional ( Propenas ) 2005-2009 yakni di bidang sumber daya

Lebih terperinci

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan INDONESIA VISI 2050 Latar belakang Anggota Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD) dan Indonesia Kamar Dagang dan Industri (KADIN Indonesia) mengorganisir Indonesia Visi 2050 proyek

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Visi Kabupaten Lombok Timur 2013-2018, tidak terlepas dari Visi yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lombok

Lebih terperinci

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia Wahyuningsih Darajati Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Kementerian PPN/Bappenas

Lebih terperinci

MDGs. Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan. dalam. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007

MDGs. Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan. dalam. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007 MDGs dalam Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007 1 Cakupan Paparan I. MDGs sebagai suatu Kerangka untuk

Lebih terperinci

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003 MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003 MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (TUJUAN PEMBANGUNAN MILENIUM) 1. Menanggulangi Kemiskinan

Lebih terperinci

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI Budaya PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Infrastruktur dan Lingkungan Hidup KESEHATAN PENDIDIKAN KETAHANAN PANGAN, IKLIM INVESTASI

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Disampaikan dalam Diskusi Panel Pengendalian Tembakau dan

INDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Disampaikan dalam Diskusi Panel Pengendalian Tembakau dan INDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Disampaikan dalam Diskusi Panel Pengendalian Tembakau dan Tujuan Pembangunan Indonesia The 4th ICTOH Balai Kartini,

Lebih terperinci

MENTRANSFORMASI DUNIA KITA: AGENDA 2030 UNTUK PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN

MENTRANSFORMASI DUNIA KITA: AGENDA 2030 UNTUK PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN Dokumen terjemahan atas Outcome Document Transforming OurWorld: The 2030 Agenda For Sustainable Development AGENDA 2030 UNTUK PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN MENTRANSFORMASI DUNIA KITA: AGENDA 2030 UNTUK

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS)

KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS) KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS) I. Pernyataan Tujuan A. Perubahan iklim menimbulkan tantangan dan resiko global terhadap lingkungan dan ekonomi, membawa dampak bagi kesehatan manusia,

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

LIBRARIES, DEVELOPMENT, AND THE UN 2030 AGENDA

LIBRARIES, DEVELOPMENT, AND THE UN 2030 AGENDA INTERNATIONAL ADVOCACY PROGRAMME LIBRARIES, DEVELOPMENT, AND THE UN 2030 AGENDA 17 TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) DAN RUMUSAN IFLA TENTANG PERAN PERPUSTAKAAN DALAM MENDUKUNG PENCAPAIAN TPB TUJUAN

Lebih terperinci

INDONESIA NEW URBAN ACTION

INDONESIA NEW URBAN ACTION KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMITRAAN HABITAT Partnership for Sustainable Urban Development Aksi Bersama Mewujudkan Pembangunan Wilayah dan

Lebih terperinci

Sonny Harry B Harmadi Staf Ahli Bidang Kependudukan Menko PMK

Sonny Harry B Harmadi Staf Ahli Bidang Kependudukan Menko PMK Sonny Harry B Harmadi Staf Ahli Bidang Kependudukan Menko PMK Disampaikan dalam Sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan Wilayah Timur, Pontianak 3 Agustus 2016 1 MEMAHAMI PEMBANGUNAN 2 Definisi Pembangunan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.1. Visi Menuju Surabaya Lebih Baik merupakan kata yang memiliki makna strategis dan cerminan aspirasi masyarakat yang ingin perubahan sesuai dengan kebutuhan, keinginan,

Lebih terperinci

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO 1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS Pembangunan daerah agar dapat berhasil sesuai dengan tujuannya harus tanggap terhadap kondisi yang terjadi di masyarakat. Kondisi tersebut menyangkut beberapa masalah

Lebih terperinci

MILLENIUM DEVELOMPENT GOALS (MDGS) DAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS) DALAM KESEJAHTERAAN SOSIAL

MILLENIUM DEVELOMPENT GOALS (MDGS) DAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS) DALAM KESEJAHTERAAN SOSIAL Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 11, No. 3 September 2017 Hal. 390-399 MILLENIUM DEVELOMPENT GOALS (MDGS) DAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS) DALAM KESEJAHTERAAN SOSIAL Wahyuningsih Ilmu Kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA

BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA (Disampaikan dalam Diplomat Briefing, Jakarta 11 Maret 2013) Kata Pengantar Refleksi tentang Pencapaian MDG ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berisi Unilever sebagai perusahaan multinasional memiliki program Green and

BAB I PENDAHULUAN. berisi Unilever sebagai perusahaan multinasional memiliki program Green and BAB I PENDAHULUAN Pada bab 1 berisi pendahuluan, menjelaskan latar belakang masalah yang berisi Unilever sebagai perusahaan multinasional memiliki program Green and Clean untuk membantu menangani masalah

Lebih terperinci

Keynote Speech. Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan. Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas

Keynote Speech. Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan. Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas Keynote Speech Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas The 4th Indonesian Conference on Tobacco or Health (ICTOH)

Lebih terperinci

Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur

Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur IV Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur IV.1 Agenda Pembangunan Berdasarkan visi, misi, dan strategi pembangunan, serta permasalahan pembangunan yang telah diuraikan sebelumnya, maka disusun sembilan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah

I. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah dicerminkan oleh besar kecilnya angka PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dan PDRB Per Kapita. Kesehatan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS Pembangunan yang diprioritaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mendesak yang memberikan dampak luas bagi masyarakat, sebagai berikut : 8.1. Indikasi Program

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

Asesmen Gender Indonesia

Asesmen Gender Indonesia Asesmen Gender Indonesia (Indonesia Country Gender Assessment) Southeast Asia Regional Department Regional and Sustainable Development Department Asian Development Bank Manila, Philippines July 2006 2

Lebih terperinci

Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN

Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN Oleh: Menteri PPN/Kepala

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH Bengkulu Tengah yang Lebih Maju, Sejahtera, Demokratis, Berkeadilan, Damai dan Agamis 1. Maju, yang diukur dengan : (a) meningkatnya investasi;

Lebih terperinci

Mendorong masyarakat miskin di perdesaan untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia

Mendorong masyarakat miskin di perdesaan untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia IFAD/R. Grossman Mendorong masyarakat miskin di perdesaan untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia Kemiskinan perdesaan di Indonesia Indonesia telah melakukan pemulihan krisis keuangan pada tahun 1997 yang

Lebih terperinci

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL Endah Murniningtyas Deputi Bidang SDA dan LH Kementerian PPN/Bappenas Lokakarya Mengarusutamakan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Agenda

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan suatu kondisi bukan hanya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan suatu kondisi bukan hanya hidup dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan suatu kondisi bukan hanya hidup dalam kekurangan uang dan tingkat pendapatan rendah, tetapi juga banyak hal lain seperti tingkat kesehatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya yang menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya yang menjadi masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah yang bersifat multidimensional yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya yang menjadi masalah dalam pembangunan.

Lebih terperinci

Periode Dasa Warsa Pembangunan Manusia Indonesia Dinamika arah, kebijakan dan sasaran pembangunan manusia dapat ditelusuri secara rinci sejak 1950-an

Periode Dasa Warsa Pembangunan Manusia Indonesia Dinamika arah, kebijakan dan sasaran pembangunan manusia dapat ditelusuri secara rinci sejak 1950-an Periode Dasa Warsa Pembangunan Manusia Indonesia Dinamika arah, kebijakan dan sasaran pembangunan manusia dapat ditelusuri secara rinci sejak 1950-an hingga 2030. Sebelumnya, arah dan sasaran pembangunan

Lebih terperinci

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih

Lebih terperinci

2/28/ Tantangan Masa Depan. 1. Globalisasi Ekonomi. 10 Tantangan Masa Depan. 1. Globalisasi Ekonomi. 1. Globalisasi Ekonomi

2/28/ Tantangan Masa Depan. 1. Globalisasi Ekonomi. 10 Tantangan Masa Depan. 1. Globalisasi Ekonomi. 1. Globalisasi Ekonomi Tantangan Masa Depan & Komitmen Nasional 10 Tantangan Masa Depan Pemahaman tentang tantangan masa depan perlu agar dalam menyusun rencana pembangunan memperhitungkan tantangan tersebut. Tanpa memperhitungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara. Menurut Bank Dunia (2000) dalam Akbar (2015), definisi kemiskinan adalah

BAB I PENDAHULUAN. negara. Menurut Bank Dunia (2000) dalam Akbar (2015), definisi kemiskinan adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan merupakan permasalahan pokok yang dialami oleh semua negara. Menurut Bank Dunia (2000) dalam Akbar (2015), definisi kemiskinan adalah kehilangan kesejahteraan

Lebih terperinci

RINGKASAN UNTUK MEDIA

RINGKASAN UNTUK MEDIA LIVING PLANET REPORT 2012 RINGKASAN UNTUK MEDIA Living Planet Report 2012 adalah laporan berbasis analisis Ilmiah tentang kesehatan planet Bumi serta dampaknya terhadap aktivitas manusia. Latar Belakang

Lebih terperinci

Kompilasi Data Indikator Statistik Lintas Sektor Kajian Indika Sustainable Development Goals (SDGs), 2014

Kompilasi Data Indikator Statistik Lintas Sektor Kajian Indika Sustainable Development Goals (SDGs), 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Kompilasi Data Indikator Statistik Lintas Sektor Kajian Indika Sustainable Development Goals (SDGs), 2014 ABSTRAKSI Pembangunan pada hakikatnya merupakan suatu proses yang berkesinambungan

Lebih terperinci

BAB 13. KELUARGA DAN PERUBAHAN IKLIM. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

BAB 13. KELUARGA DAN PERUBAHAN IKLIM. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati BAB 13. KELUARGA DAN PERUBAHAN IKLIM Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati DAMPAK AKTIVITAS MANUSIA Mekamisme yang terjadi pada sistem alam sangat luar biasa rumitnya. Ekosistem mempunyai keseimbangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya

BAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya BAB V KESIMPULAN Keamanan energi erat hubungannya dengan kelangkaan energi yang saat ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya industrialisasi dan kepentingan militer. Kelangsungan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER Kerjasama Penelitian : BADAN

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN YANG PERLU DIKETAHUI OLEH PEMERINTAH DAERAH

TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN YANG PERLU DIKETAHUI OLEH PEMERINTAH DAERAH TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN YANG PERLU DIKETAHUI OLEH PEMERINTAH DAERAH YANG PERLU DIKETAHUI OLEH PEMERINTAH DAERAH kata pengantar Pada tanggal 25 September 2015, negara-negara anggota PBB mengangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu pemanasan global sudah sering dibicarakan pada media berita dan masyarakat sendiri sudah tidak asing lagi dengan kata pemanasan global. Namun isu pemanasan

Lebih terperinci

Deklarasi Dhaka tentang

Deklarasi Dhaka tentang Pembukaan Konferensi Dhaka tentang Disabilitas & Manajemen Risiko Bencana 12-14 Desember 2015, Dhaka, Bangladesh Deklarasi Dhaka tentang Disabilitas dan Manajemen Risiko Bencana, 14 Desember 2015 diadopsi

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah perlu memperhatikan korelasinya terhadap pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan nasional, dan regional

Lebih terperinci

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1 Kebijakan Umum Perumusan arah kebijakan dan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH MALUKU 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah Meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000 adalah deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000 adalah deklarasi Millenium BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai sebuah negara berkembang, Indonesia turut serta dan berperan aktif dalam setiap kegiatan dan program-program pembangunan yang menjadi agenda organisasi negara-negara

Lebih terperinci

RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)

RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK) RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK) Shinta Damerys Sirait Kepala Bidang Pengkajian Energi Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Kementerian Perindustrian Disampaikan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS GIZI: Magnitude dalam Membanguan Manusia dan Masyarakat Permasalahan gizi merupakan permasalahan sangat mendasar bagi manusia Bagi Indonesia, permasalahan ini sangat

Lebih terperinci

PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Perubahan Iklim Dan Dampaknya Terhadap Lingkungan Lingkungan adalah semua yang berada di

Lebih terperinci

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51 /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. UMUM Untuk mewujudkan perekonomian

Lebih terperinci

Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan. Center for International Forestry Research

Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan. Center for International Forestry Research Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan Center for International Forestry Research Siapakah kami Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (Center for International Forestry Research)

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP BAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP A. UMUM Berbagai kebijakan dan program yang diuraikan di dalam bab ini adalah dalam rangka mendukung pelaksanaan prioritas pembangunan nasional yang

Lebih terperinci

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan Judul Kegiatan: Provinsi/Kota/Kabupaten: Lembaga Pengusul: Jenis Kegiatan: Mitigasi Berbasis Lahan A. Informasi Kegiatan A.1.

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.1. Visi Menuju Surabaya Lebih Baik merupakan kata yang memiliki makna strategis dan cerminan aspirasi masyarakat yang ingin perubahan sesuai dengan kebutuhan, keinginan,

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PENGESAHAN. Agreement. Perubahan Iklim. PBB. Kerangka Kerja. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 204) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK Millennium Development Goals (MDGs) Komitmen Negara terhadap rakyat Indonesia dan global Komitmen Indonesia kepada masyarakat Suatu kesepakatan dan kemitraan global

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

Versi ke 3 akan diluncurkan tahun 2013

Versi ke 3 akan diluncurkan tahun 2013 2013 Versi ke 3 akan diluncurkan tahun 2013 Pesan Presiden Republik Indonesia (Peluncuran FSVA Nasional tahun 2009) Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia, karena itu pemenuhannya tidak hanya untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis dan Demografis... 4 2. Perkembangan Indikator Pembangunan Jawa Barat...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan pendapatan perkapita sebuah

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci