BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
|
|
- Hengki Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bawang merah adalah merupakan sayuran penting di Indonesia, selain untuk bumbu masak, bawang merah juga dapat digunakan sebagai obat-obatan. engan banyaknya penggunaan bawang merah menjadikan bawang pasar bawang merah sangat terbuka luas, baik pasar dalam negeri maupun luar negeri. Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan nasional yang sejak lama diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas ini merupakan sumber pendapatan dan kesempatan kerja yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi wilayah (Rp 2,7 triliun/tahun) dengan potensi pengembangan areal cukup luas mencapai ± ha (Baswarsiati, 2009). Rata-rata produksi bawang merah di Indonesia masih tergolong rendah, jika dibandingkan dengan potensi hasil, sebagai contoh produksi rata-rata bawang merah ex. Philipina adalah 4,4 ton/ha 14 ton/ha, sedangkan potesi hasil adalah 20 ton/ha 25 ton/ha. Oleh karena itu berbaikan sistim budidaya adalah sangatlah penting. Bawang merah di Indonesia telah lama dibudidayakan oleh petani secara komersil, dia sebagian besar hasil produksinya ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar. Usaha peningkatan produksi pertanian hortikultura tidak lepas dari peranan pupuk sebagai bahan penyubur. Hal yang mungkin belum tercapai dengan baik adalah meningkatkan efisiensi penggunaannya. Pengunaan ini perlu ditingkatkan karena salah satu faktor yang membatasi produksi tana adalah unsur hara. Pupuk dapat digunakan untuk mencapai keseimbangan hara bagi pertumbuhan tana, sehingga dapat mencapai produksi yang optimal (Setyamidjaja, l986). Pupuk cair merupakan pupuk yang dibuat dari bahan baku kotoran ternak, kompos, limbah alam dengan kandungan unsur hara lengkap. Pupuk ini mempunyai kelebihan diantaranya adalah memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, meningkatkan kondisi lingkungan yang baik untuk 1 P a g e
2 pertumbuhan tana, mengurangi dosis pemakaian pupuk kimia sampai 25%, a bagi petani dan ramah lingkungan. 1.2.Tujuan Untuk mendapatkan konsentrasi pupuk organic cair yang dapat mempengaruhi ukuran umbi terhadap kualitas dan kuantitas bobot umbi bawang merah 2 P a g e
3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Bawang Merah Bawang merah ( Allium Ascalonicum ) berasal dari Asia barat yaitu Palestina yang masuk ke Indonesia mulai dari India. Pada dasarnya Bawang merah dikenal ada dua jenis yaitu Bawang merah biasa ( Allium ascolanum ) dan bawang merah Bombay atau Bawang merah besar (Allium cepa) ( Ruka, 2002 ). yang termasuk famili liliaceae dengan bentuk daun bulat panjang berongga dan berakar serabut tersebut dapat ditanam sepanjang musim pada daerah yang pengairannya lancar pada ketinggian m dpl (Ruka, 2002). Klasifikasi Botani Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super ivisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) ivisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas : Liliidae Ordo : Liliales Famili : Liliaceae (suku bawang-bawangan) Genus : Allium Spesies : Allium cepa var. aggregatum L. Morfologi bawang merah adalah : berakar serabut, berbatang sejati dengan bentuk pipih dan batang semu dengan bentuk pelepah daun, daun berbentuk bulat 3 P a g e
4 berlubang dan umbi berwarna merah. bawang merah adalah merupakan salah satu tana sayuran berumur pendek, dan dapat hidup didataran rendah dengan ketinggian 10 s/d 250 dpl, namun demikian tana bawang merah dapat diusahakan pada dataran tinggi dengan ketinggian 800 s/d dpl. engan morfologi diatas tana bawang merah tergolong tana yang rentan terhadap hama dan penyakit, dan mempunyai karakter peka terhadap hama dan penyakit. Sehingga keberhasilan petani dalam budidaya bawang merah adalah tergantung pada produksi dan harga produk. engan perilaku harga yang sangat fluktuatif serta daya simpan yang pendek, maka perlu dilakukan pengamatan produktifitas serta permintaan pasar yang tepat Pupuk Organik Cair Penggunaan pupuk pada tana adalah sebagai upaya penambahan unsure hara tanah/bahan makanan bagi tana, sehingga tana terpenuhi kebutuhan makannya dan pada akhirnya dapat berproduksi maksimal. Terdapat beberapa macam pupuk diantaranya adalah : pupuk anorganik, pupuk organik dan pupuk hayati. Pupuk organic cair adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya berasal dari sisa bahan organic (tana/hewan) yang telah berbentuk cairan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah Hubungan Unsur Hara Terhadap Bawang Merah Keberadaan unsur hara sangat berpengaruh terhadap tana baik untuk pertumbuhan maupun hasil. Berdasarkan kebutuhannya, unsur hara dibagi menjadi dua yaitu unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang sangat diperlukan tana bawang merah, apabila unsur hara ini tidak dipenuhi maka pertumbuhan bawang merah akan mengalami hambatan. Unsur yang termasuk didalam unsur hara makro adalah 4 P a g e
5 1. Nitrogen ( N ) Unsur ini merupakan protein bagi tana bawang merah yang berguna untuk pertumbuhan pucuk daun, kekurangan N akan mengakibatkan pertumbuhan tana Bawang Merah menjadi lambat, daun berwarna pucat dan hasilnyapun rendah. 2. Phosphor ( P ) Phospor merupakan salah satu unsur didalam protein yang dibutuhkan oleh tana Bawang Merah yang mendorong tana dapat mempercepat pertumbuhan umbi, unsur ini berguna sebagai perangsacng akar menjadi kuat dan tahan kekeringan,kekuranngan P akan mengakibatkan pertumbuhana tana akan tarlambat dan daunnya berdiri tegak tetapi tidak rimbun 3. Kalium ( K ) Kalium sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan zat tepung didalam tana bawang merah. isamping memperkuat tubuh tana, juga menjadikan daun tidak mudah rebah ke tanah serta tahan terhadap penyakit, kekurangan unsur Kalium mengakibatkan daun daun yang paling rendah berwarna kuning, tana tidak tahan kekurangan air, pertumbuhan umbi akan berkurang serta mudah terkena penyakit. ( Sugiharto, 2008 ) Selain ketersediaan unsur hara makro, produktivitas tana bawang merah juga ditentukan oleh ketersediaan unsur hara mikro walaupun dibutuhkan dalam jumlah yang kecil. Ketersedian unsur hara mikro tergantung pada beberapa faktor yaitu ph, tekstur tanah, komposisi mineral, jumlah dan tipe snyawa organik, interaksi antar unsur hara mikro, temparatur, kelembaban dan aktivitas mikroorganisme didalam tanah.( Syukur A, 2002 ) Unsur hara yang tergolong kedalam unsur hara mikro menurut Yusuf ( 2009 ) adalah : 1. Besi ( Fe ) Berfungsi untuk pembentukan klorofil. Tanda kekurangan Fe yaitu daun menguning dan akhirnya mati dari pucuk 2. Mangan ( Mn ) 5 P a g e
6 Berfungsi untuk penyusunan klorofil. Ciri kekurangan Mn yaitu daun menguning dan beberapa jaringan mati 3. Tembaga ( Cu ) Kehadiran tembaga pada tana Bawang Merah belum banyak diketahui, Namun tembaga secara umum berfungsi sebagai pembentuk klorofil, kekurangan Cu mengakibatkan daun sering layu dan klorosis 4. Seng ( Zn ) alam pembentukan hormon, kekurangan unsur ini mengakibatkan perubahan warna pada daun 5. Boron ( B ) Berfungsi mengangkut Karbohidrat kedalam tubuh tana, menghisap unsur kalsium dan perkembangan bagian bagian tana untuk tumbuh aktif, kekurangan unsur ini mengakibatkan klorosis, daun yang baru muncul terlihat kecil dan tana menjadi kerdil Hubungan Pemberian Pupuk Organik Cair dengan Kualitas dan Kuantitas Umbi Bawang Merah Bawang merah selama pertumbuhannya memerlukan unsur hara seperti N, P, K, Ca, Mg dan Na. Unsur hara tersebut dapat diperoleh dengan pemberian pupuk organik dan anorganik. Menurut Asandhi dan Koestoni (l990) dosis pemupukan bawanng merah di tingkat petani cukup tinggi dan tanpa penggunaan pupuk anorganik. Penggunaan pupuk anorganik yang tinggi secara terus menerus jika tidak diimbangi pupuk organik akan merusak sifat fisik dan kimia tanah dan merusak kehidupan mikroorganisme tanah (Indriani, l999). Pupuk organik cair dapat dipergunakan untuk semua jenis tana hortikultura dengan konsentrasi 1-2 cc yang dilarutkan dalam ½ sampai 1 liter air yang disiramkan lewat tanah atau daun setiap 2-4 minggu sekali (Anonim, 2000). engan melihat beberapa kelebihan dari pupuk organik cair ini dia salah satunya dapat mengurangi pupuk kimia, maka perlu dilakukan inovasi teknologi 6 P a g e
7 pemakaiannya dengan biaya yang murah. Sampai saat ini varietas bawang merah cukup banyak, bahkan telah menjadi tana likal dan berkembang di berbagai daerah misalnya Bima Brebes, Sumenep, lampung, maja, Medan, Ampenan, yang satu dan lainnya tampak perbedaaanya pada bentuk dan warnanya, ukuran, kekenyalan, aroma, umur serta ketahanan tana terhadap penyakit dan hujan (Samadi dan Cahyono, l996, Rahayu dan Berlian, l994). Kualitasnya ditentukan oleh warna merah cerah, kepadatan umbi serta bau yang sedap/harum. Secara umum produksi bawang merah dipengaruhi : bibit yang unggul dan berkualiatas, pengolahan tanah, penana, pemupukan, pengairan, pengendalian hama dan penyakit, pemeliharaan dan penanganan pasca panen. Agar diperoleh produksi yang tinggi, maka perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan dalam berbudidaya bawang merah, sehingga diperoleh bawang merah yang bermutu baik. Menurut Sutejo (l995) produksi merupakan hasil tana yang dapat dipanen per luasan tanah tertentu. Produksi tana juga merupakan biomasa yang dibentuk oleh tana selama masa hidupnya atau selama masa tertentu yang digunakan untuk mempentuk bagian-bagian tubuhnya. Biomasa tana meliputi semua bahan tana yang secara umum berasal dari hasil fotosintesis, serapan unsur hara dan air yang diolah melalui proses biosintesis. Pengukuran biomasa total tana dengan penimbangan berat basah dan berat kering tana merupakan parameter paling baik digunakan sebagai indikator pertumbuhan dan produksi. Selain itu bahan kering tana dipandang sebagai ifestasi dari semua proses dan peristiwa yang terjadi dalam pertumbuhan tana. Produksi bawang merah diukur setelah dilakukan peenan dengan parameter jumlah anakan dan berat basah umbi. Kemasakan umbi dapat dilihat dari keadaan fisik tana maupun umbi. Umur tana yang sudah dapat dipanen adalah hari setelah tanam. Pemupukan yang biasa dan kebanyakan dilakukan petani sampai sekarang 7 P a g e
8 hanya melalui tanah, sehingga unsur hara tersebut diserap oleh akar tana dan ditransformasi menjadi bahan- bahan yang berguna bagi pertumbuhan. Sesungguhnya tidak saja akar tetapi bagian tana lainpun seperti daun dan batang dapat menyerap unsur-unsur yang kita semprotkan. Jadi pemupukan dapat dilakukan dengan jalan menyemprotkan pupuk melalui daun yang berbentuk cair. Masuknya unsur hara yang dikandung pupuk cair ke dalam tana melaui mikropores daun terutama lewat penetrasi kutikula dan stomata. Keuntungan pemupukan lewat daun adalah menghindari larutnya unsur hara sebelum didapat oleh akar, atau mengalami fiksasi dalam tanah yang berakibat tidak dapat diserap lagi oleh tana, absorbsi hara oleh sel daun lebih cepat dan efektif unruk menanggulangi kekurangan unsur mikro (Tisdale and Nelson, 1975). Pupuk organik cair mengandung 13 jenis unsur makro dan mikro yang mutlak dibutuhkan oleh semua tana. Pupuk ini dilengkapi juga asam humat dan fulvat. Menurut Rao (1994), asam humat dan fulvat melupakan fraksi utama yang diperoleh dari humus. Asam humat membentuk bagian terbesar dari kompleks humus dan dianggap sebagai polimer senyawa aromatik. Asam fulvat merupakan bagian yang terlarut dari bahan organik tanah yang bersifat basa maupun asam dan mengandung karbohidrat dan protein. 8 P a g e
9 BAB 3 METOOLOGI PRAKTIKUM 3.1. Waktu dan Tempat Praktikum Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 18 April 2013 di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran Alat dan Bahan Praktikum Alat : 1. Polybag 2. Sprayer 3. Sekop Bahan : 1. Benih Bawang Merah 2. Pupuk Organik Cair 3. h 3.3. Prosedur Kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Mengambil tanah sebanyak ½ bagian polybag. 3. Memasukkan pupuk kandang sebanyak 2 sekop kecil pada polybag yang sudah berisi tanah 4. Mencampurkan media pada polybag hingga homogeny 5. Membuat lubang tanam pada polybag sebanyak dua lubang dengan jarak ± 10 cm 6. Menanamkan benih bawang merah pada kedua lubang tanam tersebut. 7. Menyiram media yang sudah berisi benih dengan air secukupnya. 9 P a g e
10 8. Memberikan pupuk organic cair dengan berbagai perlakuan konsentrasi pada masing-masing tana yaitu 0, 3, 6, dan 9 cc/l 9. Menyimpannya di tempat yang ternaungi. 10 P a g e
11 BAB 4 HASIL AN PEMBAHASAN Tabel 1. Uraian Kegiatan Pengamatan Setiap Minggu Terhadap Pertumbuhan Bawang Kelompok 8 Tanggal Uraian Kegiatan 25 April 2013 Melakukan pemupukan tana bawang merah dengan POC yang terdiri dari berbagai konsentrasi 0, 3, 6, dan 9 cc/l, di lanjutkan dengan pengukuran tinggi tana. 2 Mei 2013 Melakukan pemupukan dengan POC kemudian mengukur komponen pertumbuhan tana (tinggi tana dan jumlah daun) 16 Mei 2013 Melakukan pemupukan dengan POC kemudian mengukur komponen pertumbuhan tana (tinggi tana dan jumlah daun) 23 Mei 2013 Melakukan pemupukan dengan POC kemudian mengukur komponen pertumbuhan tana (tinggi tana dan jumlah daun) 30 Mei 2013 Melakukan pemupukan dengan POC kemudian mengukur komponen pertumbuhan tana (tinggi tana dan jumlah daun) Keterangan : aun-daun sudah mulai mongering dan sebagian ada yang membusuk. 11 P a g e
12 12 P a g e
13 Tabel 2. ata Hasil Pengamatan Pertumbuhan Bawang Pada Berbagai Konsentrasi POC Kelompok 8 25 April Mei Mei Mei Mei 2013 Rata-Rata Kon Sentras i POC , , , , , , , , , 16 25, , 22 34, , , , 28 38, 28 36, 14 32,8 14 mati 4 mati 4 mati 5 mati , , Keterangan : T = Tinggi (cm) J = Jumlah aun (helai) 13 P a g e
14 Pembahasan Pupuk organic cair adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya berasal dari sisa bahan organic (tana/hewan) yang telah berbentuk cairan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pengaruh pemberian bahan organik terhadap kesuburan kimia tanah antara lain terhadap kapasistas kation, kapasitas pertukaran anion, ph tanah, daya sangga tanah. Respon positif yang ditunjukan oleh pengaruh pemupukan secara visual adalah pertambahnya pertumbuhan tinggi tana. ari hasil pengamatan yang dilakukan, pertumbuhan tinggi tana paling baik terdapat pada perlakuan pemberian POC dengan konsentrasi 6%. Sedangkan untuk jumlah daun paling tinggi terdapat pada perlakuan control. Hal ini sesuai pendapat (Stevenson, 1982) bahwa pemberian pupuk organik dapat mempengaruhi pertumbuhan tana karena mengandung senyawa auxin dan vitamin yang baik bagi pertumbuhan tana, dapat memperbaiki sifat fisik tanah antara lain struktur tanah menjadi remah, porositas air dan daya mengikat air semakin kuat sehingga pertumbuhan tana tumbuh subur akibatkan produksi yang dhasilkan meningkat. Parameter tinggi dan jumlah daun tidak menentukan kualitas bawang merah paling baik dengan keempat perlakuan tersebut, karena kulaitas hasil terlihat dari berat basah dan diameter umbi, namun pada praktikum ini tidak dilakukan pengamatan mengenai kondisi umbi bawang merah tersebut sehingga tidak dapat diketahui kualitas umbinya. 14 P a g e
15 BAB 5 PENUTUP 5.1.Kesimpulan Pupuk organic cair adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya berasal dari sisa bahan organic (tana/hewan) yang telah berbentuk cairan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. ari hasil pengamatan yang dilakukan, pertumbuhan tinggi tana paling baik terdapat pada perlakuan pemberian POC dengan konsentrasi 6%. Sedangkan untuk jumlah daun paling tinggi terdapat pada perlakuan control. Parameter tinggi dan jumlah daun tidak menentukan kualitas bawang merah paling baik dengan keempat perlakuan tersebut, karena kulaitas hasil terlihat dari berat basah dan diameter umbi 15 P a g e
16 AFTAR PUSTAKA Baswarsiati Teknologi Produksi Benih Bawang Merah. On Line : iakses 15 Juni 2013 Ruka, R., Bertanam Petsai dan Sawi.Kanisius, Yogyakarta. Setyamidjadja,., Pupuk dan Pemupukan.Simplex, Jakarta Syukur, Abdul Pengaruh Pemberian Bahan Organik Terhadap Sifat-sifat h dan Pertumbuhan Caisim i h Pantai. J. h dan Lingkungan, 5p: Tisdale, S and W. Nelson Soil Fertility and Fertilizers. Mac. Millan Publ. Co., Inc. New York. 16 P a g e
17 LAMPIRAN GAMBAR Gambar 1. Gambar 2. Penana Umbi Bawang Merah * --- Gambar 3, 4, 5, 6. Pertumbuhan Umbi Bawang Merah Pada 1 MST engan Perlakuan Konsentrasi POC 0,3,6,9 (cc/l) 17 P a g e
18 Gambar 7. Menghitung Pertumbuhan Gambar 8. aun Bawang Tinggi Bawang yang Mulai Mengering 18 P a g e
I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan menguntungkan untuk diusahakan karena
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Keluarga ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh membentuk rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 15 40 cm. Perakarannya berupa akar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai prospek cerah untuk dapat dikembangkan. Cabai dimanfaatkan oleh masyarakat dalam kehidupan
Lebih terperinci4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman
PUPUK Out line 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman 4. Jenis pupuk 5. Proses pembuatan pupuk 6. Efek penggunaan pupuk dan lingkungan Definisi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio: Spermatophyta; Sub divisio: Angiospermae; Kelas : Dikotyledonae;
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun
11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kacang Tanah Tanaman kacang tanah memiliki perakaran yang banyak, dalam, dan berbintil. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun majemuk
Lebih terperinciPengaruh Perbedaan Konsentrasi Pupuk Organik Cair tehadap Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L) Abstract. Abstrak
BIOMA, Desember 2010 ISSN: 1410-8801 Vol. 12, No. 2, Hal. 44-48 Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Pupuk Organik Cair tehadap Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L) Setiyowati, Sri Haryanti dan Rini
Lebih terperinciPUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNSUR HARA MAKRO UTAMA N P K NITROGEN Phosfat Kalium UNSUR HARA MAKRO SEKUNDER Ca Mg S Kalsium Magnesium Sulfur UNSUR
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah. Jumlah perakaran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. didunia. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman semusim
12 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Tanaman Bawang Merah Bawang merah merupakan salah satu dari sekian banyak jenis bawang yang ada didunia. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman semusim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk ke dalam suku Liliaceae. Brebes yang merupakan sentra terbesar bawang merah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk ke dalam suku Liliaceae. Tanaman ini berasal dari Asia Selatan, yaitu daerah sekitar India, Pakistan sampai Palestina
Lebih terperinciPUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNSUR HARA MAKRO UTAMA N P K NITROGEN Phosfat Kalium UNSUR HARA MAKRO SEKUNDER Ca Mg S Kalsium Magnesium Sulfur
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah Cair Industri Tempe Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses industri maupun domestik (rumah tangga), yang lebih di kenal sebagai sampah, yang kehadiranya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) atau yang sering disebut Brambang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bawang merah (Allium ascalonicum L.) atau yang sering disebut Brambang dalam bahasa (Jawa) adalah nama tanaman dari familia Alliaceae. Umbi dari tanaman bawang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4.1 Sejarah Tanaman Caisim Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur. Konon di daerah Cina, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 2.500 tahun yang lalu,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays
PENDAHULUAN Latar Belakang Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays saccharata Sturt) merupakan tanaman pangan yang memiliki masa produksi yang relatif lebih cepat, bernilai ekonomis
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut: Divisi Sub divisi Kelas Keluarga Genus Spesies : Spermatophyta : Angiospermae : Monotyledonae : Gramineae (Poaceae)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura berjenis umbi lapis yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomis tinggi serta
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Selada Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk), khususnya dalam bentuk daunnya. Daun selada bentuknya bulat panjang, daun sering berjumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk sayuran unggulan nasional yang dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat, namun belum banyak keragaman varietasnya, baik varietas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kesadaran manusia akan kesehatan menjadi salah satu faktor kebutuhan sayur dan buah semakin meningkat. Di Indonesia tanaman sawi merupakan jenis sayuran
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya
Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:
Lebih terperinciPENDAHULUAN. bumbu masakan, untuk menambah cita rasa dan kenikmatan makanan. Tanaman
PENDAHULUAN Latar Belakang Bawang merah merupakan komoditi hortikultura yang tergolong sayuran rempah. Sayuran rempah ini banyak dibutuhkan terutama sebagai pelengkap bumbu masakan, untuk menambah cita
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pertanian organik itu sendiri diantaranya untuk menghasilkan produk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian organik merupakan suatu kegiatan budidaya pertanian yang menggunakan bahan-bahan alami serta meminimalisir penggunaan bahan kimia sintetis yang dapat merusak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kankung Darat 2.1.1. Sistematika Tanaman kangkung darat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantea ( tumbuhan ) Subkingdom : Tracheobionta ( berpembuluh
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian yang cukup banyak digemari, karena memiliki kandungan gula yang relatif tinggi
Lebih terperinciPengaruh Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Pengaruh Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Tanaman A. Tujuan Mengetahui pengaruh nutrisi terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. B. Dasar Teori Pertumbuhan adalah perubahan biologis yang dipengaruhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai ekonomis, serta harus terus dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos, baik yang berbentuk cair, maupun
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. yang merupakan kumpulan dari pelepah yang satu dengan yang lain. Bawang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bawang Merah Bawang merah termasuk dalam faimili Liliaceae yang termasuk tanaman herba, tanaman semusim yang tidak berbatang, hanya mempunyai batang semu yang merupakan kumpulan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak varietasnya (Rukmana, 2005). Kedudukan tanaman kacang hijau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah dikenal sejak dulu. Ada beberapa jenis tomat seperti tomat biasa, tomat apel, tomat keriting,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sayuran sangat erat hubungannya dengan kesehatan, sebab sayuran banyak mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama adanya kandungan karotin,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut. Kingdom: Plantae; Divisio: Spermatophyta; Subdivisio: Angiospermae;
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom: Plantae; Divisio: Spermatophyta; Subdivisio: Angiospermae; Class: Monocotyledoneae; Ordo: Liliaceae;
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas yang mendapat
PENDAHULUAN Latar belakang Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas yang mendapat prioritas tinggi di bidang penelitian dan pengembangan sayuran di Indonesia. Berdasarkan volume, kentang adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakcoy (Brassica chinensis L.) Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada dalam satu genus dengan sawi putih/petsai dan sawi hijau/caisim. Pakcoy
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Selada Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk), khususnya dalam hal bentuk daunnya. Tanaman selada cepat menghasilkan akar tunggang diikuti
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
14 III. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Sifat Kimia dan Fisik Latosol Darmaga Sifat kimia dan fisik Latosol Darmaga yang digunakan dalam percobaan ini disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Sifat Kimia
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang mempunyai arti penting bagi masyarakat. Meskipun disadari bawang merah bukan merupakan kebutuhan pokok, akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biotani Sistimatika Sawi Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kubis (Brassica oleracea L.) merupakan jenis sayuran yang sebagian besar daunnya bewarna hijau pucat dengan bentuk bulat serta lonjong. Sayuran ini mengandung vitamin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Wibowo, 2009). Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah merupakan tanaman semusim dan memilik umbi yang berlapis. Tanaman ini mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga, umbi terbentuk
Lebih terperinciKARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM
KARYA ILMIAH TENTANG BUDIDAYA PAKCHOI (brassica chinensis L.) SECARA ORGANIK DENGAN PENGARUH BEBERPA JENIS PUPUK ORGANIK Oleh SUSI SUKMAWATI NPM 10712035 POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012 I.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja, atau Soja max. Namun demikian, pada tahun 1984 telah disepakati bahwa
Lebih terperinciPupuk Organik Cair AGRITECH
Pupuk Organik Cair AGRITECH LATAR BELAKANG TERJADINYA KERUSAKAN PADA ALAM / Lahan Pertanian--- TUA (TANAH, UDARA, & AIR) 1. Tanah : Tandus, Gersang, Tercemar. 2. Udara : Panas Global efek dari rumah kaca.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. sebagai berikut: Kingdom : Plantae; Divisi : Spermatophyta; Subdivisi :
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut van Steenis (2003) klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae; Divisi : Spermatophyta; Subdivisi : Angiospermae; Kelas : Monocotyledonae;
Lebih terperinciNur Rahmah Fithriyah
Nur Rahmah Fithriyah 3307 100 074 Mengandung Limbah tahu penyebab pencemaran Bahan Organik Tinggi elon Kangkung cabai Pupuk Cair Untuk mengidentifikasi besar kandungan unsur hara N, P, K dan ph yang terdapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan yang dianggap memiliki prospek yang baik. Hal ini terkait dengan semakin
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi Tanaman sawi (Brassica juncea L.) masih satu keluarga dengan kubis-krop, kubis bunga, broccoli dan lobak atau rades, yakni famili cruciferae (brassicaceae) olek karena
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan oleh para petani di Indonesia. Kacang hijau dapat dikonsumsi dalam berbagai macam
Lebih terperinciPupuk organik cair termasuk dalam salah satu pupuk organik yang memiliki manfaat memperbaiki sifat fisik tanah, membantu pembentukan klorofil daun,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budidaya tanaman merupakan kegiatan pemeliharaan sumber daya hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil manfaat maupun hasil panennya, misalnya budidaya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang memiliki banyak manfaat yaitu selain dapat dimanfaatkan sebagai sayur, lalapan, salad
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman semusim yang tergolong
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman semusim yang tergolong komoditi sayuran buah dan sangat potensial untuk dikembangkan. Tomat memiliki banyak
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Tanaman Gandum Tanaman gandum (Triticum aestivum L) merupakan jenis dari tanaman serealia yang mempunyai tektur biji yang keras dan bijinya terdiri dari
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Bawang Merah Varietas Tuk Tuk
Lampiran 1. Deskripsi Bawang Merah Varietas Tuk Tuk Asal : PT. East West Seed Philipina Silsilah : rekombinan 5607 (F) x 5607 (M) Golongan varietas : menyerbuk silang Tipe pertumbuhan : tegak Umur panen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sayuran bagi manusia sangat erat hubungannya dengan kesehatan, sebab sayuran banyak mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama adanya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terhadap perkembangan ekonomi suatu wilayah. Karena memiliki nilai ekonomi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bawang merah merupakan komoditas sayuran yang sudah sejak lama di usahakan oleh petani secara intensif. Komoditas pertanian ini merupakan sumber pendapatan dan kesempatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Tanaman selada (Lactuca sativa L.) merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Compositae. Kedudukan tanaman selada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabai (Capsicum annuum) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan mempunyai prospek pasar yang unik dan menarik. Selama ini budidaya cabai dilakukan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.
19 TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Bawang merah merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi antara 15-50 cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut yang tidak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi masyarakat dalam bentuk segar. Warna, tekstur, dan aroma daun selada dapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang dibudidayakan secara komersial di daerah tropis. Hampir setiap hari produk ini
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio Angiospermae, Klas Monocotyledoneae, Ordo Liliaceae Family:
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Subdivisio Angiospermae, Klas Monocotyledoneae, Ordo Liliaceae Family: Liliales, Genus Allium,SpeciesAllium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya bermata pencarian sebagai petani dan banyak diantaranya adalah petani sayuran. Produktivitas hasil pertanian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses mempengaruhi peserta didik agar dapat. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya serta
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses mempengaruhi peserta didik agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya serta menimbulkan perubahan diri sehingga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang memiliki iklim tropis. Daerah tropis
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang memiliki iklim tropis. Daerah tropis dibagi dalam dua kelompok iklim utama yaitu tropis basah dan tropis kering yang masing-masing sangatlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal dari organik maupun anorganik yang diperoleh secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Monocotyledoneae, Ordo: Liliaceae, Family: Liliales, Genus: Allium, Species:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Class: Monocotyledoneae, Ordo: Liliaceae,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman bawang merah Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Sub divisio: Angiospermae, Class: Monocotyledonae, Ordo:
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman bawang merah Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Sub divisio: Angiospermae, Class: Monocotyledonae, Ordo: Liliaceae, Family: Liliales, Genus: Allium,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang
TINJAUAN PUSTAKA Kompos Kulit Buah Kakao Ada empat fungsi media tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang tersedia bagi tanaman,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Botani Tanaman Sawi Sendok. Tanaman sawi sendok termasuk family Brassicaceae, berasal dari daerah pantai Mediteranea yang telah dikembangkan di berbagai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Botani Tanaman Sorgum. Berdasarkan klasifikasi botaninya, Sorghum bicolor (L.) Moench termasuk
1 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Sorgum Berdasarkan klasifikasi botaninya, Sorghum bicolor (L.) Moench termasuk ke dalam : Kingdom : Plantae Divisi Class Ordo Family Genus : Magnoliophyta : Liliopsida
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung, yaitu penyemaian benih dan penanaman bawang merah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai petani sayuran. Kebutuhan pupuk untuk pertanian semakin banyak sebanding dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki areal perkebunan jambu mete (Anacardium occidentale L.) seluas 560.813 ha, tersebar di propinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan pupuk di Indonesia terus meningkat sesuai dengan pertambahan luas areal pertanian, pertambahan penduduk, serta makin beragamnya penggunaan pupuk sebagai usaha
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pada saat jagung berkecambah, akar tumbuh dari calon akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007).
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Akar kedelai terdiri atas akar tunggang, lateral, dan serabut. Pertumbuhan akar tunggang dapat mencapai panjang sekitar 2 m pada kondisi yang optimal, namun umumnya hanya
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman bawang merah (Allium ascolanum L.) termasuk salah satu tanaman sayuran umbi multiguna.
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman bawang merah (Allium ascolanum L.) termasuk salah satu tanaman sayuran umbi multiguna. Umumnya didayagunakan sebagai bahan bumbu dapur sehari-hari dan sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35 kilogram sayuran per kapita per tahun. Angka itu jauh lebih rendah dari angka konsumsi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Hidroponik Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam (soilless culture). Media tanam
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal
11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Kacang Tanah Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika, khususnya dari daerah Brizilia (Amerika Selatan). Awalnya kacang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan luas areal pertanian, pertambahan penduduk, kenaikan tingkat intensifikasi serta makin
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa media tanam yang digunakan berpengaruh terhadap berat spesifik daun (Lampiran 2) dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1. Botani dan Klasifikasi Tanaman Gandum Tanaman gandum dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kelas : Monokotil Ordo : Graminales Famili : Graminae atau
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Cucurbitales, Famili: Cucurbitaceae,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A.
4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Kailan (Brassica oleraceae) Kailan merupakan kelompok dari genus Brassica yang memiliki beberapa jenis seperti sawi putih, pakcoy dan sawi sendok. Kailan merupakan salah
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
13 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Tanah Awal Seperti umumnya tanah-tanah bertekstur pasir, lahan bekas tambang pasir besi memiliki tingkat kesuburan yang rendah. Hasil analisis kimia pada tahap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tomat merupakan salah satu dari kelompok sayuran yang memiliki banyak manfaat, diantaranya digunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tomat merupakan salah satu dari kelompok sayuran yang memiliki banyak manfaat, diantaranya digunakan sebagai bumbu masakan dan dapat dibuat olahan. Selain
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi. Pakchoy dan sawi dapat ditanam di dataran rendah maupun di dataran
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Penanaman rumput B. humidicola dilakukan di lahan pasca tambang semen milik PT. Indocement Tunggal Prakasa, Citeurep, Bogor. Luas petak yang digunakan untuk
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merr) Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya. Susunan morfologi kedelai terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Jagung Menurut Purwono dan Hartono (2005), jagung termasuk dalam keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong yang berpotensi untuk dibudidayakan secara intensif. Prospek agribisnis
Lebih terperinci