Bentuk-bentuk Badan Usaha, Proses Manajemen, dan Kewirausahaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bentuk-bentuk Badan Usaha, Proses Manajemen, dan Kewirausahaan"

Transkripsi

1 PENDAHULUAN Modul 2 : Bentuk-bentuk Badan Usaha, Proses Manajemen dan Kewirausahaan Modul 2 Bentuk-bentuk Badan Usaha, Proses Manajemen, dan Kewirausahaan Rifelly Dewi Astuti, S.E., M.M. secara khusus setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan mampu: 1. menjelaskan bentuk-bentuk badan usaha, meliputi perusahaan perseorangan, perusahaan perkongsian, dan perusahaan perseroan terbatas beserta ciri, kelebihan dan kekurangannya; 2. menjelaskan bentuk-bentuk badan usaha lainnya, meliputi badan usaha milik negara, koperasi dan organisasi nonprofit beserta ciri, kelebihan dan kekurangannya; 3. menjelaskan kerja sama bisnis dan ekspansi bisnis yang dapat dilakukan sebagai bentuk pengembangan organisasi; 4. menjelaskan maksud penetapan tujuan dan penyusunan strategi perusahaan, serta melakukan; 5. menyebutkan proses manajemen yang terdiri dari aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan; 6. menyebutkan tingkatan manajer secara umum; 7. menyebutkan lingkup manajemen di berbagai bidang termasuk sumber daya manusia (SDM), operasi, pemasaran, informasi, dan keuangan; 8. menyebutkan keahlian manajer yang efektif dalam mengembangkan beberapa keahlian dan keterampilan; 9. menyebutkan konsep-konsep kewirausahaan dari beberapa pakar ekonomi; 10. menyebutkan beberapa pengertian tentang kewirausahaan dan wirausaha; 11. menjelaskan karakteristik, sifat dan integritas seorang wirausaha; 12. menyebutkan karakteristik dari kerangka berpikir kewirausahaan dan faktor-faktor motivasi seseorang menjadi wirausaha; 13. menyebutkan pengertian Usaha Kecil (UK) serta hubungannya dengan kewirausahaan; 14. menyebutkan bentuk-bentuk usaha kecil yang populer; 15. menyebutkan beberapa alasan keberhasilan dan kegagalan UK; 16. menjelaskan perencanaan strategis bagi wirausaha. Kegiatan Belajar 1 Bentuk Organisasi dan Kerja Sama Bisnis A. BENTUK-BENTUK BADAN USAHA 1. Perusahaan Perseorangan a. Kelebihan perusahaan perseorangan 1) Mudah didirikan. 2) Modal memulai usaha kecil 3) Pengelolaannya fleksibel dan bebas. 4) Kerahasiaan usaha terjamin. b. Kelemahan perusahaan perseorangan 1) Pertanggungjawaban tidak terbatas. 2) Modal terbatas, untuk mendapatkan pinjaman juga menjadi terbatas 3) Kualitas manajerial dan kualitas pekerjaan terbatas 4) Kelangsungan operasi perusahaan terbatas 2. Perusahaan Perkongsian (CV, Firma, dan Partnership) Perkongsian dapat dibedakan menjadi 2 bentuk : a. Perkongsian umum adalah jenis usaha di mana setiap pemiliknya secara Qibal Learning Institute M - 2 7

2 aktif turut menjalankan kegiatan usahanya dan sepenuhnya bertanggung jawab kepada utang dan tanggung jawab bersama. b. Perkongsian terbatas adalah usaha milik beberapa orang, akan tetapi hanya beberapa saja dari para pemilik yang bertindak sebagai anggota yang menjalankan operasional bisnis. Hal- hal yang sebaiknya tercantum dalam perjanjian, antara lain: a. Modal yang ditanamkan oleh masing-masing anggota. b. Gaji dan pembayaran anggota perkongsian yang aktif menjalankan usaha. c. Cara pembagian keuntungan di antara para pemilik perusahaan. d. Cara menentukan ganti rugi kepada anggota yang keluar dari usaha. a. Kelebihan perusahaan perkongsian 1) Pada umumnya hampir sama dengan kelebihan perusahaan perseorangan 2) Dalam beberapa aspek tertentu lebih banyak modal yang dapat dikumpulkan. 3) 3) Lebih banyak keahlian diperoleh. 4) 4) Umur usaha lebih panjang. b. Kelemahan perusahaan perkongsian 1. Masih terdapat masalah tanggung jawab tanpa batas. 2. masih menghadapi masalah modal yang terbatas. 3. Kelemahan utama dari perusahaan perkongsian adalah terjadinya perselisihan dan kesalahpahaman di antara anggotanya. 3. Perusahaan Perseroan Terbatas Perseroan Terbatas adalah suatu unit kegiatan usaha yang didirikan sebagai suatu institusi badan hukum yang pendiriannya dilakukan melalui akta notaris, di mana suatu dokumen dikemukakan yang pada dasarnya mencantumkan tujuan pendirian, saham yang dikeluarkan, dan nama-nama pimpinan yang akan menjalankan usaha. Pemegang saham pada Perseroan Terbatas dianggap sebagai pemilik perusahaan, tetapi tidak ikut campur dalam menjalankan kegiatan usaha. Perusahaan Perseroan Terbatas dapat digolongkan ke dalam 2 jenis: a. Perseroan Terbatas Tertutup > permodalan tidak melalui perantara pasar modal b. Perseroan Terbatas Terbuka > Permodalan melalui perantara pasar modal Perbedaan perusahaan Perseroan Terbatas dengan jenis usaha lainnya: a. Pengelola perusahaan tidak sama dengan pemilik perusahaan b. Adanya keterbatasan tanggung jawab terhadap utang. c. Adanya pemisahan antara harta perusahaan dan harta pribadi. d. Kepemilikan pada Perseroan Terbatas ditandai oleh kepemilikan saham Adapun saham yang dikeluarkan oleh Perseroan Terbatas terbagi menjadi 2 : 1. Saham Biasa, yaitu saham yang paling banyak jumlahnya dan pemilik modal akan memperoleh keuntungan dari pembagian dividen. 2. Saham Preferen, yaitu saham yang dividennya sudah ditetapkan ketika saham itu dijual. Dalam perusahaan perseroan yang sangat besar, Pengelolaan Perseroan Terbatas dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Rapat umum pemegang saham b. Dewan komisionaris orang-orang yang mewakili pemegang saham lainnya untuk menentukan Qibal Learning Institute M - 2 8

3 kebijakan utama yang dilakukan oleh perusahaan. c. Manajemen perusahaan Saham dari Perseroan Terbatas ini sebagian dimiliki oleh pemerintah dan sebagian lagi dimiliki oleh swasta. a. Kelebihan Perseroan Terbatas 1) Tanggung jawab terbatas 2) Saham perusahaan mudah ditunaikan 3) Lebih mudah memperoleh modal 4) Pengelolaan yang lebih profesional. 2. Koperasi 3. Organisasi Nonprofit (Nirlaba) Adalah usaha yang bukan mencari keuntungan atau bisa juga disebut dengan nongovernment organization (NGO). Umumnya usaha seperti ini bergerak di bidang pendidikan dan rumah sakit. b. Kelemahan Perseroan Terbatas 1. pemodalan dan penjualan dan jumlah pekerja serta kapasitas produksi besar 2. Pendiriannya lebih sulit. 3. Peraturan yang harus dipenuhi lebih banyak. 4. Sukar merahasiakan kegiatan perusahaan. B. BADAN-BADAN USAHA LAINNYA 1. Badan Usaha Milik Negara a. Perusahaan Jawatan atau Perjan adalah perusahaan negara yang dikelola oleh departemen tertentu. Saat ini hampir seluruh Perjan telah berubah statusnya menjadi perseroan, cnth PJKA b. Perusahaan Umum atau Perum Perbedaan dengan Perjan adalah dikarenakan fungsi pelayanannya tidak terlalu vital maka diharapkan perusahaan umum dapat beroperasi tanpa subsidi pemerintah. c. Perusahaan Perseroan Terbatas Milik Negara C. BENTUK KERJA SAMA DAN EKSPANSI BISNIS Bentuk kerja sama bisnis merupakan aspek lain dalam pengembangan organisasi yang melakukan kerja sama untuk mendapatkan tujuan tertentu. Sedangkan ekspansi bisnis merupakan bentuk pengembangan organisasi untuk mendapatkan tujuan tertentu. 1. Perusahaan Multinasional Perusahaan multinasional atau Multi National Corporation (MNC) adalah perusahaan besar yang mengembangkan anak perusahaannya di berbagai negara lain. 2. Joint Venture Joint Venture merupakan dua atau beberapa perusahaan, yang sepakat untuk mendirikan suatu perusahaan baru dengan kepemilikan bersama sebagai perusahaan patungan. 3. Akuisisi/Pengambilalihan Pengambilalihan adalah suatu tindakan perusahaan yang membeli perusahaan lain dengan cara membeli saham perusahaan tersebut. 4. Employee Stock Ownership Plan (ESOP) Qibal Learning Institute M - 2 9

4 ESOP merupakan kesepakatan yang terjadi di mana suatu perusahaan menyediakan bagian dari sahamnya untuk didistribusikan kepada karyawannya sendiri. 5. Privatisasi Di mana pemerintah menjual perusahaan-perusahaan milik negara kepada pihak swasta. privatisasi merupakan langkah sebaliknya dari Nasionalisasi. Berdasarkan garis besarnya langkah privatisasi dapat dibedakan menjadi 2 golongan: a. Perusahaan menjadi sepenuhnya milik swasta, b. Pemerintah menjual sebagian sahamnya dan sebagian lagi yang merupakan porsi terbesar tetap dimiliki oleh pemerintah. 6. Investasi Langsung (Direct Investment) Investasi langsung berarti membeli atau mendirikan aset yang berwujud (tangible assets) di negara lain. Investasi langsung biasanya dapat berupa pendirian kantor-kantor cabang, pembukaan pabrik manufaktur yang melibatkan unit penelitian dan pengembangan. Kebalikan dari investasi adalah divestasi, yaitu tindakan untuk menjual salah satu bidang operasi perusahaan atau menjual salah satu unit usaha yang dimiliki oleh perusahaan induk. 7. Franchising / Waralaba Franchising adalah tindakan memberikan hak kepada seseorang atau suatu perusahaan untuk beroperasi dan melakukan kegiatan seperti yang dilakukan oleh perusahaan yang mengeluarkan franchise ini. 8. Pemberian Lisensi (Licensing) yaitu penggunaan suatu brand/merek produk yang telah terkenal dengan cara membeli hak penggunaan merek dari organisasi yang memilikinya. Perbedaan yang tampak menonjol dari lisensi dan Franchise, yaitu pada lisensi pemegang lisensi hanya membeli merek dan produk, tetapi belum tentu beroperasi dan melakukan kegiatan, seperti perusahaan yang mengeluarkan Franchise. Kegiatan Belajar 2 Mengelola Bisnis melalui Manajemen yang Efektif A. PENETAPAN BUSINESS GOALS DAN PERUMUSAN STRATEGI Setiap bisnis memerlukan tujuan karena itu pembahasan dimulai dari aspek-aspek dasar penentuan tujuan organisasi 1. Penetapan Tujuan Sebuah organisasi akan berfungsi secara sistematis apabila organisasi tersebut telah menetapkan tujuan/goals dan rencana strategis terlebih dahulu. Namun demikian, fungsi tersebut dapat terwujud apabila suatu organisasi melibatkan sumber dayanya secara efektif pada tiap tingkatan manajemen dalam mencapai tujuannya. Griffin and Ebert (2002) menjelaskan secara spesifik 4 maksud utama penetapan tujuan organisasi, yaitu sebagai berikut. a. Penentuan tujuan dapat memberi arah dan panduan bagi para karyawan di semua tingkatan manajemen. b. Penentuan tujuan dapat membantu perusahaan mengalokasikan sumber Qibal Learning Institute M

5 daya yang dimiliki. c. Penentuan tujuan dapat membantu perusahaan untuk menentukan budaya perusahaan (corporate culture). d. Penetapan tujuan dapat membantu perusahaan dalam mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan dan melakukan perbaikan. 2. Jenis-jenis Tujuan a. Tujuan jangka panjang (long term goals) biasanya untuk lima tahun / lebih. b. Tujuan jangka menengah (intermediate goals), satu sampai lima tahun. c. Tujuan jangka pendek (short term goals), kurang dari setahun. 3. Langkah-langkah penyusunan strategi perusahaan Griffin and Ebert (2002) menjelaskan proses penetapan strategi perusahaan yang mencakup 3 langkah: 1. Penetapan tujuan strategik. Tujuan stratejik (strategic goals) merupakan tujuan jangka panjang yang diambil dari pernyataan misi (mission statement) perusahaan. 2. Melakukan analisis terhadap kondisi lingkungan eksternal dan kekuatan internal perusahaan. 3. Memadukan kondisi lingkungan eksternal dengan internal perusahaan untuk memperoleh strategi terbaik. Perusahaan kemudian menetapkan grand strategy yang akan digunakan selama beberapa tahun ke depan. Contoh dari grand strategy adalah melakukan kebijakan ekspansi, pengembangan pasar, inovasi produk. 4. Hierarki Perencanaan Griffin and Ebert (2002) menjelaskan perencanaan (plans) dapat dipandang dari tiga tingkatan, a. Rencana strategis (strategic plans) mencerminkan keputusankeputusan mengenai alokasi sumber daya, prioritas perusahaan, dan langkahlangka yang diperlukan untuk mencapai strategic goals. Biasanya rencana strategis ditentukan oleh dewan direksi dan manajemen puncak (di Indonesia biasanya ditentukan di RUPS). b. Rencana taktis (tactical plans) adalah rencana-rencana dengan jangka waktu lebih singkat untuk mengimplementasikan aspek-aspek tertentu dari rencana strategik. Biasanya rencana taktis melibatkan manajer tingkat menengah dan atas. c. Rencana operasional (operational plans), yang dikembangkan oleh manajer tingkat menengah dan bawah, menetapkan target-target jangka pendek untuk menghasilkan kinerja harian, mingguan, atau bulanan. 5. Perencanaan Kontinjensi dan Manajemen Krisis kebanyakan manajer memahami bahwa bahkan rencana yang sangat matang pun dapat gagal. Oleh karena itu, biasanya para manajer mengembangkan rencana alternatif atau rencana cadangan. Umumnya terdapat 2 jenis metode yang diterapkan: Qibal Learning Institute M

6 a. Contingency planning pada dasarnya memang dibuat untuk menghadapi perubahan yang mungkin terjadi sehingga perusahaan dapat melanjutkan operasinya dengan cepat dan lancar setelah terjadi kejadian yang tidak diharapkan. Banyak perusahaan telah mengembangkan strategi manajemen untuk mempercepat pemulihan dari kejadian yang tidak diharapkan, seperti kebakaran pabrik, kebocoran bahan kimia, cacat produk, dan kegagalan produk. Perencanaan ini juga mencakup pelatihan karyawan untuk mengatasi kejadian darurat, 3. Directing (Pengarahan) Para manajer memiliki kekuatan untuk memberi perintah dan mengharapkan hasil. Adapun pengarahan (directing) mencakup berbagai aktivitas yang rumit. Ketika melakukan directing, manajer bekerja untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Salah satu bentuk directing adalah mendengarkan keluhan karyawan, memberi respon dengan segera baik pada karyawan maupun perusahaan. b. Crisis management atau manajemen krisis. Krisis adalah suatu keadaan darurat atau tak terduga yang membutuhkan respons secepatnya. Manajemen krisis kemudian mencakup berbagai metode untuk menghadapi suatu kondisi darurat tersebut. antara lain dengan pelatihan krisis, pembangunan gudang rahasia untuk penyimpanan darurat, penggunaan asuransi penanggulangan bencana, dan lainnya. B. PROSES MANAJEMEN 1. Planning (Perencanaan) Perencanaan adalah merumuskan apa yang dibutuhkan oleh organisasi dan bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. Proses perencanaan ini pada dasarnya, meliputi 3 kegiatan utama, yaitu merumuskan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan, merumuskan strategi yang menyeluruh untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, dan merumuskan langkah-langkah perencanaan untuk mengimplementasikan strategi perusahaan. 2. Organizing (Pengorganisasian) Pengorganisasian merupakan proses manajemen yang menetapkan cara terbaik dalam mengatur sumber daya dan aktivitas suatu organisasi menjadi suatu struktur yang logis. 4. Controlling (Pengendalian) Pengendalian merupakan proses manajemen untuk memonitor kinerja organisasi untuk menjamin proses berjalan sesuai tujuan. Secara umum dapat dijelaskan walaupun fungsi manajer adalah meliputi semua aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, namun tidak setiap manajer memiliki derajat atau tingkatan tanggung jawab yang sama terhadap aktivitas-aktivitas tersebut. Hal ini dijelaskan dalam pembahasan berikut, yaitu mengenai tingkatan manajer dan lingkup manajemen. C. TINGKATAN MANAJER 1. Top managers, yaitu manajer yang bertanggung jawab pada dewan komisaris dan direktur untuk keseluruhan kinerja dan tujuan serta target perusahaan. Tugas dan tanggung jawab top manager adalah untuk merumuskan strategi perusahaan dan perencanaan yang akan diterapkan oleh manajer dan karyawan di tingkat yang lebih rendah. 2. Middle managers. Middle manager adalah level manajer yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikan dan mengontrol pelaksanaan strategi dan Qibal Learning Institute M

7 perencanaan yang dirumuskan oleh manajer puncak. Beberapa jabatan untuk posisi ini, misalnya plant manager (manajer pabrik), operations manager (manajer operasi), atau division manager (manajer divisi). Ada pula yang disebut group head atau kepala cabang. Middle manager memegang peranan penting dalam mensosialisasikan perencanaan pada karyawan yang ada di bawah. Fungsi middle manager menjadi sangat menentukan karena mereka adalah pihak yang akan mengontrol secara internal semua kebijakan perusahaan. 3. First Line Manajer. Contoh dari beberapa jabatan dalam manajer lini pertama adalah supervisor/penyelia, pimpinan kelompok (group leader), dan office manager. Manajer lini pertama ini adalah pihak yang paling sering berhubungan dengan karyawan. Walaupun manajer ini lebih banyak berhubungan dengan pekerjaan sehari-hari, tetapi bukan berarti mereka tidak terlibat dalam proses perencanaan dan controlling. D. LINGKUP MANAJEMEN Pada perusahaan-perusahaan besar, manajer puncak, menengah maupun manajer lini pertama bekerja di berbagai bidang termasuk sumber daya manusia (SDM), operasi, pemasaran, informasi, dan keuangan, yang dijelaskan sebagai berikut: 1. Manajer SDM. Sebagian besar perusahaan memiliki bagian sumber daya manusia yang mengurus bagian penilaian, kompensasi, training karyawan. 2. Manajer operasi. Manajer operasi berkaitan dengan bagaimana produksi dan operasi perusahaan dapat berjalan baik. 3. Manajer pemasaran. 4. Manajer informasi. 5. Manajer keuangan. 6. Manajer di bidang lain. Selain bidang-bidang di atas, masih ada beberapa bidang manajemen lain karena setiap perusahaan memiliki perbedaan fungsi, sub-fungsi maupun divisi yang berbeda-beda, E. KEAHLIAN MANAJER Walaupun jumlah posisi manajerial hampir tidak terbatas, namun kesuksesan atau keberhasilan orang-orang yang menduduki jabatan tersebut sering kali terhambat oleh keterbatasan keterampilan atau skill & kemampuan 1. Keahlian Teknikal (Technical Skill). Keahlian teknikal atau teknis adalah keahlian khusus yang harus dimiliki oleh seorang manajer berkaitan dengan tanggung jawab utama yang harus dijalankan. 2. Keahlian Hubungan Manusia (Human Relation Skill). Manajer berkaitan dengan mengarahkan dan mengontrol agar orang-orang yang ada di dalam perusahaan bertindak untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk mensosialisasikan visi, misi hingga program perusahaan dibutuhkan keahlian untuk berkomunikasi dengan berbagai orang yang terlibat dalam perusahaan. 3. Keahlian Konseptual (Conceptual Skill). Keahlian konseptual adalah keahlian untuk berpikir abstrak, menganalisis, dan mendiagnosis dan mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan keadaan yang terjadi. Keahlian konseptual ini akan menentukan kemampuan perusahaan dalam menghadapi setiap masalah yang timbul dalam perusahaan. 4. Keahlian Pengambilan Keputusan (Decision Making Skill): a. Mendefinisikan masalah, mengumpulkan fakta, dan mengidentifikasi berbagai alternatif solusi dari berbagai masalah yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan. b. Mengevaluasi berbagai alternatif yang ada, serta memilih alternatif yang terbaik. Qibal Learning Institute M

8 suatu diambil Modul 2 : Bentuk-bentuk Badan Usaha, Proses Manajemen dan Kewirausahaan c. Mengimplementasikan pilihan yang telah dibuat ke dalam pengelola usaha. perencanaan, secara berkala melakukan kontrol terhadap pelaksanaan, dan mengevaluasi apakah pilihan yang telah sudah benar-benar tepat. 5. Keahlian Mengatur Waktu (Time Management Skill). Kegiatan Belajar 2 Kewirausahaan A. KONSEP KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP) Istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris. Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari bahasa Perancis, yaitu entreprende yang berarti petualang, pencipta, dan Joseph C. Shumpeter merupakan seorang pakar teori ekonomi modern pertama yang mendukung gagasan J.B. Say, mengatakan bahwa wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya adalah untuk melakukan inovasi atau menciptakan kombinasi-kombinasi baru. Wirausaha melakukan suatu proses yang disebut dengan creative destruction terhadap keseimbangan pasar. Inovasi yang diciptakan oleh wirausaha akan menghancurkan keseimbangan yang terdapat pada pasar untuk kemudian mencapai keseimbangan baru dengan keuntungan-keuntungan atas inovasi tersebut (Macgill dalam Lupiyoadi, 2004). B. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN DAN WIRAUSAHA Pengertian kewirausahaan (entrepreneurship) tampaknya sejauh ini masih banyak yang memperdebatkan. Tidak kurang dari 15 ahli kewirausahaan dari berbagai sekolah bisnis terkemuka telah berupaya mendefinisikannya. Namun demikian, tetap saja masih banyak pertanyaan apakah kewirausahaan dan wirausaha itu. wiraswasta berarti orang yang memiliki sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan, dalam mengambil risiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Namun demikian, dalam realitasnya seorang wirausaha tidak bisa disamakan dengan wiraswasta. Wiraswasta memang berusaha sendiri, namun biasanya tidak memiliki visi pengembangan usaha, kreativitas, dan daya inovasi. Raymond W. Y Kao (dalam Lupiyoadi, 2004) menyebut kewirausahaan sebagai suatu proses, yaitu proses penciptaan sesuatu yang baru Sedangkan wirausaha mengacu pada orang yang melaksanakan proses Qibal Learning Institute M

9 5. Sifat keyakinan diri. Tersebut. Dengan kata lain seorang wirausaha adalah orang yang mampu menetas gagasan menjadi realitas. C. KARAKTERISTIK WIRAUSAHA Dari beberapa definisi yang digunakan pada modul ini, terdapat 3 aspek dasar yang ditekankan ketika Anda ingin menjadi seorang entrepreneur : 1. Entrepreneurship melibatkan proses kreasi, artinya menciptakan sesuatu yang baru dan bernilai, 2. Pengorbanan waktu dan usaha. Hanya mereka yang pernah melalui proses menjadi seorang wirausahalah yang kemungkinan besar mampu memahami dan menghargai betapa sulitnya proses kreasi tersebut. 3. Reward (hasil). Menjadi seorang entrepreneur berarti Anda ingin mendapatkan hasil tertentu (reward), antara lain berupa kemandirian yang diikuti oleh kepuasan pribadi. Sukardi (dalam Lupiyoadi, 2004) sendiri mengungkapkan bahwa terdapat sembilan karakteristik tingkat laku seorang wirausaha, antara lain: 1. Sifat instrumental. Wirausaha selalu mencari segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kinerjanya. 2. Sifat prestatif. selalu tampil lebih baik, lebih efektif dibandingkan dengan hasil yang dicapai sebelumnya dan tidak pernah puas dengan hasil yang dicapainya sekarang. 3. Sifat keluwesan bergaul. Cepat menyesuaikan diri dalam berbagai situasi hubungan antarmanusia. 4. Sifat kerja keras. 6. Sifat pengambilan risiko. menunjukkan bahwa ia selalu memperhitungkan keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan kegiatan dalam mencapai tujuan 7. Sifat swa kendali. dalam menghadapi berbagai situasi selalu mengacu pada kekuatan dan kelemahan pribadi, batas-batas kemampuan dalam berusaha. melalui pengendalian diri maka kegiatan-kegiatannya dapat lebih terarah pada pencapaian tujuan. 8. Sifat inovatif. 9. Sifat kemandirian. selalu mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi. D. SIFAT PENGUSAHA MERUPAKAN HASIL PROSES BELAJAR McClelland (dalam Lupiyoadi, 2004) mengatakan bahwa sifat bukanlah terbentuk dari keturunan, namun karena lingkungannya. Secara spesifik McClelland menyatakan bahwa terdapat faktor-faktor khusus dalam pembentukan sifat seorang wirausaha. Faktor tersebut adalah nilai-nilai yang ditanamkan oleh keluarga kepada seorang anak, di mana dorongan untuk maju dan berprestasi tanpa tekanan yang berlebihan dapat membentuk sifat wirausahanya. Hal ini menjelaskan bahwa keluarga memiliki peranan yang sangat besar bagi pembentukan sifat wirausaha seseorang. E. INTEGRITAS SEORANG WIRAUSAHA Banyak orang cenderung melihat faktor-faktor di luar diri mereka sebagai penyebab penyimpangan karakter. Padahal pengembangan integritas sebenarnya menjadi tugas dalam diri setiap orang. hal penting mengenai integritas yang berbeda dari pandangan umum: Qibal Learning Institute M

10 1. Integritas tidak ditentukan oleh lingkungan Beberapa ahli psikologi dan sosial menyatakan banyak orang dengan karakter buruk tidak akan menjadi demikian jika berada di lingkungan yang berbeda. Lingkungan memiliki tanggung jawab dalam membentuk cerminan diri kita. 2. Integritas tidak berdasarkan kedudukan Hasil karya yang baik menunjukkan karakter yang baik, begitu pula sebaliknya. Karakter lahir dari diri kita yang sebenarnya. Tetapi beberapa orang lebih senang dinilai dari gelar yang mereka miliki tanpa memperhatikan karakter asli mereka. Mereka sangat ingin memberi pengaruh pada yang lain berdasarkan besarnya kedudukan yang dimiliki daripada kebaikan karakter mereka. Namun, kedudukan yang dimiliki seseorang tidak akan pernah dapat mengerjakan apa yang dicapai oleh karakter. 3. Integritas tidak disamakan dengan reputasi Beberapa orang sering salah memandang reputasi. William Hersey Davis pernah mengungkapkan perbedaan antara karakter dengan bayangannya, yaitu reputasi, dengan begitu indah seperti penjelasan berikut. Lingkungan tempat Anda tinggal menentukan reputasi Anda Kebenaran yang Anda yakini menentukan karakter Anda Reputasi adalah dugaan Anda tentang diri Anda Karakter adalah diri Anda yang sebenarnya Reputasi adalah potret Karakter adalah wajah Reputasi datang dari luar Karakter tumbuh dari dalam Reputasi adalah apa yang Anda miliki ketika Anda masuk ke dalam lingkungan baru Karakter adalah apa yang Anda miliki ketika Anda pergi Reputasi Anda dibuat dalam waktu sekejap Karakter Anda dibangun sepanjang hidup Anda Reputasi Anda dipelajari dalam waktu satu jam Karakter Anda tidak dapat diraih dalam waktu satu tahun Reputasi tumbuh bagai cendawan Karakter berakhir dengan keabadian Reputasi membuat Anda kaya atau miskin Karakter membuat Anda senang atau susah Reputasi adalah apa yang dikatakan orang tentang diri Anda di atas nisan Anda Karakter adalah apa yang dikatakan malaikat tentang Anda di hadapan Tuhan... Reputasi yang baik amatlah bernilai, namun ia akan eksis jika merupakan refleksi dari karakter seseorang. F. MENETAPKAN KARAKTERISTIK DARI KERANGKA BERPIKIR KEWIRAUSAHAAN Menurut McGrath dan MacMillan (dalam Lupiyoadi, 2004) dijelaskan, pada umumnya wirausaha memiliki 5 karakteristik, yaitu sebagai berikut. 1. Mereka sangat bersemangat dalam melihat a/ mencari peluangpeluang baru 2. Mereka mengejar peluang dengan disiplin yang ketat. 3. Mereka hanya mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang lain yang melelahkan 4. Mereka fokus pada pelaksanaan khususnya yang bersifat adaptif. 5. Mereka mengikutsertakan energi setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka. G. FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI WIRAUSAHA wirausaha. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Russel M. Knigt pada tahun 1983 di Kanada (dalam Lupiyoadi, 2004), terdapat beberapa faktor yang memotivasi seseorang menjadi wirausaha, yaitu 1. The Foreign Refugee. Peluang-peluang ekonomi di negara lain yang lebih menguntungkan 2. The Corporate Refugee. Pekerja-pekerja yang tidak puas dengan lingkungan perusahaan merasa bahwa kepuasan kerjanya akan meningkat dengan memulai dan menjalankan bisnis sendiri. 3. The Paternal Refugee. Pendidikan dan pengalaman dari bisnis yang dibangun keluarga 4. The Feminist Refugee. Para wanita yang merasa telah mendapat perlakuan diskriminatif dibandingkan kaum lelaki, 5. The Housewife Refugee. Qibal Learning Institute M

11 Para ibu rumah tangga mencoba membantu suaminya dalam hal keuangan 6. The Society Refugee. Anggota masyarakat yang tidak setuju dengan kondisi lingkungannya biasanya akan mencoba menjalankan usaha yang tidak terikat dengan lingkungan yang ada. 7. The Educational Refugee. Banyak orang yang gagal dalam studinya atau mereka tidak cocok dengan sistem pendidikan yang ada, menjadi terpacu untuk berwirausaha. H. KEWIRAUSAHAAN DAN USAHA KECIL-MENENGAH Kewirausahaan memang tidak selalu identik dengan usaha kecilmenengah (UKM). Namun, sudah sejak lama kewirausahaan dianggap sebagai faktor pendorong utama di balik pertumbuhan ekonomi di berbagai negara. I. PENGERTIAN USAHA KECIL 1. Jasa. 2. Retailing. Perusahaan yang bergerak di bidang ini melakukan usaha dengan menjual barang yang diproduksi oleh perusahaan lain. 3. Distribusi (Grosir). 4. Pertanian (Agribisnis). 5. Produksi (Manufaktur). dengan skala produksi yang lebih terbatas. K. BEBERAPA ALASAN KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN USAHA KECIL keberhasilan dalam berwirausaha: 1. Kerja keras, kekuatan tekad, dan dedikasi. 2. Berhasil memenuhi permintaan pasar. 3. Kemampuan manajemen. alasan gagalnya usaha kecil adalah sebagai berikut.: 1. Kurangnya pengalaman dan kemampuan dalam mengelola bisnis. 2. Lemahnya sistem kontrol. 3. Kurang modal. L. PERENCANAAN STRATEGIS BAGI WIRAUSAHA Banyak orang beranggapan bahwa strategi bisnis hanya berlaku bagi perusahaan besar. Padahal untuk bisa bertahan di tengah lingkungan atau pasar yang ketat persaingannya, sebuah perusahaan kecil perlu memfokuskan sumber dayanya yang terbatas untuk mengatasi masalah tersebut. usaha yang sedang berkembang pesat dengan pertumbuhan jumlah personel dan operasi pasarnya, perlu memformalkan perencanaannya karena: 1. Tingkat ketidakpastian, 2. Tingkat persaingan 3. Jumlah dan jenis pengalaman wirausaha Perencanaan formal pada dasarnya terbagi 2, yaitu perencanaan strategi dan perencanaan operasional. Dalam perencanaan strategis terdapat 5 langkah yang harus diikuti: 1. Menguji/menganalisis lingkungan internal perusahaan dan lingkungan eksternal 2. Memformulasikan strategi perusahaan jangka panjang dan pendek 3. Menerapkan rencana strategi (program, anggaran, prosedur). 4. Mengevaluasi kinerja strategi. 5. Melakukan follow up (menindaklanjuti) umpan balik atau feedback yang berkesinambungan. terdapat 5 faktor mendorong kegiatan manajemen strategis suatu perusahaan yang sedang berkembang: Qibal Learning Institute M

12 1. permintaan akan waktu manajemen strategis, 2. Kecepatan pengambilan keputusan 3. Problem politis internal yang mengurangi dampak disfungsional dalam pengambilan keputusan organisasi; 4. Ketidakpastian lingkungan 5. Visi wirausaha. Perencanaan merupakan proses transformasi visi dan ide wirausaha ke dalam tindakan. beberapa alasan yang menjadi penyebab perencanaan kurang baik: 1. Keterbatasan waktu. 2. Kurangnya pengetahuan. 3. Kurangnya keahlian atau keterampilan. 4. Kurangnya kepercayaan dan keterbukaan (pada pihak lain, baik di dalam maupun luar perusahaan) 5. Adanya persepsi bahwa perencanaan itu berbiaya tinggi 4. Mengompromikan strategi pertumbuhan. Untuk berhasil, keseimbangan antara strategi pertumbuhan dan kompetitif harus terus dijaga. Apabila seorang wirausaha mengorbankan strateginya demi pertumbuhan yang pesat, perusahaannya akan terlempar dari bisnis. 5. Kegagalan dalam mengkomunikasikan strategi perusahaan secara terbuka kepada karyawannya. pelaksanaan atau implementasi suatu strategi adalah hampir sama pentingnya dengan strategi itu sendiri. lima kesalahan fatal para wirausaha pada tahap pengimplementasianya, antara lain: 1. Salah memahami daya tarik suatu industri. Banyak wirausaha menganggap bahwa industri yang menarik adalah industri yang berkembang pesat atau menggunakan teknologi baru, keliru karena semakin menarik suatu industri akan semakin banyak pesaing dan akibatnya, 2. Tidak ada keunggulan kompetitif yang nyata. Banyak wirausaha yang hanya meniru strategi para pesaingnya 3. Mengejar posisi kompetitif yang tidak terjangkau. Banyak wirausaha yang agresif berusaha untuk mendapatkan posisi dominan dalam penjualan produknya. Mereka hanya ingat untuk terus menjual, namun melupakan bagaimana mempertahankan keberhasilan tersebut Qibal Learning Institute M

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA Bentuk Organisasi dan Kerja Sama Bisnis Putu Semaradana, S.Pd A. BENTUK-BENTUK BADAN USAHA Bentuk-bentuk badan usaha dapat dibedakan menjadi beberapa, antara lain Perusahaan Perseorangan, Perusahaan Perkongsian,

Lebih terperinci

Mindset Kewirausahaan

Mindset Kewirausahaan Modul ke: Mindset Kewirausahaan Pola pikir yang dapat merubah seseorang mengarah dan memahami kewirausahaan, Perubahan pola pikir sangat dibutuhkan untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

TUGAS ONLINE PENGANTAR BISNIS MENGELOLA PERUSAHAAN BISNIS SEKSI 11. DOSEN PEMBIMBING : JATMIKO Ir.,MBA.,MM. DISUSUN OLEH :

TUGAS ONLINE PENGANTAR BISNIS MENGELOLA PERUSAHAAN BISNIS SEKSI 11. DOSEN PEMBIMBING : JATMIKO Ir.,MBA.,MM. DISUSUN OLEH : TUGAS ONLINE PENGANTAR BISNIS MENGELOLA PERUSAHAAN BISNIS SEKSI 11 DOSEN PEMBIMBING : JATMIKO Ir.,MBA.,MM. DISUSUN OLEH : NAMA : ALIFIA PUTRI MAULIDASARI NIM : 2012 12 214 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak, MBA

Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak, MBA Mengelola Perusahaan Bisnis Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak, MBA A. Menetapkan Tujuan dan Merumuskan Strategi 1. Menetapkan Tujuan Bisnis 2. Merumuskan Strategi 3. Rencana Kontingensi dan Manajemen Krisis 1.

Lebih terperinci

MENGELOLA ENTITAS BISNIS. Muniya Alteza

MENGELOLA ENTITAS BISNIS. Muniya Alteza MENGELOLA ENTITAS BISNIS Muniya Alteza Manajer Kerja manajer mencakup usaha untuk mengembangkan strategi dan rencana taktis Manajer harus menganalisa lingkungan persaingan, merencanakan, mengelola, mengarahkan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). hasil yang dapat dibanggakan (Sadono Sukirno, 2004:367).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). hasil yang dapat dibanggakan (Sadono Sukirno, 2004:367). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan 2.1.1 Definisi Kewirausahaan Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani) dan usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). Dengan demikian

Lebih terperinci

Pengertian dan Urgensi Perencanaan Tujuan dan Rencana Menetapkan Tujuan dan Mengembangkan Rencana Masalah Kontemporer dalam Perencanaan

Pengertian dan Urgensi Perencanaan Tujuan dan Rencana Menetapkan Tujuan dan Mengembangkan Rencana Masalah Kontemporer dalam Perencanaan Pengertian dan Urgensi Perencanaan Tujuan dan Rencana Menetapkan Tujuan dan Mengembangkan Rencana Masalah Kontemporer dalam Perencanaan MANAGEMENT, Eleventh Edition by Stephen P. Robbins & Mary Coulter

Lebih terperinci

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan :

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan : Nama : Yohanna Enggasari Pertanyaan : 1. Definisikan manajemen dan organisasi serta mengapa manajemen diperlukan dalam sebuah organisasi? 2. Sebutkan fungsi fungsi manajemen dan berikan contoh kegiatan

Lebih terperinci

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 305) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Usaha bisnis membutuhkan organisasi. Organisasi bisnis membutuhkan manajemen untuk mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.

Usaha bisnis membutuhkan organisasi. Organisasi bisnis membutuhkan manajemen untuk mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Usaha bisnis membutuhkan organisasi. Organisasi bisnis membutuhkan manajemen untuk mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Organisasi usaha adalah struktur eksekutif dari bisnis. Organisasi

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS. Bentuk-bentuk Kepemilikan Bisnis. Ryani Dhyan Parashakti, SE,.MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Manajemen

PENGANTAR BISNIS. Bentuk-bentuk Kepemilikan Bisnis. Ryani Dhyan Parashakti, SE,.MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Manajemen Modul ke: PENGANTAR BISNIS Bentuk-bentuk Kepemilikan Bisnis Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Ryani Dhyan Parashakti, SE,.MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Tatap Muka 4 Pengantar Bisnis Dr. Arissetyanto

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Wirausaha Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam

Lebih terperinci

Manajemen. Pengantar. Manajemen. dan Organisasi. Bab. edisi kesepuluh. Penerbit Erlangga

Manajemen. Pengantar. Manajemen. dan Organisasi. Bab. edisi kesepuluh. Penerbit Erlangga Manajemen edisi kesepuluh Stephen P. Robbins Mary Coulter Bab 1 Pengantar Manajemen dan Organisasi Penerbit Erlangga 1 Kerangka Pembelajaran Ikuti Kerangka Pembelajaran ini ketika membaca dan mempelajari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 yang dimaksud usaha kecil adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 yang dimaksud usaha kecil adalah 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian UKM Di Indonesia pengertian mengenai usaha kecil masih sangat beragam. Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 yang dimaksud usaha kecil adalah

Lebih terperinci

Badan Usaha Agribisnis. Rikky Herdiyansyah SP., MSc

Badan Usaha Agribisnis. Rikky Herdiyansyah SP., MSc Badan Usaha Agribisnis Rikky Herdiyansyah SP., MSc BADAN USAHA AGRIBISNIS Badan usaha atau corporate merupakan suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi atau faktor produksi yang

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MEMAHAMI KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN BISNIS BARU. Catur Widayati, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

PENGANTAR BISNIS MEMAHAMI KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN BISNIS BARU. Catur Widayati, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: PENGANTAR BISNIS MEMAHAMI KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN BISNIS BARU Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Catur Widayati, SE.,MM Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Pengertian Bisnis Kecil Pengertian

Lebih terperinci

Badan Usaha dalam Perekonomian Nasional

Badan Usaha dalam Perekonomian Nasional Badan Usaha dalam Perekonomian Nasional Pengertian Manajemen Dari segi seni: Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui l ipekerjaan orang lain (Mary Parker Foller) 1 Pengertian Manajemen

Lebih terperinci

Manajemen, Kepemimpinan dan Pemberdayaan Karyawan

Manajemen, Kepemimpinan dan Pemberdayaan Karyawan Manajemen, Kepemimpinan dan Pemberdayaan Karyawan Modul ke: Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Fungsi Manajemen Manajemen adalah

Lebih terperinci

Pengertian Manajemen Dan Peran Manajer 1. George R Terry mendefinisikan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumn

Pengertian Manajemen Dan Peran Manajer 1. George R Terry mendefinisikan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumn MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN BISNIS Pengertian Manajemen Dan Peran Manajer 1. George R Terry mendefinisikan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui kegiatan

Lebih terperinci

Sekretari

Sekretari Kompetensi Dasar Menganalisis Bentuk-bentuk perusahaan Materi BUMN Koperasi Swasta BENTUK BADAN USAHA BUMN KOPERASI SWASTA BUMN Suatu bangun usaha yang didirikan oleh Negara dan kepemilikannya dipegang

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-3

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-3 PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-3 Bentuk-bentuk Badan Usaha Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si ORGANIZING Proses pengorganisasian Cara organisasi mengalokasikan & menugaskan kegiatan-kegiatan kepada para

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Badan Usaha Milik Negara merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN-I MENGENALI PELUANG DAN MEMILIH JENIS USAHA. Didin Hikmah, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

KEWIRAUSAHAAN-I MENGENALI PELUANG DAN MEMILIH JENIS USAHA. Didin Hikmah, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen KEWIRAUSAHAAN-I Modul ke: MENGENALI PELUANG DAN MEMILIH JENIS USAHA Fakultas Ekonomi Bisnis Didin Hikmah, SE, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pokok Bahasan 1. Mengenali hingga memilih peluang

Lebih terperinci

PERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan

PERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan PERENCANAAN Tujuan Instruksional Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai perencanaan, proses pembuatan rencana dan tingkat rencana organisasi serta hambatan-hambatan dalam perencanaan. Materi Pembahasan

Lebih terperinci

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA No.305, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6173) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN & KEPEMILIKAN BISNIS. Muniya Alteza

KEWIRAUSAHAAN & KEPEMILIKAN BISNIS. Muniya Alteza KEWIRAUSAHAAN & KEPEMILIKAN BISNIS Muniya Alteza Kategori dan Peran Bisnis Kecil Peran bisnis kecil 1. Penciptaan lapangan kerja 2. Inovasi 3. Penyokong bisnis besar Bisnis kecil di Indonesia: Menyumbang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU Kampus

Lebih terperinci

Pengantar Bisnis. Kelebihan dan Kelemahan Bentuk-Bentuk Pemilikan Bisnis. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis

Pengantar Bisnis. Kelebihan dan Kelemahan Bentuk-Bentuk Pemilikan Bisnis. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis Pengantar Bisnis Modul ke: Kelebihan dan Kelemahan Bentuk-Bentuk Pemilikan Bisnis Fakultas Ekonomi & Bisnis Dinar Nur Affini, SE., MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pertimbangan Menetapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Total Quality Management (TQM) 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) merupakan suatu bukti pendekatan sistematis terhadap perencanaan dan

Lebih terperinci

Minggu-1. Gambaran Umum Tentang Budget. Penganggaran Perusahaan. Administrasi Bisnis. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM

Minggu-1. Gambaran Umum Tentang Budget. Penganggaran Perusahaan. Administrasi Bisnis. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-1 Gambaran Umum Tentang Budget By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM Further Information : Mobile: 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Administrasi Bisnis Pokok Bahasan (1)

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB 2 MANAJEMEN DAN MANAJER

BAB 2 MANAJEMEN DAN MANAJER BAB 2 MANAJEMEN DAN MANAJER KONSEP DASAR MANAJEMEN Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi melalui: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemimpin Menurut Tjiptono (2001:79) pemimpin yang baik harus memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: 1. Tanggung jawab yang seimbang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perubahan zaman yang begitu cepat, setiap instansi / perusahaan otomatis harus siap menghadapinya, karena kalau tidak siap perusahaan akan sulit untuk dapat bersaing,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk membedakan dirinya dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk membedakan dirinya dalam 21 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk membedakan dirinya dalam persaingan agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Lebih terperinci

BAB 1 KONSEP DASAR BISNIS

BAB 1 KONSEP DASAR BISNIS BAB 1 KONSEP DASAR BISNIS 1. Pengertian Bisnis Bisnis berasal dari business busy sibuk Sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan Suatu organisasi yang menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

b. bahwa Badan Usaha Milik Negara mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan perekonomian nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat;

b. bahwa Badan Usaha Milik Negara mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan perekonomian nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat; UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Badan Usaha Milik Negara merupakan

Lebih terperinci

NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA

NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Badan Usaha Milik Negara merupakan

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Management berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Dalam hal mengatur akan timbul masalah, mengapa harus diatur, dan apa tujuan pengaturan tersebut.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kehidupan manusia, termasuk Indonesia telah memasuki era globalisasi dan hingga saat ini belum ada definisi yang pasti bagi globalisasi. Globalisasi

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5343 PERTAHANAN. Industri. Kelembagaan. Penyelenggaraan. Pengelolaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 183) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN 1. Perusahaan Perseorangan 2. Firma 3. Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap) 4. Perseroan Terbatas 5. Yayasan 6. Koperasi 7. Perusahaan yang dikendalikan pemerintah Beberapa

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN 2.1. Anggaran Perusahaan Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan

Lebih terperinci

MANAJEMEN DALAM KOPERASI

MANAJEMEN DALAM KOPERASI MANAJEMEN DALAM KOPERASI APA ITU MANAJEMEN? Pemahaman konsep manajemen tidak dapat dipisahkan dari pemahaman konsep organisasi. Organisasi adalah tempat orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Terdapat suatu ungkapan dalam manajemen modern, yaitu : Mengukur adalah untuk mengerti (memahami), Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan, Memperoleh

Lebih terperinci

Wirausaha, Manajer dan Karyawan M. Judi Mukzam

Wirausaha, Manajer dan Karyawan M. Judi Mukzam Wirausaha, Manajer dan Karyawan M. PENGUSAHA (Entrepreneur) Boone & Kurtz (2002:217) pengusaha (entrepreneur) adalah orang yang mencari peluang yg menguntungkan dan mengambil resiko seperlunya untuk merencanakan

Lebih terperinci

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Kode etik bisnis ini berlaku pada semua bisnis dan karyawan Smiths Group di seluruh dunia. Kepatuhan kepada Kode ini membantu menjaga dan meningkatkan

Lebih terperinci

IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN 1.IDE KEWIRAUSAHAAN

IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN 1.IDE KEWIRAUSAHAAN IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN 1.IDE KEWIRAUSAHAAN Karena memulai wirausahaan diawali dengan ide ide.marilah kita mempertimbangkan beberapa sumber inspirasi ide-ide baru. Beberapa penelitian telah

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM. Page 1 Definisi Manajemen Strategis Menurut Fred R.David (2004 : 5) :Manajemen strategis adalah ilmu mengenai perumusan,

Lebih terperinci

REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI

REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Rekomendasi 4.1.1 Rekomendasi untuk Peningkatan Lingkungan Entrepreneurial Rekomendasi yang diberikan disini adalah untuk mengetahui apa yang seharusnya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa, 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perseroan Terbatas 1. Pengertian Perseroan Terbatas Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa, perseroan adalah suatu persetujuan dengan mana dua orang

Lebih terperinci

Chapter 2. Pengembangan Strategi SI/TI - Andi Dwi Riyanto, M.Kom

Chapter 2. Pengembangan Strategi SI/TI - Andi Dwi Riyanto, M.Kom Chapter 2 * A. Definisi Strategi dan Kebijakan SI/TI B. Ruang Lingkup C. Tujuan Pengembangan Strategi dan Kebijakan SI/TI D. Fungsi Strategi E. Perkawinan antara DUNIA MANAJEMEN dan TEKNOLOGI INFORMATIKA

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa, perseroan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa, perseroan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perseroan Terbatas 1. Pengertian Perseroan Terbatas Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa, perseroan adalah suatu persetujuan dengan mana dua orang

Lebih terperinci

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI Modul ke: 01Fakultas FASILKOM KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM Matsani, S.E, M.M Program Studi SISTEM INFORMASI DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN Menurut Thomas W. Zimmerer, Kewirausahaan adalah hasil

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR: KEP-09A/MBU/2005 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR: KEP-09A/MBU/2005 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR: KEP-09A/MBU/2005 TENTANG PENILAIAN KELAYAKAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) CALON ANGGOTA DIREKSI BADAN USAHA MILIK NEGARA MENTERI BADAN USAHA

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE PT.RUMAH MIKRO INDONESIA

COMPANY PROFILE PT.RUMAH MIKRO INDONESIA COMPANY PROFILE PT.RUMAH MIKRO INDONESIA Ruko Pasadena Blok RA No.8, Villa Mutiara Jl.Raya Cibarusah, Cikarang, Bekasi Jawa Barat Contact Person : Jumbadi (0896-97408715) Dedikasi untuk bangsa dengan integritas

Lebih terperinci

Modul ke: PENGANTAR BISNIS. Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Yanto Ramli, SS, MM. Program Studi Manajemen.

Modul ke: PENGANTAR BISNIS. Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Yanto Ramli, SS, MM. Program Studi Manajemen. Modul ke: PENGANTAR BISNIS Bentuk Kepemilikan Bisnis Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Yanto Ramli, SS, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS Bentuk kepemilikan Bisnis terdiri

Lebih terperinci

KEBIJAKAN OTONOMI DALAM MANAJEMEN RUMAH SAKIT

KEBIJAKAN OTONOMI DALAM MANAJEMEN RUMAH SAKIT Bagian I 51 BAB IV KEBIJAKAN OTONOMI DALAM MANAJEMEN RUMAH SAKIT 4.1 Globalisasi dan Otonomi Rumah Sakit Di Indonesia problem keuangan menyebabkan kemampuan pemerintah pusat untuk membiayai pembangunan

Lebih terperinci

II. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

II. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI Yth. 1. Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi; dan 2. Pengguna Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini secara langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. saat ini secara langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan-perusahaan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda negara-negara Asia tahun 997 maupun krisis global saat ini secara langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG. Draf Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) REBONG PERMAI

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG. Draf Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) REBONG PERMAI - 1 - BUPATI ACEH TAMIANG Draf Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) REBONG PERMAI BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan produk itu untuk memenuhi sebagian kebutuhannya. Produsen

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan produk itu untuk memenuhi sebagian kebutuhannya. Produsen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan didirikan dan dikelola untuk menghasilkan sesuatu atau sekelompok produk baik berupa barang maupun jasa. Produk itu dipasarkan dan dijual kepada pihak lain,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terdiri dari tiga bentuk badan usaha yaitu swasta, BUMN dan koperasi. Badan

I. PENDAHULUAN. terdiri dari tiga bentuk badan usaha yaitu swasta, BUMN dan koperasi. Badan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan tentang pelaku ekonomi nasional terdiri dari tiga bentuk badan usaha yaitu swasta, BUMN dan koperasi. Badan Usaha Milik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di dalam setiap aktifitas suatu organisasi perlu memiliki kerjasama harmonis, melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penulis mengangkat teori Atribusi dari Kelley dan teori motivasi berprestasi dari David McClelland sebagai grand theory. Penemuan fakta lapangan akan didukungan pula dengan data

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM PERUSAHAAN DAERAH BANGUN BANUA KALIMANTAN SELATAN MENJADI PERSEROAN TERBATAS BANGUN BANUA KALIMANTAN

Lebih terperinci

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI 6.1. Aspek Legalitas Suatu industri yang didirikan perlu mendapatkan legalitas dari pihak yang terkait, dalam hal ini adalah pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada suatu masalah bagaimana perusahaan tersebut dapat terus beroperasi dan berhasil didalam persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia usaha dan perdagangan bebas akan membuka berbagai kesempatan baru dan juga dorongan dunia usaha ke arah yang semakin keras dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Mendirikan Usaha Baru (Start Up) Mendirikan usaha baru adalah memulai usaha dengan mendirikan perusahaan yang baru. Dalam hal ini yang harus dilakukan

Lebih terperinci

Evolusi Teori. Manajemen Manajer. Teori Manajem en Klasik

Evolusi Teori. Manajemen Manajer. Teori Manajem en Klasik Pengertian Manajemen Manajemen dan Manajer Evolusi Teori Manajemen Manajemen dan Lingkungan Eksternal Manajemen sebagai Ilmu dan Seni Definisi Manajemen Fungsi fungsi Manajemen Tingkatan Manajemen Keterampilan

Lebih terperinci

PERENCANAAN (planning)

PERENCANAAN (planning) PERENCANAAN (planning) Dasar Manajemen dan Bisnis Bahan: Gary Dessler Bab 3&4 created by Ryani D P 1 FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Mengetahui konsep dasar mengenai perencanaan dalam manajemen

Lebih terperinci

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan M a n a j e m e n S t r a t e g i k 77 Materi Minggu 10 Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan 10.1 Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan

Lebih terperinci

Kapita Selekta Ilmu Sosial

Kapita Selekta Ilmu Sosial Modul ke: Kapita Selekta Ilmu Sosial Bentuk Badan Usaha Fakultas ILMU KOMUNIKASI Finy F. Basarah, M.Si Program Studi Penyiaran Bentuk Badan Usaha Kapita Selekta Ilmu Sosial Ruang lingkup Bentuk bentuk

Lebih terperinci

MENJALANKAN BISNIS. Menurut Suryana (2003) Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu :

MENJALANKAN BISNIS. Menurut Suryana (2003) Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu : MENJALANKAN BISNIS Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan modal kecil pun

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di perusahaan PT. Jasaraharja Putra kota gorontalo

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di perusahaan PT. Jasaraharja Putra kota gorontalo BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan di perusahaan PT. Jasaraharja Putra kota gorontalo maka data dan informasi yang diperoleh sebagai

Lebih terperinci

BAB 7 PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI

BAB 7 PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI BAB 7 PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI Pengorganisasian Pengorganisasian (organizing) adalah suatu proses mengatur SDM dan sumber daya lainnya dalam menjalankan strategi perusahaan untuk mencapai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-01/MBU/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-01/MBU/2006 TENTANG PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-01/MBU/2006 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA KOMISARIS ANAK PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA MENTERI BADAN USAHA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan evaluasi dalam menilai kinerja perusahaan. Seringkali penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan evaluasi dalam menilai kinerja perusahaan. Seringkali penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penilaian Kinerja Melihat aktifitas perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasinya sehari - hari maka akan menghasilkan penilaian yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk

Lebih terperinci

Advertising Project Management

Advertising Project Management Modul ke: Advertising Project Management Definisi Konsep Management Fakultas Komunikasi Berliani Ardha, SE, M.Si Program Studi Advertising & Marketing communication www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengantisipasi perkembangan ekonomi global

Lebih terperinci

Cara Untuk Memasuki Dunia Usaha

Cara Untuk Memasuki Dunia Usaha Cara Untuk Memasuki Dunia Usaha A. Merintis usaha baru (starting) B. Dengan membeli perusahaan orang lain (buying) C. Kerjasama manajemen (franchising) MERINTIS USAHA BARU (STARTING) Bentuk usaha baru

Lebih terperinci

Menjelaskan organisasi bisnis Menjelaskan bentuk bentuk organisasi bisnis Menjelaskan karakteristik bentuk bentuk organisasi bisnis Menjelaskan

Menjelaskan organisasi bisnis Menjelaskan bentuk bentuk organisasi bisnis Menjelaskan karakteristik bentuk bentuk organisasi bisnis Menjelaskan Menjelaskan organisasi bisnis Menjelaskan bentuk bentuk organisasi bisnis Menjelaskan karakteristik bentuk bentuk organisasi bisnis Menjelaskan bentuk bentuk organisasi pemerintah (negara) Bentuk bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar negeri. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar negeri. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat mengakibatkan perusahaan terus bertambah, sehingga persaingan antar perusahaan tidak dapat dihindari. Perekonomian

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN HOLDING COMPANY PERSEROAN TERBATAS BHUMI PANDANARAN SEJAHTERA (PERSERODA) KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis

Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis Modul ke: Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis Bisnis yang maju adalah bisnis yang mampu berkembang di tengah krisis Fakultas EKONOMI & BISNIS Yusman, SE., MM. Program Studi Akuntansi - S

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Modul ke: 09 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BENTUK BADAN USAHA Oleh: Endra Murti Sagoro

BENTUK BADAN USAHA Oleh: Endra Murti Sagoro BENTUK BADAN USAHA Oleh: Endra Murti Sagoro Pengertian Badan Usaha Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba/keuntungan. Badan usaha seringkali disamakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV

BAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT KF adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN USAHA DAN STRATEGI KEWIRAUSAHAAN

PENGELOLAAN USAHA DAN STRATEGI KEWIRAUSAHAAN Modul ke: 03 Fakultas ILMU KOMUNIKASI PENGELOLAAN USAHA DAN STRATEGI KEWIRAUSAHAAN Kewirausahaan II (B51431EL) Destria Ray Natalia S. MSc Program Studi Advertising & Marketing Communications Fungsi Perencanaan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Birokrasi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah, memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa Indonesia. Oleh karena itu birokrat pemerintah daerah dituntut untuk

Lebih terperinci

Materi Minggu 6. Pengambil Keputusan Strategik: Manajer Strategik dan Corak Manajemen Strategik

Materi Minggu 6. Pengambil Keputusan Strategik: Manajer Strategik dan Corak Manajemen Strategik M a n a j e m e n S t r a t e g i k 29 Materi Minggu 6 Pengambil Keputusan Strategik: Manajer Strategik dan Corak Manajemen Strategik 6.1 Direksi Corporate Menurut UU No. 40 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 5 tentang

Lebih terperinci