Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Mata di BPRSUD Kota Salatiga

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Mata di BPRSUD Kota Salatiga"

Transkripsi

1 REFERAT KATARAK SENILIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Mata di BPRSUD Kota Salatiga Diajukan kepada dr. H. Djoko Luzono, Sp. M. Disusun oleh Wahyu Suryasaputra NIM KEPANITERAAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA BPRSUD SALATIGA DAFTAR ISI Halaman Pengesahan... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Tabel dan Gambar... v Bab I Pendahuluan... Bab II Tinjauan Pustaka... A. Definisi... B. Anatomi Lernsa.... Kapsul.... Serat Zonula.... Epitel Lensa.... Nukleus dan Korteks... C. Fisiologi Lensa.... Keseimbangan Elektrolit dan Air Dalam Lensa.... Akomodasi Lensa... D. Etiologi dan Patofisiologi... E. Klasifikasi Katarak Senilis.... Katarak Insipien.... Katarak Intumesen.... Pembedahan Katarak I H Komplikasi... Katarak Hipermatur... K... Komplikasi Pembedahan Katarak... Katarak Imatur.. Daftar Pustaka Diagnosis... Penatalaksanaan... F... Prognosis... Katarak Matur... Pencegahan... Manifestasi Klinis... G... BAB III Kesimpulan J...

2 Perubahan yang terjadi pada saat akomodasi. Perbedaan stadium katarak senil Halaman Gambar Gambar. Halaman. Pembedahan katarak Harvard Health Publications. Tabel.DAFTAR TABEL DAN GAMBAR Tabel Tabel.. mengacu pada data World Health Organization WHO. Menurut survei Depkes RI tahun pada Propinsi.BAB I PENDAHULUAN Katarak berasal dari bahasa Yunani Katarrhakies. dari seluruh penduduk Ilham. penyebab kebutaan adalah katarak.int. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. prevalensi kebutaan bilateral adalah... dari seluruh penduduk.who. denaturasi protein lensa atau akibat keduaduanya Ilyas.. sedangkan prevalensi kebutaan unilateral adalah. Sedangakan untuk negara maju sekitar. katarak menyumbang sekitar kasus kebutaan di dunia Widyaningtyas. sebagaimana dipublikasikan dalam situs www. Katarak kerap disebutsebut sebagai penyebab kebutaan nomor satu di Indonesia. Bahkan. Inggris Cataract.. dan Latin Cataracta yang berarti air terjun. Menurut WHO di negara berkembang penduduk mengalami kebutaaan dan penyebabnya adalah katarak. Katarak ialah setiap kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi penambahan cairan lensa lensa. Di dalam mata. yaitu usia diatas tahun Ilyas. B. Lensa merupakan struktur yang tidak memiliki pembuluh darah dan tidak memiliki pembuluh limfe. Definisi katarak menurut WHO adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata. yang menghalangi sinar masuk ke dalam mata. namun juga dapat terjadi pada anakanak yang lahir dengan kondisi tersebut. lensa trfiksir pada serat zonula yang berasal dari badan silier.. inflamasi atau penyakit lainnya. Katarak terjadi karena faktor usia. Lensa menyumbang kekuatan refraksi sebanyak dioptri dalam penglihatan. Katarak juga dapat terjadi setelah trauma.bab II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Lensa Anatomi lensa menurut AAO Lensa berbentuk bikonveks dan transparan. Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut. Definisi Katarak termasuk golongan kebutaan yang tidak dapat dicegah tetapi dapat disembuhkan. Kutub anterior dan posterior lensa dihubungkan oleh garis khayal yang disebut axis. Serat zonula tersebut menempel dan. sedangkan equator merupakan garis khayal yang mengelilingi lensa.. Seratserat zonula ini menyatu dengan lensa pada bagian anterior dan psterior kapsul lensa. lalu serat baru akan terbentuk dan akan menekan seratserat lama untuk berkumpul di bagian tengah lensa. Kapsul Kapsul lensa merupakan membran dasar yang elastis dan transparan tersusun dari kolagen tipe IV yang berasal dari selsel epitel lensa. Bagian paling tebal kapsul berada di bagian anterior dan posterior zona preequator dan bagian paling tipis berada di bagian tengah kutub posterior.. Selsel epitel yang baru terbentuk akan menuju equator lalu berdiferensiasi menjadi serat lensa. Seratserat. RNA. Kapsul ini merupakan membran dasar yang melindungi nukleus. korteks dan epitel lensa..menyatu dengan lensa pada bagian anterior dan posterior dari kapsul lensa. seperti sintesis DNA. Selsel tersebut juga dapat membentuk ATP untuk memenuhi kebutuhan energi lensa. Serat Zonula Lensa terfiksir oleh serat zonula yang berasal dari lamina basal pars plana dan pars plikata badan silier. Nukleus dan Korteks Selsel berubah menjadi serat.. Selsel epitel ini dapat melakukan aktivitas seperti yang dilakukan selsel lainnya. Epitel Lensa Tepat di belakang kapsul anterior lensa terdapat satu lapis selsel epitel. protein dan lipid. Kapsul ini mengandung isi lensa serta mempertahankan bentuk lensa pada saat akomodasi.

3 paling tua yang terbentuk merupakan lensa fetus yang diproduksi pada fase embrionik dan masih menetap hingga sekarang. Namun hanya sisi anterior lensa saja yang terkena aqueous humor.. dan jumlah ini tidak banyak berubah seiring bertambahnya usia. Fisiologi Lensa Fisiologi lensa menurut AAO Lensa tidak memiliki pembuluh darah maupun sistem saraf. Konsentrasi sodium di luar lensa lebih tinggi yaitu sekitar M dan potasium sekitar M. Keseimbangan Elektrolit dan Air Dalam Lensa Lensa normal mengandung air. Sekitar dari air di dalam lensa berada di ruangan ekstrasel. Seratserat yang baru akan membentuk korteks dari lensa. Keseimbangan elektrolit antara lingkungan dalam dan luar lensa sangat tergantung dari permeabilitas membran sel lensa dan aktivitas pompa sodium. Untuk mempertahankan kejernihannya. C.. Konsentrasi sodium di dalam lensa adalah sekitar M dan potasium sekitar M. Oleh karena itu. Na. lensa harus menggunakan aqueous humor sebagai penyedia nutrisi dan sebagai tempat pembuangan produknya. selsel yang berada di tengah lensa membangun jalur komunikasi terhadap lingkungan luar lensa dengan membangun lowresistance gap junction antar sel. Saat otot silier berkontraksi. K ATPase dapat mengakibatkan hilangnya keseimbangan elektrolit dan meningkatnya air di dalam lensa.. Setelah umur tahun. Akomodasi terjadi akibat perubahan lensa oleh aksi badan silier terhadap seratserat zonula. lensa lebih pipih dan kekuatan dioptri menurun. ketebalan axial lensa meningkat.. kekakuan yang terjadi di nukleus lensa secara klinis mengurangi daya akomodasi. Akomodasi Lensa Mekanisme yang dilakukan mata untuk merubah fokus dari benda jauh ke benda dekat disebut akomodasi.k ATPase. Asam amino aktif masuk ke dalam lensa melalui pompa sodium yang berada di sel epitel. Transpor membran dan permeabilitas sangat penting untuk kebutuhan nutrisi lensa. Inhibisi Na. serat zonular relaksasi mengakibatkan lensa menjadi lebih cembung. tidak langsung seperti sistem transport aktif. Glukosa memasuki lensa secara difusi terfasilitasi. kekuatan dioptri meningkat. dan terjadi akomodasi. Konsentrasi kalsium di dalam sel yang normal adalah M. serat zonular menegang. Ketika otot silier berkontraksi. pembentukan protein highmolecularweight dan aktivasi protease destruktif. Hilangnya keseimbangan kalsium ini dapat menyebabkan depresi metabolisme glukosa. sedangkan di luar lensa adalah sekitar M. Keseimbangan kalsium juga sangant penting bagi lensa. Perbedaan konsentrasi kalsium ini diatur sepenuhnya oleh pompa kalsium CaATPase. Saat otot silier relaksasi. sedangkan obatobat parasimpatolitik atropine memblok akomodasi.terori A free radical Free radical terbentuk bila terjadi reaksi intermediate reaktif kuat.tabel. Free radical dengan molekul normal mengakibatkan degenerasi.. Obatobat parasimpatomimetik pilokarpin memicu akomodasi. Obatobatan yang menyebabkan relaksasi otot silier disebut cycloplegik. D.Teori putaran biologik A biologic clock.teori mutasi spontan. Terdapat beberapa teori konsep penuaan menurut Ilyas sebagai berikut.imunologis. Perubahan yang terjadi pada saat akomodasi..jaringan embrio manusia dapat membelah diri kali mati.. dengan bertambah usia akan bertambah cacat imunologik yang mengakibatkan kerusakan sel... Etiologi dan Patofisiologi Penyebab terjadinya katarak senilis hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Akomodasi Kontraksi Menurun Lebih cembung Meningkat Meningkat Tanpa Akomodasi Relaksasi Meningkat Lebih pipih Menurun Menurun Otot silier Ketegangan serat zonular Bentuk lensa Tebal axial lensa Dioptri lensa Terjadinya akomodasi dipersarafi oleh saraf simpatik cabang nervus III okulomotorius. Lebih iregular. Ahli biokimia mengatakan terjadi pengikatan bersilang asam nukleat dan molekul protein sehingga mengganggu fungsi.sel epitel germinatif pada ekuator bertambah

4 besar dan berat.bengakak dan fakuolisasi mitokondria yang nyata. metionin. Serat lensa.. triptofan.mulai presbiopia.pada korteks jelas kerusakan serat sel. sistein dan tirosin lensa. Kapsul.Teori A Crosslink. sinar ultraviolet lama kelamaan merubah protein nukleus histidin. Epitel makin tipis.terlihat bahan granular.menebal dan kurang elastis / dibanding anak. sedang warna coklet protein lensa nukleus mengandung histidin dan triptofan dibanding normal. Free radical dapat dinetralisasi oleh antioksidan dan vitamin E.Bentuk lamel kapsul berkurang atau kabur.brown sclerotic nucleus. Perubahan lensa pada usia lanjut menurut Ilyas.. Kekeruhan lensa dengan nukleus yang mengeras akibat usia lanjut biasanya mulai terjadi pada usia lebih dari tahun. Katarak Insipien Pada katarak stadium insipien terjadi kekeruhan mulai dari tepi ekuator menuju korteks anterior dan posterior katarak kortikal.. intumesen. Sinar tidak banyak mengubah protein pada serat muda. Tabel. matur dan hipermatur Ilyas. Vakuol mulai terlihat di dalam korteks.. E. imatur. Klasifikasi Katarak Senil Katarak senilis secara klinik dikenal dalam empat stadium yaitu insipien. Perbedaan stadium katarak senilis Ilyas.. Pada katarak subkapsular posterior. kekeruhan mulai terlihat anterior. Insipien Ringan Normal Normal Normal Normal Negatif Imatur Sebagian Bertambah Terdorong Dangkal Sempit Positif Glaukoma Matur Seluruh Normal Normal Normal Normal Negatif Hipermatur Masif Berkurang Tremulans Dalam Terbuka Pseudopos Uveitis Glaukoma Kekeruhan Cairan lensa Iris Bilik mata depan Sudut bilik mata Iris shadow test Penyulit.Korteks tidak berwarna karena Kadar asam askorbat tinggi dan menghalangi fotooksidasi. subkapsular posterior. Katarak intumesen biasanya terjadi pada katarak yang berjalan cepat dan mengakibatkan mipopia lentikular. Pada keadaan ini dapat terjadi hidrasi korteks hingga lensa akan mencembung dan daya biasnya akan bertambah... Pencembungan lensa ini akan dapat memberikan penyulit glaukoma. Kekeruhan ini dapat menimbulkan polipia oleh karena indeks refraksi yang tidak sama pada semua bagian lensa. Pada pemeriksaan slitlamp terlihat vakuol pada lensa disertai peregangan jarak lamel serat lensa. celah terbentuk antara serat lensa dan korteks berisi jaringan degeneratif benda Morgagni pada katarak isnipien Ilyas. Bentuk ini kadangkadang menetap untuk waktu yang lama.. Katarak Imatur Pada katarak senilis stadium imatur sebagian lensa keruh atau katarak yang belum mengenai seluruh lapis lensa. Katarak Intumesen. Masuknya air ke dalam celah lensa mengakibatkan lensa menjadi bengkak dan besar yang akan mendorong iris sehingga bilik mata menjadi dangkal dibanding dengan keadaan normal. yang memberikan miopisasi.. Pada katarak imatur akan dapat bertambah volume lensa akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yang degeneratif. Pada katarak intumesen terjadi kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang degeneratif menyerap air. Katarak Hipermatur Pada katarak stadium hipermatur terjadi proses degenerasi lanjut.. Kadangkadang pengkerutan berjalan terus sehingga hubungan dengan zonula Zinn menjadi kendor.. Katarak Matur Pada katarak senilis stadium matur kekeruhan telah mengenai seluruh masa lensa. dapat menjadi keras atau lembek dan mencair. Akan terjadi kekeruhan seluruh lensa yang bila lama akan mengakibatkan kalsifikasi lensa. Pada pemeriksaan terlihat bilik mata dalam dan lipatan kapsul lensa... Kekeruhan ini bisa terjadi akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh.pada keadaan lensa mencembung akan dapat menimbulkan hambatan pupil.. berwarna kuning dan kering. maka korteks akan memperlihatkan bentuk sebagai sekantong susu disertai dengan nukleus yang terbenam di dalam korteks lensa karena lebih berat. Bila proses katarak berjalan lanjut disertai dengan kapsul yang tebal maka korteks yang berdegenerasi dan cair tidak dapat keluar. sehingga

5 lensa kembali pada ukuran yang normal. Keadaan ini disebut sebagai katarak Morgagni Ilyas. Bila katarak imatur atau intumesen tidak dikeluarkan maka cairan lensa akan keluar. Bilik mata depan akan berukuran kedalaman normal kembali. tidak terdapat bayangan iris pada lensa yang keruh. Masa lensa yang berdegenerasi kelur dari kapsul lensa sehingga lensa menjadi mengecil. sehingga uji bayangan iris negatif Ilyas.. sehingga terjadi glaukoma sekunder Ilyas. Lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu. Peka terhadap sinar atau cahaya. cardiac anomalies. G. Pemeriksaan laboratorium preoperasi dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakitpenyakit yang menyertai contoh diabetes melitus. Gejala umum gangguan katarak menurut GOI dan Medicastore meliputi. Manifestasi Klinis Gejala katarak senilis biasanya berupa keluhan penurunan tajam penglihatan secara progresif seperti rabun jauh memburuk secara progresif. Apabila katarak telah mencapai stadium matur lensa akan keruh secara menyeluruh sehingga pupil akan benarbenar tampak putih.f. Penglihatan tidak jelas. Dapat terjadi penglihatan ganda pada satu mata... seperti terdapat kabut menghalangi objek. Penyakit seperti diabetes militus dapat menyebabkan perdarahan perioperatif sehingga perlu dideteksi secara dini sehingga bisa dikontrol sebelum operasi Ocampo... hipertensi.. Memerlukan pencahayaan yang baik untuk dapat membaca. Diagnosis Diagnosis katarak senilis dibuat berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Penglihatan seakanakan melihat asap/kabut dan pupil mata tampak berwarna keputihan.. Visus pasien dengan katarak subkapsuler posterior dapat membaik dengan dilatasi pupil. pupil.. Saat ini pembedahan semakin banyak dilakukan dengan anestesi lokal daripada anestesi umum. Iris. Ada juga pemeriksaanpemeriksaan lainnya seperti biomikroskopi. pemeriksaan lapang pandang dan pengukuran TIO. stereoscopic fundus examination. Untuk menentukan kapan katarak dapat dibedah ditentukan oleh keadaan tajam penglihatan. Lalu. Anestesi lokal diinfiltrasikan di sekitar bola mata dan kelopak mata atau diberikan secara topikal. H. konjungtiva. didapatkan lensa keruh. dan kornea dalam keadaan normal. Operasi katarak terdiri dari pengangkatan sebagian besar lensa dan penggantian lensa dengan implan plastik. dilakukan pemeriksaan shadow test untuk menentukan stadium pada penyakit katarak senilis. Pada pemeriksaan slit lamp biasanya dijumpai keadaan palpebra.. dan COA terlihat normal. Jika keadaan sosial memungkinkan. Penatalaksanaan Pengobatan pada katarak adalah pembedahan. pasien dapat dirawat swbagai kasus perawatan sehari dan tidak memerlukan perawatan rumah sakit. Pada lensa pasien katarak. Pembedahan Katarak James et.. al. Tajam penglihatan dikaitkan dengan tugas seharihari penderita.pada pasien katarak sebaiknya dilakukan pemeriksaan visus untuk mengetahui kemampuan melihat pasien. Pilihan lensa juga dipengaruhi oleh refraksi mata kontralateral dan apakah terdapat terdapat katarak pada mata tersebut yang membutuhkan operasi.operasi ini dapat dilakukan dengan. ECCE. Biasanya tidak dibutuhkan penjahitan.. Jangan biarkan pasien mengalami perbedaan refraktif pada kedua mata. diikuti oleh ekstraksi katarak ekstrakapsular extracapsular cataract extraction.insisi luas pada perifer kornea atau sklera anterior. Kekuatan lensa umumnya dihitung sehingga pasien tidak akan membutuhkan kacamata untuk penglihatan jauh. Sekarang metode ini merupakan metode pilihan di negara barat. Kekuatan implan lensa intraokular yang akan digunakan dalam operasi dihitung sebelumnya dengan mengukur panjang maata secara ultrasonik dan kelengkungan kornea maka juga kekuatan optik secara optik.. Insisi harus dijahit.likuifikasi lensa menggunakan probe

6 ultrasonografi yang dimasukkan melalui insisi yang lebih kecil di kornea atau sklera anterior fakoemulsifikasi.. Rehabilitasi visual dan peresepan kacamata baru dapat dilakukan lebih cepat dengan metode fakoemulsifikasi.gambar. Pembedahan katarak Harvard Health Publications. Karena pasien tidak dapat berakomodasi maka pasien membutuhkan kacamata untuk pekerjaan jarak dekat meski tidak dibutuhkan kacamata untuk jarak jauh. ketika bekas insisi telah sembuh.. Kacamata baru dapat diresepkan setelah beberapa minggu. lensa intraokular yang dapat berakomodasi sedang dalam tahap pengembangan. Pascaoperasi pasien diberikan tetes mata steroid dan antibiotik jangka pendek. Saat ini digunakan lensa intraokular multifokal. pengumpulan sel darah putih di bilik mata depan hipopion.. Iris dapat mengalami protus melalui insisi bedah pada periode paska operasi dini. penurunan tajam penglihatan. Fakoemulsifikasi tanpa jahitan melalui insisi yang kecil menghindarkan komplikasi ini. Astigmatisma pascaoperasi. Pengangkatan jahitan biasanya menyelesaikan masalah ini dan bisa dilakukan dengan mudah di klinik dengan anastesi lokal. Komplikasi infektif ekstraksi katarak yang serius namun jarang terjadi lt. Mungkin diperlukan pengangkatan jahitan kornea untuk mengurangi astigmatisma kornea. Endoftalmitis. Pupil mengalami distorsi. al. a. d.. Ini dilakukan sebelum melakukan pengukuran kacamata baru namun setelah luka insisi sembuh dan tetes mata steroid dihentikan. Kelengkungan kornea yang berlebih dapat terjadi pada garis jahitan bila jahitan terlalu erat. Jika kapsul posterior mengalami kerusakan selama operasi maka gel vitreousnya dapat masuk ke dalam bilik mata depan yang merupakan resiko terjadinya glaukoma atau traksi pada retina. dengan pasien duduk di depan slit lamp. Komplikasi Pembedahan Katarak James et. Prolaps iris.. Jahitan yang longgar harus diangkat untuk mencegah infeksi namun mungkin diperlukan jahitan kembali jika penyembuhan lokasi insisi tidak sempurna. Selain itu. penempatan luka memungkinkan koreksi astigmatisma yang telah ada sebelumnya. Hilangnya vitreous.. c. b. pasien datang dengan mata merah yang terasa nyeri. Penglihatan menjadi kabur dan mungkin didapatkan rasa silau. bentuk tepi lensa. Teknikteknik modern dalam ekstraksi katarak dihubungkan dengan rendahnya tingkat komplikasi ini. Komplikasi Apabila dibiarkan katarak akan menimbulkan gangguan penglihatan dan komplikasi seperti glaukoma. g.. Terdapat risiko kecil edema makular sistoid atau terlepasnya retina setelah kapsulotomi YAG. f. Dapat sembuh seiring berjalannya waktu. namun dapat menyebabkan penurunan tajam penglihatan yang berat. I.. Opasifikasi kapsul posterior. Ablasio retina. kejernihan kapsul posterior berkurang pada beberapa bulan setelah pembedahan ketika sel epitel residu bermigrasi melalui permukaannya. Makula menjadi edema setelah pembedahan. Penelitian yang ditujukan pada pengurangan komplikasi ini menunjukkan bahwa bahan yang digunakan untuk membuat lensa. Tingkat komplikasi ini bertambah bila terdapat kehilangan vitreous. Dapat dibuat satu lubang kecil pada kapsul dengan laser neodymium yttrum ndyag laser sebagai prosedur klinis rawat jalan. terutama bila disertai dengan hilangnya vitreous.e. dan tumpang tindih lensa intraokular dengan sebagian kecil cincin kapsul anterior penting dalam mencegah opasifikasi kapsul posterior. uveitis dan kerusakan retina GOI. Pada sekitar pasien. Edema makular sistoid.

7 Prognosis Apabila pada proses pematangan katarak dilakukan penanganan yang tepat sehingga tidak menimbulkan komplikasi serta dilakukan tindakan pembedahan pada saat yang tepat maka prognosis pada katarak senilis umumnya baik..j. mencegah paparan langsung terhatap sinar ultraviolet dengan menggunakan kaca mata gelap dan sebagainya. Pemberian intake antioksidan seperti asam vitamin A. C dan E secara teori bermanfaat Wikipedia. Pencegahan Katarak senilis tidak dapat dicegah karena penyebab terjadinya katarak senilis ialah oleh karena faktor usia. namun dapat dilakukan pencegahan terhadap halhal yang memperberat seperti mengontrol penyakit metabolik. K.. Gejala umum gangguan katarak meliputi penglihatan tidak jelas seperti terdapat kabut menghalangi objek. peka terhadap sinar atau cahaya. Katarak senilis secara klinis dikenal dalam empat stadium. Penyebab terjadinya katarak senilis ialah karena proses degeneratif. matur dan hipermatur. yaitu usia diatas tahun. Tajam penglihatan dikaitkan dengan tugas seharihari penderita.bab III KESIMPULAN Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut. Untuk menentukan kapan katarak dapat dibedah ditentukan oleh keadaan tajam penglihatan. Pengobatan pada katarak adalah pembedahan. Katarak senilis tidak dapat dicegah karena penyebab terjadinya katarak senilis ialah disebabkan oleh faktor usia. imatur. Apabila dibiarkan katarak akan menimbulkan gangguan penglihatan dan komplikasi seperti glaukoma. yaitu stadium insipien. lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu. Selain itu katarak senilis juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti adanya penyakit metabolisme. trauma serta paparan sinar ultraviolet. uveitis dan kerusakan retina. dapat terjadi penglihatan ganda pada satu mata memerlukan pencahayaan yang baik untuk dapat membaca. namun dapat dilakukan pencegahan terhadap hal. C dan E secara teori bermanfaat.hal yang memperberat seperti mengontrol penyakit metabolik.. mencegah paparan langsung terhatap sinar ultraviolet dengan menggunakan kaca mata gelap dan sebagainya. Apabila pada proses pematangan katarak dilakukan penanganan yang tepat sehingga tidak menimbulkan komplikasi serta dilakukan tindakan pembedahan pada saat yang tepat maka prognosis pada katarak senilis umumnya baik. Pemberian intake antioksidan seperti asam vitamin A. org/wiki/cataract.. Ed. Ilmu Penyakit Mata. Ilyas. C. Ilham..com/penyakit// Katarak. th ed. FKUI Jakarta.com/eyecare/learnaboutit/cataract/cataractsurgery.. Global Online Information. diakses dari http//www. tanggal Januari.scribd. A. Lens and Cataract. James. Harvard Health Publications. Cataract.. Erlangga Medical Series Jakarta.info. Diakses dari http//www. B. Diakses dari http//en.gexcess.com/doc/ /EPIDEMIOLOGIKATARAK.. Chew.. tanggal. tanggal Januari. tanggal Januari.. Cataract SurgeryCataract Eye Care. Katarak.com/id/info/PengertiandanDefinisiKatarak.wikipedia. Diakses dari http//medicastore..aolhealth. Harvard Medical School. San Fransisco AAO Anonim.. Bron. Diakses dari http//info. Pengertian dan Definisi Katarak.html.. Medicastore.. Lecture Notes Oftalmologi.DAFTAR PUSTAKA American Academy of Ophtalmology. Januari. S. Epidemiologi Katarak. tanggal Januari. medscape.com/article/overview..d. V.. Diakses dari http//emedicine.v. Cataract. tanggal tanggal januari. Senile Differential Diagnoses and Workup.Ocampo.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utama, yaitu high contrast acuity atau tajam penglihatan, sensitivitas terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utama, yaitu high contrast acuity atau tajam penglihatan, sensitivitas terhadap 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tajam Penglihatan Fungsi penglihatan mata dapat dikarakterisasikan dalam lima fungsi utama, yaitu high contrast acuity atau tajam penglihatan, sensitivitas terhadap kontras,

Lebih terperinci

Agia Dwi Nugraha Pembimbing : dr. H. Agam Gambiro Sp.M. KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA RSUD Cianjur FK UMJ

Agia Dwi Nugraha Pembimbing : dr. H. Agam Gambiro Sp.M. KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA RSUD Cianjur FK UMJ Agia Dwi Nugraha 2007730005 Pembimbing : dr. H. Agam Gambiro Sp.M KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA RSUD Cianjur FK UMJ Fisiologi lensa : Fungsi utama memfokuskan berkas cahaya ke retina. Kerjasama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari. Kesehatan indera. penglihatan merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari. Kesehatan indera. penglihatan merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indera penglihatan merupakan organ vital bagi manusia untuk memperoleh informasi dalam bentuk visual yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari.

Lebih terperinci

Glaukoma. 1. Apa itu Glaukoma?

Glaukoma. 1. Apa itu Glaukoma? Glaukoma Glaukoma dikenal sebagai "Pencuri Penglihatan" karena tidak ada gejala yang jelas pada tahap awal terjadinya penyakit ini. Penyakit ini mencuri penglihatan Anda secara diam-diam sebelum Anda menyadarinya.

Lebih terperinci

SOP KATARAK. Halaman 1 dari 7. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon SMF. Ditetapkan Oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon.

SOP KATARAK. Halaman 1 dari 7. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon SMF. Ditetapkan Oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon. SPO Tanggal Terbit 1 dari 7 Ditetapkan Oleh Direktur PENGERTIAN ANAMNENIS Dr. H. Zainoel Arifin, M. Kes Nip. 19591104 198511 1 001 Pemeriksaan gangguan penglihatan yang disebabkan perubahan lensa mata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Katarak Katarak berasal dari bahasa Yunani, Katarrhakies yang berarti air terjun. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan

Lebih terperinci

Katarak adalah : kekeruhan pada lensa tanpa nyeri yang berangsur-angsur, penglihatan kabur akhirnya tidak dapat menerima cahaya (Barbara)

Katarak adalah : kekeruhan pada lensa tanpa nyeri yang berangsur-angsur, penglihatan kabur akhirnya tidak dapat menerima cahaya (Barbara) KONSEP MEDIK. Pengertian Katarak adalah : kekeruhan pada lensa tanpa nyeri yang berangsur-angsur, penglihatan kabur akhirnya tidak dapat menerima cahaya (Barbara) 2. Etiologi Ketuaan, biasanya dijumpai

Lebih terperinci

Pengertian. Katarak merupakan keadaan di mana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 1998)

Pengertian. Katarak merupakan keadaan di mana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 1998) Pengertian Katarak merupakan keadaan di mana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 1998) Katarak adalah proses terjadinya opasitas secara progresif pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan yang utama di dunia. Data

BAB I PENDAHULUAN. Katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan yang utama di dunia. Data BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan yang utama di dunia. Data World Health Organization (WHO) tahun 2002 menyebutkan angka kebutaan diseluruh dunia sekitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dalam kandungan dan faktor keturunan(ilyas, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dalam kandungan dan faktor keturunan(ilyas, 2006). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Katarak adalah keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat kedua-duanya.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seseorang dengan katarak akan melihat benda seperti tertutupi kabut, lensa mata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seseorang dengan katarak akan melihat benda seperti tertutupi kabut, lensa mata II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Katarak Asal kata katarak dari bahasa Yunani cataracta yang berarti air terjun. Seseorang dengan katarak akan melihat benda seperti tertutupi kabut, lensa mata yang biasanya bening

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut data Riskesdas 2013, katarak atau kekeruhan lensa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut data Riskesdas 2013, katarak atau kekeruhan lensa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut data Riskesdas 2013, katarak atau kekeruhan lensa kristalin mata merupakan salah satu penyebab kebutaan terbanyak di indonesia maupun di dunia. Perkiraan

Lebih terperinci

Obat Diabetes Melitus Dapat Menghindari Komplikasi Mata Serius

Obat Diabetes Melitus Dapat Menghindari Komplikasi Mata Serius Obat Diabetes Melitus Dapat Menghindari Komplikasi Mata Serius Konsumsi Obat Diabetes Melitus Memperingan Resiko Komplikasi Mata Anda mungkin pernah mendengar bahwa diabetes menyebabkan masalah mata dan

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Anatomi dan fisiologi mata Gambar 2. 1 Anatomi Mata Mata merupakan organ fotosensitif yang sangat berkembang dan rumit, yang memungkinkan analisis cermat dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diabetes retinopati (1%), penyebab lain (18%). Untuk di negara kita, Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. diabetes retinopati (1%), penyebab lain (18%). Untuk di negara kita, Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan penglihatan masih menjadi sebuah masalah di dunia. Angka kejadian gangguan penglihatan di dunia cukup tinggi yakni mencakup 4,25 % dari penduduk dunia atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadinya katarak sangat berhubungan dengan faktor usia. Meningkatnya usia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadinya katarak sangat berhubungan dengan faktor usia. Meningkatnya usia BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Katarak Katarak merupakan penyebab terbanyak kebutaan di dunia. Proses terjadinya katarak sangat berhubungan dengan faktor usia. Meningkatnya usia harapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan bagian pancaindera yang sangat penting dibanding

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan bagian pancaindera yang sangat penting dibanding BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata merupakan bagian pancaindera yang sangat penting dibanding indera lainnya. Para ahli mengatakan, jalur utama informasi 80% adalah melalui mata. Mata sering disebut

Lebih terperinci

PROFIL GLAUKOMA SEKUNDER AKIBAT KATARAK SENILIS PRE OPERASI DI RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2011 DESEMBER 2011

PROFIL GLAUKOMA SEKUNDER AKIBAT KATARAK SENILIS PRE OPERASI DI RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2011 DESEMBER 2011 PROFIL GLAUKOMA SEKUNDER AKIBAT KATARAK SENILIS PRE OPERASI DI RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 011 DESEMBER 011 1 Dwi Ananda Thayeb J.S.M Saerang Laya M. Rares 1Kandidat SKRIPSI Fakultas

Lebih terperinci

Alat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang. menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda

Alat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang. menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda Alat optik Alat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda lain dengan lebih jelas. Beberapa jenis yang termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit. Lensa menjadi keruh atau berwarna putih abu-abu, dan. telah terjadi katarak senile sebesar 42%, pada kelompok usia 65-74

BAB I PENDAHULUAN. penyakit. Lensa menjadi keruh atau berwarna putih abu-abu, dan. telah terjadi katarak senile sebesar 42%, pada kelompok usia 65-74 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Katarak adalah kekeruhan lensa mata yang dapat menghambat cahaya masuk ke mata. Menurut WHO, kebanyakan katarak terkait dengan masalah penuaan, meskipun kadang-kadang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Miopia (nearsightedness) adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Miopia (nearsightedness) adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 KERANGKA TEORI II.1.1 DEFINISI Miopia (nearsightedness) adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar masuk ke bola mata tanpa akomodasi akan dibiaskan di depan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Katarak umumnya didefinisikan sebagai kekeruhan lensa. Katarak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Katarak umumnya didefinisikan sebagai kekeruhan lensa. Katarak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teori Katarak umumnya didefinisikan sebagai kekeruhan lensa. Katarak sebagian besar timbul pada usia tua. Terkadang hal ini disebut juga sebagai katarak terkait usia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Tinjauan Pustaka 1. LENSA KRISTALINA ANATOMI Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular tak berwarna dan transparan. Tebal sekitar 4 mm dan diameternya 10 mm. Dibelakang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Gaya Hidup a. Definisi Gaya Hidup atau lifestyle adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Katarak berasal dari bahasa Yunani cataracta yang berarti air terjun. Katarak adalah perubahan lensa mata yang semula jernih dan tembus cahaya menjadi keruh, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Katarak adalah keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat kedua-duanya(ilyas,

Lebih terperinci

ABSTRAK ANGKA KEJADIAN KATARAK SENIL DAN KOMPLIKASI KEBUTAAN DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2009 DESEMBER 2011

ABSTRAK ANGKA KEJADIAN KATARAK SENIL DAN KOMPLIKASI KEBUTAAN DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2009 DESEMBER 2011 ABSTRAK ANGKA KEJADIAN KATARAK SENIL DAN KOMPLIKASI KEBUTAAN DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2009 DESEMBER 2011 Lukas Jesse Tangguh, 2012, Pembimbing I : L. K. Liana, dr., Sp.PA, M.Kes

Lebih terperinci

Muhammadiyah Yogyakarta, 2 Departemen Mata, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ABSTRACT

Muhammadiyah Yogyakarta, 2 Departemen Mata, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ABSTRACT Perbandingan Peningkatan Tekanan Intraokular pada Pasien Post Operasi Ekstraksi Katarak Ekstrakapsular dibandingkan dengan Fakoemulsifikasi di AMC Yogyakarta pada Tahun 2011-2012 The Comparison of Intraocular

Lebih terperinci

GLUKOMA PENGERTIAN GLAUKOMA

GLUKOMA PENGERTIAN GLAUKOMA GLUKOMA PENGERTIAN GLAUKOMA Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di dalam bola mata meningkat, sehingga terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan. 1 Terdapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dalam proses refraksi ini adalah kornea, lensa, aqueous. refraksi pada mata tidak dapat berjalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dalam proses refraksi ini adalah kornea, lensa, aqueous. refraksi pada mata tidak dapat berjalan dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata merupakan suatu organ refraksi yang berfungsi untuk membiaskan cahaya masuk ke retina agar dapat diproses oleh otak untuk membentuk sebuah gambar. Struktur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Katarak adalah kondisi kekeruhan pada lensa kristalina, yang akan menyebabkan turunnya tajam penglihatan dan akan menyebabkan gangguan penglihatan yang lain. Penuaan adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Pada saat lahir mata bayi normal cukup bulan berukuran kira-kira 2/3 ukuran mata orang dewasa. Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Astigmatisma adalah kelainan refraksi yang mencegah berkas. Pada astigmatisma, mata menghasilkan suatu bayangan dengan

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Astigmatisma adalah kelainan refraksi yang mencegah berkas. Pada astigmatisma, mata menghasilkan suatu bayangan dengan BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN II.1 KERANGKA TEORI 2.1. Astigmatisma 2.1.1. Pengertian Astigmatisma Astigmatisma adalah kelainan refraksi yang mencegah berkas cahaya jatuh sebagai suatu fokus titik di retina

Lebih terperinci

Berdasarkan tingginya dioptri, miopia dibagi dalam(ilyas,2014).:

Berdasarkan tingginya dioptri, miopia dibagi dalam(ilyas,2014).: MIOPIA A. Definisi Miopia merupakan kelainan refraksi dimana berkas sinar sejajar yang memasuki m ata tanpa akomodasi, jatuh pada fokus yang berada di depan retina. Dalam keadaan ini objek yang jauh tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Definisi Katarak Katarak adalah keadaan dimana terjadinya kekeruhan pada lensa mata dan merupakan penyebab utama kebutaan di dunia serta penyebab utama kurangnya

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TRAUMA PADA KORNEA DI RUANG MATA RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA. Trauma Mata Pada Kornea

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TRAUMA PADA KORNEA DI RUANG MATA RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA. Trauma Mata Pada Kornea ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TRAUMA PADA KORNEA DI RUANG MATA RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA I. Pengertian Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea. Sedang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Anatomi organ penglihatan Gambar 2.1. Anatomi bola mata Mata merupakan sebuah bola yang berisi cairan dengan diameter kurang lebih 24 mm. 8 Secara garis besar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Katarak berasal dari bahasa Yunani Katarrhakies, Ingris Cataract, dan Latin

BAB 1 PENDAHULUAN. Katarak berasal dari bahasa Yunani Katarrhakies, Ingris Cataract, dan Latin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Katarak berasal dari bahasa Yunani Katarrhakies, Ingris Cataract, dan Latin Cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Katarak menurut American Academy of Ophtamology (AAO) adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa sehingga cahaya tidak bisa difokuskan dengan tepat kepada retina.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kornea merupakan lapisan depan bola mata, transparan, merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kornea merupakan lapisan depan bola mata, transparan, merupakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kornea merupakan lapisan depan bola mata, transparan, merupakan jaringan yang tidak memiliki pembuluh darah (avaskular). Kornea berfungsi sebagai membran pelindung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Katarak 1. Definisi Nama katarak berasal dari berbagai bahasa, diantaranya dari bahasa yunani katarrhakies, bahasa inggris cataract, dan dari bahasa latincataracta yang berarti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa, yaitu sekitar 40.000 jenis tumbuhan dan jumlah tersebut sekitar 1300 diantaranya digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akibat hidrasi (penambahan cairan) dan denaturasi protein lensa. Seseorang

BAB I PENDAHULUAN. akibat hidrasi (penambahan cairan) dan denaturasi protein lensa. Seseorang 16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Katarak adalah keadaan di mana lensa mata mengalami kekeruhan akibat hidrasi (penambahan cairan) dan denaturasi protein lensa. Seseorang yang mengalami katarak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Anatomi Mata Gambar 1. Penampang bola mata Mata adalah indera penglihatan. Mata dibentuk untuk menerima rangsangan berkas cahaya pada retina, lalu dengan perantaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata dan menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata dan menjadi penyebab BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata dan menjadi penyebab kebutaan utama di seluruh dunia termasuk Indonesia. Pembedahan masih merupakan satu-satunya

Lebih terperinci

KESEHATAN MATA DAN TELINGA

KESEHATAN MATA DAN TELINGA KESEHATAN MATA DAN TELINGA Oleh Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MATA DAN TELINGA INDERA PENGLIHAT ( MATA ) Mata adalah indera penglihatan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei sampai bulan Agustus 2015 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit

Lebih terperinci

ENTROPION PADA KUCING

ENTROPION PADA KUCING ENTROPION PADA KUCING (16 Nov 2017) ENTROPION PADA KUCING Apa yang Dimaksud Dengan Entropion Entropion adalah kondisi dimana kelopak mata (palpebra) bagian bawah berbalik ke dalam. Entropion juga dapat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. tepat di retina (Mansjoer, 2002). sudah menyatu sebelum sampai ke retina (Schmid, 2010). Titik fokus

TINJAUAN PUSTAKA. tepat di retina (Mansjoer, 2002). sudah menyatu sebelum sampai ke retina (Schmid, 2010). Titik fokus BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Miopia a. Definisi Miopia merupakan mata dengan daya lensa positif yang lebih kuat sehingga sinar yang sejajar atau datang dari tak terhingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nelayan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara menyeluruh dapat dijelaskan bahwa setiap pekerja berhak memperoleh pelayanan keselamatan

Lebih terperinci

O P T I K dan REFRAKSI. SMF Ilmu Kesehatan Mata RSD Dr.Soebandi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER

O P T I K dan REFRAKSI. SMF Ilmu Kesehatan Mata RSD Dr.Soebandi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER O P T I K dan REFRAKSI SMF Ilmu Kesehatan Mata RSD Dr.Soebandi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER SINAR MATA (Organ Penglihatan) KORNEA + 43 D B M D Media optik PUPIL LENSA + 20 D MEDIA REFRAKSI BADAN

Lebih terperinci

Tatalaksana Miopia 1. Koreksi Miopia Tinggi dengan Penggunaan Kacamata Penggunaan kacamata untuk pasien miopia tinggi masih sangat penting.

Tatalaksana Miopia 1. Koreksi Miopia Tinggi dengan Penggunaan Kacamata Penggunaan kacamata untuk pasien miopia tinggi masih sangat penting. Tatalaksana Miopia 1. Koreksi Miopia Tinggi dengan Penggunaan Kacamata Penggunaan kacamata untuk pasien miopia tinggi masih sangat penting. Meskipun banyak pasien miopia tinggi menggunakan lensa kontak,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Mata Gambar 2.1. Anatomi Mata Yang termasuk media refraksi antara lain kornea, pupil, lensa, dan vitreous. Media refraksi targetnya di retina sentral (macula). Gangguan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pelaku pembangunan dapat merasakan dan menikmati hasil dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pelaku pembangunan dapat merasakan dan menikmati hasil dari pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan kerja adalah suatu aspek atau unsur kesehatan yang erat berkaitan dengan lingkungan kerja dan pekerjaan, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat

Lebih terperinci

CLINICAL SCIENCE SESSION MIOPIA. Preseptor : Erwin Iskandar, dr., SpM(K)., Mkes.

CLINICAL SCIENCE SESSION MIOPIA. Preseptor : Erwin Iskandar, dr., SpM(K)., Mkes. CLINICAL SCIENCE SESSION MIOPIA Preseptor : Erwin Iskandar, dr., SpM(K)., Mkes. Oleh : Yoga Yandika 1301-1209-0053 R. Ayu Hardianti Saputri 1301-1209-0147 Amer Halimin 1301-1006-3016 BAGIAN ILMU PENYAKIT

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR. A. Pengertian. Katarak adalah opasitas lensa kristalina yang normalnya jernih.

BAB II KONSEP DASAR. A. Pengertian. Katarak adalah opasitas lensa kristalina yang normalnya jernih. BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Katarak adalah opasitas lensa kristalina yang normalnya jernih. Biasanya terjadi akibat proses penuaan tapi dapat timbul pada saat kelahiran (katarak kongenital). Dapat

Lebih terperinci

Bagian-bagian yang melindungi mata: 1. Alis mata, berguna untuk menghindarkan masuknya keringat ke mata kita.

Bagian-bagian yang melindungi mata: 1. Alis mata, berguna untuk menghindarkan masuknya keringat ke mata kita. MATA Indra pertama yang dapat penting yaitu indra penglihatan yaitu mata. Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda

Lebih terperinci

ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA

ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA Secara garis besar anatomi mata dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, dan untuk ringkasnya fisiologi mata akan diuraikan secara terpadu. Keempat kelompok ini terdiri dari:

Lebih terperinci

ILMU KESEHATAN MATA KATARAK HIPERMATUR. Oleh : Oleh: Novita Dwi Cahyanti G Rosa Kristiansen G Kisenda Bagus Widodi G.

ILMU KESEHATAN MATA KATARAK HIPERMATUR. Oleh : Oleh: Novita Dwi Cahyanti G Rosa Kristiansen G Kisenda Bagus Widodi G. Presentasi Kasus ILMU KESEHATAN MATA KATARAK HIPERMATUR Oleh : Oleh: Novita Dwi Cahyanti G. 99121033 Rosa Kristiansen G. 99121042 Kisenda Bagus Widodi G. 99121022 PEMBIMBING : Rita Hendrawati, dr., Sp.M

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hilangnya serat saraf optik (Olver dan Cassidy, 2005). Pada glaukoma akan terdapat

BAB I PENDAHULUAN. hilangnya serat saraf optik (Olver dan Cassidy, 2005). Pada glaukoma akan terdapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Glaukoma adalah suatu neuropati optik multifaktorial dengan karakteristik hilangnya serat saraf optik (Olver dan Cassidy, 2005). Pada glaukoma akan terdapat kelemahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah mata merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia karena mata

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah mata merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia karena mata BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah mata merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia karena mata merupakan organ sensoris yang sangat vital. Delapan puluh persen informasi diperoleh dari penglihatan

Lebih terperinci

Anita's Personal Blog Glaukoma Copyright anita handayani

Anita's Personal Blog Glaukoma Copyright anita handayani Glaukoma Penyakit glaukoma disebabkan oleh saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat sehingga bola mata akan membesar dan kemudian menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata yang akhirnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mata 2.1.1 Anatomi mata Gambar. 1 Anatomi mata 54 Mata mempunyai 3 lapisan dinding yaitu sklera, koroid, dan retina. Sklera berfungsi untuk melindung bola mata dari gangguan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Mata 1. Definisi Mata merupakan alat indra penglihatan yang terdapat pada manusia. Secara konstan mata menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Katarak merupakan penyebab terbanyak kebutaan di dunia. Proses

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Katarak merupakan penyebab terbanyak kebutaan di dunia. Proses BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 KERANGKA TEORI Katarak merupakan penyebab terbanyak kebutaan di dunia. Proses terjadinya Katarak sangat berhubungan dengan faktor usia. 10 Meningkatnya usia harapan hidup

Lebih terperinci

Diagnosa banding MATA MERAH

Diagnosa banding MATA MERAH Diagnosa banding MATA MERAH Konjungtivitis Keratitis Uveitis Anterior Glaukoma Kongestif Akut Visus Normal Tergantung letak infiltrat Menurun perlahan, tergantung Menurun ak letak radang Hiperemi konjungtiva

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komputer Komputer adalah penemuan paling menarik sejak abad ke-20 (Izquierdo, 2010). Komputer adalah alat elektronik atau mesin yang dapat diprogram untuk menerima data dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahun di antara orang terdapat seorang penderita baru katarak (Kemenkes RI,

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahun di antara orang terdapat seorang penderita baru katarak (Kemenkes RI, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit katarak merupakan penyebab utama kebutaan di seluruh dunia, yaitu sebesar 51% (WHO, 2012). Perkiraan insiden katarak di Indonesia adalah 0,1%/tahun atau setiap

Lebih terperinci

Disusun oleh :.2013 Tim Dinas Kesehatan dan Pengelola Prog. NIP. Suatu pemeriksaan yang di lakukan untuk mengetahui adanya gangguan kesehatan mata.

Disusun oleh :.2013 Tim Dinas Kesehatan dan Pengelola Prog. NIP. Suatu pemeriksaan yang di lakukan untuk mengetahui adanya gangguan kesehatan mata. No. Dokumen. SOP PEMERIKSAAN KESEHATAN MATA PUSKESMAS No. Revisi :.. Halaman Tanggal ditetapkan : Disusun oleh : Ditetapkan KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. MAGETAN Pengertian Tujuan Standar Tenaga Saranadan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Miopia 2.1.1 Definisi Miopia adalah anomali refraksi pada mata dimana bayangan difokuskan di depan retina, ketika mata tidak dalam kondisi berakomodasi. Ini juga dapat dijelaskan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. depan atau belakang bintik kuning dan tidak terletak pada satu titik yang tajam. 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. depan atau belakang bintik kuning dan tidak terletak pada satu titik yang tajam. 16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelainan refraksi 2.1.1 Definisi kelainan refraksi Kelainan refraksi merupakan suatu keadaan dimana bayangan tegas tidak dibentuk pada retina (makula retina atau bintik kuning)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apa Itu Mata? 2. Jelaskan Bagian-Bagian dari Mata beserta fungsinya! 3. Bagaimana Mata Bisa Bekerja?

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apa Itu Mata? 2. Jelaskan Bagian-Bagian dari Mata beserta fungsinya! 3. Bagaimana Mata Bisa Bekerja? BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alat Optik merupakan salah satu alat yang memanfaatkan sifat cahaya, hukum pemantulan, dan hukum pembiasan cahaya untuk membuat suatu bayangan suatu benda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat keduaduanya

BAB I PENDAHULUAN. hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat keduaduanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Katarak adalah setiap keeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat keduaduanya yang disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Katarak berasal dari bahasa Yunani cataracta yang berarti air terjun. Katarak sendiri merupakan kelainan mata yang ditandai dengan kekeruhan pada lensa, terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Katarak berasal dari bahasa Yunani cataracta yang berarti air terjun. Katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata dan menyebabkan gangguan penglihatan, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Edema sistoid makula atau cystoid macular edema (CME) merupakan komplikasi patologis retina yang sering terjadi dan terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Edema sistoid makula atau cystoid macular edema (CME) merupakan komplikasi patologis retina yang sering terjadi dan terdapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Edema sistoid makula atau cystoid macular edema (CME) merupakan komplikasi patologis retina yang sering terjadi dan terdapat dalam berbagai kondisi patologis seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tajam penglihatan merupakan salah satu komponen dari fungsi penglihatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tajam penglihatan merupakan salah satu komponen dari fungsi penglihatan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tajam Penglihatan 2.1.1 Pengukuran tajam penglihatan Tajam penglihatan merupakan salah satu komponen dari fungsi penglihatan. Tajam penglihatan sentral dapat diukur menggunakan

Lebih terperinci

KATARAK SENILIS IMATUR

KATARAK SENILIS IMATUR Laporan Kasus KATARAK SENILIS IMATUR Oleh : Utami Handayani 0802005154 Ina Atmaja 0802005126 PEMBIMBING: dr. Ariesanti Tri Handayani, Sp.M DALAM RANGKA MENJALANI KEPANITERAAN KLINIK MADYA DI BAGIAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana kedua mata terdapat perbedaan kekuatan refraksi. 1,2

BAB I PENDAHULUAN. dimana kedua mata terdapat perbedaan kekuatan refraksi. 1,2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Anisometropia yang merupakan salah satu gangguan penglihatan, adalah suatu keadaan dimana kedua mata terdapat perbedaan kekuatan refraksi. 1,2 Anisometropia pada anak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi dan Fisiologi Mata Gambar 1. Anatomi Mata 7 1. Anatomi dan Fisiologi Kelopak Mata Kelopak mata atau sering disebut palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata dari

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS GLAUKOMA KRONIK

LAPORAN KASUS GLAUKOMA KRONIK LAPORAN KASUS GLAUKOMA KRONIK NAMA PEMBIMBING : dr. BAMBANG RIANTO, Sp.M DISUSUN OLEH Linda Ayu Permatasari (1102008139) BAGIAN KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT MATA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUBANG SUBANG 2014

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bola mata terletak di dalam kavum orbitae yang cukup terlindung (Mashudi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bola mata terletak di dalam kavum orbitae yang cukup terlindung (Mashudi, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Anatomi bola mata Bola mata terletak di dalam kavum orbitae yang cukup terlindung (Mashudi, 2011). Bola mata di bagian depan (kornea) mempunyai kelengkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Dorland, 2010). Dalam keadaan normal, tekanan intraokular rata rata sekitar 15 mm

BAB I PENDAHULUAN. (Dorland, 2010). Dalam keadaan normal, tekanan intraokular rata rata sekitar 15 mm 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam mata terdapat tekanan, yang disebut dengan tekanan intraokular (Dorland, 2010). Dalam keadaan normal, tekanan intraokular rata rata sekitar 15 mm

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Katarak merupakan kekeruhan yang terjadi pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan. Kebanyakan lensa mata menjadi agak keruh setelah berusia lebih dari

Lebih terperinci

Katarak Juvenil. Diah Mutiarasari, Fitriah Handayani

Katarak Juvenil. Diah Mutiarasari, Fitriah Handayani KATARAK JUVENIL Diah Mutiarasari, Fitriah Handayani Abstrak atarak Juvenil merupakan katarak lembek yang K terdapat pada orang muda dan mulai terbentuknya pada usia 3 bulan sampai 9 tahun. Katarak kongenital

Lebih terperinci

Laporan Kasus KATARAK KONGENITAL. Oleh. Hasto Suprobo I1A Pembimbing. dr. Hamdanah, Sp.M

Laporan Kasus KATARAK KONGENITAL. Oleh. Hasto Suprobo I1A Pembimbing. dr. Hamdanah, Sp.M Laporan Kasus KATARAK KONGENITAL Oleh Hasto Suprobo I1A002049 Pembimbing dr. Hamdanah, Sp.M BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA FK UNLAM RSUD ULIN BANJARMASIN Juli, 2009 1 BAB I PENDAHULUAN Katarak adalah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transparansinya. Katarak merupakan penyebab terbanyak gangguan

BAB I PENDAHULUAN. transparansinya. Katarak merupakan penyebab terbanyak gangguan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Katarak adalah keadaan dimana lensa menjadi keruh atau kehilangan transparansinya. Katarak merupakan penyebab terbanyak gangguan penglihatan, yang bisa menyebabkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. anak yang kedua orang tuanya menderita miopia. 11,12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. anak yang kedua orang tuanya menderita miopia. 11,12 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DEFINISI MIOPIA Miopia merupakan gangguan tajam penglihatan, dimana sinar-sinar sejajar dengan garis pandang tanpa akomodasi akan dibiaskan di depan retina. Miopia terjadi

Lebih terperinci

Harri Prawira Ezeddin. Ked

Harri Prawira Ezeddin. Ked Author : Harri Prawira Ezeddin. Ked Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2010 Doctor s Files: (http://www.doctors-filez.tk 0 PENDAHULUAN Fungsi utama lensa adalah memfokuskan berkas cahaya

Lebih terperinci

KLINIK MATA PANGKALAN BUN Dr.AGUS ARIYANTO,SpM

KLINIK MATA PANGKALAN BUN Dr.AGUS ARIYANTO,SpM 1 PROPOSAL KLINIK MATA KLINIK MATA PANGKALAN BUN Dr.AGUS ARIYANTO,SpM Pendahuluan Memiliki mata yang sehat sudah menjadi impian semua orang, karena mata merupakan salah satu indra terpenting dan paling

Lebih terperinci

Sumber : Tortora, 2009 Gambar 2.1. Anatomi Bola Mata

Sumber : Tortora, 2009 Gambar 2.1. Anatomi Bola Mata 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi dan Fisiologi Mata Mata adalah suatu organ yang rumit dan sangat berkembang yang peka terhadap cahaya. Mata dapat melewatkan cahaya dengan bentuk dan intensitas cahaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan dan gangguan penglihatan diseluruh dunia. Oleh karena itu, terjadi pergeseran paradigma oftalmologi dari rehabilitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Katarak adalah suatu kekeruhan lensa yang. menyebabkan gangguan penglihatan. Katarak berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Katarak adalah suatu kekeruhan lensa yang. menyebabkan gangguan penglihatan. Katarak berasal dari 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Katarak adalah suatu kekeruhan lensa yang menyebabkan gangguan penglihatan. Katarak berasal dari bahasa Yunani yakni katarraktes yang berarti air terjun karena pada

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR. lensa. Lensa menjadi keruh atau berwarna putih abu-abu, dan ketajaman

BAB II KONSEP DASAR. lensa. Lensa menjadi keruh atau berwarna putih abu-abu, dan ketajaman BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Katarak adalah opasitas lensa kristalina yang normalnya jernih. Biasanya terjadi akibat proses penuaan tapi dapat timbul pada saat kelahiran (katarak kongenital). Dapat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi dan Histologi Mata Gambar 2.1. Anatomi Mata Sumber: Oftalmologi Umum, Riordan, 2014 Bola mata orang dewasa normal hampir bulat, dengan diameter anteroposterior sekitar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kornea merupakan jaringan yang transparan dan avaskuler yang membentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kornea merupakan jaringan yang transparan dan avaskuler yang membentuk BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kornea 2.1.1 Anatomi dan Histologi Kornea Kornea merupakan jaringan yang transparan dan avaskuler yang membentuk permukaan anterior bola mata dengan ukuran diameter horizontal

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Anatomi Mata

Gambar 2.1 Anatomi Mata 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi dan fisologi Mata Gambar 2.1 Anatomi Mata Yang termasuk media refraksi antara lain kornea, pupil, lensa, dan vitreous. Media refraksi targetnya di retina sentral (macula).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kornea merupakan dinding depan bola mata yang transparan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kornea merupakan dinding depan bola mata yang transparan dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kornea merupakan dinding depan bola mata yang transparan dan merupakan jaringan yang avaskular. Lapisan kornea dari luar ke dalam adalah epitel, membrana bowman, stroma,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam baik sumber daya alam hayati maupun non hayati. Sumber daya alam hayati berupa tanaman yang ada di Indonesia

Lebih terperinci

KMN Klinik Mata Nusantara

KMN Klinik Mata Nusantara Lensa kontak adalah lensa plastik tipis yang dipakai menempel pada kornea mata. Lensa kontak memiliki fungsi yang sama dengan kacamata, yaitu mengoreksi kelainan refraksi, kelainan akomodasi, terapi dan

Lebih terperinci