Perpustakaan Sekolah Sebagai Penunjang Pendidikan di Sekolah
|
|
- Hartanti Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Perpustakaan Sekolah Sebagai Penunjang Pendidikan di Sekolah Oleh : I Wayan Tunjung A. Pendahuluan Kalau perhatikan dari tahun ke tahun, ada peningkatan dalam proses penyelenggaraan penerimaan siswa baru, yaitu dengan diterapkannya system online. Ini membuat peserta dan orang tua murid dituntut kemandiriannya dalam mengakses informasi. Mungkin bagi peserta didik atau orang tua murid sekedar dapat membuka internet dan dapat melakukan browsing, sebagai reaksi untuk mendapatkan informasi merupakan hal yang sudah cukup, tetapi bagi panitia penyelenggara akan lebih berkualitas dan bijaksana apabila tim dalam penerimaan siswa baru, khususnya yang berhubungan dengan pengelola data mengetahui dan mengerti seluk beluk teknologi informasi. Sehingga kepanikan masyarakat dan kasalahan dalam hal entri data, ataupun adanya pengetahuan pada tampilan layar yang dilakukan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dapat dikomunikasikan secara cerdas dan bersahaja. Di sisi lain terdapat peristiwa besar saat ini, yaitu menyangkut kebijaksanaan pemerintah mengeluarkan BSE (Buku Sekolah Elektronik), hal ini memaksa setiap siswa dan guru benar-benar belajar, bagaimana memanfaatkan teknologi informasi untuk
2 kegiatan positif, walaupun awalnya baru sebatas melakukan browsing (penelusuran) informasi melalui internet. Namun pada akhirnya diharapkan mampu melakukan kegiatan dengan gagasan-gagasan kreatif untuk berkarya di dunia digital. Ada harapan besar yang digantungkan pada kreativitas dan inovasi siswa/guru, untuk memperoleh dan menyediakan portal informasi sekolah yang dinamis, diantaranya berbentuk program e- Learning, dan semua kegiatan pendukung pendidikan seperti melihat pekerjaan rumah, menjawab soal-soal pekerjaan rumah, melihat jadwal ujian, perwalian, pengumuman nilai, bulletin sekolah dapat dilakukan secara online. Optimalisasi program-program tersebut sebagai upaya untuk memerdekakan siswa dari ketidakmampuannya melakukan kegiatan membaca, berhitung, menulis dan mengenalkan penggunaan teknologi informasi pada tingkat sekolah dasar. Dan pada sekolah menengah pertama ditingkatkan adanya pembelajaran dasar pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologinya. Selanjutnya pada tahap menengah atas siswa telah mampu melakukan analisis, sistesis dan hipotesis yang dalam pelaksanaannya dapat dipublikasikan pada kegiatan belajar mengajar, yaitu dengan telah memanfaatkan system teknologi informasi dan komunikasi atau ITC (Information and Communication Technology) untuk setiap materi ajar yang sedang dipelajari. Ada yang perlu dicatat dalam konteks di atas, perpustakaan sebagai tempat penghimpun, pengelola dan penyebaran informasi seharusnya dapat dilibatkan dalam proses kegiatan belajar mengajar, yaitu dilakukannya secara informasi, melalui jasa layanan yang disediakan perpustakaan seperti: bimbingan pembaca, story telling, penelusuran informasi cepat (temasuk melakukan download materi buku sekolah elektronik, kemudian mencetak/burning pada media Compact Disk) dan, melakukan penyuluhan bagaimana memanfaatkan informasi yang ada di perpustakaan. Dengan berorientasi pada pengguna, bahwa diterapkannya system layanan yang bersifat terbuka, maka informasi yang dimiliki perpustakaan, tentunya dapat dilihat, dibaca, dan dipinjam, hal ini akan membangkitkan dan menumbuhkan minat baca yang tinggi di lingkungan masyarakat, sehingga kesulitan yang hadir terhadap materi ajar dapat diminimalis.
3 B. Keikutsertaan Perpustakaan Sekolah dalam Kegiatan Pendidikan Sejalan dengan tujuan diselenggarakan pendidikan di sekolah, yang pada poin-poin pokoknya mencakup adanya kemampuan dasar siswa pada kemahiran melakukan kegiatan baca-tulis dan berhitung, maka perpustakaan sekolah dapat melaksanakan tujuan dan perannya dalam membantu proses pendidikan tersebut melalui: 1. Mengembangkan pembekalan inovatif untuk meningkatkan pemanfaatan bahan bacaan di perpustakaan sekolah. 2. Memotivasi siswa dan mereka yang terlibat pada kegiatan pendidikan/ pengajaran untuk menggunakan, menikmati, serta menghargai buku sebagai bahan rekreasi dan sumber informasi. 3. Membantu siswa dalam mengembangkan bakat, minat, dan kegemarannya. 4. Mengembangkan strategi guna mendukung keberadaan dari perpustakaan sekolah dengan melibatkan dukungan dan peran serta orang tua murid memalui komite sekolah, badan pengembang buku dan lembaga-lembaga donasi, agar keberadaan dari suatu ubit perpustakaan dapat terjaga kelangsungannya yaitu melalui penambahan koleksi dan fasilitas pendukungnya. Melihat perkembangan perpustakaan sekolah di Indonesia amatlah berbeda-beda. Keberadaan dari suatu perpustakaan sekolah ada yang hanya mempunyai satu ruang koleksi sampai perpustakaan digital yang sudah maju. Sehingga menimbulkan beberapa masalah, diantaranya adalah bagaimana perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan penggunanya, dan sekaligus dapat menjadikan perpustakaan sebagai media alternatif pendidikan di luar pendidikan formalnya. Dibahas dalam Buku Pengembangan Diri Manajer Sekolah, sekolah dewasa ini adalah organisasi yang semakin rumit dikelola. Hal ini karena kita sekarang menyadari sulitnya menyediakan program pembelajaran yang dapat memenuhi beragamnya kemampuan dan minat peserta didik, serta tantangan untuk memberikan mereka keterampilan yang relevan dan terpakai untuk dapat berfungsi dengan baik dalam masyarakat. Sekalipun kompetensi dan keberhasilan mengajar di kelas merupakan kriteria penting untuk dapat dipromosi di masa lalu, dewasa ini lebih banyak lagi
4 keterampilan yang diperlukan. Kepala sekolah diharapkan memiliki kemampuan manajerial yang baik agar dapat memimpin sekolahnya secara produktif. Dalam poin-poin manajerial tersebut, termasuk didalamnya terselenggaranya kegiatan pada unit perpustakaan, dan menurut (Wijayanti) yang disebut perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang melayani siswa, guru dan karyawan dari suatu sekolah tertentu. Perpustakaan sekolah didirikan untuk menunjang pencapaian tujuan sekolah, yaitu pendidikan dan pengajaran seperti digariskan dalam kurikulum sekolah. Dari pengertian perpustakaan yang tersebut di atas terlihat dengan jelas bahwa tugas perpustakaan tidaklah ringan. Dalam hal melaksanakan tugas untuk mengumpulkan bahan pustaka saja merupakan tugas yang cukup berat, sebab tidak semua penerbit bersedia mengirimkan bahan pustaka yang diterbitkannya ke perpustakaan. Hal ini akan lebih terasa berat apabila pemakai perpustakaan membutuhkan bahan pustaka untuk kebutuhan pendidikan dan penelitian (Zahara). Namun keterlibatan perpustakaan sekolah pada kegiatan pendidikan tetap harus dijalankan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Proses penyerapan pelaksanaan kegiatan pendidikan ini diperjelas dalam Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas, bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi. Akreditasi sebagai alat penilai kualitas dari suatu sekolah, harusnya telah mensyaratkan berdirinya suatu perpustakaan dengan standar minimal yaitu adanya gedung dengan luas minimal, prasarana pendukung, koleksi dan dikelola oleh tenaga yang memiliki profesi di bidang perpustakaan. Hal ini dimaksud sebagai upaya untuk membantu siswa dan guru sesuai dengan peran dan tujuan dari keberadaan perpustakaan sekolah. Penekanan persyaratan perpustakaan sekolah harus dikelola oleh tenaga yang memiliki profesi bidang perpustakaan, diharapkan mampu mengelola perpustakaan sesuai standar
5 kinerja perpustakaan. Dimana dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya, pustakawan harus dapat menjadi penghubung dalam memperoleh bahan bacaan yang diinginkan oleh masyarakat di lingkungan sekolah. Kepedulian tersebut dapat diwujudkan pada proses melakukan kegiatan pembinaan koleksi yang terkait dengan pengadaan bahan bacaan di perpustakaan sekolah. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan bacaan, diantaranya dapat melalui: a. Pembelian, dilakukan berdasarkan rekomendasi guru dan kebutuhan siswa. b. Sumbangan, aktif melakukan surat-menyurat kepada lembaga donasi. c. Tukar menukar koleksi elektronik antar perpustakaan sekolah atau badan-badan yang bergerak di bidang pendidikan dan yang berperan sebagai tempat magang. d. Melakukan kegiatan download bahan bacaan melalui internet, yang diklasifikasikan berdasarkan subyeknya dan menyimpannya pada media Compact Disk guna memudahkan bagi siswa/guru yang ingin membaca bahan bacaan wajib atau pengembangan. Selain itu melakukan penyebarluasan, dan pelaksanaan visi pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas sekolas, melalui jasa layanan yang disediakan perpustakaan sekolah. Evaluasi kegiatan tersebut dapat dilihat dari laporan monitoring bulanan melalui data statistik pengunjung, transaksi pinjam kembali buku, data layanan referensi, data pertambahan koleksi, dan data kegiatan perpustakaan yang terkait dengan pendidikan (contoh: menyelenggarakan lomba membuat resensi buku yang ada di perpustakaan, bedah buku, nonton bareng untuk film dokumenter/ pengembangan ilmu dan teknologi yang dipadu oleh guru yang kompeten di bidangnya dan lain sebagainya). Pada akhirnya dari media data yang ada dapat digunakan sebagai acuan mengetahui tingkat keaktifan pengunjung dan seberapa besar peran pengelola perpustakaan sekolah terlibat dalam proses pendidikan. Sejak awal mungkin telah disadari oleh semua pihak pengelola sekolah, bahwa untuk kepentingan pengembangan mutu anak didik, selain menerima pembelajaran secara tatap muka dan kegiatan yang berhubungan dengan uji laboratorium/lapangan, tentu amat dibutuhkan bahan bacaan wajib dan pendamping yang tidak sedikit. Namun pada kenyataannya siswa hanya dibekali dengan sejumlah buku yang telah terpaket sesuai
6 kurikulum pada setiap pelajaran. Kondisi ini membuat mayoritas pengembangan perpustakaan sekolah tidak memiliki program yang jelas. Keberadaan tersebut dapat dimaklumi, karena memang dalam setiap akreditasi sekolah, perpustakaan tidak didesain sebagai penunjang kebutuhan utama. Walaupun begitu selalu disebut sebagai jantung dari berdirinya suatu sekolah. Wajar jika pada akhirnya bagi siswa yang orang tuanya mampu, menambah pengetahuan melalui bimbingan tambahan untuk beberapa mata pelajaran yang dianggap kurang dan merupakan materi pokok ujian nasional, sekalipun mampu membeli buku-buku pendamping sebagai pelengkap. Melihat permasalahan tersebut, sudah waktunya sekolahmembantu dan mengurangi beban siswa-siswa yang kurang mampu secara finasial. Ada pemberdayaan perpustakaan sekolah dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan bacaan yang tersedia. Disamping itu, memperpanjang jam buka adalah suatu keadaan yang tidak dapat ditawartawar lagi, agar masing-masing siswa mempunyai kesempatan untuk berkunjung, membawa dan meminjam bahan bacaan sesuai dengan kebutuhannya di luar jam belajar kelas. Harapannya, ketika siswa sering berkunjung ke perpustakaan, selain mendapat manfaat pada bidang keilmuannya yaitu mampu melakukan kegiatan membaca, memahami sebagai proses pendidikan, mereka dapat pula mengembangkan interaksi sosial antar siswa dan guru. Guru pun dapat mengembangkan wawasan keilmuannya jika ada hal-hal yang baru atau adanya pengembangan metode aplikasi praktis untuk bidang studi yang diajarkannya. Kecakapan pengelola perpustakaan sekolah yang didukung para kepala sekolah dan pengurus yayasan yang memberikan kelengkapan bahan bacaan tidak hanya berbentuk koleksi full paper, tetapi telah pula dilengkapi jenis koleksi multi media dan sambungan internet akan memberikan nilai tambah bagi sekolahan. Sehingga dengan adanya variasi jenis bahan bacaan/koleksi yang dibaca akan menggairahkan semangat belajar siswa, apalagi jika program pelayanan perpustakaan menyediakan layanan tutorial geratis untuk mata pelajaran yang dianggap sulit dan merupakan bagian materi pokok dari ujian nasional. Yang perlu digarisbawahi saat ini, seiring dengan masalah yang dihadapi kebanyakan orang tua murid yaitu pemanfaatan atau pengadaan sarana teknologi informasi. Sudah barang tentu tersedianya akses informasi melalui internet di
7 perpustakaan akan dapat membantu sekali bagi siswa yang tidak mempunyai fasilitas internet di rumah. Dan terkait dengan sistem pembelajaran online dan hadirnya buku sekolah elektronik, seharusnya kehadiran internet di perpustakaan sekolah dari tingkat dasar sampai dengan sekolah lanjut merupakan kebutuhan mutlak. Upaya penyediaan fasilitas itu, siswa menjadi (familier) bagiamana mencari/menelusur bahan bacaan dengan mesin informasi (search engine) sesui topik yang diinginkan. Selanjutnya keterampailan melakukan penelusuran di internet akan membuat siswa memiliki kemandirian dalam proses mencari informasi tanpa harus selalu melibatkan orang tua. Dalam proses lanjut kemandirian tersebut akan bermanfaat ketika siswa ingin melanjutkan sekolah yang lebih tinggi, dengan bekal dari hasil prestasi belajarnya siswa dapat mendaftar dan memantau proses penerimaan siswa baru melalui internet. Harus diakui bahwa dalam pemberdayaan perpustakaan ini dibutuhkan kepedulian yang sunguh-sungguh dari para pengambil kebijakan di sekolah dan good will dari pemerintah daerah/pusat, karena kelangsungan berdirinya sebuah perpustakaan tak lepas dari besarnya anggaran yang tersedia. Maka melakukan kerjasama dan koordinasi dengan perpustakaa nasiona, umum, daerah dan keliling di wilayah masing-masing adalah merupakan solusi awal seandainya sekolah tersebut belum mampu mengadakan/membangun perpustakaan secara mandiri. Siswa dapat memanfaatkan bahan bacaan yang ada pada mitra perpustakaan sekolah dengan rekomendasi dari sekolah, sehingga kebutuhan siswa akan bahan bacaan pendamping dan pemanfaatan sarana teknologi informasi dapat terpenuhi. Diharapkan hubungan kemitraan perpustakaan sekolah dengan beberapa perpustakaan umum di wilayahnya, dapat membuahkan hasil yaitu meringankan beban orang tua yang dalam kondisi ekonomi pas-pasan, dengan begitu sekolah dapat mendudukkan siswa pada posisinya sebagai pelajar yang mendapat haknya berkembang sesuai kemampuannya. Disisi lain upaya sekolah, pemerintah dan orang tua murid untuk membangun budaya baca pada anak mulai dari usia dini akan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pada momentum ini akan juga bermanfaat untuk membangun pemahaman adanya keragaman dan perbedaan pada masing-masing sekolah, dampaknya dapat mendorong
8 kepekaan sosial menjadi sistem nilai yang responsif, utamanya terhadap siswa yang putus sekolah karena suatu sebab. Ada keberpihakan kepada yang tidak mau dan mampu melanjutkan sekolah, dengan memberikan peluang untuk ikut serta menikmati bahan bacaan yang tersedia pada perpustakaan umum yang merupakan mitra kerja perpustakaan sekolah, tanpa perlu membayar iuran anggota tetapi hanya perlu surat keterangan dari tingkat RT, RW untuk mengetahui tempat domisili yang bersangkutan, mengingat bahan bacaan yang tersedia pada perpustakaan tersebut telah disesuaikan dengan standar kurikulum yang dibakukan pemerintah. Implikasi logis dari pengalaman membaca, anak dapat mengenal dan mengerti bahasa lisan dan tulis dengan baik, sekalipun tidak memiliki legalitas dalam bentuk ijazah atau tanda kelulusan. Celah ini harus kita manfaatkan dan sosialisasikan dengan sebaik-baiknya, guna menyiasatip realita mahalnya biaya pendidikan saat ini, kiranya program memberdayakan perpustakaan sekolah yang bersinergi dengan perpustakaan umum di masing-masing wilayah dapat membantu membebaskan belenggu siswa dari keterbatasan fasilitas pendidikan dan memerdekakan anak hingga ke pelosok negeri. C. Kesimpulan Melihat tantangan ke depan dan pesatnya pertumbuhan informasi dewasa ini, serta disisi lain sebagai tanggung jawab sosial sekolah untuk meringankan beban siswa dan guru terhadap kebutuhan informasi, sudah saatnya melakukan pemberdayaan perpustakaan pada masing-masing sekolah dengan melibatkan pada proses kegiatan pendidikan. Ini penting dilakukan sebagai upaya sekolah membebaskan siswa dari ketidakmampuannya membaca dan memaknai pesan-pesan yang disampaikan melalui aksara.
9 DAFTAR PUSTAKA Sinaga, Dian, Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa Melalui Perpustakaan Sekolah: Media Pustakawan vol. 13 No. 1 & 2 Juni 2008, Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Soerjadi, Perpustakaan Sebagai Bengkel Pendidikan di Sekolah: Mimbar Surya, No. 4/III, 2002, Badan Perpustakaan Jatim, Surabaya Wijayanti, Pesan Perpustakaan Sekolah Sebagai Pendukung Proses Belajar Mengajar Yunus, Peran Perpustakaan Sekolah Dasar Sebagai Sumber Belajar: Media Pustakawan vol. 13 No. 1 & 2 Juni 2008, Perpustakaan Nasional, Jakarta..., Pengembangan Diri Manajer Sekolah..., Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas: Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan yang dikenal sebagai pusat informasi berorientasi untuk mendistribusikan informasi kepada pengguna. Salah satu cara dalam mendistribusikan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah lembaga pendidikan khususnya sekolah seyogianya memiliki unit penunjang untuk menjalankan berbagai aktivitasnya. Unit penunjang dikelola sedemikian rupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia untuk membangun bangsa dan negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk membangun bangsa dan negara. Sejalan dengan misi pendidikan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lina Nurliana, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Pendidikan bertujuan untuk terus menerus mengadakan perubahan dan pembaharuan. Peningkatan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP
EFEKTIVITAS PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP Disusun oleh : Nurma Hudya Putri 1300005113 KELAS VII B PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dibentuklah lembaga yang menyediakan informasi yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era informasi seperti sekarang ini, kebutuhan akan informasi meningkat sesuai dengan perkembangan zaman baik media cetak, elektronik dan sosial media yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan sekolah didirikan, kurikulum disusun dan guru diangkat serta sarana dan prasarana pendidikan diadakan semuanya untuk kepentingan siswa atau anak didik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Untuk meningkatkan
Lebih terperinci2015 MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PERPUSERU DALAM PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Membaca merupakan langkah awal perjalanan menuju pencerahan. Kegiatan membaca ini juga dapat menciptakan generasi muda yang kreatif, produktif dan inovatif,
Lebih terperinciStudi pelayanan perpustakaan sekolah menengah atas sebagai sumber belajar (studi kasus di SMA Negeri 7 Surakarta)
Studi pelayanan perpustakaan sekolah menengah atas sebagai sumber belajar (studi kasus di SMA Negeri 7 Surakarta) Sri Wahyudi K.8405037 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usaha pemerintah ke arah ini telah dilaksanakan dengan menambah jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di era sekarang ini memperoleh prioritas dalam pengembangannya. Pendidikan yang maju perlu ditunjang sarana dan prasarana yang memadai. Sebagaimana
Lebih terperinciBAB I. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang, pendidikan merupakan sesuatu yang penting. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lidia Susantii, 2015 Optimalisasi partisipasi orang tua dalam pengelolaaan program di PAUD EAGLE
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kegiatan yang sifatnya umum bagi kehidupan manusia di bumi ini, dan tidak terlepas dari segala aktifitas yang dilakukan manusia itu sendiri. Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia untuk dapat mensejahterakan kehidupannya. Melalui pendidikan manusia dapat memperoleh kelebihan yang tentunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita setiap bangsa di dunia. Salah satu faktor pendukung utama bagi kemajuan suatu negara adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan struktur organisasi penelitian. A. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Untuk mencapai keberhasilan di Perguruan Tinggi, perlu didukung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan yang melaksanakan kegiatan belajar dan pengajaran pendidikan dituntut untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendongkrak kekuatan internal organisasi untuk tetap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Industri yang semakin pesat dan maju, memaksa perusahaan untuk mendongkrak kekuatan internal organisasi untuk tetap bertahan dalam persaingan global
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Soft Skills dalam pendidikan adalah suatu hal yang harus dicermati bersama oleh semua pihak mulai dari struktur teratas yakni kementerian pendidikan dan kebudayaan,
Lebih terperinciDWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
MINAT MENJADI GURU DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA TENTANG KARAKTERISTIK GURU DAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IPS SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA (TAHUN AJARAN 2009/2010) SKRIPSI Disusun oleh: DWI KUSTIANTI
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
174 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah Perpustakaan ITS Surabaya dan Perpustakaan UK Petra Surabaya melakukan pemanfaatan fungsi ruang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam hidup, karena pendidikan mempunyai peranan penting guna kelangsungan hidup manusia. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia,
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, karena melalui pendidikan, manusia dapat berbudaya dan bertanggung jawab serta berkualitas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan fondasi dari semua lini pembangunan. Suatu bangsa telah dikatakan maju dapat dilihat bagaimana pendidikan itu berlangsung. Sedangkan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan sekaligus membuka peluang-peluang baru bagi pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Inovasi dalam perencanaan pengadaan koleksi Untuk mengetahui inovasi dalam perencanaan pengadaan koleksi, penulis melakukan observasi dan wawancara.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang
Lebih terperinciContoh Makalah Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan
Contoh Makalah Pendidikan selalu dicari karena memang penting dan sangat dibutuhkan, bahkan di internet ada puluhan bahkan ratusan orang yang setiap harinya mencari tentang hal-hal yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Lisna Nurhalisma, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia adalah faktor terpenting dalam pembangunan suatu bangsa, karena manusia yang merancang, melaksanakan, sekaligus merasakan hasil akhir dari
Lebih terperinciNegeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK
145 Upaya Meningkatkan Kualitas Guru Melalui Konsep Pembelajaran Learning Together Di Sma Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Ajaran 2014/ /2015 Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK Pembelajaran learning
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Keberadaan pendidikan yang sangat penting tersebut telah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap warga Negara Indonesia untuk dapat menikmatinya. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu indikator utama pembangunan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu indikator utama pembangunan dan kualitas sumber daya manusia, sehingga kualitas sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
Lebih terperinciBAB I. manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik. Keberhasilan sektor pendidikan merupakan dasar perkembangan terhadap
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik. Keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Telah muncul kesadaran pada diri banyak orang, bahwa pembangunan pendidikan merupakan peristiwa yang tidak akan pernah selesai selagi peradaban manusia masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka diperlukan guru yang sangat
Lebih terperinciKISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
Lebih terperinciB A B I V U r u s a n W a j i b P e r p u s t a k a a n
4.1.26 URUSAN WAJIB PERPUSTAKAAN 4.1.26.1 KONDISI UMUM Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam UUD Republik Indonesia Tahun 1945, perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kehidupan masa mendatang cenderung semakin kompleks dan penuh tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap insan yang kompeten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendidik anak-anak bangsa untuk taat kepada hukum (Azizy, 2003: 3).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dinilai banyak kalangan mengalami kegagalan. Kondisi ini ada benarnya apabila dilihat kondisi yang terjadi di masyarakat maupun dari
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan pemaparan dan analisa data pada bab bab sebelumnya,
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pemaparan dan analisa data pada bab bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut: 1. Dalam konteks Intertekstualitas a. Penggunaaan
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan, karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1, dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian Peran dan Fungsi Komite Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Terbanggi Besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada bangsa yang maju apabila bangsa tersebut tidak memperhatikan bidang pendidikan. Usaha untuk
Lebih terperinci2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar manusia dalam mewujudkan suasana belajar dengan melakukan proses pembelajaran didalamnya menjadikan peserta didik aktif mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. miliar giga byte informasi baru di produksi pada tahun 2002 dan 92% dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Informasi merupakan satu hal yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan karena dengan adanya informasi kita dapat mengambil keputusan secara tepat. Informasi berkembang
Lebih terperinciManjemen Perpustakaan Khusus
Manjemen Perpustakaan Khusus Pendahuluan Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang didirikan untuk mendukung visi dan misi lembaga-lembaga khusus dan berfungsi sebagai pusat informasi khusus terutama
Lebih terperinciKisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS
Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS Berikut Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah (UKKS) DIMENSI KOMPETENSI INDIKATOR Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Merumuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kita semua menyadari bahwa dalam upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkualitas tinggi demi tercapainya kemajuan suatu bangsa bergantung dan tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran adalah faktor yang kompleks
Lebih terperinciPemanfaatan Perpustakaan Sekolah sebagai Pusat Sumber Belajar bagi Siswa
Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah sebagai Pusat Sumber Belajar bagi Siswa Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP Oleh : Novie Arista 1300005306/ 7A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wahana yang strategis untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia, sebab pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Pendidikan merupakan tumpuan harapan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan pembangunan dan peningkatan sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan pada era globalisasi, kini informasi bisa semakin mudah untuk diakses. Salah satu cara aksesnya adalah dengan menggunakan media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan kemajuan peradaban. Kemajuan suatu bangsa salah satunya dapat dilihat dari lembaga-lembaga pendidikannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bangsa bukan hanya tugas pendidikan formal saja, tetapi pendidikan nonformal. terutama masyarakat sasaran pendidikan nonformal.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pembangunan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan bangsa bukan hanya
Lebih terperinciKurikulum Berbasis TIK
PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus, bahkan dewasa ini berlangsung dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, melainkan jam, bahkan menit
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu cara untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yaitu melalui pendidikan. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas serta mengembangkan potensi sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi membawa konsekuensi dilakukakannya proses pengolahan data
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat didukung teknologi komunikasi membawa konsekuensi dilakukakannya proses pengolahan data berbasis teknologi informasi
Lebih terperinci1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala
108 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut. 1. Terdapat hubungan yang signifikan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Fungsi tersebut adalah sebagai sarana simpan karya manusia, fungsi informasi,
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Selama berabad-abad keberadaan perpustakaan tetap dipertahankan karena perpustakaan mempunyai fungsi yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat. Fungsi tersebut adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tira Nur Indah, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini merupakan paparan pendahuluan yang menunjukkan tentang bagaimana kondisi pendidikan, dalam hal ini ialah kegiatan pembelajaran yang dilakukan di jenjang sekolah menengah
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 058 TAHUN 2017 TENTANG TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 058 TAHUN 2017 TENTANG TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang: Mengingat:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia karena dalam kehidupannya manusia senantiasa berada dalam proses belajar. Menurut Winkel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan wahana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya. Menurut Undang-undang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003 pasal 1:
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia baik individu maupun sosial. Akan tetapi, pendidikan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan perubahan yang terjadi kian cepat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum pendidikan harus disusun dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BIDANG PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN NGAWI TAHUN
RENCANA STRATEGIS BIDANG PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN NGAWI TAHUN 2010 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembangunan Nasional bertujuan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dunia berkembang sangat pesat dan telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi.
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PEMBUATAN SUMBER BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS WEB
UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PEMBUATAN SUMBER BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS WEB Oleh: Kuswari Hernawati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini pembelajaran di sekolah harus bervariasi agar bisa menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dimana siswa dapat tertarik pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan Negara (UUSPN No.20 tahun 2003).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciKebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG
Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved 2 Kebijakan Mutu Akademik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak kemajuan di berbagai bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini telah mengalami perubahan yang sangat cepat, bukan hanya dalam hitungan bulan atau hari, tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perpustakaan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam proses pembentukan sebuah generasi. Orang tua memberikan kepercayaan kepada guru untuk mendidik anaknya agar menjadi
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Indonesia sebagai bangsa
Lebih terperinciMAKALAH. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar
MAKALAH Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP. Di susun Oleh : Vita Ayu Wulandari 1300005093 7B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama ini sistem pendidikan masih cenderung mengarah pada dua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama ini sistem pendidikan masih cenderung mengarah pada dua masalah pokok, yakni 1) bagaimana mengadaptasikan dengan benar kurikulum dan metode pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan menyebutkan, bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan dibidang kehidupan baik dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berakar pada kebudayaan Indonesia berdasarkan Pancasila
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional menurut UU RI No.20 tahun 2003 adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan bangsa. Sejarah menunjukan bahwa kunci keberhasilan pembangunan Negaranegara maju adalah
Lebih terperinciEntrepreneurship Pustakawan Sebuah Passion Mewujudkan Prestasi
Entrepreneurship Pustakawan Sebuah Passion Mewujudkan Prestasi Kuliah Umum UIN Sunan Kalijaga 15 Maret 2012 Pustakawan adalah orang yang bekerja di perpustakaan dan membantu orang menemukan buku, majalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Negara akan maju dan berkembang apabila diikuti dengan peningkatan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia dalam memperoleh bekal dalam kehidupan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
Lebih terperinciDRAFT RENCANA STRATEGIS
DRAFT RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2012-2017 DISCLAIMER: Draft ini diedarkan dalam mailing list DosenUGM dalam rangka mensukseskan Pemilihan Dekan di lingkungan UGM Tahun 2012. Materi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia untuk menciptakan manusia yang berilmu, cerdas dan terampil di lingkungan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam arti luas mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal, non formal maupun informal,
Lebih terperinciKOMPETENSI KEPALA SEKOLAH
KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH Kompetensi Kepribadian 1. Memiliki integritas kepribadian yang kuat sebagai pemimpin : Selalu konsisten dalam berfikir, bersikap, berucap, dan berbuat dalam setiap melaksanakan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata dalam aktivitas kerja bawahannya. Kepala sekolah yang rajin, cermat, peduli terhadap
Lebih terperinci