KEPUTUSAN MUBESLUB GPdI No.003 / MUBESLUB / GPdI / VI- 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEPUTUSAN MUBESLUB GPdI No.003 / MUBESLUB / GPdI / VI- 2012"

Transkripsi

1 KEPUTUSAN MUBESLUB GPdI No.003 / MUBESLUB / GPdI / VI TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR / ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PENJELASANNYA Oleh anugerah Tuhan Yesus Kristus : Menimbang : 1. Bahwa Musyawarah Besar Luar Biasa Gereja Pantekosta di Indonesia diselenggarakan berdasar Tab Mubes XXXII di Manado, telah ditetapkan penyelenggaraannya pada tanggal 6-8 Juni 2012 di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. 2. Bahwa Mubeslub GPdI dimaksud, diselenggarakan untuk mengamandemen AD/ART GPdI dan Penjelasannya, tahun Bahwa Majelis Pusat GPdI telah membentuk Tim Khusus untuk mempersiapkan Rancangan Amandemen AD/ART GPdI dan Penjelasannya. 4. Bahwa Rancangan Amandemen AD/ART GPdI dan Penjelasannya telah dibahas, disetujui dan disahkan oleh Sidang Paripurna Mubeslub GPdI. Karena itu perlu dibuat keputusannya. Mengingat : Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga Gereja Pantekosta di Indonesia dan Penjelasannya. Memperhatikan : Berbagai aspirasi yang timbul sebelum dan selama Sidang Paripurna Mubeslub GPdI berlangsung. MEMUTUSKAN Menetapkan : Keputusan Musyawarah Besar Luar Biasa Gereja Pantekosta di Indonesia tentang Pengsahan AD/ART GPdI dan Penjelasannya.

2 Pertama Kedua Ketiga Keempat : AD/ART GPdI dan Penjelasannya hasil amandemen terlampir dan merupakan bagian tak terpisahkan dari Surat Keputusan ini. : Menugaskan Majelis Pusat GPdI untuk mensosialisasikan dan mendistribusikan AD/ART dan Penjelasannya yang telah disahkan dalam Sidang Paripurna Mubeslub kepada seluruh jajaran GPdI. : Agar Majelis Pusat, Majelis Daerah GPdI menjabarkan dan melaksanakan AD/ART dan Penjelasannya yang telah disahkan dalam Mubeslub secara konkrit ke dalam seluruh pelayanan GPdI. : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Cisarua, Bogor Jawa Barat Pada tanggal : 07 Juni 2012 Dalam MUSYAWARAH BESAR LUAR BIASA ( MUBESLUB) GPdI Yang dilaksanakan berdasarkan Ketetapan MUBES XXXII Tahun 2012 MAJELIS PUSAT (Selaku Pimpinan Mubeslub) Ketua Umum Sekretaris Umum Pdt. DR. M D Wakkary Pdt. Adi Sujaka, M.Th

3 (Lampiran Keputusan Mubeslub GPdI) ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMBUKAAN Adalah kehendak dan rencana keselamatan dari Allah Yang Mahakuasa Pencipta alam semesta, agar seluruh umat manusia memperoleh keselamatan dan pengetahuan akan kebenaran (I Timotius 2:4). Dalam rencana keselamatan dari Allah tersebut, pada tahun 1921 kabar Injil sepenuh tiba di Indonesia, dimulai di Bali kemudian berkembang ke Jawa. Pada 31 Maret 1923 diadakan Baptisan Air yang pertama di Pasar Wage, Cepu Jawa Tengah. Kabar Injil sepenuh berkembang dengan pesat ke seluruh Indonesia dan melahirkan Jemaat-jemaat lokal Pantekosta di Indonesia. Pada 30 Juni 1923 Jemaat-jemaat lokal Pantekosta mengajukan permohonan pengakuan pemerintah kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda dan diakui sebagai vereeniging (perkumpulan resmi) pada 4 Juni Setelah itu ditingkatkan menjadi badan hukum gereja (kerkgenootschap) dengan nama De Pinksterkerk in Nederlandsch- Indie berdasarkan Besluit van den Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie No. 33 Staatsblad No. 368 tanggal 4 Juni Pada tahun 1942 nama tersebut disesuaikan menjadi Gereja Pantekosta di Indonesia. Dengan Surat Departemen Agama RI No. E/VII/156/926/73 tanggal 2 Oktober 1973 Gereja Pantekosta di Indonesia dinyatakan sebagai kelangsungan dari badan hukum Kerkgenootschap de Pinksterkerk in Nederlandsch-Indie. Gereja Pantekosta di Indonesia terpanggil melaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus untuk memberitakan Injil sepenuh yang termaktub dalam Alkitab, yaitu Pergilah ke seluruh dunia, beritakan Injil kepada segala makhluk, siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang- orang percaya; mereka akan mengusir setan-setan demi Nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh (Markus 16:15-18).

4 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-ku dan baptislah mereka dalam Nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (Matius 28:19-20). Dalam melaksanakan panggilan tersebut, Gereja Pantekosta di Indonesia meyakini adanya kepenuhan Roh Kudus dan peranan-nya dalam Gereja seperti yang termaktub dalam Kisah Para Rasul: Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. (Kisah Para Rasul 1:8) Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkatakata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya (Kisah Para Rasul 2:4). Menyadari tugas dan panggilan Gereja dalam Efesus 4:11-13, yaitu Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Serta kehendak Tuhan yang termaktub dalam I Korintus 14: Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan tetapi damai sejahtera segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur, maka demi kekudusan, keutuhan dan ketertiban, Gereja Pantekosta di Indonesia menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gereja Pantekosta di Indonesia.

5 ANGGARAN DASAR BAB I NAMA, BENTUK DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Organisasi ini bernama Gereja Pantekosta di Indonesia disingkat GPdI. Pasal 2 GPdI, sebagai kelanjutan dari De Pinksterkerk in Nederlandsch-Indie, adalah Badan Hukum Persekutuan Gerejawi berdasarkan pernyataan Pemerintah Republik Indonesia dengan Surat Keterangan Departemen Agama R.I. Nomor E/VII/156/926/73, tanggal 2 Oktober 1973, dan Surat Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Protestan Departemen Agama RI Nomor 30 tahun 1988 tanggal 3 Februari Pasal 3 GPdI terdiri atas Jemaat-jemaat lokal GPdI di Indonesia dan di luar negeri. Pasal 4 GPdI berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia. BAB II D A S A R Pasal 5 GPdI berdasarkan kepada Firman Allah, yaitu Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

6 BAB III P E N G A K U A N I M A N Pasal 6 Pengakuan Iman GPdI adalah: 1. Kami percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang diilhamkan oleh Roh Kudus terdiri atas 66 buku Kejadian sampai dengan Wahyu (II Timotius 3:16; II Petrus 1:21). 2. Kami percaya kepada Allah Yang Maha Esa dan Kekal dalam wujud Trinitas: BAPA dan PUTERA dan ROH KUDUS, (Ulangan 6:4; I Timotius 2:5; I Yohanes 5:7; Matius 28:19), Keesaan nama-nya yaitu TUHAN YESUS KRISTUS, (Kisah Para Rasul 2:36; 8:12; 10:48; Matius 1:1; Wahyu 22:20-21; Kisah Para Rasul 19:5; I Petrus 3:15). 3. Kami percaya kepada Allah pencipta alam semesta dan manusia, seperti tertulis dalam Kitab Kejadian (Kejadian 1 dan 2; Yohanes 1:1-3; Kolose 1:16; Roma 4:17; Roma 1:19-20). 4. Kami percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah yang telah menjadi manusia, dilahirkan Perawan Maria yang mengandung oleh Roh Kudus, mati disalib, menanggung dosa manusia, dikuburkan, bangkit, naik ke sorga, dan akan datang kembali. (Yohanes 20:31; Roma 1:4; I Yohanes 4:15; Yohanes 1:14; Filipi 2:7-8; II Timotius 3:16; Matius 1:18; Yesaya 7:14; Lukas 1:35; I Timotius 1:15; Kisah Para Rasul 4:1-12; 10:42-43; Roma 6:4; I Korintus 15:3-4; I Tesalonika 4:15,17). 5. Kami percaya bahwa Roh Kudus adalah Pribadi Allah yang memiliki sifat: Kekal, Mahahadir, Mahakuasa, Mahatahu, Mahakudus, Mahakasih, dan baptisan Roh Kudus, yaitu kepenuhan Roh Kudus dengan tanda berkata-kata dalam berbagai bahasa, sebagaimana diilhamkan oleh Roh Kudus, diterima oleh orang percaya, bertobat, dan lahir baru. (I Yohanes 5:7; II Korintus 13:13; Ibrani 9:14; Mazmur 139:7-10; Lukas 1:35; Kejadian 1:2; Ayub 26:13; Kisah Para Rasul 2:4; 10:45-46; 19:6; Markus 16:17; Yohanes 7:38-39). 6. Kami percaya bahwa baptisan air, dengan diselamkan dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus, wajib dilakukan bagi mereka yang diselamatkan, yaitu percaya, bertobat, dan lahir baru untuk menggenapi kebenaran Allah. (Markus 16:15-16; Kisah Para Rasul 2:38; 8:12, 37,39; Matius 3:15; 28:19; Markus 1:15).

7 7. Kami percaya bahwa keselamatan orang berdosa, baik roh, jiwa, dan tubuh oleh anugerah dan iman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan semua orang percaya harus mempertahankan, keselamatan, kekudusan, kesetiaan, dan apabila tidak memeliharanya, keselamatan itu dapat hilang. (Efesus 2:8-9; Roma 10:9-10; I Korintus 1:18; Filipi 2:12; Matius 24:13; Ibrani 3:12; II Petrus 2:20-22; 1:4-11; Yudas 1:3). 8. Kami percaya kepada peranan karunia-karunia Roh Kudus dalam Jemaat. (I Korintus 12:4-11; 14:26). 9. Kami percaya bahwa Perjamuan Tuhan, yang lazim disebut Perjamuan Kudus, harus diterima oleh mereka yang percaya. (Lukas 22:19-20; I Korintus 11:23-26; Yohanes 6:53-56). 10. Kami percaya kepada kesembuhan dari Allah atas segala penyakit oleh bilur-bilur Yesus dalam kuasa nama-nya. (Yesaya 53:4; I Petrus 2:24; Kisah Para Rasul 4:30; Markus 16:18). 11. Kami percaya bahwa penyerahan anak-anak adalah kehendak Tuhan. (Lukas 2:22-27; Matius 19:13-15; Markus 10:13-16; Lukas 18:15-17). 12. Kami percaya kepada Gereja Tuhan Yang Esa, persekutuan orang-orang percaya, kudus, dan sempurna sebagai Mempelai Perempuan, disingkirkan selama masa tiga setengah tahun tribulasi, diubah, dan diangkat pada saat kedatangan kembali Tuhan Yesus. (Yohanes 17:21-23; Efesus 4:12-16; I Tesalonika 5:23; I Petrus 5:10; I Tesalonika 5:4; I Korintus 15:51). 13. Kami percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai Laki-laki, Raja atas segala raja, dan Tuan atas segala tuan yang akan datang untuk menghukum isi dunia dengan adil dan akan memerintah dalam Kerajaan Seribu Tahun Damai bersama Mempelai Perempuan, yaitu Gereja-Nya. (Kisah Para Rasul 1:11; Wahyu 22:7; I Korintus 15:24-25; I Tesalonika 4:16-17; II Tesalonika 1:7-9; Wahyu 20:10-15; Wahyu 19:11-16; I Timotius 6:15). 14. Kami percaya kepada kebangkitan orang-orang kudus sebelum Kerajaan Seribu Tahun Damai dan kebangkitan orang-orang berdosa sesudah Kerajaan itu; orang kudus akan menerima hidup kekal, orang berdosa akan menghadap tahta Allah untuk menerima penghukuman kekal dalam lautan api. (Wahyu 20:1-15; I Tesalonika 4:16-17). 15. Kami percaya kepada langit dan bumi baru yang berisi Kebenaran, tempat kediaman kekal umat tebusan darah Kristus. (I Petrus I:18-19; II Petrus 3:13; Wahyu 21:1-18).

8 16. Kami percaya bahwa pertemuan-pertemuan ibadah wajib dilaksanakan secara tetap, khidmat, dan sukacita. (Kisah Para Rasul 2:25; Keluaran 23:25; Ibrani 10:25; Mazmur 47:2; 100:1-5; 134:2; 150:1-5). 17. Kami percaya bahwa setiap pemerintah adalah hamba Allah yang ditetapkan Allah. (Roma 13:4; I Petrus 2:17; I Timotius 2:1-2; Amsal 21:1). BAB IV T U J U A N Pasal 7 GPdI bertujuan melaksanakan amanat agung Tuhan Yesus Kristus, sebagaimana yang termaktub dalam Alkitab demi keselamatan umat manusia. BAB V KEANGGOTAAN Pasal 8 Anggota jemaat GPdI adalah mereka yang menerima Dasar dan Tujuan GPdI serta Pengakuan Iman. BAB VI P I M P I N A N Pasal 9 Pimpinan GPdI disebut: 1. Majelis Pusat disingkat MP, berkedudukan di tingkat pusat; 2. Majelis Daerah disingkat MD, berkedudukan di tingkat daerah;

9 3. Majelis Wilayah disingkat MW, berkedudukan di tingkat wilayah; 4. Gembala Jemaat berkedudukan di tingkat Jemaat lokal. BAB VII SUMBER KEUANGAN Pasal 10 Sumber keuangan GPdI berasal dari: 1. Persembahan anggota yang sesuai dengan Firman Allah; 2. Sumbangan dari para dermawan; 3. Usaha yang tidak bertentangan dengan Firman Allah. BAB VIII KEKAYAAN Pasal 11 Kekayaan GPdI terdiri atas semua harta benda, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, yang diperoleh dari pemberian, pembelian, usaha, hibah, dan setiap bangunan yang didirikan atas nama GPdI. BAB IX MUSYAWARAH Pasal 12 Musyawarah GPdI terdiri atas: 1. Musyawarah Besar disingkat MUBES; 2. Musyawarah Besar Luar Biasa disingkat MUBESLUB

10 3. Musyawarah Kerja Nasional disingkat MUKERNAS; 4. Musyawarah Daerah disingkat MUSDA; 5. Musyawarah Kerja Daerah disingkat MUKERDA; 6. Musyawarah Kerja Wilayah disingkat MUKERWIL. BAB X PERUBAHAN DAN PENGESAHAN ANGGARAN DASAR Pasal MUBES/MUBESLUB dapat melakukan perubahan Anggaran Dasar berdasarkan usulan sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) jumlah MD melalui MP. 2. Pengesahan Anggaran Dasar dan perubahannya dilakukan dalam MUBES/ MUBESLUB. BAB XI ATURAN PERALIHAN Pasal 14 Dengan ditetapkannya Anggaran Dasar ini, Anggaran Dasar sebelumnya, dinyatakan tidak berlaku lagi. BAB XII ATURAN TAMBAHAN Pasal Hal-hal yang belum tercantum dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. 2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

11 Ditetapkan di Cisarua, Bogor Jawa Barat Pada tanggal, 7 Juni 2012 Dalam Musyawarah Besar Luar Biasa (MUBESLUB) GPdI Yang dilaksanakan berdasarkan Ketetapan MUBES XXXII Tahun 2012 MAJELIS PUSAT (Selaku Pimpinan Mubeslub) Ketua Umum Sekretaris Umum Pdt. DR. M.D Wakkary Pdt. Adi Sujaka, M.Th

12 (Lampiran Keputusan Mubeslub GPdI) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEGIATAN PELAYANAN GEREJA Pasal 1 Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) mencapai tujuannya dengan melaksanakan kegiatan pelayanannya, sebagai berikut. 1. GPdI melaksanakan pelayanan pemberitaan Injil. 2. GPdI membuka pelayanan jemaat dan mendirikan bangunan rumah ibadah. 3. GPdI mengadakan kebaktian atau ibadah di berbagai tempat. 4. GPdI memberdayakan anggota jemaat untuk terlibat aktif dalam pelayanan. 5. GPdI menyelenggarakan pendidikan rohani dan umum. 6. GPdI menyelenggarakan kegiatan diakonia, sosial dan kemasyarakatan. 7. GPdI menyelenggarakan penerbitan literatur dan rekaman rohani. 8. GPdI menyelenggarakan penyiaran rohani melalui media cetak, elektronik. 9. Menjalin hubungan antar gereja di dalam dan di luar negeri. IBADAH Pasal 2 GPdI mengadakan kegiatan ibadah rutin pada hari Minggu dan hari lainnya, baik ibadah umum maupun ibadah anak, remaja, pemuda, wanita, pria dan lainnya, sebagai wadah persekutuan, pembinaan, pertumbuhan dan pendewasaan rohani.

13 PELAYANAN WARGA JEMAAT Pasal 3 1. GPdI menggerakkan anggota jemaatnya untuk terlibat aktif dalam pelayanan dengan membentuk wadah pelayanan warga jemaat, antara lain: anak, remaja, pemuda, wanita, pria, keluarga, pelajar, mahasiswa, profesi, usahawan dan anak hamba Tuhan. 2. Ketentuan tentang wadah-wadah seperti yang terdapat pada pasal 3 butir 1, diatur menurut keputusan pimpinan GPdI. PENDIDIKAN Pasal 4 1. GPdI menyelenggarakan pendidikan rohani melalui Sekolah Alkitab, Sekolah Tinggi Alkitab, Sekolah Tinggi Teologia, Pusat Pelatihan Penginjil, kursus, seminar, penataran, simposium, lokakarya, sarasehan dan pendidikan lainnya. 2. Sekolah Alkitab, Sekolah Tinggi Alkitab, Sekolah Tinggi Teologia berada di bawah pengawasan dan pengaturan MP GPdI. 3. GPdI mengupayakan peningkatan kecerdasan bangsa dengan berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan formal dan nonformal dengan menyelenggarakan pendidikan Taman Kanakkanak sampai dengan Perguruan Tinggi, termasuk di dalamnya Pendidikan Kejuruan, kursus ketrampilan dan pelatihan. 4. MP GPdI membentuk Tim / Badan untuk mengawasi, mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan.

14 PENERBITAN DAN MULTI-MEDIA Pasal 5 1. GPdI menerbitkan dan menyebarkan bahan bacaan, literatur rohani, buku pelajaran, majalah, traktat, buku nyanyian, tabloid, surat kabar, warta jemaat, buletin dan penerbitan lainnya. 2. GPdI menyebarkan berita Injil, kesaksian dan lagu rohani melalui berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik, termasuk di dalamnya multi media. DIAKONIA DAN SOSIAL Pasal 6 Dalam pelayanan kasih dan kepedulian sosial, GPdI melakukan pelayanan diakonia dan sosial dengan membuka panti asuhan, panti wreda, pusat rehabilitasi, mengentaskan kemiskinan, membantu janda-janda dan anak-anak yatim piatu, tuna wisma, korban bencana alam, korban kekerasan serta turut menanggulangi masalah sosial, seperti kenakalan remaja, narkoba, lingkungan hidup dan problema masyarakat lainnya. BAB II JEMAAT LOKAL Pasal 7 1. Basis GPdI adalah Jemaat-jemaat lokal GPdI. 2. Jemaat lokal GPdI dipimpin oleh Gembala Jemaat GPdI. 3. Jemaat lokal GPdI merupakan suatu kumpulan orang/jiwa yang atas kehendak dan kesadaran sendiri, mengikuti dengan setia kebaktian atau ibadah yang digembalakan atau dipimpin oleh hamba Tuhan GPdI.

15 Pasal 8 Ketentuan tentang Jemaat lokal GPdI adalah sebagai berikut. 1. Jemaat lokal minimal beranggotakan 25 (dua puluh lima) orang dewasa dan 15 (lima belas) anak-anak, dipimpin oleh seorang Gembala Jemaat. 2. Jemaat lokal yang belum mencapai ketentuan pada pasal 8 butir 1 (satu), disebut Jemaat Muda, dipimpin oleh seorang hamba Tuhan dan berada dalam pembinaan seorang Gembala Jemaat atau MD. 3. Jemaat lokal yang beranggotakan minimal 50 (lima puluh) orang dewasa dipimpin oleh seorang Gembala Jemaat, dapat didampingi Wakil Gembala, Penatua, Diaken, atau Majelis Jemaat. 4. Jemaat lokal melakukan kebaktian/ibadah umum yang tetap dan teratur, serta menyelenggarakan kebaktian anak-anak, kebaktian pemuda, kebaktian remaja, kebaktian wanita, kebaktian pria dan kebaktian lainnya secara berkala. 5. Jemaat lokal memiliki program pertumbuhan dengan membuka kebaktian cabang, rayon, sektor, pos pekabaran InjiI, kelompok sel, ibadah doa, pelajaran Alkitab, dan kegiatan pembinaan rohani lainnya. Pasal 9 Jemaat lokal GPdI melakukan kebaktian/ibadah di gedung atau rumah ibadah yang dimilikinya dan/atau gedung/ruangan yang dipinjam/disewa, dan/atau ruangan/ tempat lain yang memungkinkan. BAB III KEANGGOTAAN Pasal Anggota Jemaat GPdI adalah sebagai berikut: a. seorang yang percaya, bertobat, lahir baru, mengakui dan menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Penebusnya serta dibaptis atau diselamkan dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus.

16 b. anak yang sudah diserahkan kepada Tuhan. c. mereka yang mendaftar kepada Gembala Jemaat dengan memenuhi ketentuan pada butir a. 2. Hak anggota Jemaat GPdI adalah sebagai berikut: a. mendapatkan pelayanan rohani dan pelayanan pastoral dari Gembala Jemaat; b. mendapatkan pelayanan organisasi dan administrasi. 3. Kewajiban anggota Jemaat GPdI antara lain adalah sebagai berikut: a. melakukan Firman Allah (Alkitab), antara lain: setia beribadah, taat kepada pimpinan, memberikan persepuluhan, dan persembahan sukarela; b. menerima Pengakuan Iman GPdI. 4. Yang dinyatakan tidak lagi menjadi anggota jemaat GPdI adalah mereka yang: a. mengundurkan diri atas kehendak atau permintaan sendiri; b. diberhentikan oleh Gembala Jemaat karena pelanggaran terhadap firman Allah. BAB IV P I M P I N A N Pasal Majelis Pusat. a. MP terdiri atas sebanyak-banyaknya 36 (tiga puluh enam) orang dan sekurangkurangnya 24 (dua puluh empat) orang. b. Pengurus Harian MP terdiri atas: - seorang Ketua Umum; - seorang atau beberapa orang Ketua; - seorang Sekretaris Umum; - seorang atau beberapa orang Sekretaris; - seorang Bendahara Umum; - seorang atau beberapa orang Bendahara.

17 c. Anggota MP lainnya memimpin departemen dan badan. d. Dalam menjalankan tugasnya, MP dibantu oleh MPR. 2. Majelis Pertimbangan Rohani. a. Ketua MPR dipilih dalam MUBES. b. MPR sebanyak-banyaknya 12 (dua belas) orang dan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) orang yang terdiri atas: - Ketua, - Wakil Ketua, - Sekretaris dan beberapa anggota. 3. Majelis Daerah. a. MD terdiri atas sebanyak-banyaknya 24 (dua puluh empat) orang dan sekurangkurangnya 7 (tujuh) orang. b. Pengurus Harian MD terdiri atas sekurang-kurangnya seorang Ketua, seorang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, dan seorang Bendahara. c. Anggota MD lainnya memimpin Biro. d. Pengaturan jumlah anggota MD ditetapkan berdasarkan kepada keputusan MP. e. MD dapat mengangkat beberapa orang Penasihat. 4. Majelis Wilayah a. MW dibentuk oleh MD di wilayah tersebut terdiri atas sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) Jemaat lokal. b. Personalia MW terdiri atas 3 (tiga) orang, yaitu seorang Ketua, seorang Sekretaris dan seorang Bendahara. 5. Gembala Jemaat. a. Gembala Jemaat adalah Hamba Tuhan yang memimpin/menggembalakan Jemaat lokal. b. Gembala Jemaat dapat mengangkat hamba Tuhan sebagai wakil Gembala Jemaat dan pelayan-pelayan mimbar sesuai kebutuhan. c. Gembala Jemaat memimpin/menggembalakan Jemaat lokal tanpa pembatasan waktu, dengan syarat memiliki panggilan Tuhan, kesanggupan dan kemampuan.

18 BAB V TUGAS DAN WEWENANG Pasal Tugas dan Wewenang Majelis Pusat. a. MP memimpin GPdI, baik di dalam maupun di luar negeri. b. Ketua Umum bersama dengan Sekretaris Umum atau seorang Sekretaris, atau 2 (dua) orang Ketua bersama dengan Sekretaris Umum atau seorang Sekretaris, bertindak untuk dan atas nama MP, baik di dalam maupun di luar pengadilan. Jika diperlukan, Ketua Umum dapat menunjuk anggota MP lain-nya atau orang lain untuk mewakili MP. c. MP menetapkan dan memelihara kemurnian serta persamaan pengajaran. d. MP memelihara persatuan, keutuhan dan ketertiban umum dalam GPdI. e. MP melaksanakan Keputusan MUBES/MUBESLUB dan MUKERNAS. f. MP menyelesaikan Persoalan Daerah yang tidak dapat diselesaikan oleh MD. g. MP mengunjungi daerah-daerah untuk memperkokoh dan mempererat persaudaraan serta melakukan konsolidasi organisasi. h. MP memberikan dan atau menarik kembali surat-surat jabatan; membekukan dan/atau mengaktifkan kembali badan-badan/pimpinan-pimpinan dalam lingkungan GPdI, yang mendapat Surat Ketetapan/ Keputusan dari MP. i. MP menetapkan dan memimpin MUBES/MUBESLUB dan MUKERNAS. j. MUBES dapat dipercepat atau ditunda pelaksanaannya atas permintaan lebih dari separuh MD atau atas pertimbangan MP. k. MP mengadakan Rapat Pleno MP sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali. l. MP melantik Pendeta GPdI dalam MUBES dan MUKERNAS. m. MP dapat membentuk Badan dan atau Tim Khusus untuk tugas tertentu dan bertanggung jawab langsung kepada MP. n. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada MUBES. o. Dalam melaksanakan tugas, MP dapat mengeluarkan surat ketetapan, surat keputusan dan surat edaran.

19 2. Tugas dan Wewenang Majelis Pertimbangan Rohani. a. MPR mengawasi kemurnian dan persamaan pengajaran. b. MPR memberikan nasihat dan pertimbangan kepada MP. c. MPR menyelesaikan permasalahan yang terjadi di MP atas permintaan MP, misalnya tentang perzinahan, keuangan, atau penyimpangan/ pelanggaran organisasi lainnya. 3. Tugas dan Wewenang Majelis Daerah. a. MD mewakili GPdI ke dalam dan ke luar di daerahnya. b. MD mengawasi pelaksanaan kemurnian dan persamaan pengajaran di daerahnya. c. MD menyelesaikan dan menyelenggarakan hal-hal yang diserahkan oleh MP, serta mengawasi pelaksanaan Keputusan-keputusan Musyawarah di daerahnya. d. MD menetapkan dan memimpin MUSDA dan MUKERDA. e. MD mengatur pembagian tugas anggota MD sesuai kebutuhan di daerahnya. f. MD mengadakan Rapat Pleno MD sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan. g. MD dapat mengadakan pertemuan persekutuan dalam daerah menurut kebutuhan. h. MD mengunjungi Jemaat-jemaat lokal dan wilayah-wilayah untuk mempererat hubungan persaudaraan dan persekutuan. i. MD memberikan dan atau menarik kembali Surat Jabatan. j. MD melantik Pendeta Muda dalam MUSDA dan MUKERDA. k. MD dapat membentuk Badan dan atau Tim Khusus untuk tugas tertentu dan bertanggung jawab langsung kepada MD. l. MD dapat menunjuk dan mengangkat Gembala Jemaat untuk membina Jemaat Muda atas usulan MW. m. MD memberikan pertanggungjawaban kepada MUSDA. 4. Tugas dan Wewenang Majelis Wilayah. a. MW membantu dan melaksanakan tugas yang diberikan oleh MD. b. MW melaksanakan program kerja MD di wilayahnya dan program kerja Wilayah yang sudah disetujui MD. 5. Tugas dan Wewenang Gembala Jemaat. a. Gembala Jemaat menggembalakan, memimpin, dan melayani Jemaat lokal. b. Gembala Jemaat mewakili Jemaat lokal yang digembalakannya, baik ke dalam dan ke luar.

20 c. Gembala Jemaat yang anggota jemaatnya sudah melebihi 50 (lima puluh) orang dewasa, dapat mengangkat dan memberhentikan Wakil Gembala, Pendeta Pembantu, Penginjil, Penatua, Diaken, dan pelayan kebaktian serta Pengurus Wadah Pelayanan Warga Jemaat di lingkungan Jemaat lokal yang digembalakannya. d. Gembala Jemaat dapat membentuk Majelis Jemaat menurut kebutuhan, serta mengangkat personalia Majelis Jemaat yang berfungsi mendukung, membantu pelaksanaan penggembalaan, pelayanan, dan pertumbuhan gereja serta kegiatan lainnya. Mereka yang diangkat bertanggung jawab kepada Gembala Jemaat. e. Gembala Jemaat adalah Ketua Majelis Jemaat. f. Gembala Jemaat mengatur pengelolaan keuangan Jemaat lokal. g. Gembala Jemaat harus menjadi teladan bagi anggota jemaat dalam menaati dan melaksanakan keputusan organisasi. h. Gembala Jemaat melibatkan anggota jemaat secara aktif dalam penginjilan dan pelayanan sesuai dengan potensi/karunia yang dimilikinya untuk dimanfaatkan bagi pertumbuhan gereja. i. Gembala Jemaat dan Majelis Jemaat harus mampu menerjemahkan dan menyalurkan aspirasi anggota jemaat yang positif, kreatif, dan dinamis untuk kemajuan Jemaat lokal. j. Gembala Jemaat wajib melakukan pembinaan kepada Jemaat Muda agar dapat berkembang menjadi Jemaat. BAB VI TATA CARA PEMILIHAN PIMPINAN Pasal Pemilihan Majelis Pusat. a. MP dipilih untuk masa pelayanan 5 (lima) tahun melalui sistem formatur tunggal. b. Ketua Umum MP dipilih dalam MUBES melalui suara terbanyak dari antara calon yang ditetapkan oleh panitia nominasi.

21 c. Panitia nominasi diangkat oleh MP. d. Ketua Umum terpilih menyusun pengurus lengkap MP. e. Persyaratan calon Ketua Umum MP adalah sebagai berikut: e.1. Calon Ketua Umum MP telah berpengalaman sebagai Pengurus MP sekurangkurangnya 2 (dua) periode dan atau berpengalaman sebagai pengurus harian MD selama 2 (dua) periode, di antaranya pernah sebagai Ketua MD dan atau Ketua SA/STA/STT. e.2. Calon Ketua Umum MP telah melayani sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) tahun sebagai hamba Tuhan GPdI. e.3. Calon Ketua Umum MP adalah Pendeta yang sedang melayani pekerjaan Tuhan dengan setia, terpuji, penuh dengan Roh Kudus dan hikmat, dan telah dilantik sebagai Pendeta sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) tahun. f. Persyaratan dipilih menjadi anggota MP adalah Pendeta yang sedang mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan setia, terpuji, penuh dengan Roh Kudus dan hikmat, dan telah dilantik menjadi Pendeta sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun, dan telah berpengalaman dalam organisasi GPdI sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun. g. Tata tertib pemilihan ditetapkan dalam MUBES. h. Panitia pemilihan ditunjuk oleh MP. 2. Pemilihan Majelis Pertimbangan Rohani. a. MPR dipilih untuk masa pelayanan 5 (lima) tahun. b. Ketua MPR dipilih dalam MUBES melalui suara terbanyak bersamaan dengan pemilihan Ketua Umum MP. c. Ketua MPR dipilih dari antara calon yang dinominasikan MP. d. Ketua MPR dan Ketua Umum MP terpilih, memilih dan menyusun pengurus lengkap MPR. e. Persyaratan calon Ketua MPR adalah sebagai berikut. e.1 Calon Ketua MPR telah berpengalaman dalam kepemimpinan organisasi GPdI. e.2 Calon Ketua MPR telah melayani sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) tahun sebagai hamba Tuhan GPdI. e.3 Calon Ketua MPR adalah Pendeta yang sedang melayani pekerjaan Tuhan dengan setia, terpuji, penuh dengan Roh Kudus dan hikmat, dan telah dilantik sebagai Pendeta sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) tahun.

22 f. Persyaratan dipilih menjadi anggota MPR adalah Pendeta yang sedang melayani pekerjaan Tuhan dengan setia, terpuji, penuh dengan Roh Kudus dan hikmat, dengan masa pelayanan sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) tahun serta telah berpengalaman dalam kepemimpinan organisasi GPdI. g. Anggota MPR tidak boleh merangkap jabatan sebagai anggota MP dan atau sebaliknya. 3. Pemilihan Majelis Daerah. a. MD dipilih untuk masa pelayanan 5 (lima) tahun, melalui sistem formatur tunggal. b. Ketua MD dipilih dalam MUSDA melalui suara terbanyak dari antara calon yang ditetapkan oleh panitia nominasi. c. Ketua MD terpilih bersama utusan MP menyusun pengurus lengkap MD. d. Panitia nominasi diangkat oleh MD. e. Persyaratan Calon Ketua MD adalah sebagai berikut : e.1 Calon Ketua MD telah berpengalaman sebagai pengurus MD sekurangkurangnya 2 (dua) periode. e.2 Calon Ketua MD telah melayani sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) tahun sebagai hamba Tuhan GPdI. e.3 Calon Ketua MD adalah Pendeta yang sedang melayani pekerjaan Tuhan dengan setia, terpuji, penuh dengan Roh Kudus dan hikmat serta telah dilantik sebagai Pendeta sekurangnya 15 (lima belas) tahun. f. Persyaratan dipilih menjadi anggota MD adalah Pendeta yang sedang mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan setia, penuh dengan Roh Kudus dan hikmat, dan telah dilantik menjadi Pendeta sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun, dan telah berpengalaman dalam organisasi GPdI sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun. g. Tata tertib pemilihan ditetapkan dalam MUSDA. h. Panitia pemilihan diketuai oleh utusan MP dan anggota ditunjuk oleh MD. 4. Pemilihan Majelis Wilayah. a. MW dipilih dan diangkat dalam Rapat Pleno MD. b. Pelantikan MW dilakukan oleh MD.

23 5. Penetapan Gembala Jemaat. a. Gembala Jemaat sebagai jawatan dari Tuhan untuk gereja adalah Hamba Tuhan yang terpanggil menggembalakan Jemaat lokal di suatu tempat. b. Penetapan dan pentahbisan seorang Hamba Tuhan menjadi Gembala Jemaat dilaksanakan oleh MD di depan Jemaat dan dalam keadaan khusus ditetapkan dan ditahbiskan oleh MP. BAB VII PENGISIAN KEKOSONGAN PIMPINAN Pasal Majelis Pusat. a. Apabila terjadi kekosongan dalam kepengurusan MP, kecuali kekosongan Ketua Umum, pengisiannya diputuskan dalam Rapat Pleno MP. b. Apabila terjadi kekosongan Ketua Umum MP pengisiannya ditetapkan oleh Mubeslub. c. Dalam hal Mubeslub belum dilaksanakan, rapat pleno MP menetapkan pejabat Ketua Umum MP. 2. Majelis Pertimbangan Rohani a. Apabila terjadi kekosongan dalam kepengurusan MPR, kecuali kekosongan Ketua MPR, pengisiannya diputuskan oleh rapat pleno MPR. b. Apabila terjadi kekosongan Ketua MPR, pengisiannya diputuskan oleh MP dengan mempertimbangkan usulan rapat pleno MPR. 3. Majelis Daerah. a. Apabila terjadi kekosongan dalam kepengurusan MD, kecuali kekosongan Ketua MD pengisiannya diputuskan oleh rapat pleno MD. b. Apabila terjadi kekosongan Ketua MD, pengisiannya diputuskan oleh MP dengan mempertimbangkan usulan rapat pleno MD.

24 4. Majelis Wilayah. Apabila terjadi kekosongan dalam kepengurusan MW, pengisiannya diputuskan dalam Rapat Pleno MD. 5. Gembala Jemaat. Pengisian kekosongan Gembala Jemaat diputuskan oleh MD dalam rapat pleno, setelah memperhatikan panggilan penggembalaan dan kondisi jemaat setempat. Dalam keadaan khusus, pengisian kekosongan Gembala Jemaat dilakukan oleh MP. BAB VIII MUSYAWARAH Pasal Musyawarah Besar. MUBES adalah forum tertinggi GPdI yang diselenggarakan 5 (lima) tahun sekali, dihadiri oleh pimpinan GPdI, Hamba Tuhan GPdI, dan undangan lainnya untuk : a. mempererat persekutuan dan persaudaraan Hamba Tuhan; b. menilai laporan dan pertanggungjawaban MP; c. menetapkan Program Kerja; d. memilih dan melantik Ketua Umum MP dan pengurus lengkapnya; e. memilih dan melantik Ketua MPR dan pengurus lengkapnya; f. melantik Pendeta; g. menetapkan/memutuskan hal lain yang dianggap perlu. 2. Musyawarah Besar Luar Biasa MUBESLUB diselenggarakan karena adanya kebutuhan yang mendesak, dihadiri oleh MP, MPR, MD, Utusan Wadah Pelayanan Jemaat Tingkat Pusat, Utusan Lembaga Pendidikan Alkitab/Teologia serta Perwakilan Luar Negeri. Diselenggarakan berdasarkan :

25 a. Amanat MUBES, b. Usulan 2/3 MD melalui MP, c. Inisiatif MP. 3. Musyawarah Kerja Nasional MUKERNAS diadakan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali yang waktunya ditetapkan oleh MP, dihadiri oleh MP, MPR, MD, utusan wadah Pelayanan Warga Jemaat Tingkat Pusat, Utusan lembaga pendidikan Alkitab dan Badan lain di lingkungan GPdI, serta undangan lainnya untuk, a. mengevaluasi pelaksanaan Program Kerja dan Ketetapan/keputusan MUBES; b. membahas laporan kerja MP, MPR, MD, wadah pelayanan, dan lembaga pendidikan Alkitab, serta Badan lainnya; c. membahas usulan peserta; d. melantik Pendeta; e. menetapkan/memutuskan hal lain yang dianggap perlu. 4. Musyawarah Daerah MUSDA adalah forum tertinggi GPdI di tingkat daerah. MUSDA diadakan 5 (lima) tahun sekali, dihadiri oleh Utusan MP, MD, hamba Tuhan daerah setempat dan undangan lainnya untuk, a. mempererat persekutuan dan persaudaraan hamba Tuhan di daerahnya; b. menilai laporan pertanggungjawaban MD; c. menetapkan program kerja daerah; d. memilih dan melantik Ketua MD dan pengurus lengkapnya; e. Melantik Pendeta Muda; f. Menetapkan/memutuskan hal lain yang dianggap perlu. 5. Musyawarah Kerja Daerah MUKERDA diadakan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali, yang waktunya ditetapkan oleh MD, dihadiri oleh Utusan MP, MD, MW, Utusan wadah Pelayanan Warga Jemaat tingkat daerah, Utusan lembaga pendidikan Alkitab, Badan lain di lingkungan GPdI serta undangan lainnya untuk,

26 a. mengevaluasi pelaksanaan Program Kerja Daerah dan Ketetapan/Keputusan MUSDA; b. mengevaluasi pelaksanaan Ketetapan/Keputusan MUBES, MUKERNAS dan ketetapan MP di daerahnya; c. membahas laporan MW; d. membahas usul peserta; e. melantik Pendeta Muda; f. menetapkan/memutuskan hal lain yang dianggap perlu. 6. Musyawarah Kerja Wilayah. MUKERWIL diadakan menurut kebutuhan, dihadiri oleh utusan MD, MW, KW dan hamba Tuhan dari wilayah setempat untuk, a. mempererat persekutuan dan persaudaraan hamba Tuhan di wilayahnya; b. membicarakan perkembangan dan kemajuan GPdI serta menyusun program kerja di wilayahnya, c. Melantik Pendeta Pembantu. BAB IX PERWAKILAN LUAR NEGERI Pasal Gembala-gembala Jemaat GPdI di luar negeri dapat membentuk pengurus/ perwakilan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi negara masing-masing atas persetujuan MP. 2. Pengurus/perwakilan yang tersebut pada butir 1 dilantik oleh MP GPdI.

27 BAB X K E U A N G A N Pasal 17 Keuangan Majelis Pusat berasal dari: 1. 20% (Dua Puluh Persen) hasil penerimaan keuangan MD yang setiap tiga bulan sekali dikirim langsung kepada Bendahara Umum MP. 2. Sumbangan jemaat dalam bentuk ekstra kolekte setahun sekali, dikirim langsung kepada Bendahara Umum MP. 3. Sumbangan, hibah, dan persembahan kasih dari dermawan. 4. Usaha yang tidak bertentangan dengan Firman Allah. Pasal 18 Keuangan MP, termasuk yang berupa valuta asing, harus disimpan di Bank dan/atau di Lembaga Keuangan Non-Bank yang dapat dipertanggungjawabkan. Pasal Keuangan MP digunakan untuk membiayai Anggaran Belanja dan program tambahan MP. 2. Bendahara MP wajib menyampaikan laporan keuangan MP kepada MD sekurangnya 6 (enam) bulan sekali. 3. MP menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja setiap awal tahun.

28 Pasal MP dapat membentuk Badan Pemeriksa Keuangan GPdI. 2. Badan Pemeriksa Keuangan melaksanakan tugasnya sesuai dengan petunjuk MP dan melaporkannya kepada MP. 3. MP dapat meminta bantuan Akuntan Publik. Pasal 21 Keuangan Majelis Daerah berasal dari: 1. Persepuluhan hamba Tuhan di daerahnya. 2. Sumbangan hibah dan persembahan kasih dari dermawan. 3. Usaha yang tidak bertentangan dengan Firman Allah Pasal 22 Keuangan MD digunakan untuk membiayai Anggaran Belanja dan program tambahan MD. Pasal 23 Bendahara MD wajib menyampaikan laporan keuangan MD sekurangnya 6 (enam) bulan sekali kepada hamba Tuhan di daerahnya dan kepada MP. Pasal 24 MD menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja setiap awal tahun. Pasal 25 Keuangan MW diatur menurut Keputusan MD.

29 Pasal 26 Keuangan Jemaat lokal diatur menurut kebijaksanaan Gembala Jemaat. BAB XI K E K A Y A A N Pasal Kekayaan GPdI dalam Jemaat lokal berada dalam pemeliharaan Gembala Jemaat setempat dan harus didaftarkan dalam sebuah daftar inventaris. 2. Yang dimaksud dengan kekayaan GPdI adalah baik benda bergerak maupun tidak bergerak yang diperoleh dari pemberian, pembelian, usaha dan/atau hibah atas nama GPdI, serta kekayaan yayasan dalam GPdI 3. Kekayaan GPdI tidak boleh dijual, dihibahkan, dipindahtangankan dengan cara apapun dan kepada siapapun, kecuali dengan keputusan rapat pleno MD. Jika terjadi kekeliruan, MP dapat memperbaiki keputusan MD. 4. Kekayaan GPdI berada di bawah pengawasan MP yang didelegasikan kepada MD. 5. Gembala Jemaat atau MW atau MD atau Pimpinan Sekolah Alkitab/Sekolah Tinggi Alkitab dan yang setingkat atau MP dapat membeli, menerima hibah baik benda bergerak maupun tidak bergerak, untuk menjadi milik GPdI.

30 Pasal Siapa pun dilarang meminta atau mengumpulkan sumbangan atas nama GPdI untuk membangun gedung gereja atau bangunan lainnya yang tidak dicatat atas nama GPdI. 2. Pengecualian dari ketentuan pada butir 1 (satu) harus mendapatkan izin tertulis dari MD dan atau MP. 3. Pelanggaran atas ketentuan pada pasal 28 butir 1 dan 2 akan diambil tindakan hukum. Pasal 29 Hamba Tuhan GPdI yang sudah dipecat atau mengundurkan diri tidak berhak memiliki dan/atau menguasai kekayaan GPdI, baik benda bergerak maupun tidak bergerak yang diperoleh dengan menggunakan nama GPdI. BAB XII HAMBA TUHAN Pasal Hamba Tuhan GPdI merupakan suatu panggilan. 2. Hamba Tuhan, baik pria maupun wanita yang diterima dan dapat dilantik untuk memeroleh gelar kependetaan, yaitu anggota GPdI yang sudah lahir baru, penuh Roh Kudus, sudah mengikuti pendidikan sekurang-kurangnya Sekolah Alkitab GPdI, menerima panggilan Tuhan untuk bekerja di ladang-nya, serta taat kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GPdI. 3. Gelar kependetaan dalam GPdI adalah sebagai berikut: a. Pendeta : disingkat Pdt b. Pendeta Muda : disingkat Pdm c. Pendeta Pembantu : disingkat Pdp

31 4. Pendeta, Pendeta Muda, Pendeta Pembantu dalam GPdI hidup dari Pemberitaan Injil dan Pelayanan. 5. Yang dapat dilantik menjadi Pendeta adalah sebagai berikut. a. Gembala Jemaat yang sudah dilantik Pendeta Muda sekurangnya 2 (dua) tahun. b. Penginjil Penuh Waktu yang sudah dilantik Pendeta Muda sekurangnya 2 (dua) tahun. c. Tenaga pengajar Sekolah Alkitab/Sekolah Tinggi Alkitab yang sudah dilantik Pendeta Muda sekurangnya 2 (dua) tahun. 6. Yang dapat dilantik menjadi Pendeta Muda adalah Pendeta Pembantu yang sudah dilantik sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun. 7. Yang dapat dilantik menjadi Pendeta Pembantu adalah berdasarkan pertimbangan Gembala Jemaat. 8. Istri Pendeta yang dapat dilantik menjadi Pendeta adalah berdasarkan pertimbangan khusus dari MP. 9. Calon Pendeta yang akan dilantik wajib mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh MP dan dilaksanakan oleh MD di daerahnya. BAB XIII ETIKA HAMBA TUHAN DAN TATA TERTIB PELAYANAN Pasal Setiap hamba Tuhan wajib bekerja sesuai panggilan Tuhan dan memenuhi ketentuan AD/ART GPdI.

32 2. Hamba Tuhan yang mendapat panggilan khusus harus diselidiki dan diuji dalam terang Firman Allah oleh pimpinan Gereja. 3. Hamba Tuhan yang membuka Jemaat lokal baru di suatu tempat harus terlebih dahulu memberitahukan hal tersebut secara tertulis kepada MD. 4. Hamba Tuhan yang terpanggil ke suatu tempat yang sudah ada Jemaat lokal, harus terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari MD. 5. Hamba Tuhan tidak boleh meninggalkan tempat pelayanannya lebih dari 2 (dua) bulan berturut-turut. 6. Hamba Tuhan yang berkunjung ke Jemaat lain, wajib membawa surat keterangan dari pimpinan Gereja dan terlebih dahulu memberitahukan kepada gembala Jemaat yang akan dikunjungi. 7. Hamba Tuhan yang berkunjung ke Jemaat lain dengan maksud untuk melayani dan atau berkhotbah harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari Gembala Jemaat tersebut. 8. Mutasi penggembalaan dapat dilakukan atas pertimbangan dan keputusan MD atau MP, atau dilakukan berdasarkan kehendak dan persetujuan antar-gembala Jemaat dengan keputusan MD atau MP. 9. Hamba Tuhan wajib memberikan persepuluhan kepada MD. Ketidakpatuhan terhadap kewajiban tersebut akan mendapatkan sanksi organisasi. 10. Hamba Tuhan harus taat dan tunduk kepada pimpinan, saling menghormati dan menghargai, serta menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan dalam suasana damai sejahtera. 11. Hamba Tuhan wajib melaksanakan pelayanannya dengan penuh tanggung jawab, kasih, setia dan rela berkorban.

33 12. Hamba Tuhan harus hidup kudus, memelihara kerukunan keluarga dan rumah tangga, bertutur kata sopan, memelihara integritas dan kredibilitas, berpenampilan rapi dan pantas, serta menjadi panutan dalam perilaku. Hal tersebut juga berlaku bagi keluarga hamba Tuhan. 13. Hamba Tuhan yang ikut dalam kegiatan politik praktis dengan menjadi anggota atau pengurus partai politik harus menyerahkan pelayanannya kepada Pimpinan Gereja. BAB XIV S A N K S I Pasal Demi memelihara kesucian, ketertiban, dan nama baik GPdI, pimpinan dapat menjatuhkan sanksi kepada hamba Tuhan yang melakukan pelanggaran terhadap AD/ART GPdI. 2. Sanksi bertujuan agar Hamba Tuhan yang berbuat dosa sadar dan bertobat dari pelanggarannya. Pasal Sanksi organisasi yang dijatuhkan berbentuk: a. pendisiplinan; b. pemberhentian sementara; c. pemecatan. 2. Penyelewengan dan pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi yaitu, a. sanksi pendisiplinan dijatuhkan kepada hamba Tuhan yang melakukan pelanggaran Etika dan Tata Tertib Pelayanan Hamba Tuhan;

34 b. sanksi pemberhentian sementara dijatuhkan kepada hamba Tuhan yang: - melakukan pelanggaran terhadap AD/ART dan peraturan organisasi lainnya; - dinyatakan sebagai tersangka dalam suatu proses hukum. c. sanksi pemecatan dijatuhkan kepada hamba Tuhan yang : - melakukan pelanggaran kepada larangan Alkitab, antara lain: zinah, perkosaan, pelecehan seksual, persundalan, kemesuman laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan, pembunuhan, kekerasan dalam rumah tangga, pencurian, mabuk, penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang, penipuan, penyebaran ajaran palsu dan lainnya; - dinyatakan telah terbukti melakukan tindak pidana. 3. Tindakan pemecatan segera dijatuhkan kepada hamba Tuhan yang melakukan: zinah, percabulan, pelecehan seksual, persundalan, kemesuman laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan, pembunuhan, kekerasan dalam rumah tangga, pencurian, mabuk, penyalahgunaan narkoba, obat-obatan terlarang, penipuan, penyebaran ajaran palsu dan lainnya. 4. Sanksi organisasi dapat dijatuhkan kepada hamba Tuhan yang melaksanakan pemberkatan nikah pasangan cerai hidup dan atau yang masih terikat dalam suatu pernikahan yang sah. 5. Hamba Tuhan yang melakukan penyelewengan atau pelanggaran lainnya, termasuk pelanggaran organisasi, harus ditegur dan dinasihati terlebih dahulu oleh pimpinan dan diberi kesempatan untuk bertobat atau berubah. Sanksi organisasi dijatuhkan jika tidak ada perubahan. 6. Sanksi dijatuhkan oleh: a. Gembala jemaat kepada anggota jemaat; b. MD kepada hamba Tuhan di daerahnya, kecuali kepada anggota MP. c. MP kepada anggota MD. d. Rapat pleno MP kepada anggota MP atas rekomendasi MPR. e. Rapat pleno MP kepada anggota MPR. 7. Hamba Tuhan atau anggota jemaat yang dikenakan sanksi dapat mengajukan pembelaan diri kepada pimpinan yang lebih tinggi, dari pimpinan yang menjatuh-kan sanksi.

35 8. Hamba Tuhan yang diberhentikan sementara atau dipecat atau keluar dari GPdI, diumumkan namanya di internal GPdI, demikian pula apabila diterima kembali. 9. Sanksi pemberhentian sementara dijatuhkan paling lama 2 (dua) tahun. 10. Sanksi pemberhentian sementara atau pemecatan dapat dicabut apabila yang bersangkutan bertobat atau menyesali perbuatannya. 11. Pimpinan dapat memberikan rehabilitasi terhadap hamba Tuhan yang menerima sanksi pemberhentian sementara atau pemecatan. BAB XV PENGGABUNGAN Pasal 34 Hamba Tuhan dari organisasi bukan GPdI yang menggabungkan diri ke dalam GPdI wajib memenuhi persyaratan yang diberikan oleh MD dan atau MP. BAB XVI PERUBAHAN DAN PENGESAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal MUBES/MUBESLUB dapat melakukan perubahan Anggaran Rumah Tangga berdasarkan usulan lebih dari setengah jumlah MD melalui MP. 2. Pengesahan Anggaran Rumah Tangga dan perubahannya dilakukan dalam MUBES/ MUBESLUB.

36 BAB XVII ATURAN PERALIHAN Pasal 36 Dengan ditetapkannya Anggaran Rumah Tangga ini, Anggaran Rumah Tangga sebelumnya, dinyatakan tidak berlaku lagi. BAB XVIII ATURAN TAMBAHAN Pasal Hal yang tidak tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dengan Ketetapan MP. 2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

37 Ditetapkan di Cisarua, Bogor Jawa Barat Pada tanggal, 7 Juni 2012 Dalam Musyawarah Besar Luar Biasa (MUBESLUB) GPdI Yang dilaksanakan berdasarkan Ketetapan MUBES XXXII Tahun 2012 Ketua Umum MAJELIS PUSAT (Selaku Pimpinan Mubeslub) Sekretaris Umum Pdt. M.D Wakkary Pdt. Adi Sujaka, M.Th Melihat /Mengetahui Bahwa : Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gereja Pantekosta di Indonesia Telah sesuai Dengan Perundangan Yang Berlaku Jakarta, 23 Juli 2015 Direktur Jenderal Bimas Kristen Kementrian Agama Republik Indonesia

38 (Lampiran Keputusan Mubeslub GPdI) PENJELASAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA P E M B U K A A N 1. Kabar Injil sepenuh datang ke bumi Indonesia oleh pelayanan misi dua keluarga misionaris dari gereja lokal Bethel Temple, di Seattle, Amerika Serikat tahun Kelahiran jemaat-jemaat lokal Pantekosta di Indonesia mendorong terbentuknya organisasi De Pinksterkerk in Nederlandsch Indie yang kemudian menjadi Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) 3. Dalam alinea 4, 5 dan 6 tercantum Visi dan Misi GPdI yaitu : a. Pemberitaan Injil sepenuh dari lokal sampai global. b. Pembaptisan orang-orang percaya. c. Menyembuhkan orang-orang sakit dan mengusir roh jahat dari orang-orang yang dikuasai setan. d. Menerima kepenuhan Roh Kudus dengan tanda bahasa baru/lidah dan peranannya memberdayakan orang percaya untuk menjadi saksi Kristus. e. Meyakini Tuhan memberikan lima jawatan kepada gereja, untuk memperlengkapi anggota gereja bagi pekerjaan pelayanan, untuk pembangunan tubuh Kristus. f. Tujuan pertumbuhan gereja ialah kesatuan iman dan pengetahuan tentang Tuhan Yesus sebagai Anak Allah, kedewasaan dan kesempurnaan gereja yang mencapai standar kepenuhan Kristus. g. Misi pekabaran Injil kepada manusia dari tingkat lokal sampai tingkat global dan pencapaian visi Gereja Tuhan yang esa, dewasa dan sempurna harus dijalankan dalam mekanisme yang tertib, teratur dan damai sejahtera, maka untuk maksud tersebut Gereja Pantekosta di Indonesia berada dan siap menjadi alat Tuhan, Kepala Gereja.

39 ANGGARAN DASAR BAB I NAMA, BENTUK DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 : Cukup jelas Pasal 2 : Dokumen otentik berada dalam kearsipan Majelis Pusat GPdI Pasal 3 : GPdI walaupun menyandang kata Indonesia, namun misinya tidak terbatas dalam batas-batas geografis Indonesia. Pasal 4 : Kantor Pusat GPdI di Jakarta. BAB II D A S A R Pasal 5 : Cukup jelas BAB III PENGAKUAN IMAN Pasal 6 : (tujuh belas) butir Pengakuan Iman GPdI adalah Kredo GPdI. 2. Pengakuan Iman sudah mencakup pokok-pokok Doktrin GPdI. 3. Dalam acara-acara khusus GPdI, Pengakuan Iman ini harus dibaca bersama- sama oleh anggota jemaat GPdI. 4. Pengakuan Iman ini harus diajarkan kepada anggota jemaat GPdI.

40 BAB IV T U J U A N Pasal 7 : GPdI adalah alat Tuhan dalam menjalankan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus yaitu: Penginjilan, Pembaptisan, Pengajaran dan Pemuridan. BAB V KEANGGOTAAN Pasal 8 : Cukup jelas BAB VI P I M P I N A N Pasal 9 : 1. Cukup jelas. 2. Cukup jelas. 3. Cukup jelas. 4. Cukup jelas. BAB VII SUMBER KEUANGAN Pasal 10 : 1. Cukup jelas. 2. Cukup jelas. 3. Cukup jelas.

41 BAB VIII KEKAYAAN Pasal 11 : Cukup jelas BAB IX MUSYAWARAH Pasal 12 : 1. Cukup jelas. 2. Cukup jelas. 3. Cukup jelas. 4. Cukup jelas. 5. Cukup jelas BAB X PERUBAHAN DAN PENGESAHAN ANGGARAN DASAR Pasal 13 : 1. Usulan dapat diajukan oleh setiap MD secara sendiri-sendiri atau secara kolektif, namun harus mencapai jumlah 2/3 dari seluruh MD GPdI yang ada pada saat usulan diajukan. 2. Cukup jelas BAB XI ATURAN PERALIHAN Pasal 14 : Anggaran Dasar sebelum tanggal 7 Juni 2012, tidak boleh digunakan, dan tidak boleh menjadi pedoman GPdI dalam menjalankan seluruh ketetapan/ keputusan MP, program dan kegiatannya.

42 BAB XII ATURAN TAMBAHAN Pasal 15 : 1. Cukup jelas 2. Yaitu sejak tanggal 7 Juni 2012 ketika disahkan pada MUBESLUB di Cisarua, Bogor Jawa Barat. Ditetapkan di Cisarua, Bogor Jawa Barat Pada tanggal, 7 Juni 2012 Dalam Musyawarah Besar Luar Biasa (MUBESLUB) GPdI Yang dilaksanakan berdasarkan Ketetapan MUBES XXXII Tahun 2012 MAJELIS PUSAT (Selaku Pimpinan MUBESLUB) Ketua Umum Sekretaris Umum Pdt. DR. M.D Wakkary Pdt. Adi Sujaka, M.Th

43 ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEGIATAN PELAYANAN GEREJA Pasal 1 : 6 (enam) butir Kegiatan Pelayanan Gereja dapat dijabarkan dalam berbagai Program Kerja atau Pedoman Aktivitas, yang dihasilkan MUBES, MUKERNAS, MUSDA, MUKERDA atau oleh keputusan pimpinan GPdI. I B A D A H Pasal 2 : Kegiatan Ibadah harus menjadi kegiatan yang permanen, rutin dan berkala di setiap Jemaat lokal GPdI atau di setiap kegiatan pelayanan lainnya dan tidak terbatas pada ruang dan waktu. PELAYANAN WARGA JEMAAT Pasal 3 : 1. Wadah-wadah kegiatan warga Jemaat dapat terus berkembang bentuk dan jumlahnya sesuai dengan kebutuhan dan peluang. Wadah di tingkat Pusat disebut Komisi Pusat (KP), ditingkat Daerah disebut Komisi Daerah (KD), ditingkat Wilayah disebut Komisi Wilayah (KW) dan ditingkat Jemaat lokal disebut Komisi Jemaat (KJ). 2. MP GPdI dapat mengeluarkan peraturan rinci tentang pelayanan warga jemaat.

44 PENDIDIKAN Pasal 4 : 1. Cukup jelas. 2. Cukup jelas. 3. Akte dari lembaga pendidikan umum baik formal maupun non formal yang didirikan/dikelola atas nama GPdI, harus mencantumkan hubungan yang jelas dengan GPdI. 4. Cukup jelas. PENERBITAN DAN MULTIMEDIA Pasal 5 : 1. Cukup jelas. 2. Cukup jelas. DIAKONIA DAN SOSIAL Pasal 6 : MP GPdI menugaskan Departemen terkait yang membidangi Diakonia Sosial. BAB II JEMAAT LOKAL Pasal 7 : 1. Cukup jelas 2. Cukup jelas 3. Cukup jelas

45 Pasal 8 : 1. Cukup jelas. 2. Jemaat muda adalah jemaat yang baru dirintis dan jumlah jemaatnya belum mencapai ketentuan Pasal 8 butir 1, dipimpin/digembalakan oleh seorang hamba Tuhan, di bawah bimbingan dan pembinaan seorang gembala jemaat atau MD. (Lihat ketentuan Pasal 12, butir 3.l). 3. Gembala jemaat memiliki kewenangan untuk mengangkat, melantik dan memberhentikan Wakil Gembala, Penatua, Diaken atau Majelis Jemaat atas tuntunan Roh Kudus dan sesuai kebutuhan jemaat. 4. Cukup jelas. 5. Cukup jelas. Pasal 9 : Cukup jelas. BAB III KEANGGOTAAN Pasal 10 : 1. a. Cukup jelas. b. Cukup jelas. c. Cukup jelas. 2. a. Cukup jelas. b. Cukup jelas. 3. a. Cukup jelas. b. Cukup jelas. 4. a. Cukup jelas. b. Cukup jelas.

MAJELIS PUSAT GEREJA PANTEKOSTA di INDONESIA

MAJELIS PUSAT GEREJA PANTEKOSTA di INDONESIA MAJELIS PUSAT GEREJA PANTEKOSTA di INDONESIA Lembaga Keagamaan ( Gereja ) Keputusan Dirjen Bimas Kristen Departemen Agama RI. No. 30 Tahun 1986 (D/h Beslit Pemerintah No. 33 Tgl. 4-6-1937, stbl. 368. Ket.

Lebih terperinci

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa

Lebih terperinci

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban) KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA (Pertanyaan dan Jawaban) 1 TUHAN, MANUSIA DAN DOSA * Q. 1 Siapakah yang membuat anda? A. Tuhan yang membuat kita. Kejadian 1:26,27; Kejadian 2:7 Q. 2 Apa lagi

Lebih terperinci

TATA GEREJA PEMBUKAAN

TATA GEREJA PEMBUKAAN TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU Diterbitkan oleh: Majelis Pusat Gereja Kristen Perjanjian Baru Daftar Isi BAB I Keanggotaan... 3 BAB II Musyawarah Besar... 4 BAB

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB PEMBUKAAN Sesungguhnya Allah didalam Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ia adalah sumber kasih, kebenaran, dan hidup, yang dengan kuat kuasa

Lebih terperinci

KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban)

KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban) KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban) EDISI KEDUA VERSI 2.0 Kata Pengantar Selama bertahun-tahun, umat Allah telah menggunakan sekumpulan pertanyaan dan jawaban untuk membantu

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima

Lebih terperinci

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Gereja Tubuh Kristus GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks.

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI

BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI PASAL 13 : BADAN PENGURUS SINODE Badan Pengurus Sinode adalah pimpinan dalam lingkungan Sinode yang terdiri dari wakil-wakil jemaat anggota yang bertugas menjalankan fungsi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) TATA GEREJA GKPS 1 GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) Simalungun Protestant Christian Church Pimpinan Pusat : Pdt. Jaharianson Saragih, STh, MSc, PhD Sekretaris Jenderal : Pdt. El Imanson Sumbayak,

Lebih terperinci

Gereja Menyediakan Persekutuan

Gereja Menyediakan Persekutuan Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang

Lebih terperinci

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

Seri Kedewasaan Kristen (6/6) Seri Kedewasaan Kristen (6/6) Nama Kursus : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab dalam Hal Bersaksi dan Memuridkan Orang Lain Kode Pelajaran : OKB-T06 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati

Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati Kita telah menyelesaikan penelaahan mengenai keempat karunia yang kita sebut karunia pelayanan. Walaupun daftar karunia-dalam Efesus 4

Lebih terperinci

PARA PENDETA DAN PARA PELAYAN JEMAAT LAINNYA PELAJARAN 9

PARA PENDETA DAN PARA PELAYAN JEMAAT LAINNYA PELAJARAN 9 PARA PENDETA DAN PARA PELAYAN JEMAAT LAINNYA PELAJARAN 9 PERTANYAAN YANG PERLU DIPIKIRKAN Bagaimanakah orang-orang yang dipilih dalam organisasi GMAHK itu menjalankan wewenangnya? SUATU PELAYANAN YANG

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya Gereja Ada gedung-gedung dan katedral indah, pos penginjilan dan bangunan sederhana yang memakai nama "Gereja". Bangunan-bangunan itu mempunyai menara, salib, dan lonceng yang mempunyai caranya sendiri

Lebih terperinci

Ikutilah Yesus! Pelayanan Orang Kristen. Bagian. Sastra Hidup Indonesia

Ikutilah Yesus! Pelayanan Orang Kristen. Bagian. Sastra Hidup Indonesia Pertanyaan-pertanyaan Pelajaran Ikutilah Yesus! Sastra Hidup Indonesia 5 Bagian Pelayanan Orang Kristen Edisi yang Pertama 2013 (C01) Penerbit: Editor: Sastra Hidup Indonesia, http://www.sastra-hidup.net

Lebih terperinci

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN Nomor : 14/BPMS - BNKP/2014 tentang KOMISI DI JEMAAT. Dengan Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN Nomor : 14/BPMS - BNKP/2014 tentang KOMISI DI JEMAAT. Dengan Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN Nomor : 14/BPMS - BNKP/2014 tentang KOMISI DI JEMAAT Dengan Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP Menelaah : Matius 16:21-28;

Lebih terperinci

ROH KUDUS DAN JEMAAT Lesson 9 for March 4, 2017

ROH KUDUS DAN JEMAAT Lesson 9 for March 4, 2017 ROH KUDUS DAN JEMAAT Lesson 9 for March 4, 2017 Selain bekerja atas masing-masing kita, Roh Kudus juga bekerja dalam Gereja sebagai satu tubuh. Roh Kudus memelihara Gereja tetap bersatu sehingga kita dapat

Lebih terperinci

Gereja Membaptis Orang Percaya

Gereja Membaptis Orang Percaya Gereja Membaptis Orang Percaya Beberapa tahun lalu di daratan Cina ada beberapa orang Kristen yang sedang membicarakan pandangan berbagai gereja tentang baptisan. Salah seorang pemimpin awam mengatakannya

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Pertanyaan Alkitab (24-26) Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.

Lebih terperinci

.. prosesi Alkitab dibawa masuk ke dalam ruang Ibadah diiringi instrumen...

.. prosesi Alkitab dibawa masuk ke dalam ruang Ibadah diiringi instrumen... TATA IBADAH HARI MINGGU XVIII SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

Pembaptisan Air. Pengenalan

Pembaptisan Air. Pengenalan Pembaptisan Air Pengenalan Penting sekali bagi kita membaca Alkitab dan mempelajari apa yang Tuhan katakan kepada umatnya. Saya percaya kita perlu meneliti Kitab Suci secara menyeluruh untuk mengetahui

Lebih terperinci

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar Beberapa berkat yang terbesar dalam hidup ini datang kepada orang Kristen yang mengajar. Ketika saudara melihat sukacita yang dialami seseorang karena menerima Yesus

Lebih terperinci

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Roh Kudus Penolong dan Penghibur GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus Memiliki Semua Kuasa dan Penakluk Kematian Kode Pelajaran : SYK-P05 Pelajaran 05 - YESUS MEMILIKI SEMUA KUASA

Lebih terperinci

PENGENALAN AKAN ROH KUDUS

PENGENALAN AKAN ROH KUDUS Sebagai orang yang sudah percaya harus mengetahui kebenaran tentang siapakah Roh Kudus itu maupun pekerjaannya. 1. Jelaskan bagaimanakah caranya supaya kita dapat menerima Roh Kudus? - Efesus 1 : 13-14

Lebih terperinci

Level 2 Pelajaran 4. PENTINGNYA GEREJA KRISTUS Oleh Don Krow

Level 2 Pelajaran 4. PENTINGNYA GEREJA KRISTUS Oleh Don Krow Level 2 Pelajaran 4 PENTINGNYA GEREJA KRISTUS Oleh Don Krow Hari ini kita akan bahas mengenai pentingnya gereja Kristus. Saya ingin bacakan ayat dari Ibrani 10:25. Ayat itu berkata, Janganlah kita menjauhkan

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH (1) Tata Gereja GKJ adalah seperangkat peraturan yang dibuat berdasarkan Alkitab sesuai dengan yang dirumuskan di dalam Pokok-pokok Ajaran GKJ dengan tujuan

Lebih terperinci

2. "Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. " Kolose 4:5.

2. Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.  Kolose 4:5. 1. "Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus

Lebih terperinci

Dengarkanlah Allah Agar Hidup Selamanya

Dengarkanlah Allah Agar Hidup Selamanya Dengarkanlah Allah Agar Hidup Selamanya Allah seperti ayah yang pengasih. 1Petrus5:6,7 Allah adalah Pencipta kita, dan Ia peduli kepada kita. Seperti ayah yang bijaksana danpengasihmengajar anak-anaknya,

Lebih terperinci

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Dalam pelajaran dua kita melihat pentingnya mengajar, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Sejarah pengajaran dalam Alkitab merupakan pedoman bagi

Lebih terperinci

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia Alkitab mengatakan bahwa kita harus MEMILIH: untuk beribadah kepada Tuhan, atau untuk menolak-nya. Yosua 24:14-15 berbunyi, Oleh sebab itu, takutlah akan Tuhan dan beribadahlah kepada-nya dengan tulus

Lebih terperinci

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian)

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian) (Bahasa Indonesian) INJIL BAGI DUNIA Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-nya tidak binasa, melainkan

Lebih terperinci

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 76 TAHUN 1993 (76/1993) Tanggal: 18 AGUSTUS 1993 (JAKARTA)

Lebih terperinci

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan Mengajar Bisa Merupakan Pelayanan Tahukah saudara bahwa Allah menginginkan saudara menjadi guru? Dalam pelajaran ini saudara akan belajar bahwa demikianlah halnya. Saudara akan belajar mengapa Allah menghendaki

Lebih terperinci

Karunia Karunia Rohani

Karunia Karunia Rohani PROGRAM PELAYANAN KRISTEN Karunia Karunia Rohani CATATAN SISWA UNIT I No. Tanggal Kirim Tulislah dengan huruf cetak yang jelas! Nama Saudara......................................... Alamat. Kota Propinsi.

Lebih terperinci

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008 PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008 tentang J E M A A T Dengan Kasih Karunia Yesus Kristus, Tuhan dan Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP Menelaah : Kejadian

Lebih terperinci

Bab Sembilan-Belas (Chapter Nineteen) Realitas dalam Kristus (In-Christ Realities)

Bab Sembilan-Belas (Chapter Nineteen) Realitas dalam Kristus (In-Christ Realities) Bab Sembilan-Belas (Chapter Nineteen) Realitas dalam Kristus (In-Christ Realities) Di seluruh suratan-suratan dalam Perjanjian Baru, kita temukan frase-frase seperti dalam Kristus, bersama Kristus, melalui

Lebih terperinci

Gereja Memberitakan Firman

Gereja Memberitakan Firman Gereja Memberitakan Firman Gereja-gereja yang mengakui kewibawaan Firman Allah memberikan tempat terhormat dan utama kepadanya. Pendeta dalam gereja-gereja seperti ini dengan setia memberitakan Firman

Lebih terperinci

Man of God Transformation 2 Transformasi Manusia Allah 2 Holy Spirit Measures

Man of God Transformation 2 Transformasi Manusia Allah 2 Holy Spirit Measures Man of God Transformation 2 Transformasi Manusia Allah 2 Holy Spirit Measures PEMBUKAAN: Hari ini saya ingin melanjutkan seri khotbah Man of God Transformation bagian kedua, yaitu: Holy Spirit Measures

Lebih terperinci

Siapakah orang Kristen Baptis dan Apa yang mereka percayai?

Siapakah orang Kristen Baptis dan Apa yang mereka percayai? Siapakah orang Kristen Baptis dan Apa yang mereka percayai? Buku ini menjelaskan mengenai dua belas ajaran dasar dari umat Kristen Baptis. Dasar kepercayaan ini tidak hanya khusus untuk orang Kristen Baptis,

Lebih terperinci

1Pet.5:1-4; Yeh.34:1-6; Yoh.10:11. Pdt. DR. Stephen Tong

1Pet.5:1-4; Yeh.34:1-6; Yoh.10:11. Pdt. DR. Stephen Tong 1Pet.5:1-4; Yeh.34:1-6; Yoh.10:11 Pdt. DR. Stephen Tong Yesus mengatakan ada dua macam orang yang melayani Tuhan, yang semacam adalah gembala yang lainnya adalah orang upahan. Gembala mengasihi domba-domba

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu TRINITAS

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu TRINITAS TATA IBADAH HARI MINGGU Minggu TRINITAS 27 Mei 2018 TATA IBADAH PERSIAPAN Pengenalan / Latihan lagu-lagu untuk beribadah Doa para Presbiter di Konsistori Ucapan Selamat Datang P.2 Jemaat yang terkasih

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BAB I PEMBUKAAN Mahasiswa Kristen Institut Teknologi Bandung sebagai bagian dari umat Allah di Indonesia memiliki tugas dan tanggung

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017 Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017 h a l, 1 PERSIAPAN Doa pribadi warga jemaat Pengenalan lagu-lagu yang akan dinyanyikan dalam

Lebih terperinci

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal, AD/ART IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA KEPUTUSAN MUNAS I IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA Nomor : 2/MUNAS I/ IGPKhI /I/ 2017 Tentang : ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IGPKhI DENGAN

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII Hasil Keputusan Rapat Kerja Nasional Pra Kongres di Jakarta tanggal 25-26 Oktober 2013 BAB I STATUS PERKUMPULAN Pasal 1 IKATAN PEJABAT

Lebih terperinci

Rahasia Nikah & Rahasia Ibadah (Bagian I)

Rahasia Nikah & Rahasia Ibadah (Bagian I) Rahasia Nikah & Rahasia Ibadah (Bagian I) Setelah Allah selesai menciptakan langit, bumi dan segala isinya maka pada hari ke 6 Allah menciptakan manusia supaya berkuasa atas segala ciptaannya (Kejadian

Lebih terperinci

Roh Kudus GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA. Roh Kudus adalah satu pribadi. Pesan Gembala Minggu, 13 Mei 2012 Pdt Sutadi Rusli

Roh Kudus GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA. Roh Kudus adalah satu pribadi. Pesan Gembala Minggu, 13 Mei 2012 Pdt Sutadi Rusli GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA Pesan Gembala Minggu, 13 Mei 2012 Pdt Sutadi Rusli Roh Kudus Shalom, saya sangat yakin setiap pribadi diberkati oleh Tuhan. Amin! Tanpa terasa kita sudah memasuki bulan

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Definisi Keselamatan Permulaan Memasuki Keselamatan Akibat-akibat Keselamatan

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Definisi Keselamatan Permulaan Memasuki Keselamatan Akibat-akibat Keselamatan Keselamatan Saya sedang duduk di rumahnya yang kecil, ketika Amelia, yang berusia 95 tahun, menceritakan apa sebabnya ia menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Bertahun-tahun yang lalu ia berdiri di depan

Lebih terperinci

PL1 : Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, U : Raja yang besar atas seluruh bumi.

PL1 : Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, U : Raja yang besar atas seluruh bumi. PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin Kristus dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat 1. MAZMUR PEMBUKA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan

Lebih terperinci

HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH

HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH TATA IBADAh HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH Minggu 14 Mei 201 TATA IBADAH PERSIAPAN - Memastikan kesiapan; semua yang akan melayani - Prasarana ibadah ( P1 ) - Doa pribadi warga jemaat - Prokantor mengajarkan

Lebih terperinci

Dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru (TB) LAI 1974

Dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru (TB) LAI 1974 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Lukas 10:27)

Lebih terperinci

DASAR-DASAR IMAN SESI 1 ALKITAB ADALAH FIRMAN ALLAH AJARAN TRITUNGGAL. B. Alkitab adalah Hukum kita dan Penuntun untuk hidup.

DASAR-DASAR IMAN SESI 1 ALKITAB ADALAH FIRMAN ALLAH AJARAN TRITUNGGAL. B. Alkitab adalah Hukum kita dan Penuntun untuk hidup. DASAR-DASAR IMAN SESI 1 ALKITAB ADALAH FIRMAN ALLAH AJARAN TRITUNGGAL PENDAHULUAN Alkitab berarti Kitab di atas segala kitab, yang terdiri dari 66 Kitab yang memiliki berbagai jenis bentuk penulisan seperti

Lebih terperinci

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah Apayang Dilakukan oleh Gereja Iuhan untuk Allah Dalam pelajaran 6, kita telah belajar bagaimana orang Kristen saling menolong dalam tubuh Kristus. Dalam Pelajaran 7, kita melihat beberapa kewajiban kita

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG, Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15 ANGGARAN DASAR BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15 (1) Pengambilan keputusan organisasi dilaksanakan dalam forum musyawarah dan mufakat. 14 (2) Forum musyawarah dan mufakat diselenggarakan dalam bentuk:

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU MINGGU II SESUDAH EPIFANIA 15 JANUARI 2017

TATA IBADAH HARI MINGGU MINGGU II SESUDAH EPIFANIA 15 JANUARI 2017 Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (G P I B) Jemaat SAWANGAN Jalan ARCO Raya No. 30; Komp. ARCO Sawangan Durenseribu Telp./Fax. (0251) 8611290 PERSIAPAN Doa pribadi umat Latihan lagu-lagu baru

Lebih terperinci

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-nya tidak binasa, melainkan

Lebih terperinci

Orang Kristen Dan Dirinya Sendiri

Orang Kristen Dan Dirinya Sendiri Orang Kristen Dan Dirinya Sendiri Negara kecil itu sedang dilanda perang saudara dan kaum gerilya bertempur di mana-mana. Seorang pemuda ditangkap dan nyawanya terancam jika ia tidak mau melepaskan agama

Lebih terperinci

Pelajaran ini akan menolong saudara.. Menghargai keanggotaan dalam suatu gereja setempat. Mengerti bagaimana suatu gereja mencukupi kebutuhannya

Pelajaran ini akan menolong saudara.. Menghargai keanggotaan dalam suatu gereja setempat. Mengerti bagaimana suatu gereja mencukupi kebutuhannya Gereja Bertumbuh Sebuah hutan besar di Eropa Tengah terkenal, karena keindahannya pada musim semi dan musim gugur. Jalan setapak,jalan sepeda, dan jalan kuda menyusup di antara pohonpohon tinggi, yang

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 12 Februari 2017

GPIB Immanuel Depok Minggu, 12 Februari 2017 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU VI SESUDAH EPIFANIA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XIII SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK Menimbang : bahwa sebagai wujud pelaksanaan

Lebih terperinci

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB Kasih Allah Untuk Orang Berdosa Hari ini kita mau belajar tentang kasih Allah. Untuk menghargai kasih Allah kepada kita, kita harus pertama-tama

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 04 DESEMBER 2016 Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp. BRIMOB POLRI) Kelapadua

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 30 April 2017 TATA IBADAH MINGGU II SESUDAH PASKAH

GPIB Immanuel Depok Minggu, 30 April 2017 TATA IBADAH MINGGU II SESUDAH PASKAH PERSIAPAN : TATA IBADAH MINGGU II SESUDAH PASKAH Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari Minggu

Lebih terperinci

Buku buku Perjanjian Baru

Buku buku Perjanjian Baru Buku buku Perjanjian Baru Pada saat Perjanjian Baru mulai dituliskan, gambaran Perjanjian Lama sudah banyak berubah. Zaman para nabi sudah berlalu dan banyak orang bersikap acuh tak acuh terhadap hal-hal

Lebih terperinci

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

MENGORGANISASI, MENGGABUNGKAN, MEMBUBARKAN JEMAAT DAN PERKUMPULAN MENGORGANISASI JEMAAT PELAJARAN 10

MENGORGANISASI, MENGGABUNGKAN, MEMBUBARKAN JEMAAT DAN PERKUMPULAN MENGORGANISASI JEMAAT PELAJARAN 10 MENGORGANISASI, MENGGABUNGKAN, MEMBUBARKAN JEMAAT DAN PERKUMPULAN MENGORGANISASI JEMAAT PELAJARAN 10 Satu jemaat diorganisasi oleh seorang pendeta yang diurapi atas rekomendasi komite eksekutif konferens.

Lebih terperinci

Kalender Doa Oktober 2016

Kalender Doa Oktober 2016 Kalender Doa Oktober 2016 Berdoa Bagi Wanita Yang Merindukan Tuhan Pada Banyak budaya wanita dan anak anak gadis diberi tahu bahwa mereka tidak terlalu berharga dan merupakan beban bagi keluarga. Pada

Lebih terperinci

Bekerja Dengan Para Pemimpin

Bekerja Dengan Para Pemimpin Bekerja Dengan Para Pemimpin Sudah lebih dari setahun Kim menjadi anggota gerejanya. Dia telah belajar banyak sekali! Ia mulai memikirkan pemimpin-pemimpin di gereja yang telah menolongnya. Ia berpikir

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 5 2015 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAPTISAN ROH KUDUS. Yohanes 4 : 23 24

BAPTISAN ROH KUDUS. Yohanes 4 : 23 24 BAPTISAN ROH KUDUS Roh Kudus adalah pribadi Allah sendiri dan Tuhan mau supaya setiap anak-anak Tuhan yang telah menerima penebusan juga menerima Baptisan Roh Kudus kemudian dipenuhkan dengan Roh Kudus

Lebih terperinci

Injil Dari Dosa menuju Keselamatan

Injil Dari Dosa menuju Keselamatan Injil Dari Dosa menuju Keselamatan Seluruh pesan Alkitab dirangkum dengan indah di dalam dua ayat saja: Karena begitu besar kasih Yahuwah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA

TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA Kamis, 25 Mei 2017 Persiapan Doa pribadi warga jemaat Latihan lagu-lagu baru Doa para presbiter di

Lebih terperinci

Tujuan langsung dari penatalyanan adalah untuk memenuhi misi Allah dan menebus dunia. Allah ingin membuat prinsip penatalayanan menjadi suatu

Tujuan langsung dari penatalyanan adalah untuk memenuhi misi Allah dan menebus dunia. Allah ingin membuat prinsip penatalayanan menjadi suatu Lesson 13 for 31 March 2018 Tujuan langsung dari penatalyanan adalah untuk memenuhi misi Allah dan menebus dunia. Allah ingin membuat prinsip penatalayanan menjadi suatu kenyataan dalam hidup kita. Hal

Lebih terperinci

SIAPAKAH? ; BAGAIMANAKAH? DAN MENGAPAKAH? sehubungan dengan. baptisan. telah dibaptis dalam kematian-nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan

SIAPAKAH? ; BAGAIMANAKAH? DAN MENGAPAKAH? sehubungan dengan. baptisan. telah dibaptis dalam kematian-nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan Dalam pelajaran ini kita teruskan pembahasan tentang baptisan dengan menguraikan : SIAPAKAH? ; BAGAIMANAKAH? DAN MENGAPAKAH? sehubungan dengan baptisan Satu nas yang menggambarkan Siapakah? dan Bagaimanakah?

Lebih terperinci

PENGINJILAN I. PENTINGNYA VISI DAN MISI PENGINJILAN DALAM GEREJA LOKAL

PENGINJILAN I. PENTINGNYA VISI DAN MISI PENGINJILAN DALAM GEREJA LOKAL PENGINJILAN I. PENTINGNYA VISI DAN MISI PENGINJILAN DALAM GEREJA LOKAL 1. Visi dan Misi Penginjilan dalam gereja lokal a. Visi: Terlaksananya Amanat Agung Yesus Kristus (Matius 28: 19 20) b. Misi: (1)

Lebih terperinci

Apa yang Seharusnya Kita Doakan?

Apa yang Seharusnya Kita Doakan? Apa yang Seharusnya Kita Doakan? Oleh John Piper Desiring God. Website: www.desiringgod.org Apa yang harus kita doakan? Untuk menjawab pertanyaan itu, kita bisa merenungkan semua pokok yang didoakan oleh

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 13 Nopember 2016

GPIB Immanuel Depok Minggu, 13 Nopember 2016 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XXVI SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (6/10)

Seri Iman Kristen (6/10) Seri Iman Kristen (6/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : Manusia Kedua dari Tuhan Kode Pelajaran : DIK-P06 Pelajaran 06 - MANUSIA KEDUA DARI TUHAN DAFTAR ISI Teks Alkitab Ayat Kunci

Lebih terperinci

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Alangkah Baik dan Indahnya KMM 81:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Alangkah Baik dan Indahnya KMM 81:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan) PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin Kristus dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR

Lebih terperinci

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT KELURAHAN,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH

TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH PERSIAPAN : Doa Pribadi Latihan lagu-lagu baru (Jika tidak ada kantoria, bagian kantoria dinyanyikan oleh umat). Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN

Lebih terperinci

Kematian Yahushua: Membatalkan Hukum?

Kematian Yahushua: Membatalkan Hukum? Kematian Yahushua: Membatalkan Hukum? Setan disebut bapa segala dusta. Yahushua sendiri menyatakan bahwa Iblis adalah pembunuh manusia sejak semula, dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi 1. Organisasi ini bernama Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan yang

Lebih terperinci

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA BAB I PERHIMPUNAN WILAYAH Syarat dan Tatacara Pendirian Perhimpunan Wilayah Pasal 1 (1) Perhimpunan Wilayah adalah

Lebih terperinci

DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG TENTANG PERMUSYAWARATAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BUPATI MUSI RAWAS

DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG TENTANG PERMUSYAWARATAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BUPATI MUSI RAWAS PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI MUSI RAWAS, : bahwa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 9/E, 2010 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa terwujudnya

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH Doa Pribadi Umat Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di

Lebih terperinci