SIKAP MENTAL WIRAUSAHA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SIKAP MENTAL WIRAUSAHA"

Transkripsi

1 SIKAP MENTAL WIRAUSAHA A. Wirausaha dan Perekonomian Indonesia Dalam tata perekonomian di Indonesia terdapat tiga unsur penting yaitu sektor negara, sektor swasta, dan koperasi. Sektor swasta merupakan unsur penting dalam perekonomian di Indonesia, karena itu kewirausahaan/kewiraswastaan mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasonal di bidang perekonomian. B. Kondisi Wirausaha/Wiraswasta Setelah proklamasi kemerdekaan, kondisi sosial ekonomi di Indonesia sangatlah tidak stabil. DR. Suparman Sumahamidjoyo menyatakan bahwa kelemahan dan keterbatasan yang melekat pada bangsa Indonesia akibat polotik penjajahan menyangkut kelemeahan sikap mental. Kelemahan sikap mental adalah sikap mental negatif yaitu sikap mental dan tingkah laku yang bersumber pada sikap berpikir negatif. Prof. Koentjoroningrat dalam Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan menyatakan kelemahan mental bangsa Indonesia yaitu: Sifat mentalitet yang meremehkan waktu Sifat mentalitet yang suka menerobos Sifat tidak percaya pada diri sendiri Sifat tidak berdisiplin murni Sifat mentalitet yang suka megorbankan tanggung jawab yang kokoh Melihat keterbatasan dan kelemahan yang ada, maka bantuan pemerintah untuk mendorong tumbuh dan kegairahan usaha swasta kecil maupun sedang sangat diperlukan. Namun perlu disadari bahwa kunci keberhasilan terletak pada dirinya sendiri, ialah terletak pada sikap mental dan kepribadiannya. C. Sikap Mental dan Kepribadian Wiraswasta adalah Modal Dasar Wirausaha Sikap mental dan kepribadian merupakan unsur penting sebagai dasar dan titik tolak mencapai hasil dalam perjuangan hidup. Pembinaan mental dan kepribadian ini dapat dikatakan lebih menitikberatkan membedah pada tenaga dalam, seperti kejujuran, ketekunan, keuletan, kemauan, tangggung jawab, percaya diri, rajin berdaya upaya, tidak lekas putus asa, pemikiran diri sendiri, tidak mengharap belas kasihan, lebih banyak berpikir dan berbuat kreatif, dan sebagainya. Kepribadian adalah keseluruhan dari sifat-sifat jasmani, pikiran, jiwa dan watak seseorang sehinggga membedakan seseorang dari orang lain, baik dalam individualitas maupun budi pekertinya. Suatu kepribadian paling baik adalah milik paling penting, merupakan suatu kekuatan yang dapat menciptakan sesuatu menakjubkan. Kepribadian memiliki nilai paling tinggi dibanding miliknya untuk mencapai suatu keberhasilan. Sebagaimana hasil penelitian Charles Screibe menyatakan bahwa keberhasilan

2 kegiatan seorang usahawan ditentukan oleh: pendidikan formal (15 %) dan nilai-nilai sikap mental dan kepribadian seseorang (85 %). DR. Suparman Sumahamijayabmenyatakan keberhasilan ditentukan oleh kesediaan berjerih payah(25 %), pendidikan sekolah formil (15 %) serta pengembangan kepribadian (60%). D. Menyikapi Hambatan Mewujudkan suatu usaha berwiraswasta tentu saja akan menghadapi banyak hambatan seperti adanya resiko, keterbatasan modal, hambatan mental kepribadian dan lain sebagainya. Adanya resiko merupakan hambatan Resiko dapat dikatakan layaknya bagai kabut gelap. Resiko perlu didekati, dikenal dan dimengerti agar menjadi terang untuk dapat diperhitungkan dan ditundukkan. Dengan memperkokoh organisasi dan efisiensi, dengan mengerjakan sesuatu memecahkan hambatan itu. Menundukkan resiko perlu kewaspadaan mental. Tanpa keberanian berbuat untuk memecahkannya akan menelorkan keputusan yang menghasilkan kemiskinan, lepasnya tujuan keberhasilan. E. Proses Pembentukan Modal Proses pembentukan modal yang pertama yaitu tekad dan kemauan untuk mengembangkan diri. Kita menyadari pada diri kita mempunyai berbagai bentuk sumber kekuatan sebagai kekuatan pengetahuan, sikap mental, keakhilan, keterampilan, pengalaman, dan kemampuan membuat hubungan perkenalan. Namun itu barulah kekuatan potensial belum kekuatan nyata, tetapi semua itu benar adalah mengandung nilai sebagai modal karena akan membuka dan mengundang datangnya modal uang. Hal ini akan berujud dengan dikombinasikan dengan kekuatan mental kesediaannya berupaya dan mendirikan usaha. Orang-orang demikianlah yang dapat dipercaya dan mebawa keberhasilan dalam mengelola suatu kegiatan usaha. Modal Sebagaimana Dr. Suparman Sumahamijaya mengupasnya, maka yang dimasukkan dalam kategori adalah sebagai berikut: 1. Kemerdekaan Karena kemerdekaan ini menyediakan kesempatan. 2. Kesempatan Sebuah kesempatan jika digarap dengan baik akan menjadi sebuah sumber penghasilan dengan ditopang melalui bentuk modal. 3. Diri sendiri Di dalam diri sendiri itu terdapat instrumen berpikir, dengan sikap mental wirausaha/wiraswasta untuk berwiraswasta. 4. Waktu Waktu adalah modal, gunakan sebaik-baiknya untuk membangun masa depannya dengan bekerja, belajar, menyelidiki sesuatu untuk kemudian

3 diketahui, diterjuni dan diolah. 5. Belajar Belajar adalah modal, belajarpun banyak caranya. Dapat dinyatakan dengan belajar sendiri, merantau, mencari pengalaman, dan sekolah. Modal bukanlah uang Sikap berpikir itulah modal, modal yang dapat menggali uang. Uang adalah alat pembantu perluasan kesempatan usaha, jadi bukan modal mendirikan usaha. F. Kewaspadaan Mental Wiraswasta/Wirausaha Untuk mengkap peluang dan kesempatan baik diperlukan kewaspadaan mental. Agar kewaspadaan mental menjadi tajam dan tinggi perlu dilatih dan dikembangkan kemampuan-kemampuan mental itu. Kemampuan mental ialah kemampuan memakai pikiran dan perasaan ujudnya adalah: Penyerapan: Kemampuan berpikir dan merasakan sesuatu secara mendalam, melihat pikiran secara batin dengna penuh perhatian. Penyimpanan: Kemampuan menyimpan dan menanam pikiran dan perasaan di dalam ingatan. Ini sewaktu-waktu dapat dikeluarkan kembali. Pemakaian pikiran: Kemampuan mengupas, membahas, dan menilai suatu persoalan. Daya cipta: Kemampuan melihat di dalam pikiran, supaya bisa tahu sebelum dan selanjutnya kemampuan melahirkan atau mewujudkan ide baru atau gagasan-gagasan kreativitas. G. Bekerjasama dengan Orang lain Diri sendiri, tenaga, kekuatan, dan waktu adalah modal pokok untuk melakukan pekerjaan dan ini adalah terbatas; kenyataan menunjukkan banyak jenis pekerjaan dan bagian pekerjaan yang harus dikerjakan orang lain. Agar bekerjasama menjadi kokoh kuat, memerlukan beberapa hal anatara lain: Toleransi Disiplin Solidaritas Kerukunan Tekad bersama untuk membangun dan mengembangkan usaha Dan lain sebagainya

4 KEWIRAUSAHAAN mpetensi: Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha i Dasar: Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha Tujuan Pembelajaran Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausahawan Tujuan Kegiatan Pembelajaran : Setelah mempelajari Modul ini diharapkan siswa mampu : 1. Memahami pengertian kewirausahaan 2. Memahami karakteristik wirausahawan 3. Mengidentifikasi kegagalan dan keberhasilan seorang wirausahawan 4. Mengidentifikasi perilaku wirausahawan A. Pengertian Kewirausahaan Telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah sampai saat ini masih sangat terbatas dalam penyediaan lapangan kerja baru. Potensi penunjang pembangunan bangsa masih terbuka lebar asalkan para wirausahawan mampu menciptakan dan membuka lapangan kerja baru menjadi pelopor pembangunan. Mengingat perannya sangat penting, pemerintah telah mengeluarkan itruksi presiden No. 4 tahun 1995 untuk menumbuhkan semangat kepeloporan dikalangan generasi muda agar mampu menjadi wirausahawan. Dalam lampirannya tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan (GNMMK) kewirausahaan adalah :semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang

5 mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar. Berikut ini diuraikan pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha : Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (ZIMMERER, 1996) Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumberdaya yang mereka kendalikan (ROBEN, 1996) Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain Sedangkan Wirausaha adalah : Seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan, mengelola, mengendalikan semua usahanya. 1. Tujuan Kewirausahaan Kewirausahaan memiliki tujuan sebagai berukut : a. Menumbuh kembangkan jumlah wirausahawan yang berkualitas b. Meningkatkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat c. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat d. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan dikalangan masyarakat 2. Sasaran Kewirausahaan

6 a. Instansi pemerintah dengan kegiatan usaha (BUMN) organisasi profesi dan kelompok masyarakat b. Pelaku ekonomi yang terdiri dari pengusaha kecil dan koperasi c. Generasi muda, anak-anak putus sekolah dan calon wirausahawan 3. Asas Kewirausahaan a. Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis, termasuk keberanian mengambil resiko b. Kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif c. Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian d. Kemampuan berkarya dalam kebersamaan dengan etika bisnis yang sehat Kesempatan merupakan sesuatu yang ideal bagi para wirausaha. Jika kesempatan untuk menjadi wirausaha itu datang maka ada beberapa keuntungan yang dapat diraih antara lain : 1) Menjadi Bos didalam perusahaan 2) Mencapai tujuan yang dikehendaki 3) Memperoleh manfaat dan keuntungan 4) Membantu masyarakat dengan usaha konkrit 5) Mendemonstrasikan potensi secara penuh Agar bisa mengelola aktivitas usahanya dengan baik maka para wirausahawan harus membuat perencanaan yang tepat dan matang. Mereka juga harus mampu mengelola waktu dengan efektif dan efisien. Efektif berarti suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Sedangkan efisien adalah perbandinagn yang terbaik antara input dan output, antara daya usaha dengan hasil usaha, atau antara pengeluaran dan pendapatan. Dengan kata lain efisien adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna atau segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan tepat, cepat, hemat dan selamat.

7 4. Manfaat Kewirausahaan Berikut adalah manfaat kewirausahaan ; a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran. b. Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan dan kesejahtraan. c. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan memiliki pribadi unggul yang patut diteladani. d. Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri, disiplin, tekun dan jujur dalam menghadapi pekerjaan. e. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros. 5. Sikap dan perilaku wirausahawan a. Sikap wirausahawan 1). Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif 2). Mampu bekerja tekun, teliti dan produktif 3). Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat 4). Mampu berkarya dengan semangat kemandirian 5). Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sisitematis dan berani mengambil resiko b. Perilaku wirausahawan 1) Memiliki rasa percaya diri a) Teguh pendiriannya b) Tidak tergantung pada orang lain c) Berkepribadian yang baik d) Optimis terhadap pekerjaannya 2) Berorientasi pada tugas dan hasil a) Haus akan prestasi b) Berorientasi pada laba / hasil

8 c) Ketekunan dan ketabahan d) Mempunyai dorongan kuat, motivasi tinggi dan kerja keras 3) Pengambil resiko a) Enerjik dan berinisiatif b) Kemampuan mengambil resiko c) Suka pada tantangan 4) Kepemimpinan a) Bertingkah laku sebagai pemimpin b) Dapat menanggapi saran-saran dan kritik c) Dapat bergaul dengan orang lain 5) Keorisinilan a) Inovatif, kreatif dan fleksibel b) Serba bisa dan mengetahui berbagai hal c) Mempunyai banyak sumber kemampuan 6) Berorientasi ke masa depan a) Memiliki pandangan ke masa depan b) Optimis memandang masa depan Disamping harus memiliki sikap dan perilaku tersebut diatas, seorang wirausahawan juga dituntut memiliki ketrampilan-ketrampilan yang dapat menunjang keberhasilan. Adapun ketrampilan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Ketrampilan dasar a. Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi b. Memiliki kepribadian yang unggul c. Pandai berinisiatif d. Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha 2. Ketrampilan khusus

9 a. Ketrampilan konsep (conceptual skill) : ketrampilan melakukan kegiatan usaha secara menyeluruh berdasarkan konsep yang dibuatnya b. Ketrampilan teknis ( technical skill) : ketrampilan melakukan teknik tertentu dalam mengelola usaha c. Human skill : ketrampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahannya, dan sesame wirausahawan 6. Ruang lingkup kewirausahaan a. Lapangan agraris 1) Pertanian a) Tanaman berumur pendek b) Tanaman berumur panjang 2) Perkebunan dan kehutanan b. Lapangan perikanan 1) Pemeliharaan ikan 2) Penetasan ikan 3) Makanan ikan 4) Pengangkutan ikan c.lapangan peternakan 1) Bangsa burung atau unggas 2) Bangsa binatang menyusui d. Lapangan perindustrian dan kerajinan 1) Industri besar 2) Industri menengah 3) Industri kecil 4) Pengrajin a) Pengelolaan hasil pertanian b) Pengelolaan hasil perkebunan c) Pengelolaan hsil perikanan d) Pengelolaan hasil peternakan e) Pengelolaan hasil kehutanan

10 e. Lapangan pertambangan dan energi f. Lapangan perdagangan 1) Sebagai pedagang besar 2) Sebagai pedagang menengah 3) Sebagai pedagang kecil g. Lapangan pemberi jasa 1) Sebagai pedagang perantara 2) Sebagai pemberi kredit / perbankan 3) Sebagai pengusaha angkutan 4) Sebagai pengusaha hotel dan restaurant 5) Sebagai pengusaha biro jasa travel pariwisata 6) Sebagai pengusaha asuransi, pergudangan, perbengkelan, koperasi, tata busana dan sebagainya Dari keterangan diatas kita ketahui bahwa lapangan kerja wirausahawan itu begitu luas ruang lingkupnya dan perlu mendapat perhatian kita bersama untuk diisi. Karena dengan terisinya lapangan kerja tersebut maka tingkat sosial ekonomi masyarakat, bangsa dan negara akan meningkat. 7. Falsafah dan kebiasaan wirausaha Dalam rangka memasyarakatkan kewirausahaan, penting sekali kita belajar dari falsafah dan kebiasaan wirausaha untuk mendapat gambaran bahwa menciptakan lapangan kerja bukan hal yang mustahil untuk dilaksanakan. Sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk menekuni lapangan kerja baru dalam ruang lingkup kewirausahaan. Adapun hal-hal penting yang merupakan falsafah wirausaha adalah sebagai berikut : a. Keberhasilan seorang wirausaha tergantung pada kesediaannya untuk bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri. Untuk itu harus belajar tentang diri sendiri baik menyangkut keunggulan maupun kelemahan yang dimiliki. Kekuatan dan kelemahan itu dapat digunakan sebagai modal dasar untuk mencapai tujuan hidup.

11 b. Kekuatan mengambil resiko sebagai tanggung jawab atas tindakan sendiri. c.kegagalan diterima sebagai pengalaman belajar dan keberhasilan sebagai buah dari usaha-usaha yang tidak kenal lelah. d. Kejarlah tujuan-tujuan yang relevan dengan kemampuan dan ketrampilan e. Terimalah diri sendiri seperti adanya, berusahalah menekankan kekuatan diri sendiri dan kurangi kelemahan yang ada dan lakukanlah hal-hal yang penting dan terbaik. f. Hasil yang diterima lebih penting daripada hasil-hasil yang sempurna karena dorongan untuk mengejar kesempurnaan justru dapat menghambat perkembangan dan pertumbuhan pribadi ( akan menimbulkan perasaan selalu gagal ). Sedangkan kebiasaan wirausaha adalah sebagai berikut ; a. Bangun lebih awal (menggunakan waktu lebih dini ) sebagai cara menjadi produktif b. Buat rencana kegiatan untuk hari esok c.evaluasi kebiasaan, hubungan dengan tujuan-tujuan masa depan B. Karakteristik Wirausahawan Karakteristik adalah cirri-ciri khusus yang dimiliki seseorang. Jadi karaketristik wirausahawan adalah cirri-ciri khusus yang dimiliki seorang wirausahawan yang membedakannya dengan orang lain. Agar lebih jelas di bawah ini dikemukakan beberapa karakteristik wirausahawan menurut pendapat beberapa ahli. 1. By Grave Karakteristik wirausahawan menurut BY Grave dikenal dengan istilah 10D, sebagai berikut: a. Dream Seorang wirausahawan mempunyai visi keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya b. Decisiveness

12 Seorang wirausahawan adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan mengambil keputusan adalah factor kunci dalam kesuksesan bisnisnya c. Doers Seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan langsung menindaklanjutinya. Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin. Seorang wirausahawan tidak mau menunda-nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya d. Determination Seorang wirausahawan melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi e. Dedication Dedikasi seeorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang mengorbankan kepentingan kerluarga f. Devotion Wirausahawan di dalam melaksanakan pekerjaannya tidak mengenal lelah. Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya g. Details Seorang wirausaha sangat memperhatikan factor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan factor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya h. Destiny Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung kepada orang lain i. Dollars Seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya bukan karena uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia

13 berasumsi jika berhasil dalam bisnis maka ia pantas mendapat laba, bonus atau hadiah j. Distribute Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak mencapai sukses dalam bidang bisnis 2. Fadel Muhammad Menurut fadel Muhammad, ada tujuh ciri yang merupakan identitas seorang wirausahawan, yaitu : a. kepemimpinan b. Inovasi c. Cara pengambilan keputusan d. Sikap tanggung jawab terhadap perubahan e. Bekerja ekonomis dan efisien f. Visi masa depan g. Sikap terhadap risiko 3. Drs. Wasty Soemanto, M.Pd Menurut Drs. Wasty Soemanto, M.Pd tanda manusia wiraswasta adalah kepribadian kuat dengan ciri-ciri sebagai berikut : a. memiliki moral yang tinggi b. Sikap mental wiraswasta c. Kepekaan terhadap arti lingkungan d. Ketrampilan wirausaha 4. Mc. Celland Menurut Mc. Celland, wirausahawan memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Keinginan untuk berprestasi b. Keinginan untuk bertanggung jawab c. Preferensi kepada resiko-resiko menengah d. Persepsi kepada kemungkinan hasil e. Rangsangan oleh umpan balik f. Aktivitas energik

14 g. Orientasi ke masa depan h. Ketrampilan dalam pengorganisasian i. Sikap tentang uang Dari penjelasan diatas, karakteristik wirausahawan yang perlu dimiliki dan dikembangkan adalah : 1. Disiplin Menurut S. Nasution, disiplin adalah usaha untuk mengatur atau mengontrol kelakuan seseorang untuk mencapai tujuan, dengan adanya bentuk kelakuan yang harus dicapai, dilarang, atau diharuskan. Disiplin merupakan modal dasar keberhasilan seseorang. Disiplin yang baik harus tumbuh sendiri dalam diri seseorang dan bukan merupakan paksaan untuk melakukan berbagai macam peraturan dan tindakan. 2. Mandiri Sikap untuk tidak menggantungkan keputusan akan apa yang harus dilakukan kepada orang lain dan mengerjakan sesuatu dengan kemampuan sendiri-sendiri sekaligus berani mengambil risiko dalam bisnis merupakan bentuk kemandirian dari seorang wirausahawan. Pembentukan sikap mandiri memiliki 6 kekuatan mental yang dapat membangun kepribadian yang kuat, antara lain : a. Berkemauan keras b. Berkeyakinan kuat atas kekuatan pribadi, untuk itu diperlukan : d Kemauan keras e Kepercayaan pada diri sendiri f Pemahaman tujuan dan kebutuhan c. Kejujuran dan tanggung jawab untuk itu diperlukan : d Moral yang tinggi e Disiplin diri d. Ketahanan fisik dan mental yang berupa : d Kesehatan jasmani dan rohani e Kesabaran

15 f Ketabahan e. Ketekunan dan keuletan untuk bekerja keras f. Pemikiran yang konstruktif 3. Ralistis Realistis berarti kenyataan. Berpikir secara realistis merupakan cara berpikir yang sesuai dengan akal sehat. Dengan melihat kenyataan yang ada, seseorang akan berpikir lebih maju, baik untuk memecahkan seuatu masalah, berusaha untuk lebih baik, introspeksi diri untuk menutupi kekurangan sehingga menimbulkan sikap optimis dan kemandirian. Dengan pola pikir realistis seseorang dapat menerima kekurangan, kelemahan dan kekalahan sehingga dapat menyelaraskan dengan kelebihankelebihan yang dimiliki. Seorang yang realistis dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kebutuhan sehingga menimbulkan inisiatif dan kreativitas. 4. Komitmen tinggi Komitmen tinggi berarti fokus pikiran diarahkan kepada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal. Seorang wirausahawan yang mempunyai komitmen tinggi adalah orang yang entaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya, sampai berhasil sekaligus mempertahankan dan menciptakan kepercayaan dari orang lain baik itu konsumen maupun mitra bisnisnya. Faktor-faktor yang terkait dengan komitmen tinggi adalah : a. Konsisten, tegas dan adil b. Suri tauladan c. Konsentrasi pada manusia Komitmen tinggi yang diharapkan seorang wirausahawan harus dipercaya dan didukung oleh seluruh pihak terkait. Komitmen tinggi dibarengi perilaku tepat waktu, tepat janji, peduli terhadap kualitas, memiliki motivasi, disiplin, tabah, sabar, tekun dan ulet serta selalu berjuang untuk berprestasi akan cenderung mempengaruhi produktivitas dan kinerja seorang wirausaha.

16 5. Jujur Jujur dalam berwirausaha artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya. Kejujuran dapat disamakan dengan amanah. Amanah adalah bila diberi kepercayaan tidak khianat, kalau berkata selalu benar dan bila berjanji selalu ditepati Kita harus yakin bahwa kebenaran dan kejujuran adalah suatu jaminan yang paling tepat untuk mencapai kemajuan di dalam berwirausaha. Dengan kata lain berbisnis harus dilandasi oleh kejujuran karena sifat ini dapat mendatangkan kepercayaan dari masyarakat konsumen. Apabila seorang wirausaha jujur maka ia akan mendapat keuntungan dari segala penjuru yang tidak ia duga dari mana datangnya. 6. Kreatif dan inovatif Secara umum kreativitas dapat diartikan untuk membuat kombinasi baru atau produk baru. Dapat juga diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Berdasarkan penelitian kreativitas dapat diidentifikasikan menjadi tiga tipe-tipe kreativitas yang berbeda yaitu menciptakan, memodifikasi sesuatu dan mengkombinasikan. Inovatif dalam berwirausaha berarti suatu proses untuk mengubah peluang usaha menjadi gagasan baru yang dapat menghasilkan uang. Inovatif merupakan suatu terobosan baru. Inovasi tercipta karena adanya kreativitas yang tinggi. Kreatif merupakan proses pemikiran yang membantu dalam mencetuskan gagasan-gagasan, sedangkan inovasi adalah penerapan praktis dari gagasan-gagasan tersebut. Kreativitas merupakan bahan bakunya sedangkan gagasan-gagasan merupakan hasil yang komersial. Sesuatu yang baru belum tentu inovatif apabila yang dihasilkan tidak merupakan sesuatu yang lebih baik. Sementara itu By Grave menggambarkan proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan sebagai berikut :

17 a. Innovation (inovasi) b. Triggering Event (pemicu) c. mplementation (pelaksanaan) d. Growth (pertumbuhan) Keterangan : a. Proses inovasi (innovation) Faktor-faktor personal yang mendorong adanya inovasi adalah : 1) Adanya keinginan untuk berprestasi 2) Adanya factor pengalaman dalam berwirausaha 3) Adanya keinginan dalam menanggung resiko 4) Adanya sifat penasaran pribadi 5) Adanya factor pendidikan b. Proses pemicu (triggering event) Faktor-faktor personal yang mendorong adanya triggering event (pemicu) untuk terjun ke dunia wirausaha adalah : 1) Adanya komitmen atau minat yang tinggi di dalam berwirausaha 2) Adanya keberanian menanggung resiko 3) Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan sekarang 4) Adanya pemutusan hubungan kerja dan tidak ada pekerjaan lain] 5) Adanya dorongan berwirausaha karena faktor usia c. Proses pelaksanaan (implementation) Faktor-faktor personal yang mendorong adanya pelaksanaan berwirausaha adalah: 1) Adanya komitmen yang tinggi di dalam berwirausaha 2) Adanya visi dan misi, yang pandangannya jauh kedepan guna mencapai keberhasilan di dalam berwirausaha 3) Adanya seorang wirausahawan yang berpengalaman dan siap mental secara total

18 4) Adanya manajer pelaksana sebagai tangan kanan dan pembantu utama di dalam berwirausaha d. Proses pertumbuhan (growth) Proses pertumbuhan di dalam kewirausahaan didorong oleh faktor adanya organisasi diantaranya adalah sebagai berikut : 1) Adanya tim yang kompak di dalam menjalankan usaha, sehingga semua perencanaan dan pelaksanaan operasionalnya berjalan produktif. 2) Adanya struktur organisasi dan berbudaya yang mantap di dalam berwirausaha 3) Adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak di dalam berwirausaha. 4) Adanya produk yang dibanggakan, seperti kualitas produk, model produk, manfaat produk, lokasi usaha, manajemen usaha dan sebagainya. C. Kegagalan dan keberhasilan seorang wirausahawan Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki kepribadian yang produktif. Produktif dalam hal ini adalah kegiatan yang menimbulkan atau meningkatkan kegunaan (utility) di dalam usaha. Gilmore menyatakan bahwa seorang wirausaha yang produktif adalah wirausaha yang menghasilkan kontribusi bermanfaat bagi lingkungan, antara lain menampung tenaga kerja, memberi sumbangan social, dan bergaul dengan sesamanya. Seorang wirausahawan akan selalu meningkatkan produktivitas dengan berbagai cara, tidak mudah putus asa dalam mengahdapi hambatan meski terkadang mengalami kegagalan. Ada beberapa hal yang menyebabkan seorang wirausahawan berhasil maupun gagal. Keberhasilan seorang wirausahawan erat kaitannya dengan hal-hal sebagai berikut: 1. Jujur a. Jujur terhadap diri sendiri b. Jujur terhadap orang lain c. Jujur terhadap tujuan yang akan dicapai 2. Disiplin dan berani

19 a. berani dan disiplin berbuat karena bakat, pengalaman dan pengetahuannya b. Berani dan disiplin berbuat karena adanya keyakinan dan fasilitas 3. Dapat melaksanakan prinsip manajemen dengan baik Disamping keberhasilan dalam wirausaha, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kegagalan, diantaranya : 1. Tidak adanya perencanaan yang matang 2. Bakat yang tidak cocok 3. Kurang pengalaman 4. Tidak mempunyai semangat berwirausaha 5. Kurangnya modal 6. Lemahnya pemasaran 7. Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi Keberhasilan dan kegagalan dalam usaha atau menjalankan pekerjaannya tidak hanya dialami oleh para wirausahawan, tetapi juga oleh profesi lainnya seperti atlit, artis, petani, pejabat, guru, dan lain-lain. Kegagalan akan terjadi kalau mereka tidak sungguh-sungguh dalam menjalankan pekerjaannya. D. Perilaku Wirausahawaan Dari berbagai sumber yang membicarakan tentang perilaku wirausaha yang berhasil. Imam Santoso Sukardi (1991) secara umum menetapkan sembilan perilaku wirausaha sebagaimana tertera di bawah ini. 1. Perilaku Instrumental Wirausaha selalu memanfaatkan segala sesuatu yang ada dilingkungannya untuk membantu dirinya mencapai tujuannya dalam berusaha. Dia selalu mencari segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kerjanya. Dengan kata lain segala sesuatu yang ada dilingkungannya dipandang sebagai instrument (alat) pencapaian tujuan pribadi. 2. Perilaku Prestatif

20 Perilaku prestatif menunjukkan bahwa wirausaha dalam berbagai situasi selalu tampil lebih baik, lebih efektif dibandingkan dengan hasil yang dicapai sebelumnya. Tidak puas dengan hasil yang dicapai sekarang dan selalu membuat sasaran yang lebih baik dan lebih tinggi dari sebelumnya. Bagian yang penting adalah tahapan dan proses pencapaian prestasi itu sendiri, sedangkan keberhasilan atau kegagalan pencapaian prestasi dianggap sebagai balikan (feedback). 3. Perilaku keluwesan bergaul Wirausaha akan selalu berusaha untuk cepat menyesuaikan diri dalam berbagai situasi hubungan antar manusia. Dia selalu aktif bergaul, selain menampilkan wajah ramah, akomodatif terhadap berbagai ajakan untuk berdialog. Pengendalian emosinya baik terutama bila situasi pergaulan tidak mengena dengan situasi hatinya. 4. Perilaku kerja keras Wirausaha selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak mudah menyerah sebelum pekerjaan selesai. Dia mengutamakan kerja dan mengisi waktu yang ada dengan perbuatan nyata untuk mencapai tujuan. 5. Perilaku keyakinan diri Wirausaha selalu percaya pada kemampuan diri, tidak ragu-ragu dalam bertindak bahkan kecenderungannya dia akan melibatkan diri secara langsung dalam berbagai situasi dan ada semacam optimisme dalam kegiatannya. Optimisme berarti ada keyakinan bahwa tindakannya akan membawa keberhasilan. 6. Perilaku pengambilan resiko Dengan keberanian mengambil risiko yang diperhitungkan wairausaha tidak takut menghadapi situasi yang tidak menentu dimana tidak ada jaminan untuk keberhasilan. Segala tindakannya diperhitungkan dengan cermat, selalu mencoba membuat antisipasi adanya hambatan-hambatan yang dapat menggagalkan usahanya. 7. Perilaku swa kendali (personal control)

21 Personal control merujuk pada pribadi wirausaha yang memutuskan kapan dia harus bekerja lebih keras, kapan dia harus meminta bantuan pada orang lain, dan kapan dia harus merubah strategi dalam bekerja, dalam menghadapi hambatan. Personal control mencakup pengertian swa-daya dan swa-kendali. 8. Perilaku Inovatif Seorang wirausaha selalu berpandangan ke depan untuk mencari cara-cara baru untuk memperbaiki cara-cara yang biasa dilakukan orang lain untuk peningkatan kerja. Cenderung untuk melakukan sesuatu dengan cara yang khas, unik dari hasil pemikirannya. Termasuk dalam perilaku inovatif ini adalah kecenderungan untuk selalu meniru tetapi melalui penyempurnaanpenyempurnaan tertentu (imitative innovative) 9. Perilaku Kemandirian Perilaku kemandirian menunjukkan bahwa wirauasaha selalu mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi. Dia mementingkan otonomi dalam bertindak, pengambilan keputusan dan pemilihan berbagai kegiatan dalam mencapai tujuan. Ketergantungan pada orang lain merupakan sesuatu yang bertentangan dengan kata hatinya. Dia lebih senang bekerja sendiri, menentukan dan memilih cara kerja yang sesuai dengan dirinya. Dia dapat saja bekerja dalam kelompok selama mendapat kebebasan bertindak pengambilan keputusan, ini berarti dia lebih senang memegang kendali kelompok kerja, menentukan tujuan kelompok serta memilih alternative perilaku. Apabila masyarakat dengan sikap mental kewirausahaan telah terbentuk, maka setiap orang minimal akan dapat menghidupi dirinya dan keluarganya, kemudian msayarakat sekitarnya dan pada akhirnya menolong bangsa dan umat manusia. Untuk itulah sikap mental wirausaha diperlukan untuk dapat menghadapi tantangan dunia yang semakin penuh persaingan. Agar menjadi wirausahawan yang berhasil diperlukan suatu tekad yang kuat dan mampu membaca peluang pasar. Kita bisa belajar dari tokoh wirausahawan yang sukses dibidangnya seperti Bill Gates, Henry Ford, Ducan Symne, Sosro, Tirto Utomo dan lain-lain. Pada awalnya mereka adalah wirausahawan kecil yang kemudian berhasil dalam usahanya berkat kemampuannya memilih dan

22 mengelola bidang usaha yang digelutinya. Keberhasilan itu dapat diraih karena karakteristik wirausaha yang melekat pada dirinya. Untuk lebih jelasnya di bawah ini diberikan contoh orang-orang yang sukses dalam berwirausaha. 1. Thomas A. Edison Thomas A. Edison adalah orang yang memiliki mental dan ketekunan tinggi yang berhasil dalam ilmu fisika, kimia, matematika, elektro, bola lampu dan sebagainya. Ia merupalkan wirausahawan yang berhasil pada zamannya. 2. Bill Gates Bill Gates, pendiri dan bos Microsoft Corporation yang melahirkan system operasi computer terbesar, Microsoft Windows dan MS Office. Gates adalah seorang wirausahawan yang mengawali usaha dari kecil dengan tekad mantap serta mampu membaca peluang. 3. Charles E. Wilson Charles E. Wilson adalah seorang pekerja rendah pada suatu perusahaan. Karena tekun dan percaya kepada dirinya serta kemampuan dalam menentukan tujuan maka ia diangkat menjadi presiden perusahaan General Motor Corporation (GMC). 4. Andrew Carnegie Meskipun Andrew Carnegie tidak banyak mendapat atau memperoleh pendidikan di sekolah, tapi berkat kemudahan, ketekunan, keuletan yang tinggi ia dapat mengantarkan bangsa dan Negara Amerika menjadi negara industri baja yang terkenal diseluruh dunia. 5. Stave Jobs Stave Jobs adalah wirausahawan Amerika kecil-kecilan yang ulet dan nekad dari awal mulanya. Ia bukan seorang insinyur atau ahli teknik computer tetapi ia adalah orang yang menghargai kreditivitas, ia penemu Apple Computer. Stave Jobs bukan orang kaya pada awalnya, tetapi dengan keberanian dan perhitungan dagangnya berhasil meyakinkan pemilik modal. Ia adalah seorang

23 ahli strategis bisnis yang tidak tanggung-tanggung. Ia memandang produk kreativitas itu sebagai komoditi yang dapat dijual. Dari penjelasan diatas kita bisa menarik kesimpulan. Ada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan wirausahawan tersebut, diantaranya : 1. Tipe orang-orang yang ulet dan pekerja keras, serta mempunyai tujuan dan dedikasi yang tinggi. 2. Tipe orang-orang yang mempunyai komitmen tinggi untuk mencapai tujuan dan berprestasi bagi perkembangan usahanya. 3. Adanya dukungan faktor eksternal berupa permintaan akan barang dan jasa. Bercermin dari pengalaman tokoh-tokoh wirausahawan di atas kita bisa memetik pengetahuan yang sangat berharga guna memotivasi diri dan meningkatkan kesuksesan di dalam berwirausaha.

SIKAP MENTAL. BA-MKU Kwu UNS- Solo MEDIA PRESENTASI MK. KEWIRAUSAHAAN Universitas Sebelas Maret Solo 2008

SIKAP MENTAL. BA-MKU Kwu UNS- Solo MEDIA PRESENTASI MK. KEWIRAUSAHAAN Universitas Sebelas Maret Solo 2008 SIKAP MENTAL BA-MKU Kwu UNS- Solo 2008 MEDIA PRESENTASI MK. KEWIRAUSAHAAN Universitas Sebelas Maret Solo 2008 Tiga unsur penting dalam tata perekonomian Indonesia (sektor : negara, swasta dan koperasi).

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD

PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD PERCAYA DIRI BERORIENTASI TUGAS DAN HASIL PENGAMBILAN RESIKO KEPEMIMPINAN KEORISINILAN BERORIENTASI KE MASA DEPAN KREATIFITAS KONSEP 10 D DARI BYGRAVE BEBERAPA

Lebih terperinci

Soal Jawab tentang Kewirausahaan

Soal Jawab tentang Kewirausahaan Soal Jawab tentang Kewirausahaan Jelaskan pengertian wiraswasta dan wirausaha secara etimologi dan terminologi dan kesimpulan apa yang dapat diambil dari kedua pengertian tersebut! 1. Wiraswasta terdiri

Lebih terperinci

SIKAP MENTAL. BA-MKU Kwu UNS- Solo MEDIA PRESENTASI MK. KEWIRAUSAHAAN Universitas Sebelas Maret Solo 2008

SIKAP MENTAL. BA-MKU Kwu UNS- Solo MEDIA PRESENTASI MK. KEWIRAUSAHAAN Universitas Sebelas Maret Solo 2008 SIKAP MENTAL BA-MKU Kwu UNS- Solo 2008 MEDIA PRESENTASI MK. KEWIRAUSAHAAN Universitas Sebelas Maret Solo 2008 Tiga unsur penting dalam tata perekonomian Indonesia (sektor : negara, swasta dan koperasi).

Lebih terperinci

Uraian Materi Pembelajaran

Uraian Materi Pembelajaran Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha Indikator : 1. Disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif dan inovasi, mandiri dan selalu bekerja dengan berprestasi 2. Kebeberhasilan dan

Lebih terperinci

Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan. 1. Prakarya

Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan. 1. Prakarya Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan 1. Prakarya Prakarya berasal dari istilah pra dan karya, pra mempunyai makna belum dan karya adalah hasil kerja. prakarya didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum

Lebih terperinci

Dr. Sri wahyu Lelly Hana Setyanti, SE., M.Si

Dr. Sri wahyu Lelly Hana Setyanti, SE., M.Si Dr. Sri wahyu Lelly Hana Setyanti, SE., M.Si KETERAMPILAN DASAR Memiliki mental & spiritual tinggi Memiliki kepribadian unggul Pandai berinisiatif Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha KETERAMPILAN KHUSUS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kewirausahaan Pada hakikatnya setiap insan telah tertanam jiwa wirausaha yang berarti memiliki kreativitas dan mempunyai tujuan tertentu, serta berusaha untuk mencapai

Lebih terperinci

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Bab 4 Hakekat, Karakteristik dan Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat, karakteristik dan nilai-nilai hakiki kewirausahaan 2. Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan. EKO HANDOYO MEMBANGUN KADER PEMIMPIN BERJIWA ENTREPRENEURSHIP DAN BERWAWASAN KEBANGSAAN 12-12 2012 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan,

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN:

KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN: Wirausaha adalah seseorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya system ekonomi perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, menghasilkan

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management POLA PIKIR DAN KARAKTER WIRAUSAHA, PERBEDAAN WIRAUSAHA VS MANAJER Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTER WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR) Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id 1.

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak

Lebih terperinci

Sumber : Penelitian di Amerika Serikat

Sumber : Penelitian di Amerika Serikat Sumber : Penelitian di Amerika Serikat Kunci sukses Wirausahawan adalah berkepribadian menarik, bila ada kekurangan pd dirinya berusaha utk belajar dari sesama/ lingkungan. Ciri-Ciri Watak ========================================

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan Suryana (2003) menyatakan bahwa istilah kewirausahaan dari terjemahan entrepreneurship, yang dapat diartikan sebagai the backbone

Lebih terperinci

Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1

Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1 Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1 1. Dasar dasar kewirausahaan bidang kerajianan tekstil a. Perbedaan konsep kewirausahaan dengan wirausahawan Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa,

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Wirausaha Sukses

Pertemuan 3. Wirausaha Sukses Pertemuan 3 Wirausaha Sukses Sumber: Penelitian di Amerika Serikat Kunci sukses Wirausahawan adalah berkepribadian menarik, bila ada kekurangan pd dirinya berusaha utk belajar dari sesama/ lingkungan.

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Wirausaha Sukses

Pertemuan 3. Wirausaha Sukses Pertemuan 3 Wirausaha Sukses Sumber: Penelitian di Amerika Serikat Kunci sukses Wirausahawan adalah berkepribadian menarik, bila ada kekurangan pd dirinya berusaha utk belajar dari sesama/ lingkungan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan I. PENDAHULUAN TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan ABSTRAK Pilihan masa depan buat negara kita, dalam mengatasi persoalan tenaga kerja, tidak lain adalah membuka lapangan

Lebih terperinci

MENGIDENTIFIKASI SIKAP & PERILAKU WIRAUSAHA

MENGIDENTIFIKASI SIKAP & PERILAKU WIRAUSAHA MENGIDENTIFIKASI SIKAP & PERILAKU WIRAUSAHA Pertemuan 9 Standar Kompetensi: K E W I R A U S A H A A N WIRA = Perwira, Berani, Mandiri USAHA = Daya, Upaya Seseorang yg memiliki kemampuan melihat & menilai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap tahun jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ini dikarenakan angka kelahiran lebih besar daripada angka kematian. Berdasarkan

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah

Lebih terperinci

2) Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional, mengurangi ketergantungan pada bangsa asing.

2) Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional, mengurangi ketergantungan pada bangsa asing. PENDAHULUAN 1. Menumbuhkan Minat Berwirausaha a. Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. b. Pembangunan

Lebih terperinci

Ciri dan Watak Wirausaha

Ciri dan Watak Wirausaha Ciri dan Watak Wirausaha SALAH Dilazimkan Menyalahkan: -Orang lain -Lingkungan akibatnya -Tidak percaya diri -Tidak bisa menerima kritik -Pasif Kondisi SEHARUSNYA Dilatih Intropeksi -Responsibility -Konsekuen

Lebih terperinci

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA B. ANALISIS SITUASI Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fajrinur (2007) dengan judul penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi

Lebih terperinci

SOAL ULANGAN UMUM TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006

SOAL ULANGAN UMUM TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006 PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 6 JAKARTA Kelompok Bisnis dan Manajemen Jln. Prof. Jokosutono, SH. No.2A Kebayoran

Lebih terperinci

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Pengenalan Diri Instropeksi SALAH Dilazimkan Menyalahkan: Orang lain Lingkungan akibatnya Tidak percaya diri Tidak

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang sistematis

BAB II URAIAN TEORITIS. Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang sistematis BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori Kerangka teori merupakan kemampuan seorang peneliti dalam mengaplikasikan pola berpikirnya dalam menyusun secara sistematis teori teori yang mendukung permasalahan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. SUB POKOK BAHASAN INTI DAN HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN JIWA DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN PROSES KEWIRAUSAHAAN FUNGSI DAN

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF C. PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF

PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF C. PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF C. PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF Wirausaha yang kreatif adalah wirausaha yang cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu

Lebih terperinci

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI Modul ke: 01Fakultas FASILKOM KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM Matsani, S.E, M.M Program Studi SISTEM INFORMASI DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN Menurut Thomas W. Zimmerer, Kewirausahaan adalah hasil

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Amelia (2009), melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Kemandirian Pribadi Terhadap

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI. b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri /

PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI. b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri / PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI PROFIL DAN CIRI-CIRI WIRAUSAHA 1. KEPERCAYAAN DIRI a. Keyakinan b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri / individualitas) c. Optimisme (Keyakinan akan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN (Pengetahuan dan Keterampilan bagi Wira-Usaha Baru)

KEWIRAUSAHAAN (Pengetahuan dan Keterampilan bagi Wira-Usaha Baru) KEWIRAUSAHAAN (Pengetahuan dan Keterampilan bagi Wira-Usaha Baru) Drs. Yadi Rukmayadi, M.Pd. A. Pendahuluan Membahas mengenai kewirausahaan pada dasarnya membahas mengenai pribadi atau watak seseorang.

Lebih terperinci

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN 1 KEWIRAUSAHAAN Disampaikan dalam Siaran Langsung Interaktif TV Edukasi 18 AGUSTUS 2010 oleh : Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Membangun Jiwa Wirausaha

Membangun Jiwa Wirausaha Membangun Jiwa Wirausaha Oleh: Dr. Heru Mulyanto, SE, MM Disampaikan pada seminar kewirausahaan di STIE Tunas Nusantara Jakarta 15 Desember 2012 APA PILIHAN ANDA.? Ketika kita memberi, kita akan menerima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk. Masalah yang timbul adalah faktor apa yang mendasari proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk. Masalah yang timbul adalah faktor apa yang mendasari proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemakmuran suatu negara bisa dinilai dari kemampuan negara tersebut untuk menghasilkan barang dan jasa yang berguna dan mendistribusikannya ke seluruh penduduk.

Lebih terperinci

Nama Kelompok : Intan Nur Kumalasari Selvia Dewi Novita Jannatul Maghfiroh Laura Evalina Novita Ari Santi Christi Emanuella

Nama Kelompok : Intan Nur Kumalasari Selvia Dewi Novita Jannatul Maghfiroh Laura Evalina Novita Ari Santi Christi Emanuella Nama Kelompok : Intan Nur Kumalasari Selvia Dewi Novita Jannatul Maghfiroh Laura Evalina Novita Ari Santi Christi Emanuella Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat,

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA KEWIRAUSAHAAN Latar belakang mengapa perlu berwirausaha adalah agar mampu menatap masa depan yang lebih baik.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengertian Kewirausahaan Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang niilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan

Lebih terperinci

URAIAN MATERI A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN

URAIAN MATERI A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN URAIAN MATERI A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN Menurut Geoffrey G.Meredith (dalam sukardi,2009) wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan usaha (bisnis), mengumpulkan

Lebih terperinci

01FEB. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

01FEB. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 01FEB Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata Program

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, I. PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah,

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Oleh : IRWAN ADI RIANTO Dosen Fakultas Ekonomi-UNTAG Cirebon ABSTRAKSI Kewirausahaan adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Asuransi untuk jaman sekarang sangat dibutuhkan oleh setiap perorangan maupun perusahaan, baik di Indonesia maupun diluar negeri. Definisi asuransi menurut

Lebih terperinci

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN MAKALAH KEWIRAUSAHAAN Dr. Nahiyah Jaidi Faraz M.Pd Oleh: Dr. Nahiyah Jaidi Faraz, M.Pd FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 KEWIRAUSAHAAN Dr. Nahiyah Jaidi Faraz M.Pd nahiyah@uny.ac.id A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peluang usaha adalah kesempatan yang dimiliki seseorang untuk mengembangkan potensi diri untuk menjadi wiraswasta. Peluang usaha dapat diraih oleh siapa saja yang mau

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. KARAKTERISTIK PERTEMUAN KETIGA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. SUB POKOK BAHASAN MEMAHAMI KARAKTERISTIK CIRI-CIRI UMUM NILAI-NILAI HAKIKI CARA BERPIKIR KREATIF DALAM SIKAP DAN KEPRIBADIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai dengan saat ini jumlah angkatan kerja berbanding terbalik dengan kesempatan kerja yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). hasil yang dapat dibanggakan (Sadono Sukirno, 2004:367).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). hasil yang dapat dibanggakan (Sadono Sukirno, 2004:367). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan 2.1.1 Definisi Kewirausahaan Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani) dan usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). Dengan demikian

Lebih terperinci

Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Karakteristik : Wirausaha vs Kewirausahaan, Sikap Dasar Wirausaha,Kemampuan Dasar : Evaluasi peluang networking, skill

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja yang tersedia saat ini, sehingga banyak orang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja yang tersedia saat ini, sehingga banyak orang yang tidak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang muncul dalam era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini di Indonesia adalah menyempitnya lapangan pekerjaan. Orang yang mencari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang artinya gagah berani, perkasa dan kata usaha, sehingga secara harfiah

BAB II LANDASAN TEORI. yang artinya gagah berani, perkasa dan kata usaha, sehingga secara harfiah BAB II LANDASAN TEORI A. Kewirausahaan 1. Pengertian Kewirausahaan Kata wirausaha dalam bahasa Indonesia merupakan gabungan dari kata wira yang artinya gagah berani, perkasa dan kata usaha, sehingga secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Adapun hasil dari penelitian tersebut sebagai berikut : A. Sikap Kewirausahaan : a) Percaya diri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Adapun hasil dari penelitian tersebut sebagai berikut : A. Sikap Kewirausahaan : a) Percaya diri BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan sikap dan kepribadian wirausaha dilakukan di kalangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Prinsip Prinsip Wirausaha

Prinsip Prinsip Wirausaha Prinsip Prinsip Wirausaha 1. Mengenal potensi diri sebelum melangkah untuk melakukan usaha seseorang harus mampu mengenal dirinya sendiri baik mengenal kelemahan maupun potensi yang ada dalam dirinya 2.

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN A. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang pada salah satu huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban yang tersedia!. 01. Saat kita merasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 240,559 juta penduduk Indonesia jumlah daftar angkatan kerja mencapai 116

BAB 1 PENDAHULUAN. 240,559 juta penduduk Indonesia jumlah daftar angkatan kerja mencapai 116 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data tenaga kerja tahun 2010 menurut Bappenas menyebutkan, dari 240,559 juta penduduk Indonesia jumlah daftar angkatan kerja mencapai 116 juta, dan sebanyak 8,59 juta

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI 176 BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI terhadap prestasi belajar siswa b) pengaruh kemampuan guru SKI dalam mengelola kelas terhadap prestasi belajar

Lebih terperinci

Kewirausahaan I. Berisi tentang Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer

Kewirausahaan I. Berisi tentang Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer Modul ke: Kewirausahaan I Berisi tentang Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Hakikat dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Istilah entrepreneur sudah dikenal orang dalam sejarah ilmu ekonomi sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Istilah entrepreneur sudah dikenal orang dalam sejarah ilmu ekonomi sebagai TINJAUAN PUSTAKA Wirausaha dan Kewirausahaan Istilah entrepreneur sudah dikenal orang dalam sejarah ilmu ekonomi sebagai ilmu pengetahuan sejak tahun 1755. Cantillon memberikan peranan utama kepada konsep

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Wirausaha Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ranto (2007), dengan judul

BAB II URAIAN TEORITIS. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ranto (2007), dengan judul BAB II URAIAN TEORITIS A. Peneliti Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ranto (2007), dengan judul penelitian Analisis Hubungan Motivasi, Pengetahuan Kewirausahaan, dan Kemandirian Usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru dapat dikatakan bermanfaat apabila dapat dikelola oleh sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru dapat dikatakan bermanfaat apabila dapat dikelola oleh sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas, bukan hanya kekayaan alam yang berlimpah. Sumber daya alam baru dapat

Lebih terperinci

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN (HASIL AMANDEMEN MUSYAWARAH MAHASISWA VIII KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN. OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd

KEPEMIMPINAN. OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd KEPEMIMPINAN OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd Apa itu Kepemimpinan? Suatu kemampuan untuk berproses dari seseorang untuk dapat membawakan tujuan dari kelompok yang dipimpinnya. Profil Pemimpin Tanggung

Lebih terperinci

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN. (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013)

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN. (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013) KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013) Lilik Aslichati 1), Gede Umbaran Dipodjoyo 2) Universitas Terbuka, Jakarta Universitas Persada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang dimilikinya. Dengan bekerja, individu dapat melayani kebutuhan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang dimilikinya. Dengan bekerja, individu dapat melayani kebutuhan masyarakat, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan untuk memilih dan bebas memilih jenis pekerjaan sesuai dengan minat dan kompetensi yang dimilikinya.

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Budaya Kerja Humas yang Efektif. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

PROFESSIONAL IMAGE. Budaya Kerja Humas yang Efektif. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Budaya Kerja Humas yang Efektif Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Professional Image Modul - 10 Syerli

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pejuang. Sedangkan usaha artinya kegiatan yang dilakukan terus-menerus dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pejuang. Sedangkan usaha artinya kegiatan yang dilakukan terus-menerus dalam BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Karakteristik Kewirausahaan 2.1.1.1 Pengertian Kewirausahaan Secara harfiah wira artinya utama, gagah, luhur, berani, teladan

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN I. Konsepsi Dasar Kewirausahawan. M. Rizal Situru, SH, MBL. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

KEWIRAUSAHAAN I. Konsepsi Dasar Kewirausahawan. M. Rizal Situru, SH, MBL. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen Modul ke: KEWIRAUSAHAAN I Konsepsi Dasar Kewirausahawan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Rizal Situru, SH, MBL. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Kuliah minggu ke dua A. Kompetensi Pemahaman Materi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. 1. Bagaimana Hasil belajar kursus yang diperoleh lulusan, selama. mengikuti kegiatan kursus tata rias rambut dan wajah di lembaga

BAB V KESIMPULAN. 1. Bagaimana Hasil belajar kursus yang diperoleh lulusan, selama. mengikuti kegiatan kursus tata rias rambut dan wajah di lembaga BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Kesimpulan ini di maksudkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan sebagai berikut : 1. Bagaimana Hasil belajar kursus yang diperoleh lulusan, selama mengikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jiwa Kewirausahaan (Entrepreneurship) ialah ciri-ciri atau sifat kemandirian yang dimiliki seseorang atau individu, baik itu kalangan usahawan maupun masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada suatu Negara yang sedang berkembang, peran para wirausahawan tidak dapat diabaikan terutama dalam melaksanakan pembangunan. Suatu bangsa akan berkembang

Lebih terperinci

KOMPETENSI HAKIKAT KOMPETENSI. Kemampuan Profesional Guru. Mampu:

KOMPETENSI HAKIKAT KOMPETENSI. Kemampuan Profesional Guru. Mampu: KONSEP KEPAHLAWANAN DRS. R. A. ANGGORO RAHARDJO HARRY ANWAR, SH., MH. Peran Pendidik dalam Penerapan Konsep Kepahlawanan di Lingkungan Sekolah KOMPETENSI HAKIKAT KOMPETENSI PEDAGOGIK SOSIAL KEPRIBADIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemandirian menurut Vamer dan Beamer (Ranto,2007:22) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemandirian menurut Vamer dan Beamer (Ranto,2007:22) adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kemandirian Pribadi Kemandirian menurut Vamer dan Beamer (Ranto,2007:22) adalah kepemilikan sebuah nilai dalam diri seseorang yang mengarah kepada kedewasaan, sehingga dia mampu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus pada Crispo Accessories Grand Palladium

Lebih terperinci

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017 S E L E C T D E V E L O P L E A D H O G A N D E V E L O P C A R E E R TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR Laporan untuk: Sam Poole ID: HC560419 Tanggal: 23 Februari 2017 2 0 0 9 H O G A N A S

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ENTREPRENEURSHIP MENUJU KEMANDIRIAN BANGSA

PENGEMBANGAN ENTREPRENEURSHIP MENUJU KEMANDIRIAN BANGSA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ENTREPRENEURSHIP MENUJU KEMANDIRIAN BANGSA Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI Disampaikan Pada Seminar Nasional Pengembangan Entrepreneurship Menuju

Lebih terperinci

JUJUR, TOLERANSI, GOTONG ROYONG, PEKERJA KERAS (TIDAK MALAS), BUDAYA MALU, SETIA, BERANI, dan lain-lainya

JUJUR, TOLERANSI, GOTONG ROYONG, PEKERJA KERAS (TIDAK MALAS), BUDAYA MALU, SETIA, BERANI, dan lain-lainya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) PERSADA BUNDA MENUJU MANUSIA BERKUALITAS Pekanbaru, 27 April 2013 PENDIDIKAN BERKARAKTER MEMBANGUN JIWA ENTREPRENEUR DALAM MENGHADAPI TANTANGAN EKONOMI DI MASA DEPAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. global telah menciptakan multi crisis effect yang membuat perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. global telah menciptakan multi crisis effect yang membuat perusahaan di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis global yang melanda Amerika sejak akhir tahun 2008 yang diawali dengan ambruknya sektor perbankan di USA dan merambat ke berbagai sektor di kawasan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WIRAUSAHA

KARAKTERISTIK WIRAUSAHA KARAKTERISTIK WIRAUSAHA DEFINISI KARAKTER PROSES PEMBENTUKAN KARAKTER ESENSI KARAKTER CIRI KARAKTER WIRAUSAHA KARAKTERISTIK UMUM WIRAUSAHA ISTILAH KARAKTER = TABIAT, WATAK, SIFAT KEJIWAAN, AKHLAK ATAU

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH. Kewirausahaan dan Etika Bisnis MOHAMAD DARIEN HERMAWAN

PENULISAN ILMIAH. Kewirausahaan dan Etika Bisnis MOHAMAD DARIEN HERMAWAN PENULISAN ILMIAH Kewirausahaan dan Etika Bisnis MOHAMAD DARIEN HERMAWAN 06510278 PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2012 KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kewirausahaan Menurut Fahmi (2013:1) Kewirausahaan adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang pengembangan dan pembangunan semangat kreativitas serta berani menanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan data BAPEPAM dalam laporan keuangan tahun 2012 menurut Prabowo (2013) bahwa data sektor asuransi menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik dengan

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA USAHA PEDAGANG KAIN

PENGARUH MODAL DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA USAHA PEDAGANG KAIN PENGARUH MODAL DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA USAHA PEDAGANG KAIN (Studi kasus : Pasar Kota Sragen) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi

Lebih terperinci

LAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING. Pemilik

LAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING. Pemilik 45 LAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING Pemilik Bagian admin Bagian desain Bagian produksi Keterangan: Pemilik membawahi karyawan bagian administrasi, desain dan bagian produksi. Dan pemilik

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Guna meningkatkan pendapatan, pembudidaya rumput laut perlu

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Guna meningkatkan pendapatan, pembudidaya rumput laut perlu PENDAHULUAN Latar Belakang Guna meningkatkan pendapatan, pembudidaya rumput laut perlu mengembangkan kompetensinya. Kompetensi merupakan karakteristik mendalam dan terukur pada diri seseorang, dan dapat

Lebih terperinci

Paradigma umum adalah paradigma yang dimiliki oleh seorang pegawai atau pekerja. Bekerja Penghasilan Rencana Masa Depan

Paradigma umum adalah paradigma yang dimiliki oleh seorang pegawai atau pekerja. Bekerja Penghasilan Rencana Masa Depan BAB II PARADIGMA WIRAUSAHA PELAJAR SMK Pengetahuan tentang wirausaha di kalangan pelajar SMK saat ini sangat minim, hal ini disebabkan karena SMK dibuat untuk mencetak lulusan-lulusan yang siap bekerja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus memelihara dan melestarikan bumi, mengambil manfaatnya serta

BAB I PENDAHULUAN. harus memelihara dan melestarikan bumi, mengambil manfaatnya serta BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kedudukan manusia di muka bumi adalah sebagai wakil Allah yang harus memelihara dan melestarikan bumi, mengambil manfaatnya serta mengelola kekayaan alam untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Era Globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat ini, pemerintah sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang yang pada hakekatnya bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis moneter yang terjadi secara mendadak dan di luar perkiraan pada akhir 1990-an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. Dampak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tipe Kepribadian Tangguh (Hardiness) Istilah kepribadian ( personality) berasal dari bahasa Yunani kuno, persone

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tipe Kepribadian Tangguh (Hardiness) Istilah kepribadian ( personality) berasal dari bahasa Yunani kuno, persone BAB II LANDASAN TEORI A. Tipe Kepribadian Tangguh (Hardiness) 1. Pengertian Kepribadian Istilah kepribadian ( personality) berasal dari bahasa Yunani kuno, persone yang artinya topeng yang biasanya dipakai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja dalam jumlah dan mutu tertentu sesuai dengan kebutuhan berbagai sektor, khususnya sektor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan pengertian tradisional, kecerdasan meliputi kemampuan

BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan pengertian tradisional, kecerdasan meliputi kemampuan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Emosional 2.1.1 Pengertian Kecerdasan Emosional Berdasarkan pengertian tradisional, kecerdasan meliputi kemampuan membaca, menulis dan berhitung yang merupakan keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan tingginya angka pengangguran di negara Indonesia adalah. pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Andika, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan tingginya angka pengangguran di negara Indonesia adalah. pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Andika, 2012). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah klasik yang dihadapi negara-negara berkembang termasuk di Indonesia. Tingginya angka pengangguran merupakan fenomena

Lebih terperinci