BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan pengolahan limbah rumah sakit umum daerah Gambiran Kediri

Transkripsi

1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan pengolahan limbah rumah sakit umum daerah Gambiran Kediri secara umum dilaksanakan sendiri oleh pihak rumah sakit, yang berada di bawah program kerja Instalasi Penyehatan Lingkungan (IPL) yang diketuai oleh Bapak Nurhadi beserta staff. Rumah sakit umum daerah Gambiran Kediri juga bekerja sama dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri, Kantor Lingkungan Hidup Kota Kediri, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Laboratorium Lingkungan Jasa Tirta, dan PT PRIYA Mojokerto sebagai pihak eksternal dalam hal tindak lanjut pengolahan limbah dan sebagai tempat uji air limbah sebagai bentuk implementasi dalam penerapan peraturan tentang baku mutu air limbah rumah sakit. Dalam proses pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kediri, Peraturan yang dijadikan pedoman antara lain adalah Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2013 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri dan/atau Kegiatan Usaha Lainnya. Tujuan dari pengelolaan limbah yang efektif, sesuai standar yang 103

2 ditetapkan peraturan yang berlaku adalah untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan dikarenakan limbah yang dihasilkan oleh rumah sakit adalah termasuk dalam limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Proses pengelolaaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kediri telah mengacu pada peratuan yang ada, yaitu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Proses pengelolaan yang terdapat pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun pasal 1 ayat 11 yang berbunyi : Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penimbunan. telah dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kediri. Hal tersebut terbukti dengan adanya proses pengangkutan sampah-sampah medis non medis, pembuatan TPS limbah B3, sampai dengan proses pemanfaatan kembali limbah B3 yang dilakukan oleh pihak ketiga yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kediri, yaitu PT PRIYA Mojokerto. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2013 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri dan/atau Kegiatan Usaha Lainnya, dalam hal kegiatan rumah sakit, baku mutu air 104

3 limbah yang telah diujikan kepada laboratorium lingkungan Perum Jasa Tirta dalam dua bulan terakhir ini telah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh peraturan Gubernur tersebut. Proses-proses yang dilalui untuk menghasilkan baku mutu air limbah dan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun yang terstandar tidak semua sesuai dengan peraturan terkait, tetapi pihak rumah sakit mengantisipasi dengan cara banyak bekerja sama dengan pihak eksternal untuk menghasilkan hasil akhir yang sesuai dengan standar peraturan terkait. Proses Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kediri juga telah memiliki izin dari Pemerintah Kota Kediri, dalam hal ini dikeluarkan oleh Badan Penanaman Modal untuk menyelenggarakan kegiatan Pembuangan Limbah Cair dan Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kediri dalam hal pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun hanya sampai pada tahap penyimpanan, tahap selanjutnya RSUD Gambiran bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu PT PRIYA Mojokerto dalam hal pengangkutan dan pemanfaatan limbah bahan berbahaya dan beracun sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Pasal 1 butir 22 yang berbunyi : Pemanfaatan Limbah B3 adalah kegiatan penggunaan kembali, daur ulang, dan/atau perolehan kembali yang bertujuan untuk mengubah Limbah B3 105

4 menjadi produk yang dapat digunakan sebagai substitusi bahan baku, bahan penolong, dan/atau bahan bakar yang aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup. 2. Secara umum, proses pelaksanaan pengolahan limbah di Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kediri sudah berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil akhir yang telah sesuai standar peraturan yang dijadikan acuan dalam pengolahan. Akan tetapi, masih ada beberapa hal yang menjadi kendala dan hambatan dalam pelaksanaan pengolahan seharihari, yaitu diantaranya : a. Sering terjadi kerusakan sarana dan prasarana penunjang pengolahan limbah b. Ketersediaan lahan yang tidak memadai dalam hal pengaturan tempat instalasi pngolahan limbah rumah sakit c. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat umum pengguna jasa rumah sakit, dalam hal pemilahan sampah untuk dibuang ke tempat yang telah disediakan sesuai dengan jenis sampah yang akan dibuang. B. Saran Terkait dalam hal pengolahan limbah rumah sakit yang sangat penting bagi kelangsungan hidup lingkungan sekitar, maka penulis dalam ini mencoba 106

5 memberikan saran untuk menghadapi permasalahan sehari-hari dalam proses pengelolaan limbah rumah sakit, yaitu : 1. Pihak rumah sakit diharapkan lebih melakukan pengecekan yang detail secara berkala terhadap sarana dan prasarana penunjang pengelolaan limbah agar meminimalisir dan lebih cepat tanggap jika terjadi kerusakan terhadap sarana dan fasilitas penunjang pengelolaan limbah 2. Dikarenakan ketersediaan lahan di rumah sakit yang tidak memadai untuk melakukan expansi atau perluasan lahan instalasi pengolahan limbah, maka cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan inovasi atau penambahan jumlah fasilitas pendukung agar proses pengelolaan limbah rumah sakit tetap berjalan dengan baik dan menghasilkan baku mutu yang terstandar. 3. Melakukan sosialisasi atau penyuluhan kepada para pengguna jasa rumah sakit dalam hal kebersihan dan cara menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan memilah atau membuang sampah pada tempat yang telah disediakan semestinya menurut jenis sampah 107