JUDUL PROGRAM PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU MELAHIRKAN KABUPATEN BANGKA BARAT (PENINGKATAN PERSENTASE PELAYANAN KEFARMASIAN UNTUK IBU HAMIL)
|
|
- Ivan Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JUDUL PROGRAM PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU MELAHIRKAN KABUPATEN BANGKA BARAT (PENINGKATAN PERSENTASE PELAYANAN KEFARMASIAN UNTUK IBU HAMIL)
2 DAFTAR ISI JUDUL... 1 DAFTAR ISI... 2 PETA PERMASALAHAN... 3 ANALISIS SITUASI PROGRAM... 4 SOLUSI MASALAH... 6 STRATEGI LAMA DAN BARU (ALTERNATIF)... 8 RINCIAN PROGRAM ALTERNATIF... 9 SCORING PRIORITAS DEFINISI OPERASIONAL PERTIMBANGAN PRIORITAS DEFINISI NILAI PEMBOBOTAN RINCIAN KEGIATAN GANTT CHART EKSEKUTIF SUMMARY (RANGKUMAN EKSEKUTIF)... 18
3 PETA PERMASALAHAN Sarana transportasi untuk merujuk yang tidak tersedia 24 jam Kejadian Terlambat merujuk yang masih tinggi Kejadian atonia uteri masih tinggi Kejadian retentio plasenta masih tinggi Kasus Perdarahan pada Ibu melahirkan masih tinggi Kasus Perdarahan post partum Ibu masih tinggi Kasus Perdarahan pada Ibu masih tinggi Penyakit infeksi pada ibu hamil yang masih tinggi Angka kematian Ibu melahirkan tinggi Kejadian anemia pada ibu hamil masih tinggi Kejadian penyakit menular pada bumil masih tinggi Kasus ekslampsia yang tidak tertangani Pengetahuan ibu masih rendah Keterampilan tenaga penolong masih kurang Pemantauan selama kehamilan rendah TBC pada bumil tinggi Malaria pada bumil tinggi Pemberian tablet Fe masih kurang bumil yang rentan kena penyakit (imunitas rendah) Pelayanan farmasi ibu hamil masih rendah Gizi bumil yang masih rendah Ketersediaan obat untuk bumil masih kurang Gambar 1. Diagram Peta Permasalahan
4 ANALISIS SITUASI PROGRAM Tabel 1. Analisis Situasi Masalah status kesehatan status program status penyulit indikator Babar IS 2010 indikator Babar Ideal indikator Ba-bar ideal Persentase Belum Belum bumil ada 100 Waktu ada data yang mendapat data % stock (pernah) pelayanan < 100 out obat 0 farmasi % Angka kematian ibu melahirkan per kelahiran hidup Ketersediaan obat sesuai kebutuhan (untuk ibu hamil) Persentase Cakupan Ibu hamil yang mendapat tablet Fe Belum ada data < 100 % 100 % 95 % 100 % rasio PBF perjumlah fasyankes Persentase Cakupan K4 Belum ada PBF di kabupat en babar 87 % Belu m ada indik ator 95 % (IS 2010) Deskripsi : Kabupaten Bangka Barat merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam angka kematian ibu melahirkan di Propinsi Bangka Belitung dengan angka sebesar 220 tiap ibu melahirkan. Penyebab tingginya angka kematian ibu ini secara umum ada 3 hal yaitu 1. Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan kefarmasian belum ada data, perkirann masih kurang 100 %, idealnya 100 % 2. Ketersediaan obat-obatan sesuai kebutuhan untuk pelayanan ibu hamil, juga belum ada data, perkiraan 100 %, idealnya 100 % 3. Persentase Cakupan Ibu hamil yang mendapat tablet Fe hanya sebesar 95, idealnya 100 %
5 Ketiga masalah di atas terjadi disebabkan oleh dua faktor utama yaitu : 1. Tidak ada PBF (Perusahaan Besar Farmasi) atau distributor obat di Kabupaten Bangka Barat, sehingga untuk pengadaan obat baik tender atau pun pembelian langsung masih terkendala jarak akibatnya waktu pengiriman obat lebih lama dan menyebabkan adanya stock out obat (kekosongan obat) untuk pelayanan ibu hamil 2. Persentase cakupan kunjungan ibu hamil K4 masih dibawah target Indonesia Sehat 2010 yaitu hanya 87 % dari 95 %. Akibatnya ibu hamil tidak mendapatkan pelayanan kefarmasian, khususnya pemberian tablet Fe, selanjutnya ibu hamil rentan terkena anemia Oleh karena itu suatu tantangan besar buat Kabupaten Bangka Barat untuk memperbaiki beberapa masalah di atas agar kesehatan ibu hamil selalu terjaga dan dapat melahirkan dengan selamat.
6 SOLUSI MASALAH Sarana transportasi untuk merujuk yang tidak tersedia 24 jam Pemberdayaan masyarakat Peningkatan Cakupan bumil risti/komp yang tertangani tuntas Kejadian Terlambat merujuk yang masih tinggi Kejadian atonia uteri masih tinggi Kejadian retentio plasenta masih tinggi Peningkatan Sarkes dengan UGD kebidanan yang dapat di akses 24 Kasus Perdarahan pada Ibu melahirkan masih tinggi Kasus Perdarahan post partum Ibu masih tinggi Peningkatan akses ketersediaan darah untuk bulin Kasus Perdarahan pada Ibu masih tinggi Peningkatan sarana kesehatan PONED dan PONEK Penyakit infeksi pada ibu hamil yang masih tinggi Angka kematian Ibu melahirkan tinggi Kejadian anemia pada ibu hamil masih tinggi Kejadian penyakit menular pada bumil masih tinggi Kasus ekslampsia yang tidak tertangani Keterampilan tenaga penolong masih kurang Pengetahuan ibu masih rendah Penyuluhan Pentingnya K1 dan K4 Pemantauan selama kehamilan rendah TBC pada bumil tinggi Malaria pada bumil tinggi Peningkatan ketr & komp nakes Peningkatan cakupan Fe Pemberian tablet Fe masih kurang bumil yang rentan kena penyakit (imunitas rendah) Perbaikan Gizi Bumil Pelayanan farmasi ibu hamil masih rendah Gizi bumil yang masih rendah Peningkatan persentase yanfar Ketersediaan obat untuk bumil masih kurang Peningkatan ketersediaan obat bumil Gambar 2. Diagram Usulan Solusi Permasalahan
7 Keterangan Diagram 2 : A. Kematian Ibu : Kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Rumus : Jumlah ibu hamil yang meninggal karena hamil, bersalin dan nifas di suatu wilayah tertentu selama satu tahun Angka Kematian Ibu per = kelahiran hidup Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama B. Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan : Tingkat persediaan obat di instalasi farmasi Kabupaten/Kota untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dasar di suatu Kabupaten/Kota pada kurun waktu tertentu. Rumus : Ketersediaan obat sesuai = kebutuhan Jumlah item obat yang dapat disediakan oleh pemda untuk yankesdas kab pada kurun waktu tertentu Jumlah item obat yang dibutuhkan oleh yankesdas di kab pada kurun waktu tertentu X 100 % C. Cakupan ibu hamil mendapat Fe 1 (3) : Jumlah Ibu hamil yang mendapat 30 (90) tablet Fe selama periode kehamilannya di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu di bagi jumlah ibu hamil kemudian dikalikan 100 % D. Risti/Komplikasi : Keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi, meliputi : Hb < 8 g%, tekanan darah tinggi (systole > 140 mmhg dan diastole > 90 mmhg), oedema nyata, ekslampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan premature E. Ibu hamil risti/komp yang tertangani : ibu hamil risti/komplikasi disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan yang terlatih di Puskesmas Perawatan dan RS pemerintah/swasta dengan fasilitas PONED dan PONEK F. PONED : Pelayanan Obsetrik dan Neonatal Emergensi Dasar G. PONEK : Pelayanan Obsetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif H. Sarana Kesehatan dengan kemampuan pelayanan Gawat Darurat yang dapat diakses masyarakat : cakupan sarana kesehatan (Rumah bersalin, Puskesmas dan RS) yang telah mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pelayanan gawat darurat sesuai standard dan dapat diakses oleh masyarakat dalam kurun waktu tertentu I. Akses terhadap ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk menangani rujukan bumil : ibu hamil dan post pastum yang dirujuk dan mendapatkan darah yang aman dan sesuai kebutuhannya di Rumah Sakit pemerintah dan swasta J. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 : Cakupan ibu hamil yang mendaptkan pelayanan antenatal care sesuai standar paling sedikit 4 kali, dengan distribusi pemberian pelayanan minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan dan mendapat 90 tablet Fe selama periode kehamilannya disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu K. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau nakes yang memiliki kompetensi kebidanan : cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
8 STRATEGI LAMA DAN BARU (ALTERNATIF) Sistem pengadaan obat untuk ibu hamil dengan tender di Dinas Kesehatan Sumber Sama Pengadaan khusus untuk obat ibu hamil diserahkan total di Puskesmas dengan penunjukan langsung Ketersediaan obatobatan untuk ibu hamil Pengadaan obat ibu hamil Swakelola oleh masyarakat kerjasama dengan Puskemas/Polindes Gambar 3. Diagram Strategi Lama dan Baru
9 RINCIAN PROGRAM ALTERNATIF Tabel 2. Rincian Program Alternatif CARA LAMA CARA BARU CARA ALTERNATIF SWA KELOLA PKM PELELANGAN UMUM PENUNJUKAN LANGSUNG DAN MASYARAKAT EFEKTIFITAS sentralistik di dinkes desentralsitik di PKM Pemberdayaan masyarakat EFESIENSI Proses lebih lama proses cepat Proses cepat biaya besar biaya lebih kecil Biaya lebih kecil
10 SCORING PRIORITAS Tabel 3. Skoring Prioritas CARA LAMA ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2 PERTIMBANGAN PENUNJUKAN LELANG LANGSUNG SWA KELOLA ketersediaan dana operasional kesesuaian dengan kebutuhan ketersediaan tenaga pengadaan keberlanjutan program lama pengadaan waktu pengiriman barang keberadaan distributor (PBF) di Kab ketersediaan sarana pengiriman ketersediaan tenaga pengiriman dukungan stakeholder TOTAL
11 DEFINISI OPERASIONAL PERTIMBANGAN PRIORITAS Tabel 4. Definisi Operasional Pertimbangan Prioritas PERTIMBANGAN PENJELASAN ketersediaan dana Jika program membutuhkan dana lebih kecil maka nilainya adalah 2, operasional sedangkan yang lebih besar nilainya adalah 1 kesesuaian dengan Jika program menghasilkan output yang lebih sesuai dengan kebutuhan kebutuhan klien maka nilainya adalah 2 dan tidak sesuai nilainya 1 ketersediaan Jika tenaga pengadaan tersedia di tempat program dilaksanakan maka tenaga pengadaan nilainya adalah 2, jika tidak nilainya 1 keberlanjutan Jika pelaksanaan program lebih sustainable maka nilainya 2, jika tidak program nilainya 1 lama pengadaan Jika waktu pelaksanaan program lebih cepat maka nilainya adalah 2, jika lebih lama nilainya 1 waktu pengiriman Jika program dengan waktu pengiriman barang lebih cepat maka barang nilainya 2, jika lebih lama nilainya 1 keberadaan Jika distributor ada di tempat pelaksanaan program maka nilainya 2, distributor (PBF) di jika tidak nilainya 1 Kab ketersediaan Jika sarana pengiriman barang untuk mendukung pelaksanaan sarana pengiriman program ada maka nilainya 2, jika tidak ada nilainya 1 ketersediaan Jika tenaga pengiriman barang untuk mendukung pelaksanaan tenaga pengiriman dukungan stakeholder program ada maka nilainya 2, jika tidak ada nilainya 1 Jika program lebih banyak di dukung oleh stakeholder maka nilainya 2, jika lebih sedikit nilainya 1
12 DEFINISI NILAI PEMBOBOTAN Tabel 5. Definisi Nilai Pembobotan CARA LAMA ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2 PERTIMBANGAN BOBOT PENUNJUKAN LELANG SWA KELOLA LANGSUNG ketersediaan dana operasional kesesuaian dengan kebutuhan ketersediaan tenaga pengadaan keberlanjutan program lama pengadaan waktu pengiriman barang keberadaan distributor (PBF) di Kab ketersediaan sarana pengiriman ketersediaan tenaga pengiriman dukungan stakeholder TOTAL
13 RINCIAN KEGIATAN Tabel 6. Rincian Kegiatan INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME KLIEN PELAYANANAN KEFARMASIAN UNTUK BUMIL DANA, FASYANKES, OBAT, SDM POA LAYANAN KEFARMASIAN UNTUK IBU HAMIL IBU HAMIL MENDAPAT LAYANAN KEFARMASIAN IBU HAMIL YANG INGIN BEROBAT DI FASYANKES
14 GANTT CHART ID Task Name Duration Biaya Start Finish 1 Layanan Kefarmasian untuk ibu hamil 321 days Rp 501,983, Fri 1/1/10 Fri 3/25/ Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug 2 Persiapan 75 days Rp 500,620, Fri 1/1/10 Thu 4/15/10 Persiapan 3 Anggaran Pengadaan 1 mon Rp 140, Fri 1/1/10 Thu 1/28/10 Anggaran Pengadaan 4 Administrasi 2 wks Rp 100, Fri 1/29/10 Thu 2/11/10 Administrasi 5 Panitia Pengadaan 1 wk Rp 380, Fri 2/12/10 Thu 2/18/10 Panitia Pengadaan 6 Proses Pengadaan 2 mons Rp 500,000, Fri 2/19/10 Thu 4/15/10 Proses Pengadaan 7 Pelaksanaan 295 days Rp 443, Mon 2/8/10 Fri 3/25/11 Pelaksanaan 8 Layanan Farmasi Di PKM 12.3 mons Rp 123, Fri 4/16/10 Fri 3/25/11 Layanan Farmasi Di PKM 9 Pengiriman dan penerimaan barang 175 days Rp 180, Fri 4/16/10 Thu 12/16/10 10 Pengiriman Barang ke-1 1 wk Rp 60, Fri 4/16/10 Thu 4/22/10 Pengiriman Barang ke-1 11 Pengiriman Barang ke-2 1 wk Rp 60, Mon 8/9/10 Fri 8/13/10 Pengiriman Barang ke-2 12 Pengiriman barang ke-3 1 wk Rp 60, Fri 12/10/10 Thu 12/16/10 Pengiriman barang ke-3 13 Layanan Complain Yanfar 12 mons Rp 140, Mon 2/8/10 Fri 1/7/11 Layanan Complain Yanfar 14 Evaluasi 20 days Rp 920, Mon 1/10/11 Fri 2/4/11 Evaluasi 15 Pengumpulan Data 1 wk Rp 170, Mon 1/10/11 Fri 1/14/11 Pengumpulan Data 16 Pertemuan Evaluasi 1 wk Rp 310, Mon 1/17/11 Fri 1/21/11 Pertemuan Evaluasi 17 Penulisan Laporan 1 wk Rp 170, Mon 1/24/11 Fri 1/28/11 Penulisan Laporan 18 Publikasi atau penyebaran laporan 1 wk Rp 270, Mon 1/31/11 Fri 2/4/11 Publikasi atau penyebaran laporan Gambar 4. Gantt Chart
15 Keterangan : Nama Kegiatan : Pelayanan Kefarmasian Untuk Ibu hamil Hasil/output Kegiatan : 1. Peningkatan persentase pelayanan kefarmasian ibu hamil 2. Peningkatan persentase cakupan pemberian tablet Fe 3. Peningkatan persentase ketersediaan obat untuk ibu hamil Waktu Kegiatan : 1 Tahun Anggaran Pelaksana Kegiatan : Pengelola Obat Puskesmas, Petugas Gudang Obat Kabupaten, Kepala Puskesmas, Tim/Panitia Pengadaan Rincian Kegiatan : 1. Persiapan - Anggaran Pengadaan : dapat berasal dari APBD atau APBN (DAK) - Administrasi Pengadaan : pembuatan kartu stok gudang/kamar obat puskesmas, pembuatan buku panduan pelayanan kefarmasian dan pembuatan buku panduan pengobatan rasional - Panitia Pengadaan : harus memiliki sertifikat pengadaan barang jasa BAPENAS, di tetapkan dengan SK PA/KPA dan dibantu oleh beberapa orang staf sekretariat - Proses Pengadaan : Proses pengadaan mengikuti Kepres No. 80 tahun 2003 tentang pedoman pengadaan barang jasa beserta perubahannya 2. Pelaksanaan - Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas : Obat ibu hamil diberikan setelah mendapat resep Waktu pelayanan resep kurang dari 20 menit Pemberian obat disertai Komunikasi, Informasi dan Edukasi kpd ibu hamil Jika Adverse Drug Reaction harap melapor ke Puskemas - Pengiriman dan Penerimaan barang : Pengiriman dan Penerimaan barang 1 : Pengiriman barang dilakukan saat jam kerja Setiap pengiriman harus ada berita acara serah terima barang Berita acara harus ditandangani pihak yang berwenang Harus dilakukan Pengecekan/Pemeriksaan barang dilaporan secara tertulis Pengiriman di lakukan pada bulan April Pengiriman dan Penerimaan barang 2 : Pengiriman barang dilakukan saat jam kerja Pengiriman barang dilakukan setelah ada LPLPO catur wulan 1 Setiap pengiriman harus ada berita acara serah terima barang Berita acara harus ditandangani pihak yang berwenang Harus dilakukan Pengecekan/Pemeriksaan barang dilaporan secara tertulis Pengiriman di lakukan pada bulan Awal Agustus Pengiriman dan Penerimaan barang 3 : Pengiriman barang dilakukan saat jam kerja Pengiriman barang dilakukan setelah ada LPLPO catur wulan 2 Setiap pengiriman harus ada berita acara serah terima barang
16 Berita acara harus ditandangani pihak yang berwenang Harus dilakukan Pengecekan/Pemeriksaan barang dilaporan secara tertulis Pengiriman di lakukan pada bulan Awal Desember - Layanan Complain Pelayanan Kefarmasian : Layanan complain harus ditangani dalam waktu 1 x 24 jam Layanan complain harus disertai pencatatan dan pelaporan (administrasi) Layanan complain harus disosialisasikan kepada pasien Evaluasi Layanan Complain dilakukan tiap tahun 3. Evaluasi Pengumpulan data Data dikumpulkan di akhir tahun Data meliputi data yanfar, complain, pengiriman dan penerimaan barang Data pengadaan Pertemuan evaluasi Penyampaian evaluasi proses pengadaan antara PPK/PPTK, Panitia dan User Penyampaian evaluasi yanfar, complain yanfar Penyampaian evaluasi LPLPO (distribusi obat) Penulisan laporan Laporan disusun pada akhir tahun Laporan disusun oleh bagian pelaporan yanfar Publikasi atau penyebaran laporan Publikasi melalui media elektronik atau majalah Publikasi oleh bagian Promosi Waktu publikasi setahun sekali saat Musrenbang/Penyusunan RKT Rincian Biaya Kegiatan : Rp ,- 1. Persiapan : Rp ,- - Anggaran Pengadaan : Rp ,- (Honorarium perencana 2 orang) - Administrasi Pengadaan : Rp ,- (Biaya Fotocopy) - Panitia Pengadaan : Rp ,- (Honorarium) - Proses Pengadaan : tiap 3 bulan x Rp ,- (Biaya Obat) 2. Pelaksanaan : Rp ,- - Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas : Rp ,- (Honorarium petugas farmasi 2 orang) - Pengiriman dan Penerimaan barang (Honorarium petugas farmasi 1 orang) : Pengiriman dan Penerimaan barang 1 : Rp ,- Pengiriman dan Penerimaan barang 2 : Rp ,- Pengiriman dan Penerimaan barang 3 : Rp ,- - Layanan Complain Pelayanan Kefarmasian : Rp ,- (Honorarium petugas farmasi 2 orang)
17 3. Evaluasi : Rp ,- - Pengumpulan data : Rp ,- ( Honorarium pengelola data dan biaya fotocopy) - Pertemuan evaluasi : Rp ,- (Biaya pertemuan dan honorarium) - Penulisan laporan : Rp ,- (Biaya fotocopy dan honorarium) - Publikasi atau penyebaran laporan : Rp ,- - (Biaya Fotocopy dan honorarium)
18 EKSEKUTIF SUMMARY (RANGKUMAN EKSEKUTIF) Kematian ibu merupakan salah satu sasaran pembangunan global yang disepakati dalam MDGs (Millenium Development Goals) oleh 198 negara anggota PBB pada tahun Selain itu upaya ini juga dilakukan oleh WHO lewat kebijakannya yang terkenal dengan sebutan MPS (Making Pregnancy Safer). Berdasarkan dua kebijakan ini isu tentang perbaikan status kesehatan wanita menjadi salah satu agenda pokok di setiap negara termasuk Indonesia. Angka kematian ibu di Indonesia menurut data SDKI menurun dari 318 (1997) menjadi 228 per kelahiran (2007). Target AKI MDGs pada tahun 2015 adalah sebesar 102 per kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Bangka Barat pada tahun 2008 sebesar 220 per kelahiran hidup, masih di bawah sedikit angka nasional. Jika dibandingkan dengan target MDGs yang harus dicapai pada tahun 2015 maka angka ini masih jauh dan perlu upaya keras untuk mencapainya. Jika dibandingkan dengan indikator Indonesia sehat 2010 yaitu AKI sebesar 150 per kelahiran hidup maka AKI di Kabupaten Bangka Barat masih cukup tinggi, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan berbagai upaya untuk menurunkan AKI ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan baik Indonesia Sehat 2010 atau target MDGs Menurut data SKRT 2001 penyebab langsung kematian ibu melahirkan adalah 28 % karena perdarahan, 24 % ekslamsia, 11 % karena infeksi, 5 % karena abortus, 5 % karena macet, 3 % karena emboli obsteri, 8 % karena komplikasi dan 11 % karena lain-lain. Penyebab tidak langsung kematian ibu yaitu anemia dan penyakit menular lainnya TBC, malaria, HIV/AIDS. Anemia pada ibu hamil mempunyai dampak meningkatkan resiko keguguran, kelahiran premature, BBLR dan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi baru lahir. Selain itu ada juga faktor demografi dan geografi yang mempengaruhi angka kematian ibu ini. Data di Kabupaten Bangka Barat memang menunjukkan penyebab kematian ibu yang terbesar adalah perdarahan. Tetapi kalau dilihat angka cakupan pemberian tablet Fe juga masih 95 % idealnya 100 % atau semua ibu hamil di Kabupaten Bangka Barat mendapatkan tablet Fe. Cakupan pemberian tablet Fe yang belum 100 % ini dapat menyumbang terjadinya anemia pada ibu hamil. Demikian juga dengan pelayanan kefarmasian ibu hamil dan ketersediaan obat-obatan untuk ibu hamil di Kabupaten Bangka Barat diperkirakan masih di bawah 100 % (belum ada data pasti). Hal ini dapat meningkatkan kejadian infeksi atau sepsis pada ibu hamil atau bersalin yang dapat berujung kepada kematian juga. Selain itu ada satu faktor lagi yang ikut menyumbang secara tidak langsung yaitu cakupan kunjungan K4 masih 87 % dari target Indonesia sehat 95 %. Cakupan K4 yang rendah ini menyebabkan ibu hamil tidak mendapatkan tablet Fe dan kalau ada yang resiko tinggi tidak dapat terdeteksi. Sehingga perlu dilakukan upaya tertentu untuk meminimalisir penyebab-penyebab tidak langsung kematian ibu hamil di Kabupaten Bangka Barat ini. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan pelayanan kefarmasian kepada ibu hamil. Pelayananan kefarmasian menurut PP 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Hal ini penting karena di dalam pelayanan kefarmasian mencakup pemberian informasi dan edukasi kepada ibu hamil tentang obat-
19 obatan yang seharusnya dan tidak boleh di minum selama kehamilan. Selain itu sebelum dilakukan pelayanan kefarmasian dilakukan juga pekerjaan kefarmasian yang meliputi perencanaan, penganggaran, pengadaan, distribusi dan penyimpanan obat-obatan untuk ibu hamil. Obat-obatan tersebut meliputi suplemen ibu hamil, untuk persalinan, untuk kejadian infeksi dan komplikasi termasuk didalamnya makanan tambahan. Selama ini pelayanan kefarmasian dan pekerjaan kefarmasian untuk ibu hamil di Kabupaten Bangka Barat belum dilakukan secara integral dan optimal. Seharusnya ada upaya yang optimal agar fokus untuk mendukung program penurunan angka kematian ibu ini. Sebagai langkah awal yang perlu dilakukan adalah masalah pengadaan obat-obatan untuk ibu hamil, yang selama ini dilakukan dengan proses tender 1 tahun sekali di Dinas Kesehatan, sebaiknya dilakukan dengan 2 metode alternatif berikut : 1. Metode Penunjukan langsung langsung diserahkan kepada Puskesmas 2. Swa kelola dengan melibatkan kerjasama Puskesmas/Polindes dengan masyarakat Berdasarkan pertimbangan prioritas maka akan di gunakan metode penunjukan langsung. Jika menggunakan metode ini maka pengadaan obat akan disesuaikan dengan kebutuhan, karena kita tidak tahu seberapa pasti jumlah ibu hamil di Kabupaten Bangka Barat (yang hamil, akan hamil dan melahirkan), setiap tahunnya pasti berubah, jadi kalau pengadaan obat dilakukan dengan penunjukan langsung tiap 3 atau 4 bulan sekali maka dapat disesuaikan dengan jumlah ibu hamil yang membutuhkan obat di wilayah kerjanya. Selain itu biaya pengadaan juga dapat diminimalisir sesuai kebutuhan. Perkiraan biaya setiap pengadaan sebanyak 3 atau 4 kali selalu di bawah 50 juta rupiah dan ini pun disesuaikan dengan stok yang tersisa dengan ibu hamil yang membutuhkan di setiap pengadaan. Kalau dengan tender hanya dapat dilakukan 1 tahun sekali dengan biaya yang cukup besar sekitar 1 milyar ke atas karena digabung juga dengan obat-obatan lain untuk pelayanan kesehatan dasar, nah kalau ternyata jumlahnya kurang maka akan ada ibu hamil yang tidak mendapatkan obat, kalau lebih maka akan terjadi pemborosan uang, ada kemungkinan akan menyimpan obat kadaluarsa nantinya. Kalau dengan penunjukan langsung antara stok dan kebutuhan lebih fleksibel untuk mengaturnya. Oleh karena itu dengan sistem ini diharapkan obat-obatan untuk ibu hamil selalu tersedia untuk mendukung pelayanan kefarmasian ibu hamil. Dengan harapan akan ada peningkatan cakupan pemberian tablet Fe, penurunan kejadian infeksi ibu hamil dan melahirkan serta penurunan kejadian komplikasi kehamilan sehingga angka kematian ibu dapat ditekan.
KERANGKA ACUAN PELACAKAN KASUS KEMATIAN IBU/BAYI
KERANGKA ACUAN PELACAKAN KASUS KEMATIAN IBU/BAYI I. PENDAHULUAN Saat ini status kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih jauh dari harapan, ditandai dengan masih tingginya angka kematian ibu (AKI) yaitu
Lebih terperinciFilosofi. Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat. UKM_Maret
Filosofi Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat UKM_Maret 2006 1 MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS Tujuan Pembangunan Millenium (MDG) yg meliputi : 1 Menghapuskan kemiskinan & kelaparan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang terjadi di dunia saat ini adalah menyangkut kemiskinan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah yang terjadi di dunia saat ini adalah menyangkut kemiskinan, ekonomi dan kesehatan. Masalah kesehatan sampai saat ini masih belum dapat diselesaikan. Salah
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN
KERANGKA ACUAN KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN I. PENDAHULUAN Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia masih belum memuaskan, terbukti dari masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komitmen Indonesia untuk mencapai MDG s (Millennium Development Goals) mencerminkan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dan memberikan kontribusi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan masyarakat sangat diperlukan. seorang bidan yang berkompeten untuk menangani masalah-masalah tersebut.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemantauan dan perawatan kesehatan yang memadai selama kehamilan sampai masa nifas sangat penting untuk kelangsungan hidup ibu dan bayinya. Dalam upaya mempercepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari Millennium Development Goals (MDGs) 2015 adalah perbaikan kesehatan ibu, namun sampai saat ini Angka Kematian maternal (AKI) di beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dari 189 negara yang menyepakati
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dari 189 negara yang menyepakati Deklarasi Millenium di New York pada bulan September 2000. Deklarasi Millenium ini dikenal dengan
Lebih terperinciBUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN DANA JAMINAN PERSALINAN PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012
BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN DANA JAMINAN PERSALINAN PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012 BUPATI KUDUS, Menimbang : a bahwa dalam rangka menurunkan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Deklarasi pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) yang merupakan hasil kesepakatan 189 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September 2000
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuhan kebidanan meliputi Kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang alamiah atau natural bagi perempuan. Meskipun alamiah, kehamilan, persalinan dan masa setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian seorang ibu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak bergantung pada tempat atau usia kehamilan.
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan suatu keadaan yang fisiologis namun dalam prosesnya terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Menurunnya AKI dari 334
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Millenium Development Goals (MDGs) merumuskan delapan tujuan pembangunan, dua diantaranya adalah komitmen dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Lebih terperinciPONED sebagai Strategi untuk Persalinan yang Aman
PONED sebagai Strategi untuk Persalinan yang Aman Oleh: Dewiyana* Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) adalah pelayanan untuk menanggulangi kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih
0 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi permasalahan di dunia sampai saat ini. AKI dan AKB merupakan salah satu indikator derajat kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mereduksi AKI (Angka Kematian Ibu) di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maternal disebabkan oleh perdarahan post partum dan diperkirakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Data statistik nasional Amerika Serikat menyebutkan sekitar 8% darikematian ibu disebabkan oleh perdarahan post partum. Di Negara industri, perdarahan post partum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unsur penentu status kesehatan (Saifuddin, 2013). Keadaan fisiologis bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa depan suatu bangsa dipengaruhi oleh kesejahteraan ibu dan anak, kesejahteraan ibu dan anak dipengaruhi oleh proses kehamilan, persalinan, postpartum (nifas), BBL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi termasuk dalam masalah global yang melanda dunia. Menurut data WHO (World Health Organization) pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat menetukan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sehat sebagai salah satu hak dasar manusia, merupakan salah satu faktor yang sangat menetukan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), yang bersama faktor pendidikan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian B. Lokasi dan Waktu Penelitian C. Subjek Penelitian...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PERSETUJUAN...ii PERNYATAAN...iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI...vi DAFTAR SINGKATAN...viii DAFTAR TABEL...ix DAFTAR GAMBAR... x INTISARI...xi ABSTRACT...xii BAB I
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi tahun 2003 di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen kesehatan pada periode 2005-2009.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, merupakan suatu masalah yang sejak tahun 1990-an mendapat perhatian besar dari berbagai pihak. AKI di Indonesia
Lebih terperinciKESEHATAN IBU DAN ANAK. dr Dani MKes Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha 2015
KESEHATAN IBU DAN ANAK dr Dani MKes Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha 2015 LATAR BELAKANG : MILENIUM DEVELOPMENT GOALS ( MDG S ) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sehingga mampu untuk menekan AKI dan AKB. Angka Kematian Ibu (AKI)
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuhan kebidanan secara berkesinambungan merupakan asuhan yang diberikan kepada masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir atau neonates, serta pemilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan, persalinan, dan menyusukan anak merupakan proses alamiah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan, persalinan, dan menyusukan anak merupakan proses alamiah bagi kehidupan seorang ibu dalam usia produktif. Bila terjadi gangguan dalam proses ini, baik itu
Lebih terperinciApa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia?
Apa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia? Di beberapa negara terutama negara berkembang, kesehatan ibu dan anak masih merupakan permasalahan besar. Hal ini terlihat dari masih tingginya angka kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian maternal menurut WHO (World Health Organization) seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari
Lebih terperinciEVALUASI PERSIAPAN PUSKESMAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2012
EVALUASI PERSIAPAN PUSKESMAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2012 Karya wijaya Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro ABSTRAK Puskesmas PONED
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berpengaruh tidah baik terhadap kehamilan tersebut (Prawiroharjo, 2010).
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan saat yang dinantikan oleh setiap pasangan yang telah menikah. Upaya peningkatan kesehatan ibu telah dilakukan, baik ditingkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan suatu bangsa di pengaruhi oleh kesejahteraan ibu dan anak, kesejahteraan ibu dan anak di pengaruhi oleh proses kehamilan, persalinan, pasca salin (nifas),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persalinan adalah nyawa taruhannya atau toh nyawa (bahasa Jawa)
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal dalam kehidupan (Sumarah, dkk, 2008). Proses persalinan bisa jadi momok yang menakutkan bagi ibu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia Angka Kematian Ibu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia Angka Kematian Ibu tertinggi dibandingkan negara-negara
Lebih terperinciKata kunci : Kebijakan Kesehatan, Jampersal, Angka Kematian Ibu (AKI)
kesehatan ibu dan anak, penyediaan SDM yang berkulitas dan penyediaan sarana dan prasarana dalam upaya percepatan penurunan AKI di Kabupaten Bangka Tengah. Kata kunci : Kebijakan Kesehatan, Jampersal,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan pemilihan metode keluarga berencana merupakan suatu mata rantai yang berkesinambungan dan berhubungan dengan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hamil atau dalam 42 hari setelah persalinan, keguguran atau terminasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang AKI (Angka Kematian Ibu) merupakan jumlah kematian wanita saat hamil atau dalam 42 hari setelah persalinan, keguguran atau terminasi kehamilan, dari setiap penyebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian bayi (AKB) dan Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya angka kematian ibu dapat menunjukkan masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat kesehatan suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang besar terhadap pembangunan di bidang kesehatan dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan masyarakat merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan nasional secara menyeluruh. Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penting dalam menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu momen istimewa yang dinanti oleh pasangan suami istri. Kehamilan merupakan serangkaian proses alamiah yang dialami seorang wanita yaitu mulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihadapi ibu selama kehamilan, melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masih tinggi Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi ibu selama kehamilan, melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pemerintah dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium Development Goals (MDGs) salah satunya
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang
1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K)
KERANGKA ACUAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) I. PENDAHULUAN Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2010)
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari ovulasi (pematangan sel) lau pertemuan ovum (sel telur) dan spermatozoa (sperma) terjadilah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memerlukan pelayanan maksimal dari petugas kesehatan. Salah satu bentuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ibu hamil dan melahirkan merupakan kelompok paling rentan yang memerlukan pelayanan maksimal dari petugas kesehatan. Salah satu bentuk pelayanan yang harus diberikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health Organisation (WHO) karena angka kematian ibu dan anak merupakan bahagian dari negara Asean yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator penilaian status kesehatan masyarakat adalah dengan melihat Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Kematian ibu telah lama menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan upaya kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI). AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan,
Lebih terperincisuplemen Informasi Jampersal
suplemen Informasi Jampersal A. Apa itu Jampersal? Jampersal merupakan kependekan dari Jaminan Persalinan, artinya jaminan pembiayaan yang digunakan untuk pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu hamil dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia dalam kehamilan disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan dari Pembangunan Kesehatan yang tercantum dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menyukseskan program kabinet SBY jilid 2, khususnya dalam hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam rangka menyukseskan program kabinet SBY jilid 2, khususnya dalam hal ini departemen kesehatan RI mencanangkan program Meningkatkan Kesehatan Masyarakat, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development Goal s (MDG s) Sesuai target Nasional menurut MDGs yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu sebesar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi penyimpangan, karena setiap kehamilan mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Asuhan komprehensif merupakan asuhan yang diberikan secara fleksibel, kreatif, suportif, membimbing dan memonitoring yang dilakukan secara berkesinambungan. Tujuan utama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh timbulnya penyulit persalinan yang tidak dapat segera dirujuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara langsung dapat menentukan kualitas sumber daya manusia serta derajat kesehatan masyarakat. Salah
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Laela Yusriana 1610104358 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu upaya pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu upaya pelayanan dasar yang ada di puskesmas. Tujuan umum program KIA ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu
Lebih terperinciKewenangan bidan dalam pemberian obat pada kehamilan dan proses kelahiran dan aspek hukumnya
Kewenangan bidan dalam pemberian obat pada kehamilan dan proses kelahiran dan aspek hukumnya A. Wewenang bidan Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI No.900/ Menkes/SK/VII/2002. Bidan dalam menjalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan jumlah Perdarahan yang terjadi karena tercampur dengan air
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah partus selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu (42 hari) akan tetapi seluruh alat genital akan pulih kembali seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita dimana dalam masa kehamilan terjadi perubahan fisik, psikologis dan sosial. Setiap kehamilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Berdasarkan
22 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu prioritas Kementerian Kesehatan dan keberhasilan program KIA menjadi salah satu indikator utama dalam Rencana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) telah menunjukkan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2010).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan Pencapaian Tujuan Milenium Indonesia Tahun 2010 ditegaskan, penurunan angka kematian ibu melahirkan (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan sasaran Milenium
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu. bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan (Sumarah, dkk. 2008:1).
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal dalam kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan keluarga. Peranan
Lebih terperinciPOLICY PAPER Rencana Aksi Daerah Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu(RAD PPAKI)
POLICY PAPER Rencana Aksi Daerah Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu(RAD PPAKI) oleh Kate Walton, Health Specialist, USAID-Kinerja Maret 2015 Latar Belakang Pada akhir tahun 2015, diharapkan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus kematian ibu di negara berkembang pada umumnya adalah wanita hamil yang meninggal disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan untuk mendapatkan perawatan
Lebih terperinciAplikasi Pengolahan Dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Berbasis Desktop
Aplikasi Pengolahan Dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Berbasis Desktop Nanik Anita 1, Trismayanti Dwi Puspitasari 2, Claudia Putri Aisyabillah 3 Jurusan Teknologi Informasi Politeknik
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP A. Kesimpulan
64 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, ada 5 (lima) kesimpulan penelitian. Kesimpulan tersebut disajikan sebagai berikut : 1. Peran pendampingan bidan dalam upaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tantangan yang lebih sulit dicapai dibandingkan dengan target Millenium
19 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan tantangan yang lebih sulit dicapai dibandingkan dengan target Millenium Development Goals
Lebih terperinciB A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
B A B IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1. PROMOSI KESEHATAN dan PERAN SERTA MASYARAKAT Kondisi keaktifan posyandu tahun 2016 100 % dari 121 posyandu dimana se-kecamatan Tebet terdapat 95,87% posyandu mandiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan ingin menghadapi kelahiran dengan aman dan nyaman. Continuity
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang alamiah atau natural bagi perempuan. Meskipun alamiah, kehamilan, persalinan dan masa setelah persalinan dapat terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri agar pencapaian derajat kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi dalam 10.000 kelahiran hidup (Manuaba, 2010, h 38). Menurut Survey Demografi Kesehatan Nasional
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2016, Angka
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang normal alami dan sehat. Gangguan kesehatan dalam masa kehamilan dan persalinan mengakibatkan ancaman, baik bagi
Lebih terperinciLAPORAN PROGRAM KIA DI PUSKESMAS PETANG II, BADUNG
LAPORAN PROGRAM KIA DI PUSKESMAS PETANG II, BADUNG Nama Mahasiswa: I Gst Ayu Mahaprani Danastri Dosen Pembimbing: dr. Made Dharma, MPH Saravanan Krishnan DP Puskesmas : dr Ni L.K Ayu Ratnawati Che Haniff
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dunia. Penyakit ini membunuh 1,5 juta orang pada tahun 2014 (1,1 juta orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit yang mematikan di dunia. Penyakit ini membunuh 1,5 juta orang pada tahun 2014 (1,1 juta orang penderita TB dan 0,4 juta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan dan perkembangan putra-putrinya, kesejahteraan anak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, begitupun arti penting kehidupan bagi seorang ibu yang memiliki andil yang sangat besar dalam pertumbuhan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berdasarkan hasil Survei
BAB 1 PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 adalah 359 per 100.000 kelahiran hidup. AKI pada hasil
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan kelompok rentan terhadap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah saat yang paling menggembirakan dan ditunggutunggu setiap pasangan suami istri. Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehamilan sebagai komplikasi persalinan atau nifas, dengan penyebab terkait atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian ibu yaitu kematian perempuan hamil atau kematian dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tanpa mempertimbangkan umur dan jenis kehamilan sebagai komplikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam program
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu prioritas utama dalam pembangunan sektor kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan pemilihan alat kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada kehamilan cukup bulan 37-42 minggu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama kehamilan normal adalah 280 hari atau 40 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir (Mochtar, 2012;h.35).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan masalah yang umum karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan atau masalah dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI 228 per kelahiran hidup, AKB 34 per kelahiran hidup.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Dewasa ini AKI di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Dikemukakan bahwa
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1985. Pada saat itu pimpinan puskesmas maupun pemegang program di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut defenisi WHO, kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan penyebab yang berhubungan
Lebih terperinci