Tuhan Yesus adalah Pusat Kehidupan Kita

Transkripsi

1 Tuhan Yesus adalah Pusat Kehidupan Kita Oleh Ibu SIenty Suharna Maka mereka akan mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allah mereka, yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, supaya Aku diam di tengah-tengah mereka; akulah tuhan, allah mereka. Keluaran 29:46 Makna dari sejarah di Perjanjian Lama ini adalah Tuhan membawa bangsa Israel keluar dari Mesir untuk membebaskan mereka dari perbudakan dan kemudian membawa mereka ke tanah yang penuh madu dan susu dan agar mereka dapat menyembah Tuhan. Dalam Perjanjian Baru, sejak pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib, Dia membawa kita keluar dari hamba dosa ke hamba kebenaran (Roma 6:18). Waktu kita terima baptisan air, kita menjadi ciptaan baru (2 Korintus 5:17) dan menerima keselamatan. Sebagai orang yang sudah ditebus, jadikanlah Tuhan sebagai pusat dari kehidupan kita. Apa bukti bahwa Tuhan telah menjadi pusat hidup kita dan yang terutama dalam hidup kita? 1. Mengasihi Tuhan dan memiliki hubungan yang karib/intim dengan Tuhan (Matius 22:37 dan Yohanes 15:5). 2. Menjaga keselamatan yang telah dianugerahkan Tuhan. Sebagai manusia, kita masih bisa berbuat salah dan mendukakan hati Tuhan, maka kita harus hidup dalam pertobatan setiap hari. Biarlah Roh Kudus memimpin hidup kita (Roma 8:8). 3. Hidup kudus (Roma 12:1). 4. Menjadi pelaku firman Tuhan. Karakter yang memiliki buah Roh (Galatia 5:22-23). Tujuan setiap kita untuk menjadi seperti Tuhan Yesus. 5. Iman yang tidak tergoyahkan. Waktu kita berada di dalam kelemahan, pergumulan dan tantangan hidup, kita tetap percaya dan mengucap syukur karena kita tahu bahwa Tuhan punya rencana yang baik kepada kita (Yeremia 29:11). Dengan demikian, hidup kita akan berdampak bagi banyak orang dan kita akan memenangkan mereka untuk menerima keselamatan dari Tuhan Yesus.

2 KARAKTER YANG DIUBAHKAN Seorang anak yang tinggal di desa Kopisan yang setiap hari terlihat kumuh dan kotor, karena tidak dirawat oleh kedua orang tuanya, dia adalah Tet Jun (Ajun) umur 6 tahun. Dia anak terakhir dari 5 bersaudara, ayahnya bernama Liu Sin Bun dan Ibunya bernama Atok. Ayahnya setiap hari kerjanya hanya minum arak dan berjudi, sedangkan ibunya yang menghidupi kebutuhan keluarga dengan bekerja sebagai tukang cuci baju. Kakak Ajun yang paling besar sudah bekerja sebagai tukang bangunan, tetapi uang yang dihasilkan bahkan tidak cukup untuk membiayai dirinya sendiri. Kehidupan keluarga Ajun sangat miskin. Rumah Ajun dekat dengan Rumah Kasih Singkawang. Pada suatu hari, Ajun bersama anak yang lain yang tinggal disekitar Rumah Kasih datang untuk mengikuti les. Kakak-kakak yang mengajar sangat terkejut dengan kelakuan Ajun tidak bisa diam sama sekali. Ajun dipanggil dengan sebutan si kancil, karena sikap Ajun yang suka menjahili teman yang sedang belajar, suka berkelahi, suka mengambil makanan orang lain, minta-minta uang dengan orang lain dan tidak mau dinasehati. Seluruh warga yang tinggal di Gang Sayur sudah tahu karakter Ajun dan tidak suka dengan Ajun. Ajun selalu main kemana mana dari pagi hingga malam hari, seakan tidak punya keluarga, selalu semaunya sendiri, sehingga tubuhnya menjadi kurus kering dan hitam tidak terurus. Ajun tidak betah di rumah karena ayahnya setiap hari mengajak teman-temannya untuk datang berjudi dan minum arak dan setiap hari ayah dan ibunya bertengkar karena masalah keuangan. Ajun senang datang ke Rumah Kasih, karena kakak-kakak di Rumah Kasih sangat peduli dan mengasihi Ajun, sehingga Rumah Kasih dianggap rumah kedua olehnya. Sejak itu

3 Ajun mulai aktif mengikuti les dan Sabtu Ceria. Kakak-kakak dengan penuh kasih setiap hari selalu memberikan nasehat, mengajarkan Ajun belajar menulis, membaca, menyanyi, cara berdoa serta mendidik karakternya. Ajun pernah 2 kali tidak naik kelas karena keterbatasan dalam membaca dan menulis serta keluarganya yang tidak mempedulikan pelajaran sekolahnya. Kakakkakak di Rumah Kasih selalu menanamkan nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan, bahwa Ajun adalah anak yang pandai, dan Tuhan mengasihi Ajun. Ajun sekarang berumur 11 tahun. Meskipun baru duduk di kelas 2 SD, Puji Tuhan Ajun sekarang rapi, bersih, tidak suka berkelahi, rajin berdoa dan pandai di sekolahnya. Semua ini karena anugerah Tuhan yang mengasihi Ajun lewat adanya Rumah Kasih.

4 PENJUALAN CD DI GBI GAJAH MADA Ibu Julina Hasim selaku wakil ketua Yayasan Sungai Kasih memperkenalkan profil Yayasan Sungai Kasih di ibadah GBI Gajah Mada Jakarta. Jung Fa, Helen, dan Ibu Julina Hasim melayani di GBI Gajah Mada menyanyikan lagu Rumah Kasih. Jung Fa dan Helen mewakili remaja The Eagles dari Rumah Kasih Pontianak yang datang ke Jakarta pada tahun ajaran ini. Jemaat GBI Gajah Mada antusias membeli CD album Grezia Epiphania featuring Anak Rumah Kasih. Ibu Julina Hasim melayani jemaat yang membeli album Grezia Epiphania feat Anak Rumah Kasih di counter setelah ibadah selesai.

5 DEWAN PEMBINA Pdt. DR. Julius Ishak Abraham, M.Sc Drs. Richard Panjaitan,SKM PENDIRI Pdp. Priskila Linda VISI & MISI YAYASAN SUNGAI KASIH VISI Menjadi perpanjangan tangan TUHAN untuk menolong orangorang yang membutuhkan. Dewan Pengawas Klasiana Alam Sienty Suharna Dewan Pengurus Ketua Pdp. Priskila Linda Wakil Ketua Julina Hasim Bendahara Ida Lamtiur Sitorus Aina Liana Lim MISI Melahirkan generasi yang takut akan TUHAN dan berprestasi melalui pendidikan di Rumah Kasih. Memuliakan nama TUHAN melalui pelayanan misi kemanusiaan dan tanggap bencana. Membangun sumber daya manusia untuk meraih masa depan yang lebih baik. Sekretaris Suliwan Dept. Hukum Heidi Panjaitan, SH Dept. Hubungan Masyarakat Kendrick Sumolang Karim Husin Onggo Joshua Dept. Multimedia Meirianti Tofani Wayne Antariksa Tarigan

6 TELEPHONE Kantor : OUR CONTACT HP : info@yayasansungaikasih.com Rekening Yayasan Sungai Kasih BCA Cabang Kelapa Gading Facebook Yayasan Sungai Kasih Instagram Sungai Kasih Youtube Cerita Kasih_ID Website God Bless You!