PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG

Transkripsi

1 PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang merupakan Badan Layanan Umum Daerah dalam pengelolaan sumber daya manusianya berorientasi pada pemenuhan secara kualitatif dan kuantitatif untuk mendukung pencapaian visi dan misi organisasi secara efisien; b. bahwa untuk mendukung pelayanan Badan Layanan Umum Daerah sebagaimana dimaksud huruf a di atas, Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang yang merupakan Badan Layanan Umum Daerah dapat mempunyai Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil; c. bahwa untuk melaksanakan Pasal 40 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD yang berasal dari non Pegawai Negeri Sipil, diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c di atas, perlu menetapkan Peraturan Bupati Tangerang tentang Pedoman Pegawai Negeri Sipil Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 2. Undang..

2 -2-2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomr 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4011); 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 6. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 48); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1199/MENKES/PER/X/2004 tentang Pedoman Pengadaan Tenaga kesehatan dengan Perjanjian Kerja di Sarana Kesehatan Milik Pemerintah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 11. Keputusan...

3 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Peraturan Internal Rumah Sakit; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0810); 13. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 119 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyusunan Keuangan Badan Layanan Umum Kabupaten Tangerang; 14. Keputusan Bupati Tangerang tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang sebagai Badan Layanan Umum Daerah Nomor:445/Kep.113-huk/2008 tanggal 3 April 2008; 15. Keputusan Bupati Tangerang Nomor 445/Kep.402- Huk/2005 tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang sebagai Penyelenggara Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PEDOMAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Tangerang. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Kabupaten Tangerang. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang. 5. Rumah Sakit Umum yang selanjutnya disingkat RSU Kabupaten Tangerang adalah Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. 6. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. 7. Badan...

4 -4-7. Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang yang selanjutnya disingkat BLUD RSU adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktifitas. 8. Instalasi adalah fasilitas penyelenggara pelayanan medis, pelayanan penunjang medis, kegiatan penelitian, pengembangan, pendidikan, pelatihan, dan pemeliharaan sarana RSU Kabupaten Tangerang. 9. Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil yng selanjutnya disebut Pegawai Non PNS adalah pegawai yang memenuhi syarat yang telah ditentukan dan terikat dalam perjanjian kerja untuk waktu tertentu guna melaksanakan tugas yang bersifat khusus sesuai dengan kebutuhan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. 10. Pegawai Tetap adalah seseorang yang telah memenuhi persayaratan administrasi, dinyatakan lulus seleksi, telah menjalani masa percobaan dan telah menyelesaikan 2 (dua) kali kontrak sesuai dengan perjanjian kerja. 11. Pegawai Kontrak adalah seseorang yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan dinyatakan lulus seleksi, telah menjalani masa percobaan yang melaksanakan tugas tertentu, berdasarkan perjanjian kerjasama untuk jangka waktu tertentu, disahkan dengan Keputusan Direktur dan dipekerjakan secara kontrak. 12. Pegawai Harian Lepas adalah seseorang yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan dinyatakan memenuhi keterampilan untuk mengerjakan/melaksanakan tugas harian tertentu; 13. Upaya Pelayanan Kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah dan/atau masyarakat. 14. Formasi Pegawai Tidak Tetap adalah jumlah dan susunan jabatan pegawai tidak tetap yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok unit organisasi dalam jangka waktu tertentu. 15. Pejabat yang berwenang adalah Pejabat yang mempunyai kewenangan mengangkat, memindahkan dan memberhentikan pegawai berdasarkan peraturan yang berlaku. 16. Tewas adalah meninggal dunia di dalam dan karena menjalankan tugas. 17. Gaji adalah hak yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan kepada pegawai. 18. Remunerasi...

5 Remunerasi adalah segala penerimaan yang diterima oleh dan merupakan hak Pegawai Non PNS, baik berupa upah atau gaji termasuk tunjangan atau penerimaan lain yang diberikan oleh RSU Kabupaten Tangerang sebagai pemberi kerja yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan perjanjian kerja, peraturan kepegawaian atau perjanjian kerja bersama. 19. Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan dalam jangka waktu tertentu. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 maksud disusunnya Peraturan Bupati ini adalah untuk memberikan arah dan pedoman dalam rangka perencanaan Pegawai Non PNS meliputi pengadaan, pendayagunaan dan pemberhentian Pegawai Non PNS dalam melaksanakan tugas lain yang mendukung kelancaran pelayanan kepada masyarakat pengguna pelayanan di RSU kabupaten Tangerang. Pasal 3 tujuan disusunnya pedoman Pegawai Non PNS ini adalah: a. memberikan kepastian hukum bagi Pegawai Non PNS dalam rangka manajemen kepegawaian; dan b. memberikan pedoman bagi pengelolaan Pegawai Non PNS. BAB III KLASIFIKASI PEGAWAI NON PNS RSU KABUPATEN TANGERANG Pasal 4 klasifikasi Pegawai Non PNS terdiri dari: a. tenaga kesehatan, yaitu setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. b. tenaga administrasi; dan c. tenaga pelayanan internal. BAB IV...

6 -6- BAB IV KEDUDUKAN DAN STATUS Pasal 5 Pegawai Non PNS berkedudkan sebagai Pegawai RSU Kabupaten Tangerang yang diangkat oleh Direktur, melalui mekanisme pengadaan yang dilakukan dengan perjanjian kerjasama. Pasal 6 status Pegawai Non PNS terdiri atas: a. Pegawai Tetap; b. Pegawai Tidak Tetap; dan c. Pegawai Harian Lepas. Pasal 7 dalam hal terdapat tugas/pekerjaan dengan kompleksitas tertentu, Direktur dapat langsung mengkontrak seseorang yang memiliki pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan kompetensi tertentu untuk melaksanakan/mengemban tugas/pekerjaan tertentu. penandatanganan kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah dan Bagian Organisasi dan Tatalaksana. Pasal 8 selain pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, RSU Kabupaten Tangerang dapat mempekerjakan pegawai paruh waktu. Pegawai paruh waktu sebagaimana dimaksud pada ayat, dapat berasal dari PNS dengan ketentuan PNS yang bersangkutan tidak meninggalkan tugas utama dan tidak melanggar jam kerja pada unit PNS yang bersangkutan, serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. BAB V KEWAJIBAN DAN HAK Bagian Kesatu Pegawai Tetap Pasal 9 Setiap Pegawai Tetap Wajib: a. setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah serta wajib menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia; b. Mentaati...

7 -7- b. mentaati segala ketentuan/peraturan perundangundangan; c. melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian dan rasa tanggung jawab; d. menyimpan rahasia negara dan rahasia jabatan. Pasal 10 setiap Pegawai Tetap berhak: a. memperoleh gaji berdasarkan beban pekerjaan/tanggungjawabnya sesuai kemampuan keuangan RSU Kabupaten Tangerang; b. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan diri; c. memperoleh cuti, meliputi: 1. cuti tahunan; 2. cuti sakit paling lama 2 (dua) minggu; 3. cuti bersalin selama 3 (tiga) bulan; dan 4. cuti alasan penting. d. memperoleh jaminan kesehatan dalam bentuk premi asuransi; dan e. memperoleh jaminan hari tua dengan besaran sesuai kemampuan keuangan RSU Kabupaten Tangerang. Bagian Kedua Pegawai Kontrak dan Harian Lepas Pasal 11 setiap Pegawai Kontrak dan Harian Lepas wajib: a. setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah serta wajib menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia; b. mentaati segala ketentuan/peraturan perundangundangan; c. melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian dan rasa tanggungjawab; d. menyimpan rahasia negara dan rahasia jabatan; dan e. melaksanakan semua isi perjanjian kontrak kerja. Pasal 12 setiap Pegawai Kontrak dan Harian Lepas berhak: a. memperoleh upah/honorarium berdasarkan beban pekerjaan/tanggung jawabnya sesuai kemampuan keuangan RSU Kabupaten Tangerang; dan b. Memperoleh cuti sesuai ketentuan yang berlaku. hak cuti sebagaimana dimaksud pada ayat huruf b ditetapkan oleh Direktur. Pasal...

8 -8- Pasal 13 (4) Pegawai Non PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 berhak menerima remunerasi dari RSU Kabupaten Tangerang sebagai imbalan jasa. bentuk dan besarnya remunerasi Pegawai Non PNS disesuaikan dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku dan kemampuan pendapatan operasional. remunerasi Pegawai Non PNS disusun oleh Direktur RSU Kabupaten Tangerang yang selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Bupati. ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian hak sebagaimana dimaksud pada ayat diatur lebih lanjut dengan Peraturan Direktur. BAB VI FORMASI, PENGADAAN, SELEKSI DAN PERSYARATAN UMUM formasi Kebutuhan Pegawai Non PNS disusun berdasarkan analisis kebutuhan Pegawai RSU Kabupaten Tangerang yang dilaporkan ke Bupati melalaui BKD. analisis kebutuhan Pegawai Non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat dilakukan dengan memperhatikan: a. jenis pekerjaan; b. sifat pekerjaan; c. beban pekerjaan; d. sumber dana dan prasarana yang tersedia; e. prinsip pelaksanaan pekerjaan; dan f. faktor-faktor yang lain. formasi kebutuhan Pegawai Non PNS RSU Kabupaten Tangerang yang sifatnya memenuhi kekurangan jabatan Pegawai Negeri Sipil, maka jumlah kebutuhan mendasarkan formasi jabatan Pegawai Negeri Sipil. Pasal 15 pengadaan Pegawai Non PNS dilakukan oleh Direktur melalui prose seleksi. Pasal...

9 -9- Pasal 16 seleksi pengadaan pegawai Non PNS dilakukan dengan: a. seleksi administratif; b. seleksi akademik; dan c. tes kesehatan. selain seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat dapat ditambah seleksi lainnya dalam bentuk: a. praktek; b. wawancara; dan c. psikologi. ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara seleksi Pegawai Non PNS diatur dengan Peraturan Direktur. Pasal 17 persyaratan umum bagi Pegawai Non PNS yang harus dipenuhi: a. Warga Negara Indonesia berusia paling rendah 18 (delapan belas) tahun dan paling tinggi 45 (empat puluh lima) tahun untuk pengangkatan pertama; b. tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap; c. tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Pegawai Swasta; d. tidak berkedudukan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Negeri Sipil; e. mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian dan keterampilan yang diperlukan; f. berkelakuan baik; g. sehat jasmani dan rohani; h. mempunyai syarat pendidikan sesuai kulaifikasi pekerjaan yang diperlukan; dan i. memenuhi persyaratan lain yang diperlukan. BAB VII MASA PERCOBAAB DAN PENUGASAN Bagian Kesatu Masa Percobaan Pasal 18 pelamar yang dinyatakan lulus dan diterima berdasarkan seleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ditetapkan wajib menjalani masa percobaan dengan sebutan pegawai percobaan. pegawai...

10 -10- pegawai percobaan selama masa percobaan sebagaimana dimaksud pada ayat dinilai berperilaku dan berkerja dengan baik. pegawai percobaan selama masa percobaan sebagaimana dimaksud ayat, apabila dinilai berperilaku dan berkerja dengan tidak baik dapat saling mengakhiri hubungan kerja dengan sukarela tanpa kompensasi apapun. Bagian Kedua Penugasan Pasal 19 Pegawai Non PNS ditugaskan oleh Direktur untuk melaksanakan tugas tertentu pada satuan kerja yang bersangkutan. penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat harus mempertimbangkan dan memperhatikan pendidikan, kompetensi, pengalaman, prestasi,dan kondite selama masa percobaan dan/atau masa kerja. BAB VIII PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN Bagian Kesatu Pengangkatan Pasal 20 pengangkatan Pegawai non PNS dilaksanakan dengan Keputusan Direktur Pasal 21 untuk efektifitas dan optimalisasi pelaksanaan tugas Pegawai Non PNS dapat dialihtugaskan di instalasi/unit dalam lingkungan RSU Kabupaten Tangerang. Pasal 22 pegawai percobaan dapat diangkat menjadi pegawai kontrak setelah melaksanakan masa percobaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, paling sedikit 6 (enam) bulan dan paling lama 1 (satu) tahun serta telah memenuhi syarat. dalam...

11 -11- dalam masa percobaan sebagaimana dimaksud pada ayat dilakukan penilaian yang meliputi: a. kesetiaan; b. prestasi kerja; c. kerjasama; d. ketaatan; e. kejujuran; f. tanggungjawab; dan g. prakarsa. pegawai percobaan yang memenuhi persyaratan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat dengan setiap unsur bernilai baik, dapat diangkat menjadi Pegawai Kontrak. Pasal 23 Setiap Pegawai Non PNS diberi Nomor Register Pegawai. Pasal 24 (4) Pegawai Kontrak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 dapat diangkat kembali/diperpanjang masa kerjanya apabila: a. diperlukan sesuai kebutuhan; b. memiliki kinerja pelaksanaan tugas yang baik; dan c. menandatangani kontrak kerja. permohonan perpanjangan masa kerja Pegawai Kontrak dilakukan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum masa kontrak berakhir. pengangkatan kembali Pegawai Kontrak dilakukan berdasarkan usulan dari unit yang bersangkutan dengan melampirkan surat permohonan perpanjangan masa kerja Pegawai Kontrak. terhadap pegawai kontrak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dan Pasal 21, dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, baik atas permintaan sendiri maupun atas keputusan Direktur dilakukan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. Pasal 25 Pegawai Kontrak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22, yang selama 2 (dua) kali kontrak sesuai dengan perjanjian kerja dinilai berperilaku baik dan bekerja dengan baik diangkat menjadi Pegawai Tetap. Bagian...

12 -12- Bagaian Kedua Pemberhentian dan Pemindahan Pasal 26 pemberhentian dan pemindahan Pegawai Non PNS dilaksanakan dengan Keputusan Direktur. pegawai Non PNS dapat diberhentikan atas permintaan sendiri atau tidak atas permintaan sendiri. Pegawai Non PNS diberhentikan dengan cara sebagai berikut: a. dengan hormat: 1) telah mencapai batas usia pensiun; 2) masa berlaku perjanjian kerja telah berakhir dan tidak mengajukan perpanjangan lagi; 3) mengajukan permohonan pengunduran diri; 4) tewas atau meninggal dunia; 5) tidak sehat jasmani atau rohani, sehingga tidak dapat melaksanakan tugas; dan 6) dalam masa percobaan. b. Pegawai Non PNS RSU Kabupaten Tangerang diberhentikan tidak atas permintaan sendiri/tidak dengan hormat apabila: 1) tidak masuk kerja selama 12 (dua belas) hari kerja secara terus menerus tanpa alasan yang sah dan telah dipanggil secara tertulis minimal 2 (dua) kali oleh pejabat yang berwenang; 2) diancam hukuman penjara atau kurungan sekurang-kurang 3 (tiga) bulan karena dengan sengaja melakukan sesuatu tindak pidana kejahatan atau melakukan sesuatu tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan/pekerjaannya; 3) melakukan penyelewengan terhadap ideologi negara Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 atau terlibat dalam kegiatan yang menentang terhadap negara dan pemerintah; 4) dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat atau karena melakukan tindakan: a) menyalahgunakan wewenangnya; b) tanpa ijin menjadi pegawai atau berkerja untuk instansi/lembaga/perusahaan lain; c) menyalahgunakan barang-barang, uang, atau surat-surat berharga milik Rumah Sakit Umum; d) memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barangbarang, dokumen, atau surat-surat berharga milik Rumah Sakit Umum; e) melakukan...

13 -13- e) melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Rumah Sakit Umum atau Negara; f) melakukan tindakan yang bersifat negatif dengan maksud membalas dendam terhadap bawahannya atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya; g) menerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa apa saja dari siapapun juga yang diketahui atau patut diduga bahwa pemberian itu bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan pegawai yang bersangkutan; h) bertindak sewenang-sewenang terhadap bawahannya; i) melakukan suatu tindakan atau sengaja tidak melakukan suatu tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayaninya sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak yang dilayaninya; j) membocorkan dan/atau memanfaatkan rahasia Rumah Sakit Umum atau Negara yang diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan, atau pihak lain; dan/atau k) melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan, atau puhak lain. c. Pembebasan tugas sementara: 1) Pegawai Non PNS yang dikenakan tahanan sementara oleh pihak berwajib karena diduga melakukan tindak pidana kejahatan; 2) Pegawai Non PNS yang dikenai pembebasan tugas sementara sebagaimana dimaksud pada ayat huruf c angka, diberikan gaji sebesar 50% (lima puluh persen) setiap bulan. 3) apabila Pegawai Non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat huruf c angka, dinyatakan tidak terbukti bersalah, maka yang bersangkutan dapat ditugaskan kembali dan diberikan penghasilan seperti semula dengan menambah kekurangan gaji yang tidak diberikan penghasilan seperti semula dengan menambah kekurangan gaji yang tidak diberikan kepadanya selama masa pemberhentian tugas sementara. 4) pembebasan tugas sementara sebagaimana dimaksud pada ayat huruf c angka ditetapkan oleh Direktur. (4) bagi...

14 -14- (4) (5) bagi Pegawai Non PNS yang diberhentikan dengan alasan sebagaimana dimaksud pada ayat, diberikan hak sesuai Ketentuan Peraturan Perundang-undangan dan atau perjanjian kerjasama. bagi Pegawai Non PNS yang diberhentikan dengan alasan sebagaimana dimaksud pada ayat, tidak berhak atas tunjangan jasa layanan. BAB IX MASA KERJA Pasal 27 Masa kerja Non PNS diatur lebih lanjut oleh Direktur. BAB X PEMBIAYAAN Pasal 28 anggaran belanja untuk membiayai Pegawai Non PNS dibebankan pada pendapatan operasional RSU Kabupaten Tangerang. pendapatan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah tidak diperkenankan untuk membiayai belanja Pegawai Non PNS dalam bentuk apapun. BAB XI KARIER Pasal 29 Pegawai Non PNS dapat mengembangkan karier untuk seluruh tugas dan/atau jabatan dalam RSU Kabupaten Tangerang, kecuali tugas/atau jabatan/diemban oleh Pegawai Non PNS. Ketentuan lebih lanjut mengenai jenjang karier pegawai Non PNS diatur lebih lanjut dalam Peraturan Direktur. BAB XII WAKTU KERJA, ISTIRAHAT, DAN CUTI Pasal 30 Waktu kerja, istirahat, dan cuti pegawai Non PNS diatur dalam Peraturan Direktur. BAB...

15 -15- BAB XI PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pasal 31 pembinaan pelaksanaan tugas Pegawai Non PNS dilakukan oleh atasan langsung melalui penilaian kinerja. Pasal 32 dalam pelaksanaan tugasnya pegawai non PNS dilakukan penilaian setiap tahun sekali oleh pejabat penilai dan disahkan oleh atasan pejabat penilai. hasil penilaian pekerjaan dituangkan dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) pejabat penilai pegawai Non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat ditetapkan oleh Direktur. Pasal 33 unsur-unsur yang dinilai dalam pelaksanaan pekerjaan pegawai tetap, meliputi: a. kesetiaan; b. prestasi kerja; c. tanggungjwab; d. ketaatan dan kedisiplinan; e. kejujuran; f. kerjasama;dan g. prakarsa. nilai pelaksanaan pekerjaan dengan sebutan dan angka ditentukan sebagai berikut: a. amat baik: b. baik:76-9- c. cukup;61-75 d. sedang:51-60; dan e. kurang:50-kebawah Pasal 34 Direktur melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap: a. formasi; b. penerimaan; c. seleksi; dan d. pemberian sanksi. hasil pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat dilaporkan ke Bupati melalui Sekretaris Daerah dengan tembusan kepada BKD. BKD...

16 -16- (4) (5) (6) BKD dapat melakukan monitoring, evaluasi, dan pengawasan terhadap formasi, penerimaan, seleksi, penugasan dan pemberian sanksi kepada Pegawai Non PNS. BKD dengan Bagian Organisasi dan Tatalaksana melaksanakan pembinaan terhadap pelaksanaan Peraturan Bupati ini. pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat mengikutsertakan RSU Kabupaten Tangerang. anggaran pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dibebankan pada APBD pada alokasi dana BKD atau Bagian Organisasi dan Tata Laksana. BAB XIII PENYELESAIAN PERSELISIHAN Pasal 35 penyelesaian perselisihan antara Pegawai Non PNS dengan RSU Kabupaten Tangerang diselesaikan dengan cara musyawarah atau kekeluargaan. apabila perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat tidak dapat diselesaikan, maka penyelesaiannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB XIV PELAPORAN Pasal 36 Direktur wajib menyampaikan laporan kepegawaian Pegawai Non PNS kepada Bupati melalui BKD Kabupaten Tangerang secara reguler. BAB XV SANKSI Pasal 37 Pegawai Non PNS dijatuhi sanksi apabila tidak memenuhi kewajiban. sanksi...

17 -17- sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat berupa: a. teguran lisan; b. teguran tertulis; 1) Surat Peringatan I; 2) Surat Peringatan II; 3) Surat Peringatan III c. pernyataan tidak puas; dan d. diberhentikan, meliputi : 1. diberhentikan dengan hormat; atau 2. diberhentikan dengan tidak hormat (4) (5) pemberian sanksi tidak harus dilakukan secara berurutan atau berjenjang, tetapi diberikan berdasarkan jenis pelanggaran yang dilakukan. apabila Direktur tidak menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, maka BKD Kabupaten Tangerang dapat memberikan sanksi teguran secara tertulis. ketentuan lebih lajut mengenai pemberian sanksi diatur lebih lanjut dalam Peraturan Direktur. BAB XVI PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN Pasal 38 untuk tertib administrasi perlu dilakukan pengelolaan dokumen kepegawaian oleh Rumah Sakit Umum. tata cara pengelolaan dokumen kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku. BAB XIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 39 Pegawai Tidak Tetap Daerah dan Pegawai berdasarkan kerja sama yang sudah ada sebelum ditetapkan Peraturan Bupati ini dapat diangkat menjadi Pegawai Non PNS pada RSU Kabupaten Tangerang. proses...

18 -18- proses pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat paling lama 1 (satu) tahun sejak diberlakukannya Peraturan Bupati ini. bagi Pegawai Tidak Tetap Daerah dan Pegawai berdasarkan kerja sama yang melebihi batas usia, diberhentikan dengan hormat dan diberikan penghargaan sesuai kemampuan keuangan RSU Kabupaten Tangerang. BAB XIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 40 Peraturan Bupati ini mulai mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tangerang. Ditetapkan di Tigaraksa Pada tanggal 19 september 2012 BUPATI TANGERANG, Ttd. Ditetapkan di Tigaraksa Pada tanggal 19 September 2012 SEKRETARIS DAERAH, Ttd. H. ISMET ISKANDAR H. HERMANSYAH BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2012 NOMOR 35