BAB II GAMBARAN UMUM LINGKUNGAN 11 KELURAHAN MANGGA PERUMNAS SIMALINGKAR A MEDAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM LINGKUNGAN 11 KELURAHAN MANGGA PERUMNAS SIMALINGKAR A MEDAN"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM LINGKUNGAN 11 KELURAHAN MANGGA PERUMNAS SIMALINGKAR A MEDAN 2.1 Latar Belakang berdirinya Perumnas Simalingkar A Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dari kata rumah. Dalam perkembangan perumahan dan pemukiman selalu berkaitan dengan sosial ekonomi yang terjadi didalamnya. Rumah merupakan tempat beristirahat, tempat berkumpulnya sesama anggota keluarga. Rumah adalah hasil karya dan akal manusia. Rumah harus selalu ditata rapi agar orang yang berada dirumah merasa nyaman untuk beristirahat. Rumah yang aman, bersih dan nyaman adalah impian setiap insan. Semakin banyaknya rumah yang dibutuhkan oleh manusia, pemerintah mempunyai program untuk mendirikan perumahan. Dimana di dalam perumahan itu terdiri dari 500 bahkan ribuan rumah yang dibangun. Perumahan yang dibangun terdiri dari dua jenis, yaitu perumahan elite maupun yang sederhana. Dengan adanya program pemerintah ini sangat membantu masyarakat kecil untuk memiliki tempat tinggal. Mereka dapat menyicil rumah dengan harga yang terjangkau. Selain itu tujuan pemerintah mendirikan rumah untuk mewujudkan tata kota yang rapi dan indah dipandang mata. Perumnas Simalingkar A dahulunya adalah tanah milik rakyat seluas sekitar 6 ha. Sebelum didirikan perumahan, tanah ini duhulunya adalah kebun karet yang ditanami oleh rakyat, yang kemudian dibeli oleh pemerintah untuk didirikan perumahan bagi masyarakat menengah ke bawah. Selain tanah milik rakyat, perumnas adalah bekas perkebunan karet milik PTP II yang berpusat di Tanjung Morawa. Dari 147, 6 ha, keseluruhan areal Perumnas Simalingkar maka areal yang 147 ha adalah milik PTP II sedangkan 6 ha adalah milik perseorangan. Dengan demikian masalah pembebasan tanah tidak begitu sulit dan tidak memakan biaya yang besar. Tanaman karet dianggap tidak menguntungkan lagi karena sudah

2 tidak berproduksi sehingga oleh pemerintah mengambil kebijaksanaan agar lokasi ini dibangun perumnas sesuai dengan tuntutan kebutuhan perumahan bagi masyarakat di kota Medan. Adapun biaya untuk pembangunan Perumnas Simalingkar untuk unit adalah Rp dan biaya untuk pembebasan tanah milik perseorangan adalah Rp Pada tahun 1986 pemerintah menugaskan kepada pihak BUMN untuk mendirikan perumahan. Sesuai dengan peraturan pemerintah No. 29 tahun 1974 yaitu tentang perusahaan umum pembangunan perumahan nasional yang tujuannya yaitu mendirikan perumahan untuk masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai Swasta maupun Wiraswasta. 10 Menurut hasil wawancara penulis kepada informan, asal kata Simalingkar merupakan singkatan dari Sekitar Masyarakat Lingkungan Karo (Simalingkar). Masyarakat yang ada di sekitar perumnas ini mayoritas suku karo sehingga pemerintah menetapkan nama perumnas ini dengan Perumnas Simalingkar. Selain suku Karo, suku-suku lainnya seperti Batak toba, Mandailing, Jawa juga ada mendiami perumnas ini. 11 Perumnas Simalingkar A berada di kecamatan Medan Tuntungan, kelurahan Mangga. Kecamatan Medan Tuntungan sebelumnya merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Daerah Tingkat II Deli Serdang. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1973 tanggal 20 Mei 1973 tentang perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Medan dengan mengambil tanah negara, tanah adat yang ada di sekitarnya termasuk Kabupaten Deli 9 Heddyana Simanjuntak, DampakKehadiranPerumnasSimalingkarPadaKehidupanSosialEkonomiMasyarakatDesaBekalatahun ( ),Skripsi S1, Medan: Universitas Sumatera Utara Fakultas Sastra Jurusan Sejarah, hal Wawancara dengan Bapak J. Simorangkir, Developer Perumnas Simalingkar A, 8 Maret Wawancara dengan Bapak Supardi, Kepala Lingkungan 11 Perumnas Simalingkar A, 8 Maret 2011.

3 Serdang. Sejak PP No. 22 tahun 1973 tersebut Kotamadya Medan menjadi 11 Kecamatan dari 4 Kecamatan sebelumnya. Termasuk Kecamatan Medan Tuntungan yang luasnya Km 2 dan membawahi 11 desa yang kemudian status desa berdasarkan PP No. 5 tahun 1980 disyahkan menjadi status kelurahan. Adapun Kelurahan di kecamatan Medan Tuntungan yaitu: 1. Asam Kumbang 2. Tanjung Selamat 3. Namo gajah 4. Baru Ladang Bambu 5. Sidomulyo 6. Lau cih 7. Kemenangan Tani 8. Simpang Selayang 9. Simalingkar B 10. P.B Selayang II 11. Tanjung Sari Namun pada tahun 1991 sesuai dengan PP RI Nomor 50 tahun 1991 terjadi pemekaran kecamatan yang ada di kota Medan dari 11 Kecamatan kemudian menjadi 19 Kecamatan. Kecamatan Medan Tuntungan berdasarkan PP RI No. 50 tahun 1991 di mekarkan menjadi 2 kecamatan yaitu Kecamatan Medan Tuntungan dan Kecamatan Medan Selayang. Adapun Kecamatan Medan Tuntungan terdiri dari 9 Kelurahan yaitu: 1. Kelurahan Mangga (sebelumnya termasuk Kecamatan Medan Johor) 2. Kelurahan Tanjung Selamat 3. Kelurahan Lau Cih

4 4. Kelurahan Namo Gajah 5. Kelurahan Sido Mulyo 6. Kelurahan Baru Ladang Bambu 7. Kelurahan Kemenangan Tani 8. Kelurahan Simalingkar B 9. Kelurahan Simpang Selayang 12 Tabel 1 Jumlah Penduduk: Kecamatan Medan Tuntungan Kelompok Jenis Kelamin Umur Laki-laki Perempuan Jumlah >= Jumlah Sumber: Badan Pusat Statistik Medan, Kecamatan Medan Tuntungan Dalam Angka Dikota Medan pemerintah melalui program Perum Perumnas pada tahun 1979/1980 telah mendirikan unit rumah sederhana di Medan Timur (Perumnas Mandala) dan di Medan Barat (Perumnas Helvetia) sebanyak unit. Tahun 1986 dibangun 7000 unit rumah sederhana di Medan Selatan (Perumnas Simalingkar A) dan tahun 1985 didirikan rumah susun murah sebanyak 500 unit di lokasi Medan Sukaramai. Tahun 1993 didirikan rumah sederhana (Perumnas Martubung) yang meliputi Perumahan Pesona Laguna I dan II Yang sampai sekarang pembangunannya masih berlangsung dan telah selesai sebanyak unit dari unit rumah yang dirancang secara bertahap. 12 Data dari Badan Pusat Statistik Kota Medan Dalam Angka BadanPusatStatistik Medan, Kecamatan Medan TuntunganDalamAngka 1990.

5 Perumnas Simalingkar A sudah siap huni, setiap rumah telah di fasilitasi listrik PLN, air PDAM, saluran pembuangan air yang bagus. Perumnas Simalingkar A berada di wilayah kelurahan Mangga. Masyarakat memilih untuk tinggal dan membeli rumah di Perumnas Simalingkar A ini karena harga rumah yang terjangkau dan suasana lingkungannya masih asri, jauh dari kebisingan kota. Pada tahun jumlah rumah yang didirikan masih sekitar 500 unit seiring perkembangan zaman dan kebutuhan akan perumahan yang terus meningkat maka diadakan pembangunan rumah secara besar-besaran. Pada tahun 2000, pembangunan telah selesai. Pada tahun 2000 ini, jumlah rumah yang telah siap dihuni berkisar unit rumah. Jumlah ini sudah maksimal dalam pendirian rumah. Perumahan Simalingkar A dibangun dalam 2 tahap. Tahap A dibangun sebanyak unit sedangkan tahap B sebanyak unit rumah. 14 Menurut data yang didapat dari bapak J Simorangkir sebagai developer Perumnas Simalingkar A bahwa segala bentuk pembangunan telah selesai sampai tahap A dan B. Adapun tipe rumah yang dibangun di perumnas Simalingkar A adalah rumah yang bertipe 15, 21, 36, 45,54,70, semakin lama, rumah-rumah ini semakin banyak begitu juga di lingkungan 11. Dari berbagai tipe rumah yang ada harga rumah juga bervariasi menurut tipe yang ada. Jika rumah yang tipe kecil maka harganya juga cukup murah, demikian juga sebaliknya dengan tipe yang besar maka harga juga mahal. Harga rumah pada tahun 1986 masih tergolong murah dibanding sekarang. Misalnya saja rumah yang tipe 15 berkisar Rp ,-, tipe 21 sekitar Rp , tipe 36 sekitar Rp ,-, tipe 45 sekitar Rp ,-, tipe 54 sekitar Rp ,- dan tipe 70 sekitar Rp ,-. Harga- 14 Heddyana Simanjuntak, op.cit. hal. 74.

6 harga tersebut jauh berbeda setiap tahunnya, ini dikarenakan kebutuhan akan perumahan terus meningkat dan harga-harga barang juga meningkat. 15 Setiap orang yang ingin membeli kredit rumah di perumnas Simalingkar A harus melalui Bank Tabungan Negara (BTN). Bank milik pemerintah yang ditujukan sebagai Dalam mengkredit, masyarakat dapat mengkredit selama tahun dan tahun. Setiap bulannya mereka membayar Rp ,-. Harga itu adalah harga kredit rumah pada tahun 1989, dengan tipe 21, uang muka Rp ,-. 16 Kredit rumah harus dari BTN karena pihak perumnas mendapatkan dana dari Bank Asia, Bank Tabungan Negara sebanyak 60% melalui sistem Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dari pihak Perumnas sebanyak 33% dan pihak swasta dalam hal ini adalah kontraktor P.T. Tulung Agung sebanyak 7%. Dengan jelas bahwa pembangunan Perumnas Simalingkar A di tangani oleh pemerintah karena hal ini menyangkut kepentingan orang banyak. 17 Masyarakat yang tinggal didalam bukan hanya penghuni tetap atau sipemilik rumah, tetapi ada juga yang mengontrak. Menurut bapak J Simorangkir sebagai developer walaupun ada yang mengontrak, itu hanya 10% saja. 18 Apabila masyarakat luar ingin membeli rumah di Perumnas Simalingkar A ini, pihak Perumnas memberikan syarat-syarat, yaitu : - Warga negara Indonesia. - Surat keterangan belum memiliki rumah. - Surat keterangan dari kelurahan asal. - Surat keterangan bekerja dan berpengasilan tetap atau tidak tetap serta terjamin kelangsungannya. - Penghasilan perbulan minimal 3 x dari uang angsuran atau KPR ke BTN. 15 Wawancara dengan Bapak J. Simorangkir, Developer, Perumnas Simalingkar A, 8 Maret Wawancara dengan Bapak M. Rumahorbo, Pembeli, Lingkungan 11Perumnas Simalingkar A, 8 Maret Heddyana Simanjuntak. op.cit. hal Wawancara dengan Bapak J. Simorangkir, Developer, Perumnas Simalingkar A, 8 Maret 2011.

7 - Suami atau isteri belum pernah memperoleh kredit dari pemerintah. - Memiliki uang tabungan sebagai uang muka yang disimpan di BTN sebanyak 10% untuk tipe rumah 18, 21, serta tipe 36 sebanyak 20%. 19 Perumnas Simalingkar A terbagi dalam 8 blok. Jumlah hunian pada Blok A 875 unit, terdiri dari 3 lingkungan yaitu lingkungan IV, lingkungan V dan lingkungan VII. Jumlah hunian pada Blok B 875 unit, terdiri dari 2 lingkungan yaitu lingkungan VIII dan lingkungan X. Jumlah hunian Blok C 875 unit terdiri dari 2 lingkungan yaitu lingkungan XV dan lingkungan XVII. Jumlah hunian pada Blok D 875 unit, terdiri dari 2 lingkungan yaitu lingkungan XIX dan lingkungan XX. Jumlah hunian pada Blok E 478 unit terdiri dari 1 lingkungan yaitu lingkungan XXI. Jumlah hunian pada Blok F 567 unit, terdiri dari 2 lingkungan yaitu lingkungan XXI dan lingkungan XXII. Jumlah hunian pada Blok G 623 unit terdiri dari 2 lingkungan yaitu lingkungan XXII dan lingkungan XXIII. Jumlah hunian pada Blok H 579 unit, terdiri dari 1 lingkungan yaitu lingkungan XXIII. 20 Tipe-tipe rumah yang ada di Perumnas Simalingkar A yaitu: 1. Tipe18 - Luas tanah kapling = 60 m 90 m Luas bangunan =18 m 2 - Pondasi = batu kali. - Lantai = cor beton. - Dinding = conblok, participle board, yumen, asbes, sandwhich. - Rangka atap = kayu 19 Henddyana Simanjuntak, op. cit, hal Wawancara dengan Bapak J. Simorangkir, Developer, Perumnas Simalingkar A, 17 November 2012.

8 - Atap = asbes/ serong gelombang. - Listrik = PLN 250 watt/200 volt. - Air = PAM/ pompa tangan. - Sanitair = cubluk. 2. Tipe 21 - Luas tanah kapling =60 m 120 m Luas Bangunan = 21 m - Pondasi = batu kali - Lantai = cor beton - Dinding = panil beton, conblok, wood wall, asbes sandwhich. - Rangka atap = kayu, profil baja. - Atap = asbes/serong gelombang. - Listrik = PLN 250 watt/ 220 volt. - Air = PAM/ pompa tangan. - Sanitair = cubluk. 3. Tipe Luas tanah kapling = 120 m 180 m 2 2 _ Luasbangunan = 36 m 2 - Pondasi = batu kali. - Lantai =cor beton.

9 - Dinding = yomen, conblok, participle board, asbes sandwhich, panil beton. - Rangka atap = kayu, profil baja. - Atap = asbes/ serong gelombang. - Listrik = PLN 450 watt/ 220 volt. - Air = PAM/ pompa tangan. - Sanitair = cubluk Heddyana Simanjuntak, op. cit, hal.75.

10 Kelurahan Mangga memiliki 24 lingkungan yaitu: 1. Penerbangan 2. Irigasi 3. Jl. Jamin Ginting 4. Rumah Sakit Jiwa 5. Royal Sumatera 6. Jl. Kopi Raya 7. Jl. Karet Raya 8. Jl. Sawit 9. Jl. Kiwi 10. Jl. Nyiur 11. Jl. Cengkeh 12. Jl. Teh 13. Jl. Pinus 14. Jl. Jahe Raya Tojak 15. Jl. Bawang 16. Jl. Rami 17. Jl. Vanili 18. Jl. Kapas 19. Jl. Kemenyan 20. Jl. Pinang 21. Jl. Nilam 22. Jl. Tembakau 23. Jl. Nilam Raya 24. Jl. Tembakau Raya Wawancara dengan Bapak Supardi, Kepala Lingkungan, Lingkungan 11 Perumnas Simalingkar A, 3 Maret 2013.

11 Sedangkan Perumnas Simalingkar A memiliki 25 nama jalan yaitu : 1. Kopi 2. Jahe 3. Tembakau 4. Sawit 5. Teh 6. Cengkeh 7. Nyiur 8. Lada 9. Vanili 10. Sagu 11. Pinang 13. Kina 14. Nilam 15. Karet 16. Kemenyan 17. Damar 18. Kapas 19. Rami 20. Coklat 21. Kopra 22. Rotan 23. Pala 12. Bawang 24. Kayu manis 25. Kiwi

12 2.2 Latar Belakang Lingkungan 11 Perumnas Simalingkar A Lingkungan 11 berada di jalan Cengkeh Perumnas Simalingkar A. Pada tahun 1986, lingkungan 11 ini masih belum banyak didirikan rumah. Di lingkungan ini masih banyak dijumpai pohon-pohon besar dan rumput-rumput yang tinggi. Melihat keadaan lingkungan 11 ini masih seperti hutan, banyak orang-orang yang takut untuk datang ke lingkungan ini. Perumnas Simalingkar A termasuk Lingkungan ini sering disebut tempat jin buang anak, ini hanya istilah saja, karena sebelum Perumnas Simalingkar A ini didirikan wilayah ini merupakan perkebunan rakyat yang tidak terurus sehingga banyak orang-orang yang membuang mayat-mayat hasil tindak kejahatan di wilayah Perumnas ini. Jumlah penduduk jalan Cengkeh pada tahun 1986 hanya sekitar 30 kepala keluarga, tahun 1990 sudah mulai mencapai 50 kepala keluarga, namun setiap tahunnya bertambah terus. Status rumah masih rumah sendiri (pemilik), belum ada yang bersifat mengontrak rumah. Tipe rumah yang ada di lingkungan 11 ini pada tahun 1986 yaitu masih tipe-tipe kecil seperti 18, 21, 36 dan jalan-jalan besar seperti jalan Cengkeh Raya belum ada. Masyarakat lingkungan 11 merupakan masyarakat yang taat beragama, walaupun belum tersedia tempat beribah, masyarakat dengan suka rela mendirikan tempat ibadah darurat demi melaksanakan ibadah. Masyarakat lingkungan 11 beragama Islam dan agama Kristen tetapi mayoritasnya beragama Islam. Bagi umat beragama Islam, awalnya mereka beribadah di rumah mereka masing-masing karena belum ada didirikan mesjid. Pada tahun1987, penduduk lingkungan 11 ini berinisiatif untuk mendirikan mesjid sendiri di tanah kosong sekitar lingkungan 11 ini. Tanah untuk mendirikan mesjid sudah disediakan oleh pemerintah, namun tidak kunjung didirikan juga. Di dekat tanah yang disediakan inilah para penduduk mendirikan mesjid darurat yang masih berlantaikan teriplek beratapkan atap

13 rumbia, masih sangat memprihatinkan. Pada tahun 1990 mesjid baru didirikan, mesjid ini dinamakan mesjid Al-Ikhlas mesjid didirikan di jalan Cengkeh 4. Bagi umat Kristiani juga sama, mereka juga beribadah di gereja darurat yang mereka dirikan sendiri pada tanah yang telah disediakan pemerintah. Pada tahun 1990 baru didirikan yaitu gereja Advent yang berada di Cengkeh 0. Jemaat gereja ini masih sangat sedikit, kirakira hanya 20 kepala keluarga, jumlah ini masih sedikit dibanding dengan umat Islam. Sejak tahun 1990, Perumnas Simalingkar A khususnya daerah lingkungan 11 semakin ramai dan berkembang. Orang-orang tidak takut lagi untuk datang ke lingkungan ini karena lingkungan ini sudah mulai banyak penduduknya. Istilah jin buang anakpun berangsurangsur hilang seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan Perumnas Simalingkar A. Perumnas Simalingkar A jalannya berbukit-bukit, sehingga ada daerah yang berada di dataran rendah dan juga di dataran rendah sehingga daerah yang berada di dataran rendah sering terkena banjir. Lingkungan 11 berada di dataran rendah sehingga apabila hujan deras dan air sungai meluap, daerah ini langsung terkena banjir hampir setiap tahunnya. Menurut hasil wawancara penulis dengan penduduk jalan Cengkeh, wilayah jalan Cengkeh ini sering kali terkena banjir hingga mencapai 2 meter, banjir ini merupakan kiriman dari sungai babura dan terus masuk ke daerah Cengkeh. Cengkeh ini berada didekat sungai dan jembatan sehingga mengakibatkan cepatnya terkena banjir apabila air dari sungai babura meluap. Namun walaupun sering terkena banjir, penduduk-penduduk wilayah jalan Cengkeh ini tidak mau beranjak dari jalan Cengkeh, ini dikarenakan mereka sudah betah tinggal di jalan Cengkeh ini, karena di wilayah ini sesama tetangga mereka sudah seperti saudara sendiri, bahkan jika banjir datang mereka saling tolong-menolong dan begitu juga apabila

14 banjir telah surut. Banjir ini surut bisa sampai 2 hari, selama wilayah Cengkeh ini terkena banjir tidak pernah memakan korban. Apabila banjir datang, tim penolong dari pemerintah langsung datang menolong masyarakat lingkungan 11 yang terkena banjir. Tim penolong ini datang membawa alat-alat seperti perahu karet yang dapat menyelamatkan masyarakat dari banjir. Apabila masyarakat itu memiliki rumah yang berlantai dua cukup naik ke lantai dua mereka saja demi menyelamatkan diri. Akibat dari banjir ini banyak masyarakat khususnya banyak anak-anak yang terkena penyakit seperti influenza, demam, kudis maupun penyakit kulit lainnya. Masyarakat ini langsung berobat ke Puskesmas dan ada juga yang hanya minum obat yang mereka beli dari warung, untuk berobat ke rumah sakit kurang memungkinkan karena angkutan kota yang jarang dan jarak antara Perumnas Simalingkar A dan Rumah Sakit cukup jauh, tetapi jika penyakit yang mereka derita tidak kunjung sembuh meraka langsung membawa ke Rumah Sakit menggunakan angkutan kota ataupun becak. Dalam hal pendidikan, para orangtua di Perumnas Simalingkar A khususnya di lingkungan 11 ini sudah memiliki cara pikir yang modern, mereka sudah memikirkan masa depan anak-anak mereka, sehingga anak-anak mereka disekolahkan sampai sarjana. Mereka sudah mengetahui bahwa pendidikan merupakan kunci meraih kesuksesan dan meraih masa depan yang cerah. Keadaan ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan pendidikan semakin besar, masyarakat berlomba dan berusaha demi menggapai cita-cita yang diimpikan. Menurut hasil wawancara penulis terhadap informan, sekolah sudah ada sejak tahun 1987 yaitu Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) tidak ada di lingkungan 11 ini tetapi berada di lingkungan lain yang berdekatan dengan lingkungan 11 yaitu di jalan

15 Jahe, jarak jalan Cengkeh menuju jalan Jahe sangat dekat, bisa ditempuh dengan berjalan kaki, hanya sekitar 5 menit. Banyak para orangtua yang memasukkan anaknya ke sekolah SMP dan SMA ini, sekolah SMP dan SMA ini keadaannya masih darurat. Taman Kanak-kanak (TK) telah ada sejak tahun 1987, TK ini milik swasta, pemilik TK ini bapak Japar, staf pengajar pada TK ini awalnya hanya bapak Japar sendiri namun seiring dengan perkembangan zaman dan minat orang tua pada pendidikan, siswa TK semakin banyak sehingga staf pengajar pada TK itu bukan hanya bapak Japar saja tetapi memiliki staf pengajar yang bertugas membantu dia dalam mengajar. Anak-anak yang belajar di TK ini diajarkan banyak pengetahuan seperti belajar mengenal huruf, mengeja, membaca dan juga menulis. Anak-anak yang TK disini banyak yang pintar, pada waktu memasuki Sekolah Dasar (SD), mereka sudah bisa membaca dan menulis namun tidak begitu lancar, guru-guru yang mengajar mereka di SD tidak capek lagi mengajari mereka. Muridnya pada waktu itu tidak banyak kira-kira hanya 10 orang pada tahun Sekolah yang didirikan pemerintah di lingkungan 11 ini hanya Sekolah Dasar Negeri (SDN). Menurut hasil wawancara dengan informan, SD ini telah dirancang sejak tahun 1988 namun tidak langsung didirikan, pada tahun 1989 SD ini baru didirikan dan tahun 1990 mulai di tempati oleh siswa-siswa yang belajar di tempat-tempat darurat sebelumnya. SD ini adalah SD Negeri berada di sekitar jalan Cengkeh 12 Perumnas Simalingkar A. Perkembangan terus terjadi setiap tahunnya, tidak hanya rumah saja yang didirikan di kompleks Perumnas Simalingkar A ini, tetapi juga menyediakan lahan untuk mendirikan sekolah. Sekolah yang didirikan yaitu dari Taman Kanak-Kanak (TK) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Tujuan didirikannya bangunan sekolah di Perumnas Simalingkar ini adalah untuk memudahkan anak-anak yang ada di Perumnas Simalingkar A ini dalam

16 menuntut ilmu. Banyak orangtua yang mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah yang ada di Perumnas Simalingkar A ini agar anak-anak mereka tidak jauh lagi bersekolah. Tidak hanya anak-anak yang bertempat tinggal di perumnas ini saja bersekolah yang boleh bersekolah di sekolah itu tetapi anak-anak yang dari luar lingkungan di Perumnas Simalingkar A juga. Menurut hasil wawancara penulis pada informan, sekolah-sekolah yang ada di Perumnas Simalingkar A, Taman Kanak-kanak (TK) di jalan Cengkeh, YPN Mulia Pencawan (SMP, SMA, SMK, TIK) berada di jalan Jahe Raya, YPN Timbul Jaya (TK, SD, SMP, SMA, SMEA) berada di jalan Kopra Raya no 4. Sekolah ini berdiri sekitar tahun Sebelum tahun 1994, anak-anak bersekolah di tempat seadanya, dinding sekolah masih teriplek, lantainya masih tanah. Pemerintah melihat niat anak-anak untuk bersekolah sangat tinggi maka gedung sekolah di dirikan sejak tahun 1992 dan diresmikan pada tahun Setelah gedung sekolah itu diresmikan, anak-anak yang bersekolah ditempat darurat sebelumnya pindah kegedung sekolah mereka yang baru. Banyak anak-anak yang berada di lingkungan 11 bersekolah ke sekolah yang ada di jalan Jahe Raya itu karena jarak antara jalan Jahe dan lingkungan 11 (Cengkeh) tidak begitu jauh. 2.3Letak Geografis Lingkungan 11 Perumnas Simalingkar A Lingkungan 11 merupakan salah satu lingkungan dari 24 lingkungan di Kecamatan Medan Tuntungan. Perumnas Simalingkar A terletak di kelurahan Mangga kecamatan Medan Tuntungan. Sebelum kita melihat batas-batas wilayah lingkungan 11, ada baiknya kita melihat batas-batas wilayah Kec. Medan Tuntungan pada tabel berikut ini.

17 Tabel 2 Batas-batas wilayah Kecamatan Medan Tuntungan BATAS DESA KETERANGAN Utara Kec. Medan Selayang dan Kec. Medan Johor Kec. Medan Selayang dan Kec. Medan Johor Selatan Kab. Deli Serdang Kab. Deli Serdang Barat Kab. Deli Serdang Kab. Deli Serdang Timur Kab. Deli Serdang Kab. Deli Serdang Sumber: Badan Pusat Statistik Medan, Kecamatan Medan Tuntungan Dalam Angka Tabel 3 Batas-batas wilayah Kelurahan Mangga BATAS DESA KETERANGAN Utara Sempakata Kec. Medan Tuntungan Selatan Simalingkar A Kec. Medan Tuntungan Timur Kuala Bekala, Simalingkar B Kec. Medan Tuntungan Barat Simpang Selayang Kec. Medan Tuntungan Sumber: Kantor Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan Dalam Angka 1990.

18 Sedangkan letak geografis lingkungan 11 Perumnas Simalingkar A sendiri yaitu pada tabel di berikut. Tabel 4 Batas-Batas Wilayah Lingkungan 11 BATAS JALAN KETERANGAN Utara Jl. Teh Kel. Mangga Selatan Jl. Nyiur Kel. Mangga Barat Jl. Jahe Kel. Mangga Timur Jl. Pala Kel. Mangga

19 Sumber: Wawancara dengan Kepala Lingkungan 11 Jl. Cengkeh 23 Lingkungan 11 Perumnas Simalingkar A berada di wilayah dataran rendah namun tidak semua lingkungan 11 berada di dataran rendah seperti di jalancengkeh 1 dan Cengkeh Raya.Lingkungan 11 ini rentan terkena banjir, selain karena berada di dataran rendah, lingkungan 11 juga berada di dekat aliran sungai, sehingga jika musim hujan, masyarakat sudah ketakutan akan datangnya banjir kiriman dari sungai babura, banjir ini bisa mencapai 2 sampai 3 meter lebih dan bisa mencapai atap rumah mereka yang berlantai 1. Februari Wawancara dengan Bapak Supardi, Kepala Lingkungan, Lingkungan 11 Perumnas Simalingkar, 10

BAB I PENDAHULUAN. Perumahan dan pemukiman adalah salah satu masalah yang dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perumahan dan pemukiman adalah salah satu masalah yang dihadapi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumahan dan pemukiman adalah salah satu masalah yang dihadapi oleh kota-kota besar pada negara yang sedang berkembang. Kota Medan sebagai kota terbesar ke tiga di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah Desa Sugau Nama desa secara administrasi disebut desa Sugau, masyarakat sering menyebut desa ini dengan nama Simpang Durin Pitu. Simpang Durin Pitu dibuat

Lebih terperinci

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA Katalog BPS : 1101002.6271012 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2014 ISSN : 2089-1725 No. Publikasi : 62710.1415 Katalog BPS : 1101002.6271012 Ukuran Buku

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 Katalog BPS : 1101002.6271012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Letak dan Luas Desa Curug Desa Curug merupakan sebuah desa dengan luas 1.265 Ha yang termasuk kedalam wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN 2.1 Letak Geografis Sumbul Pegagan Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis Sumbul Pegagan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. pangan bagi dirinya sendiri. Kegiatan pertanian tersebut mendorong suatu

PENDAHULUAN. pangan bagi dirinya sendiri. Kegiatan pertanian tersebut mendorong suatu PENDAHULUAN Latar Belakang Pertanian muncul sejak manusia mampu untuk menjaga ketersediaan pangan bagi dirinya sendiri. Kegiatan pertanian tersebut mendorong suatu kelompok manusia untuk bergantung dan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II. 1 Keadaan Geografi Kelurahan II. 1. 1 Situasi Kelurahan Mangga Kelurahan Mangga terletak atau termasuk dalam wilayah Kecamatan Tuntungan. Kelurahan ini adalah pemukiman

Lebih terperinci

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN 4 BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN 1.1 Faktor Tapak dan Lingkungan Proyek Kasus proyek yang dibahas disini adalah kasus proyek C, yaitu pengembangan rancangan arsitektural model permukiman

Lebih terperinci

B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Letak Desa Desa Lau Rakit merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Desa Lau

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN BAB IV GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN Perumnas Bumi Tlogosari terletak di Kelurahan Tlogosari Kulon dan Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan yang merupakan bagian dari Bagian Wilayah Kota V Semarang.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 33 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 4.1 Lokasi dan Keadaan Wilayah Kelurahan Beji adalah sebuah kelurahan diantara enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Beji Kota Depok. Kelurahan Beji terbentuk

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1973 TENTANG PERLUASAN DAERAH KOTAMADYA MEDAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1973 TENTANG PERLUASAN DAERAH KOTAMADYA MEDAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1973 TENTANG PERLUASAN DAERAH KOTAMADYA MEDAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berhubung dengan perkembangan di Daerah Propinsi Sumatera

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II. 1 Deskripsi Desa Muliorejo Desa Muliorejo merupakan salah satu desa / kelurahan yang berada di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km, V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Megamendung Desa Megamendung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara geografis, Desa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Geografis dan Demografis Desa Balam Sempurna

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Geografis dan Demografis Desa Balam Sempurna BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis dan Demografis Desa Balam Sempurna 1. Geografis Desa Balam Sempurna Desa Balam Sempurna merupakan salah satu Desa dari sekian banyak desa yang ada di

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang 79 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur 1. Keadaan Umum Pemerintahan Kecamatan Teluk Betung Timur terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN. Tanjung Morawa, Kecamatan Patumbak dan Kecamatan Deli Tua termasuk ke

BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN. Tanjung Morawa, Kecamatan Patumbak dan Kecamatan Deli Tua termasuk ke BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN 1. Sejarah Kecamatan Medan Johor Sebelumnya, Kecamatan Medan Johor bersama dengan Kecamatan Tanjung Morawa, Kecamatan Patumbak dan Kecamatan Deli Tua termasuk ke

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Semua data yang telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti selama melakukan penelitian akan disajikan pada bab ini. Data tersebut merupakan data tentang partisipasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.I Identifikasi Wilayah 2.1.1 Lokasi Desa Sukanalu Desa Sukanalu termasuk dalam wilayah kecamatan Barus Jahe, kabupaten Karo, propinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Sukanalu adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi kota terbesar ketiga di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi kota terbesar ketiga di BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Medan merupakan salah satu kota di Indonesia yang berada di Pulau Sumatera, Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA ASAM JAWA KECAMATAN KOTA PINANG, KABUPATEN LABUHAN BATU

BAB II GAMBARAN UMUM DESA ASAM JAWA KECAMATAN KOTA PINANG, KABUPATEN LABUHAN BATU BAB II GAMBARAN UMUM DESA ASAM JAWA KECAMATAN KOTA PINANG, KABUPATEN LABUHAN BATU 2.1 Letak Geografis Desa Asam Jawa Desa Asam Jawa berada di Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Provinsi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Lingkungan Alam Penelitian ini dilakukan di Desa Janji Hutanapa, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hansundutan. Desa ini memiliki batas-batas administratif

Lebih terperinci

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN Daerah pemukiman perkotaan yang dikategorikan kumuh di Indonesia terus meningkat dengan pesat setiap tahunnya. Jumlah daerah kumuh ini bertambah dengan kecepatan sekitar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja. 11 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang usaha pembelian buah kelapa sawit ini terletak di Desa Tapung Jaya Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu. Desa Tapung Jaya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4. Keadaan Geografis Desa Tanjung Medan Desa Tanjung Medan merupakan salah satu desa diantara desa yang berada di Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu. Adapun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km² BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG 2.1 Letak Geografis Pulau Burung Pulau Burung merupakan salah satu kecamatan dari 17 kecamatan yang berada dalam wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Letak geografis Kelurahan Way Urang dan Desa Hara Banjar Manis dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

Lampiran I Skematik Proses Perijinan. Universitas Sumatera Utara

Lampiran I Skematik Proses Perijinan. Universitas Sumatera Utara 61 Lampiran I Skematik Proses Perijinan 62 1. SISTEM PENGAGENDAAN PADA BUKU IJIN LAMPIRAN II KEPUTUSAN KEPALA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA MEDAN TANGGAL : 25 JANUARI 2010 No. Urut Tanggal Diterbitkan

Lebih terperinci

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN 5.1. LATAR BELAKANG DESA KESUMA Kawasan penelitian yang ditetapkan ialah Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Desa ini berada pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Sejarah Desa Perawang Barat adalah salah satu Desa hasil dari pemekaran dari Desa Induk yaitu Desa Tualang berdasarkan peraturan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN II. 1. Geografis Desa Khaiti Kecamatan Rambah Tengah Barat, Kabupaten Rokan Hulu merupakan salah satu Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Rokan Hulu Propinsi Riau.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Bukit Intan Makmur Bukit intan makmur adalah salah satu Desa di Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu adalah Exs Trans Pir Sungai Intan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Setelah dilakukan penelitian dengan mengumpulkan data skunder dari instansi terkait, dan data primer hasil observasi dan wawancara maka dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengetaskan kemiskinan, tetapi hingga

BAB I PENDAHULUAN. upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengetaskan kemiskinan, tetapi hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia salah satu negara dengan jumlah penduduk yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN 2.1 Sejarah Desa Pauh Desa Pauh ini terletak di Jalan Jala X Lingkungan 14 Terjun Medan. Nama asli dari desa ini sebenarnya adalah Desa Terjun Jalan

Lebih terperinci

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 62 BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 3.1.Letak Geografi 3.1.1. Luas Wilayah Kecamatan bungus teluk kabung merupakan salah satu kecamatan di kota padang,

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM Keadaan Geografis Kelurahan Titi Rante Kecamatan Medan Baru

BAB 2 GAMBARAN UMUM Keadaan Geografis Kelurahan Titi Rante Kecamatan Medan Baru BAB 2 GAMBARAN UMUM 2.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 2.1.1 Keadaan Geografis Kelurahan Titi Rante Kecamatan Medan Baru Kelurahan Titi Rante yang menjadi lokasi penelitian berada dibawah wewenang Kecamatan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena

BAB II METODE PENELITIAN. metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena BAB II METODE PENELITIAN II.1 Bentuk Penelitian Bentuk yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sebagaimana dikatakan Nawawi (1990:64) bahwa metode

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari 60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari 1. Sejarah Desa Rejosari Desa Rejosari pada awalnya merupakan sebuah pedukuhan yang berada di bawah wilayah Desa

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. 2.1 Sejarah Terbentuknya Kecamatan Medan Selayang

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. 2.1 Sejarah Terbentuknya Kecamatan Medan Selayang BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 2.1 Sejarah Terbentuknya Kecamatan Medan Selayang Kecamatan Medan Selayang adalah salah satu dari 21 kecamtan yang berada di bagian Barat Daya Wilayah Kota Medan memiliki

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah ini berdataran tinggi dan rendah mudah dilanda banjir karena desa

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah ini berdataran tinggi dan rendah mudah dilanda banjir karena desa 11 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis dan Demografis Desa Marsonja 1. Geografis Desa Marsonja Desa Marsonja merupakan salah satu desa dari sekian banyak Desa yang ada di Kecamatan Sungai

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI 2.1. Sejarah Kota Medan Kota Medan sebagai Ibukota dari propinsi Sumatera Utara memiliki berbagai keunikan yang berbeda dari ibu kota lainnya yang ada di Indonesia. Tanggal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN MEDAN SELAYANG SejarahTerbentuknya Kecamatan Medan Selayang

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN MEDAN SELAYANG SejarahTerbentuknya Kecamatan Medan Selayang BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN MEDAN SELAYANG 2.1. SejarahTerbentuknya Kecamatan Medan Selayang Menurut data yang diperoleh melalui kantor Kecamatan Medan Selayang disebutkan bahwa Kecamatan Medan Selayang

Lebih terperinci

Keseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada

Keseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada BAB II GAMBARAN UMUM PENGRAJIN ROTAN DI LINGKUNGAN X KELURAHAN SEI SIKAMBING D MEDAN 2.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian 2.1.1 Letak Geografis Kelurahan Sei Sikambing D merupakan salah satu kelurahan dari

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah

Lebih terperinci

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara Sumber: Chapman, D. J (2004) Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Geografis dan Administratif Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Lebih terperinci

Daftar Nama Kecamatan dan Kelurahan di Kota Medan

Daftar Nama Kecamatan dan Kelurahan di Kota Medan Daftar Nama Kecamatan dan Kelurahan di Kota Medan 1. Kecamatan Medan Amplas : Kelurahan/Desa Harjosari I Kelurahan/Desa Harjosari II Kelurahan/Desa Timbang Deli Kelurahan/Desa Bangun Mulia Kelurahan/Desa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan 77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.050 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 Katalog BPS : 1101002.6271010 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 ISSN :

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan 77 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Kecamatan Bumi Waras 1. Keadaan Umum Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012,

Lebih terperinci

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler BAB I Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler Kampung Hamdan merupakan salah satu daerah di Kota Medan yang termasuk sebagai daerah kumuh. Hal ini dilihat dari ketidak beraturannya permukiman warga

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota 66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan 78 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan UU No.33 Tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 Agustus

Lebih terperinci

BAB II. IDENTIFIKASI GEREJA KATOLIk. 2.1 Sejarah Berdirinya Gereja Katolik Santo Diego Martoba

BAB II. IDENTIFIKASI GEREJA KATOLIk. 2.1 Sejarah Berdirinya Gereja Katolik Santo Diego Martoba BAB II IDENTIFIKASI GEREJA KATOLIk 2.1 Sejarah Berdirinya Gereja Katolik Santo Diego Martoba Pada tahun 1952 penduduk km 9 dan 10 yang sebahagian besar berasal dari toba samosir dan janjiraja yang beragama

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita 1. Keadaan geografis Pasar Pelita merupakan salah satu pasar yang ada di kecamatan Kubu Babussalam tepatnya di desa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada 104 35-105

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH A. Keadaan Geografis Desa Sokaraja Tengah terletak di wilayah kerja Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Desa Sokaraja Tengah terdiri dari 2 Dusun, 7 RW,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN 2.1 Deskripsi Umum Wilayah 2.1.1 Sejarah Desa Lalang Menurut sejarah yang dapat dikutip dari cerita para orang tua sebagai putra daerah di Desa Lalang, bahwa Desa Lalang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Geografis KelurahanMaharatu Desa Swamedyaialah desa yang berkecukupan dalam hal sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dalam hal dana modal sehingga

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar 1. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar Desa Ranah Sungkai

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Agung Kabupaten OKU Selatan Sumatera Selatan. Posisi Desa Merpang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Agung Kabupaten OKU Selatan Sumatera Selatan. Posisi Desa Merpang 42 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Desa Merpang. Letak Geografis Desa Merpang merupakan daerah perbukitan yang terletak di Kecamatan Runjung Agung Kabupaten OKU Selatan Sumatera Selatan. Posisi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. maret Pada tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Mesuji dan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. maret Pada tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Mesuji dan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan umum Kabupaten Tulang Bawang Kabupaten Tulang Bawang adalah salah satu dari 10 Kabupaten di wilayah Propinsi Lampung. Kabupaten Tulang Bawang terbentuk pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis Parit Hidayat memilikii kondisi geografis dengan tipologi daerah datar dan didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah 517.25 Km,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah Dusun 003 Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo,

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah Dusun 003 Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo, 35 VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Pada bab ini akan disajikan hasil temuan data yang didapat dari lapangan dengan mendeskripsikan profil lokasi penelitian. Adapun

Lebih terperinci

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH. singkatan dari produktif, profesional, ijo rojo-royo, tertib, aman, sehat, dan asri.

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH. singkatan dari produktif, profesional, ijo rojo-royo, tertib, aman, sehat, dan asri. IV. KEADAAN UMUM WILAYAH Kabupaten Bantul merupakan kabupaten yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Bantul memiliki moto adalah projotamansari yaitu singkatan dari produktif, profesional,

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MELAKUKAN WAWANCARA

LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MELAKUKAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MELAKUKAN WAWANCARA NAMA : UMUR : JENIS KELAMIN : PEKERJAAN : TINGKAT PENDIDIKAN : AGAMA : HUBUNGAN DENGAN PENDERITA : Dengan menyatakan kesediaan untuk melakukan wawancara

Lebih terperinci

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1 BAB II DESA BERINGIN JAYA A. Geografis Desa Beringin Jaya secara geografis terletak di Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi, dengan luas daerah 35 km 2. Desa Beringin Jaya berbatasan langsung

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian di setiap bagian yang diperlukan dalam penelitian ini. Kita dapat mulai untuk meneliti apa

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dianggap sebagai penyebab utama masalah perumahan adalah

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dianggap sebagai penyebab utama masalah perumahan adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telaah historis terhadap pengalaman pengadaan perumahan pada skala nasional akan memberi wadah kontekstual bagi usaha memahami proses perumahan yang merupakan wujud

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah 10 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Kesuma Nama Kesuma dulunya namanya adalah Kalam Pasir yang dulunya terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah berkunjung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM KELURAHAN SOREK SATU KECAMATAN PANGKALAN KURAS

BAB II TINJAUAN UMUM KELURAHAN SOREK SATU KECAMATAN PANGKALAN KURAS BAB II TINJAUAN UMUM KELURAHAN SOREK SATU KECAMATAN PANGKALAN KURAS A. Sejarah Kelurahan Sorek Satu Pada permulaan berdirinya Kelurahan SorekSatu masih merupakan hutan yang pada umumnya tanaman bambu yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. di atas permukaan laut dengan topografi datar (rata). Suhu udara pertahun berkisar

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. di atas permukaan laut dengan topografi datar (rata). Suhu udara pertahun berkisar BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Kota Medan Kotamadya Medan adalah salah satu ibukota provinsi yang terbesar penduduknya di Indonesia. Letak Kota Medan berada di bagian timur Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB II KELURAHAN TANJUNG SELAMAT

BAB II KELURAHAN TANJUNG SELAMAT BAB II KELURAHAN TANJUNG SELAMAT II.1 Sejarah Singkat Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan sekilas keadaan Kelurahan Tanjung Selamat, sejarah, letak geografis, lembaga pemerintah, orbitasi Kelurahan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara. BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografi dan Demografi Geografi Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara. Batas wilayah di Desa Naga Beralih Kecamatan Kampar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yakni penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi 23 PROFIL DESA Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil lokasi penelitian, yang pertama mengenai profil Kelurahan Loji dan yang kedua mengenai profil Kelurahan Situ Gede. Penjelasan profil masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Kecamatan Batang Cenaku. Kecamatan Batang Cenaku memiliki luas daerah sebesar 634,43 Km

BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Kecamatan Batang Cenaku. Kecamatan Batang Cenaku memiliki luas daerah sebesar 634,43 Km BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Kecamatan Batang Cenaku Kecamatan Batang Cenaku memiliki luas daerah sebesar 634,43 Km yang terdiri dari 20 Desa/Kelurahan yaitu Talang Bersemi, Talang Mulya, Anak

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. GEOGRAFI 1. Letak Kelurahan Sepang Jaya Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Propinsi Lampung, sekaligus sebagai pusat perdagangan dan jasa terbesar di propinsi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( ) BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR (1998-2005) 2.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam Kecamatan Ajibata merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir dengan luas wilayah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Wilayah Propinsi Lampung 1. Geografi Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau Sumatera dengan luas wilayah 35.288,35 Km 2. Propinsi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO 4. 1. Kondisi Geografis 4.1.1. Batas Administrasi Desa Polobogo termasuk dalam wilayah administrasi kecamatan Getasan, kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Wilayah

Lebih terperinci

DATA POKOK DESA/KELURAHAN BULAN NOPEMBER - TAHUN 2017

DATA POKOK DESA/KELURAHAN BULAN NOPEMBER - TAHUN 2017 DATA POKOK DESA/KELURAHAN BULAN NOPEMBER - TAHUN 2017 Kode Desa (Kode PUM) :... Nama Desa/Kelurahan :... Kecamatan :... Kabupaten/Kota :... Provinsi :... Tahun Pembentukan :... Dasar Hukum Pembentukan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan 29 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Teluk Mesjid Desa Teluk Mesjid adalah suatu wilayah di kecamatan Sungai Apit kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

Lebih terperinci