PELATIHAN FOTOGRAFI UNTUK SMP, SMA, DAN SMK DI KOTA SINGARAJA
|
|
- Fanny Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PELATIHAN FOTOGRAFI UNTUK SMP, SMA, DAN SMK DI KOTA SINGARAJA I Gede Ratnaya 1, Nyoman Santiyadnya 2, Luh Krisnawati 3, I Gede Nurhayata 4, I Gede Siden Sudaryana 5, Ni Made Wahyuni 6 1,2,3,4,5,6 Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha ratnayagede@yahoo.com ABSTRACT In addition to vocational students, it seems that many high school and junior high school students are happy with photo-photographing activities. Among them, these activities there are considered as a hobby, as a preliminary preparation to become a photographer, and there is regard as a trend only. According to the team of devotion, this kind of activity is a positive activity and can be developed into a job that can bring financial value. For high school and junior high school students, such activities have not been supported by structured activities in schools. Thus the dedication in the form of photography training is done. This activity received a good reception from the participants consisting of students of junior high, high school, and vocational, all of whom amounted to 30 people. Participants are happy to receive such training as they gain additional knowledge and skills. This activity is also as a promotion and socialization event Prodi Electrical Engineering Education FTK UNDIKSHA. Keywords: hobby, photography, Electrical Engineering Education ABSTRAK Selain siswa SMK, tampaknya banyak juga siswa SMA dan SMP yang senang dengan kegiatan fotomemfoto. Diantara mereka, kegiatan ini ada yang menganggap sebagai hobi, sebagai persiapan awal untuk menjadi fotografer, dan ada yang menganggap sebagai hanya trend saja. Menurut tim pengabdian, kegiatan seperti ini adalah kegiatan yang positif dan bisa dikembangkan menjadi suatu pekerjaan yang bisa mendatangkan nilai finansial. Untuk siswa SMA dan SMP, kegiatan seperti ini belum ditunjang oleh kegiatan terstruktur di sekolah. Dengan demikian pengabdian yang berupa pelatihan fotografi dilakukan. Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari para peserta yang terdiri-dari siswa SMP, SMA, dan SMK yang semuanya berjumlah 30 orang. Para peserta merasa senang mendapat pelatihan seperti ini karena mendapat pengetahuan dan keterampilan tambahan. Kegiatan ini juga sebagai ajang promosi dan sosialisi Prodi Pendidikan Teknik Elektro FTK UNDIKSHA. Kata kunci: hobi, fotografi, Pendidikan Teknik Elektro PENDAHULUAN Sumber daya manusia dituntut untuk memiliki keunggulan dalam persaingan global. Usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan, salah satunya melalui pendidikan. Pendidikan berperan untuk mewujudkan manusia yang berkualitas, sebab pendidikan dipandang mampu untuk merubah manusia menjadi lebih baik. Hal tersebut tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 pasal 1 (2006:2) pendidikan didefinisikan sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, 380
2 pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Pada era modern seperti saat ini, perkembangan teknologi berjalan pesat di segala bidang. Tentu saja ini berdampak semakin memudahkan segala kebutuhan dan keinginan manusia dan akan terus berkembang setiap detiknya. Dahulu manusia menggunakan kamera manual dan film seluloid untuk pengambilan gambar. Seiring berjalannya waktu dan dan berkembangnya teknologi, kamera manual lama kelamaan digantikan dengan kamera digital. Kamera digital relatif lebih mudah digunakan dan tidak merepotkan karena tidak lagi menggunakan film seluloid untuk menangkap gambar, melainkan menggunakan sensor digital yang terdapat di dalam body kamera. Selain itu juga, kamera digital menggunakan memory card sebagai media penyimpanannya. Sehingga dapat memudahkan untuk mengambil gambar dalam jumlah yang banyak tanpa harus mengganti film seluloid. Dengan adanya perkembangan teknologi pada bidang fotografi membuat kamera Single Lens Reflex (SLR) manual mulai digantikan kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR). Penggunaan kamera DSLR dinilai memang jauh lebih efisien, berbagai fitur tidak dijumpai pada kamera SLR manual seperti automatic focusing, automatic shutter speed, pengatur white balance, dan lain sebagainya. Hal ini tentu saja membuat orang beralih pada kamera DSLR. Menilik lebih jauh tentang kamera DSLR, masalah yang sering terjadi pada pengguna yang masih pemula adalah pada masalah teknik dasar fotografi kamera DSLR. Pengguna awal kamera biasanya masih belum memahami apa fungsi dari ISO, kecepatan shutter, bukaan diafragma, dan lain sebagainya. Sehingga gambar yang ditangkap melalui kamera menjadi kurang bagus. Hal yang seperti ini juga dijumpai pada siswa-siswi SMK jurusan Multimedia yang pertama kali belajar menggunakan kamera DSLR pada praktik pelajaran Komposisi Foto Digital. Berdasarkan observasi yang dilakukan tim pelaksana pengabdian, saat ini di kota Singaraja ada beberapa SMK yang membuka Jurusan Multimedia dan siswa yang mengambil jurusan ini cukup banyak sekitar 200-an orang. Salah satu mata pelajaran pada jurusan multimedia ini adalah Mata Pelajaran Komposisi Foto Digital dengan salah satu kompetensinya adalah pengambilan gambar dan pengoperasian kamera DSLR. Tapi keterbatasan alat dan waktu praktik merupakan kendala utama yang membuat siswa menjadi sukar untuk memahami bagaimana teknik fotografi yang baik menggunakan kamera DSLR. Pembelajaran dilakukan di luar ruangan dan hanya tersedia satu kamera untuk satu kelas pada saat praktik Mata Pelajaran Komposisi Foto Digital. Sejumlah siswa dalam satu kelas harus bergantian untuk sekedar mengambil gambar salah satu objek. Ditambah lagi dengan jam praktik yang terbatas membuat tidak semua siswa dapat mencoba langsung bagaimana mengambil gambar menggunakan kamera DSLR. Sehingga siswa menjadi kurang memahami bagaimana cara pengambilan gambar dan penggunaan kamera yang benar. Selain siswa SMK, tampaknya banyak juga siswa SMA dan SMP yang senang dengan kegiatan foto-memfoto. Diantara mereka, kegiatan ini ada yang menganggap sebagai hobi, sebagai persiapan awal untuk menjadi fotografer, dan ada yang menganggap sebagai hanya trend saja. Menurut tim pengabdian, kegiatan seperti ini adalah kegiatan yang positif dan bisa dikembangkan menjadi suatu pekerjaan yang bisa mendatangkan nilai finansial. Untuk siswa SMA dan SMP, kegiatan seperti ini belum ditunjang oleh kegiatan terstruktur di sekolah. Hal ini berbeda dengan kegiatan siswa jurusan multimedia yang adapa pada SMK. Namun demikian, berdasarkan wawancara tim pengabdian 381
3 dengan guru-guru SMK yang mengajar pada jurusan multimedia menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang mengikuti Mata Pelajaran Komposisi Foto Digital masih kurang memuaskan karena memiliki kendala khususnya dalam hal penguasaan teknik dasar fotografi. Kota Singaraja adalah salah satu kota yang ada di Provinsi Bali. Kota Singaraja adalah ibu kota bagi Kabupaten Buleleng yang dibatasi oleh Kabupaten Jembrana di bagian Barat, Tabanan, Badung dan Bangli dibagian Selatan, sedangkan di sebelah Timurnya dibatasi oleh Kabupaten Karangasem dan di sebelah utaranya adalah Laut Jawa. Secara geografis Kota Singaraja terletak di LS dan BT, luas seluruh wilayah Kota Singaraja adalah 27,89 km2 yang terdiri dari lahan sawah seluas 844,15 km2, tegal/huma seluas 464,46 km2, perkebunan seluas 121 km2, pekarangan seluas 1063,46 km2, kuburan seluas 6,61 km2 dan lain lain seluas 216,09 km2. Rata rata pertumbuhan penduduknya mencapai 1,01% per tahun. Gambar 1. Peta Kota Singaraja Secara administratif Kota Singaraja terbagi menjadi 18 (delapan belas) Kelurahan dan 1 (satu) Desa, yaitu Kelurahan Banyuasri, Kelurahan Kaliuntu, Kelurahan Kampung Anyar, Kelurahan Kampung Bugis, Kelurahan Kampung Kajanan, Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan Banjar Bali, Kelurahan Banjar Jawa, Kelurahan Banyuning, Kelurahan Astina, Kelurahan Kendran, Kelurahan Singaraja, Kelurahan Liligundi, Kelurahan Paket Agung, Kelurahan Banjar Tegal, Kelurahan Beratan, Kelurahan Penarukan, Kelurahan Sukasada, dan Desa Baktiseraga. Kota Singaraja mempunyai historis yang sangat unik, mulai dari jaman sejarah kerajaan, jaman penjajahan oleh Kolonial Hindia Belanda, jaman perjuangan kemerdekaan, dan jaman setelah kemerdekaan. Kota singaraja pernah menjadi ibu kota Nusa Tenggara, menjadi pusat pemerintahan. Namun sekarang tidak lagi menjadi pusat pemerintahan Bali Nusa Tenggara. Walaupun demikian Kota Singaraja tetap berkesan sebagai kota pendidikan. Banyak tokoh-tokoh di Bali, saat mudanya mengenyam pendidikan di Kota Singaraja. Selain sebagai kota pendidikan, kota Singaraja mempunyai destinasi pariwisata yang menarik untuk dikunjungi. Ada beberapa tempat wisata yang berdekatan dengan kota Singaraja namun secara manajemen promosinya belum berjalan dengan baik. Ada beberapa kendala yang dialami oleh dinas Kabupaten setempat (Buleleng) dalam promosi pariwisata daerah ini. Belum adanya fotografer yang handal yang mampu merekam situasi daerah ini sebagai ajang dalam promosi wisata bagi Buleleng, hal ini menjadi kendala bagi pemerintah setempat untuk mewujudkan Buleleng sebagai daerah wisata. Dengan kata lain, Pemerintah setempat membutuh fotografer-fotografer untuk menunjang kegiatan promosi Buleleng sebagai daerah wisata. Di kota Singaraja, ada sekitaran 200-an siswa SMK N 3 Singaraja yang mengambil jurusan Multimedia (yang mempelajari tentang fotografi). Keterampilan siswa yang minim dalam menggunakan kamera DSLR bisa disebabkan oleh cara belajar siswa mengenai materi itu tidak baik, bisa juga karena siswa memang 382
4 tidak mendapatkan pengetahuan tentang itu dari gurunya atau bosan dengan gurunya yang kesannya itu-itu saja. Oleh karenanya tim pengabdian berusaha untuk menambah wawasan kepada siswa tentang penggunaan kamera DSLR melalui suatu kegiatan pelatihan fotografi yang diberikan oleh sesorang yang bukan gurunya di sekolah. METODE Pelaksanaan pengabdian ini diberikan kepada para siswa SMP, SMA, dan SMK dengan jumlah sebanyak kurang lebih 30 orang. Pelaksanaan pengabdian dilakukan melalui pelatihan. Untuk memperlancar pelatihan, tim pengabdian terlebih dahulu menyiapkan sarana dan prasarana yang bisa mempercepat tercapainya target. Pelatihan akan dilaksanakan selama 1 hari. Tim pengabdian mengundang pakar fotografi untuk memberikan materi pelatihan. Di awal kegiatan peserta akan diberikan kuesioner untuk dijawab. Skor hasil kuesioner ini dipakai sebagai dasar acuan keterampilan awal yang dimiliki oleh peserta. Selanjutnya pelaksanaan pelatihan yang disertai dengan praktik menggunakan kamera. Praktik penggunaan kamera akan dilakukan diluar ruangan (alam bebas) dengan pengawasan oleh tim pengabdian. Selanjutnya rekaman foto akan dianalisis oleh pakar untuk dievaluasi kualitasnya. Di akhir kegiatan, peserta akan diberikan sertifikan yang menyatakan bahwa telah mengikuti pelatihan fotografi. Sarana dan prasarana yang mesti disiapkan oleh tim pengabdian adalah pengadaan kamera yang jumlahnya mendekati jumlah peserta dengan jalan menyewa dari pihak lain. Selebihnya adalah peralatan seperti proyektor infocus, kertas cetak foto, printer, dan lain-lain. Pendampingan praktik penggunaan kamera dilakukan oleh tim pengabdian yang dibantu oleh beberapa mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Elektro. Kegemaran yang hanya jepret sana jepret sini menggunakan kamera untuk mengambil gambar atau objek banyak dilakukan oleh para siswa, baik itu siswa SMP, SMA, maupun SMK. Namun hasil pengambilan gambarnya sering tidak berkualitas, hanya merupakan foto yang kabur atau tidak berkualitas. Kegemaran ini sebaiknya diarahkan atau distrukturisasi melalui pelatihan fotografi sehingga mereka terampil dalam penggunaan kamera dan selanjutnya bisa menghasilkan foto yang berkualitas. HASIL DAN PEMBAHASAN Secara keseluruhan pengabdian yang berupa pelatihan fotografi diikuti 30 peserta yang terdiri-dari 8 siswa SMP, 12 siswa SMA, dan 10 siswa SMK di Kabupaten Buleleng. Deskripsi peserta pelatihan sesuai dengan Gambar 1. Gambar 1. Deskripsi Peserta Pelatihan Fotografi Kegiatan pengabdian ini disambut baik oleh para peserta karena kegiatan ini sangat sesuai dengan hobi anak muda jaman sekarang ini. Penyaji kegiatan ini dilakukan oleh 2 orang yang sudah berpengalaman dalam fotografi. Saat proses pelatihan dilaksanakan semua peserta mengikuti dengan baik, tertib, dan 383
5 bersahaja. Beberapa mahasiswa dari Prodi Teknik Elektro FTK UNDIKSHA tertarik untuk bisa mengikuti pelatihan ini dan atas ijin panitia, beberapa mahasiswa tersebut dipersilahkan untuk memasuki ruangan pelatihan. Setelah materi pelatihan disampaikan, dilanjutkan dengan latihan di luar ruangan untuk menggunakan kamera menangkap gambar sesuai dengan keinginan masingmasing peserta dengan menerapkan teknik yang diberikan pada saat di dalam ruang pelatihan. Hasil penangkapan gambar yang dilakukan oleh peserta dievaluasi oleh kedua pakar. Rata-rata hasil penangkapan gambar dikategorikan baik namun ada 5 orang peserta yang hasil penangkapan gambarnya kurang memuaskan karena saat pengambilan gambar kameranya bergerak dan setelah diberikan kesempatan mengambil gambar ulang, hasilnya menjadi kategori baik. Diakhir kegiatan, para peserta pelatihan diberikan angket /kuesioner untuk memberikan respon terhadap kegiatan pelatihan ini. Secara umum dapat dikatakan, peserta pelatihan senang mendapat kegiatan pengabdian seperti ini. Beberapa peserta dari SMA dan SMK meminta kegiatan seperti ini rutin dilakukan paling tidak 3 bulan sekali. Dan bahkan peserta dari SMK meminta agar UNDIKSHA melaksanakan kegiatan lomba tentang fotografi. SIMPULAN Kegiatan pengabdian yang berupa pelatihan fotografi ini sangat menarik, hal ini berdasarkan pendapat dari para peserta pelatihan melalui angket /kuesioner yang diberikan kepadanya. Karena kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh Prodi S1 Pendidikan Teknik Elektro maka Prodi ini menjadi lebih dikenal dikalangan sekolah peserta pelatihan dan hal ini merupakan tujuan tambahan dari kegiatan ini di samping memberikan keterampilan bagi para peserta pelatihan sebagai tujuan utamanya. DAFTAR RUJUKAN Correll, Robert. (2011). Digital SLR Photography All-in-One For Dummies. Indianapolis: Wiley Publishing. Curtin, Dennis P. (2013). A ShortCourses Book: The Textbook of Digital Photography Second Edition. Massachusetts: ShortCourses. Mulyanta, Edi S. (2007). Teknik Modern Fotografi Digital. Yogyakarta: Andi Offset. Sulaiman, Amir Hamzah. (1982). Teknik Kamar Gelap untuk Fotografi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 384
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KOTA SINGARAJA, PEMERINTAH DAERAH, PERATURAN DAERAH, DAN KAWASAN TANPA ROKOK
23 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KOTA SINGARAJA, PEMERINTAH DAERAH, PERATURAN DAERAH, DAN KAWASAN TANPA ROKOK 1.1 Tinjauan Umum Tentang Kota Singaraja Kota Singaraja merupakan wilayah administratif dari
Lebih terperinciTeknik Dasar Fotografi. Daniar Wikan Setyanto, M.Sn
Teknik Dasar Fotografi Daniar Wikan Setyanto, M.Sn A. FOKUS Focusing ialah kegiatan mengatur ketajaman objek foto, dilakukan dengan memutar ring fokus pada lensa sehingga terlihat pada jendela bidik objek
Lebih terperinciBAB III KAJIAN LAPANGAN
BAB III KAJIAN LAPANGAN 1. A. Tinjauan Umum Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Propinsi DIY dan merupakan satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus Kota di samping 4 daerah tingkat II lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Fotografi Semarang. Ilham Abi Pradiptha Andreas Feininger, Photographer,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keinginan seseorang untuk bercerita tentang suatu pengalaman ekspresi diri, peristiwa yang aktual, nostalgia, menjadikan foto sebagai media yang akurat untuk mengungkapkan
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KABUPATEN BADUNG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciDasar-Dasar Fotografi. Multimedia SMKN 1 Bojongsari
Dasar-Dasar Fotografi Multimedia SMKN 1 Bojongsari Pengenalan Fotografi Fotografi artinya melukis dengan cahaya. Tanpa cahaya, tidak akan ada fotografi. Seni fotografi pada dasarnya adalah melihat dan
Lebih terperinci`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan
Bagus A, Wirawan; Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Simulasi Pada Standar Kompetensi Dasar Fotografi `PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI
Lebih terperinciKAJIAN KELAYAKAN PEMBUKAAN PRODI D III TEKNIK LISTRIK FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
KAJIAN KELAYAKAN PEMBUKAAN PRODI D III TEKNIK LISTRIK FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Luh Krisnawati 1, Agus Adiarta 2, Nyoman Santiyadnya 3, Ketut Udy Ariawan 4 1,4 Prodi Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebesaran, dan berbagai hal yang indah disekitarnya (Bachtiar, 2008 : 38). perkembangan teknologi yang semakin modern.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Foto adalah salah satu kegiatan yang banyak digemari orang. Dengan foto, kita dapat mengabadikan moment atau peristiwa tertentu yang tidak dapat dilihat ulang oleh
Lebih terperinciLomba Canon PhotoMarathon 2016
Lomba Canon PhotoMarathon 2016 Pengalaman mengikuti Lomba Canon PhotoMarathon 2016 [caption id="attachment_35404" align="aligncenter" width="676"] Saya bersama Mbak Wina Van Dijk, yaitu kakak kelas di
Lebih terperinciBasic Photography. Setting & Composition PART II
Basic Photography Setting & Composition PART II Bagaimana Melakukan Setting Pada Kamera Komposisi dan penempatan subyek dalam foto 2 Anatomi Kamera DSLR Anatomi Kamera DSLR Creative Mode CREATIVE MODE
Lebih terperinciPELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA
PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA Made Juniantari 1, Ni Putu Sri Ratna Dewi 2, Ni Luh Pande Latria Devi 3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan kamera DSLR (Digital Single Lens Reflect) telah menjadi hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan kamera DSLR (Digital Single Lens Reflect) telah menjadi hal baru bagi masyarakat Indonesia. Kamera DSLR yang pada awalnya lebih banyak dimiliki oleh para
Lebih terperinciPELATIHAN FOTOGRAFI DASAR UNTUK SISWA DAN SISWI SMU 6 JAKARTA
PELATIHAN FOTOGRAFI DASAR UNTUK SISWA DAN SISWI SMU 6 JAKARTA Erlina Novianti Program Studi Fotografi, Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti Jl. Kyai Tapa No. 1 Jakarta Barat E-mail: pikpie@yahoo.com
Lebih terperinciRENCANA KEGIATAN KKN-PPM
RENCANA KEGIATAN KKN-PPM I. DESKRIPSI KEGIATAN 1.1. Judul Peningkatan Peran Mahasiswa Universitas Udayana dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Tembuku Guna Menuju Desa Wisata yang Sehat dan Produktif. 1.2.
Lebih terperinciPELATIHAN MICROSOFT POWER POINT 2007 UNTUK ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SE-KECAMATAN BULELENG
PELATIHAN MICROSOFT POWER POINT 2007 UNTUK ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SE-KECAMATAN BULELENG Oleh: Made Windu Antara Kesiman, dkk Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas
Lebih terperinciPENGENALAN TEKNIK DASAR FOTOGRAFI
PENGENALAN TEKNIK DASAR FOTOGRAFI Agnes Paulina Gunawan Jurusan Desain Komunikasi Visual, School of Design, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11840 agunawan@binus.edu ABSTRACT
Lebih terperinciPEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)
PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) KECAMATAN BULELENG JALAN KARTINI NOMOR 4 A, SINGARAJA-BALI Telepon : (0362) 24346 Website : buleleng.bulelengkab.go.id Email : camatbuleleng@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. Hal tersebut
Lebih terperinciPELATIHAN IMPLEMENTASI E-COMMERCE UNTUK MENANGKAP PELUANG USAHA BAGI GENERASI MUDA DI KELURAHAN KUTA
JURNAL UDAYANA MENGABDI, VOLUME 15 NOMOR 2, MEI 2016 PELATIHAN IMPLEMENTASI E-COMMERCE UNTUK MENANGKAP PELUANG USAHA BAGI GENERASI MUDA DI KELURAHAN KUTA I.K.A.Purnawan 1 ABSTRAK Tujuan pengabdian ingin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus menghadapi persaingan yang ketat. Dalam era perkembangan zaman yang UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat ini menjadikan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat. Dalam era perkembangan zaman yang semakin cepat dan batas
Lebih terperinciBAB III DATA 3.1 Media-media belajar photography Banyak sekali media-media untuk mempelajari tehnik-tehnik photography, misalnya dari buku, di tempat-tempat penjualan buku dapat ditemui berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fotografi merupakan seni yang mempunyai banyak sekali peminat dari berbagai lapisan masyarakat. Dunia fotografi semakin berkembang dengan semakin banyaknya alat untuk
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN BANTUAN HASIL PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA PROVINSI BALI TAHUN ANGGARAN 2011. DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPELATIHAN MICROSOFT POWER POINT 2007 UNTUK ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SE-KECAMATAN BULELENG. oleh, Made Windu Antara Kesiman
PELATIHAN MICROSOFT POWER POINT 2007 UNTUK ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SE-KECAMATAN BULELENG oleh, Made Windu Antara Kesiman Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPROPOSAL SEMINAR VIDEOGRAFI (FIND YOUR PASSION TO BE CREATIVE VIDEO MAKER)
PROPOSAL SEMINAR VIDEOGRAFI (FIND YOUR PASSION TO BE CREATIVE VIDEO MAKER) Oleh : Pande Made Indra Putra (1505021015) Ketut Bagus Prawira Hadinata (1505023001) I Nyoman Gito Prastya (1505021017) I Wayan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PERANCANGAN KARYA
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PERANCANGAN KARYA 2.1 Majalah Kreatif Majalah adalah sebuah media publikasi atau terbitan secara berkala yang memuat artikel artikel dari berbagai penulis (Assegaff, 1983 : 127).
Lebih terperinciPENGOPERASIAN KAMERA DSLR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION
Pembelajaran Direct Instruction (Mega Yuliantika) 1 PENINGKATAN SKILL PENGOPERASIAN KAMERA DSLR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION PADA MATA PELAJARAN KOMPOSISI FOTO DIGITAL SISWA KELAS XI MULTIMEDIA
Lebih terperinciSEKILAS TENTANG MATARAM DAN TAMAN NASIONAL WISATA PERAIRAN (TWP) GILI MATRA LOMBOK, JUNI 2011
SEKILAS TENTANG MATARAM DAN TAMAN NASIONAL WISATA PERAIRAN (TWP) GILI MATRA LOMBOK, JUNI 2011 Kota Mataram Kota Mataram merupakan ibukota Propinsi Nusa Tenggara Barat, sekaligus ibukota Pemerintah Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi komputer dan informatika pada abad 21 ini berkembang dengan pesat dan didukung dengan penggunaan komputer yang menjadi kebutuhan masyarakat. Komputer merupakan
Lebih terperinciFotografer Freelance, Kantongi Laba Dari Moment Istimewa
Fotografer Freelance, Kantongi Laba Dari Moment Istimewa Merintis sebuah usaha memang bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Termasuk juga ketika kita masih duduk di bangku kuliah dan menekuni sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nur Muladica Gedung Fotografi di kota Semarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu manusia berusaha mendokumentasikan sebuah peristiwa. Terlihat dengan adanya gambar-gambar pada dinding gua, kulit kayu, kulit binatang, relief, dan
Lebih terperinciOleh : Ari Bowo Sucipto
Oleh : Ari Bowo Sucipto PENGENALAN KAMERA A. KAMERA Secara umum pengertian kamera adalah alat untuk merekam obyek, gambar, imaji melalui sebuah lubang pada lensa yang melibatkan pencahayaan disekitar obyek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pusat Komunitas Fotografi di Denpasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan pecinta fotografi di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat signifikan karena perkembangan fotografi mengalami banyak perubahan fungsi. Awalnya
Lebih terperinciPELATIHAN MANAJEMEN LABORATORIUM UNTUK PENGELOLA LABORATORIUM IPA TINGKAT SMA DI KABUPATEN BOJONEGORO
PELATIHAN MANAJEMEN LABORATORIUM UNTUK PENGELOLA LABORATORIUM IPA TINGKAT SMA DI KABUPATEN BOJONEGORO Oleh: Nurita Apridiana Lestari 1, Mukhayyarotin Niswati Rodliyatul Jauhariyah 2, Utama Alan Deta 3
Lebih terperinciSEKILAS TENTANG PHOTOGRAPHY
SEKILAS TENTANG PHOTOGRAPHY Kata photography berasal dari kata photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti gambar. Jadi photography bisa diartikan menggambar/melukis dengan cahaya. Kamera film, sekarang
Lebih terperinciJurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian
Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (114 dari 224) Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian PEMANFAATAN PANTAI AYAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI KELAS X MATERI POKOK HIDROSFER
Lebih terperinciMEMBANGUN WEBSITE UNTUK PEMBELAJARAN TEKNIK FOTOGRAFI MAKRO DENGAN OBJEK SERANGGA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Apik Bhekti Nofanda
MEMBANGUN WEBSITE UNTUK PEMBELAJARAN TEKNIK FOTOGRAFI MAKRO DENGAN OBJEK SERANGGA NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Apik Bhekti Nofanda 08.11.1974 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M)
LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M) Judul: Pelatihan Pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-guru SMA dan SMP se-kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem Oleh: I Gede Partha
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM Bujur Timur dan antara Lintang Selatan. Batas wilayah. 19 sampai dengan 162 meter.
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Objek Wisata dan merupakan salah satu objek wisata yang berada di Kabupaten Pesawaran. Kabupaten Pesawaran sendiri merupakan kabupaten yang baru terbentuk
Lebih terperinciPERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 2015
PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 215 Ir. Ni Putu Suastini, MSi (Penyuluh Pertanian Madya) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng 215 PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN BERAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat sekaligus menjadi ibukota provinsi tersebut. Kota ini berada sekitar 140 km sebelah tenggara Jakarta. Bandung
Lebih terperinciPENGARUH TEKNOLOGI KAMERA TERHADAP GAYA HIDUP REMAJA
BAB II PENGARUH TEKNOLOGI KAMERA TERHADAP GAYA HIDUP REMAJA II. 1. Kamera Yozardi (2006) menjelaskan "kamera adalah alat untuk merekam gambar suatu objek pada permukaan cahaya" (h.13). Dalam kamus Besar
Lebih terperinciPelatihan Pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-guru SMA dan SMP se-kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem
Pelatihan Pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-guru SMA dan SMP se-kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem I Gede Partha Sindu 1, I Nyoman Laba Jayanta 2, Gede Aditra Pradnyana 3, I Gede
Lebih terperinciMetode Forward Chaining pada Aplikasi Android untuk Pemilihan Komponen Kamera DSLR
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Metode Forward Chaining pada Aplikasi Android untuk Pemilihan Komponen Kamera DSLR Yohanes Priyo Atmojo 1), Bagus Made Sabda
Lebih terperinciPertemuan 3. Fotografi ACHMAD BASUKI
Pertemuan 3 Fotografi ACHMAD BASUKI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Mengenal Kamera PERTEMUAN 3 Macam-macam Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) Kamera Point & Shoot (kamera pocket) Kamera Mirrorless
Lebih terperinciPRAKTIKUM FOTOGRAFI TAHAP I
PRAKTIKUM FOTOGRAFI TAHAP I DASAR-DASAR FOTOGRAFI 1. Antara Mata Manusia Dan Mata Kamera Secara sekilas melakukan potret-memotret adalah perkara yang mudah.beberapa tipe produk kamera saku memang disediakan
Lebih terperinciMETODE PERANCANGAN. A. Orisinalitas
BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Negara Indonesia dikenal sebagai suatu wilayah yang memiliki banyak potensi sumber daya alam khususnya dibidang pariwisata, yang dapat menjadi nilai jual tersendiri
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH FOTOGRAFI
RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH FOTOGRAFI Fakultas : ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Jurusan/Program studi : Ilmu Komunikasi Tahun akademik : 2013/2014 Semester : III Mata kuliah/ Kode : FOTOGRAFI/ SPK
Lebih terperinciGaleri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini
Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok Ni Made Dristianti Megarini 3407100128 Potensi perkembangan kreatifitas dan seni Lombok sangat pesat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Apriyanti, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini kita mengetahui bahwa pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Kualitas pendidikan yang baik akan membuat suatu Negara mengalami kemajuan, sehingga
Lebih terperinciNi Luh Putu Kurniawati, S.Kom. SMK PGRI 2 Badung Jurusan Multimedia 2011
Ni Luh Putu Kurniawati, S.Kom SMK PGRI 2 Badung Jurusan Multimedia 2011 Merawat Peralatan Multimedia 1. Menjelaskan Langkah-langkah perawatan peralatan Multimedia 2. Membuat kartu perawatan Peralatan Multimedia
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN TAMBAHAN BANTUAN HASIL PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA PROVINSI BALI TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN
Lebih terperinciTujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :
Tujuan Instruksional Umum : 1. Memberikan pemahaman fungsi bagian tubuh kamera dengan perhitungan kombinasi angka angka. 2. Memberikan pemahaman mengenai bagian - bagian tubuh kamera. 3. Memberikan pemahaman
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN BANTUAN HASIL PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA PROVINSI BALI TAHUN ANGGARAN 2015
Lebih terperinciPELATIHAN PEMBUATAN BLOG SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN BISNIS INTERNET DI ERA GLOBAL BAGI MAHASISWA D3 UNDIKSHA. Oleh: I Gede Mahendra Darmawiguna, dkk
PELATIHAN PEMBUATAN BLOG SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN BISNIS INTERNET DI ERA GLOBAL BAGI MAHASISWA D3 UNDIKSHA Oleh: I Gede Mahendra Darmawiguna, dkk Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik
Lebih terperinciJurnal Geodesi Undip AGUSTUS 2015
ANALISIS DAYA TAMPUNG FASILITAS PENDIDIKAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK USIA SEKOLAH BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Widya Prajna, Sutomo Kahar, Arwan Putra Wijaya *) Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas
Lebih terperinciCalyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016) PEMBUATAN APLIKASI PEMBELAJARAN FOTOGRAFI DASAR. Thomas Agustinus Subhyakta
PEMBUATAN APLIKASI PEMBELAJARAN FOTOGRAFI DASAR Thomas Agustinus Subhyakta Teknik Informatika Program Multimedia / Fakultas Teknik thomas040893@gmail.com Abstrak - Semakin berkembangnya teknologi, kamera
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAAN PENGGUNAAN IC 555 UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU FISIKA SMP DAN SMA PEMBINA EKSTRAKURIKULER ELEKTRONIKA DI KECAMATAN BULELENG Oleh Luh Putu Budi
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN TAMBAHAN BANTUAN HASIL PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA PROVINSI BALI TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciPROFIL PARIWISATA KABUPATEN REMBANG BERBASIS WEB DENGAN PHP DAN MySQL
PROFIL PARIWISATA KABUPATEN REMBANG BERBASIS WEB DENGAN PHP DAN MySQL TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik
Lebih terperinciDAMPAK MINIMARKET TERHADAP EKSISTENSI WARUNG TRADISIONAL DI KOTA SINGARAJA. Oleh: Ni Komang Ayu Triadi Dewi
DAMPAK MINIMARKET TERHADAP EKSISTENSI WARUNG TRADISIONAL DI KOTA SINGARAJA Oleh: Ni Komang Ayu Triadi Dewi Ida Bagus Made Astawa, I Nyoman Suditha *) Universitas Pendidikan Ganesha, Jln. Udayana Singaraja-Bali
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN BANTUAN HASIL PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA PROVINSI BALI TAHUN ANGGARAN 2014. DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciCamera. Teknik dasar photography untuk jewelry Posted At : August 1, :41 AM Posted By : name Related Categories: Artikel Umum, Tutorial
Teknik dasar photography untuk jewelry Posted At : August 1, 2009 9:41 AM Posted By : name Related Categories: Artikel Umum, Tutorial Terus terang saya bukan seorang photographer professional, jadi yang
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN TAMBAHAN BANTUAN HASIL PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA PROVINSI BALI TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akan selalu berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi yang ada.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan kemajuan teknologi di segala bidang yang begitu pesat dan luar biasa di era modern ini, tentunya sangat berperan penting dalam memudahkan segala apa yang dibutuhkan
Lebih terperinciJADWAL DAN TEMPAT TES CALON ANGGOTA PPK DAN CALON ANGGOTA PPS PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR BALI TAHUN 2018
JADWAL DAN TEMPAT TES CALON ANGGOTA PPK DAN CALON ANGGOTA PPS PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR BALI TAHUN 2018 NO HARI/TANGGAL KEC / WAKTU CALON PPK / PPS 1 SENIN, 23/10/2017 13.30-14.30 SELURUH CALON
Lebih terperinciIMPIAN FOTOGRAFER PEMULA
1 IMPIAN FOTOGRAFER PEMULA Setelah begitu banyak berinteraksi dengan berbagai fotografer, saya menyadari betapa keinginan semua orang adalah menciptakan sebuah foto berkualitas, dengan kamera digital yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan lain sebagainya. Perkembangan kamera mulai dari kamera manual sampai digital
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fotografi adalah suatu kombinasi yang mengagumkan antara seni dan ilmu pengetahuan. Tergantung pada tekhnologi kamera, lensa, cahaya dan film (serta proses
Lebih terperinciABSTRAK PERANCANGAN COFFEE TABLE BOOK TENTANG OBJEK WISATA DI WILAYAH GARUT SELATAN. Oleh PRIMA GUMILANG
ABSTRAK PERANCANGAN COFFEE TABLE BOOK TENTANG OBJEK WISATA DI WILAYAH GARUT SELATAN Oleh PRIMA GUMILANG 1264105 Garut Selatan merupakan salah satu daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Garut. Dalam perjalanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan dapat terekam dan terus terkenang. Di era kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini Indonesia sedang menghadapi era globalisasi serta perkembangan teknologi yang semakin cepat. Indonesia harus mempersiapkan diri dan mampu terjun dalam
Lebih terperinciPEMBUATAN SIMULATOR KAMERA DSLR DENGAN PENGATURAN NILAI APERTURE, SHUTTER SPEED, DAN ISO
PEMBUATAN SIMULATOR KAMERA DSLR DENGAN PENGATURAN NILAI APERTURE, SHUTTER SPEED, DAN ISO Reza M. Fauzan, Hestiasari Rante, Moh. Hasbi Assidiqi Program Studi Teknologi Multimedia Broadcasting - Jurusan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015 60/09/51/Th. IX, 1 September 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 382.683 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara
Lebih terperinciLCC LP3I Balikpapan 20 Maret
LCC LP3I Balikpapan 20 Maret 2017 Fotografi berasal dari kata photos yang artinya cahaya dan Graphos yang artinya melukis. Jadi Fotografi artinya melukis dengan cahaya. Tanpa cahaya, tidak akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Manado merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Utara, yang memiliki penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak memenuhi kota Manado.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. segala sesuatu tentang peta. Mulai dari sejarah, perkembangan, pembuatan,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peta adalah gambaran permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala tertentu. Kartografi merupakan ilmu yang khusus mempelajari segala sesuatu
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN Pada Bab ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang meliputi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Pembahasan, Ruang Lingkup Kajian sampai Sistematika Penyajian Tugas akhir ini. 1.1
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI SIMULASI PENGGUNAAN KAMERA DSLR BERBASIS MULTIMEDIA
RANCANG BANGUN APLIKASI SIMULASI PENGGUNAAN KAMERA DSLR BERBASIS MULTIMEDIA Pramono Yulianto, 2 Fiftin Noviyanto (0015118001) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Prof. Dr. Soepomo,
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN
111 PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN 2016/2017 Santhy Rahmawati Putri 1, Sri Wahyuni 1, Pudjo
Lebih terperinciPERSEDIAAN KARBOHIDRAT DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 2015
PERSEDIAAN KARBOHIDRAT DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 215 Ir. Ni Putu Suastini, MSi (Penyuluh Pertanian Madya) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng 215 PERSEDIAAN KARBOHIDRAT DI KABUPATEN BULELENG
Lebih terperinciBy Luh Putu Wijayanti, NIM Informatics Engineering of Education Department ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF PRACTICUM MODULE COMPUTER SKILL AND INFORMATION MANAGEMENT BY INQUIRY APPROACH FOR STUDENTS CLASS X MULTIMEDIA SMK TI BALI GLOBAL SINGARAJA By Luh Putu Wijayanti, NIM 1015057089 Informatics
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini berjudul Mengubah Body Image Negatif melalui Pelatihan Body Image pada siswi SMP X Pamanukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengubah body image negatif pada siswi SMP X Pamanukan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan dan membangun pertanian. Kedudukan Indonesia sebagai negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris yang kaya akan sumber daya alam. Hasil bumi yang berlimpah dan sumber daya lahan yang tersedia luas, merupakan modal mengembangkan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diproduksi dan jumlahnya yang tetap, namun kebutuhan akan lahan terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahan merupakan sumber daya yang terbatas karena tidak dapat diproduksi dan jumlahnya yang tetap, namun kebutuhan akan lahan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang unik dibandingkan dengan propinsi lain di mana pilar-pilar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sebagai salah satu propinsi di Indonesia memiliki karakteristik struktur perekonomian yang unik dibandingkan dengan propinsi lain di mana pilar-pilar ekonomi
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 DI SMK SARASWATI SALATIGA (KAJIAN MANAJEMEN KESISWAAN) Tesis
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 DI SMK SARASWATI SALATIGA (KAJIAN MANAJEMEN KESISWAAN) Tesis Diajukan Kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan Untuk Memperoleh
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN PERHITUNGAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU (DBH-CHT) PROVINSI BALI DAN KABUPATEN/ KOTA DI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting. Bahkan sektor ini diharapkan akan dapat menjadi penghasil devisa nomor. sektor Migas, sektor Batubara, dan Kelapa Sawit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata di Indonesia telah dianggap sebagai salah satu sektor ekonomi penting. Bahkan sektor ini diharapkan akan dapat menjadi penghasil devisa nomor satu (Suwantoro,
Lebih terperinciPROFIL ARTIKEL ILMIAH BUATAN GURU PADA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU DI SMP LAB SCHOOL SURABAYA
, Vol. 1, 1, Juni 2015, hal. 1 7 ISSN: 2460-5514 PROFIL ARTIKEL ILMIAH BUATAN GURU PADA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU DI SMP LAB SCHOOL SURABAYA Oleh Endang Susantini, Yuni Sri Rahayu,
Lebih terperinciKERTAS MAKLUMAN THE GENERATION TVET DIGITAL PHOTOGRAPHY COMPETITION 2016 (TENTATIF)
KERTAS MAKLUMAN THE GENERATION TVET DIGITAL PHOTOGRAPHY COMPETITION 2016 (TENTATIF) Pengenalan Pertandingan ini di adakan untuk memberi inspirasi kepada orang ramai mengenai maksud dan peranan TVET (Technical
Lebih terperinciBab III TEORI PENUNJANG
Bab III TEORI PENUNJANG 3.1. Pengertian Fotografi Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior Peningkatan kualitas hidup suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, hal tersebut dapat dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi, dan ketat untuk menarik
Lebih terperinciPerbandingan Kamera Digital : Pocket vs Prosumer vs DSLR
Perbandingan Kamera Digital : Pocket vs Prosumer vs DSLR Mungkin masih banyak sebagian dari kita belum mengetahui apa perbedaan mendasar antara ketiga tipe kamera tersebut, Pocket vs Prosumer vs DSLR (Digital-Single
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan terhadap sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Supervisi merupakan tahapan proses yang sangat penting bagi suatu organisasi dalam mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan program yang telah direncanakan demi tercapainya
Lebih terperinciPELATIHAN PENGOLAHAN PRODUK RUMPUT LAUT UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN NUSA LEMBONGAN SEBAGAI DESTINASI WISATA ABSTRAK ABSTRACT
JURNAL UDAYANA MENGABDI, VOLUME 15 NOMOR 2, MEI 2016 PELATIHAN PENGOLAHAN PRODUK RUMPUT LAUT UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN NUSA LEMBONGAN SEBAGAI DESTINASI WISATA IGB.S. Dharma 1, A.P.W.K.Dewi 1, I M.S.
Lebih terperinciPELATIHAN PENYUSUNAN FINANCIAL REPORT BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI ETAP PADA KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG. oleh, Ni Luh Gede Erni Sulindawati
PELATIHAN PENYUSUNAN FINANCIAL REPORT BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI ETAP PADA KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG oleh, Ni Luh Gede Erni Sulindawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 65 TAHUN 2006 TENTANG TAMBAHAN BANTUAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 65 TAHUN 2006 TENTANG TAMBAHAN BANTUAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA KABUPATEN BULELENG, JEMBRANA, TABANAN, BANGLI, KLUNGKUNG DAN KARANGASEM
Lebih terperinciTUGAS AKHIR BUKU ILLUSTRASI BANDUNG TRAVEL GUIDE. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
TUGAS AKHIR BUKU ILLUSTRASI BANDUNG TRAVEL GUIDE Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Oleh : Candra Panji Rama NIM 41911010009 Dosen Pembimbing: Ir. Edi
Lebih terperinciWisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai alasan pemilihan judul dalam latar belakang, rumusan masalah dari permasalahan yang ingin dipecahkan, tujuan serta metode penelitian yang digunakan.
Lebih terperinci