MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI EKSPLORASI GERAK TARI PADA MUATAN PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN KELAS VE SD NEGERI 47 KOTA JAMBI

Transkripsi

1 MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI EKSPLORASI GERAK TARI PADA MUATAN PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN KELAS VE SD NEGERI 47 KOTA JAMBI Abstrak Berdasarkan observasi di kelas VE SD Negeri 47 Kota Jambi, bahwa pembelajaran yang dilakukan khusunya muatan pelajaran SBdP. Banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas atau latihan yang diberikan oleh guru, tidak memperhatikan guru pada saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran, tidak mau maju kedepan, tidak mau menunjukkan gerak badannya, sering mengobrol, dan apabila diberikan tugas diskusi atau kelompok hanya sebagian siswa saja yang mengerjakannya, siswa yang lain hanya melihat dan menunggu contekan dari temannya. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan motivasi belajar siswa melalui eksplorasi gerak pada muatan pelajaran SBdP kelas VE SD Negeri 47 Kota Jambi. Adapun langkah-langkah eksplorasi gerak yaitu (1) bercerita, (2) meniru, (3) bermain, dan (4) demontrasi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dimana setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Februari sampai dengan 09 Maret tahun ajaran 2016/2017. Indikator motivasi belajar yang diobservasi yaitu (1) Semangat siswa, (2) menunjukkan minat, (3) reaksi siswa, dan (4) tanggung jawab. Hasi penelitian ini menunjukkan peningkatan motivasi belajar siswa dengan eksplorasi gerak cukup signifikansi terlihat pada siklus I 54,80% kemudian meningkat lagi pada siklus II sebesar 75% pada kategori baik, peningkatan motivasi belajar telah sesuai dengan indikator. Peneliti telah menggunakan eksplorasi gerak sesuai dengan yang telah direncanakan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, maka penelitian ini telah dikatakan berhasil karena telah mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Maka dapat disimpulkan penggunaan eksplorasi gerak dapat meningkatkan motivasi belajar pada muatan pelajaran SBdP di kelas VE SD Negeri 47 Kota jambi. Pendahuluan Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Belajar menurut Sardiman ( dalam rahmi, 2013: 7.13) setidaknya dapat didefenisikan menjadi lima pengertian. 1. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya, 2. Belajar memerlukan proses dan pentahapan serta kematangan diri, 3. Belajar akan lebih mantap dan efektif bila dorongan dengan motivasi dari dalam maupun dari luar, 4. Belajar itu merupakan proses percobaan dan pembiasaan, 5. Kemampuan belajar seseorang harus diperhitungkan dalam menentukan isi pembelajaran. Dalam melakukan proses 1

2 pembelajaran peran guru sangat penting dalam memberikan sebuah motivasi belajar. Motivasi mempunyai peranan dalam mendukung keberhasilan seseorang dalam belajar. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang. Seperti diketahui, motivasi belajar siswa tidak sama kuatnya, ada siswa yang motivasinya bersifat instrinsik dimana kemauan belajarnya lebih kuat dan tidak tergantung pada faktor diluar dirinya. Sebaiknya dengan siswa yang motivasi belajarnya bersifat ekstrinsik, kemauan untuk belajarnya tergantung pada kebutuhan dan keinginan. Suprijono (2009:163) mengungkapkan bahwa Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Dalam mewujudkan keberhasilan belajar seseorang dapat dipengaruhi oleh motivasi, motivasi mempunyai peranan dalam mendukung keberhasilan seseorang dalam belajar. Maka dari itu sangat dibutuhkan peran guru dalam pengelolaan pembelajaran yang benar-benar memiliki kekuatan dalam menciptakan suasana dalam proses pembelajaran. Bukan sekedar konsep yang ditempelkan pada mata pelajaran tertentu tetapi bagaimana cara guru untuk membuat pembelajaran itu menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Sehingga, tumbuh motivasi belajar siswa salah satunya dengan membuat siswa berimajinasi dengan pikirannya, menggerakkan dan merasakan dengan gerak. siswa dapat menemukan hal baru dengan membangun pemikirannya dan menumbuhkan semangat belajar siswa. Sudjana (2002: 61) berpendapat motivasi siswa dapat dilihat dari beberapa hal, antara lain : (1) Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran; (2) Semangat siswa untuk melakukan tugastugas belajarnya; (3) Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya; (4) Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru; (5) Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 30 september 7 oktober pada siswa kelas VE SD Negeri 47 Kota Jambi yang berjumlah 30 orang. Pada saat peneliti melakukan observasi, peneliti menemukan banyak masalah yang terjadi di kelas ini, seperti banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas atau latihan yang diberikan oleh guru, tidak memperhatikan guru pada saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran, tidak mau maju kedepan, tidak menggerakkan badan, sering mengobrol, dan apabila diberikan tugas diskusi atau kelompok hanya sebagian siswa saja yang mengerjakannya, siswa yang lain hanya melihat dan menunggu contekan dari temannya. Peneliti melakukan wawancara kepada wali kelas VE yang mengatakan bahwa belum semua siswa memilki motivasi yang tinggi dalam proses pembelajaran SBdP terutama materi gerak tari. Wali kelas VE mengaku bahwa bila terdapat muatan pelajaran Seni Budaya dan Prakarya ini hanya memberikan teori saja tanpa praktek karena ketertarikan siswa kurang terhadap kegiatan pembelajaran sehingga banyak siswa yang tidak termotivasi dalam mengikuti pembelajaran SBdP. 2

3 Berdasarkan pernyataan wali kelas tersebut, kemudian peneliti melakukan observasi di kelas dengan cara mengamati motivasi belajar siswa kelas VE tersebut menggunakan lembar observasi motivasi. Ternyata memang benar dari keseluruhan siswa yang berjumlah 30 siswa, menyatakan siswa yang memiliki motivasi belajar berdasarkan indikator yaitu Indikator 1 semangat siswa berjumlah 4 orang semangat siswa yang di tunjukkan siswa dengan kesiapan siswa mengikuti pembelajaran. Indikator 2 menunjukkan minat 3 orang ditunjukkan dengan kreativitas siswa dalam mengeksplore gerak. Indikator 2 reaksi siswa 3 orang ditunjukkan dengan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Indikator 4 tanggung jawab 3 orang ditunjukkan dengan mengerjakan tugas yang diberikan guru. Lembar observasi motivasi belajar tersebut juga membuktikan siswa yang memiliki motivasi belajar hanya 10 orang dengan rentang nilai diatas 50%. Jumlah tersebut membuktikan siswa yang memiliki motivasi belajar hanya berkisar 37,8% dan 62,2% yang belum memiliki motivasi belajar. Hal ini selaras dengan penelitian awal yang dilakukan oleh Dyah (2013) bahwa dari keseluruhan 23 siswa hanya 11 siswa yang memiliki motivasi belajar. Melihat dari observasi yang dilakukan, ketika guru sedang menjelaskan materi pembelajaran sebagian siswa tidak memperhatikan guru saat memberikan materi. Kedua, sebagian siswa belum bertanggung jawab pada tugas yang diberikan oleh guru. Ketiga, banyak siswa yang belum menunjukkan ketertarikan siswa dengan keaktifan siswa terhadap kegiatan pembelajaran, banyak siswa yang tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran. Keempat, siswa belum menunjukkan kreativitas dalam melakukan gerak Keempat hal tersebut dapat menjadi indikasi untuk melihat motivasi belajar siswa kelas VE masih rendah. Masalah kurangnya motivasi belajar siswa pada muatan pelajaran SBdP materi seni tari ini tentu harus segera dilakukan sebuah tindakan supaya siswa memiliki motivasi belajar dalam pembelajaran dan dapat ditingkatkan sesuai yang diharapkan. Berdasarkan pengalaman yang peneliti hadapi di dalam proses pembelajaran, dalam Standar Proses (PP No. 19 pasal 19 tahun 2005), bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Maka peneliti berusaha mencarikan solusi dari masalah yang ditemui sehingga pembelajaran lebih bermakna dan mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Sesuatu yang akan dicoba untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan Eksplorasi Gerak Tari. Menurut Rahmi (2013:10.23) Eksplorasi merupakan kegiatan yang dilakukan dalam mencari berbagai macam ragam gerak. Melalui eksplorasi ini anak dan guru dapat secara bersama-sama mencari dan menemukan ragam-ragam gerak sesuai dengan tema. Tema merupakan panduan untuk mengeksplorasi ragam gerak. namun demikian dalam melakukan eksplorasi, tema bukanlah harga mati. Tetapi tema menjadi jalan untuk berbagai macam gerak tanpa batas. Maka dari itu, kegiatan eksplorasi dapat membuat siswa berimajinasi, melakukan apa yang telah dilihat, di dengar atau di rasakannya secara langsung. Sesuai dengan salah satu teori belajar kontruktivisme, belajar merupakan bukan sekadar menghafal, akan tetapi proses mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman. Pengetahuan bukanlah hasil pemberian dari orang lain seperti guru, akan tetapi hasil dari 3

4 proses mengkonstruksi yang dilakukan setiap individu. Pengetahuan hasil dari pemberian tidak akan bermakna. Adapun pengetahuan yang diperoleh melalui proses mengkonstruksi pengetahuan itu oleh setiap individu akan memberikan makna mendalam atau lebih dikuasai dan lebih lama tersimpan/diingat dalam setiap individu. Kesimpulan Dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VE pada muatan pelajaran SBdP berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, dan hasil penelitian yang dilaksanakan melalui penelitian tindakan kelas melalui eksplorasi gerak tari pada muatan pelajaran sbdp kelas VE di SD Negeri 47 Kota Jambi. Hal ini dapat dilihat dari 4 indikator sudah tercapai dan dikategorikan baik pada siklus ke II, dengan mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan peneliti. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa di kelas V SD Negeri 47 Kota Jambi, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis pada siklus I diperoleh presentasi keberhasilan kelasnya 54,8%, siklus ke II hasilnya meningkat dimana dari hasil analisis pada siklus II diperoleh keberhasilan kelas yaitu 75% dengan kategori baik. Pada siklus II penelitian ini berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa dimana telah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Dari hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa eksplorasi gerak dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 47 Kota Jambi. Daftar Pustaka Agus, Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Alex Sobur, Psikologi Umum, Bandung : Pustaka Setia Bandung A.M. Sardiman, 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung, Rajawali Pers Arikunto Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas Jakarta: Bumi Aksara Hawkins, A.M. (2003). Mencipta Lewat Tari Terjemahan Y.Sumandiyo Hadi Yogyakarta: Manthili. Indriani lilis,2013 peningkatan aktivitas dan hasil belajar materi gerak tari kreatif melalui metode eksplorasipada siswa kelas i sd negeri 02 wanamulya pemalang diakses pada (september,2016 ) Jazuli, M Telaah Teoritis Seni Tari. Semarang : IKIP Semarang Press Jazuli, M model pembelajaran tari pendidikan pada siswa sd/mi semarang diakses pada (September 2016) Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Paizaluddin, M.Pd.I, Ermalinda, M.Hum Penelitian Tindakan Kelas. Bandung, Alfabeta Pekerti,Widiya,2012. Metode Pengembangan Seni.Banten: Universitas Terbuka Purwatiningsih Pendidikan Seni dan Drama. Depdikbud: IBRD.LOAN 3496-IND Rachmi, Tetty, dkk Keterampilan Musik dan Tari. Jakarta: Universitas Terbuka 4

5 Sisdiknas, Sistem Pendidikan Nasional. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 5