ARTIKEL PENELITIAN SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ARTIKEL PENELITIAN SKRIPSI"

Transkripsi

1 ARTIKEL PENELITIAN SKRIPSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL USTADZ DENGAN SANTRI TERHADAP KEBERHASILAN PROGRAM TAHFIZHUL QUR AN (STUDI PADA PESANTREN MODERN ULUMUL QUR AN PAGAR AIR ACEH BESAR) Oleh: CUT EKA HERAWATI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH 2017

2 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Unsyiah KOMUNIKASI INTERPERSONAL USTADZ DENGAN SANTRI TERHADAP KEBERHASILAN PROGRAM TAHFIZHUL QUR AN (STUDI PADA PESANTREN MODERN ULUMUL QUR AN PAGAR AIR ACEH BESAR) INTERPERSONAL COMMUNICATION OF USTADZ AND STUDENTS ON THE SUCCESS OF TAHFIZHUL QUR'AN PROGRAM (A STUDY ON PESANTREN MODERN ULUMUL QUR AN PAGAR AIR ACEH BESAR) Cut Eka Herawati 1), Dr. Mahyuzar, Drs, M. Si 2) Program Studi Ilmu Komunikasi,, Universitas Syiah Kuala ABSTRAK - Penelitian ini berjudul Komunikasi Interpersonal Ustadz dengan Santri terhadap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi interpersonal antara ustadz dengan santri dan untuk mengetahui hambatan yang dihadapi ustadz adalah mencapai keberhasilan program Tahfizhul Qur an. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta, populasi dan objek tertentu. Teori yang digunakan adalah teori penetrasi sosial. Penelitian ini dilakukan di Pesantren modern Ulumul Qur an. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal ustadz dengan santri terhadap keberhasilan program Tahfizhul Qur an berupa memberikan target hafalan, melakukan pendekatan secara individu, memberikan motivasi, memberikan bimbingan, memberikan hukuman, sedangkan hambatan yang dihadapi ustadz untuk mencapai keberhasilan program Tahfizhul Qur an adalah salah menafsirkan apa yang dikatakan oleh ustadz sehingga terjadinya kesalahpahaman dan kurangnya respon santri terhadap nasehat-nasehat yang diberikan oleh ustadz. Kata kunci: komunikasi interpersonal, keberhasilan, program Tahfizhul Qur an ABSTRACT - This study is titled Interpersonal Communication of Ustadz and Students on the Success of Tahfizhul Qur'an Program (A Study On Pesantren Modern Corresponding Author :ekacut18@gmail.com 324 JIM Unsyiah: AGB, Vol , November 2017

3 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Unsyiah Ulumul Qur an Pagar Air Aceh Besar). The purpose of this study was to determine the interpersonal communication between ustadz and the students and to know the obstacles faced by ustadz in order to achieve the success of the Tahfizhul Qur'an program. The approach used in this research was qualitative approach with descriptive method that was intended to make descriptions that were systematic, factual, and accurate about facts, populations and particular objects. The theory used in this study was the theory of social penetration. This study was conducted in Pesantren Modern Ulumul Qur'an. Technique of data collection used was observation, interview, and documentation. Technique of data analysis used was data reduction, data presentation, and conclusion and verification. The results of this study showed that interpersonal communication of ustadz and the students on the success of Tahfizhul Qur'an program was in the form of giving rote learning targets, doing individual approach, providing motivation, providing guidance, providing penalties, and meanwhile the barriers faced by ustadz in order to achieve the success of Tahfizhul Qur'an program was the misinterpretation of what was said by the ustadz so it could occur misunderstandings and lack of response from students about the advice given by the ustadz. Keywords: interpersonal communication, success, program Tahfizhul Qur'an PENDAHULUAN Perkembangan dunia pendidikan dari masa ke masa semakin pesat. Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, melalui pendidikan, seseorang dapat memperoleh pengetahuan bagi kepentingan dimasa depan agar dapat bersaing di era global. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi antara guru dan siswanya. Ketidaklancaran komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang disampaikan guru (Sanjaya, 2006: 98). Ketidaklancaran komunikasi antara pendidik dan peserta didik akan mengalami hambatan dalam meraih keberhasilan. Untuk mencapai keberhasilan interaksi dalam proses belajar mengajar diperlukan adanya komunikasi yang baik antara pendidik dan peserta didik sehingga dapat tercapainya tujuan pengajaran dan pendidik. Dimana pendidik berhasil dalam mendidik begitu pula dengan peserta didik berhasil dalam tugas belajarnya. Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol , November

4 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Unsyiah Kemampuan komunikasi interpersonal sangat penting untuk dimiliki oleh seorang pendidik. Mulyana (2008:81) Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non verbal. Peran pendidik sangatlah penting dalam proses belajar mengajar begitu juga dalam proses pembelajaran menghafal Al-Qur an juga diperlukan seorang pendidik untuk membimbing, memberikan motivasi, memberikan saran. Untuk mencapai keberhasilan menghafal Al-Qur an 30 juz dalam jangka waktu tentunya membutuhkan guru yang berperan sebagai motivator serta metode atau cara yang tepat untuk membantu santri dalam menghafal Al-Qur an. Pembinaan calon hafiz biasanya dilakukan oleh pesantren yang mengkhususkan diri dalam menyelenggarakan program Tahfizhul Qur an. Salah satu pesantren yang mengkhususkan program Tahfizhul Qur an yaitu Madrasah Ulumul Qur an (MUQ) Pagar Air. Madrasah Ulumul Qur an (MUQ) Pagar Air, merupakan salah satu Lembaga Pendidikan yang ada di Aceh Besar. Madrasah Ulumul Qur an memiliki pendidikan Umum dan Dayah. Program Tahfizhul Qur an yaitu program menghafal Al-Qur an yang wajib diikuti oleh para santri di Pesantren Modern Ulumul Qur an yang dilaksanakan pada malam hari. Pendidikan klasikal (sekolahan) yang bertujuan agar para santri di samping mereka harus mampu menghafal Al-Qur an 30 Juz, juga untuk mendapatkan akreditasi studi lebih lanjut untuk belajar keberbagai Lembaga Pendidikan Tinggi baik di dalam maupun di luar Negeri. Tentunya terdapat beberapa metode atau cara yang dilakukan oleh para ustadz selama santri menempuh pendidikan di pesantren Pesantren Modern Ulumul Qur an untuk mencapai keberhasilan program Tahfizhul Qur an. Proses pembelajaran yang terjadi setiap saat mulai dari pagi hari hingga malam hari pastinya tidak terlepas dari komunikasi untuk mencapai keberhasilan program Tahfizhul Qur an. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini menggunakan teori penetrasi sosial. Untuk memahami kedekatan hubungan antara dua orang, Irwin Almant dan Dalmas Taylor (1973) mengonseptualisasikan Teori Penetrasi Sosial (Social Penetration Theory-SPT). Keduanya melakukan studi yang ekstensif dalam suatu area mengenai ikatan Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol , November

5 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Unsyiah sosial pada berbagai macam tipe pasangan. Teori mereka menggambarkan suatu pola pengembangan hubungan, sebuah proses yang mereka identifikasi sebagai penetrasi sosial. Penetrasi Sosial (Social Penetration) merujuk pada sebuah proses ikatan hubungan dimana individu-individu bergerak dari komunikasi superfisial menuju ke komunikasi yang lebih intim (West & Turner, 2009:196). West & Turner (2009: ) mengatakan tahapan proses penetrasi sosial: 1. Orientasi: membuka sedikit demi sedikit Tingkatan penetrasi sosial yang mencakup pembukaan sedikit bagian dari diri kita 2. Pertukaran penjajakan afektif: munculnya diri Tahapan penetrasi sosial yang berakibat pada munculnya kepribadian di hadapin orang lain 3. Pertukaran afektif: komitmen dan kenyamanan Tahapan penetrasi sosial yang lebih spontan dan cukup nyaman bagi pasangan. 4. Pertukaran stabil: kejujuran total dan keintiman Tahapan penetrasi sosial yang menghasilkan keterbukaan yang total dan spontanitas bagi pasangan. Almant dan Taylor (1973) mengemukakan suatu model perkembangan hubungan yang disebut social penetration. Yaitu proses dimana orang saling mengenal satu dengan lainnya. penetrasi sosial merupakan proses yang bertahap, dimulai dari komunikasi basa-basi yang tidak akrab dan terus berlangsung hingga menyangkut topik pembicaraan yang lebih pribadi dan akrap, seiring dengan berkembangnya hubungan (Bungin, 2006:268). METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilakukan di Pesantren Modern Ulumul Qur an Pagar Air Aceh Besar. Beralamat di Desa Bineh Blang Kemukiman Pagar Air Kabupaten Aceh Besar. Dayah Ulumul Qur an merupakan salah satu Lembaga Pendidikan yang ada di Aceh yang mempunyai Program khusus bidang Tahfizhul Qur an. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Menurut Bogdan & Taylor (dalam Moleong, 2006:4) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol , November

6 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Unsyiah menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang diamati. Menurut Sugiyono (2005: 3) metode deskriptif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna Subjek penelitian ini ialah adalah ustadz dan santri di pesantren Modern Ulumul Quran Pagar Air Aceh Besar. Objek penelitian pada kajian adalah komunikasi interpersonal ustadz dengan santri terhadap keberhasilan program Tahfizhul Qur an. Pemilihan informan berdasarkan teknik purposive sampling. Kriyantono (2008:156) menjelaskan teknik Purposive sampling ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan peneliti. Adapun yang menjadi kriteria informan pada penelitian ini ialah sebagai berikut: Adapun yang menjadi kriteria informan untuk ustadz: Staf pengajar di Pesantren Modern Ulumul Qur an. Sedangkan yang menjadi kriteria untuk santri yaitu: Santri di Pesantren Modern Ulumul Qur an, Santri yang telah menempuh pendidikan minimal tiga tahun. Tabel 3.1 Daftar Nama Informan No Nama Jenis Kelamin Usia Jabatan 1 Zainuddin Arif Laki-laki 25 Kepala Asrama 2 Miftahul Khairi Laki-laki 23 Guru Tahfiz 3 Fauzan Asyifa Laki-laki 28 Guru Tahfiz 4 Abdul Aziz Laki-laki 21 Guru Tahfiz 5 Riski Akbar Laki-laki 21 Guru Tahfiz 6 Ahmad Saad Muayyid Laki-laki 19 Santri 7 Ichsanul Akmal Laki-laki 18 Santri 8 Arfi Rahman Laki-laki 16 Santri 9 M. Auza i Laki-laki 17 Santri Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol , November

7 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Unsyiah 10 T. Arif Munanzar Laki-laki 18 Santri Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan ada 2, yaitu: data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari wawancara yang dilakukan dengan ustadz dan santri.. Sedangkan untuk data sekunder Peneliti menggunakan literatur, artikel, jurnal serta situs internet. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: (1) observasi, Observasi merupakan teknik pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung di lapangan atau lokasi untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Moleong, 2006:173). (2) wawancara, Mulyana (2006:180) mengatakan wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. (3) dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif, Miles dan Huberman. Model ini terdiri dari tiga hal utama,yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Miles dan Huberman (1992:16). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Komunikasi Interpersonal Ustadz dengan Santri Terhadap Keberhasilan Program Tahfizhul Qur an Dayah Ulumul Qur an merupakan salah satu lembaga pendidikan yang ada di Aceh yang mempunyai program khusus bidang Tahfizhul Qur an. Tahfidz Qur an adalah program menghafal Al-Qur an. Program tahfiz ini diikuti oleh santri putra dan santri putri dengan guru pembimbing yang berbeda pula sesuai dengan gender. Sistem pembelajaran Tahfizhul Qur an menggunakan sistem halaqah dimana para santri dibagi kepada beberapa kelompok, dan satu kelompok oleh satu ustadz atau ustadzah. Ustadz merupakan orang yang bertugas membimbing santri untuk dapat berhasil dalam menghafal Al-Qur an. Salah satu faktor keberhasilan program Tahfizhul Qur an yaitu dari komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh ustadz. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya akan menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol , November

8 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Unsyiah verbal maupun nonverbal (Mulyana, 2004:73). Santri yang berada di Dayah Ulumul Qur an dituntut untuk mampu menghafal Al-Qu an begitu juga dengan ustadz yang berada di Dayah Ulumul Qur an pun diharuskan dapat menghafal Al-Qur an. Terdapat beberapa metode atau cara untuk keberhasilan program Tahfizhul Qur an di Dayah Ulumul Qur an yaitu dengan memberikan target hafalan, melakukan pendekatan secara individual, memberikan motivasi, memberikan bimbingan dan memberikan hukuman. Pemberian target hafalan diharapkan santri dapat berhasil dalam menghafal Al-Qur an sesuai dengan target yang telah ditentukan. Pada saat menamatkan pendidikan di Dayah Ulumul Qur an maka mereka telah dapat menghafal 30 juz. Upaya ustadz disini adalah dengan memberikan jangka waktu tertentu untuk santrinya menghafal. Setelah menghafal maka santri diwajibkan untuk menyetor hafalan kepada ustadz yang bersangkutan pada waktu yang telah ditentukan. Pengaturan waktu penyetoran dan menghafal Al-Qur an sangatlah penting dikarenakan santri disamping belajar menghafal Al-Qur an juga menempuh pendidikan formal. Adapun waktu-waktu yang telah ditetapkan oleh pihak Dayah Ulumul Qur an untuk santri menghafal dan menyetor adalah pagi hari setelah salat subuh berjamaah digunakan untuk setoran hafalan, sore hari setelah salat asar digunakan untuk sotoran hafalan, malam hari setelah salat magrib digunakan untuk menghafal. Pendekatan secara individu perlu dilakukan oleh ustadz untuk mengetahui secara langsung permasalahan yang dialami oleh santri. Berkomunikasi langsung dengan santri dapat membantu ustadz memberikan masukan yang tepat kepada santri begitupun sebaliknya memudahkan santri menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya guna mencapai keberhasilan program Tahfizhul Qur an. Motivasi merupakan suatu kondisi yang dapat mempengaruhi individu untuk belajar. Memberikan motivasi kepada santri dapat mengembalikan semangat bagi santri. Dengan adanya motivasi yang didapat dari ustadz dapat berguna bagi santri sebagai dorongan untuk dirinya sendiri untuk mencapai keberhasilan dalam menghafal Al-Qur an. Motivasi dapat menumbuhkan semangat bagi santri dalam proses menghafal. Ustadz memberikan motivasi kepada santri dalam menghafal Al-Qur an, seperti menceritakan figur-figur orang sukses, dengan begitu diharapkan santri dapat mengikuti jejak orang tersebut. Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol , November

9 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Unsyiah Memberikan bimbingan merupakan salah satu usaha ustadz untuk membantu santri ketika mengalami kesulitan dalam menghafal Al-Qur an. Ustadz memberikan teguran, nasehat, saran dan juga akan memperbaiki bacaan santri apabila ada kesalahan dalam menghafal. Memberikan bimbingan kepada santri merupakan hal diperlukan dikarenakan dalam proses menghafal Al- Qur an dipastikan terdapat kesalahan-kesalahan dalam bacaannya, disini ustadz bertugas untuk memperbaikinya. Memberikan hukuman adalah upaya ustadz untuk mendisiplinkan santri yang melanggar aturan. Pemberian hukuman ini diberikan kepada santri yang tidak menyetorkan hafalan pada waktu yang telah ditentukan ataupun santri yang tidak mau melanggar perintah ustadznya. Tulus (2004: 48-49) mengatakan bahwa hukuman merupakan upaya untuk menyadarkan, mengoreksi, dan meluruskan perilaku yang salah sehingga orang tersebut kembali pada perilaku yang sesuai dengan yang diharapkan. Teknik menghafal Al-Qur an di Dayah Ulumul Qur an yaitu semua santri yang berjumlah 475 dibagi secara berkelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 9-11 santri yang didampingi oleh seorang ustadz yang selalu mengikuti kegiatan menghafal. Dengan terlibatnya ustadz maka akan membantu santri dalam menghafal Al-Qur an. Metode yang diterapkan oleh Dayah Ulumul Qur an kepada santri dalam menghafal Al-Qur an yaitu: pertama metode setor hafalan, setor hafalan Al- Qur an adalah kegiatan memperdengarkan nafalan baru kepada ustadz. Setor hafalan wajib dilakukan oleh semua santri. Kegiatan setor hafalan di Dayah Ulumul Qur an yaitu dengan cara santri satu persatu memperdengarkan hafalan barunya yang telah dihafal kepada ustadz. Kedua, metode muroja ah, metode muroja ah adalah suatu metode mengulang hafalan yang sudah dihafal guna menjaga agar materi yang sudah dihafal tidak lupa. Dari 5 santri yang menjadi informan program Tahfizhul Qur an di Dayah Ulumul Qur an maka dapat diperoleh hasil dalam proses menghafal Al-Qur an bahwa dari 5 informan tersebut terdapat 4 santri telah dapat menghafal 30 juz sedangkan 1 lainnya telah dapat menghafal 18 juz. Namun komunikasi yang selama ini telah diterapkan, diakui efektif sebagai komunikasi untuk mendorong semangat dan menciptakan hubungan yang baik dengan santri, karena komunikasi interpersonal yang diterapkan oleh ustadz sebagai sarana komunikasi yang dilakukan oleh ustadz untuk mencapai Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol , November

10 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Unsyiah keberhasilan program Tahfizhul Qur an. Liliweri (1997:13) mengatakan untuk mendapatkan komunikasi interpersonal yang berhasil, maka pelaku komunikasi interpersonal tersebut harus berpartisipasi satu terhadap lainnya, baik dengan pesan verbal maupun non verbal. Keberhasilan program Tahfizhul Qur an di Dayah Ulumul Qur an dapat dilihat dari beberapa santri yang masih menempuh pendidikan di MUQ telah berhasil menghafal 30 juz, untuk tahun 2016 MUQ Pagar Air memiliki 165 lebih para alumninya yang mampu mengkhatamkan Al- Qur an 30 juz, dan juga dari minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di MUQ Pagar Air setiap tahun semakin bertambah. Komunikasi interpersonal yang telah dipaparkan dan disebutkan di atas merupakan komunikasi yang dilakukan oleh ustadz di Dayah Ulumul Qur an dalam usahanya untuk mencapai keberhasilan program Tahfizhul Qur an, komunikasi interpersonal tersebut bersesuaian dengan teori penetrasi soaial. Almant dan Taylor (1973) mengemukakan suatu model perkembangan hubungan yang disebut social penetration. Yaitu proses dimana orang saling mengenal satu dengan lainnya. penetrasi sosial merupakan proses yang bertahap, dimulai dari komunikasi basa-basi yang tidak akrab dan terus berlangsung hingga menyangkut topik pembicaraan yang lebih pribadi dan akrap, seiring dengan berkembangnya hubungan (Bungin, 2006:268). Disini dijelaskan perkembangan hubungan antara ustadz dan santri dimulai dari mengenal satu sama lain hingga terus berlanjut hingga ke tahap yang lebih akrab. 2. Hambatan yang Dihadapi Ustadz untuk Mencapai Keberhasilan Program Tahfizhul Qur an Komunikasi interpersonal yang terjadi antara ustadz dengan santri tentu ada hambatannya, seperti hambatan yang ditemukan oleh ustadz. hambatan komunikasi interpersonal yang ditemukan oleh ustadz yaitu terjadinya kesalahpahaman dan kurangnya respon santri terhadap nasehat-nasehat yang diberikan oleh ustadz. Pertama, Kesalahpahaman terjadi ketika santri salah menafsirkan apa yang dikatakan oleh ustadz sehingga apa yang dijelaskan oleh ustadz akan dianggap tidak baik oleh santri. Adapun solusi yang dilakukan oleh ustadz untuk mengatasi kesalahpahaman yaitu dengan menyampaikan pesan secara berulang sampai santri mengerti. Melakukan pengulangan penyampaian pesan dimaksudkan agar pesan yang disampaikan oleh ustadz dapat dimengerti oleh Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol , November

11 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Unsyiah santri. Effendy (2008:11) menyatakan bahwa salah satu hambatan yang biasa terjadi dalam proses komunikasi adalah Hambatan Sosio-Antro-Psikologis, Proses komunikasi berlangsung dalam konteks situasional. Ini berarti bahwa komunikator harus memperhatikan situasi ketika komunikasi berlangsung, sebab situasi amat berpengaruh terhadap kelancaran komunikasi terutama situasi yang berhubungan dengan faktor-faktor sosiologis-antropologispsikologis. Hambatan sosiologis sering ditemui karena massyarakat terdiri dari berbagai golongan dan lapisan, yang menimbulkan perbedaan dalam situasi sosial, agama, ideologi, tingkat pendidikan, tingkat kekayaan dan sebagainya, yang kesemuanya dapat menjadi hambatan bagi kelancaran komunikasi. Hambatan antropologis terjadi karena manusia memiliki perbedaan postur, warna kulit dan kebudayaan, yang selanjutnya berbeda dalam gaya hidup, norma, kebiasaan dan bahasa. Sementara itu hambatan psikologis terjadi dalam komunikasi disebabkan karena si komunikator sebelum melancarkan komunikasinya tidak mengkaji diri komunikan. Komunikasi sulit berhasil apabila sedang sedih, bingung, marah, merasa kecewa, merasa iri hati, juga jika komunikasi menaruh prasangka pada komunikator. Prasangka menjadi salah satu hambatan berat bagi kegiatan komunikasi karena orang yang berprasangka belum apa-apa sudah bersikap menentang komunikator. Kedua, Pada saat ustadz memberikan nasehat kepada santri, terkandang santri kurang merespon dengan baik nasihat yang di dapat dari ustadz sehingga tidak adanya perubahan dari santri itu sendiri. Dengan begitu, dibutuhkan pemberian nasihat secara berulang-ulang sehingga mampu merubah sikap santri. Sementara dari pihak santri mereka mengaku bahwa selama melakukan komunikasi dengan ustadz tidak mengalami kesulitan. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya mengenai komunikasi interpersonal ustadz dengan santri terhadap keberhasilan program tahfizhul qur an, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. komunikasi interpersonal ustadz dengan santri terhadap keberhasilan program Tahfizhul Qur an a. memberikan target hafalan b. melakukan pendekatan secara individu Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol , November

12 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Unsyiah c. memberikan motivasi d. memberikan bimbingan e. memberikan hukuman 2. hambatan yang dihadapi ustadz untuk mencapai keberhasilan program Tahfizhul Qur an a. salah menafsirkan apa yang dikatakan oleh ustadz sehingga terjadinya kesalahpahaman b. kurangnya respon santri terhadap nasehat-nasehat yang diberikan oleh ustadz 2. Saran Adapun saran-saran yang dapat diberikan sehubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. ustadz mempunyai peran dalam keberhasilan program Tahfizhul Qur an. Mulai dari mengajarkan mereka dan juga memberikan bimbingan. Penulis mengharapkan agar ustadz lebih bersemangat lagi dalam mengajarkan dan membimbing para santri, agar tidak terjadi kemunduran prestasi kedepanya. 2. Hendaknya santri mematuhi nasehat, larangan, perintah dari ustadz agar ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat. DAFTAR PUSTAKA Bungin, Burhan Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi Di Masyarakat (Edisi Pertama). Jakarta: Kencana Prenada Media Group Efendy, Onong Uchjana Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Kriyantono, Rachmat Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Liliweri, Alo Komunikasi Interpersonal. Bandung: PT. Citra Aditya Putra Miles, B. Matthew & Huberman, Michael Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Moleong, Lexy. J, Metodelogi penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Mulyana, Deddy Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol , November

13 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Unsyiah Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya Richard West, Lynn H. Turner Pengatar Teori Komunikasi Analisis Dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaraan. Jakarta: Prenademedia Group Sugiyono Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol , November

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun BAB III METODE PENELITIAN Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun secara sistematis dengan tujuan agar data yang diperoleh valid, sehingga penelitian tersebut layak untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani kehidupannya manusia tidak dapat hidup sendiri. Setiap individu membutuhkan orang lain untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun BAB III METODE PENELITIAN Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun secara sistematis dengan tujuan agar data yang diperoleh valid, sehingga penelitian tersebut layak untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian merupakan sebuah keharusan dalam penelitian, karena hal ini berpengaruh pada penentuan pengumpulan data maupun metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian bersifat deskriptif, yaitu untuk memperoleh deskripsi mengenai Peranan komunikasi antar pribadi antara pengajar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial ABSTRAK Pada dasarnya setiap perusahaan tidak akan pernah terlepas dari stakeholder. Salah satu stakeholder eksternal perusahaan yang berperan penting dalam keberhasilan suatu perusahaan adalah pelanggan,

Lebih terperinci

Sugeng Pramono Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta

Sugeng Pramono Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta 74 Komuniti, Vol. VII, No. 2, September 2015 CULTURE SHOCK SANTRI LUAR JAWA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI JAWA (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF CULTURE SHOCK SANTRI ETNIS LUAR JAWA DENGAN SANTRI ETNIS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Wibisono, 2007: 90). Stakeholder internal adalah stakeholder yang berada di

BAB 1 PENDAHULUAN. (Wibisono, 2007: 90). Stakeholder internal adalah stakeholder yang berada di BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan tidak akan pernah terlepas dari yang namanya stakeholder. Kasali (dalam Wibisono, 2007: 90) menyatakan bahwa stakeholder adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan adalah tipe dekriptif kualitatif, yaitu tipe penelitian yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian dapat diartikan sebagai usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan guna menjawab permasalahan yang akan diteliti. 1 Metode merupakan

Lebih terperinci

CULTURE SHOCK SANTRI LUAR JAWA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI JAWA PUBLIKASI ILMIAH. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika

CULTURE SHOCK SANTRI LUAR JAWA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI JAWA PUBLIKASI ILMIAH. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika CULTURE SHOCK SANTRI LUAR JAWA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI JAWA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan

BAB V PENUTUP. Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan 92 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan dengan teori-teori yang menjadi acuan peneliti, dengan demikian dapat diperoleh beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut: A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan(field research),

Lebih terperinci

Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung

Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung PERAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENCEGAH TINDAK KEKERASAN ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT KELURAHAN KLABALA KOTA SORONG Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung e-mail: deamanukily@gmail.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk mencoba menggambarkan faktafakta dan data secara

Lebih terperinci

UPAYA GURU MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR NEGERI UNGGUL LAMPEUNERUT ACEH BESAR

UPAYA GURU MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR NEGERI UNGGUL LAMPEUNERUT ACEH BESAR UPAYA GURU MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR NEGERI UNGGUL LAMPEUNERUT ACEH BESAR Dessy Artika, Tati Fauziah, Adnan. Dessyartika16@yahoo.com ABSTRAK Dalam konteks

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam Penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan tempat ini karena masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan karya ilmiah (skripsi) tidak lepas dari penggunaan metode penelitian sebagai pedoman agar kegiatan penelitian terlaksana dengan baik. Sebuah penelitian dapat mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas 89 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas komunikasi interpersonal yang terjadi dalam kasus penyuluhan tatap muka gizi dan kesehatan dalam

Lebih terperinci

PERAN SIGNIFICANT OTHERS

PERAN SIGNIFICANT OTHERS PERAN SIGNIFICANT OTHERS DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI (Studi Kasus tentang Peran Romo dalam Pembentukan Konsep Diri Kaum Muda melalui Komunikasi Interpersonal di Gereja Paroki Santa Maria Assumpta Babarsari)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pandangan dan tindakan masyarakat luas. Media massa, seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. pandangan dan tindakan masyarakat luas. Media massa, seperti halnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat. Banyak yang tidak menyadari bahwa media sesungguhnya mempengaruhi pandangan dan tindakan masyarakat luas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Peneliti bermaksud untuk mengungkap realitas atau kenyataan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Peneliti bermaksud untuk mengungkap realitas atau kenyataan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Peneliti bermaksud untuk mengungkap realitas atau kenyataan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di dalam melakukan penelitian. Sebagaimana metode penelitian dibutuhkan oleh peneliti untuk tahapan di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Pendidikan Renang di SMP Al-Hikmah Surabaya, dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Pendidikan Renang di SMP Al-Hikmah Surabaya, dengan menggunakan 51 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada Penelitian ini penulis menitikberatkan pada Nilai-nilai Keislaman Pada Pendidikan Renang di SMP Al-Hikmah Surabaya, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atau jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atau jawaban atas 64 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI Pelaksanaan Layanan Bimbingan (Deddy Setyo Nugroho) 3.005 PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI TUTORING SERVICES IN THE FOURTH GRADE SDN 1 SUKORINI Oleh: Deddy

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan tentang manajemen pengembangan program kecakapan hidup bagi siswa di MAN Kendal yang meliputi perencanaan pengembangan,

Lebih terperinci

MANFAAT PENGGUNAAN BUKU PENGHUBUNG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA SISWA KELAS IIA SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA

MANFAAT PENGGUNAAN BUKU PENGHUBUNG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA SISWA KELAS IIA SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA MANFAAT PENGGUNAAN BUKU PENGHUBUNG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA SISWA KELAS IIA SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancanga Penelitian Penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis, dikontrol, dan mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang ada.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. meliputi: (a) Pendekatan dan jenis penelitian; (b) Kehadiran peneliti; (c) Data dan

BAB III METODE PENELITIAN. meliputi: (a) Pendekatan dan jenis penelitian; (b) Kehadiran peneliti; (c) Data dan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini akan dibahas beberapa hal tentang metode penelitian meliputi: (a) Pendekatan dan jenis penelitian; (b) Kehadiran peneliti; (c) Data dan sumber data; (d) Prosedur

Lebih terperinci

MANAJEMEN DIRI UNTUK MENGELOLA KETIDAKPASTIAN DAN KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA ASAL KALIMANTAN BARAT DI SURAKARTA

MANAJEMEN DIRI UNTUK MENGELOLA KETIDAKPASTIAN DAN KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA ASAL KALIMANTAN BARAT DI SURAKARTA MANAJEMEN DIRI UNTUK MENGELOLA KETIDAKPASTIAN DAN KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA ASAL KALIMANTAN BARAT DI SURAKARTA Naskah Publikasi Skripsi Ilmu Komunikasi Oleh: DESTRIADI YUNAS JUMASANI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penggunaan metode yang tepat dalam penelitian adalah syarat utama dalam mencari data. Mengingat penelitian merupakan suatu proses pengumpulan sistematis dan analisis logis terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di 51 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di dalam melakukan penelitian. Sebagaimana metode penelitian dibutuhkan oleh peneliti untuk tahapan di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memaparkan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memaparkan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Prosedur Penelitian 1. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data dalam suatu penulisan, dengan kata lain dapat dikatakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian tesis ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena penelitian ini bersifat holistik. Menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, eksistensial atau epistemologis yang panjang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, eksistensial atau epistemologis yang panjang. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT 100904069 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Konsep Diri dalam Komunikasi Antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan umat manusia. Karena definisi dakwah sendiri adalah mnegajak atau menyeru

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan umat manusia. Karena definisi dakwah sendiri adalah mnegajak atau menyeru BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam ajaran agama Islam dakwah merupakan suatu tindakan yang harus dilakukan umat manusia. Karena definisi dakwah sendiri adalah mnegajak atau menyeru manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Metodologi 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Metodologi dengan pendekatan kualitatif, yang memiliki karakteristik alami (natural setting) sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian merupakan sebuah kewajiban dalam suatu penelitian, karena hal ini akan berpengaruh pada pengumpulan data maupun metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi nonverbal pada klub

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi nonverbal pada klub BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi nonverbal pada klub selam Anemon jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung. Tipe penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan menganalisa Perilaku Elit Politik Partai Persatuan. Bantul tahun Penulis dalam penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan menganalisa Perilaku Elit Politik Partai Persatuan. Bantul tahun Penulis dalam penelitian ini menggunakan BAB III METODE PENELITIAN III. 1. Jenis Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa Perilaku Elit Politik Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Bantul pada Pemilukada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di MTsN-2 Palangka Raya. Kemudian alasan peneliti melakukan kegiatan penelitian di sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif Menurut Danim adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Adapun pengertian dari metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata

Lebih terperinci

PENDEKATAN KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL GURU PADA ANAK USIA DINI DALAM PEMAHAMAN BACA IQRO (STUDI PADA TK ISLAM KEMARAYA KENDARI) Oleh :

PENDEKATAN KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL GURU PADA ANAK USIA DINI DALAM PEMAHAMAN BACA IQRO (STUDI PADA TK ISLAM KEMARAYA KENDARI) Oleh : PENDEKATAN KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL GURU PADA ANAK USIA DINI DALAM PEMAHAMAN BACA IQRO (STUDI PADA TK ISLAM KEMARAYA KENDARI) Oleh : *Asri Wati **Masrul *** Harnina Ridwan Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah sistematis dan logis dalam mencari data yang berhubungan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, karena dalam hal ini pendekatan kualitatif dianggap lebih tepat untuk mencermati sasaran dan

Lebih terperinci

KOMPETENSI GURU DALAM MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SD NEGERI 16 BANDA ACEH

KOMPETENSI GURU DALAM MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SD NEGERI 16 BANDA ACEH KOMPETENSI GURU DALAM MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SD NEGERI 16 BANDA ACEH Yusrizal, Intan Safiah, Nurhaidah Yusrizalr2@gmail.com ABSTRAK Perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Pendekatan 1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian atau skripsi ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian, instrumen penelitian, informan penelitian dan sumber data,

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian, instrumen penelitian, informan penelitian dan sumber data, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan dalam bab ini tentang metode penelitian yang terdiri dari desain penelitian, instrumen penelitian, informan penelitian dan sumber data, teknik pengumpulan data, trianggulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu komponen penting dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian diperlukan metode penelitian agar penelitian berjalan sesuai rencana, dapat dipertanggungjawabkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitiaan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, sehingga peneliti berupaya memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lexy yang menyatakan bahwa : Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lexy yang menyatakan bahwa : Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena beberapa pertimbangan, pertama lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan

Lebih terperinci

PASAR SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA (Studi Deskriptif Pedagang Pasar Segiri Samarinda)

PASAR SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA (Studi Deskriptif Pedagang Pasar Segiri Samarinda) ejournal lmu Komunikasi, 2014, 2 (1): 155-165 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 PASAR SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA (Studi Deskriptif Pedagang Pasar Segiri Samarinda)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis yaitu paradigma dimana kebenaran suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan dibahas tentang jenis dan pendekatan penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan penelitian, dan teknik analisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan yaitu jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan suatu paradigma penelitian untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif (field research). Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berlandaskan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada judul tentang manajemen produksi program berita pada Manakarra TV Mamuju, Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi tentang keadaan keadaan nyata sekarang (sementara. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang be rusaha untuk

BAB III METODE PENELITIAN. informasi tentang keadaan keadaan nyata sekarang (sementara. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang be rusaha untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara prosedur atau langkah yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengelola data serta menganalisis data dengan menggunakan teknik dan

Lebih terperinci

Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia

Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6510 Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia 1 Gya Adinda Sonia, 2 Riza Hernawati 1,2 Bidang Kajian Public Relations, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang hendak dijawab, pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut David Wiliams yang terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kota Pekalongan, kelurahan Medono, kecamatan Pekalongan Barat.Pemilihan wilayah di Kelurahan Medono, Kecamatan Pekalongan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu dalam penelitian tentang penerapan metode One Day

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu dalam penelitian tentang penerapan metode One Day BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Alokasi waktu dalam penelitian tentang penerapan metode One Day One Ayat pada santri dalam menghafal al-qur an di Rumah Tahfiẓ

Lebih terperinci

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan. Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan Yora Munirah ABSTRAK Penelitian ini berjudul Hubungan Komunikasi Antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu yang pokok dan penting dalam melaksanakan penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan.

Lebih terperinci

GAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R.

GAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R. 51 GAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R. 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip 63 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu landasan gerak yang memegang peranan penting dalam menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian. Metode di sini diartikan sebagai suatu cara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

III. METODE PENELITIAN. yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian sosial, baik dalam masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materiil kedua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengkaji kondisi ril objek penelitian berdasarkan data-data otentik yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengkaji kondisi ril objek penelitian berdasarkan data-data otentik yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah kualitatif yang menggambarkan sekaligus mengkaji kondisi ril objek penelitian berdasarkan data-data otentik yang dikumpulkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian berasal dari bahasa yunani yaitu mathodos = cara atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian berasal dari bahasa yunani yaitu mathodos = cara atau 70 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Prosedur Penelitian 1. Metode Penelitian Metodologi penelitian berasal dari bahasa yunani yaitu mathodos = cara atau jalan, logos = ilmu. Jadi metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB III. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.60. Setia, 2002), hlm.

BAB III. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.60. Setia, 2002), hlm. BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan karya ilmiah (skripsi) tidak lepas dari penggunaan metode penelitian sebagai pedoman agar kegiatan penelitian terlaksana dengan baik. Sebuah penelitian dapat mencapai

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING Beny Sulistyawan 1), Kuswadi 2), Dwijiastuti 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 76 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana untuk mendapatkan informasi yang diperlukan digunakan metode observasi, wawancara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah selama 2

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah selama 2 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun waktu yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah selama 2 (dua) bulan dari bulan Januari sampai bulan Maret. Untuk lokasi peneltian ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terbagi atas empat sub bab. Sub bab pertama membahas mengenai komunikasi sebagai media pertukaran informasi antara dua orang atau lebih. Sub bab kedua membahas mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN Menurut Bagja Waluya, penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau masalah guna mencari pemecahan terhadap

Lebih terperinci

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Fauzil Husnah Mahasiswa Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan 89 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu suatu penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihadapinya baik alam besar maupun alam kecil. 1

BAB III METODE PENELITIAN. dihadapinya baik alam besar maupun alam kecil. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara atau prosedur yang dipergunakan untuk memecahkan masalah penelitian. Dan penelitian dilakukan karena adanya hasrat keingintahuan manusia yang berawal

Lebih terperinci

Pola komunikasi Antara Pengasuh dan Santri di Pondok Pesantren Darul Khair Masing

Pola komunikasi Antara Pengasuh dan Santri di Pondok Pesantren Darul Khair Masing Pola komunikasi Antara Pengasuh dan Santri di Pondok Pesantren Darul Khair Masing 1 Nurhalina, 2 Sumarjo, 3 Zulaeha Laisa 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, 2,3 Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERILAKU KOMUNIKASI TRAINER DENGAN SISWANYA DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS DI DJ ARIE SCHOOL BANDUNG

PERILAKU KOMUNIKASI TRAINER DENGAN SISWANYA DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS DI DJ ARIE SCHOOL BANDUNG PERILAKU KOMUNIKASI TRAINER DENGAN SISWANYA DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS DI DJ ARIE SCHOOL BANDUNG (Studi Deskriptif Tentang Perilaku Komunikasi Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI Implementasi Model Pembelajaran... (Vira Juwita R) 1 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI THE IMPLEMENTATION OF NUMBERED

Lebih terperinci