BAB II LANDASAN TEORI. melakukan investasi dan perdagangan. Dalam al-qur an surah al-baqarah
|
|
- Johan Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Syariah Ketentuan dalam al-qur an yang mengharuskan umat Islam untuk melakukan investasi dan perdagangan. Dalam al-qur an surah al-baqarah ayat 275: Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka yang diambilnya dahulu (sebelum, datang larangan) dan urusannya terserah kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni neraka mereka kekal di dalamnya (Departemen Agama RI. 2007: 95). Selanjutnya dalam al-qur an surah ali-imran ayat 130: Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan (Departemen Agama RI. 2007: 137). Dasar syariah adalah kebijaksanaan dan kemaslahatan manusia di dunia dan akhirat. Kemaslahatan ini terletak pada keadilan, kasih sayang, kesejahteraan dan kebijaksanaan yang sempurna. Apapun yang menyimpang dari keadilan pada penindasan, dari kasih sayang pada kekerasan, dari kesejahteraan pada kemiskinan, dan dari kebijaksanaan 10
2 digilib.uns.ac.id 11 pada kebodohan adalah sama sekali tidak ada kaitannya dengan syariah (Qayyim, 1995 dalam Suyanto 2006). Syariah merupakan sistem hukum yang didasarkan pada wahyu, atau juga disebut syara atau syari ah. Syari ah juga berarti hukum Islam yang terkandung dalam al-qur an dan al-hadis dan dikembangkan melalui prinsip-prinsip analisis empat mazhab fiqh Islam, yaitu mazhab syafi i, Hambali, Hanafi dan Maliki, bersama mazhab Ja fari untuk kalangan syi ah (Glasse, 1996 dalam Suyanto, 2006). Menurut Qardhawi (1990: 63) dalam Suyanto (2006) tujuan utama syariah adalah mendorong kesejahteraan manusia, yang terletak dalam perlindungan terhadap agama (diin), diri (nafs), akal (aql), keturunan (nasl), dan harta (maal). Al-Qurafi menambahkan komponen yang keenam, yaitu kehormatan yang sering disebut sebagai harga diri. Dalam ushul fiqh, ada kaidah yang menyatakan maa laa yatimm al wajib illa bihi fa huwa wajib yang artinya sesuatu yang harus ada untuk menyempurnakan yang wajib, maka wajib diadakan. Mencari nafkah seperti melakukan kegiatan ekonomi adalah wajib dan pada zaman modern seperti ini, kegiatan perekonomian tidak akan sempurna tanpa adannya industri perbankan, sehingga ini pun wajib diadakan. Dengan demikian ada kaitan yang jelas antara Islam dengan perbankan. 2. Bank Syariah Menurut Muhammad (2005), menyatakan bahwa: Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan Bank Syariah adalah bank yang beroperasi
3 digilib.uns.ac.id 12 dengan tidak mengandalkan pada bunga, operasioanalnya dan produknya dikembangkan berlandaskan al-quran dan hadis Nabi Muhammad SAW. Sedangkan pengertian Bank Syariah dalam Pasal 1 UU No. 21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah dijelaskan mengenai pengertian dari Bank, Bank Konvensional, Bank Umum Konvensional, Bank Syariah, Perbankan Syariah, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah. a. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. b. Bank Konvensional adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat. c. Bank Umum Konvensional adalah Bank Konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. d. Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. e. Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
4 digilib.uns.ac.id 13 f. Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. g. Unit Usaha Syariah adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah atau unit kerja di kantor cabang dari suatu Bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah. 3. Prinsip-Prinsip Syariah Dalam Bank Syariah Bank syariah berasal dari dua kata, yaitu bank dan syariah. Istilah lain yang digunakan untuk sebutan Bank Islam adalah Bank Syariah. Bank Islam adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya telah disesuaikan dengan prinsip-prinsip Syariah. Bank Islam wajib mengikuti dan berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang ada pada zaman Rasulullah, bentuk-bentuk yang sudah ada ataupun bentuk-bentuk usaha yang baru dan tidak menyimpang dari ketentuan al- Quran dan al-hadis. Teori perbankan syariah, muncul setelah Qureshi (1945) dalam Suyanto (2006), mengeluarkan buku Islam and the Theory of Interest. Qureshi memandang bahwa bank merupakan sebuah pelayanan sosial yang disponsori oleh pemerintah seperti pendidikan dan kesehatan publik.
5 digilib.uns.ac.id 14 Qureshi mengambil titik pandang ini semenjak bank tidak akan membayar bunga baik kepada pemegang rekening maupun tidak memberi beban bunga pada pinjaman. Qureshi juga membicarakan kemitraan antara bank dan pengusaha sebagai sebuah alternatif yang memungkinkan, bagi untung dan bagi rugi jika ada kerugian. Pelaksanaan prinsip syariah dalam keuangan Islam meliputi pelarangan riba, pelarangan penipuan, penghindaran gharar (spekulasi), pelarangan maisir (judi), pelarangan investasi bisnis yang melibatkan babi, minuman keras dan pornografi (Rosly, 2004). Produk perbankan syariah harus memenuhi kriteria, (a) sistem bunga (riba) dilarang dalam semua transaksi; (b) transaksi dan investasi didasarkan pada kegiatan yang halal; (c) transaksi bebas dari unsur gharar, dan masyir yang mengakibatkan unsur meragukan (subhat); (d) bagi hasil (profit loss sharing = PLS) mendasari setiap transaksi kerjasama (Hardiwinoto, 2004 dalam Ardiansah dan Indah, 2007). Prinsip syariah dalam pengelolaan harta menekankan pada keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat (Hardiwinoto, 2004 dalam Ardiansah dan Indah, 2007). Kemudian, kepatuhan prinsipprinsip syariah yang semakin besar, mengindikasikan kepatuhan perbankan syariah terhadap prinsip-prinsip syariah semakin baik. Prinsip dasar sistem keuangan Islam adalah keadilan yang terdiri dari keadilan dalam transaksi, mencegah eksploitasi antara satu dengan yang lainnya, membagi keuntungan dan kerugian antara bank dan nasabah,
6 digilib.uns.ac.id 15 transaksi sebaliknya material dengan suatu tujuan ekonomi yang nyata, menjungjung tinggi kesucian kontrak (aqad), menghindari aktivitas keuangan yang dilarang oleh Islam (Bhattacharya, 2005 dalam Suyanto, 2006). Dalam Pasal 1 ayat 12 Undang-undang No. 21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah dijelaskan bahwa prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah. Sedangkan, prinsip syariah dalam Pasal 1 ayat 13 Undang -undang No. 10 tahun 1998 Tentang Perbankan adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina). Algaoud and Lewis (2001) menyimpulkan bahwa tujuan utama perbankan dan keuangan Islam dari perspektif Islam mencakup: (1) Penghapusan bunga dari semua transaksi keuangan dan pembaruan semua
7 digilib.uns.ac.id 16 aktivitas bank agar sesuai dengan prinsip Islam; (2) Distribusi pendapatan dan kekayaan yang wajar; (3) Mencapai kemajuan pembangunan ekonomi. Ibrahim, et. al., (2004) menyajikan beberapa alternatif pengukuran kinerja dan laporan yang digunakan dalam bank syariah yang menggunakan Islamicity Disclosure Index (IDI) dengan tiga indikator ketaatan terhadap syariah, indikator corporate governance dan indikator sosial/lingkungan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja Bahrain Islamic Bank (BIB) lebih baik daripada Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB). Indikator yang digunakan untuk mengukur ketaatan terhadap prinsip-prinsip syariah adalah rasio bagi hasil, rasio investasi Islami, rasio gaji karyawan dengan direktur, rasio pendapatan Islami, dan rasio zakat. Selanjutnya, Siddiqi (1938) dalam Suyanto (2006) menyatakan bahwa Profit and Loss Sharing (PLS) yang harus menjadi karakteristik utama operasional pembiayaan perbankan Islam, sedangkan usaha-usaha lain dianggap sebagai usaha sampingan. Oleh karena itu, indikator kepatuhan prinsip-prinsip syariah dapat diformulasikan sebagai berikut: a. Islamic Income Ratio (IsIR). b. Profit Sharing Financing Ratio (PFR). c. Profit Sharing Funding Ratio (PDR). 4. Kinerja Sosial Bank Syariah Secara umum, dengan melihat sejarah dan idealisme awal pendirian bank syariah dapat disimpulkan bahwa bank syariah memiliki dua fungsi
8 digilib.uns.ac.id 17 penting yaitu fungsi bisnis dan juga fungsi sosial. Suharto, dkk. (2001) dalam Setiawan (2009) menjelaskan fungsi dan peran bank syariah adalah sebagai: (1) Manajer investasi yang mengelola investasi atas dana nasabah dengan menggunakan akad mudharabah atau sebagai agen investasi; (2) Investor yang menginvestasikan dana yang dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya dengan menggunakan alat investasi yang sesuai dengan prinsip syariah dan membagi hasil yang diperoleh sesuai dengan nisbah yang disepakati antara bank dan pemilik dana; (3) Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran seperti bank non syariah sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah; dan (4) Pengemban fungsi sosial berupa pengelola dana zakat, infaq, shadaqah serta pinjaman kebajikan (qardhul hasan) sesuai ketentuan yang berlaku. Dari penjelasan diatas sangat jelas bahwa fungsi pertama sampai ketiga berkaitan dengan fungsi bisnis, sedang fungsi keempat adalah peran sosial dari bank syariah. Dalam UU No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, fungsi sosial dari bank syariah ini juga dipertegas. Pada pasal 4 dinyatakan, bahwa selain berkewajiban menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul mal. Menurut UU No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, kinerja sosial adalah menerima dana yang berasal dari zakat, infak,
9 digilib.uns.ac.id 18 sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat. Selain itu Bank Syariah dan UUS juga dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif). Untuk melihat kinerja sosial bank syariah penulis mengembankan pendekatan yang telah dilakukan oleh Setiawan (2009). Adapun komponen yang akan diteliti dalam kinerja sosial bank syariah ini mencakup: a. Kontribusi Pembangunan Ekonomi (KPE) Penilaian atas Kontribusi Pembangunan Ekonomi (KPE) dimaksudkan untuk menilai peran perbankan syariah dalam pembangunan ekonomi bagi umat dan masyarakat secara umum. Hal ini didasari oleh premis bahwa ide dasar kelahiran perbankan syariah juga untuk meningkatkan pembangunan ekonomi agar lebih berkualitas. Dalam penelitian ini, KPE bank syariah dinilai dari indikator: Rasio Intensitas Fungsi Agency (AR). b. Kontribusi Kepada Masyarakat (KKM) Penilaian atas Kontribusi Kepada Masyarakat (KKM) dimaksudkan untuk menilai konstribusi langsung perbankan syariah kepada masyarakat, diantaranya untuk nasabah yang sedang membutuhkan dan masyarakat miskin. Penilaian ini penting mengingat perbankan syariah juga diharuskan untuk menjalankan peran sosialnya terutama berkaitan
10 digilib.uns.ac.id 19 dengan distribusi zakat, memberikan pembiayaan kebajikan (qard) dan bahkan juga pendidikan publik. Dalam penelitian ini, KKM bank syariah dinilai dari indikator: Pembiayaan Qardh (QR). c. Kontribusi Untuk Stakeholder (KUS). Penilaian atas Kontribusi Untuk Stakeholder (KUS) dimaksudkan untuk menilai kontribusi langsung perbankan syariah bagi stakeholder terdekat. Stakeholder terdekat yang dimaksud mencakup: Pemegang Saham (Shareholder/Sohibul Maal); Manajemen dan Pegawai Bank Syariah (Mudharib); Pemilik Rekening Tabungan dan Deposito Mudharabah (Investor); Pemilik Rekening Giro dan Tabungan Wadiah; dan juga Pemerintah. Dalam penelitian ini, KUS bank syariah dinilai dari indikator: Rasio Kesejahteraan Pemegang Wadiah (KPW). Oleh karena itu, indikator untuk mengukur tingkat kinerja sosial suatu perbankan syariah dapat dilakukan dengan menggunakan indikatorindikator sebagai berikut: a. Rasio Intensitas fungsi Agency Bank Syariah. b. Pembiayaan Qardh. c. Rasio Kontribusi Kesejahteraan Pemegang Wadiah. Berikutnya untuk menghitung nilai kumulatif tingkat kinerja sosial bank syariah perlu dibuat pembobotan untuk masing-masing faktor. Berdasarkan assessment peneliti yang telah dimodifikasi dengan mengacu pada model pembobotan yang dilakukan oleh Setiawan (2009) pada bank syariah, maka pembobotan untuk kinerja disusun sebagai berikut:
11 digilib.uns.ac.id 20 Tabel II. 1 Bobot Penilaian Komponen Kinerja Sosial Keterangan Bobot Rasio Intensitas Fungsi Agency (AR) 40% Pembiayaan Qardh (QR) 30% Rasio Kesejahteraan Pemegang Wadiah (KPW) 30% Sumber: Assessment peneliti yang telah dimodifikasi. Selanjutnya berkaitan dengan penentuan angka kredit maka diberikan nilai untuk masing-masing sebagai berikut: Peringkat 1 mendapatkan angka kredit 100, Peringkat 2 mendapatkan angka kredit 80, Peringkat 3 mendapatkan angka kredit 60, Peringkat 4 dan 5 masingmasing mendapatkan angka kredit 40 dan 20. Sedangkan predikat kinerja sosial berdasarkan nilai terbobot adalah memiliki kriteria sebagai berikut: Tabel II. 2 Predikat Kinerja Sosial Bank Syariah Keterangan Nilai Bobot Sangat Baik 81 s/d 100 Baik 66 s/d <81 Kurang Baik 51 s/d <66 Tidak Baik 0 s/d <51 Sumber: Assessment Peneliti, Mengacu Penilaian Kesehatan Bank, Slamet Riyadi (2006: 188) dalam penelitian Setiawan (2009). B. Penelitian Terdahulu Dan Pengembangan Hipotesis Penelitan yang dilakukan oleh Khan dan Mirakhor (1990) dalam Suyanto (2006) terhadap penerapan bank berdasarkan prinsip-prinsip syariah di Pakistan dan Iran menyimpulkan bahwa bank berdasarkan prinsip syariah tidak menyebabkan sistem keuangan runtuh atau mengkhawatirkan. Selanjutnya,
12 digilib.uns.ac.id 21 penelitan terhadap perbankan syariah di Bangladesh yang berkaitan dengan kinerja, masalah dan prospek bank syariah. Hasil dari penelitian ini bahwa bank-bank syariah dapat menyediakan pelayanan yang efisien terhadap Bangsa, jika bank-bank tersebut didukung dengan hukum dan peraturan perbankan yang sesuai. Bank dengan menggunakan model Profit and Loss Sharing (PLS) dalam operasinya, sangak konduktif terhadap pengembangan ekonomi (Sarker, 1999). Dar and Presley (2000) melakukan penelitian tentang kekurangan Profit and Loss Sharing (PLS) pada PT. Bank Muamalat Indonesia (PT. BMI) ketidakseimbangan antara hak-hak manajemen dan pengawas menjadi penyebab terbesar dari kekurangan PLS dalam praktek keuangan Islam. Selanjutnya penelitian ini menyarankan untuk mengembangkan modal ventura dalam perbankan syariah, tanpa adanya kekhawatiran dari sistem yang runtuh atau melarang pengembangannya. Ibrahim, et. al., (2004) menyajikan beberapa alternatif pengukuran kinerja dan laporan yang digunakan dalam bank syariah yang menggunakan Islamicity Disclosure Index (IDI) dengan tiga indikator ketaatan terhadap syariah, indikator corporate governance dan indikator sosial/lingkungan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja Bahrain Islamic Bank lebih baik daripada Bank Islam Malaysia Berhad. Indikator yang digunakan untuk mengukur ketaatan terhadap prinsip-prinsip syariah adalah rasio bagi hasil, rasio investasi Islami, rasio gaji karyawan dengan direktur, rasio pendapatan Islami, dan rasio zakat.
13 digilib.uns.ac.id 22 Suyanto (2006) melakukan studi pelaksanaan prinsip syariah terhadap kinerja dan kesejahteraan masyarakat dalam lingkungan kegiatan bank syariah di Indonesia tahun Hasil penelitan ini menyimpulkan bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip syariah berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja bank syariah dan kesejahteraan masyarakat di lingkungan kegiatan bank syariah. Selanjutnya, Setiawan (2009) melakukan penelitian tentang kesehatan finansial dan kinerja sosial bank umum syariah di Indonesia. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa secara keseluruhan dalam periode kesehatan finansial Bank Muamalat Indonesia lebih baik daripada Bank Syariah Mandiri, sedangkan kesehatan kinerja sosial Bank Syariah Mandiri lebih baik daripada Bank Muamalat Indonesia. Asrori (2011) berkesimpulan bahwa 1) Akuntan dan manajer bank syariah bersikap positif terhadap praktik pengungkapan syari ah compliance sebagai pertanggung jawaban kepatuhan bank syariah terhadap prinsip syariah, 2) Akuntan dan manajer bank syariah percaya terhadap praktik pengungkapan syari ah compliance sebagai pertanggung jawaban kepatuhan bank syariah terhadap prinsip syariah, 3) Akuntan dan manajer bank syariah berminat menerapkan praktik pengungkapan syari ah compliance sebagai pertanggung jawaban kepatuhan bank syariah terhadap prinsip syariah, 4) Intensi (minat) akutan dan manajer bank syariah menerapkan praktik pengungkapan syari ah compliance ditentukan oleh sikap dan kepercayaan terhadap praktik pengungkapan syari ah compliance sebagai pertanggung jawaban kepatuhan bank syariah terhadap prinsip syariah.
14 digilib.uns.ac.id 23 Pada penelitian ini, membatasi kepatuhan prinsip syariah hanya pada pendapatan Islami, penghimpunan dana dan penyaluran dana. Maka indikator kepatuhan prinsip syariah terdiri dari Islamic income ratio (IsIR), profit sharing financing ratio (PFR) dan profit sharing funding ratio (PDR). Sedangkan, indikator dari kinerja sosial bank syariah adalah besarnya Rasio Intensitas Fungsi Agency Bank Syariah (AR), Pembiayaan Qardh (QR) dan Rasio Kontribusi Kesejahteraan Pemegang Wadiah (KPW). Beberapa penelitian di atas dijadikan dasar dalam pengembangan hipotesis dalam penelitan ini yaitu: H1: Kepatuhan Islamic income ratio (IsIR) berpengaruh positif terhadap kinerja sosial pada perbankan syariah di Indonesia. H2: Kepatuhan Profit Sharing Financing Ratio (PFR) berpengaruh positif terhadap kinerja sosial pada perbankan syariah di Indonesia. H3: Kepatuhan Profit Sharing Funding Ratio (PDR) berpengaruh positif terhadap kinerja sosial pada perbankan syariah di Indonesia. C. Kerangka Pemikiran Penelitian ini menggunakan model seperti di bawah ini untuk mengungkapkan fenomena yang terjadi: Gambar II. 2 Kerangka Konseptual IsIR H1 (+) PFR H2 (+) Kinerja Sosial PDR H3 (+)
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN Lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan menanamkannya dalam bentuk aset keuangan lain, misalnya kredit,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam (Islamic Bank) adalah bank yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya di zaman sekarang kehidupan manusia. tidak terlepas dari kegiatan muamalat, baik itu anatara individu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya di zaman sekarang kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan muamalat, baik itu anatara individu dengan individu, individu dengan kelompok,
Lebih terperinciPerbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional
Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional Konsep & Sistem Perbankan Fungsi Bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat lain yang memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat, tuntutan akan tersedianya berbagai fasilitas yang mendukung kehidupan masyarakat juga mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari dunia ekonomi. Aspek dunia ekonomi yang dikenal saat ini sangat luas. Namun yang sering digunakan oleh masyarakat
Lebih terperinciPrinsip prinsip Islam
Bank Syariah Lembaga perbankan yang menggunakan sistem dan operasional berdasarkan prinsip hukum atau syariah Islam yang secara utuh dan total menghidari riba seperti diatur dalam Alquran dan Hadist Sesuai
Lebih terperinciISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH
ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH (Sulhan PA Bengkulu) 1. Perbankan Syari ah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syari ah dan Unit Usaha
Lebih terperinciPERBANKAN DALAM ISLAM
KULIAH KE 7 PAI2 PERBANKAN DALAM ISLAM A. Pengertian Bank Islam B. Fungsi Bank Islam 1). Manajemen Investasi 2). Investasi a). Investasi tidak terbatas (general Investment) b). Investasi Terbatas (Restricted
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Awal kelahiran sistem perbankan syariah di latar belakangi oleh pembentukan sistem berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Pada dasarnya bank syariah sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia sejak tahun 997 telah menyadarkan semua pihak bahwa perbankan dengan sistem konvensional bukan merupakan satu-satunya
Lebih terperinciBAGIAN I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG
BAGIAN I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG 01. Tujuan Laporan Keuangan entitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (untuk selanjutnya disebut Bank) adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
Lebih terperinciSOAL DAN JAWABAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH
SOAL DAN JAWABAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH Guru Pembimbing Kelas : Nur Shollah, SH.I : SMK XI Pilihan Ganda : Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Perintah Allah tentang praktik akuntansi
Lebih terperinciPenyajian Laporan Keuangan Bank Syariah. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.
Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. Syarat Transaksi sesuai Syariah a.l : Tidak Mengandung unsur kedzaliman Bukan Riba Tidak membahayakan pihak sendiri atau pihak lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan syariah menunjukkan perkembangan yang positif di Indonesia. Terbukti dengan semakin banyak masyarakat yang menggunakan produk jasa bank-bank syariah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan salah satu lembaga keuangan paling strategis sangat penting bagi pendorong kemajuan perekonomian
Lebih terperinciMateri 4 Perkembangan Lembaga Bisnis Syariah. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.
Materi 4 Perkembangan Lembaga Bisnis Syariah by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM. 1 Latar Belakang Ø Perkembangan lembaga bisnis syariah di Indonesia utamanya dipelopori dan digerakkan oleh industri perbankan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Umum Perbankan Syariah 2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah Bank syariah merupakan lembaga keuangan perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejauh ini perbankan syariah telah menunjukkan eksistensinya dalam roda
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan syariah merupakan bagian dari sistem ekonomi Islam, sejauh ini perbankan syariah telah menunjukkan eksistensinya dalam roda kehidupan ekonomi dunia. Krisis
Lebih terperinciDASAR HUKUM. a. Kegiatan usaha dan produk-produk bank berdasarkan prinsip syariah. b. Pembentukan dan tugas Dewan Pengawas Syariah
DASAR HUKUM UU No. 10 Thn 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 thn 1992 tentang Perbankan pasal 1 ayat 3 huruf menetapkan bahwa salah satu bentuk usaha bank adalah menyediakan pembiayaan dan atau melakukan
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL
ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL Nama : Suci Lestari NPM : 26210706 Kelas : 3EB14 Jurusan : Akuntansi Latar Belakang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagai mana diubah dengan UU No. 10 tahun 1998 : a. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konvensional. Namun, orang awam dan orang-orang mengenal bank syari ah dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidak dapat dibantah, bahwa bank syariah tidaklah sama dengan bank konvensional. Namun, orang awam dan orang-orang mengenal bank syari ah dari kulit saja, selalu berpandangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi syariah secara konsisten telah menunjukan perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di wilayah mesir pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Perkembangan ekonomi dan bisnis syariah atau bisnis islami telah diadopsi ke dalam kerangka besar kebijakan ekonomi di Indonesia dewasa ini. Hal tersebut dipelopori
Lebih terperinciThis document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan penting dalam menunjang kemajuan perekonomian suatu negara. Keberadaan perbankan sangat dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis saat ini, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk dapat menjaga kesetiaan pelanggan agar tidak berpindah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup signifikan. Menurut outlook perbankan syariah 2012 yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis perbankan syariah di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Menurut outlook perbankan syariah 2012 yang disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan utama lembaga keuangan adalah menghimpun dan menyalurkan dana dalam bentuk kredit (Konvensional) atau pembiayaan (Syariah) kepada masyarakat yang membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui jasa kredit yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam menjalankan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diantara berbagai kebijaksanaan ekonomi yang dilaksanakan pemerintah, bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian pemerintah karena bank merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanggung Jawab Sosial atau CSR menurut World Business Council on
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Sosial atau CSR menurut World Business Council on Sustainable Development adalah komitmen dari bisnis/perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan ekonomi Islam di Indonesia semakin lama semakin mendapatkan perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank syariah merupakan organisasi profit oriented business yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank syariah merupakan organisasi profit oriented business yang tidak hanya diperuntukkan bagi umat Islam saja, tetapi untuk semua kalangan masyarakat. Bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bisnis adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan dalam berbagai bidang, baik jumlah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Syariah Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, definisi bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank syariah pertama di Indonesia merupakan hasil kerja tim perbankan MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) yang akte pendiriannya ditandatangani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan jasa. Sedangkan sektor moneter ditumpukan pada sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara dibangun atas dua sektor, yaitu sektor riil dan sektor moneter. Sektor riil adalah sektor ekonomi yang ditumpukan pada sektor manufaktur
Lebih terperinciKERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008
KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008 1 FUNGSI BANK SYARIAH Manajer Investasi Mudharabah Agen investasi Investor Penyedia jasa keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak sepuluh tahun terakhir di Indonesia telah diperkenalkan suatu sistem perbankan dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi islam identik dengan berkembangannya lembaga keuangan syariah. Bank syariah sebagai lembaga keuangan telah menjadi lokomotif bagi berkembangnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia saat ini organisasi bisnis Islam yang berkembang adalah bank syariah. Salah satu penyebab yang menjadikan bank syariah terus mengalami peningkatan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro syariah mempunyai peran yang cukup penting dalam mengembangkan aspek-aspek produksi dan investasi untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat yang berkekurangan dana disebut bank. Tahun 1999
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang berkelebihan dana dengan masyarakat yang berkekurangan dana disebut bank. Tahun 1999 merupakan babak baru dalam sejarah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada Al Qur an dan Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank syari ah adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga keuangan/ perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian yang mengelola dana dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank, lembaga pembiayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Terbukti dengan bermunculannya bank umum syariah lainnya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bank syariah dalam beberapa tahun belakangan mengakibatkan persaingan diantara lembaga keuangan dengan basis syariah maupun konvensional. Bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan merupakan salah satu instrumen yang penting dalam ekonomi modern, terutama dalam pembangunan suatu negara di bidang ekonomi. Bank memiliki peran sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan syariah (syariah financial institution) merupakan suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset-aset keuangan (financial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat; kedua, penyaluran dana (financing) merupakan kegiatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan syariah di Indonesia tengah menjamur dimana-mana. Bank-bank konvensional di Indonesia banyak membuka Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Umum Syariah (BUS).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal ini terlihat dari tindakan bank bank konvensional untuk membuka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berkembang pesatnya kegiatan ekonomi dan keuangan syariah telah menarik banyak pihak untuk mengetahui lebih dalam tentangnya. Hal ini terlihat dari tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, sistem keuangan dinegara kita telah mengalami kemajuan. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia bisnis. Kegiatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan yang bebas dari bunga merupakan konsep yang masih relatif baru. Gagasan untuk mendirikan Bank Islam lahir dari keadaan belum adanya kesatuan pendapat dikalangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur keberhasilan ekonomi syariah. Perkembangan bank syariah di Indonesia secara umum cukup menggembirakan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan nasional diharapkan dapat mendorong perkembangan perekonomian suatu Negara. Perbankan syariah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan telah berperan sangat besar dalam pengembangan dan pertumbuhan masyarakat industri modern. Produksi berskala besar dengan kebutuhan investasi yang
Lebih terperinciMajalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011 ISSN :
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LABA RUGI DAN NILAI TAMBAH PADA BANK SYARI AH (Studi Kasus pada PT Bank Syahriah Mandiri) Ir. Zefriyenni, MM, Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama rahmatan lil Alamin, rahmat atau kebaikan bagi seluruh alam semesta termasuk manusia, yaitu untuk memperbaiki masyarakat, untuk mengatur pergaulan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank adalah usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya
Lebih terperinciBAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer
BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer Yaya R., Martawiredja A.E., Abdurahim A. (2009). Salemba Empat Tujuan Instruksional Pembelajaran Memahami
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini juga menunjukkan bahwa perkembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia perkembangan bank berbasis prinsip syariah kini tengah mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini juga menunjukkan bahwa perkembangan ekonomi Islam di Indonesia,
Lebih terperinciPERBANKAN SYARIAH SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.
PERBANKAN SYARIAH Modul ke: SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH Fakultas FEB AFRIZON Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Definisi Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam
Lebih terperinciBank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari
Bank Konvensional dan Syariah Arum H. Primandari UU No. 10 tahun 1998: Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial intermediary, artinya lembaga bank adalah lembaga yang dalam aktivitasnya berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Bank Syariah 1. Pengertian Bank Syariah Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank menurut istilah adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. latar belakang pada penelitian ini. Fenomena masalah adalah hal yang
1 BAB I PENDAHULUAN Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. Dan periharalah dirimu dari api neraka,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Gunarto Suhardi (2003:17) disebutkan bahwa
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Gambaran Umum Bank di Indonesia II.1.1 Pengertian Bank Menurut Gunarto Suhardi (2003:17) disebutkan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Lembaga Keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori A. Pengertian Lembaga Keuangan Dalam sistem keuangan suatu Negara, lembaga keuangan berperan dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa di bidang keuangan. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank syariah sebagaimana bank konvensional memiliki fungsi sebagai perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu menghimpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan memiliki fungsi sebagai lembaga intermediasi yaitu menjadi penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana. Salah satu upaya dari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi. sebagai tempat untuk memindahkan uang, menerima segala bentuk
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Bank 1. Pengertian Bank Konvensial Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank
Lebih terperinciMateri 5 Operasional Lembaga Bisnis Syariah. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.
Materi 5 Operasional Lembaga Bisnis Syariah by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM. 1 Konsep Dasar 1. Allah menghalalkan jual-beli mengharamkan riba (QS 2:275). 2. Jual-beli boleh dilakukan dengan penyerahan tangguh
Lebih terperinciOPERASIONAL BANK SYARIAH
Pengertian bank [uu no 10 / 1998] OPERASIONAL BANK SYARIAH Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya yaitu menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS
PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS, Menimbang :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan syariah adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan dan perkembangan ekonomi global sangat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Salah satunya perubahan perubahan pada nilai suatu mata uang Rupiah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian suatu negara dibangun atas dua sektor, yaitu sektor riil dan sektor moneter. Sektor riil adalah sektor ekonomi yang ditumpukan pada sektor manufaktur dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Antonio, 2001). Khairunisa, 2001 ). (Karim, 2005).
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal kelahirannya, perbankan syariah dilandasi dengan kehadiran dua gerakan renaissance Islam Modern: neorevivalis dan modernis. Tujuan utama dari pendirian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami peningkatan sejak dikeluarkannya UU No.10 Tahun 1998 yang mengatur dual banking system dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan selanjutnya disebut UU Perbankan menyatakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang operasional produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Bank Syariah Menurut Muhammad (2005:1), bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup besar dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan dunia perbankan. Hampir semua aktivitas perekonomian memanfaatkan perbankan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. statistik deskriptif. Menurut Moleong penelitian kualitatif sebagai penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan analisis statistik deskriptif. Menurut Moleong penelitian kualitatif sebagai penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Islam saat ini cukup pesat, ditandai dengan berkembangnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi Islam saat ini cukup pesat, ditandai dengan berkembangnya lembaga keuangan syariah. Sejak tahun 1992, perkembangan lembaga keuangan syariah terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah di Indonesia diawali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tanggal 1 November 1991 yang kemudian diikuti dengan keluarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting dalam memperlancar jalannya pembangunan suatu bangsa. Saat ini perbankan syariah telah memasuki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi menempati posisi yang sangat vital pada era perekonomian modern saat ini. Lalu lintas perdagangan dalam skala domestik,
Lebih terperinciAKUNTANSI BANK SYARIAH. Imam Subaweh
AKUNTANSI BANK SYARIAH Imam Subaweh Akuntansi Perbankan Syariah Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLK Bank Syariah) landasan konseptual jika tidak diatur, berlaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Berdasarkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan
Lebih terperinciAKUNTANSI BANK SYARIAH
AKUNTANSI BANK SYARIAH Akuntansi Perbankan Syariah Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLK Bank Syariah) landasan konseptual jika tidak diatur, berlaku KDPPLK umum,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu negara pada umumnya tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan dan perkembangan dari para pelaku ekonomi yang menjalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia dewasa ini menunjukkan perkembangannya yang cukup pesat. Hal itu terlihat dengan adanya lembaga keuangan yang bermunculan baik itu
Lebih terperinci