PERAN SERTA WALI MURID DALAM MENSUKSESKAN UKS DI SDN 27 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Tutiliana 1*) Diterima 9 Juli 2017/Disetujui 15 September 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAN SERTA WALI MURID DALAM MENSUKSESKAN UKS DI SDN 27 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Tutiliana 1*) Diterima 9 Juli 2017/Disetujui 15 September 2017"

Transkripsi

1 PERAN SERTA WALI MURID DALAM MENSUKSESKAN UKS DI SDN 27 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN Tutiliana 1*) 1 Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Almuslim *) tutiliana.liana85@gmail.com Diterima 9 Juli 2017/Disetujui 15 September 2017 ABSTRAK Penelitian ini berjudul tentang peran serta wali murid dalam mensukseskan UKS di SDN 27 Peusangan Kabupaten Bireuen. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 20 Maret 2017 sampai dengan 31 Maret 2017 dengan tujuan untuk mengetahui peran serta wali murid dalam mensukseskan UKS di SDN 27 Peusangan Kabupaten Bireuen. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yaitu siswa kelas I sampai dengan kelas VI sebanyak 90 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, yang jumlah soal dalam angket sebanyak 15 butir yang dibagi atas 3 parameter. Hasil analisis data menunjukkan bahwa siswa dan wali murid SDN 27 Peusangan Kabupaten Bireuen mengalami peningkatan dalam mensukseskan UKS, maka dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini yang berbunyi peran serta wali murid dalam mensukseskan UKS di SDN 27 Peusangan Kabupaten Bireuen belum baik ditolak karena sesudah dilakukan penelitian ternyata peran serta wali murid dalam Bireuen sangat baik. Kata kunci: Peranserta,Wali murid, UKS. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Keluarga adalah unit sosial terkecil di masyarakat, dengan demikian derajat kesehatan masyarakat ditentukan oleh tingkat kesehatan keluarga, dimana tingkat kesehatan keluarga ditentukan oleh tingkat kesehatan masing-masing anggota keluarga. Karena itu. untuk mencapai tingkat kesehatan keluarga ana optimal perlu dijalankan upaya untuk menghasilkan derajat kesehatan keluarga dan pada gilirannya berdaya ungkit terhadap kesehatan masyarakat. Anggota keluarga dimaksud adalah Ibu dan Anak, dalam siklus kelompok usia sekolah (7-12 tahun) merupakan kelompok terbesar masyarakat yang mempunyai potensi yang amat menentukan dalam mencapai keberhasilan pembangunan nasional. Peningkatan kualitas kelompok usia sekolah merupakan salah satu unsur penentu penyediaan sumber daya pembangunan dan calon ibu/ayah yang tangguh dan mandiri. Mengingat hal-hal tersebut di atas pembinaan pelayanan kesehatan bagi anak usia sekolah, termasuk siswa sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah menengah merupakan bagian integral dari sistem kesehatan nasional dalam upaya mencapai subyek pembangunan berkualitas dan sehat seutuhnya. Pembinaan kesehatan peserta didik dilakukan di sekolah melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Salah satu pendekatan dalam program UKS ini adalah melibatkan partisipasi peserta didik SDN 27 Peusangan sebagai penggerak perilaku hidup bersih dan sehat melalui program UKS. Dengan demikian peserta didik tidak diperlakukan sebagai objek penerima layanan kesehatan semata melainkan juga diberdayakan, agar bersama-sama dengan masyarakat Seunebok Aceh, juga guru, pegawai lainnya dan wali murid aktif berpartisipasi dalam upaya peningkatan kesehatan bagi dirinya dan masyarakat serta lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya masing-masing. Pendekatan kelompok teman sebaya khususnya bagi kelompok anak dan remaja terbukti merupakan cara yang efektif untuk merubah pengetahuan sikap dan perilaku menuju hidup bersih dan sehat. Oleh karena itu. Kegiatan dari anak untuk anak anak dilakukan oleh murid SDN 27 Peusangan terhadap dirinya dan teman-temannya menjadi salah satu kegiatan yang penting dalam UKS. Dengan tujuan memberikan pedoman bagi tenaga kesehatan di puskesmas, dalam membina dan memberi pelatihan dalam mensukseskan UKS di SDN 27 yang terletak di pusat Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen, banyak usaha yang telah dilakukan pemerintah dalam usaha menciptakan kesehatan di sekolah dengan tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan dan mempertahankan nilai-nilai kesehatan manusia pada tingkat setinggi-tingginya. Maka bertitik tolak dari permasalahan tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang peran serta wali murid dalam mensukseskan UKS di SDN 27 Peusangan Kabupaten Bireuen. 78

2 Rumusan Masalah Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peran serta wali murid dalam Bireuen? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran serta wali murid dalam mensukseskan UKS di SDN 27 Peusangan Kabupaten Bireuen. Hipotesis Penelitian Adapun yang menjadi hipotesis penelitian ini adalah peran serta wali murid dalam mensukseskan UKS di SDN 27 Peusangan Kabupaten Bireuen belum baik. Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ialah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah dengan siswanya beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama. Yang dimaksud dengan sekolah adalah dimulai dari tingkat dasar sampai dengan tingkat lanjutan. Usaha kesehatan sekolah juga merupakan wahana belajar mengajar untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk prilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah ( Depkes RI, 2013: 10). Ditinjau dari sudut pembangunan dibidang kesehatan, UKS ialah suatu terobosan strategi untuk mencapai kemandirian siswa dalam mengatasi masalah kesehatan dan menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan yang selanjutnya akan menghasilkan derajat kesehatan siswa yang optimal. UKS di Indonesia hanya terbatas pada sekolah di kota-kota besar saja pada zaman Belanda yang dimaksud disini adalah pada tahun 1950 UKS secara bertahap telah mulai dijalankan di Indonesia, khususnya daerah-daerah yang menjadi jajahan Belanda seperti: Sumatera, Jawa, Irian Jaya dan Sulawesi. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) UKS merupakan bagian dari program kesehatan anak usia sekolah. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 7-21 tahun, yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 sub kelompok yakni pra remaja (7-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun). Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat. Anak usia sekolah yang berada di sekolah dan Madrasah Ibtidaiyah. Ladasan hukum dilaksanakan UKS sesuai dengan UU RI No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Di dalam Bab V pasal 45 ayat 1 UU tersebut menyebutkan bahwa kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat siswa dalam lingkungan hidup sehat sehingga siswa dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya yang lebih berkualitas. Menurut Depkes RI (2013 : 3) tujuan umum dari program UKS adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Sedangkan tujuan khusus dari UKS yaitu untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik. Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (dikenal sebagai TRIAS UKS), yang meliputi : a. Pendidikan Kesehatan b. Pelayanan Kesehatan c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat Peran Wali Murid Dalam Mensukseskan UKS Manusia merupakan makhluk sosial yang hidupnya selalu berhubungan dengan yang lainnya dan dengan dilingkungan. Hubungan dengan lingkungan berkaitan erat mengenai pemenuhan kebutuhan hidup manusia, khususnya disini kebutuhan akan kesehatan. Oleh karena itu pembinaan lingkungan merupakan tanggung jawab setiap manusia yang kehidupannya terkait dengan lingkungan hidup. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan prilakunya yang mempengaruhi kelangsungan prikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya (Saragih dan Sitorus, 2013 :26). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa antara manusia dengan lingkungan mempunyai hubungan yang timbal balik. Lingkungan yang baik bagi kelangsungan manusia adalah lingkungan yang dapat memberi aman, yaitu lingkungan yang bersih dan sehat, yang bebas dari wabah penyakit. Lingkungan yang bersih sangat mempengaruhi kreatifitas manusia, sehingga kebersihan lingkungan menjadi idaman setiap pribadi yang menyadari manfaatnya. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 27 Peusangan Kabupaten Bireuen. Waktu penelitian dimulai tanggal 20 Maret 2017 sampai dengan 31 Maret Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua/wali siswa SDN 27 Peusangan Kabupaten Bireuen, dari kelas I sampai dengan kelas VI yang berjumlah 90 orang. Sampel panelitian diambil total populasi. Dasar pengambilan tersebut berpedoman 79

3 pada pendapat Arikunto (2007 : 107) bahwa "Apabila sejak kurang dari 100, maka dapat diambil seluruhnya sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Tabel 1 Jumlah siswa SDN 27 Peusangan No Kelas Jumlah Siswa 1 I 20 2 II 15 3 III 18 4 IV 15 5 V 12 6 VI 10 Jumlah 90 Sumber : Data primer 2017/2018 SDN 27 Peusangan Instrumen Pengumpulan Data Untuk memperoleh data digunakan instrumen penelitian berupa angket. Angket tersebut diedarkan ke seluruh wali siswa untuk memperoleh data tentang informasi peran serta wali murid dalam mensukseskan UKS di SDN 27 Peusangan. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data terlebih dahulu disebarkan angket kepada setiap siswa, kemudian baru diberikan penjelasan tentang cara pengisian angket tersebut. Angket yang dibagikan kepada siswa kemudian dibawa pulang ke rumah untuk diisi oleh para wali siswa masing-masing. Angket yang diberikan tersebut berbentuk multiplechoise yang terdiri dari 15 pertanyaan. Dalam selang waktu 2 hari baru dikumpulkan kembali untuk diperiksa oleh peneliti. Cara Pengolahan Data Data yang terkumpul melalui angket selanjutnya diseleksi yang memenuhi syarat untuk diolah. Analisis data pada penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu mengungkapkan faktafakta dan gejala-gejala yang berlangsung pada saat penelitian ini dilakukan dan seterusnya dianalisis dengan statistik sederhana yaitu tabulasi persentase. Menurut Sudjana ( 2009 : 50) persentase dapat dicari dengan rumus sebagai berikut F P 100% N Ket : P = harga persentase yang dicari F = jumlah frekuensi jawaban N = jumlah sampel 100 = bilangan konstanta Hasil pengumpulan angket yang telah disebarkan sebanyak 90 buah, semuanya dapat dikumpulkan kembali. Hasil jawaban angket sampel tentang peran serta wali murid dalam mensukseskan UKS di SDN 27 Peusangan Kabupaten Bireuen dapat disajikan pada tabel 1 berikut. Tabel 1 Frekuensi observasi peran serta wali murid dalam mensukseskan UKS di SDN 27 Peusangan Kabupaten Bireuen. Kelas Kurang Tidak Jumlah I II III IV V VI JLH Berdasarkan data frekuensi observasi peran serta wali murid pada tabel 1 maka dapat dihitung frekuensi harapan. Tinjauan Hipotesis Berdasarkan hasil analisis data diperoleh harga X 2 hitung = 146,8927. sedangkan X 2 tabel dengan derajat bebas = 6 diperoleh sebesar = 121,592. dengan demikian X 2 hitung > X 2 tabel. Jadi hipotesis yang menyatakan peran serta wali murid dalam Bireuen belum baik, ditolak. Untuk mengetahui derajat hubungan antara pendidikan wali murid dengan usaha mensukseskan UKS, dilakukan perhitungan harga koefisien kontigensi ( C ) dengan rumus sebagai berikut : C C 2 2 X X n 146, , HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di SDN 27 Peusangan Kabupaten Bireuen. Untuk memperoleh data digunakan angket. Hasil jawaban angket dikategorikan menjadi 3 yaitu : baik, kurang baik dan tidak baik. C C 146, ,8927 0,83 0,91 80

4 Agar nilai C yang diperoleh dapat dipakai untuk menilai derajat asosiasi antara tingkat pendidikan responden dengan usaha mensukseskan UKS di wilayah penelitian, maka harga C tersebut dibandingkan dengan harga C maks. Formula untuk C maks adalah : ( m 1) C maks m Dimana : C maks = Koefisien kontigensi maksimum m = harga minimum antara banyak baris dan banyak kolom. Jadi C maks ( 3 1) 3 0,67 = 0,81 Perbandingan antara harga maks = 0,91 dengan harga kontigensi = 0,81 dekat. Dengan ketentuan : semakin dekat harga C maks dengan koefisien kontigensi ( C ) maka hubungannya semakin kuat. Pembahasan Hasil analisis data yang telah dilakukan diperoleh harga X 2 hitung = 146,8927 sedangkan X 2 tabel pada taraf signifikan 5% sebesar 121, 592. Hal itu berarti bahwa peran serta wali murid dalam Bireuen sudah baik. Selanjutnya berdasarkan perbandingan nilai C ( koefis ien kontigensi ) dengan nilai C maks dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan wali murid maka semakin baik perannya dalam mensukseskan UKS. Pengetahuan yang dimiliki para wali murid terhadap UKS sudah baik, hal ini disebabkan karena banyaknya media yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang hal tersebut. Selain itu para wali murid juga sudah memperoleh pengetahuan dasar tentang pentingnya UKS, sehingga akan menunjang pemahaman yang lebih baik tentang proses pelaksanaan UKS. Menurut Ryadi (2014 : 33) materi dasar pengetahuan tentang UKS yang pernah diperoleh para wali murid dari pendidikan formal maupun pendidikan non formal sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman tentang banyaknya wabah penyakit baik yang menular maupun tidak menular yang menimpa masyarakat baik dilingkungannya maupun ditempat lain telah menyadarkan para wali murid akan pentingnya program UKS, sehingga mereka benarbenar memperhatikan aspek tersebut baik untuk kesehatan dirinya maupun keluarganya. Oleh karena itu kesadaran mereka tentang pentingnya UKS bukanlah milik pribadi atau pemerintah tetapi milik kita bersama. Peran serta wali murid di SDN 27 Peusangan dalam mensukseskan UKS secara umum sudah baik. Keadaan ini sangat bergantung dari sikap dan kepedulian para wali murid terhadap anak-anaknya. Sikap merupakan bagian dari nilai-nilai hasil belajar, dengan kata lain sikap dipengaruhi dan diarahkan serta dibentuk melalui jalur pendidikan. Sikap yang dimiliki para wali murid akan menentukan bagaimana mereka bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang mereka cari dan diperjuangkan dalam kehidupannya. Secara ekologi manusia merupakan makhluk hidup yang sangat dominan. Apa yang dikerjakan oleh makhluk lain dapat dikerjakan oleh manusia. Ini disebabkan karena adanya akal pikiran yang dimiliki manusia. Kadang-kadang manusia sangat serakah, dimana dalam memenuhi kebutuhan hidupnya mereka tidak memperhitungkan faktor keselamatan dan keselarasan lingkungan hidup. Semua ini merupakan manifestasi sikap manusia yang semakin berkembang dengan perkembangan pengetahuannya. Berdasarkan hal tersebut sikap mental para wali murid terhadap pentingnya UKS secara umum sudah baik. Sikap mental yang baik ini akan membawa setiap usaha yang dilakukan kepada kebaikan termasuk dalam mensukseskan UKS. Usaha pemerintah dan masyarakat secara umum disekitar SDN 27 Peusangan Kabupaten Bireuen dalam mensukseskan UKS umumnya sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban angket yang dikembalikan. Dalam hal ini pemerintah telah melakukan penyuluhan-penyuluhan terutama berupa selebaran dan panplet. Penyuluhan merupakan ujung tombak untuk mensukseskan suatu program, karena dengan dilakukannya penyuluhan yang intensif maka masyarakat dapat lebih memahami makna dan manfaat akan pentingnya UKS. Dari perbandingan harga kontigensi dengan harga C maks maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang erat antara tingkat pendidikan wali murid terhadap usaha mensukseskan UKS diwilayah penelitian. Hal ini juga sesuai dengan data pada tabel 1 bahwa terdapat perbedaan mencolok dari masingmasing tingkatan kelas para wali murid (renponden) dalam mensukseskan peran sertanya terhadap program UKS. Jadi untuk wilayah yang diteliti tingkat pendidikan masyarakatnya sudah menunjukkan hubungan yang berarti dalam mensukseskan UKS. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat pendidikan para wali murid maka akan semakin baik peran sertanya dalam mensukseskan UKS. Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi pola pikir dan cakrawala berpikir seseorang. Apabila pendidikannya tinggi maka cakrawala berpikirnya menjadi lebih luas dan terfokus. Hal ini dapat diamati dengan kegiatankegiatan yang dilakukan setiap hari termasuk kegiatan peningkatan program UKS. Pendidikan tentang UKS tidak saja dilaksanakan pada salah satu lembaga pendidikan, akan tetapi meliputi semua bentuk 81

5 pendidikan, yaitu : pendidikan formal, pendidikan non formal dan pendidikan informal. Sekolah merupakan wadah tempat dilaksanakan pendidikan formal dengan konsep akan pentingnya kesehatan dalam arti yang luas kepada anak-anak bukan saja tugas sekolah tetapi juga tugas wali murid di rumah dan di masyarakat dalam mempersiapkan generasi mendatang untuk cinta kesehatan. SIMPULAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Peran serta wali murid dalam mensukseskan UKS di SDN 27 Peusangan Kabupaten Bireuen sudah baik. b. Tidak semua sekolah dapat mensukseskan program UKS dengan baik disebabkan karena banyak hal yang masih kekurangan ditinjau dari segi lingkungan fisik maupun lingkungan mental, juga partisipasi semua elemen masyarakat yang ada disekitar lingkungan sekolah tersebut. Saran Diharapkan kepada para wali murid agara dapat membekali diri dan anggota keluarganya untuk lebih mengenal tentang UKS, dalam arti memiliki sifat dan sikap yang lebih baik terhadap UKS. Dengan demikian para wali murid sudah dapat mempersiapkan generasi penerus bangsa akan lebih dapat menjaga kebersihan lingkungan, sehingga komponen yang ada dalam lingkungan tetap seimbang dan terhindar dari berbagai macam wabah penyakit. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S.2007, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Bina aksara. Jakarta. Depkes RI, Usaha Kesehatan Sekolah Ditingkat Sekolah Lanjutan, Depkes. Jakarta. Depkes RI, Pedoman, Mudul dan Materi Pelatihan Dokter Kecil, Depkes. Jakarta. Ryadi, Kesehatan Masyarakat, Gramedia Jakarta. Saragih dan Sitorus, Bunga Rampai Lingkungan Hidup, Usaha Nasional Surabaya. Sudjana, Statistika, Tarsito. Bandung. 82

II. KAJIAN PUSTAKA. diterbitkan oleh Kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994 dalam Rahmat (1998),

II. KAJIAN PUSTAKA. diterbitkan oleh Kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994 dalam Rahmat (1998), II. KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan Pendidikan Kesehatan merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu bidang pengajaran pendidikan kesehatan memiliki peranan

Lebih terperinci

PROGRAM DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PROGRAM DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR PROGRAM DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ni Putu Dewi Sri Wahyuni Fakultas Olahraga dan Kean, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Email

Lebih terperinci

UKS (USAHA KESEHATAN SEKOLAH)

UKS (USAHA KESEHATAN SEKOLAH) UKS (USAHA KESEHATAN SEKOLAH) DEFINISI Menurut depdikbud Upaya membina dan mngembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan disekolah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi BAB III METODE PENELITIAN Lokasi yang digunakan dalam melakukan penelitian yaitu Puskesmas Handapherang di Jalan H.Hasan No.11 Desa Handapherang Kecamatan Cijeungjing

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 49 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif merupakan analisa yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian yaitu Kelurahan Gegerkalong Kecamatan Sukasari Kota Bandung Provinsi Jawa Barat. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dam Sampel 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Posbindu Melati Desa Sukatani Ngamprah Kabupaten Bandung Barat. Lokasi ini dipilih karena

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga

III. METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah atau permasalahan yang dihadapi, memegang peranan penting dalam penelitian ilmiah.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITITAN

III. METODE PENELITITAN III. METODE PENELITITAN 3.1 Pendekatan Penelitan Metode penelitian digunakan untuk menemukan jawaban secara sistematis. Metode merupakan ilmu yang membicarakan sistematis untuk mencapai tujuan Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Aditya Nugraha, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Aditya Nugraha, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan yang formal. Dalam pembelajaran ini terjadi kegiatan belajar mengajar. Dua pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian korelasional, karena penelitian melibatkan tindakan pengumpulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian korelasional, karena penelitian melibatkan tindakan pengumpulan 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian korelasional, karena penelitian melibatkan tindakan pengumpulan data guna

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau. Ilmiah Remaja Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa.

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau. Ilmiah Remaja Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai dari variabel

Lebih terperinci

PEDOMAN PELATIHAN DOKTER KECIL PUSKESMAS TAMAN BACAAN KEC. SEBERANG ULU II

PEDOMAN PELATIHAN DOKTER KECIL PUSKESMAS TAMAN BACAAN KEC. SEBERANG ULU II PEDOMAN PELATIHAN DOKTER KECIL PUSKESMAS TAMAN BACAAN KEC. SEBERANG ULU II Tujuan Pembangunan Nasional : Meningkatkan sumber daya manusia. Siswa sekolah tidak hanya berperan sebagai obyek penerima layanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara status gizi balita dengan kejadian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti untuk menentukan data dan mengembangkannya dalam suatu pengetahuan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara variabel x dan y yang dideskripsikan secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara variabel x dan y yang dideskripsikan secara III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu dimana suatu metode penelitian yang bertujuan menggambarkan dan memaparkan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PROGRAM DOKTER KECIL DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2016

PELAKSANAAN PROGRAM DOKTER KECIL DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2016 ... (Pambuko Aji Nugroho) PELAKSANAAN PROGRAM DOKTER KECIL DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2016 THE IMPLEMENTATION OF LITTLE DOCTOR PROGRAM AT STATE ELEMENTARY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umur termasuk murid Sekolah Dasar (SD) (Kepmenkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. umur termasuk murid Sekolah Dasar (SD) (Kepmenkes, 2010). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai dari variabel yang satu

III. METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai dari variabel yang satu 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi korelasional karena dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dan dikategorikan sebagai penelitian survei. Furchan (1982) menyatakan bahwa penelitian deskriptif dirancang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena dalam penelitian ini membahas tentang faktor-faktot penyebab. Negeri 4 Sekampung Lampung Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. karena dalam penelitian ini membahas tentang faktor-faktot penyebab. Negeri 4 Sekampung Lampung Timur. 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan penelitian di atas, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, karena dalam penelitian

Lebih terperinci

pemahaman ideologi Pancasila terhadap sikap moral.

pemahaman ideologi Pancasila terhadap sikap moral. 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk memecahkan suatu masalah dibutuhkan suatu cara atau metode, dimana metode tersebut merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan keberhasilan

Lebih terperinci

PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR: 120/674/2016 T E N T A N G

PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR: 120/674/2016 T E N T A N G PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 120/674/2016 T E N T A N G PENETAPAN PUSKESMAS PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA KOTA PARIAMAN TAHUN 2016 Menimbang a. bahwa untuk mempersiapkan

Lebih terperinci

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta Pelaksanaan Program Usaha (Erlanda Bayu Pratama) 1 PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-KECAMATAN SENTOLO KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2017 SCHOOL HEALTH PROGRAM

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KANDUNGAN ZAT DALAM MAKANAN DENGAN MODEL CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KANDUNGAN ZAT DALAM MAKANAN DENGAN MODEL CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KANDUNGAN ZAT DALAM MAKANAN DENGAN MODEL CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Muthmainnah, Nana Aryana Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar

III. METODE PENELITIAN. langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap kegiatan penelitian, dalam upaya untuk menemukan data yang valid, dan serta dalam usaha mengadakan analisa secara logis rasional diperlukan langkah-langkah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah atau permasalahan yang dihadapi, memegang peranan penting dalam penelitian ilmiah.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan bidang kesehatan harus bersifat menyeluruh (holistik), karena

I. PENDAHULUAN. Pembangunan bidang kesehatan harus bersifat menyeluruh (holistik), karena 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan bidang kesehatan harus bersifat menyeluruh (holistik), karena dipengaruhi oleh banyak faktor yang bertujuan untuk peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian harus sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian harus sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh 35 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian adalah salah sata cara untuk menemukan jawaban secara ilmiah. Setiap penelitian memiliki metode tertentu untuk memecahkan masalah. Penggunaan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar 2 PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM 3 Azwinar ABSTRAK Perkembangan bahasa anak di Taman Kanak-kanak Syukrillah Agam masih rendah. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. metodologi penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. metodologi penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelitian 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam menyelesaikan suatu masalah atau permasalahan yang dihadapi, metodologi penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelitian ilmiah,

Lebih terperinci

BAB. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif korerasional

BAB. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif korerasional BAB. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitian Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif korerasional yaitu model penelitaan yang menitikberatkan pada masalah atau pristiwa yang

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELATIHAN DOKCIL UNIT KEGIATAN UKS

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELATIHAN DOKCIL UNIT KEGIATAN UKS KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELATIHAN DOKCIL UNIT KEGIATAN UKS TAHUN 2017 Usaha kesehatan Sekolah 2017 ii PUSKESMAS CIKANCUNG Usaha kesehatan Sekolah 2017 3 I. Latar Belakang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran dari suatu keadaan yang ada

Lebih terperinci

PERANAN KEPRAMUKAAN DALAM MEMBINA SIKAP NASIONALISME PADA GUGUS MELATI BANDA ACEH

PERANAN KEPRAMUKAAN DALAM MEMBINA SIKAP NASIONALISME PADA GUGUS MELATI BANDA ACEH PERANAN KEPRAMUKAAN DALAM MEMBINA SIKAP NASIONALISME PADA GUGUS MELATI BANDA ACEH Natalia Nainggolan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Natlihasian@yahoo.co.id Kata kunci : kepramukaan,

Lebih terperinci

tercapai seperti yang diharapkan. Metode penelitian adalah ilmu tentang metode-metode

tercapai seperti yang diharapkan. Metode penelitian adalah ilmu tentang metode-metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap kegiatan penelitian, dalam upaya untuk menemukan data yang valid, dan merupakan usaha dalam mengadakan analisa secara logis rasional di perlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan memilih lokasi penelitian di SDN 59

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan memilih lokasi penelitian di SDN 59 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih lokasi penelitian di SDN 59 Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Garut yang beralamatkan di Jalan Raya Bayongbong Km.07 Desa Panembong Tlp. (0262) 4772522 Garut. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang fikih ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap kegiatan penelitian, dalam upaya untuk menemukan data yang valid, dan serta dalam usaha mengadakan analisa secara logis rasional di perlukan langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gizi anak balitanya. Salah satu tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status

BAB I PENDAHULUAN. gizi anak balitanya. Salah satu tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar kesehatan masyarakat. Usaha ini merupakan usaha yang perlu didukung oleh ahli rekayasa secara

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 SD TAHUN AJARAN 2015/2016 DI KABUPATEN JOMBANG

PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 SD TAHUN AJARAN 2015/2016 DI KABUPATEN JOMBANG PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 SD TAHUN AJARAN 2015/2016 DI KABUPATEN JOMBANG Hamam Faridatush Shofianti Universitas Negeri Malang E-mail: farida_jbg@yahoo.com Abstrak Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Lokasi yang digunakan dalam penelitian yaitu Kelurahan Isola Kecamatan Sukarasa Bandung. Lokasi ini dipilih dikarenakan keseluruhan pasangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk memberikan gambaran keadaan

Lebih terperinci

UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK. a. Rata rata Hitung adalah jumlah harga harga variabel dibagi banyak harga harga variabel tersebut.

UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK. a. Rata rata Hitung adalah jumlah harga harga variabel dibagi banyak harga harga variabel tersebut. UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK Ukuran Gejala Pusat: rata rata hitung Rata rata ukur Rata rata harmonik Modus Ukuran Letak : Median Kuartil Ukuran Gejala Pusat a. Rata rata Hitung adalah jumlah harga

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. 1. Lebih dari separoh responden mengalami karies gigi di Sekolah Dasar Negeri

BAB VII PENUTUP. 1. Lebih dari separoh responden mengalami karies gigi di Sekolah Dasar Negeri BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang mengacu pada tujuan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1. Lebih dari separoh responden mengalami karies gigi

Lebih terperinci

PERANAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

PERANAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PERANAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Novianti Dosen FKIP Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Almuslim email: novianti.idr@gmail.com Abstrak Dalam sejarah perkembangannya, psikologi

Lebih terperinci

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA Pelaksanaan Usaha... (Ridho Nugroho) 1 PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA IMPLEMENTATION OF HEALTH BUSINESS SCHOOL IN THE STATE HIGH SCHOOL SE- YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk. sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga

Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk. sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga 1.2 Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berkualitas. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berkualitas. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: PENGARUH INTENSITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional menurut Radiansyah (dalam Oktaviani,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional menurut Radiansyah (dalam Oktaviani, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama pembangunan nasional menurut Radiansyah (dalam Oktaviani, dkk : 2008) adalah peningkatan kualitas sumber daya mantusia (SDM) yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis, sedangkan penelitian adalah usaha karya ilmiah yang mempunyai tujuan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai

METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai 68 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk field research atau penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. secara langsung sehingga anak-anak sering mengabaikan kebersihan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. secara langsung sehingga anak-anak sering mengabaikan kebersihan yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak dengan usia sekolah dasar adalah kelompok masyarakat yang berusia antara 7 tahun sampai dengan 12 tahun dan merupakan kelompok rawan karena masih dalam proses pertumbuhan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dasar pertimbangan bahwa di sekolah tersebut terdapat siswa-siswi yang masih

BAB III METODE PENELITIAN. dasar pertimbangan bahwa di sekolah tersebut terdapat siswa-siswi yang masih 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan SDN 1 Biluhu Tengah Kabupaten Gorontalo. Atas dasar pertimbangan bahwa di sekolah tersebut terdapat siswa-siswi yang

Lebih terperinci

Oleh MOCH. RIZKI FAUZI NPM :

Oleh MOCH. RIZKI FAUZI NPM : HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PPKn SISWA KELAS 5 SDIT AL - ISTIQOMAH PACE NGANJUK TAHUN AJARAN 2014-2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tarnawan (2007, dalam Martunus, 2013) usaha Kesehatan Sekolah adalah bentuk dari usaha kesehatan masyarakat yang dilaksanakan di sekolah. Ananto (2009, dalam Efendi

Lebih terperinci

UJI INDEPENDEN ANTARA DUA FAKTOR

UJI INDEPENDEN ANTARA DUA FAKTOR UJI INDEPENDEN ANTARA DUA FAKTOR Banyak data hasil pengamatan yang dapat digolongkan kedalam beberapa factor, karakteristik atau atribut dengan tiap factor atau atribut teridiri dari beberapa klasifikasi,

Lebih terperinci

UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS) Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS) Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS) Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta indah_prasty@uny.ac.id 2013 DEFINISI UKS adalah usaha kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DI KABUPATEN WONOSOBO

USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DI KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 27 TAHUN 2002 T E N T A N G USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DI KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang : a. bahwa Usaha

Lebih terperinci

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN THE PARTICIPATION OF SCHOOL BOARD IN CONDUCTING EXTRA CURRICULAR ACTIVITIES IN MOST OF STATE

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, karena penelitian ini bermaksud untuk memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan masalah dalam proses penyelidikan. Metode merupakan cara seseorang dalam melakukan sesuatu

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR DISIPLIN SEKOLAH YANG MEMPENGARUHI HASIL MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH IDEAL WANITA DEWASA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN

ANALISIS FAKTOR DISIPLIN SEKOLAH YANG MEMPENGARUHI HASIL MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH IDEAL WANITA DEWASA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN ANALISIS FAKTOR DISIPLIN SEKOLAH YANG MEMPENGARUHI HASIL MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH IDEAL WANITA DEWASA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN Weni Anjar Sari 1, Halida Hanim 2 Program Studi Pendidikan Tata

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Promosi Kesehatan di institusi pendidikan (Health Promoting School) yang dicanangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2005) menggunakan model holistik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi darat, di samping sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi darat, di samping sarana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi darat, di samping sarana transportasi lainnya. Sarana ini adalah salah satu bagian yang terpenting dalam menumbuhkan,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELTIAN. khususnya mengenai Undang-Undang No.23 Tahun 2002 Tentang

BAB III METODELOGI PENELTIAN. khususnya mengenai Undang-Undang No.23 Tahun 2002 Tentang 51 BAB III METODELOGI PENELTIAN 3.1 Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional. Metode ini meneliti masalah-masalah aktual yang berlangsung di lapangan khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan cepatnya perkembangan dalam era globalisasi, perilaku dan perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya cenderung akan semakin

Lebih terperinci

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENYAKIT ISPA PADA BALITA SEBELUM DAN SETELAH DIBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ARIODILLAH PALEMBANG TAHUN 2012 Oleh : Amalia Dosen STIK Bina Husada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara kerja yang digunakan untuk memahami, mengerti, segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Populasi anak usia sekolah merupakan elemen yang cukup penting karena proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia (Reksoprodjo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN Tingkat Keterlaksanaan Pemeriksaan Kesehatan (Irmania Yunita) 1 TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN LEVEL OF IMPLEMENTATION

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan. ataupun karakteristik, serta objek yang akan diteliti.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan. ataupun karakteristik, serta objek yang akan diteliti. III. METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode sangat diperlukan untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekati suatu masalah dan

BAB III METODE PENELITIAN. prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekati suatu masalah dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Sedangkan metodologi adalah sebuah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dipergunakan metode deskriptif korelasional untuk deskripsikan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dipergunakan metode deskriptif korelasional untuk deskripsikan dan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian tentu harus menggunakan suatu metode, di dalam penelitian ini dipergunakan metode deskriptif korelasional untuk deskripsikan dan meneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAUAN. optimal diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharan dan peningkatan

BAB I PENDAHULAUAN. optimal diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharan dan peningkatan BAB I PENDAHULAUAN 1.1 Latar Belakang Derajat kesehatan bersifat dinamis (berubah setiap saat), dan dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Maka untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal diselenggarakan

Lebih terperinci

Suatu bangsa akan dinyatakan maju tergantung pada mutu pendidikan dan. para generasi penerusnya, karena pendidikan mempunyai peranan penting bagi

Suatu bangsa akan dinyatakan maju tergantung pada mutu pendidikan dan. para generasi penerusnya, karena pendidikan mempunyai peranan penting bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Suatu bangsa akan dinyatakan maju tergantung pada mutu pendidikan dan para generasi penerusnya, karena pendidikan mempunyai peranan penting bagi perkembangan

Lebih terperinci

BAB HI METODE PENELITIAN. Metode dari penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut:

BAB HI METODE PENELITIAN. Metode dari penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut: BAB HI METODE PENELITIAN Metode dari penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut: 3.1. Variabel Yang Diukur Untuk menjelaskan hubungan antara preferensi konsumen dengan atribut pemasaran. 3.1.1. Karakteristik

Lebih terperinci

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN 233 PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN Eka S. Ariananda 1, Syamsuri Hasan 2, Maman Rakhman 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penggunaan metode dalam suatu penelitian sangat berpengaruh besar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penggunaan metode dalam suatu penelitian sangat berpengaruh besar 43 BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penggunaan metode dalam suatu penelitian sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan penelitian itu sendiri, metode yang digunakan dalam suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari (Ahmad

BAB II KAJIAN TEORI. prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari (Ahmad A. Deskripsi Teori BAB II KAJIAN TEORI 1. Hakikat UKS Usaha Kesehatan Sekolah atau UKS adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah, dan bertanggung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian dapat dibedakan berdasarkan tujuan, pendekatan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian dapat dibedakan berdasarkan tujuan, pendekatan, 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian dapat dibedakan berdasarkan tujuan, pendekatan, bidang ilmu dan tempat penelitian itu sendiri. Metode penelitian juga dapat dibedakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Profil TPQ Hidayatul Mubtadi in 1. Latar belakang pendirian TPQ Hidayatul Mubtadi in terletak di dusun Ragil Rt. 04 Rw. IV desa Plantaran, kecamatan Kaliwungu Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu sebuah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu sebuah metode penelitian 76 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Adapun jenis metode penelitian yang akan digunakan dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Kegiatan penelitian berupaya untuk menemukan data yang valid, dan serta dalam usaha mengadakan analisa secara logis rasional diperlukan langkahlangkah pengkajian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

SILUET Jurnal Pendidikan Tata Busana Page 48

SILUET Jurnal Pendidikan Tata Busana Page 48 ANALISIS KEMAMPUAN PEMBUATAN BELAHAN KUMAI SERONG SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Oke Pasrah Zendrato 1,Flora Hutapea

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. antara 7 tahun sampai dengan 12 tahun, merupakan kelompok tingkat kerawanan

PENDAHULUAN. antara 7 tahun sampai dengan 12 tahun, merupakan kelompok tingkat kerawanan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Anak usia sekolah dasar mencakup kelompok masyarakat dengan usia antara 7 tahun sampai dengan 12 tahun, merupakan kelompok tingkat kerawanan tinggi khususnya karena

Lebih terperinci

Oleh: DARWANTO Dibimbing oleh : 1. Drs. SETYA ADI SANCAYA, M.Pd. 2. LAELATUL AROFAH, M. Pd.

Oleh: DARWANTO Dibimbing oleh : 1. Drs. SETYA ADI SANCAYA, M.Pd. 2. LAELATUL AROFAH, M. Pd. JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MENGHADAPI GURU SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 WATES KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE EFFECTIVENESS OF SOSIODRAMA TECHNIQUE

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian yang dimana yang dimaksud dengan penelitian deskriptif menurut

METODE PENELITIAN. penelitian yang dimana yang dimaksud dengan penelitian deskriptif menurut III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, karena berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini termasuk penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA UNIT TEORI KINETIK GAS SISWA SMA NEGERI 1 TILAMUTA JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA UNIT TEORI KINETIK GAS SISWA SMA NEGERI 1 TILAMUTA JURNAL HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA UNIT TEORI KINETIK GAS SISWA SMA NEGERI 1 TILAMUTA JURNAL Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Sarjana

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMPN 7 BANDA ACEH ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMPN 7 BANDA ACEH ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMPN 7 BANDA ACEH Winda Fahrunnisa 1, Syamsul Bardi 2, Thamrin 3 1 Email: dekwiin@gmail.com 2 Pendidikan

Lebih terperinci