Nama (Samaran) :... (Informan No...)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Nama (Samaran) :... (Informan No...)"

Transkripsi

1 111 LAMPIRAN 1. Lembar Persetujuan Menjadi (Inform Concent) PERSEPSI LELAKI SEKS LELAKI (LSL) TENTANG HIV/AIDS DAN VCT DALAM PENINGKATAN DEMAND PADA PELAYANAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI KLINIK IMS DAN VCT PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN Dengan hormat, Saya merupakan salah seorang mahasiswa Program Studi S-1 Reguler Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir perkuliahan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV/AIDS dan VCT dalam peningkatan demand pada pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan. Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan kesediaan saudara untuk menjadi informan dalam penelitian ini. Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat bebas untuk menjadi informan atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Dan mohon menandatangani form ini jika saudara/i bersedia menjadi informan dalam penelitian ini. Nama (Samaran) :... ( No....) Usia :... Tahun Saya menyatakan bersedia untuk menjadi informan dalam penelitian yang dilaksanakan oleh saudara : Muhammad Fahmi, NIM : Kerahasiaan informasi dan identitas saudara dijamin oleh peneliti dan tidak akan disebarluaskan baik melalui media massa atau pun elektronik. Terima kasih atas bantuan dan partisipasi saudara berikan. Salam sehat untuk anda. Medan, ( ) 111

2 112 LAMPIRAN 2. PEDOMAN WAWANCARA PERSEPSI LELAKI SEKS LELAKI (LSL) TENTANG HIV/AIDS DAN VCT DALAM PENINGKATAN DEMAND PADA PELAYANAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI KLINIK IMS DAN VCT PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN Bagian I. Identitas No Umur :... Tahun 2. Pendidikan Terakhir : Status Perkawinan : Kawin / Belum Kawin (Lingkari) 4. Pekerjaan : Asal Daerah Kecamatan : Medan Tanggal Wawancara : Tanda Tangan :... Bagian II. Daftar Pertanyaan 1. Persepsi tentang HIV/AIDS A. Pertanyaan Persepsi Kerentanan : 1) Bagaimana pandangan saudara tentang HIV/AIDS? Probing: ciri khas yang melekat pada HIV/AIDS dari berbagai aspek bahaya/pengobatan. 2) Menurut pandangan saudara, bagaimana seseorang dapat terinfeksi penyakit HIV/AIDS? Probing: determinan rentan penularan HIV/AIDS. 112

3 113 3) Menurut pandangan saudara, bagaimana konsekuensi yang terjadi jika seseorang menderita HIV/AIDS? Probing: keadaaan fisik dan psikis ODHA yang timbul. B. Pertanyaan Persepsi Keparahan : 1) Menurut pandangan saudara, bagaimana kondisi kesehatan jika seseorang sudah dianggap sebagai tersangka HIV/AIDS? 2) Menurut pandangan saudara, apakah HIV/AIDS dapat disembuhkan? Probing: jika ya, bagaimana? jika tidak, mengapa? 3) Menurut saudara, bagaimana cara efektif mencegah terjadinya keparahan penyakit HIV/AIDS? Probing: menjaga PHBS, pendampingan dan dukungan, rujukan tindak lanjut, pemberian ARV. C. Pertanyaan Persepsi Ancaman : 1) Bagaimana pandangan saudara dampak seseorang jika menderita HIV/AIDS dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat? Probing: risiko dampak kesehatan, stigma dan diskriminasi yang diterima dari masyarakat. 2) Bagaimana pandangan saudara terhadap penularan HIV/AIDS kepada istri dan anak? Probing: stigma dan diskriminasi yang diterima dari masyarakat.

4 Persepsi tentang VCT A. Pertanyaan Informasi : 1) Apakah saudara pernah mendengar tentang klinik IMS dan VCT (khususnya Puskesmas Teladan)? Probing: menyebutkan apa kepanjangannya, nama tempatnya dan dimana saja. 2) Jika pernah, saudara dapat informasinya dari siapa? Probing: teman, petugas kesehatan, LSM, media massa. 3) Bagaimana cara beliau (narasumber) menyampaikan informasinya kepada saudara? Probing: sikap penyampaian, informasi singkat/lengkap, menyebutkan tempat/lokasi. 4) Informasi apa saja yang beliau (narasumber) berikan kepada saudara terkait pelayanan VCT di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan? Probing: sejauh apa informasi yang beliau (narasumber) berikan, apakah saudara tahu tujuan beliau (narasumber) memberitahukan kepada saudara. B. Pertanyaan Pengetahuan : 1) Apakah saudara mengetahui apa itu pelayanan VCT? Probing: manfaat, tujuan, kegunaan. 2) Menurut saudara, pentingkah pelayanan VCT tersebut untuk saudara, mengapa alasannya? Probing: penting (alasannya hanya untuk pengawasan dan pengendalian penyakit IMS dan HIV/AIDS,

5 115 pengobatan bagi pasien terinfeksi, sarana pelayanan gratis) atau tidak penting (alasannya sarana formalitas belaka saja yang tidak memberikan solusi pengguna jasa/pasien). C. Pertanyaan Penilaian : 1) Apakah saudara setuju tentang keberadaan atau letak Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan? Probing: setuju/tidak setuju, alasannya... 2) Apakah saudara mendapat manfaat atau kenyamanan setelah melakukan pemeriksaan dan pelayanan VCT di klinik tersebut, mengapa? Probing: apakah ada perasaan cemas/khawatir tentang kerahasiaan data, merasa lebih baik/sehat, apakah melaksanakan saran yang diberikan. D. Pertanyaan Pengalaman : 1) Berapa kali saudara datang/berkunjung melakukan permintaan pelayanan VCT Puskesmas Teladan, mengapa? Probing: untuk apa, apa dorongan/motivasi saudara, pelayanan apa saja yang disediakan, apakah sulit prosedurnya atau bagaimana, dan pembiayaan dalam pelayanan. 2) Menurut saudara, bagaimana pelayanan yang diberikan oleh petugas klinik IMS dan VCT? Probing: sikap pelayanan dokter/perawat, cara mereka memeriksa (ramah/diberi semangat perubahan perilaku atau mereka merasa risih/tidak diperhatikan), apakah diberi kesempatan untuk bertanya seputar keluhan, apakah mereka memberikan jawaban dan pelayanan kesehatan yang memuaskan saudara.

6 116 3) Apakah saudara memiliki saran untuk penyediaan pelayanan VCT di klinik tersebut? Probing: saran sikap petugas, informasi yang diperlukan, konseling, kerahasiaan, sarana dan pengawasan yang bagaimana diinginkan. E. Pertanyaan Kepercayaan : 1) Mengapa saudara yakin dan mau melakukan VCT di Puskesmas Teladan? Probing: keunggulan pelayanan/fasilitas/kenyamanan yang dimiliki, kemampuan petugas dalam penanganan, apa yang membedakan dengan tempat lainnya. 2) apakah saudara merasa butuh terhadap pelayanan VCT di Puskesmas Teladan, alasannya? Probing: hanya sekedar untuk tahu atau ikut-ikutan saja, apakah saudara ada niat yang kuat dari dalam diri untuk pergi ke klinik tersebut untuk mengetahui status kesehatan, atau ada desakan dari pihak luar. F. Pertanyaan Teman Seprofesi : Pernahkan saudara mendengar tentang VCT dari teman seprofesi Anda? Probing: Seberapa yakin saudara dengan informasi yang beliau berikan, mengapa saudara bersikap demikian? G. Pertanyaan Media Massa : Pernahkan Anda mendengar tentang VCT dari media massa? Probing: dari media apa, seberapa yakinkah saudara dengan informasi yang diberikan?

7 117 LAMPIRAN 3. HASIL WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) PERSEPSI LELAKI SEKS LELAKI (LSL) TENTANG HIV/AIDS DAN VCT DALAM PENINGKATAN DEMAND PADA PELAYANAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI KLINIK IMS DAN VCT PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN 1. Persepsi tentang HIV/AIDS 1.1 Persepsi Kerentanan tentang HIV/AIDS Matriks 1. untuk Dapat Tertular HIV/AIDS 1 Ku rasa yang bisa terserang HIV/AIDS karena sering berhubungan seks yang tidak aman. 2 Orang yang bisa kena... saya kurang tau. Tapi saya dengar-dengar dari media massa dan dengar dari orang, ya itu berhubungan seks secara bebas. Mungkin dari makanan orang pengidap HIV. Hanya itu yang bisa menularkan ke orang lain. 3 Ya betul sih aku beresiko... Pastilah semua PMS lah yang paling sering, itu karena sering gonta ganti pasangan. Kalo aku gak karena kan setia, hehehe... Paling pake kondomlah dek. Tapi nggak tahu juga pasanganku setia apa nggak. Hehehe... HIV/AIDS sekarang itu lebih parah WPS menurut ku. Kalo LSL atau gay, nggak juga. 4 HIV bakalan tidak menunjukkan gejala apapun bagi orang yang HIV positif. Kelihatannya seperti orang biasa, susah dilihat secara fisik. Mungkin tidak nampak diawal. Kan ada beberapa fase. Ada masa dimana fase HIV yang tidak bergejala 1-10 tahun. Baru lah selanjutnya masa HIV bergejala. Ini bisa aja ia tularkan dan mudah terserang ke orang lain secara tiba-tiba dan tidak diketahui olehnya. 5 Sebelumnya aku gatau kalau LSL itu beresiko HIV tapi lama kelamaan aku tau karena kawan-kawan ku penah cerita masalah ini, zaman kan juga udah canggih kak aku cari infonya di internetlah. Aku nanggapinya biasa aja. LSL biasanya kena IMS ku tengok. 6 Penyakit yang sangat menular dan berbahaya jika tertular dengan penderita HIV. Cara tertularnya bisa melalui seks bebas, tidak memakai alat kontrasepsi, alat jarum suntik secara bergantian. Orangorang seperti itu keknya yang kena HIV. 117

8 Persepsi tentang Keparahan HIV/AIDS Matriks 2. Mengenai Konsekuensi/Risiko yang akan Terjadi dan Tingkat Kesembuhan jika Menderita HIV/AIDS 1 Apalah... bahaya. Resikonya mati. Ku dengar-dengar tidak bisa disembuhkan, cuma virusnya ditidurkan bisa. Nampaknya penderita kurang sehat lah, lesu. 2 Yang jelasnya berbahaya karena dia satu... belum ada obatnya, mungkin yang ada pun sekarang ini seperti apa... untuk menjaga daya tahan tubuh aja, tidak menghabiskan seluruh penyakitnya. 3 HIV itu penyakit yang memang berbahaya karna sampai sekarang pun tidak ada menyembuhkannya. Yang ada hanya untuk menahan tumbuhnya bakteri itu. Kalo orang uda terkena positif HIV tentu sangat mempengaruhi kesehatan, psikologis juga mempengaruhi atau terganggu karna mungkin ya orang yang terkena HIV/AIDS jadi bahan pikiran bagi dia. Apalagi pada fase kritis, dia terlihat melemah, penyakit-penyakit lain datang dan mudah masuk karna antibodi itu sudah diserang ama virus HIV tadi. Nah, apabila ketika seseorang sudah mengetahui HIV positif dan pada saat itu dia tidak berobat dalam artian mencegah virusnya itu maka lama kelamaan ditambah lagi dia seks bebas dan tetap mengulangi tidak menggunakan pengaman, maka lama kelamaan virus tersebut akan menggerogoti tubuh. Jadi sehingga virus akan semakin banyak datang, penyakitpenyakit yang lain pun akan mudah datang sehingga menyebabkan mungkin dari fisik menurun berat badan, lemah, atau bahkan terbaringlah di tempat tidur. 4 HIV dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh pada manusia. Bakal tidak menunjukkan gejala apapun bagi orang yang HIV positif. Kelihatannya seperti orang biasa. Mungkin tidak nampak diawal. Kan ada beberapa fase. Ada masa dimana fase HIV yang tidak bergejala 1-10 tahun. Baru lah selanjutnya masa HIV bergejala. HIV juga bisa terhubung dengan penyakit lain. 5 Buruk.! Dapat membuat kita, kondisi badan melemah, berat badan berkurang, dan menyebabkan kematian. 6 HIV tidak kelihatan secara kasat mata kecuali sudah pada stadium 4 (sudah AIDS), dah tergeletak. Segeralah sebelum kena dengan berobat!.

9 Persepsi tentang Ancaman HIV/AIDS Matriks 3. yang Dapat Mengancam Dirinya dalam Kehidupan Bekeluarga dan Bermasyarakat dari Adanya Penularan HIV/AIDS 1 Tidak dapat disembuhkan. Jelek. Dampaknya negatif. Kasihan lah. Apalagi bagi mereka yang tidak tahu apa-apa menjadi terkena. Takut juga aku dinyatakan HIV positif. Nanti kepikiran pula 2 Ya jelas ya terkucilkanlah... Kalau di luar ya, masyarakat mendiskriminasi. Saya belum berani, belum bisa, lah, belum siap ungkapkan ke keluarga jika hasilnya positif. Sudah pasti diskriminasilah secara umum. Jadi beban pikiran. Ngeri juga yah. 3 Khususnya Indonesia itu kan memegang adat timur. Jadi kebanyakan orang tidak mengerti ketika seseorang terkena HIV/AIDS itu penyakit hina, penyakit kutukan, penyakit akibat suka berhubungan seks yang bebas. Eh sebenarnya, tak ada orang yang mau terkena penyakit ini. Jadi dampaknya ya bagi mereka yang tidak mengerti lagi mengenai mengenai permasalahan (bisa tertular HIV) pasti akan menjauhi penderita. Dalam artian takut tertular. Padahal HIV/AIDS itu tidak sembarangan juga nularkan kepada seseorang. Kita makan satu wadah dengan orang yang HIV tidak akan tertular. Penularan kan melalui darah, air mani, ASI. Ketika kita mandi bareng dengan orang yang HIV tidak akan menularkan tapi karna mereka yang tidak tahu maka mereka takut tertular. Keluarga yang tidak memahami juga mungkin akan diusir atau dicampakkan. Ketika orang yang mengerti, ia akan berikan support, mendukung karna tidak semua yang HIV itu dikarenakan mereka yang seksnya bebas (pelacur). Bagaimana perempuan yang menyusui ketika kena anaknya, apakah anaknya yang masih bayi pelacur? Kan enggak. Tapi kenapa mereka terkena? Kan bukan perbuatannya juga. Mungkin dari suami, ke perempuan/istri, kena ke anak. Jadi tidak semua penyakit HIV itu dikarenakan berhubungan bebas. 4 HIV untuk saat ini tidak dapat disembuhkan. Secara psikis mentalnya akan down. Kok bisa sih aku seperti ini! aku kena! Padahal dia nggak ingat siapa dia dulu (perilakunya). Kalau dalam bermasyarakat sih biasanya tidak terlalu ini... karna masyarakat bakal tidak tahu dia positif HIV atau tidak. Tetapi dalam keluarga kita harus memberitahukan kalau kita positif HIV. Bagaimana pun pasti nanti ada dampak kalau kita tidak kasi tahu ke keluarga. Apalagi seorang istri sama saja menzholimin nggak kita kasi tahu. 5 Tidak bisa disembuhkan. Dia merasa drop, cemas dengan penyakitnya itu. Kalau keluarga saya akan malu, mungkin keluarga tahu setelah berikutnya (lama) tahu sendiri. Takut juga ya misalkan aku dinyatakan HIV positif. Kehilangan pelanggan, hehe... 6 Tidak, itu kan emang penyakit seks menular jadi memang dari sana

10 120 katanya tidak bisa untuk mengobati, untuk mengapakan virus itu menetralisirnya ada namanya ARV. Kalau sama keluarga diberitahu akan ada stigma HIV itu kan uda kotor banget. Takut juga ya kalo positif HIV. Beban mental juga. 2. Persepsi tentang VCT 2.1 Faktor Internal Informasi Matriks 4. tentang Pernah Mendengar Informasi Pelayanan VCT Puskesmas Teladan, Mengetahui Kepanjangan VCT, Cara Penyampaian Informasi oleh Narasumber kepada 1 Dari kawan ku. Dia sering kesini juga, dia ada kerja gitu disini. Cuma disini aja yang tahu. Panjangan VCT kurang tahu. Informasinya bagus, serius. Dia bilang kek gitu alamat lengkapnya. 2 Informasinya dari bang ardi (aktivis GSM). Saya baru ini berobat. Kepanjangan VCT saya tidak tahu. Yang tahu cuma disini kliniknya. Dia tidak menyampaikan tapi melalui BBM. Dia menyampaikan bahwa dia kerja dengan komunitas orang peduli HIV, jadi saya tertarik. Kata beliau untuk peduli dengan kesehatan kita, kita harus mengurangi seks bebas dan pakai kondom. 3 Teman sekomunitas. Kurang tahu kepanjangannya. Klinik VCT yang saya tahu di petisah, veteran, dan di rumah sakit. Nah, kebetulan karena kami teman dekat, penyampaian itu tidak sulit. Disamping kesadaran saya juga terkadang kan penyampaian yang sulit itu tergantung orang yang mau kita menyampaikannya. Terkadang kita pun disampaikan tapi kesadaran kita tidak ada, tetap saja kita tidak akan bisa sharing, tidak terlalu formal. 4 Sebelumnya kan memang aku, informasinya yang sudah aku dapat sendiri dari teman LSM, tetapi kan untuk pendalaman pemeriksaannya itu seperti apa. VCT itu voluntare Counselling Test atau tes sukarela. Banyak sih yang ada di kota medan saja sendiri untuk puskesmasnya saja yang melayani ada 10 : Padang Bulan, Helvetia, Bestari, Bromo, Sering, Medan Area Selatan, Belawan, Yos Sudarso, Klinik Veteran. Mungkin kami sendiri sih nggak bakal pindah-pindah lagi. Ketika kita pindah pasti ada dabel data. Lebih bagus fokus kesini karena kan mereka taunya disini. Dimana kita pertama kali tinggal datang ke situ la. Ya aku lebih sharing ke mereka. Gimana sih pemeriksaannya, seperti apa sih mereka. Misalnya aku sendiri aja belum berani mengakses layanan karna ketakutan itu kan, diterima gak sama mereka, apa reaksi mereka sama

11 121 aku. Informasi jelas. Lebih apanya lagi kami pernah dapat pelatihan dari GSM terutama, ya udah lebih jelas sendiri. Jadinya informasiinformasi yang aku dapatkan lagi pun sudah tahu. 5 Saya dulu di veteran. Saya kenal bang Hadis. Dia anggota GSM. Jadi abang itu mengasi kami seminar di hotel pada tahun Dari situ saya tahu Puskesmas Teladan. Akses lebih dekat dari rumah saya. Saya di amplas. VCT nggak tau kepanjangannya. Saya cuma tahu ada tiga klinik VCT: di Teladan, Veteran, dan Petisah (Bestari). 6 Dari anggota GSM secara individual. Setiap yang tahu beritahu sama yang lain. Informasi jelas. Media sosial tidak ada. VCT itu nggak tahu apa panjangannya. Saya tahu VCT di Padang Bulan, Veteran, dan Petisah. Lebih dekat dari tempat tinggal. Ngapain jauh-jauh Pengetahuan Matriks 5. Mengenai Pengetahuan tentang Manfaat dan Alasan Kepentingan akan Adanya Pelayanan VCT Puskesmas Teladan 1 Menyembuhkan dan mengobati penyakit kelamin. Penting. Alasannya kita kena sakit kelamin kan ada penanggulangannya. 2 Kita kan kadang-kadang HIV bukan saja berhubungan seks. Bisa juga tertular dari makanan orang lain ataupun apa, makanya kan kadang-kadang untuk periksa. Penting kali lah. Untuk pencegahan diri sendiri, pengetahuan tentang kesehatan mengenai HIV dan penyakit IMS lainnya. 3 Sangat penting. Kalau tidak ada klinik ini misalnya kan bisa saja saya ke klinik lain tetapi kan seseorang itu perlu kenyamanan. Ketika nyaman saya disini kenapa saya harus ke tempat lain!. Saya pernah juga periksa di Veteran dan Petisah tapi saya lebih seringnya periksa disini. Bukan berarti tidak ke klinik lain. 4 Manfaatnya tentu sangat banyak ya, terutama untuk mencegah HIV, IMS, mengobati juga dalam pengambilan ARV. Sangat penting karna banyak orang masalah kendala biaya ya misalnya, cek ke laboratorium lain kan mahal. Kalau disini gratis. Oh ya uda deket, LSL ini kan payah keluarkan uang berobat, yang gratis saja susah, gimana lagi yang bayar. 5 Kurang tahu saya apa manfaatnya. Penting dong. Apalagi seperti saya ini yang namanya hubungan sejenis perlu yang namanya konseling untuk kesehatan. Mencegah supaya tidak tertular atau terkena. 6 Bagus juga kalau orang gak ngerti apa... jadi tahu berobat sini. Pernah kawan menderita kencing nanah, dia merasa malu. Ku bilang rahasia terjamin. Sangat penting. Yang sini banyak begitu (LSL dan seks bebas) hampir setiap anak kos-kosan begitu semua.

12 Penilaian Matriks 6. Penilaian tentang Keberadaan dan Manfaat yang Didapatkan Setelah Menggunakan Pelayanan VCT Puskesmas Teladan 1 Setuju-setuju yang penting pelayanannya bagus. Setelah melakukan pemeriksaan, kita tahu kecemasan dari penyakit kita. 2 Saya setuju aja walaupun jauh dari rumah. Seharusnya setiap kecamatan ada klinik seperti ini. Maksudnya ini tidak setuju kalau cuma disini aja. Kan untuk kepentingan orang banyak!. Setelah melakukan pemeriksaan, kita jadi tahu la pencegahan kesehatan dari kita. Hanya menambah wawasan saja jadinya. Sosialisasi pencegahan harus diutamakan. 3 Saya setuju-setuju saja. Tidak munafik selain gratis, ya juga fasilitasnya lengkap. Dokter yang menangani juga ramah LGBT. Mereka mengerti. Kita yang periksa nyaman. 4 Sangat setuju. Dekat dari rumah, klinik yang pertama kali aku kenal itu, yang merasa aku nyaman itu disini. Pernah juga aku ke klinik lain. Manfaat yang aku rasakan lebih menjaga diri kita! Kadang kan dari hasil itu mereka ada terselip apanya juga kan. Uda dikasi tau arahan kamu lebih apalagi pakai kondomnya. 5 Saya setuju aja. Saya lebih sehat, rasa khawatir berkurang. 6 Aku setuju aja sih. Ada temanku dia betul-betul privasi, gak mau ke puskesmas, katanya dia ada dokter pribadi gitu dia. Ya udalah mau bilang gimana! Pengalaman Matriks 7. Mengenai Kunjungan yang Pernah Dilakukan, Kepuasan Prosedur Pelayanan, Beserta Saran dalam Pelayanan VCT Puskesmas Teladan 1 Saya sudah lebih kurang dua kali. Tidak sulit prosedurnya. Sikap mereka bagus, ramah, kek mana dokter melayanilah! Diberi motivasi, diberi kesempatan bertanya. Baguslah pokoknya, nggak ada buruknya. Sarannya lebih bagus lagi. 2 Baru sekali ini saya datang. Waktu luang gak ada. Kan saya kerja juga. Prosedurnya biasa la nggak ribet. Pelayanannya bagus, ramah, gratis. Cara penyampaian atau penyuluhan dokter tadi bagus. Saran perubahan perilaku sih belum ada, belum ada diberikan kesempatan untuk bertanya. Sarana kan masih lengkap. Pengetesan HIV dan pengobatan lengkap. 3 Saya baru dua kali. Saya kan kerja juga dari pagi sampe sore. Gak sempat datang ke klinik. Prosedurnya gak rumit la. Pelayanannya

13 123 bagus, fasilitasnya lengkap, dokter yang menangani juga ramah. Mereka mengerti. Kita yang periksa nyaman. Tapi pernah juga pengalaman saya datang kesana sudah agak sore dan petugas perawatnya suruh saya datang lagi besok. Kecewa juga sih. Tapi emang salah ku juga ya. Hehehe... 4 Kalau dihitung itu baru empat kali. Rentangnya enam bulan sekali saya datang. Tidak begitu periksa karna merasa baik-baik saja. Intinya pakai pengaman kan... Dokternya sendiri aku kenal semua. Mereka lebih welcome bersahabat. Semuanya ramah. Mereka selalu menekankan saran. Sebenarnya gini, sistem konseling HIV ini mereka tidak bakal menanyakan apapun sesuai yang ditanyakan aja. Tetapi disini kejujuran kita sendiri. Sarannya buat orang laboratorium aja. Untuk hari sabtu itu selalu tidak ada. 5 Kalau sempat saya berkunjung tiga bulan sekali. Tidak rumit prosedurnya. Pelayanannya baik, bagus, ramah, diberi kesempatan bertanya, keluhan saya dijawab oleh dokter, tetapi saran untuk perubahan perilaku tidak ada. Menjadilah yang lebih baik lagi kepada pasien. 6 Saya tiga bulan sekali wajib periksa. Waktu pun ada. Baik, orangnya ramah-ramah, ada diberi semangat perubahan perilaku. Banyak diberi kesempatan untuk bertanya. Kalau bisa pun ditambah lagi petugasnya. Kan kadang sering seminar, aku nunggu lama jadinya, bosan. Kadang dokter gak ada. Kalau mau berobat harus telepon dulu Kepercayaan Matriks 8. tentang Keyakinan dan Kebutuhan akan Pelayanan VCT Puskesmas Teladan 1 Aku cuma disini aja yang tahu pelayanan VCT. Kawan aku yang informasinya kemari saja. Ngapain kemana-mana lagi, katanya. Aku pun ikut-ikut aja. Ada niat untuk mengetahui kecemasan tadi la makanya aku kesini. 2 Yang tahu cuma disini kliniknya. Secara pribadi saya sangat butuh walaupun rumah saya jauh jaraknya dan ini sebenarnya pun dibutuhkan masyarakat. Kan kadang-kadang masyarakat gak tahu ada klinik ini, sosialisasinya itu kurang. 3 Kesadaran saya juga untuk periksa IMS, tapi waktu ini kadang nggak sempat, aku kerja. Aku lebih memilih praktek dokter swasta. Tapi kalo periksa HIV, saya tidak mau, saya kan nggak beresiko HIV. 4 Untuk pendalaman pemeriksaannya itu seperti apa. Mungkin kami sendiri sih nggak bakal pindah-pindah lagi. Ketika kita pindah pasti ada dabel data. Lebih bagus fokus kesini karena kan mereka taunya

14 124 disini. Dimana kita pertama kali tinggal datang ke situ la. Ya aku kan aktivis juga di LSM, jadi lebih sharing ke mereka. Gimana sih pemeriksaannya, seperti apa sih mereka. Keyakinan itu dari dalam diri sendiri. Kalau kita tidak yakin di tempat itu ngapain kita lakukan! 5 Saya dulu di veteran. Dari seminar anggota LSM itu saya tahu Puskesmas Teladan. Akses lebih dekat dari rumah saya. Saya tidak tertarik untuk pelayanan VCTnya karna saya nggak beresiko terkena HIV. Saya kena IMS sekarang. Saya harus menjaga kesehatan saya, makanya berobat kemari. Kalau VCT masih ragu untuk datang. Malas lah. 6 Saya lebih dekat dari tempat tinggal puskesmas ini. Ngapain jauhjauh. Niatnya ada nggak bakteri, bersih nggak. Kadang kan mau juga bakteri bukan karna virus saja. Paling IMS sering periksa. HIV kan nggak terlalu. 2.2 Faktor Eksternal Teman Seprofesi Matriks 9. atas Dukungan Teman Seprofesi dalam Permintaan Pelayanan VCT Puskesmas Teladan 1 Dari kawan ku. Dia sering kesini juga, dia ada kerja gitu disini. Dia bilang serius gitu alamat lengkapnya. Kawan aku yang informasinya kemari saja. Ngapain kemana-mana lagi. Dukungannya paling nyuruh akunya periksa gitu. 2 Informasinya dari bang ardi (aktivis GSM). Dia sering juga dukung kami beri pesan kesehatan gitu. 3 Teman sekomunitas. Nah, kebetulan karena kami teman dekat, makanya aku mau. Dia termasuk orang yang menyadarkan saya. Terkadang kita pun disampaikan tapi kesadaran kita tidak ada, tetap saja kita tidak akan bisa sharing ke teman lainnya. 4 Sebelumnya kan memang aku, informasinya yang sudah aku dapat sendiri dari teman LSM, Ya aku lebih sharing ke mereka. Gimana sih pemeriksaannya, seperti apa sih mereka. 5 Saya kenal bang Hadis. Dia anggota GSM. Jadi abang itu mengasi kami seminar di hotel pada tahun Dari situ saya tahu. 6 Dari anggota GSM secara individual. Setiap yang tahu beritahu sama yang lain.

15 Media Massa Matriks 10. atas Dukungan Media Massa dalam Permintaan Pelayanan VCT Puskesmas Teladan 1 Media massa tidak ada. 2 Ada. Tapi informasi pencegahan kesehatan dengan memakai kondom. Bukan mengenai VCT. 3 Nggak ada. 4 Tidak pernah dicantumkan klinik HIV segala macam tetapi dia lebih pencegahan dalam arti berikan slogan-slogan hindari HIV. 5 Tidak ada. 6 nggak ada ya...

16 126

17 127

18 128

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Informan (Inform Concent)

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Informan (Inform Concent) Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Informan (Inform Concent) ANALISIS PERSEPSI PENYAKIT DAN NILAI SYARIAT ISLAMI TERHADAP MINAT MEMANFAATKAN PELAYANAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) termasuk salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) termasuk salah satu BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) termasuk salah satu penyakit menular yang merupakan kumpulan gejala penyakit yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh

Lebih terperinci

I. Identitas Informan No. Responden : Umur : tahun

I. Identitas Informan No. Responden : Umur : tahun KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN PERSEPSI PENDERITA HIV/AIDS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG TENTANG PENYAKIT AIDS DAN KLINIK VCT TERHADAP TINGKAT PEMANFAATAN

Lebih terperinci

Jangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti

Jangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti Ragu? Jangan cuma Ikut VCT, hidup lebih pasti Sudahkah anda mengetahui manfaat VCT* atau Konseling dan Testing HIV Sukarela? *VCT: Voluntary Counselling and Testing 1 VCT atau Konseling dan testing HIV

Lebih terperinci

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM ( IN DEPTH INTERVIEW ) ANALISIS PELAKSANAAN STRATEGI DOTS PLUS PADA PROGRAM PENANGGULANGAN TB MDR DI PUSKESMAS TELADAN TAHUN 06 I. Daftar pertanyaan untuk Staf bidang

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT) LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan ODHA Dalam Menjalani Terapi Antiretroviral di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan Tahun 2012

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak kasus pertama dilaporkan pada tahun 1981, Acquired Immune

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak kasus pertama dilaporkan pada tahun 1981, Acquired Immune BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak kasus pertama dilaporkan pada tahun 1981, Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS) menjadi agenda penting baik dikalangan kedokteran maupun dikalangan politisi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Informed Consent. Penjelasan prosedur

Lampiran 1. Informed Consent. Penjelasan prosedur Lampiran 1 Penjelasan prosedur Informed Consent Anda diminta untuk berpartisipasi dalam penelitian yang yang akan dilakukan oleh Gaby Gabriela Langi, SKM, mahasiswa Minat Utama Epidemiologi Lapangan Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) pertamakali ditemukan di propinsi Bali, Indonesia pada tahun 1987 (Pusat Data dan Informasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN Latar Belakang Menyadarkan para wanita tuna susila tentang bahaya HIV/AIDS itu perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan masyarakat. Hal ini penting karena para wanita tuna susila itu dapat

Lebih terperinci

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN PENGARUH STIGMA DAN DISKRIMINASI ODHA TERHADAP PEMANFAATAN VCT DI DISTRIK SORONG TIMUR KOTA SORONG Sariana Pangaribuan (STIKes Papua, Sorong) E-mail: sarianapangaribuan@yahoo.co.id ABSTRAK Voluntary Counselling

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya

BAB 1 PENDAHULUAN. merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya menjaga sistem kekebalan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER. kesukarelaan dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya.

LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER. kesukarelaan dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya. LAMPIRAN 1 KUESIONER LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER Saya bertandatangan di bawah ini: Nama : Umur : Setelah membaca penjelasan di atas, maka dengan ini menyatakan saya bersedia ikut berpatisipasi

Lebih terperinci

PENJABAT BUPATI SEMARANG AMANAT PENJABAT BUPATI SEMARANG SELAKU KETUA KPA KABUPATEN SEMARANG DALAM RANGKA PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2015

PENJABAT BUPATI SEMARANG AMANAT PENJABAT BUPATI SEMARANG SELAKU KETUA KPA KABUPATEN SEMARANG DALAM RANGKA PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2015 1 PENJABAT BUPATI SEMARANG AMANAT PENJABAT BUPATI SEMARANG SELAKU KETUA KPA KABUPATEN SEMARANG DALAM RANGKA PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2015 TANGGAL 1 DESEMBER 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan untuk Responden. Respon Keluarga Terhadap Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Perempuan Dampingan Rumah Singgah Caritas

Daftar Pertanyaan untuk Responden. Respon Keluarga Terhadap Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Perempuan Dampingan Rumah Singgah Caritas Daftar Pertanyaan untuk Responden Respon Keluarga Terhadap Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Perempuan Dampingan Rumah Singgah Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi Medan DAFTAR KUESIONER Petunjuk Pengisian:

Lebih terperinci

PROSEDUR WAWANCARA PERAN KOMISI PENANGGULANGAN AIDS DALAM PELAKSANAAN PERDA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA SEMARANG

PROSEDUR WAWANCARA PERAN KOMISI PENANGGULANGAN AIDS DALAM PELAKSANAAN PERDA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA SEMARANG LAMPIRAN PROSEDUR WAWANCARA PERAN KOMISI PENANGGULANGAN AIDS DALAM PELAKSANAAN PERDA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA SEMARANG A. Pembukaan 1. Peneliti mengucapkan salam dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masing-masing. Pelayanan publik dilakukan oleh pemerintah baik di tingkat

I. PENDAHULUAN. masing-masing. Pelayanan publik dilakukan oleh pemerintah baik di tingkat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan publik merupakan tanggung jawab Negara dan pemerintah yang kemudian dilaksanakan oleh instansi pemerintah sesuai dengan bidangnya masing-masing. Pelayanan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KERANGKA ACUAN KEGIATAN PRGRAM HIV AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL I. PENDAHULUAN Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional, demi terciptanya kwalitas manusia yang diharapkan, perlu peningkatan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 86 Lampiran 1. Pedoman wawancara Pedoman wawancara saat penelitian Di Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan Daftar pertanyaan wawancara kepada keluarga pasien Data singkat informan Nama : Jenis Kelamin : Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 pasal 5 ayat 1, yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 pasal 5 ayat 1, yang 1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi oleh pemerintah dan sebagai salah satu indikator penting dalam menentukan kesejahteraan suatu bangsa di

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. Calon Peserta

PEDOMAN WAWANCARA. Calon Peserta 90 PEDOMAN WAWANCARA Calon Peserta Demand Masyarakat Menjadi Peserta Mandiri Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Di Kota Medan Tahun 2016 I. Identitas Nama : Umur : Pendidikan Terakhir : Pekerjaan

Lebih terperinci

Konseling & VCT. Dr. Alix Muljani Budi

Konseling & VCT. Dr. Alix Muljani Budi Konseling & VCT Dr. Alix Muljani Budi Konseling merupakan proses interaksi antara konselor dan klien utk memberikan dukungan mentalemosinal kepada klien mencakup upaya-upaya yang spesifik, terjangkau dan

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU MENGENAI HIV / AIDS PADA SISWA SISWI KELAS DUA DAN TIGA SALAH SATU SMA SWASTA DI KOTA BANDUNG TAHUN 2006

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU MENGENAI HIV / AIDS PADA SISWA SISWI KELAS DUA DAN TIGA SALAH SATU SMA SWASTA DI KOTA BANDUNG TAHUN 2006 LAMPIRAN 1 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU MENGENAI HIV / AIDS PADA SISWA SISWI KELAS DUA DAN TIGA SALAH SATU SMA SWASTA DI KOTA BANDUNG TAHUN 2006 Nama :. ( inisial ) Jenis Kelamin : L / P ( lingkari

Lebih terperinci

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR,

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR, WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR, Menimbang: a. b. c. bahwa dalam upaya untuk memantau penularan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk menggali informasi dari informan adalah : 1. Bisakah ibu menceritakan bagaimana ibu

Lebih terperinci

PENJABAT BUPATI SEMARANG AMANAT PENJABAT BUPATI SEMARANG SELAKU KETUA KPA KABUPATEN SEMARANG DALAM RANGKA PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2015

PENJABAT BUPATI SEMARANG AMANAT PENJABAT BUPATI SEMARANG SELAKU KETUA KPA KABUPATEN SEMARANG DALAM RANGKA PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2015 PENJABAT BUPATI SEMARANG AMANAT PENJABAT BUPATI SEMARANG SELAKU KETUA KPA KABUPATEN SEMARANG DALAM RANGKA PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2015 TANGGAL 1 DESEMBER 2015 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. AIDS (Aquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala

BAB 1 PENDAHULUAN. AIDS (Aquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang AIDS (Aquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human

Lebih terperinci

PERNYATAAN. Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam. penelitian ini dengan judul Hubungan Pelayanan Klinik IMS dengan Upaya

PERNYATAAN. Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam. penelitian ini dengan judul Hubungan Pelayanan Klinik IMS dengan Upaya 100 PERNYATAAN Kode Responden : Umur responden : Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini dengan judul Hubungan Pelayanan Klinik IMS dengan Upaya Pencegahan dan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PROGRAM LAYANAN KOMPREHENSIF HIV-IMS BERKESINAMBUNGAN (LKB) DI PUSKESMAS BESTARI MEDAN TAHUN 2016

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PROGRAM LAYANAN KOMPREHENSIF HIV-IMS BERKESINAMBUNGAN (LKB) DI PUSKESMAS BESTARI MEDAN TAHUN 2016 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PROGRAM LAYANAN KOMPREHENSIF HIV-IMS BERKESINAMBUNGAN (LKB) DI PUSKESMAS BESTARI MEDAN TAHUN 2016 I. Identitas Informan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN 156 Zeithmal S, J, and Valerie Barry. 2009. Refinement and Reassessment of The SERVQUAL Scale. USA : E-Journal. Lampiran 1 : KUISIONER PENELITIAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMANFAATAN LAYANAN PUSKESMAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1]

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1] BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang salah satu jenis sel darah putih yang berperan sebagai sistem kekebalan tubuh manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat, salah satunya HIV/AIDS. Laporan kementerian kesehatan, sejak

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat, salah satunya HIV/AIDS. Laporan kementerian kesehatan, sejak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, banyak penyakit yang sudah menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat, salah satunya HIV/AIDS. Laporan kementerian kesehatan, sejak pertama

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERDANG BEDAGAI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Nilai - nilai yang ada di Indonesiapun sarat dengan nilai-nilai Islam. Perkembangan zaman

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1]

PENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1] PENDAHULUAN Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang salah satu jenis sel darah putih yang berperan sebagai sistem kekebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS adalah gejala penyakit yang

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 1 KEBERMAKNAAN HIDUP PADA ODHA (ORANG DENGAN HIV/AIDS) WANITA (STUDI KUALITATIF MENGENAI PENCAPAIAN MAKNA HIDUP PADA WANITA PASCA VONIS TERINFEKSI HIV/AIDS) Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa sembuh, menimbulkan kecacatan dan juga bisa mengakibatkan kematian.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa sembuh, menimbulkan kecacatan dan juga bisa mengakibatkan kematian. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) sudah diketahui sejak dari zaman dahulu kala dan tetap ada sampai zaman sekarang. Penyakit infeksi menular seksual ini penyebarannya

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV / AIDS DAN IMS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV / AIDS DAN IMS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV / AIDS DAN IMS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN RIAU,

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK INFORMAN

KARAKTERISTIK INFORMAN KARAKTERISTIK INFORMAN Komunikasi Efektif Dokter dan Pasien Dalam Upaya Keselamatan Pasien (patient Safety) di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan Petunjuk Pengisian : Istilah pertanyaan dibawah ini

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome atau yang kita kenal dengan HIV/AIDS saat ini merupakan global health issue. HIV/AIDS telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini salah satu aspek kesehatan yang menjadi bencana bagi manusia adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu virus yaitu HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Lebih terperinci

PRODI DIII KEBIDANAN STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA

PRODI DIII KEBIDANAN STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA Epidemiologi Dasar RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT ANDREAS W. SUKUR PRODI DIII KEBIDANAN STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA Website: https://andreaswoitilasukur.wordpress.com/ Email : andreaswoitila@gmail.com Riwayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodefficiency Virus (HIV) adalah virus penyebab Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodefficiency Virus (HIV) adalah virus penyebab Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodefficiency Virus (HIV) adalah virus penyebab Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga pengidap akan rentan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV / AIDS DAN IMS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 48 TAHUN 2004 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang: a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggal dalam darah atau cairan tubuh, bisa merupakan virus, mikoplasma, bakteri,

BAB I PENDAHULUAN. tinggal dalam darah atau cairan tubuh, bisa merupakan virus, mikoplasma, bakteri, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan infeksi yang bisa didapat melalui kontak seksual. IMS adalah istilah umum dan organisme penyebabnya, yang tinggal dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS DAN ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Timbulnya suatu penyakit dalam masyarakat bukan karena penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Timbulnya suatu penyakit dalam masyarakat bukan karena penyakit BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Timbulnya suatu penyakit dalam masyarakat bukan karena penyakit tersebut muncul begitu saja. Seperti kata pepatah Tidak ada asap tanpa adanya api, tentu tidak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan penelitian serta pembahasan yang dikemukakan dalam bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. Himpunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Indonesia terhitung mulai tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan 30 Desember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome,

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah HIV/AIDS (Human Immuno deficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan masalah yang mengancam seluruh lapisan masyarakat dari berbagai kelas

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV AIDS DISUSUN OLEH TIM

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV AIDS DISUSUN OLEH TIM MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV AIDS DISUSUN OLEH TIM PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO TAHUN 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi... 2 Pendahuluan... 3 Kegiatan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG Menimbang: a. bahwa HIV merupakan virus perusak sistem kekebalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan karena

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan karena dari tahun ke tahun terus meningkat. Dalam sepuluh tahun terakhir, peningkatan AIDS sungguh mengejutkan.

Lebih terperinci

KERENTANAN PENULARAN HIV DAN AIDS DI LINGKARAN MIGRASI. Baby Rivona

KERENTANAN PENULARAN HIV DAN AIDS DI LINGKARAN MIGRASI. Baby Rivona KERENTANAN PENULARAN HIV DAN AIDS DI LINGKARAN MIGRASI Baby Rivona PRA-KEBERANGKATAN Perkosaan oleh oknum calo, petugas penampungan Hubungan seks suka sama suka Hubungan seks tidak aman (dengan/tanpa pemaksaan,

Lebih terperinci

Virus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Virus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus). AIDS (Aquired Immune Deficiency Sindrome) adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh. Penyebab AIDS adalah virus yang mengurangi kekebalan tubuh secara perlahan-lahan.

Lebih terperinci

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Bab II Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan Cerita Juanita Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Untuk pekerja di bidang kesehatan 26 Beberapa masalah harus diatasi

Lebih terperinci

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN LAMPIRAN 1 LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Kepada Yth: Saudara/Saudari... Bersama ini saya, Mahardika Aisyiyah Nasution (25 Tahun) sedang menjalani Program Pendidikan Pasca Sarjana di

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. melakukan penelitian tentang Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Sikap Remaja

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. melakukan penelitian tentang Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Sikap Remaja Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bernama Corah Julianti/105102061 adalah mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang

Lebih terperinci

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care Naskah Manajemen Complain dan Customer Care 1. Karakter Emosional Complain Seorang ibu yang merupakan anggota keluarga pasien datang ke customer service menanyakan perihal tidak adanya tempat tidur yang

Lebih terperinci

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH HIV/AIDS Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Definisi HIV/AIDS Tanda dan gejala HIV/AIDS Kasus HIV/AIDS di Indonesia Cara penularan HIV/AIDS Program penanggulangan HIV/AIDS Cara menghindari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Terdapat hampir di semua negara di dunia tanpa kecuali Indonesia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Terdapat hampir di semua negara di dunia tanpa kecuali Indonesia. Sejak digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit HIV dan AIDS merupakan masalah kesehatan global dewasa ini. Terdapat hampir di semua negara di dunia tanpa kecuali Indonesia. Sejak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Sydrome) merupakan masalah kesehatan di dunia sejak tahun 1981, penyakit ini berkembang secara pandemi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus HIV/AIDS bermunculan semakin banyak dan menyebar ke berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia, dilaporkan bahwa epidemi HIV dan AIDS

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG PUSKESMAS LAYANAN SATU ATAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1. Peran KPA dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Kota. Semarang adalah mengkoordinasikan segala kegiatan yang

BAB IV PENUTUP. 1. Peran KPA dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Kota. Semarang adalah mengkoordinasikan segala kegiatan yang BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Peran KPA dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Kota Semarang. Peran KPA dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Kota Semarang adalah mengkoordinasikan segala kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiensy Vyrus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiensy Vyrus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiensy Vyrus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Infeksi yang diakibatkan oleh virus HIV ini dapat menyebabkan defisiensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV), merupakan suatu virus yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV), merupakan suatu virus yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV), merupakan suatu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit yang datang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah berkembangnya Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Masalah HIV/AIDS yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah berkembangnya Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Masalah HIV/AIDS yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya pembangunan fisik dan pertambahan penduduk di suatu kota dan perubahan sosial budaya yang tidak sesuai dan selaras, menimbulkan berbagai masalah antara

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Lampiran I. Kepada Yth. Sdra/i Responden PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Bantul. Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Agus Purwanto NIM : 20130320103

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human immunodeficiency virus (HIV) adalah suatu jenis retrovirus yang memiliki envelope, yang mengandung RNA dan mengakibatkan gangguan sistem imun karena menginfeksi

Lebih terperinci

INFORMASI TENTANG HIV/ AIDS. Divisi Tropik Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU

INFORMASI TENTANG HIV/ AIDS. Divisi Tropik Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU INFORMASI TENTANG HIV/ AIDS TAMBAR KEMBAREN Divisi Tropik Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU 1 PENGENALAN HIV(Human Immunodeficiency Virus) ad alah virus yang menyerang SISTEM KEKEBALAN tubuh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di negara berkembang, dimana penyakit IMS membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di negara berkembang, dimana penyakit IMS membuat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan masalah besar dalam kesehatan masyarakat di negara berkembang, dimana penyakit IMS membuat individu rentan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus HIV ditemukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh :

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV-AIDS DAN VOLUNTARY COUNSELLING AND TESTING (VCT) SERTA KESIAPAN MENTAL MITRA PENGGUNA NARKOBA SUNTIK DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN KE KLINIK VCT DI SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemerintah Indonesia, berbeda dengan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human. Immunodeficiency Virus) (WHO, 2007) yang ditemukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human. Immunodeficiency Virus) (WHO, 2007) yang ditemukan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kekebalan tubuh manusia, sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrom. penularan terjadi melalui hubungan seksual (Noviana, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. kekebalan tubuh manusia, sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrom. penularan terjadi melalui hubungan seksual (Noviana, 2013). BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Human Immunodeficiensy Vyrus (HIV) yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrom (AIDS) adalah sindrom kekebalan

Lebih terperinci

Agar Anda terhindar dari HIV/AIDS: Anda jauhi seks, Bersikap saling setia dengan pasangan atau Cegah dengan memakai kondom.

Agar Anda terhindar dari HIV/AIDS: Anda jauhi seks, Bersikap saling setia dengan pasangan atau Cegah dengan memakai kondom. Back Cover S E T A T S D E V Cover BLOCK NOTE abc * Asal situ pake kondom juga! Kita nggak tau kalo dalamnya penyakitan! Sekalian pake kondom dong! Ngapain pake begituan??? Noni! Namanya? Block Note ABC

Lebih terperinci

SURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2009 pada Kelompok Remaja

SURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2009 pada Kelompok Remaja VSP09-REMAJA [di Dalam Sekolah] SURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2009 pada Kelompok Remaja Kerjasama: Badan Pusat Statistik dan Departemen Kesehatan RAHASIA BLOK I. KETERANGAN RINGKAS Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

SURVEI SUVEILANS PERILAKU (SSP) 2007

SURVEI SUVEILANS PERILAKU (SSP) 2007 VSP07-PRIA SURVEI SUVEILANS PERILAKU (SSP) 2007 Kerjasama: Badan Pusat Statistik dan Departemen Kesehatan RAHASIA BLOK I. PENGENALAN TEMPAT 1 Provinsi 2 Kabupaten/Kota *) 3 Kecamatan 4 Desa/Kelurahan *)

Lebih terperinci

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan : KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MENGGUNAKAN METODE IVA PADA PUS DI WILAYAH PUSKESMAS KELURAHAN KEMANGGISAN KECAMATAN PALMERAH JAKARTA BARAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) DAN HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan kasus-kasus baru yang muncul. Acquired Immuno Deficiency

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan kasus-kasus baru yang muncul. Acquired Immuno Deficiency digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Kasus HIV/AIDS di Indonesia saat ini tergolong tinggi. Banyak ditemukan kasus-kasus baru yang muncul. Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Millennium Development Goals (MDGs), sebuah deklarasi global yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Millennium Development Goals (MDGs), sebuah deklarasi global yang telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu masalah internasional dalam bidang kesehatan adalah upaya menghadapi masalah Infeksi Menular Seksual (IMS) yang tertuang pada target keenam Millennium Development

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah HIV/AIDS. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah HIV/AIDS. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan yang mengancam Indonesia dan banyak negara di seluruh dunia. Saat ini tidak ada negara yang terbebas dari masalah HIV/AIDS.

Lebih terperinci

Voluntary counseling and testing (VCT), konseling dilakukan pada saat sebelum

Voluntary counseling and testing (VCT), konseling dilakukan pada saat sebelum 85 4.5.3 Konseling dan Tes Secara Sukarela Didalam konseling dan tes secara sukarela (KTS) atau yang juga dikenal dengan Voluntary counseling and testing (VCT), konseling dilakukan pada saat sebelum tes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan AIDS adalah suatu penyakit yang fatal. Penyakit ini disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus atau

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 42 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA DENGAN TINDAKAN TERHADAP HIV/AIDS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Semua data yang terdapat pada kuesioner

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia yang merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dan

I. PENDAHULUAN. Manusia yang merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal mendasar dan tidak dapat dielakkan dalam kehidupan. Manusia yang merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dan dengan berkomunikasilah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN DAN PENGENDALIAN HUMAN IMMUNEDEFIENCY VIRUS (HIV)/ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (AIDS) DAN INFEKSI MENULAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih sering terjadi. Seorang perempuan bernama Mairinda yang kini menjabat

BAB I PENDAHULUAN. masih sering terjadi. Seorang perempuan bernama Mairinda yang kini menjabat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stigma dan diskriminasi terhadap Orang dengan HIV dan AIDS (Odha) masih sering terjadi. Seorang perempuan bernama Mairinda yang kini menjabat sebagai manajer

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) DAN ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME (AIDS) DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit menular maupun tidak menular sekarang ini terus. berkembang. Salah satu contoh penyakit yang saat ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit menular maupun tidak menular sekarang ini terus. berkembang. Salah satu contoh penyakit yang saat ini berkembang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit menular maupun tidak menular sekarang ini terus berkembang. Salah satu contoh penyakit yang saat ini berkembang diantaranya Acquired Immuno Defesiiency

Lebih terperinci

Bab III Sistem Kesehatan

Bab III Sistem Kesehatan Bab III Sistem Kesehatan Sistem Kesehatan Bagaimana mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik? Apabila Anda membutuhkan pelayanan rumah sakit Berjuang untuk perubahan 45 Ketika petugas kesehatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS Jl. KARTINI TIMIKA, PAPUA TELP. (0901) ,

PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS Jl. KARTINI TIMIKA, PAPUA TELP. (0901) , PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS Jl. KARTINI TIMIKA, PAPUA TELP. (0901) 322460, Email : kpakabmimika@.yahoo.co.id LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM HIV/AIDS DAN IMS PERIODE JULI S/D SEPTEMBER

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 1 LEMBAR Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Di Tempat Dengan Hormat, PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Saya Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud melaksanakan

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PERILAKU PENGGUNA NAPZA SUNTIK DI DALAM MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010

Lampiran 1 KUESIONER PERILAKU PENGGUNA NAPZA SUNTIK DI DALAM MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010 Lampiran 1 KUESIONER PERILAKU PENGGUNA NAPZA SUNTIK DI DALAM MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010 I. INFORMASI WAWANCARA 1. Nomor Urut Responden... 2. Nama Responden...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan permasalahan penyakit menular seksual termasuk Human Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan kualitatif. HIV merupakan

Lebih terperinci