PERILAKU KONSUMSI MAKANAN JAJANAN DENGAN BERAT BADAN ANAK PRASEKOLAH DI TK TARBIYATUSH SHIBYAN DESA GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO
|
|
- Adi Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERILAKU KONSUMSI MAKANAN JAJANAN DENGAN BERAT BADAN ANAK PRASEKOLAH DI TK TARBIYATUSH SHIBYAN DESA GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO YULIANA HABSIYAH SUBJECT: Perilaku, Makanan Jajanan, Berat Badan, Anak Prasekolah DESCRIPTION: Anak usia prasekolah cenderung mengalami pertumbuhan tubuh dan otak dengan cepat, ditandai dengan penambahan pada kebutuhan nutrisi dan nafsu makan antara usia 2-5 tahun. Konsumsi jajanan yang berlebihan juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan perilaku konsumsi makanan jajanan dengan berat badan anak prasekolah. Jenis penelitian adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Variabel independen adalah perilaku konsumsi makanan jajanan dan variabel dependen adalah berat badan. Populasi yaitu 89 ibu/pengasuh dan anak usia presekolah dengan sampel sebanyak 73 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Penelitian dilakukan di TK Tarbiyatush Shibyan Desa Gayaman Mojoanyar Mojokerto pada tanggal 27 Juli-1 Agustus Pengumpulan data menggunakan teknik angket dan observasi. Analisa data menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan sebagian sebagian anak mempunyai perilaku positif dalam mengkonsumsi makanan jajanan yaitu sebanyak 39 responden (53,4%) dan sebagian besar anak memiliki berat badan normal yaitu sebanyak 48 responden (65,8%). Analisa menggunakan uji Spearman Rank diperoleh hasil perhitungan dengan nilai (0,017) < α (0,05), maka H1 diterima dengan demikian ada hubungan perilaku konsumsi makanan jajanan dengan berat badan anak prasekolah. Anak yang mengkonsumsi makanan jajanan dapat mengalami berat badan gemuk dikarenakan makanan jajanan yang mengandung banyak lemak dan kolesterol, selain itu konsumsi makanan jajanan yang mengandung nilai gizi yang rendah dapat menyebabkan anak mengalami berat badan kurus karena jumlah makanan yang dikonsumsi tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak. Anak seharusnya membawa bekal makan dari rumah yang telah disiapkan oleh orang tua serta anak harus makan 3 kali dalam sehari dengan menu seimbang. ABSTRACT: Preschoolers tend to experience growth in the body and the brain quickly, marked by the addition to the nutritional needs and appetite between the ages of 2-5 years. Excessive consumption of snacks can also cause weight gain. This study was conducted to determine the relationship of sacks food consumption behavior snacks with body weight of preschool children. Type of research was an analytic correlation with cross sectional approach. The independent variable was the street food consumption behavior and the dependent variable was the body weight. Population was 89 mothers / caregivers and children aged preschool with sample of 73 respondents. The sampling technique used simple random sampling. The study was conducted in TK Tarbiyatush Shibyan Gayaman Mojoanyar Mojokerto on July 1
2 27-August 1, The data was collected using questionnaires and observation techniques. Analysis of data using Spearman rank test. Results showed that some children had a positive behavior in consuming snacks that as many as 39 respondents (53.4%) and most of the children had normal weight as many as 48 respondents (65.8%). Analysis using the Spearman Rank test results obtained by the (0,017) calculation of the value <α (0.05), then H1 was accepted as such there was relationship between the street food consumption behavior with body weight of preschool children. Children who consume snacks can experience weight gain because of snack foods that contain a lot of fat and cholesterol, in addition to the consumption of street food containing low nutritional value can cause the child to experience a lean body weight because the amount of food consumed is not in accordance with the nutritional needs of children. Children bring lunch from home that has been prepared by parents and children should eat three times a day with a balanced diet. Keywords: Behavior, Snacks Food, Body Weight, Preschool Children Contributor : 1. Ferilia Adiesti, SST., MM. 2. Elyana Mafticha, SST., SKM., MPH. Date : 30 Juli 2015 Type Material : Laporan Penelitian Identifier : - Right : Open Document SUMMARY : Latar Belakang Pada anak usia prasekolah cenderung mengalami pertumbuhan tubuh dan otak dengan cepat, ditandai dengan penambahan pada kebutuhan nutrisi dan nafsu makan antara usia 2-5 tahun, rata-rata pertambahan berat badan anak kira-kira 2 kg dan tinggi 7 cm (Poter dan Perry, 2005). Indikator gizi yang paling sensitif adalah kenaikan berat badan. Anak prasekolah yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan tumbuh pada tingkat yang mengkhawatirkan. Kelebihan berat menempatkan anak pada risiko masalah kesehatan yang serius, termasuk diabetes, penyakit jantung, dan asma. Berat badan dipengaruhi oleh tingkat asupan nutrisi, karena jumlah asupan nutrisi yang dikonsumsi harus sebanding dengan tingkat kebutuhan nutrisi pada anak. Konsumsi jajanan yang berlebihan juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan apabila pilihan jajanan berupa makanan yang tinggi kalori, lemak, gula, dan rendah zat gizi yang dibutuhkan oleh anak-anak. Iklan makanan yang menawarkan jajanan seperti keripik, kue kering, permen, dan minuman soda yang tidak termasuk pilihan jajanan yang baik. Konsumsi makanan jajanan yang menyebabkan anak tidak mau makan, kurang nafsu makan atau hilangnya nafsu makan perlu disadari merupakan penyebab dari malnutrisi yang menyebabkan anak kurus (Aprilia, 2011). Kebiasaan jajan sembarangan termasuk gaya hidup yang tidak sehat. Saat jajan, anak tidak mengetahui tentang makanan yang kita makan, dalam makanan banyak penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam makanan jajanan. Kebiasaan jajan ini banyak dilakukan terutama kalangan anak prasekolah. Kondisi ini semakin berbahaya mengingat anak-anak merupakan aset yang berharga bagi bangsa. Anak usia prasekolah saat ini sudah terbiasa jajan, hal ini salah satunya karena orang tua membekali anak dengan uang saku dan tidak memberinya bekal makanan sehat dari rumah (Iswanto, 2009). Hasil RISKESDAS tahun 2010 menunjukkan prevalensi overweight dan obesitas pada anak usia 3-12 tahun sebesar 9.2%. Kejadian obesitas pada anak sekolah dasar di 2
3 beberapa kota besar di Indonesia menunjukkan kisaran jumlah 21-25% mengalami kenaikan berat badan (Mexitalia, 2012). Provinsi Jawa Timur, dalam hal ini Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur memiliki kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG). Hasil PSG tahun 2012, Jawa Timur sudah berhasil mencapai angka di bawah target MDGs (15,5%) dan Renstra (15,1%) yakni sebesar 12,6% (Berat Badan Kurang 10,3% dan Berat Badan Sangat Kurang 2,3%) sedangkan jumlah balita yang mengalami berat badan lebih sebesar 1,58%. Angka kejadian berat badan lebih pada balita di Kabupaten Mojokerto sebesar 3,10% dan balita yang mengalami berat badan kurang sebesar 11,92% dari dari jumlah balita yang ditimbang (Dinkes Jatim, 2012). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di TK Tarbiyatush Shibyan Desa Gayaman Mojoanyar Mojokerto, dari observasi pengukuran beran badan, 3 anak dengan berat badan tidak ideal dan 2 anak memiliki berat badan ideal. Wawancara yang dilakukan pada 5 orang tua, didapatkan 4 anak mempunyai perilaku sering mengkonsumsi makanan jajanan (seperti: es krim dan donat, kornet/sosis, gulali, jajan ciki, pentol, dll) dan 1 anak jarang mengkonsumsi makanan jajanan, karena ibu selalu memberikan bekal makanan dari rumah. Berdasarkan survei di atas dapat diketahui bahwa masih banyak anak yang memiliki berat badan ideal dan sebagian besar anak memilih makan makanan jajanan untuk dikonsumsinya setiap hari. Berat badan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah perilaku dalam hal konsumsi makanan. Perilaku hidup sehat merupakan perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya salah satunya yaitu makan dengan menu seimbang (appropriate diet). Menu seimbang di sini dalam arti kualitas (mengandung zat-zat gizi yang diperlukan tubuh), dan kuantitas dalam arti jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh (tidak kurang, tetapi juga tidak lebih) (Notoatmodjo, 2007). Pada masa kanak-kanak biasanya anak memakan makanan yang dimakan oleh keluarganya. Kualitas diet mereka bergantung pada luasnya rentang pola makan keluarga dan orang tua cenderung tidak mengetahui apa yang dimakan anaknya ketika mereka di luar rumah. Restoran siap saji yang tersedia dimana-mana, pengaruh media massa dan godaan keberagaman makanan cepat saji yang sangat besar memudahkan anak untuk mongonsumsi makanan tanpa kalori yang tidak meningkatkan pertumbuhan seperti gula, zat tepung, dan lemak yang berlebihan. Makanan tinggi kalori yang tersedia dengan mudah dan dikombinasikan dengan kecenderungan aktivitas yang kurang melibatkan gerak tubuh menjadi faktor yang berperan dalam peningkatan prevalensi obesitas pada masa kanak-kanak (Donna L Wong, 2009). Solusi untuk menangani tingginya komsumsi jajanan di Indonesia salah satunya adalah dengan pemberian pendidikan tentang nutrisi. Pendidikan nutrisi dapat dan sebaiknya diintegrasikan dalam pelajaran di kelas seperti pelajaran lainnya selama masa sekolah anak di sekolah. Pedoman Piramida Makanan dan elemen-elemen makanan sehat dipelajari begitu pula dengan cara produk makanan dikembangkan, diproses, dan diolah. Guru sekolah dapat berperan aktif dalam pendidikan nutrisi bekerja sama dengan guru sekolah untuk merencanakan dan mengimplementasikan unit-unit pada pengajaran nutrisi dan bekerja sama dengan orang tua dan anak-anak untuk memberikan pedoman nutrisi (Donna L Wong, 2009). Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan perilaku konsumsi makanan jajanan dengan berat badan anak prasekolah di TK Tarbiyatush Shibyan Desa Gayaman Mojoanyar Mojokerto. Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Variabel independen dalam penelitian ini adalah perilaku konsumsi makanan jajanan dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah berat badan 3
4 anak prasekolah. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu/pengasuh dan anak usia presekolah di TK Tarbiyatush Shibyan Desa Gayaman Mojoanyar Mojokerto pada bulan Juli 2015 sebanyak 89 responden. Data jumlah tersebut telah dikurangi 5 responden yang diikutsertakan pada studi pendahuluan (25 Maret 2015) dengan sampel sebanyak 73 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Pengambilan data dilakukan di TK Tarbiyatush Shibyan Desa Gayaman Mojoanyar Mojokerto pada tanggal 27 Juli-1 Agustus Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik angket (questionary) untuk mengetahui perilaku konsumsi makanan jajanan dan observasi untuk mengetahui berat badan anak dengan alat bantu timbangan badan. Analisa data menggunakan analisa menggunakan uji spearman rank. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian sebagian anak mempunyai perilaku positif dalam mengkonsumsi makanan jajanan yaitu sebanyak 39 responden (53,4%). Kebiasaan jajan sembarangan termasuk gaya hidup yang tidak sehat. Saat jajan kita tidak mengetahui tentang makanan yang kita makan. Makan makanan jajan sebaiknya bersikap hati-hati dalam memilih jajanan, apalagi saat ini banyak beredar penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam makanan jajanan. Kebiasaan jajan ini banyak dilakukan terutama kalangan anak-anak. Kondisi ini semakin berbahaya mengingat anak-anak merupakan aset yang berharga bagi bangsa. Sekarang ini anak sudah terbiasa jajan karena orang tua membekali anak dengan uang saku dan tidak memberinya bekal makanan sehat dari rumah (Iswanto, 2009). Penerimaan terhadap makanan dan pola perkembangan pilihan makanan pada anak dipengaruhi berbagai faktor yang multikompleks. Kecukupan asupan makanan dan asupan gizi anak tidak hanya tergantung pada ketersediaan makanan, tetapi juga pada faktor-faktor lain seperti penerimaan makanan, pengaruh orang tua, pengetahuan gizi, model, interaksi orang tua dan anak balita, kemungkinan-kemungkinan lain, sikap, permintaan makanan dan iklan televisi (Istiany, 2013). Rata-rata anak di TK Tarbiyatus Shibyan mempunyai perilaku positif dalam mengkonsumsi makanan jajanan, hal ini dikarenakan anak selalu makan pagi di rumah dan mencuci tangan sebelum mengonsumsi makanan. Orang tua juga selalu memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak ketika disekolah yaitu dengan membawakan bekal untuk anak dan membatasi uang saku anak untuk sekolah sehingga anak tidak membeli makanan jajanan dan mengkonsumsi bekal yang dibawa dari rumah. Selain itu dapat beberapa anak yang mempunyai perilaku negatif dan suka mengkonsumsi jajanan, hal ini disebabkan karena anak suka membeli jajan di pinggir jalan dan suka mengkonsumsi cake, dan cookies mengandung banyak gula. Pada usia yang masih anak-anak merupakan masa yang labil sehingga anak sering mencoba berbagai makanan yang baru mereka kenal, tersedianya makanan jajanan yang dijual dilkungan sekolah menjadi faktor pemicu perilaku jajan pada anak. Selain itu, kurangnya pengawasan orang tua anak menjadi lebih bebas dalam membeli dan mengkonsumsi makanan yang anak inginkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anak memiliki berat badan normal yaitu sebanyak 48 responden (65,8%). Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting pada masa bayi dan balita. Berat badan merupakan hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh (Soetjiningsih, 2012). Berat badan anak dipengaruhi oleh: konsumsi makanan, usia, jenis kelamin, kekurangan aktifitas dan kemudahan hidup, faktor psikologik dan genetik, kebudayaan, faktor hormonal, faktor lingkungan dan penyakit (Proverawati, 2009). Anak yang mempunyai berat badan normal, hal ini dikarenakan ibu telah mencukupi kebutuhan makan anak telah ketika dirumah, selain itu anak tidak mengalami penyakit apapun sehingga nafsu makan anak tidak terpengaruhi oleh penyakit. Tetapi 4
5 masih ada anak yang mengalami berat badan lebih, hal ini kemungkinan dikarenakan oleh makanan yang dikonsumsi anak terlalu berlebihan bila dibandingkan dengan kebutuhan energi anak dan anak yang suka mengkonsumsi makanan jajanan terutama makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah anak yang mempunyai perilaku positif mempunyai berat badan normal yaitu sebanyak 29 responden (39,7%) dan sebagian kecil anak yang mempunyai perilaku negatif mempunyai berat badan gemuk ringan yaitu sebanyak 12 responden (16,4%). Berdasarkan uji Spearman Rank diperoleh hasil perhitungan dengan nilai = 0,017 dengan tingkat kemaknaan yang ditetapkan adalah pada α = 0,05. Oleh karena nilai < α maka H1 diterima dengan demikian ada hubungan perilaku konsumsi makanan jajanan dengan berat badan anak prasekolah di TK Tarbiyatus Shibyan Desa Gayaman Mojoanyar Mojokerto. Salah satu faktor yang mempengaruhi berat-badan anak adalah konsumsi makanan. Pola makanan masyarakat perkotaan yang tinggi kalori dan lemak serta rendah serat memicu peningkatan jumlah penderita obesitas. Nilai kalori yang terkandung dalam makanan jajanan sangat tinggi, dan didalam tubuh kelebihan kalori akan diubah dan disimpan menjadi lemak tubuh. Kegemukan hanya mungkin terjadi jika terdapat kelebihan makanan dalam tubuh, terutama bahan makanan sumber energi. Dengan kata lain, jumlah makanan yang dimakan melebihi kebutuhan tubuh (Nabil, 2009). Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada hubungan yang cukup signifikan antara perilaku konsumsi makanan jajanan dengan berat badan anak, perilaku anak yang tidak mengkonsumsi makanan jajanan cenderung mempunyai beratbadan normal. Penelitian yang dilakukan juga menunjukkan bahwa terdapat anak yang mempunyai perilaku negatif dalam mengkonsumsi makanan jajanan dapat menyebabkan anak mengalami berat badan gemuk dikarenakan makanan jajanan yang mengandung banyak lemak dan kolesterol yang dapat meningkatkan kandungan lemak dalam tubuh, selain itu terdapat anak yang mempunyai perilaku negatif dalam mengkonsumsi makanan jajanan menyebabkan anak mengalami berat badan kurus, karena makanan jajanan yang mengandung nilai gizi yang rendah dan tidak diimbangi dengan konsumsi makanan pokok dapat menyebabkan anak mengalami berat badan kurus karena jumlah makanan yang dikonsumsi tidak sesuai dengan kebutuhan gizi pada anak. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa sebagian sebagian anak mempunyai perilaku positif dalam mengkonsumsi makanan jajanan yaitu sebanyak 39 responden (53,4%). Sebagian besar anak memiliki berat badan normal yaitu sebanyak 48 responden (65,8%). Ada hubungan perilaku konsumsi makanan jajanan dengan berat badan anak prasekolah di TK Tarbiyatus Shibyan Desa Gayaman Mojoanyar Mojokerto. Rekomendasi Hendaknya institusi dapat menambahkan sumber kepustakaan dan literatur khususnya tentang konsumsi makanan jajanan dan berat badan untuk dapat dijadikan bahan referensi bagi peneliti selanjutnya. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan konsep penelitian ini dengan melakukan penelitian faktor selain perilaku konsumsi jajanan yang mempengaruhi berat badan anak seperti usia, jenis kelamin dan penyakit. Diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan dapat lebih aktif dalam memberikan penyuluhan kesehatan pada ibu tentang makanan yang baik untuk dikonsumsi dan makanan yang kurang baik untuk dikonsumsi sehingga anak tidak mengalami obesitas atau kurang gizi. Diharapkan anak tidak jajan sembarangan karena dapat menyebabkan 5
6 obesitas atau bahkan gizi kurang, membawa bekal makan dari rumah yang telah disiapkan oleh orang tua serta anak harus makan 3 kali dalam sehari dengan menu seimbang. Alamat Correspondensi : - Alamat : Desa Kencong Kecamatan Kencong Kabupaten Jember - ronayuliana.ry@gmail.com - No. HP :
HUBUNGAN POLA MAKAN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 3-5 TAHUN DI DESA PLOSOSARI KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO ANITA ROSADI NIM.
HUBUNGAN POLA MAKAN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 3-5 TAHUN DI DESA PLOSOSARI KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO ANITA ROSADI NIM. 11002140 Subject: Pola Makan, Balita, Status Gizi Description
Lebih terperinciFAKTOR YANG MELATARBELAKANGI ANAK DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DI TK ISLAM KLAKAH LUMAJANG LUTFIANA DWI SETYARINI
FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI ANAK DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DI TK ISLAM KLAKAH LUMAJANG LUTFIANA DWI SETYARINI 1211010023 SUBJECT: Konsumsi, Makanan Cepat Saji, Anak DESCRIPTION: Saat ini kecenderungan
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SUHUFIL ULA NIM:
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SUHUFIL ULA NIM: 1212020028 Subject Pemberian makan, Status gizi, Balita Description
Lebih terperinciTINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DESA SEBANI KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN
TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DESA SEBANI KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN IRMA OKTAVIANA 1211010060 Subject : Tingkat Pendidikan Ibu, Status Gizi Balita, Ibu dan Balita
Lebih terperinciPERSEPSI REMAJA TENTANG PENYALAHANGUNAAN NARKOBA DI SMK KUSUMA BANGSA BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO. Wiwit Widyawati
PERSEPSI REMAJA TENTANG PENYALAHANGUNAAN NARKOBA DI SMK KUSUMA BANGSA BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO Wiwit Widyawati 1211010139 Subject : Persepsi, Remaja, Narkoba DESCRIPTION Masalah penyalahgunaan narkoba
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR
ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR Gizi memegang peranan penting dalam menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Perbaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
13 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak dengan status gizi lebih merupakan salah satu tantangan paling serius dalam bidang kesehatan masyarakat di abad 21. Hal ini merupakan masalah global yang prevalensinya
Lebih terperinciENERGI DARI SUSU BERDASARKAN STATUS KEGEMUKAN PADA BALITA USIA BULAN
PERBEDAAN INTAKE ENERGI DARI SUSU BERDASARKAN STATUS KEGEMUKAN PADA BALITA USIA 24-59 BULAN (Studi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cigeureung Kota Tasikmalaya Tahun 2013) Maya Nurmalasari 1) Nurlina, SKM.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja didefinisikan oleh WHO sebagai suatu periode pertumbuhan dan perkembangan manusia yang terjadi setelah masa anak-anak dan sebe lum masa dewasa dari usia 10-19
Lebih terperinciPOLA MAKAN ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-8 TAHUN DI SD WILAYAH KELURAHAN CEMPAKA
Devi Rahmayanti dkk, Pola Makan Anak POLA MAKAN ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-8 TAHUN DI SD WILAYAH KELURAHAN CEMPAKA Devi Rahmayanti, Emmelia Astika F.D Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciHubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban)
Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia 36 48 Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban) Relationship Between The Type And Frequency Of Eating
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 2 TLOGOMAS MALANG ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 2 TLOGOMAS MALANG Yoseph Denianus Nong Yendi 1), Ni Luh Putu Eka 2), Neni Maemunah 3)
Lebih terperinciSANITAS: JURNAL TEKNOLOGI DAN SENI KESEHATAN ISSN : 1978-8843 (PRINT) Vol. 09 No. 01, 2018 : 1-5 THE ROLE OF INTAKE OF ENERGY, PROTEIN AND PARENTING WITH NUTRITION STATUS OF AGE 12-24 MONTHS IN SOUTHERN
Lebih terperinciMINUM SUSU DENGAN PENAMBAHAN GULA DAN TANPA GULA DENGAN JUMLAH KARIES ANAK USIA 3-6 TAHUN
MINUM SUSU DENGAN PENAMBAHAN GULA DAN TANPA GULA DENGAN JUMLAH KARIES ANAK USIA 3-6 TAHUN 1 2 3 Utami Ariyani, Siti Sulastri, Marjana 1 Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2,3 Dosen
Lebih terperinciHubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban
Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban The Correlation between Mother Knowledge about Nutrient
Lebih terperinciHUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016
HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016 Karina AS 1) Nurlina dan Siti Novianti 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciJUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 3-5 TAHUN DI TK PERMATA HATI TAHUN 2015 Sun Aidah Andin Ajeng Rahmawati Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro
Lebih terperinciKETERATURAN IBU KE POSYANDU DENGAN KEMAMPUAN IBU MENILAI STATUS GIZI BALITA DI DESA SIDOREJO KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN
KETERATURAN IBU KE POSYANDU DENGAN KEMAMPUAN IBU MENILAI STATUS GIZI BALITA DI DESA SIDOREJO KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN SEPTY NIA RAHMAWATI 1212010038 Subject: ibu, balita, posyandu, keteraturan,
Lebih terperinciNUR AFITA NIM DESCRIPTION
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 48-60 BULAN DI TK AL-AQSHA DESA BANGUN KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO NUR AFITA NIM. 1211010027 Subject: Status Gizi, Perkembangan, Anak Prasekolah
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN USIA MENOPAUSE DI DESA KEMBANGRINGGIT KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO ULFATUT THOYIBAH
PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN USIA MENOPAUSE DI DESA KEMBANGRINGGIT KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO ULFATUT THOYIBAH 1211010086 Subject : Kontrasepsi Hormonal, Usia Menopause, Wanita Menopause
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai akibat dari kecenderungan pasar global, telah memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ekonomi yang dialami oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia sebagai akibat dari kecenderungan pasar global, telah memberikan berbagai dampak pada
Lebih terperinciHubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) (Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban)
Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) (Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban) The Correlation between Mother Knowledge about Nutrient
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN
JURNAL KESEHATAN TERPADU () : 25-29 ISSN : 2549-8479 TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN *Ni Putu Eny Sulistyadewi (), dan Dylla Hanggaeni
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi kurang banyak dihubungkan dengan penyakit-penyakit infeksi, maka masalah gizi lebih dianggap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif (Hadi, 2005). bangsa bagi pembangunan yang berkesinambungan (sustainable
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada keberhasilan bangsa itu sendiri dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas,
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PENELITIAN. SMA Raksana Medan Tahun Oleh : RISHITHARAN DORAISAMY
LAPORAN HASIL PENELITIAN Gambaran Pengetahuan Tentang Diet Seimbang pada Siswa SMA Raksana Medan Tahun 2011 Oleh : RISHITHARAN DORAISAMY 080100424 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH
HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH Maria Novianti Nino a, Yohanes Dion S.Kep.,Ns.,M.Kes b, dan Maryati
Lebih terperinciUniversitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Maria Regina Ina Sili 1), Atti Yudiernawati 2),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia. Masalah gizi, tidak terlepas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu faktor yang penting untuk menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia. Masalah gizi, tidak terlepas dari pembahasan mengenai zat-zat
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER Maria Helena 1), Joko Wiyono 2), Novita Dewi 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI RT 01 RW 01 DESA MANUNGGAL BANGKALAN MADURA. Firdaus *M.
ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI RT 01 RW 01 DESA MANUNGGAL BANGKALAN MADURA Firdaus *M. Muafif ** Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Nahdatul Ulama Surabaya
Lebih terperinciPENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*
PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih* *Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember
Lebih terperinciGAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 3-5 TAHUN DI DESA PUTON KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
ABSTRAK GAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 3-5 TAHUN DI DESA PUTON KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG (The Description of Nutritional Status for 0-5 Years in Puton Village Jombang) Luki Indrawan, Mumpuni
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 10 KOTA MANADO.
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 1 KOTA MANADO. Puput Dewi Purwanti 1), Shirley E.S Kawengian 1), Paul A.T. Kawatu 1) 1) Fakultas Kesehatan Masyarakat Univeritas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Overweight dan obesitas merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian yang serius karena merupakan peringkat kelima penyebab kematian
Lebih terperinciPERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN DAN STATUS GIZI ANAK USIA PRASEKOLAH
Perilaku Ibu Dalam Pemberian Makanan Dan Status Gizi Anak Usia Prasekolah PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN DAN STATUS GIZI ANAK USIA PRASEKOLAH MOTHER S BEHAVIOR IN PROVIDING FOOD AND NUTRITIONAL STATUS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. higienis. Menurut (Irianto,2007) fast food memiliki beberapa kelebihan yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fast food adalah makanan cepat saji yang disajikan secara cepat, praktis, dan waktu persiapannya membutuhkan waktu yang singkat serta rendah serat dan tinggi lemak.
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Mahdalena, Faridha BD (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT The purpose of this research is: knowing
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN STUDI TENTANG PENGETAHUAN GIZI, KEBIASAAN MAKAN, AKTIVITAS FISIK,STATUS GIZI DAN BODYIMAGE REMAJA PUTRI YANG BERSTATUS GIZI NORMAL DAN GEMUK
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN Naskah Publikasi diajukan sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciSTIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 14 WATESNEGORO NGORO MOJOKERTO
STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 14 WATESNEGORO NGORO MOJOKERTO DWI ISMA INAH 1211010101 Subject : Stimulasi, Perkembangan Anak, Orang Tua, Anak
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Gizi Dan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta
Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta Nanik Kristianti, Dwi Sarbini dan Mutalazimah Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENGARUH AKTIFITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS PADA MURID
ABSTRAK PENGARUH AKTIFITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS PADA MURID Ekowati Retnaningsih dan Rini Oktariza Angka kejadian berat badan lebih pada anak usia sekolah di Indonesia mencapai 15,9%. Prevalensi
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari
Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari 2011 31 PENGARUH JAJANAN SEKOLAH DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH USIA 6-12 TAHUN DI SDN TLANDUNG KECAMATAN BANYUATES KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2014 EFFECT SNACKS
Lebih terperinciDepartemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan 2013
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN SARAPAN PAGI PADA ANAK DI SD ST.THOMAS 1 MEDAN TAHUN 2013 Rindika Christiani Siregar 1, Eddy Syahrial 2, Alam Bakti Keloko 2 1 Mahasiswa Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi merupakan sebuah masalah keluarga yang sifatnya jangka panjang dan kebisaan makan yang sehat harus dimulai sejak dini. Masalah gizi pada anak di Indonesia akhir-akhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memungkinkan manusia bekerja secara maksimal (Moehji, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia yang sehat setiap harinya memerlukan makanan yang cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya sehingga memiliki kesanggupan yang maksimal dalam menjalankan kehidupannya.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG
HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG Oleh : TAN WEE YEN 110100464 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciASUPAN GIZI MAKRO, PENYAKIT INFEKSI DAN STATUS PERTUMBUHAN ANAK USIA 6-7 TAHUN DI KAWASAN PEMBUANGAN AKHIR MAKASSAR
Artikel Penelitian ASUPAN GIZI MAKRO, PENYAKIT INFEKSI DAN STATUS PERTUMBUHAN ANAK USIA 6-7 TAHUN DI KAWASAN PEMBUANGAN AKHIR MAKASSAR MACRO NUTRITIONAL INTAKE, INFECTIOUS DISEASE AND THE GROWTH STATUS
Lebih terperinciEndah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
HUBUNGAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STATUS GIZI KURANG PADA BALITA UMUR 1-5 TAHUN (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Wilayah Utara Kota Kediri) Endah Retnani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari masa anak anak menuju masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Remaja merupakan masa transisi dari masa anak anak menuju masa dewasa. Transisi yang dialami remaja ini merupakan sumber resiko bagi kesejahteraan fisik dan
Lebih terperinciJurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22
HUBUNGAN PENIMBANGAN BALITA BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) TERHADAP STATUS GIZI BADUTA BAWAH GARIS MERAH (BGM) (Relationship between weighing of Children Under Two Years (BADUTA) With Nutrition Status of Below
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA PEMBERIAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 3-5 TAHUN DI DUSUN DEMPOK UTARA DESA GROGOL KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
HUBUNGAN POLA PEMBERIAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 3-5 TAHUN DI DUSUN DEMPOK UTARA DESA GROGOL KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG (The Relationship of Patterns Providing Nutrition With Nutritional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight adalah kondisi berat badan seseorang melebihi berat badan normal pada umumnya. Sementara obesitas
Lebih terperinciUNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA Hubungan Status Gizi Ibu Saat Hamil, Berat Badan Lahir dan Status Gizi Balita dengan Erupsi Gigi Sulung Balita usia 6-24 bulan di UPT. Puskesmas Petang II DEWI SULANDARI PROGRAM STUDI
Lebih terperinci: Makanan Kariogenik, Karies Gigi, prasekolah
DAMPAK KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK TERHADAP KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH (Studi Pada Anak Taman Kanak-kanak PGRI Handayani Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya) Gita Hermawati 1) Lilik
Lebih terperinciDANIA PURTIANINGSIH DESCRIPTION. Subject : Pendidikan Kesehatan, Memandikan Bayi, Nifas, Ibu Nifas.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN CARAMEMANDIKAN BAYI TERHADAP KETERAMPILAN MEMANDIKAN BAYI PADA IBU NIFAS DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO DANIA PURTIANINGSIH 1211010005 Subject : Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. antara jumlah energi yang masuk dengan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas didefinisikan sebagai penumpukan lemak yang berlebihan sehingga dapat menggangu kesehatan tubuh. (1) Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERTAMA KALI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBOKEN Giovanny V. Wereh*, Shirley E.S Kawengian**,
Lebih terperinciSTATUS GIZI BALITA DI DESA PEKUWON KECAMATAN BANGSAL MOJOKERTO INDRA ANGGA P Subject : Status Gizi, Balita DESCRIPTION
STATUS GIZI BALITA DI DESA PEKUWON KECAMATAN BANGSAL MOJOKERTO INDRA ANGGA P 11001025 Subject : Status Gizi, Balita DESCRIPTION Umumnya pada anak dibawah lima tahun rawan sekali terjadi kekurangan gizi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obesitas merupakan masalah yang banyak dijumpai baik di negara maju maupun di negara berkembang. Obesitas merupakan suatu masalah serius pada masa remaja seperti
Lebih terperinciJurnal Skripsi HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK USIA 3 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ASEMROWO KOTA SURABAYA
Jurnal Skripsi HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK USIA 3 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ASEMROWO KOTA SURABAYA VERGO HARI HARYONO 201001070 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN WIWI SARTIKA Program Studi D-III Kebidanan, Universitas Abdurrab Jalan Riau Ujung No.73 Pekanbaru Telp (0761) 38762
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK PRA SEKOLAH DI PAUD TUNAS MULIA CLAKET KECAMATAN PACET MOJOKERTO
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK PRA SEKOLAH DI PAUD TUNAS MULIA CLAKET KECAMATAN PACET MOJOKERTO Lida Khalimatus Sa diya*) *) Prodi D-III Kebidanan STIKes Bina Sehat PPNI, Jl. Raya Jabon KM
Lebih terperinciHubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru
Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Correlation Of Energy Consumption Level, Protein and Food Consumerism With Nutritional Status
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh*
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Usia
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMILIHAN DAN PENYAJIAN MAKANAN DENGAN KECUKUPAN GIZI BALITA DI KELURAHAN DWIKORA HELVETIA MEDAN TAHUN 2014
SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMILIHAN DAN PENYAJIAN MAKANAN DENGAN KECUKUPAN GIZI BALITA DI KELURAHAN DWIKORA HELVETIA MEDAN TAHUN 2014 Oleh JUWITA SITOHANG 10 02 076 PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kelompok penyakit-penyakit non infeksi yang sekarang terjadi di negara-negara maju
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi lebih dan masalah gizi kurang merupakan masalah yang dihadapi oleh Indonesia saat ini. Obesitas merupakan sinyal pertama dari munculnya kelompok penyakit-penyakit
Lebih terperinciABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS
51 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS Arif Nurma Etika 1, Via Monalisa 2 Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Kadiri e-mail: arif_etika@yahoo.com ABSTRACT Diabetes Mellitus
Lebih terperinciHUBUNGAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI DI BPS NY M DESA WONOSARI KECAMATAN NGORO MOJOKERTO HELMI NUR SEFAULITA
HUBUNGAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI DI BPS NY M DESA WONOSARI KECAMATAN NGORO MOJOKERTO HELMI NUR SEFAULITA 11002016 Subject : Pekerjaan, Makanan Pendamping ASI, Ibu bekerja dan ibu tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia remaja merupakan usia peralihan dari masa anak-anak menuju
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia remaja merupakan usia peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa remaja banyak perubahan yang terjadi. Selain perubahan fisik karena bertambahnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit. Kelompok usia yang paling rentan yaitu usia 2-4 tahun, hal ini disebabkan karena pada usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan penumpukan jaringan adipose
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas atau yang biasa dikenal sebagai kegemukan, merupakan suatu masalah yang cukup merisaukan anak. Obesitas atau kegemukan terjadi pada saat badan menjadi gemuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. antara konsumsi, penyerapan zat gizi, dan penggunaannya di dalam tubuh yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status gizi adalah suatu keadaan kesehatan sebagai akibat keseimbangan antara konsumsi, penyerapan zat gizi, dan penggunaannya di dalam tubuh yang diekskpresikan dalam
Lebih terperinciHUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS DI DESA BARENGKRAJAN KECAMATAN KRIAN KABUPATEN SIDOARJO
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS DI DESA BARENGKRAJAN KECAMATAN KRIAN KABUPATEN SIDOARJO NURUL AGUSTINAH 1212010032 Subject : Imt, kadar gula darah,
Lebih terperinciHubungan Asupan Lemak dan Asupan Kolesterol dengan Kadar Kolesterol Total pada Penderita Jantung Koroner Rawat Jalan di RSUD Tugurejo Semarang
13 Hubungan Asupan Lemak dan Asupan Kolesterol dengan Kadar Kolesterol Total pada Penderita Jantung Koroner Rawat Jalan di RSUD Tugurejo Semarang Filandita Nur Septianggi 1, Tatik Mulyati, Hapsari Sulistya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. orang dewasa dan usia balita. Jika kegemukan terjadi pada masa balita
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegemukan atau obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan bagi orang dewasa dan usia balita. Jika kegemukan terjadi pada masa balita kemungkinan besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam satu dekade terakhir, prevalensi obesitas di seluruh dunia meningkat dengan drastis sehingga menempatkan masalah gizi ini menjadi salah satu masalah yang perlu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih di Indonesia terjadi di kota-kota besar sebagai akibat adanya
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, pada saat ini menghadapi masalah yang berhubungan dengan pangan, gizi dan kesehatan. Dalam bidang gizi, Indonesia diperkirakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka dalam dekade pertama kehidupan. Masa remaja merupakan jembatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja masa yang sangat penting dalam membangun perkembangan mereka dalam dekade pertama kehidupan. Masa remaja merupakan jembatan periode kehidupan anak dan dewasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehadiran fast food dalam industri makanan di Indonesia mempengaruhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehadiran fast food dalam industri makanan di Indonesia mempengaruhi pola makan. Selain dari pola makan, remaja masa kini juga jarang melakukan aktivitas fisik seperti
Lebih terperinciHubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI DESA PAPRINGAN KECAMATAN
Lebih terperinciGLADHYA DHYMASANDY Subject : Pengetahuan, Motivasi, Makanan Pendamping ASI. Description : ABSTRACT
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN MOTIVASI MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TEPAT WAKTU DI DESA GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO GLADHYA DHYMASANDY 09002065 Subject :
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG
HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG Correlation Of Satisfaction Level Of Food Quality With Energy And Macronutrient
Lebih terperinciAnis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Mengikuti Posyandu dengan Kenaikan Berat Badan Balita Usia 2-3 Tahun di Kelurahan Sawah Besar Kecamatan Gayamsari Semarang The Correlation between Mothers Knowledge
Lebih terperinciPENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS
PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS ABSTRAK Shella Monica Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung Latar belakang Tidur yang cukup merupakan faktor penting bagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Satu dekade terakhir jumlah penderita obesitas di dunia semakin meningkat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Satu dekade terakhir jumlah penderita obesitas di dunia semakin meningkat dengan drastis sehingga menempatkan masalah ini menjadi salah satu masalah yang perlu mendapatkan
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014
Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tumbuh kembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung dari pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam masa tumbuh kembang tersebut
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP TENTANG PENGATURAN MENU SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI SMU NEGERI 2 SUKOHARJO
1 HUBUNGAN SIKAP TENTANG PENGATURAN MENU SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI SMU NEGERI 2 SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma III
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI PNS BAPPEDA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015
HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI PNS BAPPEDA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015 Oleh : Nia Sylviana Junaz 1, Jumirah 2, Albiner Siagian 2 1 Alumni Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat, FKM
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI DAN POLA MAKAN TERHADAP STATUS GIZI PADA REMAJA DI SMP NEGERI 1 KINTAMANI Remaja merupakan sebuah transisi
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI DAN POLA MAKAN TERHADAP STATUS GIZI PADA REMAJA DI SMP NEGERI 1 KINTAMANI Remaja merupakan sebuah transisi pertumbuhan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Masa
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 2 TLOGOMAS KOTA MALANG ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 2 TLOGOMAS KOTA MALANG Yoseph Denianus Nong Yendi 1), Ni Luh Putu Eka 2), Neni Maemunah
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULYOREJO, KEC.KRATON, KAB.PASURUAN.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULYOREJO, KEC.KRATON, KAB.PASURUAN Lailatul Nujulah Akademi Kebidanan Sakinah Pasuruan Abstract Nutrition is one of the
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak sekolah merupakan generasi penerus dan modal pembangunan. Oleh karena itu, tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan. Salah satu upaya kesehatan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian dari membangun manusia seutuhnya yang diawali dengan pembinaan kesehatan anak mulai sejak dini. Pembinaan kesehatan anak sejak awal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. infeksi yang dihasilkan dari interaksi bakteri. Karies gigi dapat terjadi karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Karies gigi merupakan gangguan kesehatan gigi yang paling umum dan tersebar luas di sebagian penduduk dunia. Karies merupakan suatu penyakit infeksi yang dihasilkan
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : VRIASTUTI 201210201214 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )
54 PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo ) Sri Sayekti* Wahyu Yugo Utomo** STIKES Insan Cendekia Medika
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitianan deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat
Lebih terperinci