KONSEP FILOSOFIS TENTANG ARTI PENDIDIKAN ISLAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONSEP FILOSOFIS TENTANG ARTI PENDIDIKAN ISLAM"

Transkripsi

1 1 KONSEP FILOSOFIS TENTANG ARTI PENDIDIKAN ISLAM Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Abdullah Hadziq, M.A. Disusun oleh: Abdul Ghofur NIRM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURAKARTA SURAKARTA 2017

2 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan atau tarbiyah dalam pandangan Islam merupakan sebagian dari tugas kekhalifahan manusia, karena manusia adalah khalifah Allah yang mengandung arti bahwa manusia mendapat kuasa dan limpahan wewenang dari Allah untuk melaksanakan pendidikan terhadap alam dan manusia, maka manusialah yang bertanggung jawab untuk melaksanakan pendidikan tersebut. Pendidikan Islam mutlak bertujuan untuk penghambaan dan aktualisasi terhadap peran dan posisi kekhalifahan manusia di muka bumi (khalifatullah fi al-ardh). Sesuai dalam firman Allah SWT dalam QS. Al- Baqarah ayat 30 yang artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. (QS. Al-Baqarah: 30). M. Quraish Shihab menegaskan kata khalifah dalam ayat tersebut pada mulanya berarti yang menggantikan atau yang datang sesudah siapa yang datang sebelumnya. Atas dasar ini, ada yang memahami khalifah dalam arti menggantikan Allah dalam menegakkan kehendak-nya dan menerapkan ketetapan-nya. Namun Allah bermaksud dengan pengangkatan itu untuk menguji manusia dan memberinya penghormatan. Jadi kekhalifahan mengharuskan makhluk yang diserahi tugas melaksanakan tugas sesuai petunjuk Allah yang memberi tugas dan wewenang. 1 1 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur an Volume 1, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hal. 142.

3 3 Mendidik atau melaksanakan aktivitas tarbiyah menurut arti dasarnya adalah menumbuhkan dan mengembangkan alam dan manusia. Ini berarti manusia harus mendidik dirinya sendiri agar menjadi tumbuh dan berkembang bersama dengan pertumbuhan dan perkembangan alam. Jadi, pendidikan adalah aktivitas manusia terhadap manusia dan untuk manusia. Pendidikan menyangkut dan berhubungan dengan hidup dan kehidupan manusia, dan menyangkut pula masalah-masalah yang berhubungan dengan sifat dasar dan hakikat manusia dan tujuan hidupnya. Islam tentunya memberikan garis-garis besar tentang pelaksanaan pendidikan tersebut. Islam memberikan konsep-konsep yang mendasar tentang arti, dasar, dan tujuan pendidikan Islam serta menjadi tanggungjawab manusia untuk menjabarkan dan mengaplikasikan konsepkonsep tersebut dalam praktek nyata kependidikan. B. Rumusan Masalah 1. Apa arti pendidikan Islam? 2. Apa dasar pendidikan Islam? 3. Apa tujuan pendidikan Islam? C. Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penulisan makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui arti pendidikan Islam 2. Untuk mengetahui dasar pendidikan Islam 3. Untuk mengetahui tujuan pendidikan Islam Adapun manfaat penulisan makalah ini agar dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman secara lebih mendalam dan komprehensif mengenai konsep filosofis tentang arti, dasar, dan tujuan pendidikan Islam.

4 4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pendidikan Islam Istilah pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu kepada term al-tarbiyah, al-ta dib, dan al-ta lim. Dari ketiga istilah tersebut term yang populer digunakan dalam praktek pendidikan Islam adalah term al-tarbiyah. Sedangkan term al-ta dib dan al-ta lim jarang digunakan. Padahal kedua istilah tersebut telah digunakan sejak awal pertumbuhan pendidikan Islam. Kendatipun demikian, dalam hal-hal tertentu, ketiga term tersebut memiliki kesamaan makna. Namun secara esensial, setiap term memiliki perbedaan, baik secara tekstual maupun konstektual. Untuk itu, perlu dikemukakan uraian dan analisis argumentasi tersendiri dari beberapa pendapat para ahli pendidikan Islam. 1. Istilah al-tarbiyah Penggunaan istilah al-tarbiyah berasal dari kata rabb. Walaupun kata ini memiliki banyak arti akan tetapi pengertian dasarnya menunjukkan makna tumbuh, berkembang, memelihara, merawat, mengatur, dan menjaga kelestarian atau eksistensinya. 2 Dalam penjelasan lain, kata al-tarbiyah berasal dari tiga kata, yaitu: Pertama, rabba-yarbu yang berarti bertambah, tumbuh, dan berkembang. Kedua, rabiya-yarba yang berarti menjadi besar. Ketiga, rabba-yarubbu berarti memperbaiki, menguasai urusan, menuntun, dan memelihara. Kata rabb sebagaimana yang terdapat dalam QS. Al-Fatihah: 2 (alhamdu lil Allahi rabb al-alamin) mempunyai kandungan makna yang berkonotasi dengan istilah al-tarbiyah. Sebab kata rabb (Tuhan) dan murabbi (pendidik) berasal dari akar kata yang sama. Berdasarkan 2 Ibn Abdullah Muhammad bin Ahmad al-anshary al-qurthubiy, Tafsir Qurthuby, Juz 1, (Kairo: Dar al-sya biy, tt), hal. 120.

5 5 hal ini, maka Allah adalah pendidik yang Maha Agung bagi seluruh alam semesta. 3 Uraian di atas, secara filosofis mengisyaratkan bahwa proses pendidikan Islam adalah bersumber pada pendidikan yang diberikan Allah sebagai pendidik seluruh ciptaan-nya, termasuk manusia. Dalam konteks yang luas, pengertian pendidikan Islam yang dikandung dalam term al-tarbiyah terdiri atas empat unsur pendekatan, yaitu: (1) memelihara dan menjaga fitrah anak didik menjelang dewasa (baligh), (2) mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan, (3) mengarahkan seluruh fitrah menuju kesempurnaan, (4) melaksanakan pendidikan secara bertahap. 4 Penggunaan term al-tarbiyah untuk menunjuk makna pendidikan Islam dapat dipahami dengan merujuk firman Allah SWT yang artinya: Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil. (Q.S. Al Israa : 24). 2. Istilah al-ta lim Istilah al-ta lim telah digunakan sejak periode awal pelaksanaan pendidikan Islam. Menurut para ahli, kata ini lebih universal dibanding dengan al-tarbiyah maupun al-ta dib. Rasyid Ridha, misalnya mengartikan al-ta lim sebagai proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu. Argumentasinya didasarkan dengan merujuk pada QS. Al- Baqarah ayat 151 sebagai berikut: Artinya: sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (QS. Al- Baqarah:151). 3 Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falasafah Pendidikan Islam, terj. Hasan Langgulung, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), hal Abdurrahman An-Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode., hal. 32.

6 6 Kalimat wa yu allimu hum al-kitab wa al-hikmah dalam ayat tersebut menjelaskan tentang aktivitas Rasulullah mengajarkan tilawah al-qur an kepada kaum muslimin. Menurut Abdul Fatah Jalal, apa yang dilakukan Rasul bukan hanya sekedar membuat Islam bisa membaca, melainkan membawa kaum muslimin kepada nilai pendidikan tazkiyah an-nafs (penyucian diri) dari segala kotoran, sehingga memungkinkannya menerima al-hikmah serta mempelajari segala yang bermanfaat untuk diketahui. Oleh karena itu, makna alta lim tidak hanya terbatas pada pengetahuan yang lahiriyah akan tetapi mencangkup pengetahuan teoritis, mengulang secara lisan, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan; perintah untuk melaksanakan pengetahuan dan pedoman untuk berperilaku. 5 Kecenderungan Abdul Fatah Jalal di atas, didasarkan pada argumentasi bahwa manusia pertama yang mendapat pengajaran langsung dari Allah adalah Nabi Adam a.s. Hal ini secara eksplisit disinyalir dalam QS. Al-Baqarah ayat 31, pada ayat tersebut dijelaskan, bahwa penggunaan kata allama untuk memberikan pengajaran kepada Adam a.s memiliki nilai lebih yang sama sekali tidak dimiliki para malaikat. 3. Istilah al-ta dib Menurut Al-Atas, istilah yang paling tepat untuk menunjukan pendidikan Islam adalah al-ta dib. 6 Al-ta dib berarti pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan ke dalam diri manusia (peserta didik) tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan. Dengan pendekatan ini, pendidikan akan berfungsi sebagai pembimbing ke arah pengenalan 5 Abdul Fatah Jalal, Azaz-azaz Pendidikan Islam, Terj. Hery Noer Ali, (Bandung: Diponegoro, 1988), hal Muhammad Nuquib al-attas, Konsep Pendidikan Islam, Terj. Haidar Bagir, (Bandung: Mizan, 1994), hal. 60.

7 7 dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat dalam tatanan wujud dan kepribadiannya. Lebih lanjut ia ungkapkan bahwa penggunaan tarbiyah terlalu luas untuk mengungkap hakikat dan operasionalisasi pendidikan Islam. Sebab kata al-tarbiyah yang memiliki arti pengasuhan, pemeliharaan, dan kasih sayang tidak hanya digunakan untuk melatih dan memelihara binatang atau makhluk Allah lainnya. Oleh karena itu, penggunaan istilah al-tarbiyah tidak memiliki akar yang kuat dalam khazanah Bahasa Arab. Dengan demikian istilah al-ta dib merupakan term yang paling tepat dalam khazanah bahasa Arab karena mengandung arti ilmu, kearifan, keadilan, kebijaksanaan, pengajaran, dan pengasuhan yang baik sehingga makna al-tarbiyah dan al-ta lim sudah tercakup dalam term al-ta dib. Terlepas dari perdebatan makna dari ketiga term di atas, secara terminologi para ahli pendidikan Islam menyebutkan pengertian pendidikan Islam sebagai berikut: a. Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah proses mengubah tingkah laku individu peserta didik pada kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya. Proses tersebut dilakukan dengan cara pendidikan dan pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan profesi di antara sekian banyak profesi dalam masyarakat. 7 b. Muhammad Fadhil Al-Jamaly, mendefinisikan pendidikan Islam sebagai upaya mengembangkan mendorong serta mengajak peserta didik hidup lebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia. Dengan proses tersebut diharapkan akan terbentuk pribadi peserta didik yang sempurna, 7 Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam., hal. 399.

8 8 baik yang berkaitan dengan potensi akal, perasaan maupun perbuatannya. 8 c. Ahmad D. Marimba, mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan atau pemimpin secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadiannya yang utama (insan kamil). 9 d. Ahmad Tafsir, mendefinisikan pendidikan Islam sebagai bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. 10 Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa pendidikan Islam adalah suatu sistem bimbingan secara sadar dan terencana oleh pendidik yang memungkinkan seseorang (peserta didik) mampu mengembangkan semua potensi dirinya terdiri dari akal, perasaan maupun perbuatan (jasmani dan rohani) agar dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam. Melalui pendekatan ini, ia akan dapat dengan mudah membentuk kehidupan dirinya sendiri sesuai dengan nilainilai ajaran Islam yang diyakininya menuju terbentuknya kepribadian yang utama (insan kamil). B. Dasar Pendidikan Islam Dasar pendidikan adalah pandangan hidup yang mendasari seluruh aktivitas pendidikan. Karena dasar menyangkut masalah ideal dan fundamental, maka diperlukan landasan dan pandangan hidup yang kokoh dan komprehensif, serta tidak berubah. Hal ini karena telah diyakini kebenarannya yang telah teruji oleh sejarah. Kalau nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang dijadikan dasar pendidikan itu bersifat relatif dan 8 Muhammad Fadhil Al-Jamaly, Nahwa Tarbiyat Mukminat, (al-syirkat al-tunisiyat li al- Tauzi, 1977), hal Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma arif, 1989), hal Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), hal. 32.

9 9 temporal, maka pendidikan akan mudah terombang-ambing oleh kepentingan dan tuntutan sesaat yang bersifat teknis dan pragmatis. 11 Sebagai aktivitas yang bergerak dalam proses pembinaan kepribadian muslim, maka pendidikan Islam memerlukan asas atau dasar yang dijadikan landasan kerja. Dengan dasar ini akan memberi arah bagi pelaksanaan pendidikan yang telah diprogramkan. Dalam konteks ini, dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam hendaknya merupakan sumber nilai kebenaran dan kekuatan yang dapat mengantarkan peserta didik ke arah pencapaian pendidikan. Dasar pelaksanaan pendidikan Islam adalah Al-Qur an dan Al- Hadis. Dalam Al-Qur an surat Asy-Syura ayat 52 disebutkan: Artinya: dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Apakah Al kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (QS. Asy-Syura: 52) Adapun dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya: Sesungguhnya orang mukmin yang paling dicintai oleh Allah ialah orang yang senantiasa tegak taat kepada-nya dan memberikan nasehat kepada hamba-nya, sempurna akal pikirannya, serta menasehati pula akan dirinya sendiri, menaruh perhatian serta mengamalkan ajaran-nya selama hayatnya, maka beruntung dan memperoleh kemenangan ia. (Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin: 90). Dari ayat Al-Qur an dan Hadis Nabi di atas dapat diambil titik relevansinya sebagai dasar pendidikan agama Islam, mengingat: Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam Paradigma Humanisme Teosentris, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hal. 81.

10 10 1. Bahwa Al-Qur an diturunkan kepada umat manusia untuk memberi petunjuk ke arah jalan hidup yang lurus dalam arti memberi bimbingan ke arah jalan yang diridhai Allah SWT; 2. Menurut hadis Nabi bahwa di antara sifat orang mukmin ialah saling menasehati untuk mengamalkan ajaran Allah, yang dapat diformulasikan sebagai usaha dalam bentuk pendidikan Islam; 3. Al-Qur an da Hadis tersebut menerangkan bahwa Nabi adalah benarbenar memberi petunjuk ke jalan yang lurus, sehingga beliau memerintahkan kepada umatnya agar saling memberi petunjuk, memberikan bimbingan, penyuluhan, dan pendidikan Islam. Moh. Athiyah al-abrasyi menegaskan bahwa pendidikan agama adalah mendidik akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa fadilah (keutamaan), membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi, mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang suci seluruhnya ikhlas dan jujur. 13 Menetapkan Al-Qur an dan Hadis sebagai dasar pendidikan Islam bukan hanya dipandang sebagai kebenaran yang didasarkan pada keimanan semata. Namun justru karena kebenaran terdapat dalam dua dasar tersebut dapat diterima oleh akal manusia dan dapat dibuktikan dalam sejarah atau pengalaman kemanusiaan. Sebagai pedoman, Al- Qur an tidak ada keraguan padanya (QS. Al-Baqarah/2: 2). Ia tetap terpelihara kesuciannya dan kebenarannya (QS. Ar-Ra d/15: 9), baik dalam pembinaan aspek kehidupan spiritual maupun aspek sosial budaya dan pendidikan. Demikian pula kebenaran hadis sebagai dasar kedua bagi pendidikan Islam. Kepribadian Rasul (QS. Al-Ahzab/33: 21). Oleh karena itu perilakunya senantiasa terpelihara dan terkontrol oleh Alllah SWT (QS. An-Najm/53: 3-4). Dalam pendidikan Islam, Sunnah Rasul mempunyai dua fungsi, yaitu: (1) Menjelaskan sistem pendidikan Islam yang terdapat dalam Al- 12 Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hal Moh. Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Terj. Bustani A. Goni & Djohar Bahri LIS, (Jakarta: Bulan Bintang, 1980), hal. 15.

11 11 Qur an dan menjelaskan hal-halbyang tidak terdapat di dalamnya, (2) Menyimpulkan metode pendidikan dari kehidupan Rasululllah SAW bersama sahabat, perlakuannya terhadap anak-anak dan pendidikan keimanan yang pernah dilakukannya. 14 Secara lebih luas, dasar pendidikan Islam menurut Sa id Ismail Ali, sebagaimana dikutip Hasan Langgulung terdiri atas enam macam, yaitu: Al-Qur an, Sunnah, qaul shahabat, Maalih al-mursalah, urf, dan pemikiran hasil dari ijtihad intelektual muslim. 15 Seluruh rangkaian dasar tersebut secara hierarki menjadi acuan pelaksanaan sistem pendidikan Islam. C. Tujuan Pendidikan Islam Jika kita berbicara tentang tujuan pendidikan Islam, berarti berbicara tentang nilai-nilai ideal yang bercorak Islami. Hal ini mengandung makna bahwa tujuan pendidikan Islam tidak lain adala tujuan yang merealisasi idealitas Islami. Sedang idealitas Islami itu sendiri pada hakikatnya adalah mengandung nilai perilaku manusia yang didasari atau dijiwai oleh iman dan takwa kepada Allah sebagai sumber kekuasaan mutlak yang harus ditaati. Dalam merumuskan tujuan pendidikan Islam, paling tidak ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Tujuan dan tugas manusia dimuka bumi, baik secara vertikal maupun horizontal; 2. Sifat-sifat dasar manusia; 3. Tuntutan masyarakat dan dinamika peradaban kemanusiaan; 4. Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam. Dalam aspek ini setidaknya ada 3 macam dimensi ideal Islam, yaitu: (a) mengandung nilai yang berupaya meningkatkan kesejahteraan hidup manusia di dunia, (b) mengandung nilai yang mendorong manusia berusaha keras untuk 14 Abdurrahman An-Nahlawi, Prinsip-prinsip dan Metode, hal Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1989), hal. 38.

12 12 meraih kehidupan akhirat yang membahagiakan, (c) mengandung nilai yang dapat memadukan kepentingan kehidupan dunia dan akhirat. 16 Berdasarkan batasan di atas, para ahli pendidikan (muslim) mencoba merumuskan tujuan pendidikan Islam. Di antaranya Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, mengemukakan bahwa tujuan tertinggi pendidikan Islam adalah mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat. 17 Sementara tujuan akhir yang akan dicapai adalah mengembangkan fitrah peserta didik, baik ruh, fisik, kemauan dan akalnya secara dinamis, sehingga akan terbentuk pribadi yang utuh dan mendukung bagi pelaksaan fungsinya sebagai khalifah di dunia. 18 Pendekatan tujuan ini memiliki makna, bahwa upaya pendidikan Islam adalah pembinaan pribadi muslim sejati yang mengabdi dan merealisasikan kehendak Tuhan sesuai dengan syariat Islam, serta mengisi tugas kehidupannya di dunia dan menjadikan kehidupan akhirat sebagai tujuan utama pendidikannya. Menurut Muhammad Fadhil al-jamaly, tujuan pendidikan Islam menurut Al-Qur an meliputi: (1) menjelaskan posisi peserta didik sebagai manusia di antara makhluk Allah lainnya dan tanggungjawabnya dalam kehidupan ini, (2) menjelaskan hubungannya sebagai makhluk sosial dan tanggung jawabnya dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, (3) menjelaskan hubungan manusia dengan alam dan tugasnya untuk mengetahui hikmah penciptaan dengan cara memakmurkan alam semesta, (4) menjelaskan hubungannya dengan Khaliq sebagai pencipta alam semesta. 19 Sedangkan menurut Moh. Athiyah al-abrasyi menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam yang paling asasi, yaitu: 20 hal M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hal Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam., hal Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan., (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1989), 19 Muhammad Fadhil Al-Jamaly, Nahwa Tarbiyat Mukminat., hal Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, hal

13 13 1. Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia, bahwa pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam buitstu li utammima makarimal akhlak dan mencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikan sebenarnya; 2. Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat; 3. Menumbuhkan ruh ilmiah (scientific spirit) pada pelajaran dan memuaskan keinginan hati untuk mengetahui (curiosity) dan memungkinkan ia mengkaji ilmu sekedar sebagai ilmu. 4. Menyiapkan pelajar dari segi profesional, teknis, dan perusahaan, sehingga mampu mencari rezeki dalam hidup dan hidup dengan mulia di samping memelihara kerohanian dan keagamaan; 5. Persiapan untuk mencari rizki dan memelihara segi kemanfaatannya. Adapun menurut Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany memperjelas adanya tujuan antara dalam pendidikan Islam, yaitu: Tujuan individual, yaitu tujuan yang berkaitan dengan kepribadian individu dan pelajaran yang dipelajarinya; 2. Tujuan sosial, yaitu tujuan yang berkaitan dengan kehidupan sosial anak didik secara keseluruhan. 3. Tujuan profesional, yaitu tujuan yang berkaitan dengan pendidikan sebagai ilmu, seni, profesi, dan sebagai suatu aktivitas yang berada di tengah masyarakat. Tujuan akhir pendidikan Islam pada hakikatnya adalah penyerahan dan penghambaan diri secara total kepada Allah SWT. Tujuan ini bersifat tetap dan berlaku umum, tanpa memperhatikan tempat, waktu, dan keadaan. 21 Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam., hal. 399.

14 14 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dari uraian pada makalah ini maka dapat disimpulkan: 1. Dalam konteks pendidikan Islam, dikenal term al-tarbiyah, alta dib, dan al-ta lim, namun yang populer digunakan adalah term al-tarbiyah. Dapat dipahami pendidikan Islam adalah suatu sistem bimbingan secara sadar dan terencana oleh pendidik yang memungkinkan seseorang (peserta didik) mampu mengembangkan semua potensi dirinya terdiri dari akal, perasaan maupun perbuatan (jasmani dan rohani) agar dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam. 2. Dasar utama pelaksanaan pendidikan Islam adalah Al-Qur an dan Al-Hadis. Secara lebih luas, dasar pendidikan Islam berkembang yaitu Al-Qur an, Sunnah, qaul shahabat, Maalih al-mursalah, urf, dan pemikiran hasil dari ijtihad intelektual muslim. Seluruh rangkaian dasar tersebut secara hierarki menjadi acuan pelaksanaan sistem pendidikan Islam. 3. Tujuan pendidikan Islam adalah merealisasi idealitas Islami. Tujuan akhir pendidikan Islam pada hakikatnya adalah penyerahan dan penghambaan diri secara total kepada Allah SWT. Tujuan ini bersifat tetap dan berlaku umum, tanpa memperhatikan tempat, waktu, dan keadaan. B. SARAN Sebagai pendidik yang memiliki tanggung jawab terhadap para peserta didiknya, hendaknya setiap pendidik memiliki pemahaman yang kuat tentang arti, dasar, dan tujuan pendidikan Islam. Sehingga dalam ranah aplikasi mampu mengejawantahkan pendidikan Islam dengan sebenar-benarnya sebagai bentuk ikhtiar untuk andil mewujudkan generasi masa depan yang berilmu dan berakhlak.

15 15 DAFTAR PUSTAKA Abdul Fatah Jalal Azaz-azaz Pendidikan Islam. Terj. Hery Noer Ali. Bandung: Diponegoro. Abdurrahman An-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam. Bandung: Diponegoro. Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma Humanisme Teosentris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ahmad D. Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Al- Ma arif. Ahmad Tafsir Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hasan Langgulung Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan. Jakarta: Pustaka Al-Husna. M. Arifin Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. M. Quraish Shihab Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian Al- Qur an Volume 1. Jakarta: Lentera Hati. Moh. Athiyah Al-Abrasyi Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam. Terj. Bustani A. Goni & Djohar Bahri LIS. Jakarta: Bulan Bintang. Muhammad Fadhil Al-Jamaly Nahwa Tarbiyat Mukminat. Tunisia: al- Syirkat al-tunisiyat li al-tauzi. Muhammad Nuquib al-attas Konsep Pendidikan Islam. Terj. Haidar Bagir. Bandung: Mizan. Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany Falsafah Pendidikan Islam. Terj. Hasan Langgulung. Jakarta: Bulan Bintang. Zuhairini, dkk Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

HAKIKAT DAN TUJUAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM. Oleh: Hambali ABSTRAK

HAKIKAT DAN TUJUAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM. Oleh: Hambali ABSTRAK HAKIKAT DAN TUJUAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Hambali ABSTRAK Manusia adalah makhluk yang sangat penting, karena dilengkapi dengan pembawaan dan syarat-syarat yang diperlukan

Lebih terperinci

Bab II Pendidikan Islam

Bab II Pendidikan Islam Bab II Pendidikan Islam Tujuan agama Islam diturunkan oleh Allah kepada manusia melalui utusan-nya, Muhammad Saw., adalah untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam, mengandung implikasi bahwa Islam sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai perbandingan konsep pendidikan Islam menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya terhadap pendidikan

Lebih terperinci

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin A. Pendahuluan TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM --------------------------------------------------------------------- Oleh : Fahrudin Tujuan agama Islam diturunkan Allah kepada manusia melalui utusan-nya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan pedoman yang abadi untuk kemaslahatan umat manusia, merupakan benteng pertahanan syari at Islam yang utama serta landasan sentral bagi tegaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era modern ini dengan terjadinya perkembangan global disegala bidang kehidupan, selain dapat mengindikasikan kemajuan umat manusia di satu pihak, juga mengindikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga tampaklah keindahan yang tercipta di hamparan bumi ini. Namun Allah SWT menciptakan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; Eksistensi spiritualitas guru dalam

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; Eksistensi spiritualitas guru dalam 204 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; Eksistensi spiritualitas guru dalam perspektif pendidikan Islam adalah aktualisasi

Lebih terperinci

MENOROPONG PENDIDIKAN ISLAM (Analisis Hakikat, Tugas, Serta Tujuannya). Bulu STAIN Palopo

MENOROPONG PENDIDIKAN ISLAM (Analisis Hakikat, Tugas, Serta Tujuannya). Bulu STAIN Palopo MENOROPONG PENDIDIKAN ISLAM (Analisis Hakikat, Tugas, Serta Tujuannya). Bulu STAIN Palopo Jurnal Pendidikan IQRA Abstrak: Pendidikan Islam adalah proses pentransferan nilai yang dilakukan oleh pendidik,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diantaranya sebagaimana berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. diantaranya sebagaimana berikut: BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pendidikan Islam Berbagai definisi tentang pendidikan Islam sangat beragam diantaranya sebagaimana berikut: Pendidikan dari sudut pandang manusia adalah proses sosialisasi,

Lebih terperinci

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi ajaran agama dalam bentuk hubungan sosial kemasyarakatan

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi ajaran agama dalam bentuk hubungan sosial kemasyarakatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Implementasi ajaran agama dalam bentuk hubungan sosial kemasyarakatan dan segala kegiatan yang berujung pada maslahat hidup pada hakekatnya merupakan gambaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN IMAM AL- GHAZALI DAN SYED MUHAMMAD NAQUIB AL ATTAS

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN IMAM AL- GHAZALI DAN SYED MUHAMMAD NAQUIB AL ATTAS BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN IMAM AL- GHAZALI DAN SYED MUHAMMAD NAQUIB AL ATTAS A. Persamaan pemikiran Imam Al Ghazali dan Syed Muhammad Naquib Al Attas. Pendidikan akhlak merupakan pendidikan yang menekankan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN ISLAM. Oleh: Drs. Abas Asyafah, M.Pd.

PENDIDIKAN ISLAM. Oleh: Drs. Abas Asyafah, M.Pd. PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Drs. Abas Asyafah, M.Pd. PEMAHAMAN PENDIDIKAN ISLAM 1. Pendidikan ke-islam-an atau Pendidikan Agama Islam yang disingkat PAI Suatu usaha atau upaya mendidikkan agama Islam atau ajaran

Lebih terperinci

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA) TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA) KAJIAN DALIL (AL-Qur an & Hadits) 30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan manusia yakni al-qur'an dan al-hadits yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan manusia yakni al-qur'an dan al-hadits yang di dalamnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Islam adalah agama yang memberikan arti yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Islam memiliki dasar pokok yang menjadi pedoman bagi kehidupan manusia yakni al-qur'an

Lebih terperinci

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi) Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang diutus ke bumi oleh Allah SWT. Sebagai seorang nabi dan rasul, nabi Muhamad SAW membawakan sebuah risalah kebenaran yaitu sebuah agama tauhid yang mengesakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad saw diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin, yang mana dalam agama Islam

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan 1. Secara Umum Konsep pendidikan yang Islami menurut Mohammad Natsir menjelaskan bahwa asas pendidikan Islam adalah tauhid. Ajaran tauhid manifestasinya

Lebih terperinci

WD8013 Sejarah Pendidikan Islam I (Minggu 1) Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD

WD8013 Sejarah Pendidikan Islam I (Minggu 1) Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD WD8013 Sejarah Pendidikan Islam I (Minggu 1) Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD Silibus 1. Tujuan dan matlamat pendidikan Islam 2. Falsafah dan Kurikulum Pendidikan Islam 3. Sejarah pendidikan Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam dalam teori dan praktik selalu mengalami perkembangan, hal ini disebabkan karena pendidikan secara teoretik memiliki dasar dan sumber rujukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Aspek kehidupan yang harus dan pasti dijalani oleh semua manusia di muka bumi sejak kelahiran, selama masa pertumbuhan dan perkembangannya sampai mencapai kedewasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mempunyai pedoman ajaran yag sempurna dan rahmat bagi seluruh alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- Qur an merupakan kitab

Lebih terperinci

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:???????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

PENDIDIKAN ANAK DALAM ISLAM

PENDIDIKAN ANAK DALAM ISLAM PENDIDIKAN ANAK DALAM ISLAM Lis Yulianti Syafrida Siregar Dosen FTIK, IAIN Padang Sidempuan Email: lisyulianti_siregar@yahoo.co.id ABSTRAK Pendidikan Islam untuk anak-anak adalah kegiatan penting yang

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAB I PENDAHULUAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAB I PENDAHULUAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengingat di Indonesia mayoritas masyarakatnya muslim dan merupakan penduduk muslim terbesar di dunia, tetapi terdapat karakter-karakter anak

Lebih terperinci

KOSEP FITRAH DALAM ISLAM Oleh: Saepul Anwar

KOSEP FITRAH DALAM ISLAM Oleh: Saepul Anwar A. Pendahuluan KOSEP FITRAH DALAM ISLAM Oleh: Saepul Anwar Secara kategorikal al-qur'an mendudukan manusia kedalam dua fungsi pokok, yaitu abdullah dan khalifatullah. Pandangan ketegorikal ini tidak mengisyaratkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Sejak manusia lahir ke dunia, telah dibekali Allah SWT dengan adanya rasa ingin tahu. Adapun wujud dari keingintahuan ini adalah adanya akal. Dengan akal, manusia

Lebih terperinci

UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA

UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA OBJEKTIF Membincangkan peranan manusia dan faktor kemuliaannya. Menjelaskan matlamat penciptaan manusia. Membincangkan etika dan nilai manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi pengaruh dalam rangka mengembangkan potensi manusia menuju kepada kedewasaan diri agar mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57.

BAB I PENDAHULUAN. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 57. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an telah melakukan proses penting dalam pendidikan manusia sejak diturunkannya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ayat-ayat

Lebih terperinci

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan Mendidik Anak Menuju Surga Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Tugas Mendidik Generasi Unggulan Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam proses perubahan dan pertumbuhan manusia. Perubahan dan pertumbuhan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mu jizat, diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Syarif Hidayatullah (STAIN Jember,

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Syarif Hidayatullah (STAIN Jember, BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Terdahulu Dalam melaksanakan penelitian, peneliti tidak mengesampingkan hasil dari penelitian yang lebih dahulu dilakukan oleh peneliti lain. Hal ini dilakukan dalam rangka

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam Bab : 1 Eksistensi Manusia

Pendidikan Agama Islam Bab : 1 Eksistensi Manusia Modul ke: 02 Pendidikan Agama Islam Bab : 1 Eksistensi Manusia Fakultas Teknik Elektro Alimudin, S.Pd.I, M.Si Program Studi Pendidikan Agama Islam www.mercubuana.ac.id Eksistensi Manusia Manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Kholiq, dkk. Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Tokoh Klasik dan Kontemporer, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1999, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Kholiq, dkk. Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Tokoh Klasik dan Kontemporer, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1999, hlm. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Modernisasi pendidikan Islam yang dilakukan dengan jalan mengadopsi sistem pendidikan Barat ternyata menimbulkan krisis dalam masyarakat Islam, yakni umat Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan berkembangnya zaman berbagai kemajuan cepat merambah dalam berbagai bentuk kehidupan. Kemajuan zaman yang paling disoroti saat ini yakni terdapat

Lebih terperinci

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia A. Landasan Sosial Normatif Norma berasal dari kata norm, artinya aturan yang mengikat suatu tindakan dan tinglah laku manusia. Landasan normatif akhlak

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penulis angkat dalam mengkaji pendidikan ekologi dalam perspektif Islam,

BAB V PENUTUP. penulis angkat dalam mengkaji pendidikan ekologi dalam perspektif Islam, 161 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagaimana telah diuraikan dalam bab pendahuluan, bahwa penelitian ini akan diarahkan guna menjawab rumusan masalah yang telah penulis angkat dalam mengkaji pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar pendidikan menurut Islam. Al-Qur an merupakan petunjuk bagi umat

BAB I PENDAHULUAN. dasar pendidikan menurut Islam. Al-Qur an merupakan petunjuk bagi umat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul 1. Latar Belakang Masalah Al-Qur an dan Hadits merupakan sumber utama dalam menggali konsep dasar pendidikan menurut Islam. Al-Qur an merupakan

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Secara etimologi Alqurān berasal dari kata qara-a yaqra-u ( قرا - يقرا ) yang berarti membaca. Sedangkan Alqurān sendiri adalah bentuk maṣdar dari qara-a yang berarti bacaan.

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI GAMPONG LHOK SEUNTANG KECAMATAN JULOK KABUPATEN ACEH TIMUR. Skripsi. Diajukan Oleh : J A S M A N I

PROBLEMATIKA PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI GAMPONG LHOK SEUNTANG KECAMATAN JULOK KABUPATEN ACEH TIMUR. Skripsi. Diajukan Oleh : J A S M A N I PROBLEMATIKA PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI GAMPONG LHOK SEUNTANG KECAMATAN JULOK KABUPATEN ACEH TIMUR Skripsi Diajukan Oleh : J A S M A N I Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Zawiyah Cot Kala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional pada pasal 3 yang menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional pada pasal 3 yang menyebutkan bahwa: BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pembangunan nasional di bidang pendidikan merupakan usaha mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang, Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) 2003, Sinar Grafika, Jakarta, 2006,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang, Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) 2003, Sinar Grafika, Jakarta, 2006, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat Pendidikan merupakan proses pengembangan kreatif peserta didik untuk menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah, berkepribadian muslim, cerdas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK TENTANG METODE PENDIDIKAN

BAB II KAJIAN TEORITIK TENTANG METODE PENDIDIKAN BAB II KAJIAN TEORITIK TENTANG METODE PENDIDIKAN A. Hakikat Metode Pendidikan Dalam pengertian letterlijk, kata "metode" berasal dari bahasa Greek yang terdiri dari meta yang berarti "melalui", dan hodos

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi telah membawa kehidupan manusia menjadi semakin universal pada setiap asepek, baik budaya, adat istiadat maupun kehidupan beragama.sehingga masyarakat

Lebih terperinci

Pembangunan modal insan menurut perspektif Al Quran. Sinopsis:

Pembangunan modal insan menurut perspektif Al Quran. Sinopsis: Pembangunan modal insan menurut perspektif Al Quran Sinopsis: Pembangunan modal insan menurut al Quran adalah pembangunan yang melihat insan sebagai watak terpenting dalam sesebuah pembangunan. Pembangunannya

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah DAFTAR TERJEMAH No Hal Kutipan Bab Terjemah 1 1 Q.S. At I tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi Taubah ayat 122 semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd Disusun Oleh : Sahri Ramadani SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL IBROHIMY TANJUNGBUMI BANGKALAN 2012 KATA

Lebih terperinci

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Istiqomah. Khutbah Pertama: Istiqomah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????..???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB II METODE PENDIDIKAN ISLAM

BAB II METODE PENDIDIKAN ISLAM BAB II METODE PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Metode Pendidikan Islam Secara etimologi, kata metode berasal dari dua perkataan, yaitu Meta dan Hodos. Meta berarti melalui dan Hodos berarti jalan atau cara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah firman Allah yang diturunkan kepada hati Rasulullah Muhammad bin Abdullah melalui Malaikat Jibril as dengan lafal-lafal yang berbahasa Arab dan maknanya

Lebih terperinci

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran dan fungsi ganda, pertama peran dan fungsinya sebagai instrumen penyiapan generasi bangsa yang berkualitas, kedua, peran serta fungsi sebagai

Lebih terperinci

INTERAKSI EDUKATIF DALAM KOMUNIKASI PENDIDIKAN ISLAM

INTERAKSI EDUKATIF DALAM KOMUNIKASI PENDIDIKAN ISLAM INTERAKSI EDUKATIF DALAM KOMUNIKASI PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Normina Dosen pada Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Washliyah Barabai, Kalimantan Selatan Absrtak Interaksi Edukatif dalam Komunikasi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesungguhnya usia anak merupakan usia yang paling subur dan panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang pendidik untuk menanamkan pondasi-pondasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an BAB IV ANALISA Melihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa mayoritas masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an merupakan acuan moral untuk memecahkan problem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi kehidupan manusia saat ini, pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya membimbing, mendidik, dan mengarahkan ke

Lebih terperinci

BAB III NILAI-NILAI ENTREPRENEURSHIP DALAM PENDIDIKAN ISLAM. maju agar menjadi golongan yang unggul. Sementara itu pemenuhan di bidang

BAB III NILAI-NILAI ENTREPRENEURSHIP DALAM PENDIDIKAN ISLAM. maju agar menjadi golongan yang unggul. Sementara itu pemenuhan di bidang 27 BAB III NILAI-NILAI ENTREPRENEURSHIP DALAM PENDIDIKAN ISLAM Islam adalah agama yang mendorong umatnya untuk berfikir dan bersikap maju agar menjadi golongan yang unggul. Sementara itu pemenuhan di bidang

Lebih terperinci

KONSEP KOMPETENSI GURU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN (Kajian Ilmu Pendidikan Islam)

KONSEP KOMPETENSI GURU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN (Kajian Ilmu Pendidikan Islam) Jurnal Pendidikan Universitas Garut Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut ISSN: 1907-932X KONSEP KOMPETENSI GURU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN (Kajian

Lebih terperinci

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi Untuk Apa Kita Diciptakan? Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi K ehidupan di dunia pada dasarnya hanyalah senda gurau atau main-main saja. Orang akan semakin merugi bila tidak

Lebih terperinci

Allah Telah Memudahkan Alquran Untuk Dipelajari

Allah Telah Memudahkan Alquran Untuk Dipelajari Allah Telah Memudahkan Alquran Untuk Dipelajari Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, Alfabeta, 2012, hal iii

BAB I PENDAHULUAN. Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, Alfabeta, 2012, hal iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sudah lebih dari 60 tahun merdeka, tetapi belum memiliki kualitas sumber daya manusia yang memadai. Hal ini antara lain disebabkan oleh karena kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual; Refleksi Sosial Seorang Cendekiawan Muslim,

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual; Refleksi Sosial Seorang Cendekiawan Muslim, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zaman modern ini pendidikan keluarga merupakan pendidikan informal yang berperan sangat penting membentuk kepribadian peserta didik untuk menunjang pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang universal dan berlaku untuk semua umat manusia dan semua zaman. Nilai-nilai dan aturan yang terkandung dalam ajaran Islam dijadikan pedoman

Lebih terperinci

MEMAHAMI DASAR PENDIDIKAN ANAK DALAM AL QURAN Oleh: Farida, M.Si

MEMAHAMI DASAR PENDIDIKAN ANAK DALAM AL QURAN Oleh: Farida, M.Si MEMAHAMI DASAR PENDIDIKAN ANAK DALAM AL QURAN Oleh: Farida, M.Si Empat belas abad yang lalu, Al Quran telah menjelaskan bahwa Allah Swt telah memberikan fitrah kepada manusia. Fitrah bermakna khilqah yaitu

Lebih terperinci

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan segi pendidikan yang utama yang mendasari semua segi pendidikan lainnya. Betapa pentingnya pendidikan agama itu bagi setiap warga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk pribadi manusia menuju yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia pada dasarnya adalah mengembangkan individu sebagai manusia. Sehingga dapat hidup optimal, baik sebagai pribadi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG A. Analisis tentang Upaya Guru PAI dalam Membina Moral Siswa SMP Negeri 1 Kandeman Batang Sekolah adalah lingkungan

Lebih terperinci

Islam sangat mendorong dan mengajak manusia untuk lebih maju dengan berlandaskan

Islam sangat mendorong dan mengajak manusia untuk lebih maju dengan berlandaskan Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap insan di dunia. Pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik kepada terdidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju kepribadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid. Baik secara individual maupun klasikal, baik disekolah maupun diluar sekolah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam sebagai agama wahyu terakhir telah memberikan bimbingan dan petunjuk kepada manusia untuk menuju jalan yang lurus (sirath almustaqim). Selain al-qur an berfungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah adalah Maha Pencipta makhluk (al-khaliq). Allah menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Allah adalah Maha Pencipta makhluk (al-khaliq). Allah menciptakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah adalah Maha Pencipta makhluk (al-khaliq). Allah menciptakan makhluk dengan sempurna dengan kelebihan masing-masing. Namun perlu kita ketahui bahwa makhluk Allah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT ABDUL MALIK FADJAR. A. Analisis Pendidikan Islam Menurut Abdul Malik Fadjar

BAB IV ANALISA PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT ABDUL MALIK FADJAR. A. Analisis Pendidikan Islam Menurut Abdul Malik Fadjar 87 BAB IV ANALISA PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT ABDUL MALIK FADJAR A. Analisis Pendidikan Islam Menurut Abdul Malik Fadjar Abdul Malik Fadjar mengibaratkan Hubungan Islam dan pendidikan seperti dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa salah satunya ditentukan dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka akan memberikan output

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia pada konsep al-nas lebih ditekankan pada statusnya sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia dilihat sebagai makhluk yang memiliki dorongan

Lebih terperinci

PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM

PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Dr. Sukring, M.Pd.I. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak

Lebih terperinci

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER Modul ke: SUMBER AJARAN ISLAM Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK Fakultas ILMU KOMPUTER H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Program Studi SISTEM INFORMASI www.mercubuana.ac.id Umat Islam

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: 04Fakultas Ekonomi dan Bisnis EKSISTENSI MARTABAT MANUSIA Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen UNTUK APA KITA ADA DI DUNIA? Proses lahir dan keberadaan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan sistem yang ada lainnya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci sempurna sekaligus paripurna, terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6666 ayat, 77.934 kosa kata dan 333.671 huruf. Untuk memberikan

Lebih terperinci

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( ) Kelompok 5 1. Azizatul Mar ati (14144600200) 2. Nur Ihsani Rahmawati (14144600186) 3. Nurul Fitria Febrianti (14144600175) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi ajaran agama dalam bentuk hubungan sosial kemasyarakatan

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi ajaran agama dalam bentuk hubungan sosial kemasyarakatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Implementasi ajaran agama dalam bentuk hubungan sosial kemasyarakatan dan segala kegiatan yang berujung pada maslahat hidup pada hakekatnya merupakan gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendefinisian manusia dinyatakan Allah Swt. dalam Al-Qur an dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendefinisian manusia dinyatakan Allah Swt. dalam Al-Qur an dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendefinisian manusia dinyatakan Allah Swt. dalam Al-Qur an dengan menyebut manusia dengan istilah al-basyr, al-insan, dan al-nas. Allah memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah dan masyarakat dalam rangka melahirkan manusia beriman dan bertaqwa kepada

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas tentang

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas tentang BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas tentang konsep ketuhanan Al Ghazali dalam Perspektif Filsafat Ketuhanan dan Relevansinya dengan Pembentukan Pribadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran agama diwahyukan Tuhan untuk kepentingan manusia. Dengan bimbingan agama, diharapkan manusia mendapatkan pegangan yang pasti untuk menjalankan hidup dan juga

Lebih terperinci

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disisi Tuhan-Nya, dan untuk berpacu menjadi hamba-nya yang menang di

BAB 1 PENDAHULUAN. disisi Tuhan-Nya, dan untuk berpacu menjadi hamba-nya yang menang di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran agama Islam merupakan tuntunan yang sangat penting dan mendasar yang merupakan tujuan untuk mengatur setiap sikap dan tingkah laku manusia, terutama kaum muslimin,

Lebih terperinci

UMMI> DALAM AL-QUR AN

UMMI> DALAM AL-QUR AN UMMI> DALAM AL-QUR AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab) Muji Basuki I Di dalam Al-Qur an kata ummi> disebutkan sebanyak 6 kali, dua kali dalam bentuk mufrad dan 4 kali dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan merupakan rangkaian yang tak terpisahkan dari proses. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan merupakan rangkaian yang tak terpisahkan dari proses. Manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan merupakan rangkaian yang tak terpisahkan dari proses alam semesta dan kaitannya dengan proses penciptaan manusia. 1 Manusia merupakan makhluk

Lebih terperinci

Mukadimah. Pengkajian

Mukadimah. Pengkajian Mukadimah Pembahasan tentang pengertian al-qur an (ta riful Qur an) mencakup tiga bagian pembahasan yaitu: definisi al-qur an, nama-nama al-qur an, dan fungsi atau kedudukan Al-Qur an Pemahaman kaum muslimin

Lebih terperinci

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6 MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH Pertemuan ke-6 PENDAHULUAN Muqoddimah AD Muhammadiyah; pokok pikiran yang menjiwai dan melandasi gerakan Muhammadiyah Isi AD/ART

Lebih terperinci

31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs

31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs 31. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

Lebih terperinci

Memahami Akidah Islam

Memahami Akidah Islam bab 1 Memahami Akidah Islam AKHLAK Islam terdiri dari akidah, ibadah dan akhlak. Akidah adalah pondasi Akidah adalah pokok (us l) dan dasar dalam agama. Ajaran Islam meliputi tiga hal, yaitu akidah, syari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai mewarnai interaksi edukatif yang terjadi antara guru dengan siswa. Interaksi yang bernilai

Lebih terperinci