ANDROID BASED APPLICATION LEARNING MEDIA DEVELOPMENT

Transkripsi

1 . ANDROID BASED APPLICATION LEARNING MEDIA DEVELOPMENT ENGLISH FOR DISABILITY ON GRAMMAR AND SPEAKING ENGLISH CONTENT FOR STUDENTS OF VISUAL IMPAIRMENT CLASS VII SMPLB YKAB SURAKARTA. Azmi Nurul, Maryono Dwi, Ari Yuana, Rosihan ABSTRACT This research aims to develop English for Disability (EFORD) application, on Android-based learning english media, for Students Of Class VII Visual Impairment SMPLB YKAB Surakarta and determine its based this on assessment of matter expert, media expert, special needs teacher and students. The research method applied in this research is Research and Development (R&D) The development of this application through five phases: (1) Analysis of problems, through observation and interviews. (2) Collecting information as product planning / analysis of the needs of the media as required of blind children. (3) The design phase of products such as the manufacture of flow and storyboard navigation map.(4) Design validation phase form of an expert assessment of the media are developed. (5) testing products phase, such as assessment of the application by blind students. The results of this research is EFORD application which is feaseabel to be used as english learning media for visual impairment application based on assessment: 1)Media expert its obtained a percentage scored 95%, include for very worthy category, 2)Subject matter, expert its obtained percentage scored 75% include for worthy category and 3) Special needs teacher its obtained a percentage scored 83% include for very worthy category. The student response to the media showed positive response by getting a percentage of 70% in each indicator. Therefore, English learning media with Android based application English for Disability (EFORD) is very feasible for use as a English learning media especially grammar and speaking english content for students of visual impairment class VII SMPLB YKAB Surakarta. Keywords : learning media, application mobile, Android,visual impairment

2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi English for Disability (EFORD) yaitu media pembelajaran bahasa Inggris berbasis Android untuk siswa kelas VII Tunanetra SMPLB YKAB Surakarta dan mengetahui tingkat berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media, praktisi pembelajaran dan siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan (R&D) Pengembangan aplikasi ini melalui 5 tahap yaitu: (1) Analisis permasalahan, melalui observasi dan wawancara. (2) Mengumpulkan informasi sebagai bahan perencanaan produk/analisis kebutuhan media sesuai kebutuhan anak tunanetra. (3) Tahap desain produk berupa pembuatan alur peta navigasi dan storyboard. (4) Tahap validasi desain berupa penilaian dari ahli terhadap media yang dikembangkan. (5) Tahap uji coba produk berupa penilaian aplikasi oleh siswa tunanetra. Penelitian ini menghasilkan aplikasi EFORD yang layak digunakan sebagai media pembelajaran bahasa Inggris untuk tunanetra berdasarkan penilaian: 1) Ahli media diperoleh persentase skor 95% termasuk dalam kategori Sangat, 2)Ahli materi, diperoleh persentase skor 75%, termasuk dalam kategori dan 3) Praktisi pembelajaran, diperoleh persentase skor 83%, termasuk kategori Sangat. Respon siswa terhadap media ini menunjukan respon positif dengan mendapatkan persentase 70% pada setiap indikatornya. Oleh karena itu, media pembelajaran bahasa Inggris dengan aplikasi EFORD berbasis Android ini sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran bahasa Inggris pada materi grammar dan speaking english untuk siswa tunanetra kelas VII SMPLB YKAB Surakarta. Kata Kunci : media pembelajaran, aplikasi mobile, Android

3 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar dalam proses pembentukan generasi penerus fakta bahwa penguasaan materi belajar siswa tunanetra kelas VII terhadap mata pelajaran bahasa Inggris belum optimal, bangsa. Di Indonesia pendidikan mendapat salah satunya pada materi tata perhatian khusus hal tersebut dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahasa/grammar dan speaking english atau pengucapan kata menggunakan bahasa Inggris. bahwanegara memberikan jaminan Berdasarkan wawancara dengan siswa sepenuhnya kepada anak berkebutuhan kelas VII, sebagian besar mengeluhkan khusus untuk memperoleh layanan mengenai sulitnya membedakan hurufhuruf pendidikan yang bermutu. Penempatan siswa berkebutuhan khusus di ranah pendidikan umum dan pendidikan khusus yang saat ini dikenal dengan vocal maupun konsonan dalam bahasa Inggris. Terlebih dengan sedikitnya perbendaharaan kosakata yang mereka kuasai. Hal ini berimplikasi pada proses pendidikan inklusif. Pada aspek writing/ menulis bahasa Inggris. pengajaran, sebagian besar siswa diajarkan Penggunaan media dalam proses kurikulum yang setara dengan siswa bukan disabilitas. Inklusivitas dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari ciri khusus siswa, pembelajaran merupakan salah satu upaya untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan berkualitas. Di sekolah persiapan dan keterampilan pengajar, SMPLB YKAB Surakarta buku bacaan sampai dengan jumlah dukungan braile dan mendengarkan guru berbicara administratif yang tersedia (Causton sebagai sumber belajar utama bahasa &Theoharis,2013). Terdapat lebih dari 13 ciri khusus siswa Inggris. Dalam beberapa dekade terakhir, yang mempengaruhi kegiatan belajar kepemilikan perangkat bergerak (mobile mengajar, salah satu ciri khusus siswa devices) bersistem operasi Android adalah siswa dengan gangguan penglihatan semakin meningkat. Sistem operasi atau visual impairment. Gangguan Android bersifat open source dan memiliki penglihatan merupakan keterbatasan yang kemampuan multitasking untuk berkenaan dengan ketidakmampuan atau terbatasnya kemampuan untuk menerima menjalankan beberapa aplikasi sekaligus (Reski Rantepedang:2012). Pengembangan informasi melalui indera penglihatan. aplikasi mobile tidak hanya diperuntukkan Berdasarkan hasil observasi di SMP-LB YKAB Surakarta, peneliti menemukan

4 bagi individu normal namun, untuk Berdasarkan pemaparan diatas perlunya individu berkebutuhan khusus. inovasi media pembelajaran untuk siswa Aplikasi mobile yang berkembang tunanetra maka, dibuatnya aplikasi mobile dilengkapi berbagai fitur yang dikhususkan dengan kespesialan tiap individu. Bagi penyandang tunanetra suara adalah salah satu indikator terpenting yang harus dalam setiap aplikasi mobile. Dengan indikator suara para penyandang tunanetra lebih mudah dalam mengakses aplikasi pada Android. English for Disability berbasis Android diharapkan dapat memberikan kemudahan siswa dalam mempelajari grammar serta meningkatkan kemampuan verbal siswa agar terbiasa mendengarkan pembicaraan menggunakan bahasa Inggris dan dapat mengaplikasikan dalam lingkungan sekitar. Sesuai kondisi permasalahan yang telah Siswamenggunakan indera pendengaran dijelaskan, maka peneliti tertarik untuk menggunakan dan mengakses melakukan penelitian dengan judul informasi pada Smartphone. Smartphone Pengembangan Media Pembelajaran memiliki banyak fitur, salah satunya fitur English for Disability berbasis Android talkback yang memudahkan akses bagi anak dengan keterbatasan penglihatan. Semakin banyaknya masyarakat yang pada Materi Grammar & Speaking English untuk Siswa Kelas VII Tunanetra SMPLB YKAB Surakarta. memiliki dan menggunakan perangkat Tujuan penelitian ini adalah mobile membuka peluang penggunaan perangkat mobile dalam dunia pendidikan. mengembangkan media pembelajaran dan mengetahui kelayakan media pembelajaran Penggunaan perangkat bergerak (mobile bahasa Inggris English for Disability device) dalam proses pembelajaran dikenal, berbasis Android untuk siswa tunanetra di sebagai mobile learning (m-learning) SMPLB A YKAB Surakarta. (Gorgiev, 2004). Mobile learning merupakan suatu pembelajaran yang METODE PENELITIAN memungkinkan pembelajar (learner) tidak Jenis Penelitian diam pada satu tempat. Adanya m-learning Penelitian ini menggunakan jenis ditunjukkan sebagai pendukung metode penelitian dan pengembangan pembelajaran yang dapat memberikan (Research and Development) untuk kesempatan pada siswa untuk mempelajari materi yang dikuasai dimanapun dan menghasilkan bahasa Inggris English for Disability berbasis Android untuk siswa kapanpun. commit to tunanetra. user

5 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SLB/A- YKAB Surakarta yang beralamatkan jalan HOS Cokroaminoto No.43, Surakarta. Waktu penelitian dilakukan secara bertahap yaitu dimulai bulan Mei 2016 sampai dengan bulan Juni Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini pengembangan media mengadaptasi dari langkah yang ditulis oleh Sugiyono. Prosedur penelitian ini meliputi menemukan potensi dan masalah, analisis kebutuhan, desain produk, validasi desain dan uji coba produk. Batasan untuk penelitian ini hanya sampai dengan tahap uji coba produk. Potensi dan Masalah Uji Coba Produk Pengumpulan Data Desain Produk Teknik Pengumpulan Data Data yang relevan dan akurat sangat diperlukan untuk melakukan penelitian ini, maka perlu dilakukan pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara, yaitu (1) studi litertur (2) lembar penilaian (3) wawancara (4) observasi. Teknik Analisis Data Jenis data penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa komentar dan saran perbaikan dari ahli materi, ahli media dan praktisi pembelajaran. Data kuantitatif diperoleh dari skor penilaian dari para ahli dan praktisi pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif dengan mengubah data hasil rata-rata penilaian interval skor. Kriteria penilaian media berdasarkan kriteria interpretasi skor menurut Riduwan (2012: 15) dengan perubahan lebih lanjut, yaitu dapat dilihat pada Tabel 1. Revisi Desain Validasi Desain Gambar 1. Prosedur Penelitian Tabel 1. Pedoman Kriteria Penilaian Media Persentase Kriteria Penilaian 0 % 20 % Sangat Tidak layak 21 % 40 % Kurang 41 % 60 % Cukup 61 % 80 % 81 % 100 % Sangat

6 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tahap Analisis (Analysis) Tahap analisis terdiri dari dua tahap yaitu analisis isi materi dan analisis kebutuhan. Tahap analisis isi materi dilakukan untuk mengidentikasi materi berdasarkan kompetensi dasar dan dompetensi inti (KIKD) mata pelajaran bahasa Inggris kelas VII semester genap tahun ajaran 2015/2016. Pokok bahasan yang diambil adalah materi tentang grammar/ tata bahasa dan speaking english. Analisis kebutuhan terdiri dua tahap yaitu analisis kebutuhan fungsional dan analisis kebutuhan non fungsional. Analisis kebutuhan fungsional yaitu (1) aplikasi dilengkapi indikator suara pengaksesan media (2) aplikasi menyediakan materi yang disajikan dengan audio (3) aplikasi menyediakan latihan soal multiple choice untuk membantu siswa melatih kemampuan analisis menjawab soal. (4) Aplikasi menyediakan materi tambahan pada materi yang dibahas seperti vocabulary/kosakata yang didesain dengan model spelling atau ejaan bahasa Inggris agar siswa dapat mengidentifikasi huruf abjad dalam bahasa Inggris berdasarkan suara. (5) aplikasi ini memberikan penguatan materi kepada siswa dimanapun Analisis kebutuhan non fungsional bertujuan agar media pembelajaran yang dikembangkan berjalan sesuai dengan fungsinya. Spesifikasi perangkat lunak (software) untuk pembuatan aplikasi yaitu (1) App Inventor 2 (2) MIT AI2 Companion Tahap Pengumpulan Data Bahan Informasi untuk perencanaan produk dikumpulkan dari studi literatur, wawancara ahli media berkebutuhan khusus dan terkait observasi ke sekolah SLB analisis kebutuhan media yang cocok bagi anak tunanetra. Tahap Desain (Design) Pada tahap desain dilakukan dengan pembuatan peta navigasi dan storyboard. Tujuan peta navigasi adalah untuk memberikan penjelasan pada tiap bagian atau sub bagian navigasi atau tombol pada aplikasi. Tujuan storyboard adalah memberikan penjelasan tentang alur narasi pada aplikasi. dan kapanpun tanpa harus terkoneksi dengan internet. Gambar 2. Tampilan Menu Utama aplikasi English for Disability

7 Tahap Validasi Desain Media yang telah selesai dibuat, maka selanjutnya melakukan tahap validasi media oleh ahli materi, ahli media, dan praktisi pembelajaran. Validasi ahli materi bertujuan untuk mengetahui kelayakan aplikasi dengan hasil penilaian yang ditinjau dari dua aspek yaitu aspek pembelajaran dan aspek materi. Tabel 2. Hasil Validasi oleh Ahli Materi No Aspek Persentase Kategori Penilaian 1 Pembelajaran 75 % 2 Materi 75 % Total Keseluruan Aspek 75 % Berdasarkan Tabel 2 hasil validasi oleh ahli materi, diperoleh hasil persentase dari aspek pembelajaran yaitu sebesar 75%, sedangkan hasil persentase aspek materi yaitu sebesar 75%. Berdasarkan hasil persentase tersebut, maka dapat diketahui bahwa kriteria penilaian aspek pembelajaran termasuk kategori layak dan aspek materi termasuk kategori layak. Validasi ahli media bertujuan untuk mengetahui kelayakan aplikasi dengan hasil penilaian yang ditinjau dari dua aspek yaitu aspek tampilan dan aspek perangkat. Tabel 3. Hasil Validasi oleh Ahli Media 2 Pembelajar No Aspek Persent Kategori an Penilaian ase Total Keseluruan 1 Tampilan 95 % Sangat commit to Aspek user 2 Teknis 100 % Sangat 3 Kemanfaatan 100% Sangat 4 Aksesibilitas Netra 83% Sangat Total Keseluruan Aspek 95 % Sangat Berdasarkan Tabel 3 hasil validasi oleh ahli media, diperoleh hasil persentase dari aspek tampilan yaitu sebesar 95%, hasil persentase dari aspek teknis memperoleh persentase sebesar 100%, hasil persentase dari aspek kemanfaatan memperoleh persentase sebesar 100% dan hasil persentase dari aspek aksesibilitas netra sebesar 83%. Berdasarkan hasil persentase tersebut, maka dapat diketahui bahwa kriteria penilaian aspek tampilan, teknis, kemanfaatan dan aksesibilitas anak tunanetra termasuk kategori sangat layak. Validasi praktisi pembelajaran bertujuan untuk mengetahui kelayakan aplikasi dengan hasil penilaian ditinjau dari aspek materi dan aspek pembelajaran. Tabel 4. Hasil Validasi oleh Praktisi Pembelajaran No Aspek Persent Kategori Penilaian ase 1 Materi 81 % Sangat 85 % Sangat 83 % Sangat

8 Berdasarkan Tabel 4 hasil validasi oleh praktisi pembelajaran, materi diperoleh hasil persentase dari aspek yaitu sebesar 81%, sedangkan hasil persentase aspek dan penjelasan konten grammar sangat mudah dipahami. Menurut salah satu siswa tunanetra kelas VII, ia sangat antusias terhadap media English for Disbility pembelajaran yaitu sebesar 83%. (EFORD) karena, aplikasi EFORD Berdasarkan hasil persentase tersebut, maka dapat diketahui bahwa kriteria penilaian aspek materi termasuk kategori sangat layak dan aspek pembelajaran termasuk kategori sangat layak. Berdasarkan validasi oleh ahli dan praktisi pembelajaran maka menghasilkan produk yang layak digunakan untuk anak tunanetra. Tahap Uji Coba Desain media telah divalidasi oleh ahli akan masuk pada tahap uji coba Media merupakan inovasi media pembelajaran bahasa Inggris berbasis Android pertama yang dicobanya dan sangat user friendly untuk siswa tunanetra. Tanggapan tersebut didukung oleh pernyataan salah satu siswi yang memberikan masukan untuk dapat menyebarluaskan aplikasi ini yang bisa digunakan tidak hanya untuk Android namun, bisa pada semua sistem operasi seperti Symbian SIMPULAN DAN SARAN Simpulan diujicobakan ke peserta didik kelas VII Berdasarkan hasil penelitian dan SPMLB YKAB. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menggunakan aplikasi English for Disability (EFORD) diperoleh persentase seperti pada gambar 3 pembahasan, maka dapat diambil simpulan yaitu (1) Pengembangan aplikasi English for Disability berbasis Android pada mata pelajaran bahasa Inggris untuk peserta didik Persentase Pembelajaran kelas VII SMPLB YKAB Surakarta dengan Pembelajaran ,22 93,05 91, ,49 80 Siswa I Siswa II Siswa III Siswa IV kompetensi dasar grammar/ tata bahasa dan pengucapan bahasa Inggris. untuk anak tunanetra telah berhasil dikembangkan melalui 5 tahap yaitu: tahap pertama, analisis permasalahan, melalui observasi Gambar 3. Persentase Uji Coba Siswa dan wawancara. Tahap kedua, mengumpulkan informasi sebagai bahan Menurut tanggapan peserta didik perencanaan produk/analisis kebutuhan penggunaan media pembelajaran ini sangat media sesuai kebutuhan anak tunanetra. bermanfaat bagi anak disabilitas netra, Tahap ketiga, tahap desain produk berupa karena akses belajar menjadi lebih mudah

9 pembuatan alur peta navigasi dan storyboard. Tahap keempat ialah validasi desain berupa penilaian dari ahli terhadap media yang dikembangkan. Tahap kelima uji coba produk berupa penilaian aplikasi oleh siswa tunanetra. (2) kelayakan aplikasi berbasis adobe flash memiliki penilaian 75% dari ahli materi dengan kategori layak, 95% dari ahli media dengan kategori sangat layak, dan 83% dari praktisi pembelajaran dengan kategori sangat layak. Saran Berdasarkan kelemahan produk pada kajian produk akhir, maka saran yang dapat diberikan untuk langkah pengembangan dan penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: (1) perlu pengembangan materi secara luas selain materi tata bahasa dan pengucapan bahasa Inggris pada mata pelajaran bahasa Inggris kelas VII SMPLB YKAB Surakarta (2) sebaiknya kecepatan suara pada materi diperlambat (3) pendesainan halaman maupun tombol disesuaikan dengan kebutuhan siswa tunanetra. DAFTAR PUSTAKA Efendi, Y. (2012). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara. Junaedi, E.(2013). Pengaruh Modul Elektronik Berbasis Mobile Learning terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi. Jurnal Hasil Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia, (2), Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Makhsunah, Y. (2011). Pengembangan Media Audio Interaktif Untuk Meningkatkan Keterampila Berkomunikasi Pada Mata Pelajaran Sains Bagi Siswa Tunanetra Kelas II Di SDLB YPAB Surabaya. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan. 1(2), Meimulyani, Y., & Caryoto. (2013). Media Pembelajaran Adaptif bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Luxima Metro Media. Moreno, I., & Vermulen, A. (2014). Using VISP (VIdeos for SPeaking), a mobile app based on audio description, to promote English language learning among Spanish students: a case study. 15th International Conference of the Spanish Association of Language and Literature Education, 178(1), Shih, R., Lee, C., & Cheng,T., (2014). Effects of English spelling learning experience through a mobile LINE APP for college students. INTE 2014, 174(1), Riduwan. (2012). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Cetakan Friend, M. & William, D.(2015). Menuju Pendidikan Inklusi. Yogyakarta: Pustaka kesembilan. Bandung: Alfabeta Pelajar.

10 Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Sukmadinata, N Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya dan Alat Peraga Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung Untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB). Universitas Jember Digital Repository Tahun 2013, Hlm. 7. Universitas Jember Windasari, R.(2011). Desain Media Pembelajaran CD Interaktif Full Audio