BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri mengenai sesuatu yang diamati dalam penelitian (Sunanto, 006, hlm. 1). 1. Definisi Konsep a. Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dikenal dengan istilah intervensi atau perlakuan (Sunanto, 006, hlm 1). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode role playing. Metode role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa (Sudjana,004, hlm. 6). Metode pembelajaran dengan menggunakan metode role playing dirasa dapat mengembangkan keterampilan sosial pada siswa tunagrahita ringan usia remaja. Sanjaya (006, hlm. 161) mengemukakan Metode role playing ini merupakan sebagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasikan peristiwa-peristiwa aktual atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang. Metode role playing ini dapat merangsang siswa dalam hal bersosialisasi, dikarenakan siswa melakukan interaksi satu sama lain dengan siswa yang berada dilingkungan kelas. b. Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variabel yang di ukur sebagai akibat adanya manipulasi pada variabel bebas. Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah keterampilan sosial. Hersen & Bellack (dalam Cartledge & Milburn, 199, hlm. 4) mengemukan bahwa Keterampilan sosial berdasarkan situasi, dan konsep keterampilan sosial yaitu perilaku afektif dalam melakukan

2 35 interaksi sosial dan bergantung pada konteks dan parameter dari keadaan. Keterampilan sosial merupakan faktor yang penting untuk memulai dan memiliki hubungan sosial. Siswa yang tidak memiliki keterampilan sosial akan kesulitan dalam menjalin hubungan yang positif dengan lingkungan sekitar, bahkan siswa bisa diabaikan oleh lingkungannya. Keterampilan sosial sangat diperlukan berhubung dengan kecenderungan sosial dalam lingkungan yang semakin berubah, kompetitif dan kompleks.. Definisi Operasional Variabel a. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Metode role playing. Pelaksanaan metode role playing dirasa dapat mengembangkan keterampilan sosial pada siswa tunagrahita ringan usia remaja. Dalam Pelaksanaanya, Metode role playing memiliki langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut (Somantri, 010, hlm. 70) : 1) Tahap Persiapan, dengan langkah kegiatan : a) guru menentukan permainan peran yang akan dilaksanakan, guru menata lingkungan kelas yang mendukung untuk kegiatan bermain peran. b) Guru menyiapkan bahan dan media yang diperlukan serta scenario cerita yang harus diperankan oleh anak. ) Tahap Awal, dengan langkah kegiatan : a) Anak-anak berbaris dan masuk kelas dan duduk membentuk lingkaran. b) Guru membimbing anak untuk berdoa dan membaca surat pendek serta menyanyi. c) Guru memberikan informasi kepada anak tentang kegiatan yang akan dilakukan. d) Guru memberikn motivasi kepada anak untuk mengikuti kegiatan. 3) Tahap Inti, dengan langkah kegiatan : a) Guru memperkenalkan barang-barang yang akan digunakan untuk bermain peran. b) Guru menceritakan skenario bermain peran melalui gambar maupun cerita. c) Guru menunjuk anak langsung atau mempersilahkan kepada anak untuk memilih peran

3 36 d) Anak melakukan permainan sesuai dengan peran yang sudah ditetapkan dan guru membimbing anak dalam melaksanakan permainan. e) Guru mereflekasi dan melakukan penekanan terhadap nilai yang ingin diajarkan. 4) Tahap Penutup, dengan langkah kegiatan : a) Guru duduk bersama anak untuk memberikan pijakan pengalaman setelah kegiatan bermain peran selesai. b) Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan atau berpendapat tentang kegiatan serta pengalaman anak setelah kegiatan bermain peran. c) Guru menekankan kembali nilai-nilai sosial yang diajarkan. d) Guru berbincang-bincang tentang kegiatan yang akan dilaksanakan besok. e) Guru membimbing anak untuk berdoa. b. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan sosial. Keterampilan sosial merupakan dasar dari hubungan sosial yang akan siswa aplikasikan dalam bermasyarakat. Menurut Caldarella dan Merrel (1997, hlm.64) terdapat 5 elemen keterampilan sosial yaitu : 1) Keterampilan sosial yang berhubungan dengan teman sebaya (Peer Relationship Skills). ) Keterampilan yang berhubungan diri sendiri (Self Management Skills). 3) Keterampilan yang berhubungan dengan kesuksesan akademik (Akademic Skills). 4) Keterampilan yang berhubungan dengan kemampuan anak dalam memenuhi permintaan orang lain (Compliance Skills). 5) Keterampilan Interpersonal (Asertion Skills). Berdasarkan acuan tersebut maka dalam penelitian ini peneliti mengambil dua elemen keterampilan sosial yang akan diteliti adalah tentang kemampuan siswa tunagrahita ringan usia remaja untuk melakukan sosialisasi, memecahkan suatu masalah yang ada di lingkungan sekitar sehingga siswa dapat beradaptasi dengan lingkungan. Peneliti mengambil dua aspek yang ada pada lima elemen keterampilan sosial dikarenakan terdapat indikator yang sama atau tumpang tindih diantara setiap elemen keterampilan sosial pada siswa.

4 37 Keterampilan sosial yang akan diteliti dari siswa tunagrahita ringan usia remaja di SPLB-C YPLB Cipaganti adalah : a. Keterampilan Interpersonal (Asertion Skills) dengan indikator : 1) memperkenalkan diri, ) memberikan pujian, 3) menawarkan bantuan atau pertolongan ketika dibutuhkan, 4) mengundang atau mengajak teman untuk bermain atau berinteraksi, 5) peka terhadap perasaan teman (empati dan simpati), 6) mudah untuk berteman dan memiliki banyak teman, 7) memiliki selera humor yang baik dan dapat bercanda atau bergurau dengan teman, 8) mampu mengawali atau bergabung dalam percakapan dengan teman, 9) tampil percaya diri, 10) bekerjasama, 11) mengatasi masalah. b. Keterampilan yang berhubungan dengan diri sendiri (self management skills) dengan indikator : 1) tetap bersikap tenang ketika ada masalah dan dapat mengontrol emosi ketika marah, ) Etika Sosial pada diri siswa. 3) menerima kritikan dari orang lain dengan baik, 4) bertanya atau meminta bantuan secara tepat, 5) mendengarkan dan melaksanakan petunjuk dari guru, 6) perilaku bertanggung jawab, 7) mengabaikan gangguan dari teman ketika sedang bekerja atau belajar. B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (009, hlm. 107) Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian Preexperimental Design. Prasetyo dan Jannah (005, hlm 161) mengatakan bahwa peneltian experimen ini digunakan karena keterbatasan jumlah subjek yang akan diteliti. Karena jumlah subjek di sekolah yang akan diteliti hanya sedikit, maka penelitian yang cocok adalah menggunakan penelitian eksperimen dengan design Preexperimental Design.

5 38 Jenis penelitian yang akan digunakan dalam metode penelitian Preexperimental Design adalah menggunakan One-grup pre-test-post-test design. Prasetyo dan Jannah (005, hlm 161) mengemukakan bahwa Onegrup pre-test-post-test design adalah Satu kelompok Eksperimen yang diukur variabel dependennya (pre-test), kemudian diberikan stimulus, dan diukur kembali variabel dependennya (post-test), tanpa ada kelompok pembanding. Jadi dalam penelitian ini tidak terdapat suatu kelompok pembanding. Tidak adanya kelompok pembanding dalam penelitian ini dikarenakan subjek yang akan diteliti adalah keseluruhan dari siswa tunagrahita ringan usia remaja disuatu sekolah serta tidak adanya subjek yang memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian. Penelitian ini dimulai dengan siswa diberikan pretest (O1) hal ini dilakukan sebelum diberikan intervesi. Pengukuran pretest keterampilan sosial dengan menggunakan instrument keterampilan sosial. Setelah dilakukan pengukuran sebelum eksperimen sesuai kemampuan siswa maka akan diberikan suatu perlakuan (X) yaitu pengembangan keterampilan sosial dengan menggunakan metode role playing sesuai kebutuhan dan kemampuan awal anak untuk jangka waktu tertentu. Setelah itu akan dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya yaitu posttest (O) sesuai dengan instrumen yang dirancang mengenai keterampilan sosial. Dari kegiatan penelitian seperti itu maka akan didapat hasil dan data yang diperoleh bisa dibandingkan sehingga bisa diuji validitas dan reliabilitasnya. Desain Penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : O1 X O (Sugiyono,009, hlm. 111) Keterangan : O 1 = nilai pretest (sebelum diberi Intervensi) O = nilai posttest (setelah diberi Intervensi) X = Intervensi/Perlakuan

6 39 C. Populasi dan Sampel Sugiyono (009, hlm. 89) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Menurut Sugiyono (009, hlm. 70) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang atau kesempatan bagi setiap unsur/anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiono, 009, hlm. 10). Dalam penelitian ini teknik sampel yang digunakan adalah menggunakan teknik sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sugiono (009, hlm.14) mengemukakan hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas SMALB-C Cipaganti Kota Bandung. Oleh karena itu, maka dalam penelitian ini yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas SMALB-C Cipaganti Kota Bandung yang berjumlah enam orang. Berikut ini profil keterampilan siswa pada sampel yang akan diteliti pada penelitian ini : 1. DS ( 16 Tahun) merupakan siswa perempuan yang cenderung pendiam, lebih fokus dengan handphonenya, pemalu.. MR ( 19 Tahun) merupakan siswa laki-laki jarang masuk sekolah, berbicara secukupnya, tidak bisa mengekspresikan sesuatu dengan baik, bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan 3. AJ ( 16 Tahun) merupakan siswa perempuan yang aktif, mudah bergaul, canggung untuk meminta tolong, bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, mudah terganggu ketika belajar 4. NT ( 18 Tahun) merupakan siswa laki-laki yang mudah marah, tidak bisa mengontrol emosi, kurang sopan, selalu menggangu siswa lainnya ketika belajar, tidak bisa mengerti perasaan siswa lainnya, kurang baik dalam etika sosial.

7 40 5. FH ( 19 Tahun) merupakan siswa laki-laki yang bersemangat, tidak bisa mengontrol emosi, kurang bisa mengabaikan gangguan dari teman, kurang baik dalam etika sosial. 6. KR ( 18 Tahun) merupakan siswa perempuan yang cenderung pendiam, kurang bersosialisasi dengan siswa di luar kelas, pemalu. D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 00, hlm. 136). Dalam penelitian ini perlu adanya instrument untuk mencapai tujuan penelitian. Instrument yang dibuat pada penelitian ini adalah instrument tentang keterampilan sosial. Instrumen yang akan diberikan dalam Pretest dan Posttest dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan Instrumen dengan menggunakan skala Guttman. Sugiyono (009, hlm. 139) mengemukakan Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapat jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Jawaban setiap instrument yang menggunakan skala Guttman akan didapat jawaban, yaitu mampu - tidak mampu. Dari penyusunan instrumen terdapat butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang dikembangkan dari indikator yang disusun dalam kisi-kisi instrumen. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Keterampilan Sosial Siswa Tunagrahita Ringan Usia Remaja No Aspek Ruang Lingkup Indikator 1 Keterampilan Keterampilan 1.1 memperkenalkan diri Sosial Interpersonal 1. memberikan pujian 1.3 Menawarkan dan meminta bantuan

8 41 Keterampilan Sosial Keterampilan yang berhubungan dengan diri sendiri (Self management Skills) atau pertolongan ketika dibutuhkan 1.4 mengundang atau mengajak teman untuk bermain dan berinteraksi 1.5 peka terhadap perasaan teman (empati dan simpati) 1.6 mudah untuk berteman dan memiliki banyak teman 1.7 memiliki selera humor yang baik dan dapat bercanda atau bergurau dengan orang lain 1.8 mengawali atau bergabung dalam percakapan dengan teman 1.9 tampil percaya diri 1.10 bekerjasama 1.11 mengatasi masalah.1 tetap bersikap tenang ketika ada masalah dan dapat mengontrol emosi ketika marah. Etika Sosial pada diri siswa.3 menerima kritikan dari orang lain dengan baik.4 bertanya atau meminta bantuan secara tepat.5 mendengarkan dan melaksanakan petunjuk dari guru.6 perilaku bertanggung jawab.7 mengabaikan gangguan dari teman ketika sedang bekerja atau belajar

9 4. Uji Validitas Instrumen Pada suatu penelitian perlu dilakukan uji coba instrument untuk mengetahui tingkat validitas dari instrument yang akan digunakan pada penelitian ini. suatu instrumen yang valid dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur kepada subjek penelitian. Uji validitas instrument yang digunakan pada penelitian ini menggunakan validitas isi berupa Judgement-Expert dengan teknik kecocokan para ahli yang merupakan dosen pendidikan khusus FIP UPI spesialisasi tunagrahita dan tenaga pengajar di SPLB-C YPLB Cipaganti Bandung. Format yang digunakan untuk melakukan uji validitas instrument adalah dengan menggunakan format dikotomi, dengan cocok diberi nilai 1 dan jika tidak cocok diberi nilai 0, kemudian dihitung dengan menggunakan rumus : x 100% (Susetyo, 014, hlm. 57) Keterangan: P : Persentase F : Jumlah cocok N : Jumlah penilai ahli Butir tes dinyatakan valid jika kecocokannya dengan indikator mencapai lebih besar dari 50% (Susetyo, 014, hlm. 57). Berdasarkan hasil penghitungan uji validitas (perhitungan validitas instrument terlampir), maka diperoleh kesimpulan bahwa semua butir soal dinyatakan valid atau dapat dipakai dikarenakan persentase validitas dari setiap butir soal lebih dari 50%. Sehingga instrumen penelitian tentang keterampilan sosial pada siswa tunagrahita ringan usia remaja bisa digunakan.

10 43 3. Reliabilitas Instrumen Menurut Susetyo (014, hlm. 65) Suatu perangkat alat ukur yang dapat dipercaya adalah alat ukur yang hasilnya tidak berubah atau hasilnya relatif sama jika diperlukan pengetesan secara berulang-ulang dan alat ukur yang demikian dinamakan reliabel. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa uji reliabilitas instrumen sangat penting agar mengetahui apakah alat ukur yang peneliti buat sudah reliabel atau tidak. Hal ini dilakukan agar dapat memberikan gambaran yang dapat dipercaya tentang kemampuan keterampilan sosial siswa tunagrahita ringan usia remaja. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan reliabilitas konsistensi internal. Susetyo (014, hlm. 67) mengemukakan bahwa reliabilitas konsistensi internal didasarkan pada sekor yang diperoleh dari satu perangkat alat ukur dengan satu kali pengukuran pada tes. Pengujian reliabilitas ini menggunakan teknik Kuder-Richardson 0 dengan rumus sebagai berikut : Dimana : Kr 0 = k k 1 Kr 0 = reliabilitas instrument K p q pq = jumlah butir tes = proporsi jawaban benar = proporsi jawaban salah A A pq (Susetyo, 014, hlm. 73) = jumlah perkalian jawaban benar dengan salah A = Varians skor tes Sebelum melakukan penghitungan nilai reliabilitas, maka harus menghitung varians skor tes terlebih dahulu dengan menggunakan rumus :

11 44 A N X ( X ) N (Susetyo, 014, hlm. 73) Dimana : N = jumlah responden X = Jumlah skor keseluruhan A = Varians skor tes Diketahui N = 4 a. Menghitung Varians skor tes A A N X ( X ) N (153) x A A A ,68 b. Menghitung Reliabilitas k Kr0 = k 1 A A Kr0 = Kr0 = 53 30, , ,68 Kr0 = (1,01)(0,81) Kr0 = 0,81 pq 5,68

12 45 Setelah dihitung dan mendapatkan nilai reliabilitas maka dapat diinterpretasikan dengan klasifikasi koefisien reliabilitas sebagai berikut : Tabel 3. Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Interpretasi 0,00 0,19 Sangat rendah 0,0 0,39 Rendah 0,40 0,59 Cukup 0,60 0,79 Tinggi 0,80 1,00 Sangat Tinggi Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen penelitian (hasil uji reliabilitas terlampir), maka diperoleh harga Kr 0 = 0,81. Nilai tersebut tergolong pada koefisien reliabilitas sangat tinggi, sehingga instrumen penelitian tentang keterampilan sosial tunagrahita ringan usia remaja dinyatakan reliabel dan dapat digunakan. 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian sangatlah penting, hal ini berguna untuk mengumpulkan informasi atau data yang dibutuhkan ketika penelitian berlangsung. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan inventori (non tes). Menurut Soendari (008, hlm. 16) mengemukan bahwa Inventori biasanya digunakan untuk melihat prestasi siswa dalam bidang akademik, dan dapat pula digunakan untuk mengukur aspek-aspek non-akademik, seperti kebiasaan dan perilaku sosial. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar inventori dimaksudkan ukuran kepribadian dari objek penelitian. Menurut margono (010, hlm. 175) menjelaskan bahwa : Dalam daftar inventori para subjek diberi bermacam-macam pernyataan yang menggambarkan pola-pola tingkah laku mereka diminta untuk menunjukkan apakah tiap-tiap pernyataan itu

13 46 merupakan cirri tingkah laku mereka, dengan jalan member tanda cek pada jawaban ya, tidak, dan tidak tahu. Skor dihitung dengan jalan menunjukkan jawaban yang sesuai dengan sifat yang diukur oleh peneliti. Pelaksanaan pengumpulan data menggunakan daftar inventori, peneliti mengamati pola-pola tingkah laku siswa dalam hal keterampilan sosial pada saat fase pre-test dan fase post-test pada sampel yang di teliti. Inventori merupakan suatu metode untuk mengumpulkan data yang berupa suatu pernyataan tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Setelah mengamati siswa yang di teliti maka siswa akan dinilai atau diberi skor pada pernyataan yang cocok dengan dirinya. Fungsi dari teknik daftar inventori ini adalah untuk dasar peneliti dalam memahami keterampilan sosial siswa tunagrahita ringan usia remaja. Penggunaan teknik daftar inventori ini adalah peneliti memberi tanda ceklis () pada kolom mampu jika anak menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pernyataan pada instrumen dan diberi skor 1. Sementara jika siswa tidak menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pernyataan pada instrumen maka peneliti member tanda ceklis () pada kolom tidak mampu yang berarti skor siswa adalah 0. Skor yang diperoleh siswa dari hasil pre-test dan post-test tentang keterampilan sosial akan ditafsirkan oleh peneliti tentang keadaan siswa tersebut. E. Prosedur Penlitian 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Informasi ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan penelitian. Sebelum penelitian dilakukan terdapat langkah-langkah sebagai berikut : a. Melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan dan mengetahui gambaran secara jelas tentang subyek penelitian yang ada di lapangan. b. Mengurus surat perizinan

14 47 1) Permohonan surat pengantar dari jurusan Pkh untuk pengangkatan dosen pembimbing; ) Permohonan surat keputusan Dekan FIP mengenai pengangkatan dosen pembimbing dan surat pengantar izin penelitian untuk ke direktorat melalui Direktorat Akademik; 3) Mengurus surat pengantar izin penelitian mealalui Direktorat Akademik untuk ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL); 4) Membuat surat izin penelitian di KESBANGPOL berdasarkan surat pengantar dari Direktorat Akademik; 5) Menyerahkan surat izin penelitian dari KESBANGPOL ke Dinas Pendidikan Jawa Barat; 6) Menyerahkan surat izin penelitian kepada Kepala Sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian yaitu SPLB-C YPLB Cipaganti. c. Menyusun instrumen penelitian mengenai keterampilan sosial siswa tunagrahita ringan usia remaja. Instrumen penelitian ini meliputi kisikisi instrumen, pembuatan instrumen, pembuatan RPP. d. Melakukan uji coba instrumen penelitian, uji coba instrumen ini meliputi uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dialkukan dengan meminta penilaian para ahli (Expert Judgement). Para ahli tersebut adalah dua orang dosen Pendidikan Khusus dan satu orang guru SPLB-C YPLB Cipaganti. Kemudian melakukan uji reliabilitas dilakukan pada empat orang siswa tunagrahita ringan usia remaja di SPLB-C YPLB Cipaganti Kota Bandung.. Pelaksanaan Penelitian Tahap pelaksanaan penelitian terbagi menjadi beberapa kegiatan meliputi persiapan, pengambilan data, menghitung dan mengolah data. Penelitian dilaksanakan pada waktu kegiatan belajar mengajar dan dilakukan di ruang kelas. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaannya adalah sebagai berikut

15 48 a) Meminta ijin kepada pihak sekolah untuk melaksanakan penelitian, mengadakan komunikasi dengan guru kelas mengenai jadwal penelitian dan mendiskusikan rencana program pembelajaran; b) Melaksanakan pre-test untuk mengetahui kemampuan dasar subjek penelitian dalam keterampilan sosial siswa tunagrahita ringan usia remaja. Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat jumlah skor mampu yang diperoleh subjek c) Melaksanakan treatment atau perlakuan selama empat kali pertemuan, yaitu menggunakan metode role playing untuk mengembangkan kemampuan keterampilan sosial siswa tunagrahita ringan usia remaja d) Melaksanakan post-test, yaitu pengukuran kembali hasil keterampilan sosial siswa tunagrahita ringan usia remaja untuk mengetahui sejauh mana treatment atau perlakuan yang dilakukan berpengaruh atau tidak terhadap keterampilan sosial siswa tunagrahita ringan usia remaja. 3. Langkah-Langkah Pembelajaran Menggunakan Metode Role Playing Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode role playing adalah sebagai berikut : a. Memberi penjelasan kepada subjek penelitian yaitu siswa tunagrahita ringan usia remaja yang berjumlah enam orang, bahwa mereka akan belajar dengan menggunakan metode role playing b. Memperkenalkan barang-barang yang akan digunakan untuk bermain peran. c. Melaksanakan pembelajaran 1 tentang budayakan mengantri selama dua kali pertemuan. Siswa berperan sesuai dengan peran yang ditentukan oleh peneliti. d. Melaksanakan pembelajaran tentang sabar dan mengontrol emosi selama dua kali pertemuan. Siswa berperan sesuai dengan peran yang ditentukan oleh peneliti. e. Setiap kegiatan berdurasi waktu selama 50 menit.

16 49 f. Kegiatan diatas dilakukan sampai adanya peningkatan perkembangan keterampilan sosial siswa tunagrahita ringan usia remaja. F. Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan statistik non-parametrik dengan menggunakan uji wilcoxon, hal ini dilakukan dikarenakan subjek penelitian tidak terlalu banyak yang hanya berjumlah enam siswa tunagrahita ringan usia remaja. Sugiyono (009, hlm. 134) berpendapat bahwa teknik uji Wilcoxon digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal. Adapun langkah-langkahnya menurut Nurmalasari (013, hlm 48) adalah sebagai berikut : 1. Menskor tes awal dan tes akhir dari setiap penilaian,. Mentabulasi skor tes awal dan tes akhir, 3. Membuat tabel perhitungan skor tes awal dan tes akhir, 4. Menghitung selisih skor tes awal dan tes akhir, 5. Menyusun ranking, 6. Melakukan uji tanda dengan membubuhkan tanda (+) unuk selisih positif antara tes akhir dan tes awal. Tanda (-) diberikan untuk selisih negatif antara tes akhir dan tes awal, 7. Menjumlahkan semua ranking bertanda positif dan negatif, 8. Membandingkan uji tanda hitung ( T hitung ) dengan uji tanda tabel ( T tabel), untuk uji wilcoxon, 9. Membuat kesimpulan yaitu H 1 diterima apabila T hitung T tabel dan H 1 ditolak apabila T Hitung > T Tabel. H 1 = Metode role playing memberikan pengaruh dalam mengembangkan keterampilan sosial siswa tunagrahita ringan usia remaja di SPLB-C YPLB Cipaganti, Kota Bandung. H 0 = Metode role playing tidak memberikan pengaruh dalam mengembangkan keterampilan sosial siswa tunagrahita ringan usia remaja di SPLB-C YPLB Cipaganti, Kota Bandung.

O1 X O2. Keterangan : O1 = nilai pretest (sebelum diberi Intervensi) O2 = nilai posttest (setelah diberi Intervensi) X = Intervensi

O1 X O2. Keterangan : O1 = nilai pretest (sebelum diberi Intervensi) O2 = nilai posttest (setelah diberi Intervensi) X = Intervensi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian Preexperimental Design.Prasetyo B dan Jannah, L M (2005, hlm. 161) mengatakan bahwa peneltian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 6 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu sifat yang hendak diteliti atau dipelajari dalam sebuah penelitian. Sugiyono (013, hlm. 61) mengemukakan bahwa variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL PENELITIAN Penelitian dengan judul Pengaruh Permainan Tradisional Anjang- Anjangan Terhadap Peningkatan Kecerdasan Interpersonal Anak Tunagrahita Ringan Kelas IV SD,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Jika melihat judul penelitian Penerapan Pelatihan Cetak Sablon Digital Dalam Meningkatkan Produktivitas Siswa Tunarungu Kelas XII SMALB Di SLB BC Yatira

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan juga menjadi hak setiap individu tanpa terkecuali seperti dijelaskan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pencocokkan Kartu Indeks (Index Card Match) untuk Meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Pencocokkan Kartu Indeks (Index Card Match) untuk Meningkatkan 27 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL PENELITIAN Jika melihat judul penelitian Penggunaan Media Pembelajaran Pencocokkan Kartu Indeks (Index Card Match) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Draw X4 Dalam Meningkatkan Keterampilan Membuat Desain Grafis Poster

BAB III METODE PENELITIAN. Draw X4 Dalam Meningkatkan Keterampilan Membuat Desain Grafis Poster BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL PENELITIAN Jika melihat judul penelitian Pembelajaran Program Aplikasi Corel Draw X4 Dalam Meningkatkan Keterampilan Membuat Desain Grafis Poster Pada Siswa Tunarungu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Sugiyono (29 : 61) Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu: 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu: 1. Variabel Bebas ( Independen Variabel) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Media merupakan bagian dari sumber pengajaran yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk mempertinggi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Menurut F. N. Kerlinger (Sugiyono, 2010) variabel adalah konstrak (construck) atau sifat yang akan dipelajari. Berdasarkan hal tersebut, Sugiyono (2010:61)

Lebih terperinci

BAB III MEDOTE PENELITIAN

BAB III MEDOTE PENELITIAN BAB III MEDOTE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel adalah ciri atau karakteristik dari individu, objek, peristiwa yang nilainya berubah-ubah. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Metode eksperimen ini digunakan karena sesuai dengan permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. VariabelPenelitian 1. Definisi konsep varibel a. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah permainan teka-teki silang bergambar. Teka-teki silang bergambar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemilihan metode penelitian didasarkan pada rumusan masalah yang harus dicari

BAB III METODE PENELITIAN. Pemilihan metode penelitian didasarkan pada rumusan masalah yang harus dicari 37 BAB III METODE PENELITIAN Pemilihan metode penelitian didasarkan pada rumusan masalah yang harus dicari dan disesuaikan dengan penelitian yang akan dilakasanakan. Metode pada dasarnya adalah cara yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Ketika akan melakukan penelitian terdapat beberapa objek yang akan diteliti. Objek yang akan diteliti berupa variabel. Ketika melakukan penelitian akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode pada dasarnya adalah cara yang digunakan untuk mengetahui tingkat ketercapaian tujuan suatu penelitian. Pada penelitian ini metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan masalah yang sedang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah dan sistematis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 60) dalam bukunya menyimpulkan bahwa variabel penelitian

METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 60) dalam bukunya menyimpulkan bahwa variabel penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Sugiyono (2010: 60) dalam bukunya menyimpulkan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sipat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:117). Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:117). Populasi 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media animasi komputer. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data 1. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian untuk meneliti populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen. Penelitian kuantitatif adalah penelitian berupa angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel bebas (Variabel Independen), yaitu: variabel yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah subjek yang sifatnya berhubungan, yang satu mempengaruhi yang lainnya. Adapun variabel dalam penelitian ini, terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel a. Media Komunikasi Visual Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

Lebih terperinci

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test 24 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara, alat, atau teknik tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk suatu kepentingan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melakukan penelitian, diperlukan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Balok Sempoa. Balok Sempoa adalah sebuah media yang terdiri dari tiga alat, yang pertama berupa kotak kayu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment. Pre-Experiment yaitu metode penelitian yang hanya menggunakan satu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam kelangsungan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design. Alasan penggunaan metode ini adalah karena adanya variabel luar yang

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. design. Pre- Experimental Designs (non designs) belum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. design. Pre- Experimental Designs (non designs) belum BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain penelitian 1. Metode penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode preexperimental design. Pre- Experimental Designs (non designs)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti sesuatu peristiwa atau gejala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dimana ada pemberian perlakuan (treatment) terhadap variabel dependent.

BAB III METODE PENELITIAN. dimana ada pemberian perlakuan (treatment) terhadap variabel dependent. 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sistematika Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (quasi experiment atau eksperimen semu). Penelitian ekperimen adalah penelitian dimana ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitaif dengan metode penelitian eksperimen. Menurut Hatimah, dkk. (2010:120) eksperimen merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel Variabel penelitian dapat diartikan sebagai (1) atribut mengenai sesuatu yang diamati dalam penelitian, (2) suatu konsep yang

Lebih terperinci

1. BAB III METODE PENELITIAN

1. BAB III METODE PENELITIAN 1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai yaitu peneliti ingin melihat peningkatan pemahaman konsep dan penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi pada suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jl. Kliningan No.6 Buah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment. 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment. Menurut Panggabean (1996: 21) Pre-Experiment yaitu penelitian yang secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development) yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (Syaodih, 2005:164)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan yang menghasilkan data hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen (eksperimen semu), dimana sampel penelitian diambil secara cluster random sampling (Fraenkel & Wallen, 2009). Dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk melihat akibat dari penerapan pendekatan inkuiri abduktif terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa. Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi tentang peningkatan kemampuan analisis siswa SMA setelah diterapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan suatu masalah yang dihadapi dan dilakukan secara ilmiah, sistematis dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Perilaku Sasaran 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013, hlm.

Lebih terperinci

O X O Pretest Perlakuan Posttest

O X O Pretest Perlakuan Posttest 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedur penelitian dan instrumen penelitian serta teknik pengolahan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau pemecahan masalah yang sedang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah dan sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah salah satu sekolah luar biasa yang berada di kota Bandung yang terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono yang berlokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono yang berlokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono yang berlokasi di Kecamatan Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya

BAB III METODE PENELITIAN. Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK N 2 Tasikmalaya yang berlokasi di Jalan Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya 46115. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2007 : 13) data penelitian pada pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Setiap penelitian harus memiliki metode penelitian yang sesuai dengan jenis-jenis

Lebih terperinci

Tabel 3 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2011) Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 - O4

Tabel 3 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2011) Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 - O4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi pembelajaran, proses pembelajaran, dan bentuk evaluasi dari kurikulum Cambridge

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan data dalam penelitian ini bertempat pada salah satu Sekolah Menengah Pertama Swasta di Kabupaten Cianjur.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian adalah MTs Al Inayah yang berlokasi di jalan cijerokaso No.63 Kelurahan Sarijadi Bandung, Kecamatan Sukasari Bandung. MTs Al

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (kuasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperiment (eksperimen semu). Metode ini digunakan karena pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian adalah tempat yang dijadikan sampel penelitian. Dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan 32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan di lakukan di SMP Satya Dharma Sudjana Gunung Madu Lampung Tengah tahun pelajaran 2012/2013. B. Metode Penelitian Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian merupakan kegiatan memecahkan masalah dan menemukan tafsiran (sebuah interpretasi) baru. Penelitian berperan dalam menguji teori-teori dalam bidang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian yang dipilih adalah salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kota Bandung.. Populasi Adapun yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini penyusun menggunakaan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini penyusun menggunakaan pendekatan 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:2). Dengan demikian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen, yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen, yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen, yaitu untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek peneliti.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat penelitian merupakan lokasi yang dijadikan penelitian untuk mendapatkan data yang di butuhkan. Penelitian ini dilakukan di SLB

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest and Posttest Design.

Gambar 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest and Posttest Design. 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Model yang digunakan penelitian adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi bahasan optika geometris. Metode penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi eksperimen), yaitu penelitian yanag dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dengan judul penelitian Efektivitas Pelatihan Kecerdasan Emosi terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dengan judul penelitian Efektivitas Pelatihan Kecerdasan Emosi terhadap 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi yang mengatur latar penelitian agar diperoleh data yang valid dan sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu metode pembelajaran yang sebagian besar kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu metode pembelajaran yang sebagian besar kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep a. Metode Inkuiri Terbimbing Metode pembelajaran ikuiri terbimbing ( guided inquiry ) merupakan suatu metode pembelajaran yang sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan ataupun timbulnya variabel terikat, atau disebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian preeksperimental dan pendekatan one group pre test

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian preeksperimental dan pendekatan one group pre test 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian preeksperimental dan pendekatan one group pre test and Post

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian sangat diperlukan untuk proses pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Eksperimen adalah suatu penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: 77),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama, kedua dan ketiga, digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan 49 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan waktu pelaksanaan penelitiannya pada tahun pelajaran 2013/2014. B. Metode

Lebih terperinci