BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. penelitian yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci,

Transkripsi

1 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, dengan pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu, tempat, dan kasus. Tema penelitian yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu (Patton, 2006). Penelitian kualitatif dipilih untuk menggali lebih dalam dan melihat secara utuh tentang permasalahan yang dihadapi dalam implementasi kebijakan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja Puskesmas. Penelitian kualitatif memungkinkan peneliti menemukan masalah atau hal tersembunyi yang di hadapi dalam pelaksanaan yang tidak disadari dari pemangku kebijakan. 2. Rancangan Penelitian Model penelitian yang akan digunakan evaluasi implemetasi yaitu penelitian untuk mengetahui pada tingkatan mana suatu program efektif diterapkan secara penuh dan mengetahui pada tingkat mana program diterapkan nyata. 23

2 24 Kajian berkenaan dengan pertanyaan penting tentang implementasi program mensyaratkan data kasus yang kaya dan rincian isi dan konteks program. Karena hal itu tidak mungkin mengantisipasi ukuran kuantitas seperti apa yang dapat digunakan untuk menangkap esensi dari setiap implementasi program (Patton, 2006). Rancangan penelitian yang akan dilakukan adalah menggali semua permasalahan yang ditemui dalam implementasi pelaksanaan program PKPR Puskesmas melalui wawancara mendalam dan focus grup discussion (FGD). Wawancara di gunakan pada responden petugas PKPR Puskesmas sebagai penyelenggara program. Dipilih wawancara mendalam dikarenakan program ini masih baru dan hanya petugas PKPR yang secara umum lebih paham dan mengetahui tentang program. FGD dilakukan untuk remaja sebagai sasaran program. FGD dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program dilaksanakan dan diketahui dari sisi sasaran program. Dengan FGD di harapkan banyak informasi yang dapat digali dari sisi sasaran program. B. Responden Penelitian Responden penelitian adalah sumber penggalian informasi dan data yang ingin diambil dari variabel yang ditetapkan. Dalam penelitian kualitatif jumlah responden tidak dibatasi, namun yang di tetapkan adalah cukup tidaknya atau kaya tidaknya data untuk melihat dimensi-dimensi yang akan diteliti (Murti, 2006).

3 25 Dalam pemilihan responden menggunakan tehnik sampling purposeful sampling yaitu tehnik pemilihan sampling untuk menentukan informaninforman (Key Informan Person) yang mewakili sejumlah informasi yang dibutuhkan dalam penelitian (Ahmadi,2014). Responden yang akan diambil adalah : 1. Penanggung jawab program PKPR tingkat Kabupaten Yaitu Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul yang merupakan penanggungjawab secara tekhnis program PKPR tingkat Kabupaten. 2. Petugas PKPR Puskesmas Yaitu petugas pengampu program PKPR Puskesmas yang telah ditunjuk oleh Kepala Puskesmas melalui Surat Keputusan Kepala Puskesmas dengan jumlah 10 orang. 3. Remaja Remaja yang menjadi responden adalah anggota Saka Bhakti Husada (SBH) Pangkalan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul. Dipilih dari anggota Saka Bhakti Husada disebabkan remaja anggota SBH adalah remaja yang aktif dalam organisasi pramuka yang bergerak dibidang kesehatan sehingga mampu menggali permasalahan implementasi program PKPR Puskesmas. Jumlah remaja untuk FGD sebanyak 10 orang dengan pemilihan responden menyesuaikan dari alamat responden yang berdomisili diwilayah kerja Puskesmas PKPR di Kabupaten Gunungkidul.

4 26 C. Variabel Penelitian Variabel penelitian pada penelitian ini adalah implementasi Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja Puskesmas. D. Definisi Operasional 1. Sumber Daya Manusia Kesehatan adalah kemampuan dan kompetensi tenaga kesehatan pengelola program PKPR di puskesmas dalam pelaksanaan program PKPR di puskesmas. 2. Fasilitas Pelayanan adalah segala sarana dan prasarana pendukung implementasi pelayanan PKPR di puskesmas 3. Remaja adalah sasaran program PKPR di wilayah Kabupaten Gunungkidul yang berasal dari SLTA sasaran program PKPR puskesmas. 4. Jejaring adalah lembaga, lintas sektor atau organisasi yang terkait program PKPR puskesmas. 5. Manajemen Kesehatan adalah kebijakan dan sistem manajemen yang mampu menjamin dan meningkatkan kualitas pelayanan PKPR puskesmas. E. Instrumen Penelitian Pada penelitian kualitatif yang mejadi instrument utama penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Recorder yang digunakan untuk merekam hasil

5 27 wawancara secara mendalam dari narasumber/responden dan FGD dengan kelompok sasaran; dan (2) panduan wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, pada tahap melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan. F. Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dalam penelitian kualitatif mengutamakan pandangan responden, bagaimana memandang dan menafsirkan dunia sekitar. Sehingga pengumpulan data pada penelitian kualitatif bersifat alamiah, yaknidengan wawancara secara mendalam (Machfoedz, 2013). Proses pengumpulan data meliputi : 1. Wawancara terbuka terstandar Wawancara terbuka terstandart ini dikemukakan oleh Patton (1980) dalam penerapannya pada evaluasi program. Langkah-langkah untuk melakukan wawancara antara lain : a. Menentukan Responden Wawancara di lakukan pada responden Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul sebagai penaggungjawab program PKPR di tingkat Kabupaten. Selain itu wawancara juga dilakukan pada petugas PKPR di Puskesmas sebanyak 10 petugas dari 10 Puskesmas PKPR yang telah ditetapkan sebagai Puskesmas PKPR melalui Surat Keputusan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul. Puskesmas tersebut antara

6 28 lain : Puskesmas Ponjong 1, Puskesmas Nglipar 1, Puskesmas Wonosari 1, Puskesmas Wonosari 2, Puskesmas Panggang 1, Puskesmas Tanjungsari, Puskesmas Karangmojo 2, Puskesmas Semin 1, Puskesmas Semanu 1 dan Puskesmas Patuk 1. b. Menyiapkan Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian berupa tape recorder dan pedoman wawancara perlu dipastikan sebelum wawancara dilakukan. c. Penjadwalan Kegiatan wawancara perlu dilakukakan penjadwalan mengingat responden yang banyak. Wawanca direncanakan dimulai pada bulan Februari Sebelum dilakukan wawancara akan dilakukan pengiriman surat resmi ke Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul dan Puskesmas tentang pelaksanaan penelitian dan permohonan ijin melakukan wawancara. Selanjutnya menghubungi petugas PKPR untuk melakukan wawancara. d. Melakukan Wawancara Tahapan wawancara antara lain : 1) Menentukan kepada siapa wawancara dilakukan 2) Melakukan konfirmasi dengan responden waktu dan tempat wawancara 3) Wawancara dimulai dengan menyampaikan hakikat dan tujuan wawancara.

7 29 4) Menyampaikan pertanyaan umum untuk mengawali wawancara. Pertanyaan-pertanyaan sesuai panduan wawancara yang telah dibuat. Pertanyaan khusus dapat disampaikan ketika pewawancara merasakan ada informasi menonjol yang diberikan responden. 5) Mengakhiri wawancara apabila informasi dirasa sudah cukup. 2. Focus Grup Discussion (FGD) FGD dilakukan pada responden remaja, dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menyiapkan panduan pertanyaan dalam FGD. Pertanyaan dalam FGD dipersiapkan untuk memandu agar tema tidak keluar dari tema. Jumlah pertanyaan kurang lebih 5 pertanyaan. b. Menentukan responden yang akan di pilih sebagai anggota FGD. c. Menentukan waktu dan tempat pelaksanaan FGD. FGD direncanakan di lakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul dikarenakan Dinas Kesehatan merupakan pangkalan dari SBH sehingga responden telah terbiasa dengan lingkungan. Tempat yang digunakan di set seperti huruf U agar lebih mudah dalam proses diskusi. Pelaksanaan kegiatan FGD pada bulan Januari, dikarenakan pada bulan tersebut responden pada umumnya tidak sedang ujian.

8 30 d. Melakukan perjanjian dengan responden untuk pelaksanaan kegiatan FGD. Perjanjian dilakukan melalui Dewan Saka SBH sebagai pengurus harian SBH. e. Pelaksanaan FGD Pelaksanaan FGD dilakukan sendiri oleh peneliti dengan melibatkan beberapa asisten untuk membantu mempersiapkan alat bantu dan alat peraga yang dibutuhkan seperti papan tulis, meja, kursi dan peralatan lain. Pelaksanaan FGD peneliti memandu dengan panduan FGD dan panduan pertanyaan FGD yang dilengkapi tape recorder untuk merekam proses FGD. G. Analisis Data Kegiatan analisis data pada penelitian kualitatif dilakukan sejak awal penelitian dilakukan. Secara umum menurut Neuman (2000:426) analisis data merupakan pencarian pola-pola dalam data meliputi perilaku yang muncul, objek-objek atau badan pengetahun. Menurut Creswell (2012:237) tahapan dalam proses analisis data kualitatif meliputi mengumpulkan data, memepersiapkannya untuk analisis data, membaca data, membuat kode data, memberikan kode teks untuk diskripsi yang digunakan dalam laporan dan memberikan kode teks untuk tema yang digunakan dalam laporan penelitian (Ahmadi, 2014).

9 31 Adapun langkah-langkah analisis data meliputi : a. Mentranskrip Wawancara Selama penghimpulan data dilapangan peneliti menghimpun teks atau kata-kata melalui wawancara dengan partisipan menggunakan alat bantu. Hal tersebut pelu dirubah kedalam transkrip untuk kepentingan analisis. Proses transkrip ini akan di pihak ketigakan oleh peneliti melihat proses tersebut memakan waktu lama. b. Pengodean Terbuka Kegiatan pengodean terbuka adalah kegiatan memberi kesimpulan dari beberapa kalimat yang telah ditulis dari hasil wawancara dengan memberi warna lain atau kode tertentu untuk kemudian dikelompokkan. Kegiatan ini memudahkan dalam melakukan pengelompokan sesuai kategori. c. Pengodean Kategori Pada kegiatan pengodean kategori peneliti mulai mengelompokkan hasil dari pengodean terbuka menjadi kategori-kategori yang lebih luas. Selama pengodean kategori, seorang peneliti menanyakan tentang sebab akibat, kondisi dan interaksi, strategi dan proses, dan mencari kategori dan konsep yang terkelompok bersama-sama. d. Pengodean Tema Selama pengodean ini, tema-tema utama atau konsep-konsep utama akhirnya mengarahkan pencarian oleh peneliti. Pada tahap ini hanya akan memunculkan beberapa tema-tema besar sebagai hasil dari pengelompokan tahap sebelumnya.

10 32 e. Menggabungkan teori dan mengembangkan dengan pengetahuan sebelumnya. f. Pengujian data dengan teori lain. g. Pembuatan laporan termasuk kutipan wawancara dan FGD. H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan adalah : 1. Mengajukan surat pengantar dari Lembaga Pendidikan untuk penelitian. 2. Melakukukan proses perijinan penelitian lokasi. Peneliti melakukan permohonan penelitian dengan surat pengantar dari Institusi Pendidikan UMY di Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal sebagai lembaga legal pemberi ijin penelitian. 3. Menindaklanjuti Surat Ijin Penelitian ke Dinas Kesehatan dan Dinas terkait. 4. Menindaklanjuti Surat Ijin Penelitian ke Puskesmas lokasi penelitian. I. Etika Penelitian Kode etik adalah norma yang berlaku bagi kelompok tertentu sebagai dasar untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Penelitian berhubungan dengan manusia atau masyarakat langsung, sehingga perlu memperhatikan etika penelitian (Machfoedz, 2013).

11 33 Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1031/Menkes.SK/VII/2005 tentang prinsip dasar etika penelitian meliputi 1. Prinsip menghormati hak dan martabat manusia Prinsip ini merupakan bentuk penghormatan terhadap hak dan martabat manusia sebagai pribadi yang memiliki kebebasan berkehendak atau memilih dan sekaligus bertanggungjawab secara pribadi terhadap keputusannya sendiri. Dalam hal ini peneliti akan memberikan informed concent utuk kesediaan kepada responden dalam keterlibatan penelitian. 2. Prinsip etik berbuat baik ( beneficence) Prinsip ini meyangkut kewajiban membantu oranglain dengan mengupayakan manfaat maksimal dengan kerugian minimal. Keikutsertaan subyek manusia dalam penelitian kesehatan dimaksudkan untuk membantu tercapainya tujuan penelitian yang dilakukan. Kerugian yang mungkin muncul pada penelitian ini adalah perbedaan pengetahuan responden yang bermacam-macam tentang program yang memungkinkan responden malu. Namun kemampuan peneliti untuk memngaburkan persepsi peserta lain dapat meminimalkan kerugian tersebut. 3. Prinsip etik keadilan Prinsip etik keadilan mengacu pada keadilan etik untuk memperlakukan setiap orang sama. Prinsip keadilan menyangkut keadilan distributif yang mensyaratkan pembagian seimbang dalam beban dan manfaat yang diperoleh dari keikut sertaan penelitian. Perbedaan dalam

12 34 distribusi beban dan manfaat hanya di benarkan jika didasarkan pada perbedaan relevan. Penelitian ini memperlakukan subyek sama karena penelitian ini bertujuan melihat sejauh mana implmentasi program. Serta kegiatan melibatkan seluruh anggota kelompok.