Oleh: Dedi Rosadi Guru MIS Ulee Reuleung, Dewantara Abstrak. Kata kunci: hasil belajar, problem posing, hama, gulma, penyakit tanaman
|
|
- Irwan Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 71 Penerapan Model Pembelajaran PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HAMA, GULMA, DAN PENYAKIT TANAMAN DI KELAS VIII MTsS ULEE TUTUE KABUPATEN ACEH UTARA Oleh: Dedi Rosadi Guru MIS Ulee Reuleung, Dewantara Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya peningkatan hasil belajar, aktivitas guru dan siswa serta respon siswa melalui penerapan model pembelajaran problem posing pada pokok bahasan, hama, gulma, dan penyakit tanaman pada siswa kelas VIII MTsS Ulee Tutue Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa tes akhir tindakan setiap siklus, hasil observasi aktivitas guru dan siswa. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas VIII 2 yang berjumlah 20 siswa. Analisis data menggunakan rumus persentase. Hasil analisis data diperoleh nilai ketuntasan tes akhir tindakan siklus I belum berhasil, sehingga dibutuhkan pelaksanaan siklus II dan diperoleh data bahwa keberhasilan tes akhir tindakan siklus II adalah 85%, sehingga criteria keberhasilan pembelajaran sudah tercapai dengan peningkatan 15%. Respon siswa melalui penerapan model pembelajaran problem posing pada pokok bahasan hama, gulma dan penyakit tanaman positif, hal ini terlihat dari tingkat keaktifan dan kesulitan soal yang dibuat siswa. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII 2 melalui penerapan model pembelajaran problem posing. Kata kunci: hasil belajar, problem posing, hama, gulma, penyakit tanaman Abstract The purpose of this research is to know the effort of improving the learning result, the activity of teacher and student and student response through
2 Dedi Rosadi 72 applying of problem posing model in subject matter, pest, weed, and plant diseases at grade VIII student of MTsS Ulee Tutue North Aceh regency. This research is a qualitative research, with Classroom Action Research type (PTK). This research was conducted in two cycles. The data collected in this research is in the form of the final test of each cycle action, the observation result of teacher and student activity. The data source of this research is the students of class VIII2 which amounted to 20 students. Data analysis using percentage formula. The result of data analysis obtained by the final test value of the first cycle action has not succeeded, so it needs implementation of cycle II and obtained the data that the success of the final test of action cycle II is 85%, so the criteria of success of learning has been achieved with 15% increase. Student response through applying learning problem posing model on the subject of pests, weeds and positive plant diseases, this can be seen from the level of liveliness and difficulty of the problems made by students. It can be concluded that there is an increase in student learning outcomes of class VIII2 through the application of problem posing learning model. Keywords: learning outcomes, problem posing, pests, weeds, plant diseases A. Pendahuluan Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti melalui observasi kelas dan wawancara dengan guru mata pelajaran biologi pada tahun menunjukkan bahwa hasil belajar biologi siswa kurang optimal. Hal ini terlihat dengan nilai biologi materi hama, gulma, dan penyakit tanaman pada tahun pelajaran dimana nilai terendah yang diperoleh siswa 4,50 sedangkan nilai tertinggi yaitu 8,00. Dengan nilai rata-rata yang didapatkan siswa 5,50 sedangkan asumsi KKM yang ditetapkan sekolah untuk pelajaran biologi yaitu 6,50. Selain itu, persentase ketuntasan siswa belajar pada materi tersebut juga masih rendah yaitu hanya 60% siswa yang tuntas dan 40% tidak tuntas. Asumsi dasar yang menyebabkan hasil belajar biologi siswa kurang optimal adalah pemilihan metode pembelajaran dan kurangnya peran serta keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar (PBM). Penyebabnya adalah model pembelajaran yang digunakan masih dengan metode ceramah dimana dalam model pembelajaran tersebut guru saja yang terlihat aktif sedangkan siswa hanya mendengar, mencatat dan dibagian terakhir siswa diberi
3 73 Penerapan Model Pembelajaran kesempatan untuk bertanya. Akibat dari kegiatan pembelajaran tersebut sehingga menjadikan siswa malas untuk belajar. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu dikembangkan suatu metode pembelajaran yang salah satunya dikenal dengan metode problem posing. Melalui pemilihan metode pembelajaran tersebut diharapkan sumber informasi yang diterima siswa dapat meningkatkan peran serta dan keaktifan siswa dalam mempelajari dan menelaah ilmu. Penerapan model pembelajaran problem posing untuk mata pelajaran biologi di MTsS Ulee Tutue diharapkan lebih efektif, karena siswa akan belajar lebih aktif dalam berpikir dan memahami materi secara berkelompok. Selain itu, siswa dapat lebih mudah menyerap materi pelajaran, serta kematangan pemahaman terhadap materi pelajaran. Kelebihan pembelajaran dengan dengan metode problem posing dibandingkan metode lainnya yaitu karena kegiatan pembelajaran tidak terpusat pada guru, tetapi dituntut keaktifan siswa, minat siswa dalam pembelajaran biologi lebih besar dan siswa lebih mudah memahami soal karena dibuat sendiri sehingga dengan membuat soal dapat menimbulkan dampak terhadap kemampuan siswa dan memunculkan ide yang kreatif. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul penelitian sebagai berikut: Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hama, Gulma, dan Penyakit Tanaman di Kelas VIII MTsS Ulee Tutue Kabupaten Aceh Utara. B. LANDASAN TEORITIS 1. Hakikat Belajar Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan sebagainya. Dalam pengertian lain dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju perkembangan pribadi seutuhnya (Sardiman, 2001). Oemar Hamalik (2001), menjelaskan bahwa belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan suatu hasil atau
4 Dedi Rosadi 74 tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu yaitu mengamati. Menurut Fudyartanto (2002), belajar adalah usaha sadar dari individu untuk memahami dan menguasai pengetahuan dan ketrampilan, sikap-sikap dan nilai-nilai, guna meningkatkan kualitas tingkah lakunya dalam rangka mengembangkan kepribadiannya. Belajar merupakan serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik (Djamarah, 2000). Belajar merupakan proses orang memperoleh kecakapan, ketrampilan, dan sikap. Belajar dimulai dari masa kecil sampai akhir hayat seseorang. Rasullullah SAW, menyatakan dalam salah satu hadistnya bahwa manusia harus belajar sejak dari ayunan hingga liang lahat, para ahli jiwa pendidikan menekankan supaya pembentukan perilaku yang baik sudah dimulai pada masa kecil, seperti membiasakan tidur lebih cepat, belajar renang, lari, olahraga, membiasakan agar jangan meludah ditempat umum, jangan membelakangi dimana ada orang lain, jangan berdusta, jangan suka bersumpah, baik benar ataupun salah, menghormati kedua orang tua, menghormati orang yang lebih tua, menyayangi adik-adik yang berumur di bawahnya (Yamin, 2006). Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan kegiatan atau aktifitas yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang dilakukan karena suatu usaha sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku. 2. Model Pembelajaran Problem Posing Problem posing merupakan istilah bahasa inggris, sebagai padanan katanya digunakan istilah pembentukan soal selanjutnya arti dari pembentukan soal adalah membuat/menyusun atau mengerjakan soal dari suatu situasi yang tersedia, baik dilakukan sebelum, ketika atau setelah pemecahan masalah (Suyanto & Sutinah, 2002). Selanjutnya Silver (dalam Hajar, 2001) menjelaskan problem posing memiliki beberapa pengertian. Pertama, problem posing adalah pengajuan soal sederhana atau perumusan ulang suatu soal yang ada dengan beberapa
5 75 Penerapan Model Pembelajaran perubahan agar lebih sederhana dan dapat dipahami dalam rangka menyelesaikan soal yang rumit. Kedua, perumusan soal yang berkaitan dengan syarta-syarat pada soal-soal yang telah diselesaikan dalam rangka mencari alternatif penyelesaian atau alternatif soal yang masih relevan. Sedangkan pengertian yang ketiga, perumusan soal atau pembentukan soal dari suatu situasi yang tersedia, baik yang dilakukan sebelum atau ketika atau sesudah menyelesaikan suatu soal. Model pembelajaran problem posing dikembangkan tahun 1997 oleh Lyn D. English, dan pada awalnya diterapkan pada mata pelajaran matematika. Selanjutnya pendekatan pembelajaran ini dikembangkan pada mata pelajaran yang lain. Menurut Suyitno dan Sutinah, (2004) pembelajaran problem posing diaplikasikan dalam tiga bentuk aktifitas kognitif yaitu ; a. Presolution posing, yaitu peserta didik membuat pertanyaan berdasarkan pernyataan yang dibuat oleh guru. b. Within Solution posing yaitu peserta didik memecah pertanyaan tunggal dari guru menjadi sub-sub pertanyaan yang relevan dengan pertanyaan dari guru. c. Post solution posing yaitu peserta didik membuat soal yang sejenis, seperti yang dibuat oleh guru. Berdasarkan penjelasan diatas, pendekatan problem posing pada prinsipnya adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mewajibkan para siswa untuk mengajukan soal sendiri melalui pelajaran soal (berlatih soal secara sendiri). Menurut J. Riberu dalam Rooijokker (2006) dalam problem posing ini cara pendekatan yang dianjurkan adalah dari bermacam-macam segi, merumuskan masalah lalu mencari pemecahan masalah melalui berbagai macam jalan. Garis besar cara pendekatan ini adalah sebagai berikut: a. Penyadaran masalah Pada awal pengajaran kita berusaha agar peserta didik sadar adanya suatu masalah. Oleh karena itu kita perlu melakukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Hal ini dapat ditempuh dengan jalan: 1). Mengemukakan beberapa fakta yang menonjol sebagai gejala dari suatu
6 Dedi Rosadi 76 masalah, 2) Memanfaatkan berita-berita, dan 3) Pengumpulan pendapat peserta didik. b. Analisa masalah Kalau peserta didik sudah sadar akan adanya masalah maka peserta didik dapat diajak untuk menelaah masalah itu lebih lanjut, yang perlu diperhatikan ialah aspek-aspek masalah, latar belakang sebab pelaku dan ruang serta waktu sekitar masalah. c. Perumusan masalah Sesudah masalah dianalisa umumnya peserta didik mulai mendapat gambaran yang lebih menyeluruh dan lebih terpadu tentang suatu masalah. Oleh sebab itu ia lebih mampu merumuskan dengan singkat dan padat apa sebenarnya masalahnya. d. Pemecahan masalah Sesudah masalah dianalisa dan dirumuskan mulailah peserta didik dirangsang untuk mencari pemecahan yang sebaik-baiknya. Tiap pemecahan ini berlangsung akan muncul cara yang mana yang paling tepat kekuatan,kelemahan serta kemungkinan penyelesaianya. e. Perumusan pemecahan masalah Sesudah alternatif pemecahan masalah dipilih, peserta didik dapat merumuskan secara singkat cara pemecahan yang dipilih itu. 3. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Problem Posing Pendekatan problem posing merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pembentukan masalah (soal). Artinya melalui membuat dan menyelesaikan soal secara mandiri siswa dapat menguasai materi yang diajarkan. Menurut Hajar (2001) pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing biasanya diawali dengan penyampain teori atau konsep. Penyampaian materi biasanya biasanya menggunakan metode ekspositori. Setelah itu pemberian contoh soal dan pembahasannya. Selanjutnya memberikan contoh, pemberian contoh bagaimana membuat masalah dari masalah yang ada dan menjawabnya. Kemudian siswa diminta belajar dengan problem posing. Mereka diberi kesempatan belajar individu atau kelompok. Setelah memberikan contoh membuat masalah dari situasi yang tersedia, siswa tidak perlu lagi diberikan
7 77 Penerapan Model Pembelajaran contoh. Penjelasan kembali contoh, bagaimana cara mengajukan soal dan menjawabnya bisa dilakukan, jika sangat diperlukan. Penilaian dapat dilakukan dengan cara siswa mengajukan soal yang sejenis atau setara dengan soal yang telah dibahas. Melalui tugas membuat soal yang setara dengan soal yang sudah ada, kita mengetahui bagaimana siswa mengganti variabel - variabel lalu mencari variabel yang ditanyakan. Bagi siswa yang mempunyai daya nalar diatas rata-rata, mereka akan tertantang untuk membuat tambahan informasi dari informasi yang disediakan. Sehingga pertanyaan yang diajukan memiliki jawaban yang lebih kompleks. Sedangkan bagi anak yang mempunyai kemampuan biasa, akan memberikan kemudahan untuk membuat soal dengan tingkat kesukaran sesuai dengan kemampuannya (Hajar, 2001). Berdasarkan penjelasan diatas, langkah-langkah pembelajaran problem posing dapat diigambarkan sebagai berikut. a. Memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran Sebelum memulai pelajaran guru harus memotivasi siswa untuk belajar. Motivasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik itu dengan mengajukan pertanyaan - pertanyaan atau mendemonstrasi didepan kelas. Dengan kegiatan ini ini diharapkan dapat menarik perhatian siswa untuk mempelajari materi yang akan diajarkan. Selanjutnya guru menyampaikan apa tujuan mempelajari materi tersebut. b. Penyampaian Materi Guru menyajikan materi pelajaran kepada siswa. Penyajian materi dapat dilakukan dengan menggunkan metode ekspositori. Penggunaan alat peraga untuk memperjelas konsep sangat disarankan. Karena dengan penggunaan media siswa akan lebih cepat memahami materi yang disajikan. c. Memberikan contoh soal Guru memberikan contoh-contoh soal yang berhubungan dengan materi yang diajarkan. Contoh-contoh soal yang diberikan mewakili semua materi yang dibahas. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasan. Selanjutnya guru menjelaskan
8 Dedi Rosadi 78 bagaimana membuat masalah atau soal berdasarkan soal yang telah diberikan. d. Pembentukan masalah (problem posing) Guru membimbing siswa untuk membuat masalah (soal) dari masalah yang telah diberikan oleh guru. Kemudian masing-masing siswa diminta untuk menjawab/menyelesaikan permasalah yang telah dibuat. Kegiatan ini juga dimungkinkan untuk dikerjakan secara berkelompok. Selanjutnya secara acak siswa-siswa diminta menyajikan dan menyelesaikan permasalahan kedepan kelas. Dalam hal ini, guru dapat menentukan peserta didik secara selektif berdasarkan bobot soal yang diajukan oleh peserta didik. Berikutnya guru merefleksi soal-soal yang sudah dibuat oleh siswa dan memberikan informasi lebih lanjut tentang soal-soal yang dibuat oleh siswa. e. Evaluasi Guru mengadakan evaluasi dan memberikan soal-soal untuk dikerjakan dirumah. 4. Pokok Bahasan Hama, Gulma, dan Penyakit Tanaman 1) Hama Yang dimaksud dengan hama ialah semua binatang yang mengganggu dan merugikan tanaman yang diusahakan manusia (Pracaya, 2003: 5). Hama tanaman sering disebut serangga hama (pest) atau dalam dunia pertanian dikenal sebagai musuh petani (Rukmana, 2002:14). Para ahli pertanian membuat beberapa versi pengertian (definisi) hama tanaman, diantaranya sebagai berikut: 1. Organisme jahat yang mempunyai kemampuan untuk merusak, mengganggu, atau merugikan organisme lainnya (inang); 2. Organisme yang memusuhi (merugikan) kesejahteraan manusia; 3. Setiap spesies organisme yang dalam jumlah besar tidak kita kehendaki kehadirannya; 4. Organisme yang merugikan dari segi pandangan manusia; 5. Organisme hidup yang merupakan saingan kita dalam memenuhi kebutuhan pangan dan pakaian, ata menyerang kita secara langsung.
9 79 Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan pernyataan (pendapat) di atas, hama tanaman dalam arti luas adalah semua organisme atau binatang yang karena aktivitas hidupnya merusak tanaman sehingga menimbulkan kerugian ekonomi bagi manusia. Ada beberapa golongan hama yang biasanya menyerang tanaman budidaya yaitu: golongan Serangga, golongan Mamalia, golongan Binatang Lunak, dan golongan Aves (Burung). Seluruh ataupun sebagian tanaman yang terserang hama dapat mengalami penurunan fungsi atau bahkan tidak berfungsi sama sekali proses metabolisme (fisiologis) pada tubuh tanaman tersebut, sehingga pertumbuhannya tidak normal dan bahkan berakhir dengan kematian tanaman. Beberapa contoh akibat serangan hama pada tanaman adalah sebagai berikut (Rukmana, 2002): a. Serangan hama pada bagian akar tanaman menyebabkan proses penyerapan unsur hara, air, dan lain-lain terganggu. b. Serangan hama pada bagian batang atau cabang dan rangitng menyebabkan pengangkutan (transportasi) zat makanan terganggu atau terhenti sama sekali sehingga tanaman menjadi layu atau mati. c. Serangan hama pada bagian daun dapat menyebabkan proses fotosintesis terganggu (terhambat). d. Serangan hama pada bagian buah atau biji dapat menyebabkan buah rusak ataupun bijinya hampa. Hama adalah hewan yang mengganggu atau merusak tanaman sehingga pertumbuhan dan perkembangannya terganggu. Hama dapat merusak tanaman secara langsung maupun tidak langsung. Hama yang menyerang tanaman ada beraneka ragam, misalnya wereng, gangsir, tikus, ulat tanah, lalat buah, walang sangit, dan kutu. Contoh hewan yang termasuk hama antara lain sebagai berikut. 1. Wereng Wereng adalah sejenis kepik yang menyerang tumbuhan dan menyebabkan daun dan batang menjadi berlubang-lubang. Jika serangannya parah maka daun akan menguning, kering, dan akhirnya mati. Wereng dapat dikendalikan secara kimiawi, misalnya dengan penyemprotan menggunakan insektisida.
10 Dedi Rosadi Gangsir Gangsir merupakan binatang yang sering menyerang tanaman yang masih muda, misalnya tanaman yang baru dipindah dari persemaian. Gigitan gangsir menyebabkan tanaman mati karena batangnya putus atau patah. Potongan pangkal batang itu biasanya tidak dimakan tapi hanya diputus. Serangan gangsir biasanya terjadi pada malam hari.mpencegahan yang dapat dilakukan antara lain dengan tidak menanam bibit yang terlalu muda karena disukai gangsir. Adapun pengendalian terhadap gangsir dapat dilakukan dengan menyiram larutan insektisida pada liang gangsir kemudian ditutup dengan tanah. 2. Lalat buah Lalat buah biasanya menyerang tanaman pada waktu musim hujan. Lalat betina menusuk buah-buahan dengan alat peletak telur untuk memasukkan telurnya ke dalam daging buah. Telur akan menetas dan menjadi belatung yang memakan buah tersebut sehingga buah akan busuk dan rusak 4. Walang sangit Walang sangit merupakan serangga hama tanaman padi. Setiap kali bertelur, serangga betina dapat menghasilkan butir telur. Telurtelur tersebut diletakkan pada daun bendera tanaman padi. Telur yang telah menetas akan menjadi nimfa yang berwarna hijau dan berangsur-angsur menjadi coklat. Nimfa dan imago menyerang buah padi yang sedang matang susu dengan cara menghisap cairan buah sehingga menyebabkan buah menjadi hampa. 2) Gulma Gulma adalah tumbuhan yang merugikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Gulma dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu : tekitekian, rumput-rumputan, dan gulma daun lebar (Anonim, 2008). Ketiga kelompok gulma memiliki karakteristik tersendiri yang memerlukan strategi khusus untuk mengendalikannya. Gulma adalah tanaman pengganggu tanaman budi daya. Berbeda dengan hama dan penyakit tanaman, pengaruh yang diakibatkan oleh gulma tidak terlihat secara langsung dan berjalan lambat. Namun, secara
11 81 Penerapan Model Pembelajaran keseluruhan kerugian yang ditimbulkan sangat besar. Gulma mampu berkompetisi kuat dengan tanaman budi daya untuk memenuhi kebutuhan unsur hara, air, sinar matahari, udara, dan ruang tumbuh. Contoh tumbuhan yang termasuk gulma, yaitu rumput teki, tanaman paku-pakuan, dan enceng gondok. 3) Penyakit Tanaman Tanaman dikatakan sakit bila ada perubahan seluruh atau sebagian organ-organ tanaman yang menyebabkan terganggunya kegiatan fisiologis sehari-hari. Secara singkat penyakit tanaman adalah penyimpangan dari keadaan normal (Pracaya, 2003: 320). Suatu tanaman dapat dikatakan sehat atau normal jika tanaman tersebut dapat menjalankan fungsi-fungsi fisiologis dengan baik, sepertipembelahan dan perkembangan sel, pengisapan air dan zat hara, fotosintesis dan lain-lain. Gangguan pada proses fisiologis atau fungsi-fungsi tanaman dapat menimbulkan penyakit. Rahmat Rukmana dan Sugandi Saputra (2005: 11) menyatakan, Penyakit tanaman adalah sesuatu yang menyimpang dari keadaan normal, cukup jelas menimbulkan gejala yang dapat dilihat, menurunkan kualitas atau nilai ekonomis, dan merupakan akibat interaksi yang cukup lama. Tanaman sakit adalah suatu keaadaan proses hidup tanaman yang menyimpang dari keadaan normal dan menimbulkan kerusakan. Makna kerusakan tanaman adalah setiap perubahan pada tanaman yang menyebabkan menurunya kuantitas dan kualitas hasil. Penyakit pada tanaman budidaya biasanya disebabkan oleh Cendawan, Bakteri, Virus dan faktor lingkungan (iklim, tanah, dan lainlain). Cendawan dapat juga disebut jamur. Cendawan adalah suatu kelompok jasad hidup yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi karena mempunyai dinding sel, tidak bergerak, berkembang biak dengan spora, tetapi tidak mempunya klorofil. Cendawan tidak mempunyai batang, daun, akar, dan sistem pembuluh seperti pada tumbuhan tingkat tinggi. Bakteri adalah salah satu jenis mahluk kecil (organisme) yang sebagian besar termasuk saprofit (numpang hidup di dalam tubuh mahluk lain, tidak merugikan dan menguntungkan mahluk lain tersebut).
12 Dedi Rosadi 82 Virus adalah pathogen obligat (hanya hidup dan berkembang biak dalam organisme hidup). Ukuran virus amat kecil (submikroskopik) dan terdiri atas komposisi kimia, yaitu protein dan nucleic acid. Virus bersifat parasitic dan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit pada semua bentuk organisme hidup. Penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan biasanya diakibatkan oleh ketidaksesuaian kondisi lingkungan tempat tanaman tumbuh dengan kondisi lingkungan yang menjadi habitat asli tanaman, sehingga tanaman tumbuh tidak sehat atau tidak normal. Gejala penyakit akibat faktor lingkungan biasanya mirip dengan gejala penyakit akibat dari mahluk hidup, perbedaannya adalah penyakit akibat faktor lingkungan tidak menular (Rukmana, 2005). Penyakit tanaman yang merupakan suatu penyimpangan atau abnormalitas tanaman amat beragam bentuknya, misalnya keriput daun, kuning pucat, bercak-bercak coklat dan busuk. Akibatnya, tanaman tidak mampu melakukan proses fotosintesis secara maksimal. Gangguan tersebut menyebabkan gangguan ekonomis, berupa penurunan kuantitas dan kualitas hasil. Semua bagian tanaman berpotensi diserang penyakit sehingga tanaman tersebut sakit. Tangkai bunga atau buah berubah warna dari hijau menjadi kuning, bahkan diikuti dengan terjadinya gugur bunga atau buah. Akar tanaman kubis-kubisan (Cruciferae) yang membengkak dan berbintilbintil mirip gada sehingga tidak mampu menghisal air dan unsure hara merupakan pertanda diserang penyakit akar bengkak. Berbagai contoh penyakit tanaman antara lain sebagai berikut. a. CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) CVPD adalah penyakit yang merusak pembuluh tapis batang tanaman jeruk. Penyakit CVPD disebabkan oleh virus. b. TMV (Tobacco Mozaic Virus) TMV adalah virus mosaik yang menyerang tanaman tembakau. Daun tanaman tembakau yang terserang virus mosaik menjadi berwarna belang hijau muda sampai hijau tua. Ukuran daun menjadi relatif lebih kecil dibandingkan dengan ukuran daun normal. Apabila tanaman muda terserang virus ini, pertumbuhan tanaman terhambat dan akhirnya kerdil.
13 83 Penerapan Model Pembelajaran c. Penyakit bulai Penyakit ini biasanya menyerang tanaman jagung. Penyebabnya adalah jamur dengan penyebaran menggunakan spora yang diterbangkan oleh angin. d. Penyakit virus belang Penyakit ini biasanya menyerang tanaman kedelai. Penyebabnya adalah virus dengan penyebaran melalui perantaraan angin. e. Penyakit kerdil rumput Penyakit ini biasanya menyerang tanaman padi. Penyebabnya virus dengan penyebaran melalui perantaraan hama wereng. Pengendalian penyakit ini dilakukan dengan jalan mengendalikan hewan perantaranya, yaitu wereng. Cara pengendalian tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Menanam padi yang tahan terhadap hama wereng (VUTW). 2. Memutuskan daur perkembangbiakan wereng. 3. Menanam padi secara serentak dalam areal yang luas dengan jenis padi yang ditanam sama. 4. Membunuh wereng secara langsung menggunakan insektisida dengan dosis yang tepat. C. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Rustam dan Mundilarto (2004) PTK memiliki karakteristik yaitu masalah berawal dari guru, tujuannya memperbaiki pembelajaran, metode utama adalah refleksi diri dengan tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian,dan fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran serta guru bertindak sebagai pengajar dan peneliti.
14 Dedi Rosadi 84 Adapun tahapan PTK dapat dilihat pada gambar berikut: Persiapan Data Awal Perencanaan Refleksi Observasi Tindakan Refleksi Refleksi Perencanaan Ulang Tindakan
15 85 Penerapan Model Pembelajaran D. PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian mulai perencanaan, pelaksanaan, observasi, wawancara, catatan lapangan, dan refleksi ternyata pembelajaran dengan problem posing mendapat tanggapan positif dari siswa. Selain itu pembelajaran yang digunakan mampu menumbuhkan minat belajar sehingga mereka lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu juga ditemukan bahwa pemahaman siswa kelas VIII2 MtsS Ulee Tutue Aceh Utara telah mengalami peningkatan pada pokok bahasan hama, guma, dan penyakit tanaman setelah diterapkan pembelaran dengan model problem posing. Pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal tes awal masih kurang, untuk itulah pemberian tindakan dilakukan lewat pembelajaran dengan pembelajaran problem posing untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi hama, gulma, dan penyakit tananam. Pemberian tindakan ini belum memberikan hasil yang memuaskan, hal ini terlihat pada tes akhir siklus I dimana persentase hasil tes belum mencapai kriteria yang ditetapkan, yaitu 70% siswa telah mencapai skor >60. Namun kriteria proses telah mencapai hasil yang baik, dimana persentase rata-rata hasil observasi kegiatan guru adalah 93,63% sedangkan skor persentase rata-rata hasil observasi siswa adalah 84,54%. Setelah dilaksanakan siklus II persentase hasil tes telah mengalami peningkatan yaitu 80% siswa telah mencapai skor 60 sehingga kriteria hasil telah mencapai kriteria yang ditetapkan. Sedangkan kriteria proses pada siklus II adalah baik, dimana persentase rata-rata hasil observasi kegiatan guru adalah 93,63% sedangkan persentase hasil observasi kegiatan siswa adalah 91,81%. Meningkatnya pemahaman siswa disebabkan siswa sudah dapat membuat soal dalam kelompok belajarnya. E. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah penulis lakukan dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Pembelaran problem posing pada pokok bahasan hama, gulma, dan
16 Dedi Rosadi 86 penyakit tanaman pada siswa kelas VIII MTsS Ulee Tutue telah mengalami peningkatan yang diharapkan peniliti, hal ini terlihat dari hasil nilai yang diperoleh siswa. 2. Aktifitas guru menjadi lebih baik, teratur dan terencana, demikian juga dengan siswa setelah penerapan model pembelajaran dengan problem posing yang melibatkan siswa secara langsung dengan pemberian LKS membuat siswa sangat antusias dan bersemangat dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa sudah bisa bekerja sama dalam menyelasikan soal-soal. 3. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran problem posing yang diterapkan pada materi hama, gulma, dan penyakit tanaman adalah posistif karena siswa senang dalam mengikuti pelajaran tersebut. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah disebutkan diatas, maka dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut : 1. Guru biologi dapat menerapkan pembelajaran model problem posing pada materi hama, gulma, dan penyakit tanaman. 2. Diharapkan guru mata pelajaran biologi untuk dapat menerapkan pembelajaran tersebut pada materi-materi biologi yang lain, karena upaya tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa. 3. Pada pembelajaran ini guru perlu menggali pengetahuan yang dimiliki oleh siswa untuk dapat merancang dan mengimplementasikan rencana pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan siswa. 4. Bagi guru yang menerapkan pembelajaran problem posing disarankan melakukan pengaturan waktu yang tepat dalam pelaksanaannya. 5. Peneliti lain yang ingin melakukan penelitian pembelajaran dengan model problem posing untuk melakukannya pada materi lain. DAFTAR PUSTAKA Djamarah, S.B. (2000). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Fudyartanto. (2002). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Yogyakarta: Global Pustaka Utama.
17 87 Penerapan Model Pembelajaran Hajar. (2001). Problem Posing (Belajar dari Masalah Membuat Masalah). Diakses 17 Juni Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Persada. Pracaya. (2003). Hama Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya: Depok. Rooijokker, A. (2006). Mengajar dengan Sukses Petunjuk untuk Merencanakan dan Menyampaikan Pelajaran. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia. Rukmana, R. (2002). Hama Tanaman dan Teknik Pengendalian. Yogyakarta: Kanisius. Rustam dan Mundilarto. (2004). Penelitian dan Tindakan Kelas. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, Ditjen Dikti. Sardiman. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: Raja Grafindo Persada. Suyanto, Bagong dan Sutinah. (2002). Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana Yamin, M. (2006). Profesionalisme Guru dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada press.
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.2
1. TMV merupakan virus yang menyerang tanaman SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.2 Padi Jagung Gandum Tembakau Kunci Jawaban : D TMV (Tobacco Mosaic VirusI) merupakan
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.1
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.1 1. Berikut ini yang merupakan tanda bahwa tanaman dirusak oleh cacing, kecuali.. Bintil akar B. Bercak akar Busuk akar Lubang pada
Lebih terperinciUntuk mengatasi serangan hama tikus, dapat dilakukan cara cara sebagai berikut:
Berikut merupakan beberapa contoh hama. a. Tikus Tikus merupakan hama yang sering kali membuat pusing para petani. Hal ini diesbabkan tikus sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi, mobilitas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hama karena mereka menganggu tumbuhan dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tumbuhan mengalami gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus, bakteri, atau jamur). Hewan dapat disebut
Lebih terperinciMurniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA TERPADU (BIOLOGI) MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs PPTI TAMO Murniati 1,sainab 2 1 Biologi Madrasah Aliyah
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS V SD
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS V SD Serianni Parinduri Guru IPA SD Negeri 197 Simpang Tolang Surel : serianniparinduri@gmail.com
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN Hias Bersih Dakhi SD Negeri 074038, kota Gunungsitoli Abstract: Problems observed in this study is the low learning outcomes
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR AKUNTANSI II PADA POKOK BAHASAN ASET TETAP
PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR AKUNTANSI II Fenny Trisnawati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau E-mail : fenny_tr@yahoo.com
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR Oleh: Venny Eka Putri vennyekaputri882@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciHannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE Burhanuddin, Syamswisna, Reni Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAN Pontianak
Lebih terperinciPeta Konsep. Tujuan Pembelajaran. gulma biologi hama predator. 148 IPA SMP/MTs Kelas VIII. Tikus. Hama. Ulat. Kutu loncat. Lalat. Cacing.
Peta Konsep Hama Tikus Mengidentifikasi hama dan penyakit pada tumbuhan Penyakit Ulat Kutu loncat Lalat Cacing Wereng Burung Virus Bakteri Jamur Pengendalian Hama Gulma Biologis Mekanis Kimia Pola tertentu
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SD NEGERI 37 ALANG LAWEH PADANG Oleh RANTI EFRIZAL NPM 1210013411035 PROGRAM
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN Marya Dalva 1, Gusmaweti 2, Ashabul Khairi 3. 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak
Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran Pendidikan Biologi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 24 Oktober 2015 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SAINS II MELALUI
Lebih terperinciErmei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***
1 IMPROVING STUDENT LEARNING ACTIVITY ON COLLOID SUBJECT BY USING STUDENT WORKSHEET THAT IS BASED ON IDEAL PROBLEM SOLVING IN XI MIA 3 OF SMAN 1 PEKANBARU Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Balusu Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : VIII / Ganjil Tahun Pelajaran : 2015-2016 Standar Kompetensi 3. Memahami
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN Farida¹, Wince Hendri¹, Fazri Zuzano¹ ¹ School Teacher Education,
Lebih terperinciOleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM
Penerapan Model Pembelajaran Metakognitif untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2011/2012 Oleh I Putu Budhi Sentosa, NIM 1015057117 Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang paling baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman kedelai di Indonesia merupakan tanaman pangan penting setelah padi dan jagung. Kedelai termasuk bahan makanan yang mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi.
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG Vivi Anggraini¹, Muhammad Sahnan¹, Muhammad Tamrin¹ Program Studi Pendidikan Guru
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL LEARNING START WITH A QUESTION DI SDN 20 KURAO PAGANG OLEH: MAILIZA NOPERA NPM: 1010013411008
Lebih terperinciINTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No., Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 277-220 (Media Cetak) 277-3921 (Media Online) INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 339 TAMANG
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 339 TAMANG Farida Ariani Damanik Guru IPA SD Negeri 339 Tamang Surel : faridaarianidamanik@gmail.com
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DALAM MATERI ATURAN SINUS DAN COSINUS MELALUI METODE INQUIRY DI KELAS X IPA.1 SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DALAM MATERI ATURAN SINUS DAN COSINUS MELALUI METODE INQUIRY DI KELAS X IPA.1 SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI S. Waltuti 1 1 Guru SMAN 1 Muaro Jambi Abstract: The aim of this
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS Sukarjo SMP Negeri 2 Satu Atap Batang Serangan, kab. Langkat Abstract: This research applies cooperative
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN Oleh: RINDA ZURYUNITA NPM. 1210013411115 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciDepartment of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau
1 THE IMPLEMENTATION OF LEARNING METHOD PLANE PROBLEM TO IMPROVE ACTIVITY AND RESULT OF STUDENT LEARNING ON THE SUBJECT SOLUBILITY AND SOLUBILITY PRODUCT IN CLASS XI MIA 2 SMA ISLAM AS-SHOFA PEKANBARU
Lebih terperinciEFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI Aliran Daeli SMP Negeri 4 Gunungsitoli, kota Gunungsitoli Abstract: Problems in this study is the low quality and student
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI
79 PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI trimulyani020270@gmail.com SD Negeri 009 Air Emas Kecamatan Ukui ABSTRACT The background
Lebih terperinciOleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran kooperatif, snowball throwing, hasil belajar, respon siswa
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VIIB6 SMP Negeri 4 Singaraja Tahun Ajaran 2011/2012 Oleh Ketut Budi Lestari, 1015057101 Jurusan
Lebih terperinciMENGIDENTIFIKASI dan MENGENDALIAN HAMA WERENG PADA PADI. Oleh : M Mundir BP3KK Nglegok
MENGIDENTIFIKASI dan MENGENDALIAN HAMA WERENG PADA PADI Oleh : M Mundir BPKK Nglegok I LATAR BELAKANG Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah semua organisme yang menggangu pertumbuhan tanaman pokok
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI Oleh: DEDE KURNIA YUZA NPM. 1010013411153 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD Oleh: Anggit Sriwidodo, A.Y. Soegeng IKIP PGRI SEMARANG Abstract Learning
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK Suzana 1), Gusmaweti 2), Erwinsyah Satria 1) 1) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU Desi Fitria 1, Pebriyenni 1, Asrul Thaher 2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN 09 SUNGAI GERINGGING Dewi Putri Gani 1, Gusmaweti 2, Pebriyenni 3 1 Program Studi
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI METODE COLEGA MEDIASI. Titin Hartini 18
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI METODE COLEGA MEDIASI Titin Hartini 18 Abstract. A "Colega Mediasi" method is a part of cooperatif learning method which uses
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING
Implementasi Model Pembelajaran... (Ayu Siti Farha) 1 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL KELAS X
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION Edi Suriadi MAS Ulumul Qur an Stabat, kab. Langkat e-mail: esuriadi@yahoo.com Abstract:
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:
PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BENTUK GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA (THE USE FIGURE DRAWING TO INCREASE LEARNING STUDENT S ACHIEVEMENT) Dita Ade Vian Perdana (ditaadevianperdana@yahoo.com)
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER (Improving the third grade student's ability in writing a paragraph by using puzzle as the
Lebih terperinciDepartment of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau
1 THE IMPROVING ACTIVITY AND ACHIEVEMENT OF STUDENT BY USING IDEAL PROBLEM SOLVING STRATEGY ON SOLUBILITY AND SOLUBILITY PRODUCT SUBJECT IN XI MIA 1 OF SMAN 2 PEKANBARU Claudia Oktaviani*, Roza Linda**,
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING Rahmatiah SMP Negeri 33 Makassar Rahmatiah33makassar@gmail.com
Lebih terperinciHALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN
HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KEPALA BERNOMOR STRUKTUR DI SDN 03 BATUNG Disusun Oleh: RENI FIRMASARI
Lebih terperinciPeningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw
Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw 188 Nurdin SMA Negeri 3 Majene nurdin.chem@gmail.com Abstrak Penelitian ini adalah Penelitian Tidakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA Mustokiyah PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya (mustokiyah@gmail.com)
Lebih terperinciKata Kunci : Problem Posing, Prestasi, aktivitas Belajar.
PENINGKATAN PRESTASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE POST SOLUTION POSING PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN DANPERTIDAKSAMAAN LINIER SISWA KELAS X/TPM SMK MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciTHE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT
1 THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT TYPE TO IMPROVE STUDENT S ACTIVITY AND ACHIEVEMENT ON SUBJECT OF COLLOID CLASS XI IPA 1 SMA Negeri 15 PEKANBARU Nurhayati Fardilla *, Rasmiwetti
Lebih terperinciPendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1
Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1 Pendahuluan Penerapan Metode Permainan Tebak Kata dengan Media Gambar untuk Meningkatkan dan Hasil Siswa Kelas IV pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Perkembangan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING Rusmin SMP Negeri 1 Air Joman, kab. Asahan Abstract: The purpose of this study was to determine the
Lebih terperinciRahmawati et al., Metode Problem Solving...
Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pokok Bahasan Menghargai Keputusan Bersama Di SD Darul Hikmah
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru Yuli Kurniati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni 2014 MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN Ayu Ferawati
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DISERTAI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS X-2 SMAN 1 PAKUSARI JEMBER TAHUN 2014 1) Kiftiyah, 2) Sutarto,
Lebih terperinciMachthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...
1 Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Pesawat Sederhana Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VA SDN Rogotrunan 01 Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015
Lebih terperinciII. KERANGKA TEORETIS. Kreativitas sebagai alat individu untuk mengekspresikan kreativitas yang
9 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Berpikir Kreatif Kreativitas sebagai alat individu untuk mengekspresikan kreativitas yang dimiliki sebagai hasil dari kemampuan berpikir kreatif merupakan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI
577 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI 0813 6568 9301 SDN 005 Bukit Timah Dumai ABSTRACT This study aims to describe learning
Lebih terperinciKewords: process skill approach, activities, learning process
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 26 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK Fatmawati, Wince Hendri, Erwinsyah Satria Program
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING Novitana Sundora, Teti Rostikawati, Triasianingrum Afrikani Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta
PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V DENGAN MODEL LEARNING STARTS WITH A QUESTION DI SD NEGERI 33 KANDANG BARU KABUPATEN SIJUNJUNG 1) Mey Elvira, 2) Eman Har, 1) Erwinsyah Satria
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS Dahlia Ningsih 1, Gusmaweti 1, Zulfa Amrina 1. 1) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE SISWA KELAS X TEI DI SMK N 2 PENGASIH INCREASMENT OF STUDENT LEARNING ACTIVITIES
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKANALAT PERAGA PADA SISWA KELAS III SEMESTER II SD NEGERI 67 PAGARALAM
JPPM Vol. 9 No. 2 (2016) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKANALAT PERAGA PADA SISWA KELAS III SEMESTER II SD NEGERI 67 PAGARALAM Cek Rohaya SD Negeri 67 Pagaralam cekrohaya60@yahoo.com
Lebih terperinciMOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING
Postprints Rekognisi: Jurnal Pendidikan dan Kependidikan ISSN 2527-5259 Vol.1 No.1 Desember 2016 MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING Nina Hastina PGSD Universitas Nahdlatul Ulama
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII-B SMP NEGERI 3 PANARUKAN TAHUN
Lebih terperinciFandi Ahmad* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK
Jurnal Sainsmat, September 2016, Halaman 137-142 Vol. V, No. 2 ISSN 2579-5686 (Online) ISSN 2086-6755 (Cetak) http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Pair Checks
Lebih terperinciPENERAPAN GUIDED INQUIRY
PENERAPAN GUIDED INQUIRY DISERTAI MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : PURWO ADI NUGROHO K 4308109
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.B PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.B PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING DI SD KARTIKA 1-11 SIMPANGHARU KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN
PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN Oleh: Widhi Astuti, Rusdiana Indianto PLB FKIP UNS ABSTRACT The purpose is this
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family
4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family Oryzoideae dan Genus Oryza. Organ tanaman padi terdiri atas organ vegetatif dan organ generatif.
Lebih terperinciRAHMAT FAUZI NIM. K
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh : RAHMAT FAUZI NIM. K4306036 Skripsi
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV JURNAL OLEH
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV JURNAL OLEH TIKA FRANSISKA Alben Ambarita Muncarno FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG PERTUMBUHAN TUMBUHAN MELALUI METODE EKSPERIMEN
Peningkatan Prestasi Belajar IPA Melalui Metode Eksperimen (Wiwik Mardiningsih) 77 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG PERTUMBUHAN TUMBUHAN MELALUI METODE EKSPERIMEN Wiwik Mardiningsih SDN Kranji
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PLC MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA SMKN2 WONOSARI
JURNAL TUGAS AKHIR SKRIPSI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PLC MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA SMKN2 WONOSARI DiajukankepadaFakultasTeknik UniversitasNegeri Yogyakarta
Lebih terperinciLINDA ROSETA RISTIYANI K
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh: LINDA ROSETA RISTIYANI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan seperti kecap, tahu, dan tempe. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13
PENINGKATAN PEMAHAMAN AKUNTANSI DAN PARTISIPASI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE PRE SOLUTION POSING Shinta Agustina Siregar Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE
Penerapan Model Think... (Purwan Aksoro) 1 PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN MIKROKONTROLLER DI SMK NEGERI 2 PURWOKERTO
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PQ4R
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review) DI KELAS IV SDN 26 PARAK BURUK PADANG Yuyu Tri
Lebih terperinciAkhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X1 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA YLPI P-MARPOYAN PEKANBARU (Applied
Lebih terperinciPENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V C SD NEGERI 004 TEMBILAHAN KECAMATAN TEMBILAHAN
267 PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V C SD NEGERI 004 TEMBILAHAN KECAMATAN TEMBILAHAN sitiarfiah.sdn004@gmail.com SD Negeri 004 Tembilahan Kecamatan Tembilahan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN Emi Susanti 1), Wince Hendri 2), Erwinsyah Satria 3) 1) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG Tasri Purnanda¹,Gusmaweti 2,Hendra Hidayat 1 1 Program Studi Pendidikan Guru
Lebih terperinciI. Ordo Hemiptera ( bersayap setengah )
Tugas Pengendalian Hama Terpadu Harry Sugestiadi / 0806132041 I. Ordo Hemiptera ( bersayap setengah ) Ciri-ciri dari Ordo Hemiptera yaitu : Tipe mulut menusuk menghisap Mempunyai dua pasang sayap, tebal
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN
111 PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN 2016/2017 Santhy Rahmawati Putri 1, Sri Wahyuni 1, Pudjo
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG Widya Danu Fadilah 1, Edrizon 1, Hendra Hidayat 1 1
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT KELAS III SD NEGERI 11 LOLONG PADANG Rica Azwar 1), Dr. Erman Har, M.Si.
Lebih terperinciOleh ABSTRAK. Kata kunci : Self Regulated Learning (SRL), hasil belajar, respon siswa
Penerapan Model Pembelajaran Self Regulated Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VIII A SMP Bhaktiyasa Singaraja Tahun Ajaran 2012/2013 Oleh Komang Sudadiartharia, NIM 0815051029 Jurusan
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKN DENGAN STRATEGI TRUE OR FALSE DI SD NEGERI 13 SURAU GADANG PADANG
PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKN DENGAN STRATEGI TRUE OR FALSE DI SD NEGERI 13 SURAU GADANG PADANG Nova Lisa 1, Muhammad Sahnan 2, Erwinsyah Satria 1 1 Program
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG
STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG CONTEXTUAL LEARNING STRATEGY FOR IMPROVING LEARNING OUTCOMES
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN INDEX CARD MACHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN INDEX CARD MACHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X Miftahus Surur 1 dan Rike Nor Umamiyatil Urfi 2 Dosen Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)
Peningkatan Kualitas dan Hasil Belajar..(Andelson Memorata) 1 PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM) THE QUALITY AND RESULTS
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO Oleh Eviyanti ABSTRACT This study is an action research aimed to find out
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A PADA SUB POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS BANGUN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBING PROMPTING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 BANGKINANG BARAT TAHUN AJARAN 2011/2012
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN Nurhaidah, Japet Ginting, Suhermi Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciYusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII-3 SMP NEGERI 30 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Yusra Guru Matematika SMP Negeri
Lebih terperinciDepartement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University
1 THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH STRUCTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) APPROACH TO IMPROVE MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT IN CLASS VII 3 SMP NEGERI 16 SIJUNJUNG Nadhilah Andriani
Lebih terperinciAbstract. Keywords : Science, Learning Outcomes, Graphics Card.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS I DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS KARTU DI SDN 04 TARANTANG KECAMATAN LUBUK KILANGAN PADANG Refmaida¹, Gusmaweti², Rona Taula Sari¹ ¹Program
Lebih terperinci