HUBUNGAN KADAR LDL-KOLESTEROL PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KEJADIAN STROKE ISKEMIK DI RSUD DR. MOEWARDI
|
|
- Yuliana Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN KADAR LDL-KOLESTEROL PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KEJADIAN STROKE ISKEMIK DI RSUD DR. MOEWARDI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana Kedokteran Diajukan Oleh : Puput Putri Setyawati J FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
2 ABSTRAK Puput Putri Setyawati, J , Hubungan Kadar LDL-Kolesterol pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Kejadian Stroke Iskemik di RSUD Dr. Moewardi. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta. Latar Belakang: Diabetes melitus memiliki risiko tinggi untuk terbentuknya aterosklerosis, dan terjadinya penyakit kardiovaskuler, terutama penyakit jantung koroner (PJK) dan stroke. Salah satu faktor risiko terjadinya stroke iskemik pada diabetes melitus tipe 2 adalah LDL-kolesterol. Tujuan: Mengetahui hubungan antara kadar LDL -kolesterol pada pasien Diabetes melitus tipe 2 dengan kejadian stroke iskemik di RSUD Dr. Moewardi. Metode: Peneliti melakukan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah pasien diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi stroke iskemik dan pasien diabetes melitus tanpa komplikasi stroke iskemik di RSUD Dr. Moewardi. Tehnik pengambilan sampel dilakukan secara purposive Sampling. Data peneltian diperoleh dari data rekam medis pasien tahun 2008 hingga Analisis statistik dilakukan menggunakan uji t tidak berpasangan. Hasil: Penelitian ini didapatkan sampel sebanyak 90 orang, terdiri dari 45 orang pada kelompok diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi stroke iskemik dan 45 orang diabetes melitus tipe 2 dengan tanpa komplikasi stroke iskemik yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sesuai yang ditetapkan peneliti. Perbedaan rerata kadar LDL-kolesterol untuk diabetes melitus dengan stroke iskemik ± mg/dl dibandingkan tanpa komplikasi stroke iskemik ± mg/dl dengan p= Simpulan: Tidak ada perbedaan kadar LDL pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan stroke iskemik dan tanpa komplikasi stroke iskemik. Kata kunci: kadar LDL, diabetes melitus tipe 2, stroke iskemik ii
3 ABSTRAK Puput Putri Setyawati, J , The Relations Between LDL- Cholesterol Levels in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus with Incidence of Ischemic Stroke in Dr. Moewardi Hospitals. Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Surakarta. Background: Diabetes mellitus have increased risk of atherosclerosis, and cardiovascular disease, especially coronary heart disease (CHD) and stroke. One of the risk factor for incidence of ischemic stroke in type 2 diabetes mellitus is LDL-cholesterol Levels. Objective: To know The relations between LDL-Cholesterol Levels in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus with incidence of ischemic stroke in Dr. Moewardi hospitals. Methods: Researchers conducted an observational study with cross sectional analytic. Subjects were patients with type 2 diabetes mellitus complications of ischemic stroke and patients with diabetes mellitus without complication of ischemic stroke in Regional General Hospital Dr. Moewardi. The sampling conducted in purposive sampling. The data collected from patients medical records from 2008 to Statistical analysis used independent T-test. Results: This study obtained of 90 people as sample, consist of 45 people for group of type 2 diabetes mellitus with complications of ischemic stroke and 45 people with type 2 diabetes mellitus without complication of ischemic stroke who met the inclusion and exclusion criteria were according to the researcher. The difference between the mean levels of LDL-cholesterol for diabetes mellitus with ischemic stroke ± mg/dl compared with no complications of ischemic stroke ± mg/dl with p = Conclusion: There was no difference of LDL-cholesterol in people with type 2 diabetes mellitus with ischemic stroke and people with type 2 diabetes mellitus without complications of ischemic stroke. Key words: LDL levels, type 2 diabetes mellitus, ischemic stroke iii
4
5 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Diabetes telah muncul sebagai masalah sosial yang penting di seluruh dunia, terutama di negara-negara Asia. Menurut Diabetes Atlas of the International Diabetes Federation, prevalensi diabetes di Cina dan Jepang diperkirakan menjadi 4,5% dan 7,3% pada tahun 2010 dan telah diperkirakan meningkat hingga 5,8% dan 8,0% pada tahun 2030 (Lim et al, 2011). Aterosklerosis menyumbang hampir 80% dari semua kematian di antara pasien diabetes. Hiperglikemia sekarang diakui menjadi faktor utama dalam patogenesis aterosklerosis pada diabetes (Aronson dan Rayfield, 2002). Menurut Center Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat, dari tahun 1997 sampai 2010, jumlah penderita diabetes melitus yang berusia 35 atau lebih dengan penyakit jantung atau stroke meningkat 4,2 juta-7,2 juta. Pada tahun 2010, jumlah penderita diabetes melitus yang berusia 35 tahun atau lebih dilaporkan 1,9 juta mengalami komplikasi stroke. Sander et al (2008) menyatakan tingginya kadar LDL-kolesterol adalah prediktor stroke pada populasi umum. Beberapa bukti menunjukkan bahwa rendahnya kadar HDL-kolesterol, yang merupakan komponen kunci dari dislipidemia biasanya terlihat pada diabetes tipe 2, juga berhubungan dengan peningkatan risiko iskemik stroke. Hasil sebuah penelitian Kothari (2002) menyatakan bahwa LDL-kolesterol merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stroke pada diabetes melitus (P=0.0037). Penelitian yang dilakukan oleh Shao-Huan et al (2009) terdapat perbedaan kadar LDL-kolesterol yang signifikan antara diabetes dengan stroke iskemik dan tanpa stroke (P=0,0005). Penelitian Jang Sung Kim et al (1989) yang dilakukan di Korea menyatakan faktor resiko kuat stroke iskemik pada pasien diabetes adalah hipertensi dan serum kolesterol (P=0,001). Hubungan antara kolesterol serum dan stroke masih agak sulit dipahami, mungkin karena hubungan yang negatif dengan stroke hemorage pada satu tangan dan hubungan positif dengan stroke iskemik (Ni et al, 2009). Tujuan Penelitian Mengetahui hubungan antara kadar LDL -kolesterol pada pasien Diabetes melitus tipe 2 dengan kejadian stroke iskemik di RSUD Dr. Moewardi LANDASAN TEORI 1. Kolesterol Kolesterol adalah lipid amfipatik dan merupakan komponen struktural esensial pada membran dan lapisan luar lipoprotein plasma (Botham dan Mayes, 2009). Kolesterol di dalam tubuh mempunyai fungsi ganda, yaitu di satu sisi diperlukan dan di satu sisi lain dapat membahayakan bergantung
6 2 berapa banyak terdapat di dalam tubuh dan di bagian mana (Almatsier, 2008). 2. LDL-Kolesterol Kenaikan kadar LDL-Kolesterol dalam darah merupakan kelainan yang paling sering dan penting sebagai predisposisi terjadinya aterosklerosis (Underwood, 2000). LDL merupakan pengangkut kolesterol dengan proporsi tertinggi pada manusia (Botham dan Mayes, 2007).LDL-kolesterol khasnya mengandung 60-70% dari total serum kolesterol. LDL-kolesterol mengandung apolipoprotein yang disebut apo B-100 (apo B) (NHLBI, 2002). 3. Diabetes Melitus Tipe 2 Menurut American Diabetes Association (2005) diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya (Soegondo et al, 2009). Diabetes melitus tipe 2 merupakan keadaan yang ditandai oleh resistensi insulin disertai defisisensi insulin relatif (Greenstein dan Wood, 2007). 4. Stroke Iskemik Stroke (WHO, 1986): Tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global), dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular. Iskemik otak terjadi melalui oklusi pembuluh darah cervicocranial atau hipoperfusi ke otak karena beberapa proses seperti atherothrombosis, emboli atau hemodinamik yang tidak stabil (Goetz, 2007). METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. 2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakasanakan di RSUD Dr. Moewardi pada tanggal 10 Oktober November Sampel dan Tehnik Sampling Sampel dalam penelitian ini adalah semua pasien diabetes melitus tipe 2 dengan stroke iskemik dan tanpa stroke iskemik di rumah sakit umum daerah Moewardi Surakarta. Tehnik pengambilan dengan menggunakan Purposive Sampling. 4. Kriteria Retriksi Kriteria inklusi yang meliputi : Pasien diabetes melitus tipe 2 dan berusia tahun. Kriteria eksklusi yang meliputi: Data tidak lengkap, Pasien dengan diagnosis stroke bukan pertama kali, Pasien pernah mengalami penyakit jantung koroner, Pasien pernah mengalami infark miokard akut, dan Pasien mengalami atrial fibrilasi.
7 3 5. Identifikasi Variabel dan Operasional Variabel bebas pada penelitian ini yaitu kadar LDL-kolesterol pada pasien DM tipe 2 dengan variabel terikat yaitu stroke iskemik. 6. Definisi Operasional Kadar LDL-Kolesterol adalah suatu kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah, yang bersifat merusak dengan melekat pada dinding pembuluh arteri dan menyebabkan aterosklerosis (Mumpuni dan Wulandari, 2011). LDL terutama terdiri atas kolesterol yang bersirkulasi dalam tubuh (Almatsier, 2010). Kadar LDL diambil berdasarkan hasil dari pemeriksaan laboratorium patologi klinik pada rekam medis pasien yang pertama kali terdiagnosis stroke iskemik dan pertama kali melakukan pemeriksaan pada kelompok kontrol dengan satuan mg/dl. Iskemik otak terjadi melalui oklusi pembuluh darah cervicocranial atau hiperfusi ke otak karena beberapa proses seperti aterotrombosis, emboli atau hemodinamik yang tidak stabil. Variabel terikat pasien diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi stroke iskemik yang diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan CT scan dan diagnosis dari dokter spesialis saraf yang tertulis pada rekam medis pasien. Diagnosis diabetes melitus tipe 2 berdasarkan gejala klasik diabetes melitus disertai hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu 200 mg/dl atau glukosa plasma puasa 126 mg/dl atau glukosa plasma 2 jam post-prandial 200 mg/dl (PERKENI,2006). Dalam penelitian ini diabetes melitus tipe 2 adalah sesuai dengan diagnosis dokter spesialis penyakit dalam yang tertulis pada rekam medis pasien 7. Instrumen Data Data rekam medis pasien tahun yaitu data pemeriksaan kadar LDLkolesterol yang dilakukan pertama kali pada saat terserang stroke iskemik. Data rekam medis pasien tahun untuk diabetes melitus tipe 2 tanpa komplikasi stroke iskemik. 8. Rencana Analisis Penelitian ini merupakan analitik komparatif numerik tidak berpasangan maka analisis data menggunakan Uji t tidak berpasangan (Dahlan, 2010). Pengolahan data menggunakan SPSS Statistic 19. HASIL DAN PEMBAHASAN Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin Karekteristik DM 2 tanpa komplikasi DM 2 dengan stroke iskemik Total Jenis kelamin - Perempuan - Laki-laki 25 (27.78%) 24 (26.67%) 49 (54.44%) 20 (22.22%) 21 (23.33%) 41 (45.56%) Jumlah 45 (50%) 45(50%) 90 (100%)
8 4 Distribusi subjek penelitian berdasarkan umur Karekteristik Stroke Iskemik(-) Stroke Iskemik(+) Total (24.44%) 6(6.67%) 10(11.11%) 7(7.78%) 9(10.00%) 15(16.67%) 12(13.37%) 9(10.00%) 31(34.44%) 21(23.33%) 22(24.45%) 16(17.78%) Jumlah 45 (50%) 45 (50%) 90 (100%) Distribusi subjek penelitian berdasarkan kadar LDL, HDL, dan Trigliserida Karakteristik Stroke Iskemik(-) Stroke Iskemik(+) P Kadar LDL (mg/dl) ± ± Kadar HDL (mg/dl) 38.36± ± Kadar kolesterol total Trigliserida Korelasi Kadar LDL dan HDL Variabel LDL r= p=0.010 HDL Korelasi Kadar LDL dan Trigliserida Variabel Trigliserida LDL r= p=0.116 Pada hasil Uji korelasi yang dilakukan antara kadar LDL, HDL dan trigliserida menunjukkan hasil korelasi positif dan signifikan antar kadar LDL dan HDL dengan r=0.269 dan p=0.10. Pembahasan Penelitian skripsi ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi pada bulan 10 oktober sampai 12 november Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data laboratorium pada rekam medis pada tahun untuk diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi stroke iskemik dan tahun untuk sampel kontrol. Data laboratorium yang diambil merupakan pemeriksaan pertama kali pada saat terkena stroke iskemik, sedangkan untuk
9 sampel kontrol pengambilan data laboratorium merupakan data laboratorium pada saat pasien melakukan pemeriksaan pertama kali di RSUD Dr. Moewardi. Risiko relatif stroke pada penderita diabetes melitus tipe 2 yaitu dari 1.8 sampai 6.0 dan penderita diabetes melitus cenderung mengalami stroke pada usia muda (Romero, et al., 2008). Pada penelitian ini menunjukkan bahwa sampel perempuan yang terdiagnosis stroke iskemik lebih banyak dengan jumlah sampel 24 orang (26,67%), sedangkan jumlah sampel laki-laki sebanyak 21 orang (23,33%) sesuai dengan penelitian yang dilakukan Almdal, et al., (2004) menunjukkan insiden stroke pada diabetes melitus tipe 2 meningkat 2 sampai 6.5 kali pada perempuan dan 1,5 sampai 2 kali pada laki-laki. Hasil penelitian dari Amdal, et al. yang dilakukan pada tahun 2004 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan faktor risiko stroke iskemik pada usia tahun. Pada usia tahun terjadi peningkatan faktor risiko 3 kali pada laki-laki dan 4 sampai 4,5 kali pada perempuan. Hasil uji t tidak berpasangan pada variabel yang diteliti sebagai tujuan penelitian, yaitu kadar LDL-kolesterol. Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan hasil kadar LDL (p=0.162). Menurut Nesto (2008) pada umumnya kadar LDL pada penderita diabetes melitus tidak lebih tinggi dari populasi tanpa diabetes. Fakta pada umumnya tingkat kenaikan LDLkolesterol pada penderita diabetes melitus hanya pada level bordeline high ( mg/dl). Penelitian dari UKPDS 29 (1999) yang menunjukkan bahwa tidak signifikannya kadar LDL (p=0.20) sebagai faktor risiko stroke pada penderita diabetes melitus tipe 2. Pada penderita diabetes melitus tipe 2 terjadi peningkatan kadar trigliserida, penurunan kadar HDL dan kenaikan jumlah small dense LDL yang mempunyai sifat aterogenik (Nesto, 2008). Pada hasil Uji korelasi yang dilakukan antara kadar LDL, HDL dan trigliserida menunjukkan hasil korelasi positif dan signifikan antar kadar LDL dan HDL dengan r=0.269 dan p=0.10 yang menunjukkan bahwa kenaikkan kadar LDL diikuti dengan kenaikkan kadar HDL sebagai faktor protektif. Beberapa kelemahan dalam penelitian ini antara lain adanya pasien yang terdiagnosis nefropati diabetik yang dapat mempengaruhi tekanan darah dan dimana hipertensi pada peneltian ini tidak di eksklusi dan tidak dapat ditentukan mana yang sebagai penyebab dan efek karena pengambilan data yang dilakukan secara bersamaan. Masih ada variabel luar yang sulit dikendalikan seperti obat-obatan yang dapat mempengaruhi kadar LDL pada pasien kelompok diabetes melitus tipe 2 tanpa komplikasi stroke maupun yang mengalami stroke, hal ini karena pasien stroke iskemik sebagian besar merupakan pasien baru di RSUD Dr. Moewardi ketika terdiagnosis stroke iskemik pertama kali. Kelemahan lainnya dari penelitian ini adalah peneliti tidak dapat menemukan onset penyakit sampel melalui data rekam medis. Dimana menurut Banerjee et al., (2012) durasi diabetes terkait dengan risiko stroke iskemik dimana akan meningkat 3% setiap tahun, dan 3 kali lipat dengan diabetes 10 tahun. 5
10 6 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kadar LDL antara penderita diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi stroke iskemik dan tanpa komplikasi stroke iskemik yang bermakna (p=0.162). Saran 1. Peneliti lanjutan sebaiknya dapat menggunakan metode lain seperti studi kohort sehingga dapat menentukan sebab akibat yang jelas. 2. Peneliti lanjutan sebaiknya dapat mengendalikan faktor risiko lainnya seperti penyakit-penyakit kronis antara lain nefropati diabetik dan hipertensi serta variabel luar yang tidak dapat dikendalikan seperti obatobatan. 3. Penelitian selanjutnya sebaiknya memiliki jumlah sampel yang lebih banyak sehingga hasil analisis yang dihasilkan lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Penerbit Gramedia pp Almdal, T., Scharling, H., Jensen, J.S., Vestergaard, H The Independent Effect of Type 2 Diabetes Mellitus on Ischemic Heart Disease, Stroke, and Death. Arch Intern Med. 164: A m e r i c a n H e a r t A s s o c i a t i o n Heart Disease and Stroke Statistics-2004 Update Dallas Texas Aronson, D., Rayfield, E.J How Hyperglycemia Promotes Atherosclerosis: Molecular Mechanisms. Cardiovasc Diabetol. 1:1. Banerjee, C., Moon, Y.P., Paik, M.C., Rundek, T., Mora-McLaughlin, C., Vieira, J.R., Sacco, R.L., Elkind, M.S Duration of Diabetes and Risk of Ischemic Stroke: The Northern Manhattan Study. Stroke AHA. 5:43 Botham, A.R., Mayes, P.A Sintesis, Transpor dan Ekskresi Kolesterol, dalam: Wulandari dkk edisi Indonesia. Murray, R.K., Granner, D.K., Rodwell, V.W. Biokimia harper. EGC, Mc Graw Hill. pp CDC Number (in Millions) of Persons with Diabetes Aged 35 Years or Older with Self-Reported Heart Disease or Stroke, United States, (29 juni 2012)
11 7 Dahlan, M.S Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta:Salemba Medika pp 62&209. Goetz, C.G Textbook of Clinical Neurology Third Edition. Philadelphia:Saunders Elsevier pp Greenstein, B., Wood, D At a Glance Sistem Endokrin. Jakarta:Erlangga Medical Series pp Kim, J.S., Sunwoo, N.I., Kim, J.S Risk Factors of Ischemic Brain stroke in Korean Diabetic Patient A Retrospective Study. Yonsei Medical Journal. 30:291. Kothari, V., Stevens, R.J., Adler, A.I., Stratton, I.M., Manley, S.E., Neil, H.A., Holman, R.R UKPDS 60 Risk of Stroke in Type 2 Diabetes Estimated by the UK Prospective Diabetes Study Risk Engine. Journal of the American Heart Assosiation. 33:1778. Lim, J.H., Lee, Y.S., Chang, H.C., Moon, M.K., Song, J.Y Association between Dietary Patterns and Blood Lipid Profiles in Korean Adults with Type 2 Diabetes. J Korean Med Sci. 26: Mumpuni, Y., Wulandari, A Cara Jitu Mengatasi Kolesterol: Cerdas Mengatasi dan Mengendalikan Kolesterol. Jakarta:Penerbit Andi pp 44. Nesto, R.W LDL Cholesterol Lowering in Type Diabetes: What Is the Optimum Approach?. Clinical Diabetes. 26:9. NHLBI National Institutes of Health, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (Adults Treatment Panel III). pp Ni, Khan., L, Naz., Mustaq., Rukh., Hussain Ischemic Stroke: Prevalence of Modifiable Risk Factor in Male and Female Patient in Pakistan. Pak. J. Pharm. Sci. 22:62. PERKENI Konsesus Pengelolahan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Romero, J.R., Morris, J., Pikula, A Stroke Prevention: Modifying Risk Factors. Ther Adv Cardiovasc Dis. 2:291. Sander, D., Sander, K., Poppert, H Review: Stroke in Type 2 diabetes. Journal of Diabetes and Vaskular Disease. 8:224.
12 8 Shao-Hua, W Dyslipidaemia Among Diabetic Patients with Ischemic Stroke in a Chinese Hospital. Chinese Medical Journal. 122:2569. Soegondo, S., Pradana, S., Subekti, I Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta:Balai Penerbit FKUI pp Underwood, J.C.E Patologi Umum dan Sistemik Edisi 2 Volume 2. Jakarta:EGC. p 331.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Karakteristik Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi pada tanggal 10 oktober- 12 november 2012. Data merupakan data sekunder yang diambil dari rekam medis
Lebih terperinciPREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER
ABSTRAK PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2010 Shiela Stefani, 2011 Pembimbing 1 Pembimbing
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014
ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014 Michelle Angel Winata, 2016. Pembimbing I : July Ivone, dr.,mkk., MPd. Ked
Lebih terperinciPERBEDAAN KADAR ASAM URAT SERUM PADA PENDERITA DM TIPE 2 DENGAN KEJADIAN STROKE NON HEMORAGIK DAN STROKE HEMORAGIK DI RSUD DR MOEWARDI
PERBEDAAN KADAR ASAM URAT SERUM PADA PENDERITA DM TIPE 2 DENGAN KEJADIAN STROKE NON HEMORAGIK DAN STROKE HEMORAGIK DI RSUD DR MOEWARDI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009
ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009 Siska Wijayanti, 2010 Pembimbing I : Freddy T. Andries, dr., M.S.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes melitus merupakan penyakit menahun yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Diabetes melitus ditandai oleh adanya hiperglikemia kronik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. DM merupakan penyakit degeneratif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik kronik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
Lebih terperinciPOLA DISLIPIDEMIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN JENIS KELAMIN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG
POLA DISLIPIDEMIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN JENIS KELAMIN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jantung merupakan sebuah organ yang memompa darah ke seluruh tubuh, hal ini menjadikan fungsi jantung sangat vital bagi kehidupan, sehingga jika terjadi sedikit saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit Arteri Perifer (PAP) adalah suatu kondisi medis yang disebabkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit Arteri Perifer (PAP) adalah suatu kondisi medis yang disebabkan oleh adanya sumbatan pada arteri yang mendarahi lengan atau kaki. Arteri dalam kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini, penyakit ini banyak berhubungan dengan penyakit-penyakit kronis di dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dislipidemia merupakan salah satu penyakit yang banyak dijumpai saat ini, penyakit ini banyak berhubungan dengan penyakit-penyakit kronis di dunia seperti Penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prevalensi penyakit jantung koroner (PJK) berdasarkan yang pernah didiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,5 persen, dan berdasarkan diagnosis dokter atau gejala
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...
DAFTAR ISI Sampul Dalam... i Lembar Persetujuan... ii Penetapan Panitia Penguji... iii Kata Pengantar... iv Pernyataan Keaslian Penelitian... v Abstrak... vi Abstract...... vii Ringkasan.... viii Summary...
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Gambaran Faktor Risiko Stroke pada Pasien Stroke Infark Aterotrombotik di RSUD Al Ihsan Periode 1 Januari 2015 31 Desember 2015 The Characteristic of Stroke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis, disebut juga penyakit gula merupakan salah satu dari beberapa penyakit kronis yang ada di dunia (Soegondo, 2008). DM ditandai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang dimanfaatkan sehingga menyebabkan hiperglikemia,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STROKE ISKEMIK AKIBAT DISLIPIDEMIA DAN LOKASI INFARK DI RSUD DR. MOEWARDI DI SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA STROKE ISKEMIK AKIBAT DISLIPIDEMIA DAN LOKASI INFARK DI RSUD DR. MOEWARDI DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Diajukan Oleh : DHIMAS
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Global Report On Diabetes yang dikeluarkan WHO pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) adalah suatu kondisi kronis yang terjadi ketika tubuh tidak bisa menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat secara efektif menggunakan insulin
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan oleh : Enny Suryanti J
PERBEDAAN RERATA KADAR KOLESTEROL ANTARA PENDERITA ANGINA PEKTORIS TIDAK STABIL, INFARK MIOKARD TANPA ST- ELEVASI, DAN INFARK MIOKARD DENGAN ST-ELEVASI PADA SERANGAN AKUT SKRIPSI Diajukan oleh : Enny Suryanti
Lebih terperinciPENGARUH STATUS GIZI DAN FREKUENSI SENAM DIABETES TERHADAP PROFIL LIPID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 TESIS
PENGARUH STATUS GIZI DAN FREKUENSI SENAM DIABETES TERHADAP PROFIL LIPID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stroke merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus dan dapat menyerang siapa saja dan kapan saja, tanpa memandang ras, jenis kelamin, atau
Lebih terperinciABSTRAK PERBANDINGAN PROSENTASE FRAGMENTOSIT ANTARA PENDERITA DM TIPE 2 DENGAN ORANG NON-DM DI PUSKESMAS CIMAHI TENGAH
ABSTRAK PERBANDINGAN PROSENTASE FRAGMENTOSIT ANTARA PENDERITA DM TIPE 2 DENGAN ORANG NON-DM DI PUSKESMAS CIMAHI TENGAH Theresia Indri, 2011. Pembimbing I Pembimbing II : Adrian Suhendra, dr., Sp.PK., M.Kes.
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di dunia. Diperkirakan 17,5 juta orang meninggal dunia karena penyakit ini. Dan 7,4 juta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. produksi glukosa (1). Terdapat dua kategori utama DM yaitu DM. tipe 1 (DMT1) dan DM tipe 2 (DMT2). DMT1 dulunya disebut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes melitus (DM) adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat berkurangnya sekresi insulin, berkurangnya penggunaan glukosa,
Lebih terperinciPERBEDAAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DAN TANPA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR
PERBEDAAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DAN TANPA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SAYIDIMAN MAGETAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015
ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 Diabetes melitus tipe 2 didefinisikan sebagai sekumpulan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemik
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT BUDI AGUNG JUWANA PERIODE JANUARI DESEMBER 2015
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT BUDI AGUNG JUWANA PERIODE JANUARI DESEMBER 2015 Veronica Shinta Setiadi, 2016. Pembimbing I : Budi Widyarto L., dr., MH Pembimbing II :
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini makin bertambah jumlahnya di Indonesia (FKUI, 2004).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang saat ini makin bertambah jumlahnya di Indonesia (FKUI, 2004). Diabetes Mellitus merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Tingkat morbiditas dan mortalitas penyakit jantung. iskemik masih menduduki peringkat pertama di dunia
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tingkat morbiditas dan mortalitas penyakit jantung iskemik masih menduduki peringkat pertama di dunia dalam dekade terakhir (2000-2011). Penyakit ini menjadi penyebab
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RS IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005
ABSTRAK GAMBARAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RS IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005 Ahmad Taqwin, 2007 Pembimbing I : Agustian L.K, dr., Sp.PD. Pembimbing
Lebih terperinciKORELASI HBA1C DENGAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DM TIPE 2 DI RSUP H. ADAM MALIK PADA TAHUN Oleh: PAHYOKI WARDANA
KORELASI HBA1C DENGAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DM TIPE 2 DI RSUP H. ADAM MALIK PADA TAHUN 2014 Oleh: PAHYOKI WARDANA 120100102 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 KORELASI HBA1C
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan di bidang perekonomian sebagai dampak dari pembangunan menyebabkan perubahan gaya hidup seluruh etnis masyarakat dunia. Perubahan gaya hidup menyebabkan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu jenis penyakit metabolik yang selalu mengalami peningkat setiap tahun di negara-negara seluruh dunia. Berdasarkan
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR SKRIPSI
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana Kedokteran
Lebih terperinciPREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA HBA1C DENGAN KADAR HDL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2
Online : http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/medico ISSN Online : 25408844 HUBUNGAN ANTARA HBA1C DENGAN KADAR HDL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Aditya Devi Ratnasari 1, Indranila KS 2, Dwi Retnoningrum
Lebih terperinciABSTRAK PERBANDINGAN NILAI LOW-DENSITY LIPOPROTEIN CHOLESTEROL
ABSTRAK PERBANDINGAN NILAI LOW-DENSITY LIPOPROTEIN CHOLESTEROL (LDL-C) INDIREK DENGAN DIREK PADA KADAR TRIGLISERIDA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyebab utama kematian di dunia. Menurut organisasi kesehatan dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler merupakan jenis penyakit yang melibatkan jantung atau pembuluh darah. Penyakit ini masih merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia.
Lebih terperinciPERBANDINGAN NILAI LOW-DENSITY LIPOPROTEIN CHOLESTEROL (LDL-C) INDIREK DENGAN DIREK PADA KADAR TRIGLISERIDA <200 mg/dl DAN ANTARA mg/dl
PERBANDINGAN NILAI LOW-DENSITY LIPOPROTEIN CHOLESTEROL () INDIREK DENGAN DIREK PADA KADAR TRIGLISERIDA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dampak dari pembangunan di negara-negara sedang berkembang. sebagaimana juga hal ini terjadi di Indonesia, terutama di daerah Jawa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan perekonomian adalah suatu dampak dari pembangunan di negara-negara sedang berkembang sebagaimana juga hal ini terjadi di Indonesia, terutama
Lebih terperinciA.A Sagung Ika Nuriska 1, Made Ratna Saraswati 2
HUBUNGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DENGAN HIPERTENSI SISTOLIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLIKLINIK ENDOKRIN RUMAH SAKIT UMUM SANGLAH PERIODE JANUARI DESEMBER 2011 A.A Sagung Ika Nuriska 1, Made
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Penyakit jantung koroner (CHD = coronary heart desease) atau penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan ancaman kesehatan. Penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini berbagai laporan kesehatan mengindikasikan bahwa prevalensi penyakit tidak menular lebih banyak dari pada penyakit menular. Dinyatakan oleh World
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari gangguan produksi insulin atau gangguan
Lebih terperinciCIRI-CIRI KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN OBESITAS DI POLIKLINIK ENDOKRIN RSUP DR KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
CIRI-CIRI KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN OBESITAS DI POLIKLINIK ENDOKRIN RSUP DR KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai
Lebih terperinciHubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan Periode Januari Desember 2014
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan Periode Januari Desember 2014 1 Arbi Rahmatullah, 2 Ieva B. Akbar,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stroke merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus dan dapat menyerang siapa saja dan kapan saja, tanpa memandang ras, jenis kelamin, atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah salah satu penyebab kematian utama di dunia. Stroke membunuh lebih dari 137.000 orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata,
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR KOLESTEROL HDL PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES
ABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR KOLESTEROL HDL PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES Thereatdy Sandi Susyanto, 2010. Pembimbing I : dr. Lisawati Sadeli, M.Kes. Pembimbing II : dr. Ellya Rosa Delima,M.Kes.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan uji Chi Square atau Fisher Exact jika jumlah sel tidak. memenuhi (Sastroasmoro dan Ismael, 2011).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian terdiri atas analisis deskriptif dan analisis data secara statistik, yaitu karakteristik dasar dan hasil analisis antar variabel
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran. Oleh:
PERBEDAAN RATA-RATA TEKANAN DARAH SISTOLIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN TANPA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD Dr. MOEWARDI Disusun sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KENDALI GLIKEMIK DENGAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2
HUBUNGAN ANTARA KENDALI GLIKEMIK DENGAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Rheza Priyadi 1, Made Ratna Saraswati 2 1) Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh ketidak mampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin atau karena penggunaan insulin yang tidak efektif.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akibat penyakit kardiovaskuler pada tahun 1998 di Amerika Serikat. (data dari
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab 48% kematian akibat penyakit kardiovaskuler pada tahun 1998 di Amerika Serikat. (data dari center for medicine and
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat. Menurut hasil laporan dari International Diabetes Federation (IDF),
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diabetes Mellitus (DM) merupakan permasalahan yang besar di masyarakat. Menurut hasil laporan dari International Diabetes Federation (IDF), Negara Asia
Lebih terperinciTruly Dian Anggraini, Ervin Awanda I Akademi Farmasi Nasional Surakarta Abstrak
EVALUASI KESESUAIAN DOSIS DAN KESESUAIAN PEMILIHAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014 Truly Dian Anggraini, Ervin Awanda I Akademi
Lebih terperinciPERBEDAAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN DAN TANPA DIABETES MELITUS DI RSUD DR. SAYIDIMAN MAGETAN
PERBEDAAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN DAN TANPA DIABETES MELITUS DI RSUD DR. SAYIDIMAN MAGETAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana Kedokteran Diajukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang terutama disebabkan karena penyempitan arteri koroner. Peningkatan kadar kolesterol dalam darah menjadi faktor
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit kronis yang terjadi baik ketika
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit kronis yang terjadi baik ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin ataupun tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan
Lebih terperinciHIPERTENSI SKRIPSI. Persyaratan. Diajukan Oleh J
PERBEDAAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DAN TANPAA HIPERTENSI DI RSUD MOEWARDI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Kedokteran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karena lemak tidak larut dalam air, maka cara pengangkutannya didalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Apolipoprotein atau apoprotein dikenal sebagai gugus protein pada lipoprotein. 1 Fungsi apolipoprotein ini adalah mentransport lemak ke dalam darah. Karena lemak tidak
Lebih terperinciPERBEDAAN PROFIL LIPID DAN RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II OBESITAS DAN NON-OBESITAS DI RSUD
PERBEDAAN PROFIL LIPID DAN RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II OBESITAS DAN NON-OBESITAS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR TRIGLISERIDA PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES
ABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR TRIGLISERIDA PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES Viola Stephanie, 2010. Pembimbing I : dr. Lisawati Sadeli, M.Kes. Pembimbing II : dr. Ellya Rosa Delima, M.Kes. Obesitas
Lebih terperinciHUBUNGAN BIAYA OBAT TERHADAP BIAYA RIIL PADA PASIEN RAWAT INAP JAMKESMAS DIABETES MELITUS DENGAN PENYAKIT PENYERTA DI RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2013
HUBUNGAN BIAYA OBAT TERHADAP BIAYA RIIL PADA PASIEN RAWAT INAP JAMKESMAS DIABETES MELITUS DENGAN PENYAKIT PENYERTA DI RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2013 Wahyudi 1, Aditya Maulana P.P, S.Farm.M.Sc., Apt.
Lebih terperinciPERBEDAAN KADAR KOLESTEROL LDL PASIEN DM TIPE 2 TERKONTROL DENGAN ULKUS DIABETIK DAN NON ULKUS DIABETIK DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI
PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL LDL PASIEN DM TIPE 2 TERKONTROL DENGAN ULKUS DIABETIK DAN NON ULKUS DIABETIK DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi merupakan faktor risiko stroke yang utama 1.Masalah kesehatan yang timbul akibat stoke sangat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat non-eksperimental dengan rancangan penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. B. Lokasi Penelitian
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DAN KADAR GLUKOSA DARAH 2 JAM POST PRANDIAL
ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DAN KADAR GLUKOSA DARAH 2 JAM POST PRANDIAL Levina Stephanie, 2007. Pembimbing I : dr. Hana Ratnawati, M.Kes.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang dikutip Junaidi (2011) adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010
ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010 Indra Pramana Widya., 2011 Pembimbing I : Freddy T. Andries, dr., M.S
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan suatu keadaan akibat terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi koroner. Penyempitan atau penyumbatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit yang masih menjadi masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan baik di negara maju maupun negara berkembang. Penyakit ini sangat ditakuti oleh seluruh
Lebih terperinciABSTRAK. Gambaran Ankle-Brachial Index (ABI) Penderita Diabetes mellitus (DM) Tipe 2 Di Komunitas Senam Rumah Sakit Immanuel Bandung
ABSTRAK Gambaran Ankle-Brachial Index (ABI) Penderita Diabetes mellitus (DM) Tipe 2 Di Komunitas Senam Rumah Sakit Immanuel Bandung Ananda D. Putri, 2010 ; Pembimbing I : H. Edwin S., dr, Sp.PD-KKV FINASIM
Lebih terperinciHEMAKANEN NAIR A/L VASU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
Hubungan Obesitas Sentral Sebagai Salah Satu Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner Pada Usia 40-60 Tahun Di RSUP H.Adam Malik, Medan. Oleh: HEMAKANEN NAIR A/L VASU 110100413 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi mendadak akibat proses patofisiologi pembuluh darah. 1 Terdapat dua klasifikasi umum stroke yaitu
Lebih terperinciPERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA ANTARA LAKI-LAKI DEWASA MUDA OBESITAS DAN NON OBESITAS
ABSTRAK PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA ANTARA LAKI-LAKI DEWASA MUDA OBESITAS DAN NON OBESITAS Wendy Sadikin, 2010. Pembimbing I Pembimbing II : dr. Lisawati Sadeli, M.Kes : dr. Ellya Rosa Delima,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) atau penyakit kencing manis telah menjadi beban besar sebagai suatu masalah kesehatan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh karena morbiditas DM
Lebih terperinciABSTRAK PERBANDINGAN KADAR LDL, HDL, DAN RASIO LDL/HDL PADA DEWASA MUDA YANG BEROLAHRAGA TIPE AEROBIK CUKUP DAN TIDAK CUKUP
ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR LDL, HDL, DAN RASIO LDL/HDL PADA DEWASA MUDA YANG BEROLAHRAGA TIPE AEROBIK CUKUP DAN TIDAK CUKUP Theresa Sugiarti Oetji, 2011 Pembimbing I : drg. Winny Suwindere, MS. Pembimbing
Lebih terperinciNidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan
Naskah Publikasi, November 008 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Hubungan Antara Sikap, Perilaku dan Partisipasi Keluarga Terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe di RS PKU
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik kronik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin,
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 KERANGKA TEORI klasifikasi : Angina pektoris tak stabil (APTS) Infark miokard tanpa elevasi segmen ST (NSTEMI) Infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebagai serangan otak atau brain attack merupakan penyebab kematian ketiga
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Salah satu dari penyakit saraf yang cukup memprihatinkan dan senantiasa membutuhkan perhatian kita bersama adalah stroke, penyakit ini disebut juga sebagai serangan
Lebih terperinciGAMBARAN PENGENDALIAN KADAR GULA DARAH DAN HbA1C PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI-MEI 2014 ABSTRAK
1 GAMBARAN PENGENDALIAN KADAR GULA DARAH DAN HbA1C PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI-MEI 2014 Putu Ugi Sugandha 1, AA Wiradewi Lestari 2 1 Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan suatu gangguan disfungsi neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah, dan terjadi secara mendadak (dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya
Lebih terperinciPERBANDINGAN KADAR MIKROALBUMINURIA PADA STROKE INFARK ATEROTROMBOTIK DENGAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DAN PASIEN HIPERTENSI
PERBANDINGAN KADAR MIKROALBUMINURIA PADA STROKE INFARK ATEROTROMBOTIK DENGAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DAN PASIEN HIPERTENSI SA Putri, Nurdjaman Nurimaba, Henny Anggraini Sadeli, Thamrin Syamsudin Bagian
Lebih terperinciABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RSUP SANGLAH DENPASAR
ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RSUP SANGLAH DENPASAR Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sangat ditunjang oleh pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler adalah gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya penyempitan pembuluh darah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Stroke adalah salah satu sindrom neurologi yang merupakan masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan penyebab utama angka mortalitas di seluruh dunia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat dunia. Data World Health Organization (WHO) tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Hipertensi, dikenal juga sebagai tekanan darah tinggi, merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia. Data World Health Organization (WHO) tahun 2014 menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Fenomena yang terjadi sejak abad ke-20, penyakit jantung dan UKDW
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit jantung saat ini telah menjadi masalah serius di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Fenomena yang terjadi sejak abad ke-20, penyakit jantung dan pembuluh darah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA GLAUKOMA DENGAN DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
HUBUNGAN ANTARA GLAUKOMA DENGAN DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Karla Kalua G0011124 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Lebih terperinciABSTRAK. Wulan Yuwita, 2007, Pembimbing I : Onkie Kusnadi, dr., Sp.PD. Pembimbing II : Lusiana Darsono, dr., M.Kes.
ABSTRAK POLA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT- INAP DI BAGIAN/SMF PENYAKIT DALAM RS. IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2005 - DESEMBER 2005 Wulan Yuwita, 2007, Pembimbing I : Onkie Kusnadi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang berlangsung kronik progresif, dengan manifestasi gangguan metabolisme glukosa dan lipid, disertai oleh
Lebih terperinciABSTRAK PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH KAPILER DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH VENA MENGGUNAKAN GLUKOMETER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS
ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH KAPILER DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH VENA MENGGUNAKAN GLUKOMETER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS Albert Yap, 2013, Pembimbing I: Christine Sugiarto, dr., Sp.PK Pembimbing
Lebih terperinciDAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN.... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... v ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii RINGKASAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler adalah penyebab utama kematian di negara maju. Di negara yang sedang berkembang diprediksikan penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab kematian
Lebih terperinci