Sambutan Ketua Komisi Informasi Pusat RI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sambutan Ketua Komisi Informasi Pusat RI"

Transkripsi

1

2 Sambutan Ketua Komisi Informasi Pusat RI Komisi Informasi Pusat Rasa syukur pertama kali saya panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang dengan seizinnya Buku tentang Rencana Strategis (Renstra) Komisi Informasi Pusat (KIP) ini bisa terwujud. Penyusunan Renstra ini difaslitasi oleh Indonesia Parliamentary Center (IPC) yang dengan demikian saya, atas nama Komisi Informasi Pusat, mengucapkan banyak terima kasih atas program fasilitasi tersebut. Renstra telah disusun dengan mengerahkan daya pikir dari seluruh jajaran pengambil kebijakan di Komisi Informasi Pusat, untuk itu saya juga meng ucapkan terima kasih untuk dedikasi tersebut. Meskipun masa jabatan Komisioner KIP periode kedua adalah dari tahun 2013 hingga 2017, tetapi Renstra ini praktis dibuat untuk masa tahun Hal ini disebabkan Komisioner periode kedua baru mendapat penyerahan tanggung jawab sejak 2 Agustus 2013, sedangkan pada saat itu program kerja tengah berjalan dan mengikuti Renstra yang dibuat oleh periode sebelumnya. Kami baru menyusun Rensta periode kedua di awal tahun Oleh karenanya, fokus indikator capaian dimulai tahun 2014 dan berakhir sampai akhir masa jabatan kami, yakni tahun Renstra merupakan turunan dari pernyataan visi dan misi sebuah lembaga. Setelah ada Renstra, sebuah lembaga lalu menentukan hal-hal yang lebih operasional seperti Rencana Kerja dan melaksanakannya. Secara teoritis, posisi Renstra adalah di tengah-tengah dalam urutan penyusunan cetak biru bagi sebuah lembaga. Dimulai dari hal yang sangat kualitatif seperti visi dan misi, Renstra berada di tengah yang bersifat di antara kualitatif dan kuantitatif. Baru kemudian ada Rencana Kerja dan pelaksanaan dari rencana kerja tersebut, yang bersifat kuantitatif. Renstra ini adalah Renstra Komisi Informasi Pusat, namun visi dan misi yang kami susun bisa menjadi visi dan misi dari Komisi Informasi secara umum, artinya bisa dipakai oleh Komisi Informasi Provinsi maupun i

3 Kabupaten/Kota. Sesuai sifatnya, visi dan misi adalah kualitatif dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Tetapi Renstra sudah separuh berbicara ruang dan waktu, sedangkan Rencana Kerja dan Pelaksanaan, ia sangat dibatasi oleh ruang dan waktu, bahkan oleh angka-angka. Oleh karenanya Renstra ini bersifat netral, bisa menjadi acuan dari Komisi Informasi secara keseluruhan namun juga bisa saja diabaikan. Buku ini disajikan untuk mudah dibaca oleh siapa pun. Oleh karena itu saya tidak akan merangkum, meringkas, atau memberi clue terhadap isi dari buku Renstra ini. Isi dari buku Renstra bisa langsung dipahami secara gamblang. Renstra ini juga menjadi tolok ukur bagi kinerja KIP ke depan karena sudah disertai indikator capaian sehingga dengan sangat terbuka KIP siap diawasi dan dievaluasi oleh siapa pun dalam merealisasinya. Apalagi KIP secara konstitusional adalah lembaga yang diperintahkan untuk menjalankan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Jakarta, Maret 2014 Ketua Komisi Informasi Pusat RI Abdulhamid Dipopramono ii

4 DAFTAR ISI Sambutan... i Daftar Isi... iii Pendahuluan... 1 Renstra Komisi Informasi Kekuatan dan Tantangan... 5 Pernyataan Visi dan Misi... 7 Rencana Strategis... 9 Fokus Indikator Capaian Pertahun ( ) iii

5 Komisi Informasi Republik Indonesia Pendahuluan Keberadaan Komisi Informasi adalah salah satu amanat Undangundang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP). Komisi Informasi merupakan lembaga mandiri yang berfungsi menjalan kan UU KIP dan peraturan pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar layanan informasi publik, dan menyelesaikan sengketa informasi. Keberadaan Komisi Informasi sesuai dengan Pasal 24 UU KIP berkedudukan di Ibu Kota Negara, tingkat provinsi, dan kabupaten/kota jika dibutuhkan. Komisi Informasi Pusat periode pertama dilantik pada 16 Juli 2009 untuk masa bakti berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 48/P Tahun Dalam menjalankan fungsinya Komisi Informasi periode pertama telah merumuskan Rencana Strategis (Renstra) untuk Dalam Renstra tersebut dirumuskan visi, misi, kebijakan, dan strategi yang dipetakan melalui berbagai potensi dan permasalahan yang terkait dengan UU KIP dan Komisi Informasi sebagai lembaga. Visi dan misi yang telah berhasil dirumuskan kemudian dijabarkan deng an rumusan indikator capaian untuk masing-masing misi. Selain itu juga dirumuskan objective (tujuan) dan outcome untuk masing-masing indikator yang kemudian didiskusikan bersama dengan staf Sekretariat Komisi Informasi yang ikut dalam penyusunan Renstra Adapun rumusan visi Komisi Informasi periode pertama ( ) adalah Menjadi lembaga yang mandiri, kredibel, dan berperan sebagai 1

6 ikon pengembangan budaya transparansi di Indonesia. Ada tiga kondisi ideal yang ingin dicapai Komisi Informasi melalui pernyataan visi tersebut. Pertama adalah lembaga yang mandiri. Kemandirian yang diinginkan mencakup kemandirian pengelolaan organisasi dan keuangan internal, kemandirian pengembangan program dan kegiatan, serta kemandirian dalam pengembangan regulasi dalam upaya mengembangan budaya transparansi. Kedua adalah lembaga yang kredibel. Komisi Informasi merupakan lembaga yang memiliki kredibilitas dalam upaya penyebarluasan dan pengembangan budaya transparansi dan keterbukaan melalui empat indikator antara lain berwibawa, handal, terpercaya, dan akuntabel. Ketiga adalah lembaga yang berperan menjadi ikon pengembangan budaya transparansi di Indonesia. Komisi informasi merupakan lembaga yang berperan aktif dalam setiap kesempatan sebagai upaya pengembangan budaya transparansi dan keterbukaan di Indonesia. Upaya mewujudkan visi tersebut di atas menjadi kenyataan, dirumuskanlah tiga misi yang diemban Komisi Informasi. Misi-misi tersebut kemudian dijabarkan. Yang pertama adalah optimalisasi Komisi Informasi sebagai pusat penyelesaian sengketa. Kedua, penyelenggaraan pelayanan secara PRIMA (Positif, Rinci, Imbang, Mandiri, dan Atraktif). Ketiga adalah edukasi publik yaitu dengan mendorong terwujudnya masyarakat yang terbuka terhadap informasi baik yang dibutuhkan maupun yang diharapkan. Empat tahun masa bakti Komisi Informasi periode telah ber akhir. Tongkat estafet Komisi Informasi telah diserahkan kepada tujuh orang Komisioner yang terdiri dari enam orang Komisioner baru dan satu orang incumbent. 2

7 Renstra Komisi Informasi Untuk menyelaraskan peralihan antar-periode komisioner, diperlukan sebuah pemetaan dan penyusunan rencana strategis (Renstra) Komisi Informasi untuk periode Kegiatan penyusunan Renstra periode ini bertujuan merumuskan visi, misi, dan rencana strategis untuk memantapkan kekuatan yang telah dimiliki Komisi Informasi Pusat guna menghadapi tantangan-tantangan dalam melaksanakan fungsi dan tugas Komisi Informasi, serta penerapan UU KIP di Indonesia. Pada tanggal Maret 2014, bertempat di Hotel Ara, Serpong, Tanggerang, Banten, dengan difasilitasi oleh Indonesian Parliamentary Center (IPC) ketujuh orang komisioner Komisi Informasi Pusat periode kedua me rumuskan visi, misi, serta rencana strategis. Pada hari ketiga, yakni tanggal 21 Maret 2014, para Komosioner memadukan rumusan dan rencana kerja bersama para pejabat struktural Sekretariat KIP serta para Tena ga Ahli guna menyatukan langkah untuk melaksanakan Renstra Komisi Informasi ke depan secara kelembagaan. Alur penyusunan Renstra yang didesain fasilitator dimulai dari perkenalan seluruh peserta Renstra (yang terdiri para Komisioner) dengan menggunakan metode mandala diri. Peserta ditugaskan menulis moto atau slogan diri, hal-hal yang disukai, hal-hal yang tidak disukai, hal-hal yang menjadi kekuatan dan hal-hal yang menjadi kelemahan masingmasing. Diharapkan dalam sesi ini peserta dapat lebih saling mengenal dan tercipta suasana yang nyaman di antara peserta penyusunan Renstra. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan dan kesepakatan alur serta aturan forum penyusunan Renstra oleh fasilitator yang disepakati bersama peserta. Hal ini dilakukan untuk memastikan peserta mengetahui alur dan aturan selama kegiatan penyusunan Renstra berlangsung. Diharapkan kegiatan penyusunan Renstra dapat berjalan tepat waktu dan mencapai hasil-hasil yang direncanakan. 3

8 Pemetaan dan pemahaman akan kondisi Komisi Informasi yang aktual merupakan tahap awal dalam menyusun Renstra Dengan pemahaman akan situasi, kondisi, dan posisi Komisi Informasi diharapkan penyusunan Renstra dapat mendata seluruh kekuatan internal dan peluang eksternal yang dimiliki guna mengatasi tantangan yang ada serta mewujudkan visi dan misi Komisi Informasi periode Seluruh peserta diarahkan untuk melakukan pemetaan sesuai dengan pengalaman dan sudut pandang masing-masing dalam menilai dan memahami Komisi Informasi. Dimulai dengan pendataan keberhasilankeberhasilan Komisi Informasi periode sebelumnya yang bisa dijadikan modal awal untuk melanjutkan tugas dan fungsi Komisi Informasi. Demikian juga tantangan yang dihadapi Komisi Informasi dalam melaksanakan fungsi dan tugas ke depan sesuai dengan amanat UU KIP. Setiap peserta menuliskan keberhasilan, kekuatan, dan tantangan yang dimiliki Komisi Informasi dalam kertas metaplan yang kemudian didiskusikan dan dikelompokkan berdasarkan kesamaan tema dan bidang. Pemetaan ini akan digunakan untuk merumuskan visi dan misi Komisi Informasi. Dengan mengacu pada pemetaan yang telah dilakukan dan mandat UU KIP, lalu dirumuskan visi dan misi Komisi Informasi yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan fungsi dan tugas Komisi Informasi. Perumusan visi dan misi dilakukan dengan metode curah pendapat oleh peserta dan penyusunan matrikulasi gagasan yang muncul. 4

9 Kekuatan dan Tantangan Kelembagaan Komisi Informasi yang sudah berjalan satu periode merupakan kekuatan internal yang sudah dimiliki. Di antaranya adalah sudah adanya infrastruktur dalam Penyelesaian Sengketa Informasi (PSI) yang cukup memadai. Serta didukung oleh tim kerja (Komisioner, Staf, dan Tenaga Ahli) yang solid dan kompeten. Kekuatan lain adalah tingginya dukungan organisasi masyarakat sipil atau CSO terhadap Komisi Informasi. KI juga telah memiliki jaringan profesional yang mendukung kerja-kerjanya. Selain itu, dukungan jaringan lembaga seperti Mahkamah Agung, Polri, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kementerian, dan lainnya merupakan kekuatan yang dapat menunjang kinerja Komisi Informasi ke depan. Isu keterbukaan informasi dengan adanya perkembangan teknologi informasi menjadi perhatian skala internasional dan regional. Pun harapan masyarakat dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik melalui keterbukaan informasi publik, merupakan kekuatan eksternal yang dimiliki Komisi Informasi. Tentunya peralihan kepemimpinan Komisi Informasi juga menimbulkan tantangan-tantangan yang harus dihadapi, baik tantangan internal maupun eksternal. Persoalan komunikasi adalah salah satu tantangan yang perlu mendapat perhatian serius. Pola komunikasi dan budaya organisasi yang belum terbangun di periode lalu perlu segera dibenahi baik antar-komisioner, antara Komisioner dengan Sekretariat, dan dengan Tenaga Ahli Komisi Informasi. Tantangan lain adalah produk-produk Komisi Informasi yang perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Produk seperti putusan sengketa, peraturan-peraturan, dan media kampanye perlu didukung dengan kajian dan penelitian yang lebih konprehensif. 5

10 Sebagai lembaga, faktor sumber daya manusia (SDM) perlu mendapat perhatian khusus. Kekurangan staf untuk mendukung kinerja penyelesaian sengketa merupakan tantangan tersendiri di samping masih perlunya peningkatan kapasitas staf yang sudah ada. Hal ini perlu didukung dengan sistem kepegawaian yang lebih jelas dan pasti disesuaikan dengan kebutuhan dan budaya kerja yang ingin dibangun Komisi Informasi. Agar budaya kerja organisasi dapat berjalan optimal diperlukan prosedur operasional standar (POS) yang baik pula. Perumusan POS dan regulasi lain termasuk hukum acara persidangan yang lebih aktual dan efektif merupakan prioritas tantangan yang harus diselesaikan Komisi Informasi. Pendanaan Komisi Informasi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang masih berada di bawah anggaran Kesekjenan Kementrian Komunikasi dan Informasi adalah tantangan tersendiri. Hal ini sangat berpengaruh pada pengadaan barang dan jasa (struktur dan infrastruktur lembaga) serta pelaksanaan program guna mendukung kinerja Komisi Informasi dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Selain tantangan-tantangan internal di atas, banyak tantangan eksternal yang harus dihadapi Komisi Informasi. Di antaranya peran Komisi Informasi dalam mendorong Badan Publik dalam mematuhi dan melaksanakan UU KIP. Lalu peran Komisi Informasi dalam mengawal peraturan perundangan lainnya agar tidak bertentangan dan kontra produktif dengan UU KIP. Juga partisipasi aktif Komisi Informasi dalam forum internasional terkait keterbukaan informasi publik dan jaminan akses informasi, adalah tantangan lain untuk mengakselerasi kampanye keterbukaan informasi publik. 6

11 Pernyataan Visi dan Misi Kegiatan Penyusunan Renstra Komisi Informasi Pusat (KIP) periode berhasil merumuskan visi Komisi Informasi, yaitu: Sebagai Lembaga Mandiri, Kredibel, dan Menjadi Ikon dalam Mewujudkan Penyelenggaraan Negara yang Akuntabel serta Masyarakat Informasi yang Partisipatif. Visi tersebut bisa dijabarkan arti katanya menjadi: 1. Lembaga yang mandiri. Artinya terlepas dari berbagai kepentingan dan intervensi dari pihak manapun dalam pengelolaan organisasi, pengembangan program kerja dan anggaran, pembentukan regulasi, serta penyelesaian sengketa informasi publik. 2. Lembaga yang kredibel. Artinya memiliki kapasitas, integritas, pengaruh, dan kepercayaan publik. 3. Ikon dalam mewujudkan peyelenggaraan Negara yang akuntabel. Artinya menjadi simbol, representasi, dan referensi dalam mewujudkan keterbukaan informasi menuju penyelenggaraan negara yang akuntabel dan partisipatif. 4. Ikon dalam mewujudkan masyarakat informasi yang partisipatif. Artinya menjadi simbol, representasi, dan referensi dalam mewujudkan masyarakat informasi yang partisipatif. Untuk mewujudkan agar visi tersebut menjadi kenyaataan, maka dirumuskan misi Komisi Informasi sebagai berikut: 1. Memperkuat kelembagaan menuju Komisi Informasi yang mandiri dan kredibel. 2. Memperkuat penanganan sengketa dan penegakan hukum terhadap 7

12 pelanggaran hak atas informasi 3. Mengarus-utamakan keterbukaan informasi dalam setiap kebijakan penyelenggaraan Negara. 4. Memastikan dan memfasilitasi pemenuhan hak masyarakat terhadap informasi publik. 5. Berperan aktif dalam kegiatan internasional untuk memperkuat pelaksanaan keterbukaan informasi. 8

13 Rencana Strategis Untuk mewujudkan pernyataan misi tersebut maka disusun Rencana Strategis (Renstra) sebagai berikut: 1. Memperkuat kelembagaan menuju Komisi Informasi (KI) yang mandiri dan kredibel. Dengan dicapai melalui: a. Adanya publikasi yang rutin dan berkualitas mulai tahun 2014, di antaranya dengan terbitnya dua buku setiap tahun, tiga jurnal setiap tahun, dan enam newsletter setiap tahun. b. Adanya minimal dua nota kesepakatan (MoU) setiap tahun de - ngan lembaga lain, dimulai tahun c. Terciptanya rumusan value/corporate culture khas Komisi Informasi pada tahun 2014 dan kemudian terinternalisasi. d. Selesainya amandemen UU KIP pada akhir tahun 2015, yang antara lain Pasal 29 yang berisi bahwa Komisi Informasi Pusat didukung bukan lagi oleh Sekretariat tetapi oleh Sekretariat Jenderal (Kesekjenan). e. Memiliki kantor yang memadai dan mendukung profesionalitas kerja pada tahun f. Semua program sudah mengacu pada substansi dari visi dan misi yang telah disusun, mulai tahun g. Meningkatnya persentase Badan Publik yang menaati peraturan terkait keterbukaan informasi. h. Memiliki enam orang panitera pengganti pada tahun 2015 dan 10 orang petugas kepaniteraan yang memiliki kualifikasi terkait tugasnya pada tahun Memperkuat penanganan sengketa dan penegakan hukum terhadap pelanggaran hak atas informasi. Dengan dicapai melalui: a. Tersusunnya KI Prudensi pada tahun b. Terwujudnya dokumentasi arsip Penyelesaian Sengketa Informasi (PSI) mulai tahun c. Sampai dengan tahun 2015 tersusun berbagai regulasi hukum 9

14 ac a ra PSI (seperti Pemeriksaan Setempat, Persidangan Jarak Jauh, Pelimpahan Perkara, dan lainnya). d. Terbentuk kepaniteraan PSI yang berdiri sendiri dan tidak dirangkap oleh Sekretariat pada tahun e. Sampai dengan Juni 2017, PSI mencapai 100 % dari total register. 3. Mengarus-utamakan keterbukaan informasi dalam setiap kebijakan penyelenggaraan Negara. Dengan dicapai melalui: a. Telah tersusun dan terdiseminasinya 10 telaah dan pendapat hukum terhadap berbagai kebijakan Negara mulai tahun b. Komisi Informasi berpartisipasi dalam proses penyusunan kebijakan Negara, minimal tiga kebijakan setiap tahun, mulai tahun Memastikan dan memfasilitasi pemenuhan hak masyarakat terhadap informasi publik. Dengan dicapai melalui: a. Semua provinsi telah memiiliki Komisi Informasi pada akhir tahun 2015 b. Adanya laporan tahunan dari setiap Badan Publik Negara mulai tahun c. Mengupayakan agar seluruh Badan Publik Negara sudah menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dan memiliki standar layanan pada tahun d. Pada semua provinsi sudah terdapat jaringan masyarakat peduli keterbukaan informasi pada tahun Berperan aktif dalam kegiatan internasional untuk memperkuat pelaksanaan keterbukaan informasi. Dengan dicapai melalui: a. Komisi Informasi Pusat tergabung dalam keanggotaan asosiasi internasional pada tahun b. Terlibat dalam kegiatan-kegiatan terkait keterbukaan informasi yang bersifat internasional mulai tahun c. Menginisasi kegiatan terkait keterbukaan informasi tingkat internasional pada tahun

15 Fokus Indikator Capaian Pertahun ( ) Tahun Misi Indikator Capaian 2014 Memperkuat kelembagaan menuju komisi informasi yang mandiri dan kredibel. Memperkuat penanganan sengketa dan penegakan hukum terhadap pelanggaran hak atas informasi. Mengarus-utamakan keterbukaan informasi dalam setiap kebijakan penyelenggaraan Negara. Memastikan dan memfasilitasi pemenuhan hak masyarakat terhadap informasi publik Minimal ada dua MoU ditandatangani dengan lembaga lain. Adanya publikasi yang rutin dan berkualitas antara lain dua buku, tiga jurnal, dan enam newsletter. Terciptanya rumusan value/ corporate culture khas Komisi Informasi dan kemudian mulai proses internalisasi. PSI terselesaikan 80% dari total register. Tersusun tiga regulasi hukum acara PSI. Tersusun KI Prudensi. Mulai memiliki dokumentasi arsip PSI. Tersusun dan terdiseminasinya dua telaah dan pendapat hukum terhadap berbagai kebijakan Negara. Berpartisipasi dalam proses penyusunan tiga kebijakan negara (undang-undang) Empat provinsi yang belum memiliki bisa memiliki Komisi Informasi Provinsi 11

16 Berperan aktif dalam kegiatan internasional untuk memperkuat pelaksanaan keterbukaan informasi Mengupayakan 60% Badan Publik Negara sudah menunjuk PPID dan memiliki standar layanan. Terbentuknya jaringan masyarakat peduli keterbukaan informasi di 10 provinsi. Terlibat dalam satu kegiatan terkait keterbukaan informasi yang bersifat internasional. Tahun Misi Indikator Capaian 2015 Memperkuat kelembagaan menuju komisi informasi yang mandiri dan kredibel. Selesainya amandemen UU KIP yang antara lain pada Pasal 29 berisi bahwa KIP didukung bukan lagi oleh Sekretariat tetapi oleh Sekretariat Jenderal (Kesek jenan). Memiliki kantor yang memadai dan mendukung profesionalitas kerja. Semua program sudah meng acu pada substansi dari visi dan misi. Ditandatanganinya MoU dengan lembaga lain terkait UU KIP minimal dengan dua lembaga. Adanya publikasi yang rutin dan berkualitas antara lain dua buku, tiga jurnal, dan enam newsletter. 12

17 Meningkatnya persentase Badan Publik yang menaati peraturan terkait keterbukaan informasi. Memiliki tiga orang panitera pengganti yang memiliki kualifikasi terkait tugasnya. Terinternalisasinya value/ corporate culture khas KI. Memperkuat penanganan sengketa dan penegakan hukum terhadap pelanggaran hak atas informasi. Mengarus-utamakan keterbukaan informasi dalam setiap kebijakan penyelenggaraan negara Memastikan dan memfasilitasi pemenuhan hak masyarakat terhadap informasi publik PSI terselesaikan 85% dari total register. Tersusun tiga regulasi hukum acara PSI. Tersusun KI Prudensi. Pemutakhiran pendokumentasian arsip PSI. Tersusun dan terdiseminasinya dua telaah dan pendapat hukum terhadap berbagai kebijakan Negara. Berpartisipasi dalam proses penyusunan tiga kebijakan Negara (undang-undang) Adanya laporan tahunan dari Badan Publik Negara terkait Keterbukaan Informasi Publik. Mengupayakan 70% Badan Publik negara sudah menunjuk PPID dan memiliki standar layanan. Terbentuknya jaringan masyarakat peduli keterbukaan informasi di 20 provinsi. 13

18 Berperan aktif dalam ke giatan internasional untuk memperkuat pelaksanaan keterbukaan informasi Terlibat dalam satu kegiatan terkait keterbukaan informasi yang bersifat internasional Tergabung dalam keanggotaan dua organisasi atau asosiasi. Tahun Misi Indikator Capaian 2016 Memperkuat kelembagaan menuju komisi informasi yang mandiri dan kredibel. Memperkuat penanganan sengketa dan penegakan hukum terhadap pelanggaran hak atas informasi Semua program sudah mengacu pada substansi dari visi dan misi. Ditandatanganinya MoU dengan lembaga lain terkait UU KIP minimal dengan dua lembaga. Adanya publikasi yang rutin dan berkualitas antara lain dua buku, tiga jurnal, dan enam newsletter. Meningkatnya persentase Badan Publik yang menaati peraturan terkait keterbukaan informasi. Memiliki tiga orang panitera pengganti yang memiliki kualifikasi terkait tugasnya Terinternalisasinya value/ corporate culture khas KI. PSI terselesaikan 90% dari total register Terbentuk kepaniteraan PSI yang berdiri sendiri tidak dirangkap oleh Sekretariat. 14

19 Mengarus-utamakan keterbukaan informasi dalam setiap kebijakan penyelenggaraan Negara. Memastikan dan memfasilitasi pemenuhan hak masyarakat terhadap informasi publik. Berperan aktif dalam kegiatan internasional untuk memperkuat pelaksanaan keterbukaan informasi. Tersusun KI Prudensi. Pemutakhiran pendokumentasian arsip PSI. Tersusun dan terdiseminasinya tiga telaah dan pendapat hukum terhadap berbagai kebijakan Negara. Berpartisipasi dalam proses penyusunan tiga kebijakan negara (undang-undang) Adanya laporan tahunan dari Badan Publik Negara terkait Keterbukaan Informasi Publik. Mengupayakan 80% Badan Publik Negara sudah menunjuk PPID dan memiliki standar layanan. Terbentuknya jaringan masyarakat peduli keterbukaan informasi di 30 provinsi. Terlibat dalam satu kegiatan terkait keterbukaan informasi yang bersifat internasional. Menginisasi kegiatan terkait keterbukaan informasi tingkat internasional. 15

20 Tahun Misi Indikator Capaian 2017 Memperkuat kelembagaan menuju komisi informasi yang mandiri dan kredibel. Semua program sudah mengacu pada substansi dari visi dan misi. Ditandatanganinya MoU dengan lembaga lain terkait UU KIP minimal dengan dua lembaga. Adanya publikasi yang rutin dan berkualitas antara lain dua buku, tiga jurnal, dan enam newsletter. Meningkatnya persentase Badan Publik yang menaati peraturan terkait keterbukaan informasi. Memiliki 10 orang panitera pengganti yang memiliki kualifikasi terkait tugasnya Terinternalisasinya value/ corporate culture khas KI. Memperkuat penanganan sengketa dan penegakan hukum terhadap pelanggaran hak atas informasi Mengarus-utamakan keterbukaan informasi dalam setiap kebijakan penyelenggaraan Negara. PSI terselesaikan 100% dari total register Terbentuk kepaniteraan PSI yang berdiri sendiri tidak dirangkap oleh Sekretariat. Tersusun KI Prudensi. Pemutakhiran pendokumentasian arsip PSI. Tersusun dan terdiseminasinya tiga telaah dan pendapat hukum terhadap berbagai kebijakan Negara. 16

21 Berpartisipasi dalam proses penyusunan tiga kebijakan negara (undang-undang) Memastikan dan memfasilitasi pemenuhan hak masyarakat terhadap informasi publik. Berperan aktif dalam kegiatan internasional untuk memperkuat pelaksanaan keterbukaan informasi. Adanya laporan tahunan dari Badan Publik Negara terkait Keterbukaan Informasi Publik. Mengupayakan 100% Badan Publik Negara sudah menunjuk PPID dan memiliki standar layanan. Terbentuknya jaringan masyarakat peduli keterbukaan informasi di 34 provinsi. Terlibat dalam satu kegiatan terkait keterbukaan informasi yang bersifat internasional. 17

22 Gedung ITC Lantai 5 Jalan Abdul Muis No 8 Jakarta Pusat Telp Fax sekretariat@komisiinformasi.go.id PUBLIK! BUKA INFORMASI

Kertas Posisi Lima Tahun Pemberlakukan UU KIP di bidang LH SDA, April 2015.

Kertas Posisi Lima Tahun Pemberlakukan UU KIP di bidang LH SDA, April 2015. 5 Catatan dari 5 Tahun Pemberlakuan UU KIP 1 UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP) telah disahkan sejak tahun 2008 dan mulai berlaku efektif pada Mei 2010. Sepanjang 2010 hingga kini, upaya mengakselerasi

Lebih terperinci

LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012

LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012 LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012 Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat pada awal Tahun 2012 telah melaksanakan pertemuan internal membahas rencana strategis (Renstra) 2011-2015 dan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS FREEDOM OF INFORMATION NETWORK INDONESIA (FOINI)

RENCANA STRATEGIS FREEDOM OF INFORMATION NETWORK INDONESIA (FOINI) RENCANA STRATEGIS FREEDOM OF INFORMATION NETWORK INDONESIA (FOINI) TENTANG FOINI Freedom of Information Network Indonesia (FOINI) merupakan jaringan organisasi masyarakat sipil dan individu yang intensif

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN AGAMA TUAL TUAL, PEBRUARI 2012 Halaman 1 dari 14 halaman Renstra PA. Tual P a g e KATA PENGANTAR Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NKRI) tahun 1945

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

1.1. Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan 5 DAFTAR ISI. Hal BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN Visi Misi

1.1. Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan 5 DAFTAR ISI. Hal BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN Visi Misi KATA PENGANTAR Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM Kantor Pengadilan Tinggi Jakarta yang terletak di Jalan Letnan Jendral Suprapto, Jakarta Pusat diresmikan pada tanggal 26 Pebruari 1983 oleh Menteri Kehakiman RI. Gedung

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH 1 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Muara Teweh Tahun 2015-2019.

Lebih terperinci

Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan

Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Komisi Pemilihan Umum Arah kebijakan dan strategi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang

Lebih terperinci

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Neg

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Neg No.1748, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DKPP. Kode Etik dan Pedoman Perilaku. PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK DAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA A. RENCANA STRATEGIS Mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 201 Mahkamah Agung RI telah mencanangkan Rencana Strategis 5 tahunan yang berarti tahun 2011 merupakan tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja (LKJ) Komisi Pemilihan Umum

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

Instansi Pemerintah. Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan YME, atas rahmat dan ridhonya, Sekretariat Komisi Informasi Pusat

Instansi Pemerintah. Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan YME, atas rahmat dan ridhonya, Sekretariat Komisi Informasi Pusat 2014 Laporan KATA PENGANTAR Kinerja Instansi Pemerintah Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan YME, atas rahmat dan ridhonya, Sekretariat Komisi Informasi Pusat penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KELAS 1A TANJUNGKARANG

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KELAS 1A TANJUNGKARANG LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KELAS 1A TANJUNGKARANG TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI KELAS IA TANJUNG KARANG Jl. WR. Monginsidi/ Beringin No.27 Teluk Betung Telp. 0721 482826/ Fax. 0721 482824 B A N D

Lebih terperinci

SELAMAT DAN SUKSES. Pelakasanaan Konfrensi Asia Afrika 2015

SELAMAT DAN SUKSES. Pelakasanaan Konfrensi Asia Afrika 2015 SELAMAT DAN SUKSES Pelakasanaan Konfrensi Asia Afrika 2015 DARI REDAKSI Inf orm asi Publik Penerbit: Komisi Informasi Pusat RI Pengarah/Penanggung Jawab: Ketua dan Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat Dewan

Lebih terperinci

BAB II PERE CA AA DA PE ETAPA KI ERJA

BAB II PERE CA AA DA PE ETAPA KI ERJA BAB II PERE CA AA DA PE ETAPA KI ERJA A. RE CA A STRATEGIS Mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 Mahkamah Agung RI telah mencanangkan Rencana Strategis 5 tahunan yang berarti tahun 2011 merupakan tahun

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG 1 PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG TATA KERJA DAN POLA HUBUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI, DAN PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Sekretariat Daerah Provinsi Banten 1. Visi Sebagai lokomotif dalam pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan, posisi

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK PENYEMPURNAAN / REVIU RENCANA STRATEGIS PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK TAHUN

PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK PENYEMPURNAAN / REVIU RENCANA STRATEGIS PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK TAHUN PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK PENYEMPURNAAN / REVIU RENCANA STRATEGIS PENGADILAN TINGGI AGAMA PONTIANAK TAHUN 2015 2019 Jalan Ahmad Yani Nomor 252 Pontianak Kalimantan Barat Telp. 0561 736157 Fax.

Lebih terperinci

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG KEMENTERIAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 15, Jakarta 10110 Telepon (021) 3519070, Facsimile (021) 3520346 Pos Elektronik ditjenpsdkp@kkp.goid

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... i. Kata Pengantar... ii

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... i. Kata Pengantar... ii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... i Kata Pengantar... ii BAB I Pendahuluan A. Kondisi Umum... 1 B. Potensi dan Permasalahan... 3 BAB II Visi, Misi dan Tujuan A. Visi... 11 B. Misi... 12 C. Tujuan dan Sasaran

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.340, 2015 DJSN. Informasi Publik. Pelayanan. PERATURAN DEWAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN DEWAN JAMINAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TATA KELOLA LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TATA KELOLA LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TATA KELOLA LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 11 MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I Pemerintah Provinsi Banten PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perencanaan merupakan suatu proses pengambilan keputusan untuk menentukan tindakan masa depan secara tepat dari sejumlah pilihan, dengan

Lebih terperinci

RENSTRA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR

RENSTRA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Tata Usaha Negara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, seiring dengan perubahan rumusan Visi dan Misi Mahkamah Agung RI tahun 2010.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015-2019 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL Jl. Soekarno Hatta No.337 Kendal Telp. (0294) 381101 Fax.(0294) 384078 Website

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

daftar isi daftar isi DARI REDAKSI

daftar isi daftar isi DARI REDAKSI DARI REDAKSI daftar isi daftar isi Dari Redaksi... 02 Laporan Utama... 03 Aspirasi... 09 Fokus...11 Kegiatan KI Pusat...14 Sidang KI Pusat... 20 Opini...37 Kegiatan KI Provinsi... 38 2 Buka! EDISI 07 Januari

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS TAHUN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 KONDISI UMUM Sebagai lembaga pemerintah yang mandiri, KPU memiliki tugas dan fungsi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu. Peraturan

Lebih terperinci

Mengakselerasi Keterbukaan Informasi Publik di Indonesia FOINI

Mengakselerasi Keterbukaan Informasi Publik di Indonesia FOINI ROADMAP KOMISI INFORMASI PUSAT Mengakselerasi Keterbukaan Informasi Publik di Indonesia FOINI ROADMAP KOMISI INFORMASI PUSAT Mengakselerasi Keterbukaan Informasi Publik di Indonesia Penyusun: Dessy Eko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkenaan dengan telah disusunnya Rencana Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019, maka Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkenaan dengan telah disusunnya Perubahan Rencana Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN ANGGARAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN ANGGARAN RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN ANGGARAN 2016 2016 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertanggungjawaban Renstra kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Berita Negara Republik Indo

2016, No Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Berita Negara Republik Indo No.1160, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KI. Pemeriksaan Setempat (Penjelasan Dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 10). PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TATA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.... i DAFTAR ISI... ii EXECUTIVE SUMMARY... 1-4 BAB I PENDAHULUAN..... 5 A. Latar Belakang... 5 B. Kedudukan,Tugas dan Fungsi Pengadilan Tinggi Yogyakarta... 5-7 C. Organisasi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung Tahun 2016 2 BUPATI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI KEDIRI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI KEDIRI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI KEDIRI 2015-2019 PENGADILAN NEGERI KEDIRI Jl. Dr. Saharjo No. 20 Telp. (0354) - 771607 Fax. (0354) 772706 Website : pn-kdr.go.id KEDIRI KATA PENGANTAR Dengan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN TINGGI SULAWESI TENGGARA 2015 Rencana Strategi (Renstra) Tahun 2015-2019 REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 PENGADILAN TINGGI SULAWESI TENGGARA Jl. Mayjend D.I Panjaitan No. 165

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI

RENCANA KERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI RENCANA KERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN ANGGARAN 2017 Jl. Yetro Sinseng No. 08 Muara Teweh Email : pnmuarataweh1@gmail.com Website : www.pn-muarateweh.go.id K A T A P E N G A N T A R

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ( RENJA - SKPD )

RENCANA KERJA ( RENJA - SKPD ) RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA - SKPD ) TAHUN 2015 SEKRETARIAT DEWAN KORPRI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadillah Allah SWT karena Atas Berkat Rahmat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG KEPUTUSAN

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG DAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG DAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DAN PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan bahwa setiap lembaga pemerintah

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TANGERANG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS

A. RENCANA STRATEGIS A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PEMERINTAH KOTA KEDIRI PEMERINTAH KOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TRANSPARANSI DAN PARTISIPASI DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA - 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden

Lebih terperinci

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publ

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publ BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.504, 2015 KEMENKOMINFO. Pejabat Pengelola Informasi. dan Dokumentasi. Badan Publik. Forum Koordinasi. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS 2015 2019 Perencanaan merupakan sebuah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KPUD BANTUL

BAB II GAMBARAN UMUM KPUD BANTUL BAB II GAMBARAN UMUM KPUD BANTUL A. Profil KPUD Bantul Dalam konteks penyelenggaraan negara dan pemerintahan, perumusan rencana kerja pemerintah baik jangka pendek, menengah, maupun panjang telah digagas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 11 /PER/M.KOMINFO/03/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 11 /PER/M.KOMINFO/03/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 11 /PER/M.KOMINFO/03/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI

Lebih terperinci

REVIU RENSTRA

REVIU RENSTRA PENGADILAN NEGERI PRAYA REVIU RENSTRA 2015-2019 REVIU RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI PRAYA TAHUN 2016 Jl. Diponegoro No. 2 Praya Telp. (0370) - 654082 Fax. (0370) - 653143 Kode Pos 83511 www.pn-praya.go.id

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN 2015-2019 PENGADILAN NEGERI GIANYAR Jalan Ciung Wanara No. 1B Gianyar - Bali Telp./Fax. (0361 ) 943016 http://www. pn-gir.go.id Pengadilan Negeri

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 25 MARET 2014

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 25 MARET 2014 ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 25 MARET 2014 BAB I STRUKTUR ORGANISASI Pasal 1 Komisi Paripurna (1) Komisi Paripurna dipimpin oleh seorang Ketua dan 2 (dua) orang Wakil Ketua. (2) Sidang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) hukum kenamaan asal Austria, Hans Kelsen ( ). Kelsen menyatakan

BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) hukum kenamaan asal Austria, Hans Kelsen ( ). Kelsen menyatakan BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) 2.1 Sejarah Singkat Organisasi Keberadaan Mahkamah Konstitusi (MK) baru diperkenalkan oleh pakar hukum kenamaan asal Austria, Hans Kelsen (1881-1973). Kelsen menyatakan

Lebih terperinci

efektivitas dan efisiensi. Dengan modal tersebut diharapkan pemerintahan

efektivitas dan efisiensi. Dengan modal tersebut diharapkan pemerintahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum tugas dan kewajiban pemerintah adalah menciptakan regulasi pelayanan umum, pengembangan sumber daya produktif, menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat,

Lebih terperinci

PANITERA/SEKRETARIS PENGADILAN TINGGI JAKARTA

PANITERA/SEKRETARIS PENGADILAN TINGGI JAKARTA SAMBUTAN KETUA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA PADA ACARA PENGAMBILAN SUMPAH DAN PELANTIKAN PANITERA/SEKRETARIS PENGADILAN TINGGI JAKARTA DI PENGADILAN TINGGI JAKARTA Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi

Lebih terperinci

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut : RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2011 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN KOMISI INFORMASI KOTA CIREBON Sekretariat ; Jl. ARAFURU (Komplek TNI-AL Dewa Ruci) Tlp/Fax. (0231) , Kota Cirebon 45131

LAPORAN TAHUNAN KOMISI INFORMASI KOTA CIREBON Sekretariat ; Jl. ARAFURU (Komplek TNI-AL Dewa Ruci) Tlp/Fax. (0231) , Kota Cirebon 45131 Kata Pengantar UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik merupakan jaminan hukum bagi setiap orang untuk memperoleh informasi sebagai salah satu hak asasi manusia, sebagaimana diatur dalam

Lebih terperinci

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN MUSRENBANG POLRI TAHUN 2015 TANGGAL 25 MEI 2015

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN MUSRENBANG POLRI TAHUN 2015 TANGGAL 25 MEI 2015 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN MUSRENBANG POLRI TAHUN 2015 TANGGAL 25 MEI 2015 ASSALAMU ALAIKUM WR. WB. SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN YANG SAYA HORMATI : WAKAPOLRI;

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 http://www.pa-kebumen.go.id KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, telah tersusun Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI RANGKASBITUNG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 RENCANA STRATEGIS KINERJA TAHUN 2015 2019 PENGADILAN NEGERI RANGKASBITUNG PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS I. PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS I. PENDAHULUAN Komisi Penyiaran Indonesia PETUNJUK TEKNIS GUGUS TUGAS PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN PEMBERITAAN, PENYIARAN, DAN IKLAN KAMPANYE PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA

Lebih terperinci

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara demokratis, Langsung Umum Bebas Rahasia, Jujur dan Adil dalam Negara Kesatuan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS

A. RENCANA STRATEGIS A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan

Lebih terperinci

PENGADILAN MILITER III-16 MAKASSAR

PENGADILAN MILITER III-16 MAKASSAR PENGADILAN MILITER III-16 MAKASSAR Jl. Batara Bira No.5 B KM.16 Badoka, Makassar Telp.0411 518080 Fax.0411 518086 Website : www.dilmil-makassar.go.id, Email : makassar@dilmil.org Rencana Strategis Pengadilan

Lebih terperinci

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73 C. Pengelolaan Keuangan... 67 BAB IV PENUTUP... 73 Kesimpulan... 73 LAMPIRAN : - Pernyataan Telah Direviu - Formulir Checklist Reviu - Reviu Matrik Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Jakarta Tahun 2010-

Lebih terperinci

LAPORAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI TAHUN 2012

LAPORAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI TAHUN 2012 LAPORAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI TAHUN 2012 PPID Kementerian PPN/Bappenas Maret 2013 LAPORAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS TAHUN 2012 1. PENINGKATAN KETERBUKAAN

Lebih terperinci

2017, No masyarakat terhadap pelaksanaan penegakan hukum oleh Kejaksaan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

2017, No masyarakat terhadap pelaksanaan penegakan hukum oleh Kejaksaan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, No.1632, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEJAGUNG. Strategi Kepemimpinan. PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-013/A/JA/11/2017 TENTANG STRATEGI KEPEMIMPINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perencanaan pembangunan nasional terdiri atas perencanaan pembangunan

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PETA JALAN (ROAD MAP) SISTEM PEMBINAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PETA JALAN (ROAD MAP) SISTEM PEMBINAAN PRAKTIK KEDOKTERAN SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PETA JALAN (ROAD MAP) SISTEM PEMBINAAN PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 PENGADILAN MILITER UTAMA JL. RAYA PENGGILINGAN CAKUNG TELP/FAX. 48703673 JAKARTA TIMUR Email : dilmiltama1@yahoo.com KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SUBANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SUBANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 PENGADILAN AGAMA SUBANG REVIEW I TAHUN 2016 PENGADILAN AGAMA SUBANG Jalan Aipda K.S. Tubun No.1 Subang Telp. (0260) 411303 Fax. (0260) 411303 e-mail : pengadilanagamasubang@yahoo.co.id

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU PENYELENGGARA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut Renstra Inspektorat Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi komunikasi bencana yang dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan pengelolaan komunikasi bencana

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI MAJENE

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI MAJENE RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI MAJENE TAHUN 2015-2019 PENGADILAN NEGERI MAJENE Jalan Jenderal Sudirman No. 100 Majene Telp. (0422) 21048 Fax (0422) 21666 website : pn_majene.go.id email

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa pembentukan produk hukum daerah yang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.370, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL. Keterbukaan Informasi Publik. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 148/KA/VII/2010 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

non pemerintah/ swasta yang dananya bersumber dari dana publik, baik APBN/ APBD, sumbangan masyarakat, maupun dari luar negeri.

non pemerintah/ swasta yang dananya bersumber dari dana publik, baik APBN/ APBD, sumbangan masyarakat, maupun dari luar negeri. 1 I. PENGANTAR Di era globalisasi saat ini kebutuhan dan keterbukaan akan informasi merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia dalam mengembangkan wawasan serta ilmu baik secara pribadi maupun golongan

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci