BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR t.i TAHUN 201,1 TENTANG BUPATI LAMONGAN,

Transkripsi

1 BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR t.i TAHUN 201,1 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 201 BUPATI LAMONGAN, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 14 peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 04 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana Desa, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 01 Tahun 2007, dipandang perlu menetapkan pedoman umum Pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 201 dengan Peraturan Bupati. undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang pembentukan Daerah- Daerah Kabupaten dilingkungan Propinsi Jawa Timur (diumumkan dalam Berita Negara pada tanggal B Agustus 1gS0) ; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); { Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor S, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4355): 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4a00); o. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Repubrik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421)', 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 200s tentang pengerolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578): '1. t,

2 / I 9. Peraturan Pemerintah Nomor T2Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 11. Peratutan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 04 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana Desa (ADD) (Lembaran Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2006 Nomor 7/E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 1 Tahun 2007 (Lembaran Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2007 Nomor 1/E); 13, Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2007 Nomor 10/E); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 28 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2011 (Lembaran Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2010 Nomor 28); 15. Peraturan Bupati Lamongan Nomor 46 Tahun 2010 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 20'1'1 (Berita Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 20 Nomor 46) Memperhatikan ', 1, Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 22 Maret 2005, Nomor : 140/640/SJ oerihal Pedoman Alokasi Dana Desa dari Pemerintah Kabupaten/Kota kepada Pemerintah Desa ; 2. Surat Gubernur Jawa Timur tanggal 28 April 2005, Nomor : 141/3685/ perihal Pedoman Alokasi Dana Desa dari Kabuoaten/Kota keoada Pemerintah Desa, MEMUTUSKAN : Menetapkan PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 201 Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Lamongan. 2, Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. Kepala Daerah adalah Bupati Lamongan. 4. Badan Pemberdayaan Masyarakat, yang selanjutnya disingkat BPM adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Lamongan. 5. Desadalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia,

3 t 7 J 6. Pemerintahan Desadalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusvawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adapt istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, 7. Pemerintah Des adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara oemerintahan desa. 8. Badan Permusyawaratan Desatau sebutan lain yang selanjutnya disingkat BPD adalah Badan Permusyawaratan Desa di Kabupaten Lamongan. 9. Lembaga Permusyawaratan Des atau sebutan lain yang selanjutnya disingkat LPM adalah kelompok pelaksana pembangunan di tingkat desa yang bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan pembangunan di desa. 10. Perimbangan keuangan antara kabupaten dan desa yang selanjutnya disebut Alokasi Dana Desadalah prosentase dana dari APBD yang dialokasikan berdasarkan besar dana minimal ditambahkan dengan besar alokasi dana proporsional. 11. Alokasi Dana Minimal adalah dana yang dialokasikan kepada Pemerintah Desa dengan besaran yang sama setiap desa. 12. Alokasi Dana Proporsional adalah dana yang dialokasikan kepada Pemerintah Desa berdasarkan nilai bobot desa. 13. Nilai Bobot Desadalah nilaidesa yang ditentukan berdasarkan beberapa variabelindependen. 14. Pembangunan Desadalah Pembangunan bidang fisik, ekonomi dan sosial budaya dengan jangkauan dan manfaat yang diutamakan kebutuhan masyarakat desa setempat. Pasal 2 Dalam pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran 20'11 Pemerintah Desa harus berpedoman pada Pedoman Umum sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Bupati ini. Pasal 3 Pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) di daerah Tahun Anggaran 20'1'1 dibawah koordinasi BPM. Pasal 4 Peraturan Bupati ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Lamongan. Ditetapkan di Lamongan pada tanggal tul.lcrn,o,r lur{ Diundangkan di Lamongan Pada tanggal 10 Januari BERITA PATEN LAMONGAN TAHUN 2011 NOMOR 03

4 // Lampiran Peraturan Bupati Lamongan Nomor : ob Tahun 201'1 Tanqqal : lo.tcnuqn 2011 PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 20 1 t. il. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pemerintahan Desa sebagai satuan Pemerintah terendah memegang peran terdepan dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan, pemberdayaan dan pelayanan publik (development, empowerment and public service). Sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, bahwa pemerintahan desa memiliki tugas menyelenggarakan pemerintahan yang memiliki hak, wewenang dan kewajiban untuk mengatur dan mengurusendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat berdasarkan hak asal usul dan adat istiadat setemoat. Dalam rangka melaksanakan pemerintahan tersebut, maka Pemerintah Daerah mengalokasikan dana perimbangan untuk pemberian Alokasi Dana Desa (ADD) yang merupakan wuju dari pemenuhan hak desa untuk penyelenggaraan Pemerintahan Desa agar dapat melaksanakan pemerintahan dan pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat di desanya. 2, Maksud dan Tujuan. a. Maksud Alokasi Dana Desa (ADD) dimaksudkan untuk membiayai Program Pemerintah Desa dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. b. Tujuan 1) Meningkatkan kinerja Pemerintahan Desa dalam melaksanakan pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai kewenangannya, 2) Meningkatkan peran dan fungsi lembaga kemasyarakatan di desa dalam proses penyaluran aspirasi, musyawarah dalam pengambilan keputusan serta memberdayakan masyarakat dalam proses pelaksanaan pembangunan. 3) Meningkatkan partisipasi, peran serta dan kreatifitas masyarakat dalam pembangunan 4) Mendorong kegiatan Usaha Ekonomi Produktif 5) Tersedianya sarana dan prasarana bagi pengembangan kegiatan ekonomi ALOKASI DANA DESA DAN PELAKSANAAN KEGIATAN L Alokasi Dana Desa (ADD) Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 201'l ditetapkan sebesar Rp ,00 (dua puluh tujuh milyar tiga ratus dua puluh delapan juta rupiah) yang pembagiannya untuk desa menggunakan asas meratatau Alokasi Dana Desa Minimal (ADDM) dan menggunakan asas adil atau Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP) yang perhitungannya didasarkan nilai bobot desa. 2. Ruang Lingkup dan Jenis Kegiatan Alokasi Dana Desa (ADD) a. Ruang Lingkup. Ruang Lingkup Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 2011 terdiri dari : 1) Alokasi Dana Desa Pembangunan Desa (ADD Bangdes) meliputi : - Alokasi Dana Desa Minimal (ADDM) - Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP) yang ditetapkan menjadi 3 (tiga) kelas 2) Alokasi Dana Desa Pembangunan Dusun (ADD Bangsun)

5 t- / b. Jenis Kegiatan Jenis Kegiatan Alokasi Dana Desa Bangdes berupa Bantuan Langsung untuk Penguatan Kelembagaan di Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan fokus kegiatan untuk pembangunan fisik prasarana desa yang menunjang kegiatan ekonomi masyarakat, Sedangkan ADD Bangsun digunakan untuk menunjang Pembangunan Fisik Prasarana Dusun. ilr. ALOKAST DAN PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) 1. Alokasi Dana Desa Bangdes dibagi menjadi3 (tiga) kelas yaitu : Kelas I : Rp ,00 Kelas ll : Rp ,00 Kelas lll : Rp, ,00 2. Alokasi Dana Desa Bangdes digunakan untuk biaya penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebesar 30 %(tiga puluh persen) dan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat sebesar 70 %(tujuh puluh persen), dengan rincian sebagai berikut : Kelas Operasional Pemerintahan Pemberdayaan Masyarakat (30%) (70%\ Jumlah I ll ill ,00 13, ,00 12, , ,000, , , ,00 29, ,00 ' ,00 Biaya untuk penyelenggaraan Pemerintahan Desa, dipergunakan untuk biaya operasional Pemerintahan Desa, BPD, LPM, PKK, Kepemudaan/Karang Taruna danbiaya operasional Posyandu, dengan rincian sebagai berikut : No Keqiatan Kelas I Kelas ll Kelas lll 1. Operasiona Pemerintah Desa , , ,00 2. Operasiona BPD 3, , , ,00 0perasiona LPM 3, ,00 2, , ,000,00 A Operasiona PKK , , ,000,00 5, OperasionaKepemudaan/ 1, , , ,00 Karang Tanna 6 Ooerasiona Posvandu , ,00500,000,00 JUMLAH ,000,00 13, , ,00 4. Biaya untuk Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat digunakan untuk : a, Pembangunan sarana/prasarana fisik (Pemberdayaan Lingkungan) yang dapat menunjang kegiatan ekonomi dan dapat mendorong percepatan kemajuan Desa ; b. Pemberdayaan Ekonomi, utamanya untuk menumbuh kembangkan Lembaga Ekonomi Desa dan Badan Usaha Milik Desa, c. Pemberdayaan Manusia untuk mendukung peningkatan di bidangpendidikan, Kesehatan dan Kegiatan Sosial. 5 Besarnya biaya untuk Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat dirumuskan berdasarkan musyawarah mufakat bersama lembaga kemasyarakatan yangada, tokoh masyarakat dan Pemerintahan Desa. 6. Alokasi Dana Desa (ADD) untuk pembangunan dusun ditetapkan sebesar Rp.5,500,000,00 per dusun, yang diprioritaskan untuk pembangunan fisik dusun. 7. Untukegiatan pembangunan fisik Alokasi Dana Desa (ADD) baik Bangdes maupun Bangsun biaya konstruksi ditetapkan sebesar 95 %(sembilan puluh lima persen) dan Biaya Umum sebesar 5 %(lima persen).

6 / IV PENGELOLAAN 1, Prinsip Pengelolaan a. Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan salah satu sumber pendapatan desa, yang penggunaannya dirumuskan melalui musyawarah desa dan dituangkan dalam Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) ; b, Kegiatan Alokasi Dana Desa (ADD) direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara transparan ; c. Penyaluran Alokasi Dana Desa (ADD) Langsung ditujukan kepada Desa ; d. Agar pelaksanaan kegiatan pembangunan di Desa maupun di Dusun dapat lebih mencapai daya guna dan hasil guna perlu dukungan partisipasi swadaya masyarakat ; e. Seluruh pelaksanaan kegiatan Alokasi Dana Desa (ADD) harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara teknis maupun administrasi ; f. Hasil kegiatan dipelihara dan dilestarikan oleh Pemerintah Desa dan masyarakat. 2. 0rganisasiPengelola Guna kelancaran pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 20 1, pedu dibentuk Tim Pembina Tingkat Kabupaten, Tim Pengendali Tingkat Kecamatan dan Tim Pelaksana Tingkat Desa. a. Tim Pembina Tingkat Kabupaten Di tingkat Kabupaten dibentuk Tim Pembina yang terdiri dari Badan/Dinas/lnstansi terkait dengan Keputusan Kepala Daerah dan dibentuk Panitia pelaksana fasilitasi Alokasi Dana Desa (ADD) dengan Keputusan Kepala BPM. b. Tim Pengendali Tingkat Kecamatan Di tingkat kecamatan dibentuk Tim Pengendali Kegiatan (TPK) dengan Keputusan Bupati Lamongan, susunan keanggotaannya sebagai berikut : 1) Ketua : Camat 2) Sekretaris : Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan 3) Anggota : Staf Teknis Kecamatan c. Tim Pelaksana Tingkat Desa Di tingkat Desa dibentuk Tim Pelaksana (TIMLAK) kegiatan yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa, dengan susunan keanggotaan : 1) Penanggungjawab : Kepala Desa 2) Ketua : Sekretaris Desa 3) Sekretaris : Perangkat Desa 4) Bendahara : Perangkat Desa d. Guna kelancaran pelaksanaan pembangunan fisik di tingkat Desa dibentuk Panitia Pembangunan Desa dan di tingkat Dusun dibentuk Panitia Pembangunan Dusun. Panitia Pembangunan yang dibentuk berdasarkan hasil musyawarah dan masingmasing diketuaioleh Ketua LPM dan Kepala Dusun 3. Tugas dan Tanggung Jawab a. Tim Pembina tingkat Kabupaten mempunyai tugas dan tanggung jawab'sebagai berikut : 1) Melaksanakan Sosialisasi mengenai kebijakan dan pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD). 2) Menentukan besarnya Alokasi Dana Desa (ADD) yang diterima Desa berdasarkan rumusan yang telah ditetapkan. 3) Melakukan kegiatan pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) 4) Melaporkan perkembangan pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) kepada Kepala Daerah secara rutin setiap bulan. 5) Dalam melaksanakan tugasnya Tim Pembina bertanggung jawab kepada Kepala Daerah. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Tim Pembina tingkat Kabupaten dibentuk panitia pelaksana fasilitasi Alokasi Dana Desa (ADD) yang berkedudukan di BPM, b. Tim Pengendali tingkat Kecamatan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : 1) Mengadakan Sosialisasi pelaksanaan Alokasi Dana Desa (AqD)diqvilayahnya

7 / 2) Melakukan bimbingan teknis Operasional dan penelitian atas perencanaan dan pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) 3) Melakukan bimbingan teknis Administrasi Keuangan 4) Melaksanakan pemeriksaan terhadap kemajuan fisik Alokasi Dana Desa (ADD) 5) Melaporkan secara rutin setiap bulan perkembangan Kemajuan Fisik dan Keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) kepada Kepala Daerah melalui BpM. 6) Dalam melaksanakan tugasnya Tim Pengendali Kecamatan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah. c. Tim Pelaksana tingkat Desa mempunyai tugasebagai berikut : 1) Melaksanakan Rencana Kegiatan Alokasi Dana Desa (ADD) yang telah disepakati Dersama 2) Mengelola Administrasi Keuangan dan Perkembangan kegiatan Alokasi Dana Desa (ADD) 3) Membuat laporan pelaksanan kegiatan dan pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) kepada Tim Pengendali Kecamatan 4) Dalam melaksanakan tugasnya Pelaksana Kegiatan bertanggung jawab kepada Kepala Desa d. Panitia Pembangunan Desa dan Panitia Pembangunan Dusun bertugas dan bertanggung jawab dala melaksanakan pembangunan fisik di Desa dan di Dusun. Mekanisme Pengelolaan a. Persiaoan Sosialisasi pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) diselenggarakan secara berjenjang mulai tingkat Kabupaten, tingkat Kecamatan dan tingkat Desa serta Dusun. b. Perencanaan 1) Kegiatan Perencanaan bertujuan untuk menyusun rencana kegiatan secara partisipatif sekaligus menetapkan alokasi anggarannya ydng dltuangkan dalam Daftar Rencana Kegiatan (DRK) Desa, 2) Penyusunan DRK Desa diusulkan dan ditetapkan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat Desa (Musrenbangdes), selanjutnya disahkan oleh Kepala Desa dan dituangkan dalam Peraturan Desa tentang APB Desa. 3) DRK ADD beserta lampiran-lampiran kelengkapan administrasi masing-masing Desa disampaikan/dilaporkan kepada Camat untuk diteliti, selanjutnya secara kumulatif disampaikan kepada BPM dan diteruskan kepada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Lamongan untuk diproses pencairan dan penyalurannya melalui Bank Jatim Cabang Lamongan kepada Rekening Bendahara masing-masing Desa 4) Penyaluran dan pencairan dana Alokasi Dana Desa (ADD) diatur melalui penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana oleh Pejabat yang ditunjuk Kepala Desa, c, Pelaksanaan 1) Pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) harus dilakukan tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat jumlah sebagaimana tersebut dalam DRK 2) Pelaksana kegiatan adalah Lembaga Pemberdayaan Mdsyarakat (LpM), Tim Penggerak PKK Desa, Karang Tarunatau Organisasi Pemuda/Remaja, Pokjanal Posyandu Tingkat Desa dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta Kepala Dusun sesuaidengan kegiatan masing-masing yang tercantum dalam DRK 3) Penggunaan dan agar dilakukan secara tertib, efektif dan efisien sesuai DRK, serta dilakukan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis dan adminsitrasi sesuai ketentuan yang berlaku 4) Pemerintah Desa beserta Lembaga Kemasyarakatan Desa lainnya mendorong tumbuhnya swadaya masyarakat dalam rangka menunjang kegiatan Pembangunan Desa dan Pembangunan Dusun yang besarnya ditetapkan minimal 10 %(sepuluh persen) dari dana kegiatan fisik 5) Pemerintah Desa bersama-sama dengan masyarakat berkewajiban melakukan pelestarian dan pemeliharaan kegiatan pembangunan,

8 // d. Pemantauan 1) Agar pelaksanaan kegiatan Alokasi Dana Desa (ADD) sesuai dengan Daftar Rencana Kegiatan (DRK), maka perlu dilaksanakan pemantauan (monitoring) 2) Lingkup pemantauan meliputi kegiatan administrasi dan perkembangan kemajuan pelaksanaan fisik baikuantitas maupun kualitas 3) Pemantauan dilakukan secara berjenjang oleh Tim Pembina Kabupaten, Tim Pengendali Kecamatan dan Tim Pelaksana Desa sesuai kewenangan dan tanggung jawab masing-masing. e. Pengawasan Pengawasan dilaksanakan untukeberhasilan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 2011 yang meliputi 1) Pengawasan terhadap Alokasi Dana Desa (ADD) beserta'kegiaian pelaksanaan dilakukan secara fungsional oleh Pejabat yang benvenang/lnspektorat Kabupaten Lamongan dan masyarakat sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 2) Pengawasan melekat dilaksanakan oleh Aparat Pemerintah yang mempunyai tugas dan tanggung jawab pembinaan sejak dari tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3) Pengawasan dilakukan secara terbuka dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat di Desa melalui BPD. 5. Pelaporan dan Evaluasi a. Pelaooran Pelaporan pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) ditujukan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan program dan permasalahannya, menyangkut perkembangan fisik dan pendanaannya Pelaporan disusun dan disampaikan secara berkala setiap bulan dengan mekanisme dilakukan secara berjenjang melalui tingkat desa tingkat kecamatan sampai tingkat kabupaten. b. Evaluasi Untuk menentukan keberhasilan pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) sesuai tujuan yang akan dicapai secara sistematik dan obyektif akan dilakukan evaluasi oleh Tim Pembina Kabupaten dan Tim Pengendali kecamatan. 6. Sanksi a, Bagi Desa yang terbukti tidak taat azas atau dinilai telah melanggar ketentuan Pedoman Umum Pelaksanaan Alokasi Dana Desa Tahun 2011 dan Petunjuk Teknis Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 201 Kabupaten Lamongan, dikenakan sanksi berupa pengurangan jumlah dana operasional ADD antara 20 0/o (dua puluh persen) sampai dengan 50 % (lima puluh persen) bagi desa pada Tahun Anggaran berikutnya, b. Apabila teryadi pelanggaran Hukum oleh Panitia atau pihak lainnya, akan diselesaikan sesuai prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku, jenisanksi dapat berupa sanksi moral, sanksi sosial dan sanksi hukum, V. PENUTUP Guna kelancaran pelaksanan operasional dan kegiatan Alokasi Dana Desa (ADD) Kabupaten Lamongan Tahun 20 1, secara teknis pelaksana kegiatan harus mengacu pada Petunjuk Teknis yang dikeluarkan oleh BPM. Demikian Pedoman Umum ini dibuat sebagai Pedoman dalampelaksanaan Program Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 2011 di Kabupaten Lamongan. BUPATI