HUMOR STANDUP COMEDY SUCI EMPAT DALAM ACARA KOMPAS TV. Asmadi Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUMOR STANDUP COMEDY SUCI EMPAT DALAM ACARA KOMPAS TV. Asmadi Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia"

Transkripsi

1 HUMOR STANDUP COMEDY SUCI EMPAT DALAM ACARA KOMPAS TV Asmadi Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Humor bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya dalam Stand Up Comedy. Stand Up Comedy merupakan jenis lawakan tunggal karena pelawak tampil seorang diri dan bermonolog. Tujuan utama Stand Up Comedy untuk menghibur penonton dengan menghadirkan lawakan atau lelucon yang dilontarkan oleh seorang comic. Bentuk dan fungsi humor antara satu comic dan yang lain sangatlah berbeda, pada penelitian ini peneliti memfokuskan pada bentuk dan fungsi humor yang digunakan oleh Abdur pada acara Stand Up Comedy Suci Empat yang ditayangkan di Kompas TV. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini yaitu: (1) bagaimanakah bentuk humor Stand Up Comedy Suci Empat dalam acara Kompas TV? dan (2) bagaimanakah fungsi humor pada Stand Up Comedy Suci Empat dalam acara Kompas TV? Berkaitan dengan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk dan fungsi humor yang digunakan oleh Abdur pada acara Stand Up Comedy Suci Empat yang ditayangkan di Kompas TV. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif yang digunakan untuk menganalisis bentuk dan fungsi humor yang terdapat dalam Stand Up Comedy Suci Empat Kompas TV. Data penelitian ini diambil dari ujaran-ujaran yang diucapkan oleh Abdur selama ajang Stand Up Comedy Suci Empatmulai dari fase audisi sampai final tertanggal sejak 27 Febuari sampai dengan 25 Juni Berdasarkan hasil analisis data penelitian mengenai humor dalam Stand Up Comedy Suci Empat, bentuk humor yang digunakan oleh Abdur dalam Stand Up Comedy Suci Empat adalah sebagai berikut: (1) ditinjau dari cara penyampaian terdapat dua bentuk humor, yaitu: humor verbal yang menitikberatkan pada pemilihan kata yang dapat membangkitkan efek lucu adalah yang paling sering digunakan oleh Abdur; humor nonverbal (practical joke) selain humor verbal, Abdur juga menggunakan bahasa tubuh dan expresi wajahuntuk menambah efek lucu dalam jokenya. (2) ditinjau dari segi topik bentuk humor yang sering muncul adalah: (a) humor afiliatif/ wisecrack: menertawakan hal-hal yang umum disekitar kita yang semua orang pernah mengalaminya; (b) humor agresif/ repartee: humor yang secara langsung mengolok-olok individu tertentu; dan (c) humor terhadap diri sendiri yang berfokus pada narasi tentang suatu kejadian yang menimpa komika yang dianggapnya lucu. Adapun NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Halaman 20

2 fungsi humor yang terdapat dalam Stand Up Comedy Suci Empat di Kompas TV yaitu: (1) fungsi menghibur, (2) fungsi mempengaruhi, dan (3) fungsi mengkritik. Berdasarkan hasil analisis data penelitian mengenai humor dalam Stand Up Comedy Suci empat, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi humor yang terdapat dalam Stand Up Comedy Suci Empat di Kompas TV yaitu Fungsi menghibur untuk mengekpresikan diri untuk membuat orang terhibur sehingga humor menjadi media untuk mendekatkan diri dengan orang lain. Fungsi mempengaruhi untuk mempengaruhi lawan tutur dalam berbagai situasi. Dan fungsi mengkritik untuk mengkrtisi perbedaan sosial, politik, dan ekonomi. Kata-Kata kunci:humor, Bentuk, Fungsi, Pragmatik PENDAHULUAN Humor merupakan tindakan atau perkataan lucu secara verbal dan visual yang secara spontan memancing tawa pendengar dan yang melihatnya. Humor digunakan dalam berkomunikasi untuk melepaskan ketegangan yang berkaitan dengan perasaan pribadi, kesukuan, sosial, dan agama. Menurut Setiawan dalam (Rahmanadji, 2007:216), humor merupakan rasa atau gejala yang merangsang penutur dan mitra tutur untuk tertawa atau cenderung tertawa secara mental, humor bisa berupa rasa, atau kesadaran, di dalam diri (sense of humor) dan bisa berupa suatu gejala atau hasil cipta dari dalam maupun dari luar diri. Bila dihadapkan pada humor, kita bisa langsung tertawa lepas atau cenderung tertawa saja; misalnya tersenyum atau merasa tergelitik di dalam batin saja. Rangsangan yang ditimbulkan haruslah rangsangan mental untuk tertawa, bukan rangsangan fisik seperti dikili-kili yang mendatangkan rasa geli namun bukan akibat humor. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:412), dijelaskan bahwa humor merupakan sesuatu yang lucu yang dapat menggelikan hati atau dapat menimbulkan kejenakaan atau kelucuan. Orang yang memiliki rasa humor disebut humoris. Sedangkan menurut (Wijana, 2004:xx), humor merupakan rangsangan verbal dan visual yang secara spontan memancing senyum dan tawa pendengar atau orang yang melihatnya. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa humor merupakan ransangan verbal dan visual yang merangsang untuk tertawa atau cenderung tertawa secara mental, ia bisa berupa rasa, atau kesadaran di dalam diri yang bermanfaat sebagai wahana hiburan, pendidikan, dan kritik. Sedangkan orang yang humor disebut humoris. Pada perkembangannya saat ini, humor dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan bentuknya yaitu, humor verbal dan humor nonverbal. Humor verbal adalah humor yang direalisasikan dengan kata-kata dan bunyi. Sedangkan humor nonverbal adalah humor yang disajikan dengan tingkah laku, gerakgerik, gambar, cerita tertulis, dan kartun. Setiawan (1988) mengklasifikasikan humor verbal dan nonverbal NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Halaman 21

3 berdasarkan ekspresinya dapat dibedakan tiga jenis yakni, (1) humor personal, (2) humor dalam pergaulan, dan (3) humor dalam kesenian ( content/uploads/2009/10/sejarah- Teori-Jenis-dan-Fungsi-Humor.pdf). Secara verbal bahasa yang digunakan dalam humor mempunyai keunikan. Hal ini dapat dikatakan bahwa dalam humor terdapat penyimpangan atau keanehan bahasa. Ketika penutur berusaha membingungkan, mengacaukan, dan mempermainkan bahasa maka terjadi pelanggaran prinsip kerja sama. Pelanggaran prinsip kerja sama sengaja dilanggar penutur untuk menimbulkan humor pada tuturannya. Pelanggaran prinsip kerja sama merupakan pelanggaran penutur terhadap aturan yang diciptakan untuk menjalin kerja sama dengan cara menuturkan yang tidak informatif, tidak relevan, bertele-tele, dan tidak runtut dalam rangka menciptakan tawa penonton. Bentuk pelanggaran tersebut berupa pelanggaran terhadap maksim percakapan dan maksim kesantunan. Grice dalam (Nadar, 2009:24-25), menjelaskan bahwa bentuk maksimal percakapan tersebut terdiri dari empat maksim, yang meliputi. (1) maksim kuantitas. Berikanlah informasi sesuai kebutuhan mitra tutur dalam rangka tujuan atau maksud pertuturan, dan jangan memberikan informasi yang berlebihan atau melebihi kebutuhan. (2) maksim kualitas. Jangan mengatakan sesuatu yang tidak benar, jangan mengatakan sesuatu yang kebenarannya tidak dapat dibuktikan secara memadai. (3) maksim relevansi. Usahakan perkataan ada hubungannya tidak bergayut dan betele-tele. (4) maksim cara. Hindari ungkapan yang tidak jelas, hindari ungkapan yang membingungkan, dan hindari ungkapan berkepanjangan. Sedangkan maksim kesantunan terdiri dari enam maksim, yang terdiri dari maksim kebijaksanaan, maksimal kearifan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksimal simpati. Maksim-maksim tersebut menganjurkan agar penutur mengungkapkan keyakinankeyakinan dengan sopan dan menghindari ujaran yang tidak sopan guna memperoleh kelancaran dalam komunikasi. Tujuan orang berhumor agar orang lain atau orang yang melihat tertawa dan senang karena melihatnya. Humor tersebut dihadirkan oleh penutur menggunakan bahasa yang dikembangkannya. Humor memiliki berbagai fungsi diantarannya, humor berfungsi membuat orang terhibur, karena humor bersifat menggelitik perasaan, memiliki keanahan dalam penyampaiannya, dan kontradiktif, humor berfungsi untuk mempengaruhi lawan tutur diberbagai situasi, dalam situasi yang menegangkan humor merupakan media yang baik untuk menjalin keakraban, humor berfungsi untuk mengkritik dengan segala tujuan dan pesan, dan humor berfungsi sebagai media plesetan pada tataran linguistik. Menurut Wijana (1995:iv), humor merupakan salah satu wujud aktivitas yang tidak dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Humor tidak saja bermanfaat sebagai NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Halaman 22

4 wahana hiburan, tetapi berguna pula sebagai sarana pendidikan dan kritik sosial bagi ketimpangan yang telah terjadi di tengah masyarakat. Jadi humor pada hakikatnya merupakan cara manusia untuk meningkatkan hidupnya ( 4/jhptump-a-andriankri babii.pdf). Pada umumnya pengungkapan humor dilakukan dengan memanfaatkan aspek kebahasaan. Aspek bahasa adalah teknik penciptaan humor memanfaatkan aspek-aspek kebahasaan seperti makna dan bunyi untuk melahirkan suatu suasana lucu. Humor bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya dalam Stand Up Comedy. Stand Up Comedy merupakan jenis lawakan tunggal karena pelawak tampil seorang diri dan bermonolog. Tujuan utama Stand Up Comedy untuk menghibur penontondengan menghadirkan lawakan atau lelucon yang dilontarkan oleh seorang comic. Materi yang disampaikan biasanya diangkat berdasarkan tema yang telah ditentukan sebelumnya. Tema tersebut biasanya dapat berupa fenomena yang sedang ramai dibicarakan, masalah politik maupun sosial, sampai masalah percintaan anak muda saat ini. Materi yang akan dikemas secara menarik dan mengandung humor tentunya, agar audience tertarik menyimak dari awal hingga akhir. Berikut ini merupakan satu contoh fenomena yang diangkat oleh Abdur peserta Stand Up Comedy Suci Empat yang disiarkan oleh Kompas TV mengenai kapan Indonesia masuk piala dunia. Indonesia masuk piala dunia itu ketika kura-kura bisa panjat pohon. Pada contoh di atas dapat dilihat humor tersebut berbentuk humor verbal. Pada humor tersebut terdapat pelanggaran pada salah satu maksim dalam prinsip kerja sama, yaitu maksim relevansi. Kalimat ini dilontarkan oleh comic tidak relevan, karena untuk memanjat pohon tidak mungkin kura-kura bisa melakukannya. Pada tuturan yang efektif penutur dituntut untuk mematuhi prinsip kerja sama, tetapi tuturan yang terdapat dalam Stand Up Comedy sering dilanggar oleh para comic. Pelanggaran itu berfungsi untuk menciptakan sebuah kelucuan sehingga respon tawa atau senyum penonton diperoleh dari pelanggran tersebut. Munculnya pelanggaran prinsip kerja sama ini dimanfaatkan oleh penutur humor untuk menimbulkan efek lucu, melalui pelanggaran prinsip kerja sama humor pada Stand Up Comedy berhasil membangun sebuah kelucuan yang dapat memberikan respon tawa bagi para penontonnya. Berdasarkan penjabaran di atas, maka akan diteliti tuturan yang melanggar prinsip kerja sama pada ajang Stand Up Comedy Suci Empat Kompas TV melalui kajian pragmatik. Pendekatan pragmatik merupakan studi mengenai aktivitas penggunaan bahasa antara penutur dan mitra tutur. Wijana dan Rohmadi (2011:4), berpendapat bahwa pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yaitu bagaimana kesatuan kebahasaan itu digunakan di dalam komunikasi. Pragmatik merupakan kajian bahasa yang tataran kajiannya sangat luas. Hal ini karena pragmatik mengkaji NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Halaman 23

5 hubungan unsur-unsur bahasa yang dikaitkan dengan pemakai bahasa. Secara umum, pragmatik dapat diartikan sebagai kajian bahasa yang dikaitkan dengan konteks yang mendasari penjelasan pengertian bahasa dalam hubungannya dengan pengguna bahasa. Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Kedua manfaat tersebut akan dipaparkan sebagai berikut. Secara Teoritis Manfaatpenelitianini secara teoritis adalahsebagaiberikut: 1) Diharapkan dapat memberikan wawasandalampengembangani lmu kebahasaan 2) Diharapkandapatmenjadilandas andalampengembanganteori kebahasaan khususnya mengenai pragmatik. 3) Diharapkanbisabermanfaatuntu kmengembangkanwawasanilm upengetahuandalambidangilmu komunikasi Secara Praktis a) Bagi Penulis ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperkayadanmemberikanko ntribusiberupapengetahuan tentangsalahsatucabangilmuba hasayaitupragmatik ditinjaudari segi bentuk, strategi, dan fungsinya. b) Bagi Institusi Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagiinstitusiuntuk melakukankajianilimiahkhusus nya di bidangilmubahasasecaraumum dantentang pragmatiksecarakhusus. c) Bagi RekanSejawat Hasil penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi rekansejawat sebagai acuan referensibagipeneliti lain dalammelakukanpenelitianseje nisnya. maupunpenelitianilmubahasak hususnya dalam hal objek maupun dalam metodologinya. d) Bagi Guru Bahasa Indonesia Bagi guru bahasa Indonesia hasilpenelitianinihendaknya dapat dijadikan sebagai materi pembelajaran bahasa indonesia khususnya materi tentang pragmatik di sekolah. METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan pragmatik. Dalam penelitian ini, pendekatan pragmatik digunakan untuk menjawab permasalahan dan menginterprestasikan makna ujaran. Bentuk humor, fungsi humor, humor yang terdapat dalam Stand Up Comedy Suci Empat Kompas TV. Penelitian ini bermaksud mendeskripsikan tentang bentuk, fungsi, yang dipergunakan dalam bahasa humor di Stand Up Comedy Suci Empat Kompas TV. Untuk mencapai tujuan itu, penelitianhumor Stand Up Comedy Suci Empat ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif tersebut didasarkan pada kesesuaian antara karakteristik penelitian ini dengan penelitian kualitatif. Penelitian ini memiliki sejumlah karakteristik yang NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Halaman 24

6 mendukung penelitian kualitatif. (a) penelitian ini mempunyai latar alamiah, (b) penelitian ini memanfaatkan manusia sebagai instrument. Dalam hal ini, peneliti sebagai instrument utama dalam mengumpulkan data dengan memamfaatkan alat bantu lain, (c) penelitian ini bersifat kualitatif, ( d) penelitian ini bersifat deskriptif. Data yang dianalisis berupa gejala penggunaan bahasa, (e) penelitian ini mengunakan teori dasar. Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini berupa tuturan dalam Stand Up Comedy Suci Empat Kompas TV yang meliputi bentuk, fungsi bahasa humor yang dibawakan oleh Abdur. Data ini kemudian ditranskripsikan ke dalam bentuk catatan tertulis sehingga peneliti dapat dengan mudah memilah dan mengkategorikan setiap tuturan humor sesuai bentuk, fungsi yang digunakan terutama oleh Abdur sebagai penutur utama. Sumber Data Sumber data dalam penenltian ini adalah Stand Up Comedy yang dibawakan oleh Abdrur pada saat mengikuti Stand Up Comedy Suci Empat yang ditayangkan oleh Kompas TV. Data tersebut dikumpulkan selama ajang Stand Up Comedy Suci Empat mengadakan audisi sejak tanggal 27 Febuari 2014 sampai babak final. Instrument Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen kunci, hal ini disebabkan karena peneliti yang mengelola maupun menyajikan perencanaan, pengumpulan data, penafsiran data, dan menganalisa data sesuai dengan rumusan masalah. Selain itu peneliti juga bertindak sebagai humaninstrument yaitu manusia sebagai alat yang denganpengetahuannyamenjaring dan menglah data yang telah diperolehnya. Instrumen yang dipergunakan oleh peneliti terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak dalam penelitian ini adalah kriteria-kriteria yang digunakan untuk menetapkan bahwa tuturan humor oleh Abdur dalam Stand Up Comedy merupakan data penelitian. Kriteria tersebut meliputi wujud pengungkapan bahasa humor dan Implikasinya kedalam bentuk, fungsi. Kriteriawujud implikasi ini berupakalimat yang mengandung unsur humor dengan kategori tersebut. Perangkat keras dalam penelitian ini menggunakan alat bantu berupa laptop untuk menonton acara Stand Up Comedi di Kompas TV, dan untuk memutar kembali video Stand Up Comedy dan flashdisk untuk menyimpan data, kartu data dan alat tulis. Kartu data digunakan untuk mencatat dan mengidentifikasi data yang ditemui. Kemudian alat tulis digunakan untuk mencatat data-data yang relevan. Penggunaan kartu data mempermudah peneliti dalam pengecekan data. Selain itu alat tulis berfungsi sebagai alat bantu untuk mencatat data-data relevan yang diperoleh dari sumber data tersebut. Teknik pengumpulan data Penelitian ini menggunkan metode simak. Metode simak merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengann cara menyimak penggunaan bahasa sesungguhnya. Adapun teknik NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Halaman 25

7 pendukung yang digunakan dalam rangka melaksanakan penelitian ini adalah teknik catat sesuai dengan bentuk, fungsi, pengungkapan humor dalam Stand Up Comedy Suci Empat Kompas TV. Dalam pengumpulan data dilakukan beberapa langkah sebagai berikut. a) Tahap pertama, peneliti mengumpulkan data dari tuturan Abdrur, kemudian dicari bagianbagian yang berisikan bentuk, fungsi, yang terdapat pada Stand Up Comedy. b) Tahap kedua, peneliti melakukan identifikasi data, yaitu peneliti memilih dan memahami datadata tersebut dengan cara merincikan sesuai dengan bentuk, fungsi, pengungkapan humor dalam Stand Up Comedy. c) Tahap ketiga, peneliti melakukan kategorisasi data untuk membeda-bedakan data sebelum menganalisis. Dalah hal ini peneliti membeda-bedakan data sesuai bentuk, fungsi, dan pengungkapan humor dalam Stand Up Comedy. d) Tahap keempat, peneliti melakukan analisis data. Dalam hal ini peneliti mengurutkan data dalam beberapa kategori. Data yang diperoleh dari proses kategorisasi kemudian dianalisis berdasarkan bentuk, fungsi, pengungkapan humor dalam Stand Up Comedy. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah model interaktif. Model interaktif yaitu, pengumpulan data, redukasi data, penyajian data, dan pengujian serta penarikan kesimpulan. dilakukan sejak pengumpulan tayangan Stand Up Comedy Suci Empat di You Tobe sampai semua data transkrip. Analisa Data Dalam analisa data digunakan beberapa tahap sebagai berikut. a) Pertama, yaitu mengedit, pengelompokkan, dan meringkas data. b) Kedua, peneliti menyusun kode-kode dan catatan-catatan mengenai berbagai hal, termasuk yang berkenaan dengan aktivitas serta prosesproses sehingga peneliti dapat menemukan tema, kelompokkelompok dan pola-pola. c) Ketiga, peneliti menyususn rancangan konsep-konsep serta penjelasan yang berkenaan dengan tema, pola atau kelompok-kelompok data tersebut. Dalam hal ini, peneliti akan mendapatkan data sulit untuk diidentifikasi, atau mungkin kurang relevan untuk tujuan penelitian sehingga data-data tersebut terpaksa harus disimpan dan tidak termasuk data yang akan dianalisis. Teknik Penyajian Data Dalam penyajian data digunakan beberapa tahap sebagai berikut.penyajian data melibatkan langkah-langkah mengorganisasikan data menghubungkan kelompok data yang satu dengan yang kelompok data yang lain, sehingga data yang dianalisis benar-benar dilibatkan dalam satu-kesatuan karena dalam penelitian kualitatif data biasanya beranekaragam perspektif dan terasa bertumpuk maka penyajian data umumnya diyakini sangat membantu proses analisis. NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Halaman 26

8 Dalam hal ini, data yang tersaji berupa kelompok-kelompok data yang lain, kemudian saling berhubungan dengan kerangka teori yang digunakan. Penting diingat bahwa kegagalan dalam mengupayakan penyajian data secara memadai akan menyulitkan peneliti dalam membuat analisis-analisis. Gambar yang menunjukkan keterkaitan antara gejala satu dengan yang lain diperlukan untuk kepentingan analisis data. Pengujian Simpulan Peneliti pada dasarnya mengimplementasikan prinsip induktif dengan mempertimbangkan pola-pola data atau penyajian data yang telah dibuat. Simpulan akhir tidak akan pernah dapat dirumuskan secara memadai jika peneliti tidak menyeesaikan analisis data yang ada. Peneliti dalam hal ini, harus mengkonfirmasi atau merevisi simpulan yang telah di buat sampai simpulan akhir berupa gejala atau realita yang diteliti. HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan hasil analisis data dan sekaligus pembahasan mengenai makna kata dan bunyi terhadap tuturan Abdul yang terdapat pada humor Stand Up Comedy suci empat di kompas TV, yang meliputi bentuk, fungsi. Kedua hasil penelitian tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut. Bentuk Humor Stand Up Comedy Suci Empat dalam Acara Kompas TV Pada pembahasan bentuk, humor verbal dalam Stand Up Comedy Suci Empat di kompas TV akan dianalisis berdasarkan bentuk. Humor verbal merupakan humor yang diwujudkan dengan kata dan bunyi yang sengaja direkayasa penutur untuk menghasilkan humor sehingga memancing bagi penonton dan pendangarnya. Pada penelitian ini ditemukan humor verbal dengan indikator kata dan bunyi/ frase. Fungsi Humor Stand Up Comedy Suci Empat dalam Acara Kompas TV Berdasarkan fungsinya, humor dalam Stand Up Comedy suci empat mempunyai fungsi (1) menghibur, (2) mempengaruhi, dan (3) mengritik. Fungsi Menghibur Humor Stand Up Comedy suci empat di kompas TV merupakan ransangan yang dideskripsikan oleh penutur melalui permainan bahasa sehingga membuat pendengar dan orang yang menengarnya tertawa dan terhibur. Ketika penutur berusaha membingunkan dan mempermainkan bahasa, maka terjadi terhadap salah satu membandingkan kata. Fungsi Mempengaruhi Pada stand up comedy, sering yang sengaja dilakukan penutur untuk mempengaruhi penonton untuk tertawa karena melihat dan mendengarnya, hal ini dilakukan penutur untuk mempengaruhi lawan tutur dalam berbagai situasi, seperti bidang hukum, politik ekonomi, dan pendidikan. Fungsi Mengkritik Humor dalam Stand Up Comedy dapat berfungsi untuk mengkritik masalah sosial, pelitik, dan ekonomi yang. Hal ini biasanya digunakan diberbagai situasi komunikasi yang diciptakan penutur untuk membuat penonton tertawa. NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Halaman 27

9 PENUTUP Pada bab ini dipaparkan simpulan dan saran. Simpulan disini adalah merupakan ringkasan jawaban dari rumusan masalah penelitian ini, yaitu bentuk dan fungsi humor yang ada dalam dalam Stand Up Comedy Suci empat. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian mengenai humor dalam Stand Up Comedy Suci empat, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Bentuk humor yang digunakanolehabdurdalamstand Up Comedy Suci empatadalahhumor verbaldenganindikator kata yang menitikberatkanpadapemilihan kata yang dapatmembangkitkanefeklucuad alah yang paling seringdigunakanolehabdur. 2) Fungsi humor yang terdapat dalam Stand Up Comedy Suci Empat di Kompas TV yaitu (1) fungsi menghibur, (2) fungsi mempengaruhi, dan (3) fungsi mengkritik. Fungsi menghibur ini bertujuan untuk mengekpresikan diri untuk membuat orang terhibur sehingga humor menjadi media untuk mendekatkan diri dengan orang lain. Fungsi mempengaruhidigunakan sebagai alat untuk mempengaruhi lawan tutur dalam berbagai situasi, seperti bidang hukum, politik ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya untuk mempermudah komunikasi. Sedangkan fungsi mengkritik hal ini biasanya digunakan diberbagai situasi komunikasi yang diciptakan pencipta dan penikmat humor untuk mengkrtisi perbedaan sosial, politik, dan ekonomi. SARAN Adapun beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan sehubungan dengan bentukdan fungsi dalam Stand Up Comedy Suci Empat di Kompas TVadalahsebagaiberikut. 1) Penciptawacana humor hendaknyamenampilkankontekss ituasi yang relevandantuturantuturan yang selektifsehinggalebihmemperjela smaksud. 2) Para penelitidanpemerhatibahasadihar apkandapatmelakukanpenelitianl anjutanmengenaiwacana humor Stand Up Comedy Suci Empat di Kompas TVdengancakupandanperspektif yang berbedasehinggaakandiperolehpa paran yang lebihmendalam. 3) Hasilpenelitianini, hendaknyadimanfaatkanoleh guru bahasa Indonesia sebagai materi pembelajaran bahasa Indonesia, khusunya tentang bentukdanfungsi humor dalam Stand Up Comedy suci Empat di Kompas TV. DAFTAR RUJUKAN Anonim Humor Stand Up Comedy Metro TV Kajian Pragmatik. k1/14/jhptump-a-andriankri babii.pdf, diunduh 18 Febuari 2015 Attardo, Salvatore Humorous Texts: A Semantic and Pragmatic Analysis. Povo NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Halaman 28

10 (Trento): Youngstown State University Press. Attardo, Salvatore Linguistic Theory of Humor. Berlin/ New York: Mouton de Gruyter. Djajasudarma, Fatimah Wacana & Pragmatik. Bandung: Reflika Aditama Endraswara, dkk Kejawen: Jurnal Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah Fakultas Bahasa Seni Universitas Negeri Yogyakarta bekerjasama dengan Penerbit Narasi Yogyakarta. Leech, Geoffrey Prinsipprinsip pragmatik. Terj Oka. Jakarta: Universitas Indonesia. Marwan, Iwan Rasa Humor dalam Perspektif Agama.file:///C:/Users/pc5/Dow nloads/ pb.pdf, diunduh 18 Febuari 2015 Nadar, F.X Pragmatik & PenelitianPragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Norrick, Neal R. danchiaro, Delia Humor in Interaction. Amsterdam / Philadelphia: John Benjamins Publishing Company. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka Rahmanadji, Dedik Sejarah, Teori, Jenis, dan Fungsi Humor. -Teori-Jenis-dan-Fungsi- Humor.pdf, diunduh 19 Febuari 2015 Rahardi, Kunjana SosioPragmatik. Jakarta: Erlangga Rahmanadji. (2007). Sejarah, Teori, Jenis, dan Fungsi Humor. Jakarta: FS UM Raskin, Victor Semantic Mechanisms of Humor. Dordrecht: D. Reidel Publishing Company Reggio, Ronald E The 4 Styles of Humor. m/blog/cutting-edgeleadership/201504/the-4-styleshumor, diaksespada: 22 Mei Wijana, I Dewa Putu & Rohmadi, Muhammad Analisis Wacana Pragmatik: Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka. Yule, George Pragmatik. Terj. Indah Fajar Wahyuni dan Rombe Mustajab. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. NOSI Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 Halaman 29

BAB I PENDAHULUAN. peran yang cukup sentral dalam kehidupan sehari-hari, bahkan hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. peran yang cukup sentral dalam kehidupan sehari-hari, bahkan hampir semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat untuk berinteraksi, maksudnya alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau juga perasaan. Seseorang dapat menyampaikan ide, gagasan, pikiran

Lebih terperinci

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK)

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK) ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK) Oleh : Agung Nugroho A.310.010.128 Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan pesan secara cepat dan ringkas, situasi atau kejadian-kejadian tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa manusia akan sulit berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesamanya. Selain itu bahasa juga menjadi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Gorontalo maupun di perputakaan fakultas Sastra dan Budaya maupun di internet.

BAB II KAJIAN TEORI. Gorontalo maupun di perputakaan fakultas Sastra dan Budaya maupun di internet. 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya BAB II KAJIAN TEORI Penelitian tentang humor telah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Namun penelitian tentang humor dalam bahasa Banggai belum pernah dilakukan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk menjalankan segala aktivitas. Bahasa juga sebagai salah satu aspek tindak tutur yang terkait

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi atau melakukan tindak tutur jika sedang berinteraksi dengan sesamanya. Searle mengatakan,

Lebih terperinci

ANALISIS PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA BUKU HUMOR SEHAT KARYA PUJO RAHARJO SKRIPSI

ANALISIS PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA BUKU HUMOR SEHAT KARYA PUJO RAHARJO SKRIPSI ANALISIS PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA BUKU HUMOR SEHAT KARYA PUJO RAHARJO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran BAB V PENUTUP Pada bagian ini akan dibahas mengenai kesimpulan hasil penelitian Analisis Pemanfaatan Prinsip Kesantunan Berbahasa pada Kegiatan Diskusi Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian

Lebih terperinci

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia   ABSTRAK REALISASI PRINSIP KESOPANAN BERBAHASA INDONESIA DI LINGKUNGAN SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO TAHUN 2012 DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DI SMA Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS Tinjauan Pragmatik Skripsi diusulkan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Diajukan oleh: Ardison 06184023 JURUSAN SASTRA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia. Manusia menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan pikirannya, baik yang dilakukan secara lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa saat ini tidak bisa lepas oleh kehidupan manusia dan telah menjadi konsumsi sehari-hari. Televisi bagian dari media massa elektronik telah mengambil

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR PADA WACANA STIKER PLESETAN

ANALISIS TINDAK TUTUR PADA WACANA STIKER PLESETAN ANALISIS TINDAK TUTUR PADA WACANA STIKER PLESETAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Diajukan oleh:

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab terakhir penelitian tesis ini, peneliti membaginya menjadi dua bagian. Bagian pertama berisi simpulan dari keseluruhan hasil penelitian yang telah dilakukan dan bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat berkomunikasi antara sesama manusia lainnya. Salah satu media yang digunakan dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Sejenis Sebelumnya Penelitian tentang humor mengenai prinsip kerjasama sudah penah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, antara lain Rini Devi Ellytias (2013)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses berpikir manusia. Tahap kelanjutan dari proses berpikir

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses berpikir manusia. Tahap kelanjutan dari proses berpikir 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media komunikasi manusia. Bahasa juga mengalami perkembangan dalam setiap peradapan. Bahasa sebagai media komunikasi selalu dikaitkan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Raydinda Nacita Ramadhani, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Raydinda Nacita Ramadhani, 2015 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia politik senantiasa menjadi sorotan publik. Hal-hal yang terjadi di dunia politik kerap menimbulkan pro dan kontra. Pro dan kontra yang timbul tertuang baik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bertransaksi yaitu ada barang yang akan diperdagangkan, kesepakatan yang tidak dipaksa oleh pihak manapun.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bertransaksi yaitu ada barang yang akan diperdagangkan, kesepakatan yang tidak dipaksa oleh pihak manapun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar merupakan tempat bertemunya pembeli dan pedagang. Pasar juga tempat untuk bertransaksi, sedangkan transaksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh penjual dan pembeli

Lebih terperinci

PENERAPAN PRINSIP KERJASAMA DALAM DIALOG ILC (INDONESIA LAWYERS CLUB), TINJAUAN PRAGMATIK

PENERAPAN PRINSIP KERJASAMA DALAM DIALOG ILC (INDONESIA LAWYERS CLUB), TINJAUAN PRAGMATIK PENERAPAN PRINSIP KERJASAMA DALAM DIALOG ILC (INDONESIA LAWYERS CLUB), TINJAUAN PRAGMATIK Agus Hermawan Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak

Lebih terperinci

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM PROSES PERKULIAHAN DI POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM PROSES PERKULIAHAN DI POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM PROSES PERKULIAHAN DI POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA Ratna Susanti, S.S.,M.Pd. Politeknik Indonusa Surakarta ratnasusanti19@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kaidah-kaidah yang mengatur tindakannya, penggunaan bahasanya, dan

BAB I PENDAHULUAN. kaidah-kaidah yang mengatur tindakannya, penggunaan bahasanya, dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial yang lain, kegiatan berbahasa baru terwujud apabila manusia terlibat di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Sebagian besar kota besar yang ada di Indonesia saat ini semakin berkembang seiring dengan pertumbuhan penduduk. Salah satu kota yang berkembang saat ini

Lebih terperinci

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7 PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada saat ini banyak menuntut masyarakat untuk memahami berbagai macam penggunaan bahasa yang digunakan sebagai suatu alat untuk berkomunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Adi Dwi Prasetio, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Adi Dwi Prasetio, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berbagai peristiwa yang terjadi di negeri ini, termasuk kisruh di lingkungan pemerintahan tak lepas dari sorotan masyarakat. Hal itu ditandai oleh semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon. menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon. menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan mereka. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam bertindak tutur manusia mempunyai banyak cara untuk menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon orang lain selaku mitra tutur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Naluri manusia untuk mencari kesenangan, kegembiraan, dan hiburan sudah

BAB I PENDAHULUAN. Naluri manusia untuk mencari kesenangan, kegembiraan, dan hiburan sudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Naluri manusia untuk mencari kesenangan, kegembiraan, dan hiburan sudah dimiliki sejak bayi (Rahmanadji, 2007: 1). Hal itu dapat dilihat saat seorang ibu mengajari bayinya

Lebih terperinci

PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA SEBAGAI SARANA PENGUNGKAPAN HUMOR DALAM WACANA LISAN KOMIKA DODIT MUYANTO

PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA SEBAGAI SARANA PENGUNGKAPAN HUMOR DALAM WACANA LISAN KOMIKA DODIT MUYANTO PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA SEBAGAI SARANA PENGUNGKAPAN HUMOR DALAM WACANA LISAN KOMIKA DODIT MUYANTO Titi Puji Lestari Universitas Negeri Semarang titipujilestari29@gmail.com Abstrak Humor dapat disampaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini dikemukakan mengenai metode penelitian yang peneliti gunakan. Metode penelitian merupakan alat, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan pikiran manusia. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif bagi manusia. Tanpa bahasa, sulit

Lebih terperinci

KRITIK SOSIAL DALAM HUMOR STAND UP COMEDY EPISODE KITA INDONESIA (KAJIAN PRAGMATIK)

KRITIK SOSIAL DALAM HUMOR STAND UP COMEDY EPISODE KITA INDONESIA (KAJIAN PRAGMATIK) KRITIK SOSIAL DALAM HUMOR STAND UP COMEDY EPISODE KITA INDONESIA (KAJIAN PRAGMATIK) Nur Saptaningsih 1 ; Vianinda Pratama Sari 2 nur.saptaningsih.translator@gmail.com; vianinda.pratama@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media yang utama dalam komunikasi manusia untuk menyampaikan informasi. Bahasa itu bersifat unik bagi manusia sekaligus bersifat universal. Anderson

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kurikulum dalam pendidikan di Indonesia terus berkembang dari waktu ke waktu. Tentunya perkembangan ini terjadi untuk terus meningkatkan mutu pendidikan, bahkan perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam komunikasi (Wijana,

Lebih terperinci

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR WACANA HUMOR DALAM RUBRIK MESEM SURAT KABAR HARIAN WARTA JATENG

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR WACANA HUMOR DALAM RUBRIK MESEM SURAT KABAR HARIAN WARTA JATENG PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR WACANA HUMOR DALAM RUBRIK MESEM SURAT KABAR HARIAN WARTA JATENG NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Bab terakhir dalam tesis ini adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan dan

BAB V PENUTUP. Bab terakhir dalam tesis ini adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan dan BAB V PENUTUP Bab terakhir dalam tesis ini adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Simpulan berisi hasil akhir dari penelitian ini. Sementara saran berisi anjuran penulis terhadap penelitian-penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi sebagai aktivitas keseharian setiap orang merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidupnya, karena melalui komunikasi setiap orang dapat menyampaikan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas sosial lainnya berbahasa baru terwujud apabila manusia terlibat di dalamnya (Alan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa dalam kegiatan berkomunikasi berfungsi sebagai alat penyampai pesan atau makna. Bahasa dibedakan menjadi dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tulisannya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan media massa. Media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tulisannya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan media massa. Media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan manusia salah satunya yaitu sebagai alat komunikasi dengan lingkungannya. Tuturan manusia dapat diekspresikan melalui media massa baik lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan dideskripsikan tentang A) latar belakang masalah, B) rumusan masalah, C) tujuan, dan D) manfaat, yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan dideskripsikan tentang A) latar belakang masalah, B) rumusan masalah, C) tujuan, dan D) manfaat, yang terdiri BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan dideskripsikan tentang A) latar belakang masalah, B) rumusan masalah, C) tujuan, dan D) manfaat, yang terdiri dari: 1) manfaat teoritis dan 2) manfaat praktis. A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam berbahasa diperlukan kesantunan, karena tujuan berkomunkasi bukan hanya bertukar pesan melainkan menjalin hubungan sosial. Chaer (2010:15) mengatakan

Lebih terperinci

KAJIAN PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM WACANA HUMOR ON LINE

KAJIAN PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM WACANA HUMOR ON LINE KAJIAN PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM WACANA HUMOR ON LINE Oleh Syawaludin Nur Rifa i Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyimpangan prinsip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai media penyampaian informasinya. dipergunakan dalam wacana humor. Penggunaan bahasa yang biasa saja

BAB I PENDAHULUAN. sebagai media penyampaian informasinya. dipergunakan dalam wacana humor. Penggunaan bahasa yang biasa saja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, surat kabar telah menjadi kebutuhan bagi manusia. Melalui surat kabar kita bisa memperoleh berbagai informasi yang sedang aktual atau sedang hangat

Lebih terperinci

FLORENSIA MARSELLI KIDI

FLORENSIA MARSELLI KIDI ANALISIS PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN SOPAN SANTUN TUTURAN PARA PESERTA DALAM ACARA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) Edisi 1 Januari 2015, 2 Januari 2015 dan 5 Januari 2015 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014

PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014 PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah alat komunikasi, manusia dapat saling memahami satu sama lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. adalah alat komunikasi, manusia dapat saling memahami satu sama lain sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antar sesama dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menyampaikan maksud dan tujuan kepada orang lain sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang selanjutnya disebut WPP yang terdapat di surat kabar Minggu Pagi.

BAB I PENDAHULUAN. yang selanjutnya disebut WPP yang terdapat di surat kabar Minggu Pagi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian mengenai wacana Plesetan Pantun yang selanjutnya disebut WPP yang terdapat di surat kabar Minggu Pagi. Penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial dan anggota masyarakat memerlukan bahasa sebagai media komunikasi untuk berinteraksi dengan makhluk lainnya untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM PEMENTASAN NASKAH DRAMA SEPASANG MERPATI TUA KARYA BAKDI SOEMANTO KAJIAN PRAGMATIK

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM PEMENTASAN NASKAH DRAMA SEPASANG MERPATI TUA KARYA BAKDI SOEMANTO KAJIAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM PEMENTASAN NASKAH DRAMA SEPASANG MERPATI TUA KARYA BAKDI SOEMANTO KAJIAN PRAGMATIK EXPRESSIVE SPEECH ACTS IN STAGING PLAYS AN OLD PAIR OF DOVES PRAGMATIC ASSESSMENT BAKDI WORK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada penelitian ini yang bertopik Warna Warni Percintaan dan Gelar Pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pada penelitian ini yang bertopik Warna Warni Percintaan dan Gelar Pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Humor sudah mulai berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Humor dapat terjadi diberbagai kegiatan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam suatu acara, dan

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW

KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW Syamsul Arif Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Kesantunan berbahasa merupakan hal yang penting dalam kegiatan berkomunikasi.

Lebih terperinci

ILOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM TAYANGAN INDONESIA LAWAK KLUB

ILOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM TAYANGAN INDONESIA LAWAK KLUB ILOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM TAYANGAN INDONESIA LAWAK KLUB Putri Suristyaning Pratiwi Fathiaty Murtadho Sam Mukhtar Chan 110 Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan perwujudan ilokusi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia membutuhkan bantuan orang lain untuk melangsungkan kehidupannya. Bahasa sangat penting untuk melakukan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Percakapan atau dialog dalam sebuah tuturan diperlukan suatu kerja sama yang baik antara penutur dengan mitra tutur. Selain kerja sama, faktor kesopanan harus

Lebih terperinci

REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7

REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7 Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya ISSN 2527-4104 Vol. 1 No.1, 1 April 2016 REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7 Helda Safitri Oktani, Haswinda Harpriyanti Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk memudahkan makhluk hidup berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Berdasarkan penyampaiannya, komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sebuah sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Sesuai dengan fungsinya, bahasa memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan

I. PENDAHULUAN. Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan hidupnya. Keahlian itu sangat ditekankan pada arah dan tujuan pembentukan emosional. Seseorang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. komunikasi, melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi)

I. PENDAHULUAN. komunikasi, melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan manusia, bahkan bahasa selalu digunakan oleh manusia dalam segala kegiatan. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan dengan berbagai kemampuan yang berbeda. Akal dan sifat yang dimiliki manusia juga berbeda. Namun, dalam hal komunikasi, manusia menggunakan penguasaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian metodologi penelitian ini akan dijelaskan antara lain metode penelitian dan teknik penelitian. 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian digunakan adalah metode penelitian

Lebih terperinci

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP KESOPANAN PADA MEMO DINAS DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI DI BANTEN

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP KESOPANAN PADA MEMO DINAS DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI DI BANTEN PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP KESOPANAN PADA MEMO DINAS DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI DI BANTEN Dhafid Wahyu Utomo 1 Bayu Permana Sukma 2 Abstrak Di ranah formal, seperti di perguruan tinggi, penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pikiran kita. Dengan demikian bahasa yang kita sampaikan harus jelas dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pikiran kita. Dengan demikian bahasa yang kita sampaikan harus jelas dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbahasa adalah kebutuhan utama bagi setiap individu dalam kehidupan. Bahasa pada dasarnya dapat digunakan untuk menyampaikan maksud yang ada di dalam pikiran kita.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan jalan yang ditempuh peneliti dalam menuju ke pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur kerja bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia.tanpa bahasa kehidupan manusia akan lumpuh dalam komunikasi atau beinteraksi antarindividu maupun kelompok.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (6) definisi operasional. Masing-masing dipaparkan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. (6) definisi operasional. Masing-masing dipaparkan sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dipaparkan subbab-subbab yaitu, (1) latar belakang, (2) fokus masalah, (3) rumusan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian dan (6) definisi operasional. Masing-masing

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Berdasarkan observasi penulis saat melakukan kegiatan PPL. Anak terlihat cenderung pasif melakukan kegiatan

Lebih terperinci

REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7

REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7 Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya ISSN 2527-4104 Vol. 1 No.1, 1 April 2016 REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7 Haswinda Harpriyanti dan Helda Safitri Oktani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan masyarakat adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang kepentingannya dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dari penelitian berjudul Bahasa Humor dalam Tuturan Serial Komedi Tawa Sutra di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dari penelitian berjudul Bahasa Humor dalam Tuturan Serial Komedi Tawa Sutra di 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian Sejenis yang Relevan Penelitian Kajian Konversasi Jenis Humor dalam Acara Indonesia Lawak Klub (ILK) Episode Warna Warni Percintaan dan Gelar Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mengalir dari berbagai media, diantaranya: media televisi, radio, media

BAB I PENDAHULUAN. yang mengalir dari berbagai media, diantaranya: media televisi, radio, media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dewasa ini masyarakat banyak dibanjiri dengan berbagai informasi yang mengalir dari berbagai media, diantaranya: media televisi, radio, media social atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan solusinya yang dikemas dengan nuansa humor yang segar. 1

BAB I PENDAHULUAN. dan solusinya yang dikemas dengan nuansa humor yang segar. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena program-program komedi politik diawali munculnya sebuah tayangan di stasiun televisi indosiar yang berjudul Republik BBM (Republik Benar-Benar Mabuk). Acara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. situasi misalnya acara OB (Office Boy) yang tayang di RCTI dan Tetangga Masa

BAB I PENDAHULUAN. situasi misalnya acara OB (Office Boy) yang tayang di RCTI dan Tetangga Masa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media untuk menyampaikan informasi berupa berita, pesan, atau hiburan dalam bentuk lisan maupun tulis. Di dalam menggunakan bahasa, setiap

Lebih terperinci

Makna Implikatur Dalam Kolom Gagasan di Solopos. Eka Susylowati, SS, M. Hum Staf Pengajar Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Surakarta.

Makna Implikatur Dalam Kolom Gagasan di Solopos. Eka Susylowati, SS, M. Hum Staf Pengajar Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Surakarta. Makna Implikatur Dalam Kolom Gagasan di Solopos Eka Susylowati, SS, M. Hum Staf Pengajar Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Surakarta Abstrak Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui makna implikatur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif adalah metode penelitian dengan cara menggambarkan atau menuliskan keadaan subjek

Lebih terperinci

MAKSIM PELANGGARAN KUANTITAS DALAM BAHASA INDONESIA. Oleh: Tatang Suparman

MAKSIM PELANGGARAN KUANTITAS DALAM BAHASA INDONESIA. Oleh: Tatang Suparman MAKSIM PELANGGARAN KUANTITAS DALAM BAHASA INDONESIA Oleh: Tatang Suparman FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2008 LEMBAR PENGESAHAN Judul Penelitian : MAKSIM PELANGGARAN KUANTITAS DALAM BAHASA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesamanya agar apa yang disampaikan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebencian. Benci (a) ialah sangat tidak suka dan kebencian (n) ialah sifat-sifat benci

BAB I PENDAHULUAN. kebencian. Benci (a) ialah sangat tidak suka dan kebencian (n) ialah sifat-sifat benci BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berinteraksi dengan yang lain, manusia memiliki emosi yang dapat diekspresikan melalui banyak hal. Salah satu contoh emosi tersebut ialah perasaan kebencian.

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 5 JEMBER. Suci Indah Karunia

KESANTUNAN BERBAHASA GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 5 JEMBER. Suci Indah Karunia KESANTUNAN BERBAHASA GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 5 JEMBER Suci Indah Karunia Suciindah590@gmail.com Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

SKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009)

SKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009) SKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009) KARYA BENNY RACHMADI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Implementasi Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif, dan inovatif. Hal ini dimungkinkan karena kurikulum ini berbasis

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. dan sifat masalahnya, maka penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif,

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. dan sifat masalahnya, maka penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif, BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang sesuai dengan tujuan dan sifat masalahnya, maka penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya tidak pernah terlepas dari komunikasi. Manusia memerlukan bahasa baik secara lisan maupun tertulis sebagai sarana mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan situasi tidak resmi akan memberikan kesan menghormati terhadap keadaan sekitar.

BAB I PENDAHULUAN. dan situasi tidak resmi akan memberikan kesan menghormati terhadap keadaan sekitar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana komunikasi yang dijadikan sebagai perantara dalam pembelajaran. Penggunaan bahasa sesuai dengan kedudukannya yaitu pada situasi resmi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang. membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang. membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan pendapatnya atau alasan (KBBI, 2005: 240). Menurut Widyamartaya

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia harus berinteraksi dengan orang lain agar dapat bertahan hidup. Dalam interaksi denga yang lain,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan mitra tuturnya baik dari segi makna ataupun maksud tuturannya. Manusia berbicara dengan

Lebih terperinci

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat paling penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi

Lebih terperinci

ERIZA MUTAQIN A

ERIZA MUTAQIN A IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA BAHASA IKLAN PRODUK (STUDI KASUS DI RADIO GSM FM) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejak diberlakukannya kurikulum 1984 dalam pembelajaran bahasa Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejak diberlakukannya kurikulum 1984 dalam pembelajaran bahasa Indonesia BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia Sejak diberlakukannya kurikulum 1984 dalam pembelajaran bahasa Indonesia guru harus menerapkan pendekatan komunikatif. Dengan pendekatan komunikatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah berhumor. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orangtua dapat

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah berhumor. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orangtua dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, setiap orang dimungkinkan menggunakan humor dalam berbagai situasi komunikasinya sehingga humor dapat dikatakan memiliki peran penting dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. serta berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, tuturan ekspresif dalam

BAB V PENUTUP. serta berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, tuturan ekspresif dalam BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dideskripsikan, serta berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, tuturan ekspresif dalam novel Dom Sumurup Ing

Lebih terperinci