Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

Transkripsi

1 EVALUASI KOORDINASI PROTEKSI RELAY ARUS LEBIH DAN GANGGUAN TANAH GIS KANDANG SAPI PENYULANG GARDEN 1, GARDEN 2, AEON 1, AEON 2, LADANG, LAPINDO, DAN BLETHOK MENGGUNAKAN ETAP Muhamad Panji Kusuma *), Jaka Windarta, and Mochammad Facta Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponeoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalan, Semaran 50275, Indonesia *) Abstrak Penunaan eneri listrik akan terus berkemban dan hal ini menharuskan adanya perkembanan jarinan distribusi, sehina kerja dari sistem proteksi perlu dianalisis dan dievalu. Penelitian ini membahas tentan evalu koordin proteksi Over Current Relay () dan Ground Fault Relay () dari penyulan Garden 1, Garden 2, AEON 1, AEON 2, Ladan, Lapindo, dan Blethok di GIS Kandan Sapi. Arus settin pada peralatan proteksi diatur berdasarkan kuat hantar arus (KHA) dan arus hubun sinkat. Koordin proteksi hl resettin dibandinkan denan settin eksistin dan dianalisis denan tinjauan dari koordin antar relay, kecepatan respon terhadap anuan, radin time antara relay incomin dan outoin, serta waktu ketahanan penhantar. Pada settin eksistin ditemukan bahwa selisih waktu antara relay outoin dan incomin tidak memenuhi standar IEC Berdasarkan hl analisis, arus hubun sinkat maksimum senilai 1902 ampere dan arus hubun sinkat minimum senilai 411 ampere. Koordin proteksi hl resettin menhlkan radin time yan lebih baik dan sesuai denan standar IEC Waktu kerja peralatan proteksi yan di peroleh lebih cepat dari waktu yan diperlukan untuk mencapai ketahanan maksimum dari penhantar yan di unakan di penyulan. Kata Kunci: sistem distribusi tenaa listrik, koordin proteksi, anuan hubun sinkat, relay Abstract As the number of customer increase, then power network must be developed further. In line with this development, operation of protection relays on distribution networks must be re-analysis and evaluated. This final assinment presented the coordination of protection especially for Over Current Relay () and Ground Fault Relay () of feeders Garden 1, Garden 2, AEON 1, AEON 2, Ladan, Lapindo, and Blethok at Kandan Sapi Gas Insulated Substation. Settin current of relays was evaluated and re-set based on conductor Ampacity and short-circuit current. The results of resettin protection system coordination were compared to the existin settin, both settin were tested based on coordination from each protection devices, respons speed toward a fault, radin time between incomin and outoin relay, and the time of conductor durability. Existin condition showed that radin time between outoin and incomin relay didn t match with IEC standard. Based on analysis result, maximum short-circuit current is 1902 ampere and minimum shortcircuit current is 411 ampere. The coordination result of resettin has better radin time which matches to the IEC Standard. Time Operation of protection device to trip is faster than the maximum time of conductor to stand aainst maximum short circuit current. Keywords: electrical distribution system, protection coordination, short circuit fault, relay 1. Pendahuluan Sistem distribusi merupakan baian dari sistem tenaa listrik. Sistem distribusi beruna untuk menyalurkan tenaa listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen. Meninkatnya beban yan sejalan denan pertumbuhan jumlah penduduk, dapat berakibat terjadinya persent kenaikan anuan [1]. Pada dasarnya anuan adalah setiap keadaan sistem yan tidak normal, sehina pada umumnya terdiri dari hubun sinkat jua rankaian terbuka. Hal ini bisa terjadi dikarenakan adanya berbaai faktor, baik itu faktor internal maupun faktor eksternal [4]. Untuk meminimalisir anuan terhadap sistem distribusi maka diperlukan sebuah sistem proteksi yan handal.

2 TRANSIENT, VOL. 6, NO. 4, DESEMBER 2017, ISSN: , 684 Koordin antar relay menentukan keandalan suatu proteksi, salah satu koordin yan harus di jaa adalah koordin antara relay arus lebih dan relay anuan. Sistem proteksi yan sudah diterapkan pada jarinan distribusi di GIS Kandan Sapi, Area Marunda, Distribusi Jakarta Raya belum perah dilakukan evalu kinerja relay arus lebih dan anuan sebelumnya. Berita acara PLN Distribusi Jakarta Raya, Area Marunda, GIS Kandan Sapi [9], menyebutkan bahwa telah terjadi keaalan relay outoin dan relay incomin untuk memutus anuan yan terjadi pada penyulan Luluk, menyebabkan terjadinya trippin perlatan proteksi di sisi teanan 150 kv trafo sehina trafo 2 60 MVA GIS Kandan Sapi menalami pemadaman. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitan penelitian menenai evalu kinerja relay arus lebih dan anuan pada GIS Kandan Sapi. 2. Metode 2.1. Lankah Penelitian perhitunan manual dan kemudian disimulkan denan menunakan aplik ETAP Penentuan dan perhitunan settin relay arus lebih pada penelitian ini menacu pada IEC [8]. Hal ini dikarenakan jenis setiap relay yan diunakan pada GIS Kandan Sapi menerapkan kurva karakteristik IEC Standard Inverse [5], sehina penentuan settin berdasarkan IEC dinilai baik. Evalu dan resettin koordin proteksi ini diharapkan mampu menhlkan koordin peralatan proteksi yan lebih baik. Perankat lunak yan akan di unakan adalah Electrical Transient Analysis Proram (ETAP) Data Sistem Adapun data yan diunakan adalah seperti pada tabel berikut. Tabel 1. Data Trafo II [5] Data Trafo Tenaa UNINDO Daya 60 MVA 150 / 20 kv Impedansi (Z %) % Vektor Group YNyn0+d Ro CT (20 kv) 2000/5 Jumlah Tap 17 Tabel 2. Data Trafo III [5] Data Trafo Tenaa PASTI Daya 60 MVA 150 / 20 kv Impedansi (Z %) 12,751 % Ro CT (20 kv) 2000/5 Vektor Group YNyn0+d Jumlah Tap 18 Tabel. Data Power Grid [5] Kondisi Existin MVAsc MVA Tabel 4. Data dan Outoin [5] Kurva Ro Karakteristik Iset TMS Iset TMS CT SCHNEI 800/5 IEC SI ,14 0,5 0,12 DER ABB 800/5 IEC SI ,14 0,5 0,12 Gambar 1. Lankah Penelitian Evalu Koordin Relay Arus Lebih dan Ganuan Tanah GIS Kandan Sapi Gambar 1 menjelaskan tentan proses evalu settin relay yaitu relay arus lebih dan relay anuan di sisi incomin dan outoin pada GIS Kandan Sapi. Beberapa penyulan yan penulis anap pentin dan menarik untuk di evalu adalah penyulan Garden 1, Garden 2, AEON 1, AEON 2, Ladan, Lapindo, dan Blethok denan cara Tabel 5. Data Penyulan Trafo II GIS Kandan Sapi [5] Penyulan Panjan Arus Beban (km) (MVA) (KV) AEON 1 7, ,464 19,98 AEON 2 7, ,464 19,98 LADANG 4,651 4,6 0,159 19,98 GARDEN 1 14, ,252 19,98 GARDEN 2 7,586 7,5 0,260 19,98 LAPINDO 10, ,157 19,98 BLETHOK 10,858 10,6 0,67 19,98

3 TRANSIENT, VOL. 6, NO. 4, DESEMBER 2017, ISSN: , 685 Tabel 6. Data Teknis Penhantar [5] Jenis NA2XS EYBY Luas (mm 2 ) KHA Z1=Z2 (ohm/km) Z0 (ohm/km) R jx R jx kondisi eksistin, menhitun arus hubun sinkat untuk settin dan baik di sisi outoin maupun incomin, dilanjutkan denan settin middle point, kemudian diakhiri denan menevalu settin relay denan cara membandinkan hl resettin denan kondisi existin. Gambar 2. Diaram Satu Garis Jarinan Distribusi 20 kv GIS Kandan Sapi Tabel 7. Data Relay dan Incomin [5] Data & Incomin SIEMENS Type SIPROTEC 7SJ62 Karakteristik Standard Inverse I settin 5 A I settin 0,75 A Ro CT 2000/5 TMS 0,25 TMS 0,17 Tabel 8. Data Circuit Breaker [5] Penyulan Circuit Breaker Waktu Oper (ms) Outoin Incomin AEON 1 SIEMENS AEON 2 SIEMENS LADANG SIEMENS GARDEN 1 SCHNEIDER GARDEN 2 ABB LAPINDO ABB BLETHOK Merlin Gerin Diaram satu aris pada kondisi eksistin dari sistem kelistrikan GIS Kandan Sapi ditunjukkan oleh Gambar 2.. Analisis Hl Dalam bab ini, akan membahas tentan simul aliran daya untuk valid bahwa simul sudah sesuai denan.1. Aliran Daya aliran daya dilakukan menunakan menu Load Flow Analysis pada proram ETAP Data yan diunakan adalah data pada Tabel 1 hina Tabel 8 dan pemodelan jarinan berdasarkan Gambar 2. Tabel 9 menunjukan nilai teanan pankal dan arus yan menalir tiap penyulan. pada pankal tiap penyulan pada hl simul adalah 20,029 kv dimana memiliki nilai yan hampir sama denan besar teanan terukur pada pankal penyulan hl penambilan data eksistin, sehina dapat dikatakan bahwa simul sudah sesuai denan kondisi existin. Tabel 9. Data Pankal dan Arus Yan Menalir Tiap Penyulan Hl Feeder Arus (kv) Pankal Terukur (kv) Error (%) AEON ,029 19,98 0,25 AEON ,029 19,98 0,25 LADANG 4,6 20,029 19,98 0,25 GARDEN ,029 19,98 0,25 GARDEN 2 7,5 20,029 19,98 0,25 LAPINDO ,029 19,98 0,25 BLETHOK 10,6 20,016 19,98 0,18

4 TRANSIENT, VOL. 6, NO. 4, DESEMBER 2017, ISSN: , Menentukan Arus Hubun Sinkat Untuk menentukan arus hubun sinkat dilakukan denan 2 metode yaitu denan menunakan perhitunan manual dan simul pada proram ETAP pada titik 0%, 25%, 50%, 75% hina 100% dari panjan penyulan outoin Trafo 2 dan 60 MVA GIS Kandan Sapi. Hl besar arus hubun sinkat yan diperoleh dari simul dapat dilihat pada Tabel 10. Berdasarkan Tabel 10, saat anuan fasa terjadi pada titik 0% hina 100% nilai anuan pada ETAP dan perhitunan manual memiliki nilai yan hampir sama dan memiliki rata-rata selisih sebesar 1,54%. Terlihat pula arus hubun sinkat pada saat anuan 1 fase ke memiliki selisih 2,05%, 2 fasa memiliki selisih rata-rata 1,54%, dan 2 fasa ke memiliki selisih rata-rata 1,59%. Tabel 10. Hl Perhitunan dan Arus Hubun Sinkat Penyulan Garden 1 Arus Hubun Sinkat (ka) Jarak L 1L-G 2L 2L-G (km) Hitun Hitun Hitun Hitun ,7 9,1 9,0 9,1 9,0 7,9 7,8 9,1 9,0 7,4 6,5 6,4 6,5 6, 5,6 5,5 6,5 6,4 11 5,0 4,8 5,0 4,8 4, 4,2 5,0 4,8 15 4,0,9 4,0,9,4,4 4,0,9 r 1,54% 2,05% 1,54% 1,59%.. Resettin Relay, dan Middle Point Pada perhitunan settin relay, dan Middle Point menunakan karakteristik standard inverse, perhitunan settin peralatan proteksi dimulai dari relay outoin, relay incomin, dan middle point. Rumus TMS TMS = Rumus TMS TMS = sinkat line to line 100% saluran [Ihubun ] 0,02 1 Iset 0,14 sinkat 1Φ-tnh 100 % saluran [Ihubun ] 0,02 1 Iset 0,14 Iset Kuat Hantar Arus Penyulan Iset > 0,95 Iset t op (1) t op (2) () Iset = 0, Iset Penyulan (4) TMS Middle Point TMS Middle Point = 0,5 x TMS Outoin (5) TMS Middle Point TMS Middle Point = 0,5 x TMS Outoin (6) Settin relay yan diunakan pada penyulan (Outoin) harus lebih besar dari KHA (Kuat Hantar Arus) penhantar dibai denan 0,95 [8] sebaai toleransi kesalahan relay dalam mendeteksi arus anuan. Sehina dipilih besar settin sebesar 45 Ampere. Persyaratan yan harus dipenuhi yaitu untuk penyetelan waktu radin time relay di penyulan tidak boleh kuran dari 0, detik dan tidak boleh lebih dari 0,5 detik [8]. Tabel 11. Perbandinan Settin dan Outoin Kondisi Eksistin dan Resettin Standard IEC Settin Relay Outoin Settin Eksistin Resettin IEC TMS 0,14 0,12 0,09 0,2 I set ,5 Sesuai denan IEC 60255, untuk perhitunan relay incomin menunakan cara yan sama seperti perhitunan dan outoin. Perbedaan terletak pada besar arus anuan yan dipilih, yaitu merupakan anuan pada busbar utama dan waktu kerja yan diunakan pada persamaan adalah hl dari radin time denan waktu oper relay outoin pada anuan di busbar utama setelah di radin sebesar 0,-0,5 detik [8]. Keputusan ini diambil aar memberi kesempatan relay outoin bekerja terlebih dahulu sedankan relay incomin sebaai back up protection jika relay outoin aal bekerja. Tabel 12. Perbandinan Settin dan Incomin Trafo II Kondisi Eksistin dan Resettin Standard IEC Settin Relay Incomin Settin Eksistin Resettin IEC TMS 0,25 0,17 0,177 0,07 I set Untuk menentukan arus settin dari middle point dapat dilakukan denan menunakan cara yan sama denan ketika menentukan arus settin dan sisi outoin, sedankan TMS dihitunan denan menunakan Persamaan 5 dan 6, sehina diperoleh hl sebaai berikut. Tabel 1. Perbandinan Settin Middle Point Kondisi Eksistin dan Resettin Standard IEC Middle Point I set I set TMS TMS Top Top Garden ,5 0,045 0,1 0,15 0, Evalu Koordin Settin,, dan Middle Point Evalu dilakukan denan membandinkan hl simul peralatan proteksi berdasarkan kondisi existin dan resettin yan dilakukan pada setiap feeder di titik 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%, denan meninjau empat hal,yaitu koordin antara relay outoin, incomin, dan middle point, kecepatan respon sistem proteksi terhadap anuan, radin time relay to relay berdasarkan standar IEC 60255, dan waktu ketahanan konduktor.

5 TRANSIENT, VOL. 6, NO. 4, DESEMBER 2017, ISSN: , Tinjauan Koordin Relay Incomin, Outoin, dan Middle Point hubun sinkat. Untuk diberikan anuan hubun sinkat fasa di titik 0%, sedankan diberikan anuan hubun sinkat 1 fasa- di titik 100%. Sebaai contoh Gambar 4 menunjukan kurva arus terhadap waktu koordin proteksi pada penyulan Garden 1 hl resettin berdasarkan IEC Gambar 4 menunjukan kurva koordin antara relay outoin, relay incomin, dan middle point dan urutan kerja apabila terjadi anuan hubun sinkat pada hl resettin berdasarkan IEC Gambar kurva menunjukan bahwa tidak ada kurva yan berpotonan baik antara relay denan relay maupun relay denan middle point, sehina dapat dikatakan bahwa koordin relay incomin, outoin, dan middlepoint dalam kondisi baik Tinjauan Kecepatan Respon Sistem Proteksi terhadap Ganuan Hubun Sinkat Tinjauan menenai kecepatan respon sistem proteksi terhadap anuan hubun sinkat dapat dilakukan denan memperhatikan Tabel 14 dan Tabel 15. (a) Tabel 14. Perbandinan waktu oper di sisi outoin, incomin, dan middle point penyulan Garden 1 kondisi existin dan resettin fasa 2 fasa Existin Resettin Existin Resettin tout tinc tout tinc tmp tout tinc tout tinc tmp 0,2 0,88 0,2 0,58-0,2 0,96 0,2 0,6-0,2 1,12 0,2 0,72-0,2 1,2 0,2 0,79-0,2 1,4 0,22 0,89 0,1 0,2 1,59 0,2 1 0,12 0, 1,77 0,24 1,1 0,1 0,5 2,08 0,26 1,26 0,1 0,6 2,24 0,27 1,5 0,1 0,8 2,76 0,29 1,61 0,14 Tabel 15. Perbandinan waktu oper di sisi outoin, incomin, dan middle point penyulan Garden 1 kondisi existin dan resettin 1 fasa 2 fasa Existin Resettin Existin Resettin tout tinc tout tinc tmp tout tinc tout tinc tmp 0,2 0,89 0,2 0,58-0,2 0,88 0,2 0,69-0,2 1,12 0,2 0,7-0,2 1,12 0,2 0,72-0,2 1,4 0,22 0,89 0,1 0,2 1,4 0,2 0,89 0,12 0, 1,78 0,24 1,1 0,1 0,5 1,77 0,25 1,1 0,12 0,6 2,25 0,27 1,5 0,1 0,8 2,24 0,26 1,5 0,1 (b) Gambar 4. Kurva Arus-Waktu Koordin Relay Hl Resettin Penyulan Garden 1 berdasarkan IEC (a) Kurva TCC, (b) Kurva TCC Tinjauan terhadap koordin relay incomin, outoin, dan middle point dilakukan denan melihat kurva hubunan arus terhadap waktu ketika diberikan anuan Tabel 14 dan Tabe15 menunjukkan waktu oper dan di sisi incomin, outoin, dan middle point pada kondisi existin dan resettin. Hl kondisi resettin memiliki waktu oper pada relay outoin lebih cepat dibandinkan denan waktu oper pada kondisi existin, hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi resettin memiliki sensitifitas yan lebih baik..4.. Tinjauan Gradin Time Relay to Relay Berdasarkan IEC Standar IEC menerankan bahwa radin time antara relay incomin dan outoin pada titik terdekat denan sumber (titik 0%) harus bernilai 0,-0,5 detik. Dari

6 TRANSIENT, VOL. 6, NO. 4, DESEMBER 2017, ISSN: , 688 data Tabel 14 dan Tabel 15 pada titik 0% dapat dirankum menjadi Tabel 16 sebaai berikut. Tabel 16. Perbandinan Gradin Time kondisi existin dan resettin feeder Garden 1 Ganu -an Hubun Sinkat 1 fasa 2 fasa- Settin Relay top Outoin top Incomin Gradin Time Gradin Standard IEC Existin 0,17 0,891 0,574 0,-0,5 Resettin 0,204 0,589 0,85 0,-0,5 Existin 0,17 0,888 0,571 0,-0,5 Resettin 0,204 0,587 0,8 0,-0,5 fasa Existin 0,17 0,885 0,561 0,-0,5 Resettin 0,204 0,586 0,82 0,-0,5 2 fasa Existin 0,17 0,957 0,64 0,-0,5 Resettin 0,204 0,6 0,426 0,-0,5 Gradin time pada kondisi existin tidak memenuhi standard IEC yaitu dalam skala 0,-0,5 detik. Kondisi resettin nilai radin time relay to relay-nya sudah memenuhi standard IEC yaitu sebesar 0,82 detik untuk anuan fasa, 0,426 detik untuk anuan 2 fasa, 0,85 detik untuk anuan 1 fasa- dan 0,8 detik untuk anuan hubun sinkat 2 fasa Tinjauan Waktu Ketahanan Konduktor Tabel 17. Lanjutan Relay Incomin Hl Perhitunan Waktu Ketahanan Penhantar fasa 1 fase fasa 1 fase 1,409 1,414 1,598 1,409 8,796 8,874 11,72 8,791 1,774 1,780 2,08 1,77 15,11 15,20 20,14 15,09 2,245 2,254 2,762 2,244 2,1 2,4 1,09 2,29 Tabel 18. Perbandinan waktu ketahanan konduktor - waktu kerja relay incomin Penyulan Garden 1 Kondisi resettin Relay Incomin Hl Perhitunan Waktu Ketahanan Penhantar fasa 1 fase fasa 1 fase 0,586 0,589 0,60 0,587 1,876 1,915 2,496 1,892 0,726 0,729 0,795 0,727 4,85 4,445 5,847 4,9 0,898 0,902 1,006 0,820 8,796 8,874 11,72 1,10 1,107 1,269 0,910 15,11 1,54 1,58 1,611 0,999 2, ,20 2,4 5 20,14 8 1,09 2 8,791 15,09 2, Ganuan hubun sinkat pada saluran transmisi atau distribusi akan membuat suhu konduktor akan naik karena arus sesaat akibat hubun sinkat tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka setiap konduktor akan memiliki batas waktu tertentu untuk mampu menahan arus anuan hubun sinkat yan menalir sebelum arus anuan tersebut ditiadakan oleh peralatan proteksi. Berikut merupakan perhitunan waktu ketahanan konduktor pada penyulan Garden 1 untuk anuan fasa di titik 100%: Ihs fase (0%) : 1887 A S (luas penampan konduktor) : 240 mm 2 I = 79,25 S t t = 79,25 S I t = 1,872 detik Dari perhitunan diatas denan cara yan sama dan menunakan data nilai arus anuan hubun sinkat pada Tabel 10 dapat diketahui waktu ketahanan konduktor sebaai berikut. Tabel 17. Perbandinan waktu ketahanan konduktor - waktu kerja relay incomin Penyulan Garden 1 Kondisi existin Relay Incomin Hl Perhitunan Waktu Ketahanan Penhantar fasa 1 fase fasa 1 fase 0,885 0,891 0,957 0,888 1,876 1,915 2,496 1,892 1,116 1,121 1,22 1,117 4,85 4,445 5,847 4,9 Tabel 17 dan Tabel 18 menunjukan perbandinan waktu ketahanan konduktor denan waktu kerja relay incomin pada kondisi settin eksistin dan kondisi resettin pada penyulan Garden 1. Dalam kondisi existin maupun resettin, terlihat bahwa relay incomin sebaai relay backup memiliki waktu kerja lebih kecil dari waktu ketahanan konduktor. Hal tersebut membuktikan bahwa ketika terjadi suatu anuan hubun sinkat, maka sebelum konduktor menalami kerusakan, relay incomin telah bekerja terlebih dahulu untuk meniadakan anuan tersebut. 4. Kesimpulan Berdasarkan hl evalu koordin proteksi, nilai arus hubun sinkat hl perhitunan dan simul denan proram ETAP telah memiliki nilai arus hubun sinkat yan hampir sama denan error rata-rata untuk semua anuan yaitu sebesar 1,68 %. Hl resettin peralatan proteksi berdasarkan IEC memiliki nilai TMS yan berbeda denan kondisi eksisitin. Perbedaan nilai arus settin (Iset) dan TMS dikarenakan PT. PLN memiliki pertimbanan tersendiri dalam menentukan settin peralatan proteksi. Waktu kerja (Top) settin proteksi eksistin ketika terjadi anuan hubun sinkat maksimum (di titik pankal/titik 0%) pada penyulan Garden 1, Garden 2, AEON 1, AEON 2, Ladan, Lapindo, dan Blethok belum memenuhi standard penentuan radin time antar peralatan proteksi berdasarkan IEC yaitu sebesar 0,-0,5 detik. Waktu kerja (Top) hl resettin dari mn-mn relay telah memenuhi standard IEC

7 TRANSIENT, VOL. 6, NO. 4, DESEMBER 2017, ISSN: , yaitu sebesar 0,-0,5 detik. Waktu kerja relay incomin minimal kali lebih cepat dari waktu ketahanan konduktor pada penyulan, sehina sistem koordin proteksi dapat meminimalisir anuan hubun sinkat sebelum konduktor menalami kerusakan. Settin koordin proteksi hl perhitunan (resettin) berdasarkan IEC denan kondisi eksistin menunjukkan bahwa settin koordin proteksi resettin IEC dapat bekerja lebih baik dibandin denan kondisi existin. Referensi [1] Saadat, Hadi. Power System Analysis. McGraw Hill [2] Warsito, Adhi. Analisis Evalu Settin Relay sebaai Proteksi pada Jarinan Distribusi denan Pembankitan Terdistribusi (Studi Kasus pada Penyulan BSB 4, Kendal-Jawa tenah). TRANSIENT, VOL.2, NO., SEPTEMBER 201, ISSN: , 744 [] Nuroho, Wahyu Arief. Koordin Penempatan Peralatan Proteksi Jenis Arus Lebih () dan Pelebur (FCO) di Penyulan 20 kv dari GI 150/20 kv Mrica Banjarneara. TRANSIENT, VOL., NO. 4, DESEMBER 2014, ISSN: , 472 [4] Suhadi, SMK Teknik Distribusi Tenaa Listrik Jilid I. Direktorat Pembinaan Sekolah Menenah Umum Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menenah Departemen Pendidikan Nonal, [5] PT. PLN (Persero), Distribusi Jakarta Raya, Area Marunda, Datasheet GIS Kandan Sapi [6] Fauzan, Mochamad Irfani. Analisis Resettin Rele Arus Lebih akibat Perubahan Transformator Daya dan Penambahan Penyulan di Gardu Induk Srondol Semaran. TRANSIENT, VOL.5, NO. 4, DESEMBER 2016, ISSN: , 4 [7] Nuroho, Bayu Seno Adi. Analisis Settin dan Koordin Rele Jarak pada GI 150 kv Pandean Lamper arah Srondol. TRANSIENT, VOL.6, NO. 1, MARET 2017, ISSN: , 2 [8] ALSTOM, Network Protection & Automation Guide [9] PT. PLN (Persero) Transmisi Jawa Baian Barat, Area Pelayanan Pemeliharaan Puloadun, Berita Acara Pekerjaan Ganuan Trafo 2 GIS Kandan Sapi tahun 2016, PT. PLN (Persero), [10] Hia, Berkat Surya Putra. Analisis Settin dan Koordin Rele Jarak pada Saluran 150 kv Tanjun Jati-Kudus. TRANSIENT, VOL. 6, NO. 4, DESEMBER 2017, ISSN: , 551