DAFTAR ISI. BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...
|
|
- Devi Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERSYARATAN GELAR... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv SURAT PERSYARATAN BEBAS PLAGIAT... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix RINGKASAN... x DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 6 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman Pletekan Manfaat Pletekan Metabolisme Sekunder Pletekan Penelitian Mengenai Pemanfaatan Daun Peletekan Diabetes Biologi Tikus Fisiologi Kerja Hepar Enzim SGOT dan SGPT Aloksan BAB III. KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Konsep Penelitian Hipotesis BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Penentuan Sumber Data xi
2 4.4.1Populasi Sampel Teknik penentuan sampel Variabel Penelitian Identifikasi dan klasifikasi variable Parameter Penelitian Bahan Penelitian Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Pembuatan ekstrak Aklimatisasi hewan perobaan Perlakuan dan perhitungan kadar gula darah Analisis pemeriksaan kadar SGOT dan SGPT Pembuatan sayatan histologi hepar Proses kromatografi kolom Kromatografi lapis tipis Uji fitokimia Analisis Kromatografi Gas Chromatography- Spectroscopy Massa (GC-MS) Analisis Data BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengukuran Gula Darah Pengukuran SGOT dan SGPT Pengamatan Gambaran Histologi Hepar Analisis Senyawa Ekstrak Etanol Daun Pletekan dengan KLT Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak Etanol Daun Pletekan Uji fitokimia Analisis Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa (GC-MS) BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii
3 ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai efektivitas ekstrak etanol daun pletekan (Ruellia tuberosa L.) terhadap kadar SGOT, SGPT dan gambaran histologi hepar tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan. Penelitian dilaksanakan selama bulan Maret - April Pelaksanaan penelitian meliputi pemeliharaan hewan uji dan pemberian perlakuan serta pengukuran gula darah di ruang pemeliharaan hewan coba, Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Udayana Bukit Jimbaran. Pengukuran SGOT dan SGPT pada tikus dilakukan di Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali. Fraksinasi kromatografi kolom dan KLT (Kromatografi Lapis Tipis) dilakukan di Laboratorium Sumber Daya Genetika dan Biologi Molekuler Pascasarjana, Universitas Udayana. Pembuatan preparat gambaran histologi hepar dilakukan di Balai Besar Veteriner (BBVET) Denpasar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas ekstrak etanol daun pletekan terhadap kadar SGOT dan SGPT, gambaran histologi hepar tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus) serta mengidentifikasi senyawa aktif yang terkandung di dalam ekstrak etanol daun pletekan. Data yang diperoleh diuji dengan ANOVA, jika ada perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan. Analisa data dengan menggunakan SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun pletekan mampu menurunkan kadar gula darah, berpengaruh terhadap penurunan kadar SGOT namun belum pada kadar SGPTnya. Gambaran histologi hepar terlihat membaik setelah pemberian ekstrak etanol daun pletekan. Diperoleh 4 senyawa aktif yang teridentifikasi dari ekstrak etanol daun pletekan dengan GC-MS yaitu Hexadecanamide, 9-Octadecenamide, (Z)-, Octadecenamide dan 1,2- Benzenedicarboxylic acid. Kata Kunci : daun pletekan, SGOT, SGPT, tikus putih jantan, senyawa aktif. viii
4 ABSTRACT A research has been done on The Effectiveness of the ethanol extract of the leaves pletekan (Ruellia tuberosa L.) against SGOT, SGPT and liver histology rat (Rattus norvegicus) which is induced by alloxan. The research was conducted during the month of March-April The implementation of the study covering the maintenance and the treatment of animal test also the measurement of glucose have done in animal maintenance room, Program of Biology, Faculty of MIPA, University of Udayana Bukit Jimbaran. Measurement of AST and ALT in mice conducted at the Bali Provincial Health Laboratory. Fractionation column chromatography and TLC (Thin Layer Chromatography) has conducted in Laboratorium Resources Graduate Genetics and Molecular Biology, University of Udayana. Making preparations for liver s histology perfomed in Great Hall Veterinary (BBVET) Denpasar. This study aims to determine the effectiveness of ethanol extract of leaves pletekan against SGOT and SGPT, liver s histology strain Wistar male rats (Rattus norvegicus) and to identify the active compounds which is contained in the ethanol extract of the leaves pletekan. The data obtained is tested with ANOVA if there is difference between the treatment proceed, it will continue with DUNCAN test. The data is analyzed by using SPSS 22 version. The results of this research showed that the ethanol extract of the leaves pletekan can lower blood sugar level, influence the reduction in SGOT but at SGPT level is not able yet. Four active compounds which identified from the ethanol extract of the leaves pletekan with GC-MS are Hexadecanamide, 9- Octadecenamide, (Z) -, Octadecenamide and 1,2-Benzenedicarboxylic acid. Key words: pletekan leave, SGOT, SGPT, male rats, active compound. ix
5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan pola hidup masyarakat Indonesia seperti pola makan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya penyakit. Salah satu penyakit yang muncul karena kebiasaan pola hidup yang kurang baik dan sering dikatakan penyakit keturunan adalah diabetes mellitus. Baik usia tua maupun muda dapat menderita penyakit diabetes mellitus (DM) karena makanan dan minuman yang dikonsumsi secara praktis atau instan. Pada tahun 2009 jumlah penduduk Indonesia yang mengidap diabetes mellitus sekitar 8 juta orang (menurut data WHO) dan akan meningkat menjadi lebih dari 21 juta jiwa pada tahun 2025 mendatang (Russel, 2011). Diabetes mellitus disebabkan karena kekurangan hormon insulin yang berfungsi memanfaatkan glukosa sebagai sumber energi dan mensintesa lemak (Ditjen Bina Farmasi dan Alkes, 2005; Syamsudin, et al., 2010). Akibatnya kadar glukosa meningkat di dalam darah (hiperglikemia) dan akhirnya dieksresikan lewat kemih (glikosuria) tanpa digunakan. Karena itu, produksi kemih sangat meningkat dan mengakibatkan penderita sering mengeluarkan air seni, merasa sangat haus, menurunnya berat badan dan berasa lelah (Tjay dan Rahardja, 2007). Diabetes mellitus menurut Leslie (1993) merupakan gejala yang timbul pada seseorang, ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi nilai normal (hiperglikemia) akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif 1
6 2 diabetes pada tikus dapat dilakukan dengan induksi aloksan. Aloksan merupakan senyawa kimia (2,4,5,6-tetraoksipirimidin; 5,6-dioksiurasil) yang bekerja secara spesifik sehingga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada sel β pankreas. Mekanisme kerja aloksan di dalam merusak pankreas terjadi dengan cara pembentukan senyawa oksigen reaktif yang membentuk radikal superoksida melalui siklus redoks. Melalui siklus redoks akan terbentuk hidroksil yang sangat reaktif yang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel beta pankreas secara cepat (Kardi dkk., 2010). Penderita diabetes mellitus biasanya mengobati penyakitnya dengan mengkonsumsi obat sintetik yang memiliki banyak efek samping seperti glibenklamid, metformin. Pengobatan dan pemeliharaan kesehatan diabetes mellitus membutuhkan biaya yang mahal terutama pada penderita yang disertai komplikasi klinis, hal ini mendorong sebagian masyarakat untuk mencari alternatif yang lebih aman, memberikan efek samping yang relatif rendah, serta mudah didapat yaitu dengan cara memanfaatkan tanaman obat tradisional (Kirtishanti, 2004). Akan tetapi, kecenderungan pemakaian obat sintetik ini telah banyak berubah. Penderita diabetes mellitus lebih menyukai pemakaian obat tradisional dan obat-obatan dari tumbuhan daripada obat-obatan sintetik. Hal ini disebabkan karena pemanfaatan bahan yang bersifat alami relatif lebih aman daripada bahan buatan (sintetik) (Leslie, 1993). Pengobatan secara tradisional seperti memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat merupakan pengobatan yang telah diakui masyarakat dunia dan menandai kesadaran kembali ke alam (back to nature) untuk mencapai kesehatan yang
7 3 optimal dan mengatasi berbagai penyakit secara alami (Wijayakusuma, 2002). Banyak penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan ekstrak dari tanaman. Menurut Katno et al. (2011) penggunaan ekstrak etanol daun teh dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus putih berbeda secara nyata dibandingkan kontrol negatif dan sebanding dengan kontrol positif dengan pemberian dosis ekstrak etanol daun teh sebesar 72; 144; 288 dan 576 mg/200g BB. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kawatu et al. (2012) tentang efek pemberian ekstrak etanol daun kucing-kucingan (Acalypha indica L.) terhadap kadar gula darah tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi sukrosa, menunjukkan daun kucing-kucingan dengan dosis 3,15 g/kgbb, 6,3 g/kgbb, dan 12,6 g/kgbb memiliki efek menurunkan kadar gula darah tikus putih jantan galur wistar. Dipa, dkk. (2015) melaporkan bahwa ekstrak daun sukun (Artocarpus communis Forst.) mampu menurukan kadar glukosa darah dan konsentrasi paling efektif yaitu dengan perlakuan ekstrak daun sukun dosis 100 mg/kg bb yang diberikan selama 21 hari dengan efektifitas sebesar 66,77 %. Penelitian oleh Verdayanti (2009) tentang pengaruh pemberian jus buah kersen (Muntingia calabura) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih (Rattus norvegicus) diperoleh bahwa bahan aktif antidiabetes dapat berupa zat-zat seperti asam askorbat, fiber, betakaroten, riboflavin, tiamin dan niacin. Aziza (2010) menyatakan bahwa pada organ hati, usus halus, dan limpa model diabetes dengan gula darah yang menurun menunjukkan adanya perbaikan gambaran histomorfologis hingga mendekati gambaran pada kelompok non-
8 4 diabetes pada tikus hiperglikemia yang diberi ekstrak sambiloto. Sambiloto memiliki famili yang sama dengan pletekan (Ruellia tuberosa L.) yaitu dari famili Achantaceae sehingga herba pletekan (Ruellia tuberosa L.) diduga berkhasiat sebagai antidiabetik (Poerwandari et al, 2002). Salah satu penyebab kerusakan hepar yaitu karena pengobatan diabetes mellitus. Tanda-tanda umum biokimiawi dari kerusakan hepar adalah adanya peningkatan aktivitas beberapa enzim seperti SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) dan SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) dalam darah. Selain untuk obat tentu saja ekstrak etanol daun tanaman pletekan (Ruellia tuberosa L.) diharapkan tidak mengganggu fungsi organ lain seperti hepar karena hepar merupakan organ pertama yang akan menangkap radikal bebas yang ditimbulkan akibat obat yang digunakan atau komplikasi yang terjadi. Menurut Ardiani (2008) Kadar SGOT dan SGPT tikus diabetes mellitus (DM) mengalami penurunan setelah pemberian 3,2 mg ekstrak air daun ceplikan (Ruellia tuberosa L.) dan histopatologi organ hepar juga normal. Anggari (2014) juga melaporkan bahwa ekstrak herba pletekan (Ruellia tuberosa L.) mampu menurunkan kadar glukosa darah tikus diabetes mellitus walaupun secara tidak signifikan. Rajan et al. (2009) juga menyatakan bahwa pemberian ekstrak methanol daun R. tuberosa L. pada tikus yang diinduksi aloksan memiliki efek antidiabetes, antihiperlipodemik dan hepatoprotektor. Bermacam pelarut kimia dapat digunakan karena sifat dari masing-masing pelarut berbeda, jenis dari pelarut yang digunakan akan menentukan jenis senyawa yang terlarut. Pelarut yang digunakan tergantung dari polaritas senyawa
9 5 (hukum like dissolves like). Senyawa nonpolar akan larut dalam pelarut nonpolar, senyawa semipolar larut dalam pelarut semipolar dan senyawa polar larut dalam pelarut polar. Dalam penelitian ini pelarut yang akan digunakan adalah etanol. Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang efektifitas ekstrak etanol daun pletekan (Ruellia tuberosa L.) terhadap kadar SGOT, SGPT dan gambaran histologi hepar tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana efektivitas ekstrak etanol daun pletekan (Ruellia tuberosa L.) terhadap kadar SGOT dan SGPT tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus)? 2. Bagaimana gambaran histologi hepar tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus) DM yang diberi ekstrak etanol daun pletekan (Ruellia tuberosa L.)? 3. Senyawa aktif apa sajakah yang terkandung dalam ekstrak etanol daun pletekan (Ruellia tuberosa L.)? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan : 1. Mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun pletekan (Ruellia tuberosa L.) terhadap kadar SGOT dan SGPT tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus).
10 6 2. Melihat gambaran histologi hepar tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus) DM yang diberi ekstrak etanol daun pletekan (Ruellia tuberosa L.). 3. Mengidentifikasi senyawa aktif yang terkandung di dalam ekstrak etanol daun pletekan (Ruellia tuberosa L.) Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang efektifitas ekstrak etanol daun pletekan (Ruellia tuberosa L.) terhadap kadar SGOT, SGPT dan gambaran histologi hepar tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan sehingga dapat dijadikan obat herbal yang aman dikonsumsi dan mengurangi penggunaan obat-obat kimia.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 200 SM sindrom metabolik yang berkaitan dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein, diberi nama diabetes oleh Aretaeus, yang kemudian dikenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme tubuh, termasuk dalam mekanisme keseimbangan kadar glukosa darah yang berperan penting dalam aktifitas
Lebih terperinciPenyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia (Sukandar et al., 2009). Diabetes menurut WHO (1999) adalah
Lebih terperinciPENGARUH EKSTRAK DAUN SUKUN
ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK DAUN SUKUN (Artocarpus altilis, Park. Fsb.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT GALUR SWISS-WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN Elizabeth Tanuwijaya, 2007. Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelebihan kadar glukosa dalam darah. Pengobatan diabetes melitus dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus merupakan penyakit kronik dimana penderita mengalami kelebihan kadar glukosa dalam darah. Pengobatan diabetes melitus dapat dilakukan secara medis
Lebih terperinciUJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN Tia Afelita 1, Indah Permata Sari 1, Rizki Chairani Zulkarnain
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Diabetes merupakan salah satu penyakit yang kerap terjadi pada masyarakat saat ini. Ketua Federasi Diabetes Internasional untuk kawasan Asia Fasifik yakni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian DM (Diabetes mellitus) merupakan kelainan metabolik terjadi ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi karbohidrat akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berkembang, sehingga banyak menimbulkan perubahan baik dari pola hidup maupun pola makan. Pola hidup seperti kurang berolahraga dan
Lebih terperinciABSTRAK. Vincent Halim, 2008; Pembimbing I : Ellya Rosa Delima.dr., M.Kes Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.
ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN Vincent Halim, 2008; Pembimbing I : Ellya Rosa
Lebih terperinciPENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI
ABSTRAK PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI (Tinospora crispa) DAN EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzigium polyanthum) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR Balb/C YANG DIINDUKSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kelainan metabolisme yang disebabkan kurangnya hormon insulin. Kadar glukosa yang tinggi dalam tubuh tidak seluruhnya dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan, termasuk di bidang kedokteran, salah satunya adalah ilmu Anti Aging
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan semakin mengalami kemajuan, termasuk di bidang kedokteran, salah satunya adalah ilmu Anti Aging Medicine (AAM) atau disebut
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI (Tinospora caulis) TERHADAP GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR Swiss Webster YANG DIINDUKSI ALOKSAN
ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI (Tinospora caulis) TERHADAP GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR Swiss Webster YANG DIINDUKSI ALOKSAN Utarini Eka Putri, 2009. Pembimbing : Diana Krisanti Jasaputra,
Lebih terperinciPENGARUH EKSTRAK ETANOL BUAH PARE
ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordicae Fructus) TERHADAP JUMLAH SEL BETA PANKREAS DENGAN PEMBANDING JAMU D PADA MENCIT GALUR Swiss Webster YANG DIINDUKSI ALOKSAN Ella Melissa Lawanto, 2009.
Lebih terperincimengalami obesitas atau kegemukan akibat gaya hidup yang dijalani (Marilyn Johnson, 1998) Berdasarkan data yang dilaporkan oleh WHO, Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN Tanaman obat yang menjadi warisan budaya dimanfaatkan sebagai obat bahan alam oleh manusia saat ini untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat sesuai dengan
Lebih terperinciPENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH
ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) TERHADAP KADAR ALKALI FOSFATASE PLASMA DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus L.) YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl 4 ) Adiatma
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi dua bagian yaitu penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi dua bagian yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Perkembangan penyakit menular dari waktu ke waktu cenderung lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) memperkirakan secara global PTM
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prevalensi Diabetes Mellitus selalu meningkat dari tahun ke tahun. WHO (World Health Organization) memperkirakan secara global PTM menyebabkan sekitar 60% kematian dan
Lebih terperinciPENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ANGSANA
ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ANGSANA (Pterocarpus indicus Willd.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR Swiss Webster YANG DI INDUKSI ALOKSAN DAN PERBANDINGANNYA DENGAN JAMU
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL SEMUT JEPANG (Tenebrio Sp.) PADA TIKUS PUTIH GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI ALOKSAN
UJI AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL SEMUT JEPANG (Tenebrio Sp.) PADA TIKUS PUTIH GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI ALOKSAN, Ratih Pratiwi Sari, Riza Alfian Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin Email:
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian Menurut American Diabetes Association (ADA), diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang disebabkan karena terjadinya gangguan
Lebih terperinciUJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI
UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein yang disebabkan kurangnya sekresi insulin, kurangnya sensitivitas insulin
Lebih terperinciRiset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2007, diperoleh bahwa penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia tahun di daerah perkotaan
BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit dengan gangguan metabolik kronik, ditandai oleh hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas, metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein,
Lebih terperinci2016 PENGARUH PEMBERIAN SIMPLISIA DAUN SIMPUR
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Modernisasi menyebabkan dampak perubahan gaya hidup dan sosial ekonomi khususnya di kota-kota besar di Indonesia yang berakibat pada meningkatnya berbagai macam penyakit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diabetes melitus merupakan suatu sindrom terganggunya metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi insulin atau penurunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hormon insulin. Insulin merupakan hormon yang mengatur metabolisme. dalam tubuh menimbulkan hiperglikemia yang dapat mengakibatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes melitus adalah penyakit metabolisme yang disebabkan kurangnya hormon insulin. Insulin merupakan hormon yang mengatur metabolisme glukosa di dalam tubuh (Maulana,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu ciri budaya masyarakat di negara berkembang adalah masih dominannya unsur-unsur tradisional dalam kehidupan sehari-hari. Keadaan ini didukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) adalah kumpulan gejala penyakit degeneratif kronis yang disebabkan karena kelainan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan hormon Insulin baik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes atau peningkatan kadar glukosa dalam darah merupakan penyakit seumur hidup dan kian hari makin populer dengan tingkat kematian yang tinggi. Diabetes mellitus
Lebih terperinciditeliti untuk melihat kandungan kimia dan khasiat dari tanaman tersebut. Tanaman yang digunakan sebagai antidiabetes diantaranya daun tapak dara
BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan
Lebih terperinciABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR LAMPIRAN... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii PENDAHULUAN... 1 BAB I TINJAUAN PUSTAKA... 5 1.1. Keji Beling... 5
Lebih terperinciEFEK EKSTRAK ETANOL ALSTONIA SCHOLARIS (KULIT KAYU PULAI) TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH MENCIT BETINA GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN
ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL ALSTONIA SCHOLARIS (KULIT KAYU PULAI) TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH MENCIT BETINA GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN Yovita Stevina, 2009. Pembimbing : Diana Krisanti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan tanaman obat dan rempah telah berlangsung sangat lama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan tanaman obat dan rempah telah berlangsung sangat lama seumur peradaban manusia.pemanfaatan bahan alam sebagai obat dan rempah cenderung mengalami peningkatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu sindrom terganggunya metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi insulin atau penurunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia menduduki peringkat keempat di dunia dan prevalensinya akan terus bertambah hingga mencapai 21,3 juta
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK HERBA PLETEKAN (Ruellia tuberosa L.) TERHADAP JUMLAH SEL OSTEOKLAS TULANG ALVEOLAR TIKUS DIABETES AKIBAT INDUKSI ALOKSAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK HERBA PLETEKAN (Ruellia tuberosa L.) TERHADAP JUMLAH SEL OSTEOKLAS TULANG ALVEOLAR TIKUS DIABETES AKIBAT INDUKSI ALOKSAN SKRIPSI Oleh: Edietya Ratrie Putri NIM 071610101095 BAGIAN
Lebih terperinciEFEK SUBKRONIS PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI
ABSTRAK EFEK SUBKRONIS PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI (Glycine max L.merr) VARIETAS DETAM-1 DAN DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia) TERHADAP FUNGSI HATI DENGAN PARAMETER SGPT PADA TIKUS
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin majunya zaman, mulai timbul berbagai macam penyakit tidak menular, yang berarti sifatnya kronis, dan tidak menular dari orang ke orang. Empat jenis penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit akibat gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein (Ebadi, 2007). Diabetes mellitus juga dikenal sebagai penyakit
Lebih terperinciABSTRAK. Albert Christopher Ryanto, Pembimbing I: Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Pembimbing II: Christine Sugiarto, dr., Sp.PK.
ABSTRAK PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MADU HUTAN DAN MADU TERNAK TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI OLEH ALOKSAN Albert Christopher Ryanto, 2014.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diabetes adalah penyakit tertua didunia. Diabetes berhubungan dengan metabolisme kadar glukosa dalam darah. Secara medis, pengertian diabetes mellitus
Lebih terperinciAKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) SEBAGAI ANTIDIABETES PADA MENCIT YANG DI INDUKSI ALOKSAN
AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) SEBAGAI ANTIDIABETES PADA MENCIT YANG DI INDUKSI ALOKSAN Elis Susilawati 1, Suwendar 2, Gina Desianti 1 1 Sekolah Tinggi Farmasi Bandung
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Pegagan (Centella asiatica) adalah salah satu tumbuhan herbal yang dapat tumbuh
1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Pegagan (Centella asiatica) adalah salah satu tumbuhan herbal yang dapat tumbuh di negara tropis seperti Indonesia. Pegagan merupakan tanaman rumput-rumputan
Lebih terperinciditandai oleh poliuria, polidipsia, penurunan berat badan walaupun terjadi polifagia (peningkatan nafsu makan), hiperglikemia, glikosuria, ketosis,
BAB 1 PENDAHULUAN Dewasa ini terjadi pergeseran pola makan di masyarakat. Kecenderungan untuk beralih dari makanan tradisional Indonesia dan mengkonsumsi makanan cepat saji dan berlemak tampak menggejala.
Lebih terperinciBerdasarkan data yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus ( DM ) merupakan gangguan kesehatan yang ditandai oleh keadaan hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin ( Powers, 2005 ). DM merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik sebagai sumber pangan, papan, maupun obat-obatan. Gaya hidup kembali ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuh-tumbuhan mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia, baik sebagai sumber pangan, papan, maupun obat-obatan. Gaya hidup kembali ke alam (back to nature),
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KERING DAUN SUKUN (Artocarpus altilis) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH DIABETES MELITUS
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KERING DAUN SUKUN (Artocarpus altilis) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH DIABETES MELITUS Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Oleh : I
Lebih terperinciADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga RINGKASAN. Dwi Aprilia Anggraini. Gambaran Mikroskopis Sel Astrosit dan Sel
57 RINGKASAN Dwi Aprilia Anggraini. Gambaran Mikroskopis Sel Astrosit dan Sel Piramid Cerebrum pada Tikus Putih (Rattus novergicus) Galur Wistar Setelah Pemberian Ekstrak Etanol Daun Pegagan (Centella
Lebih terperinciABSTRAK. Fanny Karuna Putri, Pembimbing I : Hana Ratnawati, dr., M.Kes. Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.
ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees) TERHADAP JUMLAH SEL BETA PANKREAS DAN PERBANDINGANNYA DENGAN JAMU D PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN Fanny
Lebih terperinciPENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH EKSTRAK AIR DAUN BUNGUR (LAGERSTROEMIA SPECIOSA [L.] PERS) PADA TIKUS DIABETES ALOKSAN LARISSA HINDARTO
PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH EKSTRAK AIR DAUN BUNGUR (LAGERSTROEMIA SPECIOSA [L.] PERS) PADA TIKUS DIABETES ALOKSAN LARISSA HINDARTO 2443007042 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
Lebih terperinciPembimbing I : Dr. Diana K Jasaputra, dr,m Kes Pembimbing II: Adrian Suhendra, dr, SpPK, M Kes
ABSTRAK EFEK INFUSA BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill), KUMIS KUCING (Orhtosiphon spicatus Backer), SERTA KOMBINASINYA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN Gede Mahatma,2010;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak orang yang masih menganggap penyakit diabetes merupakan penyakit orang tua atau penyakit yang timbul karena faktor keturunan. Padahal diabetes merupakan penyakit
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK HIPOGLIKEMI TEH JIAOGULAN (Gynostemma pentaphyllum) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT Swiss Webster JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN
ABSTRAK EFEK HIPOGLIKEMI TEH JIAOGULAN (Gynostemma pentaphyllum) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT Swiss Webster JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN Daniel Wirawan, 2012 Pembimbing I : Jo Suherman, dr., M.S.,
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK KULIT MANGGIS
AKTIVITAS ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L) DAN EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodya pendens) PADA TIKUS YANG DIINDUKSI ALOKSAN SKRIPSI Skripsi diajukan untuk memenuhi salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 033 tahun 2012 tentang Bahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jenis makanan yang terdapat di masyarakat tidak jarang mengandung bahan kimia berbahaya serta tidak layak makan, penggunaan bahan kimia berbahaya yang marak digunakan
Lebih terperincipenglihatan (Sutedjo, 2010). Penyakit ini juga dapat memberikan komplikasi yang mematikan, seperti serangan jantung, stroke, kegagalan ginjal,
BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit yang dapat terjadi pada semua kelompok umur dan populasi, pada bangsa manapun dan usia berapapun. Kejadian DM berkaitan erat dengan faktor keturunan,
Lebih terperinciUJI TOKSISITAS SUB KRONIS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata.l) TERHADAP HATI DAN GINJAL PADA MENCIT PUTIH
UJI TOKSISITAS SUB KRONIS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata.l) TERHADAP HATI DAN GINJAL PADA MENCIT PUTIH SKRIPSI SARJANA FARMASI Oleh: MUTIA HARISSA No. BP 0811013150 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciABSTRAK. Verina Logito, 2007, Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr.,m.kes Pembimbing II : Lusiana Darsono,dr.,M.Kes
ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR Swiss Webster YANG DIINDUKSI ALOKSAN Verina Logito, 2007, Pembimbing I : Sylvia Soeng,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak Perang Dunia II, diabetes meningkat pesat di negara-negara berkembang dimana sekarang telah menjadi salah satu penyebab kematian yang utama. Jika kecenderungan
Lebih terperinciEFEK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU
ABSTRAK EFEK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L) DAN BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcocarpa (Scheff) Boerl) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA MENCIT GALUR Swiss Webster
Lebih terperinciPENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR
ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN SEMBUNG (Blumea balsamifera Linn) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR Swiss Webster JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN Brilian Segala Putra, 2009; Pembimbing
Lebih terperinciSuharmiati Betty Roosihermiatie Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Jl. Indrapura 17 Surabaya
Suharmiati Betty Roosihermiatie Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Jl. Indrapura 17 Surabaya Saat ini DM menduduki peringkat ke 4, sebagai epidemik dunia yang menyebabkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berusia ± 2 bulan dengan berat badan gr. Subjek dibagi menjadi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Subjek penelitian terdiri dari 21 ekor tikus putih jantan yang berusia ± 2 bulan dengan berat badan 150-200 gr. Subjek dibagi menjadi 4 kelompok dengan pembagian kelompok
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu kelainan endokrin yang sekarang banyak dijumpai (Adeghate, et al., 2006). Setiap tahun jumlah penderita DM semakin meningkat.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin,
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS ANTIDIABETES FRAKSI ETIL-ASETAT EKSTRAK ETANOL DAUN LENGLENGAN
UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES FRAKSI ETIL-ASETAT EKSTRAK ETANOL DAUN LENGLENGAN (Leucas lavandulifolia J.E. SMITH) PADA TIKUS DIABETES MELLITUS TIPE-2 YANG MENGALAMI RESISTENSI INSULIN SKRIPSI Diajukan untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. banyak penyakit yang muncul. Salah satu penyakit yang muncul akibat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengkonsumsi makanan yang kurang sehat seperti makanan cepat saji, dan terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein, lemak, gula, garam dan hanya
Lebih terperinciKotamadya Surabaya, di Jawa Timur, dan di seluruh Indonesia diperhitungkan sebesar Rp. 1,5 milyar per hari.
BAB 1 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi di Indonesia, banyak terjadi perubahan yang signifikan pada kehidupan manusia, terutama dalam memilih gaya hidup dimana salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2007, penyebab kematian akibat diabetes mellitus pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7%. Di daerah pedesaan,
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK INFUSA DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura Procumbens Back ) SEBAGAI ANTIDIABETIK ALTERNATIF PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN
ABSTRAK EFEK INFUSA DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura Procumbens Back ) SEBAGAI ANTIDIABETIK ALTERNATIF PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN Sriyani Indah Simanjuntak Pembimbing I : dr. Diana Krisanti Jasaputra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. puluh lima persen seseorang yang terkena diabetes akhirnya meninggal karena. terus bertambah (Price dan Wilson, 2006:1263).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diabetes melitus adalah sekelompok gangguan heterogen ditandai dengan naiknya kadar glukosa dalam darah atau sering disebut hiperglikemia yang biasanya terjadi
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL BATANG BRATAWALI (TINOSPORAE CAULIS) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR BALB/C YANG DIINDUKSI ALOKSAN
ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL BATANG BRATAWALI (TINOSPORAE CAULIS) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR BALB/C YANG DIINDUKSI ALOKSAN Natalia Cristyawati, 2007. Pembimbing I : Hana Ratnawati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. darah / hiperglikemia. Secara normal, glukosa yang dibentuk di hepar akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes Mellitus (DM) merupakan kelainan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah / hiperglikemia. Secara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan gaya hidup dan sosial ekonomi akibat urbanisasi dan modernisasi terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab terjadinya peningkatan prevalensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat. Penyakit tersebut terkadang sulit disembuhkan dan mempunyai angka kematian
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian ini didesain sedemikian rupa sehingga diharapkan mampu merepresentasikan aktivitas hipoglikemik yang dimiliki buah tin (Ficus carica L.) melalui penurunan kadar glukosa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus adalah kumpulan kelainan metabolik yang ditandai dengan kadar glukosa yang tinggi. Kelainan metabolik tersebut diikuti dengan ketidaknormalan metabolisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, ekonomis dan merupakan salah satu nikmat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis
HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis Hasil perhitungan konsumsi karbohidrat, protein, lemak dan sumbangan kalori dari karbohidrat, protein dan lemak dari ransum,
Lebih terperinciEFEK ANTIHIPERGLIKEMIA EKSTRAK KULIT BATANG SAGA TELIK (ABRUS PRECATORIUS LINN.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI DENGAN ALLOXAN
EFEK ANTIHIPERGLIKEMIA EKSTRAK KULIT BATANG SAGA TELIK (ABRUS PRECATORIUS LINN.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI DENGAN ALLOXAN INTAN PERMATASARI SUPRAPTO 2443005002 FAKULTAS FARMASI
Lebih terperinciEFEK ANTIDIABETES FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (MOMORDICA CHARANTIA L.) PADA TIKUS PUTIH WINDA NUGAS LESTARI
EFEK ANTIDIABETES FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (MOMORDICA CHARANTIA L.) PADA TIKUS PUTIH WINDA NUGAS LESTARI 2443009098 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2013 ABSTRAK
Lebih terperinciNOVIANA SYLVIA CHRISTY FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
PENGARUH EKSTRAK DAUN JAMBU METE (ANACARDIUM OCCIDENTALE L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN DENGAN METODE UJI TOLERANSI GLUKOSA NOVIANA SYLVIA CHRISTY 2443005014 FAKULTAS
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH INFUSA BIJI ALPUKAT (Perseae Semen) SEBAGAI ANTIDIABETIK ALTERNATIF PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN
ABSTRAK PENGARUH INFUSA BIJI ALPUKAT (Perseae Semen) SEBAGAI ANTIDIABETIK ALTERNATIF PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN Ivanna Theresa S, 2006; Pembimbing 1 : Diana K. Jasaputra, dr., M.Kes. Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkhasiat obat ini adalah Kersen. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ribuan jenis tumbuhan yang diduga berkhasiat obat, sejak lama secara turun-temurun dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu dari tumbuhan berkhasiat obat ini adalah
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan pada hepar dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, antara lain virus, radikal bebas, maupun autoimun. Salah satu yang banyak dikenal masyarakat adalah
Lebih terperinciABSTRAK EFEKTIVITAS TEH HIJAU, TEH HITAM, DAN TEH PUTIH DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PRIA DEWASA MUDA
ABSTRAK EFEKTIVITAS TEH HIJAU, TEH HITAM, DAN TEH PUTIH DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PRIA DEWASA MUDA Lie Milka Ardena Lianto.,2016, Pembimbing I : Lusiana Darsono, dr.,m.kes Pembimbing II
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya dengan 80% dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Merokok dapat menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan sehingga menjadi masalah kesehatan dunia. 1 Menurut data dari WHO melalui Global Tobaco Epidemic tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang berlangsung kronik progresif, dengan manifestasi gangguan metabolisme glukosa dan lipid, disertai oleh komplikasi
Lebih terperinciADRIANTA KETUT AGUS*, I GUSTI AGUNG AYU KUSUMA WARDANI* Akademi Farmasi Saraswati Denpasar, Jalan Kamboja No 11 A, Denpasar, Indonesia
PEMANFAATAN BERAS KETAN HITAM BALI (Oryza sativa L.) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS INSULIN DAN MEMPERBAIKI REGENERASI SEL β-pankreas PADA TIKUS PUTIH DIABETES UTILIZATION OF BLACK STICKY RICE (Oryza sativa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang dapat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang dapat disebabkan karena faktor genetik, kekurangan produksi insulin oleh sel beta pankreas, maupun karena ketidakefektifan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik meningkatnya kadar glukosa darah (hiperglikemia) yang terjadi karena kelainan sekresi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) yang dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit metabolik kronik yang dapat berdampak gangguan fungsi organ lain seperti mata, ginjal, saraf,
Lebih terperinciputih, pare, kacang panjang serta belimbing wuluh (Ruslianti, 2008). Dalam penelitian ini akan digunakan tanaman alpukat (Persea americana Mill.
BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit menahun ditandai dengan peningkatan kadar gula darah, karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara adekuat (Sujatno, 2008).
Lebih terperinciPengaruh Ekstrak Buah Kersen (Muntingia calabura) Terhadap Kadar Gula Darah Tikus Putih (Rattus novergicus) yang Diinduksi Streptozotocin (STZ)
JSV 32 (2), Desember 2014 JURNAL SAIN VETERINER ISSN : 0126-0421 Pengaruh Ekstrak Buah Kersen (Muntingia calabura) Terhadap Kadar Gula Darah Tikus Putih (Rattus novergicus) yang Diinduksi Streptozotocin
Lebih terperinciPERBANDINGAN EFEK EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG DAYAK
ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia) DAN AKAR PURWOCENG (Pimpinella pruatjan) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS WISTAR JANTAN MODEL HIPERGLIKEMI
Lebih terperinci