:Ahmad Bakhori Nasution, S.T, M.T (Sekretaris PP Kota. Tempat/Tanggal :MPC PP Kota Medan/22 Maret 2016
|
|
- Deddy Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Narasumber Medan) :Ahmad Bakhori Nasution, S.T, M.T (Sekretaris PP Kota Tempat/Tanggal :MPC PP Kota Medan/22 Maret 2016 DaftarPertanyaanWawancara DPRD Kota Medan Dalam wawancara ini saya harus menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari wawancara ini. Dalam wawancara ini akan ada pertayaan mengenai 2 hal, yaitu: 1. Kepemimpinan Dzulmi Eldin Sebagai Walikota Medan. 2. Kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai Walikota Medan berdasarkan dengan Prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang Baik. A. Kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai Walikota Medan 1 Bagaimana Gaya kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai Walikota Medan? Jawaban :Birokrat, Pelindung dan Penyelamat (Missionary). 2 Apa tipe kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai Walikota Medan? Jawaban :Kepemimpinan Pengayom (Headmanship). 3 Dalam pembuatankeputusan, model kepemimpinan seperti apa yang Dzulmi Eldin terapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Medan? Jawaban :Pemimpin mengizinkan bawahan melakukan fungsi-fungsinya dalam batas-batas yang telah dirumuskan oleh pimpinan. 4 Sifat-sifatkepemimpinan seperti apa yang Dzulmi Eldin terapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Medan? Jawaban :Intelegensi dan Persuasif. B. KepemimpinanDzulmiEldinsebagaiWalikota Medan berdasarkandenganprinsip Tata KelolaPemerintahan yang Baik. 1 Apakah Dzulmi Eldin melibatkan masyarakat atau mendengarkan aspirasi masyarakat dalam membangun Kota Medan?
2 Jawaban : Ya. Dzulmi Eldin melibatkan masyarakat dalam mengambil kebijakan, terbukti dalam menerima masukan dari masyarakat. 2 Dalam pemerintahan, kerangkahukumharusadildandilaksanakantanpaperbedaan, terutamahukumhakasasimanusia. Bagaimana wujudkonsep HAM di Kota Medan? Sejauhmanaimplementasipemenuhanhakhakdasarmasyarakat/pegawaiseperti yang dimaksuddalam Program PeraturanHakAsasiManusia di Kota Medan. Bagaimanapenegakannyaselamaini? Seberapabesariamengakomodasinilai-nilai universal? Jawaban :Baik, karena tidak ada membeda-bedakan golongan yang satu dengan yang lainnya. 3 Bagaimana dengan transparansi pemerintahan Dzulmi Eldin? Jawaban : Tranparansi berjalan karena mempunyai sistem dan manajemen. Sepanjang sistem dan manajemen berjalan dan tidak ada yang menggugat berarti transparansi itu berjalan. Tolak ukur dari transparansi terletak pada sistem dan manajemen yang ada. 4 Seluruh jajaran dibawah Dzulmi Eldin, apakah merespon cepat keluhankeluhan dari masyarakat? Jawaban :Selalu berusaha untuk mendengar aspirasi atau keluhan dari masyarakat untuk melakukannya secara cepat setiap masukan dari masyarakat. 5 Apakah setiap kebijakan Dzulmi Eldin di buat berorientasi kepada kepentingan masyarakat yang luas? Jawaban :Ya, Saya lihat kebijakannya itu berpihak kepada masyarakat. Contohnya yang sangat terlihat adalah pembangunan infrastruktur yaitu jalan. 6 Menurut anda, Apakah masyarakat Kota Medan mendapatkan kesejahteraan dan keadilan yang sama dalam pembangunan di Kota Medan? Jawaban :Ya, karena Ia menerima setiap masukan dari masyarakat untuk membuat kebijakan untuk maksud mengadakan perbaikan-perbaikan terhadap permasalahan yang ada.
3 7 Bagaimana tingkat efektivitas target anggaran belanja terhadap realisasinya? Dan tingkat efisiensi anggaran belanja? Apakah rasionalitasbiayapembangunanuntukmemenuhikebutuhansemuamasyarak at. Semakinkecilbiaya yang terpakaiuntukkepentingan yang terbesar, makapemerintahantersebuttermasukdalamkategoripemerintahan yang efisien Jawaban : Efisien karena setiap anggaran yang dipakai untuk pembangunan Kota Medan terutama infrastruktur jalan. 8 Bagaimana kepemimpinan Dzulmi Eldin mempertanggungjawabkansemuakebijakan, perbuatan, moral, maupunnetralissikapnyaterhadapmasyarakatdalamupayamenujupemerinta han yang bersihdanberwibawa. Jawaban : Bentuk dari tanggung jawab dari kepemimpinan Dzulmi Eldin adalah kebijakannya yang berorientasi pada pembangunan masyarakat Kota Medan menjadi lebih baik.
4 Narasumber :Andi Lumbangaol, S.H Tempat/Tanggal :DPRD Kota Medan/26 September 2016 Daftar Pertanyaan Wawancara DPRD Kota Medan Dalam wawancara ini saya harus menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari wawancara ini. Dalam wawancara ini akan ada pertayaan mengenai 2 hal, yaitu: 3. Kepemimpinan Dzulmi Eldin Sebagai Walikota Medan. 4. Kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai Walikota Medan berdasarkan dengan Prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang Baik. C. Kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai Walikota Medan 5 Bagaimana Gaya kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai Walikota Medan? Jawaban : Pelindung dan Penyelamat (Missionary). 6 Apa tipe kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai Walikota Medan? Jawaban : Kepemimpinan Bebas (Laissez Faire). 7 Dalam pembuatan keputusan, model kepemimpinan seperti apa yang Dzulmi Eldin terapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Medan? Jawaban :Pemimpin memberikan keputusan bersifat sementara yang kemungkinan dapat diubah dan Pemimpin memberikan persoalan, meminta saran-saran, dan membuat keputusan. 8 Sifat-sifat kepemimpinan seperti apa yang Dzulmi Eldin terapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Medan? Jawaban : Persuasif. D. Kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai Walikota Medan berdasarkan dengan Prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang Baik. 9 Apakah Dzulmi Eldin melibatkan masyarakat atau mendengarkan aspirasi masyarakat dalam membangun Kota Medan?
5 Jawaban : Ya, karena beliau kan melaksanakan pembangunan itu berdasarkan Perda, Perda itu dibuat oleh Walikota dan DPRD dan DPRD itu mewakili masyarakat. 10 Dalam pemerintahan, kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa perbedaan, terutama hukum hak asasi manusia. Bagaimana wujud konsep HAM di Kota Medan? Sejauh mana implementasi pemenuhan hak-hak dasar masyarakat/pegawai seperti yang dimaksud dalam Program Peraturan Hak Asasi Manusia di Kota Medan. Bagaimana penegakannya selama ini? Seberapa besar ia mengakomodasi nilai-nilai universal? Jawaban : Belum, banyak hak-hak dasar belum dilaksanakan dan diakomodir secara baik. Terjadinya banjir, tidak menciptakan suasana yang nyaman, banyak papan reklame yang tanpa IMB, tanpa ijin, dan tanpa aturan yang jelas. 11 Bagaimana dengan transparansi pemerintahan Dzulmi Eldin? Jawaban : Kurang, bisa dibuktikan dengan APBD yang pelaksanaan dan hasilnya tidak maksimal. Cenderung banyak dimainkan oleh para pejabat yang terkait. 12 Seluruh jajaran dibawah Dzulmi Eldin, apakah merespon cepat keluhankeluhan dari masyarakat? Jawaban : Tidak cepat tanggap, menyangkut pengurusan KTP, PAM, listrik dan pohon-pohon tumbang. 13 Apakah setiap kebijakan Dzulmi Eldin di buat berorientasi kepada kepentingan masyarakat yang luas? Jawaban : Artinya pembangunannya tidak sesuai dengan gambar atau perencanaan. Saya tidak melihat apa-apa yang bagus dibuatnya. 14 Menurut anda, Apakah masyarakat Kota Medan mendapatkan kesejahteraan dan keadilan yang sama dalam pembangunan di Kota Medan? Jawaban : Tidak merata 15 Bagaimana tingkat efektivitas target anggaran belanja terhadap realisasinya? Dan tingkat efisiensi anggaran belanja? Apakah rasionalitas biaya pembangunan untuk memenuhi kebutuhan semua masyarakat. Semakin kecil biaya yang terpakai untuk kepentingan yang terbesar, maka pemerintahan tersebut termasuk dalam kategori pemerintahan yang efisien
6 Jawaban : Realisasi pelaksanaan pembangunan berdasarkan APBD itu sampai saat ini masih dalam tahap belum sampai 30%. Artinya realisasinya tidak seimbang dengan waktu yang berjalan. Biasanya nanti di akhir tahun lalu di gas pembangunan ini. Supaya bisa mencapai meminimalkan silva. Di percepat semua, disinilah permainannya. Jd pembangunannya asal-asalan. 16 Bagaimana kepemimpinan Dzulmi Eldin mempertanggungjawabkan semua kebijakan, perbuatan, moral, maupun netralis sikapnya terhadap masyarakatdalam upaya menuju pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Jawaban : Tidak berhasil. Jadi sebenarnya mereka selalu mengekspos proyek-proyek yang mereka anggap berhasil dan yang tidak berhasil ditutupi
7 Narasumber :Asmui Lubis, S.PdI Tempat/Tanggal :DPRD Kota Medan/27 September 2016 DaftarPertanyaanWawancara DPRD Kota Medan Dalam wawancara ini saya harus menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari wawancara ini. Dalam wawancara ini akan ada pertayaan mengenai 2 hal, yaitu: 5. Kepemimpinan Dzulmi Eldin Sebagai Walikota Medan. 6. Kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai Walikota Medan berdasarkan dengan Prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang Baik. E. Kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai Walikota Medan 9 Bagaimana Gaya kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai Walikota Medan? Jawaban : Kompromi (Compromiser), Pelindung dan Penyelamat (Missionary). 10 Apa tipe kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai Walikota Medan? Jawaban : Kepemimpinan Kharismatik dan Kepemimpinan Pengayom (Headmanship). 11 Dalam pembuatankeputusan, model kepemimpinan seperti apa yang Dzulmi Eldin terapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Medan? Jawaban :Pemimpin mengizinkan bawahan melakukan fungsi-fungsinya dalam batas-batas yang telah dirumuskan oleh pimpinan, Pemimpin membuat keputusan dan kemudian mengumumkan kepada bawahannya dan Pemimpin memberikan keputusan bersifat sementara yang kemungkinan dapat diubah. 12 Sifat-sifatkepemimpinan seperti apa yang Dzulmi Eldin terapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Medan? Jawaban :Kepercayaan pada diri sendiri dan Persuasif. F. KepemimpinanDzulmiEldinsebagaiWalikota Medan berdasarkandenganprinsip Tata KelolaPemerintahan yang Baik. 17 Apakah Dzulmi Eldin melibatkan masyarakat atau mendengarkan aspirasi masyarakat dalam membangun Kota Medan?
8 Jawaban : Tidak melibatkan, masih mendengarkan sebagai masukan 18 Dalam pemerintahan, kerangkahukumharusadildandilaksanakantanpaperbedaan, terutamahukumhakasasimanusia. Bagaimana wujudkonsep HAM di Kota Medan? Sejauhmanaimplementasipemenuhanhakhakdasarmasyarakat/pegawaiseperti yang dimaksuddalam Program PeraturanHakAsasiManusia di Kota Medan. Bagaimanapenegakannyaselamaini? Seberapabesariamengakomodasinilai-nilai universal? Jawaban : terbuka. 19 Bagaimana dengan transparansi pemerintahan Dzulmi Eldin? Jawaban : Belum terbuka. Masalah-masalah proyek-proyek, pemilihan kepala SKPD, Kepala Dinas. 20 Seluruh jajaran dibawah Dzulmi Eldin, apakah merespon cepat keluhankeluhan dari masyarakat? Jawaban : Lebih banyak diam, tidak peduli. 21 Kebijakan apa saja yang sudah dilakukan Dzulmi Eldin yang di buat berorientasi kepada kepentingan masyarakat yang luas? Jawaban : Seperti bantuan BPJS bagi masyarakat tidak mampu, per musibah kebakaran, pokoknya penanggulangan yang bersifat sementara cepat ditanggapi hanya sebatas itu. 22 Menurut anda, Apakah masyarakat Kota Medan mendapatkan kesejahteraan dan keadilan yang sama dalam pembangunan di Kota Medan? Jawaban : Tidak merata, ada kesenjangan sosial antar kecamatan di kota medan. 23 Bagaimana tingkat efektivitas target anggaran belanja terhadap realisasinya? Dan tingkat efisiensi anggaran belanja? Apakah rasionalitasbiayapembangunanuntukmemenuhikebutuhansemuamasyarak at. Semakinkecilbiaya yang terpakaiuntukkepentingan yang terbesar, makapemerintahantersebuttermasukdalamkategoripemerintahan yang efisien
9 Jawaban : Tidak efektif dan tidak efisiensi 24 Bagaimana kepemimpinan Dzulmi Eldin mempertanggungjawabkansemuakebijakan, perbuatan, moral, maupunnetralissikapnyaterhadapmasyarakatdalamupayamenujupemerinta han yang bersihdanberwibawa. Jawaban :Bertanggung jawab harus dalam setiap tindakan nyata untuk memperbaiki kota Medan.
10 Narasumber :Drs. Brando Simanjuntak (Sekretaris IPK Kota Medan) Tempat/Tanggal :DPD IPK Kota Medan/28 September 2016 DaftarPertanyaanWawancara DPRD Kota Medan Dalam wawancara ini saya harus menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari wawancara ini. Dalam wawancara ini akan ada pertayaan mengenai 2 hal, yaitu: 7. Kepemimpinan Dzulmi Eldin Sebagai Walikota Medan. 8. Kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai Walikota Medan berdasarkan dengan Prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang Baik. G. Kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai Walikota Medan 13 Bagaimana Gaya kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai Walikota Medan? Jawaban :Otokrasi yang disempurnakan (Benevolent Autocrat), Birokrat, Pelindung dan Penyelamat (Missionary). 14 Apa tipe kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai Walikota Medan? Jawaban : Kepemimpinan Bebas (Laissez Faire) dan Kepemimpinan Pengayom (Headmanship). 15 Dalam pembuatankeputusan, model kepemimpinan seperti apa yang Dzulmi Eldin terapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Medan? Jawaban :Pemimpin membuat keputusan dan kemudian mengumumkan kepada bawahannya danpemimpin mengizinkan bawahan melakukan fungsi-fungsinya dalam batas-batas yang telah dirumuskan oleh pimpinan. 16 Sifat-sifatkepemimpinan seperti apa yang Dzulmi Eldin terapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Medan? Jawaban :Intelegensi, Energi dan Persuasif. H. KepemimpinanDzulmiEldinsebagaiWalikota Medan berdasarkandenganprinsip Tata KelolaPemerintahan yang Baik. 25 Apakah Dzulmi Eldin melibatkan masyarakat atau mendengarkan aspirasi masyarakat dalam membangun Kota Medan?
11 Jawaban : Melibatkan. Beliau banyak membuat kegiatan itu melibatkan organisasi kepemudaan, masyarakat-masyarakat disetiap kecamatan, kelurahan dan juga mengajak dialog. 26 Dalam pemerintahan, kerangkahukumharusadildandilaksanakantanpaperbedaan, terutamahukumhakasasimanusia. Bagaimana wujudkonsep HAM di Kota Medan? Sejauhmanaimplementasipemenuhanhakhakdasarmasyarakat/pegawaiseperti yang dimaksuddalam Program PeraturanHakAsasiManusia di Kota Medan. Bagaimanapenegakannyaselamaini? Seberapabesariamengakomodasinilai-nilai universal? Jawaban : Saya rasa belum merata. Terutama hak masyarakat yaitu perbaikan jalan rusak, banjir harus diperbaiki. Beliau harus peduli dengan semua yang adil disetiap kecamatan dan kelurahan. Saya belum melihat pemerataan itu ada. 27 Bagaimana dengan transparansi pemerintahan Dzulmi Eldin? Jawaban : Tidak transparansi. Masyarakat secara umum tidak ada mengetahui, kita juga tidak mengetahui berapa pengeluaran APBD kita. 28 Seluruh jajaran dibawah Dzulmi Eldin, apakah merespon cepat keluhankeluhan dari masyarakat? Jawaban : Belum nampak. Di koran-koran banyak keluhan-keluhan dari masyarakat yang belum bisa teratasi. Banyak keluhan-keluhan dari masyarakat saya lihat di koran, jalan ini berlobang-lobang. Tolong Pak diperbaiki, macet, banjir belum bisa teratasi. Artinya kan belum direspon dengan cepat. Tapi saya yakin, beliau juga punya keterbatasan. Tapi kalau kita bicara birokrasi pemerintahan, beliau kan punya banyak staff. Seharusnya bisa difungsikannya dan diawasi. Kalau beliau bisa fungsikan semuanya itu, saya pikir tidak ada masalah. 29 Apakah setiap kebijakan Dzulmi Eldin di buat berorientasi kepada kepentingan masyarakat yang luas? Jawaban : Ya. Karena kebijakannya untuk kepentingan masyarakat Kota Medan 30 Menurut anda, Apakah masyarakat Kota Medan mendapatkan kesejahteraan dan keadilan yang sama dalam pembangunan di Kota Medan? Jawaban : Tidak, karena pembangunan di setiap kecamatan belum merata.
12 31 Bagaimana tingkat efektivitas target anggaran belanja terhadap realisasinya? Dan tingkat efisiensi anggaran belanja? Apakah rasionalitasbiayapembangunanuntukmemenuhikebutuhansemuamasyarak at. Semakinkecilbiaya yang terpakaiuntukkepentingan yang terbesar, makapemerintahantersebuttermasukdalamkategoripemerintahan yang efisien Jawaban : Tidak jelas, karena APBD anggaran belanja tidak transparan. 32 Bagaimana kepemimpinan Dzulmi Eldin mempertanggungjawabkansemuakebijakan, perbuatan, moral, maupunnetralissikapnyaterhadapmasyarakatdalamupayamenujupemerinta han yang bersihdanberwibawa. Jawaban : Saya belum melihat wujud tanggung jawabnya. Tapi saya pikir beliau harus bertanggung jawab nanti setelah habis era ini. Secara birokrasi ia harus bertanggung jawab kepada masyarakat dan juga bertanggung jawab kepada Tuhan. Tanggung jawab itu belum nampak.
13 Daftar Pertanyaan Wawancara Walikota Dalam wawancara ini saya harus menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari wawancara ini. Dalam wawancara ini akan ada pertayaan mengenai 2 hal, yaitu: 1. Kepemimpinan Dzulmi Eldin Sebagai Walikota Medan. 2. Kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai Walikota Medan berdasarkan dengan Prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang Baik. A. Kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai Walikota Medan 1. Gaya kepemimpinan seperti apa yang anda terapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Medan? Jawaban : Eksekutif (Pelaksana) 2. Tipe kepemimpinan seperti apa yang anda terapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Medan? Jawaban : Kepemimpinan Pengayom (Headmanship) 3. Dalam pembuatan keputusan, model kepemimpinan seperti apa yang anda terapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Medan? Jawaban : Pemimpin memberikan persoalan, meminta saran-saran dan membuat keputusan 4. Sifat-sifat kepemimpinan seperti apa yang anda terapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Medan? Jawaban : Skill komunikatif
14 B. Kepemimpinan Dzulmi Eldin sebagai Walikota Medan berdasarkan dengan Prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang Baik. 1. Bagaimana anda mengambil keputusan dalam kebijakan, Apakah melibatkan masyarakat atau mendengarkan aspirasi masyarakat dalam membangun Kota Medan? Jawaban : Iya, Walikota Medan mengambil kebijakan dengan mendengarkan dan melibatkan aspirasi masyarakat. 2. Bagaimana hukum yang sudah dijalankan dalam setiap kebijakan yang ada? Kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa perbedaan, terutama hukum hak asasi manusia. Bagaimana wujud konsep HAM di Kota Medan? Sejauh mana implementasi pemenuhan hak-hak dasar masyarakat/pegawai seperti yang dimaksud dalam Program Peraturan Hak Asasi Manusia (RAN- HAM) di Kota Medan. Bagaimana penegakannya selama ini? Seberapa besar ia mengakomodasi nilai-nilai universal? Jawaban : Netral, tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, dan antar golongan. 3. Bagaimana dengan transparansi yang sudah dilakukan pemerintahan Kota Medan? Jawaban : Sangat baik.
15 4. Permasalahan apa saja yang sudah dengan cepat ditanggapi oleh Pemko Medan atas keluhan-keluhan dari masyarakat? Jawaban : Permasalahan perbaikan drainase untuk mengatasi banjir 5. Kebijakan apa saja yang sudah dilakukan oleh Pemko Medan yang berkaitan dengan fasilitas umum yang berorientasi pada masyarakat luas? Jawaban : Memperbaiki dan membuat drainasi dalam mengatasi banjir. 6. Menurut anda, Apakah masyarakat Kota Medan mendapatkan kesejahteraan dan keadilan yang sama dalam pembangunan di Kota Medan? Jawaban : Ya, hanya saja memerlukan waktu dalam pembangunan Kota Medan. 7. Bagaimana tingkat efektivitas target anggaran belanja terhadap realisasinya? Dan tingkat efisiensi anggaran belanja? Apakah rasionalitas biaya pembangunan untuk memenuhi kebutuhan semua masyarakat? (Semakin kecil biaya yang terpakai untuk kepentingan yang terbesar, maka pemerintahan tersebut termasuk dalam kategori pemerintahan yang efisien). Jawaban :Efisiensi, karena semua anggaran untuk keperluan pembangunan Kota Medan menjadi lebih baik. 8. Bagaimana Pemko Medan mempertanggungjawabkan semua kebijakan, tindakan dan sikapnya terhadap masyarakat Kota Medan dalam upaya menuju pemerintahan yang bersih dan berwibawa? Jawaban : Sangat baik
BAB IV P E N U T U P
BAB IV P E N U T U P Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai media untuk menjawab amanah yang diberikan oleh pemangku kepentingan (stakeholders) kepada Pemerintah pada dasarnya
Lebih terperinciMasyarakat pemilih Rahudman dan yang bukan pemilihnya sekalipun sangat berharap bagaimana mengatasi persoalan dasar pelayanan publik (public service)
Masyarakat pemilih Rahudman dan yang bukan pemilihnya sekalipun sangat berharap bagaimana mengatasi persoalan dasar pelayanan publik (public service) Pasca dilantiknya Drs Rahudman Harahap, MM dan Drs
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA STRATEGIS KOTA MALANG TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
S A L I N A N NOMOR : 02/E.2004 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA STRATEGIS KOTA MALANG TAHUN 2004-2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan
Lebih terperinciTATA CARA PENGANGGARAN
TATA CARA PENGANGGARAN PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAPORAN MONITORING EVALUASI BANTUAN KEUANGAN BERSIFAT KHUSUS KEPADA KABUPATEN / KOTA PERGUB MALUKU NO. 04, BD. /NO.04 : 10 HLM. PERATURAN
Lebih terperinciSOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG APBD KOTA BATAM TAHUN ANGGARAN 2017
SOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG APBD KOTA BATAM TAHUN ANGGARAN 2017 Dalam upaya mewujudkan manajemen keuangan pemerintah yang baik, diperlukan transparansi, akuntabilitas dan memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prinsip keterbukaan, keadilan, dan dapat dipertanggungjawabkan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Good governance adalah tata kelola organisasi secara baik dengan prinsip keterbukaan, keadilan, dan dapat dipertanggungjawabkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi
Lebih terperinciBUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016
BAB I PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Kandis merupakan bagian dari Kabupaten Siak, yang dibentuk berdasarkan pemekaran dari kecamatan Minas yang diundangkan sesuai Perda
Lebih terperinciLampiran 2. Hasil wawancara tentang interaksi eksekutif-legislatif dalam perumusan peraturan daerah APBD
Lampiran 2. Hasil wawancara tentang interaksi eksekutif-legislatif dalam perumusan peraturan daerah APBD No Informan Hasil Interview Perundang-undangan Sekretariat Daerah Kota Bandar SKPD mengajukan draf
Lebih terperinciBAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI
BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI 6.1 Gambaran Umum Struktur Monev Sanitasi Tujuan utama strategi Monev ini adalah menetapkan kerangka kerja untuk mengukur dan memperbaharui kondisi dasar sanitasi,
Lebih terperinciBUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN DEMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DEMAK,
Lebih terperinciKepada yang terhormat, Ketua DPRD dan Sekretaris Daaerah Kabupaten Kepulauan Yapen dan Undangan yang kami hormati
SAMBUTAN DALAM RANGKA PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPADA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN TANGGAL 8 SEPTEMBER 2009 Kepada yang
Lebih terperinciWALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH
SALINAN WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 11 Tahun 2015 Seri E Nomor 7 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 11 Tahun 2015 Seri E Nomor 7 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN KEWENANGAN WALIKOTA KEPADA CAMAT UNTUK MELAKSANAKAN URUSAN PEMERINTAHAN
Lebih terperinciWALIKOTA TEGAL PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA TEGAL
SALINAN WALIKOTA TEGAL PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL,
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELUARAN ANGGARAN BELANJA TIDAK TERDUGA YANG DIANGGARKAN DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
Lebih terperinciBUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kewenangan lebih luas kepada pemerintah daerah. dana, menentukan arah, tujuan dan target penggunaan anggaran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan keuangan daerah merupakan salah satu bagian yang mengalami perubahan mendasar dengan ditetapkannya UU No. 32 tahun 2004 yang sekarang direvisi menjadi UU
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 45 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
SALINAN NOMOR 33/E, 2010 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 45 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH
BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciABSTRAK (RINGKASAN PENELITIAN)
ABSTRAK (RINGKASAN PENELITIAN) Pemilihan umum merupakan salah satu wadah yang bertujuan untuk memberikan kesempatan pada masyarakat untuk menentukan siapa yang akan mewakili mereka dalam lembaga legislatif
Lebih terperinciBAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk
BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI A. Sejarah Singkat Kantor Camat Medan Denai Berdasarkan PP. 35 tahun 1992 tanggal 13 Juli 1992 dan diresmikan Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan
Lebih terperinci11. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran
WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGELUARAN DAERAH SEBELUM PENETAPAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BENGKULU TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (DPRD) mempunyai tiga fungsi yaitu : 1) Fungsi legislatif (fungsi membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Secara umum lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mempunyai tiga fungsi yaitu : 1) Fungsi legislatif (fungsi membuat peraturan perundang-undangan),
Lebih terperinciBAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTAMEDAN. kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan tugas
BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTAMEDAN A. Sejarah Ringkas Instansi Badan Pengelola Keuangan Daerah dahulu masih berupa unit kerja yang kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam menjaga keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap aktivitas yang dilakukan tidak pernah lepas dari penggunaan jalan, khususnya jalan raya. Jalan raya merupakan salah satu elemen pembentuk suatu kawasan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN
PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang
Lebih terperinciEfektifitas Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Kota Kabupaten Pulau Morotai. Abstraksi
Efektifitas Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Kota Kabupaten Pulau Morotai Nama : Tedy Sudiarta Salawe Nim : 090813288 Jurusan : Ilmu Pemerintahan Program Studi : Ilmu
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH
[[ SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang :
Lebih terperinci32
Lampiran 1 31 32 33 34 35 Lampiran 2 36 37 38 39 40 Lampiran3 41 42 43 44 45 46 Lampiran 4 47 48 49 50 51 52 Lampiran 5 TRANSKIP HASIL WAWANCARA Responden : M. Fathur Rahman Jabatan : Wakil Ketua DPRD
Lebih terperinciASPEK PENILAIAN PADA TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN UNTUK PEMERINTAH KOTA
Kota : Medan ASPEK FOKUS No IKK ASPEK PENILAIAN PADA TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN UNTUK PEMERINTAH KOTA Jenis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 KETENTRAMAN DAN Peraturan ttg Perda No.9 Tahun 2002 Keberadaan PERDA KETERTIBAN
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMBUKAAN, PENUTUPAN DAN PENEMPATAN REKENING SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
SALINAN NOMOR 24/E, 2010 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMBUKAAN, PENUTUPAN DAN PENEMPATAN REKENING SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciTANGGAPAN BUPATI KUTAI BARAT
TANGGAPAN BUPATI KUTAI BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (MUSRENBANG RKPD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMARINDA, TANGGAL 4 APRIL 2016 Yth. Bapak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada daerah. Di samping sebagai strategi untuk menghadapi era globalisasi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era reformasi ini, pemerintah dituntut untuk melakukan perubahan mendasar pada sistem pemerintahan yang ada. Salah satu perubahan mendasar yang dimaksud
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah diketahui bahwa tujuan pemberian
Lebih terperinciBAB 4 Struktur Organisasi Kabupaten, Kota dan Provinsi di Indonesia
BAB 4 Struktur Organisasi Kabupaten, Kota dan Provinsi di Indonesia A. Struktur Organisasi Kabupaten dan Kota 1. Struktur Organisasi Pemerintahan Kabupaten Bupati dan wakil bupati Sekretaris DPRD Sekretaris
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 : DAFTAR PERTANYAAN SEBAGAI PEDOMAN WAWANCARA
80 LAMPIRAN 1 : DAFTAR PERTANYAAN SEBAGAI PEDOMAN WAWANCARA A. Analisis Lingkungan 1. Apa makna UU No.22/1999 tentang Pemerintahan Daerah (Otonomi Daerah) terhadap keberadaan DISPARINKOM, khususnya dalam
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 6 Tahun 2016 Seri A Nomor 2 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 6 Tahun 2016 Seri A Nomor 2 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA TIDAK TERDUGA TAHUN ANGGARAN 2016 Diundangkan dalam Berita Daerah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki masa pemulihan akibat krisis ekonomi yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia telah memasuki masa pemulihan akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan.seluruh pihak termasuk pemerintah sendiri mencoba mengatasi hal ini dengan melakukan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT T UHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,
PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT T UHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi di Indonesia yang masih berlangsung hingga sekarang telah menghasilkan berbagai perubahan khususnya dalam hal tata kelola pemerintahan. Salah satu
Lebih terperinciWALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA CIREBON
WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang
Lebih terperinci2015, No b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indone
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1893, 2015 KEMENDAGRI. Penysunan. APBD. Tahun Anggaran 2016. Perubahan. MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, Menimbang
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 15 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) BAGI KENDARAAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2009
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG KERJA SAMA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciBAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan
BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI A. Sejarah Ringkas Berdasarkan PP. 35 tahun 1992 tanggal 13 Juli 1992 dan diresmikan Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk
Lebih terperinciDibacakan Oleh: Drs. H. Ahsin Ma ruf. Yang kami hormati Saudaraku Ketua dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah,
PANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DPRD PROVINSI JAWA TENGAH TERHADAP RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berpedoman pada peraturan pemerintah (PP). Kecamatan dipimpin oleh. Camat juga bertugas melaksanakan tugas umum pemerintahan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kecamatan dibentuk di wilayah kabupaten/kota dengan peraturan daerah yang berpedoman pada peraturan pemerintah (PP). Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO
WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO,
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA MATARAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan salah satu upaya guna menciptakan keteraturan dan kesinambungan dalam sistem tata pemerintahan.
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 9 TAHUN 2016
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA PEKANBARU PEMERINTAH KOTA PEKANBARU TAHUN 2016 1 WALIKOTA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 32/E, 2010 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN, SISTEM DAN PROSEDUR PENGAWASAN DALAM PENERAPAN STANDAR AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciWALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2016
WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN
RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
Lebih terperinciBismillaakhirrokhmaanirokhiim, Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua.
SAMBUTAN WALIKOTA BALIKPAPAN PADA ACARA PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2016 BALIKPAPAN, 15 Maret 2016 Bismillaakhirrokhmaanirokhiim, Assalamu alaikum warohmatullahi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era reformasi, pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era reformasi, pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja menjadi perhatian utama bagi para pengambil keputusan di pemerintahan. Perubahan perubahan penting dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan Undang-undang No 34 Tahun 2000 yang sekarang diubah menjadi Undang-undang No 28 Tahun 2009 pasal 1 ayat 1 menyatakan Daerah Otonom adalah kesatuan
Lebih terperinciPERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2018
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN ANGGARAN 2018 PEMERINTAH KOTA SALATIGA SEKRETARIAT DAERAH Jalan Letjend. Sukowati Nomor 51 Salatiga Kode Pos 50724 Telp. (0298) 326767
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH
PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, Menimbang
Lebih terperinciBAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP
BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai daerah dalam kurun waktu masa bakti Kepala Daerah terpilih yang disusun
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG
PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN SUMBER DAYA ALAM KOTA BONTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran I.2 Perda pertanggungjawaban Nomor Tanggal : : 8 8 September 2011 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN LAPORAN ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SURAKARTA
BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2009 NOMOR 16 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN HIBAH, BANTUAN SOSIAL DAN
Lebih terperinciBUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS,
SALINAN BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS,
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG
WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN
Lebih terperinciBADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI PIDATO KEPALA PERWAKILAN BPK RI PROVINSI JAMBI PADA ACARA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA JAMBI TAHUN
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN (2017)
KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN 17.29 (2017) 1 Kegiatan : Peningkatan Koordinasi dan Kapasitas Pengelola Keuangan Daerah 2 Rujukan, yang meliputi : a KAK Perencanaan Nomor b RPJMD : Misi
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 232
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 11 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 11 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN KEWENANGAN PEMERINTAHAN DARI BUPATI KEPADA CAMAT UNTUK MENANGANI
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 2 TAHUN 2011 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciRANPERDA PERUBAHAN APBD TA SOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN APBD PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN ANGGARAN 2017
SOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN APBD PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN ANGGARAN 2017 Dalam upaya mewujudkan manajemen keuangan pemerintah yang baik, diperlukan transparansi, akuntabilitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi tahun 1998 merupakan tonggak dimulainya era demokrasi di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi tahun 1998 merupakan tonggak dimulainya era demokrasi di Indonesia dengan jatuhnya rezim orde baru yang telah berkuasa di Negara ini selama 32 tahun.
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN NOMOR 26/E, 2011 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG
PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA TANJUNGPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendasar sejak terjadinya reformasi. Terbentuknya era reformasi memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan keuangan daerah telah mengalami perubahan yang sangat mendasar sejak terjadinya reformasi. Terbentuknya era reformasi memberikan dampak yang positif bagi
Lebih terperinciBAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 7 2011 SERI : A PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 07 Tahun 2011 TENTANG PENGGUNAAN ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG SEBELUM PENETAPAN PERATURAN DAERAH TENTANG APBD TAHUN
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN KEWENANGAN WALIKOTA KEPADA CAMAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH BUPATI MADIUN, Menimbang :
Lebih terperinciPERAN DPRD KOTA MEDAN DALAM PENGAWASAN APBD KOTA MEDAN T.A BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 32 TAHUN 2004
PERAN DPRD KOTA MEDAN DALAM PENGAWASAN APBD KOTA MEDAN T.A. 2011 BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 32 TAHUN 2004 Oleh : Elfa Sahrani Yusna Melianti ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran
Lebih terperinci2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Inovasi Daerah adalah semua bentuk pembaharuan da
No.206, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Daerah. Inovasi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6123) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengertian Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD)
7 BAB II DASAR TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Teori 2.1.1. Pengertian Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi (DPRD) adalah sebuah Lembaga Perwakilan Rakyat di daerah
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA TIDAK TERDUGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA TIDAK TERDUGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN KINERJA MELALUI ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA SEKSI ANGGARAN DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BINTAN
PENINGKATAN KINERJA MELALUI ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA SEKSI ANGGARAN DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BINTAN Oleh : NAMA : HASIS SARTONO, S.Kom NIP : 19782911 200312 1 010
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah otonom sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh daerah otonom sesuai dengan asas densentralisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah diharapkan mampu menciptakan kemandirian daerah dalam mengatur dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Otonomi daerah merupakan suatu proses yang memerlukan transformasi paradigma dalam penyelenggaraan pemerintah di daerah. Pelaksanaan otonomi daerah diharapkan mampu
Lebih terperinciModul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA
Modul ke: 07 ETIK UMB Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER AFIYATI SSi., MT. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA PERTEMUAN 7 KEPEMIMPINAN TUJUAN MATERI KEPEMIMPINAN Mampu mendefinisikan kepemimpinan dan menjelaskan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 893 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
Lebih terperinciPrinsip-Prinsip Penganggaran
S A I F U L R A H M A N Y U N I A R T O, S. S O S, M A B Prinsip-Prinsip Penganggaran 1. Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran 2. Disiplin Anggaran 3. Keadilan Anggaran 4. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 34 Tahun 2016 Seri E Nomor 25 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 34 Tahun 2016 Seri E Nomor 25 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BOGOR Diundangkan dalam Berita Daerah Kota Bogor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beralihnya masa orde lama ke orde baru telah menimbulkan banyak. perubahan baik dalam segi pemerintahan, ekonomi dan politik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beralihnya masa orde lama ke orde baru telah menimbulkan banyak perubahan baik dalam segi pemerintahan, ekonomi dan politik. Dari segi pemerintahan salah
Lebih terperinciDaftar Pertanyaan Wawancara (Pedoman Wawancara) pada Tahap Formulasi
Daftar Pertanyaan Wawancara (Pedoman Wawancara) pada Tahap Formulasi 1. Menurut anda apa yang dimaksud dengan tata ruang/penataan ruang? 2. Menurut anda apa yang dimaksud dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SUKABUMI
BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2007 NOMOR 13 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 25 JUNI 2007 NOMOR : 13 TAHUN 2007 TENTANG : TUNJANGAN KOMUNIKASI INTENSIF DAN BELANJA PENUNJANG OPERASIONAL PIMPINAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KAB UPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,
Lebih terperinci