BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah suatu ajang yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat atau sarana bertemuya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Menurut Husnan (2005) mengemukakan bahwa pasar modal adalah sebagai berikut: Pasar modal sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan (financial market). Dalam financial market, diperdagangkan semua bentuk hutang dan modal sendiri, baik dana jangka pendek maupun jangka panjang baik negotiable ataupun tidak. Menurut Sunariyah (2004:4) berpendapat bahwa pengertian pasar modal adalah sebagai berikut: Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, -, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek. Dari beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian pasar modal, maka dapat disimpulkan bahwa pasar modal adalah sebuah pasar yang memperjualbelikan sekuritas seperti saham,, dan surat berharga lainnya yang dapat menggunakan jasa broker sebagai perantara antara penawar dan pembeli dalam melakukan transaksi jual beli. 13

2 Peran dan Fungsi Pasar Modal Menurut Hadi (2013:16) pasar modal memiliki fungsi besar bagi pihak-pihak yang ingin memperoleh keuntungan dalam berinvestasi dan pasar modal juga memiliki peranan penting bagi para investor dan perusahaan di Indonesia. Terdapat lima peranan pasar modal di Indonesia, yaitu sebagai berikut: 1. Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien 2. Pasar memudahkan alternatif berinvestasi dengan memberikan keuntungan dengan sejumlah risiko tertentu 3. Memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek baik 4. Pelaksanaan manajemen perusahaan secara profesional dan transparan 5. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional Pasar modal memiliki peran besar bagi ekonomika dan bisnis suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu fungsi ekonomika dan bisnis karena pasar menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbal hasil (return), sedangkan pihak issuer (perusahaan) dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan karena memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbal hasil bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih Lembaga Penunjang Pasar Modal Menurut Tandelillin (2010:71) terdapat lima lembaga penunjang pasar modal yang merupakan lembaga yang menyediakan kegiatan yang membantu terselenggaranya pasar modal yang sehat.

3 15 a. Biro Administrasi Efek (Securities Administration Bureau) Biro administrasi efek adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek. b. Kustodian Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak lain menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. c. Wali Amanat Wali amanat (trustee) adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek bersifat utang. d. Penasihat Investasi Penasihat investasi (investment advisor) adalah pihak yang memberi nasihat kepada pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek. e. Pemeringkat Efek Perusahaan pemeringkat efek (rating agencies) merupakan lembaga yang dapat menjembatani kesenjangan informasi antara emiten dan investor dengan menyediakan informasi standar atas tingkat risiko kredit suatu perusahaan Instrumen Pasar Modal Dalam pasar modal banyak terdapat instrumen yang ditawarkan, antara lain saham,, reksadana, dan lain-lain. Setiap instrumen memiliki karakteristik, keuntungan, dan risiko yang berbeda-beda. Menurut Tandelilin (2010:30) instrumen pasar modal terdiri dari: 1. Sekuritas di Pasar Ekuitas a. Saham Biasa (Common Stock) Saham biasa menyatakan kepemilikan suatu perusahaan. Saham biasa adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Sebagai

4 16 pemilik, pemegang saham biasa suatu perusahaan mempunyai hak suara proporsional pada berbagai keputusan penting perusahaan antara lain pada persetujuan keputusan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). b. Saham Preferen (Preferred Stock) Saham preferen merupakan suatu jenis sekuritas ekuitas yang berbeda dalam berbagai hal dengan saham biasa. Dividen pada saham preferen biasanya dibayarkan dalam jumlah tetap dan tidak pernah berubah dari waktu ke waktu. Seperti yang disebut preferred (dilebihkan), pembagian dividen pada pembagian saham preferen lebih didahulukan sebelum diberikan kepada pemegang saham biasa. c. Bukti Right Bukti right atau disebut sebagai right saja merupakan sekuritas yang memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru perusahaan pada harga yang telah ditetapkan selama periode waktu tertentu. Bukti right juga dikenal dengan sebutan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Bukti right diterbitkan melalui penawaran umum terbatas (right issue). d. Waran (Warrant) Waran (warrant) adalah hak untuk membeli saham pada waktu dan harga yang sudah ditentukan sebelumnya. Keputusan perusahaan menjual waran ditetapkan pada waktu RUPS. Seperti bukti right, perusahaan yang menerbitkan waran harus telah mencatatkan sahamnya di bursa efek karena nantinya akan dikonversi oleh pemegang waran. Waran biasanya dijual bersamaan dengan sekuritas lainnya misalnya atau saham. 2. Sekuritas di Pasar Obligasi a. Obligasi Obligasi (bond) dikeluarkan penerbitnya sebagai surat tanda bukti hutang. Obligasi adalah sekuritas yang memuat janji untuk memberikan pembayaran tetap menurut jadwal yang telah ditetapkan. Obligasi itu sendiri merupakan

5 17 sertifikat atau surat berharga yang berisi kontrak antara investor sebagai pemberi dana dengan penerbitnya sebagai peminjam dana. b. Obligasi konversi Obligasi konversi (convertible bond) memiliki karakteristik seperti biasa yang mempunyai nilai nominal, memberikan kupon, dan mempunyai jatuh tempo. Obligasi konversi berbeda dengan biasa karena dapat ditukar dengan saham biasa. Obligasi konversi mencantumkan persyaratan untuk melakukan konversi. 3. Sekuritas di Pasar Derivatif a. Kontrak Berjangka Kontrak berjangka (future contract) merupakan suatu perjanjian yang dibuat hari ini yang mengharuskan adanya transaksi dimasa yang mendatang. b. Kontrak Opsi Kontrak opsi (option contranct) adalah perjanjian yang memberi pemiliknya hak, tetapi bukan kewajiban untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu (tergantung pada jenis opsi) pada harga tertentu selama waktu tertentu. 4. Reksa Dana Reksa dana merupakan suatu jenis instrumen investasi yang juga tersedia di pasar modal Indonesia di samping saham,, dan sebagainya. Reksa dana mudahnya dapat diartikan sebagai wadah yang berisi sekumpulan sekuritas yang dikelola oleh perusahaan investasi dan dibeli oleh investor Obligasi Pengertian Obligasi Obligasi adalah salah satu jenis utang. Secara umum adalah surat tanda utang jangka panjang. Menurut konvensi yang berlaku di Indonesia, surat utang dengan tenor di atas 5 tahun disebut, meskipun beberapa surat utang bertenor 3 tahun yang diterbitkan perusahaan pembiayaan dipasarkan dan dicatat sebagai Moechdie dan Ramelan (2012:299)

6 18 Sedangkan menurut Bursa Efek Indonesia yang dimaksud dengan adalah sebagai berikut: Surat utang jangka menengah panjang yang dapat dipindah tangankan yang berisi janji dari pihak uang yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan pada pihak pembeli tersebut. Penerbitan dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu perusahaan maupun dari sisi investornya. Dari sisi perusahaan, merupakan salah satu sumber pendanaan selain pinjaman atau pun kredit bank. Salah satu tujuan utama perusahaan menerbitkan adalah untuk memperbesar nilai perusahaan melalui biaya yang relatif murah dibandingkan dengan penerbitan saham baru dengna konsekuensi risiko yang lebih besar. Dari sisi investor, merupakan investasi yang cenderung lebih aman karena memberikan pendapatan tetap berupa kupon bunga yang dibayarkan secara reguler serta pokok utang yang dibayarkan sesuai dengan jatuh tempo yang telah disepakati Manfaat Obligasi Menurut Syahyunan (2013:18) memiliki banyak keuntungan atau manfaat antara lain adalah sebagai berikut: 1. Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus (tidak dengan termin-termin) 2. Biaya relatif murah 3. Proses relatif murah 4. Dengan adanya keterbukaan berarti juga mengharuskan adanya peningkatan profesionalisme 5. Emiten akan lebih dikenal masyarakat 6. Obligasi merupakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi perusahaan, dengan jangka waktu sekurang-kurangnya 3 tahun 7. Bisa menggunakan jasa penanggung (guarantor) apabila Debt to Equity Ratio (DER) emiten tinggi

7 19 8. Pembayaran tingkat bunga dapat dilakukan berdasarkan tingkat bunga tetap atau dengan tingkat bunga mengambang Keuntungan yaitu memberikan pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon. Dimana pemegang akan mendapatkan pendapatan bunga secara rutin selama waktu berlakunya. Selain itu, perusahaan penerbit dapat memperoleh dana secara langsung untuk pembiayaan jangka panjangnya. Manfaat utama yaitu tingkat bunga bersifat konstan, dalam arti tidak dipengaruhi harga pasar. Pemegang dapat memperkirakan pendapatan yang akan diterima pemegang. Apabila dibandingkan dengan saham, return saham sangat bervariasi, karena dividen saham sangat tergantung pada laba perusahaan. Apabila laba perusahaan turun, maka dividen juga turun, dan sebaliknya. Dari sisi lain, karena pendapatan dapat diprediksi, maka pemegang dapat membuat portofolio yang lebih baik, dibandingkan dengan portofolio saham Sunariyah (2004:218) Kelemahan Obligasi Selain memiliki kelebihan, juga memiliki beberapa kelemahan yang nantinya akan menjadi risiko investasi yang dilakukan oleh investor, adapun beberapa kelemahan menurut Syahyunan (2013) antara lain adalah sebagai berikut: 1. Gagal bayar. Apabila perusahaan penerbit mempunyai masalah likuiditas dan tidak mampu melunasi kewajibannya ataupun mengalami kebangkrutan maka pemegang akan menderita kerugian, karena perusahaan akhirnya tidak dapat menepati janjinya. 2. Capital loss atau kerugian dalam bentuk bunga. Meskipun tingkat bunga konstan, harga sangat berfluktuasi, harga sangat tergantung kepada kebijakan pemerintah atau bank sentral. Tingkat bunga pasar keuangan dengan harga mempunyai hubungan negatif, apabila harga naik maka tingkat bunga akan turun, demikian

8 20 sebaliknya. Sehingga, pemodal harus memperhatikan pergerakan harga agar dapat mempertimbangkan waktu beli yang menguntungkan. 3. Callability atau risiko penarikan. Apabila dalam kontrak perjanjian ada persyaratan penarikan, perusahaan dapat menarik sebelum jatuh tempo dengan membayar sejumlah premium. Hal ini kelihatannya menguntungkan pemegang, tetapi biasanya yang diambil dijual kembali dengan tingkat bunga yang lebih rendah oleh penerbit (yang disebut refunding). Sebagai akibatnya, pemegang belum siap untuk reinvestasi atau dinamakan reinvestment risk. Salah satu kelemahan utama dalam yaitu gagal bayar, akan terjadi ketika sebuah perusahaan tidak mampu melunasi kewajibannya ataupun mengalami kebangkrutan sehingga pemegang akan menderita kerugian. Ini merupakan risiko terbesar yang harus dihindari investor. Selain itu, kerugian dalam bentuk bunga (capital loss) dapat terjadi apabila harga mengalami penurunan, harga sangat bergantung pada kebijakan pemerintah atau bank sentral. Sehingga, investor harus memperhatikan pergerakan harga agar dapat mempertimbangkan waktu beli yang menguntungkan Jenis Obligasi Menurut Bursa Efek Indonesia, memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu: 1. Dilihat dari sisi penerbit a. Corporate bonds: yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN) atau badan usaha swasta. b. Government bonds: yang diterbitkan oleh pemerintah pusat. c. Municipal bonds: yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility).

9 21 2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga: a. Zero Coupon Bonds: yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo. b. Coupon Bonds: dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya. c. Fixed Coupon Bonds: dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran dipasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik. d. Floating Coupon Bonds: dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu ratarata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta. 3. Dilihat dari hak penukaran/opsi: a. Convertible Bonds: yang memberikan hak kepada pemegang untuk mengkonversikan tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya. b. Exchangeable Bonds: yang memberikan hak kepada pemegang untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya. c. Callable Bonds: yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali pada harga tertentu sepanjang umur tersebut. d. Putable Bonds: yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali pada harga tertentu sepanjang umur tersebut.

10 22 4. Dilihat dari segi jaminan atau koleteralnya: a. Secured Bonds: yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya adalah: Guaranteed Bonds: yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan penanggungan dari pihak ketiga. Mortgage Bonds: yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau aset tetap. Collateral Trust Bonds: yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya. b. Unsecured Bonds: yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum. 5. Dilihat dari segi nilai nominal: a. Konvensional Bonds: yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu slot. b. Retail Bonds: yang diperjualbelikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds. 6. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil: a. Konvensional Bonds: yang diperhitungkan dengan menggunakan sistem kupon bunga. b. Syariah Bonds: yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam syariah, yaitu: Obligasi Syariah Mudharabah merupakan syariah yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten. Obligasi Syariah Ijarah merupakan syariah yang menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah)

11 23 bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak awal diterbitkan Bond Rating Obligasi yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia diwajibkan otoritas pasar modal untuk diberi peringkat terlebih dahulu. Obligasi tersebut harus sudah memiliki peringkat saat dinyatakan dapat diterbitkan dan dijual dipasar modal. Peringkat merupakan sebuah simbol indikator dari opini agen pemeringkat mengenai kemampuan relatif dari penerbit surat utang untuk melaksanakan kewajiban sesuai kontrak. Menurut Jogiyanto (2015:230) berpendapat bahwa peringkat (bond rating) adalah sebagai berikut: Simbol-simbol karakter yang diberikan oleh agen pemeringkat untuk menunjukan risiko dari yang diterbitkan. Sedangkan menurut Tarmiden (2015:103) berpendapat bahwa peringkat kredit atau surat utang adalah sebagai beikut: Penilaian terhadap kelayakan kredit (credit worthiness), kemampuan membayar kembali utang dan kemungkinan gagal bayar (probability of default). Peringkat biasanya diterbitkan secara berkala oleh lembaga pemeringkat efek. Pemeringkat efek adalah perusahaan swasta yang melakukan peringkat atau ranking atas efek yang bersifat utang, salah satunya obigasi. Peringkat diperbarui secara regular untuk mencerminkan perubahan signifikan dari kinerja keuangan dan bisnis perusahaan. Perubahan peringkat memiliki pengaruh signifikan pada aktivitas investasi dan pendanaan masa depan perusahaan serta profil risiko dan kinerja masa depannya. Menurut Tandelilin (2010:251) rating bisa berubah, ditunda maupun ditarik kembali sebagai akibat dari perubahan kapasitas pembayaran hutang perusahaan. Di Indonesia, ada beberapa lembaga pemeringkat yang terdaftar di Bapepam-LK yaitu PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), PT. Fitch Rating

12 24 Indonesia, dan PT. ICRA Indonesia. Lembaga pemeringkat secara global yang sudah diakui sebagai lembaga pemeringkat internasional dan diakui juga oleh Bank Indonesia adalah Fitch Ratings, Moody s Investor Service, dan Standard and Poor s. Dari lembaga pemeringkat diatas baik lembaga internasional maupun nasional, memiliki perbedaan dalam memberikan peringkat. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1 dibawah ini. Tabel 2.1 Lembaga Pemeringkat Obligasi Perusahaan Pemeringkat Fitch Ratings Moody s Investor Service Standard and Poor s PT. Fitch Ratings Indonesia PT. ICRA Indonesis Peringkat Jangka Pendek F1+; F1; F2; F3; B; C; D P-1; P-2; P-3; NP A-1; A-2; A-3; B; B-1; B-2; B-3; C; D F1+(idn); F1(idn); F2(idn); F3(idn); B(idn); C(idn); D(idn) [Idr]A1+; [Idr]A1 [Idr]A2+; [Idr]A2; [Idr]A3+; [Idr]A3 Peringkat Jangka Menengah dan Jangka Panjang AAA; AA+; AA; AA-; A+; A; A-; BBB+; BBB; BBB-; BB+; BB; BB-; B+; B; B-; CCC; CC; C; RD; D Aaa; Aa1; Aa2; Aa3; A1; A2; A3; Baa1; Baa2; Baa3; Ba1; Ba2; Ba3; B1; B2; B3; Caa1; Caa2; Caa3; Ca; C AAA; AA+; AA; AA-; A+; A; A-; BBB+; BBB; BBB-; BB+; BB; BB-; B+; B; B-; CCC+; CCC; CCC-; CC; C; D AAA(idn); AA+(idn); AA(idn); AA-(idn); A+(idn); A(idn); A- (idn); BBB+(idn); BBB(idn); BBB- (idn); BB+(idn); BB(idn); BB- (idn); B+(idn); B(idn); B-(idn); CCC(idn); CC(idn); C(idn); RD(idn); D(idn) [Idr]AAA; [Idr]AA+; [Idr]AA; [Idr]AA-; Idr]A+; [Idr]A; [Idr]A-;

13 25 PT. Pemeringkat Efek Indonesia Sumber: (2017) [Idr]A4+; [Idr]A4; [Idr]A5 ida1; ida2; ida3; ida4;idb; i dc; idd [Idr]BBB+; [Idr]BBB; [Idr]BBB-; [Idr]BB+; [Idr]BB; [Idr]BB-; [Idr]B+; [Idr]B; [Idr]B-; [Idr]C+; [Idr]C; [Idr]C-; [Idr]D idaaa; idaa+; idaa; idaa- ; ida+;ida; ida-; idbbb+; idbbb; idbbb- ;idbb+; idbb; idbb- ; idb+; idb;idb-; idccc; idsd; idd Manfaat Bond Rating Adapun manfaat dari pemeringkatan efek surat utang bagi investor menurut Darmadji (2012:44) adalah: a. Memberikan informasi atas risiko suatu investasi yang dilakukan investor untuk investasi atas surat utang berharga. b. Sebagai referensi dalam menentukan tingkat kembalian yang wajar. c. Penghematan biaya dalam mendapatkan informasi risiko suatu investasi. d. Perspektif pilihan investasi yang beragam sesuai risiko yang melekat Indikator Peringkat Obligasi Peringkat menurut Pefindo terbagi menjadi beberapa macam, yaitu: Tabel 2.2 Arti Peringkat Obligasi Peringkat idaaa idaa Definisi Efek utang yang peringkatnya paling tinggi dan berisiko paling rendah. Obligor memiliki kapasitas superior relative dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya sesuai perjanjian. Efek utang yang memiliki kualitas kredit sedikit dibawah peringkat tertinggi. Obligor memiliki

14 26 kapasitas sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan perjanjian relative dibandingkan dengan entitas Indonesia lainnya. Perbedaannya hanya sedikit dari obligor dengan peringakat idaaa dan tidak mudah dipengaruhi oleh perubahan keadaan. ida idbbb Efek utang yang berisiko investasi rendah dan memiliki kemampuan obligor yang kuat dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya sesuai dengan perjanjian, namun kemampuan tersebut lebih rentan terhadap perubahan lingkungan dan kondisi ekonomi yang buruk dibandingkan high rated obligor. Efek utang yang berisiko investasi cukup rendah dan didukung oleh kemampuan obligor yang memadai relative dari entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya sesuai dengan perjanjian, namun kondisi ekonomi serta perubahan lingkungan yang buruk dapat melemahkan kemampuan obligor untuk memenuhi kewajibannya. idbb Efek utang yang menunjukan dukungan kemampuan yang agak lemah relative dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya sesuai dengan perjanjian. Namun, obligor menghadapi ketidakpastian atau lebih rentan terhadap kondisi

15 27 ekonomi yang buruk dan perubahan lingkungan sehingga melemahkan kemampuan obligor dalam memenuhi kewajibannya. idb Efek utang yang menunjukan parameter perlindungan yang sangat lemah, walaupun obligor masih memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya namun adanya perubahan kondisi ekonomi dan perubahan lingkungan yang buruk akan memperburuk kemampuannya dalam memenuhi kewajibannya. idccc Sangat tergantung pada kondisi ekonomi dan perubahan lingkungan yang baik untuk dapat memenuhi kewajiban jangka panjangnya idd/idsd Obigor gagal membayar satu atau lebih kewajibannya saat jatuh tempo, tetapi masih dapat melanjutkan pemenuhan kewajibannya untuk kewajiban yang lain (selective default) Peringkat dapat dimodifikasi dengan menambahkan tanda positif (+) yang menujukan kemungkinan adanya peningkatan (up grade) atau tanda negatif (-) yang menunjukan kemungkinan penurunan (down grade) dan tanda (+) atau (-) menujukan kekuatan dalam kategori peringkat tersebut. Sumber: (2017) Peringkat diatas dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 2.3 Klasifikasi Peringkat Obligasi

16 28 Peringkat Obligasi Klasifikasi Peringkat Kategori Peringkat idaaa 7 idaa+ 6 idaa 6 idaa- 6 ida+ 5 ida 5 ida- 5 idbbb+ 4 idbbb 4 idbbb- 4 idbb+ 3 idbb 3 idbb- 3 idb+ 2 idb 2 idb- 2 idccc+ 1 idccc 1 idd/idsd 1 Investment Investment Investment Investment Investment Investment Investment Investment Investment Investment Speculative Speculative Speculative Speculative Speculative Speculative Speculative Speculative Speculative

17 29 Sumber: Setyaningrum (2005) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bond Rating Pada penelitian ini faktor-faktor yang diteliti yang dapat mempengaruhi bond rating adalah CEO power, rasio leverage dengan proksi Debt Equity Ratio (DER), size, dan profitabilitas dengan proksi Return On Assets (ROA) CEO Power Dominasi CEO menunjukkan seberapa besar kekuatan pengambilan keputusan terkonsentrasi di tangan CEO. Ada beberapa dimensi konsep kekuasaan, beberapa di antaranya tidak mudah diamati. Finkelstein (1992) dalam Liu dan Jiraporn (2010) mengidentifikasi empat sumber kekuatan, yaitu kekuatan struktural, kekuatan kepemilikan, kekuatan ahli, dan kekuatan prestise. Kekuatan struktural adalah yang paling sering dikutip dalam literatur dan didasarkan pada struktur organisasi formal dan otoritas hierarkis (Brass, 1984; Hambrick, 1981; Perrow, 1970; Tushman dan Romanelli, 1985). Dalam penelitian ini berfokus pada kekuatan struktural, terutama kekuatan CEO di atas tim eksekutif puncak. Gagasan bahwa variasi dalam pilihan eksekutif senior sangat penting untuk memahami perilaku perusahaan berada di balik literatur perilaku manajemen dan organisasi mengenai disparitas manajerial. Bukti empiris terbaru menunjukkan bahwa dominasi CEO yang kuat tampaknya memperburuk biaya agen manajer pemegang saham dan memiliki dampak buruk pada kinerja perusahaan. Mereka berpendapat bahwa kinerja yang buruk dapat dikaitkan dengan konflik keagenan karena kekuatan CEO yang kuat juga terkait dengan beberapa contoh dari hasil keputusan manajer pemegang saham terkait. Secara khusus, kekuatan CEO yang kuat terkait dengan peluang CEO yang lebih tinggi menerima hibah opsi yang beruntung dengan harga terendah bulan ini dan kecenderungan yang lebih tinggi untuk memberi penghargaan kepada CEO karena keberuntungan dalam bentuk kejutan industri positif. Selain itu, perusahaan dengan CEO yang kuat menunjukkan kemungkinan CEO turnover yang lebih rendah untuk kinerja sebelumnya.

18 30 Pada penelitian ini, cara mengukur CEO power dengan menggunakan CEO Pay Slice (CPS) karena dominasi CEO tidak dapat secara langsung untuk diamati, maka perlu dibuat sebuah variabel yang secara empiris untuk dapat melihat CEO power. Liu dan Jiraporn (2010) mendefinisikan CPS sebagai potongan gaji dari CEO sebagai total kompensasi CEO. Total kompensasi tersebut termasuk gaji, bonus, pembayaran tahunan lainnya, pembayaran insentif jangka panjang, nilai total saham, nilai opsi, dan lainnya Leverage Rasio leverage atau yang sering disebut juga rasio solvabilitas yaitu rasio yang mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Menurut Kasmir (2013:113) berpendapat bahwa rasio leverage adalah sebagai berikut: Rasio yang digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh utang. Sedangkan menurut Hanafi (2009:79) rasio leverage adalah sebagai berikut: Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajibankewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang total utangnya lebih besar dibandingkan total asetnya. Rasio ini mengukur likuidaitas jangka panjang perusahaan dan dengan demikian memfokuskan pada sisi kanan neraca Terdapat beberapa macam rasio yang termasuk kepada rasio leverage, diantaranya adalah Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDER), dan Times Interest Earned Ratio (TIE). Dari rasio-rasio diatas, pada penelitian hanya menggunakan proksi Debt To Equity Ratio (DER). Rasio utang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang terhadap modal. Menurut Hery (2017:168) rasio

19 31 ini berguna untuk mengetahui besarnya perbandingan antara jumlah dana yang disediakan oleh kreditor dengan jumlah dana yang berasal dari pemilik perusahaan. Menurut Kasmir (2013:157) Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio Debt to Equity Ratio dihitung dengan rumus: Debt to Equity Ratio = total liabilitas ekuitas Semakin besar rasio DER menunjukkan komposisi total hutang (jangka pendek dan jangka panjang) semakin besar dibanding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). Meningkatnya beban terhadap kreditur menunjukkan sumber modal perusahaan sangat bergantung pada pihak luar. Selain itu besarnya beban hutang yang ditanggung oleh perusahaan dapat mengurangi jumlah laba yang diterima perusahaan Size Ukuran perusahaan pada dasarnya adalah pengelompokan perusahaan kedalam beberapa kelompok, diantaranya perusahaan besar, sedang, dan kecil. Menurut Suwito dan Herawaty (2005) skala perusahaan merupakan ukuran yang dipakai untuk mencerminkan besar kecilnya perusahaan yang didasarkan kepada total aset perusahaan. Menurut Seftianne (2011) ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan. Besar kecilnya usaha tersebut ditinjau dari lapangan usaha yang dijalankan. Penentuan skala besar kecilnya perusahaan dapat ditentukan berdasarkan total penjualan, total aset, dan rata-rata tingkat penjualan. Menurut Sartono (2010:249) mendefinisikan bahwa ukuran perusahaan adalah sebagai berikut:

20 32 Perusahaan besar yang sudah well estabilished akan lebih mudah memperoleh modal dipasar modal dibanding dengan perusahaan kecil. Karena kemudahan akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki fleksibilitas yang lebih besar. Sedangkan berdasarkan UU No. 20 Tahun 2008 mengklasifikasikan ukuran perusahaan ke dalam empat kategori yaitu usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar. Pengklasifikasian ukuran perusahaan tersebut didasarkan pada total aset yang dimiliki perusahaan dan total penjualan tahunan perusahaan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan adalah pengelompokan usaha berdasarkan total aset yang dimiliki oleh perusahaan dan penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Metode pengukuran dalam ukuran perusahaan dapat menggunakan berbagai cara, seperti total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain Machfoedz (1994). Dalam penelitian ini, tolak ukur yang digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan adalah menggunakan total aktiva atau total aset karena total aset perusahaan bernilai besar. Rumus dari ukuran (size) perusahaan adalah sebagai berikut: size = ln total aset Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba. Tujuan didirikannya perusahaan adalah memperoleh laba (profit), maka wajar apabila profitabilitas menjadi perhatian utama para investor dan analis. Menurut Harahap (2009:304) mengemukakan bahwa rasio profitabilitas adalah sebagai berikut: Rasio rentabilitas atau rasio profitabilitas ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber

21 33 daya yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Sedangkan menurut Kasmir (2013:196) rasio profitabilitas adalah sebagai berikut: Rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Biasanya penggunaan rasio profitabilitas disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan rasio profitabilitas secara keseluruhan atau hanya sebagian saja dari jenis profitabilitas yang ada. Menurut Hery (2017:193) jenis-jenis rasio profitabilitas yang lazim digunakan dalam praktik untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba adalah Return On Assets, Return On Equity, Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, dan Net Profit Margin. Dalam penelitian ini tolak ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan Return On Assets (ROA). Hasil pengembalian atas aset merupakan rasio yang menunjukan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset Hery (2017:193). Semakin tinggi hasil pengembalian atas aset berarti semakin tinggi pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Sebaliknya, semakin rendah hasil pengembalian atas aset berarti semakin rendah pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung hasil pengembalian atas aset: ROA = laba bersih total aset

22 Kajian Peneletian Sebelumnya Penelitian Terdahulu Penelitian yang membahas mengenai bond rating atau peringakt telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti terdahulu dengan menggunakan proksi dan alat ukur yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu:

23 35 Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Penelitian dan Nama Jurnal 1. Liu dan The Effect of CEO Jiraporn power on Bond Rating (2010) and Yields (Journal of Empirical Finance 17 (2010) ) 2. Grassa Corporate (2016) Governance and Credit Rating In Islamic Banks: Does Shariah Governance Matters? (Journal Of Managemenet And Governance, Desember 2016, Volume 20, Issue 4, pp Dependen: Bond rating dan yields Independen: CEO power Dependen: bond rating Independen: pemegang saham, CEO power, dewan pengawas syari ah, setoran investasi, kepemilikan saham, independensi dewan direksi, keahlian Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukan bahwa CEO power yang kuat berpengaruh dengan biaya pembiayaan yang lebih tinggi. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel kepemilikan saham, independensi dewan direksi, keahlian direksi, dan keahlian dewan syari ah berpengaruh terhadap bond rating sedangkan pemegang saham, CEO power, dewan pengawas syari ah, setoran investasi tidak berpengaruh

24 36 direksi, dan terhadap bond keahlian rating. dewan syari ah. 3. Pabintan Analisis Faktor-Faktor Hasil penelitian dkk (2015) Keuangan Sebagai Dependen: menunjukkan Prediktor Peringkat peringkat bahwa variabel Obligasi Perusahaan likuiditas dapat (Artikel Ilmiah dijadikan prediktor Mahasiswa 2015, peringkat, Fakultas Ekonomi, Independen: sedangkan variabel Universitas Jember) rasio likuiditas, profitabilitas, profitabilitas, leverage, dan leverage, ukuran perusahaan ukuran tidak dapat perusahaan dijadikan prediktor peringkat. 4. Maharti Analisis Faktor-Faktor Hasil penelitian (2011) Yang Mempengaruhi Dependen: menunjukan bahwa Peringkat Obligasi peringkat semua variabel (Jurnal Universitas tidak berpengaruh Diponegoro) terhadap peringkat Independen: likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, dan

25 37 jaminan 5. Pertiwi Analisis Faktor-Faktor Hasil penelitian (2013) Yang Mempengaruhi Dependen: menunjukan bahwa Peringkat Obligasi peringkat variabel leverage, (Skripsi Fakultas solvabilitas, dan Ekonomi dan Bisnis jaminan memiliki Universitas Islam pengaruh yang Negeri Syarif Independen: signifikan terhadap Hidayatullah) leverage, peringkat profitabilitas, dan variabel Return solvabilitas, On Assets tidak dan jaminan berpengaruh terhadap peringkat. 6. Subariah Analisis faktor-faktor Hasil penelitian ini (2017) yang memperngaruhi Dependen: menunjukkan prediksi peringkat peringkat bahwa ukuran pada perusahaan, perusahaan keuangan leverage, likuiditas, yang terdaftar di BEI reputasi auditor pada tahun Independen: berpengaruh (Jurnal Fakultas ukuran terhadap peringkat Ekonomi Universitas perusahaan, sedangkan Maritim Raja Ali leverage, profitabilitas dan Haji) profitabilitas, aktivitas tidak aktivitas, berpengaruh likuidtas, dan terhadap peringkat reputasi. auditor

26 38 6. Surya dan Wuryani (2014) 7. Rukmana (2016) Pengaruh Ukuran Perusahaan (firm size), Profitabilitas, Likuiditas, Dependen: Peringkat Produktivitas, dan Leverage Terhadap Peringkat Obligasi Independen: (Jurnal Mahasiswa dan Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya) firm size, terhadap peringkat return on assets, current ratio, total assets turnover, dan debt ratio Pengaruh Rasio Keuangan Dan Dependen: Ukuran Perusahaan peringkat (Size) Terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Perbankan Yang terdaftar di BEI Independen: tahun likuiditas, (Jurnal Fakultas rentabilitas, Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta) solvabilitas, ukuran perusahaan Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel ukuran perusahaan, produktivitas, dan leverage berpengaruh sedangkan variabel profitabilitas dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap peringkat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rentabilitas, solvabiliats, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap peringkat sedangkan likuiditas tidak berpengaruh terhadap bond rating. 8. Pandutama Faktor-Faktor Yang Hasil dari

27 39 (2012) Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol. 1, No. 4, Juli 2012) 9. Wijayanti dan Priyadi (2014) 10. Magreta dan Nurmayanti (2009) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi (Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol. 3, No. 3) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Ditinjau Dari Dependen: peringkat Independen: leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, growth, umur perusahaan. Varibel Dependen: peringkat Independen: size, growth, jaminan, umur, dan reputasi auditor Dependen: peringkat penelitian ini menunjukan bahwa semua variabel tidak berpengaruh untuk memprediksi peringkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel growth dan umur berpengaruh terhadap peringkat sedangkan size, jaminan, dan reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap peringkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas,

28 40 Faktor Akuntansi dan produktivitas, dan Non Akuntansi (Jurnal jaminan Bisnis dan Akuntansi Independen: berpengaruh Vol. 11, No. 3, size, likuiditas, terhadap peringkat Desember 2009, Hal. profitabilitas, sedangkan ) leverage, size, likuiditas, produktivitas, leverage, umur jaminan, umur dan, dan reputasi auditor reputasi tidak berpengaruh auditor terhadap peringkat 11. Yuliana Analisis faktor-faktor Hasil penelitian ini (2011) Yang Mempengaruhi Dependen: menunjukan Prediksi Peringkat peringkat bahwa variabel Obligasi Pada size, profitability, Perusahaan Keuangan jaminan, dan Yang Terdaftar Di reputasi auditor Bursa Efek Indonesia Independen: yang secara (Skripsi Fakultas size, leverage, signifikan Ekonomi Universitas profitability, berpengaruh Sebelas Maret) activity, terhadap peringkat market value, sedangkan ratio, jaminan, variabel leverage, umur, activity, market dan reputasi value ratio, dan auditor umur tidak berpengaruh terhadap peringkat

29 Kustiyaningr Pengaruh Leverage, Hasil penelitian um dkk Likuiditas, Dependen: menunjukkan (2016) Profitabilitas, dan peringkat bahwa variabel Umur Obligasi likuiditas Terhadap Peringkat berpengaru Obligasi (Jurnal terhadap peringkat Akuntansi dan Independen: sedangkan Pendidikan Vol. 5, leverage, leverage, No. 1, April 2016) likuiditas, profitabilitas dan profitabilitas, umur tidak dan umur berpengaruh terhadap peringkat. 13. Mahfudhoh Analisis Faktor-Faktor Hasil dari (2014) Yang Mempengaruhi Dependen: penelitian ini Peringkat Obligasi peringkat menunjukan bahwa (Diponegoro Journal variabel likuiditas, of Accounting Vol. 1, profitabilitas, No. 1, 2014, Hal. 1- Independen: leverage, 13) likuiditas, produktivitas, profitabilitas, pertumbuhan leverage, perusahaan, produktivitas, jaminan, jatuh pertumbuhan tempo tidak perusahaan, signifikan untuk jaminan, jatuh menentukan tempo, ukuran peringkat, perusahaan sedangkan variabel

30 42 dan ditahan laba ukuran perusahaan dan laba ditahan signifikan untuk menentukan peringkat Kerangka Pemikiran pada penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. dependen dalam penelitian ini adalah bond rating. Sedangkan untuk variabel independen yaitu CEO power, leverage, size, dan profitabilitas Pengaruh CEO power terhadap bond rating Dimensi penting dari karakteristik tim manajemen puncak adalah distribusi kekuatan pengambilan keputusan. Ketika kekuatan pengambilan keputusan perusahaan lebih terkonsentrasi di tangan CEO, dia akan memiliki lebih banyak kebijaksanaan untuk mempengaruhi keputusan dan karenanya pendapatnya tercermin secara lebih langsung dalam hasil perusahaan. Bebchuk dkk (2009b) berpendapat bahwa dominasi CEO yang kuat dikaitkan dengan nilai perusahaan yang lebih rendah dan profitabilitas akuntansi yang buruk. Adams dkk (2005) berpendapat bahwa CEO yang kuat cenderung tidak berkompromi dengan eksekutif lainnya dan variabilitas dalam kinerja perusahaan meningkat seiring dengan tingkat pengaruh CEO karena pengambilan keputusan lebih mungkin diambil saat CEO yang lebih dominan. Hasil penelitian Liu dan Jiraporn (2010) menunjukan bahwa perusahaan dimana kekuatan CEO lebih kuat memiliki peringkat kredit yang lebih rendah, dan dengan demikian mengalami biaya pembiayaan yang lebih tinggi Pengaruh leverage terhadap bond rating Rasio leverage merupakan rasio yang menunjukan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasi terhadap modal yang dimiliki. Perusahaan dengan tingkat

31 43 leverage yang rendah cenderung disukai para investor karena investor memiliki kepercayaan bahwa perusahaan akan mampu melunasi seluruh kewajibannya ketika utang tersebut telah jatuh tempo Septyawanti (2013). Tingginya rasio ini mengandung arti bahwa sebagian besar aset didanai dengan utang dan ini menyebabkan perusahaan dihadapkan pada masalah default risk atau rating yang kurang baik dan sebaliknya. Risiko kebangkrutan yang besar mengakibatkan peringkat menjadi rendah. Sehingga semakin rendah leverage perusahaan, semakin baik peringkat yang diberikan kepada perusahaan Subariah (2017). Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pertiwi (2013) menunjukan hasil bahwa rasio leverage berpengaruh signifikan terhadap bond rating Pengaruh size terhadap bond rating Yuliana (2011) mengemukakan bahwa semakin besar perusahaan dan semakin dikenal oleh masyarakat maka semakin banyak informasi yang bisa diperoleh investor dan semakin kecil pula ketidakpastian yang dimiliki oleh investor. Alasan lain adalah dengan ukuran perusahaan, investor dapat mengetahui kemampuan perusahaan dengan membayar bunga secara periodik dan melunasi pokok pinjaman yang dapat meningkatkan peringkat perusahaan. Menurut Elton dan Grubber (1995) perusahaan besar memiliki risiko relatif lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan kecil. Semakin besar perusahaan, potensi mendiversifikasi risiko non-systemic semakin besar, sehingga membuat risiko perusahaan tersebut menurun. Hasil penelitian dari Surya dan Wuryani (2014) menunjukan bahwa variabel size berpengaruh terhadap bond rating Pengaruh profitabilitas terhadap bond rating Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan juga untuk mengetahui efektivitas perusahaan dalam mengelola sumber-sumber yang dimilikinya. Semakin tinggi rasio profitabilitas maka semakin tinggi pula peringkat perusahaan Annas (2015). Manurung (2009) mengemukakan bahwa ROA berpengaruh signifikan positif

32 44 terhadap peringkat. Laba yang tinggi mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya tepat waktu dan berdampak pada penilaian peringkat dimana tingginya ROA maka peringkat akan semakin membaik Arifman (2013). Hasil penelitian dari Magreta dan Nurmayanti (2009) mengemukakan bahwa rasio profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap bond rating. Pasar Modal Obligasi Bond Rating CEO Power Leverage Size Profitabilitas Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 2.4. Hipotesis Penelitian Penelitian ini akan meneliti hubugan antara variabel CEO power, leverage, size, dan profitabilitas yang dapat mempengaruhi bond rating dari suatu perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada sektor keuangan. Dari landasan teori, kerangka pemikiran, dan penelitian terdahulu maka hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

33 45 H1 H2 H3 H4 : CEO power berpengaruh positif terhadap bond rating : leverage berpengaruh positif terhadap bond rating : size berpengaruh positif terhadap bond rating : profitabilitas berpengaruh positif terhadap bond rating CEO Power Leverage Bond Rating Size Profitabilitas Gambar 2.2 Kerangka Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities,

BAB I PENDAHULUAN. modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Signaling Theory Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara pihak manajemen perusahaan dan berbagai pihak yang berkepentingan, berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Darmadji dan Fakhruddin (2011) (ekbis.sindonews.com) Harsono (2010)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Darmadji dan Fakhruddin (2011) (ekbis.sindonews.com) Harsono (2010) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan dalam menjalankan kegiatannya membutuhkan dana atau modal yang biasa diperoleh melalui pasar uang maupun pasar modal. Pasar modal merupakan pasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang berkaitan dengan obyek yang akan diteliti.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang berkaitan dengan obyek yang akan diteliti. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian yang akan dilakukan kali ini tidak terlepas dari penelitianpenelitian sebelumnya yang berkaitan dengan obyek yang akan diteliti. 2.1.1 Sudaryanti

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) dan sarana untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) dan sarana untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) dan sarana untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. waktu jatuh tempo kurang dari 10 tahun, biasanya disebut wesel (note) (Horne dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. waktu jatuh tempo kurang dari 10 tahun, biasanya disebut wesel (note) (Horne dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Obligasi Obligasi (bond) adalah instrumen utang jangka panjang dengan waktu jatuh tempo akhir umumnya 10 tahun atau lebih. Jika sekuritas tersebut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Obligasi yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia diwajibkan otoritas

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Obligasi yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia diwajibkan otoritas BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Peringkat Obligasi 2.1.1.1 Pengertian Peringkat Obligasi Obligasi yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia diwajibkan otoritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha. Dengan adanya penghapusan batasan ini, persaingan dalam dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan usaha perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya. Menurut Mankiw

BAB I PENDAHULUAN. lapangan usaha perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya. Menurut Mankiw BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya perekonomian Indonesia yang dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) sejak lima tahun terakhir tidak lepas dari peningkatan yang signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal dapat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahan membutuhkan dana untuk menjalankan kegiatannya, dana tersebut dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu berasal dari intern perusahaan dan dari ekstern

Lebih terperinci

PASAR MODAL INDONESIA

PASAR MODAL INDONESIA PASAR MODAL INDONESIA Definisi Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Calon investor yang akan berinvestasi pada obligasi suatu perusahaan,

TINJAUAN PUSTAKA. Calon investor yang akan berinvestasi pada obligasi suatu perusahaan, 12 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Signaling Theory Calon investor yang akan berinvestasi pada suatu perusahaan, membutuhkan informasi tentang kondisi. Manajemen perusahaan diharapkan dapat memberikan sinyal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mendelegasikan pekerjaan dan agent sebagai pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mendelegasikan pekerjaan dan agent sebagai pihak yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan Dalam teori keagenan, hubungan yang timbul dari adanya kontrak yang ditetapkan antara dua pihak, yaitu pihak principal sebagai pihak yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Wolk et al (2000) dalam Sari et al (2006), signaling theory menjelaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Wolk et al (2000) dalam Sari et al (2006), signaling theory menjelaskan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Signaling Theory Menurut Wolk et al (2000) dalam Sari et al (2006), signaling theory menjelaskan tentang dorongan perusahaan untuk memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang dalam memperoleh benefitnya. Investasi di Indonesia dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. panjang dalam memperoleh benefitnya. Investasi di Indonesia dapat dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah penanaman modal yang ditanamkan dalam suatu aset yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa datang dan biasanya berjangka panjang dalam memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekuity (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. ekuity (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuity

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori yang dapat digunakan sebagai landasan dalam yield to maturity adalah teori sinyal (Theory

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengertian pasar modal yang lebih spesifik, yaitu Kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengertian pasar modal yang lebih spesifik, yaitu Kegiatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah pasar yang dirancang untuk membiayai investasi jangka panjang yang dilakukan oleh perusahaan swasta atau pemerintah (Syahyunan, 2013:10),

Lebih terperinci

PASAR MODAL INDONESIA. Edward Gagah Purwana Taunay ) Abstrak

PASAR MODAL INDONESIA. Edward Gagah Purwana Taunay ) Abstrak PASAR MODAL INDONESIA Edward Gagah Purwana Taunay ) Abstrak Pasar modal merupakan salah satu alternatif bagi para investor untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Setiap investor membutuhkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan agar dapat menguasai pasar, maka harus mampu bersaing dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan agar dapat menguasai pasar, maka harus mampu bersaing dan dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan agar dapat menguasai pasar, maka harus mampu bersaing dan dapat terus mengembangkan usahanya. Perusahaan untuk mengembangkan usahanya memerlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk pendanaan yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan untuk membiayai investasinya adalah dengan menerbitkan obligasi. Obligasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia saat ini semakin berkembang, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia saat ini semakin berkembang, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia saat ini semakin berkembang, dengan keberadaan pasar modal, perusahaan-perusahaan akan lebih mudah memperoleh dana, sehingga akan mendorong

Lebih terperinci

PERTEMUAN MINGGU EMPAT BELAS PASAR MODAL

PERTEMUAN MINGGU EMPAT BELAS PASAR MODAL PERTEMUAN MINGGU EMPAT BELAS PASAR MODAL PENGERTIAN PASAR MODAL Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik surat utang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 Landasan Teori II.1.1 Obligasi Korporasi (Corporate Bond) II.1.1.1 Definisi Obligasi Korporasi Menurut Harmono, obligasi merupakan surat tanda utang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas di Asia (ASEAN Free Trade Area) untuk negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas di Asia (ASEAN Free Trade Area) untuk negara-negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dunia telah terbuka, khususnya sejak awal milenium lalu, yang ditandai dengan menisbinya batas-batas wilayah antar negara di dunia dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Obligasi Obligasi adalah hutang jangka panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal menjadi pilar perekonomian negara-negara maju dan menjadi cermin. menentukan maju atau melemahnya ekonomi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. modal menjadi pilar perekonomian negara-negara maju dan menjadi cermin. menentukan maju atau melemahnya ekonomi suatu negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal menjadi ikon ekonomi modern. Industri pasar modal sering menjadi simbol dan gambaran ekonomi masyarakat masa kini. Pasar modal menjadi pilar perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual belikan, menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada saat jatuh tempo. Bagi para emiten, obligasi merupakan sekuritas yang relatif

BAB I PENDAHULUAN. pada saat jatuh tempo. Bagi para emiten, obligasi merupakan sekuritas yang relatif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber pembiayaan merupakan salah satu faktor terpenting dalam menjalankan suatu usaha. Salah satu bentuk pendanaan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

Lebih terperinci

panjang dengan menjual saham (stock) maupun menerbitkan obligasi (bond).

panjang dengan menjual saham (stock) maupun menerbitkan obligasi (bond). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Modal Perkembangan perekonomian saat ini menjadikan kebutuhan akan dana untuk modal dalam setiap dunia usaha terus mengalami peningkatan. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2003). Instrumen pasar modal yang utama yaitu saham dan obligasi.

BAB I PENDAHULUAN. 2003). Instrumen pasar modal yang utama yaitu saham dan obligasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam menjalankan kegiatannya membutuhkan dana atau modal yang biasa diperoleh melalui pasar uang maupun pasar modal. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak perusahaan menerbitkan obligasi selain menerbitkan saham sebagai sumber pendanaan perusahaan. Saham adalah tanda pernyetaan modal pada perseroan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah saham dan obligasi (Manurung, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah saham dan obligasi (Manurung, 2009). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada dewasa ini tidak terbatas pada investasi dalam bentuk fisik seperti properti dan emas, tetapi investasi dalam surat berharga saat

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Pasar Modal

STIE DEWANTARA Pasar Modal Pasar Modal Manajemen Lembaga Keuangan, Sesi 3 Pengertian Dalam arti sempit Pasar Modal = Bursa efek, yaitu tempat terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini atau dimasa yang akan datang. Setiap orang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Para investor menanam modal dengan tujuan untuk memperoleh manfaat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Para investor menanam modal dengan tujuan untuk memperoleh manfaat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para investor menanam modal dengan tujuan untuk memperoleh manfaat atau hasil dari penanaman modalnya di masa yang akan datang. Modal dari para investor ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan menjelaskan hubungan suatu kontrak antara principal dengan agent. Menurut Estiyanti dan Yasa (2012) konflik keagenan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat pada sektor pasar modal syariah. Semakin banyaknya nilai

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat pada sektor pasar modal syariah. Semakin banyaknya nilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian yang berbasis syariah salah satunya dapat dilihat pada sektor pasar modal syariah. Semakin banyaknya nilai sekuritas yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dijadikan sebagai solusi untuk perusahaan yang membutuhkan dana dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dijadikan sebagai solusi untuk perusahaan yang membutuhkan dana dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Obligasi Salah satu produk yang dikeluarkan pasar modal adalah obligasi. Obligasi dapat dijadikan sebagai solusi untuk perusahaan yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang dan masa yang akan datang. Perusahaan go public dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang dan masa yang akan datang. Perusahaan go public dalam melakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal di dunia usaha yang semakin maju pada zaman sekarang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk meningkatkan kegiatan produksi dan menghadapi persaingan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk dapat mengembangkan bisnisnya. Sumber pendanaan dapat berasal dari pihak eksternal maupun pihak internal

Lebih terperinci

BAB I. Salah satu bentuk pendanaan yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan

BAB I. Salah satu bentuk pendanaan yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk pendanaan yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan untuk membiayai investasinya adalah dengan menerbitkan obligasi. Obligasi selain digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada barang modal untuk menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. pada barang modal untuk menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) adalah pasar yang menyediakan sumber pembelanjaan dengan jangka waktu yang relatif panjang, yang diinvestasikan pada barang modal

Lebih terperinci

PROSES KEPUTUSAN INVESTASI

PROSES KEPUTUSAN INVESTASI PROSES KEPUTUSAN INVESTASI A. Mengenal Sekuritas Ekuitas Dan Sekuritas Hutang Sekuritas hutang adalah bukti kepemilikan hutang perusahaan lain berupa surat berharga yang menunjukan hak investor untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek.bursa efek atau stock exchange

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek.bursa efek atau stock exchange BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal Pasar Modal dalam arti sempit adalah suatu tempat yang terorganisasi di mana efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek.bursa efek atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Agus Harjito dan Martono (2010:4) mengemukakan bahwa Manajemen Keuangan adalah segala aktivitas perusahaan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pasar modal menjadi penghubung bagi pihak yang

I. PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pasar modal menjadi penghubung bagi pihak yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melaksanakan fungsinya, pasar modal menjadi penghubung bagi pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (emiten) dalam transaksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi) maupun modal sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi perusahaan go public. Salah satu jenis perusahaan go public

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi perusahaan go public. Salah satu jenis perusahaan go public BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini investasi tidak hanya real assets atau bentuk fisik, investasi financial assets atau surat berharga mulai disukai oleh para pemilik modal, seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus menerbitkan nilai sekuritas sebagai salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus menerbitkan nilai sekuritas sebagai salah satu faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan memerlukan pendanaan dalam mengembangkan usahanya sehingga perusahaan harus menerbitkan nilai sekuritas sebagai salah satu faktor penunjangnya. Menurut Ginting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peringkat obligasi juga berfungsi membantu kebijakan publik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Peringkat obligasi juga berfungsi membantu kebijakan publik untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang investor yang berminat membeli obligasi, sudah seharusnya memperhatikan peringkat obligasi karena peringkat tersebut dapat memberikan informasi tentang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang

Lebih terperinci

OVERVIEW investasi obligasi. 1/51

OVERVIEW investasi obligasi. 1/51 http://www.deden08m.wordpress.com OVERVIEW Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi. 1/51 OBLIGASI PERUSAHAAN Obligasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (BEI) merupakan satu-satunya pasar modal yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (BEI) merupakan satu-satunya pasar modal yang ada di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak terlepas dari perkembangan pasar modal yang baik dan dinamis. Pasar modal merupakan fasilitator yang memiliki peran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya adalah uang yang dipakai untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya adalah uang yang dipakai untuk menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi pada dasarnya adalah uang yang dipakai untuk menghasilkan uang (Sjahrir, 2006). Dengan demikian uang ditanam atau diinvestasikan dalam objek yang

Lebih terperinci

Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016)

Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016) Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016) Tabel 1. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum KOMPONEN MODAL

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori trade-off (trade-off theory) Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Investasi Menanamkan uang sekarang, berarti uang tersebut seharusnya dapat dikonsumsi namun karena kegiatan investasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli surat berharga di pasar modal.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan saham (stock) dan instrumen yang berpendapatan tetap (fixed income) atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan saham (stock) dan instrumen yang berpendapatan tetap (fixed income) atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obligasi 1. Pengertian Obligasi Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang diperjualbelikan. Dalam pasar modal dikenal dua instrumen keuangan

Lebih terperinci

Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016)

Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016) Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016) Tabel 1. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum KOMPONEN MODAL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisa Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisa rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pasar modal dapat didefinisikan juga sebagai pasar untuk berbagi instrumen

II. LANDASAN TEORI. Pasar modal dapat didefinisikan juga sebagai pasar untuk berbagi instrumen 12 II. LANDASAN TEORI 2.1. Pasar Modal Pasar modal dapat didefinisikan juga sebagai pasar untuk berbagi instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa alternatif yang dapat dipilih oleh investor, salah satu alternatif yang

BAB I PENDAHULUAN. beberapa alternatif yang dapat dipilih oleh investor, salah satu alternatif yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Modal (Capital Market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik surat utang (obligasi), ekuitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sedangkan bagi para investor, pasar modal (capital

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sedangkan bagi para investor, pasar modal (capital BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di suatu negara seringkali dijadikan tolak ukur kemajuan perekonomian suatu negara. Sedangkan bagi para investor, pasar modal (capital market) merupakan

Lebih terperinci

Tabel 1.a. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum (dalam jutaan rupiah) KETERANGAN

Tabel 1.a. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum (dalam jutaan rupiah) KETERANGAN Tabel 1.a. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum KETERANGAN Bank Konsolidasi (1) (2) (3) (4) I KOMPONEN MODAL A Modal Inti 1 Modal disetor 1,663,146 1,663,146 2 Cadangan tambahan modal

Lebih terperinci

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat memahami konsep dasar investasi, lingkungan investasi, dan peranan pasar modal terhadap investor dan perusahaan yang saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diminati investor, karena obligasi memiliki pendapatan yang bersifat tetap

BAB I PENDAHULUAN. diminati investor, karena obligasi memiliki pendapatan yang bersifat tetap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Obligasi (bond) adalah kontrak jangka panjang di mana peminjam dana setuju untuk membayar bunga dan pokok pinjaman pada tanggal dan waktu tertentu kepada

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa di perjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang

Lebih terperinci

Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum (dalam jutaan rupiah)

Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum (dalam jutaan rupiah) Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum KOMPONEN MODAL Bank Konsolidasi Bank Konsolidasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) I KOMPONEN MODAL A Modal Inti 162,348 162,348 1 Modal disetor 137,200

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Teori dalam Pasar Modal 2.1.1 Signalling Theory Menurut Jogiyanto (2000), informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Obligasi Korporasi Obligasi merupakan salah satu instrumen keuangan yang cukup menarik bagi kalangan investor di pasar modal ataupun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas

Lebih terperinci

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal Pasar modal 1. Pengertian pasar modal Pasar modal merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pencari dana dengan para penanam modal, dengan instrument utama saham dan obligasi. Dalam

Lebih terperinci

(dalam jutaan rupiah) 30-Jun-17 Kategori Portofolio

(dalam jutaan rupiah) 30-Jun-17 Kategori Portofolio Pengungkapan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual Berdasarkan Wilayah Wil. Jakarta Wil. Barat Wil. Tengah Wil. Timur Total (3) (4) (5) (6) (7) 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2,435,098 - - - 2,435,098.00

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi) maupun modal sendiri (saham)

Lebih terperinci

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen yang satu dengan elemen yang lainnya dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan investasi perusahaan, dimana pada setiap sumber pendanaan ada biaya

BAB I PENDAHULUAN. keputusan investasi perusahaan, dimana pada setiap sumber pendanaan ada biaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan membutuhkan sumber pembiayaan yang dapat diperoleh melalui pembiayaan internal dan pembiayaan eksternal. Keputusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan dalam menjalankan kegiatannya membutuhkan dana atau modal yang biasa diperoleh melalui pasar uang maupun pasar modal. Pasar modal (capital market)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki dana lebih dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas. Sekuritas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi beban negara (Samsul, 2006:43).

BAB I PENDAHULUAN. negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi beban negara (Samsul, 2006:43). BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas istrumen keuangan jangka panjang yang umumnya lebih dari satu tahun. Pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau menerbitkan surat utang (obligasi). Obligasi (bond) dapat didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. atau menerbitkan surat utang (obligasi). Obligasi (bond) dapat didefinisikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alternatif investasi dalam surat berharga saat ini banyak disukai para investor untuk mendapatkan sumber pendanaan bagi perusahaan. Pasar modal dalam melaksanakan

Lebih terperinci

PT. Bank Mayapada Internasional Tbk

PT. Bank Mayapada Internasional Tbk Tabel 1.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Bank secara Individual Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Wilayah 5 Wilayah 6 Total (1) (2) (3) (4) (5)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pasar Modal Menurut UU No.8 tahun 1995, pasar modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum

Lebih terperinci

9 31 Desember 2009 Unit Kontrol Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum (dalam Jutaan Rupiah) KOMPONEN MODAL Posisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku. Hal ini diperlukan agar laporan keuangan

Lebih terperinci

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa investor pemegang obligasi memberikan pinjaman utang bagi emiten

BAB I PENDAHULUAN. bahwa investor pemegang obligasi memberikan pinjaman utang bagi emiten BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu jenis aset yang bisa dijadikan alternatif investasi selain saham dalam pasar modal adalah obligasi. Obligasi adalah surat tanda bukti bahwa investor pemegang

Lebih terperinci

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal atau pasar ekuitas (equity market) adalah tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal (Capital Market) adalah pasar dari beberapa instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi), ekuitas (saham),

Lebih terperinci

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015 Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015 Pasar Modal Pasar Modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. 2 Fungsi Pasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisa Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisa rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, banyak perusahaan yang menerbitkan obligasi sebagai sumber pendanaan untuk melakukan ekspansi dan mengembangkan perusahaan sesuai peluang bisnis yang ada.

Lebih terperinci