ERROR CORRECTION MODEL DALAM MENGANALISIS PENGARUH INVESTASI NON FINANSIAL DAN NILAI KURS TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ERROR CORRECTION MODEL DALAM MENGANALISIS PENGARUH INVESTASI NON FINANSIAL DAN NILAI KURS TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO"

Transkripsi

1 ERROR CORRECTION MODEL DALAM MENGANALISIS PENGARUH INVESTASI NON FINANSIAL DAN NILAI KURS TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO Soemartini Departemen Statistika FMIPA UNPAD Bandung ABSTRAK Error Corecction Model (ECM) atau dikenal dengan model koreksi kesalahan adalah suatu model yang digunakan untuk melihat pengaruh jangka panjang dan jangka pendek dari masing-masing peubah bebas terhadap peubah terikat, yang merupakan model dasar yang dikembangkan menjadi model empiris dengan pendekatan kointegrasi ( cointegration approach). Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada periode tertentu, karena pada dasarnya aktivifitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan faktor-faktor produksi. Pertumbuhan suatu negara dapat dilihat melalui Produk Domestik Bruto ( PDB) yang meningkat dan dapat dipertahankan dalam jangka panjang, maka untuk itu harus diketahui faktor apa saja yang mempengaruhi PDB. Kurs dan Investasi yang dalam hal ini berperan penting dalam percepatan pembangunan ekonomi dan perbaikan produktivitas kerja, untuk memulihkan perekonomian,menciptakan lapangan kerja dan untuk memulihkan perekonomian. Berdasarkan hasil estimasi jangka panjang menunjukkan R 2 sebesar 98,70 persen sedangkan melalui ECM yang menggabungkan efek jangka pendek dan jangka panjang yang disebabkan oleh fluktuasi dan time lag dari masing-masing variabel tidak bebas, ternyata diperoleh model dinamis jangka pendek dari variabel PDB yang tidak memberikan pengaruh secara simultan. Kata Kunci : ECM, Uji Kointegrsi, PDB, Investasi dan Kurs. 1. PENDAHULUAN Keberhasilan perekonomian suatu negara salah satunya dapat dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan output yang dibentuk oleh berbagai sektor ekonomi sehingga dapat menggambarkan bagaimana kemajuan atau kemunduran yang telah dicapai oleh sektor ekonomi tersebut pada kurun waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu, karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada gilirannya akan menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga akan turut meningkat. Pertumbuhan ekonomi mutlak harus ada, sehingga pendapatan masyarakat akan bertambah, dengan demikian tingkat kesejahteraan masyarakat diharapkan akan meningkat. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilihat melalui Produk domestik Bruto (PDB). PDB merupakan jumlah nilai tambah barang yang di hasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian oleh suatu negara pada periode tertentu. Berikut adalah grafik PDB Indonesia periode tahun 2003 sampai dengan tahun

2 Pada grafik dapat dilihat bahwa Produk Domestik Bruto di Indonesia pada tahun 2003 hingga 2014 dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. Maka, untuk menjaga Produk Domestik Bruto tetap meningkat dan dapat dipertahankan dalam jangka panjang maka perlu diketahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Produk Domestik Bruto, baik faktor-faktor yang perlu dihindari agar Produk Domestik Bruto tidak berjalan ditempat atau mengalami kemunduran maupun faktor-faktor yang dapat mempercepat Produk Domestik Bruto. Grafik 1 Produk Domestik Bruto Indonesia Periode ,8 0,6 0,4 0, (Sumber: BPS, 2015) Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa Produk Domestik Bruto di Indonesia pada tahun 2003 hingga 2014 dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. Maka, untuk menjaga Produk Domestik Bruto tetap meningkat dan dapat dipertahankan dalam jangka panjang maka perlu diketahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Produk Domestik Bruto, baik faktor-faktor yang perlu dihindari agar Produk Domestik Bruto tidak berjalan ditempat atau mengalami kemunduran maupun faktor-faktor yang dapat mempercepat Produk Domestik Bruto. Dalam pertumbuhan ekonomi, tidak luput bagaimana investasi berperan penting terutama dalam percepatan pembangunan ekonomi dan produktifitas kerja. Investasi dapat digunakan sebagai alat untuk memulihkan perekonomian, menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan. Peran konsumsi rumah tangga sebagai penopang utama Produk Domestik Bruto diharapkan dapat digeser oleh investasi. Sebab, kenaikan investasi akan menyerap banyak tenaga kerja. Disisi lain, nilai tukar sering menjadi perhatian oleh investor. Nilai tukar mempengaruhi keputusan investor untuk menanamkan modalnya. Disini kestabilan nilai tukar akan mempengaruhi nilai rupiah sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi para pemodal untuk menanamkan modalnya atau hanya ditabung di bank. Hal ini akan berdampak juga terhadap pertumbuhan investasi domestik yang selanjutnya mempengaruhi produk domestik bruto atau pendapatan suatu negara atau daerah. Dengan melihat latar belakang dari permasalahan di atas dan melihat dari fenomena yang ada, maka mendorong untuk mengamati lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Produk Domestik Bruto Indonesia. Berdasarkan latar belakang tersebut ingin mengetahui apakah jumlah investasi nonfinansial dan nilai kurs rupiah secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia, juga ingin mengetahui pertambahan Produk Domestik Bruto Indonesia setiap penambahan satu satuan variabel-variabel prediktor yang berpengaruh secara signifikan. 2.METODE PENELITIAN 2.1.Produk Domestik Bruto Pengertian Produk Domestik Bruto PDB adalah nilai pasar dari keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) diyakini sebagai indikator ekonomi terbaik dalam menilai perkembangan ekonomi suatu negara. Perhitungan 160

3 pendapatan nasional ini mempunyai ukuran makro utama tentang kondisi suatu negara menurut Mankiw dkk, Pada umumnya perbandingan kondisi antar negara dapat dilihat dari pendapatan nasionalnya sebagai gambaran. Dalam menentukan apakah suatu negara berada dalam kelompok negara maju atau berkembang, maka Bank Dunia (The World Bank) melakukannya melalui pengelompokan besarnya PDB, dan PDB suatu negara sama dengan total pengeluaran atas barang dan jasa dalam perekonomian [Todaro & Smit, 2008.Lebih lanjut mengatakan bahwa PDB adalah indikator yang mengukur jumlah output final barang dan jasa yang dihasilkan oleh perekonomian suatu negara, dalam wilayah negara tersebut, baik oleh penduduk (warga negara) sendiri maupun bukan penduduk (misalnya, perusahaan asing), tanpa memandang apakah produksi output tersebut nantinya akan dialokasikan ke pasar domestik atau luar negeri. Dengan demikian, warga negara yang bekerja di negara lain, pendapatannya tidak dimasukan ke dalam PDB. Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan alat pengukur dari pertumbuhan ekonomi dimana alat pengukur pertumbuhan ekonomi adalah PDB, PDB perkapita dan Pendapatan per jam Kerja. Sebagai alat pengukur dalam pertumbuhan ekonomi PDB memiliki rumus dalam mencari PDB INVESTASI Pengertian Investasi Sadono Sukirno (2000) mendefiniskan investasi sebagai pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan terutama menambah barang-barang modal dalam perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di masa depan. Dengan kata lain, investasi berarti kegiatan perbelanjaan untuk meningkatkan kapasitas memproduksi suatu perekonomian. Menurut Dornbusch dan Fischer (2004), investasi adalah arus pengeluaran yang menambah stock modal fisik. Dimana modal merupakan stock ketika nilai uang dari gedung-gedung, mesin-mesin, dan inventaris lain adalah tetap pada suatu waktu. Dengan membagi investasi dalam tiga kategori yaitu, investasi bisnis tetap, investasi perumahan, dan investasi inventori. Menurut Paul A. Samuelson (2005), investasi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh para penanam modal yang menyangkut penggunaan sumber-sumber seperti peralatan, gedung, peralatan produksi dan mesinmesin baru lainnya atau persediaan yang diharapkan akan memberikan keuntungan dari investasi tersebut. Kekuatan ekonomi utama yang menentukan investasi adalah hasil biaya investasi yang ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak, serta harapan mengenai masa depan Teori Investasi Klasik Teori ekonomi klasik menyatakan bahwa keinginan individu atau masyarakat untuk menabung adalah sama dengan keinginan perusahaan untuk melakukan investasi. Dalam teori investasi klasik asumsi-asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.Tabungan adalah Fungsi Dari Tingkat Bunga Semakin tinggi tingkat bunga, semakin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung. Artinya bahwa pada tingkat bunga yang lebih tinggi, masyarakat akan terdorong untuk mengurangi pengeluaran untuk konsumsi dengan maksud untuk menambah tabungan. 2.Investasi merupakan Fungsi Dari Tingkat Bunga Semakin tinggi tingkat bunga, keinginan untuk melakukan investasi akan semakin rendah. Dimana investasi akan dilakukan apabila pendapatan dari investasi (return on investment) lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku atau tingkat riil sebab tingkat bunga merupakan biaya atau ongkos penggunaan dana (Cost of Capital). Berdasarkan teori klasik terdapat hubungan antara tabungan dan investasi dengan tingkat bunga Investasi NonFinansial Investasi Nonfinansial merupakan investasi yang berbentuk fisik (kapital dan barang modal) serta inventori (persediaan). Investasi Nonfinansial adalah penjumlahan investasi dari sektor keuangan (Bank Sentral, Bank, dan Bukan Bank), sektor bukan keuangan (rumah tangga, pemerintahan umum, perusahaan pemerintah nonfinansial, perusahaan swasta nonfinansial) dan sektor luar negeri. 161

4 2.4. Nilai Kurs Pengertian Nilai Kurs Nilai Kurs atau nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang terhadap nilai mata uang lainnya.kenaikan nilai tukar mata uang dalam negeri disebut apresiasi atas mata uang asing. Penurunan nilai tukar uang dalam negeri disebut depresiasi atas mata uang asing. Nilai Tukar Mata Uang yang lainnya disebut Kurs, Menurut Paul R. Krugman dan Maurice (1994 : 73)[6] adalah harga sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Ada beberapa faktor penentu yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar, menurut Madura Jeff yakni sebagai berikut. a.faktor Fundamental Faktor fundamental berkaitan dengan indikator ekonomi seperti inflasi, suku bunga, perbedaan relatif pendapatan antar negara, ekspektasi pasar dan intervensi bank sentral. b.faktor Teknis Faktor teknis berkaitan dengan kondisi permintaan dan penawaran devisa pasa saat tertentu. Apabila ada kelebihan permintaan, sementara penawran tetap, maka harga valuta asingakan terapresiasi, sebaliknya apabila ada k ekurangan permintaan, sementara penawaran tetap maka nilai tukar valuta asing akan terdepresiasi. a.sentimen Pasar Sentimen pasar lebih banyak disebabkan oleh rumor atau berita politik yang bersifat insidentil, yang dapat mendorong harga valuta asing naik atau turun secara tajam dalam jangka pendek. Apabila rumor atau beritasudah berlalu, maka nilai tukar akan kembali normal Penentuan Nilai Tukar Perubahan dalam permintaan dan penawaran sesuatu valuta, yang selanjutnya menyebabkan perubahan dalam kurs valuta, disebabkan oleh banyak faktor seperti yang diuraikan dibawah ini : a.perubahan dalam Cita Rasa Masyarakat Perubahan ini akan memengaruhi permintaan atas mata uang negara lain. semakin besar permintaan akan barang dan jasa masyarakat terhadap negara lain, maka akan semakin besar permintaan akan mata uang negara tersebut sehingga nilai mata uang negara tersebut akan cenderung meningkat. b.perubahan Harga Barang Ekspor dan Impor Kenaikan harga barang-barang ekspor akan mengurangi permintaan akan barang tersebut sehingga penawaran akan mata uang asing mengalami penurunan. Akibatnya, nilai mata uang darinegara yang menaikkan harga barang ekspornya akan mengalami penurunan. Hal sebaliknya akan berlaku pada harga barang-barang impor.. c.kenaikan Harga Umum (Inflasi) Kenaikan harga barang pada suatu negara akan menyebabkan permintaan impor akan semakin bertambah sehingga permintaan atas valuta asing bertambah. Sedangkan, harga barang yang di ekspor negara tersebut juga semakin mahal. Akibatnya, terjadi penurunan penawaran valuta asing. d.perubahan Suku Bunga dan Tingkat Pengembalian Investasi Peningkatan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi akan mendorong pemasukan modal ke negara tersebut sehingga penawaran valuta asing akan meeningkatkan nilai mata uang negara tersebut. e.perkembangan Ekonomi Perkembangan sektor ekspor suatu negara akan meningkatkan penawaran akan mata uang asing sehingga meningkatkan nilai mata uang negara tersebut. 162

5 2.5 Langkah-langkah Pengujian Dalam penelitian ini dilakukan dua analisis, yaitu analisis keseimbangan jangka panjang dengan menggunakan persamaan kointegrasi (cointegration test) dan analisis jangka pendek metode regresi linier ECM (Error Correction Method) Uji Stasionertas Sebelum melakukan analisis harus dilakukan uji terhadap kestationeran data. Konsep terkini yang banyak dipakai untuk menguji kestationeran data runtut waktu adalah uji akar unit (unit root test) atau dikenal juga dengan Uji Augmented Dickey v Fuller (ADF). Pengujian akar-akar unit untuk semua variabel yang digunakan dalam analisis runtut waktu perlu dilakukan untuk memenuhi keshahihan analisis ECM (Error Correction Methode). Ini berarti bahwa data yang digunakan harus bersifat stasioner, atau dengan kata lain perilaku data yang stasioner memiliki varians yang tidak terlalu besar dan mempunyai kecenderungan untuk mendekati nilai rata-ratanya. Signifikansi tidak dapat dilakukan dengan uji t karena hipotesis diatas tidak mengikuti distribusi t. Dickey- Fuller membuktikan bahwa Uji t terhadap hipotesis diatas mengikuti statistik τ(tau). Statistik ini selanjutnya dikembangkan oleh Mc Kinnon. Model yang akan digunakan adalah model dengan intersep yaitu sebagai berikut: m Y t = β 1 + δ t 1 + α i i 1 Y t 1 + ε t (1) m : panjangnya lag yang digunakan. Hipotesis yang dikemukakan dalam uji stasioneritas adalah sebagai berikut. H 0 δ = 0 artinya adanya unit root (data tidak stasioner) H 1 δ 0 artinya tidak adanya unit root (data stasioner) H 0 ditolak bila nilai mutlak ADF lebih besar dibandingkan dengan nilai kritis mutlak Mc Kinnon pada level 1%, 5%, dan 10%, yang juga berarti bahwa distribusi (t) mengarah pada kondisi yang signifikan Uji Derajat Integrasi Selanjutnya dilakukan uji derajat integrasi. Uji derajat integrasi merupakan kelanjutan dari uji akar unit, apabila setelah dilakukan pengujian akar unit ternyata data belum stasioner, maka dilakukan pengujian ulang dan menggunakan data nilai perbedaan pertamanya (first difference). Apabila dengan data first difference belum juga stasioner maka selanjutnya dilakukan pengujian dengan data dari perbedaan kedua (second difference) dan seterusnya hingga data stasioner (Gujarati,1999) Pengujian Kointegrasi Jika semua variabel lolos dari uji akar unit, maka selanjutnya dilakukan uji kointegrasi (cointegration test) untuk mengetahui kemungkinan terjadinya keseimbangan atau kestabilan jangka panjang diantara variabelvariabel yang diamati. Dalam penelitian ini digunakan metode Engel dan Granger untuk menguji kointegrasi variabel-variabel yang ada dengan memanfaatkan uji statistik DF-ADF untuk melihat apakah residual regresi kointegrasi stasioner atau tidak. Untuk menghitung nilai DF dan ADF terlebih dahulu adalah membentuk persamaaan regresi kointegrasi dengan metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Square). Persamaan regresi yang akan diujikan pada penelitian ini adalah seperti yang dikemukakan ln(y t ) = β 0 + β 1 ln(in t ) + β 2 ln(kurs t ) + e t (2) β 0 β 1, β 2 Y t IN t Kurs t e t : Intersep/konstanta : Koefisien regresi : Produk Domestik Bruto pada waktu ke-t : Nilai investasi non finansial pada periode t : Nilai tengah kurs rupiah terhadap dolar Amerika pada periode t : Error term Berdasarkan regresi terhadap persamaan (2) didapatkan nilai residunya. Kemudian nilai residu (e t) tersebut diuji menggunakan metode Augmented Dickey Fuller untuk melihat apakah nilai residual tersebut stasioner atau tidak. Nilai residu dikatakan stasioner apabila nilai hitung mutlak ADF lebih besar daripada nilai kritis mutlak Mc Kinnon pada α = 1%, 5%, atau 10% dan dapat dikatakan regresi tersebut adalah 163

6 regresi yang terkointegrasi. Dalam ekonometrika variabel yang saling terkointegrasi dikatakan dalam kondisi keseimbangan jangka panjang. Pengujian ini sangat penting apabila model dinamis akan dikembangkan. Dengan demikian, interpretasi dengan menggunakan model diatas tidak akan menyesatkan, khususnya untuk analisis jangka panjang Analisis Error Corecction Model (ECM) Latar Belakang dan Masalah Dalam analisis deret waktu, sering didapati data yang digunakan tidak stasioner dengan model regresi yang terbentuk menghasilkan koefisien determinasi ganda (R 2 ) yang relatif tinggi dibandingkan dengan statistik Durbin-Watsonnya. Ketika statistik R 2 lebih tinggi dibandingkan dengan statistik Durbin-Watson dari suatu model, merupakan peringatan bahwa hasil pendugaan tersebut adalah regresi lancung (spurious regression) yang mengakibatkan pendugaan koefisien regresi tidak efisien, peramalan regresi tersebut akan meleset dan uji koefisien regresi menjadi tidak sahih (Granger dan Newbold, 1974). Terdapat metode yang dapat digunakan untuk mengatasi persoalan variabel runtun waktu yang tidak stasioner (non stationary) dan regresi lancung (spurious regression), metode tersebut adalah Error Correction Model (ECM). Error Correction Model (ECM) merupakan model ekonometrika dinamis. Kemampuan ECM yang meliputi lebih banyak peubah untuk menganalisis fenomena ekonomi jangka pendek maupun jangka panjang dan menguji kekonsistenan model empirik dengan teori ekonometrika Apabila Y t dan X t berkointegrasi, maka terdapat hubungan jangka panjang di antara kedua variabel tersebut. Dalam jangka pendek, mungkin terdapat ketidaksetimbangan(diesqulibrium) antara kedua variabel. Berdasarkan teori Granger Representation Theorem, apabila Y t dan X t berkointegrasi, sifat hubungan jangka pendek pada keduanya dapat dinyatakan dalam ModelKoreksi Kesalahan (Error Corecction Model). Bentuk umum dari persamaan ECM adalah sebagai berikut. Y t = β 0 + β 1 ΔX 1t + β 2 ΔX 2t + + β p ΔX pt + β p+1 Δu t 1 + e t (3) Untuk mengetahui spesifikasi model dengan ECM merupakan model yang valid, dapat terlihat pada hasil uji statistik terhadap koefisien atau residual dari persamaan regresi, yang selanjutnya akan disebut Error Correction Term (ECT). Jika hasil pegujian terhadap koefisien ECT signifikan, maka spesifikasi model yang diamati valid. Pada penelitian ini model analisis ECM yang digunakan dapat dirumuskan secara lengkap sebagai berikut. Δln(Y t ) = β 0 + β 1 Δln(IN t ) + β 2 Δln(KURS t ) + β 3 ECT t 1 + e t (4) Kurs t Y t : Produk Domestik Bruto pada waktu ke-t IN t : Nilai investasi non finansial pada periode t : Nilai tengah kurs rupiah terhadap dolar Amerika pada periode t ECT t 1 : Error correction term pada periode sebelumnya Berdasarkan hasil perhitungan dengan analisis regresi linear ECM di atas, maka dapat diketahui nilai variabel ECT (error correction term), yaitu variabel yang menunjukkan keseimbangan. Hal ini dapat menjadikan indikator bahwa spesifikasi model baik atau tidak melalui tingkat signifikansi koefisien koreksi kesalahan(wing Wahyu, 2007). Jika variabel ECT signifikan, maka koefisien tersebut akan menjadi penyesuaian bila terjadi fluktuasi variabel yang diamati menyimpang dari hubungan jangka panjang. Dengan kata lain spesifikasi model sudah shahih (valid) dan dapat menjelaskan variasi variabel tak bebas. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Variabel Penelitian dan Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini variabel terikat yang digunakan adalah Produk Domestik Bruto. Sedangkan variabel bebasnya yaitu investasi nonfinansial dan nilai kurs terhadap dollar US. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari website resmi Badan Pusat Statistik (bps.go.id). sedangkan data yang dikumpulkan merupakan data runtut waktu (time series) dengan rentang waktu 12 tahun yakni periode 2003 sampai Uji Stasioner Uji Akar Unit Data deret waktu dikatakan stasioner jika menunjukkan pola yang konstan dari waktu ke waktu.adapun uji akar unit yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Augmented Dickey Fuller (ADF). Apabila nilai probablitas ADF lebih besar daripada tingkat signifikansi (alpha), maka variabel 164

7 tersebut memiliki akar unit sehingga dikatakan tidak stasioner (nonstasioner) pada taraf nyata tertentu. Sebaliknya, Apabila nilai probabilitas ADF lebih kecil daripada tingkat signifikansi (alpha), maka variabel tersebut tidak memiliki akar unit sehingga dikatakan stasioner pada taraf nyata tertentu. Prob. ADF > α: memiliki akar unit atau tidak stasioner Prob. ADF < α : tidak memiliki akar unit atau stasioner Uji akar unit dilakukan satu persatu atau setiap variabel yang akan di analisis baik variabel dependent maupun independent. Dari hasil pengolahan data yang menggunakan bantuan program Eviews 3.1, diperoleh hasil uji akar unit pada tingkat level, dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Hasil ADF Pada Tingkat Level Nilai Kritis MacKinnon Variabel ADF t-statistik 1 % 5 % 10 % Y Nonstasioner X Nonstasioner X Nonstasioner Tabel 3.1. memperlihatkan bahwa terdapat tiga variabel yang tidak stasioner pada tingkat level, yakni variabel Y (PDB), X 1 (Investasi Nonfinansial), dan X 2 (Nilai Kurs) pada tingkat signifikansi 5 persen. Oleh karena variabel tidak signifikan pada tingkat level maka perlu di uji dengan derajat integrasi Uji Derajat Integrasi Uji derajat integrasi merupakan kelanjutan dari uji akar unit, apabila setelah dilakukan pengujian akar unit ternyata data belum stasioner, maka dilakukan pengujian ulang dan menggunakan data nilai perbedaan pertamanya (first difference). Apabila dengan data first difference belum stasioner maka selanjutnya dilakukan pengujian dengan data dari perbedaan kedua (second difference) dan seterusnya hingga data stasioner. Berdasarkan hasil pada uji ADF sebelumnya, diketahui bahwa semua variabel tidak stasioner maka perlu dilakukan uji ADF pada tingkat first difference. Hasil pengolahan data diperoleh hasil uji akar unit pada tingkat first difference, dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2. Hasil ADF Pada Tingkat Satu (First Difference) Nilai Kritis MacKinnon Variabel ADF t-statistik 1 % 5 % 10 % Y Nonstasioner X Nonstasioner X Stasioner Tabel 3.2. memperlihatkan bahwa terdapat dua variabel yang tidak stasioner pada tingkat level, yakni variabel Y (PDB) dan X 1 (Investasi Nonfinansial). Variabel X 2 (Nilai Kurs) sudah stasioner dengan ADF t-statistik yaitu dan nilai probabilitasnya kurang daripada tingkat signifikansi 5 persen. Oleh karena masih ada variabel yang tidak signifikan pada tingkat satu, maka perlu di uji dengan derajat integrasi pada tingkat dua. Tabel 3.3. Hasil ADF Pada Tingkat Dua (Second Difference) Nilai Kritis MacKinnon Variabel ADF t-statistik 1 % 5 % 10 % Y Stasioner X Stasioner X Stasioner Tabel 3.3. memperlihatkan semua variabel sudah stasioner pada tingkat second difference, karena nilai probabilitasnya kecil daripada tingkat signifikansi 5 persen. Oleh karena itu dapat disimpulkan variabel semua variabel terintegrasi pada second difference. 165

8 3.3.4 Uji Kointegrasi Uji kointegrasi Engle-Granger digunakan untuk mengestimasi hubungan jangka panjang antara Y (PDB) dengan investasi nonfinansial dan nilai kurs (KURS). Uji kointegrasi dilakukan dengan terlebih dahulu memastikan bahwa semua variabel yang digunakan dalam model memiliki derajat integrasi yang sama. Dari hasil pengujian seluruh data dalam penelitian ini memiliki derajat integrasi yang sama, yaitu berintegrasi I(2). Oleh karena itu maka uji kointegrasi dapat dilakukan. Tahap awal dari uji kointegrasi Engle-Granger adalah dengan meregresi persamaan OLS antara variabel dependent dan variabel independent. Kemudian seteleh meregresi persamaan didapatkan residual dari persamaan tersebut. Hasil persamaan uji kointegrasi Engle-Granger adalah sebagai berikut terlihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Hasil Uji Engle Granger Cointegration Test Variabel Koefisien Simpangan Baku t-statistik Probabilitas C X X Sehingga menghasilkan persamaan ln(y t ) = ln(in t ) ln(kurs t ) (5) Berdasarkan pada tabel 3.4 di atas variabel IN dan Kurs memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (PDB) dengan F = , R 2 = 98.70% dan DW =1.84 yang menunjukkan model tidak berautokorelasi. Untuk menentukan apakah variabel residualnya stasioner atau tidak dilakukan pengujian : H 0 : u t = I(1), artinya tidak ada kointegrasi H 1 : u t I(1), artinya ada kointegrasi Setelah memiliki variabel residual, maka dilanjutkan dengan pengujian, apakah stasioner atau non stasioner. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil uji kointegrasi, dapat dilihat pada tabel 3.5 Tabel 3.5. Hasil Augmented Dickey Fuller Pada Persamaan Residual Nilai Kritis MacKinnon Variabel ADF t-statistik 1 % 5 % 10 % Residual Stasioner Tabel 3.5. memperlihatkan bahwa variabel e sudah stasioner karena nilai probabilitasnya kecil daripada tingkat signifikansi 5 %. Ini mempunyai makna bahwa dalam jangka panjang akan terjadi keseimbangan atau kestabilan antar variabel yang diamati. 3.5 Uji Error Correction Model (ECM) Langkah selanjutnya adalah membentuk persamaan Error Correction Model (ECM). Persamaan yang akan dibentuk yaitu persamaan (4). Persamaan tersebut dibangun berdasarkan hasil pengujian bahwa semua variabel sudah stasioner dalam data beda kedua (second difference) yang diperlihatkan oleh notasi. Error Correction Model (ECM) digunakan untuk mengestimasi model dinamis jangka pendek dari variabel Produk Domestik Bruto. Penggunaan metode estimasi ECM dapat mengabungkan efek jangka pendek dan panjang yang disebabkan oleh fluktuasi dan time lag dari masing-masing variabel independent. Berdasarkan hasil dari uji ECM didapat hasil sebagai berikut. Tabel 3.6 Hasil Uji ECM Variabel Koefisien Simpangan Baku t-statistik Probabilitas C D(X1,2) D(X2,2) RES(-1) Berdasarkan hasil tabel di atas nampak bahwa semua variabel diperoleh nilai probabilitas yang lebih besar dari tingkat signifikansi 5 % maka dapat disimpulkan model tidak berpengaruh secara simultan. 166

9 4. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa a.jangka Panjang : Pada jangka panjang faktor yang mempengaruhi Produk Domestik Bruto di Indonesia secara signifikan adalah investasi nonfinansial (IN) dan nilai Kurs (Nilai Tukar). b. Jangka Pendek: Pada jangka pendek model tidak berpengaruh secara simultan. Jadi tidak ada perubahan yang signifikan dari investasi nonfinansial (IN) dan nilai Kurs (Nilai Tukar) yang mempengaruhi Produk Domestik Bruto. Untuk jangka panjang perlu adanya kebijakan pemerintah yang lebih memperhatikan kemudahan, keamanan dan kenyamanan para investor dalam menanamkan modalnya serta menyediakan infrastruktur yang memadai untuk menunjang dan meningkatkan investasi di Indonesia. 5. DAFTAR PUSTAKA [1] Mankiw, N. Gregory, dkk Modern Principles : Macroeconomics + Dismal Scientist Activation Card. New York: Worth Publishers. [2] Tadoro, Michael P. dan Stephen, C. Smith Pembangunan Ekonomi Edisi 9. Jakarta: Erlangga [3] Sukirno, Sadono Makroekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran dari Klasik hingga Keynesian Baru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. [4] Donbusch, Rudigner, dan Fischer, Stanley Macroeconomics Ninth Edition. New York: Mc Graw- Hill. [5] Samuelson, Paul Anthony dan Nordhause, William D Economics. New York: Mc Graw-Hill. [6] Krugman, Paul R. dan Obdtfeld, Maurice Ekonomi Internasional Teori dan Kebijakan Edisi ke 2. Jakarta: Raja Grafindo Persada. [7] Winarno, Wing Wahyu Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan E-views. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. [8] Granger dan Newbold, Spurious regressions in Econometrics Journal of Econometricts 2, [9] Gujarati, Damodar Basic Econometrics, Second Edition : Singapore McGraw-Hill International. [10]Badan Pusat Statistik. Bps.go.id ( diakses pada tanggal 12 Mei 2017). 167

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data

Lebih terperinci

BAB III ERROR CORRECTION MODEL (ECM) Suatu analisis yang biasa dipakai dalam ekonometrika adalah analisis

BAB III ERROR CORRECTION MODEL (ECM) Suatu analisis yang biasa dipakai dalam ekonometrika adalah analisis BAB III ERROR CORRECTION MODEL (ECM) 3.1 Teori Error Correction Model (ECM) Suatu analisis yang biasa dipakai dalam ekonometrika adalah analisis regresi yang pada dasarnya adalah studi atas ketergantungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif, yaitu penelitian yang mengukur suatu variabel, sehingga lebih mudah dipahami secara

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini 43 III.METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006) yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Akar Unit (Unit Root Test) Kestasioneran data merupakan hal yang sangat penting dalam analisis data time series. Hal ini karena penggunaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi, 391 III. METODE PENELITIAN Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi, dan Suku Bunga Luar Negeri Terhadap Nilai Impor Non Migas di Indonesia (Periode 2001:I 2012:IV)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh ProdukDomestikBruto (PDB),

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh ProdukDomestikBruto (PDB), III. METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh ProdukDomestikBruto (PDB), SukuBunga Deposito, Inflasi, dan Obligasi PemerintahTerhadap Simpanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang III. METODE PENELITIAN A. Deskripsi Data Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cadangan Devisa di Indonesia Periode 2000-2014 adalah cadangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. FDR, Inflasi dan kurs terhadap ROA di Indonesia pada tahun 2013: I 2016: VII.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. FDR, Inflasi dan kurs terhadap ROA di Indonesia pada tahun 2013: I 2016: VII. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab IV ini akan dilakukan pengujian terhadap pengaruh CAR, NPF, FDR, Inflasi dan kurs terhadap ROA di Indonesia pada tahun 2013: I 2016: VII. Sebagaimana telah dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel BI rate, kurs tengah dan M2 (broad money) dalam mempengaruhi laju inflasi di Indonesia. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa seberapa besar volume ekspor minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak kelapa

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa III. METODELOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Saham di Indonesia (Periode 2005:T1 2014:T3) variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini penulis melakukan pengujian mengenai Luas panen, Jumlah Penduduk dan Harga terhadap produksi padi di Kabupaten Gunungkidul periode tahun 1982-2015.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Tabel 8. Deskripsi Data Input Nama Data Selang periode runtun waktu Satuan pengukuran Sumber Data Inflasi (CPI) Bulanan Tahun Dasar 2000 Indeks

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu (time

METODE PENELITIAN. Data penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu (time 37 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu (time series) dari periode 2005Q1 2014Q4. Penggunaan data pada penelitian ini meliputi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah III. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah nilai tukar rupiah, sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan output yang dibentuk oleh berbagai sektor ekonomi sehingga dapat menggambarkan bagaimana kemajuan atau kemunduran yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder yang digunakan diperoleh dari www.bps.go.id dan www.bi.go.id. Data yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data 1. Data Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Variabel Sektor Moneter dan Riil Terhadap Inflasi di Indonesia (Periode 2006:1

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Akar Unit (Stasionaritas) Data deret waktu dikatakan stasioner jika menunjukkan pola yang konstan dari waktu kewaktu. Adapun uji akar unit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah di Indonesia yang mempunyai laporan keuangan yang transparan dan di publikasikan oleh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang lebih menekankan pada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. berbagai institusi seperti Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, World Bank,

METODE PENELITIAN. berbagai institusi seperti Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, World Bank, III. METODE PENELITIAN A.Sumber Data dan Variabel Analisis penelitian ini menggunakan data sekunder. Sumber data diperoleh dari berbagai institusi seperti Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, World Bank,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap Angka Kematian Bayi di Kabupaten Blora. Penelitian ini merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap Angka Kematian Bayi di Kabupaten Blora. Penelitian ini merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh pengaruh Desentralisasi Fiskal, Jumlah Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit, dan Tingkat Kemiskinan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account III. METODELOGI PENELITIAN A. Deskripsi Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account sebagai variabel terikat dan nilai tukar, inflasi, PDB, dan aktiva luar negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian. Dalam penelitian ini penulis memilih impor beras sebagai objek melakukan riset di Indonesia pada tahun 1985-2015. Data bersumber dari Badan Pusat Statistika

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. harga gula domestic (HGD), PDB perkapita (PDB), dan jumlah penduduk

BAB V PEMBAHASAN. harga gula domestic (HGD), PDB perkapita (PDB), dan jumlah penduduk BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini analisis data dan pembahasan akan diakukan pengujian terhadap, harga gula domestic (HGD), PDB perkapita (PDB), dan jumlah penduduk (PENDUDUK), kurs (KURS), terhadap permintaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak 46 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu berupa data tahunan yang berbentuk angka dan dapat diukur/dihitung. Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-varibael sebagai berikut: Jumlah ekspor Minyak kelapa sawit

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-varibael sebagai berikut: Jumlah ekspor Minyak kelapa sawit 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah semua data mengenai variabel-varibael sebagai berikut: Jumlah ekspor Minyak kelapa sawit Indonesia, harga

Lebih terperinci

PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR MIGAS (MINYAK DAN GAS) DI INDONESIA; PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL

PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR MIGAS (MINYAK DAN GAS) DI INDONESIA; PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR MIGAS (MINYAK DAN GAS) DI INDONESIA; PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL OLEH WILIA AGUSTIANI Willia.Agustiani@gmail.com FAKULTAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai hubungan dengan penelitian yang terdiri dari data kualitatif dan

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai hubungan dengan penelitian yang terdiri dari data kualitatif dan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu jenis data yang di peroleh antara lain dari literatur, laporan, buku ataupun sumber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. capital adequacy ratio (CAR), non performing financing (NPF), financing to

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. capital adequacy ratio (CAR), non performing financing (NPF), financing to BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hubungan capital adequacy ratio (CAR), non performing financing (NPF), financing to deposit ratio

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB, Ekspor, dan

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB, Ekspor, dan III. METODE PENELITIAN A. Deskripsi Data Input Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB, Ekspor, dan Foreign Direct Investment ((FDI). Deskripsi tentang satuan pengukuran, jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan salah satu hal penting bagi pertumbuhan ekonomi, percepatan pembangunan ekonomi di suatu negara dan perbaikan bagi produktifitas kerja. Investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun dapat mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun dapat mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah serta kemakmuran

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI VARIABEL MAKRO EKONOMI YANG BERPENGARUH PADA PERMINTAAN UANG DI INDONESIA

IDENTIFIKASI VARIABEL MAKRO EKONOMI YANG BERPENGARUH PADA PERMINTAAN UANG DI INDONESIA Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume 15, Nomor 1, April 2014, hlm.64-70 IDENTIFIKASI VARIABEL MAKRO EKONOMI YANG BERPENGARUH PADA PERMINTAAN UANG DI INDONESIA Hida Supriyanto Pusat Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENILITIAN 44 BAB III METODE PENILITIAN 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari lembaga-lembaga atau instansi-instansi antara lain Bank

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dari penelitian ini adalah perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan yang lengkap (Annual Report) pada periode

Lebih terperinci

INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan Volume 15, Nomor 2, Oktober 2014, hlm.109-117 INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Asri Febriana 1, Masyhudi Muqorobbin 2 1Pusat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai 51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan unsur yang penting dalam pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan unsur yang penting dalam pengambilan keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peramalan merupakan unsur yang penting dalam pengambilan keputusan karena beberapa faktor yang berpengaruh, tidak dapat ditentukan pada saat keputusan diambil.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN 1995 2013 Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector

HASIL DAN PEMBAHASAN. metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector 52 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector Error Correction Model (VECM).

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research) BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research) dilakukan dengan mempelajari berupa catatan yaitu melakukan pencatatan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 1983-2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat 49 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari data publikasi Bank Indonesia berupa Statistik Ekonomi Moneter, Laporan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam 48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 56 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector Error Correction Model (VECM).

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang 43 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar mengambang seperti uang beredar, suku bunga Indonesia(BI

Lebih terperinci

panjang antara ukuran perusahaan (SIZE) dengan capital adequacy ratio dan loan to

panjang antara ukuran perusahaan (SIZE) dengan capital adequacy ratio dan loan to BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Uji Stasioneritas Pengujian stasioneritas data yang digunakan terhadap seluruh variabel dalam model kajian didasarkan pada Augmented Dickey Fuller test (ADF test),

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series 40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series sekunder. Data-data tersebut diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 71 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab V ini akan dilakukan pengujian pengaruh variabel Harga CPO Internasional, nilai tukar rupiah, Term of Trade (TOT) dan Produksi kelapa sawit Indonesia terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN 2003.1 2005.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Pada fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang 30 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Laporan Bank Indonesia, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan uji stasioneritas dengan uji akar-akar unit (unit roots test).

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan uji stasioneritas dengan uji akar-akar unit (unit roots test). BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Uji Stasioner Uji Stasioner dilakukan untuk menguji apakah data atau variabel yang dianalisis dalam penelitian ini stasioner

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan topik dan perbedaan objek dalam penelitian. Ini membantu penulis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang 53 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Dan Sumber Data Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang diperoleh dari data Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS) dan

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series (runtun

III.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series (runtun 27 III.METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series (runtun waktu) yang merupakan data sekunder. Data tingkat inflasi, inflasi mitra dagang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang diamati yaitu inflasi sebagai variabel dependen, dan variabel independen JUB, kurs, BI rate dan PDB sebagai variabel yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INVESTASI ASING DI INDONESIA (TAHUN 2000:1 2011:4)

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INVESTASI ASING DI INDONESIA (TAHUN 2000:1 2011:4) ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INVESTASI ASING DI INDONESIA (TAHUN 2000:1 2011:4) JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Messayu Eliza 0910210069 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) 48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang didapat dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Jumlah Uang Beredar Jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) atau broad money merupakan merupakan kewajiban sistem moneter (bank sentral)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dasar pemilihan lokasi ini berdasarkan secara purposive sampling (sengaja).

BAB III METODE PENELITIAN. dasar pemilihan lokasi ini berdasarkan secara purposive sampling (sengaja). 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun dasar pemilihan lokasi ini berdasarkan secara purposive sampling (sengaja). Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif mewakili seluruh contoh populasi dalam penelitian. Hal ini menjelaskan mengenai kecenderungan data tengah dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menurut runtun

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menurut runtun III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menurut runtun waktu (timeseries) yang diperoleh dari Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. H 1 : tidak terdapat unit root (data stasioner)

BAB 4 PEMBAHASAN. H 1 : tidak terdapat unit root (data stasioner) BAB 4 PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil estimasi berdasarkan metode penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, dan pembahasan analisis hasil estimasi tersebut. Pembahasan dilakukan secara

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Jumlah Uang Beredar dengan Pendekatan Error Correction Model (ECM)

Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Jumlah Uang Beredar dengan Pendekatan Error Correction Model (ECM) Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Jumlah Uang Beredar dengan Pendekatan Error Correction Model (ECM) Ni Putu

Lebih terperinci

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN SKALA SEDANG DAN BESAR PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN SKALA SEDANG DAN BESAR PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN SKALA SEDANG DAN BESAR PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 1980-2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis finansial yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 memberi dampak yang kurang menguntungkan bagi perekonomian Indonesia. Salah satu dampak

Lebih terperinci

PENGARUH GDP TERHADAP INFLASI DI INDONESIA: TAHUN Novi Darmayanti Universitas Islam Darul Ulum Lamongan

PENGARUH GDP TERHADAP INFLASI DI INDONESIA: TAHUN Novi Darmayanti Universitas Islam Darul Ulum Lamongan PENGARUH GDP TERHADAP INFLASI DI INDONESIA: TAHUN 2000-2012 Novi Darmayanti novismile_ub@yahoo.com Universitas Islam Darul Ulum Lamongan Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui GDP terhadap

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. waktu (time series) dari tahun 1986 sampai Data tersebut diperoleh dari

METODE PENELITIAN. waktu (time series) dari tahun 1986 sampai Data tersebut diperoleh dari 40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang relevan dengan penelitian. Semua data yang digunakan merupakan data deret

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui apakah data yang dipakai sudah stationary dalam penelitian ini

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui apakah data yang dipakai sudah stationary dalam penelitian ini 42 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Unit Root Untuk mengetahui apakah data yang dipakai sudah stationary dalam penelitian ini diuji dengan uji unit roots yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang akan dipakai dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Data dan Sumber Data Penelitian menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder runtun waktu time series berupa data bulanan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. penjelasan kedua variabel tersebut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. penjelasan kedua variabel tersebut : BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian Pengertian dari variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. waktu dari objek penelitian ini adalah 26 tahun yaitu dari tahun B. Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. waktu dari objek penelitian ini adalah 26 tahun yaitu dari tahun B. Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah variabel konsumsi rumah tangga dan Produk domestik regional bruto (PDRB) perkapita di Jawa Tengah. Kurun waktu dari objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau kuatitatif. Data kuantitatif ialah data yang diukur dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (IHSG) di Bursa Efek Indonesia tahun kuantitatif dan sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara

BAB III METODE PENELITIAN. (IHSG) di Bursa Efek Indonesia tahun kuantitatif dan sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/obyek penilitian Objek/subjek penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2015 B. Jenis data Data yang digunakan dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock 40 III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock kredit perbankan, pembiayaan pada lembaga keuangan non bank dan nilai emisi saham pada pasar modal

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,

METODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak, III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi bukanlah suatu peristiwa yang secara otomatis akan terjadi. Perbedaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Perkembangan Produk Domestik Bruto Nasional Produk domestik bruto adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam suatu negara dalam kurun waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data sekunder yang terdiri dari nilai tukar Rupiah terhadap Dolar yang bergerak dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Dan Penanaman Modal Asing

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. diperoleh dari Yahoo Finance dan Bank Indonesia (BI). Data yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. diperoleh dari Yahoo Finance dan Bank Indonesia (BI). Data yang digunakan 60 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Yahoo Finance dan Bank Indonesia (BI). Data yang digunakan

Lebih terperinci

Model Dinamik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pasca Krisis Moneter: Suatu Pendekatan Koreksi Kesalahan (Model Koreksi Kesalahan)

Model Dinamik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pasca Krisis Moneter: Suatu Pendekatan Koreksi Kesalahan (Model Koreksi Kesalahan) Jurnal Sains & Matematika (JSM) ISSN Artikel 0854-0675 Penelitian Volume 15, Nomor 1, Januari 2007 Artikel Penelitian: 19-24 Model Dinamik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pasca Krisis Moneter: Suatu Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memiliki ruang lingkup ekspor mebel di Kota Surakarta, dengan mengambil studi kasus di Surakarta dalam periode tahun 1990-2014. Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah IHSG, DJIA, WTI,

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah IHSG, DJIA, WTI, 67 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah IHSG, DJIA, WTI, Gold, Inflasi, M2 dan RBI data yang digunakan adalah data sekunder berupa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan pada variabel dependen utang luar negeri Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah uji Augmented Dickey Fuller (ADF). Apabila nilai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah uji Augmented Dickey Fuller (ADF). Apabila nilai 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Akar Unit (stasionaritas). Data deret waktu dikatakan stasioner jika menunjukkan pola yang konstan dari waktu kewaktu. Adapun uji akar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000 28 III. METODE PENELITIAN 3.1. Data 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA TAHUN (Pendekatan Error Correction Model) Erikson Manurung

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA TAHUN (Pendekatan Error Correction Model) Erikson Manurung FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA TAHUN 1991 2011 (Pendekatan Error Correction Model) Erikson Manurung Nurcahyaningtyas Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Bab ini menjelaskan tentang analisis data dan hasil pengolahan data. Jenis data yang digunakan penulis adalah data time series dengan kurun waktu

Lebih terperinci

ANALISIS KONSUMSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT

ANALISIS KONSUMSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT ANALISIS KONSUMSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT Nurhuda. N, Sri Ulfa Sentosa, Idris Program Magister Ilmu Ekonomi Universitas Negeri Padang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil kesimpulan yaitu 1) Dalam jangka pendek jumlah uang beredar tidak berpengaruh atau tidak signifikan terhadap

Lebih terperinci