BAB I PENDAHULUAN. sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan dan saling
|
|
- Yanti Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan dan saling menyerahkan diri Soelaeman (Shochib, 2010:17). Pertumbuhan dan perkembangan anak ditentukan oleh faktor bawaan dan faktor lingkungan. Faktor bawaan adalah sifat yang diturunkan oleh kedua orang tuanya, misalnya bentuk wajah, warna kulit, tinggi badan dan sebagainya. Adapun faktor lingkungan adalah pengaruh luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut, misalnya kesehatan, gizi, pola asuh, pendidikan dan lain sebagainya. Dalam Teori ekologi Bronfenbrenner (Wiyani dan Barnawi, 2012:82) perkembangan anak dipengaruhi oleh sistem interaksi yang kompleks dengan berbagai tingkatan lingkungan sekitarnya yang mencakup interaksi yang saling berhubungan antara di dalam dan di luar rumah, sekolah dan tetangga dari kehidupan anak setiap hari dalam kurun waktu yang sangat lama. Interaksi ini menjadi motor atau penggerak perkembangan anak yang merupakan pusat dari lingkaran, dikelilingi oleh berbagai sistem interaksi yang terdiri dari sistem mikro, meso, exo, makro dan krono. Sistem mikro adalah lingkaran yang paling dekat dengan anak yaitu keluarga dan hubungan antara anggota keluarga, yang meliputi pola interaksi
2 2 langsung seperti interaksi dengan orang tua, kakak dan adik kandungnya. Hubungan dua arah yang berlangsung dalam jangka waktu yang cukup panjang dan intensif di lingkungan terdekat ini mempunyai dampak terbesar dan mendalam pada perkembangan anak. Sistem meso adalah ketika anak mulai tumbuh besar dan memasuki lingkungan sekolah. Disini terjadi lingkaran interaksi dan kesesuaian hubungan antar komponen dalam sistem mikro anak, yang sangat mempengaruhi perkembangan anak seperti hubungan antara rumah dan sekolah. Adapun sistem exo adalah lingkaran dalam sistem sosial yang lebih besar tetapi anak tidak berpartisipasi aktif, tetapi anak terkena pengaruhnya, seperti ketika anak sedang melihat tayangan televisi. Di dalam hal ini tidak adanya interaksi tetapi anak mendapat pengaruhnya dari tayangan televisi itu. Sistem makro merupakan lingkaran terluar dari lingkungan anak yang terdiri dari nilai-nilai budaya, hukum dan peraturan perundangan, adat kebiasaan, kebijakan sosial dan lain sebagainya. Sistem krono mencakup pola-pola kejadian lingkungan dan transisi sepanjang perjalanan hidup dan sejarah sosial perkembangan individu. Seluruh komponen dari sistem ini juga berpengaruh terhadap perkembangan anak. Keluarga termasuk ke dalam sistem mikro yaitu orang yang paling dekat dengan anak, pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masingmasing dari anggotanya, terutama pada anak-anak yang masih berada dalam bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya. Orang tua merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak, karena waktu yang dihabiskan anak paling bayak di rumah. Pada saat kritis seperti inilah orang tua tidak bisa mengandalkan
3 3 siapapun kecuali dirinya sendiri untuk membentuk anak menjadi sumberdaya yang baik kelak dikemudian hari. Masih banyaknya kenyataan yang terjadi di masyarakat yang memiliki pola pikir bahwa pendidikan itu sepenuhnya tanggung jawab pihak lembaga pendidikan saja, seringkali orang tua menumpu harapan terlalu tinggi pada lembaga pendidikan, sehingga banyak orang tua yang berani membayar mahal biaya pendidikan anak-anaknya. Di sisi lain, tidak sedikit orang tua yang menuntut lembaga pendidikan harus berbuat seperti yang dikehendaki dan kecewa jika hasil pendidikan di lembaga tersebut tidak sesuai dengan harapannya. Fenomena keliru ini harus segera diluruskan agar tanggung jawab tinggi muncul dalam keluarga sehingga keluarga juga berperan sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas. Pola asuh dalam keluarga saat ini cenderung permisif di mana orang tua selalu mengikuti keinginan anak. Banyak orang tua menghadapi dilema saat memberi hukuman kepada anak. Di satu sisi orang tua khawatir bila tak dihukum anak akan menjadi tak disiplin, tetapi pada sisi lain, orang tua sering iba kepada anak bila harus menjalani hukuman yang diberikan. Banyak orang tua tidak konsisten menerapkan aturan kepada anak- anaknya sehingga anak akan berusaha melanggarnya. Pola asuh yang diterapkan orang tua untuk pengasuhan anak akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, karena anak akan lebih banyak mengahabiskan waktunya dengan keluarga. Orang tua yang menggunakan pola asuh yang demokratis akan mengahasilkan anak yang mandiri, kreatif, punya kontrol diri yang baik dan bisa berpendapat (Asfandiyar, 2012:109).
4 4 Orang tua hendaknya lebih kreatif dalam mengasuh anak-anak mereka agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang kreatif, karena orang tua adalah pusat kreativitas bagi anak-anaknya (Asfandiyar, 2012:28). Para orang tua yang kreatif akan selalu menstimulasi kegiatan belajar anak. Mereka tidak berkata ini adalah anu atau ini harus begini namun orang tua akan selalu memberikan pertanyaan agar anak mengunakan akalnya. Pada dasarnya semua orang punya kreativitas. Kreativitas dapat dilihat dari cara seseorang merespons masalah. Masalah membutuhkan jawaban dan solusi yang tepat. Kreativitas dapat meningkatkan kualitas hidup karena kreativitas itu erat hubunganya dengan karya nyata yang bermanfaat. Namun kreativitas bukanlah sesuatu yang instan.tetapi butuh waktu dan latihan yang sungguh-sungguh. Kreativitas harus dipupuk sejak dini agar anak terbiasa dengan pola hidup kreatif. Tugas orang tualah untuk dapat merangsang anak-anak untuk kreatif melalui pola asuh yang kreatif. Masih banyaknya orang tua yang belum memahami mengenai pola asuh yang kreatif. Sehingga tanpa disadari orang tua sering melakukan hal-hal ynag menghambat perkembangan kreativitas anak-anak. Seperti orang tua lebih sering melarang anak-anaknya untuk melakukan aktivitas yang anak inginkan, orang tua lebih banyak memberikan komentar negatif atau kritik terhadap anak. sebagaimana mana pakar masalah kepercayaan diri (Jack Canfield dalam Asfandiar, 2012:21) mengukapkan hasil penelitiannya bahwa setiap hari, rata-rata anak menerima 450 komentar negatif dan hanya 75 komentar positif. Jika hal ini terjadi ini akan menyebabkan anak akan enggan mencoba hal-hal yang baru
5 5 karena anak takut diejek oleh orang lain dan ini akan menyebabkan anak mengalami kemandegan dalam belajar. Orang tua lebih senang melihat anak-anak belajar bukan bermain, untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada orang tua dapat diberikan melalui program parenting. Program parenting yaitu bentuk kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan, gizi, pengasuhan untuk anak-anak, dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya peran pengasuh atau orang tua dalam mendukung pertumbuhan, perkembangan dan perlindungan anak, karena orang tua yang mendampingi dan membimbing semua tahapan pertumbuhan anak, yang merawat, melindungi, mengarahkan kehidupan baru untuk anak dalam setiap tahapan perkembangannya. Suatu keluarga erat kaitannya dengan kemampuan orang tua dalam hal memberikan perhatian, waktu dan dukungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan agar anak dapat berkembangan secara optimal, Maka itu orang tua perlu mendapatkan pengetahuan tentang anak. Kegiatan parenting saat ini dirasakan sangat diperlukan agar orang tua tahu cara mendidik dan mengasuh anak secara baik. Kegiatan parenting ini dapat diselenggarakan oleh satuan pendidikan maupun pengelolaan secara mandiri maka karena itu kerjasama semua pihak, baik lembaga pendidikan, orang tua (keluarga) dan pemerintah sangat diperlukan untuk pencapaian tujuan pendidikan terutama pada anak usia dini dapat dioptimalkan. Usia dini merupakan masa emas perkembangan. Pada masa itu terjadi lonjakan luar biasa pada perkembangan anak yang tidak akan terjadi
6 6 pada periode berikutnya. Para ahli menyebutnya sebagai usia emas perkembangan (golden age). Oleh karena itu program parenting sangat perlu untuk para orang tua agar para orang tua mengetahui bagaimana pengasuhan yang baik untuk anak. Menurut Brooks (Okvina, 2009) parenting secara umum dapat didefinisikan sebagai sebuah proses yang merujuk pada serangkaian aksi dan interaksi yang dilakukan orang tua untuk mendukung perkembangan anak. Parenting adalah proses orang tua dalam berinteraksi dengan anaknya dengan memberikan makan dan minum, melindunginya, dan membimbingnya menghadapi kehidupan baru. parenting atau pengasuhan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, program parenting merupakan salah satu cara untuk memberikan pengetahuan kepada para orang tua dalam pengasuhan anak-anaknya agar mereka memberikan pengasuhan kepada anak-anaknya sesuai dengan masa perkembangan anak. KOBER Bunda Ganesa membuat program parenting yang diperuntukan untuk para orang tua murid yang menyekolahkan anaknya di Kober Bunda Ganesa. Kegiatan ini dilakukan untuk menyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak antara Kober Bunda Ganesa dan di rumah, dan memberikan pengetahuan tentang anak untuk para orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak di rumah. Tujuan program parenting Kober Bunda Ganesa yaitu untuk membantu mengoptimalkan pengasuhan orang tua dalam mengembangkan perkembangan Anak Usia Dini, peran orang tualah yang lebih dominan dalam mengasuh dan mendidik anak-anak. Untuk itu Kober Bunda Ganesa membuat program parenting ini agar para orang tua mengetahui cara pengasuhan yang baik untuk anak-anaknya. Perencanaan pembelajaran Program parenting di Kober
7 7 Bunda Ganesa dirancang dari awal tahun ajaran baru. Program ini terdiri dari pengenalan konsep Bunda Ganesa, pemberian materi atau workshop, orang tua masuk sentra, field trip (darmawisata) bersama orang tua, bincang-bincang santai dengan orang tua. Pelaksanaan awal program parenting orang tua terlebih dahulu diberikan pemahaman mengenai konsep pendidikan yang dilakukan oleh Bunda Ganesa, agar orang tua mengetahui bagaimana pengajaran dan pengasuhan yang akan didapatkan oleh anak-anak mereka selama belajar di Kober Bunda Ganesa. Orang tua tidak saja diberikan materi tetapi orang tua masuk sentra di mana orang tua dapat mengamati sendiri aktivitas anak-anaknya dan membantu tutor dalam kegiatan bermain. Di dalam program parenting ini, tutor memberikan masukan dan pemahaman kepada orang tua dalam perbaikan pola asuh orang tua di rumah. Program ini dilakukan agar orang tua mengerti dan paham dalam mengasuh dan mendidik anak-anak di rumah sesuai dengan masa perkembangannya di samping itu agar orang tua dapat lebih kreatif dalam mengasuh anak-anaknya, dengan mengkombinasikan pengetahuan yang didapat dan pengalaman yang telah dialami. Program parenting di Kober Bunda Ganesa ini mulai diadakan dari awal berdirinya Bunda Ganesa pada tahun 2000, diadakannya program parenting ini awalnya bertujuan untuk mensosialisasikan program-program yang ada di Bunda Ganesa, agar antara orang tua dan program yang ada di Bunda Ganesa satu arah, hasil yang di rasakan dengan diadakannya program parenting ini orang tua suka memberikan masukan kepada tutor terhadap pembelajaran dan meningkatnya partisipasi orang tua dalam kegiatan-kegiatan yang di adakan oleh KOBER Bunda Ganesa, orang tua menjadi paham dan mengerti mengenai pola asuh dan
8 8 perubahan yang terjadi kepada anak-anak menjadi anak-anak mereka yang berkarakter. Namun pada pelaksanaan program parenting ini para orang tua murid belum dapat mengikuti secara rutin karena kesibukan yang dimiliki oleh para orang tua murid, sehingga materi yang disampaikan pun tidak dapat secara menyeluruh diterima oleh para orang tua. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti tentang: Upaya Tutor dalam Meningkatkan Pola Asuh yang Kreatif bagi Orang Tua melalui Program Parenting di KOBER Bunda Ganesa B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil studi pendahuluan penulis mengindentifikasi masalah yang relevan dalam pelaksanaan program parenting di KOBER Bunda Ganesa. Beberapa permasalahan pokok yang berhasil diidentifikasi adalah: a. Peserta yang mengikuti program parenting di KOBER Bunda ganesa berjumlah orang dari jumlah keseluruhan anggota program parenting KOBER Bunda Ganesa sebayak 75 orang. Peserta parenting yang mengikuti program tersebut selalu berubah-ubah, sehingga membuat informasi mengenai pola asuh yang disampaikan tutor tidak dapat secara menyeluruh diketahui oleh semua. b. Waktu pelaksanaan program parenting yang berubah ubah tidak sesuai dengan jadwal yang direncanakan karena kesibukan dari para tutor. c. Para orang tua tidak dilibatkan dalam proses perencanaan program parenting.
9 9 d. Kondisi sosial, status sosial ekonomi mengakibatkan partisipasi orang tua berbeda orang tua yang tidak bekerja mereka dapat hadir untuk mengikuti program parenting, berbeda dengan orang tua yang berkerja mereka tidak dapat selalu hadir karena kesibukan. e. Perubahan sikap orang tua setelah mengikuti program parenting ketika dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Kober Bunda Ganesa orang tua menjadi lebih berpartisipasi. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : Bagaimana Upaya Tutor dalam Meningkatkan Pola Asuh yang Kreatif bagi Orang Tua melalui Program Parenting di KOBER Bunda Ganesa? Dari rumusan masalah di atas maka disusun pertayaan penelitian sebagai berikut : a. Bagaimana perencanaan program parenting di KOBER Bunda Ganesa dalam meningkatkan pola asuh yang kreatif bagi orang tua? b. Bagaimana proses pelaksanaan program parenting di KOBER Bunda Ganesa dalam meningkatkan pola asuh yang kreatif bagi orang tua? c. Bagaimana hasil dari program parenting dalam meningkatkan Pola asuh yang kreatif bagi orang tua?
10 10 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pertayaan penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan tentang perencanaan program parenting di KOBER Bunda Ganesa dalam meningkatkan pola asuh yang kreatif bagi orang tua. 2. Mendeskripsikan tentang proses pelaksanaan program parenting di KOBER Bunda Ganesa dalam meningkatkan pola asuh yang kreatif bagi orang tua. 3. Mendeskripsikan tentang hasil program parenting dalam meningkatkan Pola asuh yang kreatif bagi orang tua. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pendidikan dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan memberi gambaran mengenai pentingnya program parenting untuk orang tua sebagai media orang tua dalam mendapatkan pengetahuan mengenai pengasuhan anak. dan meningkatkan Orang tua dalam pengasuhan anak dengan pola asuh yang kreatif agar anak tumbuh dan berkembang menjadi anak yang kreatif karena orang tua pusat kreativitas untuk anak. b. Sebagai sumbangan pengetahuan bagi dunia pendidikan khususnya pendidikan luar sekolah dalam membantu masalah pendidikan untuk keluarga. c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengadakan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam.
11 11 2. Manfaat Praktis a. Sebagai ajang pembelajaran bagi penulis dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi program parenting yang dilaksanakan oleh KOBER Bunda Ganesa. c. Sebagai bahan kajian bagi pihak yang berminat untuk meneliti lebih lanjut terhadap aspek yang sama dengan kajian yang berbeda. E. Sistematika Penulisan Dalam penulisan ini, sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Berisi latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka Berisikan tentang teori-teori yang mendukung dalam proses penelitian, yaitu konsep program parenting, konsep pendidikan luar sekolah, konsep pendidikan anak usia dini, konsep pola asuh dalam keluarga. Bab III Metode Penelitian Berisi mengenai metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data, prosedur pengolahan data yang didapatkan di lapangan Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
12 12 Berisi tentang pemaparan data hasil penelitian. Bab V Kesimpulan dan Saran Pada bab terakhir ini berisi kesimpulan dari Penelitian yang telah dilakukan, dan saran bagi pihak-pihak terkait. Daftar Pusataka Berisi sumber-sumber yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Lampiran Berisi tentang data dan instrumen penelitian yang mendukung kegiatan penelitian dan penyusunan hasil laporan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu pilar untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berperan aktif dalam pembangunan suatu negara. Sebagaimana dijelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini ialah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Kostianissa, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
Lebih terperinci2015 UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBANTU PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK PRASEKOLAH
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Orang tua merupakan tempat pendidikan pertama dan utama bagi setiap anak, karena waktu yang dihabiskan anak paling banyak di rumah.upaya yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah pengalaman hidup setiap individu dalam berbagai lingkungan yang memiliki pengaruh positif untuk perkembangan individu sepanjang hayat. Sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Retsa Husaeni, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan program yang semula dicanangkan oleh pemerintah dan telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Secara
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI
UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S1 Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat penting bagi anak karena pendidikan pada masa tersebut merupakan landasan atau fondasi bagi anak untuk mempersiapkan
Lebih terperinciGrafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014 (ribu orang)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman modern dan serba canggih seperti saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi segala aspek dalam perkembangan kehidupan manusia. Informasi
Lebih terperinci2015 PELAKSANAAN PROGRAM BINA KELUARGA BALITA D ALAM PENINGKATAN PERAN PENGASUHAN IBU UNTUK ANAK USIA D INI D I BKB D AHLIA PURWAKARTA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan manusia Indonesia adalah pembangunan berbagai aspek untuk membangun manusia dengan pembangunan yang fokus pada pemenuhan penegakan perlindungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya diri dalam beberapa situasi, dan ketakutan dalam situasi lainnya, merasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah titipan dari Allah SWT, karena Allah telah memberi amanah kita untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohaninya. Oleh karena itu, setiap orang tua bertanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan kemanusian untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan proses dalam rangka memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia berbudaya dan beradab. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indra Dwi Handoko, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pondasi bagi perkembangan manusia. Pendidikan yang baik dan berkualitas dari sejak dini akan menjadi cikal bakal tumbuhnya Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hidup manusia berkembang dari mulai masa konsepsi, bayi, balita, anak-anak, remaja hingga menjadi dewasa. Masa anak-anak merupakan saat yang terbaik untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan anugerah yang diberikan Tuhan pada setiap umat
BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan anugerah yang diberikan Tuhan pada setiap umat manusia. Setiap anak dilahirkan dengan berbagai kemampuan, bahkan ketika ia dilahirkan. Orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini sering disebut anak prasekolah, memiliki masa peka dalam perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespons
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsisten dan kehadiran orang tua untuk mendukung dan mendampingi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika terlahir manusia berada dalam keadaan lemah. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sangat tergantung pada bantuan orang-orang disekitarnya. Kemandirian anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Pendidikan ini dapat dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan, antara lain pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. begitu saja terjadi sendiri secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa anak merupakan masa yang menyenangkan, karena sebagian besar waktunya untuk bermain. Anak dapat berkembang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi yang terus berkembang pesat, sehingga dibutuhkan individu-individu
BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Era globalisasi ditandai dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat, sehingga dibutuhkan individu-individu yang mampu menyesuaikan
Lebih terperinciPELAKSANAAN PROGRAM PARENTING BAGI ORANGTUA DALAM MENUMBUHKAN PERILAKU KELUARGA RAMAH ANAK
PELAKSANAAN PROGRAM PARENTING BAGI ORANGTUA DALAM MENUMBUHKAN PERILAKU KELUARGA RAMAH ANAK (Studi Deskriptif di Pendidikan Anak Usia Dini Al-Ikhlas Kota Bandung) Noni Ganevi noniganevi@yahoo.co.id Departemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mandiri dalam proses belajarnya. Mulai tahun 2009 jumlah dalam 1 kelas 25
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan evaluasi terhadap pengamatan dan pengalaman proses pembelajaran yang kami lakukan selama kurang lebih 4 tahun, mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah, dikarenakan pendidikan adalah salah satu pondasi dasar, yang bertujuan membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak merupakan generasi penerus dan aset pembangunan. Anak menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak merupakan generasi penerus dan aset pembangunan. Anak menjadi harapan orang tua, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Sebagai orang tua harus mempersiapkan
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI DI TK NEGERI PEMBINA 2 KOTA JAMBI
HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI DI TK NEGERI PEMBINA 2 KOTA JAMBI Oleh Tri Susanti Program Studi PG-PAUD Universitas Negeri Jambi ABSTRAK Penelitian ini berlatar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menuju masa dewasa. Pada masa remaja banyak sekali permasalahan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah generasi penerus bangsa, penerus perjuangan demi kemajuan suatu bangsa. Masa remaja adalah masa transisi atau perpindahan dari masa kanakkanak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Kanatuddiiniyah Haris Purnomo, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Fase terpenting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah ketika masa bayi atau balita, karena pada masa itulah saat yang paling vital dalam membangun fondasi pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Untuk menciptakan manusia yang berkualitas tentunya tidak lepas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Maju dan berkembangnya suatu bangsa erat sekali hubungannya dengan pendidikan. Untuk menciptakan manusia yang berkualitas tentunya tidak lepas dari dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usia emas atau golden age adalah masa yang paling penting dalam proses kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam pendidikan dasar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali nilai-nilai dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali nilai-nilai dalam kehidupan yang harus dijalankan sesuai dengan tata caranya masing-masing. Jika nilai-nilai itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi dan seni serta menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi perkembangan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, maka pemerintah berupaya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak (baik yang dilahirkan ataupun diadopsi). Menurut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang berbunyi: Melindungi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia sejak awal kemerdekaannya telah menetapkan cita cita dan tujuan yang hendak dicapai, sebagaimana dinyatakan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keluarga adalah tempat pertama bagi anak belajar mengenai segala hal yang ada dalam kehidupan. Orang tua berperan penting dalam perkembangan anak dan memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha dari setiap bangsa dan negara untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha dari setiap bangsa dan negara untuk mewariskan pengetahuan dari generasi ke generasi. Pendidikan tersebut juga diharapkan
Lebih terperinci2015 KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA DI DALAM KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD KELAS III
BAB I A. Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Pada jaman sekarang ini manusia dituntut untuk tidak hanya cerdas dalam intelektual, tapi dituntut juga untuk berkarakter, sebab karakter sebagai kepribadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, mereka seolah-olah tak pernah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan, karena anak memiliki karakteristik yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan melalui pendidikan. Banyak sekarang kita lihat bahwa anak-anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak adalah karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa yang tiada ternilai harganya, dimana anak dilatih dengan berbagai potensi yang dapat dikembangkan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga anak usia enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik,
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya,
BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Pendidikan yaitu mengajarkan segala sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya, maupun terhadap ketajaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat didukung oleh arus globalisasi yang hebat memunculkan adanya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang A Wahid Hasyim, 2014 Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Motivasi Siswa Dalam Aktivitas Pembelajaran Renang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan agar menghasilkan lulusan yang berkualitas, mampu beradaftasi dan bersaing secara global serta dapat tercapainya tujuan pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca menjadi bagian dari kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yanti, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu usaha untuk melakukan perubahan yang melibatkan seluruh anggota masyarakat untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Hasil dari pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fungsi keluarga yang utama ialah mendidik anak-anaknya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keluarga sebagai kelompok masyarakat terkecil terbentuk oleh ikatan dua orang dewasa yang berlainan jenis kelamin, wanita dan pria serta anak-anak yang mereka lahirkan.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbedabeda. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari sejak lahir. Masa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masa sekolah. Masa ini disebut juga masa kanak-kanak awal, terbentang usia 3-6
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak prasekolah merupakan anak usia dini dimana anak belum menginjak masa sekolah. Masa ini disebut juga masa kanak-kanak awal, terbentang usia 3-6 tahun. Pada masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluargalah semua aktifitas dimulai, keluarga merupakan suatu kesatuan social
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil dalam masyarakat, dalam keluargalah semua aktifitas dimulai, keluarga merupakan suatu kesatuan social yang diikuti oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang mana merupakan wujud cinta kasih sayang kedua orang tua. Orang tua harus membantu merangsang anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Anak adalah anugerah, rezeki, amanah dan kekayaan yang paling berharga bagi orangtua dan keluarganya. Suatu kebahagian bagi orangtua yang selalu berharap agar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah didapat dan dijelaskan dalam BAB IV, maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu: 1. Proses pembelajaran IT di SKACI berbasis pada penerapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang kompleks yang berusaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan suatu kesatuan yang kompleks yang berusaha mengalokasikan sumberdaya secara penuh demi tercapainya tujuan. Apabila suatu organisasi mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuni Gantini, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya disiplin merupakan kebutuhan dasar bagi perkembangan perilaku anak mengingat masa ini merupakan masa yang sangat efektif untuk pembentukan perilaku moral
Lebih terperinciSTAND UP BERGILIR SEBAGAI SOLUSI MEMBANGUN BUDAYA LITERASI DI SEKOLAH
STAND UP BERGILIR SEBAGAI SOLUSI MEMBANGUN BUDAYA LITERASI DI SEKOLAH oleh: Nama : Nur Hidayah, S.Pd. NUPTK : 1634763664210142 Kabupaten/Kota : Kota Semarang Provinsi : Jawa Tengah Tahun 2016 i LEMBAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang DwiMurtiningsih,2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia anak adalah dunia bermain. Melalui kegiatan bermain, anak belajar banyak hal, bermain merupakan bagian yang amat penting dalam tumbuh kembang anak untuk menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah berkembang ditengah pesatnya kemajuan zaman. Usia dini merupakan usia yang sangat penting bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Pendidikan ini dapat dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan antara lain pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dengan individu lain. Salah satu kemampuan yang dimilikinya adalah kemampuan kreativitas. Kreativitas perlu dipupuk
Lebih terperinciI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan 1. Penjelasan Judul Perancangan Pendidikan PAUD saat ini sangatlah penting, sebab merupakan pendidikan dasar yang harus diterima anak-anak. Selain itu untuk
Lebih terperinci2015 PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penelitian ini berangkat dari hasil observasi awal yang telah dilakukan peneliti di SMP Negeri 10 Bandung kelas VII-C selama 2 kali pertemuan pada mata pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia 0-6 tahun disebut juga sebagi usia kritis dalam rentang perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia 0-6 tahun disebut juga sebagi usia kritis dalam rentang perkembangan dan merupakan usia emas dalam proses perkembangan anak. Apabila pada masa tersebut anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan usia yang sangat baik bagi anak-anak untuk. mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Prof. Dr.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan usia yang sangat baik bagi anak-anak untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Prof. Dr. Mulyono Abdurrahman, ketua pendidikan
Lebih terperinciPERANAN ORANGTUA DALAM MENANAMKAN DISIPLIN ANAK USIA DINI. DAMAIWATY RAY Dosen PG PAUD FIP Unimed
PERANAN ORANGTUA DALAM MENANAMKAN DISIPLIN ANAK USIA DINI DAMAIWATY RAY Dosen PG PAUD FIP Unimed Email : damaiwaty@gmail.com ABSTRAK Salah satu aspek yang penting yang harus di bentuk dan dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 27, pendidikan merupakan hak setiap warga negara Indonesia dimana
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan pendidikan adalah upaya mewujudkan amanat Pembukaan UUD 1945, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan baik formal, informal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang dibutuhkan oleh setiap individu. Sejak lahir, setiap individu sudah membutuhkan layanan pendidikan. Secara formal, layanan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktif dalam upaya mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktif dalam upaya mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak adalah merupakan bagian dari keluarga yang secara sosial dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah merupakan bagian dari keluarga yang secara sosial dan psikolog tidak terlepas dari pembinaan dan pendidikan orangtua, masyarakat dan lembaga pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Anak merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa harus dijaga dan dipelihara karena dalam dirinya melekat harkat, martabat, dan hak-hak
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2
PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh: LILIS SUHARYANI A.520085055
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Kanak-Kanak merupakan bentuk layanan pendidikan bagi anak usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. datang, jika suatu bangsa memiliki sumber daya manusia yang berkualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun. Anak usia dini merupakan sumber daya manusia yang sangat penting dan berpotensi tinggi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembangunan karakter bangsa merupakan kebutuhan asasi dalam proses berbangsa dan bernegara. Secara eksplisit pendidikan karakter adalah amanat Undang-undang Nomor 23
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor unggulan yang berkontribusi sebesar 15,3 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2009. Pertimbangan lain yang menguatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak
Lebih terperinci2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu faktor utama dalam proses perkembangan peserta didik. Pendidikan juga sebagai sebuah upaya untuk mempersiapkan peserta didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di lingkungan formal atau sekolah bahasa sudah diajarkan sejak dini. Proses belajar mengajar dilakukan siswa dan guru di sekolah. Siswa mendapatkan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia merupakan pendidikan yang berlandaskan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang salah satunya adalah Peraturan Menteri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40 Bandung, terdapat beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran diantaranya kurangnya berpikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha atau kegiatan yang disengaja untuk membantu, membina, dan mengarahkan manusia mengembangkan segala kemampuannya yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak khususnya anak usia dini merupakan masa yang paling optimal untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan melakukan apapun untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan gerbang untuk membentuk karakter masyarakat yang dapat bersifat formal maupun non-formal. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
Lebih terperinci5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini berupaya menjawab masalah konflik peran pada Ibu bekerja yang baru pertama kali memiliki anak dan cara mereka mengatasinya. Dari penelitian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL ANAK DI DESA WONOSARI KECAMATAN KARANGANYAR
BAB IV ANALISIS PERANAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL ANAK DI DESA WONOSARI KECAMATAN KARANGANYAR Atas dasar hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab tiga, maka akan dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak pra sekolah yaitu anak dengan usia 4-6 tahun yang mengalami
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak pra sekolah yaitu anak dengan usia 4-6 tahun yang mengalami perubahan dari fase kehidupan sebelumnya. Masa anak prasekolah sering disebut dengan golden age atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
didik. 2 Tujuan pendidikan pada umumnya ialah menyediakan lingkungan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang dan nantinya dapat menjadi salah satu jembatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru di Sekolah Dasar merupakan guru yang sangat penting dan sangat berpengaruh bagi berkelanjutannya proses pendidikan yang akan di tempuh. Guru Sekolah Dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas perkembangan anak sangat ditentukan oleh pemberian stimulasi yang diperoleh anak harus sesuai dengan hakikat perkembangan anak pada usia dini. Anak-anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi. Dengan demikian nilai modal ( human capital ) suatu bangsa tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu bentuk investasi sumber daya manusia ( SDM ) yang lebih penting dari investasi modal fisik. Pendidikan memberikan sumbangan yang amat
Lebih terperinciPenitipan Anak), playgroup/ kelompok bermain dan juga termasuk TK.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, hal tersebut akan mendukung pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijalanan maupun ditempat-tempat umum lainnya (Huraerah, 2007).
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak jalanan di Indonesia mengalami peningkatan pesat dalam beberapa tahun belakangan. Seseorang bisa dikatakan anak jalanan apabila berumur dibawah 18 tahun, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Proses pendidikan akan selalu berhubungan dengan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses penambahan informasi dalam upaya membelajarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Lebih terperinci(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
PENERAPAN PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DENGAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA BANGUN RUANG SISI DATAR (Penelitian
Lebih terperinci