Rifanzi Chandra 1, Agus Setiawan 2, Ali Muqoddas 3

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rifanzi Chandra 1, Agus Setiawan 2, Ali Muqoddas 3"

Transkripsi

1 Perancangan Animasi 2D Tentang Pemanfaatan Gadget Sebagai Sarana Informasi Mengenai Pasangan Calon Kepala Daerah Dalam Upaya Mengurangi Angka Golput Pada Pilkada 2017 Design Of 2d Animation About The Use Of Gadget As A Meaning Of Information About District Head Candidate In Effort To Reduce `Golput` Numbers At Pilkada 2017 Rifanzi Chandra 1, Agus Setiawan 2, Ali Muqoddas 3 Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro,Semarang rifanzic@gmail.com 1, agus.setiawan@dsn.dinus.ac.id 2, ali.muqoddas@dsn.dinus.ac.id 3 Abstrak Pemilihan umum adalah salah satu bentuk indikasi stabil atau dinamisnya sebuah negara,dimana sekitar 2 % dari seluruh pemilih adalah pemilih pemula, dengan demikian jumlah pemilih pemula sangatlah besar.jika pemilih pemula dari awal telah mengambil sikap politik untuk golput, maka bukan hal yang tidak mungkin jika pada pemilihan mendatang akan melakukan sikap politik yang serupa. golput merupakan sikap politik yang tidak memberikan hak suaranya pada proses pemilihan. Dan jika hal itu terjadi dikhawatirkan akan mengganggu jalannya proses demokrasi di Indonesia.perkembangan teknologi dan informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat, ditandai dengan kemajuan pada bidang informasi dan teknologi,salah satunya adalah gadget, gadget merupakan barang canggih yang dapat menyajikan berbagai media berita, jejaring sosial, hobi, bahkan hiburan. Namun belum banyak para pemilih yang memanfaatkan gadget dalam mencari informasi seputar pemilihan umum. Pemerintah lewat KPU telah berupaya mengurangi angka golput namun kurang maksimal, ragam media yang dipilih dirasa kurang optimal. Maka dari itu dipilihlah media animasi dalam perancangan ini, karena Animasi merupakan satu bentuk presentasi bergambar yang paling menarik, yang berupa simulasi gambar bergerak yang menggambarkan perpindahan atau pergerakan suatu objek. Kata Kunci : Animasi, Gadget,Golput, Pemilihan umum, Abstract General election is one form of stable or dynamic indication of a country, where about 2% of all voters are beginner voters, thus the number of beginner voters is very large. If early voters from the beginning have taken a political stand for the golput, then it is not impossible if in the next election will perform a similar political stance. Golput is a political stance that does not give its voting rights in the election process. And if that happens it is feared will disrupt the process of democracy in Indonesia. The development of technology and information progressed very rapidly, marked by advances in the field of information and technology, One of them is a gadget, gadgets are sophisticated goods that can present various news media, social networking, hobbies. But not many voters are using gadgets to find information about elections. The government through KPU has tried to reduce the number of golput but less than the maximum, the variety of selected media is considered less than optimal. Therefore animation is chosen in this design, because Animation is a form of pictorial presentation of the most interesting, which is a simulation of moving images that describe the movement or movement of an object. Keywords: Animation, Election, Gadget, Golput 1

2 I. PENDAHULUAN Pemilihan umum adalah salah satu bentuk indikasi stabil atau dinamisnya sebuah negara. Menurut UU No. 32 Tahun 2004 Pasal 18 ayat (4) UUD 1945 yang menentukan bahwa Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis. Namun seiring berjalannya waktu ternyata proses pemilihan secara langsung menyisakan beragam persoalan bahkan pemilihan umum secara langsung ikut serta menambah beban politik, sosial bahkan finansial bangsa ini, karena proses pemilihan umum secara langsung memakan banyak anggaran negara dan dinilai terlalu boros (Nopyandri, 2014). Pemilih pemula mempunyai peranan yang penting karena sebanyak 2 % dari seluruh pemilih adalah pemilih pemula, dengan demikian jumlah pemilih pemula sangatlah besar, Jika pemilih pemula dari awal telah mengambil sikap politik untuk golput, maka bukan hal yang tidak mungkin jika pada pemilihan mendatang akan melakukan sikap politik yang serupa. Dan jika hal itu terjadi dikhawatirkan akan mengganggu jalannya proses demokrasi di Indonesia. Perkembangan teknologi dan informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat, ditandai dengan kemajuan pada bidang informasi dan teknologi, Salah satu produk dari inovasi kecanggihan teknologi adalah gadget, gadget merupakan barang canggih yang dapat menyajikan berbagai media berita, jejaring sosial, hobi, bahkan hiburan. (Fajrin, 2015). Upaya pemerintah dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) selama ini telah melakukan sosialisasi dengan menggunakan beberapa macam media diantaranya yaitu poster dan maskot sesuai data yang telah diperoleh, namun hal itu tidak mempengaruhi masyarakat secara signifikan hal ini sesuai data pada pemilu 2014 yang dimana jumlah pemilih yang golput masih sama besarnya yaitu sekitar 29% jika dibandingkan dengan pemilu tahun Hal inilah yang menjadi alasan penulis untuk membuat suatu alternatif media yang baru dan harapannya media yang baru dapat tepat sasaran dan pesan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Animasi merupakan satu bentuk presentasi bergambar yang paling menarik, yang berupa simulasi gambar bergerak yang menggambarkan perpindahan atau pergerakan suatu objek. (Mayer dan Moreno, 2002). Maka dari itu dipilihlah media animasi dalam proses perancangan ini, diharapkan kedepannya dapat membantu dalam meningkatkan tingkat kesadaran dan efisiensi masyarakat dalam perannya memberikan hak suara pada pilkada 2017 Provinsi Jawa Tengah. II. TINJAUAN PUSTAKA Teori Perancangan Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah- masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik (Al-Bahra Bin Ladjamudi, 2005). Sedangkan menurut (Soetedjo, 1991) Perancangan adalah aktifitas kreatifitas menuju sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada sebelumnya. Sedangkan menurut (Ginty, 1991) ada beberapa pengertian tentang perancangan, yaitu : Perancangan merupakan suatu proses tiga bagian yaitu keadaan semula, proses transformasi, keadaan kemudian proses sintesa kondisi awal transformasi pemecahan permasalahan usaha dan kreasi masalah yang berwujud nyata. 1. Mengubah sesuatu yang ada menjadi sesuatu yang lebih baik. 2. Perancangan meliputi fungsi mengidentifikasi masalah menggunakan metodemetode dan melakukan sintesa. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa 2

3 perancangan merupakan suatu sistem yang baru untuk menyelesaikan permasalahan dari perusahaan setelah melakukan suatu penelitian agar permasalahan dapat terpecahkan. Teori Animasi Menurut Bambi dalam bukunya Nganimasi Bareng Mas Be Animasi berasal dari kata to animate yang artinya membuat seolah-olah hidup dan bergerak. Pengertian lain dari animasi yaitu sebuah film yang dihasilkan dari susunan gambar diam yang diletakkan sedemikan rupa sehingga mata kita menangkap gambar tersebut seolah-olah bergerak dan dapat bercerita. a. Animasi 2D (Dua Dimensi) Animasi 2D adalah teknik animasi yang dimana hasil dari output akan terlihat flat dan terlihat kurang nyata karena dalam animasi jenis ini hanya terdapat 2 sumbu axis saja yaitu X dan Y. Dalam proses pembuatannya, secara klasik animasi ini digambar satu persatu dimulai dari membuat keyframe (gambar kunci) yang kemudian diantaaranya terdapat inbetween. b. Animasi 3D (Tiga Dimensi) Animasi 3D adalah teknik animasi yang dimana hasil dari output akan terlihat lebih nyata karena dalam animasi jenis ini terdapat 3 sumbu axis yaitu X, Y dan Z. Pada umumnya jenis animasi ini sudah diproduksi secara digital, mulai dari modelling karakter, pemberian material dan teksture, riggingatau penulangan hingga proses animasi itu sendiri serta pembuatan background dibuat dengan menggunakan komputer, hanya sketsa atau desain karakter yang biasanya masih manual. 12 Prinsip Animasi Frank Thomas dan Ollie Johnston dalam buku The Illusion of Life: Disney Animation (Thomas & Johnston, 1995)mengemukakan 12 prinsip dasar animasi yang mendasar yaitu antara lain : 1. Squash & Stretch Squash & Stretch jika diterjemahkan kedalam bahasa indonesia berarti pengkerutan dan peregangan. Sehingga jika diterapkan kedalam animasi akan terlihat lentur dan seolah-olah memiliki bobot serta membuat animasi terlihat lebih dinamis. 2. Anticipation Anticipation jika diterjemahkan kedalam bahasa indonesia berarti antisipasi. Dalam animasi, prinsip ini merupakan gerakan awalan atau ancang-ancang sebelum melakukan gerakan aksi. 3. Staging Staging merupakan pengaturan komposisi objek dengan lingkungan dan memiliki peran untuk mendukung suasana dari sebuah adegan. 3

4 4. Straight Ahead Action & Pose to Pose Straight Ahead Action merupakan proses dimana seorang animator membuat animasi secara linear tanpa menggunakan keyframe (gambar kunci)keunggulan teknik ini menghasilkan animasi yang lebih natural, sedangkan Pose to Pose dibuat dengan menggunakan keyframe dimana hasilnya terkesan kaku, namun jika digunakan dalam team teknik ini lebih efisien karena tidak terpacu oleh satu orang animator saja sehingga cocok untuk produksi animasi dalam jumlah scene yang banyak. 5. Follow Through & Overlapping Action Follow Through merupakan reaksi dari pergerakan aksi yang dilakukan sebelumnya, sedangkan Overlapping Action adalah pergerakan yang saling silang. 6. Slow In & Slow Out Slow In & Slow Out menitikberatkan pada akselerasi dan deselerasi dalam sebuah gerakan. Slow In adalah gerakan yang diawali dari lambat lalu menjadi cepat, sedangkan Slow Out diawali dari cepat lalu menjadi lambat. 7. Arcs Arcs berarti lengkungan dimana teknik ini merupakan dasar dalam membuat sebuah pergerakan, sehingga pola lengkungan yang telah dibuat akan menghasilkan animasi yang lebih dinamis. 8. Secondary Action Secondary Action adalah gerakan tambahan pada suatu objek sehingga animasi yang dihasilkan akan terlihat lebih hidup dan lebih realistis. 9. Timing & Spacing Timing & Spacing adalah prinsip dasar yang berhubungan dengan waktu, dimana Timing merupakan pengaturan waktu sebuah pergerakan sehingga menghasilkan gerakan yang sesuai, sedangkan Spacing adalah penentuan cepat lambat suatu gerakan. 10. Exaggeration Exaggeration adalah pergerakan yang dibuat secara dilebih-lebihkan untuk mengahsilkan animasi yang lebih komunikatif dan ekspresif. 11. Solid Drawing Solid Drawing adalah dasar utama sebuah animasi terutama dalam animasi klasik yang memiliki peran penting untuk kepekaan seorang animator dalam mengatur banyak aspek diantaranya anatomi, komposisi, pencahayaan, dll dari menggambar. 12. Appeal Appeal adalah daya tarik sebuah objek atau karakter dalam suatu animasi yang dapat menarik perhatian penonton sehingga menjadi pesan serta kesan yang menarik. Teori Storyboard Menurut buku ajar Animasi 2D yang diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan Dan Kebudayan Republik Indonesia pada tahun 2013, pengertian storyboard secara harfiah berarti dasar cerita, dalam perkembanganya storyboard diartikan sebagai cerita bergambar dari gambar sketsa yang digunakan sebagai alat perencanaan untuk menunjukkan secara visual 4

5 bagaimana aksi dari sebuah cerita berlangsung, dan akan menjadi dasar dari kelangsungan keseluruhan dari cerita nantinya. Dalam pengertian yang lain storyboard adalah serangkaian sketsa dibuat berbentuk persegi panjang yang menggambarkan suatu urutan (alur cerita) elemen-elemen yang diusulkan untuk aplikasi multimedia (animasi, film, game, dll). Storyboard menggabungkan alat bantu narasi (skenario) dan visual pada selembar kertas sehingga naskah (skenario) dan visual menjadi terkoordinasi. Dalam kata lain storyboard dapat diartikan sebagai alat perencanaan yang menggambarkan urutan kejadian berupa kumpulan gambar dalam sketsa sederhana. Mengapa Perlu Storyboard? Storyboard berperan menjadi gambaran dasar dari sebuah produk yang akan kita bangun berikutnya, ini merupakan pedoman rancangan dari apa yang akan kita bangun (animasi, film, game, dll). Pada awalnya storyboard merupakan kumpulan dari kertas gambar yang berisi rangkaian-rangkaian kejadian dalam sebuah produksi film, termasuk film animasi. Hal ini akan menjadi kerangka dasar bagi sutradara atau pembuat skenario tentang bagaimana sebuah film seharusnya berjalan. III. METODE 1. Metode Penelitian Pada perancangan animasi ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pendekatan dengan penelitian kualitatif digunakan dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari kondisi masyarakat tentang tingginya angka golput. 2. Sumber Data Seluruh data yang diperoleh pada perancangan animasi ini merupakan hasil studi pustaka dan observasi diantaranya melalui buku, jurnal penelitian, jurnal mahasiswa, serta sumber internet dari website resmi, dimana seluruh data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. 3. Sitematika Perancangan Perancangan animasi ini dimulai dari penentuan permasalahan,terkait dengan isu yang membuat kegelisahan di masyarakat, kemudiandilanjutkan dengan penentuan tujuan perancangan. Setelah menemukan tujuanperancangan, maka dilakukan identifikasi data-data permasalahan yang berhubungan dengan tema yang diangkat. Data yang dibutuhkan adalah datayang diambil melalui metode pengumpulan data yaitupengumpulan teori-teori yang berhubungan dengan perancangananimasi dan permasalahan yang diangkat. IV. HASIL PEMBAHASAN Identifikasi Pemilihan Umum Pemilihan umum mempunyai esensi sebagai sarana demokrasi untuk menciptakan sistem kekuasaan negara yang pada dasarnya lahir dari bawah menurut kehendak rakyat sehingga terbentuk kekuasaan negara yang benar-benar memancarkan ke bawah sebagai suatu kewibawaan sesuai dengan keinginan rakyat, oleh rakyat, menurut sistem permusyawaratan dan perwakilan. Pada hakekatnya, pemilihan umum adalah pengakuan dan perwujudan dari hak-hak politik rakyat dan 5

6 sekaligus merupakan pendelegasian hak-hak tersebut oleh rakyat kepada wakilwakilnya untuk menjalankan pemerintahan. Jika dilihat dari kacamata demokrasi, tujuan pemilu adalah kembali berpegang pada prinsip kebijaksanaan yang demokratis, yaitu menjamin kepentingan semua golongan masyarakat. Untuk itu, tujuan pemilu harus dinyatakan dalam fungsi-fungsi utama pemilu yaitu: 1) membentuk pemerintahan perwakilan lewat partai politik pemenang pemilu; 2) Menentukan wakil rakyat di lembaga perwakilan rakyat; 3) pergantian atau pengukuran elit penguasa (Asfar, 2006: 3) Golput Golput (golongan putih) adalah sekelompok orang yang tidak ikut serta dalam proses pemilihan dan tidak memberikan hak suaranya dalam pemilihan. Untuk itu, ada sekelompok orang yang sudah sejak awal tidak mau didaftarkan dirinya sebagai pemilih sehingga tahapan Pemilu ini tidak diikutinya. Namun demikian, ada juga sekelompok orang yang sudah terdaftar sebagai pemilih namun mereka tidak menggunakan hak pilihnya pada hari pemungutan suara (Pahmi, 2010). Golput dilatarbelakangi oleh berbagai alasan, antara lain: 1. Adanya kejenuhan masyarakat dengan banyaknya pemilihan umum, mulai dari legislatif, presiden, kepala daerah gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, dan pemilihan kepala desa sehingga masyarakat merasa proses tersebut membosankan. 2. Pemilihan umum tidak serta merta dirasakan oleh masyarakat, karena selama ini dari proses tersebut tidak berdampak apa-apa kepada mereka. Sehingga mereka beranggapan bahwa ikut serta ataupun tidak sama saja. 3. Hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap politisi apalagi dengan mereka yang suka mengobral janji-janji politik dan kebanyakan dari mereka yang terpilih lupa akan janji-janji politiknya semasa kampanye. 4. Kebutaan politik, yaitu kurangnya pengetahuan pemilih terhadap sistem pemilu sehingga para pemilih kebingungan dan tidak mengetahui mekanisme pemilihan umum secara benar dan pada akhirnya mereka tidak bisa menyalurkan haknya dalam pemilihan. 5. Sistem pemilu yang ruwet, tidak mudahnya sistem pemilu menyebabkan masyarakat atau pemilih merasa tidak perlu untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilihan umum. 6

7 ,4 29,3 29,1 5 10, Pra Produksi Tujuan dan Strategi Komunikasi Golput Gambar 4.1 Grafik angka golput Tujuan dari perancangan animasi ini adalah untuk mengedukasi masyarakat dalam pentingnya memberikan hak suara, karena hak suara mereka sangat penting bagi kemajuan daerahnya kedepan, serta perancangan ini bertujuan untuk memberi wawasan kepada masyarakat tentang pemanfaatan gadget secara maksimal untuk mengetahui latar belakang atau profil dari calon kepala daerahnya sehingga masyarakat lebih yakin untuk memilih dan memberikan hak suaranya pada pemilihan kepala daerah 2017 yang diadakan serentak di Provinsi Jawa Tengah, adapun strategi perancangan animasi ini adalah sebagai berikut : a) Serial Animasi Kas Udin adalah serial animasi yang gaya desainnya dibuat seperti serial animasi Bang One yang tayang di TVOne dimana setiap serialnya bermuatan konten berupa kritik dan saran dalam bahasa yang tegas, jelas dan agak menyindir. b) Alur cerita pada episode pilkada serentak ini penulis menggunakan alur maju. Tujuan Media dan Kreatif Tujuan penulis menggunakan media animasi adalah menurut (Mayer dan Moreno, 2002) Animasi merupakan satu bentuk presentasi bergambar yang paling menarik, yang berupa simulasi gambar bergerak yang menggambarkan perpindahan atau pergerakan suatu objek.dan dalam perancangan ini diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan tingkat kesadaran dan efisiensi masyarakat dalam perannya memberikan hak suara pada pilkada serentak 2017 Provinsi Jawa Tengah. Dalam animasi terdapat sosok karakter yang namanya dijadikan judul serial yaitu bernama Kas Udin. Bagi penulis kehadirannya dalam serial animasi ini merupakan suatu bentuk pemikiran yang bijak dimana setiap scene yang 7

8 diperankannya sangat kritis dan tidak jarang sosoknya menjadi karakter yang patut diteladani di dalam berpikir dan menyampaikan pendapatnya. Sasaran Khalayak a) Geografis - Daerah : Jawa tengah. b) Demografis - Usia : 17 tahun ke atas - Jenis Kelamin : Pria dan wanita - Pendidikan : Pelajar, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya. c) Psikografis Target audience pada perancangan ini di tunjukan kepada masyarakat kota Semarang, khususnya yang belum mengerti akan pentingnya fungsi gadget dalam hubungannya dengan memberikan hak suara pada pilkada serentak Program Tayangan Program tayangan serial animasi Kas Udin rata-rata berdurasi sekitar 1 hingga 2 menit dan terdapat batasan yang menyesuaikan tema pada hari itu, jadi jika diluar tema pada hari atau minggu tersebut maka satu episode dari serial animasi kas uding sudah tidak efektif atau kadaluwarsa Studi Visual Karakter Gambar 4.2 Sintesis karakter kas udin 8

9 1. Pakaian Gambar 4.3 Seragam karyawan tvku Pemilihan warna pakaian disesuaikan dengan seragam identitas TVKU sebagai perwakilan. 2. Rambut Gambar 4.4 Rambut kliwir Sosok kas udin merupakan sosok imajiner, sehingga penggambarannya menggunakan pendekatan visual yang dapat diterima semua kalangan baik itu anak kecil sekalipun. dan itulah alasan mengapa rambutnya digambarkan sedemikian rupa. 3. Blangkon Gambar 4.5 Blangkon Blangkon merupakan pakaian adat khas jawa yang berupa topi, Pengaplikasiannya kedalam karakter kas udin merupakan identitas ataupun ciri khas, bahwasannya kas udin merupakan orang jawa. 4. Kacamata Gambar 4.6 Kacamata Karakter orang yang memakai kacamata biasanya adalah orang yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, intelektual dan berwawasan luas. Hal inilah yang ingin ditonjolkan pada karakter kas udin yang notabene dia adalah seorang reporter yang dituntut untuk memiliki pemikiran yang kritis dan logis. 9

10 5. Nama Nama kas udin diambil dari kata Kas dan Udin dimana arti dari nama Kas merupakan sapaan orang semarangan terhadap seorang laki-laki, sedangkan nama Udin merupakan perwakilan dari Udinus. Outline Garis besar cerita pada serial animasi kas udin pada episode pilkada serentak ini adalah ketika seorang pemuda calon pemilih bingung terhadap pilihannya kepada para calon kepala daerah yang mulai memaparkan visi dan misi mereka masing-masing, dan saking bingunnya pemuda tersebut sempat berpikir untuk tidak memberikan hak suaranya (golput), namun setelah itu muncullah kas udin yang memberikan pendapat dan sarannya kepada pemuda tersebut, kemudian pemuda tersebut memanfaatkan gadgetnya dan mencari informasi seputar calon kepala daerahnya nanti. Dan pada akhirnya pemuda tersebut mengurungkan niatnya untuk golput dan memberikan hak suaranya yang ditemani kas udin. Pendekatan Visual a) Menggunakan teknik animasi 2D jadi pergerakan kamera, angle kamera menjadi terbatas, b) Menggunakan gaya visual kartun dengan teknik pewarnaan soft shading Storyline Garis besar cerita pada serial animasi kas udin pada episode pilkada serentak ini adalah ketika seorang pemuda calon pemilih bingung terhadap pilihannya kepada para calon kepala daerah yang mulai memaparkan visi dan misi mereka masing-masing, dan saking bingunnya pemuda tersebut sempat berpikir untuk tidak memberikan hak suaranya (golput), namun setelah itu muncullah kas udin yang memberikan pendapat dan sarannya kepada pemuda tersebut, kemudian pemuda tersebut memanfaatkan gadgetnya dan mencari informasi seputar calon kepala daerahnya nanti. Dan pada akhirnya pemuda tersebut mengurungkan niatnya untuk golput dan memberikan hak suaranya yang ditemani kas udin. Sketsa Desain Karakter Gambar 4.7 Sketsa desain karakter 10

11 Background Gambar 4.8 Desain background Hasil Akhir Gambar 4.9 Screenshot adegan animasi 11

12 V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Golput bukanlah sebuah pilihan maupun solusi yang terbaik dalam mengambil sikap dalam pemilihan umum, namun pada dasarnya golput timbul akibat kurangnya informasi serta kurang dewasanya pemilih dalam mengetahui latar belakang calon kepala daerah yang akan dipilih. Hal ini dikarenakan sebagian dari mereka belum secara maksimal memanfaatkan fungsi gadget mereka yang sebenarnya dapat difungsikan sebagai sarana penggalian informasi seputar calon kepala daerah yang akan mereka pilih, karena tidak dapat dipungkiri di era globalisasi sepertinya informasi apa saja dapat dengan mudah diakses. Saran Pemerintah dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah melakukan berbagai macam kampanye serta sosialisasi kepada masyarakat, namun dari hasil yang didapat usaha tersebut masih belum cukup maksimal di dalam usahanya mengurangi angka golput, seharusnya pemertintah dapat mengkampanyekan serta mensosialisasikan gerakan anti golput dengan mengaplikasikannya kedalam berbagi media lainnya seperti animasi dan media lainnya sehingga tidak monoton dan membosankan. UCAPAN TERIMA KASIH Alhamdulillah. Puji syukur kepada Allah SWT atas segala berkat yang telah diberikan-nya, sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Allah SWT, atas kesehatan, kekuatan dan perlindungan yang telah diberikan, serta atas semua rencana Allah pada penulis yang terbaik 2. Kedua orang tua Penulis, Bapak dan Ibu, yang senantiasa mengirim doa dan memberikan dukungan. 3. Bapak Agus Setiawan, M.Sn. selaku Pembimbing 1 telah meluangkan waktu dan tenaga untuk memberi banyak opini, kritik dan saran dalam pembuatan Tugas Akhir ini. 4. Bapak Ali Muqoddas, S.Sn, M.Kom. selaku Pembimbing 2 yang juga telah meluangkan waktu dan tenaga untuk untuk memberi banyak opini, kritik dan saran dalam pembuatan Tugas Akhir ini. 5. Keluarga penulis Hendra Permana Putra dan Prizka Rahmawati yang senantiasa memberi doa dan dukungan sepenuhnya. 6. Remaja Masjid Baitu Shiddiq yang senantiasa mengirim doa dan memberikan dukungan. 7. Teman Seperjuangan Divisi Animasi, Ardhi Maulia Ashari, Muhamad Fadli dan Indrawanto atas dukungan, ide, waktu, cerita, motivasi dan menjadi sahabat terbaik. 8. TVKU selaku perusahaan yang telah memberikan kesempatan untuk merasakan industri kerja dan karyawan-karyawan TVKU yang telah memberikan wawasan dan ilmu yang baru. 9. Serta pihak-pihak terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu Penulis menyadari laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca akan sangat bermanfaat bagi penulis. 12

13 Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat untuk penulisan tugas akhir penulis nantinya dan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Salam kreatif. DAFTAR PUSTAKA Asfar, Muhammad Pemilu dan perilaku Memilih Surabaya: Pustaka Eureka. Fajrin, O. R. (2015). Hubungan Tingkat Penggunaan Teknologi Mobile Gadget. Jurnal idea societa, vol 2 no 6. Ladjamudin, Al-Bahra Bin Analisis dan Desain Sistem Informasi. Jakarta: Graha Ilmu. Mayer, R.E., & Moreno, R. (2002). Animation as an Aid to Multimedia Learning. Educational Psychology Review. Nopyandri. (2014). Pemilihan Kepala Daerah yang Demokratis. Jurnal Ilmu Hukum, Volume 2 No. 2. Rinjani, R. (2014). Studi Tentang Golongan Putih (Golput). Jurnal Ilmu Pemerintah, Soetedjo, B. Ginty, Mc. (1991).Pengantar Arsitektur. Perencanaan dan Perancangan Dalam Arsitektur. Sy, Pahmi Politik Pencitraan. Jakarta: Gaung Persada Press. Thomas Frank & Ollie Johnston The Illusion of Life: Disney Animation 13

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) 3.1 METODE PERANCANGAN 3.1.1 Metode Pengumpulan Data a. Studi Literatur Merupakan jenis metode studi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang

Lebih terperinci

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Data Berkaitan Fungsi Produk Rancangan 1. Animasi Menurut Vaughan (2004), animasi adalah usaha untuk membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi merupakan

Lebih terperinci

12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN. Matakuliah Dasar Animasi

12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN. Matakuliah Dasar Animasi 12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN Matakuliah Dasar Animasi Oleh: 1. Bayu Sedono 702012601 2. Dany Caesar 692013004 3. Rex Fritz Sidupa 682012027 4. Andrie Adriansyah 692012058 Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing

1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing 12 Prinsip Animasi Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang hidup. Ke-12

Lebih terperinci

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan )

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Film animasi merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Animasi dapat dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial.

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial. 20 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori. A. Teori Animasi Prinsip Animasi: 12 prinsip animasi dibuat dibuat di awal tahun 1930an oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk mendapatkan pesan yang hendak disampaikan. Seseorang yang sedang membaca berarti berarti

Lebih terperinci

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi 3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi a. Tujuan Pembelajaran. Setelah mengikuti kegiatan belajar 3 diharapkan siswa dapat: Mengetahui12 Jenis Prinsip prinsip Animasi Memahami Prinsip Squash

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA Muhamad Maladz Adli NIM 1400082033 PROGRAM STUDI D-3 ANIMASI JURUSAN TELEVISI FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI

Lebih terperinci

Pengertian Animasi. Jean Ann Wright

Pengertian Animasi. Jean Ann Wright ANIMASI 2D Pengertian Animasi Jean Ann Wright Kata animate berasal dari kata kerja Latin animare, yang berarti membuat jadi hidup atau mengisi dengan nafas. Pada animasi kita benar-benar bisa merestrukturisasi

Lebih terperinci

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Animasi Pipeline A. Pengertian Tahapan proses animasi (Animation pipeline) Adalah prosedur atau langkah langkah yang harus dijalani seorang animator ketika membuat

Lebih terperinci

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 1 PENDAHULUAN. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 1 PENDAHULUAN. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. AKTING UNTUK ANIMASI Sesi 1 PENDAHULUAN Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. 1 Sejarah Animasi Sudah ada semenjak 15.000 tahun yang lalu, dengan ditemukannya lukisan bergambar pada dinding gua zaman

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PEMBAHASAN

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PEMBAHASAN BAB V PEMBAHASAN Produksi karya KARTA & LOBANG, merupakan sebuah film animasi yang dirancang dengan melalui banyak proses pengembangan ide kreatif mulai dari karakter, cerita hingga concept art dibangun.

Lebih terperinci

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana 10.12.4890 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Prinsip Dasar Film Animasi Prinsip-Prinsip dasar Animasi yang disebut juga Principal of Animation merupakan teknik mendasar dari animasi yang di kembangkan

Lebih terperinci

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Motion Graphic di indonesia saat ini cukup mengalami perkembangan, hal tersebut terlihat dari maraknya penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November 2016, TVKU sebagai televisi edukasi memberikan informasi yang berkaitan dengan guru melalui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D dengan menggunakan background matte painting tentang anak pecandu video game. Dalam proses pembuatannya diperlukan teori-teori pendukung. Berikut

Lebih terperinci

Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas Untuk Anak Usia 5-7 Tahun. Elianda Mardi L

Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas Untuk Anak Usia 5-7 Tahun. Elianda Mardi L Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas Untuk Anak Usia 5-7 Tahun. Elianda Mardi L 3404100122 Penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan antara lain 91% disebabkan oleh faktor manusia,

Lebih terperinci

Perancangan Komunikasi Visual Animasi Serial "Dark Blood (Princess Odyssey)"

Perancangan Komunikasi Visual Animasi Serial Dark Blood (Princess Odyssey) Perancangan Komunikasi Visual Animasi Serial "Dark Blood (Princess Odyssey)" TUGAS AKHIR Oleh Gindu Siswo Kartapati / 1100011945 Kelas : 08 PDU Universitas Bina Nusantara Jakarta 2012 2012 Perancangan

Lebih terperinci

PENERAPAN PRINSIP ANIMASI DALAM PEMBUATAN ANIMASI 2 DIMENSI BERDASARKAN CERITA KOMIK R.

PENERAPAN PRINSIP ANIMASI DALAM PEMBUATAN ANIMASI 2 DIMENSI BERDASARKAN CERITA KOMIK R. PENERAPAN PRINSIP ANIMASI DALAM PEMBUATAN ANIMASI 2 DIMENSI BERDASARKAN CERITA KOMIK R. Yadi Rakhman Alamsyah, Citra Cynthia Agustriani Konsentrasi Multimedia & Desain Grafis, Program Studi Manajemen Informatika,

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI "METODE FITNESS DI RUMAH"

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI METODE FITNESS DI RUMAH PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI "METODE FITNESS DI RUMAH" Christian Lie Binus University, Jl. K H. Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat 11480, 021 534 5830 luckycharm.lie@gmail.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK MACAN PEREDAM BAHAYA TUGAS AKHIR. Oleh. Erwin Janssen / Kelas : 08 PDU

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK MACAN PEREDAM BAHAYA TUGAS AKHIR. Oleh. Erwin Janssen / Kelas : 08 PDU PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK MACAN PEREDAM BAHAYA TUGAS AKHIR Oleh Erwin Janssen / 1200976655 Kelas : 08 PDU Universitas Bina Nusantara Jakarta 2012 PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK CAPTAIN SUGENG

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK CAPTAIN SUGENG PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK CAPTAIN SUGENG Gunawan Universitas Bina Nusantara, Jl. K H. Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat 11480, 021 534 5830 gunawan.leman@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Film animasi merupakan salah satu media hiburan berbasis audio visual yang cukup efektif dan efisien untuk mengenalkan dan menyampaikan sebuah pesan kepada masyarakat

Lebih terperinci

PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION. Naskah Publikasi

PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION. Naskah Publikasi PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION Naskah Publikasi diajukan oleh Kholis Fathoni Avrianto 05.12.1114 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Animisme: kepercayaan akan benda yang memiliki jiwa. Anticipation: antisipasi;lihat prinsip animasi

DAFTAR ISTILAH. Animisme: kepercayaan akan benda yang memiliki jiwa. Anticipation: antisipasi;lihat prinsip animasi 95 A DAFTAR ISTILAH Action : aksi Animasi: ilusi gerak Animisme: kepercayaan akan benda yang memiliki jiwa Anticipation: antisipasi;lihat prinsip animasi Appeal: daya tarik; lihat prinsip animasi Astral

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN ANIMASI

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN ANIMASI KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN ANIMASI No 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Memahami karakteristik

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 2.1 Animasi Adab Berpakaian Sumber : Youtube Selama ini animasi 2D berbasis bitmap dengan konten adab - adab Islami yang beredar memiliki alur cerita yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1 Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1 Nama Mata Kuliah : 3D Animasi Arsitektur Kode Mata Kuliah : - Program Studi : Teknik Arsitektur Dosen : Apiet Rusdiyana, ST SMT/Jml SKS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid 2.1 Definisi Film BAB II LANDASAN TEORI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan teori 4.1.1 Teori Prinsip Animasi Kata animasi berasal dari kata animate, yang berarti membuat obyek mati seolah-olah menjadi hidup dan mempunyai nyawa. Dua animator professional

Lebih terperinci

PEMBUATAN ANIMASI 2D BELAJAR HIRAGANA DENGAN PENDEKATAN PRINSIP ANIMASI POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh El Johan Kristama

PEMBUATAN ANIMASI 2D BELAJAR HIRAGANA DENGAN PENDEKATAN PRINSIP ANIMASI POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh El Johan Kristama PEMBUATAN ANIMASI 2D BELAJAR HIRAGANA DENGAN PENDEKATAN PRINSIP ANIMASI POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh El Johan Kristama 09.11.2906 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

Perancangan Videoklip Animasi 2D pada Lagu Berjudul Empat Satu Karya Frau

Perancangan Videoklip Animasi 2D pada Lagu Berjudul Empat Satu Karya Frau Konsep Pengantar Karya Tugas Akhir Perancangan Videoklip Animasi 2D pada Lagu Berjudul Empat Satu Karya Frau Oleh : TYAS WIDYALOKA C0709074 JURUSAN S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI 2D SI ACENG DALAM PENGAMALAN DASA DARMA PRAMUKA EPISODE RELA MENOLONG DAN TABAH

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI 2D SI ACENG DALAM PENGAMALAN DASA DARMA PRAMUKA EPISODE RELA MENOLONG DAN TABAH LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI 2D SI ACENG DALAM PENGAMALAN DASA DARMA PRAMUKA EPISODE RELA MENOLONG DAN TABAH Dimas Eri Eka Prabowo NIM 1400089033 PROGRAM STUDI D-3

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI SEBAGAI MEDIA PROMOSI MENGGUNAKAN 3D MAX 2009 DAN ARCHICAD 13 PADA PERUMAHAN GRIYA ABDI KENCANA

ANALISIS DAN PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI SEBAGAI MEDIA PROMOSI MENGGUNAKAN 3D MAX 2009 DAN ARCHICAD 13 PADA PERUMAHAN GRIYA ABDI KENCANA ANALISIS DAN PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI SEBAGAI MEDIA PROMOSI MENGGUNAKAN 3D MAX 2009 DAN ARCHICAD 13 PADA PERUMAHAN GRIYA ABDI KENCANA Oleh : Rangga Bagus P. Teknik Informatika, STMIK Amikom Purwokerto

Lebih terperinci

PENGGABUNGAN ANIMASI 2D DAN VIDEO DENGAN TEKNIK ROTOSCOPING MENGGUNAKAN TOON BOOM HARMONY. Naskah Publikasi. diajukan oleh Catur Arrahman

PENGGABUNGAN ANIMASI 2D DAN VIDEO DENGAN TEKNIK ROTOSCOPING MENGGUNAKAN TOON BOOM HARMONY. Naskah Publikasi. diajukan oleh Catur Arrahman PENGGABUNGAN ANIMASI 2D DAN VIDEO DENGAN TEKNIK ROTOSCOPING MENGGUNAKAN TOON BOOM HARMONY Naskah Publikasi diajukan oleh Catur Arrahman 06.11.1170 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI BAHASA DAERAH TERANCAM PUNAH

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI BAHASA DAERAH TERANCAM PUNAH PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI BAHASA DAERAH TERANCAM PUNAH Achmad Arasy Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan no.9, Kemanggisan, Jakarta Barat 11480 flashblue12@yahoo.com Arik Kurnianto,

Lebih terperinci

UKA 2015 MATA PELAJARAN / PROGRAM KEAHLIAN ANIMASI

UKA 2015 MATA PELAJARAN / PROGRAM KEAHLIAN ANIMASI UKA 2015 MATA PELAJARAN / PROGRAM KEAHLIAN ANIMASI Kompetensi Utama Kompetensi Inti Standar Kompetensi Guru 1A Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,moral, spiritual, sosial,

Lebih terperinci

Algoritma Dasar Animasi. While (not done) { hapus_layar(); gambar_frame_ke(i); delay(n); i = i + 1; }

Algoritma Dasar Animasi. While (not done) { hapus_layar(); gambar_frame_ke(i); delay(n); i = i + 1; } Animasi Animasi Teknik untuk membuat gambar bergerak buatan Berbeda dengan video yang merupakan rekaman dari kejadian di dunia nyata Animasi sepenuhnya buatan manusia Animasi pada dasarnya adalah penampilan

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D PIRANHA SEBAGAI MEDIA HIBURAN YANG MENDIDIK NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D PIRANHA SEBAGAI MEDIA HIBURAN YANG MENDIDIK NASKAH PUBLIKASI PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D PIRANHA SEBAGAI MEDIA HIBURAN YANG MENDIDIK NASKAH PUBLIKASI disusun oleh Ana Rohana 10.11.3961 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM KARTUN AIR SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI PDAM KLATEN NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN FILM KARTUN AIR SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI PDAM KLATEN NASKAH PUBLIKASI PEMBUATAN FILM KARTUN AIR SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI PDAM KLATEN NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Asep Rudi Cahyanto 09.11.2710 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA KOMPETENSI

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILM KARTUN 2D SPORTIF MENGGUNAKAN TEKNIK ANIMASI TERBATAS NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN FILM KARTUN 2D SPORTIF MENGGUNAKAN TEKNIK ANIMASI TERBATAS NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN FILM KARTUN 2D SPORTIF MENGGUNAKAN TEKNIK ANIMASI TERBATAS NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Yudhin Purba Tanjung 10.21.0524 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PENCIPTAAN FILM ANIMASI TANPA DIALOG DAILY LIFE WITH CAT

PENCIPTAAN FILM ANIMASI TANPA DIALOG DAILY LIFE WITH CAT PENCIPTAAN FILM ANIMASI TANPA DIALOG DAILY LIFE WITH CAT TUGAS AKHIR untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi D-3 Animasi Disusun oleh: YADIKA ALIYUDIEN NIM 1300053033

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat. Selain itu pemilu

Lebih terperinci

Tabel 3-1 Kerangka Tugas Akhir. Studi Literatur. Pra Produksi

Tabel 3-1 Kerangka Tugas Akhir. Studi Literatur. Pra Produksi BAB 3 SKEMA PENELITIAN Bab Analisis dan Perancangan ini mengungkap data-data yang telah diperoleh penulis dalam pelaksanaan Tugas Akhir baik secara langsung maupun tidak langsung, yang kemudian diolah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partisipasi politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan negara demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam hubungannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak reformasi telah

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. melatih animator untuk lebih cepat dan lebih baik. Ada pun 12 prinsip animasi tersebut adalah:

BAB 4 KONSEP DESAIN. melatih animator untuk lebih cepat dan lebih baik. Ada pun 12 prinsip animasi tersebut adalah: BAB 4 KONSEP DESAIN 4. 1. Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Prinsip Animasi : Prinsip animasi dibuat di sekitar awal tahun 1930 oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini ada 12, digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang dilaksanakan secara langsung, yang merupakan salah satu bentuk Demokrasi. Bagi sebuah bangsa

Lebih terperinci

PERANCANGAN IKLAN MOTION GRAPHIC SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA CV. AMAN SEJAHTERA COMPUTER NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN IKLAN MOTION GRAPHIC SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA CV. AMAN SEJAHTERA COMPUTER NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN IKLAN MOTION GRAPHIC SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA CV. AMAN SEJAHTERA COMPUTER NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Hari Abriyoko 11.11.5678 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

Dirangkum oleh: Mawan A. Nugroho, S.Kom, M.Kom

Dirangkum oleh: Mawan A. Nugroho, S.Kom, M.Kom 12 Prinsip Animasi Dirangkum oleh: Mawan A. Nugroho, S.Kom, M.Kom 1. Pose dan gerakan antara (Pose-To-Pose and Inbetween) Misalkan kita mengambil adegan orang berjalan dengan menggunakan kamera. Bentangkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI JANGAN ASAL KENYANG

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI JANGAN ASAL KENYANG PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI JANGAN ASAL KENYANG Albern Yafeta Setiabudi Universitas Bina Nusantara Jl. K H. Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat 11480, 021 534 5830 albern_yafeta@yahoo.com

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN PENGENALAN ALPHABET DALAM BENTUK ANIMASI 2 DIMENSI BAGI ANAK USIA DINI DI SURAKARTA

TUGAS AKHIR PERANCANGAN PENGENALAN ALPHABET DALAM BENTUK ANIMASI 2 DIMENSI BAGI ANAK USIA DINI DI SURAKARTA TUGAS AKHIR PERANCANGAN PENGENALAN ALPHABET DALAM BENTUK ANIMASI 2 DIMENSI BAGI ANAK USIA DINI DI SURAKARTA Disusun Guna Melengkapi dan Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

PENCIPTAAN FILM ANIMASI PROMISE DENGAN TEKNIK ANIMASI DIGITAL 3D

PENCIPTAAN FILM ANIMASI PROMISE DENGAN TEKNIK ANIMASI DIGITAL 3D LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN FILM ANIMASI PROMISE DENGAN TEKNIK ANIMASI DIGITAL 3D Ahmad Zainuri NIM. 1300050033 PROGRAM STUDI D-3 ANIMASI JURUSAN TELEVISI FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI INDONESIA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Film Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI ALKOHOLIX. Fredy Siswanto

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI ALKOHOLIX. Fredy Siswanto LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI ALKOHOLIX Fredy Siswanto 1200026033 PROGRAM STUDI D-3 ANIMASI JURUSAN TELEVISI FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI INDONESIA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Film Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa, film adalah; 1. Selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada bagian rumusan masalah pada Bab I, tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion graphic novel yang pewarnaanya menggunakan

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN

II. METODE PERANCANGAN II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of Art) Para kreator film 8 detik saat ini sudah mulai banyak memproduksi karya nya. Durasi yang singkat membuat siapapun bias membuat film 8 detik. Namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. televisi, presentasi dan seminar, desain majalah dan membuat film kartun.

BAB I PENDAHULUAN. televisi, presentasi dan seminar, desain majalah dan membuat film kartun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini semakin berkembang pesat sehingga dapat memudahkan dan mendukung dalam penyampaian informasi. Informasi sendiri memegang

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI CARA MEMBUAT BUKU POP UP 5 BANGUNAN BERSEJARAH DI DUNIA

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI CARA MEMBUAT BUKU POP UP 5 BANGUNAN BERSEJARAH DI DUNIA PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI CARA MEMBUAT BUKU POP UP 5 BANGUNAN BERSEJARAH DI DUNIA Yang Aulia Fitri Ridesa Komp. Larangan Indah, Jl. Mawar 4 Blok M1 No. 12 Ciledug, Tangerang 15154 082123507144,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra saja. Karena perkembangan teknologi bahkan sudah masuk ke dunia multimedia (diantaranya

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses atau jalan cerita dalam pembuatan film animasi 2,5D tentang berkurangnya populasi hewan akibat penebangan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Landasan Teori / Metode

BAB 4 KONSEP DESAIN Landasan Teori / Metode BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori / Metode 4.1.1. Prinsip Animasi Prinsip film animasi merupakan standar yang harus diketahui oleh para animator. Meskipun para animator punya hak untuk mengembangkan

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI PEMILU. Oleh : Agung Nugroho Hutomo NIM :

ABSTRAK PERANCANGAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI PEMILU. Oleh : Agung Nugroho Hutomo NIM : ABSTRAK PERANCANGAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI PEMILU Oleh : Agung Nugroho Hutomo NIM : 109300005 Pada April tahun 2014, Indonesia akan mengadakan pemilihan umum untuk menentukan siapa Presiden

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh

BAB II LANDASAN TEORI. gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Cerita Rakyat Leungli Cerita ini berasalah dari Jawa Barat. Cerita ini berkisah tentang seorang gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh bersaudara.

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE BERBASIS ANDROID TELEVISI KAMPUS UDINUS (TVKU)

COMPANY PROFILE BERBASIS ANDROID TELEVISI KAMPUS UDINUS (TVKU) 1 COMPANY PROFILE BERBASIS ANDROID TELEVISI KAMPUS UDINUS (TVKU) Fergan Yonanza Setyawan, Teknik Informatika-D3 Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK Company profile sering digunakan untuk media

Lebih terperinci

Bab 10. Pengembangan Sistem Multimedia. Pokok Bahasan : Tujuan Belajar : Pengembangan sistem multimedia Siklus pengembangan sistem multimedia

Bab 10. Pengembangan Sistem Multimedia. Pokok Bahasan : Tujuan Belajar : Pengembangan sistem multimedia Siklus pengembangan sistem multimedia Bab 10 Pengembangan Sistem Multimedia Pokok Bahasan : Pengembangan sistem multimedia Siklus pengembangan sistem multimedia Tujuan Belajar : Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa dapat : Memahami

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 47 BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 3.1 STRATEGI KOMUNIKASI Komunikasi menurut dance (1967) adalah usaha yang menimbulakan respons melalui lambang-lambang verbal yang bertindak sebagai stimuli, dengan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Gambar3.1 Animasi Sejarah Komputer dan Sentra Kriya Animasi yang digunakan dalam video ini berfungsi

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Multimedia

Pengembangan Sistem Multimedia Pengembangan Sistem Multimedia Siklus Pengembangan Multimedia Pengembangan sistem multimedia harus mengikuti tahapan pengembangan sistem multimedi, yaitu mendefinisikan masalah, studi kelayakan, melakukan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. Merupakan prinsip-prinsip yang dibuat oleh animator di Walt Disney Studio pada

BAB 4 KONSEP. Merupakan prinsip-prinsip yang dibuat oleh animator di Walt Disney Studio pada BAB 4 KONSEP 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Teori Animasi Prinsip Animasi Merupakan prinsip-prinsip yang dibuat oleh animator di Walt Disney Studio pada tahun 1930an. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menjadi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum Dalam perancangan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan data-data dari berbagai media antara lain buku, video, dan artikel & jurnal. Semua sumber yang digunakan

Lebih terperinci

PEMBUATAN ANIMASI 3 DIMENSI PROSES TERJADINYA TSUNAMI AKIBAT GEMPA BUMI MENGGUNAKAN APLIKASI AUTODESK 3D MAX

PEMBUATAN ANIMASI 3 DIMENSI PROSES TERJADINYA TSUNAMI AKIBAT GEMPA BUMI MENGGUNAKAN APLIKASI AUTODESK 3D MAX PEMBUATAN ANIMASI 3 DIMENSI PROSES TERJADINYA TSUNAMI AKIBAT GEMPA BUMI MENGGUNAKAN APLIKASI AUTODESK 3D MAX LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang >< BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah sesuatu yang tidak dipisahkan dari negara Indonesia yang terkenal akan keanekaragamannya. Keanekaragaman ini menjadi unsur perekat kesatuan dan persatuan

Lebih terperinci

MEKANISME DAN MASALAH-MASALAH KRUSIAL YANG DIHADAPI DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG. Oleh : Nurul Huda, SH Mhum

MEKANISME DAN MASALAH-MASALAH KRUSIAL YANG DIHADAPI DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG. Oleh : Nurul Huda, SH Mhum MEKANISME DAN MASALAH-MASALAH KRUSIAL YANG DIHADAPI DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG Oleh : Nurul Huda, SH Mhum Abstrak Pemilihan Kepala Daerah secara langsung, yang tidak lagi menjadi kewenangan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media komunikasi visual (pamflet)

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media komunikasi visual (pamflet) 53 BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 1.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi untuk merancang media komunikasi visual (pamflet) guna kampanye calon legislative DPR-RI Partai Golkar nomor urut 3 Ir. Dra.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 128 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisa yang dilakukan beserta pemaparan bahasan yang didukung oleh teori-teori mengenai makna tayangan debat calon Gubernur Jabar di televisi bagi

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB III DATA DAN ANALISA BAB III DATA DAN ANALISA A. Kelompok data berkaitan dengan aspek fungsi produk rancangan Pembuatan motion graphic Seller center ini bertujuan untuk mengedukasi para penjual di tokopedia yang kesulitan

Lebih terperinci

Peran Strategis Komisi Pemilihan Umum dalam Pelaksanaan Pemilu

Peran Strategis Komisi Pemilihan Umum dalam Pelaksanaan Pemilu Peran Strategis Komisi Pemilihan Umum dalam Pelaksanaan Pemilu Oleh: Hardinata Abstract In the culture of Elections in Indonesia, one of new challenge for Indonesia is the Regional Election directly initiated

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN ANIMASI DUA DIMENSI GAA-MBEE : FLOWER DENGAN TEKNIK CUT OUT. Nurzat Satriana NIM

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN ANIMASI DUA DIMENSI GAA-MBEE : FLOWER DENGAN TEKNIK CUT OUT. Nurzat Satriana NIM LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN ANIMASI DUA DIMENSI GAA-MBEE : FLOWER DENGAN TEKNIK CUT OUT Nurzat Satriana NIM 1300041033 PROGRAM STUDI D-3 ANIMASI JURUSAN TELEVISI FAKULTAS SENI

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA Herdika Melia Putra, Agus Purwanto AMIK Cipta Darma Jl. Ahmad Yani No. 181 Kartasura 57164 Abstract This

Lebih terperinci

PENCIPTAAN SERIAL AKURA-POPO EPISODE SAMPAH DENGAN TEKNIK ANIMASI KOMPUTER 2D

PENCIPTAAN SERIAL AKURA-POPO EPISODE SAMPAH DENGAN TEKNIK ANIMASI KOMPUTER 2D PENCIPTAAN SERIAL AKURA-POPO EPISODE SAMPAH DENGAN TEKNIK ANIMASI KOMPUTER 2D oleh Abidin Syamsul Arifin NIM 1200011033 LAPORAN TUGAS AKHIR diserahkan guna memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada bagian rumusan masalah pada Bab I, tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab III telah dijelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. film pendek yang berisi himbuan-himbauan atau larangan-larangan yang. menggunakan konsep visual yang berbentuk film.

BAB I PENDAHULUAN. film pendek yang berisi himbuan-himbauan atau larangan-larangan yang. menggunakan konsep visual yang berbentuk film. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di awal dekade millenium ketiga ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang demikian pesatnya sehingga menghasilkan inovasi inovasi baru seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PILKADA (PEMILIHAN KEPALA DAERAH) ONLINE BERBASIS WEB DI KABUPATEN KUDUS

SISTEM INFORMASI PILKADA (PEMILIHAN KEPALA DAERAH) ONLINE BERBASIS WEB DI KABUPATEN KUDUS LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PILKADA (PEMILIHAN KEPALA DAERAH) ONLINE BERBASIS WEB DI KABUPATEN KUDUS ALFI KARINA NIM. 201253013 DOSEN PEMBIMBING Arif Setiawan, S.Kom, M.Cs Putri Kurnia Handayani,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Antrian Tiket Bioskop Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket bioskop dan situasi-situasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya masyarakat mengkhawatirkan masa kehamilan dan persalinan. Masa kehamilan dan persalinan dideskripsikan oleh Bronislaw Malinowski menjadi fokus

Lebih terperinci

Panduan Dokumentasi Proyek kuliah Rekayasa Perangkat Lunak

Panduan Dokumentasi Proyek kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Panduan Dokumentasi Proyek kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Tulis dengan bahasa yang baik, susun dengan rapi untuk BAB I - V. Boleh gunakan bahasa yang kurang formal pada bagian BAB VI. AREA/TOPIK PEMBAHASAN

Lebih terperinci

APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SENI BANUA BANJAR

APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SENI BANUA BANJAR APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SENI BANUA BANJAR Kholik Setiawan 1), Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Islam Kalimantan Jl. Adhiyaksa No. 2, Kayu Tangi, Sungai Miai,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Obesitas Obesitas atau kegemukan adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan adanya penumpukan lemak tubuh yang melebihi batas normal. Penumpukan lemak tubuh berlebihan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Animasi Menurut Vaughan (2004), Animasi adalah usaha untuk membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi merupakan perubahan Visual sepanjang waktu yang memberi kekuatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Legenda Legenda yang dalam bahasa Latin disebut legere adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karenanya,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Dasar 12 Prinsip Animasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Dasar 12 Prinsip Animasi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Dasar 12 Prinsip Animasi 12 Prinsip animasi pertama kali diperkenalkan di awal tahun 1930 oleh animator Walt Disney. Prinsip ini digunakan untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada bagian rumusan masalah pada Bab I, tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip Pada Bab III telah dijelaskan

Lebih terperinci