STRATEGI PEMASARAN BERAS DI KILANG PADINADINDA DESA PASIE JAMBU KECAMATAN KAWAY XVI KABUPATEN ACEH BARAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PEMASARAN BERAS DI KILANG PADINADINDA DESA PASIE JAMBU KECAMATAN KAWAY XVI KABUPATEN ACEH BARAT"

Transkripsi

1 STRATEGI PEMASARAN BERAS DI KILANG PADINADINDA DESA PASIE JAMBU KECAMATAN KAWAY XVI KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH: MUKHTARUDDIN NIM : 09C PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH-ACEH BARAT 2016

2 LAMPIRAN FOTO PENELITIAN Gambar 1. Gambar Prodes Pemasaran Beras dn Penyimpanan Beras di KP. Nadinda Gambar 2. Wawancara dengan Pemilik KP. Nadinda Gambar 3. Prose Penggilingan Padi Menjadi Beras di KP. Nadinda

3 Gambar 4. Foto Penelitian di KP. Madu

4 Gambar 5. Foto Penelitian dengan Pedagang

5 Gambar 6. Foto Penelitian dengan Petugas Bulog

6 ABSTRAK Efisiensi merupakan salah satu parameter kinerja yang secara teoritis merupakan salah satu kinerja yang mendasari seluruh kinerja sebuah organisasi. Efisiensi dalam dunia perbankan adalah salah satu parameter kinerja yang sangat populer, banyak digunakan karena merupakan jawaban atas kesulitan-kesulitan dalam menghitung ukuran-ukuran kinerja perbankan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Data Envelopment Analysis (DEA), yaitu sebuah prosedur yang dirancang khusus untuk mengukur efisensi relatif suatu unit yang menggunakan variabel input dan output. Adapaun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari kantor unit Bank BRI Cabang Meulaboh yaitu kantor unit Cut Nyak Dhien, kantor unit Johan Pahlawan dan kantor unit Teuku Umar berupa laporan keuangan tahunan selama dua tahun (2011 dan 2012). Untuk variabel penelitian dibagi menjadi dua yaitu variabel input yang terdiri dari jumlah pegawai, jumlah simpanan, jumlah nasabah dan jumlah biaya operasional (BOP) sedangkan variabel output adalah jumlah kredit yang diberikan dan jumlah income (pendapatan). Dengan menggunakan metode DEA ini dapat diketahui bahwa efisiensi relatif dari ketiga kantor unit Bank BRI Cabang Meulaboh, untuk tahun 2011 kantor unit Cut Nyak Dhien, kantor unit Johan Pahlawan dan kantor unit Teuku Umar memperoleh nilai efisien relatif =1 yang berarti efisien. Sedangkan pada tahun 2012 untuk kantor unit Cut Nyak Dhien dan kantor unit Teuku Umar memperoleh nilai efisiensi relatif =1 Sedangkan untuk kantor unit Johan Pahlawan memperoleh nilai efisiensi relatif = 0,81 yang berarti kurang efisien. Agar mencapai tingkat efisiensi relatif=1, maka kantor unit Johan Pahlawan harus meningkatkan jumlah variabel output sebesar 41.18%. dimana peningkatan variabel output kantor unit Johan Pahlawan untuk jumlah kredit yang diberikan adalah sebesar Rp dan untuk income (pendapatan) sebesar Rp Kata kunci: Kinerja Bank, Data Envelopment Analysis (DEA), efisiensi relatif.

7 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat berperan dalam menentukan tingkat perekonomian suatu negara. Di Indonesia perbankan mempunyai peranan lebih kurang 80% dari keseluruhan sistem keuangan yang ada. Mengingat begitu besarnya peranan perbankan di Indonesia, maka pengambil keputusan perlu melakukan evaluasi kinerja yang memadai. Menurut Purnomo (2006),Indikator untuk mengukur kinerja Bank yang biasa digunakan adalah kinerja Bank secara ekonomi. Pada hakikatnya kinerja ekonomi terdiri dari dua kinerja utama yaitu kinerja keuangan dan kinerja efisiensi produktivitas. Efisiensi perbankan selain diukur dengan melihat perbandingan indikator kinerja perbankan dan rasio keuangan, ada metode lain, yaitu non parametrik dengan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA). Berdasarkan observasi awal di Bank BRI Cabang Meulaboh untuk saat ini Bank tersebut belum mempunyai laporan atau kajian yang jelas tentang seberapa besar efisiensi kinerja untuk setiap kantor unit, yaitu: kantor unit Johan Pahlawan, kantor unit Cut Nyak Dhien dan kantor unit Teuku Umarketika dibandingkan satu sama lain. Proses penilaian kinerja yang berlaku selama ini lebih kepada bersifat penilaian intern, sehingga disparitas efisiensi antar satu unit dengan unit yang lain tidak tergambar dengan jelas. Penilaian kenerja seperti ini memberikan efek bias terhadap Bank BRI Cabang Meulaboh, efek bias tersebut timbul karena penilaian 1

8 2 kinerja masih dilakukan secara parsial berdasarkan persepsi dari masing-masing unit yang ada. Padahal total efisiensi itu perlu dilihat dengan membandingkan pencapaian setiap unit yang ada, belum lagi masalah metode yang digunakan masih berdasarkan azas pendapat para pakar sehingga kesimpulan nilai kinerja yang diperoleh hanya semata-mata berdasarkan perspektif dan latar belakang para pakar tersebut. Implikasinya tingkat objektifitas kesimpulan yang diperoleh terhadap nilai kinerja masing-masing unit sangat tergantung kepada penilaian pakar. Oleh karena itu diperlukan metode evaluasi yang dapat mengukur kinerja perusahaan. Salah satu cara untuk mengevaluasi kinerja tiap kantor unit cabang adalah dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Pengukuran efisiensi unit Bank BRI Cabang Meulaboh dalam penelitian ini akan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Menurut Hadad (2003), metode ini memiliki kelebihan yaitu tidak membutuhkan asumsi bentuk fungsi produksi dalam membentuk frontier produksinya, oleh karena itu kesalahan dalam spesifikasi fungsi produksi dapat dieliminasi.keuntungan relatif penggunaan pendekatan ini lebih besar dibandingkan parametrik, yaitu pendekatan ini dapat mengidentifikasi unit yang digunakan sebagai referensi sehingga dapat membantu mencari penyebab dan jalan keluar dari ketidakefisienan yang merupakan keuntungan utama dalam aplikasi manajerial. Karakteristik pengukuran efisiensi dengan metode DEA memiliki konsep yang berbeda dengan efisiensi pada umumnya, pertama, efisiensi yang diukur adalah bersifat teknis, bukan ekonomis, artinya bahwa analisis DEA hanya memperhitungkan nilai absolut dari satu variabel. Satuan dasar yang

9 3 mencerminkan nilai ekonomis dari tiap-tiap variabel seperti harga, berat, panjang, isi dan lainnya tidak dipertimbangkan. Oleh karenanya dimungkinkan suatu pola perhitungan kombinasi berbagai variabel dengan satuan yang berbeda-beda. Kedua, nilai efisien yang dihasilkan bersifat relatif atau hanya berlaku dalam lingkup sekumpulan Decision Making Unit (DMU) yang diperbandingkan. Efesiensi merupakan salah satu parameter kinerja yang menggambarkan kinerja secara keseluruhan dari suatu organisasi. Kemampuan kantor unit Bank BRI Cabang Meulaboh menghasilkan output yang maksimal dengan inputyang ada merupakan ukuran kinerja yang diharapkan. Pada saat pengukuran efesiensi dilakukan, unit Bank BRI Cabang Meulaboh dihadapkan pada kondisi bagaimana mendapatkan tingkat output yang optimal dengan tingkat input yang ada atau mendapatkan tingkat input yang minimum dengan tingkat output tertentu. 1.2 Rumusan Masalah Kantor Unit Bank BRI Cabang Meulaboh adalah suatu unit kerja yang menjalankan kegiatan operasional dalam melaksanakan berbagai fungsi Banksebagai lembaga keuangan. Sehingga diperlukan penilaian kinerja yang terintegrasi antar setiap unit, agar dapat memberikan gambaran yang jelas terhadap disparitas efisiensi masing-masing unit. Dari rumusan masalah diatas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan input dan output di setiap kantor unit Bank BRI Cabang Meulaboh. 2. Seberapa besar tingkat efisiensi di setiap kantor unit Bank BRI Cabang Meulaboh.

10 4 3. Bagaimana menentukan output yang perlu ditingkatkan agar efisiensi masingmasing unit tercapai. 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan Adapun tujuan yang dikaji dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi Parameter input dan output kantor unit Bank BRI Cabang Meulabohuntuk menghasilkan efisiensi yang diinginkan. 2. Mengukur tingkat efesiensi di setiap kantor unit Bank BRI Cabang Meulaboh secara paralel sehingga diperoleh unit yang paling efisien. 3. Menganalisis parameter output yang perlu ditingkatkan sehingga kesetaraan masing-masing unit dapat diperoleh Manfaat Adapun manfaat yang penulis angkat dalam tugas akhir ini adalah: 1. Menjadi salah satu indikator yang sangat penting bagi Bank BRI cabang kota Meulaboh dalam meningkatkan kinerja berdasarkan tingkat efisiensi masingmasing unit dibawahnya. 2. Diharapkan menjadi landasan kebijakan jangka panjang bagi Bank BRI Cabang Meulaboh dalam proses pengambilan keputusan. 1.4 Batasan Masalah Mengingat luasnya ruang lingkup dalam tugas akhir ini maka penelitian dibatasi dalam beberapa hal yaitu:

11 5 1. Penelitian dilakukan berdasarkan data di 3 kantor Bank BRI Unit Meulaboh antara lain Kantor Unit Johan Pahlawan, Kantor Unit Cut Nyak Dhien dan Kantor Unit Teuku Umar tahun Pendekatan pemecahan masalah menggunakan metode DEA yang berbasis input. 3. Parameter input dan output sepenuhnya memperhatikan karakteristiksumber daya dari masing-masing kantor unit Bank. 1.5 Sistematika Penulisan Penulisan tugas akhir ini dilakukan dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penulisan tugas akhir, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalahdan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang mendasari penulisan tugas akhir dan menjelaskan teori-teori Data Envelopment Analysis(DEA). BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentangdeskripsi data serta metodologi yang digunakan untuk penelitian ini. BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini merupakanpengumpulan data dan pengolahan datadi Kantor Unit Bank BRI Cabang Meulaboh.

12 6 BAB V ANALISIS DAN EVALUASI Bab ini merupakan analisis penelitian data dan evaluasi hasil analisis di Kantor Unit Bank BRI Cabang Meulaboh. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis pembahasan masalah serta saran yang diberikan oleh penulis bagi perusahaan.

13 27 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Efisiensi Menurut Sutawijaya (2009), efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumbersumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan. Menurut Sumanth (1985), pengertian efesiensi adalah perbandingan atau rasio dari keluaran (output) dengan masukkan (input). Efisiensi mengacu pada bagaimana baiknya sumber daya digunakan untuk menghasilkan output. Sedangkan efektifitas adalah derajat pencapaian tujuan dari sistem yang diukur dengan perbandingan atau rasio dari keluaran (output actual) yang dicapai dengan keluaran (output) standar yang diharapkan. Efisiensi merupakan penghematan penggunaan sumber daya dalam kegiatan organisasi, dimana efisiensi pada daya guna. Efisiensi dimaksudkan pemakaian sumber daya yang lebih sedikit untuk mencapai hasil yang sama. Efisiensi merupakan ukuran yang membandingkan rencana penggunaan masukan (input) dengan realisasi penggunannya. Efisiensi 100% sangat sulit dicapai, tetapi efisiensi yang mendekati 100% sangat diharapkan. Konsep ini lebih berorientasi pada input daripada output. Menurut Hadad (2003), efisiensi merupakan salah satu parameter kinerja yang secara teoritis mendasari seluruh kinerja sebuah organisasi. Kemampuan

14 8 menghasilkan output yang maksimal dengan input yang ada, adalah merupakan kinerja yang diharapkan. Saat pengukuran efisiensi dilakukan bank dihadapkan pada kondisi bagaimana medapatkan tingkat output yang optimal dengan tingkat input yang ada, atau menetukan tingkat input yang minimum dengan pencapaian tingkat output tertentu. 2.2 Bank Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat. Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut. Menurut kegiatan usahanya yang mengacu pada pasal 5 UU Nomor 7/1992, jenis bank terdiri dari: 1. Bank Umum Bank umum menurut UU Nomor 10 tahun 1998 didefinisikan sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu

15 9 lintas pembayaran, yang tergolong ke dalam bank umum seperti Bank BNI, Bank BRI, Bank BTN dan lain-lain. 2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat menurut UU Nomor 10 tahun 1998 didefinisikan sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, yang tergolong ke dalam bank BPR seperti Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Badan Kredit Desa (BKD), Badan Kredit Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), dan/atau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dengan memenuhi persyaratan tata cara yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Satu hal yang membedakan antara bank umum dengan bank perkreditan rakyat adalah jenis simpanan masyarakat dimana bank perkreditan rakyat tidak melakukan kegiatan simpanan dalam bentuk giro. 2.3 Konsep Efisiensi Bank Efisiensi dalam dunia perbankan adalah salah satu parameter kinerja yang cukup populer, banyak digunakan karena merupakan jawaban atas kesulitankesulitan dalam menghitung ukuran-ukuran kinerja. Sering kali, perhitungan tingkat keuntungan menunjukkan kinerja yang baik, tidak masuk dalam kriteria sehat atau berprestasi dari sisi peraturan. Sebagaimana diketahui, industri perbankan adalah industri yang paling banyak diatur oleh peraturan-peraturan yang sekaligus menjadi ukuran kinerja dunia perbankan.

16 Teori Efisiensi Bank Menurut Hadad (2003), efisiensi dalam suatu perusahaan khususnya perbankan merupakan salah satu parameter kerja yang cukup popular untuk mengukur kinerja bank, hal ini disebabkan efisiensi yang merupakan jawaban dari kesulitan-kesulitan dalam perhitungan ukuran-ukuran kinerja, seperti tingkat efisiensi teknologi, alokasi dan efisiensi total. Secara keseluruhan efisiensi perbankan dapat di dekomposisikan dalam efisiensi skala (scale efficiency) dan efisiensi alokasi (allocative efficiency). Bank dikatakan efisiensi dalam skala ketika bank bersangkutan mampu beroperasi dalam skala hasil yang konstan (constant return to scale), sedangkan efisiensi cakupan tercapai ketika bank mampu beroperasi pada diversifikasi lokasi. Efisiensi akan lokasi tercapai ketika bank mampu menentukan berbagai output yang memaksimumkan keuntungan, sedangkan efisiensi teknik pada dasarnya menyatakan hubungan antara input dan output dalam suatu proses produksi. Suatu proses produksi dikatakan efisien apabila pengggunaan input sejumlah tertentu dapat dihasilkan output yang maksimum Pengukuran Efisiensi Bank Menurut Silkman (1989), terdapat tiga jenis pendekatan pengukuran efisiensi khususnya perbankan yaitu: 1. Pendekatan rasio, yaitu pendekatan rasio dalam mengukur efisiensi dilakukan dengan cara menghitung perbandingan output dengan input yang digunakan. Pendekatan ini akan dinilai memiliki efisiensi yang tinggi, apabila dapat memproduksi sejumlah output yang maksimum dengan input tertentu.

17 11 2. Pendekatan regresi, yaitu pendekatan yang menggunakan sebuah model dari tingkat output tertentu sebagai fungsi dari berbagai tingkat input tertentu. Pendekatan regresi akan menghasilkan estimasi hubungan yang dapat digunakan untuk memperoduksi tingkat output yang dihasilkan sebuah Unit Kegiatan Ekonomi (UKE) pada tingkat input tertentu, UKE tersebut akan dinilai efisien apabila mampu menghasilkan jumlah output lebih banyak dibandingkan jumlah output estimasi. 3. Pendekatan frontier, pendekatan ini mempunyai dua jenis yaitu parametrik dan non-parametrik Hubungan Input dan Output dalam Pengukuran Efisiensi Bank Menurut Hadad (2003), terdapat tiga pendekatan yang lazim digunakan dalam metode parametrik dan non-parametrik untuk mendefinisikan hubungan input dan output dalam kegiatan finalcial suatu lembaga keuangan yaitu: 1. Pendekatan Aset (Asset Approach) Produksi aset mencerminkan fungsi primer sebuah lembaga keuangan sebagai pencipta kredit pinjaman (loans). Pendekatan ini, output benar-benar didefinisikan ke dalam bentuk aset. 2. Pendekatan produksi (Production Approach) Pendekatan ini menganggap lembaga keuangan sebagai produsen dari akun deposito (deposit account) dan kredit pinjaman (credit account), kemudian output didefinisikan sebagai jumlah tenaga, pengeluaran modal pada aset-aset tetap dan material lainya.

18 12 3. Pendekatan Intermediasi (Intermediation Approach) Pendekatan ini memandang sebuah lembaga keuangan sebagai intermediator, yaitu merubah dan mentransfer aset-aset keuangan dari surplus unit kepada defisit unit. Input lembaga keuangan tersebut meliputi: biaya tenaga kerja, modal dan pembayaran bunga pada deposito, kemudian output yang diukur dalam bentuk kredit pinjaman dan investasi keuangan. Pendekatan ini melihat fungsi primer sebuah institusi keuangan sebagai pencipta kredit pinjaman (loans). Menurut Farrell (1957), efisiensi sebuah perusahaan pada dasarnya terdiri dari dua komponen diantaranya: 1. Technical efficiency, menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mencapai tingkat output yang maksimum dengan menggunakan tingkat input tertentu yang tersedia. 2. Allocative efficiency, menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan input dengan struktur harga dan teknologi tertentu. Kombinasi antara technical efficiency dan allocative efficiency akan menjadi economic efficiency. Suatu perusahaan dapat dikatakan efisien secara ekonomi jika dapat meminimalkan biaya produksi untuk menghasilkan output tertentu dengan tingkat teknologi yang umumnya digunakan serta harga pasar yang berlaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu organisasi dapat dikatakan efisien jika output yang dihasilkan dapat ditingkat tanpa meningkatkan input dan menurunkan output tertentu lainnya. Demikian pula suatu organisasi

19 13 dapat dikatakan efisien jika input dapat diturunkan tanpa menurunkan output yang dihasilkan maupun tanpa meningkatkan input tertentu. Menurut David (1984), efisiensi berhubungan dengan seberapa baik kita menggunakan sumber daya yang ada untuk mendapatkan suatu hasil. Secara matematis efisiensi merupakan rasio antara output dan input. Namun perhitungan efisiensi diatas masih belum cukup untuk perhitungan efisiensi suatu organisasi atau perusahaan, yang pada kenyataanya tidak hanya melibatkan satu input dan menghasilkan satu macam output saja. Suatu organisasi atau perusahaan sebenarnya berhubungan dengan bermcam-macam sumber daya baik input maupun output yang berbeda. Kenyataan seperti diatas menyebabkan kondisi ideal, yaitu suatu kondisi dimana nilai efisiensi 1 atau 100% sangat sulit untuk dicapai. Sehingga pengukuran efisiensi untuk perusahaan yang sejenis dapat dilakukan secara relatif. Perusahaan sejenis berarti perusahaan yang memiliki jenis input dan output yang sama. Sangat tidak mungkin dilakukan pengukuran efisiensi relatif antara pabrik kelapa sawit dengan pabrik semen, yang jelas-jelas input dan outputnya sangat berbeda. Melalui pendekatan teori efisiensi diatas maka, metode yang dapat diterapkan untuk pemecahan masalah pengukuran efisiensi ini adalah menggunakan metode Data Envelopment Anilysis (DEA) Metode Pengukuran Efisiensi Menurut Barger dan Humphrey (1997), metode yang umumnya digunakan untuk mengukur efisiensi dalam institusi keuangan termasuk perbankan terdiri dari metode parametrik dan metode non-parametrik.

20 14 Metode parametrik dalam pendekatannya terdapat tiga metode yang paling sering digunakan yaitu: 1. Stochastic frontier Approach (SFA), merupakan pendekatan ekonometrik menentukan bentuk fungsional untuk biaya, keuntungan atau hubungan produksi diantara input, output dan faktor lingkungan serta pendekatan ini memungkinkan untuk random error diasumsikan mengikuti distribusi standar simetrik. 2. Thick Frontier Approach (TFA), membandingkan rata-rata efisiensi dari kelompok perusahaan dan bukannya mengestimasi frontier. 3. Distribution Free Approach (DFA), metode ini menggunakan residual rata-rata dari fungsi biaya yang diestimasi dengan panel data untuk membangun suatu ukuran cost frontier efficiency. Metode ini tidak memaksakan suatu bentuk spesifik pada distribusi dari efisiensi namun mengasumsikan bahwa terdapat core efficiency atau efisiensi rata-rata untuk setiap perusahaaan yang besarnya konstan dari waktu ke waktu. Sedangkan dalam pendekatan non-parametrik terdapat dua metode yang paling sering digunakan yaitu: 1. Data Envelopment Analysis (DEA), adalah teknik pemograman matematis yang digunkan untuk mengevaluasi efisiensi dari suatu unit pengambilan keputusan (unit kerja) yang bertanggung jawab menggunakan sejumlah input untuk memperoleh suatu output yang ditargetkan. 2. Free Disposal Hull (FDH), diangggap sebagai generalisasi dari model DEA, dimana model ini tidak mensyaratkan estimasi frontier. Metode estimasi

21 Output2 / Input2 15 frontier merupakan pendekatan matematika untuk menentukan best-practise firms, yaitu perusahaan-perusahaan yang kinerjanya terletak pada frontier. 2.4 Analisis garis Frontier Frontier Analysis merupakan ukuran efisiensi relatif. Pengukuran dilakukan terhadap inefisiensi unit-unit yang ada dibandingkan dengan unit lain yang dianggap paling efisien dalam set data yang ada. Hal ini memungkinkan Frontier Analysis menghasilkan perhitungan tingkat efisiensi mencapai 100% pada beberapa unit. Unit yang memiliki tingkat efisiensi 100% merupakan unit yang terefisien dalam set data tertentu dan waktu tertentu. Keuntungan dari penggunaan Frontier Analysis adalah dapat melihat sumber ketidakefisienan dengan ukuran peningkatan potensial dari masing-masing input atau output. Menurut Barger dan Humphrey (1997) dalam makalah pertamanya yang memuat mengenai teori portofolio, garis frontier adalah suatu garis permukaan yang dihubungkan oleh titik-titik terluar dari suatu analisis grafik yang merupakan kondisi sangat efisien yang dapat tercapai. Bagian yang ditunjukan oleh garis tersebut disebut efficient frontier (permukaan efisien). Analisa grafik dan garis frontier dalam DEA: 1. Grafik awal antara dengan (1) A B O Output1 / Input1 C Gambar 2.1 Grafik awal efisiensi

22 Output2 / Input2 16 Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa efisiensi maksimum akan tercapai di sepanjang garis yang melewati titik A dan C. dalam hal ini kondisi berada pada garis frontier. Sementara itu titik B kurang efisien dibandingkan dengan efisiensi maksimum titik A dan titik C. semua kondisi yang berada di dalam garis frontier dihubungkan oleh titik terluar dari suatu analisis grafik yang merupakan kondisi sangat efisien yang dapat dicapai. Lebih jelas dapat dilihat pada gambar Grafik yang menunjukan peningkatan DMU sampai ke garis frontier A B B C O Output1 / Input1 Gambar 2.2. Grafik peningkatan efisiensi dari suatu kondisi tertentu Titik B yang diubah menjadi titik yang lebih efisien dengan cara menarik gari dari pangkal O (0,0) yang melalui titik kondisi B menuju ke garis frontier. Selanjutnya dapat dicapai output 1 / input 1 (efisiensi 1) dan output 2 / input 2 (efisiensi 2) yang menjadi lebih efisien (kodisi B ) dari pada keadaan awal (kondisi B). dengan demikian dapat dihitung berapa nilai output dan input yang harus dicapai agar suatu kondisi yang tidak efisien menjadi kondisi yang efisien Data Envelopment Analysis (DEA) Menurut Charnes (1978), DEA adalah analisis pemograman yang berbasis pada pengukuran tingkat performansi suatu efisiensi dari suatu organisasi menggunakan Decision making Unit (DMU). Yang dimaksud dengan DMU

23 17 adalah suatu sumber daya dapat berupa sekolah, Bank, rumah sakit, universitas dan lain-lain. DMU ini dapat digunakan untuk mengetahui seberapa efisien suatu DMU digunakan dengan pemamfaatan peralatan yang ada untuk dapat menghasilkan output yang maksimum. Menurut Siswandi (2004), suatu perusahaan yang rasional akan selalu berupaya untuk memaksimalkan keuntungan yang diperolehnya. Sejalan dengan ini, perusahaan yang rasional akan selalu meningkatkan kapasitas produksinya sampai diperoleh suatu nilai keseimbangan profit yang maksimal dalam marginal revenue (sebagai fungsi output) masih melebihi marginal cost (sebagai fungsi input). Sehingga perusahaan-perusahaan haruslah sensitif terhadap isu yang berhubungan dengan skala hasil (yang umum disebut dengan return to scale). Suatu perusahaan akan memiliki salah satu dari kondisi return to scale, yaitu increasing return to scale (IRS), constant return to scale (CRS) dan decreasing return to scale (DRS). Menurut Hadinata (2000), DEA adalah suatu model pemograman matematis yang digunakan untuk menghitung efisiensi relatif suatu unit dibandingkan dengan unit-unit lain menggunakan berbagai macam input dan output yang sejenis. DEA juga dapat juga digunakan untuk melakukan proses bencmarking. Kebanyakan input dari suatu organisasi berupa data yang sulit untuk diukur performansi efisiensi. Akan tetapi akan lebih mudah mengukurnya dari segi profit tahunan ataupun stok barang dalam organisasi tersebut. Suatu input dan output dari suatu organisasi dapat bervariasi jumlah dan jenisnya. Hal ini dapat diatasi dengan cara menentukan rasio dari perbandingan total ouput dengan total

24 18 input. Efisiensi yang ditentukan dengan metode DEA adalah suatu nilai yang relatif dan bukan merupakan suatu nilai mutlak yang dapat diberi skor 100% dan DMU lain yang performansinya berada dibawahnya memiliki skor yang bervariasi yaitu antara 0%-100% sesuian perbandingan dengan DMU yang terbaik. Istilah-istilah yang digunakan DEA adalah: 1. Input Sesuatu yang dibutuhkan untuk kemudian diolah dan menjadi suatu produk yang bernilai. 2. Output Sesuatu yang dapat dihasilkan dari sejumlah input yang tersedia. 3. Unit Sesuatu yang dinilai dan dibandingkan antara input dan output sehingga diperoleh nilai efisiensi relative. 4. Efisiensi relatif Efisiensi suatu unit bila dibandingkan dengan unit-unit lain yang memiliki input dan output dengan jenis yang sama dalam treatment tertentu. 5. Bobot Pemberian nilai untuk suatu faktor yang memberikan makna bahwa faktor tersebut mempengaruhi efisiensi sebesar nilai bobotnya. Dalam mengevaluasi dengan metode DEA perlu diperhatikan: 1. Kebutuhan nilai input dan output untuk masing-masing DMU 2. DMU memiliki proses yang sama, yaitu dengan menggunakan jenis input dan output yang sama.

25 19 3. Mendefinisikan nilai efisiensi relatif masing-masing DMU melalui rasio antara penjumlahan bobot output dengan penjumlahan bobot input. 4. Nilai efisiensi berkisar antar 0 dan 1 5. Nilai bobot yang diperoleh dari hasil pemograman dapat digunakan untuk memaksimumkan nilai efisiensi relatif. Penggunaan model matematis dalam metode DEA memiliki kekhususan bila dibandingkan dengan penggunaan model matematis lain. Dalam hal ini model matematis DEA digunakan untuk mengevaluasi dan menganalisa unit organisasi atau DMU berdasarkan data dan kinerja di masa lalu untuk perencanaan pada masa yang akan datang. Dua model matematis yang digunakan ialah: 1. Model matematis DEA-CCR Primal adalah model utama yang dipakai untuk menghitung nilai efisiensi tiap unit DMU. Dalam DEA efisiensi (ep) sebuah DMU didefinisikan sebagai rasio antara jumlah ouput yang diboboti dengan jumlah input yang diboboti, yang merupakan suatu perluasan alami konsep efisiensi. 2. Model Matematis DEA-CCR Dual adalah model pendukung untuk menghitung efisiensi relatif suatu DMU dan mengetahui DMU yang dijadikan acuan untuk meningkatkan nilai efisiensi DMU yang tidak efisien. Setiap DMU memerlukan satu pemograman linier diatas, dimana model pemograma linier untuk masing-masing DMU pada dasarnya sama. Suatu DMU dikatakan efisien secara relatif bila efisiensi bernilai 1 (nilai efisiensi sebesar 100%). Sebaliknya nilai efisiensi kurang dari 1, maka DMU tersebut dianggap tidak efisien.

26 20 Bila dalam rumus (1) nilai efisiensi diperoleh dari hasil pembagian antara nilai output dengan nilai input, maka perbaikan nilai efisiensi dapat dilakukan dengan cara: 1. Nilai output ditingkatkan, sementara nilai input tetap 2. Ketika nilai output tetap, maka nilai input diturunkan 3. Pada saat nilai output meningkat, secara bersamaan nilai input diturunkan Pada metode DEA perbaikan nilai efisiensi lebih mengarah pada peningkatan nilai output sedangkan nilai input tetap. Model matematis yang diperkenalkan dengan tujuan untuk menentukan efisiensi relatif untuk tiap DMU ke-p, dirumuskan:..(2) dengan syarat bahwa efisiensi semua DMU adalah: Untuk k=1,,n.(3) Y t,., Y s 0 (4) X j,., X t 0 (5) Dalam hal ini: e p s t n O jk adalah efisiensi untuk DMU ke-p adalah jumlah pengukuran output adalah jumlah pengukuran input adalah jumlah DMU adalah nilai output pada pengukuran output ke-i (i = 1,...,s) untuk DMU ke-k (k = 1,..,n)

27 21 I jk adalah nilai input pada pengukuran input ke-j (j = 1,.,t) untuk DMU kek (k = 1,.,n) Y i X j adalah bobot output per-unit pada pengukuran output ke-i (i=1, s) adalah bobot input per-unit pada pengukuran input ke-j (j=1, t) Model non-linier dan fraksional diatas dapat dirubah dalam bentuk linier programing untuk lebih memudahkan dalam perhitungan menjadi: Fungsi tujuan Maksimumkan (6) Kendala...(7) - (8) Y i,., Y s 0 (9) X j,..x t 0 (10) Model linier diatas sebagai bentuk DEA-CCR Primal. Selanjutnya bentuk linier programing DEA-CCR diatas dapat dibawa kedalam bentuk DEA-CCR Dual, model dualnya sebagai berikut: Fungsi tujuan Maksimum h 0 (11) Kendala I jp h 0...(12)..(13) (14)

28 22 Bobot yang diperoleh dari hasil dual dapat digunakan untuk meningkatkan DMU yang tidak efisien menjadi efisien (100%) Keunggulan dan Keterbatasan DEA Dalam perkembangannya, metode DEA pun tentu terdapat kelebihan dan kekurangannya, dalam konteks pengukuran efisiensi sebuah industri. Secara singkat, berbagai keunggulan dan keterbatasan metode DEA adalah: 1. Keunggulan DEA a. Bisa menangani banyak input dan output b. Tidak butuh asumsi hubungan fungsional antara variabel input dan output. c. Unit Kegiatan Ekonomi dibandingkan secara langsung dengan sesamanya. d. Dapat membentuk garis frontier fungsi efisiensi terbaik atas variabel input-output dari setiap sampelnya. e. Input dan output dapat memiliki satuan pengukuran yang berbeda. 2. Keterbatasan DEA a. Bersifat simple specific b. Merupakan extreme point technique, kesalahan pengukuran bisa berakibat fatal. c. Hanya mengukur produktivitas relatif dari unit kegiatan ekonomi bukan produktivitas absolut. d. Uji hipótesis secara statistik atas hasil DEA sulit dilakukan. 2.6 Dicision Making Unit (DMU) DEA adalah linear programming yang berbasis pada pengukuran tingkat performance suatu efisiensi dari suatu organisasi dengan menggunakan Dicision Making Unit (DMU). Istilah DMU dalam DEA dapat berupa bermacam-macam

29 23 unit seperti bank, rumah sakit, unit dari pabrik, departemen, universitas, sekolah, pembangkit listik, kantor polisi, kantor samsat, kantor pajak, penjara, dan apa saja yang memiliki kesamaan karakteristik operasional (Siswadi dan Purwantoro, 2006). Ramanathan (2003) menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan DMU, yaitu : a. DMU harus merupakan unit-unit yang homogen. Unit-unit tersebut melakukan tugas (task) yang sama, dan memiliki objektif yang sama. Input dan output yang mencirikan kinerja dari DMU harus identik, kecuali berbeda hanya intensitas dan jumlah/ukurannya (magnitude). Hal ini juga sejalan dengan pendapat Sufian (2006). b. Hubungan antara jumlah DMU terhadap jumlah input dan output kadangkala ditentukan berdasarkan rule of thumb, yaitu jumlah DMU diharapkan lebih banyak dibandingkan jumlah input dan output dan ukuran sampel seharusnya dua atau tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan jumlah keseluruhan input dan output. Pertimbangan dalam pemilihan sampel DMU adalah jumlah dari DMU itu sendiri. Untuk dapat membedakan secara selektif DMU yang efisien dan inefisien maka diperlukan jumlah DMU yang lebih besar dari perkalian jumlah input dan jumlah output. Jumlah DMU sekurang-kurangnya tiga kali lebih besar dari total jumlah variabel input dan output. Namun pada beberapa penelitian lain mengenai DEA terdapat pula penggunaan sampel DMU yang lebih kecil. 2.7 Pemilihan Variabel Input dan Output Kesulitan utama dalam aplikasi DEA adalah pemilihan input dan output. Kriteria pemilihan input dan output adalah sangat subjektif. Tidak ada aturan yang

30 24 spesifik dalam menentukan pemilihan input dan output. Namun demikian, beberapa petunjuk pemilihan input dan output umumnya input didefinisikan sebagai sumber daya yang dimanfaatkan oleh DMU atau kondisi yang mempengaruhi kinerja dari DMU, sementara output merupakan keuntungan (benefit) yang dihasilkan sebagai hasil dari kegiatan operasi DMU. Dalam setiap aplikasi DEA, sangatlan penting untuk menentukan input dan output secara benar. Beberapa aturan rule of thumb dapat membantu dalam menentukan jumlah yang ideal untuk input dan output. Umumnya, pada saat jumlah input dan output meningkat, maka semakin banyak DMU yang akan memperoleh tingkat efisiensi 100%, karena DMU-DMU tersebut menjadi terlalu khusus untuk dievaluasi terhadap unit lain. 2.8 Tahapan Analisis DEA Berikut ini tahapan-tahapan dalam analisis DEA yang telah dirangkum dari berbagai sumber literatur : a. Table of Efficiencies (Radial) Analisis ini menunjukkan DMU mana yang paling efisien. Efisiensi ditunjukkan dengan nilai optimal dari fungsi tujuan yang dikembangkan dari linear programming. Nilai fungsi tujuan 100% berarti DMU tersebut efisien sementara yang kurang dari 100 % berarti inefisien. b. Table of Peer Units Tabel ini digunakan untuk menentukan jika suatu DMU inefisien maka akan ditunjukkan bagaimana cara mencapai tingkat efisiensi dengan melihat peer DMU yang menjadi acuan /pedoman untuk mencapai tingkat efisiensi.

31 25 c. Table of Target Values Analisis ini digunakan untuk menentukan berapa persen efisiensi sudah terjadi untuk setiap DMU baik dari setiap struktur input maupun struktur output. Dalam tabel ini akan ditunjukkan nilai actual dan target yang harus dicapai dari setiap input maupun setiap output. Jika besarnya nilai actual sudah sama dengan nilai target-nya maka efisiensi untuk setiap input atau output sudah terjadi. Sebaliknya jika nilai antara actual dengan target tidak sama maka efisiensi belum tercapai. Lebih lanjut mengenai prosedur yang dilakukan setelah perhitungan efisiensi dengan DEA. Menurutnya adalah sangat penting untuk memverifikasi hasil perhitungan efisiensi dengan menggunakan analisis sensitivitas. Dalam beberapa kasus, output pengukuran DEA sudah cukup untuk menarik kesimpulan. Namun beberapa kasus lainnya seringkali diperlukan analisis lebih lanjut dari output DEA. 2.9 Penelitian Terdahulu tentang Kinerja Pengukuran kinerja menggunakan metode DEA sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini:

32 27 Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu No Judul The Efficiency of Islamic Banking in Malaysia : Foreign vs Domestic Bank Analisis Perbandingan Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Efficiency Analysis of Conventional and Islamic Banks in Indonesia using Data Envelopment Analysis Nama Peneliti Fadzlan Sufian (2006) Harjum Muharam dan Rizki Pusvitasari (2007) Ascarya, Diana Yumanita, dan Guruh S. Rokhimah (2008) Metodologi Penelitian ini menggunakan model DEA dengan menggunakan variabel input yang terdiri dari total simpanan, biaya tenaga kerja, dan aset. Variabel pembiayaan dan pendapatan operasional sebagai output selama periode Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah DEA dengan memasukkan variabel total simpanan, biaya operasional lainnya sebagai variabel input. Variabel outputnya meliputi: pembiayaan, aktiva lancar dan pendapatan operasional lainnya. Penelitian ini dianalisis dengan metode DEA. Variabel total simpanan, biaya tenaga kerja dan aset sebagai input. Variabel ouputnya meliputi: pembiayaan dan pendapatan. Kedua jenis variabel ini digunakan baik pada bank syariah maupun konvensional. Kesimpulan dan Saran Hasil penelitian ini menunjukkan secara umum perbankan syariah di Malaysia mengalami peningkatan selama periode pengamatan. Penelitian ini juga menggambarkan bank asing syariah relatif lebih efisien dibandingkan bank domestik syariah selama tahun pengamatan. Pada tahun 2005 hanya bank BTN Syariah, Niaga Syariah, dan Permata Syariah yang mencapai efisiensi 100 persen, sedangkan sembilan bank lainnya memiliki tingkat efisiensi yang fluktuatif. Selama periode pengamatan tahun , perbankan syariah dianggap relatif lebih efisien dibandingkan bank konvensional. Kinerjanya dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, kecuali pada tahun Hal ini disebabkan perbankan syariah melakukan langkah yang ekspansif. Studi ini juga menggambarkan bahwa rata-rata efisiensi BUS relatif lebih baik dibandingkan UUS maupun BPRS.

33 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual yang dibangun dalam penelitian ini yaitu untuk mengukur tingkat efisiensi tiga kantor unit Bank BRI cabang Meulaboh, yaitu kantor unit Cut Nyak Dhien, kantor unit Johan Pahlawan dan kantor unit Teuku Umar pada periode 2011 sampai dengan Peneltian ini mengukur tingkat efisensi dengan menggunakan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) dengan cara menetukan variabel-variabel input yang meliputi: Jumlah pegawai, jumlah simpanan, jumlah nasabah dan jumlah biaya operasional (BOP). Adapun variabel-variabel output yang mencakup: Jumlah kredit yang diberikan dan jumlah income (pendapatan). Kerangka konseptual dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 3 Kantor Unit Bank BRI Cabang Meulaboh Variabel input 3. Jumlah pegawai 4. Jumlah simpanan 5. Jumlah nasabah 6. Jumlah biaya operasional (BOP) Variabel output 1. Jumlah kredit yang diberikan 2. Jumlah income Efisiensi relatif ketiga kantor unit Gambar 2.3 kerangka konseptual teoritis

34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini bertempat di kantor unit Bank BRI cabang Meulaboh, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat yaitu kantor unit Johan Pahlawan, kantor unit Cut Nyak Dhien dan kantor unit Teuku Umar Waktu Penelitian Waktu penelitian dapat dijelaskan pada tabel Time Line: Tabel 3.1 Time Line Penelitian Tahun 2013 Kegiatan Minggu Pertama Minggu Kedua Minggu Ketiga Minggu Keempat I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Studi data keuangan Diskusi Diskusi Ide Proposal Pembuatan Proposal Penelitian Pengambilan Data Penelitian Pengolahan Data Penelitian Penyusunan Laporan

35 Metode Penelitian Proses pengambilan data yang dilakukan secara bertahap, tahap-tahap ini pada dasarnya sama dengan model pelaksanaan penelitian dan dapat digunakan sebagai kerangka utama yang kemudian dapat dikembangkan sesuai kebutuhan. Pada tugas akhir ini penulis menggunakan data di beberapa kantor unit Bank BRI Kota Meulaboh, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. Menggunakan data yang bersumber pada data laporan keuangan tahunan selama dua tahun yaitu tahun 2011 dan Data selama dua tahun dipandang cukup untuk digunakan dalam menentukan efisiensi relatif pada tiap kantor unit Bank BRI Kota Meulaboh. Metode DEA bila diartikan secara bebas berarti analisa data terbungkus. Disebut karena bila hasil dari perhitungan efisiensi telah didapatkan, dan kemudian diplot dalam suatu grafik dan nilai-nilai yang terluar dihubungkan, maka akan melingkupi atau membungkus nilai-nilai tertentu. Cara pengukuran yang digunakan dalam metode DEA adalah dengan membandingkan antara output yang dihasilkan dengan input yang ada. Nilai efisiensi sautu unit antara 0 sampai dengan 1 DMU dikatakan efisien jika: 1. Dari segi orientasi output output naik saat input tetap Efisiensi naik output tetap saat input turun

36 30 2. Dari segi orientasi input input tetap saat output naik Efisiensi naik Input turun saat output tetap Metode penelitian dijelaskan pada flowchart efesiensi relatif menggunakan metode DEA, gambar 3.1 sebagai berikut:: Mulai Study Pustaka Pengambilan data Kantor Unit BRI Kota Meulaboh - Unit Johan Pahlawan - Unit Cut Nyak Dhien - Unit Teuku Umar Menentukan Faktor - Input - Output Pengukuran efesiensi A

37 31 A Nilai efisiensi Unit Johan Palahalwan Nilai efisiensi Unit Cut Nyak Dhien Nilai efisiensi Unit Teuku Umar Peers group unit Peers group unit Peers group unit Efisiensi relatif Analisis peningkatann input / output Penentuan nilai peningkataan input / output Kesimpulan Selesai Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian DEA di Kantor Unit BRI Langkah-langkah Data Envelopment Analysis (DEA) yang diterapkan di Kantor Unit Bank BRI Kota Meulaboh, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat antara lain: 1. Studi pustaka Tahap ini melakukan kegiatan mempelajari Data Envelopment Analysis (DEA) melalui buku pedoman kuliah dan beberapa tulisan ilmiah atau paper.

38 32 Sehingga diperoleh landasan teori yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan. 2. Pengambilan data Tahap ini yaitu pengumpulan data yang berasal dari data laporan keuangan tahunan di kantor unit Bank BRI Kota Meulaboh. 3. Menentukan faktor Yaitu data yang diperoleh kemudian dipisahkan menjadi faktor input dan faktor output. Faktor input terdiri dari: a. Jumlah Pegawai b. Jumlah Simpanan c. Jumlah Biaya d. Jumlah nasabah Faktor output terdiri atas: a. Jumlah kredit yang diberikan b. Jumlah pendapatan 4. Pengukuran efisiensi Dilakukan dengan membuat model DEA-CCR primal, super efesiensi dan DEA-CCR dual. Setelah itu dilakukan perhitungan dengan software komputer. 5. Efisiesi relatif Yaitu membandingkan hasil pengukuran efisiensi relatif dari tiap kantor unit BRI Kota Meulaboh.

39 33 6. Analisis peningkatan input / output Yaitu untuk mengetahui penyebab ketidakefisienan dan apakah dapat dilakukan perubahan nilai input dan output untuk meningkatkan nilai efisiensi Bank. 7. Penentuan nilai peningkatan input / output Yaitu menetukan perubahan nilai terhadap input / output untuk meningkatkan efisiensi kinerja. 8. Kesimpulan Yaitu menyimpulkan hasil dan informasi dari langkah-langkah sebelumnya dan memberikan saran-saran sebagai masukan untuk pihak perbankan. 3.3 Metode Pengambilan Data Pengambilan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode pengambilan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Dalam tugas akhir ini metode yang digunakan untuk pengambilan data antara lain: 1. Pengambilan data dengan observasi langsung. Pengambilan data dengan observsi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Pengambilan data dengan observasi memiliki beberapa keuntungan: a. Dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk mencatat hal-hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut berlaku, atau sewaktu perilaku tersebut terjadi. Dengan cara pengamatan, data

40 34 yang langsung mengenai perilaku yang tipikal dari objek dapat dicatat segera dan tidak menggantungkan data dari ingatan seseorang. b. Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik yang tidak dapat berkomunikasi secara verbal dan yang tidak mau berkomunikasi secara verbal. 2. Pengambilan Data dengan Interview Selain dari pengambilan data dengan cara pengamatan, maka penulis juga memperoleh data dengan interview. Dalam tugas akhir ini informasi atau keterangan diperoleh langsung dari pimpinan dan karyawan dengan cara bertatap muka dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Pengambilan data dengan interview memiliki beberapa keuntungan: a. Bisa membangun hubungan dan memotivasi responden. b. Bisa mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan, menambah pertanyaan baru dan memperoleh data yang banyak. 3. Pengambilan Data dengan Penggunaan Dokumen Penulis dalam tugas akhir ini juga menggunakan data dokumen perusahaan. Pengambilan data dengan penggunaan dokumen memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut: a. Dapat memberikan gambaran berbagai informasi tentang perusahaan pada waktu yang sudah lampau (yang direkam atau didokumentasikan). b. Dapat merekam berbagai jenis data tentang keuntungan dan kerugian perusahaan.

41 BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Deskripsi Objek Penelitian Dalam pembahasan ini akan diukur efisiensi tiga kantor unit Bank BRI Cabang Meulaboh dengan menggunakan metode DEA. Analisis efisiensi yang dilakukan dititikberatkan pada efisiensi berdasarkan laporan keuangan ketiga kantor unit tersebut selama dua tahun, yaitu tahun 2011 dan Semua kantor unit yang dievaluasi memiliki jenis input dan output yang sama dalam pengukuran efisiensi ketiga kantor unit ini. Pengertian kantor unit relatif efisien adalah kantor unit yang memperoleh total output sebanding dengan total input yang telah dikeluarkan oleh kantor unit tersebut. Untuk selanjutnya, ketiga kantor unit disebutkan sebagai Decesion Making Unit (DMU) yang dievaluasi, terdiri dari : 1. DMU 1 : Kantor unit Cut Nyak Dhien 2. DMU 2 : Kantor unit Johan Pahlawan 3. DMU 3 : Kantor unit Teuku Umar. 4.2 Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan menentukan beberapa faktor yaitu variabel input dan variabel output. Penentuan 4 variabel input ini mengikuti kaidah dasar dalam DEA yang menuntut bahwa variabel input haruslah merupakan sesuatu yang diperlukan untuk menghasilkan output dan digambarkan 35

42 36 dalam skala yang semakin besar berarti semakin memakan banyak sumber daya dan semakin kecil berarti semakin hemat/sedikit usaha yang dilakukan. Sementara untuk penentuan 2 variabel output ini mengikuti kaidah dasar dalam DEA yang menuntut bahwa variabel output haruslah merupakan sesuatu yang dihasilkan dari pemakaian input dan digambarkan dalam skala yang semakin besar berarti semakin bagus dan semakin kecil berarti semakin sedikit hasil yang diperoleh Faktor Input 1. Jumlah Pegawai, yang dimasukan kedalam input ini adalah total jumlah karyawan atau pegawai yang dimiliki oleh setiap kantor unit Bank BRI cabang Meulaboh. Seperti yang ditunjukan pada tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1 Jumlah pegawai setiap kantor unit Bank BRI Cabang Meulaboh Jumlah Pegawai DMU Kantor Unit Tahun 2011 (Orang) Tahun 2012 (Orang) 1 Cut Nyak Dhien Johan Pahlawan Teuku Umar 6 6 Sumber: Data Primer laporan keuangan dari ketiga kantor unit 2. Jumlah Simpanan, yang dimasukan kedalam input ini adalah total semua jumlah simpanan setiap tahunnya untuk ketiga kantor unit Bank BRI Cabang Meulaboh. Seperti yang ditunjukan pada tabel 4.2 dibawah ini:

43 37 Tabel 4.2 Jumlah simpanan setiap kantor unit Bank BRI Cabang Meulaboh DMU Kantor Unit Tahun 2011 (Orang) Jumlah Simpanan Tahun 2012 (Orang) 1 Cut Nyak Dhien Johan Pahlawan ,73 3 Teuku Umar Sumber: Data primer laporan keuangan dari ketiga kantor unit 3. Jumlah Biaya Operasional (BOP), yang dimasukan kedalam input ini adalah total semua jumlah biaya operasioanal setiap tahunnya untuk ketiga kantor unit Bank BRI Cabang Meulaboh. Seperti yang ditunjukan pada tabel 4.3 dibawah ini: Tabel 4.3 Jumlah biaya setiap kantor unit Bank BRI Cabang Meulaboh DMU Kantor Unit Tahun 2011 (Rp) Jumlah BOP Tahun 2012 (Rp) 1 Cut Nyak Dhien Johan Pahlawan ,54 3 Teuku Umar Sumber: Data primer laporan keuangan dari ketiga kantor unit 4. Jumlah Nasabah, yang dimasukan kedalam input ini adalah total semua jumlah nasabah yang dimiliki oleh ketiga kantor unit Bank BRI Cabang Meulaboh untuk setiap tahunnya. Seperti yang ditunjukan pada table 4.4 dibawah ini:

44 38 Tabel 4.4 Jumlah nasabah setiap kantor unit Bank BRI Cabang Meulaboh DMU Kantor Unit Tahun 2011 (Orang) Jumlah Nasabah Tahun 2012 (Orang) 1 Cut Nyak Dhien Johan Pahlawan Teuku Umar Sumber: Data primer laporan keuangan dari ketiga kantor unit Faktor Output 1. Jumlah Kredit yang diberikan, yang dimasukan kedalam output ini adalah total jumlah kredit yang diberikan untuk ketiga kantor unit Bank BRI Cabang Meulaboh untuk setiap tahunnya. Seperti yang ditunjukan pada tabel 4.5 dibawah ini: Tabel 4.5 Jumlah kredit yang diberikan setiap kantor unit Bank BRI Cabang Meulaboh DMU Jumlah Kredit yang diberikan Kantor Unit Tahun 2011 (Rp) Tahun 2012 (Rp) 1 Cut Nyak Dhien Johan Pahlawan ,08 3 Teuku Umar Sumber: Data primer laporan keuangan dari ketiga kantor unit 2. Income, yang dimasukan kedalam output ini adalah total semua jumlah income yang diperoleh oleh ketiga kantor unit Bank BRI Cabang Meulaboh untuk setiap tahunnya. Seperti yang ditunjukan pada tabel 4.6 dibawah ini:

45 DMU 39 Tabel 4.6 Jumlah Income setiap kantor unit Bank BRI Cabang Meulaboh DMU Kantor Unit Tahun 2011 (Rp) Jumlah Income Tahun 2012 (Rp) 1 Cut Nyak Dhien Johan Pahlawan ,69 3 Teuku Umar Sumber: Data primer laporan keuangan dari ketiga kantor unit Setelah diperoleh faktor input dan output, selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan menggunakan Solver Excell dan kemudian menganalisis hasil efisiensi yang diperoleh. 4.3 Model Data Envelopment Analysis (DEA) Berdasarkan hasil pengumpulan data, diperoleh enam jenis data untuk ketiga kantor unit Bank BRI Cabang Meulaboh (DMU), yaitu empat data input dan dua data output seperti yang tercantum dalam tabel rekapitulasi 4.7 dan tabel 4.8 dibawah ini: Tabel 4.7 Rekapitulasi Output-Input Ketiga Kantor unit Tahun 2011 Income (O 1k ) Output Input Kredit yang Jumlah jumlah Jumlah Pegawai Nasabah Diberikan (O 2k ) Simpanan (I (I 1k ) 2k ) (I 3k ) BOP (I 4k ) Berikut ini rekapiluasi enam jenis data untuk ketiga kantor unit Bank BRI Cabang Meulaboh tahun 2012, yaitu empat data input dan dua data output seperti yang tercantum pada tebel 4.8 sebagai berikut:

PERSEPSI PETANI TERHADAP KELOMPOK TANI (Studi Kasus : Petani Padi Sawah di Gampong Blang Muko Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya) Skripsi OLEH

PERSEPSI PETANI TERHADAP KELOMPOK TANI (Studi Kasus : Petani Padi Sawah di Gampong Blang Muko Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya) Skripsi OLEH PERSEPSI PETANI TERHADAP KELOMPOK TANI (Studi Kasus : Petani Padi Sawah di Gampong Blang Muko Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya) Skripsi OLEH ABDUL RANI 08C10404031 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

PEMBUATAN DAN PERAKITAN ALAT UJI LELAH (FATIGUE TESTING MECHINE ) TIPE CANTILEVER ROTATING BENDING

PEMBUATAN DAN PERAKITAN ALAT UJI LELAH (FATIGUE TESTING MECHINE ) TIPE CANTILEVER ROTATING BENDING TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR PEMBUATAN DAN PERAKITAN ALAT UJI LELAH (FATIGUE TESTING MECHINE ) TIPE CANTILEVER ROTATING BENDING Diajukan untuk memenuhi sebagai dari syarat-syarat yang diperlukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan intermediasi memandang bahwa sebuah lembaga keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan intermediasi memandang bahwa sebuah lembaga keuangan BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Ruang lingkup pada penelitian ini ialah menganalisis pengaruh efisiensi kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti efisiensi pada bank syariah dan bank konvensional yang ada di Indonesia. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Sumanth (1984) dalam bukunya menjelaskan bahwa efisiensi berhubungan dengan seberapa baik kita menggunakan sumber daya yang ada untuk mendapatkan suatu hasil. Secara matematis efisiensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori melalui variable-variabel penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori melalui variable-variabel penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu metode yang menekankan pada pengujian teori melalui variable-variabel penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Sudah banyak sekali penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari DMU,

BAB III METODOLOGI. Sudah banyak sekali penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari DMU, BAB III METODOLOGI III. 1 Metode Pengukuran Efisiensi Perbankan Sudah banyak sekali penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari DMU, hal ini terbukti dari jumlah penelitian yang berjumlah

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI KINERJA MENGGUNAKAN MODEL DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA PT XYZ

ANALISIS EFISIENSI KINERJA MENGGUNAKAN MODEL DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA PT XYZ ANALISIS EFISIENSI KINERJA MENGGUNAKAN MODEL DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA PT XYZ ZA IMATUN NISWATI 081385659518 zaimatunnis@gmail.com Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank sangat penting dan berperan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian suatu bangsa karena bank selaku stabilisator moneter mempunyai kewajiban ikut serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Jika fungsi

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Jika fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan bank maupun non bank di Indonesia telah menjadi ujung tombak perekonomian negara di mana keduanya mempunyai peranan penting sebagai lembaga intermediasi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. intermediasi. Aset, deposito dan beban personalia sebagai faktor input serta Kredit

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. intermediasi. Aset, deposito dan beban personalia sebagai faktor input serta Kredit BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis efisiensi teknik bank persero dengan pendekatan intermediasi. Aset, deposito dan beban personalia sebagai faktor input

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Efisiensi merupakan indikator penting dalam mengukur kinerja keseluruhan dari aktiva suatu perusahaan. Efisiensi sering diartikan bagaimana suatu perusahaan dapat berproduksi

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) ( Periode Tahun )

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) ( Periode Tahun ) ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) ( Periode Tahun 2008-2012 ) ARTIKEL PUBLIKASI OLEH : ASMA NURUL AINI B 300 100

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Arsitektur Perbankan Indonesia (API). untuk menghadirkan alternatif jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Arsitektur Perbankan Indonesia (API). untuk menghadirkan alternatif jasa 9 2.1 Perbankan Syariah BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka Arsitektur Perbankan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. serangkaian deregulasi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI) telah membawa

I. PENDAHULUAN. serangkaian deregulasi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI) telah membawa I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perbankan nasional sebagai salah satu media lalu lintas keuangan global, memegang peranan penting bagi stabilitas sistem keuangan nasional. Melalui serangkaian deregulasi

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Program Linear Program linear merupakan model matematik untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber organisasi. Kata sifat linear digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat pesat setelah adanya liberalisasi keuangan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat pesat setelah adanya liberalisasi keuangan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan khususnya perbankan di Indonesia telah menjadi tulang punggung perekonomian negara sebagai salah satu pelaku utama. Perbankan di Indonesia mempunyai

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) UNTUK MENGUKUR EFFISIENSI KINERJA PERBANKAN DI INDONESIA SKRIPSI MUHAMMAD AMIN

PENERAPAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) UNTUK MENGUKUR EFFISIENSI KINERJA PERBANKAN DI INDONESIA SKRIPSI MUHAMMAD AMIN PENERAPAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) UNTUK MENGUKUR EFFISIENSI KINERJA PERBANKAN DI INDONESIA SKRIPSI MUHAMMAD AMIN 050803012 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor keuangan, terutama industri perbankan, berperan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor keuangan, terutama industri perbankan, berperan sangat penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor keuangan, terutama industri perbankan, berperan sangat penting bagi aktivitas perekonomian. Bank adalah lembaga keuangan terpenting dan sangat mempengaruhi perekonomian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal yang tidak bias dipisahkan dari berbagai penelitian yang dilakukan. Objek penelitian merupakan sebuah sumber yang dapat memberikan

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI TINGKAT EFISIENSI ANTARA BANK ASING DAN BANK SWASTA NASIONAL DI INDONESIA. Riska Laila Maulidah Noor Paidi Hidayat ABSTRACT

STUDI KOMPARASI TINGKAT EFISIENSI ANTARA BANK ASING DAN BANK SWASTA NASIONAL DI INDONESIA. Riska Laila Maulidah Noor Paidi Hidayat ABSTRACT STUDI KOMPARASI TINGKAT EFISIENSI ANTARA BANK ASING DAN BANK SWASTA NASIONAL DI INDONESIA Riska Laila Maulidah Noor Paidi Hidayat ABSTRACT The aim of this research is to measure efficiency between foreign

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di dua obyek yaitu pada BPRK SAB yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di dua obyek yaitu pada BPRK SAB yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di dua obyek yaitu pada BPRK SAB yang berlokasi di Singosari Malang dan BPRS Bhakti Haji yang berlokasi di Bulu Lawang Malang.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keberadaan lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keberadaan lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Keberadaan lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution) sangat penting dalam suatu sistem perekonomian modern. Lembaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Tabel 2. 1 penelitian terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Tabel 2. 1 penelitian terdahulu 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Tabel 2. 1 penelitian terdahulu Nama Peneliti/Tahun Penelitian Nurlaili Adilho dan Eni Setyowati, 2014 Suliyanto dan Dian Purnomo Jati,

Lebih terperinci

Kinerja Beberapa Bank Syariah Berdasar Tingkat Efisiensi Melalui Pengukuran DEA

Kinerja Beberapa Bank Syariah Berdasar Tingkat Efisiensi Melalui Pengukuran DEA Kinerja Beberapa Bank Syariah Berdasar Tingkat Efisiensi Melalui Pengukuran DEA Pinaestri Cahyaningsih Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta cahyaningsih121@gmail.com Didit Purnomo

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) yang menyimpan

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) yang menyimpan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank sebagai salah satu lembaga keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu Negara, yaitu sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan lahirnya UU No 7 Tahun1992 tentang perbankan nasional Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dengan lahirnya UU No 7 Tahun1992 tentang perbankan nasional Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagasan tenang perbankan syariah di Indonesia secara formal sebenarnya telah di wacanakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang membahas tentang perbankan pada tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Pemilihan Sampel Penelitian menggunakan sampel data sekunder yang diperoleh melalui akses data terhadap Laporan tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian suatu Negara, yaitu sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kabupaten Kuningan merupakan Kabupaten yang terletak di bagian timur Jawa Barat yang berada pada lintasan jalan regional penghubung kota Cirebon dengan wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran tingkat kesehatan bank dikenal dengan metode CAMEL (Capital

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran tingkat kesehatan bank dikenal dengan metode CAMEL (Capital BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dalam mengukur tingkat kesehatan bank di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Dari mulai Surat Edaran Bank Indonesia No.26/BPPP/1993

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif (quantitative method) yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efisiensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. islam bahkan juga di negara-negara barat. Terbukti dengan ditandai semakin

BAB I PENDAHULUAN. islam bahkan juga di negara-negara barat. Terbukti dengan ditandai semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi islam, semakin populer bukan hanya di negara-negara islam bahkan juga di negara-negara barat. Terbukti dengan ditandai semakin banyaknya bank-bank

Lebih terperinci

Mengukur Tingkat Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah dengan Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA)

Mengukur Tingkat Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah dengan Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) Mengukur Tingkat Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah dengan Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) Arif Ramadhan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta Didit Purnomo

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NONPARAMETRIK DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NONPARAMETRIK DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) NASKAH PUBLIKASI ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NONPARAMETRIK DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: SEPRIYANI TRI PAMUNGKAS NIM. B 11137 FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:161), objek penelitian adalah

Lebih terperinci

Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Tahun 2012

Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Tahun 2012 Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Tahun 2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang terjadi di Amerika Serikat. Pada waktu itu bank- bank sentral

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang terjadi di Amerika Serikat. Pada waktu itu bank- bank sentral BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agustus 2007 dapat dikatakan sebagai awal resmi dimulainya krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat. Pada waktu itu bank- bank sentral harus turun tangan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN (pakjun 1983) dan paket kebijakan oktober 1988 (pakto 1988). Deregulasi

BAB I PENDAHULUAN (pakjun 1983) dan paket kebijakan oktober 1988 (pakto 1988). Deregulasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan di Indonesia sangat pesat setelah terjadi deregulasi di bidang keuangan, moneter dan perbankan pada paket kebijakan Juni 1983 (pakjun

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA EVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA EVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA EVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE 2010-2014 Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Sumber : Statistik Perbankan Syariah 2013

Sumber : Statistik Perbankan Syariah 2013 Pendahuluan Bank sebagai salah satu lembaga keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu Negara, yaitu sebagai lembaga intermediasi antara (surplus unit) dan (deficit unit). Fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perekonomian baik secara mikro maupun secara makro. Di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perekonomian baik secara mikro maupun secara makro. Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga perbankan merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat mempengaruhi perekonomian baik secara mikro maupun secara makro. Di Indonesia, bank mempunyai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bank Umum Syariah telah muncul sejak tahun 1992 yang dipelopori oleh Bank

I. PENDAHULUAN. Bank Umum Syariah telah muncul sejak tahun 1992 yang dipelopori oleh Bank I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank Umum Syariah telah muncul sejak tahun 1992 yang dipelopori oleh Bank Muamalat Indonesia (BMI). Keberadaan BMI muncul pasca pemberlakuan UU No. 7 Tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat teknologi yang umum digunakan (Ascarya, dkk 2009: 11). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. tingkat teknologi yang umum digunakan (Ascarya, dkk 2009: 11). Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Efisiensi merupakan jumlah perbandingan antara suatu yang digunakan atau input untuk menghasilkan suatu output tretentu. Perusahaan atau organisasi dikatakan efisien

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Konvensional dan Syariah menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Periode 2010-2014) Comparison Efficiency Analysis of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor keuangan, terutama industri perbankan, berperan sangat penting bagi aktivitas perekonomian. Industri perbankan sangat dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi tidak lepas dari peranan sektor perbankan sebagai lembaga pembiayaan bagi sektor riil. Pembiayaan yang diberikan sektor perbankan kepada sektor riil

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NONPARAMETRIK DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NONPARAMETRIK DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NONPARAMETRIK DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian, sektor perbankan merupakan sektor yang mempunyai peranan penting bagi perkembangan perekonomian suatu negara. Peran tersebut diwujudkan dalam fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank-bank besar di Jepang masih beroperasi di atas skala efisiensi minimum, hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank-bank besar di Jepang masih beroperasi di atas skala efisiensi minimum, hasil BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Penelitian yang dilakukan Drake dan Hall (2003) di Jepang dengan menggunakan pendekatan nonparametrik (DEA) menujukkan hasil bahwa merger bank-bank besar di

Lebih terperinci

PENGENALAN SOFTWARE FRONTIER 4.1 DAN DEA 2.1. Oleh : AHMAD ZAINUDDIN

PENGENALAN SOFTWARE FRONTIER 4.1 DAN DEA 2.1. Oleh : AHMAD ZAINUDDIN PENGENALAN SOFTWARE FRONTIER 4.1 DAN DEA 2.1 Oleh : AHMAD ZAINUDDIN DAFTAR ISI 2 APA ITU FRONTIER DAN DEA? KONSEP EFISIENSI KONSEP PENGUKURAN EFISIENSI PENDEKATAN PENGUKURAN EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tulang punggung perekonomian negara dimana sebagai salah satu pelaku. keseluruhan sistem keuangan (Abidin, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. tulang punggung perekonomian negara dimana sebagai salah satu pelaku. keseluruhan sistem keuangan (Abidin, 2007). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang terencana dan berkesinambungan dimana tersusun dalam Repelita. Bertolak dari hal tersebut industri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat. bank bagi perkembangan dunia usaha juga dinilai cukup signifikan, dimana bank

I. PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat. bank bagi perkembangan dunia usaha juga dinilai cukup signifikan, dimana bank I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat mempengaruhi perekonomian baik secara mikro maupun secara makro. Peran bank bagi perkembangan dunia usaha juga dinilai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data Envelopment Analysis DEA adalah suatu metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi dari suatu unit pengambilan keputusan (unit kerja) yang bertanggung jawab

Lebih terperinci

Abstract. Rakhmat Purwanto Dra. Hj. Endang Tri Widyarti, MM

Abstract. Rakhmat Purwanto Dra. Hj. Endang Tri Widyarti, MM Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional (BUK) dan Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Periode 2006-2010) Rakhmat Purwanto Dra. Hj. Endang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut bab 1 pasal 1 UU No. 10 tahun 1998, tentang perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, bank didefinisikan sebagai berikut: Bank adalah badan usaha

Lebih terperinci

Mengukur Efisiensi Relatif Pialang Bursa Berjangka Jakarta

Mengukur Efisiensi Relatif Pialang Bursa Berjangka Jakarta Mengukur Efisiensi Relatif Pialang Bursa Berjangka Jakarta Oleh: Nurlisa Arfani Kinerja pialang yang diukur dalam penelitian ini adalah tingkat efisiensi pialang dalam menjalankan bisnisnya. Pialang dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Industri perbankan telah berperan penting dalam membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia, sebagaimana tercantum dalam undang undang nomor 7 tahun 1992

Lebih terperinci

Pengukuran Efisiensi Produksi Dengan Metode DEA (Data Envelopement Analysis) Di Divisi Wire Rod Mill PT.XYZ

Pengukuran Efisiensi Produksi Dengan Metode DEA (Data Envelopement Analysis) Di Divisi Wire Rod Mill PT.XYZ Pengukuran Efisiensi Produksi Dengan Metode DEA (Data Envelopement Analysis) Di Divisi Wire Rod Mill PT.XYZ Akbar Utama H.M 1, Achmad Bahauddin 2, Putro Ferro Ferdinant 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data tahunan dari tahun 2006 sampai 2011. Sumber data berasal dari Bank

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan metode penelitian yang akan dilakukan sesuai dengan kerangka penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Studi mengenai efisiensi perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perekonomian baik secara mikro maupun secara makro. Di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perekonomian baik secara mikro maupun secara makro. Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank adalah merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat mempengaruhi perekonomian baik secara mikro maupun secara makro. Di Indonesia, bank mempunyai pangsa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibutuhkan dalam meneliti dan mengukur kinerja dan manajerial dari sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibutuhkan dalam meneliti dan mengukur kinerja dan manajerial dari sebuah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Pengukuran efisiensi perbankan yang dilandasi konsep yang tepat sangat dibutuhkan dalam meneliti dan mengukur kinerja dan manajerial dari sebuah bank. Penemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkanya paket kebijakan Menteri Keuangan pada Desemeber 1983 yang

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkanya paket kebijakan Menteri Keuangan pada Desemeber 1983 yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerapan ekonomi syariah di Indonesia secara historis dimulai sejak dikeluarkanya paket kebijakan Menteri Keuangan pada Desemeber 1983 yang dikenal dengan pakdes 1983.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN RUMUSAN HIPOTESIS 25 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian dan Fungsi Bank Pengertian bank menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan operasionalnya pasti tidak akan terlepas dari risiko.

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan operasionalnya pasti tidak akan terlepas dari risiko. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan baik bank maupun lembaga keuangan non bank saat menjalankan kegiatan operasionalnya pasti tidak akan terlepas dari risiko. Menurut Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai perubahan pada sektor perbankan di Indonesia seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai perubahan pada sektor perbankan di Indonesia seperti BAB 1 PENDAHULUAN Berbagai perubahan pada sektor perbankan di Indonesia seperti restrukturisasi perbankan, privatisasi, dan pengaturan kehati-hatian bank dilakukan untuk membenahi sektor perbankan. Berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui perbedaan nilai efisiensi pada bank umum persero (BUMN) dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui perbedaan nilai efisiensi pada bank umum persero (BUMN) dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain penelitian Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian studi empiris yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai efisiensi pada bank umum persero (BUMN)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam

BAB II LANDASAN TEORI. menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Bank Bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA MALANG BERDASARKAN PENDEKATAN EFISIENSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

PENGUKURAN KINERJA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA MALANG BERDASARKAN PENDEKATAN EFISIENSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PENGUKURAN KINERJA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KOTA MALANG BERDASARKAN PENDEKATAN EFISIENSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Abd. Rahman Ali 213.08.2.0102 Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perbandingan yang mana akan berpengaruh positif. Diantaranya jurnal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perbandingan yang mana akan berpengaruh positif. Diantaranya jurnal BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Hasil penelitian terdahulu Sebagai rujukan juga diambil dari penelitian terdahulu sebagai persamaan dan perbandingan yang mana akan berpengaruh positif. Diantaranya jurnal penelitian

Lebih terperinci

Economics Development Analysis Journal

Economics Development Analysis Journal EDAJ 4 (3) (2015) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj EFISIENSI KINERJA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2010 2012 MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang Undang Nomor 10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang Undang Nomor 10 Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998 salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank juga sebagai lembaga keuangan memegang peranan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank juga sebagai lembaga keuangan memegang peranan yang penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan khususnya perbankan telah menjadi peran utama dalam perekonomian negara di Indonesia. Di Indonesia, perbankan mempunyai pangsa pasar sebesar 80 persen

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Pada bab ini, akan dibahas mengenai tinjauan pustaka dari metode yang akan digunakan dalam penelitian dan dasar teori. 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu

Lebih terperinci

3 KERANGKA PEMIKIRAN. Konsep Efisiensi Produksi

3 KERANGKA PEMIKIRAN. Konsep Efisiensi Produksi 10 produsen. Kelemahan model tersebut menurut Coelli et al. (1998) dan Adiyoga (1999) yaitu: (1) Model tersebut sulit digunakan pada produsen yang menghasilkan dua output; (2) distribusi dari inefisiensi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PARAMETRIK METODE DEA DALAM MENGUKUR TINGKAT EFISIENSI BIAYA PADA PERBANKAN SYARIAH DI KOTA SEMARANG

PENGEMBANGAN MODEL PARAMETRIK METODE DEA DALAM MENGUKUR TINGKAT EFISIENSI BIAYA PADA PERBANKAN SYARIAH DI KOTA SEMARANG PENGEMBANGAN MODEL PARAMETRIK METODE DEA DALAM MENGUKUR TINGKAT EFISIENSI BIAYA PADA PERBANKAN SYARIAH DI KOTA SEMARANG Willyanto Kartiko Kusumo, Abdul Karim Economics Faculty, Semarang University Abstract

Lebih terperinci

PENGUKURAN EFISIENSI PERUSAHAAN DENGAN METODE DEA ( DATA ENVELOPMENT ANALYSIS ) (Studi Kasus Di : PT.Trakindo Utama Surabaya Branch East Area) SKRIPSI

PENGUKURAN EFISIENSI PERUSAHAAN DENGAN METODE DEA ( DATA ENVELOPMENT ANALYSIS ) (Studi Kasus Di : PT.Trakindo Utama Surabaya Branch East Area) SKRIPSI PENGUKURAN EFISIENSI PERUSAHAAN DENGAN METODE DEA ( DATA ENVELOPMENT ANALYSIS ) (Studi Kasus Di : PT.Trakindo Utama Surabaya Branch East Area) SKRIPSI Oleh : RIA RUBYANTI NPM : 0532010126 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

PENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Namun dalam dunia yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN. bab satu. Bagian kedua membahas implikasi hasil penelitian. Bagian ketiga

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN. bab satu. Bagian kedua membahas implikasi hasil penelitian. Bagian ketiga BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN Penyajian bab ini akan dibagi menjadi beberapa pokok bahasan. Bagian pertama membahas kesimpulan hasil penelitian atas pertanyaan penelitian pada bab satu.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian Perkembangan Bank Syariah di Indonesia sangat pesat. Ini di buktikan dengan bertambahnya kantor, tenaga kerja

Lebih terperinci

Peningkatan Efisiensi dan Daya Saing Perbankan Syari ah

Peningkatan Efisiensi dan Daya Saing Perbankan Syari ah Peningkatan Efisiensi dan Daya Saing Perbankan Syari ah Inni Basyarah Dosen Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Universitas Iskandar Muda Banda Aceh innibasyarah@yahoo.co.id Abstract The concept of efficiency

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan lapangan pekerjaan (Badan Pusat Statistik 2010). Oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan lapangan pekerjaan (Badan Pusat Statistik 2010). Oleh sebab itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu komponen pelaku usaha yang mempunyai sumbangan cukup besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan (Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang digunakan adalah data kuartalan dari tahun 2011 sampai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang digunakan adalah data kuartalan dari tahun 2011 sampai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan Berdasarkan analisa efisiensi perbankan syariah di Indonesia khususnya BPR dan BPRS di Jawa Timur dengan metode SFA dengan data penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Konsep Efisiensi Efisiensi merupakan rasio antara output dan input, dan perbandingan antara masukkan dan keluaran. Apa saja yang dimaksudkan dengan masukan

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi pada 6 Bank Umum Syariah terdaftar di BI tahun 2010)

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi pada 6 Bank Umum Syariah terdaftar di BI tahun 2010) ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi pada 6 Bank Umum Syariah terdaftar di BI tahun 2010) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

EFISIENSI BUS DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPEMENT ANALYSIS (DEA)

EFISIENSI BUS DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPEMENT ANALYSIS (DEA) EFISIENSI BUS DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPEMENT ANALYSIS (DEA) 1 Intan Sri Lestari 2 Ir. Maulidyah Indira Hasmarini MS 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sistem keuangan terdiri dari lembaga keuangan, pasar keuangan, serta

I. PENDAHULUAN. Sistem keuangan terdiri dari lembaga keuangan, pasar keuangan, serta I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem keuangan terdiri dari lembaga keuangan, pasar keuangan, serta infrastruktur sistem keuangan. Bank merupakan suatu bagian dari sistem keuangan tersebut. Jika dibandingkan

Lebih terperinci

PENGUKURAN EFISIENSI BANK BUMN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS

PENGUKURAN EFISIENSI BANK BUMN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS PENGUKURAN EFISIENSI BANK BUMN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS Bayu Sulistyono bay.sulistyono@gmail.com Magister Manajemen, Universitas Mercubuana Jakarta, Indonesia Abstrak

Lebih terperinci

PRAKTIKUM EKONOMI PRODUKSI PERIKANAN SPSS & DEA

PRAKTIKUM EKONOMI PRODUKSI PERIKANAN SPSS & DEA PRAKTIKUM EKONOMI PRODUKSI PERIKANAN SPSS & DEA AGROBISNIS PERIKANAN FPIK_UB 2016 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Teori Ekonomi Produksi Teori ekonomi adalah teori yang mempelajari tentang alokasi sumberdaya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perbankan Indonesia Bank adalah lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang menyediakan berbagai jasa keuangan. Kegiatan utama dari bank adalah menghimpun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi. Meskipun demikian, konsep mengenai efisiensi dapat didefinisikan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi. Meskipun demikian, konsep mengenai efisiensi dapat didefinisikan dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Efisiensi 2.1.1 Konsep Umum Konsep efisiensi merupakan konsep yang mendasar dan lahir dari konsep ekonomi. Meskipun demikian, konsep mengenai efisiensi dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di BPD, tetapi peneliti tidak secara langsung ke kantor objek penelitian melainkan peneliti mengambil data penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank dan Jenis Bank Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah dirubah dengan Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 pengertian bank

Lebih terperinci

Pengukuran Efisiensi Produksi dengan Metode Data Envelopement Analysis di Divisi Wire Rod Mill

Pengukuran Efisiensi Produksi dengan Metode Data Envelopement Analysis di Divisi Wire Rod Mill Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.3, September 2013, pp.233-238 ISSN 2302-495X Pengukuran Efisiensi Produksi dengan Metode Data Envelopement Analysis di Divisi Wire Rod Mill Akbar Utama H.M 1, Achmad Bahauddin

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Oleh : Rani Rahman 1), Irman Firmansyah 1) E-mail: Irmanfirmansyah@unsil.ac.id 1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT The

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan acuan alur berfikir dalam menjalankan penelitian. Penelitian ini mencakup teori produksi, konsep efisiensi,

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. perkembangan industri perbankan. Perkembangan dan pertumbuhan industri

BAB I PENGANTAR. perkembangan industri perbankan. Perkembangan dan pertumbuhan industri 1.1 Latar Belakang BAB I PENGANTAR Kehadiran perbankan syariah di Indonesia yang telah beroperasi selama 24 tahun sejak tahun 1992, terbukti memberikan warna dan variasi bagi perkembangan industri perbankan.

Lebih terperinci