KONTRIBUSI PEMUNGUTAN PAJAK PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN Abdul Hadi (Universitas Lambung Mangkurat)

Transkripsi

1 KONTRIBUSI PEMUNGUTAN PAJAK PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN Abdul Hadi (Universitas Lambung Mangkurat) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Banjarmasin Tahun Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu menganalisa dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh untuk menarik kesimpulan. Dimana dalam penelitian ini mencoba menggambarkan kontribusi pajak parkir di Kota Banjarmasin dari tahun 2012 sampai dengan tahun Hasil pembahasan menunjukan bahwa: Kontribusi Pajak Parkir Pada tahun 2012 jumlah persentasenya 1,46%,dan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar1,50%, pada tahun 2014 sampai tahun 2015 mengalami penurunan lagi yaitu sebesaer 1,44% dan 1,45%. Persentase yang tertinggi padatahun 2016 yaitu sebesar 1,57%. Rata-rata kontribusi Pajak Parkir terhadap pendapatan asli daerah dalam 5 tahun terakhir adalah sebesar 1,48% hal ini dapat diartikan bahwa Pajak Parkir termasuk dalam kategori sangat kurang berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah. Tetapi dalam pajak daerah pajak parkir cukup berkontribusi dapat dilihat pada target dan realisasi yang selalu tercapai apalagi jika parkir liar ditindak tegas mungkin pendapatan dari pajak parkir lebih meningkat lagi. Dari segi Perkembangan pajak parkir di Kota Banjarmasin dari tahun ke tahun semakin menunjukkan peningkatan dalam jumlah target dan realisasi yang selalu tercapai. Kata Kunci: Kontribusi, Pajak Parkir, Kota Banjarmasin Latar Belakang PENDAHULUAN Negara Indonesia adalah Negara yang berkembang, baik dalam pembangunan maupun pertumbuhan perekonomiannya. Kedua perkembangan tersebut akan saling berkesinambungan atau saling sambung, perekonomian yang tumbuh dengan baik tidak akan terjadi jika tidak ada pembangunan Negara yang lancar. Begitu juga pembangunan, tidak akan dapat terlaksana jika perekonomian Negara Indonesia tidak berjalan dengan baik dan sistematis. Karena permasalahan perekonomian Negara Indonesia banyak terletak pada sistem pemasukan Negara yang kurang begitu dimanfaatkan dengan baik. Salah satu sumber pemasukan yang paling vital yaitu

2 perpajakan yang kurang begitu dipandang sektor perpajakan sangat berpotensi sebagai salah satu sumber pemasukan keuangan Negara yang sangat besar. Menurut lembaga pemungutannya di indonesia ada 2 jenis pajak yang berlaku yaitu Pajak Pusat dan Pajak Daerah, Pajak daerah ialah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada Daerah tanpa imbalan langsung yang bersifat memaksa berdasarkan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiyai penyelanggran pemerintah daerah serta pembangunan daerah. Di Kalimantan Selatan khususnya di Kota Banjarmasin Pajak atas Parkir sudah diberlakukan, pengenaan Pajak atas Parkir ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Salah satu peraturan daerah kota Banjarmasin yang mengatur tentang pemungutan pajak parkir yaitu peraturan daerah kota Banjarmasin Nomor 07 Tahun 2011 tentang pajak parkir. tabel berikut adalah gambaran 5 tahun terakhir mengenai pajak parkir yang ada di kota Banjarmasin, dapat dilihat sebagai berikut: Laporan PAD dan target serta realisasi pajak parkir tahun di Kota Banjarmasin Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) PAD , , , , , , , , , , Sumber : Dinas Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin (2017) Dari tabel diatas dapat dilihat angka target dan realisasi pajak parkir terhadap pendapatan asli daerah di kota Banjarmasin dari tahun 2012 sampai dengan 2016 terjadi peningkatan target setiap tahunnya dan selalu terrealisasi. Ini menunjukan bahwa pajak parkir berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah kota Banjarmasin. Menyadari bahwa penerimaan dari Pajak atas Parkir merupakan sumber pendapatan asli daerah, maka untuk meningkatkann pemasukan kas daerah secara maksimum perlu adanya usaha penyempurnaan dalam sistem pemungutannya serta sosialisasi kepada wajib pajak agar dalam pelakasanaannya dapat berjalan efektif dan tepat sasaran. Atas dasar pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian sampai sejauh mana kontribusipajak parkir terhadap pendapatan asli daerah. Beradasarkan Latar belakang diatas maka penulis menetapkan judul Laporan Tugas Akhir Kontribusi Pemungutan Pajak ParkirTerhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Banjarmasin Tahun Rumusan Masalah

3 Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah adalah sebagai berikut Bagaimana Kontribusi Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Banjarmasin Tahun HASIL PENELITIAN Kondisi pajak parkir di Kota Banjarmasin menunjukan bahwa pemerintah kota banjarmasin berusaha meningkatkan penerimaan pajak parkir yaitu dengan rutin setiap bulan melalukan pengawasan dan penertiban terpadu terhadap parkir liar yang dibantu oleh kepolisian, satpol pp dan anggota dishub itu sendiri. Dari tahun ke tahun semakin menunjukkan peningkatan dalam jumlah target dan realisasi yang selalu tercapai meskipun tidak berperan besar dalam kontribusi pendapatan asli daerah, hal ini disebabkan oleh semakin berkembangnya jumlah penduduk yang mendirikan tempat perbelanjaan / mall, rumah makan, rumah sakit yang menyediakan lahan parkir sendiri. Dapat dilihat pada jumlah wajib pajak parkir sampai dengan tahun 2017 sebanyak 136 wajib pajak dan untuk target tahun 2017 jauh lebih meningkat sebesar Rp ini menunjukan pemerintah kota banjarmasin ingin memaksimalkan penerimaan dari pajak parkir. Kontribusi Pajak Parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Banjarmasin Tahun Tahun Realisasi Pendapatan Asli Daerah (Rp) Realisasi Pajak Parkir (Rp) Persentase (%) , ,- 1, ,- 1, ,- 1, ,- 1,57 Rata rata 1,48 Sumber: Dinas Badan Keuangan Daerah (data diolah 2017) Berdasarkan data pada tabel di atas, persentase kontribusi Pajak Parkir terhadap pendapatan asli daerah dalam 5 tahun terakhir mengalami peningkatan dan penurunan. Pada tahun 2012 jumlah persentasenya 1,46%,dan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar1,50%, pada tahun 2014 sampai tahun 2015 mengalami penurunan lagi yaitu sebesaer 1,44% dan 1,45%. Persentase yang tertinggi padatahun 2016 yaitu sebesar 1,57%. Rata-rata kontribusi Pajak Parkir terhadap pendapatan asli daerah dalam 5 tahun terakhir adalah sebesar 1,48% hal ini dapat diartikan bahwa Pajak Parkir termasuk dalam kategori sangat kurang berkontribusi

4 terhadap pendapatan asli daerah. Tetapi dalam pajak daerah pajak parkir cukup berkontribusi dapat dilihat pada target dan realisasi yang selalu tercapai. Dalam usahanya meningkatkan penerimaan Pajak Parkir, Dinas Perhubungan juga mengalami kendala-kendala. Adapun kendala-kendala tersebut antara lain: 1. Kurangnya kesadaran masyarakat atau wajib pajak untuk membayar pajak parkir dikarenakan masyarakat belum mengerti pentingnya pembayaran pajak parkir untuk meningkatkan penerimaan daerah. 2. Kurangnya kedisiplinan wajib pajak parkir yang lambat dalam membayar pajak parkir. 3. Masih kurangnya pengawasan di lapangan terhadapmasyarakat yang melakukan parkir liar.tentunya hal ini juga berpengaruh terhadap peningkatan pajak parkir terhadap pendapatan asli daerah. 4. Lemahnya pengawasan serta penegakkan hukum terhadap masyarakat yang melakukan parkir liar, hal inilah yang membuat masyarakat masih banyak yang belum melaporkan tempat parkirnya kedinas perhubungan. Upaya-upaya yang dilakukan dinas perhubungan untuk meningkatkan penerimaan dari pajak parkir 1. Melakukan sosialisasi dan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaranmasyarakat tentang kewajiban membayar pajak dan pengetahuan tentang pajak parkir. 2. Melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai proses, syarat-syarat dan ketentuan dalam pajak parkir. 3. Melakukan pendataan dan pengawasan terhadap pajak dan objek pajak terkait pajak parkir. 4. Mempertegas penegakkan hukum kepada wajib pajak parkir yang melakukan parkir liar, hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak untuk membayar dan melaporkan pajak parkirnya.

5 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan pada Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin tentang Kontribusi Pajak Parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pajak Parkir merupakan salah satu sumber penerimaan pajak daerahdi Kota Banjarmasin sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2011 tentang Pajak Parkir. 2. Kontribusi Pajak Parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah pada tahun mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun dilihat dari rata-rata kontribusi pajak parkirhanya1,48%, hal ini dapat dikatakan bahwa kontribusi pajak parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah termasuk dalam kategori sangat kurang berkontribusi. 3. Pada penerimaan pajak parkir selama ini terdapat faktor-faktor yang menjadi kendala yaitu meliputi kurangnya kesadaran masyarakat atau wajib pajak untuk membayar pajak daerah, kurang disiplinnya wajib pajak yang lambat dalam membayar pajaknya,masih kurangnya pengawas dalam pajak parkir, dan masih banyaknya masyarakat yang melakukan parkir liar serta lemahnya penegakkan hukum. 4. Upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh Dinas Perhubungan selama ini antara lain dengan melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang pengetahuan dan kewajiban membayar pajak parkir, melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang pentingnya membayar pajak daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, melakukan pendataan terhadap wajib Pajak dan objek Pajak yang belum terdata, serta mempertegas penegakkan hukum.

6 DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim, dkk Manajemen Keuangan Daerah, Edisi Revisi, Penerbit (UPP) AMP YKPN, Yogyakarta., dkk Perpajakan, Edisi Revisi, Penerbit Selemba Empat, Jakarta Selatan. Mardiasmo Perpajakan, Penerbit Andi, Yogyakarta Putra, Boby Fandhi, Dwi Atmanto, Nila Firdausi Nuzula Analisis Efektivitas Penerimaan dan Kontribusi Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Malang. Siahaan, Marihot Pahala Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: Rajawali Pers. Siti Resi, Perpajakan teori dan kasus, Edisi 7, Penerbit Selemba Empat, Jakarta Selatan. Trisni Suryani, dkk Perpajakan di Indoensia, Edisi Pertama, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Waluyo Perpajakan Indonesia, Edisi 9, Penerbit Selemba Empat, Jakarta Selatan., 2009, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah., 2009, Undang-Undang Nomor16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Perpajakan., 2011, Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 07 tentang Pajak Parkir