HAND OUT MATA KULIAH KELOMPOK BERMAI KODE MK/SKS : UD 408/2 SKS
|
|
- Leony Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HAND OUT MATA KULIAH KELOMPOK BERMAI KODE MK/SKS : UD 408/2 SKS OLEH : NINING SRININGSIH, M.PD NIP PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009
2 PERTEMUAN 8, 9, 10 Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian, prinsip pendekatan, langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran Beyond Centre and Circle Time (BCCT) Mahasiswa dapat menjelaskan dan menguraikan 4 jenis pijakan main dalam pendekatan Beyond Centre and Circle Time (BCCT) Mahasiswa dapat menjelaskan 4 jenis kegiatan main dalam pendekatan Beyond Centre and Circle Time (BCCT) Mahasiswa dapat mendeskripsikan jenis-jenis sentra dalam pendekatan Beyond Centre and Circle Time (BCCT) Mahasiswa dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran model pembelajaran Beyond Centre and Circle Time (BCCT) di Kelompok Bermain. 2 NINING SRININGSIH, M.PD._NIP P _KOBER
3 LATAR BELAKANG Model BCCT atau Model Sentra dan Lingkaran yang diadopsi dari Creative Center for Chilhood Research and Training yang berkedudukan di Florida, Amerika Serikat dimaksudkan untuk memperbaiki praktik penyelenggaraan PAUD yang masih banyak terjadi salah kaprah tersebut. Model ini sudah digunakan selama lebih dari 25 tahun dan telah terakreditasi oleh National Assosiation Early Young Childhood (NAEYC) sebagai metode yang direkomendasikan dapat diterapkan di Amerika Serikat. Dikenal dengan nama CREATIVE CURRICULUM Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini telah menterjemahkan bahan-bahan pelatihan BCCT dan telah memperoleh copyright dari CCCRT selama 5 tahun ( ). Penerapan metode ini dapat dilaksanakan secara bertahap dan dapat dimodifikasi sesuai dengan situasi dan kondisi Indonesia, sepanjang tetap memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran anak usia dini. NINING SRININGSIH, M.P PD._NIP _KOBER 3
4 PENGERTIAN Model Sentra dan Lingkaran adalah model penyelenggaraan PAUD yang berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak dalam lingkaran dengan menggunakan 4 jenis pijakan (scaffolding) untuk mendukung perkembangan anak, yaitu (1) pijakan lingkungan main; (2) pijakan sebelum main; (3) pijakan selama main; dan (4) pijakan setelah main. Pijakan adalah dukungan yang berubah-ubah yang disesuaikan dengan perkembangan yang dicapai anak yang diberikan sebagai pijakan untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi. Sentra main adalah zona atau area main anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat main yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan anak dalam 3 jenis main, yaitu: (1) main sensorimotor atau fungsional; (2) main peran; dan (3) main pembangunan. Saat lingkaran adalah saat dimana guru/kader/pamong duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah main. 4 NINING SRININGSIH, M.PD.._NIP _KOBER
5 PRINSIP MODEL SENTRA DAN LINGKARAN Keseluruhan proses pembelajarannya berlandaskan pada teori dan pengalaman empirik. Setiap proses pembelajaran harus ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak (kecerdasan jamak) melalui bermain yang terencana dan terarah serta dukungan guru/kader/pamong dalam bentuk 4 jenis pijakan. Menempatkan penataan lingkungan main sebagai pijakan awal yang merangsang anak untuk aktif, kreatif, dan terus berpikir dengan menggali pengalamannya sendiri. Menggunakan standar operasional yang baku dalam proses pembelajaran Mempersyaratkan guru/kader/pamong dan pengelola program untuk mengikuti pelatihan sebelum menerapkan metode ini. Melibatkan orangtua dan keluarga sebagai satu kesatuan proses pembelajaran untuk mendukung kegiatan anak di rumah. 5 NINING SRININGSIH, M.PD. NIP _KOBER
6 LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN Persiapan Hal-hal yang harus disiapkan oleh pengelola Kober sebelum menerapkan metode ini, misalnya penyiapan pendidik, tempat dan alat, administrasi, pengenalan metode pembelajaran kepada orang tua Pelaksanaan Hal-hal yang harus dilaksanakan dalam membuka dan mengembangkan sentra main yang berkualitas, seperti membuka sentra secara bertahap, membuat jadwal pembukaan sentra, mengembangkan alat main di tiap sentra, menambah sentra baru bila memungkinkan. 6 NINING SRININGSIH, M.PD 930_KOBER D._NIP
7 PROSES PEMBELAJARAN Penataan Lingkungan Main Penyambutan Anak Main Pembukaan (15 menit) Transisi (10 menit) Kegiatan Inti/Main : (1) pijakan pengalaman sebelum main/15 menit, (2) pijakan pengalaman selama main/60 menit, (3) pijakan pengalaman setelah main/30 menit Makan Bekal Bersama (15 menit) Penutup (15 menit) NINING SRININGSIH, M.PD.._NIP _KOBER 7
8 EVALUASI Evaluasi Program Kinerja Pendidik dan Pengelola Program Pembelajaran Administrasi Kober Evaluasi Perkembangan Anak Mengembangkan berbagai alat penilaian perkembangan anak yang mudah digunakan Menilai dan mencatat perkembangan dan kemajuan belajar anak dengan menggunakan teknik evaluasi yang beragam (checklist, anecdot, running record dll) NINING SRININGSIH, M.PD D._NIP _KOBER 8
9 4 PIJAKAN MAIN DALAM BCCT Pijakan (scaffolding) : Dukungan yang berubah-ubah selama kegiatan belajar, dimana mitra yang lebih terampil menyesuaikan dukungan terhadap tingkat kinerja anak pada saat ini. Dukungan lebih banyak diberikan ketika tugas masih baru; dukungan lebih sedikit ketika kemampuan anak sudah meningkat, dengan demikian menanamkan penguasaan diri dan kemandirian anak. Jenis Pijakan Main Pijakan lingkungan main Pijakan pengalaman sebelum main Pijakan pengalaman saat main Pijakan pengalaman setelah main NINING SRININGSIH, M..PD._NIP _KOBER 9
10 PIJAKAN LINGKUNGAN MAIN Mengelola awal lingkungan main dengan bahan-bahan yang cukup (tiga tempat main untuk setiap anak) Merencanakan untuk intensitas (waktu main) dan densitas (keragaman) pengalaman Memiliki berbagai bahan yang mendukung tiga jenis main yaitu: sensorimotor, pembangunan dan main peran Memiliki berbagai bahan yang mendukung pengalaman keaksaraan Menata kesempatan main untuk mendukung hubungan sosial yang positif 10 NINING SRININGSIH, M.PD. NIP _KOBER
11 PIJAKAN PENGALAMAN SEBELUM MAIN Membaca buku yang berkaitan dengan pengalaman atau mendatangkan nara sumber Menggabungkan kosakata baru dan menunjukkan konsep yang mendukung perolehan keterampilan kerja (standar kinerja) Menggunakan gagasan bagaimana menggunakan bahan Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman main Menjelaskan rangkaian waktu main Mengelola anak untuk keberhasilan hubungan sosial Merancang dan menerapkan urutan transisi main NINING SRININGSIH, M.P PD._NIP _KOBER 11
12 PIJAKAN PENGALAMAN SAAT MAIN Memberikan anak waktu untuk mengelola dan memperluas pengalaman main mereka Mencontohkan komunikasi yang tepat Memperkuat dan memperluas bahasa anak Meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui dukungan pada hubungan teman sebaya Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan main anak NINING SRININGSIH, M.P PD._NIP _KOBER 12
13 PIJAKAN PENGALAMAN SETELAH MAIN Mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dan saling menceritakan pengalaman mainnya Menggunakan waktu membereskan sebagai pengalaman belajar positif melalui pengelompokan, urutan dan penataan lingkungan main secara tepat NINING SRININGSIH, M.PD D._NIP _KOBER 13
14 14 4 JENIS BERMAIN 1. MAIN SENSORIMOTOR (FUNGSIONAL) 2. MAIN PERAN (SIMBOLIK) : MAKRO & MIKRO 3. MAIN PEMBANGUNAN : CAIR TERSTRUKTUR 4. MAIN DENGAN ATURAN NINING SRININGSIH, M.PD._NIP _KOBER
15 SENSORIMOTOR (FUNGSIONAL) Main sensorimotorik merupakan kegiatan main yang banyak melibatkan panca indera, hubungan fisik dengan lingkungan, tekstur dan bahan main yang beragam, gerak tubuh, kesempatan main di dalam dan di luar ruangan Pengalaman main dengan sensorimotor merupakan rangsangan untuk mendukung proses kerja otak dalam mengelola informasi yang didapatkan anak dari lingkungan saat bermain, baik bermain dengan badannya, ataupun dengan berbagai benda di sekitarnya. NINING SRININGSIH, M.PD._N NIP _KOBER 15
16 MAIN PERAN (SIMBOLIK) Vygotsky berkata bahwa dalam bermain peran akan mendukung munculnya 2 kemampuan penting, yaitu: (1) Kemampuan untuk memisahkan pikiran dari kegiatan dan benda-benda, (2) Kemampuan meninggalkan dorongan hati yang disengaja dan kegiatan peraturan diri sendiri secara fleksibel. Manfaat bermain peran: Perkembangan kreativitas, Tahapan ingatan, Kerjasama kelompok, Perbendaharaan kata, Konsep hubungan kekeluargaan,kontrol diri, Ketrampilan pengambilan sudut pandang spasial, Ketrampilan afeksi, Ketrampilan kognisi Tujuan akhir main peran adalah belajar bermain dan bekerja dengan orang lain Main peran terdiri dari 2 jenis : main peran mikro dan makro Anak dikatakan sedang bermain peran makro jika dia memerankan sendiri suatu tokoh. Biasanya anak akan mengenakan kostum sesuai tokoh tersebut. Misalnya : bermain dokter-dokteran dengan alat suntik, polisi-polisian dengan pistol-pistolan, dsb Anak dikatakan sedang bermain peran mikro ketika ia bermain dengan benda-benda berukuran kecil. Ia menjadi sutradara dan melakonkan peran melalui boneka-boneka kecil dan alat main kecil lainnya. Misalnya : kandang dengan binatang dan orang-orangan kecil. 16 NINING SRININGSIH, M.PD D._NIP _KOBER
17 MAIN PEMBANGUNAN Main pembangunan membantu anak untuk mengembangkan keterampilan yang akan mendukung keberhasilan sekolahnya dikemudian hari Main pembangunan dimulai dari bahan yang paling cair (messy) sampai bahan yang paling terstruktur Bahan cair/alam : air, pasir, cat jari, lumpur, tanah liat, play dough, krayon, cat dengan kuas, pulpen, pensil Bahan terstruktur : balok unit, balok berongga, balok warna, lego, puzzle, lassy. 17 NINING SRININGSIH, M.PD D._NIP _KOBER
18 MAIN DENGAN ATURAN Main dengan aturan (games with rules) merupakan tahapan main yang paling tinggi. Main dengan aturan bertujuan untuk mengasah nalar dan logika yang bersifat objektif Main dengan aturan dapat diberikan pada anak usia dini secara bertahap, dimulai dengan aturan yang paling sederhana sampai pada yang jauh lebih kompleks Aktivitas games with rules: main kucing dan anjing, main menjaring ikan, main petak umpet, dsb. NINING SRININGSIH, M.P PD._NIP _KOBER 18
19 19 TAHAPAN MAIN & HUBUNGAN SOSIAL 1. TIDAK PEDULI 2. PENONTON 3. MAIN SENDIRI 4. MAIN BERDAMPINGAN 5. MAIN BERSAMA 6. MAIN BEKERJA SAMA NINING SRININGSIH, M.PD D._NIP _KOBER
20 NINING SRININGSIH, M.PD._NIP _KOBER LEBIH JAUH TENTANG SENTRA 20
21 Sentra sebagai representasi dari dunia dan pikiran anak Sentra yang efektif didesain untuk menghubungkan dunia anak sebagai pembelajar yang aktif, dengan dunia yang diketahuinya, karena itu perlu dirancang untuk memotivasi anak untuk terlibat di dalamnya Sentra merupakan aplikasi dari pembelajaran terintegrasi (integrated learning) Setiap sentra didukung dengan alat dan bahan main yang dapat digunakan anak sesuai dengan gagasannya Sentra dapat dibuka di dalam maupun di luar ruangan (Rebecca Isbel) 21 NINING SRININGSIH, M.P 930_KOBER PD._NIP
22 Disentra anak dapat: Mengembangkan rasa percaya diri dan melatih kemampuan dalam mengatasi permasalahannya Mencoba, bereksplorasi, mengembangkan gagasan, dan menata ulang apa yang seharusnya terjadi menurut pemahamannya. Mengembangkan rasa tanggungjawab terhadap alat dan bahan main yang digunakan Membangun kemampuan bekerjasama, interaksi sosial yang lebih intensif dibanding 22 dalam kelompok besar. NINING SRININGSIH, M. 930_KOBER.PD._NIP
23 PENATAAN SENTRA 1. Persyaratan: Aman Nyaman Mendukung sensitifitas personal Dapat diperkirakan Atraktif untuk mendukung anak aktif, inisiatif, dan terlibat dalam kegiatan main dalam waktu yang lama (densitas alat main dan intensitas waktu main) Mendukung perkembangan bahasa (reseptif dan ekspresif), keaksaraan, matematika dan keterampilan sosial sosial NINING SRININGSIH, M.PD._NI IP _KOBER 23
24 CONTOH GAMBAR PENATAAN RUANG 1. Balok 2. Main Peran 3. Permainan 4. Seni 5. Perpustakaan 6. Manipulatif (discovery) 7. Bahan alam 8. Musik dan gerak 9. Memasak 10. komputer 24 NINING SRININGSIH, M.PD D._NIP _KOBER
25 2. Memperhatikan keamanan dan kebersihan: Pemilihan APE dan bahan main tidak membahayakan kesehatan anak (anti toxid) Bentuk ujung meja, kursi, dan rak tidak runcing Semua furniture dan APE dalam keadaan bersih dan siap pakai Toilet dibuat seukuran anak, dilengkapi dengan sabun dan handuk pengering yang selalu terjaga kebersihannya Untuk ruangan bayi tempat mengganti popok sebaiknya terpisah dengan ruangan main Alat yang bersifat tajam dan mudah melukai disimpan dalam laci tertutup dan disajikan pada saat akan menggunakannya di bawah pengawasan pendidik Tempat obat-obatanobatan disimpan di ruang pendidik sehingga tidak dapat dijangkau anak Celemek atau sejenisnya disediakan untuk main bahan alam sehingga anak tidak takut kotor Pemilihan bahan untuk lantai atau alas yang tidak licin terutama untuk main air 25 NINING SRININGSIH, M.P 930_KOBER PD._NIP
26 3. Memunculkan sensitifitas personal: Setiap anak memiliki loker dengan nama masing-masing untuk menyimpan barang personal. Pada waktu tertentu anak dapat membawa benda kesayangannya, ditampilkan dan diceritakan di depan teman-temannyatemannya (show and tell) Furniture dibuat sesuai ukuran anak dengan berat disesuaikan kemampuan anak Alat dan bahan main merefleksikan kehidupan anak di rumah pada umumnya Ada tempat yang dapat digunakan untuk menempelkan foto anak-anak dan keluarganya Ada tempat untuk menempelkan karya anak secara periodik dan dirawat dengan baik Tersedia air minum yang dapat diakses anak kapanpun NINING SRININGSIH, M.P PD._NIP _KOBER 26
27 4. Mengatur ruangan yang dapat diperkirakan (predictable) : Alat dan perabotan ditata secara konsisten sehingga memudahkan anak untuk menemukan kebutuhannya dan mengembalikan ke tempat semula APE ditempatkan di rak yang dapat dijangkau anak Setiap APE diklasifikasikan menurut jenis dan diberi nama/gambar Tersedia papan absensi yang berisi nama-nama anak yang dapat dipilih dan ditempel sendiri Jadwal kegiatan ditempel di tempat yang dapat diakses anak dengan tulisan dan gambar yang menarik Jadwal tugas untuk anak dibuat dengan menarik Kegiatan rutin seperti main awal (transisi anak datang), lingkaran, makan, tidur, toilet dilakukan ditempat yang tetap. Jika ada perubahan maka perubahan tersebut diinformasikan sebelumnya 27 NINING SRININGSIH, M. 930_KOBER.PD._NIP
28 5. Atraktif, inisiatif, persisten Ruangan dibagi dalam beberapa pusat kegiatan (sentra) untuk lebih memfokuskan anak pada kegiatan yang dipilihnya Alat main yang akan digunakan ditata untuk menarik minat dan memberi gagasan anak untuk main Alat dan bahan main yang disediakan di setiap sentra mendukung 3 jenis main (main sensori motor, main peran, main pembangunan) Alat dan bahan main yang disediakan cukup ragamnya (densitas) yang memungkinkan anak untuk memilih sesuai dengan minatnya (tiap anak memiliki kesempatan bermain di 3 kegiatan main) Bahan-bahan disimpan sesuai kegunaan (kertas dekat krayon, pensil warna, dll) Alat dan bahan yang ditata untuk digunakan main disesuaikan dengan tema, sehingga tidak semua alat dan bahan dikeluarkan. 28 NINING SRININGSIH, M.PD. NIP _KOBER
29 JENIS SENTRA MAIN 29 SENTRA BAHAN ALAM SENTRA BALOK SENTRA SENI DAN KREATIFITAS SENTRA PERSIAPAN SENTRA BERMAIN PERAN NINING SRININGSIH, M.PD D._NIP _KOBER
30 SENTRA BAHAN ALAM Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan pengalaman sensori motor dalam rangka menguatkan tiga jari untuk persiapan menulis, sekaligus pengenalan sains untuk anak. Efek yang diharapkan: Anak dapat terstimulasi aspek motorik halus secara optimal, dan mengenal sains sejak dini. 30 NINING SRININGSIH, M.PD. NIP _KOBER
31 SENTRA BALOK Tempat bermain sambil belajar untuk mempresentasikan ide ke dalam bentuk nyata (bangunan). Di sentra ini anak dapat memainkan balok dengan perbandingan 1 anak ± 100 balok plus assesoris. Penekanan sentra ini pada start and finish, di mana anak mengambil balok sesuai kebutuhan dan mengembalikan dengan mengklasifikasi berdasarkan bentuk balok Efek yang diharapkan: Anak dapat berfikir tipologi, mengenal ruang dan bentuk sehingga dapat mengembangkan kecerdasan visual spasial secara optimal dan anak dapat mengenal bentuk bentuk geometri yang sangat berguna untuk pengetahuan dasar matematika NINING SRININGSIH, M.PD._NIP _KOBER 31
32 SENTRA SENI DAN KREATIVITAS Tempat bermain sambil belajar yang menitik beratkan pada kemampuan anak dalam berkreasi. Kegiatan di sentra ini dilaksanakan dalam bentuk proyek, dimana anak diajak untuk menciptakan kreasi tertentu yang akan menghasilkan sebuah karya. Efek yang diharapkan: Anak dapat berfikir secara kreatif 32 NINING SRININGSIH, M.P PD._NIP _KOBER
33 SENTRA PERSIAPAN Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan pengalaman keaksaraan. Di sentra ini anak difasilitasi dengan permainan yang dapat mendukung pengalaman baca, tulis, hitung dengan cara yang menyenangkan dan anak dapat memilih kegiatan yang diminati Efek yang diharapkan: Anak dapat berpikir teratur, senang membaca, menulis dan menghitung. 33 NINING SRININGSIH, M.PD._NIP _KOBER
34 SENTRA BERMAIN PERAN Tempat bermain sambil belajar, dimana anak dapat mengembangkan daya imajinasi dan mengekspresikan perasaan saat ini, kemarin, dan yang akan datang. Penekanan sentra ini terletak pada alur cerita sehingga anak terbiasa untuk berfikir secara sistimatis. Efek yang diharapkan: Anak dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman dan lingkungan sekitar dan mengembangkan kemampuan berbahasa secara optimal 34 NINING SRININGSIH, M.P PD._NIP _KOBER
35 REFERENSI Pedoman Penerapan Pendekatan Beyond Centers and Circle Time (BCCT) (Pendekatan Sentra dan Lingkaran dalam Pendidikan Anak Usia Dini, Depdiknas (2006) Panduan Pelatihan: Lebih Jauh Tentang Sentra dan Lingkaran, Depdiknas (2004) NINING SRININGSIH, M.PD D._NIP _KOBER 35
36 T U G A S Anda diminta untuk: 1. membuat perencanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan BCCT 2. mengujicobakan perencanaan yang telah dirancang di salah satu Kober 3. menganalisis keunggulan dan kelemahan pelaksanaan pendekatan BCCT yang diterapkan 4. meminta penilaian dari guru dan kepala Kober tentang pelaksanaan praktek yang Anda lakukan NINING SRININGSIH, M.PD. NIP _KOBER 36
CARA AUD BELAJAR R.U.S.M.A.N.T.O
CARA AUD BELAJAR R.U.S.M.A.N.T.O 0813-2708-8295 rusmanto77@gmail.com Alamat Jl. Raya Susukan Rt.003 Rw.002 Kec. Susukan Banjarnegara 53475 Anda beruntung dapat mengikuti Kegiatan Ini Ketika Anda Mau Belajar
Lebih terperinciPengertian. Prinsip Pendekatan Sentra. Tujuan pengembangan sentra 2/13/2012. Model Pembelajaran Sentra. Pengembangan pusat kegiatan bermain
Model Pembelajaran Sentra Ellyn Sugeng Desyanty Pengertian Sentra adalah pusat kegiatan belajar atau pusat sumber belajar yang merupakan suatu wahana yang sengaja dirancang untuk menstimulasi berbagaib
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI Oleh: Nur Hayati, M.Pd
STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI Oleh: Nur Hayati, M.Pd Pendidikan anak usia dini merupakan upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu menghasilkan
Lebih terperinciNgatmini, M.Pd., Ekie W,S.Pd., Suhartatik, Nailis S, Mada AI
Kemampuan Mengajar Guru Paud Nonformal Mekar Sari dalam Menerapkan BCCT (BEYOND CENTERS and CIRCLES TIME) oleh : Ngatmini 1), Ekie W 2), Suhartatik 3), Nailis S 4), Mada AI 5) Abstraks Anak usia dini memiliki
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG Data yang telah tersusun dari Bab III tentang model pembelajaran pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga ataupun. masyarakat. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga ataupun masyarakat. Pendidikan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RKH DALAM PEMBELAJARAN BCCT
MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RKH DALAM PEMBELAJARAN BCCT Airin Setyarini TK Negeri Pratama Malinau Email: airin183@gmail.com Abstrak Sebuah kegiatan pembelajaran dalam PAUD tanpa adanya Rencana
Lebih terperinciHAND OUT MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KODE MK/SKS : UD 100/3 SKS
HAND OUT MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KODE MK/SKS : UD 100/3 SKS Oleh : Nining Sriningsih, M.Pd NIP. 197912112006042001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS
Lebih terperinciCARA BELAJAR ANAK USIA DINI (BELAJAR MELALUI BERMAIN) Oleh : HERLINA BAKARI SKB KAB.BONE BOLANGO
CARA BELAJAR ANAK USIA DINI (BELAJAR MELALUI BERMAIN) Oleh : HERLINA BAKARI SKB KAB.BONE BOLANGO JIKA ANDA MAU MEMBUAT SESUATU ANDA AKAN CARI JALANNYA TETAPI JIKA ANDA TIDAK MAU MEMBUAT SESUATU MAKA ANDA
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS SENTRA BERMAIN PERAN TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS SENTRA BERMAIN PERAN TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH Adlan Alif, Widya Wulantika PGPAUD FIP Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang
Lebih terperinciPENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan
PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan pertumbuhan dan perkembangan anak berdasarkan standar perkembangan
Lebih terperinciPENDEKATAN PEMBELAJARAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME (BCCT) DI SENTRA PERSIAPAN DALAM UPAYA PERSIAPAN MENULIS DASAR
i PENDEKATAN PEMBELAJARAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME (BCCT) DI SENTRA PERSIAPAN DALAM UPAYA PERSIAPAN MENULIS DASAR (Studi Kasus Di Play Group dan Pre School Intan Permata Aisyiyah Ranting Makam Haji
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
Kode/Nama Mata Kuliah : UD408/ Pembelajaran Kelompok Bermain Topik Bahasan : Hakikat kelompok Tujuan Pembelajaran Umum J Jumlah Pertemuan : Pertemuan Tujuan Pembelajaran 1 dapat menjelaskan hakikat kelompok
Lebih terperinciPEDOMAN PENERAPAN PENDEKATAN BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME (BCCT) (PENDEKATAN SENTRA DAN LINGKARAN) DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PEDOMAN PENERAPAN PENDEKATAN BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME (BCCT) (PENDEKATAN SENTRA DAN LINGKARAN) DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2006 SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN
Lebih terperinciHAND OUT MATA KULIAH KELOMPOK BERMAIN KODE MK/SKS : UD 408/2 SKS
HAND OUT MATA KULIAH KELOMPOK BERMAIN KODE MK/SKS : UD 408/2 SKS Oleh: Nining Sriningsih, M.Pd NIP. 132 316 930 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang unggul merupakan aset yang paling berharga bagi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia yang unggul merupakan aset yang paling berharga bagi setiap Negara. Indonesia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-3 di dunia, memiliki potensi
Lebih terperinciKelas Inspirasi: Menggali Potensi Dalam Diri Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Sentra
Kelas Inspirasi: Menggali Potensi Dalam Diri Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Sentra ISSN: 2580-250X Avanti Vera Risti Pramudyani 1, Anwardiani Iftaqul Janah 2 1, 2 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009
HAND OUT MATA KULIAH KELOMPOK BERMAIN KODE MK/SKS : UD 408/2 SKS 1 O L E H : N I N I N G S R I N I N G S I H, M. P D N I P. 1 3 2 3 1 6 9 3 0 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS
Lebih terperinciJurnal Siliwangi Vol.2 No.2 Desember 2016 ISSN Seri Pengabdian Kepada Masyarakat
ITGbM PELATIHAN PENERAPAN METODE BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME BERBASIS PESANTREN BAGI TUTOR PAUD DI KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA Lesi Oktiwanti 1), H. Syaefuddin 2),Lilis Karwati 3) 1,2,3 Jurusan
Lebih terperinciPEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN. OLEH Imam Subqi
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH Imam Subqi PEMANFAATAN MEDIA PERLU MEMPERHATIKAN ASPEK-ASPEK TUMBUH KEMBANG ANAK 1) Pertumbuhan fisik, 2) Perkembangan kognitif, 3) Perkembangan motorik, 4) Perkembangan
Lebih terperinciTulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF
Tulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF 30/06/2009 Disimpan dalam Uncategorized Tagged Alat Permainan edukatif, barang bekas, kreatif, Mainan, mainan anak Sesungguhnya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini a. Pengertian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini Syaiful Sagala (2006:61) bahwa pembelajaran adalah membelajarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling potensial untuk belajar. Menurut Berk dalam Sujiono (2009:6) anak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia prasekolah adalah usia dini dimana anak sebelum menginjak masa sekolah (Teviana dan Yusiana, 2012). Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA MELALUI SUPERVISI AKADEMIK
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA MELALUI SUPERVISI AKADEMIK Wiwin Yuli Astutik Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, Jl Benteng Pancasila 244 Mojokerto E-mail: wiwinyuliastutik@gmail.com
Lebih terperinciTUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty
TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI Rita Eka Izzaty SETUJUKAH BAHWA Setiap anak cerdas Setiap anak manis Setiap anak pintar Setiap anak hebat MENGAPA ANAK SEJAK USIA DINI PENTING UNTUK DIASUH DAN DIDIDIK DENGAN
Lebih terperinciPEDOMAN PEMBELAJARAN. C. Prinsip Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut.
SALINAN LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN PEMBELAJARAN I. PENDAHULUAN Pendekatan pembelajaran
Lebih terperinciJurnal Penelitian PAUDIA, Volume 1 No. 1 November 2011
MODEL PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU RA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BCCT (Penelitian Tindakan pada Guru RA di Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang) Muniroh Munawar Arri Handayani Agus Suharno Siti
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
HAND OUT MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KODE MK/SKS : UD 100/3 SKS Oleh : Nining Sriningsih, M.Pd NIP. 197912112006042001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS
Lebih terperincikreatif yang dimiliki oleh anak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah
2 Permasalahan yang terjadi di lapangan adalah semakin berkurangnya daya kreatif yang dimiliki oleh anak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah pendidikan, baik pendidikan di rumah
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Salah satu bidang pengembangan dalam pertumbuhan keterampilan dasar
8 II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Salah satu bidang pengembangan dalam pertumbuhan keterampilan dasar ditaman kanak-kanak adalah
Lebih terperinciOLEH : NINING SRININGSIH, M.PD NIP
HAND OUT MATA KULIAH KELOMPOK BERMAIN KODE MK/SKS : UD 408/2 SKS OLEH : NINING SRININGSIH, M.PD NIP. 132 316 930 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009
HAND OUT MATA KULIAH KELOMPOK BERMAIN KODE MK/SKS : UD 408/2 SKS Oleh : Nining Sriningsih, M.Pd NIP. 132 316 930 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Pembelajaran Beyond Centers and Circle Times (BCCT) metode Montessori Heigh Scope dan Pegglo Emilia.
BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Beyond Centers and Circle Times (BCCT) 1. Pengertian Beyond Center and Circle Times (BCCT) adalah suatu metode pengajaran untuk anak usia dini yang dikembangkan berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga masa dewasa. Perkembangan yang dilalui tersebut merupakan suatu perubahan yang kontinu
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Rencana pelaksanaan pembelajaran harus dibuat sebelum pelaksanaan pembelajaran Rencana pembelajaran harus mengacu kepada karakteristik
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME) DI KB ANAK SHOLEH COLOMADU, KARANGANYAR Tahun Ajaran 2012/2013
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME) DI KB ANAK SHOLEH COLOMADU, KARANGANYAR Tahun Ajaran 2012/2013 SKRIPSI Guna memenuhi sebagian persyaratan Untuk mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN Bab IV ini berisi tentang penyajian data penelitian tentang pengelolaan Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Karakter di PAUD Nurul Wathon Semarang. Data yang akan
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN
II. KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kreativitas Anak Usia Dini 1. Pengertian Kreativitas Kreativitas telah ada sejak manusia itu sendiri diketahui keberadaannya dalam sejarah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak bisa ditawar-tawar. Oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sejatinya merupakan hal manusia yang wajib diberikan. Pada zaman modern ini orang tua semakin sadar bahwa pendidikan merupakan salah satu kebutuhan
Lebih terperinciDIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE
APE SESUAI DENGAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN OLEH : Ana, M.Pd. PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF SKM (SEDERHANA, KREATIF DAN MANDIRI) BAGI TUTOR PAUD DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA (Suatu Upaya
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Piyungan : Prakarya (kerajinan) : VIII / Ganjil : Kerajinan dari Bahan Alam. :
Lebih terperinciPROGRAM KEGIATAN DI TAMAN PENITIPAN ANAK * Ika Budi Maryatun, M.Pd (Diadaptasi dari subdit TPA dir.paud, PNF, Kemendiknas)
P a g e 1 PROGRAM KEGIATAN DI TAMAN PENITIPAN ANAK * Ika Budi Maryatun, M.Pd (Diadaptasi dari subdit TPA dir.paud, PNF, Kemendiknas) A. PENDAHULUAN Taman Penitipan Anak (TPA) saat ini sudah mulai banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan awal yang akan sangat berpengaruh terhadap pendidikan selanjutnya, tujuan dari pendidikan anak usia dini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. bermunculan pendidikan pra sekolah yang menyediakan pelayanan untuk anak
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) dewasa ini semakin mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat. Hal ini ditandai dengan banyak bermunculan pendidikan pra
Lebih terperinciMEMBANGUN GENERASI CERDAS DAN KREATIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME (BCCT) Oleh: I Putu Andre Suhardiana.
MEMBANGUN GENERASI CERDAS DAN KREATIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME (BCCT) Oleh: I Putu Andre Suhardiana Dosen Fakultas Brahma Widya Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar E-mail:
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Persiapan merupakan tahapan awal yang penting dan perlu dilakukan sebelum kegiatan PPL dilaksanakan. Tanpa adanya persiapan kegiatan PPL ini
Lebih terperinciKREATIF LEWAT MENGGUNTING DAN MENEMPEL
KREATIF LEWAT MENGGUNTING DAN MENEMPEL [Admin TK, TK ST. CAROLUS BENGKULU] - Berita Umum Sering kita sebagai orangtua melarang anak memegang gunting karena takut tangannya luka. Demikian juga ketika anak
Lebih terperinciUPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI
UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPEMBAHASAN DAN PENYELESAIAN MASALAH. II.1 Mainan Anak Edukatif II.1.1 Definisi Mainan Anak Edukatif
BAB II PEMBAHASAN DAN PENYELESAIAN MASALAH II.1 Mainan Anak Edukatif II.1.1 Definisi Mainan Anak Edukatif Andang (2009) menjelaskan Alat permainan edukatif merupakan alat bermain yang dapat meningkatkan
Lebih terperinciHAND OUT MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DIN KODE MK/SKS : UD 100/3 SKS
HAND OUT MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DIN KODE MK/SKS : UD 100/3 SKS Oleh : Nining Sriningsih, M.Pd NIP. 197912112006042001 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran BCCT 1. Pengertian Pembelajaran BCCT Latif, dkk (2013) mengemukakan bahwa Sentra berasal dari kata centre yang artinya pusat. Seluruh materi yang akan dialirkan
Lebih terperincisebelum mereka memulai pendidikan primer ke jenjang berikutnya 1. Tujuan dari adanya taman kanak-kanak ini adalah sebagai tempat di mana anak-anak dap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa awal anak-anak (early childhood) adalah tahap pekembangan yang merentang mulai dari masa bayi hingga usia enam tahun, yang di mana pada masa tersebut, otak anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya. Perkembangan secara optimal selama masa usia dini memiliki dampak terhadap pengembangan kemampuan
Lebih terperincimeliputi 1. Bidang Pengembangan Pembiasaan 2. Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar
meliputi 1. Bidang Pengembangan Pembiasaan 2. Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar 1. Bidang Pengembangan Pembiasaan Merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciTUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty
TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI Rita Eka Izzaty Kebutuhan Dasar Anak untuk Tumbuh Kembang ASUH ; gizi, perawatan dasar imunisasi, ASIpengobatan bila sakit, kebersihan diri dan lingkungan, sandang, olah tubuh,
Lebih terperinciKURIKULUM Pengertian Fungsi Dan Tujuan Ruang Lingkup
KURIKULUM Pengertian Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah. Kompetensi perlu dicapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan anak untuk menerjemahkan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK. : Kerajinan dari Bahan Tekstil (Kai Flanel).
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Piyungan : Prakarya (kerajinan) : VIII / Ganjil : Kerajinan dari Bahan Tekstil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memerlukan proses yang panjang sehingga perlu di awali sejak usia anak masih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang bermutu merupakan prasyarat untuk meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas bangsa di era global. Pendidikan yang bermutu memerlukan proses
Lebih terperinciPENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) A. PENGERTIAN PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Kondisi Awal Keterampilan Sosial Anak Kelompok A2 di TK Kemala
67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Keterampilan Sosial Anak Kelompok A2 di TK Kemala Bhayangkari 36 Kondisi awal keterampilan sosial pada anak kelompok A2 disini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang dialami setiap manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses pendidikan diselenggarakan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kerajinan dari limbah organik (kulit jagung dan pelepah pisang).
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Piyungan : Prakarya (kerajinan) : VIII / Ganjil : Kerajinan dari limbah organik (kulit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.dalam standar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian
Lebih terperinciPERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU
PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU Arni Anggriyani 1 ABSTRAK Pengembangan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemampuan kognitif ini berisikan akal, pikiran, dan lain-lainnya seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aspek perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek yang perlu dikembangkan, dan hal ini juga merupakan tujuan pembelajaran di TK. Kemampuan kognitif ini berisikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan salah satu makhluk yang selalu tumbuh dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan salah satu makhluk yang selalu tumbuh dan berkembang. Anak usia dini adalah bagian dari manusia yang juga selalu tumbuh dan berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun. Hal ini sesuai dengan undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini adalah anak usia 0 (sejak lahir) sampai usia enam tahun. Hal ini sesuai dengan undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional
Lebih terperinciDESKRIPSI PENGENALAN BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK TERATAI KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO
1 DESKRIPSI PENGENALAN BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK TERATAI KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO NURNANINGSIH AHMAD Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPELAKSANAAN MODEL SENTRA DAN LINGKARAN DALAM KEGIATAN MAIN ANAK USIA DINI DI KELOMPOK BERMAIN RUMAH IBU JONGKANG SARIHARJO NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA
PELAKSANAAN MODEL SENTRA DAN LINGKARAN DALAM KEGIATAN MAIN ANAK USIA DINI DI KELOMPOK BERMAIN RUMAH IBU JONGKANG SARIHARJO NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan tuntutan, bantuan, dan pertolongan kepada peserta didik. Peserta didik atau siswa memiliki
Lebih terperinciMETODE PENGEMBANGAN BAHASA: PENERAPANNYA PADA PEMBELAJARAN BERBASIS TEMA DAN SENTRA DI TAMAN KANAK-KANAK
METODE PENGEMBANGAN BAHASA: PENERAPANNYA PADA PEMBELAJARAN BERBASIS TEMA DAN SENTRA DI TAMAN KANAK-KANAK Wiwik Pudjaningsih STKIP Al Azhar Diniyyah Jambi ABSTRACT Purpose of writing of this article is
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir dan sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang paling
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap tahap perkembangan yang. dilalui oleh anak usia dini (Saputra, 2005: 11)
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kea rah pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. Efektivitas dalam bahasa Indonesia merujuk pada kata dasar efektif yang diartikan
II. KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Efektivitas Pembelajaran Efektivitas dalam bahasa Indonesia merujuk pada kata dasar efektif yang diartikan ada efeknya, akibatnya, pengaruhnya, kesannya, atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Pendidikan sebagai pengubahan sikap dan tingkah laku
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menjadi pilar utama dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan sebagai pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, anak adalah penentu kehidupan pada masa mendatang. Seperti yang diungkapkan Dr.Gutama (2004) dalam modul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciKEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN BCCT DI TK MUJAHIDIN II PONTIANAK TIMUR
KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN BCCT DI TK MUJAHIDIN II PONTIANAK TIMUR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MEGA VIONA NIM. F54012008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN ILMU
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI STANDAR ISI TENTANG TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK
Lebih terperinciAPA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN?
APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN? ASPEK YANG DISUKAI ANAK YANG BISA KITA AJARKAN FISIK Sangat Aktif. Bisa jalan, lari, lompat 2 kaki, bertumpu, dan manjat. Bisa corat-coret, bekerja dengan 3-4
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DI SENTRA IMTAQ PADA PRE SCHOOL INTAN PERMATA AISYIYAH MAKAMHAJI 2012/2013
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DI SENTRA IMTAQ PADA PRE SCHOOL INTAN PERMATA AISYIYAH MAKAMHAJI 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak
Lebih terperinciPengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui Menjahit Untuk Anak Usia Dini *
Pengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui Menjahit Untuk Anak Usia Dini * Oleh Martha Christianti, S. Pd Anak usia dini bertumbuh dan berkembang menyeluruh secara alami. Jika pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KHUSUS
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. Pengertian Tema Arsitektur adalah seni mendesain bangunan yang baik, bangunan yang atraktif, terencana dengan baik, dan terbangun dengan baik, dan keduanya sesuai dan berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha atau kegiatan yang disengaja untuk membantu, membina, dan mengarahkan manusia mengembangkan segala kemampuannya yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut sebagai
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
BAB V HASIL PENELITIAN A. Kesimpulan Per Subjek 1. Subjek 1 a. Peran orangtua dalam bermain dengan anak Subjek selalu bermain dengan anak-anaknya, karena subjek adalah seorang ibu rumah tangga yang sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap anak memang dilahirkan dengan berbagai bakat yang berbeda-beda. Bakat adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap anak memang dilahirkan dengan berbagai bakat yang berbeda-beda. Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang ada dalam diri seorang anak. Bakat
Lebih terperinciMEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina
MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini yang menjadi pondasi bagi pendidikan selanjutnya sudah seharusnya
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Umum Program Pembelajaran di TK kota Bandung
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan 1. Kondisi Umum Program Pembelajaran di TK kota Bandung Pada TK penelitian terdapat beberapa kondisi umum yang menunjang pelaksanaan program pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Anak adalah aset bangsa yang paling berharga. Karena anak adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah aset bangsa yang paling berharga. Karena anak adalah penerus bangsa. Dalam perkembangannya, sangat diperlukan perhatian yang ekstra guna memperoleh
Lebih terperinciDaftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH...
Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... i MODUL 1: RUANG LINGKUP PENGELOLAAN KEGIATAN 1.1 DI LEMBAGA PAUD Latar Belakang Pentingnya Pengelolaan Kegiatan di Lembaga PAUD (KB dan TPA)... 1.3 Latihan... 1.9 Rangkuman...
Lebih terperinciKATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Buku Deteksi dan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 0-36 bulan ini dikembangkan oleh peneliti untuk dijadikan pedoman bagi kader posyandu dalam rangka mengamati perkembangan
Lebih terperincie-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BEYOND CENTERS and CIRCLE TIME (BCCT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN AKTIVITAS BELAJAR ANAK KELOMPOK B TK BUMI GORA BPKBM NTB Yuniar Lestarini, A.A.I.N. Marhaeni, W. Suastra
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR 2.1 Hakikat Sains 2.1.1 Pengertian Sains Pada dasarnya setiap anak dilahirkan dengan bakat untuk menjadi ilmuwan, ia dilahirkan dengan membawa sesuatu keajaiban
Lebih terperinciBAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS. A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas
44 BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas 1. Sejarah TK Pertiwi Pagumenganmas TK Pertiwi Pagumenganmas
Lebih terperinci