ZONA MIGRASI PENCEMARAN AIR DI SEKITAR TPA BABAKAN CIPARAY KABUPATEN BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DAN ANALISIS GEOKIMIA

Transkripsi

1 ZONA MIGRASI PENCEMARAN AIR DI SEKITAR TPA BABAKAN CIPARAY KABUPATEN BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DAN ANALISIS GEOKIMIA Selly Feranie, Mimin Iryanti, Setya Utari, Nanang Dwi Ardi Jurusan Fisika FPMIPA UPI, Jln Setiabudhi Masalah sampah harus ditanggani dengan serius, bila tidak hal ini ada berdampak pada kerusakan lingkungan, tidak hanya ekologi lingkungan tapi juga manusia terutama masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat pencemaran keadaan air bawah permukaan dan permindahan air permukaan itu sendiri. Secara garis besar penelitian ini terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut : (1) Studi literatur yang geologi di daerah penelitian setempat, maka diperoleh hasil gambaran umum batuan yang mendasari tempat penelitian setempat. Batuan yang mendominasi daerah penelitian berupa tufa pasiran Keterangan: : lintasan 1 : lintasan 2 : lintasan 3 : lintasan 4 : lintasan 5 : lintasan 6 : titik sampel air non lindi : titik sampel air lindi Gambar 1.Peta Lintasan dan Titik pengambilan sampel air (2) kalibrasi alat geolistrik, hal ini dilakukan agar data yang diperoleh untuk penelitian akurat. Kalibrasi dilakukan dengan cara alat geolistrik peneliti model Haniura di bandingkan dengan alat Haniura miliki Fisika Bumi ITB, yang sudah terukur akurasinya. Pengambilan data dilakukan dalam 2 hari didaerah Gua Jepang Dago Pakar. Dari pengambilan dan pengolahan data diperoleh

2 hasil yang relative sama, sehingga alat Naniura yang dimiliki peneliti bisa digunakan untuk pengambilan data penelitian. (3) Pengukuran di lapangan dengan geolistrik tahanan jenis, mengikut sertakan mahasiswa berjumlah 9 orang, dilakukan selama 2 kali keberangkatan, dan tiap keberangkatan memerlukan waktu 2 hari dalam pengambilan data. (4) Pengambilan sampel air disekitar daerah penelitian, mengikutsertakan 2 orang mahasiswa dalam pengambilan sample, dilakukan dalam 10 tempat atau titik ukur dan dengan 3 waktu yang berbeda. Gambar 2.. Pengambilan data geolistrik di TPA Gambar 3. Pengambilan sampel air di TPA (5) Pemrosesan data geolistrik tahananjenis dilakukan kerja sama antara Lab. IPBA Fisika Upi dan Lab. ESDM ITB, dengan menggunakan IP2win sedangkan analisis geokimia dilakukan di PUSAIR PU dan Teknik Lingkungan ITB, untuk melihat besar kandungan COD, Fe, Nitrat, Nitrit, Amonia dalam air. Untuk data hasil geokimia terlampir. (6) semua data yang sudah diolah akan diinterpretasikan dalam bentuk ketebalan lapisan jenis pencemaran dan migrasi dari pencemaran airnya. Data Geolistrik ini akan diolah dalam Res2div menjadi model 2D. Terlihat dari gambar dibawah ini bahwa adanya variasi kedalaman lapisan tanah kandungan air tercemar, diduga pencemaran berada dikedalaman sekitar m. hal ini diduga mengingat nilai resistivitas air tanah fresh adalah antara Ωm (Loke, 1997). (a) (b)

3 (d) (e) Gambar 4. Gambaran keberadaan lapisan tercemar : (a)lintasan1:kedalaman 3.75 nilai resistivitasnya Ωm, (b)lintasan2: kedalaman 3.75 nilai resistivitasnya Ωm, (c)lintasan3: kedalaman 1.25 nilai resistivitasnya Ωm, (d)lintasan4:kedalaman 3.75 nilai resistivitasnya 5, Ωm, (e)lintasan5:kedalaman 2.25 nilai resistivitasnya Ωm, (f)lintasan6:kedalaman 1.25 nilai resistivitasnya Ωm Dari data diatas maka dapat disimpulkan dari data geolistrik bahwa lintasan 1,2,3 dan 6 yang berada di tempat sampah diduga keberadaan air tercemar ada di kedalaman 3.75 m dengan nilai resistivitas Ωm, data air tidak dipeoleh secara lengkap disini karena jumlah air yang bisa terambil hanya 10ml, tetapi nilai resistivitasnya dapat terukur sekitar 0.9 7,5Ωm hal ini menunjukan bahwa kandungan air didaerah tersebut tercemar. Sedangkan pada lintasan 4 dan 5 yang berada disekitar pemukiman penduduk memiliki nilai resistivitas ada yang mendekati nilai iar fress yaitu sekitar Ωm, walaupun masih teridentifikasi pencemaran tapi nilai resistivitasnya tidak seburuk lintasan 1,2 dan 3. Dan nilai resistivitas air yang terukur sekitar 53Ωm. Dari pemodelan 2D data geolistrik maka terlihat jalur migrasi pencemaran air mengarah kearah utara atau menuju dataran yang lebih rendah. Analisis dari sampel air yang diperoleh terlihat nilai resistivitas di titik-titik dekat tumpukan sampah sangat kecil di bawah 10 Ωm, sedangkan sampel air di sumur penduduk dan kolam memiliki nilai resistivitas yang cukup baik antara Ωm. Walaupun demikian bila dilihat dari parameter lain maka terlihat nitrat yang dimiliki sumur dan kolam lumayan besar. Hal ini bisa membahayakan kesehatan masyarakat dan ikan. Karena itu kami menyarankan agar ada pengolahan limbah yang baik dan diberi batas layak buat pemukiman. (f)

4 Hasil luaran dari penelitian ini adalah : No 1 Kegiatan Kajian Geologi sekitar daerah penelitian Lama keberlangsungan 25 Mei 1 Juni 2 Kalibrasi alat geolistrik haniura * 4-16 juni Pengambilan data geolistrik daerah penelitian Pengambilan data Sampel air di sekitar daerah penelitian Pengolahan data geolistrik dalam 2 D ** 6 Pengolahan sampel air*** 7 Interpretasi data geolistrik 1-3 Agust 8-9 Agust 2 gust 8-9 Agust 4-28 Agust 1-29 Sept 19 okteber 16 November 30 Sept 5 Nov Tempat Hasil Luaran Lab. IPBA Fisika UPI dan P3G Gua Dago Pakar TPA Babakan Ciparay Kab. TPA Babakan Ciparay Kab. Lab IPBA Fisika UPI dan Lab. Eksplorasi Sumber Daya Bumi (ESDM) Geofisika ITB Pusair PU dan Teknik Lingkungan ITB Lab IPBA Fisika UPI dan Lab. Eksplorasi Sumber Daya Bumi (ESDM) Geofisika ITB - Profil batuan - Peta geologi setempat Data geolistrik Data geolistrik Sampel air sebanyak 6 sampel Penampang tiap lintasan berupa 2 D Besar kandungan mineral dari air Nilai resistivitas dan ketebalan lapisan

5 8 Interpretasi data sampel air*** 9 Interpretasi semua data lapangan 1 16 Nov 1 Okt 16 Nov Pusair PU dan Teknik Lingkungan ITB Lab IPBA Fisika UPI dan Lab. Eksplorasi Sumber Daya Bumi (ESDM) Geofisika ITB Intensitas pencemaran dalam air Keberadaan air tercemar dan nilai pencemarannya Catatan : *Berupa jurnal dengan judul : Profil REsistivitas 2D pada Gua Bawah Tanah dengan Metode Geolistrik Wenner Schlumberger (Studi Kasus Gua Jepang Dago Pakar, telah dikirimkan ke jurnal PENGAJARAN MIPA, FPMIPA UPI **Berupa Tugas akhir dari Mahasiswa Bagus Sunja Laksana ( ) dengan judul : Penggunaan res2div pada Interpretasi data Geolistrik metode wenner dan schlumberger di TPA Babakan Ciparay Kab ***Berupa TUgas akhir Mia Uswatuh Hasanah ( ) dengan judul : Analisis perpindahan aliran air pada data Geolistrik dan Geokimia di TPA Babakan Ciparay Kab

6