BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berpikir adalah hal yang melekat erat dalam kehidupan manusia. Bisa dikatakan berpikir merupakan tindakan khas manusia. Sekitar 400 tahun yang lalu, seorang filsuf asal Prancis, Rene Descartes, menyatakan sebuah kalimat yakni aku berpikir, maka aku ada. Artinya, keberadaan manusia menjadi unik dan nyata, ketika ia menggunakan pikirannya. Ketika ia berhenti berpikir, atau malas berpikir, maka jati dirinya menjadi tidak jelas. Dalam perkembangan selanjutnya, berpikir memiliki banyak aspek. Kebanyakan orang mengira, bahwa berpikir hanya sekedar hal-hal teknis, yakni soal menghitung, melihat guna, dan mencari keuntungan. Namun, berpikir teknis hanyalah satu bagian kecil dari tindak berpikir manusia. Ada pola berpikir lainnya, misalnya berpikir reflektif dan kontemplatif untuk memahami suatu hal di dunia secara mendalam dan lebih menyeluruh. Salah satu hal yang menyebabkan terjadinya proses berpikir adalah karena adanya perubahan atau keinginan untuk melakukan perubahan. Dapat dikatakan bahwa perubahan-perubahan yang dijumpai dewasa ini disebabkan oleh kemampuan berpikir itu sendiri. Jika dulu untuk melakukan perjalanan yang cukup jauh orang menggunakan kuda, kini orang menggunakan berbagai jenis kendaraan seperti motor atau mobil. Jika dulu orang menggunakan tv hitam putih, kini orang menggunakan tv berwarna. Jika dulu orang sulit mengetahui berbagai kabar atau informasi-informasi yang ada di seluruh dunia, kini semuanya dapat diakses dengan mudah lewat internet. Segala kemudahan-kemudahan ini ada oleh karena adanya pola pikir manusia yang menginginkan perubahan. Dalam dunia usaha pun demikian. Ada berbagai perubahan yang kita jumpai. Berbagai jenis produk-produk baru yang bermunculan misalnya. Semuanya itu menandakan bahwa perubahan kini telah banyak terjadi ditinjau dari segi usaha. Meskipun demikian, ada beberapa entrepreneur yang tidak menyadari adanya berbagai perubahan yang terjadi dan tetap tidak melakukan perubahan terhadap usaha yang digelutinya. Perubahan bisa terjadi setiap saat tetapi jika tidak ditanggapi secara cepat dan tepat maka produk dari usaha yang dihasilkan akan kalah bersaing terhadap produk lainnya. Berpikir Pada Perubahan UNINDRA 2014 Page 1

2 Ada beberapa hal terkait dengan berpikir perubahan itu sendiri. Dalam pembahasan selanjutnya akan dibahas tentang: 1. Landasan teori terkait berpikir perubahan 2. Pembahasan tentang: a) Pemahaman akan pentingnya perubahan dan peranan mindset (pola pikir) b) Perubahan mindset c) Mindset entrepreneur d) Teori kecerdasan finansial e) Hambatan-hambatan yang ditemukan saat memulai usaha f) Tips praktis dalam kaitannya dengan berpikir perubahan itu sendiri g) Kaitan antara kewirausahaan dan berpikir perubahan 1.2 TUJUAN Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Kewirausahaan I Universitas Indraprasta PGRI. 2. Menjelaskan Berpikir dan Perubahan. 3. Untuk menambah pengetahuan terhadap Berpikir pada Perubahan. Berpikir Pada Perubahan UNINDRA 2014 Page 2

3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 WIRAUSAHA BERPIKIR PADA PERUBAHAN Menurut definisi, wirausaha adalah suatu kegiatan yang dapat memberikan nilai tambah terhadap produk atau jasa melalui transformasi, kreatifitas, inovasi, dan kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga produk atau jasa tersebut lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pengguna produk dan jasa (Prof. Raymond Kao, Nanyang Business School, Singapore 2005). Hitt,Ireland&Hoskisson (2010) mengatakan bahwa Kewirausahaan Strategis (Strategic Entrepreneurship) yang biasanya dilakukan oleh perserorangan dan badan usaha adalah : 1. Mengambil langkah-langkah kewirausahaan dengan perspektif strategis. 2. Berperilaku menggiatkan pencarian kesempatan usaha dan keunggulan kompetitif. 3. Merencanakan dan mengimplementasikan strategi kewirausahaan untuk menciptakan keuntungan. Usaha-usaha Kewirausahaan Strategis (Hitt,Ireland&Hoskisson: 2010) diatas harus didasari, didorong dan mempunyai tujuan pada beberapa faktor seperti yang digambarkan dalam gambar di bawah yaitu: 1. Cara berfikir kewirausahaan dari pendiri (founding father) organisasi atau badan usaha. 2. Mempunyai kelompok kerja untuk mengembangkan produk atau pelayanan. 3. Memfasilitasi inovasi dan integrasinya dengan menyebarkan nilai luhur dan kepemimpinan kewirausahaan. 4. Menciptakan nilai tambah melalui inovasi yang dilakukan. Sebelum perubahan menyentuh cara berpikir, maka manusia itu belum berubah. Maka dari itu, jika kita ingin berubah, maka kita harus mengubah cara berpikir kita. Dalam hal ini, perubahan yang dimaksud adalah berubah dari seorang karyawan menjadi seorang wirausaha untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik dan cerah. Kita memiliki kekuatan otak yang belum terungkap untuk memaksimumkan kekuatan berpikir dalam usaha mengubah kehidupan Kita di masa depan, maka renungkanlah sejumlah pertanyaan di bawah ini untuk menggali pikiran Kita, apakah Kita termasuk memilki keinginan untuk menjadi seorang entrepreneur. Berpikir Pada Perubahan UNINDRA 2014 Page 3

4 Berikut adalah pertanyaan tersebut. 1. Apakah dalam pikiran Kita telah memiliki kepuasan dari apa yang Kita lakukan dalam pekerjaan saat ini? 2. Apakah Kita dalam melaksanakan pekerjaan saat ini mendapatkan kesulitan bila melebihi kekuasaan dan wewenang yang Kita miliki? 3. Apakah Kita merasakan dalam pikiran untuk merubah apa yang dikerjakan menjadi lebih sempurna sebagai keinginan yang lebih besar dari pada mempertahankan tugas apa adanya saat ini? 4. Apakah Kita memiliki kemampuan berpikir untuk menimbulkan ide baru setiap saat Kita melangkah dalam hidup ini? 5. Apakah Kita memiliki kemampuan untuk merumuskan kedalam perencanaan dan aplikasi dari ide baru Kita? 6. Apakah Kita dapat meredam dan merahasiakan ide Kita dari orang lain, sebelum Kita siap melaksanakannya? 7. Apakah Kita memiliki jaringan atau memperluasnya ke jaringan baru atas kemampuan Kita atau teman? 8. Apakah Kita merasakan mendapat dukungan atas ide Kita dari lingkungan internal dan eksternal? 9. Apakah Kita merasakan memiliki kemampuan untuk melewati rintangan yang maha sulit yang dalam pikiran Kita mungkin gagal? 10. Apakah Kita merasakan ketidak puasan bila ada orang kepercayaan Kita tidak mampu melaksanakan dari bagian ide Kita? 11. Apakah Kita mampu mengubah kecenderungan bahwa kepuasan didapat bila sesuatu dikerjakan sendiri dan berusaha membagi tugas dan tanggung jawab dalam kerja tim? 12. Apakah Kita memiliki keinginan untuk memisahkan sebagian pendapatan dalam usaha Kita untuk merubah nasib dengan menangkap peluang masa depan? Berpikir Pada Perubahan UNINDRA 2014 Page 4

5 Bila jawaban Kita menunjukkan bilangan ya dan atau tidak, apakah Kita sudah siap untuk membuat langkah-langkah yang harus dihadapi ke depan, sekiranya dikelompokkan dalam posisi yang disebut dengan: 1. Bekerja sebagai pegawai yang terikat, = menjawab, 12 tidak 2. Bekerja sebagai pegawai yang tidak terikat, = menjawab, 9 ya 3 tidak (1-9 ya) 3. Bekerja sebagai pengusaha, = menjawab, 12 ya 4. Bekerja sebagai penanam modal. = menjawab, 10 ya 2 tidak Perubahan perjalanan hidup ditentukan oleh oleh pikiran kita sendiri, apakah kita ingin merubah cara kita untuk mendapatkan penghasilan atau tidak. 2.2 PENGERTIAN BERPIKIR DAN PERUBAHAN A. Defenisi Berpikir Menurut Khodijah (2006:17) mengatakan bahwa berpikir adalah sebuah representasi simbol dari beberapa peristiwa. Sedangkan menurut Drever dalam Khodijah (2006:117) mengatakan bahwa berpikir adalah melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan seksama yang dimulai dengan adanya masalah. Jadi berpikir adalah satu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Berpikir mengarahkan kita untuk menemukan pemahaman atau pengertian yang kita kehendaki. Menurut Diana Septi Purnama, berpikir adalah proses dinamis, dimana individu bertindak aktif dalam proses berpikir menghadapi hal-hal yang bersifat abstrak. Pada proses berpikir individu membuat hubungan antara obyek yang ada untuk menemukan pemahaman tertentu. B. Defenisi Perubahan Menurut Neni Nurmayanti Husanah, perubahan merupakan sesuatu yang unik karena perubahan-perubahan yang terjadi dalam berbagai kehidupan itu berbeda-beda dan tidak bisa disamakan, walaupun memiliki beberapa persamaan dalam prosesnya. Menurut Vincent Gaspers, perubahan adalah bagian terbesar dari kenyataan bisnis. Sedangkan menurut Cateora (MGH) perubahan adalah hasil suatu masyarakat yang mencari cara memecahkan masalah yang diciptakan oleh perubahan dalam lingkungannya. Berpikir Pada Perubahan UNINDRA 2014 Page 5

6 Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berpikir perubahan adalah satu keaktifan pribadi manusia yang mengunakan ide-ide dalam rangka menciptakan sebuah perubahan. 2.3 CARA MEMAHAMI BERPIKIR PERUBAHAN 1. Pemahaman Pentingnya Perubahan dan Peranan Mindset (Pola Pikir) Perubahan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Adanya perubahan yang terjadi memberikan sebuah kenyataan bahwa hidup itu dinamis, selalu berubah-ubah. Seiring dengan perubahan yang terjadi itu pada akhirnya akan memicu pola pikir atau mindset dari individu. Pola pikir atau mindset adalah keseluruhan/kesatuan dari keyakinan yang kita miliki, nilai-nilai yang kita anut, kriteria, harapan, sikap, kebiasaan, keputusan, dan pendapat yang kita keluarkan dalam memandang diri kita sendiri, orang lain, atau kehidupan ini. Dengan demikian, mindset adalah semacam filter yang kita bangun untuk menafsirkan apa saja yang kita lihat dan alami. Pola pikir memberi tahu kita bagaimana hidup ini harus dimainkan, yang akhirnya akan menentukan apakah kita akan berhasil atau tidak. Demikian pula orang yang menghadapi perubahan. Ada orang yang beranggapan bahwa perubahan bukanlah hal yang penting. Tetapi sebaliknya, ada orang yang mempercayai bahwa perubahan adalah hal yang penting. Di sini pola pikir menggerakan perilaku kita sehingga Bapak Psikolag, William James berkata Yakinlah bahwa hidup anda berharga, maka keyakinan anda akan menciptakan faktanya. Agar berhasil, kita semua perlu memahami pola pikir masing-masing. Kita harus membawanya ke tingkat sadar, memerhatikannya dengan baik dan melihat apakah ada pikiran-pikiran negatif yang harus kita buang. Jika tidak, keyakinan negatif yang tersembunyi akan mengendalikan diri kita. Jika kita tidak mengetahui pola pikir kita, kita tidak dapat melakukan apapun terhadapnya. Jika kita tidak menyukai hasil-hasil yang kita dapatkan selama ini, kita jelas harus mengubah pola pikir kita. Pada saat itulah kita akan mengerti apa seberapa pentingnya perubahan. Berpikir Pada Perubahan UNINDRA 2014 Page 6

7 2. Perubahan Mindset Perubahan mindset atau pola pikir dapat berubah. Karena pola pikir merupakan hasil dari sebuah proses pembelajaran (learning), maka pola pikir bisa juga diubah (unlearning), dan dibentuk ulang (relearning). Tentu saja ada pikiran-pikiran yang muda dan ada yang sulit untuk diubah. Ada yang cepat, ada yang memerlukan waktu yang lama. Ada bisa kita ubah dengan kesadaran sendiri, dan ada yang baru berubah setelah mengalami peristiwa tertentu. Ada pula pola pikir yang bisa kita ubah dengan bantuan para ahli seperti, psikolog, ahli mindset transformasi. Mindset/pola pikir pada seseorang dalam mewujudkan mimpinya dalam melakukan wirausaha kadang sering berubah, karna banyak sekali orang yang takut akan hal hal yang belum pernah mereka coba, padahal menurut Carol Dweck menerjemahkan mindset sebagai kepercayaan mengenai siapa kita dan apa kemampuan kita, maka dari itu kita terlebih dahulu harus mengenal kemampuan kita dan kita harus yakin/percaya kepada kemampuan diri kita sendiri, karna banyak sekali orang yang ragu akan kemampuan dirinya yang dapat mengurungkan niat mereka untuk mewujudkan mimpinya dalam menjadi wirausaha, dalam hal ini kita harus mengubah mindset kita dengan cara mengetahui/mempelajari pengetahuan baru tentang bagaimana kita harus mempunyai pola pikir yang inovatif, karena dengan berpikiran inovatif kita dapat menciptakan hal yang baru dalam berwirausaha. 3. Mindset Entrepreneur Seorang entrepreneur berkarakter produktif, bukan konsumtif. Seorang entrepreneur akan selalu berusaha mencari cara baru untuk meningkatkan utilitas sumber daya secara efisien, mencari alternatif lain bila sumber daya yang ada terbatas. Seorang entrepreneur cenderung menjadi job creator daripada sekedar job seeker. Semua karakter tersebut disebabkan oleh jumlah total pola pikir positif, kreatif, keuangan, dan pola pikir produktif yang dimilikinya. Pola pikir produktif bisa ditumbuhkan apabila kita menghargai dan memahami kelimpahan maupun keterbatasan yang ada. Dengan pola pikir produktif, semua hambatan akan diubah menjadi peluang untuk meminimalisasi ancaman, dan semua kekuatan akan menjadi suatu kesempatan untuk lebih dikembangkan kesempatannya. Berpikir Pada Perubahan UNINDRA 2014 Page 7

8 Perbedaan Pola Pikir Entrepreneur vs Non Entrepreneur: Produktif versus Konsumtif Konsumtif adalah kata sifat, berasal dari kata dasar konsumsi maka dengan demikian kata konsumtif berarti sifat mengkonsumsi, memakai, menggunakan, menghabiskan sesuatu. Sementara produktif adalah bentuk ajektif dari kata benda produksi. Arti produktif adalah banyak hasilnya, atau bisa kita artikan terus menerus menghasilkan. Bila kata konsumtif dan produktif kita kaitkan dengan kewirausahaan, pertama-tama yang harus diperhatikan adalah bahwa disadari atau tidak, selama ini ada saja perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari, yang bersifat konsumtif. Perilaku semacam itu harus dihilangkan, atau paling tidak dikurangi sampai batas seminimal mungkin. Pada situasi kehidupan yang normal, di bidang apa pun kita berkarir, sebenarnya pola konsumtif memang harus ditekan, apalagi pada masa krisis ekonomi. Terlebih lagi bila kita ingin memulai kehidupan sebagai wirausahawan. Resources Utilization Versus Resources Disposal. (pemanfaatan sumber daya vs pembuangan sumber daya). Enterprenenur berpikir bahwa ada kesempatan yang dapat dimanfaatkan dari ketersediaan sumber daya di sekitarnya. Orang biasa mungkin berpikir bahwa sesuatu yang sudah digunakan atau yang tidak penting lebih baik dibuang, tetapi beberapa orang yang berpikir sudut pandang lain, berpikir untuk memanfaatkannya, dan dijadikan sesuatu yang bisa dijadikan uang. Itulah orang yang memiliki jiwa kewirausahaan. 4. Kecerdasan Finansial Kecerdasan finansial yang dimaksudkan di sini lebih ditekankan pada konsep ekonomis. Untuk mencapai kecerdasan finansial ala covey maupun kiyosaki, kita harus melakukan kreativitas finansial. Kreativitas finansial berusaha mengubah mindset yang ada pada diri kita masing-masing mengikuti pola pikir manusia sejahtera yang efisien dan sesuai konsep ekonomis. Kreativitas secara finansial dalam kenyataannya merupakan kesediaan untuk berpindah dari zona yang dianggap nyaman sebelumnya menuju ke zona baru yang penuh tantangan. Seorang yang kreatif akan mampu melakukan perpindahan tersebut dengan perhitungan yang matang sehingga menghasilkan zona baru yang lebih nyaman pada masa depan dengan mengorbankan kenyamanan hari ini. Berpikir Pada Perubahan UNINDRA 2014 Page 8

9 5. Hambatan-Hambatan Yang Ditemukan Saat Memulai Usaha Pada saat akan memulai usaha, banyak entrepreneur pemula yang mempunyai hambatan mental berupa persepsi yang negative tentang kemampuan dirinya. Hambatan persepsi negative tersebut antara lain : terlalu muda/terlalu tua tidak berbakat tidak/belum punya modal Untuk memulai usaha, kita hanya butuh 3M, yaitu; Motivasi yang kuat, Mindset yang tepat (produktif, kreatif, positif), dan Make it (lakukan saja). 6. Tips Praktis Dalam Kaitannya Dengan Berpikir Perubahan Itu Sendiri Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan tips praktis dalam kaitannya dengan berpikir perubahan adalah memprogram otak bawah sadar untuk melakukan perubahan. Otak bawah sadar dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu : 1. Teknik Visualisasi Teknik ini menjadikan khayalan sebagai cara untuk membangun visualisasi positif. Tahapan dalam melatih teknik visualisasi yaitu: Rileks Fokuskan pada apa yang akan kita visualisasikan Bayangkan tujuan sedetail mungkin Libatkan emosi (merasakan nikmatnya mampu meraih tujuan itu) Lakukan visualisasi seperti itu secara berulang-ulang 2. Teknik Afirmasi Teknik ini merupakan teknik yang memberikan penghargaan kepada diri sendiri dengan kalimat-kalimat yang memotivasi untuk berubah menjadi lebih baik. Misalkan dengan mengucapkan kalimat-kalimat positif untuk diri sendiri. Contohnya saya memutuskan untuk menjadi seorang mahasiswa yang lulus dengan prestasi cum laude. Saat ini saya dalam proses mencapai cum laude. Berpikir Pada Perubahan UNINDRA 2014 Page 9

10 7. Kaitan antara Kewirausahaan dan Berpikir Perubahan Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat dalam mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Dalam Ensiklopedia Ekonomi, Keuangan, dan Perdagangan, Entrepreneur (pengusaha) ialah seseorang yang mengambil bagian dalam, atau yang mengusahakan sesuatu. Dalam teori ekonomi, ialah seseorang yang berusaha, mengambil inisiatif, dan mengusahakan suatu perusahaan. Orang-orang yang bertanggung jawab karena mengambil inisiatif untuk mengembangkan atau menjalankan dan mengendalikan suatu organisasi perdagangan. Mereka menanggung resiko dan ketidaktentuan. Jika berhasil, mereka akan mendapatkan keuntungan, dan jika tidak berhasil, mereka akan memikul kerugian. Jika demikian halnya jelaslah bahwa kewirausahaan memiliki kaitan erat dengan apa yang kita sebut berpikir perubahan. Seorang entrepreneur jika ingin maju haruslah menyikapi segala perubahan yang ada dengan pola pikir kreatif dan inovatif. Adanya berbagai perubahan yang ada akan menjadi hal utama yang memicu keberhasilan seorang entrepreneur dalam mengolah dan memaksimalisasi kesempatan yang ada demi kemajuan kinerja usahanya. 2.4 MANFAAT BERPIKIR PADA PERUBAHAN Manfaat yang bisa didapatkan dari berpikir perubahan sangatlah banyak, diantaranya adalah: a) Merubah kebiasaan yang mungkin dahulunya tidak baik, menjadi lebih bermakna dan lebih baik b) Dapat memotivasi untuk mencoba hal baru yang lebih bermanfaat c) Meningkatkan kemampuan berkreasi dalam diri seseorang d) Membuat orang semakin percaya diri dalam menjalani kehidupan e) Meningkatkan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah Setelah mengetahui manfaat yang bisa didapatkan dari berpikir perubahan, dapat disimpulkan bahwa berpikir perubahan itu perlu dilakukan karena dengan berpikir perubahan seseorang bisa melakukan banyak hal, mulai dari dapat mencoba hal-hal baru yang belum pernah dilakukan, dapat menyelamatkan nasib orang lain atau dapat digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan seseorang dalam melakukan sesuatu. Berpikir Pada Perubahan UNINDRA 2014 Page 10

11 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berpikir perubahan adalah suatu keharusan karena perubahan adalah sebuah esensi dari adanya sebuah kemajuan. Menjadi maju dapat berarti bahwa kita harus berpindah posisi menjadi semakin ke depan dari posisi kita semula. Perubahan harus dikelola dengan baik agar menghasilkan hasil yang memuaskan. Demikian halnya dengan seorang entrepreneur atau pengusaha. Dalam hal ini entrepreneur atau pengusaha hendaknya menjadi job creator dan menyikapi segala perubahan yang ada dengan pola pikir yang mengarah pada sebuah kemajuan akan usaha yang dilakukan. Pola pikir perubahan akan menjadi titik tolak bagi seorang entrepreneur dalam berkiprah dan bersaing bersama entrepreneur lainnya. Banyak sekali orang yang ragu akan kemampuan dirinya yang dapat mengurungkan niat mereka untuk mewujudkan mimpinya dalam menjadi wirausaha, dalam hal ini kita harus mengubah mindset kita dengan cara mengenali siapa kita, apa kemampuan kita, kita terlebih dahulu harus mengenal kemampuan kita dan kita harus yakin/percaya kepada kemampuan diri kita sendiri serta mengetahui/mempelajari pengetahuan baru tentang bagaimana kita harus mempunyai pola pikir yang inovatif, karena dengan berpikiran inovatif kita dapat menciptakan hal yang baru dalam berwirausaha. Perubahan pola pikir kadang sering terjadi terhadap semua orang, terutama kepada orang yang selalu merasakannya, karna mereka akan menyadari perubahan sekecil apapun terhadap pola pikir mereka, apakah itu pola pikir yang positive atau negative yang mereka rasakan, jika mereka merasakan perubahan hal positive terhadap diri mereka sendiri maka ada dorongan dalam diri mereka untuk selalu optimis dalam meraih mimpi dalam berwirausaha, dan jika dengan pola pikir yang negative, itu akan menyebabkan mereka selalu bersifat pesimis untuk meraih mimpi mereka, maka dari itu pendidikan dan komunikasi untuk medapatkan informasi sangatlah penting dalam mengubah mindset seseorang dalam berwirausaha supaya mempunyai pikiran inovatif dan kreatif dalam mewujudkan mimpinya menjadi seorang wirausaha yang berhasil. Berpikir Pada Perubahan UNINDRA 2014 Page 11

12 Jika Anda menginginkan perubahan kecil dalam hidup, ubahlah perilaku Anda. Tetapi bila Anda menginginkan perubahan yang besar dan mendasar, ubahlah pola pikir Anda - Stephen Covey Berpikir Pada Perubahan UNINDRA 2014 Page 12

13 DAFTAR PUSTAKA Bondet Wrahatnala Perubahan Sosial. Diakses tanggal 02 Desember 2014, pukul WIB. Eko Prasetyo Berpikir Perubahan. berpikir-perubahan.html Diakses tanggal 02 Desember 2014, pukul WIB. Feunlam Berpikir Perubahan. berpikir-perubahan.html Diakses tanggal 02 Desember 2014, pukul WIB. Suswanto,dkk Enterpreuneur & Berfikir Perubahan /03/makalah-enterpreuneur-berfikir-perubahan.html Diakses tanggal 02 Desember 2014, pukul WIB. Dinni Aprilia Pentingnya Pola Pikir Dalam Berwirausaha. wirausaha/2013/10/03/pentingnya-pola-pikir-dalam-berwirausaha html Diakses tanggal 02 Desember 2014, pukul WIB. Haryanto, S.Pd Pengertian Perubahan. Diakses tanggal 02 Desember 2014, pukul WIB. Yoh Sandriano N. Hitang Berpikir Perubahan Kewirausahaan. edu/ /berpikir_perubahan_kewirausahaan Diakses tanggal 02 Desember 2014, pukul WIB. Djadja Berpikir Perubahan. pembebas-berpikir-perubahan-resiko-karet-pengikat-rambut-dan-kolaborasi-gun-n-rosesdengan-oma-irama/ Diakses tanggal 02 Desember 2014, pukul WIB. Berpikir Pada Perubahan UNINDRA 2014 Page 13

BERFIKIR PERUBAHAN. Kode Mata Kuliah : OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng.

BERFIKIR PERUBAHAN. Kode Mata Kuliah : OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng. BERFIKIR PERUBAHAN Kode Mata Kuliah : 0040520 Bobot : 2 SKS OLEH Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Irma Atika Sari, S.T., M.Eng. Setiap hari, kita menyaksikan perubahan Tuliskan 3 perubahan yang Anda rasakan

Lebih terperinci

Kewirausahaan II. Strategi Pengelolaan Usaha. HARTRI PUTRANTO,SE.MM HP : : Modul ke: Fakultas FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

Kewirausahaan II. Strategi Pengelolaan Usaha. HARTRI PUTRANTO,SE.MM HP : : Modul ke: Fakultas FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN Modul ke: 02 EMAIL Fakultas FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN Program Studi PRODI MANAJEMEN Kewirausahaan II Strategi Pengelolaan Usaha HARTRI PUTRANTO,SE.MM HP : 08161193748 : hr33p@yahoo.com Tatap Muka 2 Kewirausahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan kita telah berhasil menghasilkan lulusan dengan tanda lulus belajar untuk masuk ke pasar kerja namun sayangnya kenaikan jumlah lapangan kerja kalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kewirausahaan (entrepreneurship)merupakan salah satu alternatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kewirausahaan (entrepreneurship)merupakan salah satu alternatif bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kewirausahaan (entrepreneurship)merupakan salah satu alternatif bagi pemerintah untuk meningkatkan perekonomian negara dan juga untuk menambahkan lapangan pekerjaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS i HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S-1 Diajukan oleh : DIYAH RETNO NING TIAS F

Lebih terperinci

rutinitas dan enggan berpikir tentang hal-hal yang baru. Semua itu dibentuk oleh mindset kita.

rutinitas dan enggan berpikir tentang hal-hal yang baru. Semua itu dibentuk oleh mindset kita. Banyak Entrepreneur yg tidak menyadari bahwa dunia ini penuh dgn perubahan dan mereka tdk boleh duduk-duduk enak melewati hidup dari keuntungan tanpa kewaspadaan. Manusia merasakan perubahan, tetapi manusia

Lebih terperinci

Teori Inspirasi & Kreativitas. Pertemuan Ke-2

Teori Inspirasi & Kreativitas. Pertemuan Ke-2 Teori Inspirasi & Kreativitas Pertemuan Ke-2 Tujuan Pembelajaran Memberikan pemahaman pentingnya perubahan dan peranan mindset (pola pikir) Menjabarkan perubahan mindset Mengenalkan mindset entrepreneur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada suatu Negara yang sedang berkembang, peran para wirausahawan tidak dapat diabaikan terutama dalam melaksanakan pembangunan. Suatu bangsa akan berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pengangguran yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini diakibatkan oleh jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan keterbatasan lapangan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi 107 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan kajian dan hasil analisa data pada penelitian yang berjudul Pengaruh Motivasi Berprestasi Dan Prestasi Belajar Terhadap Kesiapan Berwirausaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan peserta didik yang tidak hanya berprestasi dan

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan peserta didik yang tidak hanya berprestasi dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan tolak ukur bagi suatu bangsa. Pendidikan sangat berarti bagi seluruh bangsa di dunia ini. Lembaga pendidikan seharusnya mampu menciptakan peserta

Lebih terperinci

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M Nama : Mizha zhulqurnain NIM : 10.12.5327 Jurusan : S1.SI.M 1.Pendahuluan Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat

Lebih terperinci

Kreatif & Etika bisnis

Kreatif & Etika bisnis Pertemuan 2 Berpikir Perubahan, Kreatif & Etika bisnis Mindset Menggerakkan Perilaku Banyak Entrepreneur yg tidak menyadari bahwa dunia ini penuh dgn perubahan dan mereka tdk boleh duduk-duduk enak melewati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi tidak disertai dengan peningkatan jumlah lapangan

Lebih terperinci

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3 Pengenalan Diri Instropeksi SALAH Dilazimkan Menyalahkan: Orang lain Lingkungan akibatnya Tidak percaya diri Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai dengan saat ini jumlah angkatan kerja berbanding terbalik dengan kesempatan kerja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan Anak Usia Dini pada hakikatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru dapat dikatakan bermanfaat apabila dapat dikelola oleh sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru dapat dikatakan bermanfaat apabila dapat dikelola oleh sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas, bukan hanya kekayaan alam yang berlimpah. Sumber daya alam baru dapat

Lebih terperinci

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA B. ANALISIS SITUASI Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan. Peran dan kesadaran yang dimiliki orang tua untuk menempatkan anak-anak mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kewirausahaan merupakan kekuatan atau kemampuan seseorang untuk mendirikan, mengelola, mengembangkan usaha dan melembagakan perusahannya sendiri. Selain itu kewirausahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat, dan proses dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengangguran di Indonesia semakin hari semakin meningkat jumlahnya seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada

Lebih terperinci

Makalah Usaha Rumah Makan

Makalah Usaha Rumah Makan Makalah Usaha Rumah Makan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini persaingan di dunia kerja semakin berat dan pengangguran semakin bertambah banyak. Memaksakan pemerintah agar segera mengatasi

Lebih terperinci

Para wirausahwan berada di dunia yang terakhir menjadi yang pertama, tempat penawaran menciptakan permintaan, tempat keyakinan mendahului

Para wirausahwan berada di dunia yang terakhir menjadi yang pertama, tempat penawaran menciptakan permintaan, tempat keyakinan mendahului 2.1 Pengertian Pengusaha Secara umum : Wirausahawan adalah seorang katalisator. Mereka adalah orang-orang yang melakukan tindakan sehingga suatu gagasan bisa terwujud menjadi suatu kenyataan. Mereka menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia memiliki hak untuk memilih jenis pekerjaan apa yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap manusia memiliki hak untuk memilih jenis pekerjaan apa yang diinginkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu cara untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia perlu untuk bekerja. Setiap manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). hasil yang dapat dibanggakan (Sadono Sukirno, 2004:367).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). hasil yang dapat dibanggakan (Sadono Sukirno, 2004:367). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan 2.1.1 Definisi Kewirausahaan Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani) dan usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). Dengan demikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan tegnologi yang terus berkembang pesat sekarang ini akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang kehidupan, oleh karena itu pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap tahun jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ini dikarenakan angka kelahiran lebih besar daripada angka kematian. Berdasarkan

Lebih terperinci

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah K e w i r a u s a h a a n 1 Bab 1 Kewirausahaan Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menguasai terkait latar belakang kewirausahaan dan perkembangannya. K emakmuran dari suatu negara bisa dinilai dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu subtansi yang diperhatikan, karena mahasiswa merupakan penerjemah

BAB I PENDAHULUAN. salah satu subtansi yang diperhatikan, karena mahasiswa merupakan penerjemah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Mahasiswa adalah peserta didik yang melakukan proses pembelajaran pada perguruan tinggi. Mahasiswa dalam kaitannya dengan dunia pendidikan, merupakan salah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN jumlah pengangguran terdidik meningkat, yaitu sebanyak

I. PENDAHULUAN jumlah pengangguran terdidik meningkat, yaitu sebanyak 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia menghadapi masalah keterbatasan kesempatan kerja bagi para lulusan perguruan tinggi dengan semakin meningkatnya jumlah pengangguran intelektual belakangan ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan tingginya angka pengangguran di negara Indonesia adalah. pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Andika, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan tingginya angka pengangguran di negara Indonesia adalah. pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Andika, 2012). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah klasik yang dihadapi negara-negara berkembang termasuk di Indonesia. Tingginya angka pengangguran merupakan fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi solusi yang dilematis namun terus saja terjadi setiap tahun. Saat ini pengangguran tak hanya berstatus lulusan SD sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis, operasi fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. atau perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis, operasi fungsi-fungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi internet semakin banyak dimanfaatkan oleh berbagai organisasi terutama organisasi bisnis, kegiatan dunia usaha yang menggunakan teknologi internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Era Globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat ini, pemerintah sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang yang pada hakekatnya bertujuan

Lebih terperinci

Prof. Dr. H.MASYKURI BAKRI, M.Si REKTOR UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Prof. Dr. H.MASYKURI BAKRI, M.Si REKTOR UNIVERSITAS ISLAM MALANG PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN INBIS SEBAGAI UPAYA UNISMA MENUJU ENTERPRENEUR UNIVERSITY OLEH : Prof. Dr. H.MASYKURI BAKRI, M.Si REKTOR UNIVERSITAS ISLAM MALANG PENTINGNYA PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DLM PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Bab 4 Hakekat, Karakteristik dan Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat, karakteristik dan nilai-nilai hakiki kewirausahaan 2. Tujuan Instruksional

Lebih terperinci

Perkembangan Sepanjang Hayat

Perkembangan Sepanjang Hayat Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Dewasa Madya dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Setiap fase

Lebih terperinci

URAIAN MATERI A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN

URAIAN MATERI A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN URAIAN MATERI A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN Menurut Geoffrey G.Meredith (dalam sukardi,2009) wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan usaha (bisnis), mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KRETIF PIGURA

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KRETIF PIGURA KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KRETIF PIGURA Disusun Oleh: NAMA : Esti Anjariyah NIM : 11.02.8025 KELAS : 02 JURUSAN : D3MI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU Kampus

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: Entrepreneurship and Inovation Management KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTER WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR) Fakultas Ekonomi Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id 1.

Lebih terperinci

(Kompas, 28 November 2005)

(Kompas, 28 November 2005) 2/25/2014 (Kompas, 28 November 2005) UNY mampu menghasilkan insan cendekia, mandiri dan bernurani PENJELASAN VISI UNY 2012 Insan Cendekia: manusia yang tajam pikirannya, cepat mengerti, cerdas, pandai,

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Dhita Fajriastiti Sativa, S.Pd.

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Dhita Fajriastiti Sativa, S.Pd. KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN Oleh : Dhita Fajriastiti Sativa, S.Pd. APA YANG AKAN SAYA KERJAKAN??? DUNIA SEKOLAH---------DUNIA KERJA MEMPERSIAPKAN MENTAL PADA SETIAP ADA PERUBAHAN. THE FUTURE I WILL BE AN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil. Wirausaha berperan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fajrinur (2007) dengan judul penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis moneter yang terjadi secara mendadak dan di luar perkiraan pada akhir 1990-an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. Dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia yaitu tingginya tingkat pengangguran. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia yaitu tingginya tingkat pengangguran. Berdasarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fenomena yang menjadi penghambat dari pertumbuhan perekonomian Indonesia yaitu tingginya tingkat pengangguran. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perencanaan bisnis merupakan catatan ringkas yang di buat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi dunia yang berdampak buruk pada perekonomian di Indonesia tidak hanya berdampak pada naiknya harga-harga. Krisis ekonomi juga mengakibatkan meningkatnya

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Maka dari iru tugas seorang

BAB V PEMBAHASAN. penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Maka dari iru tugas seorang BAB V PEMBAHASAN Tanggung jawab seorang pendidik sebagai orang yang mendidik yaitu dapat merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan,

Lebih terperinci

Sukses Dimulai dari Impian Besar

Sukses Dimulai dari Impian Besar Sukses Dimulai dari Impian Besar Apakah saat ini kita memiliki impian yang sangat tinggi yang ingin diraih, yaitu sebuah impian yang mungkin mustahil untuk kita capai dengan keadaan kita sekarang ini?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan menimbulkan banyak pengangguran

BAB I PENDAHULUAN. Kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan menimbulkan banyak pengangguran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan menimbulkan banyak pengangguran di Indonesia (Mahanani, 2014). Pengangguran dan kemiskinan merupakan dua masalah yang masih menghantui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang

BAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan memasuki era perdagangan bebas saat ini, tantangan dalam bidang industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang bermunculan, sehingga

Lebih terperinci

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI Modul ke: 01Fakultas FASILKOM KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM Matsani, S.E, M.M Program Studi SISTEM INFORMASI DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN Menurut Thomas W. Zimmerer, Kewirausahaan adalah hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep diri adalah berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep diri adalah berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Konsep Diri 2.1.1 Pengertian Konsep Diri Konsep diri adalah berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bagi masyarakat modern saat ini memperoleh pendidikan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bagi masyarakat modern saat ini memperoleh pendidikan merupakan suatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi masyarakat modern saat ini memperoleh pendidikan merupakan suatu tuntutan yang mendasar, baik untuk mendapatkan pengetahuan ataupun dalam rangka mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang berkualitas, bukan hanya kekayaan alam yang berlimpah. Sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang berkualitas, bukan hanya kekayaan alam yang berlimpah. Sumber daya alam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas, bukan hanya kekayaan alam yang berlimpah. Sumber daya alam baru dapat

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan 1 PENDAHULUAN Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya, dan belum sebanyak negara-negara lain yang telah. mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jumlah entrepreneur

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya, dan belum sebanyak negara-negara lain yang telah. mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jumlah entrepreneur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia jumlah wirausahawan masih sangat rendah, masyarakat Indonesia yang kreatif dan inovatif masih sangat sedikit jumlahnya, dan belum sebanyak negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran di Indonesia. Badan Pusat Statistik menyebutkan, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran di Indonesia. Badan Pusat Statistik menyebutkan, jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah lapangan kerja yang terbatas, membuat tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Badan Pusat Statistik menyebutkan, jumlah pengangguran terbuka nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang Masalah Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu

Lebih terperinci

Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan. 1. Prakarya

Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan. 1. Prakarya Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan 1. Prakarya Prakarya berasal dari istilah pra dan karya, pra mempunyai makna belum dan karya adalah hasil kerja. prakarya didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian anak, baik di luar dan di dalam sekolah yang berlangsung seumur hidup. Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rahasia lagi bahwa tanpa krisis keuangan global (global financial crisis), global (Sumber : Kompas, Kamis, 11 Desember 2008).

BAB I PENDAHULUAN. rahasia lagi bahwa tanpa krisis keuangan global (global financial crisis), global (Sumber : Kompas, Kamis, 11 Desember 2008). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tantangan dalam pembangunan suatu negara adalah menangani masalah pengangguran. Pengangguran merupakan salah satu masalah sosial yang dihadapi suatu

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN II MENENTUKAN HAL-HAL YANG PERLU DI PERSIAPAN KETIKA MULAI BERBISNIS. Saepudin. Modul ke: Fakultas FEB

KEWIRAUSAHAAN II MENENTUKAN HAL-HAL YANG PERLU DI PERSIAPAN KETIKA MULAI BERBISNIS. Saepudin. Modul ke: Fakultas FEB KEWIRAUSAHAAN II Modul ke: MENENTUKAN HAL-HAL YANG PERLU DI PERSIAPAN KETIKA MULAI BERBISNIS Fakultas FEB Saepudin Program Studi Manajemen http://www.mercubuana.ac.id KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN Sikap dan

Lebih terperinci

Kreatif & Etika bisnis

Kreatif & Etika bisnis Pertemuan 2 Berpikir Perubahan, Kreatif & Etika bisnis Mindset Menggerakkan Perilaku Banyak Entrepreneur yg tidak menyadari bahwa dunia ini penuh dgn perubahan dan mereka tdk boleh duduk-duduk enak melewati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan juga terbatas, menuntut siswa

BAB I PENDAHULUAN. sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan juga terbatas, menuntut siswa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, persaingan mencari kerja semakin kompetitif sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan juga terbatas, menuntut siswa dan kaum muda harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan tenaga kerja di Indonesia akhir-akhir ini semakin kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan tenaga kerja di Indonesia akhir-akhir ini semakin kompleks. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan tenaga kerja di Indonesia akhir-akhir ini semakin kompleks. Hal ini dapat diamati dari jumlah pengangguran yang terus meningkat dan terbatasnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, I. PENDAHULUAN Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan

Lebih terperinci

Kewirausahaan I. Putra Boediman. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

Kewirausahaan I. Putra Boediman. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN Modul ke: 03 Eko Fakultas EKONOMI & BISNIS Kewirausahaan I Putra Boediman Program Studi MANAJEMEN Merealisasikan Mimpi Menjadi Kenyataan Dalam hitung-hitungan bisnis, tidak banyak yang gratis pada masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu program pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk membangun dan mengembangkan manusia

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN A. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang pada salah satu huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban yang tersedia!. 01. Saat kita merasa

Lebih terperinci

Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Karakteristik : Wirausaha vs Kewirausahaan, Sikap Dasar Wirausaha,Kemampuan Dasar : Evaluasi peluang networking, skill

Lebih terperinci

MODUL 13 KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Agus Supriyanto, SE

MODUL 13 KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Agus Supriyanto, SE FAKULTAS KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA MODUL 13 KEWIRAUSAHAAN Oleh : Agus Supriyanto, SE POKOK BAHASAN Hubungan Perkembangan Teknologi dengan Kewirausahaan DESKRIPSI Dalam perkulihan ini Anda

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN WIRAUSAHA BERBASIS KEAHLIAN DAN TEKNOLOGI (STUDI PADA MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG) Oleh

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN WIRAUSAHA BERBASIS KEAHLIAN DAN TEKNOLOGI (STUDI PADA MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG) Oleh PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN WIRAUSAHA BERBASIS KEAHLIAN DAN TEKNOLOGI (STUDI PADA MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG) Oleh Dewi Ayu Hidayati *), Puji Lestari Ningsih **) *) Staf Pengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (PTP) di Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (PTP) di Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terus melanda Indonesia sampai saat ini memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan ekonomi serta keadaan hidup masyarakat Indonesia.

Lebih terperinci

Saifoe El Unas. Bekerja Melanjutkan studi Lain-lain. PNS Pegawai/staf perusahaan(bumn, swasta) Wirausaha Lain-lain

Saifoe El Unas. Bekerja Melanjutkan studi Lain-lain. PNS Pegawai/staf perusahaan(bumn, swasta) Wirausaha Lain-lain Saifoe El Unas Bekerja Melanjutkan studi Lain-lain PNS Pegawai/staf perusahaan(bumn, swasta) Wirausaha Lain-lain 1 1. Pekerjaan apa yang anda inginkan setelah selesai studi? 2. Jelaskan mengapa anda berminat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 240,559 juta penduduk Indonesia jumlah daftar angkatan kerja mencapai 116

BAB 1 PENDAHULUAN. 240,559 juta penduduk Indonesia jumlah daftar angkatan kerja mencapai 116 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data tenaga kerja tahun 2010 menurut Bappenas menyebutkan, dari 240,559 juta penduduk Indonesia jumlah daftar angkatan kerja mencapai 116 juta, dan sebanyak 8,59 juta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen Menurut Kotler dan Keller (2009:213) Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan

Lebih terperinci

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA Esti Dwi Rinawiyanti Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut 1, Surabaya, Indonesia E-mail: estidwi@ubaya.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Adapun hasil dari penelitian tersebut sebagai berikut : A. Sikap Kewirausahaan : a) Percaya diri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Adapun hasil dari penelitian tersebut sebagai berikut : A. Sikap Kewirausahaan : a) Percaya diri BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan sikap dan kepribadian wirausaha dilakukan di kalangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Modul ke: Kewirausahaan I

Modul ke: Kewirausahaan I Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer Kewirausahaan I Berisi tentang Kontrak Perkuliahan, Pembentukan Kelompok, Rancangan Pembelajaran, Ruang Lingkup Matakuliah Kewirausahaan I, Tugas I : pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Riskha Mardiana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Riskha Mardiana, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permasalahan pada suatu negara yang saat ini sedang di alami adalah mengenai pengangguran. Jumlah pengangguran semakin mengkhawatirkan pertahunnya terus bertambah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk (www.republika.co.id: 2015). Sementara itu, McClelland dalam

BAB I PENDAHULUAN. penduduk (www.republika.co.id: 2015). Sementara itu, McClelland dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki jumlah wirausaha berkisar 1,65% dari jumlah penduduk (www.republika.co.id: 2015). Sementara itu, McClelland dalam Purnomo (2013:1) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

JUJUR, TOLERANSI, GOTONG ROYONG, PEKERJA KERAS (TIDAK MALAS), BUDAYA MALU, SETIA, BERANI, dan lain-lainya

JUJUR, TOLERANSI, GOTONG ROYONG, PEKERJA KERAS (TIDAK MALAS), BUDAYA MALU, SETIA, BERANI, dan lain-lainya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) PERSADA BUNDA MENUJU MANUSIA BERKUALITAS Pekanbaru, 27 April 2013 PENDIDIKAN BERKARAKTER MEMBANGUN JIWA ENTREPRENEUR DALAM MENGHADAPI TANTANGAN EKONOMI DI MASA DEPAN

Lebih terperinci

Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha. Oleh Azmi Hikmah Fajrina

Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha. Oleh Azmi Hikmah Fajrina Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha Oleh Azmi Hikmah Fajrina Apa rencana anda sesudah lulus kuliah??? Sistem pendidikan di Indonesia mendidik anak didik bermental BURUH Ingin menjadi Pegawai Negeri,

Lebih terperinci

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI ANAK ASUH PANTI ASUHAN PUTRI KHOIRUNNISA BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI ANAK ASUH PANTI ASUHAN PUTRI KHOIRUNNISA BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI ANAK ASUH PANTI ASUHAN PUTRI KHOIRUNNISA BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA Oleh: Dr. Ratna Candra Sari, M.Si, Ak 1 PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI ANAK ASUH PANTI ASUHAN PUTRI KHOIRUNISA

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF C. PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF

PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF C. PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF C. PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF Wirausaha yang kreatif adalah wirausaha yang cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia yang bermutu tinggi karena maju mundurnya sebuah negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia yang bermutu tinggi karena maju mundurnya sebuah negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang semakin kompetitif seperti saat ini diperlukan sumber daya manusia yang bermutu tinggi karena maju mundurnya sebuah negara sangat bergantung

Lebih terperinci

Ciri dan Karakter Technopreneur. by: AGB

Ciri dan Karakter Technopreneur. by: AGB Ciri dan Karakter Technopreneur by: AGB CIRI UMUM MIMPI KETEGASAN PEKERJA KERAS KETETAPAN HATI DEDIKASI KESETIAAN TERPERINCI NASIB UANG SOSIAL WATAK UMUM Percaya Diri Berorientaskan Tugas dan Hasil Kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepercayaan Diri 2.1.1 Pengertian Kepercayaan Diri Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG STRATEGI BELAJAR GROUP RESUME DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA Disusun Oleh : Nama : Novika Ginanto (23) Kelas : II TEL 6 SMK TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA KEWIRAUSAHAAN Latar belakang mengapa perlu berwirausaha adalah agar mampu menatap masa depan yang lebih baik.

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SUKSES BERWIRAUSAHA

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SUKSES BERWIRAUSAHA KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS SUKSES BERWIRAUSAHA Disusun Oleh: NAMA : Winarsih NIM : 11.02.8020 KELAS : 02 JURUSAN : D3MI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK

Lebih terperinci