BAB II SISTEM PENGAWASAN PASAR MODAL SEBELUM TERBENTUKNYA OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) 1. Definisi pasar modal dan landasan hukum pasar modal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II SISTEM PENGAWASAN PASAR MODAL SEBELUM TERBENTUKNYA OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) 1. Definisi pasar modal dan landasan hukum pasar modal"

Transkripsi

1 BAB II SISTEM PENGAWASAN PASAR MODAL SEBELUM TERBENTUKNYA OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) A. Tinjauan Umum Mengenai Pasar Modal 1. Definisi pasar modal dan landasan hukum pasar modal a. Definisi pasar modal Sebelum menguraikan mengenai definisi dari pasar modal, terlebih dahulu perlu mengetahui bagaimana posisi pasar modal dalam struktur pasar keuangan (Financial Market). Pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan. Pasar keuangan ini meliputi kegiatan pasar uang (money market), pasar modal (capital market), dan lembaga pembiayaan lainnya seperti sewa beli (leasing), anjak piutang (factoring), modal ventura (venture capital), kartu kredit. Pasar keuangan memainkan fungsi, yaitu menyediakan mekanisme untuk menentukan harga aset keuangan, membuat aset keuangan lebih likuid dan mengurangi biaya peralihan aset. 35 Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan. Pengertian pasar modal sebagaimana pasar pada umumnya yaitu merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli. Disini yang diperjualbelikan adalah modal atau dana. Jadi pasar modal mempertemukan penjual modal/dana dengan pembeli modal/dana yang lazim disebut investor. 36 Definisi pasar modal menurut Marzuki Usman : lembaga pasar modal adalah merupakan pelengkap disektor keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan. Pasar 35 M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta : Prenada Media, 2004), hlm Yulfasni, Hukum Pasar Modal, (Jakarta : Badan Penerbit Iblam, 2005), hlm. 1.

2 modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik dana dalam hal ini disebut sebagai pemodal (investor) dengan peminjam dana dalam hal ini disebut dengan nama emiten (perusahaan yang go public). 37 Pembeli dana/modal adalah mereka, baik perorangan maupun kelembagaan/badan usaha yang menyisihkan kelebihan dana/uangnya untuk usaha yang bersifat produktif. Sedang penjual modal/dana adalah perusahaan yang memerlukan dana atau tambahan modal untuk keperluan usahanya. 38 Istilah pasar modal (Capital Market) berarti suatu tempat atau sistem bagaimana cara dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan dana untuk kapital suatu perusahaan, merupakan pasar tempat orang membeli atau menjual surat efek yang baru dikeluarkan. 39 Pasar modal juga disebut sebagai bursa efek, dalam bahasa Inggris disebut Securitas Exchange atau Stock Market, seperti tampak pada istilahnya berbeda, namun pada intinya sama yaitu merupakan tempat bertemunya penjual dana dan pembeli dana yang di pasar modal atau bursa tersebut diperantarai oleh para anggota bursa selaku pedagang perantara perdagangan efek untuk melakukan transaksi jua-beli. 40 Pasar modal disebut sebagai bursa efek karena pasar modal adalah tempat memperdagangkan efek. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian pasar modal adalah seluruh kegiatan yang mempertemukan penawaran dan permintaan atau merupakan aktivitas yang memperjualbelikan surat-surat berharga Marzuki Usman, Pasar Modal Sebagai Piranti untuk Mengalokasi Sumber Daya Ekonomi Secara Optimal, Jurnal Keuangan dan Moneter, Volume 1, Nomor 1, Juli Ibid. 39 Munir Fuady, Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum), (Bandung : Citra Aditya Bakti, 1996), hlm Ibid. 41 M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 10.

3 Adapun UUPM Pasal 1 angka (13) memberi pengertian : Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Dengan demikian, pasar modal adalah sebuah tempat memperdagangkan efek yang diterbitkan oleh perusahaan publik yang melibatkan lembaga dan profesi yang terkait dengan efek. Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan unsur-unsur dari pengertian pasar modal adalah : 1) Adanya perusahaan atau lembaga usaha lainnya yang menawarkan saham atau obligasi kepada masyarakat dan telah memenuhi syaratsyarat yang diperlukan. 2) Adanya masyarakat investor, lembaga investasi seperti asuransi, dana pensiun dan sebagainya, yang bersedia membeli saham atau obligasi. 3) Adanya lembaga pasar modal yang dapat mempertemukan untuk peminta dan penyedia dana. 4) Adanya perantara dan pedagang efek yang berperan sebagai lembaga penunjang pasar modal. b. Landasan hukum pasar modal Pasar modal telah dikenal sejak lama di Indonesia, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Pengaturan hukum atau landasan hukum merupakan perangkat yang harus ada di pasar modal, karena rumit dan luasnya bidang yang terkait dengan pasar modal ini. 42 Dengan mengetahui sumber-sumber hukum yang menjadi titik tolak dalam penetapan suatu keputusan yang berlaku di pasar modal, diharapkan pembuat keputusan tidak berlaku sewenang-wenang dalam rangka menegakkan hukum. Aturan-aturan yang berlaku menjadi pegangan bagi seluruh 42 Abdul R. Saliman, Op. cit., hlm. 234.

4 pelaku pasar modal untuk menentukan apakah penindakan terhadap pelanggaran yang dilakukan mengacu kepada hukum yang berlaku di bidang pasar modal. 43 Sumber hukum yang menjadi landasan dan ruang lingkup kehidupan dari industri pasar modal adalah : 44 1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. 2) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal (PP ini mencabut keberlakuan Keppres Nomor 53 Tahun 1990 tentang Pasar Modal). 3) Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal. 4) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 645/KMK.010/1995 tentang Pencabutan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1548/KMK.013/1990 tentang Pasar Modal sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 284/KMK.010/ ) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 646/KMK.010/1995 tentang Pemilikan Saham atau Unit Penyertaan Reksa Dana oleh Pemodal Asing. 6) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 647/KMK.010/1995 tentang Pemilikan Saham Efek oleh Pemodal Asing (maksimal 85% dari modal disetor) 7) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 455/KMK.01/1997 tanggal 4 September 1997 tentang Pembelian Saham oleh Pemodal Asing melalui Pasar Modal. 43 M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit. hlm Ibid., hlm. 43.

5 8) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 179/KMK.010/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Permodalan Perusahaan Efek. 9) Seperangkat peraturan pelaksana yang dikeluarkan Ketua Bapepam sejak tanggal 17 Januari Kebutuhan Akan perangkat hukum dan peraturan pelaksanaanya sangat diperlukan karena laju pertumbuhan ekonomi dan perkembangan pasar modal berjalan dengan pesat. Para pelaku pasar modal terutama masyarakat investor memerlukan adanya kepastian hukum dalam pasar modal disamping adanya aspek full and fair disclosure. Investor tidak termotivasi untuk memasuki pasar modal Indonesia jika pasar yang bersangkutan tidak memiliki perangkat aturan yang menjamin perlindungan, kepastian hukum, dan keadilan. Apalagi bisnis di bidang pasar modal adalah bisnis yang mengandalkan kepercayaan. Kepercayaan itu akan lebih aman dan terjamin jika dipayungi oleh peraturan yang jelas dan mengikat, 45 atau lebih dikenal dengan kepastian hukum. 2. Peranan Pasar Modal Bagi Pembangunan Ekonomi Bagi negara-negara maju, pasar modal merupakan sarana yang dapat dimanfaatkan pemerintah untuk pelaksanaan kebijakan moneter. Sedangkan di negara sedang berkembang, peranan tersebut ditambah lagi dengan peranan sebagai agen pembangunan (development agent) I Putu Gede Ary Suta, Op.cit., hlm Mandala Manurung dan Prathama Rahardja, Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter (Kajian Kontekstual Indonesia), (Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004), hlm. 68.

6 Berkembangnya pasar modal di berbagai negara disebabkan karena banyaknya manfaat yang dapat diberikan bagi pengembangan perekonomian suatu negara. Manfaat ini antara lain sebagai berikut : a. Memperbaiki Struktur Permodalan Perusahaan perusahaan dapat meningkatkan permodalannya tidak hanya dalam bentuk pinjaman (loan), tetapi juga dimungkinkan dalam bentuk equity melalui penerbitan saham di pasar modal. Perusahaan dapat menghimpun dana dengan menawarkan saham yang belum dikeluarkan (porteppel) dan atau menerbitkan saham dalam rangka penambahan modal dasar. 47 b. Meningkatkan Efisiensi Alokasi Sumber-Sumber Dana dengan tersedianya berbagai instrumen pasar modal, perusahaan akan memperoleh alternatif yang lebih luas untuk mendapatkan dana dengan cost yang paling rendah. 48 c. Menunjang Terciptanya Perekonomian yang Sehat Dengan transparans, suatu perusahaan akan terhindar dari praktik-praktik mark-up dan manipulasi. Penerapan prinsip full and fair disclosure akan memperkuat posisi pemegang saham dan Bapepam untuk memantau kinerja perusahaan-perusahaan. Adanya keharusan untuk menerapkan prinsip keterbukaan di pasar modal sebagai suatu keniscayaan yang akan melahirkan budaya fairness. Hal itu selanjutnya akan menciptakan perilaku bisnis yang baik di pasar modal, sehingga akan berpengaruh terciptanya ekonomi yan sehat M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm Ibid., hlm Ibid.

7 d. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Melalui pasar modal, masyarakat mempunyai kesempatan untuk dapat memiliki saham-saham perusahaan yang go public. Dana yang diperoleh perusahaan akan digunakan untuk pengembangan usaha yang selanjutnya akan dapat meningkatkan produksi nasional. 50 e. Membuka Alternatif Divestasi (Pelepasan Modal) Pasar modal memberikan kemungkinan bagi investor lokal maupun asing untuk melakukan divestasi manakala menginginkan untuk tidak lagi berinvestasi di sektor tertentu. Pelepasan saham kepada masyarakat merupakan cara yang baik bagi perusahaan yang tidak ingin meneruskan investasinya. Karena dengan begitu, perusahaan ikut menanam modal, bukan hanya mengharapkan keuntungan yang besar dalam waktu yang relatif singkat, tanpa menyumbang apapun bagi kehidupan masyarakat. Bagi masyarakat pelepasan saham itu memberikan kemungkinan kepada masyarakat luas untuk ikut menikmati keberhasilan perusahaan di dalam kegiatan usahanya. f. Meningkatkan Penerimaan Negara Semakin banyak perusahaan yang listing di bursa akan memberikan peluang kepada pemerintah untuk menghimpun pendapatan negara dari sektor pajak dan wajib pajak perusahaan. Selain itu, dengan banyaknya emiten dan perusahaan yang listing diharapkan akan banyak terjadi transaksi. Dari transaksi itulah pemerintah bisa memperoleh pendapatan melalui pajak Ibid. 51 Ibid., hlm. 36.

8 Berkembangnya pasar modal memungkinkan penerimaan negara melalui pajak dapat lebih ditingkatkan. 52 g. Dapat Mengurangi Utang Luar Negeri Pihak Swasta Kalau pendapatan per kapita masyarakat meningkat, maka penyelenggara tidak perlu terlalu kuat menekankan pinjaman luar negeri untuk pembiayaan sektor ekonomi. Pinjaman luar negeri dapat dikonsentrasikan pada upaya pembangunan infrastruktur dan sarana bagi masyrakat. Pembiayaan kegiatan ekonomi bertumpu pada penghimpunan dana masyarakat melalui pasar modal untuk memenuhi kebutuhan akan pembiayaan aktivitas sektor riil. h. Sarana Bagi Generasi Muda Pasar modal dapat dijadikan media bagi generasi muda dalam berpartisipasi membangun perekonomian nasional. Dengan jiwa dan semangat yang dinamis serta berani menghadapi tantangan memungkinkan bagi generasi muda untuk mengembangkan pasar modal yang membutuhkan sikap dinamis, kreatif dan berani mengambil keputusan serta siap menghadapi resiko. Perkembangan lebih banyak dibebankan kepada kaum muda. Pasar modal yang merupakan aktivitas yang amat dinamis tampaknya lebih cocok untuk kaum muda agar dapat dengan memberikan kontribusinya bagi perkembangan pasar modal pada khususnya dan ekonomi pada umumnya. Prinsip keterbukaan yang merupakan prinsip yang mengandalkan kejujuran dan rasa tanggung jawabnya diharapkan akan mampu membangun mental kaum muda untuk jujur dan bertanggungjawab Ibid. 53 Ibid., hlm Ibid.

9 3. Instrument investasi di pasar modal Instrumen pasar modal pada prinsipnya adalah semua surat-surat berharga (efek) yang umum diperjualbelikan melalui pasar modal. 55 Arti efek menurut UUPM Pasal 1 angka 5 adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek. Pengertian efek ini mencakup efek dalam arti luas. 56 Sedangkan Prof. Limperg memberikan definisi menurut hak pemegangnya, yaitu: 57 a. Hak pemilikan atas sebagian kekayaan/permodalan perusahaan. b. Hak untuk menerima bagian laba perusahaan. c. Hak dalam bagian utang jangka panjang. Secara umum instrumen di pasar modal dapat dibedakan atas beberapa katagori : 1) Instrumen Utang (Obligasi) Keterbatasan dana atau modal seringkali menjadi alasan utama bagi dunia usaha untuk tidak melakukan ekspansi sesuai dengan kesempatan atau peluang bisnis yang tersedia. Tidak sedikit para pengusaha yang bisnisnya jalan di tempat karena modal yang terbatas dan tidak jarang usahawan melewatkan peluang yang tersedia akibat tidak didukung oleh modal yang kuat untuk jangka panjang Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan (Kebijakan Moneter dan Perbankan), (Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2005), hlm M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm B. De Smalen, Bursa Efek, Perusahaan Efek dan Lalu Lintas Efek, (Jakarta : PT. Pradnya Paramita, 1997), hlm Yulfasni, Hukum Pasar Modal, Op.cit., hlm. 90.

10 Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan dapat menggunakan sumber yang berasal dari luar. Biasanya dana yang berasal dari pihak luar dapat berupa pinjaman bank yang merupakan sumber konvensional atau berupa surat utang (debt instruments). Salah satu instrumen utang yang dikenal adalah obligasi. 59 Obligasi merupakan bukti pengakuan utang dari perusahaan dan instrumen ini sering disebut dengan bonds. 60 Obligasi adalah sekuritas berpendapatan tetap (fixed income securities) yang diterbitkan berhubungan dengan perjanjian utang. 61 Sebagai sekuritas berpenghasilan tetap obligasi mempunyai karakteristik, yaitu: 62 a) surat berharga yang mempunyai kekuatan hukum; b) memiliki jangka waktu tertentu atau jatuh tempo; c) memberikan pendapatan tetap secara periodik; d) mempunyai nilai nominal (nilai pari) Beberapa keuntungan perusahaan bila menerbitkan obligasi antara lain tidak terdapatnya campur tangan pemilik dana terhadap perusahaan dan tidak ada controlling interest oleh pemilik obligasi terhadap perusahaan seperti halnya perusahaan yang menerbitkan saham. Selanjutnya dana obligasi dapat digunakan dalam jangka panjang. Menggunakan obligasi sebagai sumber dana bisa mendatangkan jumlah dana yang diperoleh dalam jumlah yang besar karena calon investor berasal dari berbagai kalangan yang terdiri dari individu, lembaga seperti dana pensiun, asuransi dan reksadana yang memiliki dana dalam jumlah besar Ibid. 60 Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Op.cit., hlm Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Hukum Pasar Modal Di Indonesia, (Jakarta : Sinar Grafika, 2009), hlm Ibid. 63 Dyah Ratih Sulistyastuti, Saham dan Obligasi Ringkasan Teori dan Soal Jawab, (Yogyakarta : Universitas Atmajaya, 2002), hlm. 82

11 siap diinvestasikan. 64 Namun disisi lain, beban finansial dari penerbitan obligasi juga relatif besar, karena harus membayar pokok pinjaman pada saat jatuh tempo dan bunga obligasi selama obligasi tersebut belum jatuh tempo. 65 Menurut SK Menteri Keuangan RI No. 1548/KMK/013/1996, obligasi adalah bukti utang dari emiten yang mengandung janji pembayaran bunga atau janji lainnya serta pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada saat jatuh tempo sekurang-kurangnya 1 tahun sejak tanggal emisi. 66 Obligasi yang dikeluarkan emiten juga beragam tergantung keinginan dari emiten. 67 2) Instrumen Penyertaan (Saham) Saham adalah surat berharga yang menunjukkan adanya kepemilikan seseorang atau badan hukum terhadap perusahaan penerbit saham. 68 Saham adalah surat tanda bukti pemilikan suatu perseroan terbatas sebagai suatu investasi modal yang akan memberikan hak atas dividen perusahaan yang bersangkutan. 69 Saham merupakan instrumen yang lebih populer di masyarakat. Dalam transaksi jual beli di Bursa Efek, saham atau sering pula disebut shares merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. 70 Implikasi dari kepemilikan atas saham mencerminkan kepemilikan atas suatu perusahaan. Berbeda dengan obligasi, saham tidak memiliki jatuh tempo dan tidak memberikan pendapatan tetap Yulfasni, Loc.cit. 65 Mandala Manurung dan Prathama Rahardja, Op.cit., hlm Ibid. 67 Kasmir, Op.cit., hlm Mangasa Simatupang, Pengetahuan Praktis Investasi Saham dan Reksa Dana, (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2010), hlm Edilius dan Sudarsono, Kamus Ekonomi Uang dan Bank, (Jakarta : Rineka Cipta, 1994), hlm Dahlan Siamat, Loc.cit. 71 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Op.cit., hlm. 18.

12 Setiap perusahaan yang menjual saham berarti melepaskan hak kepemilikan sebesar saham yang dijualnya. Misalnya, jika saham yang dijual besarnya 10%, maka perusahaan menyerahkan hak kepemilikannya kepada pembeli saham sebesar 10%. Dengan demikian setiap pembeli saham adalah pemilik perusahaan. Tetapi bukan berarti perusahaan yang menjual sahamnya akan kehilangan kontrol atau penguasaan atas manajemen tersebut. Pemilik lama hanya akan kehilangan kekuasaan kontrol manajemen bila saham yang dijualnya 51%. Jadi berbeda antara memiliki perusahaan dan menguasai perusahaan. Tetapi yang memiliki 51% sahamlah yang menguasai perusahaan. Hal ini disebabkan bila memiliki 51% saham, maka separoh lebih hak suara berada di tangan mereka. Sehingga apapun keputusannya, tidak bisa dihalangi oleh pemegang saham yang lain. 72 3) Instrumen efek lainnya Dalam pasar modal dikenal instrumen lain yang merupakan pengembangan dari efek utama, saham dan obligasi, yaitu Indonesian Depository Receipt, dan Efek Beragun Aset. a) Indonesian Depository Receipt (IDR) 73 Indonesian Depository Receipt disebut juga sertifikat penitipan efek Indonesia. Efek jenis ini diatur dalam Peraturan Bapepam No.IX.A.10. Penawaran umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia harus melalui pengajuan pernyataan pendaftaran kepala Bapepam. Peraturan No.IX.A.10 mendefinisikan efek sebagai berikut : 72 Mandala Manurung dan Prathama Rahardja, Op.cit., hlm M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit. hlm. 194

13 efek yang memberikan hak kepada pemegangnya atas efek utama yang dititipkan secara kolektif pada bank kustodian yang telah mendapatkan persetujuan dari Bapepam Sedangkan yang dimaksud dengan efek utama adalah efek yang dititipkan pada bank kustodian yang menjadi dasar diterbitkannya sertifikat efek Indonesia. 74 b) Efek Beragun Aset Efek beragun aset adalah efek yang disekuritisasi. Artinya, aset tersebut dinilai dengan efek yang kemudian diperjualbelikan. Sekuritisasi aset merupakan suatu proses menjadi suatu piutang atau tagihan yang kemudian ditransformasikan ke dalam efek yang dijamin dengan aset tersebut. Kumpulan piutang atau tagihan tersebut diubah menjadi investasi yang diperdagangkan di pasar modal. Dasar hukum dari efek beragun aset ini adalah Peraturan Bapepam Nomor IX.K.1 peraturan itu memberikan definisi, Efek Beragun Aset (EBA) adalah efek yang diterbitkan oleh Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset yang portofolionya terdiri dari aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan kartu kredit, tagihan yang timbul di kemudian hari (future receivables), pemberian kredit termasuk kredit pemilikan rumah atau apartemen, efek bersifat utang yang dijamin pemerintah, sarana peningkatan kredit (credit enhancement)/arus kas (cash flow), serta aset keuangan setara dan aset keuangan lain yang berkaitan dengan aset 76 keuangan tersebut. Dengan efek ini perusahaan yang tengah membutuhkan dana besar yang mendesak dan tidak ingin terkena kewajiban pembayaran bunga kredit, maka perusahaan bisa mengeluarkan efek yang nilainya dijaminkan Ibid. 75 Ibid., hlm Ibid.

14 dengan aset yang dimiliki oleh perusahaan. Aset yang diagunkan tersebut harus telah mendapat penilaian dari penilai (appraisal). 77 4) Instrumen Efek Derivatif Ditinjau dari sudut etimologi kata derivatif berarti derifat atau turunan yang tidak lain maksudnya efek yang merupakan produk-produk yang berasal atau berhubungan (derive) dari atau dengan efek-efek lain yang merupakan efek utama seperti saham atau obligasi. 78 Efek-efek derivatif yang terdapat di pasar modal antara lain right, option, dan warrant. a) Right Hak yang diberikan kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham baru yang diterbitkan oleh suatu perusahaan disebut bukti Right atau preemptive right. 79 Preemptive right yaitu suatu hak untuk menjaga proporsi kepemilikan saham bagi pemegang saham lama di suatu perusahaan sehubungan dengan pengeluaran saham baru. 80 Dengan Right itu pemegang saham lama berhak untuk didahulukan mendapatkan penawaran beli dari perusahaan secara proporsional pada harga yang telah ditetapkan sebelumnya untuk jangka waktu pendek, tetapi pemilik right tidak mendapatkan dividen, karena ia bukan bukti pemilikan (equity). 81 Penerbitan right di pasar modal Indonesia juga disebut penawaran efek terbatas dengan hak membeli lebih dahulu. Biasanya perusahaan menetapkan bahwa setiap pemegang saham lama diberi hak untuk 77 Ibid. 78 Yulfasni, Op.cit., hlm Dahlan Siamat, Op.cit., hlm Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Op.cit. hlm M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 203.

15 membeli sejumlah saham baru dengan suatu perbandingan yang ditentukan. 82 b) Option Option menurut Abdurrahman suatu privelesa atau hak istimewa untuk membeli atau menjual, menerima atau menyerahkan harta benda yang diberikan sesuai dengan syarat-syarat yang telah disetujui dan biasanya dengan ganti rugi atau harga. Sedangkan dalam hubungannya dengan saham menurut Jack Francis option adalah hak kontraktual, tetapi bukan merupakan kewajiban yang diberikan kepada pemilik hak untuk menjual atau membeli sejumlah tertentu saham dengan harga tertentu pada suatu waktu tertentu. Option mempunyai dua tipe, yaitu call option dan put option. Yang dimaksud dengan call option adalah options to buy.... the option grants the owner of the option the right to buy financial asset from other party. Opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli tidak hanya saham, tetapi juga aset keuangan (financial asset) yang telah ditentukan jumlah, harga dan waktunya. Sedangkan put option adalah option to sell.... the option grants the owner of the option the right to sell a financial asset to financial asset. Opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual aset keuangan. Menurut UUPM penjelasan Pasal 1 angka 5 Opsi adalah hak yang dimiliki oleh pihak untuk membeli atau menjual kepada pihak lain sejumlah efek pada harga dan dalam waktu tertentu Dahlan Siamat, Loc.cit. 83 M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 204.

16 c) Warrant Warrant atau waran adalah suatu opsi untuk membeli sejumlah tertentu instrumen keuangan (saham) pada waktu tertentu dengan harga tertentu. 84 Pada dasarnya warrant ini adalah sama dengan option, yaitu hak untuk membeli sejumlah saham, namun warrant ini dikeluarkan oleh pihak issuer atau perusahaan yang menerbitkan efek. 85 Waran merupakan opsi jangka panjang yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham atas nama dengan harga tertentu. Masa hidup Waran dimulai dari tanggal waran tersebut dicatatkan di bursa efek, sampai dengan tanggal terakhir pelaksanaan penebusan (redemption) waran. 86 Menurut UUPM penjelasan Pasal 1 angka 5 waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga setelah 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek dimaksud diterbitkan Mekanisme pasar modal Dalam pasar modal terdapat dua cara penjualan saham, yakni pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). a. Pasar Perdana, yaitu penjualan perdana efek atau penjualan efek oleh perusahaan yang menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual melalui bursa efek. Pada pasar perdana, efek dijual dengan harga emisi, sehingga perusahaan yang menerbitkan emisi hanya memperoleh dana dari 84 Jhon D. Martin (Haris Munandar Penterjemah), Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Cet.2, (Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 1993), hlm M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Loc.cit. 86 Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Op.cit., hlm M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 205.

17 penjualan tersebut. Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 859/KMK.01/1987 tentang emisi efek melalui bursa bahwa yang dimaksud dengan emisi adalah suatu kegiatan menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat. 88 b. Pasar Sekunder, adalah penjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana berakhir. Pada pasar sekunder ini harga efek ditentukan berdasarkan kurs efek tersebut. Naik turunya kurs suatu efek ditentukan oleh daya tarik-menarik antara permintaan dan penawaran efek tersebut. Bagi efek yang dapat memenuhi syarat mendaftar (listing) dapat menjual efeknya didalam bursa efek, sedangkan bagi efek yang tidak memenuhi syarat listing dapat menjual efeknya di luar bursa efek, misalnya bursa paralel (over the counter). 89 c. Bursa Paralel, adalah pelengkap dari bursa efek yang ada. Bagi perusahaan penerbit efek (emiten) dapat menjual efeknya melalui bursa. Tidak semua efek yang diterbitkan oleh perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat (go public) dapat menjual sahamnya di bursa efek. Ini disebabkan persyaratan untuk mendaftar di bursa efek cukup berat dan sangat ketat. Bursa paralel merupakan alternatif bagi perusahaan yang go public memperjualbelikan efeknya, apabila ia tidak dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh bursa efek. Pada umumnya efek yang didaftarkan di bursa paralel diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan dengan modal relatif kecil. Perusahaan-perusahaan ini perlu tambahan 88 Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm Ibid.

18 dana untuk membiayai investasi perusahaan, namun mereka tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh bursa efek. 90 Emisi efek dapat diartikan sebagai suatu aktivitas dikeluarkannya atau diterbitkannya suatu jenis efek tertentu untuk pertama kalinya dan melakukan pendistribusian efek itu kepada masyarakat melalui penawaran umum dengan maksud menghimpun modal. 91 UUPM Pasal 1 memuat definisi penawaran umum (public offering), yaitu kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang ini dan peraturan pelaksananya. Penawaran umum dalam praktiknya dilaksanakan melalui pasar perdana yang berlangsung dalam waktu terbatas selama beberapa hari saja. Dalam hal ini penawaran efek dilakukan langsung oleh emiten kepada calon pemodal dengan bantuan para Penjamin Emisi Efek (PEE) dan para agen penjual (kalau ada). Dengan berakhirnya pasar perdana, untuk selanjutnya pemodal dapat memperjualbelikan kembali efeknya pada pasar sekunder (bursa). Untuk mempertemukan emiten dan pemodal (investor) maka perlu mekanisme pasar modal yang jelas. Secara garis besar ada 2 tahap mekanisme pasar modal yakni proses emisi dan tahap perdagangan di bursa efek/paralel. 93 1) Proses Emisi Sebelum ada RUPS untuk mendapat persetujuan dari pemegang saham mengenai rencana emisi, kemudian melakukan pendaftaran emisi efek kepada Menteri Keuangan melalui Bapepam dengan melampirkan 90 Ibid., hlm M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm Ibid., hlm Rahayu Hartini, Hukum Komersial, (Malang : Universitas Muhammadiyah Malang, 2005), hlm

19 prospektus, laporan keuangan dan SD/akta pendirian perusahaan sesuai dengan persyaratan emisi. Dokumen emisi dievaluasi oleh Bapepam, bila telah memenuhi syarat go public dilakukan dengan pendapat yang terbuka untuk umum. Setelah izin emisi diperoleh emiten, kemudian efek-efek tersebut akan diperdagangkan di pasar perdana yang akan dibantu oleh para agen penjual untuk menyebarkan prospektus melalui pemesanan saham, penjatahan dan pengembalian uang pesanan. 94 2) Perdagangan di Bursa Efek/Bursa Paralel Dalam jangka waktu 90 hari setelah izin emisi efek diberikan, efek-efek tersebut harus dicatatkan di bursa dan sejak saat itu efek-efek akan diperdagangkan di bursa (pasar sekunder) dimana transaksi dilakukan melalui perantara perdagangan efek atau pedagang efek anggota bursa. 95 Emiten akan melibatkan PEE (underwriter) untuk menjamin penawaran tersebut dan profesi penunjang pasar modal, seperti konsultan hukum, akuntan, notaris, dan penilai untuk membantu membuat prospektus. Prospektus menjadi sebuah persyaratan untuk mengungkapkan kondisi keuangan dan prospek sebuah perusahaan kepada para calon investor. 96 Harga penawaran efek (offering price) pada pasar perdana ditetapkan bersama emiten dengan PPE, sedangkan pembentukan harga efek di bursa didasarkan pada 94 Ibid., hlm Ibid. 96 Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. Ilyas, Pokok-Pokok Hukum Bisnis, (Jakarta : Salemba Empat, 2011), hlm

20 hukum permintaan dan penawaran yang berlaku dalam Peraturan Bapepam Nomor IX A Untuk dapat melakukan transaksi, investor sebelumnya harus menjadi nasabah di perusahaan efek tertentu. Di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat lebih dari 120 perusahaan efek yang menjadi anggota bursa. Pemodal dapat menjadi nasabah di salah satu atau beberapa perusahaan efek. Pertama kali, pemodal melakukan pembukaan rekening dengan mengisi pembukuan rekening di dalam dokumen. Pembukaan rekening tersebut memuat identitas nasabah lengkap (termasuk tujuan investasi dan keadaan keuangan) serta keterangan tentang investasi yang akan dilakukan. 98 Nasabah dapat melakukan transaksi jual atau beli setelah investor disetujui untuk menjadi nasabah di perusahaan efek yang bersangkutan (umumnya sejumlah perusahaan efek mewajibkan kepada nasabahnya untuk mendepositkan sejumlah uang tertentu sebagai jaminan bahwa nasabah tersebut layak untuk melakukan jual-beli efek). Setelah investor memilliki account di salah satu perusahaan efek, investor dapat langsung merekomendasikan jual beli saham melalui broker dengan batas limit harga yanng diinginkan investor. 99 Dilihat dari prosesnya. Urutan perdagangan saham atau efek lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut. a) Menjadi nasabah di perusahaan efek Pada tahap ini, seseorang yang akan menjadi investor terlebih dahulu menjadi nasabah atau membuka rekening di salah satu broker atau 97 Ibid. 98 Ibid., hlm Ibid.

21 perusahaan efek. Setelah resmi terdaftar menjadi nasabah, investor dapat melakukan transaksi. 100 b) Order dari nasabah Kegiatan jual beli saham diawali dengan instruksi yang disampaikan investor kepada broker. Pada tahap ini, perintah atau order dapat dilakukan secara langsung saat investor datang ke kantor broker atau order disampaikan melalui sarana komunikasi, seperti telepon atau sarana komunikasi lainnya. 101 c) Diteruskan ke floor trader Setiap order yang masuk ke broker selanjutnya akan diteruskan ke petugas broker yang berada di lantai bursa atau yang sering disebut floor trader. d) Masukkan order ke JATS Floor trader akan memasukkan semua order yang diterimanya ke dalam sistem komputer JATS. Di lantai bursa, terdapat ratusan terminal JATS yang menjadi sarana entry order-order dari nasabah. Seluruh order yang masuk ke JATS dapat dipantau, baik oleh floor trader, petugas di kantor broker maupun investor. Pada tahap ini. Terdapat komunikasi antara para pihak broker dengan investor, baik untuk membeli maupun menjual. Termasuk pada tahap ini, berdasarkan perintah investor, floor trader melakukan beberapa perubahan order, seperti perubahan harga penawaran dan beberapa perubahan lainnya. e) Transaksi terjadi (matched) Ibid., hlm Ibid. 102 Ibid. 103 Ibid.

22 Pada tahap ini, order yang dimasukkan ke sistem JATS bertemu dengan harga yang sesuai dan tercatat di sistem JATS sebagai transaksi yang telah terjadi (done). Dalam arti, sebuah order beli atau jual telah bertemu dengan harga yang cocok. Pada tahap ini pula, pihak floor trader atau petugas di kantor broker akan memberikan informasi kepada investor bahwa order yang disampaikan telah terpenuhi. 104 f) Penyelesaian transaksi (Settlement) Tahap akhir dari sebuah siklus transaksi adalah penyelesaian transaksi atau sering disebut settlement. Investor tidak otomatis mendapatkan hak-haknya. Hal ini karena pada tahap ini dibutuhkan beberapa proses, seperti kliring, pemindahbukuan, dan lain-lain hingga akhirnya hak-hak investor terpenuhi, seperti investor yang menjual saham akan mendapatkan uang, sedangkan investor yang melakukan pembelian saham akan mendapatkan saham. Di BEI, proses penyelesaian transaksi berlangsung selama tiga hari bursa. Artinya adalah apabila melakukan transaksi hari ini (T), hak-hak investor akan dipenuhi selama tiga hari bursa berikutnya atau dikenal dengan istilah T B. Lembaga Terkait dalam Pasar Modal Terdapat beberapa lembaga profesi yang berkaitan dengan kegiatan pasar modal. Lembaga-lembaga profesi ini diperlukan mengingat dari kegiatan pasar modal yang mengkondisikan bahwa pihak perusahaan atau pihak emiten dengan 104 Ibid. 105 Ibid., hlm

23 pihak investor tidak dapat melakukan transaksi secara langsung sehingga diperlukan adanya lembaga profesi yang berkaitan dengan efek Struktur pasar modal Indonesia sebelum terbentuknya OJK Gambar 1 STRUKTUR PASAR MODAL INDONESIA MENTERI KEUANGAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN (BAPEPAM LK) BURSA LKP LPP Perusahaan Efek - Penjamin Emisi - Perantara Pedagang Efek - Manajer Invstasi - Penasehat Investasi Lembaga Penunjang - Biro Adm. Efek - Bank Kustodian - Wali Amanat - Pemeringkat Efek Profesi Penunjang - Akuntan - Konsultan Hukum - Penilai - Notaris Pemodal - Domestik - Asing Emiten, Perusahaan Publik, Dan Reksadana Sumber : Bursa Efek Indonesia, Sekolah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia Kelas Basic (Struktur Pasar Modal, Pengetahuan Umum tentang Efek, Reksadana), hlm Otoritas pasar modal sebelum terbentuknya OJK Sebelum terbentuknya OJK maka otoritas pasar modal masih berada pada Bapepam. Perusahaan yang menjual sahamnya atau obligasinya di pasar modal perlu diatur secara khusus karena menyangkut investor publik (menyangkut 106 Irfan Iskandar, Pengantar Hukum Pasar Modal Bidang Kustodian, (Jakarta : Djambatan, 2001), hlm. 9.

24 kepentingan banyak pihak), karena itulah perlu ada pengawasan dari otoritas publik, yaitu Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). 107 Badan Pengawas Pasar Modal sebagai pemegang otoritas dalam kegiatan pasar modal merupakan suatu badan yang dibentuk oleh pemerintah. Dalam struktur organisasi pemerintahan Bapepam berada di bawah Departemen Keuangan dan bertanggungjawab kepada Menteri Keuangan. Bapepam yang mempunyai otoritas tersebut berkewajiban untuk dapat mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. 108 Untuk dapat menciptakan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan masyarakat pemodal maka Bapepam mempunyai fungsi untuk melakukan : pembinaan, pengaturan dan pengawasan dalam kegiatan sehari-hari pasar modal. Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, maka pihak-pihak penyelenggara kegiatan pasar modal diantaranya: Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan Efek, Penasehat Investasi, Biro Administrasi Efek, Bank Kustodian, Wali Amanat dan pihak lainnya yang telah memperoleh izin, persetujuan atau pendaftaran wajib menyampaikan laporan kepada Bapepam. 109 Kewajiban yang diemban oleh pihak-pihak tersebut diatas adalah dalam kegiatannya sehari-hari dalam Pasar Modal. Pihak-pihak tersebut dalam kegiatan pasar modal adalah sebagai pelaksana langsung sehingga lebih mengetahui apa yang terjadi di pasar modal. Pihak Bapepam dalam fungsinya ini bermaksud untuk 107 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Op.cit., hlm Irfan Iskandar,Op.cit., hlm Ibid., hlm. 98.

25 mencegah adanya suatu penyimpangan yang mungkin terjadi dalam kegiatan pasar modal berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 110 Berdasarkan uraian diatas, jelaslah bahwa Bapepam sebagai ujung tombak penegakan hukum di pasar modal mempunyai tugas sebagai : Lembaga Pembina, Lembaga Pengatur, dan Lembaga Pengawas Fasilitator pasar modal Fasilitator pasar modal terdiri dari : a. Bursa Efek Yang dimaksud dengan bursa efek menurut UUPM Pasal 1 ayat (4) adalah Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Saat ini, di Indonesia ada satu bursa efek, yaitu Bursa Efek Indonesia. Perdagangan efek yang sah menurut undang-undang adalah di bursa efek. Penyelenggara Bursa Efek haruslah perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam (UUPM Pasal 6 ayat (1)). 112 Bursa efek diwajibkan untuk mengembangkan sistem pengendalian intern terutama dalam pengawasan perdagangan yang efektif dengan tujuan menghindari timbulnya manipulasi harga dan mendeteksi informasi orang dalam. Disamping itu, bursa efek diwajibkan untuk mengikuti praktik perdagangan yang wajar, khususnya dengan mempertimbangkan aturan tentang prioritas kerja dan waktu. 113 Modal 110 Ibid., hlm Abdul R. Saliman, Hermansyah dan Ahmad Jalis, Hukum Bisnis untuk Perusahaan (Teori dan contoh kasus), (Jakarta : Kencana, 2008), hlm M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm Yulfasni, Op.cit., hlm. 62.

26 yang disetor Bursa Efek sekurang-kurangnya berjumlah Rp ,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah). 114 Pada dasarnya bursa efek didirikan untuk menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana perdagangan efek. Dengan tersedianya sistem atau sarana yang baik, tentu para anggota bursa efek yang sekaligus pemegang saham bursa efek yang bersangkutan dapat melakukan penawaran jual beli efek secara teratur, wajar, dan efisien. Disamping itu juga, tersedianya sistem atau sarana tersebut memungkinkan bursa efek melakukan pengawasan terhadap anggotanya dengan lebih efektif. 115 Fungsi utama bursa adalah untuk memudahkan pemilik saham menjual saham yang dimilikinya kepada para calon pembeli atau sebaliknya. 116 Bursa efek juga memiliki tugas untuk menyusun rancangan anggaran tahunan dan penggunaan laba bursa efek, dan melaporkannya kepada Bapepam. Bursa Efek Indonesia fokus pada perdagangan saham dan obligasi. 117 b. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah lembaga penyedia fasilitas kegiatan pasar modal. Dengan perkataan lain, LKP ini didirikan dengan tujuan menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisien. 118 Yang dimaksud dengan LKP menurut UUPM Pasal 1 butir 9 adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan 114 C.S.T.Kansil dan Christine S.T. Kansil, Modul Hukum Dagang, (Jakarta: Djambatan, 2001), hlm Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm Sawidji Widoatmodjo, Cara Cepat Memulai Investasi Saham, (Jakarta : PT Elex Media Komputindo), 2004, hlm Bursa Efek Indonesia, Sekolah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia Kelas Basic (Struktur Pasar Modal, Pengetahuan Umum tentang Efek, Reksadana), hlm Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm. 245.

27 penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Adapun lembaga yang memperoleh izin usaha sebagai LKP adalah PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI). 119 KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan yang berbentuk perseroan terbatas, menurut ketentuan Pasal 15 dan 16 Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal ditentukan bahwa : Lembaga Kliring dan Penjaminan harus memperoleh izin dari Bapepam dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp , Transaksi yang terjadi di bursa efek dikliringkan oleh LKP secara terusmenerus sehingga dapat ditentukan hak dan kewajiban anggota bursa yang melakukan transaksi. 121 Disamping melaksanakan fungsi kliring, LKP juga menjamin penyelesaian transaksi di bursa yang pelaksanaannya dilakukan dengan menempatkan LKP sebagai counterpart dari anggota bursa yang melaksanakan transaksi. 122 Kliring transaksi bursa adalah proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi bursa. Sedangkan penjaminan penyelesaian transaksi bursa adalah pemberian kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban anggota bursa efek yang timbul dari transaksi bursa. 123 c. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) 119 Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. Ilyas, Loc.cit. 120 Abdul R. Saliman, Loc.Cit. 121 Yulfasni, Op.cit., hlm I Putu Gede Ary Suta, Op.cit., hlm Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm.246.

28 Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian menurut UUPM Pasal 1 angka 10 adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek, dan pihak lain. LPP yang berbentuk perseroan, yaitu PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Sama halnya dengan KPEI, KSEI juga mempunyai izin dari Bapepam dan memiliki modal disetor sekurangnya Rp ,00 (lima belas miliar rupiah). KSEI melaksanakan fungsi sebagai kustodian sentral yang aman dalam rangka penitipan efek dengan kewajiban memenuhi persyaratan teknis tertentu. 124 Jasa kustodian yang diberikan LPP harus mampu memberikan pelayanan secara menyeluruh termasuk pembagian hak atas efek seperti dividen dan dalam bonus, pemrosesan administrasi atas segala kegiatan yang dilakukan oleh emiten yang terkait dengan kepentingan pemegang rekening seperti RUPS, 125 penyerahan dana dan efek atas instruksi pengguna jasa, administrasi pinjammeminjam efek, dan pemindahan efek dari dan ke penitipan kolektif. 126 d. Pelaku pasar modal 1) Emiten Emiten adalah perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat yang telah memenuhi syarat-syarat yang diperlukan. Jadi yang dapat menawarkan/menjual saham, obligasi melalui pasar modal hanya perusahaan yang go public. 127 Adapun dokumen utama sehubungan Go Public yang harus ada yaitu : Laporan Keuangan dan Audit Opinion dari Pihak Akuntan, Dokumen Legal Audit dan Legal Opinion dari pihak 124 M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., Hlm Yulfasni, Op.cit., hlm I Putu Gede Ary Suta, Op.cit., hlm Rahayu Hartini, Op.cit., hlm. 283.

29 Konsultan Hukum, Hasil Penilai dari Pihak Penilai, dan Perubahan- Perubahan Anggaran Dasar dan Pengesahan-Pengesahan Perjanjian dari pihak Notaris. 128 Emiten merupakan pihak yang melakukan penawaran umum dalam rangka menjaring dana bagi kegiatan usaha perusahaan atau pengembangan usaha perusahaan. Usaha mendapatkan dana itu dilakukan dengan menjual efek kepada masyarakat luas melalui pasar modal. Di lain pihak emiten mempunyai peranan yang sangat besar dalam mengembangkan pasar modal. 129 Berdasarkan Pasal 70 UUPM, disebutkan bahwa yang dapat melakukan penawaran umum hanyalah emiten yang telah menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Bapepam untuk menawarkan atau menjual efek kepada masyarakat dan pernyataan pendaftaran tersebut telah efektif. 130 Apabila diamati ada 4 (empat) keharusan yang dapat dilakukan emiten beraktivitas di pasar modal, yaitu : keterbukaan informasi, Peningkatan likuiditas, pemantauan harga efek, dan menjaga hubungan baik dengan investor ) Perusahaan Publik Perusahaan publik adalah tahapan selanjutnya setelah emiten. Pengertian emiten adalah perusahaan yang melakukan penawaran umum, sedangkan perusahaan publik adalah yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 pemegang saham dan memiliki modal 128 Bursa Efek Indonesia, Op.cit., hlm M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm Bursa Efek Indonesia, Op.cit, hlm Ibid.

30 disetor sekurang-kurangnya Rp ,00,- (tiga miliar rupiah) atau memiliki jumlah pemegang saham dan modal yang disetor yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah (UUPM Pasal 1 angka 22). 132 Dalam pengertian sehari-hari, sering kali perusahaan publik disamakan dengan emiten. Padahal, sebenarnya keduanya mempunyai perbedaan yang nyata. Emiten sudah pasti perusahaan publik karena telah memenuhi persyaratan sebagai perusahaan publik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pemegang saham dan modal minimal yang harus disetor. Emiten melakukan penawaran umum dan memiliki saham yang aktif yang diperdagangkan di bursa (secondary market). Sementara itu, perusahaan publik belum tentu dapat dikategorikan sebagai emiten karena perusahaan publik belum tentu melakukan penawaran umum atau listing di bursa. 133 Dengan kata lain, perusahaan publik dapat menjadi emiten pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka melakukan penawaran umum dinyatakan efektif karena sudah diterima dan disetujui oleh Bapepam (setelah lahir OJK maka Bapepam diganti dengan OJK). Namun sebagai perusahaan publik, kendati tidak melakukan penawaran umum, perusahaan wajib menyampaikan pernyataan pendaftaran. Baik emiten maupun perusahaan publik, keduanya tergolong dalam pengertian perusahaan terbuka (Tbk) ) Pemodal (Investor) 132 Ibid., hlm Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. Ilyas, Op.cit., hlm M.irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 155.

31 Peran investor di pasar modal sangat penting. Merekalah pelaku utama di bursa. Maju mundurnya suatu pasar modal sangat bergantung pada besar kecilnya investor. Investor terdiri dari investor lembaga (dana pensiun, asuransi, reksa dana, dan sebagainya) disamping investor individual atau perseorangan, 135 serta investor domestik dan asing. Keberadaan investor dapat dikatakan sebagai salah satu indikator terpenting dalam pasar modal. Perkembangan pasar modal tidak terlepas dari kebutuhan dan pengaruh investor. 136 Adapun yang dimaksud dengan Investor Domestik (Pemodal dalam negeri) dalam Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 179/KMK.010/2003 adalah perorangan warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia. kehadiran investor domestik di pasar modal sangatlah diharapkan. Hal ini karena hanya dengan investor domestik yang kuat akan mendukung pasar modal yang stabil dan tidak mudah dipermainkan oleh pihak-pihak tertentu, seperti investor yang dengan mudah memindahkan investasinya. 137 Investor asing (pemodal asing) dalam Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 179/KMK/010/2003 adalah orang perorangan warga negara asing atau badan hukum asing ) Perusahaan Efek Perusahaan efek adalah pihak yang berfungsi sebagai pengatur emisi dan transaksi. Di pasar modal perusahaan efek ini melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi. Dengan perkataan lain, perusahaan 135 Aristides Katoppo, dkk, Pasar Modal Indonesia : Retrospeksi Lima Tahun Swastanisasi BEJ, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1997), hlm Ibid. 137 Arus Akbar Silondae dan Wirawan B.Ilyas, Op.cit., hlm Ibid., hlm. 110.

32 efek adalah perusahaan yang telah mendapat izin usaha dari Bapepam untuk dapat melakukan kegiatan sebagai penjamin emisi, perantara pedagang efek, atau manajer investasi, atau kegiatan lain yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bapepam. 139 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal Pasal 32 mengatur bentuk perusahaan efek berupa perusahaan yang sahamnya dimiliki seluruhnya oleh warga negara RI dan/atau berbadan hukum Indonesia atau perusahaan patungan yang sahamnya dimiliki oleh warga negara indonesia (WNI) dan/atau badan hukum Indonesia dan warga negara asing (WNA) atau badan hukum asing. Adapun perusahaan yang melakukan kegiatannya sebagai perusahaan efek, antara lain (1) penjamin emisi efek (PEE/underw riter), (2) perantara pedagang efek (PPE/brooker/dealer/pialang), dan (3) manajer investasi. 140 PEE/underwriter dalam UUPM Pasal 1 butir 17 adalah pihak yang membuat kontrak Emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan /atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual. PEE merupakan lembaga yang menjamin terjualnya saham atau obligasi sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten. 141 PPE lebih dikenal dengan istilah broker atau pialang. Mereka ini bertugas menjadi perantara dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si 139 Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm Arus Akbar Silondae dan Wirawan B.Ilyas, Op.cit., hlm Kasmir, Op.cit., hlm. 215.

33 penjual (emiten) dengan si pembeli (investor). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Broker antara lain meliputi : memberikan informasi tentang emiten dan melakukan penjualan efek kepada investor. 142 Dalam UUPM Pasal 1 butir 18 yang dimaksud dengan PPE adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain Broker atau pialang dapat membawa amanat jual maupun amanat beli. Pialang melaksanakan amanat yang diterimanya pada harga yang ditetapkan ataupun pada tingkat harga yang lain asal menguntungkan bagi investor. 143 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manajer investasi adalah perusahaan atau perorangan yang telah memperoleh izin dari Bapepam untuk mengelola portofolio efek untuk para investor atau nasabah baik secara perorangan atau kolektif. Dan dari nasabah terebut kemudian diinvestasikan ke dalam berbagai jenis efek. Salah satu bentuk portofolio efek dan dana investor yang diinvestasikan manajer investasi adalah reksa dana. Manajer investasi sebagaimana ada diatur dalam UUPM Pasal 1 butir 11 adalah : pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku ) Penasehat Investasi 142 Ibid., hlm Shook, R.J. and L. Shook Robert, The Wall Sreet Dictionary, (New York :New York Institute of Finance, 1990), hlm Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm. 243.

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami

Lebih terperinci

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr Pasar Modal A. PENDAHULUAN Pasar modal (capital market) atau bursa efek adalah pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran dana-dana jangka panjang dalam bentuk jual-beli surat berharga. B. PRODUK

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Pasar Modal

STIE DEWANTARA Pasar Modal Pasar Modal Manajemen Lembaga Keuangan, Sesi 3 Pengertian Dalam arti sempit Pasar Modal = Bursa efek, yaitu tempat terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan secara langsung

Lebih terperinci

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO Pasar Modal di Indonesia Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor

Lebih terperinci

BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA. menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan go public akan

BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA. menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan go public akan BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA 2.1. Latar Belakang Go Public Pesatnya perkembangan dunia usaha menimbulkan persaingan yang ketat di antara para pelaku usaha. Setiap perusahaan berlomba-lomba

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

Kamus Istilah Pasar Modal

Kamus Istilah Pasar Modal Sumber : www.bapepam.go.id Kamus Istilah Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan

Lebih terperinci

PRODUK PASAR MODAL. 1. SAHAM Surat bukti pemilikan modal pada suatu perusahaan

PRODUK PASAR MODAL. 1. SAHAM Surat bukti pemilikan modal pada suatu perusahaan PASAR MODAL PASAR MODAL Pasar Modal (Capital Market) adalah pasar yang mempertemukan penjual dana dan pembeli dana jangka panjang baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri PRODUK PASAR MODAL 1. SAHAM

Lebih terperinci

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10 SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10 PASAR UANG Pasar yang memperjualbelikan surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun SURAT BERHARGA PASAR UANG yaitu surat utang

Lebih terperinci

PASAR MODAL INDONESIA

PASAR MODAL INDONESIA PASAR MODAL INDONESIA Struktur Pasar Modal Indonesia Menteri Keuangan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK) Bursa Efek (BEI) Lembaga Kliring dan Penjamin (KPEI) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (KSEI)

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta

Lebih terperinci

PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM ERDIKHA ELIT

PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM ERDIKHA ELIT PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM Keterangan Penting Informasi berikut ini dipersiapkan untuk keperluan penyajian secara umum. Informasi ini tidak ditujukan bagi keperluan investasi, keadaan keuangan

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta III. Pasar Modal 1. Pendahuluan Pasar Modal (dalam Pasal 1 Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 60 tahun 1988 tertanggal 20 Desember 1988) adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawaran

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI Peraturan KSEI No. II-D Tentang Pendaftaran Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0027/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN

Lebih terperinci

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal Pasar modal 1. Pengertian pasar modal Pasar modal merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pencari dana dengan para penanam modal, dengan instrument utama saham dan obligasi. Dalam

Lebih terperinci

Materi 2 Pengertian dan Instrumen Pasar Modal. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE. M.Si.

Materi 2 Pengertian dan Instrumen Pasar Modal. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE. M.Si. Materi 2 Pengertian dan Instrumen Pasar Modal Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE. M.Si. 2-1 PENGERTIAN & INSTRUMEN PASAR MODAL PENGERTIAN PASAR MODAL - Pasar Perdana - Pasar Sekunder INSTRUMEN PASAR MODAL - Saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu pasar primer atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1 Pasar primer

Lebih terperinci

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Investasi Filosofi Investasi Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Macam Investasi Investasi Aktiva Berwujud Aktiva Finansial Investasi di Aktiva Berwujud Tanah

Lebih terperinci

PASAR MODAL DI INDONESIA

PASAR MODAL DI INDONESIA PASAR MODAL DI INDONESIA Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor merupakan pihak yang mempunyai kelebihan dana, sedangkan

Lebih terperinci

PASAR MODAL DI INDONESIA

PASAR MODAL DI INDONESIA MATERI 3 PASAR MODAL DI INDONESIA DAN MEKANISME PERDAGANGAN Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. PASAR MODAL DI INDONESIA Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan

Lebih terperinci

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Investasi Filosofi Investasi Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Macam Investasi Investasi Aktiva Berwujud Aktiva Finansial Investasi di Aktiva Berwujud Tanah

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI Peraturan KSEI No.III-D mengenai Penyimpanan Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0028/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN

Lebih terperinci

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

UU No. 8/1995 : Pasar Modal UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik

Lebih terperinci

PASAR MODAL PERTEMUAN

PASAR MODAL PERTEMUAN PASAR MODAL PERTEMUAN 11 MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M. LOGO FINANCIAL MARKET FINANCIAL MARKET MONEY MARKET CAPITAL MARKET Mengenal Pasar Modal Mempertemukan pihak yang membutuhkan

Lebih terperinci

Bagaimana Menjadi Investor Saham

Bagaimana Menjadi Investor Saham Bagaimana Menjadi Investor Saham Saham Sebagai pilihan Investasi Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal Saham merupakan bukti kepemilikan atau penyertaan modal dalam

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan No.133, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Perseroan. Pengelolaan. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6080) PERATURAN

Lebih terperinci

PASAR MODAL INDONESIA

PASAR MODAL INDONESIA PASAR MODAL INDONESIA 1.1. PERKEMBANGAN PASAR MODAL INDONESIA Pasar Modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, di mana ada pedagang,

Lebih terperinci

BAGAIMANA MENJADI INVESTOR SAHAM

BAGAIMANA MENJADI INVESTOR SAHAM BAGAIMANA MENJADI INVESTOR SAHAM Saham Sebagai Pilihan Investasi Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperjualbelikan di dalam pasar modal. Saham merupakan bukti kepemilikan atau penyertaan

Lebih terperinci

BAB II PERATURAN MENGENAI KEPEMILIKAN SAHAM DALAM PASAR MODAL. A. Ketentuan Prosedur Kepemilikan Saham dalam Pasar Modal

BAB II PERATURAN MENGENAI KEPEMILIKAN SAHAM DALAM PASAR MODAL. A. Ketentuan Prosedur Kepemilikan Saham dalam Pasar Modal BAB II PERATURAN MENGENAI KEPEMILIKAN SAHAM DALAM PASAR MODAL A. Ketentuan Prosedur Kepemilikan Saham dalam Pasar Modal Saham merupakan instrumen pasar modal yang paling populer di masyarakat. Saham merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Asril Sitompul, Pasar Modal Penawaran Umum Dan Permasalahannya, (Bandung: PT. Citra Adhitya Bakti,2000), hal. 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. Asril Sitompul, Pasar Modal Penawaran Umum Dan Permasalahannya, (Bandung: PT. Citra Adhitya Bakti,2000), hal. 1. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada jaman yang semakin modern dewasa ini isu globalisasi memang tidak dapat dihindarkan lagi, isu ini terus berkembang dan dampaknya pada perkembangan ekonomi

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

INSTRUMEN PASAR MODAL

INSTRUMEN PASAR MODAL INSTRUMEN PASAR MODAL 1 1. INSTRUMEN HUTANG (OBLIGASI) OBLIGASI PADA PRINSIPNYA MERUPAKAN SURAT HUTANG JANGKA PANJANG, MERUPAKAN SUATU INSTRUMEN PENDANAAN (FUNDING INSTRUMENT) YANG SANGAT EFEKTIF GUNA

Lebih terperinci

PASAR MODAL BURSA EFEK MEKANISME PERDAGANGAN

PASAR MODAL BURSA EFEK MEKANISME PERDAGANGAN Pengertian Pasar Modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang memerlukan dana jangka panjang dengan pihak yang memiliki dana tersebut FUNGSI JENIS BAPEPAM LEMBAGA dan PROFESI Fungsi Sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta: KENCANA, 2004), hlm. 10. Hlm.5.

BAB 1 PENDAHULUAN. M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta: KENCANA, 2004), hlm. 10. Hlm.5. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal sangat berperan bagi pembangunan ekonomi yaitu sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi masyarakat. Sebagai salah satu

Lebih terperinci

Pasar Uang dan Pasar Modal

Pasar Uang dan Pasar Modal Pasar Uang dan Pasar Modal Pasar Uang Pasar Uang adalah suatu kelompok pasar dimana instrumen kredit jangka pendek, yang umumnya berkualitas tinggi diperjualbelikan. Fungsi Pasar uang sebagai sarana alternatif

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Lebih terperinci

KONSEP PASAR MODAL. Pengertian Pasar Modal.

KONSEP PASAR MODAL. Pengertian Pasar Modal. KONSEP PASAR MODAL Pengertian Pasar Modal. Husnan (2003) adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang

Lebih terperinci

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF. BAB I KETENTUAN UMUM

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF. BAB I KETENTUAN UMUM No.286, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Efek Beragun Aset. Kontrak Investasi Kolektif. Penerbitan dan Pelaporan (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.36, 2017 KEUANGAN OJK. Investasi Kolektif. Multi Aset. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6024) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /SEOJK.04/2016 TENTANG

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /SEOJK.04/2016 TENTANG Yth. Manajer Investasi di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /SEOJK.04/2016 TENTANG KRITERIA KHUSUS PRODUK INVESTASI DI BIDANG PASAR MODAL DALAM RANGKA MENDUKUNG UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

Bagaimana Menjadi Investor Saham

Bagaimana Menjadi Investor Saham Bagaimana Menjadi Investor Saham Saham Sebagai pilihan Investasi Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal Saham merupakan bukti kepemilikan atau penyertaan modal dalam

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-28 /PM/2003 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-28 /PM/2003 TENTANG KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-28 /PM/2003 TENTANG PEDOMAN KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET (ASSET BACKED SECURITIES) KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN I. UMUM Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan otoritas tunggal (unified supervisory model)

Lebih terperinci

BAB II PENGATURAN PENAWARAN UMUM SAHAM DALAM PERUNDANG- UNDANGAN DI BIDANG PASAR MODAL DI INDONESIA. A. Tinjauan Umum tentang Penawaran Umum

BAB II PENGATURAN PENAWARAN UMUM SAHAM DALAM PERUNDANG- UNDANGAN DI BIDANG PASAR MODAL DI INDONESIA. A. Tinjauan Umum tentang Penawaran Umum BAB II PENGATURAN PENAWARAN UMUM SAHAM DALAM PERUNDANG- UNDANGAN DI BIDANG PASAR MODAL DI INDONESIA A. Tinjauan Umum tentang Penawaran Umum 1. Mekanisme perdagangan saham di Pasar Modal Kegiatan pasar

Lebih terperinci

MODUL EKONOMI KELAS XI PASAR MODAL N OVITA INDRAWATI

MODUL EKONOMI KELAS XI PASAR MODAL N OVITA INDRAWATI MODUL EKONOMI KELAS XI PASAR MODAL N OVITA INDRAWATI 1 KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga buku Modul

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG

Lebih terperinci

Pembahasan : Di Indonesia terdapat Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dulu bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES)

Pembahasan : Di Indonesia terdapat Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dulu bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) 1. Pasar uang merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran kredit a. Jangka pendek d. jangka sedang b. Jangka menengah e. jangka tidak pasti c. Jangka panjang Pasar uang adalah suatu tempat pertemuan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar

Lebih terperinci

MENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL

MENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL MENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL Outline 1 3 Hasil Survey Nasional Keuangan Indonesia 2 Pengantar Investasi Konsep Umum dan Ruang Lingkup Pasar Modal 4 Pasar Modal Syariah 5 Layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan pembangunan di masa mendatang akan semakin besar. Kebutuhan ini tidak akan dapat dibiayai oleh pemerintah saja melalui

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan pembangunan di masa mendatang akan semakin besar. Kebutuhan ini tidak akan dapat dibiayai oleh pemerintah saja melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembangunan ekonomi nasional suatu negara, diperlukan pembiayaan baik dari pemerintah maupun dari masyarakat. Kebutuhan pembiayaan pembangunan di masa mendatang

Lebih terperinci

2. Pasar Perdana. A. Proses Perdagangan pada Pasar Perdana

2. Pasar Perdana. A. Proses Perdagangan pada Pasar Perdana B. Pasar Sekunder adalah pasar di mana efek-efek yang telah dicatatkan di Bursa diperjual-belikan. Pasar Sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat

Lebih terperinci

P A S A R M O D A L (Capital Market)

P A S A R M O D A L (Capital Market) P A S A R M O D A L (Capital Market) INVESTASI merupakan suatu bentuk penundaan konsumsi dari masa sekarang untuk masa yang akan datang, yang didalamnya terkandung resiko ketidak pastian, untuk itu dibutuhkan

Lebih terperinci

Semula istilah Pasar adalah menunjukkan tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ahli ekonomi menggunakan istilah

Semula istilah Pasar adalah menunjukkan tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ahli ekonomi menggunakan istilah Pasar & Pasar Modal Semula istilah Pasar adalah menunjukkan tempat di mana penjual dan pembeli berkumpul untuk saling bertukar barang. Ahli ekonomi menggunakan istilah Pasar untuk menunjuk pada sejumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sangat membutuhkan keberadaan bank. Bank dianggap sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sangat membutuhkan keberadaan bank. Bank dianggap sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank bukanlah suatu hal yang asing dalam masyarakat di suatu negara. Masyarakat sangat membutuhkan keberadaan bank. Bank dianggap sebagai lembaga keuangan yang

Lebih terperinci

Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public)

Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public) Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public) Efek yang dapat dicatatkan di BEI (go public) dapat berupa: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Saham Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Exchange Traded Fund/ETF)

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR IV-D TENTANG CORPORATE ACTION UNTUK EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR IV-D TENTANG CORPORATE ACTION UNTUK EFEK BERAGUN ASET DI KSEI Peraturan KSEI No. IV-D Tentang Corporate Action Untuk Efek Beragun Aset Di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0029/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR IV-D TENTANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-552/BL/2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perdana yang dilakukan perusahaan yang hendak go-public. Saham adalah satuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perdana yang dilakukan perusahaan yang hendak go-public. Saham adalah satuan 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Initial Public Offering (IPO) Menurut Hartono dan Ali (2002), IPO merupakan penawaran saham di pasar perdana yang dilakukan perusahaan yang hendak go-public.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di bidang keuangan dan

Lebih terperinci

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/52 Sekuritas di pasar ekuitas. Sekuritas di pasar obligasi. Sekuritas di pasar derivatif. Reksa dana. Penghitungan

Lebih terperinci

Handout Manajemen Keuangan Lanjutan

Handout Manajemen Keuangan Lanjutan Handout Manajemen Keuangan Lanjutan PASAR MODAL 1 PASAR MODAL Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan sekuritas jangka panjang yang dapat perjual belikan Pasar modal merupakan konsep

Lebih terperinci

MATERI 4 PERKEMBANGAN PASAR MODAL INDONESIA

MATERI 4 PERKEMBANGAN PASAR MODAL INDONESIA MATERI 4 PERKEMBANGAN PASAR MODAL INDONESIA PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN PASAR MODAL INDONESIA ORGANISASI PASAR MODAL INDONESIA PROSES GO PUBLIC SEKURITAS YANG DIPERDAGANGKAN DI BEJ & MEKANISME PERDAGANGANNYA

Lebih terperinci

PERTEMUAN MINGGU EMPAT BELAS PASAR MODAL

PERTEMUAN MINGGU EMPAT BELAS PASAR MODAL PERTEMUAN MINGGU EMPAT BELAS PASAR MODAL PENGERTIAN PASAR MODAL Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik surat utang

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DAL

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DAL LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.358, 2014 KEUANGAN. OJK. Efek Beragun Aset. Partisipasi Pembiayaan. Pedoman. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5632) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Lingkungan Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Lingkungan investasi meliputi berbagai jenis sekuritas atau efek yang ada, di mana dan bagaimana mereka diperjualbelikan. Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Pembangunan Nasional Indonesia difokuskan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Pembangunan Nasional Indonesia difokuskan terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara berkembang yang saat ini sedang melaksanakan pembangunan nasional. Pembangunan Nasional Indonesia difokuskan terhadap usaha peningkatan kualitas

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 65 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/52 Sekuritas di pasar ekuitas. Sekuritas di pasar obligasi. Sekuritas di pasar derivatif. Reksa dana. Penghitungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PRINSIP KETERBUKAAN DALAM KEGIATAN PASAR MODAL. penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PRINSIP KETERBUKAAN DALAM KEGIATAN PASAR MODAL. penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PRINSIP KETERBUKAAN DALAM KEGIATAN PASAR MODAL 2.1 Tinjauan Umum Tentang Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Secara sederhana pasar, bisa diartikan sebagai tempat bertemunya

Lebih terperinci

REKSA DANA SEBAGAI PILIHAN BENTUK INSTRUMEN INVESTASI. Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * Keywords: investment, mutual fund, investment manager

REKSA DANA SEBAGAI PILIHAN BENTUK INSTRUMEN INVESTASI. Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * Keywords: investment, mutual fund, investment manager REKSA DANA SEBAGAI PILIHAN BENTUK INSTRUMEN INVESTASI Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * ABSTRACT There are various types of investment instruments that can be chosen by investors in accordance with

Lebih terperinci

BAB II PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN PERANG. Hukum Humaniter merupakan peraturan yang berlaku di masyarakat

BAB II PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN PERANG. Hukum Humaniter merupakan peraturan yang berlaku di masyarakat BAB II PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN PERANG A. Konsepsi Tentang Hukum Humaniter Hukum Humaniter merupakan peraturan yang berlaku di masyarakat Internasional. Saham merupakan instrumen penyertaan modal seseorang

Lebih terperinci

Lex Privatum Vol. V/No. 3/Mei/2017

Lex Privatum Vol. V/No. 3/Mei/2017 PERANAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL SEBAGAI LEMBAGA KEUANGAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL 1 Oleh : Vicky Randa Swingly Mandagi 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Bursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam.

Bursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam. PP No. 45/1995 BAB 1 BURSA EFEK Pasal 1 Bursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam. Pasal 2 Modal disetor Bursa Efek sekurang-kurangnya berjumlah Rp7.500.000.000,00 (tujuh

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 86, 1995 ( Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3617) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.04/2017 TENTANG

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.04/2017 TENTANG Yth. 1. Manajer Investasi; 2. Penasihat Investasi; 3. Agen Penjual Efek Reksa Dana; 4. Wakil Manajer Investasi; 5. Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana; 6. Penerbit Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi;

Lebih terperinci

A. PENGERTIAN Pasar modal (capital market) adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan merupakan pasar yang konkret. Dana jangka panjang adalah dana yang jatuh temponya lebih dari satu tahun.

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.82, 2015 KEUANGAN. OJK. Dana Pensiun. Investasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5692) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK KEPADA PEMODAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL [LN 1995/64, TLN 3608]

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL [LN 1995/64, TLN 3608] UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL [LN 1995/64, TLN 3608] BAB XV KETENTUAN PIDANA Pasal 103 (1) Setiap Pihak yang melakukan kegiatan di Pasar Modal tanpa izin, persetujuan, atau pendaftaran

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT BANK CIMB NIAGA NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR PT BANK CIMB NIAGA NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR PT BANK CIMB NIAGA ------------------ NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN -------------------- -------------------------------------- PASAL 1 -------------------------------------- 1.1. Perseroan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN UMUM PASAR MODAL DAN PENAWARAN UMUM

BAB 2 TINJAUAN UMUM PASAR MODAL DAN PENAWARAN UMUM 15 BAB 2 TINJAUAN UMUM PASAR MODAL DAN PENAWARAN UMUM 2.1 Gambaran Umum Mengenai Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Dan Hukum Pasar Modal Istilah pasar modal dipakai sebagai terjemahan dari istilah

Lebih terperinci

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia F / +62 21 2965 1222 www.nacounsels.com

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN -1- RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

M E M U T U S K A N :

M E M U T U S K A N : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 03 /PM/2004 TENTANG Peraturan Nomor IV.B.1 PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang

Lebih terperinci