BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. dapat disimpulkan sebagai berikut: penilaian formatif termasuk kategori baik.

Transkripsi

1 127 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Gambaran aktual efektifitas pembelajaran di SMA Negeri di Kabupaten Sumedang berada pada kecenderungan umum baik. Hal ini berarti efektifitas pembelajaran di SMA Negeri di Kabupaten Sumedang, mulai dari proses pengkondisian/persiapan dan apersepsi, eksplorasi, konsolidasi pembelajaran dan pembentukan kompetensi sikap dan prilaku, teknik pnggunaan media sampai dengan penelitian dan penilaian formatif termasuk kategori baik. 2. Gambaran aktual pemanfaatan fasilitas belajar pada SMA Negeri di kabupaten Sumedang ada pada kategori baik.. Hal ini berarti pemanfaatan fasilitas belajar di SMA Negeri di Kabupaten Sumedang yang meliputi perencanaan sarana, memilih sarana, mengusahakan dan menyediakan sarana, menggunakan sarana prasarana, dan memelihara dan menyimpan sarana prasarana ini termaasuk kategori baik. 3. Gambaran aktual etos kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Sumedang berada dalam kategori baik.. Hal ini berarti bahwa etos kerja guru di SMA Negeri di Kabupaten Sumedang yang meliputi disiplin kerja, sikap terhadap pekerjaan, kebiasaan-kebiasaan kerja, Kerja keras, dedikasi

2 128 dan loyalitas, tanggungjawab, pemahaman yang kuat tentang pembelajaran berada dalam kategori baik. 4. Terdapat kontribusi positif dan signifikan antara pemanfaatan fasilitas belajar terhadap efektifitas pembelajaran pada SMA Negeri di Kabupaten Sumedang, dimana koefisien korelasi antara variable pemanfaatan fasilitas belajar dengan efektifitas pembelajaran sebesar 0,627 dengan signifikansi 0,00 hal ini dapat diartikan bahwa antara kedua variable diatas memiliki hubungan yang kuat. Dari koefisien determinasinya didapatkan bahwa pemanfaatan fasilitas belajar memiliki kontribusi sebesar 39% terhadap efektifitas pembelajaran sedangkan sisanya 61% dipengaruhi oleh variable lain. Dari perhitungan analisis regresi dapat disimpulkan bahwa setiap penambahan satu skor untuk pemanfaataan fasilitas belajar akan memberikan skor sebesar pada efektifitas pembelajaran. 5. Terdapat kontribusi positif dan signifikan antara etos kerja guru terhadap efektifitas pembelajaran pada SMA Negeri di Kabupaten Sumedang Besarnya korelasi antara variable etos kerja guru dengan efektifitas pembelajaran adalah 0,603 dengan signifikansi 0,00 hal ini dapat diartikan bahwa antara kedua variable diatas memiliki hubungan yang kuat. Dari koefisien determinasinya didapatkan bahwa etos kerja guru memiliki kontribusi sebesar 36% terhadap efektifitas pembelajaran dan 64% dipengaruhi oleh variable yang lain. Dari peerhitungan analisis regresi dapat disimpulkan bahwa setiap

3 129 penambahan satu skor untuk etos kerja guru akan memberikan skor sebesar pada efektifitas pembelajaran. 6. Terdapat kontribusi positif dan signifikan antara pemanfaatan fasilitas belajar dan etos kerja guru terhadap efektifitas pembelajaran pada SMA Negeri di Kabupaten Sumedang. Besarnya korelasi antara variable pemanfaatan fasilitas belajar dan etos kerja guru dengan efektifitas pembelajaran adalah 0,686 dengan signifikansi 0,00 hal ini dapat diartikan bahwa antara kedua variable fasilitas belajar dan etos kerja guru memiliki hubungan yang kuat dengan efektifitas pembelajaran. Dari koefisien determinasinya didapatkan bahwa fasilitas belajar dan etos kerja guru memiliki kontribusi sebesar 47% terhadap efektifitas pembelajaran. Sedangkan 53% sisanya dipengaruhi oleh variable lain. Dari peerhitungan analisis regresi dapat disimpulkan bahwa ketika ada pertambahan pada pemanfaatan fasilitas belajar sebesar 1 satuan dan pertambahan pada etos kerja guru sebesar 1 satuan maka akan bertambah sebesar satuan pada variabel efektifitas pembelajaran. B. Rekomendasi Berdsasarkan hasil temuan penelitian pada SMA Negeri di Kabupaten Sumedang, menunjukkan bahwa: 1. Meskipun efektifitas pembelajaran sudah dalam kategori baik namun perlu ditingkatkan pada penggunaan media elektronik, praktek setelah

4 130 pembelajaran dan penggunaan metode games dalam pembelajaran. Para ahli mengemukakan bahwa media elektronik seperti OHP, Slide, Film Strip, radio, tape recorder, TV, computer, infokus, banyak memiliki kelebihan diantaranya karena menarik, menyajikan pesan yang relative banyak dalam waktu yang singkat, menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat, mudah direvisi, mengembangkan imajinasi,dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan biaya dan realistis (Susilana dan Riyana, 2007:14) serta dapat meningkatkan motivasi belajar dan merupakan media pembelajaran yang efektif (Padmanthara, 2007: 130). Muijs dan Reynolds (Soetjipto, 2008:50) mengemukakan bahwa meskipun pengajaran langsung dapat menjadi metode mengajar yang sangat efektif, tapi metode tersebut tidak akan bekerja tanpa memasukkan elemen praktik, karena sangat penting bagi murid untuk dapat mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari agar dapat mempertahankan pengetahuannya. Rahmat, P.S. (2005:7) dari hasil penelitiannya mengemukakan bahwa computer belum dipergunakan sebagai media pembelajaran, padahal jika computer lebih difungsikan penggunaannya diharapkan dapat meminimalisasi permasalahan fasilitas pembelajaran yang terjadi ahir-ahir ini. Dari temuan penelitian dan pendapat ahli di atas, maka peneliti menyarankan hal sebagai berikut:

5 131 a. Penggunaan media elektronik dalam pembelajaran di SMA Negeri di Kabupaten Sumedang sebaiknya ditingkatkan lagi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan perencanaan, pemilihan, mengusahakan, menyediakan, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanaan sarana ataupun fasilitas belajar, dimana yang dapat berperan dalam hal ini adalah pemerintah, Dinas pendidikan, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru, Komite, Siswa dan Masyarakat. b. Diadakan pelatihan pemanfaatan media elektronik bagi guru yang belum memiliki ketrampilan pemanfaatan media ini, agar setiap guru memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang memadai dalam pemanfaatan media elektronik ini. c. Disarankan bagi guru agar selalu melakuan praktek setelah menyampaikan teori pelajaran, serta menggunakan metode games dalam penyampaian materi. 2. Pemanfaatan fasilitas belajar ada dalam kategori baik, namun masih perlu ditingkatkan dalam hal penyesuaian antara rencana penggunaan sarana dengan target sasaran belajar dan kualifikasi konsep serta peningkatan pula dalam penggunaan sarana secara efektif dan efisien agar senantiasa menyenangkan untuk belajar. Susilana dan Riyana (2007:61) mengemukakan bahwa konsep pembelajaran sebagai sebuah system yang didalamnya terdapat suatu totalitas yang trdiri atas sejumlah komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Komponen

6 132 tersebut diawali dari perumusan indicator yang selalu merujuk pada kompetensi dasar, dan kompetensi dasar selalu merujuk pada standar kompetensi. Kemudian dilanjutkan dengan menentukan materi pembelajaran yang menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran serta menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Upaya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran ditunjang oleh media yang sesuai dengan materi, strategi yang digunakan dan karakteristik siswa. Oleh karena iu peneliti menganjurkan hal-hal sebagai berikut: a. Kepada dinas Pendidikan Kabupaten maupun Propinsi agar pendistribusian fasilitas belajar dapat lebih merata, sehingga sekolahsekolah yang jauh dari pusat pemerintahan tetap mendapatkan bantuan fasilitas memadai. b. Kepala sekolah memotivsi guru agar memanfaatkan fasilitas belajar seoptimal mungkin. c. Kepada wakil kepala sekolah yang berhubungan lansung dengan para guru hendaknya dapat bekerjasama dengan sebaik-baiknya dalam pemanfaatan fasilitas belajar,baik dari proses perencanaan sampai pemeliharaan fasilitas belajar. d. Kepada guru untuk meningkatkan penggunaan fasilitas belajar agar siswa dapat lebih merasa nyaman dan senang dalam belajar. 3. Meskipun etos kerja guru ada dalam kategori baik namun perlu ditingkatkan dalam hal tanggungjawab guru atas tugas yang diberikan serta dalam bekerja penuh dedikasi. Menurut Sinamo (2002:26) etos kerja

7 133 professional diantaranya adalah menganggap bahwa kerja adalah amanah sehingga kita harus bekerja dengan benar dan penuh tanggungjawab, kerja adalah pelayanan sehingga kita harus bekerja sempurna penuh kerendahan hati. Oleh katena itu peneliti menganjurkan hal-hal dibawah ini: a. Kepada dinas Pendidikan Kabupaten maupun Propinsi, agar rekrutmen guru lebih selektif, sehingga guru yang terseleksi adalah guru yang memiliki etos kerja yang baik. b. Kepada dinas Pendidikan Kabupaten maupun Propinsi agar diadakan pelatihan yang dapat meningkatkan etos kerja guru, dimana dalam pelaksanaannya sengaja dilakukan studi terlebih dahulu, sehingga personil guru yang memiliki etos kerja kurang /tidak baik mendapatkan prioritas terlebih dahulu untuk mendapatkan pelatihan. c. Agar diterapkan dan dikembangkan system pengendalian etos kerja guru dengan pemberian hadiah bagi guru berprestasi dan memberikan sanksi bagi guru yang melanggar peraturan. d. Kepada kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah hendaknya dapat memberikan motivasi kepada bawahannya agar dapat dijadikan teladan dan panutan, bukan ditakuti namun disegani, sehingga meskipun kepala sekolah tidak hadir di sekolah karena ada kegiatan di lain tempat, bawahan tetap melaksanakan tugas sebagaimana yang seharusnya.

8 134